KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... ·...

52
SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya tim telah mampu menyelesaikan penyusunan Pedoman Kegiatan Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional bagi Penyandang Disabilitas Mental. Pedoman ini disusun sebagai acuan pihak terkait yang akan menyelenggarakan kegiatan dimaksud agar sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan. Kegiatan Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional bagi Penyandang Disabilitas Intelektual merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki penyandang disabilitas intelektual dan mewujudkan hak mereka untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya ini berorientasi pada keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam mendukung pengembangan potensi, minat, dan bakat penyandang disabilitas intelektual melalui pelaksanaan aktifitas vokasional dan produktif. Pada kegiatan ini penyandang disabilitas dapat tetap tinggal bersama keluarga sehingga dapat tetap terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan yang akan berdampak pada penurunan stigma. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan pedoman ini. Kami menerima kritikan dan masukan dalam peningkatan kualitas pedoman ini. .Jakarta, Juni 2016 Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabiiitas Nahar, SH, M.Si NIP. 19650603 199103 1003

Transcript of KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... ·...

Page 1: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya tim telah mampu menyelesaikan penyusunan Pedoman Kegiatan Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional bagi Penyandang Disabilitas Mental. Pedoman ini disusun sebagai acuan pihak terkait yang akan menyelenggarakan kegiatan dimaksud agar sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan.

Kegiatan Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional bagi Penyandang Disabilitas Intelektual merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki penyandang disabilitas intelektual dan mewujudkan hak mereka untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya ini berorientasi pada keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam mendukung pengembangan potensi, minat, dan bakat penyandang disabilitas intelektual melalui pelaksanaan aktifitas vokasional dan produktif. Pada kegiatan ini penyandang disabilitas dapat tetap tinggal bersama keluarga sehingga dapat tetap terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan yang akan berdampak pada penurunan stigma.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan pedoman ini. Kami menerima kritikan dan masukan dalam peningkatan kualitas pedoman ini.

.Jakarta, Juni 2016Direktur Rehabilitasi Sosial

Penyandang Disabiiitas

Nahar, SH, M.SiNIP. 19650603 199103 1003

Page 2: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL ii

Page 3: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................. iDaftar Isi ....................................................................................... iii\

BAB I Pendahuluan .................................................................... 1A. Latar Belakang ............................................................ 1B. Maksud dan Tujuan .................................................... 4C. Dasar Hukum .............................................................. 5D. Sasaran ...................................................................... 6E. Pengertian .................................................................. 6

BAB II Gambaran Umum Penyandang Disabilitas Intelektual .... 9A. Klasifikasi dan Karakteristik ........................................ 9B. Faktor-Faktor Penyebab Disabilitas Intelektual .......... 13C. Ciri-Ciri Umum Penyandang Disabilitas Intelektual .... 15D. Permasalahan Penyandang Disabilitas Intelektual ..... 15E. Kebutuhan Penyandang Disabilitas Intelektual .......... 17F. Potensi Penyandang Disabilitas Intelektual ................ 19

BAB III Pelaksanaan Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas Intelektual ....... 21A. Kelembagaan .............................................................. 21B. Pelaksanaan Pemberdayaan Sosial dan Vokasional . 26C. Kemitraan dan Kerjasama ........................................... 33

BAB IV Supervisi, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan ............... 35A. Supervisi ..................................................................... 35B. Monitoring ................................................................... 37C. Evaluasi ...................................................................... 39D. Pelaporan ................................................................... 41

BAB V Penutup ............................................................................ 45

Tim Penyusun ............................................................................... 47

Page 4: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL iv

Page 5: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan kesadaran tentang penyandang disabilitas, maka dituntut perhatian dan pemahaman semua pihak agar penyandang disabilitas dapat menikmati secara penuh kehidupannya, setara dengan yang lainnya sesuai dengan martabat yang melekat pada mereka. Khusus penyandang disabilitas Intelektual yang dipandang berbeda dalam hal intelektual, kemampuan sensorik, kemampuan komunikasi, tingkah laku sosial, ataupun ciri-ciri fisik, memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar mereka dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya.

Penyandang disabilitas intelektual merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Mereka hidup, tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, mengadakan interaksi dengan anggota masyarakat lainnya, namun karena keadaan dan keterbatasan, mereka tersisihkan dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari orang-orang disekitarnya mengabaikan hak dan kewajiban mereka.

Pandangan yang berkembang dalam masyarakat yang perlu dihilangkan adalah sikap negatif terhadap penyandang disabilitas intelektual, bahwa mereka dianggap tidak memiliki kemampuan dan tidak dapat mandiri sehingga dianggap menjadi beban keluarga atau orang-orang dekatnya sepanjang masa. Pandangan ini perlu dirubah karena penyandang disabilitas intelektual juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan minat, bakat dan kondisi kedisabilitasannya. Khususnya pada penyandang disabilitas intelektual ringan dan

Page 6: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 2

sedang dengan bimbingan dan arahan yang tepat, mereka dapat ditingkatkan kemampuannya untuk dapat lebih berperan dan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.

Rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual telah dilakukan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga melalui lembagai kesejahteraan sosial (LKS) di masyarakat. Namun demikian upaya ini tidak cukup dapat memberikan solusi karena daya tampung lembaga yang sangat terbatas. Disamping itu proses rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual melalui lembaga kurang mampu melibatkan peran serta keluarga secara maksimal sehingga upaya rehabilitasi sifatnya tidak berkelanjutan. Ketika penyandang disabilitas intelek-tual kembali ke keluarga/masyarakat maka akan kembali pada permasalahan awal sebelum dilakukan upaya rehabilitasi dalam lembaga, sehingga nampak bahwa pengembangan potensi pe-nyandang disabilitas intelektual yang dilakukan di dalam lembaga kurang optimal.

Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan upaya rehabili-tasi sosial yang lebih banyak melibatkan keluarga/masyarakat atau rehabilitasi berbasis masyarakat. Dengan upaya tersebut, penyandang disabilitas intelektual akan berada ditengah-tengah keluarga ketika dilakukan upaya rehabilitasi sehingga akan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi penyandang disabilitas intelektual itu sendiri dan juga bagi keluarga/masyarakat. Penyandang disabilitas intelektual akan merasa nyaman berada di tengah-tengah orang yang dikenalnya dan hal ini akan membantu dalam optimalisasi pengembangan kemampuannya. Keluarga akan semakin terlatih dalam keterampilan pengasuhan dan perawatan, bahkan pengembangan keterampilan sosial maupun vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual seperti

Page 7: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 3

membantu pengembangan keterampilan kehidupan sehari-hari, mengajarkan mobilitas, interaksi sosial maupun mengembangkan potensi, minat dan bakat penyandang disabilitas intelektual. Keuntungan lain penyandang disabilitas intelektual dapat tetap berada di lingkungan tempat tinggalnya, sehingga dapat tetap terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan yang akan berdampak positif pada penurunan stigma dan pengucilan.

