HazOps
-
Upload
nimas-dwi-ayu-r -
Category
Documents
-
view
36 -
download
8
Transcript of HazOps
HAZARD AND OPERABILITY STUDY
Pada Pabrik Pembuatan Produk Makanan Bayi
DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Disusun Oleh :
1. Dinda Melina (6411411006)
2. Ogi Mahindra C.N (6411411007)
3. Mutiara Hikmatul Azizah (6411411011)
4. Niken Susanti (6411411015)
5. Febi Listyarini (6411411018)
6. Indri Karolina (6411411024)
7. Nur Alifah Laili M (6411411034)
8. Ika Wahyu Utami (6411411040)
Rombel 01
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………..……………….....
Daftar Isi………………………………………………………….……………….……......
Kata Pengantar………………...…………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan.........……………………………………….………………………..…
1. Latar Belakang……………..………………………………………………………..
2. Rumusan Masalah.…………………………………………………………………..
3. Tujuan…………………………………………...……….………………………….
4. Manfaat…………………………………..…………………………………............
Bab II Pembahasan…………………..……………………………………………………..
Bab III Analisis HAZOPS……..…………………………………………………………...
1. Proses Drum Drying (Pengeringan Drum)…………………………..……….……..
2. Proses Freez Drying (Pengeringan Beku)..……………………….…………………
3. Proses Dry Mixing (Pencampuran Kering)...……………..………………...………
4. Proses Packing (Pengemasan) ..………………..…………………………..……….
5. Proses Penimbangan……..…………………………………………………..……..
Bab IV Penutup……………………………………………………………………………..
1. Kesimpulan………...………………………………………………………………..
1
2
3
4
4
4
5
5
6
8
8
13
18
22
23
26
26
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,berkat rahmat dan hidayah Allah SWT., akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Hazard and Operability Study Pabrik Produk
Pembuatan Makanan Bayi, dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini memiliki tujuan
antara lain untuk memenuhi persyaratan tugas Mid Semester mata kuliah Dasar Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan sekaligus agar dapat mengetahui dan mengevaluasi potensi
bahaya yang ada pada pabrik industri pembuatan produk makanan bayi.
Dengan selesainya makalah ini, maka kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan,tentu dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Dengan semangat dan upaya peningkatan
ilmu pengetahuan, kami senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran pembaca sehingga
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT meridhoi
penyusunan makalah ini. Amiin yaa rabbal ‘alamiin.
Magelang, Mei 2012
PENYUSUN
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan
kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan
memberikankeuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya.Agar terhindar
dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat
dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap.
Pesatnya perkembangan teknologi tentunya akan berpengaruh terhadap masalah
keselamatan dan kesehatan kerja penanggulangan peralatan produksi baik kecil maupun
besar, masing-masing tentu memiliki segi positif dan negatif. Dengan banyaknya
teknologi baru, manusia dipermudah pekerjaannya, bahkan hasilnya pun jauh lebih baik.
Tetapi perubahan-perubahan seperti itu juga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap
para pekerja maupun perusahaan, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.
Identifikasi awal terhadap Hazard yang timbul sangat berguna untuk mencegah
kecelakaan kerja.
Hazops adalah salah satu metode teknik identifikasi bahaya yang sistematis, teliti
dan terstruktur untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mengganggu jalannya
proses dan resiko-resiko yang terdapat pada suatu peralatan yang dapat menimbulkan
resiko merugikan bagi manusia atau fasilitas sistem pada lingkungan atau sistem yang
ada, dengan kata lain metode ini digunakan sebagai upaya pencegahan, sehingga proses
yang berlangsung disuatu sistem dapat berjalan dan aman.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
pokok permasalahan yang akan dibahas adalah “Seberapa besar tingkat kecelakaan
kerja dan bagaimana upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di
Pabrik Industri Pembuatan Produk Makanan Bayi”
4
III. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam makalah ini diantaranya :
1. Mengetahui tingkat kecelakaan kerja di Pabrik Industri Pembuatan Produk
Makanan Bayi khususnya pada unit produksi.
2. Mengetahui penyebab dan memberikan usulan pencegahan resiko kecelakan kerja
sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pada unit produksi di
Pabrik Industri Pembuatan Produk Makanan Bayi.
IV. Manfaat
Dengan pengetahuan ini diharapkan dapat diambil beberapa manfaat, antara
lain :
a. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dari
dunia akademis yang salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
b. Dapat mengetahui dan mengidentifikasi Hazops Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Pabrik Industri Pembuatan Produk Makanan Bayi khususnya pada unit produksi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap pertama proses pembuatan produk makanan bayi adalah pemilihan bahan baku
yang berkualitas. Produk makanan bayi diformulasikan secara khusus berdasarkan penelitian
uji klinis sehingga jumlah nutrisi sesuai dengan masa pertumbuhan bayi. Komposisi nutrisi
yang terkandung dalam produk telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi anak yang
mengacu kepada Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari tiap masing-masing kelompok tahapan
usia anak. penambahan mikronutrien atau vitamin dilakukan pada akhir proses sehingga
fungsinya tidak hilang.
