Bedah anak

42
Bedah anak Bedah anak O l e h : Moch.Novad Arsandy Pembimbing : dr. Saleh Setiawan, Sp.B

Transcript of Bedah anak

Page 1: Bedah anak

Bedah anakBedah anak

O l e h :Moch.Novad Arsandy

Pembimbing : dr. Saleh Setiawan, Sp.B

Page 2: Bedah anak

Hernia Diagframatika KongenitalHernia Diagframatika KongenitalPatofisiologi

70 – 80% merupakan hernia posterolateral melalui foramen Bochdalek yang terbentuk akibat kegagalan penutupan kanalis pleuro-peritoneal pada 10 minggu kehidupan janin.

Usus halus, gaster, limpa serta sebagian kolon transversum dari rongga peritoneal dapat masuk ke rongga toraks (90% sebelah kiri). Selanjutnya paru-paru di rongga toraks yang bersangkutan tidak berkembang (hipoplasi) dan tidak berfungsi baik pada waktu lahir.

Page 3: Bedah anak

DiagnosisDiagnosis

Langsung atau setelah 2-3 hari setelah kelahiran terdapat sindroma distres pernapasan.

Page 4: Bedah anak

Toraks dan AbdomenToraks dan Abdomen

Sisi toraks yang terkena, terlihat lebih menonjol,

perkusi pekak, suara napas

menghilang.Mediastinum tergeser

ke sisi toraks yang normal.

Terlihat skafoid pada abdomen.

Page 5: Bedah anak

TTerapierapi

Persiapan:Pertahankan neonatus tetap hangat. Bila perlu terapi ventilasi dengan tekanan ringan. Pasang sonde lambung, diadakan pengisapan kontinyu untuk mencegah distensi usus. Pemeriksaan pH dan gas darah.

Umumnya koreksi dilakukan melalui laparotomi. Pasca bedah perlu bantuan pernapasan dengan ventilator, pemeriksaan pH dan gas darah yang frekuen.

Page 6: Bedah anak

EEventrasioventrasio D Diafragmatikaiafragmatika

Kelainannya berupa atrofi atau aplasi muskulatur dan diakibatkan oleh cedera saraf frenikus pada waktu lahir.

Page 7: Bedah anak

DiagnosisDiagnosis

Manifestasi klinik berupa sindrom distres pernapasan terjadi ringan dan berjalan tidak progresif seperti pada hernia diafragma.

Khas terdapat serangan-serangan distres pernapasan, sianosis dan sering disertai infeksi saluran napas berulang.

Foto toraks hampir seperti hernia diafragmatika.

Page 8: Bedah anak

Tindakan bedahTindakan bedah

Melalui laparotomi dilakukan plikasi pada diafragma. Pada diafragma dilakukan jahitan plikasi (lipatan) sehingga diafragma yang semula cembung menjadi lebih datar.

Page 9: Bedah anak
Page 10: Bedah anak

HerniaHernia umbilikalisumbilikalis

Tonjolan rongga peritoneal yang masih tertutup fasia dan kulit. Omentum dan usus dapat masuk ke dalam kantong hernia, khususnya bila bayi menangis.

Umumnya hernia umbilikalis dapat menutup spontan tanpa pembedahan setelah bayi berumur 2-3 tahun.

Terapi

"Strepping" dengan plester di atas hernia dengan atau pun tanpa uang logam yang dipertahankan selama 10-20 hari dan diulang sampai 6 bulan sampai satu tahun, dikatakan dapat mempercepat penutupan. Hal ini masih kontroversi.

Page 11: Bedah anak

Tindakan bedah dalam praktekTindakan bedah dalam praktek

Page 12: Bedah anak

TerapiTerapi

Page 13: Bedah anak

OOmfalokelmfalokel

Omfalokel atau disebut juga exomfalos terjadi bila terdapat kegagalan intestin kembali ke rongga abdomen dalam minggu ke-10 kehidupan janin dalam kandungan.

Defek dinding abdomen sekitar umbilikus ini ditutup oleh lapisan transparan yang terdiri dari lapisan amnion di bagian luar dan lapisan peritoneum di bagian dalam. Tali pusar ter dapat pada puncak kantong ini.

Lapisan transparan mempunyai vaskularisasi minim sehingga cepat terjadi nekrosis dan rawan terhadap infeksi.

