DARI KAKAWIN BHARATAYUDA KE HIKAYAT … DARI KAKAWIN BHARATAYUDA KE HIKAYAT PANDAWA LIMA DAN...
Transcript of DARI KAKAWIN BHARATAYUDA KE HIKAYAT … DARI KAKAWIN BHARATAYUDA KE HIKAYAT PANDAWA LIMA DAN...
i
DARI KAKAWIN BHARATAYUDA KE HIKAYAT PANDAWA LIMA DAN GEGURITAN BHARATAYUDA : EPISODE RSI DRONO GUGUR
DI KURUKSETRA
OLEH :
I MADE SOREYANA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS UDAYANA 2015
i
KATA PENGANTAR
Berkatasung wara nugrahaIdaSangHyangWidi Wasa,TuhanYang Maha
Esa,maka penelitian yang berjudul“CitraTokoh Resi Drono Pada beberapaTeks
Wayang” dapat terwujud.
Penelitian inimenginplikasikau bagaimana eksistensi tokohResi Drono
pada teks Wayangsepertidalan Hikayat Pandawa Lima,Gepuritan
Baratayudadalam kaitaanyadengansumbernya Kakawin
Baratayuda.Penelitianininencoba melihat keajegan,kesinambungandan perubahan
yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan sosio budaya penyambut teks itu.
Padakesempatan ini penulismenyampaikanucapanterima kasih
kepadasemua pihak yangikut membantu penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penelitianini belumsempurna. Oleh karena itu
segalasarandankritiksangatpenulis harapkan.Semoga penelitian inibermanfaatbagi
khalayak.
Denpasar, Januari 2016 Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4 Penelitian Sebelumnya dan Landasan Teori ............................................ 5
1.5 Metode Penelitian .................................................................................. 6
BAB II RESI DRONO GUGUR DI KURUKSETRA .................................. 8
2.1 Episode Resi Drono sebagai Kepala Perang ........................................... 8
2.2 Episode Resi Drono Gugur di Kuruksetra ............................................... 26
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 34
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 34
3.2 Saran – Saran ......................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 35
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekayaan dokumentasisastralamayang sangatbanyak dan beranekaragam
itu berasaldarizaman lampaudan direkam dalam berbagai wujudseperti padabatu
bertulis,candi-candiatau peninggalan-peninggalan lainnya.Demikian pula naskah-
naskah lama merupakan sebagian darirekaman budaya itu.Kekayaan itu
adayangterekam dalam daun lonter,kulit
kayu,daluwang(kertasJawa),rotan,bambu,kertas(Eropa), dansebagainya.Naskah-
naskah lamaperludipeliharadengan baikuntuk kepentingan inventarisasi,sumber
informasi,dan sumber lainnya.Darisinilah akantumbuh kecintaanterhadap
sastralama.Didalamsastralamaterkandung buah pikiran, ajaran
budipekerti,nasihat(petuah petitih),hiburan,pantangan,dansebagainya,termasuk
kehidupan keagamaanmereka
padawaktuitu(BarorohBaried,1978:iii).Untukmengetahui
tuanganpikirandanperasaansertaberbagaisikaphidup masyarakatIndonesiayang
beranekaragamitu,salah satu diantaranya ialah melaluipemahaman hasilsastranya.
Penelitianiniinginmenjawabharapan itu.Selanjutnya penelitianiniingin
memahamiceritawayang,sebuahbentuk cerita
klasikyangamatpopulersejakzamanlama
kinidanmenarikminatmasyarakatluas.Cerita ini sangat menariktidak
hanyasebagaibahanbacaan(untukanak-anak dan
2
dewasa),tetapijugasebagaibahanpertunjukkanbaiklewat mediaelektronik maupun
nonelektronika.
Sebagai bahan bacaan dan pertunjukkan, cerita wayang seringkali
mengalami pergeseran-pergeseran. Pergeseran-pergeseran ini acapkali terjadi pada
jalan cerita (alur) besar atau kecil, peran tokoh dan sebagainya. Pergeseran itu
akan tetap dan terus terjadi karena disesuaikan dengan sosio budaya masyarakat
pengadaptasi oerita itu.
Lewatjuduliniterekeplisitkan peranan tokohDrono dalam
berbagaitekswayang dengansegalatransformasinya. ResiDronoadalahtokoh
andalan dan dijunjungtinggioleh Pandawaterlebih lagi
Korawa.Disampingsebagaiorangtua dan guru bagi Korawadan
Pandawa,ResiDronotermasuktokoh yangsaktimandragunadantidak
akanterkalahken oleh.siapapun.Dalarn perang
besariniResiDronotampilsebagaipemimpinperang(panglimaadipati)Korawa.Karen
akesaktiannya yangluarbiasaitudantidakakanterbunuh olehsenjata apapun,pihak
Pandawamembuatstrategidibawah komandoKresna.Kresna,tokoh
panutanPandawasekaliguskusirPandawa membuattipumuslihatdenganmenyebut
Aswatama(anakResi Drono)telahmati.Akantetapitipu muslihatininyaristidak
dipercayaoleh Drono,seandainyatidak diucapkonoleh
SangYudistira.PadamulanyaYudistiramenolakuntukmengatakanhalini(karenaberb
ohong).AkantetapisetelahBimamembunuh seekor gajah yang bernama
Aswatama,Sang Yudistira pun melakukannya.Dalam episode
iniDrestadyumenamembunuh Resi Drono.ResiDrono yang agung
3
akhirnyameninggal dunia. Demikianlahtersurat
gugurnyaResiDronosepertidikisahksn padaadikarya Mahabaratayuda.
Adabeberapapertimbangan mengapadipilihnyaepisode ResiDronogugur di
Kuruksetrasebagai bahan kajian.Pertama, episodeini mengisahkan perang
yangsangattragisantara murid(Arjuna/Pandawa)melawanguru
yangdijunjungnya(Resi Drono).Kedua,perang dahsyat iniberlangsunglewatstrategi
yang licik dariKresna.Ketiga,adanyatokoh gajah(Aswatama) sebagaitameng untuk
menutupikelicikan itu.
Sebagaimanadiketahui,ceritaMahabaratadalampenyebarannyabanyakdisadu
r kedalam berbagaibentukdanbahasa. Delam khazanahsastraMelayu
dikenalHikayatPandawaLima,
HikayatPandawa,HikayatPandawaJaya,HikayatPandawaKali-
ma(LiawYockFang,1975:57-
58).DipihaklaindijumpaiHikayatPandawaLebur,Hikayat
Angkawijaya,HikayatDarmawangsayang dipandangsebagaiceritayang
menyimpandarijalan ceritayangbiasa(Liaw YockPang,1975:58).
Selain dalamkhezanahsastraMelayu,ceritaMahabarata dijumpaipula
dalamsastraBali.CeritaRamayana danMahabarataditemukan dalam bentuk
pahatanbatupedacandi-candidinding-dinding puradiBali(bdk.A.Ikram,1980:1).
CeritaMahabaratadisadur dandi terjemahkonkedalambentuksastra,seperti
misalnyadijumpaiGeguritan Baratayuda.
Melihat uraian di atas,tampaknyaceritaBaratayuda yang
sangatterkenalItuterdapat dalam kesusastraan Melayu dan Bali(tidak tertutup
4
dalam khazanah sastradaerah lain). Sudah barang tentu masing-masing
karyasastradidaerah tertentu itu dalam transformasinyamemperlihatkan perbedaan
dan persamaan padabagian-bagian tertentu pula.Hal iniberkaitan dengan kreasi
penyadur dan penerjemah sesuai dengantingkat
resepsinya.Halinipunsesuaipuladengan pernyataan
A.Ikram(1975:14),bahwaceritayang berisibahan dariBaratayudadalam bentuk
yang murniataucampuran mengnndung penyimpangan besar atau kecil.
Memperhatikan latar belakangtersebutdiatas,maka perlu diteliti perubahan
dan kesinambungan paratokoh dan peristiwaResiDronosepertidilukiskan dalam
beberapateks wayang.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,makamasalah yang dijawab dalam
penelitian iniadalah:
1) pergeseran peristiwadan peranantokohResiDronodalam beberapateks wayang
2) faktor-faktor yangikut menentukanterjadinya pergeseran itu.