Rehabilitasi sosial berbasis masyarakat sebagai pengembangan program layanan pemerintah selaras dengan isi Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas khususnya Pasal 26, yang menyebutkan bahwa “Negara harus mengambil langkah-langkah efektif dan tepat yang memungkinkan penyandang disabilitas memperoleh kebebasan penuh dalam pengembangan kemampuan fisik, mental, sosial dan vokasional, serta partisipasi dalam segala aspek kehidupan menuju masyarakat inklusi”. Merujuk kepada isi konvensi, pemerintah memperkuat dan memperluas program layanan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas selain dalam kelembagaan/institusi juga mengembangkan layanan di masyarakat sehingga lebih mudah dijangkau oleh seluruh penyandang disabilitas di masyarakat dan mendorong masyarakat yang inklusi bagi penyandang disabilitas.

Upaya yang berorientasi kepada rehabilitasi sosial berbasis masyarakat, juga merespon perlunya keterlibatan keluarga dan keberlanjutan pengembangan potensi penyandang disabilitas inte-lektual di masyarakat, maka perlu dilakukan kegiatan yang berpusat di masyarakat untuk mengembangkan potensi,minat dan bakat penyandang disabilitas intelektual untuk mandiri melalui pelaksanaan aktifitas vokasional dan produktif.

Sentra pemberdayaan sosial dan vokasional yang dikembangkan di masyarakat dapat menjadi satu pilihan penting

Page 8: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 4

bagi pengembangan kemampuan dan keterampilan penyandang disabi-litas intelektual. Sentra pemberdayaan ini dapat menjadi pusat kegiatan yang dapat mengoptimalkan kemampuan penyandang disabilitas intelektual khususnya dalam kategori ringan dan sedang untuk lebih mandiri dan produktif, sehingga mereka dapat lebih berfungsi sosial di masyarakat sesuai dengan kondisi kedisabilitasannya. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam sentra pemberdayaan sosial dan vokasional adalah bimbingan sosial, pendidikan dan latihan keterampilan kerja terpadu dengan melibatkan orang tua, keluarga dan masyarakat sebagai pendamping dalam proses pelaksanaannya.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi penyelenggara kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

2. Tujuan

a. Tersedianya acuan bagi penyelenggara kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

b. Terciptanya kesamaan pemahaman penyelenggaraan kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

c. Tersusunnya mekanisme kerja yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

Page 9: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 5

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas.

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/Prt/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

10. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 184/HUK/2011 tentang Lembaga Kesejahteraan Sosial.

11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

12. Surat Edaran Menteri Sosial RI Nomor 96/HK/SE/2005 tentang Penyelenggaraan Rencana Aksi Nasional Penyandang Cacat Tahun 2004 - 2013

.

Page 10: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 6

D. Sasaran

1. Pemerintah Pusat dan Daerah.

2. Lembaga kesejahteraan Sosial (LKS) penyelenggara sentra pemberdayaan sosial dan vokasional di masyarakat.

3. Pelaksana program (Pekerja Sosial, TKSM, Pendamping, Relawan Sosial, Instruktur/ Pelatih).

4. Dunia usaha, akademisi, praktisi.

E. Pengertian

a. Penyandang disabilitas adalah termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensori dalam jangka waktu lama dimana ketika berhadapan dengan berbagai hambatan, hal ini dapat menghalangi partisipasi penuh dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

b. Penyandang disabilitas intelektual adalah mereka yang memiliki kecerdasan jauh di bawah rata-rata, dan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya dalam setiap tahap perkembangannya.

c. Rehabilitasi sosial berbasis masyarakat adalah kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi kehidupan penyandang disabilitas, dilakukan di masyarakat dengan melibatkan penyandang disabilitas, keluarga dan masyarakat sebagai pelaku aktif dalam proses rehabilitasi.

d. Pemberdayaan sosial dan vokasional adalah proses peningkatan kemampuan dan keterampilan penyandang disabilitas intelektual melalui pemberian kemampuan/keterampilan khusus yang sesuai dengan kondisi kedisabilitasannya, sehingga penyandang disabilitas intelektual dapat hidup lebih mandiri dan produktif.

Page 11: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 7

e. Sentra pemberdayaan sosial dan vokasional adalah sebuah pusat kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan penyandang disabilitas intelektual, melalui bimbingan sosial, pendidikan dan latihan keterampilan kerja terpadu dengan melibatkan orang tua, keluarga dan masyarakat sebagai pendamping dalam proses pelaksanaannya.

f. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

Page 12: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 8

Page 13: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 9

BAB IIGAMBARAN UMUM

PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL

A. KlasifikasidanKarakteristik

Klasifikasi adalah penggolongan yang dipergunakan untuk memperjelas rumusan dan perbedaan pada keadaan disabilitas intelektual. Terdapat bermacam-macam klasifikasi untuk disabilitas intelektual, tergantung dari masing-masing ahli dalam memberikan sudut pandangnya.

Perubahan pandangan tentang kata “Mental Retardation” menjadi “Intelectual Disability” merupakan pendapat yang sangat mendasar. Disabilitas intelektual bukanlah penyakit jiwa/mental atau yang berkaitan dengan masalah kejiwaan. Sakit jiwa/mental berkaitan langsung dengan disintegrasi kepribadian, Setiap orang mempunyai peluang untuk mengalami penyakit jiwa. Sementara disabilitas intelektual menyangkut kemampuan dan kecerdasan mereka. Kecerdasan mereka dibawah rata rata, namun mereka tetap memiliki potensi dan bahkan pada bidang tertentu mereka memiliki kelebihan.

Klasifikasi untuk disabilitas intelektual dapat ditinjau berdasar-kan tes intelegensi/IQ, atau berdasarkan fungsi perilaku adaptif, dan klasifikasi secara typology (sudut pandang medis berdasarkan kelainan fisik).

1. Klasifikasi berdasarkan tes intelegensi/IQ, dapat dikategorikan sebagai berikut:

Page 14: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 10

No Klasifikasi

Alat Ukur

Standford- Binet

Weschler (WPPSI, WISC,

WAIS, WB)1. Sangat berat (Profound) 19 – di

bawah24 - di bawah

2. Berat (Severe) 20 – 35 25 -393. Sedang (Moderate) 36 – 51 40 -544. Ringan (Mild) 52 – 69 55 - 70 5. Borderline 70– 79 -

Karakteristik penyandang disabilitas intelektual berdasarkan tingkat intelegensi/IQ:

a. Karakteristik Mild (Ringan)

1) Perkembangan fungsi fisiknya agak terlambat

2) Pertumbuhan (tinggi dan berat badan) dan perkembangan seksual tidak jauh berbeda dengan individu lain yang seu-sia.

3) Kurang memiliki kekuatan, kecepatan dan koordinasi

4) Sering mengalami masalah kesehatan

5) Perhatiannya kurang, sulit untuk berkonsentrasi

6) Mampu melakukan keterampilan menolong dan mengurus dirinya sendiri

7) Mampu bekerja asal mendapat pendampingan

8) Kurang mampu untuk mengatur keuangan.

b. Karakteristik Moderate (sedang)

1) Masih dapat dilatih membaca dan menulis yang sangat sederhana

Page 15: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 11

2) Dapat dilatih mengurus dirinya sendiri dengan tetap mendapatkan pendampingan (makan, minum, berpakaian, mandi)

3) Dapat dilatih beberapa keterampilan tertentu yang sederhana

4) Dapat dilatih menyesuaikan dengan lingkungan rumah atau sekitarnya

5) Kurang dapat melindungi diri, sehingga sebaiknya berada dilingkungan yang terlindung.

