case 1 blok 7.docx

11
Nama : Nurul Yuli Permata Sari NIM : 04011381419201 PDU FK UNSRI 2014, GAMMA Fisiologi menstruasi normal dan control hormone (perubahan hormonal) System hormone wanita Terdapat 3 hierarki hormone: 1. GnRH : Hormon pelepas gonadotropin, disekresikan oleh hipotalamus 2. FSH (Hormon perangsang folikel) dan LH (hormone lutein) : respon terhadapan pelepasan GnRH, disekresikan oleh hipofisis anterior 3. Esterogen dan progesterone (hormone ovarium) : respon terhadap hormone yang disekresikan oleh hipofisis anterior GnRH yang dikelluarkan oleh hipotalamus meningkat dan menurun secara drastic selama siklus seksual bulanan.Disekresikan dalam waktu singkat rata-rata sekali setiap 90 menit. Siklus ovarium bulanan ; fungsi hormone gonadotropik Tahun reproduksi wanita ditandai dengan perubahan ritmis bulanan kecepatam sekresi hormone-hormon wanita dan juga perubahan fisik pada ovarium serta organ-organ seksual lainnya. Durasi siklus rata-rata 28 hari, siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau sepanjang 45 hari, keabnormalan biasnya tergantung pada kesuburan. Dua hasil dari siklus ini : 1. hanya satu ovum yang normalnya akan dikeluarkan dari ovarium setiap bulan 2. endometrium uterus dipersiapkan terlebih dahulu untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi

Transcript of case 1 blok 7.docx

Nama : Nurul Yuli Permata SariNIM : 04011381419201PDU FK UNSRI 2014, GAMMA

Fisiologi menstruasi normal dan control hormone (perubahan hormonal)

System hormone wanitaTerdapat 3 hierarki hormone:1. GnRH : Hormon pelepas gonadotropin, disekresikan oleh hipotalamus2. FSH (Hormon perangsang folikel) dan LH (hormone lutein) : respon terhadapan pelepasan GnRH, disekresikan oleh hipofisis anterior3. Esterogen dan progesterone (hormone ovarium) : respon terhadap hormone yang disekresikan oleh hipofisis anteriorGnRH yang dikelluarkan oleh hipotalamus meningkat dan menurun secara drastic selama siklus seksual bulanan.Disekresikan dalam waktu singkat rata-rata sekali setiap 90 menit.

Siklus ovarium bulanan ; fungsi hormone gonadotropikTahun reproduksi wanita ditandai dengan perubahan ritmis bulanan kecepatam sekresi hormone-hormon wanita dan juga perubahan fisik pada ovarium serta organ-organ seksual lainnya.Durasi siklus rata-rata 28 hari, siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau sepanjang 45 hari, keabnormalan biasnya tergantung pada kesuburan.Dua hasil dari siklus ini :1. hanya satu ovum yang normalnya akan dikeluarkan dari ovarium setiap bulan2. endometrium uterus dipersiapkan terlebih dahulu untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi

FSH dan LH disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang berperan dalam perubahan ovarium yang terjadi selama siklus seksual, tanpa hormone tersebut, ovarium tidak akan aktif.Hipofisis mensekresi FSH dan LH secara progresif antara usia 11-15 tahun atau disebut dengan masa pubertas. Siklus menstruasi pertama disebut menarke.Setiap bulan terjadi kenaikan dan penurunan FSH dan LH yang menyebabkan perubahan siklusovarium. 1. Horomon ini merangsang sel target ovarium dengan cara bergabung dengan reseptor yang sangat spesifik pada membrane sel ovarium target2. Reseptor aktif lalu meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel , dan meningkatkan pertumbuhan dan proliferasi selEfek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan system second messenger siklus adenosine monofosfat dalam sitoplasma sel sehingga merangsang sintesis hormone seksual.

Siklus bulanan endometrium dan menstruasi1. fase proliferasi (fase esterogen ) siklus endometrium, yang terjadi sebelum ovulasidipengaruhi oleh hormone esterogen yang disekresikan dalam jumlah banyak oleh ovarium selama bagian pertama siklus ovarium, sehingga sel stroma dan sel epitel berproliferasi dengan cepat setelah satu minggu karena jumlah sel stroma bertambah dan pertumbuhan kelenjar endometrium serta pembuluh darah yang progresif ke dalam endometrium, kelenjar endometrium di daerah serviks akan menyekresi mucus encer mirip benang yang tersusun sepanjang kanalis servikalis dan membentuk saluran yang membantu mengarahkan sperma kea rah yang tepat dari vagina menuju uterus.