Pabrik juga menyadari bahwa bayi juga menyenangi rasa makanan yang enak. Rasa
manis dan gurih pada produk makanan bayi berasal dari bahan rempah-rempah alami, seperti
daun seledri, kayu manis, dan bahan lainnya. Penggunaan jenis rempah-rempah dan bumbu
ini tentunya disesuaikan dengan kadar kebutuhan bayi sesuai standar.
Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan produk makanan bayi
diantaranya dengan sistem pengeringan. Sistem pengeringan yang digunakan adalah
pengeringan drum (drum drying) dan pengeringan beku (freez drying). Pengeringan drum
dilakukan terhadap bahan baku yang bersifat tahan panas, sedangkan proses pengeringan
beku digunakan untuk bahan sayuran dan buah-buahan dengan kandungan zat gizi seperti
vitamin dan mineral yang rentan rusak oleh panas. Dengan demikian rangkaian proses
pembuatan makanan bayi dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sesuai dengan sifat
dari bahan baku yang digunakan, sehingga diperoleh hasil akhir yang sesuai dengan
komposisi zat gizi yang diperlukan. Proses ini mencegah adanya bahaya kimia, mikrobiologi
dan fisik pada produk akhir.
Di samping itu, penambahan premiks vitamin dan mineral dilakukan dengan cara
pencampuran kering (dry mixing) di akhir proses sebelum pengemasan untuk meminimalisir
kerusakan zat gizi tersebut karena panas.
Pabrik juga menekankan bahwa produk makanan bayi tidak menggunakan bahan
pengawet. Awetnya produk disebabkan karena pengurangan kadar air pada makanan hingga
mencapai kurang dari 3% dari proses pengeringan yang dilakukan. Makanan yang memiliki
tingkat kadar air tinggi sangat mudah untuk ditumbuhi mikroorganisme. Maka proses
pengurangan kadar air ini dapat mencegah agar produk makanan tidak mudah terkontaminasi
mikroorganisme. Pada proses pembuatan produk makanan bayi juga menggunakan ekstrak
6
alfa tocoferol dan beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan eksogen yang dapat
mencegah proses oksidasi lemak sehingga tidak terjadi ketengikan.
Produk-produk ini dibuat sesuai dengan standar cara produksi khusus makanan bayi,
sudah diinspeksi oleh BPOM RI, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional
Codex Alimentarius. Sistem Manajemen Keamanan Pangan tersertifikasi ISO 22000 dari
SGS International. Selain itu, setiap produk sudah mendapatkan sertifikasi halal MUI.
Di sisi lain, proses pengemasan (packing) produk makanan bayi dilakukan secara
higienis dan menggunakan kemasan dengan bahan yang kedap udara sehingga dapat
mencegah peningkatan kadar air produk selama masa simpan untuk mempertahankan kualitas
produk.
Proses packing merupakan pengkodean yang dimana sistemnya secara autometic
tidak menggunakan manusia, biasanya mempunyai dua kemasan yaitu sachet dan box.
Kemasan box didalamnya juga masih menggunakan kemasan sachet agar lebih tahan lama.Di
packing ini jaga mencantumkan kode produksi, dengan kode produksi ini dapat menelusuri
bila terjadi sesuatu hal di lapangan. Sehingga dapat mengetahui di produk, hari, shift, mesin
keberapa dan koordinatornya siapa sehingga pekerja yang diruang produksi dapat lebih
bertanggung jawab dalam bekerja karena jika terjadi sesuatu di lapangan dapat ditelusuri
siapa yang harus bertanggung jawab.
Tahap setelah packing yaitu mesin penimbangan yang dimana apabila ada barang
yang kurang atau lebih dari standar maka dapat diketahui. Jika produk lebih atau kurang
beratnya maka produk tersebut akan terlempar keluar, untuk produk yang bobotnya pas atau
seimbang maka akan langsung menelusuri ke arah karton.
7
BAB III
ANALISIS HAZOPS
1. Pengeringan/Drum Drying (Oleh Ogi Mahindra Cipta Nugraha)
Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang
memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari
permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas.
Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat.
Prinsip pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan
kandungan air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini kandungan uap air
udara lebih kecil atau udara mempunyai kelembaban nisbi yang relatif rendah sehingga
terjadi penguapan.
Secara umum, faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2, yaitu:
1.Faktor yang berhubungan dengan udara pengering, seperti: suhu, kecepatan
volumetrik aliran udara pengering, dan kelembaban udara.
2.Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan, seperti: ukuran bahan, kadar air
awal,dan tekanan parsial bahan.
Pengeringan drum drying
Pengeringan dengan drum (Drum Drying) secara luas digunakan dalam pengeringan
komersial di industri pangan untuk berbagai jenis produk makanan berpati.Karena terpapar
pada suhu tinggi hanya dalam beberapa detik, drum drying sangat sesuai untuk kebanyakan
produk yang sifatnya sensitif terhadap panas.
