Laporan Anpang Minyak

download Laporan Anpang Minyak

of 27

Transcript of Laporan Anpang Minyak

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    1/27

    1

    ANALISIS KADAR MINYAK (Bilangan Iod, BilanganPenyabunan, Bilangan Asam, dan BIlangan Peroksida)

    !N"!# MINYAK K$MASAN DAN %RA#

    AAN& '$BRIAL

    A%A NAILA M%"#IK 

    AKIA MA%LIDA K#ANI'AN

    D$*I #$S"IA SIR$&AR 

    $LSA AL'IANI

    M!#AMMAD 'IRMAN

    M%'IID 'AK#"%RRA#MAN

    PI$RR$ M!S$S '$RNAND!

    PRIILIA $KA

    RISKA AY% MAR$"#A

    R!SALINA

    SARA S$LA L%"'IANA

    SI"I 'A%IA# N%R AMIN

    PR!&RAM K$A#LIAN ANALISIS KIMIA

    PR!&RAM DIPL!MA

    INS"I"%" P$R"ANIAN B!&!R

    B!&!R

    +-.

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    2/27

    PRAKA"A

    Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-

     Nya penyusunan makalah yang berjudul “Analisis kadar minyak (bilangan iod

     bilangan penyabunan bilangan asam dan bilangan peroksida! contoh minyak kemasan dan curah"  dapat diselesaikan sesuai dengan #aktu yang diharapkanuntuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pangan$

    Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada %apak 

    &uth'an r'ana dan bu Aulia lmiati sebagai dosen dan )ak *esy +erliani serta

    )ak Soka Pangestiti sebagai asisten praktikum$ Penulis juga mengucapkan

    terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah

    ini semoga bantuannya mendapat balasan dari Allah SWT$

    Penulis menyadari bah#a makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

     bentuk penyusunan maupun materinya$ )ritik yang membangun dari pembaca

    sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan rangkuman selanjutnya$ Semoga

    makalah ini dapat berman'aat bagi pembaca$

      %ogor *esember ,1.

    Penyusun

    P$NDA#%L%AN

    La/ar Belakang

    )ualitas minyak sangat menetukan hasil makanan yang digoreng$ /inyak 

    yang digunakan tersebut harus memenuhi kriteria yang tertuju pada standar 

     bilangan peroksida pada minyak$ %ilangan peroksida pada minyak tersebut

    dihasilkan karena adanya proses oksidasi yang terjadi di dalam sampel minyak 

    tersebut$ 0eaksi oksidasi yang terjadi sangat mempengaruhi kualitas minyak proses oksidasi tersebut terjadi karena terdapat paparan sinar matahari dan

    oksigen$ Tempat minyak (kemasan! yang terdapat di ndonesia merupakan tempat

    transparan yang terbuat dari plastik$ Paparan sinar matahari sangat mempengaruhi

     jika menggunakan kemasan tersebut terdapat pula paparan oksigen yang terjadi

    karena pembukaan dan penutupan tutup botol kemasan secara berkelanjutan$

    )andungan asam lemak bebas dalam minyak yang bermutu baik hanya

    terdapat dalam jumlah kecil sebagian besar asam lemak terikat dalam bentuk 

    ester atau bentuk trigliserida$ )erusakan minyak secara umum disebabkan oleh

     proses oksidasi dan hidrolisis$ Proses oksidasi dipercepat dengan adanya sinar 

    matahari$ /enurut Winarno (,,! menyatakan asam lemak dapat teroksidasi

    sehingga menjadi tengik$ %au tengik merupakan hasil pembentukkan senya#a-

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    3/27

    senya#a hasil pemecahan hidroperoksida$ )etaren (,2! juga menyatakan bah#a

    terjadi oksidasi oleh oksigen dari udara bila bahan dibiarkan kontak dengan udara$

