Bedah Anak III Derry

42
Bedah anak O l e h : Muhammad Deriyatmiko Pembimbing : dr. Amir S. Lubis, Sp.B

description

mm

Transcript of Bedah Anak III Derry

  • Bedah anakO l e h :Muhammad Deriyatmiko

    Pembimbing : dr. Amir S. Lubis, Sp.B

  • Hernia Diagframatika KongenitalPatofisiologi

    70 80% merupakan hernia posterolateral melalui foramen Bochdalek yang terbentuk akibat kegagalan penutupan kanalis pleuro-peritoneal pada 10 minggu kehidupan janin. Usus halus, gaster, limpa serta sebagian kolon transversum dari rongga peritoneal dapat masuk ke rongga toraks (90% sebelah kiri). Selanjutnya paru-paru di rongga toraks yang bersangkutan tidak berkembang (hipoplasi) dan tidak berfungsi baik pada waktu lahir.

  • DiagnosisLangsung atau setelah 2-3 hari setelah kelahiran terdapat sindroma distres pernapasan.

  • Sisi toraks yang terkena, terlihat lebih menonjol, perkusi pekak, suara napas menghilang.Mediastinum tergeser ke sisi toraks yang normal.Terlihat skafoid pada abdomen.

    Toraks dan Abdomen

  • Persiapan:Pertahankan neonatus tetap hangat. Bila perlu terapi ventilasi dengan tekanan ringan. Pasang sonde lambung, diadakan pengisapan kontinyu untuk mencegah distensi usus. Pemeriksaan pH dan gas darah.Umumnya koreksi dilakukan melalui laparotomi. Pasca bedah perlu bantuan pernapasan dengan ventilator, pemeriksaan pH dan gas darah yang frekuen.

    Terapi

  • Kelainannya berupa atrofi atau aplasi muskulatur dan diakibatkan oleh cedera saraf frenikus pada waktu lahir.

    Eventrasio Diafragmatika

  • Manifestasi klinik berupa sindrom distres pernapasan terjadi ringan dan berjalan tidak progresif seperti pada hernia diafragma. Khas terdapat serangan-serangan distres pernapasan, sianosis dan sering disertai infeksi saluran napas berulang. Foto toraks hampir seperti hernia diafragmatika.

    Diagnosis

  • Melalui laparotomi dilakukan plikasi pada diafragma. Pada diafragma dilakukan jahitan plikasi (lipatan) sehingga diafragma yang semula cembung menjadi lebih datar.

    Tindakan bedah

  • Tonjolan rongga peritoneal yang masih tertutup fasia dan kulit. Omentum dan usus dapat masuk ke dalam kantong hernia, khususnya bila bayi menangis.Umumnya hernia umbilikalis dapat menutup spontan tanpa pembedahan setelah bayi berumur 2-3 tahun.Terapi"Strepping" dengan plester di atas hernia dengan atau pun tanpa uang logam yang dipertahankan selama 10-20 hari dan diulang sampai 6 bulan sampai satu tahun, dikatakan dapat mempercepat penutupan. Hal ini masih kontroversi.Hernia umbilikalis

  • Tindakan bedah dalam praktek

  • Terapi

  • Omfalokel atau disebut juga exomfalos terjadi bila terdapat kegagalan intestin kembali ke rongga abdomen dalam minggu ke-10 kehidupan janin dalam kandungan.Defek dinding abdomen sekitar umbilikus ini ditutup oleh lapisan transparan yang terdiri dari lapisan amnion di bagian luar dan lapisan peritoneum di bagian dalam. Tali pusar terdapat pada puncak kantong ini.Lapisan transparan mempunyai vaskularisasi minim sehingga cepat terjadi nekrosis dan rawan terhadap infeksi.

    Omfalokel

  • Diagnosis omfalokel cukup dengan melihat defek di daerah umbilikus dengan bagian yang tertutup selaput tipis transparan. Omfalokel dengan diameter 5 cm atau kurang pada bayi aterm umumnya dapat ditutup primer dan mempunyai prognosis baik.

    Diagnosis

  • Bayi dipertahankan dalam lingkungan yang hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya.Pemasangan sonde lambung untuk mencegah distensi lambung dan usus-usus.Pertahankan selaput omfalokel tetap dalam keadaan basah dan steril.Pemberian antibiotika profilaksis untuk mencegah invasi kuman melalui dinding omfalokel. Ini perlu dilakukan karena dinding omfalokel tidak mengandung vaskularisasi yang cukup sehingga mudah terjadi nekrosis dan terinfeksi.

    Terapi

  • Bayi dipertahankan dalam lingkungan yang hangat untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Dengan penutupan primerPenutupan defek dengan bantuan lembar teflon atau silastik.Pada dasarnya membantu daya tampung rongga abdomen dengan menutup defek memakai lembar silastik/teflon.

    Terapi

  • Gastroskisis terbentuk akibat kegagalan fusi somit dalam pembentukan dinding abdomen sehingga dinding abdomen sebagian tetap terbuka.Letak defek umumnya di sebelah kanan umbilikus yang terbentuk normal.Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin. Akibatnya, usus menjadi tebal dan kaku karena pengendapan dan iritasi cairan amnion dalam kehidupan intrauterin. Usus juga tampak pendek. Rongga abdomen janin sempit.

    Gastroskisis

  • Defek dinding abdomen terbuka tanpa tertutup peritoneum. Umbilikus tampak normal. Usus-usus terlihat tebal dan pendek.