1.3 TujuanPenelitian
Penelitianini mengungkapkan pergeseranepisodeDronogugur
diKuruksetrasepertitertuang dalam beberapateks wayang.Terungkapnya kasus-
kasussepertiitu bertujuan untuk memberikan sumbangan yang besar dalam
penggalian sastrasebagai warisan budayabangsa.Penelitian inijugaikut membantu
memperkaya khazanah sastraIndonesia.
5
Dengan terungkapnya kasus-kasus pergeseran episode ResiDrono gugur di
Kuruksetra,penelitian inidiharapkan memberikan manfaat1)dapat diketahuisejarah
perkembangan tekswayangterutamaepisodegugurnyaResiDrono,2)mampu
menumbuhkenartibahwasebuahkaryasastrabukanlahobjek
yangberdirisendiridanmemberikanwajahyangsama kepada setiappembaca.
1.4 Penelitian Sebelumnyadan LandasanTeori
Sampaisaat inibelum ditemukan pembicaraanyanp menyangkut
pergeseran(kesinambungan dan perubahan)episode ResiDronogugur
diKuruksetradalam beberapatekswayang. Oleh karenaitu pembicaraan yang
berkaitan dengan penelitian, sebelumnyatidakdisertakandalam penelitianini.
Sepertiberulang-ulang disebut,bahwapenelitipnini berkenaan dengan
kesinambungan dan perubahan peristiwadan
perantokohResiDronosekaligustewasnyeaDronodiKurukse-
tra.Adabeberapapertimbangan
munculnyaideini,1)munculnyabeberspatekswayangdiberbagaitempatsepertidiMela
yudgnBali,2)terdapatnyatekswayangdikeduatempatitumengasumsikanterjadinyape
rubahansekaliguskesinambungan padabagiantertentu,dan3)tentu
adabeberapafaktoryang ikut mempengaruhiterjadinyaperubahan itu.
Untuk mengungkapkan gejala-gejalasepertiitu,maka teoriyang relevan
dengan penelitian itu adalahteoriresepsiseperti diungkapkan oleh
beberapaahlisastra.
6
Sumber penelitian resepsiadalah karya saduran dan
terjemahan,yakniduajenissumber darisembilansumber yeng terpenting
bagipenelitianresepsisastrasepertiterungkap dalam buku Jan van
Luxemberg,dkk.(Dick Hartoko,1934:79-
80).Sebagaikaryasadurandanterjemahan,karya-karyaitu mengandung
pergeseranjikadibandingkandenganhipogramnya.
Resepsisastraadalah reaksipembacaterhadapsebuahteksdan teksitu
dikonkretkan,dijadikanteksbaru sepertiyang dihayatidandimengertinya(Dick
Hartoko,1984:79).Umar
Yunusmenyebutresepsisastrasebagaitindakanmentansform nilai
yanglebihdahulukedalamkaryayangsedang
ditulisnya(UmarYunus,1985:32).RachmatDjokoPradopo(1985: 189)mengatakan
bahwadalamtanggapan,penyalinbukanhanya sekedar menurun melainkan
menciptakan versibaru.Ditempat lainRachmat
DjokoPradopo(1994:139)menyebutresepsiadalahilmusastrayang
berhubungandengantanggapanpembaca terhadap karyasastra,yaituilmu keindahan
yang didasarkan padatanggapan-tanggapan pembaca/resepsipembacaterhadap
karyasastra.
1.5 Metodelogi Penelitian
Metodeyang digunakan dalam penelitian iniadalah
metodestudipustakadengantahapan-tahapan kerjasebagaiberikut,1)melacakteks
yang diteliti/dikaji,2)mencari publikasi ysng relevan dengan
7
penelitian,3)mengadakan klasifikasi dan seleksi data,4)mengadakan pencatatan
data pada kartu data.
Beberapateks wayang yang dipakaisebagaisampeladalah
sepertiberikutini.Tekswayang Melayudigunakan Hikayat
PandawaLima(HPL)yangdisusun oleh KhalidHussein.
TeksiniditerbitkanolehDewanBahasadanPustakaKementerianPelajaran
KualaLumpur,tahun1964.Teksinidicetak olehPercetakan ArtPrinting Workdaaem
huruf Latin
yangjelasterbaca.TekswayangBalidigunakanGeguritanBaratayuda(GB)ysngtersim
pan diGedong KirtyaSingarajadengan nomor
kode5128/IVd.Sebagaisebuahgeguritankaryainiberbahass Baliumum
denganhurufBaliyangjelasterbaca.
Sebagai hipogram ysng dijadikensumberresepsioleh
HikayatPandawaLimadanGeguritanBaratayuda,adalah Kakawin
Baratayuda(KBY)hasilpenelitian SutjiptaWirjosuparto (1968),dengan
pertimbangan karyainidianggaplengkap untuk memberiketerangan
yangdiperlukan.
Setelah data terkumpul, lalu dianalisis sesuai dengan teori yang diterapkan
dengan teknik kerja analitik-sintetik. Dengan analitik-sintetik dimaksudkan
menguraikan suatu pokokpersoalanatasdasar bagian-bagiannyadan
penelahaanbagian itu(analitis)sertahubungan antarbagian untuk memperoleh
artiyang tepat dan pemahaman arti keseluruhan(sintetis).
8
BAB II
RESI DRONO GUGUR DI KURUKSETRA
2.1 Episode Resi Drono sebagai Kepala Perang
Hancurnya BegawanBisma memimpin pasukan
Korawa,menyebabkanResiDronodiangkatsebagai senapati. Akan tetapi
pengangkatan Dronosebagaikepalaperangmengundang ciri-ciri yang
menakutkankeluarga Korawa. Para ahli menafsirkan kejadian ini sebagai tanda
kehancuran Korawa.
Lukisanciri-ciriitudapatdilihatpada bagian berikutini.
“...MakaMaharaja Duryudana pun memberianugerah persalin pakaian yang keemasandan bertatahkanratnamutu manikam akanDangyangDrono,laludiaraklahberkeliling negeridengan segala bunyi-bunyian.
Setelah jauh malam makahujandarah punturunlah kedalam kotaKorawa.Makasetengah Korawa,“Itulah alamatPandawaalah”,Makasetengah,“Jikalau dalam negeriPandawainibenarlah alamat kitaalah juga”)HPL.hlm,108). Baik dnlam HPL maupun dalam OB keduanya menunjukkari lukisan yang
sama, sebagai bukti bahwa penyadur dan penerjemah memakai sumber yang
sama. Dalam (OB) dapat kita saksikan pada bagian ini.
…… punikanemangawinan idamangararismentuk ngabisekasenapati Dangyang Drononekapuji nanging mangguh cihnasanekawonpisan
Terjemahannya
…… itulah yang menyebabkan
9
beliaulalupulang menoba tkansenapati pendetaDronoyang tersohor tetapi menunjukkan ciri-ciriyangjeleksekali Yang betul-betulmengisyaratkan Akan kalah dalam peperangan Waktu beliau pendeta Drono Dinobatkan sebagai Senapati Sesudah waktu malam Hujan darah di perkemahan Korawa …
Lukisanyang ada pada GB dan HPL dapat dirunut sumbernya pada KBY seperti
dilihat pada bagian Kutipan dibawah ini
“Sekonyong-konyongberjumpadengan petunjuk kejadian buruk yang memberiisyarat kepastian tentang kekalahannya. KetikaDronodiresmikan menjadipanglima turunlah hujan darahdibenteng orang Korawapada waktu malam.Padawaktu itujugakudadan gajah-gajah besar sekonyong-konyong terjatuh,seolah-olah kehilangan kekuatan.Inilah petunjuk,bahwamerekaitu akan binasadalam medan perang,...”(KBY,XIII, 12).