Tujuan utama dari pengeringan ini adalah memecah struktur granula pati sehingga
meningkatkan daya larut produk dan penyerapan air dalam air dingin pada pasta dari pati.
Dalam operasional pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang dihaluskan diletakan
sebagai lapisan tipis pada permukaan luar drum berputar yang dipanaskan oleh uap. Setelah
sekitar tiga per empat dari titik putaran, produk sudah kering dan dipindahkan dengan
pisau/scraper statis. Produk kering kemudian ditumbuk menjadi serpih atau bubuk.
Pengeringan drum adalah salah satu metode pengeringan yang paling hemat energi dan
khususnya efektif untuk mengeringkan cairan dengan viskositas tinggi atau bubur makanan.
8
Hazard and Operability Study
Devisiasi Penyebab Akibat Safeguards TindakanMore temperature
Penyalur panas mengalami kebocoran dan alat pengontrol pemanas tidak berfungsi
Bahan yang dikeringkan akan rusak baik bentuk maupun kandungan gizinya karena suhu pemanasan yang terlalu tinggi
None Shutdown otomatis apabila suhu pemanasan melampaui batas, Alat pendingin mesin
No temperature Penyalur panas mati atau tersumbat
Pengeringan bahan kurang merata sehingga mempengaruhi kualitas hasil produksi serta akan memerlukan waktu lebih lama dalam proses pengeringan
None Menyediakan alat pendeteksi suhu otomatis, Menyediakan pemanas cadangan begitu terdeteksi suhu tidak memenuhi standar
More speed Terjadi konsleting pada alat pemutar sehingga putaran tidak terkendali
Pengeringan tidak merata dan kurang sempurna sehingga mempengaruhi mutu hasil produksi,Drum bisa terlepas dari porosnya
None Selalu mengecek kelistrikan dan komponennya seperti kabel,Memperkuat poros penyangga drum,Shutdown otomatis
9
Less speed Pemutar kotor dan kekurangan pelumas
Pengeringan kurang sempurna bahkan terlalu lama sehingga akan memakan banyak waktu
None Pengecekan mesin berkala baik pembersihan maupun pengecekan pelumas
No flow Salah satu mesin atau penggerak mati
Gagal produksi None Pengecekan berkala
Pembahasan : Temperatur yang melebihi standar dapat disebabkan oleh rusaknya penyalur panas
sehingga panas yang disalurkan tidak terkendali. Panas yang berlebih dapat menyebabkan rusaknya nilai gizi serta bentuk bahan yang akan dikeringkan. Tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan penonaktifan mesin secara otomatis apabila terdeteksi suhu di luar normal.
Temperatur yang terlalu rendah dapat disebabkan oleh tersumbatnya atau matinya alat pemanas yang dapat mengakibatkan pemanasan yang tidak merata. Untuk mensiasati hal ini,bisa dengan menyediakan pemanas cadangan.
Kecepatan putaran drum dapat tak terkendali apabila terjadi konsleting yang menyebabkan tidak berfungsinya alat pengontrol kecepatan putaran. Hal ini bisa mempengaruhi pemerataan proses pengeringan bahkan apabila putaran sangat cepat,poros drum bisa rusak dan drum bisa lepas. Tindakan yang bisa dilakukan adalah selalu mengecek kelistrikan pemutar dan mengecek poros drum.
Putaran drum yang terlalu lambat akan menyebabkan lamanya proses pemanasan,ini dapat merusak bahan. Hal ini dapat terjadi karena poros pemutar yang kotor dan kekurangan pelumas sehingga menghambat laju putaran. Tindakan untuk mengatasi hal in adalah melakukan pengecekan seperti embersihan dan pemberian pelumas.
Tidak bekerjanya mesin bisa disebabkan oleh rusaknya salah satu komponen, yang tentunya mengakibatkan gagal produksi. Pengecekan dan peremajaan mesin sangatlah dibutuhkan dalam upaya pencegahan.
2. Proses Kerja Drum Dryer ( Oleh Dinda Melina )
Dalam operasional pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang dihaluskan diletakan
sebagai lapisan tipis pada permukaan luar drum berputar yang dipanaskan oleh uap. Setelah
sekitar tiga per empat dari titik putaran, produk sudah kering dan dipindahkan dengan
pisau/scraper statis. Produk kering kemudian ditumbuk menjadi serpih atau bubuk.
Pengeringan drum adalah salah satu metode pengeringan yang paling hemat energi dan
khususnya efektif untuk mengeringkan cairan dengan viskositas tinggi atau bubur makanan.
10
Drum dryer umumnya terdiri dari satu atau dua silinder berongga yang dipasang
horizontal yang terbuat dari besi cor bermutu tinggi atau stainless steel, bingkai penunjang,
sistim aliran produk, dan scraper. Diameter drum berkisar antara 0,5 – 6 m dan panjang
antara 1 – 6 m (sesuai skala produksi).