6) Mengalami kekurangan kemampuan untuk mengingat, menggeneralisasi, bahasa, konseptual, kretivitas, sehingga tugas yang diberikan kepada mereka harus sederhana, singkat dan relevan.

7) Diantaranya ada yang menampakan kelainan fisik yang merupakan kelainan bawaan (Down Syndrome)

8) Kurang mampu mengontrol diri (hasrat seksual, dll)

c. Karakteristik Severe & Profound (berat)

1) Tidak mampu mengurus diri sendiri

2) Tidak mampu bersosialisasi atau berinteraksi dengan baik

3) Sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus kebutuhan diri sendiri

2. Klasifikasi dan karakteristik ditinjau dari tingkat fungsi perilaku adaptif, maka dibagi menjadi 3 kategori :

a. Penyandang disabilitas intelektual (PDI) ringan (mild)ialah seseorang yang memiliki kesulitan memenuhi tuntutan akademik, secara umum keterampilan

Page 16: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 12

komunikasi dan so-sial dapat berkembang sama dengan anak lainnya ketika masa usia pra sekolah, dan mulai menunjukkan perbedaan ketika usia sekolah.

b. Penyandang disabilitas intelektual (PDI) sedang (moderate) ialah seseorang yang biasanya mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial selama awal kehidupan anak-anak saja, dan setelah masa kanak-kanak akan mengalami kesulitan perkembangan komunikasi dan so-sial. Dapat dilatih untuk melakukan pekerjaan dengan pengawasan. Dapat belajar rawat diri bersifat dasar, tetapi membutuhkan pengawasan yang lebih.

c. Penyandang disabilitas intelektual (PDI) berat (Severe dan Profound) ialah seseorang yang kemampuan berbicara secara komunikatif biasanya tidak dapat berkembang sejak usia masa anak-anak. Memerlukan perawatan dan perlindungan secara total dalam kehidupan sehari hari.

3. Klasifikasi ditinjau dari typology (sudut pandang medis berdasarkan kelainan fisik).

a. Down Syndrome ialah penyandang disabilitas intelektual yang mempunyai ciri-ciri fisik antara lain kepala kecil/besar, gepeng/panjang mata sipit, dahi sempit, hidung pesek, bibir tebal cenderung terbuka, rambut lurus, sendisendi tulang pendek, penis dan scrotum cenderung kecil.

b. Cretinisme adalah penyandang disabilitas intelektual yang mempunyai penampilan tubuh kecil dan pendek dari ukuran orang-orang normal.

Page 17: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 13

c. Microcephali ialah penyandang disabilitas intelektual dengan bentuk kepala kecil.

d. Macrocephali ialah penyandang disabilitas intelektual dengan bentuk kepala besar.

e. Schapochepali ialah penyandang disabilitas intelektual dengan bentuk kepala gepeng.

f. Penyandang disabilitas intelektual yang tidak memiliki ciri fisik tertentu secara mencolok, khususnya ditemukan pada disabilitas intelektual ringan.

g. Penyandang disabilitas intelektual yang disertai dengan gangguan perkembangan lainnya (autis, hambatan/gangguan pemusatan perhatian/ hiperaktif (GPP/H), gangguan pemusatan perhatian (GPP).

B. Faktor-Faktor Penyebab Disabilitas Intelektual.

1. Sebelum dilahirkan (prenatal).

a. Kurang cerdas bawaan karena keturunan. Hal ini terjadi karena perkawinan satu kelompok orang yang ber-IQ rendah, mental retardasi, jenis ini biasanya ringan.

b. Penyakit berat dan tekanan kehidupan emosional yang di-alami, saat ibunya sedang mengandung.

c. Penyakit infeksi yang pada awal pertumbuhan janin, misalnya TBC, rubella, siphilis.

d. Kelainan kromoson, kelainan dalam jumlah maupun bentuknya (akan lahir mongolisme atau down syndrome).

e. Penyinaran dengan sinar rontgent dan radiasi.

f. Bahan kontrasepsi dan usaha abortus.

Page 18: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 14

g. Obat-obatan atau jamu tertentu yang diminum oleh ibu, terutama ibu yang sedang hamil muda.

h. Benturan/desakan kuat sewaktu janin dalam kandungan, misalnya: ibu terjatuh.

i. Kerusakan sel pada zat benih (sperma, ovum)

2. Waktu dilahirkan (natal).

a. Prematur, minim berat waktu lahir, tulang tengkorak yang masih lemah sudah terluka.

b. Proses kelahiran yang lama, hingga kekurangan O2 dalam waktu melahirkan.

c. Proses kelahiran yang sulit dan mempergunakan alat. Kepala bayi bisa terjepit dan terdapat tekanan yang mengakibatkan pendarahan.

3. Setelah dilahirkan (postnatal).

a. Terserang penyakit berat, seperti demam tinggi yang diikuti dengan kejang)

b. Radang otak (encephalitis) dan radang selaput otak (meningitis).

c. Gangguan metabolisme pertumbuhan.

d. Kekurangan gizi yang berat dan lama pada masa anak-anak umur di bawah 4 tahun sangat mempengaruhi perkembangan otak, keadaan ini dapat diperbaiki sebelum anak berusia 6 tahun.

e. Akibat gangguan jiwa yang berat yang diderita dalam masa anak-anak.

f. Faktor-faktor sosial budaya (yang berhubungan dengan penyesuaian diri).

Page 19: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 15

g. Akibat depresi lingkungan dapat timbul karena kurangnya komunikasi verbal.

h. Jatuh/benturan kepala yang mengakibatkan kerusakan otak.

C. Ciri-Ciri Umum Penyandang Disabilitas Intelektual :

1. Tingkat intelegensi yang rendah

2. Kemampuan adaptasi sosial rendah sehingga mengalami keterbatasan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain/lingkungan.

3. Tingkat kematangan sosial dibawah umur yang sebenarnya sehingga nampak kekanak-kanakan.

4. Keterbatasan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan ke-hidupan sehari-hari (Activity of Daily Living/ADL).

5. Tidak fokus dalam perhatian

6. Daya ingat lemah.

7. Emosi sangat miskin dan terbatas, misalnya tidak ada perasaan senang, takut, marah, benci dan terkejut.

8. Apatis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya.

D. Permasalahan Penyandang Disabilitas Intelektual

Permasalahan utama yang dialami oleh penyandang disabilitas intelektual adalah sikap negatif dari lingkungan sekitarnya, yaitu dari keluarga maupun dari masyarakat pada umumnya. Masih banyak yang belum menyadari bahwa penyandang disabilitas intelektual mempunyai hak dan martabat yang sama dengan orang lainnya. Meskipun mereka memiliki

Page 20: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 16

fungsi intelektual di bawah rata-rata dan mengalami kesulitan secara kognitif, afektif, psikomotorik, maupun sosial, namun mereka memiliki potensi dan kelebihan yang dapat dikembangkan sesuai dengan talenta yang dibawanya sejak lahir.

