KEPERAWATAN KELUARGA

105
KEPERAWATAN KELUARGA NamaKoordinator : Fitra Yeni, S.Kp. MA Institusi : Universitas Andalas Fakultas : Keperawatan Program Studi : Keperawatan 1

description

keperawatan

Transcript of KEPERAWATAN KELUARGA

Page 1: KEPERAWATAN KELUARGA

KEPERAWATAN KELUARGA

NamaKoordinator : Fitra Yeni, S.Kp. MA

Institusi : Universitas Andalas

Fakultas : Keperawatan

Program Studi : Keperawatan

2014/2015

1

Page 2: KEPERAWATAN KELUARGA

RPKPS MK. PRATIKUM KEPERAWATAN KELUARGA Deskripsi

Praktek belajar pratikum/laboratorium di masyarakat ini memberikan pengalaman belajar

kepada mahasiswa tentang asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahap perkembangan

keluarga, meliputi; pengkajian pada keluarga, perumusan diagnosa keperawatan keluarga,

menyusun intervensi sesuai dengan masalah kesehatan keluarga, melaksanakan intervensi

yang telah disusun (implementasi) dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan. Pada tahap pengkajian, mahasiswa akan mengumpulkan informasi mengenai

kesehatan keluarga sesuai dengan format yang telah ditentukan (lampiran 1) kemudian

dilakukan analisis data untuk memunculkan masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan

keluarga yang terjadi pada keluarga dengan menggunakan format analisis data (lampiran 2).

Dari diagnosa yang telah ditetapkan, disusunlah intervensi (rencana tindakan ) untuk

menyelesaikan masalah dalam bentuk rencana asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan

format yang telah ditentukan (lampiran 3). Intervensi ini kemudian diimplementasikan sesuai

dengan intervensi yang telah disusun dan setelah implementasi dilakukan evaluasi untuk

menilai keberhasilan tujuan.

Pada praktek belajar pratikum ini, mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri

dari 6-7 mahasiswa dimana masing-masing kelompok mengelola 1 keluarga dengan tugas

perkembangan yang berbeda. Setiap kelompok akan melaporkan kegiatan mereka secara

tertulis dan mendiskusikan dalam kelas reguler sesuai dengan jadual.

Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga kelolaan

sesuai dengan tahap perkembangan keluarga

2. Mahasiswa mampu menerapkan peran perawat keluarga sesuai dengan tahap

perkembangan keluarga

3. Menerapkan Aspek legal dan Etis dalam melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga

2

Page 3: KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat:

1. Melakukan pengkajian terhadap keluarga kelolaan

2. Melakukan analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan keluarga

3. Menyususn rencana asuhan keperawatan (intervensi) sesuai dengan diagnosa

4. Mengimplementasikan intervensi yang telah disusun dan mengevaluasi

5. Melibatkan keluarga dalam setiap tahapan proses keperawatan keluarga

6. Melakukan rencana tindak lanjut proses keperawatan keluarga ( rujukan, kerjasama

lintas program – lintas sektoral )

7. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilakukan

Metode Pembelajaran

1. Ceramah, diskusi dan pratikum/laboratorium

2. Pre dan Post Conference sesuai dengan jadual

3. Presentasi kasus

Metode Evaluasi

Evaluasi praktikum keperawatan keluarga dilakukan pada komponen penampilan

harian, partisipasi dalam pre-post conference, responsi laporan keluarga kelolaan , kinerja

pendidikan kesehatan dan penyajian kasus dan laporan asuhan keperawatan keluarga. Bobot

evaluasi untuk masing-masing komponen dapat dilihat dalam tabel 1.

pada

Tabel 1. Komponen Evaluasi Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

No Topik Penilaian Presentasi Format Penilaian

1 Pre-Post Conference 15% Lampiran 9

2 Laporan asuhan keperawatan keluarga 35% Lampiran 13

3 Responsi 35% Lampiran 11 & 12

4 Presentasi seminar 15% Lampiran 14

Jumlah 100%

3

Page 4: KEPERAWATAN KELUARGA

Jadual Kegiatan

Mahasiswa akan dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 mahasiswa. Setiap kelompok diwajibkan mengelola 1 keluarga binaan yang

ditunjuk oleh instruktur klinik di puskesmas sebagai penerapan asuhan keperawatan keluarga.

Selama asuhan keperawatan keluarga, mahasiswa akan disupervisi oleh pembimbing untuk

dilakukan evaluasi. Evaluasi akan dilakukan sesuai dengan kegiatan asuhan keperawatan

keluarga yang dilakukan saat itu dengan pedoman rencana kegiatan (pra-planning). Setiap

kelompok pada akhir kegiatan wajib mempresentasikan hasil asuhan keperawatan keluarga.

Jadual kegiatan praktikum keperawatan keluarga dapat dilihat pada table 2.

Tabel 2. Jadual Kegiatan

Pert. Hari / Tgl

Kegiatan Metode Pembelajaran

Pembimbing

1-2

3

4

5

6

7

Penjelasan silabus Review Konsep Dasar Proses

Keperawatan Keluarga Penetapan kelompok dan

identifikasi kasus

Melakukan pengkajian pada keluarga kelolaan: Interaksi dan perkenalan

dengan KK kelolaan Ketepatan data utk masing-

masing item pengkajian Here and Now

Proses Keperawatan Keluarga : pengkajian lanjutan

Proses Keperawatan Keluarga : pengkajian dan merumuskan diagnosis

Proses Keperawatan Keluarga : intervensi, implementasi dan evaluasiProses Keperawatan Keluarga : intervensi, implementasi dan

Ceramah dan diskusi

Labor (puskesmas)

Labor (puskesmas)

Conference dan diskusi

Labor (puskesmas)

Conference dan diskusi

4

Page 5: KEPERAWATAN KELUARGA

8-9

10-11

12-13

14-15

16

evaluasi

Pendokumentasian AsuhanKeperawatan Keluarga

Seminar hasil kelompok

Seminar hasil kelompok

Seminar hasil kelompok

Feedback laporan

Ceramah dan diskusi

Presentasi

Presentasi

Presentasi

Diskusi

5

Page 6: KEPERAWATAN KELUARGA

PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respon

manusia terhadap masalah-masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang

bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Proses keperawatan terdiri dari lima

tahap, yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan

(implementasi) dan evaluasi (Potter & Perry, 2009).

Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian keluarga dan individu di

dalam keluarga. Pengkajian keluarga meliputi mengidentifikasi data demografi dan socio

cultural, data lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stres dan strategi koping yang

digunakan keluarga, perkembangan keluarga. Sedangkan yang termasuk pada pengkajian

terhadap individu sebagai anggota keluarga, adalah pengkajian fisik, mental, emosi, social,

spiritual.

Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dan intervensi berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian dengan pendokumentasian mengacu pada model asuhan

keperawatan keluarga Bagian Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Unand. Proses

keperawatan didokumentasikan sebagai asuhan keperawatan Pelaksanaan asuhan

keperawatan dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga,

masyarakat dan pemerintah. Dokumentasi asuhan keperawatan mencakup pernyataan dan

pelaporan terutama pada pengkajian (pengumpulan data), diagnosis keperawatan, menyusun

rencana tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan melakukan evaluasi keperawatan

(Potter & Perry, 2009).

Evaluasi asuhan keperawatan keluarga merupakan penilaian terhadap pencapaian

/tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan mengacu pada model asuhan keperawatan

keluarga Bagian Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Unand.

Pengkajian Keperawatan Keluarga

Pengkajian keperawatan keluarga mengacu kepada model pengkajian keperawatan

keluarga Friedman (2010), sebagai berikut:

6

Page 7: KEPERAWATAN KELUARGA

a. Data UmumData-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam bagian ini.1. Nama Keluarga2. Alamat dan Telepon3. Komposisi Keluarga:

Genogram

Simbol-simbol yang bisa digunakan :

Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal Menikah Pisah

Cerai Cerai Anak angkat Aborsi Kembar

Keterangan:

Tinggal dalam 1 rumah

4. Tipe bentuk keluarga5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi): Dalam

menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya akulturasi.5.1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik

(identifikasi diri)?5.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga

berbicara bahasa Inggris?

7

No Nama JK Hub

dg

KK

Umu

r

Pend

idika

n

Status Imunisasi Ke

tBC

G

Ca

mp

ak

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Page 8: KEPERAWATAN KELUARGA

5.3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status imigrasi mereka) dan alasan keluarga berimigrasi?

5.4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?5.5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik bersifat

homogen)?5.6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan

(apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan keluarga)?5.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?5.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?5.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau

“modern”?5.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga

(apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?5.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah

keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik keperawatan kesehatan tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu keperawatan?

6. Identifikasi Religius6.1. Apa agama keluarga?6.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius

mereka?6.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau

organisasi keagamaan lainnya?6.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?6.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan

keluarga?7. Status Kelas Sosial

7.1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas.7.2. Status Ekonomi.7.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?7.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian,

apa saja (dari mana)?7.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman

cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?8. Mobilitas Kelasa Sosial

b. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga9. Tahap perkembangan keluarga saat in.10. Sejauh mana keluarga memenuhu tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap

perkembangan saat ini.

8

Page 9: KEPERAWATAN KELUARGA

11. Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga (gunakan genogram untuk mengumpulkan data ini).

12. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua mereka.

c. Data LingkunganData lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga-mulai dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.13. Karakteristik Rumah

13.1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?

13.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll), penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah pnenerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah lantai, tangga, pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?

13.3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?13.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan

handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk yang sama?13.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut

mamadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?

13.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?

13.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?

13.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?

13.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai adejuasi privasi.

13.10.Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.13.11.Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.13.12.Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan

dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?

14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar14.1. Apakah karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih

besar?Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).

9

Page 10: KEPERAWATAN KELUARGA

Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industrial kecil, agraris) di lingkungan.Kondisi hunian dan jalan (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan).Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu linas?Adanya dan jenis industri di lingkungan.Apakah ada maslah polusi udara, suara, atau air?

14.2. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.Pekerjaan dan hobi keluargaKepadatan populasiPerubahan demografi baru-baru ini di dalam komunitas/lingkungan.

14.3. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam komunitas?Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).Pelayanan tempat suci otomatis untuk kebutuhan keluarga.Tempat beribadah keluarga.

14.4. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas dan bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah integrasi yang memengaruhi keluarga?

14.5. Fasilitas rekreasi.14.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses

pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesuaian, waktu tempuh)?

14.7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah hal ini merupakan masalah keamanan yang serius?

15. Mobilitas Geografis Keluarga15.1. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?15.2. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?15.3. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?

16. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas16.1. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau

lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?16.2. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan atau

fasilitas ini?16.3. Apa pola teritorial dari keluarga-komunitas atau wilayah yang sering

dikunungi?16.4. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan

kebutuhannya, seperti tranportasi?16.5. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang

memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan keluarga?16.6. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?

10

Page 11: KEPERAWATAN KELUARGA

d. Struktur Keluarga17. Pola Komunikasi

17.1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkainan hubungan dari keluarga, seberapa sering komukasi fungsional dan

disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk diagram atau berikan contoh pola yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan kebutuhan dan perasaan mereka?Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam berinteraksi?Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi?Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat menghakimi saat berinteraksi?Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat menyerang?Seberapa sering diskualifikasi digunakan?

17.2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga dan subsistem keluarga?Seberapa sering pesan emosional disampaikan?Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga? Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya?

17.3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?Apakah ada perantara?Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota?

17.4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal). Jika tidak, siapa yng menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?

17.5. Proses disfungsionl apa yang terlihat dalam pola komunikasi?17.6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting

bagi kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?17.7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:

Konteks/situasi Tahap siklus kehidupan keluarga.

11

Page 12: KEPERAWATAN KELUARGA

Latar belakang kebudayaan keluarga. Perbedaan gender di dalam keluarga. Bentuk keluarga. Status sosioekonomi keluarga. Minibudaya keluarga yang unik.