Melihat kutipan diatas,ternyataadabagian yang dihilangkan oleh penyadur
HPL,padahalbagian ituterdapat padaKBY. Bagian yang dimaksud
ialahtidakterdepatnyabinatang kuda dan gajah-gajah yang besar dalam
HPL,sementarahalitu ada dalam KBY.Barangkalipenyadur
HPLsengajamenghilangkan bagianitu untuk menghilangkan kesanterlaluseringdan
banyaknyalukisan perang dengankudadangajah(lihat HPL, hlm.98 - 99danlain-
lain).Kemungkinan lain,agaknyabagian initerlupakan oleh penyadur
HPLsehinggatidakterdapat di dalamnya.
Setelah beradadimedanperang,Dronomengikat perang.
Terdapatresepsiyengberbedatentang penampian ikat perang pasukan
Korawa.Dalam HPL,setelahDronotibadiTegalKuru, iamengikat
10
perang,Dewamanati,namanyayang artinya“gajah”,sedangkandalamGBsesuai
dengan yangterdapatpadaKBY,yakniikatperanggajah.HanyadalamKBYdisebut
gajahmeta. Halitudapatdilihatpadakutipanberikutini.
“MakaDangyangDronopunmengikatperang‘Dewamanati’ artinyagajah.MaharajaKarnamenjadigading kanan danMaharaja JayaDaratamenjadigadingkiridanMaharaja BahgadatamenjadibelalaidanMaharajaDuryudanaitujaditubuhdansegalaraja-rajaKorawajadi ekornyadengansang Dursana”(HPL,hlm.108).
DalamGB dapatdilihatpadakutipnnberikut.
… rarisngamuk sang Bagadatangarepang
(GB, IV.146) Sang maragatulalennya gelar gajah Kurupati makamiwah Prabu Karna Sang Jayadratane malih andeltan wenten matanding maragacocor puniku gelar sang prabu Astina
... (GB,IV, 147)
Terjemahannya
… lalu mengamuk Sang Bagadatamenghadapi Yang menjadihidungnya siasat perangRajaKuru disertairajaKarna SangJayadratalagi dipercayatidakadabandingannya yang menjadigadingitu siasat perangRajaAstina ….
Selanjutnyadalam KBY dapatdisaksikan dalam bagianini
11
“...Keduamusuhitusemuanyamembuatsiasatgajah meta,sehinggamerekaitusaling berhadapanseperti bertempurnyadualautan”(KBY,XIII.13). “...Bagadatayang menjadibelalaisiasat perangraja Suyudanamajukedepan,sedangkan Karnadan Jayadrata yangtidakadataranyaitu merupakan keduabuah gadingdarisiasatperangrajaKorawa”(KBY,XIII. 14).
Kalau kitasimakketigakutipandiatas,ternyata lukisan yang adapadaOB
merupakantransformasilangsung dari KBY.DalamHPL,disampingmemperlihatkan
kesamaan,rupa-rupanyapenyadurHPL menunjukkan kekereatifannyadengan
memastikankedudukantokoh KarnadanSangJayadratamasing-
masingsebagaigadingkanandangadingkiri.Akantetapikedudukan semacam
initidakjelasdalam KBY.Dalam KBY,yang kemudian diterjemahkan oleh
GBhanyamenyebut Karnadan Jayadrata sebagaikeduagadingsiasat perang
Korawa.Kemungkinan penyadur HPLingin memberikan suatu fungsiyang
pastidan kesan yangjelasbagi pembacatentangtokoh itu,sehinggapembaca tidak
bertanya-tanyadalam hatinya.Mungkin penyadur HPL memperoleh lukisan
inidarisumber lain baik lisan maupun tulis.
Perang pun berkobarantara
Bima,ArjunamelawanDuryudana,MaharajaJayadrata.Sementara Bahgadataditikam
Sri Krisna,Bahgadatapun menikam Rajuna,sehinggaRajuna pun mati.Dalam
insideniniterdapat interpretasiyang berbeda, tentang kematian Rajuna.Dalam
HPLnamasenjataBahgadata yang dipakaimenikam Rajuna bernamasemuka-
semuka,sedangkan dalam GB bernamaamoga. Nama ini sesuai yang ada pada
12
KBY, dengan namaamoga.Untuk itu dikutipkan bagian yang membuktikan
kebenaran itu.
“...MakaBetaraKrisnapun menikamMaharaja Bahgadata.MakaMaharajaBahgadataDeratapunmenikam sang Rajunadengansenjatanyayangbernama“semuka-semuka” kenadadanyaterus.MakaSangRajunapunmatilah. SetelahdilihatolehBetaraKrisna,makasegeradiambilnyabungawijayakusumadarimahkotanya”(HPL, hlm.109) .
Selanjutnyadalam GB dapatdilihat padabagianberikut.
sinambiidamanujah antuksenjatanesakti sanemawastaamoga mulawisesatansipi kandugimementalmaring anggan Sang Arjunasampun ritatkalaing punika saksanakalenger nuli gelia ketulung antuk wijayakusuma (GB.IV. 150)
Terjemahannya
Seraya beliau menusuk dengan senjatayang sakti yang bernamaamoga memang ampuh tidak tertanding tidak terduga-dugamenembus pada hulu hati sang Arjunesudah sebentar pingsan lalu cepat ditolong dengan wijayakusuma
Ternyatadalam KBY dapat disaksikan padabait berikut.
“KetikaBagadatamenyuruh menyerang,gajahnyamemegang kudaSang Arjuna,Padawaktu itujugalamenusukkan pedangnya(amogha)yang saktidantidak pernah mengecewakansampaidihatiSang Arjuna.Padasaatitu Sang Arjunasementarawaktupingsan,tetapi dengan lekasnyaKrisnamenolongnyadenganbungawijayakusuma,...(KBY.XIII.16).
13
Selain perbedaannamasenjata yang melukai arjuna, terdapat pulalukisan
lain yang menyangkutdiriArjuna. Dalam HPL,dikatakan
Arjunasampaimati,akantetapidalam GB hanyadisebutpingsansebentar
sesuaidenganyangada padaKBY.Rupa-rupanyapenyadur HPL
Inginmembuatceritalebih mencekam dan memberiarti yang lebih
kuatdansaktiterhadap senjataBagadatasebagaifigur rajayangmahabesardan sakti.
SebaliknyapenyalinGB,tetapsepertidalam KBY.Mungkin
penerjemahGBinginmemberikanartipadatokoh
arjunayangtidakmungkindibunuholehsenjata yangsembarangan.Tentang
bungawijayakusumayang dipakaiKrisnamenolongArjunaterdapatlukisan yang
samasesuai dengan sumbernya. Akhirnya Bagadatadibunuh oleh
Arjuna(HPl.hlm.109;GB,IV.151; KBY.XIII.17).
KetikaPandawamerayakan kemenangannya,Korawamenangisikematian
Bagedata.AkantetapiDungyangDronomenentang Bimadan Arjuna.Drono pergike
medan perang mengajak Bimadan Rajunaberperang.Terdapat perbedaan lukisan
peristiwaantarayang adadalam HPL,dan GB dengan cerita sumbernyaKBY.Dalam
HPL,tidak dijumpai Arjunaberperang diarahselatan,Bimadiarah
utarasesuaidenganajakan Korawa(Drono).Penempatan Bimadan Arjunadalam
tempat yang terpisah,semata-matastrategi Dronoagardengan
mudahmengalahkanPandawa.Karena menurutDrono,hanyaBimadan Arjunalah
yangnantimampu menaklukkan ikatperangDrono. Itulahsebenarnyajawaban
pertanyaan,mengapaBimadan Arjunaditempatkan padatempat yang berlainan
itu.Halitu dapat diperkuat melaluikutipan padaGBberikutini.
14
…. kemon wecanan sangResi mangdasampun idaSangBimaArjuna (GB,IV.156) Nyarengin kaleing yuda antukantan wenten malih punikasanemerupa sanepacang makewuhin riantuk idaSang kalih kancan gageloran musuh kapituwisanesengke jantensidakapegutin rusak kamuk katrejak olih sang karwa (OB,IV. 157)
Terjemahannya
… konon titah sang pendeta supayajangan beliau Sang Bima Arjuna menyertaipadawaktu peperangan karenatidak adalagi itu yang berupa yang akan menyusahkan karenabeliau ynng berdua segalamacam ikat perang musuh biarpun yang kokoh pastidirusaknya hancur dirusak diterobosoleh ynng berduaitu
Kutipan diatassesuaidengan yangterdapat padaKBYseperti dilukiskan
padabagianberikutini.