Secara umum permasalahan penyandang disabilitas intelektuat dapat dilihat dari dua sisi yakni:

1. Dari sisi penyandang disabilitas intelektual:

a. Rendahnya kemampuan intelektual.

b. Kurangnya pemahaman akan diri sendiri.

c. Kemampuan ekonomi lemah.

d. Kurang kreatifitas dan mudah bosan.

e. Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau menyampaikan aspirasinya.

f. Sangat tergantung pada orang lain karena tidak memiliki atau tidak mengembangkan keterampilan hidup yang memadai.

g. Tidak memiliki ketrampilan, sehingga tidak mandiri dan tidak produktif.

2. Dari sisi lingkungan penyandang disabilitas intelektual:

a. Para pihak belum memahami eksistensi disabilitas sebagai potensi sumber daya manusia.

b. Berbagai stigma, isolasi dan penolakan dalam masyarakat masih berkembang.

c. Perlakuan diskriminasi dan pengabaian hak dalam berbagai hal.

d. Keluarga dan masyarakat kurang memberi dukungan, peluang dan kesempatan bagi

Page 21: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 17

penyandang disabilitas intelektual untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya.

e. Sebagian keluarga memberikan perlindungan yang berlebihan dan tidak tepat.

f. Kurangnya pemahaman, sikap/nilai dan keterampilan keluarga dan masyarakat terhadap kondisi dan masalah penyandang disabilitas intelektual.

g. Aksesibilitas untuk disabilitas masih sangat terbatas, sehingga kesulitan untuk mendapatkan hak dasarnya yaitu kesehatan, pendidikan dan pekerjaan.

h. Terbatasnya pusat layanan pengembangan keterampilan bagi PDI.

i. Kurangnya program pemberdayaan yang responsif atau dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakat penyandang disabilitas intelektual.

j. Regulasi yang belum mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas intelektual.

E. Kebutuhan Penyandang Disabilitas Intelektual

Penyandang disabilitas intelektual memiliki kebutuhan untuk memperoleh kesempatan dalam melaksanakan partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut khususnya terkait dengan upaya untuk mencapai kemandirian (independent living), penyediaan akomodasi yang beralasan (reasonable accommodation), dan desain universal yang berarti desain

Page 22: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 18

produk, lingkungan, program dan pelayanan yang dapat digunakan oleh semua orang termasuk oleh penyandang disabilitas intelektual sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan fungsi sosialnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui bentuk kegiatan/program :

1. Bimbingan dan Pendampingan

a. Bimbingan dan pendampingan oleh keluarga dalam me-laksanakan peran dan aktivitas hariannya.

b. Bimbingan dan pendampingan oleh guru/instruktur/pelatih/pendamping untuk mengembangkan potensi, minat, bakat dan keterampilannya.

2. Pendidikan dan Pelatihan

a. Pendidikan untuk penyandang disabilitas intelektual dengan kurikulum yang memuat materi esensial dan fungsional sesuai dengan karakteristik kemampuan dan kebutuhan penyandang disabilitas intelektual dalam kehidupan di masyarakat.

Strategi pembelajaran yang dapat dikembangkan:

1) Gunakan media konkrit dan menarik yang dekat den-gan kehidupannya.

2) Berikan instruksi pendek, jelas dan bertahap.

3) Menggunakan kalimat yang singkat dan bahasa sederhana.

4) Koreksi langsung dan berulang.

5) Perlu pembiasaan atau konsistensi.

6) Perlu pendampingan dan pengawasan.

Page 23: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 19

7) Proses pembelajaran yang santai, berulang-ulang dan selalu siap untuk membantu mereka.

8) Perlu penguatan (pemberian penghargaan terhadap pencapaian walaupun sedikit).

b. Pelatihan life skill (keterampilan sosial, keterampilan vokasional) yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan masing-masing individu penyandang disabilitas intelektual.

3. Pengawasan

a. Pengawasan yang dilakukan oleh keluarga dan masyarakat karena keterbatasan kemampuan penyandang disabilitas intelektual untuk melindungi diri.

b. Pengawasan dari guru/instruktur/pelatih/pendamping dalam proses belajar maupun dalam proses pelatihan dan kegiatan produksi karena penyandang disabilitas intelektual mengalami kesulitan berkonsentrasi.

4. Pemberdayaan

Peningkatan kemampuan dan keterampilan sosial (bantu diri dan sosialisasi), keterampilan komunikasi (kemampuan pemahaman dan bicara), keterampilan motorik (gerak) dan keterampilan vokasionalnya, sehingga penyandang disabilitas intelektual dapat lebih berdaya dalam kehidupannya, dapat mandiri dan produktif sehingga kualitas hidup mereka lebih meningkat.

F. Potensi Penyandang Disabilitas Intelektual

Penyandang disabilitas intelektual sesuai dengan harkat dan martabatnya akan memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan manusia lainnya. Keterbatasan yang ada pada

Page 24: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 20

mereka selayaknya tidak menutup potensi, minat dan bakat yang dapat dikembangkan pada diri mereka. Perhatian dan dukungan lingkungan sekitar juga merupakan potensi yang dapat meningkatkan kemandirian dan produktifitas mereka. Beberapa potensi yang ada baik pada penyandang disabilitas intelektual maupun pada lingkungannya dapat menjadi sumber kekuatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan penyandang disabilitas intelektual, diantaranya:

a. Penyandang disabilitas intelektual ringan, sedang dan pe-nyandang disabilitas intelektual dengan gangguan perkembangan lainnya masih bisa dikembangkan kemampuannya baik pada aspek keterampilan komunikasi (kemampuan pemahaman dan bicara), keterampilan sosial (bantu diri dan sosialisasi), keterampilan motorik (gerak) dan keterampilan vokasionalnya.

b. Penyandang disabilitas intelektual ringan, sedang dan penyandang disabilitas intelektual dengan gangguan perkembangan lainnya masih memiliki keinginan, hasrat dan kemauan yang dapat diarahkan dengan peningkatan motivasinya.

c. Kondisi fisik yang sebagian besar tidak terganggu.

d. Sebagaian besar tinggal bersama keluarga, sehingga dukungan keluarga bisa ditingkatkan.

e. Dukungan masyarakat sekitar yang mulai memiliki kesadaran terkait masalah disabilitas.

f. Dukungan pemerintah melalui kebijakan dan program.

Page 25: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 21

BAB IIIPELAKSANAAN

A. Kelembagaan

Kelembagaan merupakan sistem perorganisasian dan manajemen kegiatan/program sentra pemberdayaan sosial dan vokasional yang dilaksanakan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di masyarakat. Kelembagaan juga memuat hakikat kegia-tan/program dan mekanisme/tahapan program.