18. Struktur KekuasaanHasil akhir Kekuasaan18.1. Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir”

atau “siapa yang menang”?18.2. Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?

Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana uang digunakan?Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?

Proses Pengambilan Keputusan18.3. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di

dalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis., konsesus: akomodasi/tawar-menawar; kompromi/paksaan; de facto)? Dengan kata lain, bagaimana cara keluarga membuat keputusan?

Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan “tak-berdaya”; kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan penghargaan; kekuasaan memaksa; kekuasaan informasional (langsung atau tidak langsung; kekuasaan efektif: dan kekuasaan manajemen ketegangan.18.4. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?

Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga18.5. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat

pengkaji meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan kekuasaan keluarga dapat dikaji.

Hierarki kekuatan keluarga. Tipe bentuk keluarga. Pembentukan koalisi. Jaringan komunikasi keluarga. Perbedaan gender. Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga. Faktor kebudayaan dan interpersonal. Kelas sosial.

Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga18.6. Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat

kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk keluarga dominansi isntri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik

12

Page 13: KEPERAWATAN KELUARGA

atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik (kacau)! Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai suatu presentasi visual analisis Anda.

Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang dominan?18.7. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan yang

terbuka dan luas sering kali mengaburkan (tanyakan kedua pasangan dan anak-anak jika mungkin), di bawah ini diberikan beberapa contoh.Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan tentang isu yang penting?Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar kekuasaan)?Siapa yang mengatur keluarga?Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang membuat keputusan tersebut (y.i., struktur kekuasaan saat ini)?

19. Struktur PeranStruktur Peran Formal19.1. Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga?

Uraikan bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.

19.2. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota keluarga? Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau konflik peran?

19.3. Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat mereka?

19.4. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?Struktur Peran Informal19.5. Peran informal atau peran samr apa yang terdapat di keluarga? Siapa yang

menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut dijalankan? Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk mereka mainkan?

19.6. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran samar atau informal?

19.7. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama?

19.8. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?

Analisis Model 19.9. Peran (kapan masalah peran muncul)19.10.Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga

dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?

13

Page 14: KEPERAWATAN KELUARGA

19.11.Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan pernikahan, sperti apakah mereka itu?

19.12.Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan peran ini di dalam generasi yang sebelumnya?

Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran19.13.Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial memengaruhi

struktur peran informal dan formal di dalam keluarga?19.14.Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi oleh

latar belakang keluarga agama dan etnik?19.15.Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku

peran anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?19.16.Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota keluarga.

Bagaimana masalah kesehatan memengaruhi peran keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan? Bagaimana anggota keluarga yang telah menerima pern-peran baru menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres atau konflik akibat peran? Bagaimana anggota keluarga dengan masalah kesehatan bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran?

20. Nilai Keluarga20.1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan” memberikan

kesan (dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok rujukan keluarga-kelompok etnik yang diidentifikasi mereka-atau keduanya).Produktivitas/Pencapaian Individu.IdividualismeMeterialisme/etika konsumsiEtika kerjaPendidikanPersamaanKemajuan dan penugasan lingkungan.Orientasi masa depanEfisiensi, keteraturan, dan kepraktisanRasionalitasKualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan

Perbedaan dalam Sistem Nilai20.2. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan

keluarga dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan dan perawatan/pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas?

20.3. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing anggota keluarga?

Nilai Keluarga20.4. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga? (Urutkan

dari nilai keluarga yang paling penting).20.5. Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?

14

Page 15: KEPERAWATAN KELUARGA

20.6. Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?20.7. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi,

perbedaan generasi, letak geografis (rural, urutan, suburban) keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?

20.8. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga?

e. Fungsi Keluarga21. Fungsi Afektif

Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi21.1. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?21.2. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara lingkungan

hubungan keluarga?Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?

21.3. Apakah identifikasi saru sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada? (penyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman, dan kesulitan anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan). Untuk menjawab pertanyaan no. 21.1, 21.2, dan 21.3, diagram pelekatan sangat membantu.

Keterpisahan dan Keterkaitan21.4. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan

keterikatan?Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara keterkaitan?Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan setiap anggota keluarga?

Pola Kebutuhan-Respons Keluarga21.5. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam

keluargaApakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka?Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?

21.6. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota dihormati oleh anggota keluarga yang lain?Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah mereka menunjukkan saling menghormati)?Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan dari setiap individu?

21.7. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah dipenuhi oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional (mencurahkan masalah) keluarga? Untuk pertanyaan no. 21.5, 21.6, dan 21.7 menunjukkan bahwa daftar anggota keluarga juga mencakup kebutuhan mereka seperti

15

Page 16: KEPERAWATAN KELUARGA

yang dipersepsikan oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi oleh anggota keluarga.

22. Fungsional Sosialisasi22.1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.

Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan hukuman.

Otonomi dan ketergantungan. Memberi dan menerima cinta. Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik,

sosial, emosional, bahasa, dan intelektual).22.2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah

bentuk keluarga dan situasi tertentu?22.3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau

fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana hal ini diatur?

22.4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?22.5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam

membesarkan anak?22.6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?22.7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan

anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?22.8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-

anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?

23. Fungsi Perawatan Kesehatan23.1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:

Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara teratur? Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan sangat beragm di antara anggota keluarga?Apa tujuan kesehatan keluarga?

23.2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-masing anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan kesan, dan siapa yang memutuskan?Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan yang signifikan?Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?

16

Page 17: KEPERAWATAN KELUARGA

Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga?

23.3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentanApa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?

23.4. Praktik diet keluarga:Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari paramida pedoman makanan?Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan keluarga selama tiga hari dianjurkan).Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan, belanja, dan persiapan makanan?Bagaimana makanan disiapkan?Berepa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?Apakah ada pembatasan anggaran makanan?Penggunaan kupon makanan?Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?

23.5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan usia mereka?Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur dan memiliki cara-cara lain untuk istirahat selama sehari?Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?Di mana anggota kleuarga tidur?

23.6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara teratur penting untuk kesehatan?Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?

Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari, tenis) yang dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti?Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga membutuhkan energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota

17

Page 18: KEPERAWATAN KELUARGA

keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari dalam melakukakan

23.7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di keluarga:Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh? (Kafein dan teobromin adalah stimulan).Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang?Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk melakukan aktivitas yang biasa?Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas atau obat yang diresepkan?Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan kembali? Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak kecil?

23.8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah?Bgaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana?Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?

23.9. Tindakan pencegahan secara medis:Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada dalam keadaan sehat?Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran dilakukan?Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan apakah anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap hari?Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan sikat gigi setelah makan?Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional yang bersifat preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan sinar X secara periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida oral atau topikal?

18

Page 19: KEPERAWATAN KELUARGA

23.10.Terapi komplementer dan alternatif:Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh anggota keluarga?Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa mereka mengikuti praktik ini?Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap kesehatannya?Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan pelayanan berbasis medis lainnya?

23.11.Riwayat Kesehatan Keluarga:Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari hubungan pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu, saudara, dan generasi) selama tiga generasi?Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang-penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan alergi lainnya, penyakit darah, atau penyakit keturunan lainnya.Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh diri? Apakah terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan?

23.12.Layanan perawatan kesehatan yang diterima:Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua kebutuhan kesehatan mereka?

23.13.Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di dalam masyarakat?Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima?Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang diterima dari penyedia pelayanan kesehatan?Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan keluarga?Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?

23.14.Pelayanan kesehatan darurat:Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki pelayanan darurat?Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi keadaan darurat?Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga yang dewasa?Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan pelayanan paramedis?

19

Page 20: KEPERAWATAN KELUARGA

Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?23.15.Sumber pembayaran:

Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau haruskah keluaga membayar penuh atau sebagaian?Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui siapa yang layak mendapatkannya)?Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga?Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, Medicaid), apakah keluarga diinformasikan tentang pelayanan preventif, peralatan medis tertentu, kunjungan rumah, dll?

23.16.Logistik untuk medapatkan perawatan:Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?Alat trmnansportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas perawatan?Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa yang timbul dalam hal jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan?

24. Stres, Koping, dan Adaptasi KeluargaStresor, kekuatan, dan persepsi keluarga24.1. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami

oleh keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes Scale sebagai contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?

24.2. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?

24.3. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga? Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres? Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?

Strategi Koping Keluarga24.4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?

Strategi apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa? Apakah cara kopng anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana?

24.5. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?Mengandalkan kelompok keluargaBerbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)Fleksibilitas peranNormalisasi

20

Page 21: KEPERAWATAN KELUARGA

Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasifPemecahan masalah bersamaMendapatkan informasi dan pengetahuanTerbuka dan jujur dalam komunikasi keluargaMenggunakan humor dan tawa

24.6. Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?Memelihara jalinan aktif dengan komunitasMenggunakan dukungan spiritualMenggunakan sistem dukungan sosialUntuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan ecomap dianjurkan.

24.7. Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?MengambinghitamkanPenggunaan ancamanMitos keluargaOrang ketigaPseudomutualitasOtoriterianismePerpecahan keluargaPenyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatanKekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksualPengabaian anak

Adaptasi Keluarga24.8. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah

keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga? Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?

24.9. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis) Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?

Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu24.10.Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan

sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada tingkat adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?

21

Page 22: KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan Keluarga

Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang menggambarkan respon manusia

terhadap masalah-masalah kesehatan yang dialaminya. Diagnosis keperawatan keluarga

disusun oleh Bagian Keperawatan Keluarga mengacu kepadaNANDA – I (North American

Nursing Diagnosis Association – International) , 2012 dan konsep-konsep keperawatan

keluarga menurut Friedman (2010) serta penggunaaan diagnosis keperawatan menurut

Carpenito (2013). Daftar diagnosis keperawatan keluarga dapat dilihat pada table 3.

Tabel 3. Diagnosis Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Penyebab Keterangan

1. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan.

1. PatofisiologisBerhubungan dengan kebutuhan asuhan yang kompleks, sekunder akibat: kondisi-kondisi yang melemahkan (akut, progresif), demensia progresif, kecanduan, penyakit mental kronis, proses penyakit yang tidak dapat diperkirakan, disabilitas.

2. Terkait-PenangananBerhubungan dengan tanggung jawab 24 jam, waktu (aktivitas mis., dialisis, transportasi).

3. Situasional (Personal, Lingkungan).a. Berhubunga dengan pengahapan

penerimaan asuhan yang tidak realistis terhadap pemberi.

b. Berhubungan dengan pola koping tidak efektif.

c. Berhubungan dengan gangguan kesehatan fisik.

d. Berhubungan dengan pengharapan diri yang tidak realistis.

e. Berhubungan dengan riwayat hubungan yang kurang baik.

f. Berhubungan dengan riwayat disfungsi keluarga.

g. Berhubungan dengan pengharapan

Kebijakan layanan kesehatan yang bergantung pada pengerbonan pemberi asuhan dibuat seolah hemat-biaya hanya jika beban emosional, sosial, fisik, dan finansial yang ditanggung pemberi asuhan diabaikan (Winslow & Carter, 1999, hlm 285). Pemberi asuhan ini memberikan perawatan bagi individu dari semua golongan usia, beberapa individu mendapatkannya sepanjang hidupnya (mis., anak-anak dengan ketidakmampuan menetap). Penerimaan asuhan mengalami

22

Page 23: KEPERAWATAN KELUARGA

orang lain yang tidak realistis terhadap pemberi (masyarakat, anggota keluarga lainnya).

h. Berhubungan dengan durasi pemberi asuhan yang dibutuhkan.

i. Berhubungan dengan isolasi.j. Berhubungan dengan ketidak

cukupan rekreasi.k. Berhubungan dengan ketidak

cukupan finansial.l. Berhubungan dengan tidak adanya

atau tidak tersedianya dukungan.3. Maturasi (Bayi, Anak, Remaja)

Berhubungan dengan kebutuhan asuhan kurang persisten, sekunder akibat: disabilitas mental (sebutkan), disabilitas fisik (sebutkan).

disabilitas fisik atau mental. Disabilitas sifatnya menetap tetapi stabil (mis., anak yang buta), sementara yang lainnya menunjukkan kerusakan progresif (mis., alzheimer).Ketegangan peran pemberian asuhan mengambarkan beban pengasuhan pada kesehatan fisik dan emosional pemberi asuhan dan hal ini memengaruhi keluarga dan sistem sosial pemberi asuhan dan menjadi diagnosis keperawatan yang sangat bermakna, karena perawat dapat mengidentifikasi individu yang berisiko dan membantunya mencegah situasi yang serius ini.