2. OvulasiPada wanita dengan siklus seksual normal 28 hari, ovulasi terjadi pada 14 hari setelah menstruasi dimulai. Sebelum ovulasi: Dinding luar folikel menonjol, dan stigma (daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikular) menonjol seperti putting Cairan mengalir dari folikel malaui stigma Stigma robek dan carian yang lebih kental menempati bagian tengah folikel mengalami evaginasi Cairan kental membawa ovum bersamanya dengan dikelilingi oleh korona radiata (massa dari beberapa ratus granulosa kecil)

Lonjakkan LH:LH sangat berperan penting , LH akan disekresi dengan cepat oleh kelenjar hipofisi anterior, FSH dan LH akanmenyebabkan pembengkakan folikel dan mengubahl sel granulosa dan teka menjadi bersifat menyekresikan progesterone.

Permulaan ovulasi:Teka eksterna melepaskan enzim proteolitik dari lisosom dan enzim tersebut mengakibatkan pelarutan dinding kapsul folikular dan mengakibatkan lemahnya dinding, menyebabkan makin membengkajnya seluruh folikel dan degenerasi stigma.Secara bersamaan terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat ke dalam dinding folikel dan sekresi prostaglandin ke dalam jaringan folikular sehingga folikel pecah dan terjadi pengeluaran ovum

Korpus luteum fase luteal siklus ovariumSetelah ovum keluar, sel granulosa dan teka interna akan menjadi sel lutein dan membentuk korpus luteum, sel garunlosa menghasilkan hormone esterogen dan progesterone sedangkan sel teka membentuk androgen, androstenedion da testosterone tapi sebagian besar hormone tersebut akan dikonfersikan oleh sel granulosa menjadi hormone wanita. Setelah 12 hari korpus lutem akan berinvolusi dan kehilangan fungsi sekresi dan warna kuningnya sehingga mnejadi korpus albikans, yang akan diganti menjadi jaringan ikat dan akhirnya diserap

3. fase sekretorik (fase progestasional) siklus endometrium, yang terjadi setelah ovulasiesterogen dan progesterone sama-sama di sekresi dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum. Progesterone menyebabkan pembengkakan yang nyata dan perkembangan sekretorik dari endometrium. Kelenjar makin berkelok kelebihan substansi sekresinya bertumpuk di dalam sel epitel kelenjar sitoplasma dari sel stroma bertambah banyak simpanan lipid dan glikogen meningkat dalam sel stroma suplai darah ke dalam endometrium meningkat sebanding dengan perkembangan aktivitas sekresi pembuluh darah sangat berkelok- kelokhal ini dimaksudkan untuk menghasilkan endometrium dengan kondisi yang cocok (megandung sejumlah besar cadangan nutrient) untuk implantasi ovum yang sudah dibuahi selama separuh akhir siklus bulanan.

Menstruasi Jika ovum tidak dibuahi 2 hari sebelum akhir siklus bulanan makan korpus luteum akan berinvolusi, hormone-hormon ovarium (esterogen dan progesterone) akan menurun secara tajam sampai kadar sekresi yang rendahEfek pertama adalah penurunan rangsangan terhadap sel-sel endometrium oleh kedua hormone ini , diikuti dengan cepat involusi endometrium sendiri menjadi kira-kira 65% dari ketebalan semula. 24 jam sebelum menstruasi, Pembuluh darah yang berkelok-kelok yang mengarah ke lapisan mukosa endometrium menjadi vasopastik, vasopasme (penurunan zat nutrisi endometrium) dan hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan dimulainya proses nekrosis pada endometrium , khususnya dari pembuluh darah, sehingga darah akan merembes ke lapisan vascular endometrium . perlahan-lahan , alpisan nekrotik bagian luar dari endometrium terlepas dari uterus, kira-kira 48 jam seluruh lapisan uterus akan berdeskuamasiKira-kira 40 mL darah ditambah 35mL cairan serosa dikelluarkan, cairan menstruasi biasanya tidak membentuk bekuan karena fibrinolisin dilepaskan bersama dengan bahan nekrotik endometrium.Jika terjadi bekuan maka hal itu merupakan bukti klinis bahwa ada kelainan patologi pada uterus. Hal ini berlangsung selama 4-7 hari karena endometrium akan mengalami epitelisasi kembali.

Kelainan sekresi ovarium 1. HIPOGONADISME Jumalh sekresi ovarium yang kurang dari normal dapat terjadi karena ovarium yang terbentuk kurang sempurna, tidak terbentuk ovarium atau abnromalitas secara genetic yang menyekresi hormone-hormon yang keluru karena tidak adanya enzim di dalam sel-sel sekretoriknyaEunukisme wanita (sejak lahir tidak ada ovarium atau tidak berfungsi sebelum pubertas.