1. Pengertian

Sentra pemberdayaan sosial dan vokasional adalah sebuah pusat kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan ke-mampuan penyandang disabilitas intelektual, melalui bimbingan sosial, pendidikan dan latihan keterampilan kerja terpadu dengan melibatkan orang tua, keluarga dan masyarakat sebagai pendamping dalam proses pelaksanaannya.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Memberikan peluang dan kesempatan kepada penyandang disabilitas intelektual untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan sosial dan keterampilan vokasional dengan dukungan keluarga dan masyarakat sehingga dapat mandiri dalam kehidupannya dan berperan sebagai pekerja yang terlatih dan produktif.

Page 26: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 22

b. Tujuan

1) Meningkatnya kemampuan dan keterampilan kerja PDI sesuai dengan minat, bakat dan kondisi kedisabilitasannya.

2) Meningkatnya kemauan dan kemampuan penyandang disabilitas intelektual untuk hidup lebih mandiri dan produktif.

3) Meningkatnya keterampilan sosial penyandang disabi-litas intelektual untuk aktivitas bantu diri dan bersosia-lisasi.

4) Terciptanya dukungan keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan kondisi kehidupan penyandang disabilitas intelektual.

3. Sasaran

a. PDI Laki-laki dan Perempuan, usia 18 – 45 tahun.

b. Orang tua / Keluarga yang memberikan pendampingan pada PDI.

4. Persyaratan :

a. PDI dalam klasifikasi ringan dan sedang.

b. PDI dapat berkomunikasi dan berinteraksi.

c. PDI sehat (surat keterangan dokter yang menyatakan sehat dan mampu mengikuti pelatihan).

d. PDI bersedia mengikuti asesmen.

e. Orang tua / keluarga wajib memberikan pendampingan kepada PDI selama dan setelah proses pemberdayaan untuk mengimplementasikan kegiatan.

5. Peran dan Tugas Tim Kegiatan

Page 27: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 23

a. Ketua

1) Membuat perencanaan kegiatan.

2) Mengatur pelaksanaan kegiatan.

3) Memonitor pelaksanaan kegiatan.

4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

5) Melaporkan perkembangan kegiatan.

6) Melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan ke Dinas Sosial.

7) Melakukan koordinasi dengan stakeholders yang terlibat proses pemberdayaan.

b. Sekretaris

1) Melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan.

2) Membuat pertanggungjawaban administrasi kegiatan.

3) Membuat dokumentasi pelaksanaan administrasi kegiatan.

c. Pendamping

1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial dan vokasional.

2) Melaksanakan kegiatan pemberdayaan sosial dan vokasional.

3) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial dan vokasional.

4) Mendampingi dan memfasilitasi penerima manfaat (PDI dan keluarganya) dalam proses pemberdayaan sosial dan vokasional.

Page 28: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 24

d. Pengajar/pendidik/pelatih/instruktur/fasilitator

1) Melakukan asesmen akademik.

2) Menyiapkan rencana kegiatan belajar mengajar.

3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

4) Menyusun laporan hasil kegiatan belajar mengajar.

e. Pekerja Sosial/Konselor

1) Melakukan asesmen.

2) Menyusun catatan kasus.

3) Melakukan motivasi dan konsultasi bagi PDI dan keluarganya.

4) Mendampingi PDI dalam proses kegiatan.

5) Menjadi mediator bagi PDI yang mengalami konflik dengan orang lain/pihak lain.

6) Memberikan informasi dan pertimbangan tentang akses layanan yang dibutuhkan PDI.

7) Menjadi penghubung bagi PDI dengan sistem sumber yang dapat membantu pemecahan masalah.

8) Memberikan intervensi pada PDI baik secara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

6. Prinsip

a. Prinsip penerimaan / Non Diskriminasi

Menerima keberagaman, tidak membedakan perlakuan atas dasar perbedaan status, umur, suku dan agama.

b. Prinsip menentukan diri sendiri

Page 29: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 25

1) Penghormatan untuk pengembangan kapasitas dari penyandang disabilitas intelektual.

2) Penghormatan kapasitas penyandang disabilitas intelektual dalam menentukan pilihan.

3) Menghormati nilai-nilai pribadi, tidak memaksakan kehendak dan menjunjung nilai kearifan lokal/budaya daerah.

c. Prinsip Partisipasi

1) Melibatkan partisipasi aktif PDI dan keluarganya.

2) Menciptakan kehidupan masyarakat yang inklusif (merangkul dan menerima penyandang disabilitas intelektual).

d. Prinsip Kesetaraan

1) Kesetaraan kesempatan.

2) Kesetaraan gender.

3) Memperlakukan penyandang disabilitas intelektual sebagai mitra.

e. Prinsip berkeadilan sosial

Menyediakan layanan yang bisa diakses penyandang disabilitas intelektual.

f. Prinsip Individualisasi

Setiap penyandang disabilitas intelektual memiliki karakteristik yang unik sehingga dimungkinkan untuk memberikan bantuan dan layanan yang berbeda untuk setiap individu.

Page 30: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 26

B. Pelaksanaan Pemberdayaan Sosial dan Vokasional

Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial dan vokasional pada intinya dilakukan melalui aktifitas bimbingan sosial, pendidikan dan latihan keterampilan kerja terpadu dengan melibatkan orang tua, keluarga dan masyarakat sebagai pendamping dalam proses pelaksanaannya. Bimbingan sosial untuk meningkatkan keterampilan sosial dilakukan secara terpadu dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasional. Upaya untuk meningkatkan penguasaan PDI terhadap pelatihan yang sudah diberikan maka diberikan juga kesempatan untuk praktek kerja lapangan yang didampingi. Pendampingan juga tetap dilakukan ketika PDI mengembangkan usaha mandiri bersama keluarganya. Hasil akhir yang diharapkan adalah PDI dapat mandiri dan produktif dengan dukungan dari keluarga dan lingkungannya sebelum dilakukan terminasi.

1. Bentuk Kegiatan

a. Pendidikan dan Latihan

Pendidikan dan latihan terdiri dari penyampaian teori dan praktek secara langsung. Penyampaian teori senantiasa dibantu dengan simulasi alat/bahan yang akan digunakan atau simulasi gambar/video. Pendidikan dan latihan dila-kukan oleh guru/pengajar/pendidik/fasilitator/instruktur dan dengan melibatkan orang tua/wali secara periodik sesuai dengan kebutuhan. Metoda penyampaian melalui analisis tugas (dimulai dari tugas sederhana sampai yang berat).

b. Workshop atau magang kerja (Praktek Kerja Lapangan)

Kegiatan yang ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas intelektual melaksanakan praktek kerja di lembaga/perusahaan

Page 31: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 27

tertentu dengan melibatkan orang tua/wali secara periodik sesuai dengan kebutuhan.

Workshop atau praktek kerja lapangan dilakukan setelah PDI selesai mengikuti proses pendidikan dan latihan. Akses terhadap lembaga/perusahaan tempat magang dan kegiatan pendampingan ketika magang dilakukan oleh pendamping dan pekerja sosial.

Pendampingan terhadap PDI dilakukan dalam seluruh proses kegiatan masing-masing oleh pelaksana yang ber-tanggung jawab pada setiap tahapan kegiatan. Pada tahap pendidikan dan latihan dilakukan pendampingan oleh guru/fasilitator/instruktur/pelatih serta keluarga. Kegiatan pendampingan pada saat PDI melakukan praktek kerja lapang dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk (instruktur/pelatih). Pendampingan pada saat PDI dan keluarganya mengembangan praktek kerja mandiri atau usaha ekonomi produktif dilakukan oleh pendamping dan pekerja sosial.