2. Gangguan Proses Keluarga.

1. Terkait-PenangananBerhubungan dengan: gangguan rutinitas keluarga akibat pengobatan yang menyita waktu (mis., dialisis di rumah), perubahan fisik yang berkaitan pengobatan anggota keluarga yang sakit, perubahan emosional pada semua anggota keluarga yang berkaitan dengan pengobatan anggota keluarga yang sakit, beban finansial untuk pengobatan anggota keluarga yang sakit, hospitalisasi anggota keluarga yang sakit.

2. Situasional (Personal, Lingkungan)a. Berhubungan dengan kehilangan

anggota keluarga., kematian, sekolah

Diagnosis keperawatan gangguan proses keluarga mengambarkan keluarga yang biasanya berfungsi secara optimal, tetapi mendapat tantangan suatu stresor yang telah mengubah atau dapat mengubah fungsi keluarga. Diagnosis ini berbeda dari ketidakmampuan

23

Page 24: KEPERAWATAN KELUARGA

ke daerah lain, perpisahan, perceraian, penahanan, desersi, hospitalisasi.

b. Berhubungan dengan penambahan anggota keluarga (mis., kelahiran, pernikahan, adopsi, dan kerabat lansia).

c. Berhubungan dengan kehilangan yang berkaitan dengan: kemiskinan, bencana alam, relokasi, krisis ekonomi, perubahan peran dalam keluarga, ibu yang bekerja, pensiun, kelahiran anak dengan kelainan.

d. Berhubungan dengan konflik (moral, tujuan, kebudayaan).

e. Berhubungan dengan pelanggaran kepercayaan di antara anggota keluarga.

f. Berhubungan dengan penyimpangan sosial oleh anggota keluarga (mis., kriminal).

koping keluarga, yang menggambarkan keluarga yang mempunyai pola respon perilaku destruktif. Pemecahan masalah yang tidak berhasil dapat mengubah gangguan proses keluarga menjadi ketidakmampuan koping keluarga.

3. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan.

1. PatofisiologiBerhubungan dengan hambatan kemampuan fisik dan ketergantungan, sekunder akibat: kelainan jantung kongenital, kerusakan serebral, cacat kongenital, sindrom malabsorpsi, refluks gastroesofagus, anomali ekstremitas kongenital, distrofi muskular, penyakit akut, nyeri berkepanjangan, penyakit akut yang berulang, penyakit kronis, asupan kalori atau nutrisi tidak mencukupi.

2. Terkait-PenangananBerhubungan dengan perpisahan dari orang terdekat, sekolah; atau ketidakadekuatan stimulasi sensori, sekunder akibat: tindakan yang menimbulkan rasa nyeri dan berkepanjangan, perawatan di rumah sakit yang lama atau berulang, traksi atau gips, tirah baring lama, isolasi karena proses penyakit, pengukungan karena tindakan pengobatan yang berkelanjutan.

3. Situasional (Personal, Lingkungan)a. Berhubungan dengan: stresor orang

Fokus dari diagnosis ini adalah anak-anak dan remaja. Bila orang dewasa belum menyelesaikan tugas perkembangannya, perawat harus mengkaji adanya fungsi perubahan fungsi akibat kegagalan untuk memenuhi tugas perkembangan, misalnya hambatan interaksi sosial atau ketidakefektifan koping.

24

Page 25: KEPERAWATAN KELUARGA

tua (sekunder akibat kurang pengetahuan), perubahan pada lingkungan yang sudah biasa dikenal, perpisahan dari orang terdekat (orang tua, pemberi asuhan primer), stresor yang berkaitan dengan sekolah, kehilangan orang terdekat, kehilangan kontrol terhadap lingkungan (ritual yang sudah terbangun, aktivitas, jam kontak dengan keluarga yang telah terpola)

b. Berhubungan dengan dukungan orang tua yang tidak adekuat dan tidak tepat (pengabaian, penganiayaan)

c. Berhubungan dengan stimulasi sensori yang tidak adekuat (pengabaian, isolasi)

4. Maturasionala. Bayi-Todler: Lahir hingga 3 Tahun.

Berhubungan dengan terbatasnya kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, bermain, atau pendidikan, sekunder akibat: perpisahan dari orang tua/orang-orang terdekat, pembatasan aktivitas sekunder akibat (sebutkan), dukungan orang tua yang tidak adekuat, ketidakmampuan untuk percaya pada orang terdekat, ketidakmampuan untuk berkomunikasi (ketulian), pemberi asuhan lebih dari satu.

b. Usia Prasekolah: 4-6 Tahun. Berhubungan dengan

terbatasnya kesempatan untuk memebuhi kebutuhan sosial, beramain, atau pendidikan, sekunder akibat: kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi, kurang stimulasi, tidak memiliki orang terdekat.

Berhubungan dengan kehilangan orang-orang terdekat (kematian, perceraian).

Berhubungan dengan kehilangan teman-teman

25

Page 26: KEPERAWATAN KELUARGA

sebaya. Berhubungan dengan

kepindahan dari lingkungan rumah.

c. Usia Sekolah: 6-11 Tahun. Berhubungan dengan

kehilangan orang terdekat. Berhubungan dengan

kehilangan teman-teman sebaya.

Berhubungan dengan lingkungan yang asing.

d. Remaja: 12-18 Tahun. Berhubungan dengan

kehilangan kemandirian dan autonomi, sekunder akibat (sebutkan).

Berhubungan dengan gangguan dalam hubungan dengan teman-teman sebaya.

Berhubungan dengan kehilangan orang terdekat.

4. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan.

1. Situasional (Personal, Lingkungan)Berhubungan dengan: kurangnya motivasi, kurangnya pendidikan atau kesiapan, kurangnya akses ke layanan kesehatan yang memadai, penyuluhan kesehatan tidak adekuat, hambatan kemampuan untuk memahami (sekunder akibat sebutakan).

2. Maturasionala. Anak

Berhubungan dengan kurangnya penyuluhan mengenai faktor yang terkait usia. Misalnya: seksualitas dan perkembangan seksual, bahaya keamanan, penyalahgunaan zat, nutrisi buruk, tidak ada aktivitas.

b. RemajaSama seperti anak-anak, praktik kemanan ketika berkendara, bersepeda, penyalahgunaan zat (alkohol, obat lain, tembakau).

c. DewasaBerhubungan dengan kurangnya penyuluhan mengenai faktor terkait

Ketidakefektifan pemeliharan kesehatan dapat menggambarkan individu yang ingin mengubah gaya hidup yang tidak sehat (obesitas, penggunaan tembakau). Ketidakefektifan penatalaksanaan kesehatan diri dapat digunakan untuk mereka yang memerlukan penyuluhan tentang penatalaksanaan diri terkait penyakit atau gangguan.

26

Page 27: KEPERAWATAN KELUARGA

usia. Misalnya: menjadi orang tua, fungsi seksual, praktik keamanan.

d. LansiaBerhubungan dengan kurangnya penyuluhan mengenai faktor terkait usia. Misalnya: efek penuaan, defisit sensori.

5. Hambatan Pemeliharaan Rumah

1. PatofisiologisBerhubungan dengan hambatan kemampuan fungsional, sekunder akibat penyakit kronis yang melemahkan., diabetes melitus, penyakit peru obstruktif kronis, gagal jantung kongestif, kanker, artritis, sklerosis multipel, distrofi otot, penyakit parkinson, cedera serebrovaskular.

2. Situasional (Personal, Lingkungan)a. Berhubungn dengan perubahan

kemampuan fungsional (sebutkan anggota keluarga), sekunder akibat: cedera (fraktur anggota gerak, cedera medula spinalis), pembedahan (amputasi, ostomi), gangguan status mental (jeda memori, depresi, ansietas berat, panik).

b. Berhubungan dengan zat (alkohol, obat-obat lain).

c. Behubungan dengan ketidaktersediaan sistem pendukung.

d. Berhubungan kehalangan anggota keluarga.

e. Berhubungan dengan kurang pengetahuan.

f. Berhubungan dengan keuangan yang tidak mencukupi.

3. Maturasionala. Bayi

Berhubungan dengan kebutuhan perawatan yang beragam, sekunder akibat bayi baru lahir berisiko tinggi.

b. LansiaBerhubungan dengan kebutuhan perawatan yang beragam, sekunder akibat anggota keluarga yang mengalami defisit kognitif, motorik,

Diagnosis ini dapat menggambarkan situasi ketika individu atau keluarga memerlukan dukungan atau instruksi khusus untuk mengatur perawatan di rumah bagi anggota keluarga atau aktivitas hidup sehari-hari.

27

Page 28: KEPERAWATAN KELUARGA

sensori).

6. Ketidak Mampuan Menjadi Orang Tua

1. Orang TuaTunggal, remaja, kasar, gangguan psikiatri, alkoholik, kecanduan obat terlarang, menderita penyakit terminal, disabilitas akut, korban kecelakaan.

2. AnakLahir dari kehamilan yang tidak diinginkan, memiliki karakteristik yang tidak diinginkan, menderita cacat mental, menderita penyakit terminal, jenis kelamin yang tidak diharapkan, menderita cacat fisik, memiliki karakteristik hiperaktif.

3. Situasional (Personal, Lingkungan)a. Berhubungan dengan gangguan

proses ikatan, sekunder akibat: penyakit (mis., anak, orang tua), dipenjara, atau pindah tempat tinggal.

b. Berhubungan dengan perpisahan dari keluarga inti.

c. Berhubungan dengan pemberi asuhan atau teknik yang tidak konsisten.

d. Berhubungan dengan kurang pengetahuan.

e. Berhubungan dengan kurangnya model peran yang tersedia.

f. Berhubungan dengan masalah pada hubungan antar-manusia (sebutkan): perselisihan perkawinan, pasangan tanpa nikah, perceraian, perpisahan, orang tua tiri, pindah tempat tinggal.

g. Berhubungan dengan ketidakefektifan adaptasi terhadap stresor yang berkenaan dengan penyakit, bayi baru, perawatan lansia, masalah ekonomi, atau penyalahgunaan zat.

4. Maturasionala. Remaja

Berhubungan dengan konflik untuk mendahulukan kebutuhan diri sendiri dibandingkan kebutuhan anak.

Kemempuan keluarga menjalankan fungsinya berisiko tingg menemui jumlah masalah ketika anak atau orang tua mengalami kondisi yang meningkatkan stres pada unit keluarga. Istilah orang tua mengacu pada setiap individu yang ditetapkan sebagai pemberi asuhan utama untuk anak.

28

Page 29: KEPERAWATAN KELUARGA

Berhubungan dengan riwayat ketidakefektifan hubungan dengan orang tua sendiri.

Berhubungan dengan riwayat hubungan yang diwarnai tindak penganiayaan oleh orang tua.

Berhubungan dengan harapan orang tua yang tidak realistis terhadap anak.

Berhubungan dengan harapan orang tua yang tidak realistis terhadap diri sendiri.

Berhubungan dengan harapan anak yang tidak realistis terhadap orang tua.

Berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis anak oleh orang tua.

7. Ketidakefektifan Keluarga Penatalaksanaan Kesehatan Diri

1. Terkait-PenangananBerhubungan dengan: kompleksitas program terapuetik, biaya finansial program pengobatan, kompleksitas sistem perawatan kesehatan, efek samping terapi, terapi atau teknik yang tidak familiar.