“...ApabilaArjunadanBimapadawaktu perang menjauhkan diridaripertempuran,tidak adasesuatu kesukaran yang manapunjuga,sebabsiasat perang yang bagaimanapunjugamembahayakan,pastiakan dibinasakan dan dihancurleburkan oleh mereka”(KBY,XII.1.19).
15
Akantetapijawaban pertanyaaninitidakdilukiskan olehpenyadur
HPL.HanyaadadisebutbahwaDuryudanadan Dronobergembirasetelah
melihatBimadan Arjunapergimenjauhipertempuran.Selanjutnyadikatakan,
“...MakaSangBimadan Sang Rajunasudahpergiitu, makaMaharajaDuryudanadan Dangyang Dronopunterlalusuka.MakakataMaharajaDuryudana,“AdapunsekarangSangBimadanSangRajunaitutiadadidalam kotanyasegalaPandawa Jayaitu,sepertididalam tangan kitalah”(HPL,hlm.110),
KemanaBimadan Arjunapergi,dalam HPLtidakdiketahuidan tidakdiceritakan
penyadurnya,sementarabagian ini pasti dalam GBsesuaidengan
yangadapadaKBY.Dalam GBterdapat ajakan
ResiDronokepadaArjunauntukberperang didaerahselatan arenaKuru(GB.IV.
159),dan disebelah utaraRuru untuk Sang Bima(GB,IV.160).Strategiinidiatur
demikian rupaoleh Drono untuk menghindari musnahnyaikat perang
Drono.Bagian inidapat dilukiskan padakutipan dibawah ini.
… mabawosturin manantang nering IdaSang Pamadi nantang lawut ngajekin meoepuk yuda (GB. IV. 158)
Maring palemahan desa ring samping gununge wiakti preneh kidulaane rika saking tegal Kuru reki (GB,IV. 159) …. taler aapunikasain Seng Bimaaenapuniku katandingin ne meyuda ring utarasanemangkin saking Kuru pakardin Sang RajsPutra (GB,IV.160)
Terjemahannya
16
berbicaradan menentang kepadabeliau SangPamadi manantang lalu mengajak bertempur Padasebuah pedesaan disamping gunung-gunung arahselatandarisana dari arenaKuru …. begitu pulasama SangBimasenaitu ditantang berperang diutarasekarang dariKuru pekerjaan Sang Raja Putra
Halinisesuaidengan yangterdapat padaKBYsepertidikutipkan dibawah
ini,Perhatikan.
“...dan mintasupayaArjunabertempur didaereh-daerah dekat bukit yangterletakdisebelah selatan daerah Kuru.Arjunayang beraniinitidaktakut terhadap kehendak musuh ynng menentangnya,.,”(KBY,XIII,20). “Begitu pulahalnyadengan Bimayang ditantang untuk berperang di daerah yang letaknyadisebelah utara Kuru...”(KBY,XIII.21). Hilangnyatempat-tempat berperang bagiBimadan Arju-
namungkindisebabkan penyadur HPLdengansengajamenghilangkan bagian itu
untukmempersingkatceritaatau kemungkinan lain,penyedurHPLmelupakan
bagianitusehinggaluputdari penglihatannya.Barangkalipenyadur HPLingin
memantapkan kedudukanDronosebagaipahlawansejatidanjujur.
Insidenberikutnyaialah ResiDrono mengikatperang yang kokoh yangtidak
bisadirusak oleh siapapun kecuali Bimaatau Arjuna.Keadaaninimenyebabkan
Darmawangsa menjadi heran,siapayengsanggup memasuki medanitu,tetapi anak
17
Arjuna,Bimanyusanggupmenghadapinya.Dalam insiden initerdapat
perbedaanpenamaan ikatperang antaraikatpe-
rangDronopadaHPL,denganyangterdapatpada GB. Dalam HPLdisebutChakra
Anggar atau chakra Bayu (HPL, hlm. 111), sedangkan dalam GB
disebutsiaasatperangcakra saja. AgaknyayangterdapatpadaGB sesuaidengan yang
adapada KBY.cakrabyuha(KPY,XIII. 22),sebabbyuha(JawaKuno)
berarti‘siasatperong’,‘gelpr perang’(L.Mordiwarsito,
sedangkandalamHPLynngdisebut chakra anggaratau
chakrabayusangatsulitditelusuri.Hanyakatabayukemungkinan salah
bacadaribyuha.Untuk melihat bagian itu lebih pasti,baik padaHPL,GB,dan
KBY,dibawah inidikutip bait-bait yang mencerminkan pergeseran itu.
“MakaDangyeng Drono pun mangikat perang‘Chakra Anggar’namanya.Makasegalaraja-rajabanyakitu menjadi ekor segalaraja-rajaitu terlalu sakti.
MakaDangyang Drono dan MaharajaKarnadan Maharajaa Derpadan MaharajaSalyaempat orangjadipinggang menyusur dan MaharajaDertaJayaJadipintunya.Setelah sudah mengikat perang itu,makakataDangyang, Drono, “Ikat perangku inilah kesudah-sudahan perangtiadadapat menurut diaakan memasuki,melainkan sangRajuna jugaakan dapat memasukidiaperangku ini” (HPL,hlm. 111).
DalamGB dapat dilihat padabagian berikutini.
…. gelar iku kewastanin gelar cakra
(GB,IV.163)
Tan wentenjaganyidayang mangrusakang gelar iki yantan wenten kadiIda Sang Bima Arjunawiakti Dangyang Drono Kamamalih Dangyang Krepane puniku Sang Korawapanga jengnya maragadadosruji
18
jatikukuh ne maragapanyibehnya (GB,IV. 164) Paraagungesewosan
… (GB,IV.165)
Terjemahannya
siasatperangitu bernamasiasat perangcakra Tidak adayang akandapat merusaksiasatperang ini bilatidak adaseperti beliau Sang BimaArjunabetul-betul PendetaDrono,Karnalagi PendetaKrepaitu Sang Korawaterkemuka memperkuat sebagaiJari-jari betul-betul kokoh sebagailingkarannya pararajayang lain …
Lukisan yangterdapat padaGB dapat dibandingkan
dengansumbernya,sepertitersurat dalam bait berikut.
“...Siasat perang inibernamasiasatcakrabyuha yangtidak dapat dirusak,apabilaBimadan Arjuna tidak ada.Karna,Drono,Krepa,dan orang Korawalainnya merupakan ruji-ruji,sedangkan raja-rajalainnyamerupakan lingkaran roda”(KBL,XIII. 22). Melihat namatokoh danposisinyadalam ikatperang dalam
HPL,agaknyabenar-benar merupakanrekaan penyadurnya.
Haliniterbuktipadalukisan raja-rejayang menjadiekor, yangtidak adapadaGB dan
KBY.Sebaliknyatokoh Drono,Karna, Salya,dan
Krepamendudukiposisisebagaipinggang,sementara dalam GB maupun dalam
19
KBY sebagaiJari-jari(lingkaran cakra), sedangkanDertaJayayang
mendudukiposisisebagaipintudalamHPLpadaGB maupun padaKBYtidak ada.
Walaupun Bimanyu belum mengetahuicarauntuk
keluardariikatperangitu(HPL.hlm.111;GB,IV.l66,KBY.XIII.25), Bimanyu
pundengan beraninyamenyusunikatperang.Dalam hal initerdapatperbedaan
resepsitentangnamaikatperang,terutamadalam HPL.Dalara HPLikat perang
BimanyubernamaBayuAnggar,sedangkan dalam GBdisebutikat
perangUdang(GB,IV. 167).Ikatperang UdangdalamGB
merupakanterjemahandarinamaikatperang yang
adapadaKBY,makarabyuha(KBY,XIII. 24).
Tampaknya makara (Jawa Kuno) berarti ‘udang’ (L. Kordiwarsito, 1981:336).
Untuk membuktikan hal itu, di bawah ini dikutipkan bagian itu.