Tiga komponen utama dari Drum dryer adalah :
1. Tangki
Fungsi : Sebagai tempat produk yang akan dikeringkan. Produk yang akan dikeringkan
ditampung dan dikumpulkan di tempat ini. Bentuk tangki dibuat sedemikian rupa agar
semua produk dapat dikeringkan dengan sempurna.
2. Drum
Fungsi : Sebagai alat pengering dimana ditempatkan uap panas ke dalam drum . Drum
mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat dimasukan uap panas ke
dalamnya. Saat drum berputar maka proses pengeringan yang dilakukan pada drum ini
merupakan proses pengeringan lapis batas dimana produk akan bersinggungan dengan
permukaan panas dan menempel pada drum sehingga dapat terangkut mengikuti
putaran drum. Selama pengangkutan ini kandungan air dalam produk akan menguap
sehingga saat drum berputar menyelesaikan siklus putarnya produk telah mencapai
kadar air yang diinginkan. Putaran Drum dan panas uap yang dimasukkan diatur
sedemikian rupa untuk mendapatkan produk dengan kadar air yang ditetapkan.
3. Pisau Skrap
Fungsi: Memisahkan produk yang telah kering. Produk yang diinginkan dan masih
menempel di drum dipisahkan dan ditampung ke dalam tangki keluaran. Proses
pemisahan ini dilah-ukan dengan sebuah pisau skrap yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat memisahkan produk dari drum dengan sempurna.
HAZOPZ
11
Deviasi Penyebab Akibat Pengaman Tindakan
Less temperatur Pemanas mati Pengeringan
tidak sempurna
None Pengecekan
berkala
Menggunakan
alat pengatur
suhu otomatis
Less speed Karena adanya
penyumbatan
kotoran
Pemisahan
produk yang
telah kering
tidak sempurna
Produk masih
menempel pada
tangki
None Melakukan
pengecekan
terhadap mesin
Membersihkan
mesin secara
berkala
No rotate Tidak ada
pelumas pada
mesin
Pengeringan
produk gagal
Kadar air dalam
produk masih
tinggi
Penguapan tidak
sempurna
None Memberikan
pelumas pada
mesin
Pengecekan
teratur terhadap
mesin
Pembahasan :
Jika temperatur rendah karena mesin pemanas mati, akibatnya pengeringan terhadap
produk tidak sempurna, sehingga hasil produksi menurun. Tindakan yang bisa
dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan terhadap mesin dan menggunakan
alat pengatur suhu otomatis.
Apabila kecepatan pisau skrap mati disebabkan karena adanya penyumbatan kotoran
di mesin, akan mengakibatkan produk masih menempel pada tangki dan pemisahan
produk yang telah kering tidak sempurna. Tindakan yang bisa dilakukan adalah
12
melakukan pengecekan terhadap mesin secara berkala dan melakukan pembersihan
mesin.
Jika tidak ada perputaran drum karena tidak adanya pelumasan pada mesin akan
mengakibatkan pengeringan produksi gagal dan kadar air dalam produk masih tinggi
atau tidak sesuai dengan kadar air yang semestinya pada produk tersebut. Tindakan
yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelumas pada mesin dan melakukan
pengecekan secara teratur.
3. Freez Drying ( Oleh Mutiara Hikmatul Azizah)
Teknik pengolahan pangan dengan pengeringan cukup beragam ,mulai dari cara yangsederhana
seperti penjemuran sampai yang canggih yang memerlukan peralatan yang rumitdan tenaga
khusus yang terlatih.Saat ini, mulai banyak dikenal metode pengeringan ekstrak bahan-bahan
alam untuk di jadikan sediaan farmasi . Salah satu cara pengeringan yang dianggap paling
baik saat ini adalah menggunakan metode freeze drying atau pengeringan beku.Metode yang
dapat pula disebut lyophilisation, lyophilization atau cryodesiccation ini biasa digunakan
untuk mengawetkan bahan alam yang mudah rusak sehingga mudahkan penanganan,
pengemasan, pengangkutan dan konsumsi. Pada proses ini, air dihilangkan dengan
mengubahnya dari bentuk beku (es) ke bentuk gas (uap air) tanpa melalui fase cair,yang biasa
13
kita sebut dengan sublimasi. Pengeringan beku ini dapat meninggalkan kadar air sampai 1%,
sehingga produk bahan alam yang dikeringkan menjadi stabil dan sangat memenuhi syarat
untuk pembuatan sediaan farmasi dari bahan alam yang kadar airnya harus kurang dari10%.Selain rasa,
bau dan kandungan gizinya yang umumnya tetap , hasil pengeringan bahan tersebut juga
dapat disimpan pada suhu kamar dalam wadah bersegel.
Komponen –komponen Mesin Freeze DryingKomponen-komponen dari mesin Freeze
drying adalah sebagai berikut:
1.ruang freeze drying (pengeringan beku)
2.rak yang melekat pada unit pemanas
3.kumparan pembekuan yang terhubung ke kompresor kulkas
4.pompa vakum.