2. Situasional (personal, Lingkungan)a. Berhubungan dengan: konflik

pengambilan keputusan, konflik keluarga, tidak mempercayai program pengobatan, tidak mempercayai petugas pelayanan kesehatan, konflik keyakinan tentang kesehatan, pertanyaan tentang keseriusan masalah, pertanyaan tentang kerentanan, pertanyaan tentang keuntungan program pengobatan, dukungan sosial tidak adekuat, kurang kepercayaan diri, pengalaman tidak berhasil sebelumnya.

b. Berhubungan dengan hambatan dalam pemahaman sekunder akibat: defisit kognitif, kerusakan pendengaran, ansietas, keletihan, motivasi, masalah memori.

Penatalaksanaan kesehatan diri tidak efektif merupakan diagnosis yang sangat berguna bagi perawat di sebagian besar kebanyakan lingkungan. Individu dan keluarga yang mengalami berbagai masalah kesehatan, akut atau kronis, biasanya dihadapkan pada program pengobatan yang membutuhkan perubahan fungsi atau gaya hidup sebelumnya. Program pngobatan ini adalah aktivitas atau kebiasaan terapi medikasi, penanganan, diet, latihan fisik, penatalaksanaan stres, pemecahan masalah,

29

Page 30: KEPERAWATAN KELUARGA

penatalaksanaan gejala, dan strategi lain yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.Diagnosis ini menggambarkan individu atau keluarga yang sedang mengalami kesulitan dalam pecapaian hasil yang positif. Perawat adalah tenaga profesional utama yang, bersama klien, menentukan pilihan apa yang tersedia dan bagaimana keberhasilan dapat dicapai. Intervensi keperawatan utama adalah menggali pilihan-pilihan yang tersedia bersama klien dan keluarga serta mengajarkan klien bagaimana menerapkan pilihan tertentu.Jika individu dihadapkan pada suatu program pengobatan yang komplek untuk diikuti atau mengalami penurunan fungsi yang menghalangi keberhasilan penatalaksanaan, diagnosis risiko ketidak efektifan penatalaksanaan kesehatan diri adalah diagnosis yang tepat. Selain memberikan pendidikan kesehatan kepada

30

Page 31: KEPERAWATAN KELUARGA

klien tentang bagaimana mengatur program pengobatan, perawat juga harus membantu klien untuk mengidentifikasi penyesuaian yang dibutuhkan karena defisit fungsi. Risiko ketidakefektifan penatalaksanaan kesehatan diri adalah diagnosis yang bermanfaat untuk pendidikan kesehatan pada saat pulang.

Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga

Intervensi keperawatan merupakan suatu tindakan berdasarkan penilaian dan

pengetahuan klinis perawat untuk mengatasi masalah kesehatan klien. Rencana tindakan

keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai criteria hasil. Intervensi

keperawatan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria hasil. Intervensi

dan Evaluasi keperawatan keluarga disusun oleh Bagian Keperawatan Keluarga (NANDA –I,

2012; Friedman, 2010; Carpenito, 2013), sebagai berikut:

1. Ketidakefektifan Memanajemen Program Pengobatan Keluarga

a. Definisi

31

Page 32: KEPERAWATAN KELUARGA

Pola pengaturan atau penggabungan program pengobatan untuk penyakit dan melakukan

tindakan yang berakibat buruk untuk penyakit sehingga tidak adanya kepuasan untuk

menemukan tujuan kesehatan yang spesifik.

b. Pengkajian

1) Status keluarga, termasuk status materi, komposisi keluarga, pola komunikasi,

kemampuan koping, penyalahgunaan obat-obatan atau alcohol, riwayat

psikologis, dan kepercayaan dan sikap mengenai kesehatan dan penyakit

2) Status kesehatan, termasuk kronis atau penyakit terminal, kondisi kecacatan fisik

yang parah

3) Factor sosial ekonomi termasuk status keuangan, asuransi, akses menuju

pelayanan kesehatan, ketersediaan penyedia pelayanan kesehatan, dan sistem

transportasi

4) Status sosial, termasuk kemampuan komunikasi, ukuran jaringan sosial, tingkat

kepercayaan dengan yang lain, harga diri, dan kemampuan untuk berfungsi di

sosial dan peran pekerjaan

5) Status spiritual termasuk keagamaan atau keikutsertaan dalam kegiatan gereja

serta penjelasan mengenai kepercayaan dan praktek keagamaan

c. Batasan karakteristik

1) Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga

2) Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan

3) Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi factor resiko

4) Kurangnya perhatian terhadap penyakit

5) Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit

6) Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

d. Kriteria hasil yang diharapkan

1) Anggota Keluarga akan mengidentifikasi perilaku yang mencetuskan konflik

atau masalah

2) Anggota keluarga akan menyatakan keinginan untuk membantu menyelesaikan

konflik atau masalah

3) Anggota keluarga akan menyatakan mekanisme koping yang akan membantu

mengurangi konflik atau masalah

32

Page 33: KEPERAWATAN KELUARGA

4) Anggota keluarga akan bekerja sama dalam menemukan cara untuk regimen

pengobatan yang sesuai dengan gaya hidupnya

5) Anggota keluarga akan menyatakan keinginan untuk melaksanakan regimen

pengobatan

6) Angggota keluarga akan merencanakan mengikuti pengajaran mengenai penyakit

untuk kedepannya

e. Rencana tindakan

NO INTERVENSI RASIOANAL

1 Melewatkan atau menghabiskan waktu

dengan keluarga

Untuk mengetahui anggota

keluarga secara individu, dan

membuat hubungan saling

percaya dengan setiap anggota

keluarga untuk membantu

mengidentifikasi ukuran yang

akan meningkatkan kesatuan

keluarga

2 Mendukung anggota keluaraga untuk

menghadiri dan berpartisipasi di dalam

tahap pengobatan

Untuk meningkatkan kebersamaan keluarga dan meningkatkan solusi penyelesaian konflik atau masalah

3 Bantu anggota keluarga untuk menyatakan

perasaan yang berhubungan dengan

penyakit pada saudara mereka agar

membawa konflik keluarga menjadi

terbuka

Tidak terselesainya konflik

dalam keluarga bisa mencegah

anggota keluarga

mengimplementasikan regimen

pengobatan secara menyeluruh

4 Mendorong kepercayaan

individu/kepercayaan diri setiap anggota

keluarga tentang penyakit dan review

informasi yang relevan

Untuk menciptakan dukungan mereka dalam meningkatkan menajemen regimen pengobatan

5 Ajarkan anggota keluarga mengenai

proses jalannya penyakit dan jelaskan

hubungan antara jalannya proses penyakit

dan regimen pengobatan

Jika keluaraga mengetahui alasan tentang perilaku yang spesifik, mereka menjadi lebih yakin untuk

33

Page 34: KEPERAWATAN KELUARGA

mengatur gaya hidup mereka

6 Bekerja dengan keluarga untuk

mengidentifikasi perilaku yang

berkontribusi menjadi konflik dalam

keluarga dan membantu mereka

mengidentifikasin perilaku alternatif

Untuk Meningkatkan penyelesaian masalah atau konflik

7 Dukung anggota keluarga untuk

menjelaskan kebutuhan individu secara

asertif

Untuk meningkatkan interaksi yang sehat dalam keluarga

8 Bantu anggota keluarga mengklarifiksi

nilai yang berhubungan dengan gaya hidup

Untuk meningkatkan pemahaman mengenai konflik atau masalah antara gaya hidup dan tuntutan dari regimen pengobatan

9 Bekerja dengan anggota keluarga untuk

mengembangkan aktifitas sehari-hari yang

megatur regimen pengobatan yang sesuai

dengan gaya hidup

Berkolaborasi dengan anggota

keluarga menciptakan factor-

faktor gaya hidup yang sesuai

menjadi mungkin untuk

diterapkan

10 Membantu anggota keluarga memodifikasi

factor (seperti kurangnya perilaku

dukungan diantara setiap anggota

keluarga) yang mengganggu manajemen

pengobatan

Untuk meningkatkan level perawatan

11 Bekerja dengan keluarga untuk

menetapkan tujuan dari koping untuk

konflik

Untuk memfokuskan kekuatan mereka dalam objektif pencapaian dan untuk menjaga harapan

13 Arahkan anggota keluarga ke agensi yang

sesuai bila dibutuhkan

Ini bisa meyakinkan keberlanjutan dukungan keluarga dan membantu mengurangi konflik atau masalah

14 Membantu keluarga merencanakan untuk

megikuti pengajaran mengenai penyakit

Peningkatan kemampuan

perencanaan anggota keluarga

34

Page 35: KEPERAWATAN KELUARGA

untuk masa yang akan datang untuk mengembangkan strategi

yang sesuai yang bertujuan untuk

mengatur regimen pengobatan

f. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

1) Anggota keluarga mengidentifikasi konflik yang tidak terselesaikan

2) Anggota keluarga menghadiri dan berpartisipasi dalam tahapan pengobatan

keluarga

3) Anggota keluarga menyatakan keinginan untuk menyelesaikan konflik atau

masalah

4) Anggota keluarga menyatakan mekanisme koping yang akan mengurangi konflik

5) Anggota keluarga menyesuaikan komponen regimen pengobatan menjadi

aktivitas sehari hari dengan sukses

6) Anggota keluarga melaksanakan regimen pengobatan

7) Anggota keluarga membuat perencanaan sebagai koping dengan mengikuti

pengajaran mengenai penyakit dimasa akan datang

g. Dokumentasi

1) Deskripsikan pemahaman tiap anggota keluarga mengenai penyakit pasien

2) Anggota keluarga menyatakan perasaaan mengenai penyakit pasien

3) Mematuhi atau berperan serta dalam tahap pengobatan keluarga

4) Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

2. Keterlambatan Pertumbuhan Dan Perkembangan

a. Definisi

Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

b. Pengkajian

1) Status psikososial, termasuk umur, jenis kelamin, tingkat perkembangan, status

pendidikan khusus, laporan kehadiran sekolah, kesulitan-kesulitan dikelas atau

kegagalan dalam kursus, penskorsan atau pengusiran, kesehatan fisik dan mental (

kondisi diagnose medis, diagnostic dan statistik manual gangguan mental,

diagnosis-diagnosis edisi ke empat, dan pengobatan yang digunakan),

35

Page 36: KEPERAWATAN KELUARGA

kesejahteraan anak ( termasuk perwalian), penyalahguanaan alcohol dan obat-

obatan, dan riwayat kejahatan.

2) Status keluarga, termasuk status perkawinan orang tua ;susunan keluarga ;level

pendidikan; pekerjaan; status social ekonomi dan bantuan publik yang memenuhi

syarat, riwayat keluarga dalam penyakit mental, kekerasan, aktifitas criminal atau

kekerasan dalam keluarga; tipe perwakilan keluarga, tempat tinggal, interaksi

anggota keluarga dalam pelayanan.

3) Pengaruh budaya, termasuk nasional, etnik, keaggotaan dalam kelompok

keagamaan, kepercayaan mengenai kesehatan dan prakteknya

4) Kemampuan orangtua, termasuk kegiatan orang tua menghabiskan waktu sehari-

hari bersama anak, kualitas interaksi orang tua dan anak, riwayat kedisiplinan dan

tipe orang tua, interaksi fisik dengan anak dan dukungan dari penyedia pelayanan

lain.