“MakaSang Bimanyu pun mengikat perang‘Bayu Anggar’namanyadan duaorang MaharajaGatotkacajadisayap kanan dan Sang SetaJaman menjadimatakedua(HPL, hlm.111).
Dalam GB dilukiskan padabagian berikutini.
…… gelar udang ngagawokin Sang Drestadyumnaiku samalih Sang Gatotkaca makadipapucuk kapit nering bungut sang Satyakikapucukang (GB,IV.167)
Terjemahannya
….. ikat perang udang yang menakjubkan Sang Drestadyumnaitu lagiSang Gatotkaca sebagaiujungnyasupit
20
yang dimulut Sang Satyakidimajukan
Selanjutnyabagian inidapatdibandingkandengandeskripsi
yangterdapatpadasumbernyasepertiterlukiskanpadabait-baitberikutini.
“MakadarisebabiniRajaYudistiramemerintahuntuk menyusungelarmakarabyuhayangmenakutkan. DrestadyumnadnnGatotkacamenjadisapitnya,sedangkan pahlawan Satyaki menjadimulutnya .Nakula dan Sahadewa merupakanmatanya(KBY,XIII, 24). Pertama-tama ynng penting mendapat sorotan ialah tentang Yudistira
sebagai peran yang menyuruh Abimanyu merencanakan ikat perang Korawa,
seperti terlukiskan pada GB maupun KBY. Akan tetapi dalan HPL, Sri
Darmawangsa tidak mempunyai
peransepertiitu,karenaAbimanyusendirimenciptakan ikat perang itu.Agaknyatokoh
Abimanyu dalam HPL,masih menduduki posisisatutingkat dibawah
Darmawangsa,sedangkandalam GB maupun dalam KBY, tidak demikian
halnya.Kedua,terjadipergeseran posisiseperti yang dialamitokoh Sang
SetaJayaNaga (HPL,hlm.111),yang tidak adapada KBY.Barangkalitokoh ini,tokoh
rekaan penysdur HPL.Apakahtokoh iniidentik dengantokoh
Satyaki,sepertiterdapat dalamGB dan KBY,memerlukan penelitian yang
lebihsaksama.Sebaliknyaadatokoh LaksmanaKumarayang
berperansebagaisungatdalam GB dan KBY ternyatatidak adapadaHPL.
Abimanyu pun mengamukpasukan Korawa,banyakrakyat dan rajayang
tewas,termasuk LaksmanaKumoragugur dipanah Abimanyu(HPL.hlm.111
112;GB,IV. 1741,KBY,XIII.27). Dalam perang yang
21
hebat,akhirnyaAbimanyudibunuh Maharaja Jayadrata(HPL,hlm.113-4;GB,IV.
1771KBY XIII.27).
TewasnyaAbimanyumengakibatkankubuPandawa diliputidukacita,terlebih
ArjunamenyesaliKrisnadan Darmawangsa.Dalam haliniKrisnadengancepat
menasehati Arjuna,sehinggaia berjanjiakan membunuh
Jayadrata(HPL,hlm.115,GB,IV.13B-203;KBY,XIV.11).
Sebelum ArjunamenghadapiJayadrata,Krisnamenyuruh
Arjunamemujadewa-
dewa.BetaraIndramemberikesaktianberupasenjataPasupatidan kematian
Jayadratatelah diketahuinya. Dalam HPL,keretaitubernama
DelikurPuspa,pengelanyaSena(HPL,hlm.115),sedangkandalamGB
kudanyabernamaSiWalahakadan Abrapuspa,dengan pengelaSiSukentadan Si
Senia(GB, IV.207).Halinisesuaidengan yang adapadaKBY(XIV. 15). Perhatikan
kutipan berikutini.
“Maka Betara Krisna”, Ada rata tuanhamba ‘Delikur Puspa’ namanya. Kuda pengelanya itu Sena namanya. Sakti rata ini tiadakan oleh senjata” (HPL, hlm. 115).
Dalam GB tertuang dalam baitberikut.
… ne adakuretanbeli enesaktijaran ipun mahadan IWa1ahaka miwah Abrapuspamalih nedipungkur ISukantalan ISenia (OB,IV.207)
22
Terjemahannya
… iniadakeretakakak yang sangat sakti kudanya bernamaSiWalahaka dan Si Abrapuspalagi yang dibelakangnya ISukantadanISenia
Selanjutnyakutipandiatasdapatdibandingkan dengan
yangadapadaKBYsepertiterdapatdalam lukisanberikutini.
“Inilahkeretasayayangungguldengankuda-kudanya yangbernamaWalahakadan Abrapuspa,sedangkan yang adadibelakang kudanyabernnmaSukantadanSenya yangsakti...”(KBY.XIV.15).
Ternyatadalam HPLhanyaterdapatduatokohsementarapada
KBYempattokoh.Rupa-rupanyatokoh kudaWalahakadan Abra-
puspadiresepsimenjadiDelikurPuspadalam HPL.Kemungkinan tokohDelikursalah
bacadari…., sedangkanPuspa
agaknyabentuksingkatandariAbrapuspa,yang,tepathanyatokoh Sang
Senamerupakan transformasidaritokohSenya(KBY). Tokoh
Sukanta(KBY)dihilangkan oleh penyadur HPL,.Insiden inidilanjutkan dengan
SitiSundarimelakuken belamengikuti Abimanyu,pertemuan syahdu
antaraSitiSundaridengan Dewi Utari(HPL.hln.116;GB,IV,214-227,KBY,XV. 5 -
17).
Dangyang Dronosebagai kepalaperang bersamaDuryudana menuju medan
perang dan mengikat perang LimaSejiwa,artinya
‘bungapadma’,ratanyabernamaDelikur,kudanyaPuspa,sedangkan
23
pengelaratanyaSkandasena(ibid).Disinilah tempatJaya Darata.Dalam GB
tempatJayadratabernamaikat perangtunjung
(padma)(GB,V.4),akantetapitidakdijumpaiistilah LimaSejiwa.Barangkalinamaini
merupaknn kreasipenyadurHPL. Nama tunjung agaknyamerupakanterjemahan
darisiasatperang yang berupabungapadmadalam KBY(XIII. 22).Kalaudalam
KBYterdapatikat perangcakraoleh Karna,dan SucimalaolehRaja Salya(XIII,
21),tetapitidakdilukiskan dalamHPL maupun GB. Selanjutnyaikatperang
Arjunayang bernamaDewiSrikandi
(HPL,hlm.116),tidakadapadaKBYdantidakadapadaGB.
Haliniagaknyamerupakanrekaanpenyadurnya.
Perangpunberkobardengansengitnya,Arjunamengeluarkansenjata‘terasa
petala’yangmengakibatkankeluar api(HPL,hlm..118).
NamasenjatainitidakadapadaKBY maupunpadaGB.Pada GB (V.14) hanyadisebut
Arjunamenancapkanpanahketanahsehingga keluar
air.HalinisesuaidenganyangadapadaKBY(XV.
28).”Lukisanitudapatdilihatpadakutipanteksbersangkutan.
“MakaolehSangRajunaanak panahnyayangbernama terasapetalaitu dipanahkannyakebumi.Makakeluar air daridalam bumiitu”(HPL,hlm.118).
SelanjutnyadalamGB dapatdilihat padakutipan berikut ini.
Ritatkalapunikararis kapanah antuk idaI pratiwi nikanagmijilang toyamamanjusang kuda (GB,V.14)
Terjemahannya
Padawaktu lalu dipanah
24
oleh beliau bumiitu itulah yang mengeluarkan air,memandikan kuda …
Adayangterdapat padaGB dapatdibandingkendengan yangterdapat
padaKBYsepertiterlukiskan padabagian dibawah.