Page 14: Bedah anak

DiagnosisDiagnosis

Diagnosis omfalokel cukup dengan melihat defek di daerah umbilikus dengan bagian yang tertutup selaput tipis transparan.

Omfalokel dengan diameter 5 cm atau kurang pada bayi aterm umumnya dapat ditutup primer dan mempunyai prognosis baik.

Page 15: Bedah anak

TerapiTerapi◦Bayi dipertahankan dalam lingkungan yang

hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya.◦Pemasangan sonde lambung untuk mencegah

distensi lambung dan usus-usus.◦Pertahankan selaput omfalokel tetap dalam

keadaan basah dan steril.◦Pemberian antibiotika profilaksis untuk

mencegah invasi kuman melalui dinding omfalokel. Ini perlu dilakukan karena dinding omfalokel tidak mengandung vaskularisasi yang cukup sehingga mudah terjadi nekrosis dan terinfeksi.

Page 16: Bedah anak

TerapiTerapi

Bayi dipertahankan dalam lingkungan yang hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya.

Dengan penutupan primerPenutupan defek dengan bantuan lembar teflon atau silastik.Pada dasarnya membantu daya tampung rongga abdomen dengan menutup defek memakai lembar silastik/teflon.

Page 17: Bedah anak
Page 18: Bedah anak

GastroskisisGastroskisis

Gastroskisis terbentuk akibat kegagalan fusi somit dalam pembentukan dinding abdomen sehingga dinding abdomen sebagian tetap terbuka.

Letak defek umumnya di sebelah kanan umbilikus yang terbentuk normal.

Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin. Akibatnya, usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan amnion dalam kehidupan intrauterin. Usus juga tampak pendek. Rongga abdomen janin sempit.

Page 19: Bedah anak

DiagnosisDiagnosis

Defek dinding abdomen terbuka tanpa tertutup peritoneum.

Umbilikus tampak normal. Usus-usus terlihat tebal dan pendek.

Page 20: Bedah anak

Terapi Terapi

Page 21: Bedah anak

Hernia InguinalisHernia Inguinalis

Hernia terjadi bila prosesus vaginalis gagal obliterasi dan tetap lebar terbuka sehingga organ intraperitoneal seperti usus, ovarium,dan sebagainya dapat masuk ke dalam kantong hernia.

Apabila prosesus vaginalis masih terbuka tetapi hanya kecil saja maka terjadilah hidrokel testis.

Dari penelitian sebenarnya 80-90% bayi yang dilahirkan prosesus vaginalis masih terbuka, belum obliterasi sempurna walaupun tidak selalu bermanifestasi hernia.

Page 22: Bedah anak

Hernia Inguinalis Inkarserasl-StrangulasiHernia Inguinalis Inkarserasl-Strangulasi

Inkarserasi→ suatu keadaan dimana isi kantong hernia tidak dapat masuk kembali ke rongga peritoneal akibat terjadi jepitan oleh anulus inguinalis.

Proses yang langsung terjadi ialah gangguan aliran darah dan gangguan pasase segmen usus yang terjepit (kalau usus yang masuk); sehingga dapat juga disebui sebagai hernia strangulasi.

Manifestasi klinis gangguan pasase usus masih memerlukan waktu, lebih-lebih bila usus yang masuk ileum.Serangan sakit yang terus-menerus ini merupakan tanda yang khas terjadi strangulasi.

Page 23: Bedah anak

TerapiTerapi

Hernia inguinalis reponibilis- Herniotomi.

Hernia inguinalis inkarserasi- Terapi konservatif.

Page 24: Bedah anak

KriptorkismeKriptorkisme

kriptorkisme menunjukkan skrotum dalam keadaan kosong, artinya tidak terisi testis.

Page 25: Bedah anak

DiagnosisDiagnosisPemeriksaan dengan cara palpasi menggunakan

dua atau tiga jari. Bila teraba testis, diusahakan mendorong testis menuju ke skrotum.

Bila skrotum kosong disertai dengan tonjolan di daerah inguinal, khususnya bila pasien mengedan, menunjukkan bahwa testis tidak turun disertai hernia.