5) Kemampuan sosial, interaksi dengan teman sebaya, termasuk jumlah, jenis

peretemuan dan frekuensi interaksi dengan teman sebaya atau orang dewasa,

kemampuan memahami teman sebaya dan orang dewasa, kemampuan untuk

mempertahankan hubungan yang saling memuaskan dengan teman sebaya dan

orang dewasa dan kemampuan untuk mempertahankan control diri, mengerti

dengan petunjuk atau intruksi dan memperlihatkan perilaku dan perasaan yang

sesuai

c. Batasan karakteristik

1) Perubahan pertumbuhan fisik

2) Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motorik, sosial,

kemampuan mengekspresikan yang khas

3) Afek datar

4) Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau mempertahankan

control diri sesuai dengan tingkat usia

5) Kelemahan atau kelesuan serta Penurunan respon

d. Kriteria hasil

36

Page 37: KEPERAWATAN KELUARGA

1. Guru-guru, angota staff, administrator dan orang tua akan mengidentifikasi

anak-anak yang menunjukkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

dan mentargetkan anak-anak tersebut untuk di intervensi

2. Guru-guru, angota staff, administrator-administrator akan mengidentifikasi

anak-anak yang mungkin memiliki resiko kekerasan dan pengabaian dan akan

menghubungi pelayanan perlindungan anak, sesuai dengan kebutuhan

3. Anak-anak akan memeperlihatkan peningkatan kemampuan motorik,

kemahiran dalam berbahasa dan menggunakannya serta memiliki kemampuan

beradaptasi secara sosial personal

4. Orang tua akan melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuannya

menjadi orang tua

5. Orang tua akan mempelajari kemampuan dasar dan bagaimana memulai

aktifitas yang dapat membantu menstimulasi anak

6. Anak-anak akan berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan akan

menunjukkan peningkatan perkembangannya

e. Rencana tindakan

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Adakan pertemuan tim untuk mengidentifikasi siswa yang berkebutuhan khusus

Untuk memulai membuat intervensi yang dibutuhkan pada anak dalam komunitas

2 Bantu guru, anggota staff dan administrator mengidentifikasi siswa yang mungkin berisiko mendapatkan kekerasan dan pengabaian. Hubungi pelayanan perlindungan anak, sesuai kebutuhan

Untuk memulai intervensi dan membantu memastikan keamanan anak

3 Ajarkan guru mengenai kondisi masing-masing siswa dan adaptasi yang mungkin dibutuhkan di ruang kelas

Untuk meningkatkan kebebasan dan keikutsertaan dalam aktifitas untuk siswa yang berkebutuhan khusus

4 Anjurkan orang tua, guru, dan anggota staff untuk mengidentifikasi kemempuan sosial anak dan mendukung anak untuk berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dengan teman sebaya yang juga memperlihatkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

Untuk meningkatkan interaksi anak yang mengalami keterlambatan perkembangan

5 Diskusikan dengan orang tua dan guru Memperkenalkan mainan-

37

Page 38: KEPERAWATAN KELUARGA

kegunaan alat permainan yang sesuai untuk meningkatkan aktivitas kelompok, termasuk mobil-mobilan, games dan alat-alat yang bisa digerakkan seperti wayang, boneka, pakaian mainan, dan item lain yang mendukung emosional dan ekspresi yang kreatif.

mainan yang mendukung anak untuk bermain bersama. Batasan jumlah dari alat yang tersedia meningkatkan rasa saling berbagi dan interaksi positif antar teman sebaya

6 Bekerja dengan orang tua dan guru untuk memulai aktifitas antar anak serta mendorong interaksi dalam kelompok kecil

Kelompok yang beranggotakan 2 atau 3 anak sangat kondusif untuk interaksi teman sebaya

7 Lakukan aktifitas khusus untuk anak dengan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, atau dukung orang tua dan guru untuk melakukan aktifitas yang sama, aktifitas yang cocok atau sesuai misalnya membacakan cerita untuk anak, memperlihatkan film yang mengandung unsur edukasi dan membawa anak rekreasi

Memberikan pengalaman yang menstimulasi anak

8 Bekerja sama dengan konselor sekolah dan anggota sekolah lainnya untuk mengembangkan pengajaran untuk orang tua yang bertujuan meningkatkan kemampuan orang tua dan buat pengajaran ini tersedia untuk anggota komunitas

Untuk meningkatkan harga diri orang tua, membantu mereka menciptakan lingkungan rumah yang lebih menstimulasi anak dan membantu mengembangkan harapan yang realistis tentang perilaku anak mereka

9 Bekerja dengan orang tua dan guru untuk mempertahankan program yang terstruktur untuk anak setiap tahunnya

Untuk memastikan kekonsistensian intervensi

10 Lanjutkan bekerja dengan orang tua dengan meng follow up dengan telepon atau home visit, melakukan konferensi, dan menyediakan penyerahan laporan

Untuk memonitor perkembangan dan peningkatan anak di rumah dan mempersilahkan orang tua untuk mengekspresikan kebutuhan dan perhatian mereka mengenai kesehatan keluarga dan anaknya

f. Evaluasi

1) Anak yang memperlihatkan tanda keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

menerima intervensi yang sesuai, seperti berpartisipasi dalam aktivitas kelompok (

termasuk kelompok kecil) dan menunjukkan stimulus yang sesuai, dengan buku,

alat-alat permainan dan aktivitas.

38

Page 39: KEPERAWATAN KELUARGA

2) Anak yang berisiko kekerasan atau pengabaian menerima bantuan dari layanan

perlindungan anak, sesuai kebutuhan

3) Anak memperlihatkan peningkatan kemampuan dan bahasa

4) Orang tua melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuan menjadi orang

tua

5) Orang tua menyediakan aktifitas dan pengalaman yang lebih menstimulasi untuk

anak

6) Anak berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan menunjukknan peningkatan

perkembangan secara terus menerus.

g. Dokumentasi

1. Kunjungan siswa ke sekolah perawat, termasuk alasan kunjungan, pengkajian

yang ditemukan, intervensi yang dilakukan, orang tua yang dihubungi, anak yang

keluar dari sekolah atau kembali ke kelas

2. Informasi yang terlihat selama pertemuan tim dengan perawat, anggota staff, staf

pengajar, administrator dan orang tua seperti perilaku anak, peningkatan

perkembangan anak, hasil tes dari rangkaian perencanaan yang dilakukan dan

perwakilan diluar/pelayanan lain.

3. Hal-hal yang mencurigai yaitu kekerasan atau pengabaian pada anak dan data

kapan anak melaporkannya

4. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

3. Kegagalan Menjadi Orang Tua

a. Definisi

Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang

meningkatkan pertumbuhan dan perekembangan anak secara optimal

b. Pengkajian

1) Status orang tua, termasuk usia, derajat ketakutan, status perkembangan, peran

keluarga, dan hubungan suami istri atau hubungan penting lainnya

2) Jenis kelamin dan status anak

3) Pengetahuan orang tua mengenai pengasuhan anak dan tumbuh kembang anak

4) Riwayat ikatan sebelumnya

39

Page 40: KEPERAWATAN KELUARGA

5) Interaksi orang tua dengan bayi dan anak, termasuk praktek pengasuhan, kontak

mata, senyuman, sentuhan, komunikasi, respon interaksi, ketidakmampuan.

6) Status psikososial, termasuk stressor mengenai keungan dan pengalaman

sebelumnya, tuntutan pekerjaan, dan dukungan keluarga, teman dan orang penting

lainnya

c. Batasan karakteristik

1) Anak :Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan

sakit, riwayat trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan,

prestasi akademik yang buruk, perkembangan kognitif yang buruk, kemempuan

social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari rumah

2) Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai

dengan yang dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi

karena ketidakmampuan menjalankan peran, mengekspresikan ketidak mampuan

mengontrol anak, menyatakan ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai

dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal negatif mengenai anak,

ketidakadekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian mengatur

pengasuhan anak, ketidakcocokan cara menstimulasi anak (baik dengan cara

sentuhan, mendengarkan, maupun perhatian), ketidakkonsistenan memberi

asuhan/perawatan, ketidakkonsistenan mengatur perilaku anak; kemampuan

memberi asuhan yang buruk atau tidak sesuai; interaksi orang tua dan anak yang

buruk, perilaku kekerasan pada anak, penolakan dengan anak, lingkungan rumah

yang tidak nyaman, kurangnya pemberian kasih sayang.

d. Kriteria hasil

1) Orang tua akan membuat kontak mata, kontak fisik dan verbal kepada anak

2) Orang tua akan berkomunikasi yang menyenangkan dengan anak

3) Orang tua akan mendemonstrasikan teknik memberi makan, memandikan dan

memakaikan pakaian anak dengan benar

4) Orang tua akan menyatakan akan bekerja untuk mempertahankan hubungan

dengan yang lain

5) Orang tua akan menyatakan perencanaan pengasuhan anak dengan baik

40

Page 41: KEPERAWATAN KELUARGA

6) Orang tua akan menyatakan pengetahuannya mengenai norma-norma

perkembangan

7) Orang tua akan menyediakan aktivitas bermain untuk anak

8) Orang tua akan mengidentifikasi cara mengekspresikan rasa marah dan frustasi

yang tidak membahayakan anak

e. Rencana tindakan

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan bayi

Untuk meningkatkan kasih sayang dengan anak

2 Sediakan kesempatan untuk melakukan asuhan diruangan yang ada orang tua, agar orang tua saling berbagi dengan anak.

Partisipasi dalam perawatan meningkatakan perasaan harga diri orang tua

3 Ajarkan orang tua mengenai tumbuh kembang, menyusui atau teknik menggunakan botol, rutinitas perawatan anak dengan baik, tanda dan gejala penyakit, kebutuhan anak terhadap sentuhan dan stimulasi sensorik

Pengetahuan mengenai tumbuh kembang yang normal bisa meningkatkan perubanhan menjadi orang tua yang baik dan benar

4 Ketika melakukan perhatian atau perawatan kepada anak dan dihadiri oleh orang tua, lakukan seperti model peran untuk keefektifan kemampuan orang tua

Kurangnya pengetahuan dalam praktek perawatan anak dan norma tumbuh kembang anak berkontribusi secara signifikan adanya kekerasan pada anak. Mendemonstrasikan kemampuan menjadi orang tua lebih efektif dari pada pengajajaran mengenai teori.

5 Anjurkan orang tua memberi pertanyaan tentang asuhan terhadap anak dan sediakan informasi yang sesuai

Untuk menghilangkan kecemasan dan memonitor pengetahuhan yang didapat

6 Puji orang tua ketika menunjukkan kemampuan menjadi orang tua yang baik

Untuk menyediakan pengutan yang positif

7 Arahkan orang tua ke kelompok dukungan keluarga dan komunitas lainnya

Dukungan kelompok akan membantu mengurangi isolasi

8 Waspada terhadap adanya tanda dan gejala kekerasan pada anak, termasuk pengabaian dan incident kecelakaan, perilaku ketakukan pada anak, laporkan kecurigaan kekerasan pada anak kepada pihak yang berwenang

Melaporkan kekerasan pada anak adalah pekerjaan professional.