“...Arjunamenembakkan panahnya,dalamtanah dandaritanah itu keluarlah air.Dengansenangnyasemuakudamandi dan dengansegeraberistirahat”(KBY,XV. 28). Dalam insideniniyangterpenting ialah usahapenyadur HPL
rnenyingkatceritamenjadilebih pendek.Bagian itu ialah perang Bima tnelawan
beberapaorangraksasa,sepertiterdapat
dalamKBY.DalamKBYterdapatperangdahsyatantaraBimamelawan dan
membunuh antaralain Citrayuda,Jayasusena,Carucitra,
Citraksha,Upacitra,Cetrarharma,Catrunjaya,Caramarga,Dirghanetra,Catrusaha,
Suwikarna,Rodra karma,danDussaha,dan adaduaorangmusuhyangakan
dihadapiBima(KBY,XV. 34-5).
BagianinitidakterdapatpadaHPL,hanyamenyebutBimamengamukbersamaArjunad
anmembunuhbanyakrakyatKorawa(HPL, hlm.119-
120).PadainsideniniSatyakimembunuh Burisrawa (ibid).Selanjutnyadalam GB
terdapatlukisansepertidalamKBY(GB,V.22-25).
AkhirnyaArjunaberhadapan dengan Jayadratadan dengan bantuan
Krisna,Arjunamembunuh Jayadrata(HPL,hlm,120;GB, V.54;KBY,XVI.6).Dalam
bagian initerdapat resepsiyang berbeda.Dalam HPL setelah
Jayadrataputuslehernya,kepalanya dibawaoleh Arjunake hadapan
ayahnyaBegawan Senduta(hlm. 120),tidak demikian halnyadalam KBY.Dalam
25
KBY,setelah leher Jayadrataputusdipanah senjataPasupati,atasperintah
Krisna,disusuldengan panah yang keduadengan maksudmengantarkan
kepalaJayadratakepadaayahnya(KBY,XVI.6).Jadi,dalam HPL
kepalaJayaDeratadibawalangsung olehArjuna,sedangkan dalamKBY dengan
panah(oleh Arjuna).DalamHPLdisebutnamaayah JayaDeratayaituBegawan
Senduta,tetapidalam KBYtidak pernah disebut-sebut.Selanjutnyadalam GB
sesuaidengan yangterdapatdalam KBY(GB,V.55).AgaknyaBegawan
Senduta,yangterdapatpadaHPL,merupakansingkatan
darinamaSinduJayadratayangsepintastampakpadaGB(V. 58),tetapitidak adadalam
KBY.
Pertanyaan yang timbul ialah mengapa kepala Jayadrata dilemparkan
kepada ayahnya. Jawaban pertanyaan ini tidak dijumpai pada HPL, sementara hal
itu terlukiskan dalam KBY dan kemudian dalan GB. Dikatakan, ayahnya sedang
bertapa di sebuahgunung dengan harapan,apabilaanaknyatertangkapdalam
pertempuran,iaakan menjelmamenjadi100wujud.Kalauhalitu
telahterlaksanaiaakan mudahsajamelakukanpembalasanterhadap musuh-
musuhnya.
Inilah yang dihindari Krisnadengan melemparkan kepalanyasajake
hadapan ayahnya(KBY,XVI.VII;GB,V.55).
Ternyatabagian inidihilangkan atau dilupakan oleh penyadur
HPL,tetapidilukiskan dengan sangat baik oleh penerjemah GB sesuai dengan
yangterdapat padasumbernya.
26
Episode ini diakhiri lukisan MaharajaDuryudana menyesalisikap
Drono,karenamenolak permintaan Jayadratauntuk kembali kenegerinya.Penolakan
inilah menyebabkan Jayadrataterbunuh.Baik HPL maupun GB,memakaisumber
yangsama.Insideninidapat dilihat padabagian berikut.
“KataMaharajaDuryudana,“MaharajaJayaDarata hendak kembalikenegerinya,tuanhamba jugatiadamemberi.Haraplah iaakantuanhambadantatkalaSang Rajunaitu mengusir Maharaja JayaDaratamengapamakatuanhambatiadaberlawankan”.Dan MaharajaSang Dursana,Patih Sengkuni,MaharajaKarnasekaliannya menyalahkan Dangyang Drono.Dangyang Dronopun heranlaholehsegalaraja-rajaitu menyalahkan diaseraya katanya,“Sedang anak Maharajayang bertunggu bersungguh itu hambalah pulamembunuh dia.adapun akan Sang Rajunatiadadapat hambamembunuh diakerenaiasangat dikawaliolehsegaladewa-dewa(HPL,hlm.121).
Apayangterdapat dalamHPL,dapatdibandingkandengan ynng
terdapatpadaKBYsepertiterlukiskan padabagianberikut ini.
“Suyodanatelah nenyesalknnDronoyangtelah menahan Jayadratauntukpulang.Dalamhaliniorangharusberhati-hatidan iaharusdijagabaik-baik padawaktu adapertempuran;hidupnyawajibdilindungidandiperhatikan.Jayadratadibiarkansaja,iadilalaikan. Malahan Dronotidak pernahberusaha untuk melepaskannya.DemikianlahucapanrajaSuyodanakepada Karna, RajaSelya,dan Sakuni”(KBY,XVI.9). “...Drono nenjawab dengan kata-katayang kasar: Siapakah yang kiranyayang dapat melawan Arjuna yang dicintaidewa-dewa.Siapakah yangakanditunjuk untuk.saya lawan;apakah DrupadaataukahrajaWirata ? Tetapiuntukmelawan Lima (orang Pandawa)itusaya minta untuk ditunjukorang lain”(KBY,XVI. 10).
Dalam kutipandiatasterdapatresepsiynng berbedadari
sumbernya.Pertama,padaHPLdisebut-sebutbahwaSangSalya, Karna,dan
Sekuniikut menyalahkan Dangyang Drono,padahal dalam KBY tokoh-tokoh
inihanyamenerimapenyesalanDuryudana.Rupa-rupanyadalam KBY
tokohDuryudanamasih menghormati
27
Drono,iatidaklangsungmenyesaliDrono.Kedua,dalamHPL,adadisebut-
sebutbahwaDronotidakmanpumembunuh Arjuna,
sedangkandalamKBYbukanhanyamembunuh
Arjuna,tetapiPandawaLimabersaudara.
SebaliknyadalamGBtidakbanyaktampakperubahan,
hanyaterdapatperubahanbahasasebagaicirisuatukarya terjemahan yang
baikdanteliti.DiceritakanDuryudana langsung menyesalisikapDrono yang
nembiarkan Jnyadratasehingga dibunuh
Arjuna.Dalanhubunganiniterdapatjugatokoh Salya, Sakuni,dan Karna( GB ,V.60-
64).BegitupulaDronosanggup melawansiapasaja, ‘kecualiPandawalima.
2.2 EpisodeResiDronoGugur diKuruksetra
Dalam episodeiniDangyangDronomemimpin peperangan
yangdahsyatini.DalamperistiwainiDronomembunuh ... Arya
Darbala,MaharajaMangaspati,danduaorangcucunya,beserta DerpaDaya(
HPL,hlm.127).AkantetapidalamKBY,raja yang
terbunuhialahRajaPancala,RajaDrupada,danRajaMatsyapatibesertatigaorangcucun
ya(KBY,XIX. 22-24).
Terdapatperbedaantentangcucu MaharajaMetayapati yang terbunuh antarayang
adadalam HPL dengan yang adapadaKBY. Dalam KPLdisebut
duaorang,sedangkan dalam KBYtigaorang. Selanjutnyayang terdapat dalam GB
tigaorang sepertiterdapat dalam KBY.Untuk itu,dibawah inidikutipkan bagian
berikut.
28
“...makaDangyang Drono pun memanah kenaSang Arya Durbalalalu mati.MakaMaharajaMangaspatisetelah iamelihat AryaDurbalamati,makalapuntampil. Makacucu MaharajaMangaspatiduaorang.Keduanyasegeratampilkehadapan MaharajaMangaspati.Makadipanah olehDangyang Drono kenakeduanyalalu mati.SetelahMaharajaKangaspatimelihatcucunyamati,maka MaharajaMangaspatipuntampil.Makadipanaholeh DangyangDronokenaMaharajaMangaspatilalumati. SetelahdilihatolehnyaMaharajaMangaspatiakanmati, MaharajaDerpaDayapuntampilpula.Makadipanaholeh DangyangDrono kenalalu mati”(HPL,hlm.127).