Tahap- Tahap Proses Pengeringan Secara umum, ada 4 tahapan yang harus dilalui
untuk mengeringkan bahan alammenggunakan mesin Freeze Drying. Tahap-tahap tersebut
adalah sebagai berikut.
1.Pretreatment
2.Pembekuan
3.Pengeringan Primer
4.Pengeringan Sekunder
HAZOPS
Deviasi Penyebab Akibat Safe
Guards
Tindakan
Less
Temperature
Panas yang
digunakan
sedikit
-Kerusakan karena
panas juga kecil
-Menghasilkan produk
terbaik
-Fase padat dan cair
dapat hidup
berdampingan
-Menangkap uap air
untuk kembali
membeku
None Direhidrasi dengan
cepat didalam air
dingin
No Flow Tidak dapat
mengawetkan
-Air menghilang dan
berubah dari bentuk
None Dilakukannya
metode
14
bahan bahan
alam yang
mudah rusak
beku (es) ke bentuk gas
(uap air)
-Dapat meninggalkan
kadar air sampai 1%
-Bahan alam yang
dikeringkan menjadi
tidak stabil
pengeringan
ekstrak
More
Temperature
Suhu
permukaan
yang tinggi
-Kerusakan bahan
pangan pada permukaan
-Terciptanya keadaan
suhu dan tekanan
-Bahan tidak mengalami
perubahan yang besar
seperti sebelumnya
None Perlu perhatian
yang utama
ditujukan dalam
perencanaan
peralatan
pengeringan beku
dan efisien
More Preasure Kerusakan
bahan pangan
-Terciptanya tekanan
yang tinggi, sehingga
sifat fisik suatu substrat
bahan pangan dapat
diatur pada suatu titik
kritik
-Memungkinkan air
beku dalam bahan untuk
menghaluskan langsung
dari fase padat ke fase
gas
None -Perlu ada
pengontrolan
tekanan
Pembahasan
1. Pengeringan Beku ini merupakan salah satu cara dalam pengeringan bahan pangan.
Pada cara pengeringan ini semua bahan pada awalnya dibekukan, kemudian
diperlakukan dengan suatu proses pemanasan ringan dalam suatu lemari hampa udara.
Kristal-kristal es ini yang terbentuk Selama tahap pembekuan, menyublim jika
dipanaskan pada tekanan hampa yaitu berubah secara langsung dari es menjadi uap air
tanpa melewati fase cair. Ini akan menghasilkan produk yang bersifat porous dengan
perubahan yang sangat kecil terhadap ukuran dan bentuk bahan aslinya. Karena panas
15
yang digunakan sedikit, maka kerusakan karena panas juga kecil dibandingkan
dengan cara-cara pengeringan lainnya. Produk yang bersifat porous dapat direhidrasi
dengan cepat didalam air dingin.
2. Pengawasan laju pindah panas sangat penting adalah perlu untuk menghindari
pencairan es dan dengan demikian laju pindah panas harus cukup rendah untuk
menjamin hal ini. Selain itu , untuk melakukan proses pengeringan dalam waktu yang
masuk akal, laju pindah panas haruslah setinggi mungkin. Unutk mencapai
pengeringan yang aman, perhatian yang utama ditujukan dalam perencanaan peralatan
pengeringan beku dan efisien. Faktor lain yang perlu diperhatian bahwa suhu
permukan tidak boleh sedemikian tinggi karena akan menyebabkan kerusakan bahan
pangan pada permukaannya (Earle, 1969).
3. Dengan menggunakan yang tinggi, dimungkinkan terciptanya suhu keadaan suhu dan
tekanan sehingga sifat fisik suatu substrat bahan pangan dapat diatur pada suatu titik
kritik yang memungkinkan berhasilnya proses pengeringan dengan potensi rehidrasi
yang dapat diperbaiki. Sistem ini telah dilakukan selam bertahun-tahun dan disebut
dehidrasi beku
4. Freeze Drying/pengeringan beku (Oleh Niken Susanti)
Teknik pengolahan pangan dengan pengeringan cukup beragam ,mulai dari cara yang sederhana
seperti penjemuran sampai yang canggih yang memerlukan peralatan yang rumit dan tenaga
khusus yang terlatih.Saat ini, mulai banyak dikenal metode pengeringan ekstrak bahan-bahan
alam untuk di jadikan sediaan farmasi . Salah satu cara pengeringan yang dianggap paling
baik saat ini adalah menggunakan metode freeze drying atau pengeringan beku.Metode yang
dapat pula disebut lyophilisation atau cryodesiccation ini biasa digunakan untuk
mengawetkan bahan alam yang mudah rusak sehingga memudahkan penanganan,
pengemasan, pengangkutan dan konsumsi.
Komponen –komponen Mesin Freeze DryingKomponen-komponen dari mesin Freeze
drying adalah sebagai berikut:
1.ruang freeze drying (pengeringan beku)
2.rak yang melekat pada unit pemanas.
3.kumparan pembekuan yang terhubung ke kompresor kulkas
4.pompa vakum.