    Diagnosis

  • Terapi

  • Hernia terjadi bila prosesus vaginalis gagal obliterasi dan tetap lebar terbuka sehingga organ intraperitoneal seperti usus, ovarium,dan sebagainya dapat masuk ke dalam kantong hernia.Apabila prosesus vaginalis masih terbuka tetapi hanya kecil saja maka terjadilah hidrokel testis. Dari penelitian sebenarnya 80-90% bayi yang dilahirkan prosesus vaginalis masih terbuka, belum obliterasi sempurna walaupun tidak selalu bermanifestasi hernia.

    Hernia Inguinalis

  • Inkarserasi suatu keadaan dimana isi kantong hernia tidak dapat masuk kembali ke rongga peritoneal akibat terjadi jepitan oleh anulus inguinalis. Proses yang langsung terjadi ialah gangguan aliran darah dan gangguan pasase segmen usus yang terjepit (kalau usus yang masuk); sehingga dapat juga disebui sebagai hernia strangulasi.Manifestasi klinis gangguan pasase usus masih memerlukan waktu, lebih-lebih bila usus yang masuk ileum.Serangan sakit yang terus-menerus ini merupakan tanda yang khas terjadi strangulasi.

    Hernia Inguinalis Inkarserasl-Strangulasi

  • Hernia inguinalis reponibilis- Herniotomi.Hernia inguinalis inkarserasi- Terapi konservatif.

    Terapi

  • kriptorkisme menunjukkan skrotum dalam keadaan kosong, artinya tidak terisi testis.

    Kriptorkisme

  • Pemeriksaan dengan cara palpasi menggunakan dua atau tiga jari. Bila teraba testis, diusahakan mendorong testis menuju ke skrotum.Bila skrotum kosong disertai dengan tonjolan di daerah inguinal, khususnya bila pasien mengedan, menunjukkan bahwa testis tidak turun disertai hernia.

    Diagnosis

  • MALFORMASI ANOREKTAL

  • Laki - Laki : Golongan I

  • Tindakan: Operasi definitif pada neonatus Tanpa kolostomi

  • Tindakan: Operasi definitif pada neonatus

  • Prinsip pengobatan operatif pada malformasi anorektal dengan eksplorasi postero sagital anorektal plastik, akan banyak menggunakan kolostomi perlindungan atau kolostomi sementara. Ada dua tempat kolostomi yang dianjurkan dipa-kai pada neonatus dan bayi, yaitu: transversokolostomi (kolostomi di kolon transversum) dan sigmoidostomi (kolostomi di sigmoid).

    Penatalaksanaan

  • PENYAKIT HIRSCHSPRUNG NEONATUS

  • Terdapat absensi ganglion Meissner dan ganglion Aurbach dalam lapisan dinding usus, mulai dari sfingter ani ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi.Tujuh puluh sampai delapan puluh persen terbatas di daerah rektosigmoid, 10% sampai seluruh kolon dan sekitar 5% kurang dapat mengenai seluruh usus sampai pilorus.Patofisiologi

  • Tidak terdapatnya ganglion Meissner dan Auerbach mengakibatkan usus yang bersangkutan tidak bekerja normal. Peristalsis tidak mempunyai daya dorong, tidak propulsif, sehingga usus bersangkutan tidak ikut dalam proses evakuasi feses atau pun udara. Patofisiologi

  • dengan gejala obstruksi usus, tanda-tanda keterlambatan evakuasi mekonium, distensi abdomen dan muntah hijau. Obstruksi usus ini dapat mereda spontan, atau akibat colok dubur yang dilakukan pada waktu pemeriksan.obstipasi kronik dengan disertai abdomen yang buncit.

    Diagnosis

  • Pemeriksaan foto polos abdomen: Terlihat tanda-tanda obstruksi usus letak rendah. Pemeriksaan foto dengan enema barium: Terlihat lumen rektosigmoid kecil, bagian proksimalnya terlihat daerah transisi dan kemudian melebar. Permukaan mukosa di bagian usus yang melebar tampak tidak terarur karena proses enterokolitis.

    Pemeriksaan radiologik

  • Untuk neonatus dengan obstruksi usus dilakukan terapi konservatif dengan pemasangan sonde lambungTindakan kolostomi: Stoma dibuat di bagian kolon yang berganglion paling distal. Kolostomi ini dimaksudkan untuk menjamin pasase usus dan mencegah penyulit-penyulit yang tidak diinginkan seperti enterokolitis, peritonitis dan sepsis.Tindakan bedah definitif dimaksudkan untuk mereseksi bagian usus yang agangilonik dan mengembalikan kontinuitas usus. Ada beberapa prosedur bedah definitif, prosedur Swenson, prosedur Duhamel, prosedur endorektal pull through dengan modifikasi masing-masing.

    Terapi

  • FISURA ANUS PADA BAYI DAN ANAK

  • Robekan dubur biasa disebabkan oleh defekasi dengan feses yang besar dan keras. Akhirnya terjadi fibrosis dan sfingter anus menjadi kaku.Defekasi semakin sulit dan penderita akan mengedan lebih hebat. Feses umumnya besar dan keras oleh karena tertahan beberapa hari dalam rektum.Proses fibrosisnya menetap walaupun darah sudah tidak keluar lagi pada waktu defekasi.

    Patogenesis

  • Anoskopi dengan persiapan pengosongan rektum dengan supositoria. Tindakan selanjutnya dapat dilakukan "forceful stretching" sfingter anus. Luka akan menutup dengan sempurna dengan menjaga higiene anus dengan merendam pantat dalam larutanP.K. Terapi lokal pada anus cukup dioleskan vaselin. Terapi tambahan dapat diberikan obat pelunak feses dan mengatur diet agar feses tetap lembek.

    Terapi