Selanjutnyadalam KBYdapatdilukisknri padabagianberikut ini.
“...Padawaktuitu RajaWiratabersnma-samadengan Drupada,RajaPancala,mengadakan serangan.Karena dilindungiolehtigaorangcucunyayangsebagaipahlawantidakadataranya,iaberperangdengantidak terasatakut”(KBY.XIX.22).
Terdapatdeskripsiyangsama,bahwasetelahDangyang
Dronomelepaskanpanahyangdahsyat,raja-rajaitupunberguguran
satupersatu(KBY.XIX.23-24).Rupa-rupanyaRaja
Pancala(KBY)samadenganrajaDarbala(HPL),rajaDrupada
(KBY)miripdenganrajaDerpaDaya(HPL),dan raja Mangaspati
(HPL)merupakansalahbacadari Matsyapati(KBY).
DalamkaitaninipenyadurHPLtelahmembuatsuatuyang baru
dibandingknnsumbernyasebagaipertandakreasipenyadur.
SelanjutnyadalamGBtidaktampak kreasi,danpenerjemahGB melukisksn
dengan sangattelitisesuaidengan yang adapada KBY.Bagianitu
dilukiskandalamsembilanbait.Terdapat ra-
jaPancala,Drupada,danrajaMatsyapatibesertatigacucunya tewas(GB.V. 201-
29
209).Lukisan selanjutnya,ialahtentang semuasenjatayang dilepaskan tidak melukai
Dangyang Drono sehinggaPandawamenjadiheran.Dalam HPL,insiden
inidilanjutkan dengan perintah KrisnakepadaArjunauntuk melawan
Drono.BagiRajuna,berdustalah orang membunuh guru.Katanya kepadaRajuna,
“MakakataBetaraKrisnapadaSangRajuna,”Bunuhlah DangyangDronodengansenjatatuanhambayangsakti itu’. MakakataSangRajuna,“betadengar besar dosanyaorang yang membunuhgurunyaitudenganbapak” (HPL,hlm.128).
DalamKBY,tindakan Krisnasemacamitutidakdijumpai. Akantetapidalan
KBY dijumpailukisan SriKrisnamenyuruh
Arjunamenghentikantembakannya,kemudian memerintahkan agar
Arjunamengatakan Aswatanatelahgugur.KatanyakepadaArjuna.
“...padaketikaitu KrisnamenyuruhkepadaArjunaun-tukmenghentikantembakannnyadenganpanah supaya ia dapatmengatakankepadaDrono,bahwaAswatama anaknya telah gugur” (KBY,XX.1).
“(Kepada Arjuna diberi tugas) untuk mengatakan kepada Drono tentang gugurnya Aswatama, dengan tujuan supaya Drono menghentikannya tembakannya dengan panah. Demikian ucapan Krisna, ketika ia menyuruh Arjuna. Tetapi Arjuna segan. Mereka berpendapat lebih baik gugur dalam medan pertempuran dari pada menyampaikan kabar bohong kepada mereka” (KBY, XX.2).
ApabilalukisandalamKBYdiatasdibandingkandenganyang
adadandiresepsioleh penyadurHPL,ternyataisinya relatif samawalaupun disana-
siniterdapatbeberapaperubahan. Halitu tampak padakutipan berikut.
“MakakataBetaraKrisna,”Jikatuanhambatiadamau membunuh,katakanlah enaknyasupayaberhentiiaberperang”.MakakataSang Rajuna,”Takut betaberdusta karenaiaguru”.Makasang Bimapun melompat memalu gajah Sutomo namanya,yang mengepalakan gajah itu. MakaSang Bimapun betempek katanya,” Akulah membunuh Sutomo”(HPL.hlm.128).
30
Selanjutnyadalam KBYadadisebut-sebutnamaRajaMalawadan
gajahnyabernamaSutomo.Akantetapilukisan ini tidakterdapat padaHPL.Perhatikan
kutipan berikutini.
“Berkatalah Sang Bima,bahwaiamenyetujuiperintah itudan melompatkedepandengangadanya.Adaseekor gajah kenaikan rajaMalawayangbernamaAswatama (KBY.XX.3).
DalamGBtampaknyamerupaknntransformasi dari KBYsepertidilukiskpn
berikut.
duk punikaPerabu Krisna ngandikayang SangPamadi mangdauwusan ngagem panahsanemangkin (GB,V.213). MangdamaturringPadandaDangyangDrono ngaturangsapariindik putranidaseda makadiSang Aswatama aturangringDwija Resi sampunidaseda putranidanepituwi (GB,V.214).
Terjemahannya
… padasaatituPrabuKrisna menyuruh SangPamadi supayaberhenti memegang senjatasekarang supayamohonkepadaPendetaDrono nenyampaikan persoalan putrabeliau gugur sepertibeliauSang Aswatama beritahukan kepadaDwijaResi sudah beliau gugur anak beliau yang sebenarnya
Baik dalamGBmaupun dalam KBY,terdapat keseragaman isi,
sebagaibuktiketaatan penerjemah GB memakaisumbernya,terutamaperan
Yudistira,bersamaArjunadisuruh menghadapDrono.Bagian inidiresepsilain oleh
31
penyadur HPL.Dalam HPL, Krisnahanyamenyuruhtokoh Arjuna,sedangkantokoh
Yudistiratidakdijumpai.
Tentang nama gajah yang dibunuh Bima beserta rajanya, dalam GB sama
dengan yang ada dalam KBY. Bagian Ini dilukiskan pada bagian berikut.
Tur mamargiidasarwimaktagada wententaler kawastanin mawastaSang Aswatama gajahnyaPrabuMalawa ipun mayudanyarengin maring korawa nikakapademangraris (GB,V.217).
Terjemahannya
Danberjalanbeliausertamembawagada adajugadiberinama bernamaSang Aswatama gajahPrabuMalawa beliauberperang ikut dipihakKorawa itulahdibunuhdengancepat.
SetelahBima nembunuhgajah Malawa yangbernamaSutomo,
dengancepatismemberitahuDangyangDrono,tetapitidakdipercayainyasebelummen
dengardariYudistira.Yudistirapun
denganperasaanbimbang,membenarkanperistiwaini.
Mendengar kabardariYudistira,DangyangDronoseketikamenjadilemastidak
berdaya.Kesempaten yang baikinidigunakan oleh DastaJaman datang
menghunussenjatamemenggalleher Drono.Terdapat penceritaan yang sedikit
berbedaantaraHPL dengansumbernyaKBY.Perbedaan inidapat dilihat padadua
persoalan utama,yaknidengan melihat kutipan berikut ini.
32
“Setelah dilihat oleh DongyangDrono anaknyasudah mati,makalapunrebahlah kemati-matian diatas ratanyahampir mati. Makasegaladewa-dewapun...” (HPL.hlm.128).
Selanjutnyadalam KBY dilukiskan demikian.
“Demikianlah kataYudiatira,anak Kunti,ketikaia menyampaikanjawaban kepadaDrono,sang guru yang menjadilemahlunglai.Dengan tidak memilikisemangat lagi,setelah iapingsan dantidaksadarkan dirinya sendiri.Dronojatuhdiatastempatduduk...” (KBY.XX.5).
PadaHPL,DangyangDronomenjadilemassetelah melihat
anaknyamati.Akantetapidalam KBY,DangyangDronomenjadi lemassetelah
mendengar kebenaran laporan kematian Aswatama. Tampaknyapenyadur
HPLmemanipulasikeadaanitu,seolah-olah betul
Aswatamayangmati.Haliniberkaitandancocokdengan tidak adanyagajah
RajaMalawayangbernamaSutomo.Darisegialurcerita,halinitidakmasuk
akaldantidaksesuai dengan
persepsipembaca.Kedua,padaHPLtidakdijumpailukisan
BimadanDarmawangsamenyampaikanberitabohongitu,
hanyadisebutsetelehBimamembunuhgajah Aswatama,cepat-cepat penyadur
melanjutkankepadakeadaan Dangyang Drono yangsekaratpadahaldalam
KBYdilukiskandenganbaik. Akhirnyapertanyaankita,mengapa Krisna berbuat
demikiandanmenyiarkansebuah
beritabohong,padahaliaseorangrajabesar.Jawabanpertanyaaninitidaktereksplisitkan
padateks,baik padaKBY maupun padaHPL.Barangkali hanyauntuk menaklukkan
keperkasaan dan kesaktian Dangyang Drono yang tidak terkalahkan dan
terlukaioleh senjataapa pun.