41

Page 42: KEPERAWATAN KELUARGA

f. Evaluasi

1) Orang tua melakukan kontak mata, fisik dan komunikasi yang sesuai ketika

berinteraksi dengan anak atau bayi

2) Orang tua menyatakan indikasi kepuasan terhadap anak adan bayi

3) Orang tua melakukan teknik memberi makan, memandikan dan memakaikan

pakaian anak dengan benar

4) Orang tua menyatakan akan bekerja untuk mempertahankan hubungan dengan

yang lain

5) Orang tua melakukan rutinitas pengasuhan anak dengan baik

6) Orang tua menyatakan pengetahuannya mengenai norma-norma

perkembangan

7) Orang tua menyediakan aktivitas bermain untuk anak

8) Orang tua mengidentifikasi cara mengekspresikan rasa marah dan frustasi

yang tidak membahayakan anak

g. Dokumentasi

1) Ekspresi orang tua terhadap anak

2) Ekpresi orang tua mengenai perhatiannya terhadap penampilannya menjadi

orang tua

3) Observasi pengetahuan orang tua, kasih sayang orang tua dan pengasuhan

orang tua terhadap anak

4) Intruksi yang diberikan kepada orang tua dan pemahaman orang tua mengenai

tanggung jawabnya

5) Berat badan bayi

6) Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

a. Definisi

Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

42

Page 43: KEPERAWATAN KELUARGA

b. Pengkajian

1) Status mental dan fisik pemberi asuhan, termasuk masalah kesehatan kronik,

kemampuan perawatan diri, batasan pergerakan, dan level fungsi kognitif

2) Status mental dan fisik penerima asuhan, termasuk penyakit, batasan perawatan

diri, batasan pergerakan, dan level fungsi kognitif

3) Sistem dukungan, termasuk sumber keuangan, anggota keluarga dan teman,

pelayanan komunitas, pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan seperti

pelayanan harian lansia dan bantuan kesehatan di rumah

4) Lingkungan rumah, termasuk tata ruang, struktur rintangan, kebutuhan peralatan

atau alat-alat bantu dan ketersediaan transportasi

5) Budaya, etnik, dan latarbelakang agama

6) Kewajiban pemberi asuhan yang dirasakan dan yang sebenarnya

7) Kekuatan personal pemberi asuhan, termasuk koping dan kemampuan

penyelesaian masalah dan partisipasi dalam berbagai aktifitas dan hoby

c. Batasan karakteristik

1) Aktivitas pengasuhan

a) kesulitan menampilkan/menyelesaikan kewajiban atau tugas yang dibutuhkanb) kesenangan dengan rutinitas perawatanc) keprihatinan terhadap kesehatan penerima asuhan dan kemampuan pemberi

asuhan untuk menyediakan layanan atau perawatan; nasib penerima asuhan jika pemberi asuhan sakit atau meninggal; atau kemungkinan lembaga tempat penerima asuhan

2) Status kesehatan pemberi asuhan

a) Gangguan sistem gastrointestinal

b) Perubahan berat

c) Hipertensi

d) Penyakit kardiovaskular

e) Diabetes

f) Kelemahan

g) Sakit kepala

43

Page 44: KEPERAWATAN KELUARGA

3) Emosional

a) Kerusakan koping individu

b) Depresi

c) Gangguan tidur

d) Marah

e) Stress

f) Peningkatan kecemasan dan emosi labil

g) Frustasi

4) Sosialekonomi

a) Menarik diri dari kehidupan sosial

b) Perubahan dalam aktivitas waktu luang

c) Produktivitas kerja yang rendah

d) Penolakan pengembangan karir

5) Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

a) Kesedihan mengenai perubahan hubungan dengan penerima asuhan

b) Kesulitan melihat pengalaman penyakit dari penerima asuhan

d. Kriteria hasil

1) Pemberi asuhan akan menjelaskan stressor yang terbaru

2) Pemberi asuhan akan mengidentifikasi stressor yang bisa dan tidak bisa di control

3) Pemberi asuhan akan mengidentifikasi dukungan sosial formal dan informal

4) Pemberi asuhan akan memperlihatkan bukti pengguanaan sistem dukungan sosial

5) Pemberi asuhan akan melaporkan peningkatan kemampuan untuk menanggulangi

stressor

e. Askep

44

Page 45: KEPERAWATAN KELUARGA

f. Evaluasi

1) Pemberi asuhan mengidentifikasi dan mengembangkan penilaian realistis untuk

masing-masing kondisi stress

2) Pemberi asuhan mendiskripsikan respon emosional untuk masing-masing situasi

stress

3) Pemberi asuhan mengidentifikasi sumber dukungan

4) Pemberi asuhan menggunakan sitem dukungan yang tersedia

45

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Bantu Pemberi asuhan untuk mengidentifikasi stressor terkini

Untuk mengidentifikasi penyebab ketegangan peran

2 Gunakan pendekatan yang tidak menghakimi, bantu Pemberi asuhan mengevaluasi stressor yang dapat dan tidak dapat dikontrol untuk memulai mengembangkan strategi-strategi

Untuk mengurangi stress

3 Dorong Pemberi asuhan untuk mendiskusikan kemampuan koping yang digunakan untuk mengatasi kondisi stress yang sama di masa lalu

Untuk membangun kepercayaan agar mampu mengatur situasi yang sama

4 Dorong Pemberi asuhan untuk berpartisipasi dalam kelompok dukungan. Menyediakan informasi dalam organisasi seperti organisasi almaizer, anak yang memiliki orang tua lansia atau penyerahan pelayanan dalam komunitas, serta memberikan kekuatan pada sindrom defisiensI imun

Untuk membantu mengembangkan dukungan yang sama dan menyediakan kesempatan untuk pemberi asuhan untuk mendiskusikan perasaan pribadi dengan menjadi pendengar yang penuh empati

5 Bantu pemberi asuhan mengidentifikasi sumber dukungan informal, seperti anggota keluarga, teman, teman di tempat ibadah dan relawan dalam komunitas

Untuk menyediakan sumber/pemberi asuhan untuk memperoleh jadwal istirahat sekali-kali atau secara teratur

6 Bantu pemberi asuhan mengidentifikasi pelayanan dukungan formal yang tersedia seperti agensi kesehatan dirumah pelayanan sosial kota, pekerja sosial rumah sakit, psikolog, klinik, dan pusat pelayanan sehari-hari

Untuk meningkatkan koping dengan menyediakan struktur yang sesuai untuk dukungan

8 Sarankan pemberi asuhan untuk menggunakan waktu lebih efektif sebagai contoh pemberi asuhan bisa memanfaatkan waktu dengan mengisi format asuransi.

Mengatur waktu yang lebih baik bisa membantu pemberi asuhan mengurangi stress

Page 46: KEPERAWATAN KELUARGA

5) Pemberi asuhan menggunakan kemampuan koping yang sesuai dalam masing-

masing situasi stress

g. Dokumentasi

1) Stressor (yang dirasakan atau tanpa nyata) diidentifikasi oleh Pemberi asuhan

2) Obsevasi respon Pemberi asuhan terhadap situasi yang membuat stress

3) Sistem dukungan formal dan informal yang digunakan Pemberi asuhan

4) Strategi koping yang di identifikasi oleh Pemberi asuhan dan perawat

5) Bukti adanya peningkatan kemampuan Pemberi asuhan untuk menanggulanginya

6) Evaluasi terhadap kriteria hasil yang diharapkan

5. Ketidakefektifan Menyusui

a. Definisi

Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan

proses menyusui

b. Pengkajian

1) Status kehamilan, termasuk usia dan kematangan, hubungan dengan orang lain,

riwayat sebelumnya, paritas, tingkat persiapan menyusui prenatal, pengetahuan

atau pengalaman menyusui sebelumnya, kondisi fisik (yang tampak atau dirasakan

seperti ketersediaan ASI, bentuk putting payudara dan tingkat kenyamanan, factor

psikologis (tingkat ketakutan, gambaran diri dan persepsi, stress dari keluarga atau

pekerjaan, sosialbudaya yang tampak mengenai menyusui, dukungan emosional

dari orang yang penting)

2) Status neonatal, termasuk kepuasan dan rata-rata pertumbuhan, dan hubungan usia

dan berat badan

c. Batasan karakteristik

1) Tampak adanya ketidakadekuatan suplay ASI dan ibu juga merasakan

ketidakadekuatan suplay susu (ibu)

2) Melengkung dan manangis saat berada di payudara (bayi)

3) Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)

4) Ketidakmampuan untuk menghisap putting susu dengan benar (bayi)

46

Page 47: KEPERAWATAN KELUARGA

5) Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)

6) Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)

7) Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)

8) Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

d. Kriteria hasil

1) Ibu akan menyatakan kenyamanan fisik dan psikologis dengan teknik menyusui

dan prakteknya

2) Ibu akan menampakkan penurunan kecemasan dan ketakutan

3) Bayi akan menyusui dengan baik di kedua payudara dan terlihat puas menyusui,

bayi menyusui setiap jeda 2 jam

4) Bayi akan tumbuh dan berkembang

e. Askep

No INTERVENSI RASIONAL

1 Ajarkan ibu dalam melakukan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar

Mengurangi kecemasan dan meningkatkan nutrisi yang sesuai untuk bayi

2 Dorong ibu untuk menanyakan pertanyaan

Untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi kecemasan

3 Ajarkan teknik untuk mendukung meningkatnya reflex menyusui seperti mandi air hangat, perawatan payudara, perawatan fisik untuk bayi, posisi perlekatan bayi dan payudara

Mengurangi kecemasan dan meningkatkan proses menyususi

4 Sediakan ibu dan bayi privasi, dan lingkungan yang nyaman dengan mengurangi stressor lingkungan

Untuk meningkatkan kesuksesan menyusui

5 Anjurkan ibu untuk menyatakan rasa takut dan cemasnya dengan hal yang penting lainnya

Untuk meningkatkan control ibu

6 Tawarkan informasi mengenai pentingnya nutrisi dan cairan yang adekuat ketika menyusui

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

7 Tawarkan informasi yang tertulis, bacaan, atau informasi mengenai kelompok dukungan menyusui

Untuk membantu emosional ibu dan pelajaran yang dibutuhkan

47

Page 48: KEPERAWATAN KELUARGA

f. Evaluasi

1) Ibu menyatakan kenyamanan fisik dan psikologis dengan teknik menyusui dan

prakteknya

2) Ibu memperlihatkan adanya penurunan kecemasan dan ketakutan

3) Ibu tamapak tidak terlihat takut dan cemas

4) Bayi tumbuh dan berkembang

5) Ibu menetapkan paling kurang satu ketersediaan sumber dukungan untuk

menyusui

g. Dokumentasi

1) Pernyataan ibu kenyamanan atas kemampuan menyusuinya

2) Observasi ikatan dan proses menyusui

3) Pengajaran dan intruksi yang diberikan

4) Penyerahan ke kelompok dukungan

5) Pertumbuhan dan berat bayi

6) Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan.

6. Gangguan Proses Keluarga

a. Definisi

Perubahan dalam hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

b. Pengkajian

1) Status keluarga, termasuk status pernikahan, level perkembangan keluarga, peran

keluarga, aturan-aturan dalam keluarga, pola komunikasi, tujuan keluarga dan

sosial ekonomi keluarga.

2) Riwayat kesehatan keluarga, termasuk riwayat penyakit jiwa, stress yang

berhubungan dengan penyakit, riwayat adanya kekerasan dan adanya kekerasan

seksual pada suami/istri atau anak.

3) Status orang tua, termasuk usia anak dan pengetahuan tentang perilaku anak yang

normal

4) Status psikologis, termasuk gambaran diri dan harga diri, kemampuan untuk

berfungsi, tingkat kebebasan, dan pemecahan masalah dan kemampuan

mengambil keputusan.

48

Page 49: KEPERAWATAN KELUARGA

c. Batasan karakteristik

Perubahan dalam ;

1) Ketersediaan dukungan emosional

2) Pola komunikasi

3) Mengekspresikan konflik dg orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas

4) Mengekspresikan konflik dalam keluarga

5) Dukungan yang sama

6) Partisipasi dalam penyelesaian masalah

7) Kegiatan atau ritual

8) Mengeluhkan adanya gangguan somatic

9) Stess dan penurunan perilaku

d. Kriteria hasil

1) Anggota keluarga tidak menginginkan adanya kekerasan verbal, fisik, emosional

dan sexsual

2) Anggota keluarga akan mengkomunikasikan secara jelas, jujur, konsisten dan

secara langsung

3) Anggota keluarga akan menetapkan peran dan tanggung jawab secara wajar dan

jelas

4) Anggota keluarga akan menyatatakan pemahaman tentang peran dan harapan

5) Anggota keluarga akan melaporkan peningkatan kemampuan metode pemecahan

masalah dan penyelesaian konflik

6) Anggota keluarga akan melaporkan berkurangnya intensitas dan jumlah krisis

dalam keluarga

7) Anggota keluarga akan memcari pengobatan atau perawatan secara terus-menerus

e. Askep

49

Page 50: KEPERAWATAN KELUARGA

f. Evaluasi

1) Anggota keluarga tidak memiliki pengalaman kekerasan dalam bentuk apapun

2) Anggota keluarga melaporkan komunikasi dalam keluarganya terbuka, jujur dan

saling menghormati

3) Anggota keluarga menjelaskan secara jelas makna peran dan tanggung jawab

4) Anggota keluarga mengidentifikasi masalah dan bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah

5) Anggota keluarga melaporkan adanya penurunan krisis dalam keluarga

6) Anggota keluarga menyadari akan kebutuhannya pada bantuan professional

g. Dokumentasi

1) Masalah-masalah atau konflik-konflik yang diceritakan oleh anggota keluarga

2) Tanda adanya perubahan perilaku pada keluarga

3) Perubahan dalam peran dan tanggung jawab dan informasi bagaimana perubahan

perubahan tersebut dapat dinegosiasi

50

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Bertemu dengan anggota keluarga Untuk menetapkan tingkat tanggung jawab dalam keluarga

2 Dalam pertemuan keluaraga, atur tempat duduk yang dewasa duduk di posisi depan

Untuk memberi penguatan pada fungsi mereka sebagai unit pembuat keputusan

3 Identifikasi tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga tentang tanda tanda penggunaan alkhohol dan kekerasan dalam keluarga (gunakan kontrak waktu)

Untuk menurunkan penolakan, meningkatkan hubungan saling percaya, dan meningkatkan perubahan

4 Bantu keluarga untuk mengatur batasan perilaku yang bersifat kekerasan

Untuk membantu mengembangkan perasaan aman dan percaya

5 Ajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan secara jujur

Untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam cara yang positif

6 Anjurkan anggota keluarga untuk mengevaluasi pola komunikasi secara teratur

Untuk menguatkan manfaat kemampuan komunikasi yang efektif

7 Arahkan ke agensi-agensi di komunitas

Untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan

Page 51: KEPERAWATAN KELUARGA

4) Bukti adanya perubahan pada pola komunikasi keluarga

5) Respon keluarga terhadap intervensi perawat

6) Evaluasi terhadap kriteria hasil yang diharapkan

7. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

a. Definisi

Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk

mempertahankan kesehatan

b. Pengkajian

1) Demografi komunitas, termasuk usia dan jenis kelamin, etnik dan ras, pendidikan

dan tingkat pendapatan

2) Prevalensi masalah kesehatan di komunitas, ketersediaan pelayanan kesehatan dan

penggunaan pelayanan kesehatan

3) Status psikososial dalam komunitas termasuk kemampuan kognitif, akses

transportasi , ketidakmampuan fisik, sistem dukungan, kepercayaan dan praktek

kesehatan.

c. Batasan karakteristik

1) Riwayat kurangnya berprilaku hidup sehat

2) Kerusakan sistem dukungan individu

3) Ketidakmampuan bertanggung jawab dengan untuk menemukan kesehatan dasar

yang diperlukan

4) Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan

5) Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar

6) Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

d. Kriteria hasil

1) Anggota komunitas akan menyatakan keinginan untuk belajar dengan sumber

yang tersedia

2) Anggota komunitas akan mengidentifikasi sumber local dan bagaimana

mengakses mereka

51

Page 52: KEPERAWATAN KELUARGA

3) Anggota komunitas akan menghubungi agensi komunitas

4) AKelompok komunitas akan mengembangkan petunjuk sumber informasi untuk

anggotanya dan akan memajukan peningkatan akases untuk sumber yang

dibutuhkan

e. Askep

NO

Intervensi Rasioanal

1 Akses faktor-faktor yang anggota komunitas belajar mengenai sumber-sumber di lingkungan

Megidentifikasi dimana area edukasi yang bisa membawa perubahan

2 Bantu anggota keluarga belajar mengenai sumber yang ada di komunitas

Untuk membantu memperdayakan anggota komunitas

3 Recanakan spesifik program untuk anggota keluarga dalam organisasi komunitas dan sumber-sumber yang ada pada lingkungan

Untuk meningkatkan penerimaan dan pencapaian orang lebih banyak

4 Bantu anggota komunitas mengidentifikasi sumber lingkungan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan contohnya kelompok group senior mungkin membutuhkan pelayanan dukungan nutrisi, keluarga yang mempunyai bayi yang membutuhkan informasi mengenai imunisasi dan keamanan anak

Sumber target yang menemukan kebutuhan kesehatan khusus, meningkatkan perubahan sumber-sumber yang mereka manfaatkan

5 Bantu organisasi komunitas seperti kelompok civil di lingkungan, kelompok agama, kelompok sosial, mengembangkan penjelasan mengenai sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia untuk setiap anggota kelompok

Menyediakan sumber secara terus menerus membantu anggota komunitas menjadi diri yang sesuai

6 Tanyakan organisasi anggota komunitas untuk mengevaluasi sumber komunitas. Diskusikan cara organisasi menjadi aktif dalam politik sesuai dengan kebutuhan pelayanan

Ketika anggota sadar akan sumber, evaluasi bisa membantu point dari kebutuhan untuk berubah

f. Evaluasi

1) Anggota komunitas menyatakan kurang familiar dengan sumber di lingkungan

dan menyatakan keinginan untuk belajar tentang mereka

2) Anggota komunitas mencari dan memperoleh informasi tentang sumber di

lingkungan

52

Page 53: KEPERAWATAN KELUARGA

3) Anggota komunitas menghubungi sumber lingkungan yang sesuai

4) Organisasi komunitas mengembangkan petunjuk sumber informasi untuk

anggotanya dan memajukan peningkatan akses ke sumber yang dibutuhkan

g. Dokumentasi

1) Pernyataan persepsi masalah dengan anggota masyarakat

2) Respon

3) Evaluasi sumber di lingkungan

4) Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

8. Keterlambatan Pertumbuhan Dan Perkembangan

a. Definisi

Penyimpangan dari normal, tidak sesuai kelompok usia

b. Pengkajian

1) Status psikososial, termasuk umur, jenis kelamin, tingkat perkembangan, status

pendidikan khusus, laporan kehadiran sekolah, kesulitan-kesulitan dikelas atau

kegagalan dalam kursus, penskorsan atau pengusiran, kesehatan fisik dan mental (

kondisi diagnose medis, diagnostic dan statistik manual gangguan mental,

diagnosis-diagnosis edisi ke empat, dan pengobatan yang digunakan),

kesejahteraan anak ( termasuk perwalian), penyalahguanaan alcohol dan obat-

obatan, dan riwayak kejahatan.

2) Status keluarga, termasuk status perkawinan orang tua ; susunan keluarga ; level

pendidikan; pekerjaan; status social ekonomi dan bantuan publik yang memenuhi

syarat, riwayat keluarga dalam penyakit mental, kekerasan, aktifitas criminal atau

kekerasan dalam keluarga; tipe perwakilan keluarga, tempat tinggal, interaksi

anggota keluarga dalam pelayanan.

3) Pengaruh budaya, termasuk nasional, etnik, keaggotaan dalam kelompok

keagamaan, kepercayaan mengenai kesehatan dan prakteknya

4) Kemampuan orangtua, termasuk kegiatan orang tua menghabiskan waktu sehari-

hari bersama anak, kualitas interaksi orang tua dan anak, riwayat kedisiplinan dan

tipe orang tua, interaksi fisik dengan anak dan dukungan dari penyedia pelayanan

lain.

53

Page 54: KEPERAWATAN KELUARGA

5) Kemampuan sosial, interaksi dengan teman sebaya, termasuk jumlah, jenis

peretemuan dan frekuensi interaksi dengan teman sebaya atau orang dewasa,

kemampuan memahami teman sebaya dan orang dewasa, kemampuan untuk

mempertahankan hubungan yang saling memuaskan dengan teman sebaya dan

orang dewasa dan kemampuan untuk mempertahankan control diri, mengerti

dengan petunjuk atau intruksi dan memperlihatkan perilaku dan perasaan yang

sesuai

c. Batasan karakteristik

1) Perubahan pertumbuhan fisik

2) Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motorik, sosial,

kemampuan mengekspresikan yang khas

3) Afek datar

4) Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau mempertahankan control

diri sesuai dengan tingkat usia

5) Kelemahan atau kelesuan serta Penurunan respon

d. Kriteria hasil

1) Guru-guru, angota staff, administrator dan orang tua akan mengidentifikasi anak-

anak yang menunjukkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dan

mentargetkan anak-anak tersebut untuk di intervensi

2) Guru-guru, angota staff, administrator-administrator akan mengidentifikasi anak-anak

yang mungkin memiliki resiko kekerasan dan pengabaian dan akan menghubungi

pelayanan perlindungan anak, sesuai dengan kebutuhan

3) Anak-anak akan memeperlihatkan peningkatan kemampuan motorik, kemahiran

dalam berbahasa dan menggunakannya serta memiliki kemampuan beradaptasi

secara sosial personal

4) Orang tua akan melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuannya menjadi

orang tua

5) Orang tua akan mempelajari kemampuan dasar dan bagaimana memulai aktifitas yang

dapat membantu menstimulasi anak

6) Anak-anak akan berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan akan menunjukknan

peningkatan perkembangannya

54

Page 55: KEPERAWATAN KELUARGA

e. Askep

No Intervensi Rasional

1 Adakan pertemuan tim untuk mengidentifikasi siswa yang berkebutuhan khusus

Untuk memulai intervensi yang dibutuhkan pada anak dalam komunitas

2 Bantu guru, anggota staff dan administrator mengidentifikasi siswa yang mungkin berisiko mendapatkan kekerasan dan pengabaian. Hubungi pelayanan perlindungan anak, sesuai kebutuhan

Untuk memulai intervensi dan membantu memastikan keamanan anak

3 Ajarkan guru mengenai kondisi masing-masing siswa dan adaptasi yang mungkin dibutuhkan di ruang kelas

Untuk meningkatkan kebebasan dan keikutsertaan dalam aktifitas untuk siswa yang berkebutuhan khusus

4 Anjurkan orang tua, guru, dan anggota staff untuk mengidentifikasi kemampuan sosial anak dan mendukung anak untuk berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dengan teman sebaya yang juga memperlihatkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

Untuk meningkatkan interaksi anak yang mengalami keterlambatan perkembangan

5 Diskusikan dengan orang tua dan guru kegunaan alat permainan yang meningkatkan aktivitas kelompok, termasuk mobil-mobilan, games dan alat-alat yang bias digerakkan seperti wayang, boneka, pakaian mainan, dan item lain yang mendukung emosional dan ekspresi yang kreatif.

Memperkenalkan mainan-mainan yang mendukung anak untuk bermain bersama. Batasan jumlah dari alat yang tersedia meningkatkan rasa saling berbagi dan interaksi positif antar teman sebaya

6 Berkerja sama dengan orang tua dan guru untuk melakukan aktifitas anak serta mendorong interaksi dalam kelompok kecil

Kelompok yang beranggotakan 2 atau 3 anak sangat kondusif untuk interaksi teman sebaya

7 Lakukan aktifitas khusus untuk anak dengan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, atau dukung orang tua dan guru untuk melakukan aktifitas bersama anak, aktifitas yang bisa dilakukan misalnya membacakan cerita untuk anak, memperlihatkan film yang mengandung unsur edukasi dan membawa anak rekreasi

Memberikan pengalaman yang menstimulasi anak

8 Bekerja sama dengan konselor sekolah dan anggota sekolah lainnya untuk mengembangkan pengajaran untuk orang tua yang bertujuan meningkatkan kemampuan orang tua dan buat pengajaran ini tersedia untuk anggota komunitas

Untuk meningkatkan harga diri orang tua, membantu mereka memciptakan lingkungan rumah yang lebih menstimulasi anak dan membantu mengembangkan harapan yang realistis tentang perilaku anak mereka

9 Bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk mempertahankan program yang terstruktur untuk anak setiap tahunnya

Untuk memastikan kekonsistensian intervensi

10 Lanjutkan bekerja dengan orang tua dengan meng follow up dengan telepon atau home visit, melakukan konferensi, dan menyediakan

Untuk memonitor perkembangan dan peningkatan anak di rumah dan mempersilahkan orang tua untuk

55

Page 56: KEPERAWATAN KELUARGA

penyerahan laporan mengekspresikan kebutuhan dan perhatian mereka mengenai kesehatan keluarga dan anaknya

f. Evaluasi

1) Anak yang memperlihatkan tanda keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

menerima intervensi yang sesuai, seperti berpartisipasi dalam aktivitas kelompok

(termasuk kemompok kecil) dan menunjukkan stimulus yang sesuai, dengan buku,

alat-alat permainan dan aktivitas.