Keterlibatan orang tua/keluarga dalam proses pemberdayaan dapat berupa:

a. Kegiatan insidental, jika PDI membutuhkan pendampingan (prosentasi pendampingan diawal program sangat besar, diakhir program diharapkan berkurang).

b. Kegiatan periodik yang ditetapkan oleh lembaga penyelenggara sesuai dengan tahapan proses pemberdayaan.

2. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan sangat bervariasi merujuk pada beberapa keterampilan yang memungkinkan dilakukan oleh

Page 32: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 28

penyandang disabilitas intelektual ringan dan sedang, sesuai dengan potensi, minat dan bakat serta potensi lingkungan sekitar. Beberapa pilihan jenis keterampilan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

a. Pengolahan hasil pangan (kue, roti, nugget, minuman sehat, makanan ringan)

b. Perikanan (manajemen/pengelolaan budidaya ikan konsumsi dan ikan hias (pembenihan ikan konsumsi/hias, pembesaran ikan konsumsi/hias, pengembangbiakan ikan konsumsi/hias, pemasaran ikan konsumsi/hias).

c. Pemeliharaan binatang ternak (kambing, ayam, kelinci, dsb).

d. Pengelolaan/pengurusan rumah tangga (house keeping).

e. Linen rumah tangga (jahit sederhana, potong, rajut)

f. Sablon/percetakan.

g. Pertanian (pemeliharaan tanaman sayuran dan tanaman hias).

h. Jenis kegiatan lainnya yang dikembangkan sesuai dengan minat, bakat, potensi PDI serta potensi ling-kungan di sekitar PDI.

3. Mekanisme Kegiatan

Mekanisme kegiatan merupakan rangkaian tata cara pelaksanaan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional yang dilaksanakan oleh lembaga kesejahteraan sosial (LKS). Mekanisme pelaksanaan dapat dilihat pada bagan berikut:

Page 33: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 29

Keterangan: Bagan warna merah menunjukkan keterlibatan orangtua/keluarga.

Penjelasan mekanisme dari bagan di atas, sebagai berikut:

a. Sosialisasi, dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh LKS. Sosialiasi ditujukan kepada PDI dan keluarga yang potensial, juga sosialisasi dilakukan kepada masyarakat sekitar tempat LKS berada agar kegiatan sentra pemberdayaan sosial voka-sional diketahui dan mendapat dukungan dari masyarakat.

b. Seleksi dan Motivasi, dilakukan oleh petugas yang ditunjuk LKS. Seleksi dan motivasi merupakan satu rangkaian kegiatan terpadu menyeleksi sambil memberikan motivasi kepada PDI dan keluarga yang potensial.

Page 34: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 30

c. Tahap persiapan

1) Asesmen, dilakukan oleh petugas yang ditunjuk LKS (pekerja sosial) untuk melakukan asesmen:

• PDI (karakteristik, minat, bakat, potensi, kesehatan, fungsional, keterampilan)

• Asesmen terhadap keluarga (karakteristik, dukungan keluarga)

• Asesmen sumber daya masyarakat

2) Pengelompokan peserta pelatihan sesuai dengan bakat dan minat keterampilan dilakukan oleh tim dalam LKS.

3) Mengkomunikasikan hasil asesmen dilaksanakan oleh pekerja sosial kepada orangtua/keluarga terkait rencana pelaksanaan kegiatan yang akan diikuti oleh PDI.

4) Merancang rencana individual untuk masing-masing PDI dan keluarganya, dilakukan oleh tim dalam LKS.

5) Menetapkan silabus untuk setiap keterampilan yang akan dilaksanakan, dilakukan oleh tim instruktur/pelatih/pendidik/guru.

d. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilaksanakan oleh tim instruktur/pelatih/pendidik/guru dan pendamping, merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja terpadu yang memuat materi keterampilan sosial dan keterampilan vokasional. Dalam artian bukan hanya memuat materi keterampilan vokasi saja tetapi juga aspek sosial juga diberikan untuk meningkatkan kemampuan PDI dalam

Page 35: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 31

berkomunikasi, bersosialisasi dan bantu diri. Pada tahap pelaksanaan dilibatkan orang tua/wali/keluarga secara periodik sesuai dengan kebutuhan. Tahap pelaksanaan memuat dua kegiatan utama yaitu:

1) Proses pendidikan dan latihan melalui penyampaian materi secara teori dan praktek dengan melibatkan keluarga.

2) Kegiatan praktek kerja lapangan di lembaga/perusahaan/home industry yang sesuai dengan jenis keterampilan yang dipilih.

Kegiatan pendampingan pada PDI dan keluarganya dilakukan sepanjang proses kegiatan, terutama pada saat:

• PDI praktek kerja lapang, oleh instruktur/pelatih.

• Pendampingan kedua dilakukan setelah PDI bersama keluarga mengembangkan Usaha Ekonomis Produktif (UEP). Pendampingan dilakukan secara periodik sampai UEP yang dikembangkan oleh PDI dan keluarganya dapat berjalan aktifitasnya.

• Pengembangan distribusi, penyaluran atau pengembangan usaha.

e. Tahap pengakhiran

Tahap pengakhiran merupakan sesi akhir dari proses pemberdayaan terhadap PDI dan keluarganya. Pada tahap ini ada sesi proses mengakhiri pendampingan secara administratif bagi PDI yang telah selesai mengikuti proses pemberdayaan. Namun demikian sebelum proses pengakhiran secara administratif, LKS dapat

Page 36: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 32

membantu PDI untuk akses kepada dunia usaha atau lapangan kerja bagi PDI yang belum mengembangkan usaha sendiri/bekerja. Kegiatan pemantauan merupakan kegiatan akhir terhadap perkembangan PDI dan keluarganya, terkait kemandirian di dunia usaha/tempat bekerja atau kemandirian pengembangan usaha produktif yang dilakukan PDI dan keluarganya. Tiga kegiatan pada tahap pengakhiran adalah sebagai berikut:

1) Melakukan evaluasi hasil dengan merujuk kepada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

2) Mengakhiri proses pendampingan kepada PDI dan ke-luarganya.

3) Mengakseskan PDI kepada dunia usaha atau lapangan kerja atau akses jaringan layanan lainnya yang dibutuhkan PDI untuk mengembangkan keterampilannya.

4) Pemantauan terhadap perkembangan PDI.

4. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan program pemberdayaan sosial dan vokasional dapat dilihat dari tercapainya beberapa aspek berikut (tidak harus keseluruhan aspek):

a. PDI mampu menguasai satu atau dua jenis keterampilan vokasional

b. PDI dapat melakukan usaha mandiri dan produktif.

c. Hasil produksi dapat dipasarkan.

d. Tumbuhnya minat dan kemampuan wirausaha PDI sesuai kemampuannya

Page 37: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 33

e. Meningkatnya peran serta dan partisipasi keluarga dan masyarakat terhadap upaya PDI untuk mengembangkan dirinya agar lebih mandiri dan produktif.

f. Meningkatnya peran serta berbagai pihak (pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat) dalam upaya pemberdayaan PDI.

