INDUKSI ABORSI
-
Upload
anggri-septyan -
Category
Documents
-
view
95 -
download
0
Transcript of INDUKSI ABORSI
INDUKSI ABORSI
Oleh : Dr.Adhitya Maharani SpOG
PENGERTIAN 1973: Roe v. Wade; Pendekatan Trimester Insidensi aborsi : menetap atau menurun ~ 1/3 wanita usia 15-44 menjalani aborsi Aborsi 10-11x lebih aman daripada
melanjutkan kehamilan 91% 1st TM, 9% 2nd TM, .01% 3rd TM 1965: Illegal Ab = 17% kematian maternal
Di negara tertentu, 50% AKI akibat abortus
dengan risiko. WHO: angka kematian tersebut (di seluruh dunia) 15%. dan diperkirakan: 20 juta abortus tak aman/tahun 700.000 kematian maternal abortus tak aman/tahun 1 dari 8 kematian ibu hamil akibat abortus dengan risiko
PRINSIP DASAR Tindakan pengosongan uterus pada
kehamilan kurang dari 20/22 minggu dengan berbagai cara Indikasi tepat, cara tepatSafe abortion
INDIKASI Abortus insipien, missed abortion Cacat bawaan Mola Hidatidosa Kelainan medik ibu : penyakit jantung Psikososial : unwantted child Kegagalan kontrasepsi
EVALUASI PASIEN Counseling Tes kehamilan Riwayat HPHT, Faktor risiko medis Pemeriksaan konfirmasi umur kehamilan Trombosit, +Rh, Hb,Ht U/S Jika ada perbedaan pada pemeriksaan
atau terdapat perdarahan vaginal
TEHNIK 14 minggu:
Aspirasi kuret/Suction Curettage Medical Abortion ( 56 hari HPHT) 14-24 minggu : Dilatasi dan evakuasi (D+E) D+E (D+X) Metode induksi persalinan (Prostaglandins) Amnioinfusion (HS, Urea, Prostaglandins)
DILATASI SERVIKS Dilator Mekanik:
Dilakukan pada saat D+E Cukup baik Kurang nyaman Risiko perforasi lebih tinggi (dibandingkan dilator osmotik)
DILATASI SERVIKS Dilator osmotik (mis. Laminaria)
Waktu lama, kurang cocok Nyeri kurang, Risiko perforasi rendah Contoh: Laminaria japonicum, L. digitatum Dilapan Lamicel
Suction Curettage/Kuret aspirasi Dilaukan di klinik atau rumah sakit Sedasi Lokal (Paracervical Block) atau IV
General Anaesthesia Increases Risk Profilaksis antibiotik menurunkan risiko endometriosis Gunakan dilator kaku atau osmotik No-Touch Technique
Dilatasi dan Evakuasi Hindari dilatasi mekanik jika mungkin Membutuhkan keahlian dan pengalaman
Training Lebih aman daripada Amnioinfusion pada banyak kasus bila dilakukan oleh operator yang berpengalaman Trauma emosional lebih sedikit dibandingkan induksi persalinan
TRIMESTER II DAN III Induksi Persalinan
PGE Amnioinfusion (salin hipertonik/Na Cl 20%, Prostaglandins) Oksitosin
D+X Histerotomi (hindari !)
KOMPLIKASI SALINE HIPERTONIKDIC 2. Emboli air ketuban 3. Hipernatremi1.
KOMPLIKASI PGEMuntah 2. Febris 3. Perdarahan1.
KOMPLIKASIPerdarahan Infeksi Sisa plasenta Missed Abortion perforasi Risiko rendah/tinggi Hematometra (postabortal, or re-do syndrome) Kehamilan ektopik tidak terdiagnosa
MANAJEMEN POSTABORSI Perdarahan dapat timbul 2 hari 2 minggu Kontrasepsi yang tepat di gunakan saat itu
atau segera setelahnya Nyeri, perdarahan atau febris yang signifikan harus segera di evaluasi ulang Pasien harus di follow up dalam 2 4 minggu (-hCG mungkin masih positif) Jika jaringan diperiksa histologi cek hasilnya
KESIMPULAN Induksi aborsi adalah prosedur yang aman Komplikasi, walaupun jarang dapat
serius/sangat berbahaya Sejak Roe, Terjadi penurunan yang tajam dalam kematian maternal akibat prosedur aborsi yang ilegal/tidak aman Kebutuhan akan aborsi akan menurun dengan penggunaan kontrasepsi yang tepat