33
Kemudian bagaimanaresepsi penerjemah GB.Setelah kitabacadengan
teliti,ternyatapenerjemah GB memperlihatkan ketaatan,sebaliknyapenyadur HPL
menunjukken kekreatifannya. Halitutampak padalukisan berikutini.
turmaturSangBima ringidaDangyang Drono sungsut kayuneSang Resi ngingsadurungnya seken kegege puniki (GB,V.218)
KakawinannyaidaPrabuDarmeputra kandikainde Sang Resi idaBegawan Drono katakenin antukida …. (GB,V.219)
“Ratu padandantitiangewiaktipisan kadigatranepuniki” (GB,V..720)
Terjemahannya
… laluberkataSangBima kepadabeliauDangyangDrono tidakbaikpikiranSangResi tetapisebelum dipercayaibetulini nenyebabkonbeliauPrsbuDarmawangsa disuruh beliau SangResi beliauBegawanDrono ditanyaioleh beliau Tuanku pendetasunpahbetul sepertiberitaini …
Setelah mendengar kabar dariDarmawanpsaitu,Dronorebah tidak
berdaya.Perhatikan kutipan berikut.
Nulikantu Sang Resitan pajiwa ring rageidaten meling ring luhur ing siandana keretamas manik ika
34
… (GB,V..222)
Terjemahannya
Lalu Sang Resitidakberjiwa tidak sadarkandiri diatassinggasana keretamaspermata itu …
DastaJaman yang melihatkeadaaninidatang menghunussenjatawalaupun
dicegatDarmawangsa.Dalam
HPLDronodibunuhdengansenjatacandrasa(HPL,hlm.128) sedangkan dalam KBY
dan GBtidakterdapatnamaitu.
Episodeiniditutupdengan perlawanan Aswatama yang ingin membalas
kematian ayahnya, tetapi mendapat perlawanan
Bima.AkhirnyaSutomomengundurkandiri bertapa ke
gunung.(HPL.hlm.129),dalamKBYkehutan, sebuah tempat Wagiswara (XX.21),
dan dalam GB hanya dosebut Aswatama menghilang (GB, V.255). Masalah kecil
yang menunjukkan perbedaan ialah nama senajata Rajuna, dalam HPL bernam,a
Barusta (hlm. 123), sementara dalam KBY bernama Baruna Astra (XX, 20), dan
dalam GB menjadi Baruna-astra (V.251). Mungkin Barustra (HPL) merupakan
singkatan dari Baruna Astra (KBY dan GB). Senjata Aswatama Tanjumaya (HPL,
hlm. 129) agaknya merupakan salah tulisdan salah baca dari Tejimaya (KBY,XX.
19).
Setelah Bisma,Drono,danJayadratagugur,Maharaja-
Duryudanadiliputidukacita.Dalam padaitu MaharajaDuryudanamengangkat Sang
Karnasebagaikepalaperang.Dipundak Sang Karnalah dibebankan tugasberat
35
agarPandawalenyap dari bumiini.Pertanyaan kitaialah mengapaSang
Karnadiangkat menjadikepalaperang.
36
BABIII
KESIMPULANDANSARAN
3.1 Kesimpulan
Sampaisekarangternyataceritawayang banyakmendapatkan
perhatian.Disampingsebagaibahan bacaan dan hiburan,jugasebagaibahan
penelitian.Didalamnyaterdapat nilai-nilailuhur yangbergunabagikehidupan
bermasyarakat.
Di samping sebagai orang tua yang sakti mandaguna, Drono pun sebagai
guru yang dihormati oleh Pandawa Korawa. Karenn kesaktiannya yang tak
tertandingi itulah kematiannya diakibatkan oleh akal licik Pandawa dibawah
Komando Sri Kresna. Demikianlnh Resi Drono gugur diKuruksetra setelah
terbunuhnya seekor gajah bernama Aswatama oleh Bima.
Pengamatanmenunjukkan,sebagai karya saduran Hikayat
PandawaLimadanGeguritan Baratayudamasih menunjukkan
persamaandenganKekawinBaratayuda,terlebih pada
GeguritanBaratayuda.Perubahan yangtampakkhususnya pada episode Resi Drono
gugur di Kuruksetra, adalah pada insiden-insiden kecil, nama-nama senjata, nama
tokoh dan perannya dalam cerita. Hal ini mungkin disebabkan salah baca atau
tulis dan sosio budaya pengadaptasi cerita itu.
3.2 Saran – Saran
37
Masih banyak episode yang menarik untuk mendapatkan perhatian para
peneliti. Dengan demikian akan tampak perubahan dan keajegan antara karya baru
dengan yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Amir Sutaarga.1972.KatalogusKoleksiNaskah MelayuMuseum PusatJakarta.Jaknrta:Depdikbud .
Ikram,I.1975“Memperkenalkan NaskahWayangdalam BahasaMelayu”.Bahasadan Sastra,th.I,no.2.Jakarta: PusatPembinaan danPengembangan Bahasadan Sastra.
_______.1980/1981.“PerlunyaMemelihara SastraLama”,Bahasadan sastra ,th.I,no.2.Jakarta:Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasadan Sastra.
Jan Luxemburg,MiekeBal,Willem G.Westeijn.1984.PengantarIlmuSastra.TerjemahanDickHartoko.Jakarta Gramedia .
Juynboll,Dr. H.H. 1899._Catalogus van Malelsche en Sunda nesche Handschriften der Leidsch. Universiteitts Bibliotheek. Leiden.
Khalid Hussain.1964.HikayatPandawaLima.KualaLumpur: Dewan BahasadanPustaka.
Liaw Yock Fang. 1975. Sejarah Kesusastraan Melayu Klassik.Singapore: PustakaNanional.
Lukman Ali.1976.“KebijaksanaanPengembangan SastraIndonesia”.Bahasadan Sastra,th.I,no.3,Jakarta: PusatPembinaan danPengembangan Bahasa danSastra.
RachmatDjokoPradopo.1985.“EstetikaResepsidanTeoriPenerapannya“. DalamBahasa, Sastra, Budaya.Sulastin Sutrisno (ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press .
Robson,S.O.1978.“PengkajianSastra-SastraTrsdisional Indonesia”.BahasadanSastra,th.IV,no.6. Jakarta:PusatPembenaandanPengembangan Bahasa dan Sastra.
Ronkel,Dr.Ph.3.van.1901.Catalogus der Maleische HandschrifteninhetMuseumvanhetBataviasGenootschapvan KunstenenWetenschappen.Leiden: E.J.Brill.
38
______.1921.SupplementCatologusder Meleischeen Minangkabausch HandschriftenindeLeidache. Universisiteits Bibliotheek.Leiden:E.J.Brill.
39
Soreyana,IMade.1987.“SekilasTentang Hikayat Pandawa Lima”.DalamPunya.Prof.Dr.IGNBagus(ed.).Derippaar:PustakaSiddhanta.
Sulastin Sutrisno.1985-“SekilasTentangRonaKebudayaan Jawadalam KaryaSastraMelayu Lama”.Dalam Bahasa, Sastra.Budaya.Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press.
Teeuw,A .1982.Khazanah SastraIndonesia.BeberapaMasalah Penelitian dan Penyebarluasannya.Jakarta :Balai Pustaka.
______ .1984a.“Translation,Transformation,andIndonesian LiteraryHistory”.Paper FourthEuropeanColloqium on Indonesian and MalayStudies.
______ .1984b.Jan Smeetaand SiJaminand SiJohan:ACase of LiteraryTransformation.PaperFourthColloqium on IndonesianandMalay Studies.
_______ .1984c.SastradanIlmuSastra.PengantarTeoriSastra.Jakarta:Pustaka Jaya.
Umar Yunus .1985.ResepsiSastra, SebuahPengantar.Jakarta: Gramedia.