C. Kemitraan dan Kerjasama

Kemitraan dan kerjasama dapat dijalin dengan berbagai pihak seperti:

1. Pemerintah; Instansi pemerintah yang terkait baik ditingkat pusat maupun daerah.

2. Masyarakat; Organisasi kemasyarakatan (Karang Taruna, PKK), Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Pekerja Sosial Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pengusaha, Home Industry.

3. Perguruan tinggi; untuk memperoleh dukungan pelatih/pendidik ataupun program kegiatan dalam ranah pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi.

4. Kelompok Swadaya Masyarakat (Pokja-pokja).

Page 38: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 34

Page 39: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 35

BAB IVSUPERVISI, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi program perlu dilakukan secara berkala, untuk memastikan kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual dapat dilaksanakan secara lancar dan optimal dalam pencapaian tujuan. Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi juga dapat memberikan umpan baik positif bagi upaya perbaikan program.

A. SUPERVISI

Supervisi merupakan kegiatan pembinaan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual dapat berjalan lancar dan optimal. Kegiatan supervisi bersifat konsultatif bagi pelaksana program di lapangan, untuk memastikan ketepatan kegiatan yang dilakukan dan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Dasar supervisi adalah kebijakan, prosedur, dan rencana kerja kegiatan.

1. Materi Supervisi

Supervisi yang dilakukan secara menyeluruh dan simultan antara lain untuk mengetahui apakah:

a. Pelaksana telah melaksanakan tugas masing-masing dengan tepat dan profesional.

b. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas/pelaksana dapat saling mengisi dan menunjang kegiatan (koordinatif).

c. Penyandang disabilitas intelektual dan keluarganya dapat mengikuti kegiatan tanpa kesulitan.

Page 40: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 36

2. Sasaran

Sasaran supervisi adalah:

a. Pengelolaan sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

b. Pengelolaan dana meliputi:

1) Penggunaan dana.

2) Pelaporannya.

c. Pengelolaan layanan meliputi kegiatan:

1) Sosialisasi.

2) Seleksi dan motivasi.

3) Asesmen.

4) Komunikasi kepada orang tua/keluarga.

5) Penyusunan rencana individual.

6) Penentuan bentuk layanan dan jenis keterampilan.

7) Pelaksanaan pemberdayaan.

8) Pelaksanaan praktek kerja lapangan.

9) Pendampingan.

3. Fungsi Supervisi

a. Fungsi Administratif; memastikan administrasi kegiatan dilaksanakan secara rapi dan lengkap.

b. Fungsi Edukatif; memberikan konsultasi, arahan dan bimbingan.

c. Fungsi Suportif; membangkitkan semangat dan motivasi para pelaksana kegiatan.

Page 41: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 37

4. Pelaksana supervisi

Pelaksana supervisi dapat dilakukan oleh unsur pemerintah dan masyarakat, sesuai dengan kedudukan lembaga pelaksana kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual..

a. Kementerian Sosial cq Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan.

b. Dinas Sosial Provinsi/Kota/Kabupaten .

5. Pelaksanaan/Waktu Supervisi

Kegiatan supervisi dapat dilaksanakan secara periodik dan sesuai dengan kebutuhan, artinya supervisi dapat dengan jawal yang ditentukan dan dilakukan sewaktu-waktu jika dipandang perlu oleh pelaksana, dan atau jika terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh petugas/ pelaksana kegiatan.

6. Hasil Supervisi

Peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual. Informasi yang dihasilkan dari kegiatan supervisi dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki/meningkatkan layanan.

B. MONITORING

Monitoring merupakan sistem pengawasan yang dilaksanakan oleh penanggung jawab suatu kegiatan atau program. Tujuan monitoring adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan dan memastikan semua kegiatan sesuai dengan rencana (tujuan program).

Page 42: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 38

1. Materi kegiatan monitoring adalah:

a. Realisasi kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan voka-sional bagi penyandang disabilitas intelektual yang sedang dilaksanakan.

b. Kemudahan dan hambatan PDI dalam mengikuti kegiatan.

c. Kemudahan dan hambatan pelaksana dalam menjalankan program.

d. Penggunaan dana yang meliputi: penerimaan, penggunaan dan pelaporannya.

e. Penggunaan sarana prasarana; apakah sudah tepat memenuhi kebutuhan pelaksanaan program.

2. Sasaran monitoring adalah :

a. Pengelolaan sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

b. Pengelolaan dana meliputi:

1) Penggunaan dana.

2) Pelaporannya.

c. Pengelolaan layanan meliputi kegiatan:

1) Sosialisasi.

2) Seleksi dan motivasi.

3) Asesmen.

4) Komunikasi kepada orang tua/keluarga.

5) Penyusunan rencana individual.

6) Penentuan bentuk layanan dan jenis keterampilan.

Page 43: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 39

7) Pelaksanaan pemberdayaan.

8) Pelaksanaan magang.

9) Pendampingan.

3. Pelaksana monitoring

Pelaksana monitoring dapat dilakukan oleh unsur pemerintah dan masyarakat, sesuai dengan kedudukan lembaga pelaksana kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

a. Kementerian Sosial cq Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.

b. Dinas Sosial Provinsi/Kota/Kabupaten .

c. Yayasan yang menjadi naungan lembaga pelaksana tersebut.

4. Pelaksanaan monitoring

Kegiatan monitoring dapat dilaksanakan secara periodik, terutama pada tahapan pelaksanaan program.

5. Hasil Monitoring

Informasi yang dapat ditindaklanjuti sebagai bahan masukan untuk perbaikan pelaksanaan program.

C. EVALUASI

Kegiatan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui apakah kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Jika kegiatan tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan, maka perlu perbaikan atau penyempurnaan.

Page 44: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 40

1. Materi evaluasi :

a. Proses penyelenggaraan kegiatan.

b. Pencapaian indikator keberhasilan.

c. Pencapaian tujuan.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi (pendukung dan penghambat).

2. Sasaran Evaluasi

a. Pelaksana kegiatan sentra perbedayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual. Evaluasi dilakukan untuk melihat kapasitas atau ketepatan masing-masing pelaksana yang bertanggungjawab pada bidang tugas tertentu.

b. Program, penilaian terhadap setiap tahapan program, apakah masing-masing tahapan telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan. Dalam hal ini meliputi tahap: sosialisasi, penjangkauan dan seleksi, asesmen, penentuan bentuk layanan dan jenis keterampilan, pelaksanaan pemberdayaan, pelaksanaan magang dan pendampingan.

c. Pendanaan, penilaian terhadap pengelolaan dana yang meliputi: penggunaan dan pelaporan selama proses layanan berjalan.

d. Sarana dan prasarana, penilaian terhadap penggunaan fasilitas yang dimiliki lembaga apakah sudah memenuhi kebutuhan, apakah sudah dimanfaatkan secara optimal untuk penyelenggaraan layanan.

e. Penerima manfaat, penilaian apakah penerima manfaat dapat mengikuti proses kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas

Page 45: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 41

intelektual dengan mudah atau apakah ada kesulitan dan hambatan.