16
HAZOPS
Devisiensi Penyebab Akibat Pengaman Tindakan
More
temperatur
Peningkatan
suhu apabila
digunakan
secara terus-
menerus dan
berlebihan
Hasil produk
akan terbakar
Alat pendingin
mesin dan servis
secara berkala
No Flow Keadaan salah
satu mesin rusak
atau mati
Proses
pengeringan
tidak sempurna
sehingga produk
rusak
Pengecekan
mesin sebelum
mesin digunakan
untuk beroperasi
Less Speed Adanya
penyumbatan
kotoran pada
pompa vakum
Terjadinya
kemacetan pada
psoses
pengeringan
Dilakukan
pembersihan
mesin secara
berkala
No Rotate Kurangnya
pelumas
Menghambat
proses
pengeringan
akibat
penurunan
kecepatan pada
Pemberian
pelumas secara
berkala
17
mesin
Pembahasan:
-Temperatur yang terlalu tinggi bisa terjadi pada mesin apabila mesin digunakan secara terus-
menerus dan berlebihan. Jika tidak ada alat pendingin maka keadaan mesin akan semakin
panas yang dapat mengakibatkan produk terbakar. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dilakukan servis secara berkala.
-Apabila keadaan mesin rusak atau mati maka proses pengeringan menjadi tidak sempurna
dan mengakibatkan kerusakan pada produk. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut dengan melakukan pengecekan sebelum mesin digunakan untuk beroperasi.
-Apabila mesin dalam keadaan kecepatan kurang dari kecepatan normalnya,hal ini dapat
disebabkan karena adanya penyumbatan kotoran pada pompa vakum yang menyebabkan
kemacetan pada proses pengeringan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut dengan melakukan pembersihan mesin secara berkala.
-Mesin yang kekurangan pelumas mengakibatkan penghambatan proses pengeringan dengan
penurunan kecepatan pada mesin. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut dengan memberikan pelumas pada mesin secara berkala.
5. Dry Mixing/Pencampuran Kering (oleh Febi Listiyarini)
Sistem pencampuran kering digunakan dalam industri konstruksi, dan kimia, industri
komersial dan makanan. sistem pencampuran kering adalah sistem kompak yang direkayasa.
Bidangnya operasi adalah di sektor konstruksi serta dalam industri komersial dan makanan.
Selain silo indoor dan outdoor, di mana masing-masing komponen disimpan secara individu
dan tetap kering, sistem pencampuran kering terdiri dari konveyor sabuk, menimbang
konveyor belt dan konveyor sekrup. Proses pencampuran dapat sepenuhnya otomatis atau
manual. Kombinasi otomatis-manual juga merupakan pilihan. Bahan eksklusif, seperti untuk
kaca misalnya dalam komponen plester, juga bisa dicampur. Campuran, jadi kering akan
dikantongi dan disampaikan kepada konsumen akhir. mbs sistem pencampuran kering yang
dibangun di atas fondasi dan dapat dirakit di luar ruangan atau di dalam ruangan. Mixer
adonan ini mempunyai kegunaan mencampur adonan kering yang berbentuk butiran atau
serbuk.
18
Node : pencampuran bahan di dalam dry mixing
Parameter Kata Pandu Deviasi
Flow More More Flow
Speed No No Speed
Rotate No No Rotate
Hazard and Operability Studies
Deviasi Penyebab Akibat Safeguards Tindakan
More flow Tidak ada
pengaturan volume
Pencampuran
tidak merata
Pencampuran
tidak berjalan
karena kelebihan
kapasitas
Kipas atau
penyedot
Pemasangan katup
pada pipa penyalur
Memasang alarm pada
mesin dry mixing jika
kapasitas penuh
No speed Kelebihan kapasitas
bahan
Voltase kurang dari
kebutuhan
Mesin berhenti
beroperasi
Bahan makanan
dapat mengeras
None Mengatur kapasitas
untuk produksi
Menambah voltase
mesin pengaduk
No rotate Tidak ada pelumas
pada mesin
Terjadi
penggumpalan
bahan makanan
None Pemberian pelumas
pada mesin
19
Mesin berhenti
beroperasi
Pembahasan :
Jika mesin kelebihan aliran karena disebabkan oleh tidak adda pengaturan volume
akibatnya pencampuran tidak merata dan pencampuran bahan tidak berjalan karena
kelebihan kapasitas. Pengaman yang dapat digunakan adalah kipas atau penyedot debu
untuk antisipasi katup pada pipa penyalur sebelum masuk mesin dry mixing, memasang
alarm pada mesin dry mixing jika kapasitas penuh.
Jika mesin tidak ada kecepatan karena disebabkan voltase kurang dari kebutuhan dan
kelebihan kapasitas bahan sehingga akan mengakibatkan mesin tidak beroperasi dan
bahan makanan dapat mengeras. Pengaman yang dapat digunakan tidak ada. Tindakan
yang dapat dilakukan adalah mengatur kapasitas untuk produksi dan menambah voltase
mesin pengaduk.
