Fungsi Kastratj

3

Click here to load reader

description

jjjjl

Transcript of Fungsi Kastratj

Page 1: Fungsi Kastratj

Fungsi Kastrat

Kastrat memiliki beberapa fungsi mendasar yang akan menjadi kunci bagi aktivitas mereka di organisasi. Secara umum, saya memetakan ada empat fungsi utama yang harus dilakukan oleh Kajian Strategis:

(1) Fungsi Analisis dan Think tank

Kastrat memiliki fungsi untuk menganalisis isu kebijakan yang beredar di masyarakat. Kastrat akan bertindak sebagai 'think tank'. Pada level ini, Kastrat harus memiliki kompetensi untuk memilah isu media dan isu kebijakan yang lebih substantif. Setelah isu dipilah, kastrat perlu melakukan analisis terkait kebijakan tersebut. Analisis ini akan menjadi dasar bagi penyikapan isu gerakan.

(2) Fungsi Penyikapan Isu

Kastrat juga memiliki fungsi untuk memberikan sikap atas isu yang telah dianalisis. Setelah isu kebijakan dianalisis, Kastrat harus memberikan sikap intelektual: apakah 'menerima', 'menolak', atau menunda penyikapan. Sikap ini penting untuk memutuskan apa yang harus dilakukan oleh organisasi terkait dengan isu kebijakan tersebut.

(3) Fungsi Perencanaan Strategi Gerakan

Selain analisis dan penyikapan, Kastrat juga diperlukan untuk merencanakan langkah strategis apa yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari sikap tersebut. 'Strategi' berarti rumusan desain gerakan apa yang akan dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan organisasi. Di sini, Kastrat perlu merumuskan posisi organisasi, momentum-momentum, hingga langkah taktis yang akan diambil ketika bergerak.

Posisi Kastrat

Berdasarkan empat fungsi tersebut, Kastrat memiliki posisi penting dalam pembuatan keputusan gerakan. Normalnya, setiap keputusan gerakan dibuat atas dasar data yang valid, analisis yang tajam, serta sikap dan strategi yang tepat.Keputusan gerakan yang dibuat dengan pertimbangan kuat akan memberikan kekuatan tersendiri pada gerakan -ia tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh kepentingan politik praktis yang semakin lama semakin merasuk pada gerakan mahasiswa.

Pengumpulan Informasi (Data)

Analisis (Mind map analysis)

Sikap (terima tolak dsb)

Propaganda Media

Aksi --> advokasi atau pergerakan masa

SOP KAJIAN

Page 2: Fungsi Kastratj

Sasaran Kastrat

Di era globalisasi, aktor-aktor yang ada di sebuah negara tidak lagi hanya didominasi oleh negara. Oleh sebab itu, analisis yang dibuat oleh Kastrat hendaknya juga memperhatikan b5) eberapa sasaran yang dituju. Sasaran ini adalah 'sesuatu' yang dituju sebagai objek analisis yang akan disikapi oleh organisasi pergerakan. Setidaknya, analisis yang dibuat oleh Kastrat memiliki beberapa sasaran penting:

(1) Kebijakan Stakeholder

Kebijakan pemerintah sepertinya menjadi sasaran utama analisis Kastrat gerakan mahasiswa. Hampir semua organisasi yang saya temui menempatkan kebijakan pemerintah sebagai sasaran 'tembak'. Mayoritas diskusi berbicara tentang rencana-rencana pemerintah. Menganalisis kebijakan bisa dilakukan secara esensialis atau diskursif. Di sini, ada yang perlu diperhatikan: sasaran kastrat adalah kebijakan pemerintah, bukan aktornya. Sehingga, analisis Kastrat bisa 'to the point' pada permasalahan dan lebih solutif.

(2) Rancangan Undang-Undang atau Peraturan Sejenis yang akan di buat

Selain kebijakan publik dari pemerintah (eksekutif), perlu juga dianalisis proses pembuatan keputusan legislatif yang bernama Undang-Undang. UU biasanya diajukan oleh eksekutif untuk dibahas dan disahkan legislatif. Proses pembuatan UU terkadang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, atau kualitasnya buruk. Hal ini bisa terjadi karena proses pembuatan UU adalah proses yang sarat kepentingan politik. Organisasi pergerakan mahasiswa bisa mengawal proses tersebut, terutama pada RUU yang bersentuhan dengan kehidupan mahasiswa. Kastrat menjadi pemain utama untuk menganalisis draft RUU tersebut agar dapat disikapi.

(3) Perubahan Konstelasi Sosial-Politik

Selain kebijakan dan RUU, Kastrat juga mesti peka terhadap momentum-momentum dan perubahan konstelasi sosial-politik baik yang terjadi pada level lokal, nasional, maupun global. Ini penting agar organisasi mahasiswa dapat memosisikan diri dan merebut momentum perubahan tersebut untuk mengartikulasikan kepentingan mahasiswa. Analisis tersebut dapat dilakukan melalui pemetaan relasi aktor-aktor yang terjadi pada masing-masing tingkat serta bagaimana posisi organisasi mahasiswa pada relasi yang terus berubah tersebut.

(5) Perkembangan Kapitalisme

Lokus analisis yang kerap diabaikan oleh organisasi pergerakan mahasiswa adalah perkembangan kapitalisme kontemporer. Banyak gerakan (terutama yang haluannya bukan ke 'kiri') yang melihat kapitalisme sebatas pengusaha-pengusaha yang berhubungan dengan pekerja. Di satu sisi itu benar, tetapi sangat menyederhanakan persoalan. Intinya kebijakan yang terindikasi berlandaskan keuntungan sebagian pihak tanpa maksut sosial yang baik.