Page 26: Bedah anak

MALFORMASI ANOREKTALMALFORMASI ANOREKTAL

Page 27: Bedah anak

LakiLaki -- L Lakiaki :: Golongan IGolongan I

Page 28: Bedah anak

Tindakan: Tindakan: Operasi definitif pada neonatus Tanpa kolostomi

Page 29: Bedah anak
Page 30: Bedah anak

TindakanTindakan: : Operasi definitif pada neonatusOperasi definitif pada neonatus

Page 31: Bedah anak
Page 32: Bedah anak
Page 33: Bedah anak

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Prinsip pengobatan operatif pada malformasi anorektal dengan eksplorasi postero sagital anorektal plastik, akan banyak menggunakan kolostomi perlindungan atau kolostomi sementara.

Ada dua tempat kolostomi yang dianjurkan dipa-kai pada neonatus dan bayi, yaitu: transversokolostomi (kolostomi di kolon transversum) dan sigmoidostomi (kolostomi di sigmoid).

Page 34: Bedah anak

PENYAKIT PENYAKIT HIRSCHSPRUNG NEONATUSHIRSCHSPRUNG NEONATUS

Page 35: Bedah anak

PatofisiologiPatofisiologiTerdapat absensi ganglion Meissner dan ganglion

Aurbach dalam lapisan dinding usus, mulai dari sfingter ani ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi.

Tujuh puluh sampai delapan puluh persen terbatas di daerah rektosigmoid, 10% sampai seluruh kolon dan sekitar 5% kurang dapat mengenai seluruh usus sampai pilorus.

Page 36: Bedah anak

PatofisiologiPatofisiologiTidak terdapatnya ganglion Meissner dan

Auerbach mengakibatkan usus yang bersangkutan tidak bekerja normal.

Peristalsis tidak mempunyai daya dorong, tidak propulsif, sehingga usus bersangkutan tidak ikut dalam proses evakuasi feses atau pun udara.

Page 37: Bedah anak

DiagnosisDiagnosis

dengan gejala obstruksi usus, tanda-tanda keterlambatan evakuasi mekonium, distensi abdomen dan muntah hijau.

Obstruksi usus ini dapat mereda spontan, atau akibat colok dubur yang dilakukan pada waktu pemeriksan.

obstipasi kronik dengan disertai abdomen yang buncit.

Page 38: Bedah anak

Pemeriksaan radiologikPemeriksaan radiologik

Pemeriksaan foto polos abdomen: Terlihat tanda-tanda obstruksi usus letak rendah.

Pemeriksaan foto dengan enema barium: Terlihat lumen rektosigmoid kecil, bagian proksimalnya terlihat daerah transisi dan kemu dian melebar. Permukaan mukosa di bagian usus yang melebar tampak tidak terarur karena proses enterokolitis.

Page 39: Bedah anak

TerapiTerapi

Untuk neonatus dengan obstruksi usus dilakukan terapi konservatif dengan pemasangan sonde lambung

Tindakan kolostomi: Stoma dibuat di bagian kolon yang berganglion paling distal. Kolostomi ini dimaksudkan untuk menjamin pasase usus dan mencegah penyulit-penyulit yang tidak diinginkan seperti enterokolitis, peritonitis dan sepsis.

Tindakan bedah definitif dimaksudkan untuk mereseksi bagian usus yang agangilonik dan mengembalikan kontinuitas usus. Ada beberapa prosedur bedah definitif, prosedur Swenson, prosedur Duhamel, prosedur endorektal pull through dengan modifikasi masing-masing.

Page 40: Bedah anak

FISURA ANUS FISURA ANUS PADA BAYI DAN ANAKPADA BAYI DAN ANAK

Page 41: Bedah anak

PatogenesisPatogenesis

Robekan dubur biasa disebabkan oleh defekasi dengan feses yang besar dan keras. Akhirnya terjadi fibrosis dan sfingter anus menjadi kaku.

Defekasi semakin sulit dan penderita akan mengedan lebih hebat. Feses umumnya besar dan keras oleh karena tertahan beberapa hari dalam rektum.

Proses fibrosisnya menetap walaupun darah sudah tidak keluar lagi pada waktu defekasi.

Page 42: Bedah anak

TerapiTerapi

Anoskopi dengan persiapan pengosongan rektum dengan supositoria.

Tindakan selanjutnya dapat dilakukan "forceful stretching" sfingter anus.

Luka akan menutup dengan sempurna dengan menjaga higiene anus dengan merendam pantat dalam larutanP.K.

Terapi lokal pada anus cukup dioleskan vaselin. Terapi tambahan dapat diberikan obat pelunak

feses dan mengatur diet agar feses tetap lembek.