Menstruasi yang tidak teratur dan amenore akibat hipogonadismeJumlah esterogen harus meningkat di atas nilai kritis agar dapat menciptakan siklus seksual yang ritmis, pada hipogonadisme atau apabila gonad menyekresi sejumlah kecil esterogen akibat factor lain , seperti hipotiroidisme , siklus ovarium sering berlangsung tidak normal. Sebaliknya menstruasi akan dating terlambat atau tidak terjadi sama sekali (amenore), mungkin disebabkan oleh insufisiensi sekresi LH pada waktu lonjakan LH praovulasi

Hipersekresi ovariumSekresi esterogen yang berlebihan secara otomatis akan menurunkan produksi gonadotropin oleh hipofisis, dan membatasi produksi hormone-hormon ovarium, akibatnya hanya terdeteksi jika tumor sudah berkembang

fisiologi kehamilan (hormonal, perubahan fisik dan semua perubahan pada ibu hamil)

factor hormonal dalam kehamilan:plasenta membentuk sejumlah besar human chorionic gonadotropin , estrogen , progesterone dan human chorionic somatomammotropin

pengaruh hCg dalam menyebabkan korpus luteum bertahan da mencegah menstruasihormone ini disekresi oleh jaringam embrionik yang baru terbentuk dengan cara sebagai berikut:disekresi oleh sinsitial trofoblast ke dalam cairan ibu, dpat diukur dalam darah 8-9 hari setelah ovulasi, kecepatan sekresi mencapai maksimum kira-kira 10-12 hari kehamilan.Fungsi : mencegah involusi korpus luteum pada akhir siklus seksual bulanan wanita, hormone ini akan menyebabkan korpus luteum lebih banyak menyekresikan hormon estrogen dan progesterone untuk mencegah menstruasi, akibatnya sel sel yang menyerupai desidua yang berkembang dalam endometrium selama siklus seksual menjadi sel desidua yang sesungguhnya, sangat bengkak dan mengandung banyak nutrisi. Efek hCg pada testis janin :menimbulkan efek perangsangan sel-sel interstitial testis fetus pria, sehingga mengakibatkan pembentukan testosterone pada fetus pria sampai waktu lahir.

Sekresi estrogen oleh plasentaEstrogen dan progesterone disekresikan oleh sel sinsitial trofoblast plasenta, menjelang akhir usia kehamilan, pembentukan estrogen plasenta setiap hari meningkat menjadi 30 kali kadar produksi ibu normal. Estrogen hamper seluruhnya dibentuk oleh senyawa steroid androgen, dehidroepiandrosteron dan 16-hidroksidehidroepiandrosteron yang dibentuk di kelenjar adrenal ibu dan juga kelenjar adrenal fetus, androgen yang lemah ini di traspor oleh darah ke plasenta dan diubah oleh sel-sel trofoblast menjadi estradiol, estron, dan estriol.

Fungsi estrogen selama kehamilan : proliferative pada sebagian organ reproduksi dan organ penyertanya, jika berlebihan akan menyebabkan :1. perbesaran fetus2. perbesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara ibu3. perbesaran genitalia eksterna wanita4. merelaksasi ligamentum pelvis, sehingga articulation sacroiliaca menjadi lentur dan simphysim pubis menjadi elastis5. mempengaruhi kecepatan reproduksi sel pada embrio awalsekresi progesterone oleh plasenta :pada awal kehamilan disekresikan oleh korpus luteum, dan dilanjutkan oleh plasenta.Pengaruh khusus prigesteron untuk kemajuan kehamilan:1. menyebabkan sel sel desidua tumbuh di endometrium uterus, menutrisi embrio awal2. menurunkan kontraktilitas uterus gravid, mencegah kontraksi uterus yang menyebabkan abortus spontan3. membantu perkembangan hasil konspesi bahkan sebelum implantasi, karena meningkatkan sekresi tuba fallopi dan uterus ibu untuk menyediakan bahan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan morula dan blastokista4. membantu estrogen untuk mempersiapkan payudara ibu untuk laktasi

human chorionic somatomammotropinfungsi : 1. menyebabkan perkembangan payudara dan pada beberapa keadaan menyebabkan laktasi, tapi tidak berhasil pada manusia2. menyebabkan formasi protein dengan cara yang sama seperti hormone pertumbuhan, tetapi dengan jumlah yang lebih banyak3. menyebabkan penurunan sensitivitas insulin dan menurunkan penggunaan glukosa pada ibu, sehingga membuat jumlah jumlah glukosa yang tersedia untuk fetus menjadi lebih banyak. Hormone ini meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari cadangan lemak ibu, sehingga menyediakan sumber energy penggati untuk metabolism ibu selama kehamilan.