Mesin tidak ada putaran atau berptar karena tidak ada pelumas pada mesin sehingga
mesin tidak dappat berputar sehingga akan mengakibatkan terjadi penggumpalan bahan
makanan dan mesin dapat berhenti beroperasi. Pengaman yang dapat digunakan tidak
ada. Tindakan yang dapat dilakukan adalah pemberian pelumas pada mesin sehingga
mesin akan mudah berputar dan mesin dapat beroperasi kembali.
6. Dry Mixing (Oleh Indri Karolina)
Penambahan premiks vitamin dan mineral dilakukan dengan cara pencampuran kering
(dry mixing) di akhir proses sebelum pengemasan untuk meminimalisir kerusakan zat gizi
tersebut karena panas yang membutuhkan sistem pencampuran kering ini yaitu Industri
konstruksi serta industri kimia dan makanan.
Proses pencampuran dapat sepenuhnya otomatis atau manual. Kombinasi otomatis-
manual juga merupakan pilihan. Sistem pencampuran kering adalah yang dikendalikan mesin
motor dan proses mereka dipantau. Proses ini dilakukan untuk memisah kan produk yang
kering dan akan di kantongi dan di sampaikan kepada konsumen akhir/proses akhir.
20
HAZOPS DRY MIXING
DEVIASI PENYEBAB KONSEKUENSI PENGAMANAN TINDAKAN
More time Umur mesin berlebihan
>Hasil produksi tidak maksimal
>Kerusakan pada mesin
None > Perawatan mesin
>Penggantian mesin
No temperature Pemanas mati >Mesin tidak bekerja sehingga proses tidak dapat di lanjutkan ke proses selanjutnya
None >Perbaikan material
>Pengontrolan mesin
>Pengatura suhu secara otomatis
More temperature
Beban kerja mesin yang terlalu berat
>Menyebabkan kebakaran pada mesin sehingga mesin menjadi rusak
None >Melakukan pengecekan secara bertahap atau teratur terhadap mesin
More speed Mesin rusak >Tidak bisa memproduksi barang atau produk secara maksimal, sehingga perusahaan mengalami kerugian
None >Pemberian pelumas secara teratur, jangan kelebihan memberikan pelumas terhadap mesin yang akan dijalankan
21
PEMBAHASAN
Kelebihan waktu pada proses tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan
hasil produksi tidak maksimal, untuk mengatasi nya yaitu dengan cara perawatan,
penggantian mesin.
Temperatur yang rendah mengakibatkan mesin tidak bekerja sehingga proses tidak
bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya, sehingga harus melakukan perbaikan material
dan pengontrolan mesin.
Apabila temperature terlalu tinggi, dapat menyebabkan kerja mesin yang terlalu berat
sehingga mesin dapat terbakar dan rusak, dan mengakibatkan hasil produksi yang
tidak maksimal, untuk mengatasinya perlu dilakukan pengecekan mesin secara
bertahap atau teratur.
Kelebihan kecepatan juga mempengaruhi hasil produksi, dan akibat dari kecepatan
yang berlebihan, mesin cepat rusak, sehingga hasil produksi menurun dan membuat
perusahaan rugi, cara untuk megatasinya yaitu dengan cara, memberikan pelumas
pada mesin secara teratur, jangan memberikan pelumas yang berlebihan pada mesin.
7. PROSES PENGEMASAN/PACKING (Oleh Nur Alifah Laili M)
Proses packing merupakan pengkodean yang dimana sistemnya secara otomatis tidak
menggunakan manusia, meski lebih efektif dan efisien. Di packing ini jaga mencantumkan
kode produksi, dengan kode produksi ini dapat menelusuri bila terjadi sesuatu hal di
lapangan. Di sisi lain, proses pengemasan dilakukan secara higienis dan menggunakan
kemasan dengan bahan yang kedap udara sehingga dapat mencegah peningkatan kadar air
produk selama masa simpan untuk mempertahankan kualitas produk. Pengemasan produk
jadi ada beberapa tipe kemasan yaitu sachet, box, kaleng, dan bag.
HAZOPS
No Deviation Causes Consequences Safeguard
s
Action
22
1.
2.
3.
More speed
More temperature
Less speed
Pengotrol rusak
Pelumas terlalu
licin/banyak
Tekanan suhu
tinggi
Pengontrol suhu
rusak
Pengontrol rusak
Jalan terhambat
Kerusakan
system kecepatan
Beberapa barang
tak terkemas
karena terlalu cepat
berjalan
Semakin banyak
monomer plastic
yang termigrasi ke
bahan yang
dikemas
Korosif
Jalannya mesin
lambat
Jumlah produksi
sedikit
None Pengontrol
alarm
Alat pengatur
kecepatan
Alat pengatur
suhu
Pengontrol
alarm
Relief valve
AFO valve
8. Proses Penimbangan (Oleh Ika Wahyu Utami)
Setiap mesin penimbangan selalu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Karena setiap
produk yang ditimbang memerlukan perlakuan yang sesuai untuk mencapai ketelitian,
kecepatan, pencegahan bubuk debu beterbangan, kebersihan, kemacetan, keamanan,dan lain
sebagainya. Beberapa karakteristik mesin penimbangan ini di setting via touch screen,
kecepatan pengisian untuk disesuaikan dengan jenis material, target hasil penimbangan
akhir,dll. Fungsi setting karakteristik ini mudah dilakukan karena dilengkapi dengan fungsi
indikator kecepatan penimbangan dalam gram per detik dan record hasil timbangan di
23
beberapa event saat penimbangan, fungsinya untuk memudahkan efisiensi dan akurasi mesin
penimbangan.