2) Anak yang berisiko kekerasan atau pengabaian menerima bantuan dari layanan

perlindungan anak, sesuai kebutuhan

3) Anak memperlihatkan peningkatan kemampuan dan bahasa

4) Orang tua melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuan menjadi orang tua

5) Orang tua menyediakan aktifitas dan pengalaman yang lebih menstimulasi untuk anak

6) Anak berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan menunjukknan peningktan

perkembangan secara terus menerus.

g. Dokumentasi

1) Kunjungan siswa ke sekolah perawat, termasuk alasan kunjungan, pengkajian yang

ditemukan, intervensi yang dilakukan, orang tua yang dihubungi, anak yang keluar

dari sekolah atau kembali ke kelas

2) Informasi yang terlihat selama pertemuan tim dengan perawat, anggota staff, staf

pengajar, administrator dan orang tua seperti perilaku anak, peningkatan

perkembangan anak, hasil tes dari rangkaian perencanaan yang dilakukan dan

perwakilan diluar/pelayanan lain.

3) Hal-hal yang mencurigai yaitu kekerasan atau pengabaian pada anak dan data kapan

anak melaporkannya

4) Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

56

Page 57: KEPERAWATAN KELUARGA

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Indonesia (2005). Buku Panduan Praktik Profesi

Keperawatan Keluarga.

Friedman, MM. (2010). Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange.

Universitas Andalas (2011). Panduan Akademik Universitas Andalas.

Wahid, Bambang, Khoirul & Siti. (2006). Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan

Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Edisi I.

Penerbit :CV.Sagung Seto, Jakarta

Herdman, T.H. (2012). Nursing Diagnoses Definition and Classification 2012-2014. Oxford:

Wiley-Blackwell.

57

Page 58: KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa

Keperawatan

Intervensi Rasional

58

Page 59: KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(CATATAN PERAWATAN / PERKEMBANGAN)

Diagnosa Hari/ Tgl. Implementasi Paraf

59

Page 60: KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Hari/ Tgl. Evaluasi

60

Page 61: KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke …….. Tanggal………………………

I. Latar Belakang

a. Karakteristik keluarga

Tuliskan data keluarga, baik yang adaptif maupun yang maladaptif yang menjadi

justifikasi kunjungan mahasiswa pada hari tersebut. Sertakan analisa konsep yang

terkait dengan data.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Tuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk menegakkan

diagnosa keperawatan.

c. Masalah keperawatan keluarga

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan keluarga

b. Rencana tindakan.

III. lmplementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode :

b. Media dan Alat  :

c. Waktu dan Tempat  :

IV. Kriteria Evaluasi

61

Page 62: KEPERAWATAN KELUARGA

a. Kriteria Struktur  :

b. Kriteria Proses :

c. Kriteria Hasil :

V. Materi

FOMAT KOREKSI LAPORAN

Nama Mahasiswa :

Nama KK/Kasus :

Alamat :

Minggu/tgl Komentar / Saran KK1 Nilai Komentar / Saran KK2 Nilai

62

Page 63: KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT EVALUASI PRE-POST CONFERENCE

No Aspek Penilaian Bobot Nilai Ket

1

.

Membuat laporan pendahuluan

(latar belakang, rencana

keperawatan, strategi pelaksanaan)

30

2. Menyampaikan rencana asuhan/

pelayanan keperawatan

15

3. Menyampaikan hasil asuahan/

pelayanan keperawatan

15

4 Memberi masukan (tanggapan,

pendapat, ide) terhadap asuhan/

pelayanan yang didiskusikan

30

5 Memberikan respon (kognitif dan

afektif terhadap masukan)

10

63

Page 64: KEPERAWATAN KELUARGA

Jumlah 100

Nama Mahasiswa :……………………….

FORMAT EVALUASI UJIAN KASUS KELUARGA (SUPERVISI)

I. Fase Perkenalan

a. Kunjungan pertama

Memperkenalkan diri, menggunakan nama klien, mendiskusikan kontrak waktu,

hubungan perawat-keluarga, seperti tujuan dan harapan, lama hubungan, frekuensi

kunjungan, lama waktu kunjungan.

b. Kunjungan berikutnya

Memberi salam dan penghargaan, mengklarifikasikan tujuan kunjungan,

memperhatikan perhatian/ minat terhadap masalah sekarang dan saat ini (here and

now) dan melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saat

ini.

II. Teknik Komunikasi

Berbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, memfasilitasi respon

klien, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika ada

pertanyaan yang tidak jelas dan memberi contoh.

Tidak ada penampilan diatas

Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan

Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat

Sebagian besar penampilan adekuat

Semua ukuran penampilan didemonstrasikan

64

Page 65: KEPERAWATAN KELUARGA

0 5 10 15 20

III. Ide/ Kreatifitas

Menggunakan media yang tepat dalam memberikan intervensi keperawatan yang dibuat

berdasarkan ide/ kreatifitas mahasiswa.

Tidak ada penampilan diatas

Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan

Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat

Sebagian besar penampilan adekuat

Semua ukuran penampilan didemonstrasikan

0 5 10 15 20

IV.Pendekatan Kolaboratif (Partnership Approach)

Menyertakan klien pada pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan,

mendorong diskusi hal yang menjadi perhatian klien, menghargai kemampuan klien

dalam diskusi dan peran serta keluarga dalam asuhan.

Tidak ada penampilan diatas

Sebagian kecil penampilan didemonstrasiKan

Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat

Sebagian besar penampilan adekuat

Semua ukuran penampilan didemonstrasikan

0 5 10 15 20

V. Terminasi

Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan disetujui, membuat rencana yang akan

datang dengan klien (misalnya ; jadual, tujuan dan persiapan kunjungan berikut).

Tidak ada penampilan diatas

Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan

Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat

Sebagian besar penampilan adekuat

Semua ukuran penampilan didemonstrasikan

0 5 10 15 20

Nilai : …………………………..

65

Page 66: KEPERAWATAN KELUARGA

Padang,

.............................. ………………………

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing

Kriteria Nilai Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Angka Nilai Mutu

90 < 100 A+ 65 < 70 B-

85 < 90 A 60 < 65 C+

80 < 85 A- 55 < 60 C

75 < 80 B+ 50 < 55 C-

70 < 75 B 40 < 50 D

FORMAT EVALUASI PENULISAN LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Petunjuk :

Cek pada kolom ya jika keterampilan atau tingkah laku ditampilkan, cek pada kolom tidak

jika keterampilan atau tingkah laku tidak ditampilkan. Tulis penjelasan khusus pada kolom

keterangan jika jawaban ragu atau tidak jelas. Nilai akhir adalah penjumlahan semua nilai.

Penampilan Keterampilan Bobot Ya Tidak Ket

I. Pengkajian (30)

A. Menetapkan data dasar yang lengkap

(10)

1. Menggunakan sumber data yang

sesuai

2. Menggunkan metode

pengumpulan data yang sesuai

3. Mengumpulkan data dasar dan

data yang berorientasi pada

66

Page 67: KEPERAWATAN KELUARGA

masalah dengan menggunakan

indikator penentu

4. Menggali persepsi keluarga

terhadap masalah kesehatan (status

kesehatan anggota keluarga dan

risiko kesehatan yang terkait

dengan komunitas dan lingkungan)

5. Mengkaji kemampuan keluarga

tentang kesehatan dan pelayanan

kesehatan sesuai dengan dasar

teori tentang kerangka kerja

pengkajian

6. Mencatat data dasar secara :

a. Sistem

b. Ringkas

c. Akurat

B. Analisa data (5)

1. Mengartikan hubungan antara faktor

yang terkait dengan kemampuan

keluarga tentang kesehatan dan

pelayanan kesehatan

2. Mengidentifikasi pola dan/ atau

kesenjangan antar hasil pengkajian

dengan kemampuan yang dimiliki

keluarga tentang kesehatan dan

pelayanan kesehatan

C. Menetapkan diagnosa keperawatan

kesehatan keluarga (15)

1. Menetapkan diagnosa/ masalah

keperawatan kesehatan keluarga

berdasarkan :

a. Data pengkajian yang akurat

b. Organisasi data yang mendukung

67

Page 68: KEPERAWATAN KELUARGA

dengan tepat

2. Penampisan masalah kesehatan/

diagnosa berdasarkan serangkaian

kriteria

3. Mengubah/ memperbaiki diagnosa

sesuai dengan data yang didapat

4. Mencatat masalah/ diagnosa

keperawatan kesehatan keluarga :

a. Sistematis

b. Ringkas

c. Akurat

III.Perencanaan (20)

A. Menyertakan keluarga dalam membuat

rencana keperawatan

B. Merumuskan tujuan yang :

1. Spesifik

2. Dapat diukur

3. Dapat dicapai

4. Relevan

5. Batas waktu

C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada

pencapaian kemandirian keluarga dalam

kesehatan dan pelayanan kesehatan

D. Mengidentifikasi intervensi keperawatan

yang sesuai

E. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi

III.Implementasi Rencana Intervensi (24)

A. Menyertakan keluarga dalam

melaksanakan intervensi keperawatan

B. Menggunakan teknik yang tepat dalam

melaksanakan intervensi keperawatan

68

Page 69: KEPERAWATAN KELUARGA

C. Menggunakan strategi pendidikan

kesehatan

D. Mendemonstrasikan keterampilan

komunikasi yang efektif

E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan

pelayanan kesehatan yang kuat

F. Berfungsi sebagai koordinator dengan

mengidentifikasi, mengartikan, memulai

dan memelihara hubungan antara

pelayanan yang ada dan sesuai dengan

yang ada

G. Mencatat intervensi keperawatan dan

respon keluarga :

1. Sistematis

2. Ringkas

3. Akurat

IV. Evaluasi (14)

A. Menyertakan keluarga dalam

mengevaluasi asuhan keperawatan

keluarga

B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan

menggunakan kriteria dan standar

evaluasi

C. Memodifikasi prioritas sasaran tujuan dan

intervensi keperawatan sesuai dengan

hasil evaluasi

D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan

perbaiki rencana :

1. Sistematis

2. Ringkas

3. Akurat

69

Page 70: KEPERAWATAN KELUARGA

V.Keterampilan Profesional (12)

A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai,

sikap dan tingkah laku sendiri terhadap

asuhan keperawatan dan hubungan

profesional

B. Menggunakan konsultasi intra profesional

dalam mengambil keputusan

C.Menerima accountability (tanggung gugat)

terhadap praktek profesional diri sendiri :

1. Mencari dan menerima supervisi yang

sesuai

2. Teliti dan tepat dalam :

a. Melaporkan tugas

b. Menyerahkan tugas

3. Segera melapor jika ada kesalahan

Jumlah

Padang, ......................

............................ ……………………..

Nama Mahasiswa Nama pembimbing

Evaluasi Penilaian

90-100 : A

80-89 : B

65-79 : C

70

Page 71: KEPERAWATAN KELUARGA

55-64 : D

<55 : E

Nilai Akhir

Angka :

Huruf :

FORMAT EVALUASI PRESENTASI KASUS KELUARGA

No Penampilan / Kegiatan Bobot Nilai

1 Penyaji mempersiapkan presentasi dengan

baik

5

2 Tujuan presentasi dikemukakan

(didefenisikan secara jelas)

10

3 Penyaji menerangkan konsep atau

informasi yang telah diterapkan sebelum

penyajian konsep baru

15

4 Penyaji menyimpulkan konsep atau

informasi yang telah diterapkan sebelum

penyajian konsep baru

15

5 Lingkungan sangat menunjang diskusi 5

6 Penyaji mendorong untuk diskusi dengan

baik

10

7 Pembagian waktu diatur dengan tepat 10

8 Pemakaian audiovisual dan materi

presentasi digunakan dengan tepat

5

9 Isi masalah selama presentasi didiskusikan

atau dianalisa dengan tepat

15

10 Secara umum presentasi memuaskan atau

tidak

10

71

Page 72: KEPERAWATAN KELUARGA

Jumlah 100

Kelompok : ……………………….

Nilai :…………………………..

72