Factor-faktor hormonal lain dalam kehamilan1. sekresi hipofisikelenjar hipofisi ibu membesar, meningkatkan produksi kortikotropin, tirotropin dan prolactin. Sebaliknya , sekresi FSH dan LH hamper secara total di tekan akibat efek estrogen dan progesterone dari plasenta2. sekresi kortikosteroidkecepatan sekresi glukokortikoid korteks adrenal mengalami peningkatan sedang, untuk membantu mobilisasi asam-asam amino dari jaringan ibu sehingga bias digunakan untuk sintesis jaringan fetus3. peningkatan produksi tiroksin sesuai dengan pembesaran kelenjar tiroid, hal ini disebabkan oleh efek tirotropik human chorionic gonadotropin yang disekresi plasenta4. sekresi kelenjar paratiroidmembesar, bila ibu mengalami defisiensi kalsium pada makanannya, pembesaran ini menyebabkan absorpsi kalsium dair tulang ibu untuk mempertahankan kadar kalsium dalam cairan ekstrasel ibu dan juga unutk osifikasi tulang-tulang janin.5. sekresi relaksin oleh ovarium dan plasentadisekresikan oleh korpus luteum dan juga oleh plasenta, untuk melunakkan serviks wanita hamil pada saat persalinan

Respon tubuh ibu terhadap kehamilan1. penambahan berat badan kira-kira 24 pon, sebagian besar terjadi selama 2 trimester akhir. 7 pon dari fetus, 4 pon cairan amnion, 2 pon dari uterus, 2 pon dari payudara, 9 pon dari peningkatan berat badan , 6 pon dari cairan ekstrasel, 3 pon dari kumpulan lemak. Kenaikan 75 pon biasanya terjadi jika tidak dilakukan diet antenatal2. metabolisme selama kehamilankecepatan metabolisme meningkat 15% karena sekresi berbagai hormone selama kehamilan. Akibatnya wanita hamil sering mengalami kepanasan dan energy yang digunakan untuk aktivitas otot lebih banyak karena adanya beban ekstra.3. nutrisi selama kehamilantubuh ibu menyimpan proyein, kalsium, fosfat dan zat besi di dalam plasenta tapi paling banyak di tempat penyimpanan yang normal dari ibu itu sendiri, jika tidak ada elemen nutrisi yang cukup maka akan terjadi defisiensi pada ibu, contohnya , hampir 375 mg zat besi deiperlukan oleh fetus untuk membentuk darhanya dan 600 mg dibutuhkan ibu untuk membentuk darahnya sendiri.

Perubahan-perubahan dalam system sirkulasi ibu selama kehamilan1. aliran darah melalui plasenta, dan curah janutng selama kehamilandarah mengalir 625mL/menit melalui sirkulasi ibu dari plasenta, ditambah peningkatan umum pada metabolisme ibu yang meningkatkan curah jantung 30-40% diatas normal pada minggu ke-27, tapi akan menurun hingga sampai sedikit di atas normal pada 8 minggu terakhir kehamilan, walaupun aliran darah terus tinggi2. volume darah selama kehamilansebagian peningkatan volume darah dikarenakan oleh aldosterone dan estrogen yang sama-sama meningkat saat kehamilan, dank arena retensi cairan oleh ginjal. Ibu memiliki kelebihan 1-2L darah tapi akan berkurang dengan sendirinya pada saat proses kelahiran3. pernapasan ibu selama kehamilanjumlah total oksigen yang dipakai 20% diatas normal, dan terbentuk karbondioksida yang sebanding. Peningkatan progesterone yang tinggi selama kehamilan akan meningkatakan sensitivitas pusat pernapasan terhadap karbondioksida.4. fungsi system urinarius ibu selama kehamilan kemampuan reabsorpsi tubulus ginjal untuk natrium, klorida dan air meningkat sebanyak 50% akibat peningkatan produksi hormone steroid, laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak 50% yang cenderung meningkatalan kecepatan ekskresi arid an elektrolit di dalam urin.5. cairan amnion dan pembentukannya6. preeclampsia dan eklampsiapreeclampsia atau toksemia gravidarum : peningkatan tekanan darah arteri sampai tingkat hipertensi selama beberapa bulan terakhir kehamilan, hal itu dikaitkan dengan hilangnya sebagian besar protein ke dalam urin eklampsia : tingkat ekstrem dari preeclampsia, ditandai oleh spastisitas vascular di seluruh tubuh , kejang klonik pada ibu, sering diikuti dengan koma