HAZARD AND OPERABILITY STUDY
Intent : Speed flow in machine
Guide : More and Less
Parameter : Speed
Intent : Umur mesin
Guide : More
Parameter : Time
Deviation
(Deviasi)
Causes
(Penyebab)
Consequences
(Akibat)
Safeguards
(Pengamanan)
Action
(Tindakan)
More
Speed
- Ketelitian yang
dibutuhkan
- Kapasitas
kantong
- Karakteristik
aliran produk
(ukuran, berat
jenis, debu,
temperatur, dll)
- Kegagalan
katub
- Pelumas
berlebih
- Produk
terlempar
keluar
karena
terlalu
cepat
- Poros cepat
kendor
-System
-Baju pelindung
-Handscoen
(sarung tangan)
- Head safety
(pelindung
kepala)
- Enginering
control
(kontrol
kondisi mesin)
- Speed alarm
- Hazard symbols
(label bahaya)
- Metoda
volumetric
- Emergency
valve (katub)
- Mengurangi
adanya
pelumas yang
berlebihan
Less Speed - Adanya
penyumbatan
karena kotoran
(missal :
material bubuk
yang
menggumpal,
- Kecepatan
berkurang
- Mesin
menjadi
macet
- Kerja mesin
menjadi
-Baju pelindung
-Sarung tangan
-Pelindung kepala
- Cleaning
control
- Control device
(cek alat)
- Mengganti
dengan
pelumas yang
24
debu,dll) terhambat tahan lama
More Time - Umur mesin
yang sudah tua
- Kerusakan
mesin
(misal :
pecah,
gores,
retak,dll)
- Timbul
bunyi
yang dr
mesin
yang
rusak.
-None - Enginering
control
(kontrol
mesin)
- Menggunakan
mesin sesuai
prosedur agar
awet/tahan
lama
- Penggantian
mesin yang
sudah mulai
rusak
PEMBAHASAN
1. Kecepatan produksi dan penimbangan bergantung kepada ketelitian yang dibutuhkan,
kapasitas kantong,jumlah karakteristik produk, berat jenis, ukuran partikel, aliran
material, dll. Adanya kecepatan yang berlebihan dapat menimbulkan produk terlempar
keluar dan poros cepat kendor. Untuk meminimalisir kejadian tersebut pekerja
dianjurkan menggunakat pengaman diri yang dapat berupa baju pelindung, handscoen
(sarung tangan), dan head safety (pelindung kepala). Sedangkan langkah-langkah yang
dapat dilakukan dapat juga dengan Enginering control (kontrol kondisi mesin),Speed
alarm,Respirator,Hazard symbols (label bahaya),Metoda volumetric, Emergency valve
(katub),Mengurangi adanya pelumas yang berlebihan.
2. Apabila potensi bahaya yang dapat terjadi adalah kecepatannya berkurang dapat
disebabkan adanya penyumbatan karena kotoran (misal : material bubuk yang
menggumpal, debu,dll). Sehingga dapat mengakibatkan Kecepatan berkurang,Mesin
menjadi macet,Kerja mesin menjadi terhambat. Sedangkan alat pengaman yang dapat
digunakan adalah Baju pelindung,Sarung tangan, Pelindung kepala. Sehingga tindakan
yang dapat dilakukan antara lain Cleaning control,Control device (cek alat),Mengganti
dengan pelumas yang tahan lama
25
3. Umur mesin yang sudah tua dapat mengakibatkan Kerusakan mesin (misal : pecah,
gores,retak,dll), Bunyi yang timbul dr mesin yang rusak. Sehingga dapat dilakukan
Enginering control (kontrol mesin),Menggunakan mesin sesuai prosedur agar
awet/tahan lama, Penggantian mesin yang sudah mulai rusak
BAB IV
PENUTUP
I. Kesimpulan
Hazard and Operability Studies (HAZOP) pertama kali dikembangkan oleh ICI,
sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP lebih sering
diimplementasikan pada industri kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya
teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan,
farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga
mulai banyak menerapkan HAZOP.
Tujuan utama dari HAZOP adalah mengenali:
- Bahaya-bahaya (hazards) yang potential (terutama yang membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan), dan;
- Berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability) pada setiap
proses akibat adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan perancangan
(design intent) proses-proses dalam pabrik yang sudah beraktifitas maupun pabrik
yang baru/ akan dioperasikan.
26