3. Pelaksana Evaluasi

a. Kementerian Sosial cq Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.

b. Dinas Sosial Provinsi/Kota/Kabupaten

4. Pelaksanaan evaluasi

Evaluasi dapat dilakukan secara periodik pada saat berlangsungnya kegiatan maupun di akhir kegiatan. Perlu ditetapkan tujuan dan materi evaluasi pada setiap tahapan evaluasi.

5. Hasil evaluasi

Informasi yang dihasilkan dipergunakan sebagai:

a. Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat (akuntabilitas publik).

b. Bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana program tahun berikutnya.

D. PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian akhir dari pelaksanaan program yang perlu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan. Pelaporan adalah penyampaian informasi tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan, hambatan atau masalah yang dihadapi, alternatif dan usulan/saran/rekomendasi untuk mengatasi masalah.

1. Materi yang dilaporkan :

Page 46: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 42

a. Realisasi layanan, yakni kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual.

b. Kondisi penyandang disabilitas intelektual yang telah mengikuti kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan voka-sional bagi penyandang disabilitas intelektual, meliputi penguasaan keterampilan, hambatan dan kemudahan yang dialami penyandang disabilitas intelektual dalam mengikuti kegiatan.

c. Dukungan keluarga dan masyarakat terhadap pengembangan diri penyandang disabilitas intelektual.

d. Pengelolaan dana yang digunakan untuk pelaksanaan program.

e. Kondisi sarana dan prasarana serta dukungan fasilitas yang dipergunakan.

f. Kondisi sumber daya manusia pelaksana kegiatan.

2. Pelaporan dilaksanakan secara berkala, yaitu sebagai berikut :

a. Laporan semester

b. Laporan tahunan

3. Bentuk laporan

Bentuk narasi yang menjelaskan seluruh proses kegiatan, dilengkapi dengan data dan foto-foto kegiatan (sesuai format terlampir).

Format Laporan, mengikuti sistematika berikut:

a. Bab I Pendahuluan

b. Bab II Realisasi Kegiatan

Page 47: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 43

c. Bab III Kesimpulan dan Saran

d. Bab IV Penutup

e. Lampiran (foto-foto, dll)

4. Pelaksanaan Pelaporan

LKS penyelenggara kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual perlu menyampaikan laporannya kepada:

a. Kementerian Sosial ditembuskan ke Dinas/Instansi Sosial Provinsi/Kab/Kota.

b. Yayasan yang menjadi naungan lembaga tersebut.

Page 48: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 44

Page 49: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 45

BAB VPENUTUP

Pedoman kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual ini disusun sebagai acuan bagi lembaga yang menyelenggarakan layanan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas intelektual. Inti layanan adalah memberikan peningkatan kemampuan dan keterampilan khusus bagi penyandang disabilitas intelektual agar mereka memiliki peningkatan kemandirian dan lebih produktif dalam kehidupan sehari-harinya. Layanan ini juga menitikberatkan pelibatan keluarga sebagai lingkungan terdekat bagi penyandang disabilitas intelektual. Keluarga dilibatkan sebagai pendamping selama proses pemberdayaan, dan tetap mendukung mendampingi penyandang disabilitas intelektual setelah proses pemberdayaan untuk mengembangkan keterampilan yang telah diperoleh.

Lembaga yang menyelenggarakan pemberdayaan sosial dan vokasional dapat melakukan penyesuaian bentuk dan jenis vokasi yang diberikan kepada penyandang disabilitas intelektual, sesuai dengan kondisi kedisabilitasan, minat, bakat, potensi dan sumber daya lingkungan setempat. Selanjutnya lembaga yang menyelenggarakan pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual diharapkan mampu mengimplementasikan pedoman ini berdasarkan komitmen dan kompetensi yang dimiliki dengan tetap mengakomodasi potensi lokal di masing-masing daerah.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan buku pedoman ini, kiranya kegiatan sentra pemberdayaan sosial dan vokasional bagi penyandang disabilitas intelektual ini dapat dioptimalkan guna mewujudkan peningkatan kondisi kehidupan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas intelektual.

Page 50: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 46

Page 51: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 47

TIM PENYUSUN

Nahar, SH, M.SiRini Martini Rindha, PhDDrs. Robinson W. SaragihDr. Lukman Nadjamuddin, M.HumAbdul Rahman Hasan, S.SosAndi Muh. Jaya, S.Sos, M.SiYuli Fridayanti, S.SosSuryo Sutiyoso, AKSDwi Susilawati, S.PsiDrs. FaizardAndri Hendriana, S.Pi, M.SiDra. AdiningsihDrs. Pudjo TjahjonoDra. Endang RahayuAnastasia Retno PujiastutiWidia Nevianti, SHDra. Ulfah NurohmiDrs. Supardi, MMDrs. Z.A. SutarliMohammad Tohar, S.PdlM. Sabir, S.Sos, M.SiErna Widiati, M.SiDrs. Agus DionoDR. Yanti Damayanti, M.SiRumondang Napitupulu, SHDesrywani M. Situmeang, ST, M.SiDra. Ilyana Desiana, M.SiKarnaliRudiyanto, SSTGina Natriani Putri, A.MdTriningsih, S.Pd

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.31.

Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang DisabilitasLektor Kepala STKS BandungPemerhati Disabilitas Intelektual Koordinator PPK dan SBLPPMP Universitas Tadulako PaluPenyuluh Sosial Muda PSBG Nipotowe PaluKasi Yanrehsos Paca Dinsos Provinsi Sulawesi TengahStaf PRS Paca Dinsos Provinsi Jawa TengahPeksos Pertama BBRSBG Kartini TemanggungUniversitas Gajah Mada YogyakartaDinsos Provinsi Jawa BaratTenaga Pendidik IPB BogorKasi Rehsos PSBG Ciung Wanara BogorPembina Yayasan Rumah Kampus JakartaPimpinan Yayasan Rumah Kampus JakartaKoordinator ALPS Special Olympics IndonesiaPimpinan Yayasan Asih Budi JakartaYayasan Asih Budi JakartaYayasan Asih Budi JakartaYayasan Asih Budi JakartaKasubdit RSODK MentalKasubdit Asistensi clan Pemeliharaan KesosKasi Rehsos Dalam Panti Subdit RSODK MentalKasi Rehsos Luar Panti Subdit RSODK MentalKasi Pemeliharaan KesosPenyusun Bahan Rehsos Subdit RSODK MentalPenyusun Bahan Rehsos Subdit RSODK MentalKasubag Tata Usaha Direktorat RSODKArsiparis Direktorat RSODKBendahara Pengeluaran Direktorat RSODKPengolah Data Kelembagaan Direktorat RSODKKoordinator Young Athletes Special Olympics Indonesia

Page 52: KATA PENGANTAR - Media Disabilitasmediadisabilitas.org/dokumen/pdm-SentraPbedayaanSosial... · 2017-05-23 · SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL i KATA PENGANTAR Puji syukur

SENTRA PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN VOKASIONAL 48