    *engan adanya air minyak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak$

    0eaksi ini dapat dipercepat dengan adanya basa asam dan en3im-en3im$

    +idrolisis dapat menurunkan mutu minyak (Winarno ,,!$ )andungan air dalamminyak mampu mempecepat kerusakan minyak$ Air yang ada dalam minyak dapat

     juga dijadikan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat

    menghidrolisis minyak (Suastuti ,4!$

    Asam lemak bebas yang ada di dalam lemak atau jumlah yang menunjukkan

     berapa banyak asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak setelah lemak 

    tersebut di hidrolisa$tujuan analisa angka asam atau bilangan saponi'ikasi adalah

    sebagai indikasi untuk mengetahui seberapa besar lemak yang dianalisa

    sedangakan tujuan total 55A (untuk bidang industri sabun! adalah mengukur 

    seberapa besar e'isiensi reaksi yang dilakukan (yield reaksi!$  Free Fatty Acid 

     berhubungan dengan banyaknya asam lemak yang terdapat dalam 'at6setelahdihidrolisa sehingga bisa dikorelasikan dengan banyaknya sabun yang terbentuk$

    Asam lemak bebas merupakan hasil degradasi dari trigliserida sebagai

    akibat dari kerusakan minyak$ Selain itu asam lemak bebas juga merupakan

    asam yang dibebaskan dari proses hidrolisis dari lemak$ Asam lemak bebas ini

     biasanya ditemukan dalam sel dalam jumlah yang besar (Suastuti ,4!$

    Prinsip kerja analisis asam lemak bebas adalah memanaskan sampel yang telah

    ditambah alkohol agar trigliserida pada sampel terhidrolisis dan menghasilkan

    asam lemak bebas$ )andungan asam lemak bebas dapat diketahui dengan

    melakukan titrasi pada sampel (Thiru7engadara7i et al ,1,!$

    Tingginya berat molekul minyak menandakan adanya asam-asam lemak 

     jenuh yang berantai panjang yang menjadi asam-asam lemak penyusunnya$

    Penurunan bilangan penyabunan menandakan terjadinya proses oksidasi minyak 

    selama penyimpanan$ Selama proses oksidasi berlangsung akan terbentuk gas-gas

    89, senya#a aldehida sejumlah air dan asam-asam 7olatil yang merupakan

    asam-asam

    lemak berantai pendek dengan jumlah atom karbon 8: 8; 82 dan 81

    ()etaren 142;!$ Asam-asam 7olatil ini akan menguap sehingga yang

    tertinggal adalah asam-asam lemak berantai panjang$ %ilangan penyabunan juga

    merupakan indikator banyaknya asam lemak penyusun minyak lemak$ Nilai

     bilangan penyabunan karakteristik untuk masing-masing minyak lemak$Terdapat sampel minyak terbuka dan tertutup yang digunakan untuk 

    analisis minyak dengan parameter bilangan peroksida$ Sampel minyak terbuka

    kemungkinan nilai bilangan peroksida yang dihasilkan akan lebih tinggi

    dibandingkan dengan sampel tertutup$ )ebutuhan minyak dalam kehidupan sehari

     < hari menjadi hal yang sangat 7ital dalam masyarakat$ Penyimpanan minyak 

    goreng yang tidak diperhatikan akan mengakibatkan proses oksidasi minyak lebih

    cepat terjadi maka analisis minyak dengan parameter bilangan peroksida

    dilakukan untuk mengetahui adanya oksidasi di dalam sampel minyak tersesbut$

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    4/27

    "u0uan

    Praktikum yang dilakukan untuk mengetahui si'at kimia minyak kemasan

    dan minyak curah berupa bilangan iodin bilangan asam bilangan penyabunan

    dan bilangan peroksida$

    "em1a/ dan *ak/u Pelaksanaan

    Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium == )im $ Percobaan ini

    dilaksanakan selama selama empat minggu sejak minggu ke-2 hingga minggu ke-

    1, satu kali dalam seminggu$ Waktu praktik lapangan dilaksanakan dari hari

    >umat pukul 1$ sampai 1.$ W%$

    "IN2A%AN P%S"AKA/inyak merupakan salah satu 3at makanan yang penting bagi kebutuhan

    tubuh manusia$ Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu

    gram minyak dapat menghasilkan 4 kkal (Winarno ,,!$ /inyak (nabati!

    mengandung asam lemak tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti

    asam olet linolet dan linolenat$ /inyak berperan penting bagi pengolahan bahan

     pangan kerena minyak mempunyai titik didih yang tinggi (?, o8!$ 9leh karena

    itu minyak dapat digunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang

    digoreng menjadi kehilangan kadar air dan menjadi kering$ Selain itu pula minyak dapa juga memberikan rasa yang gurih dan aroma yang spesi'ik (Suastuti ,4!$

    /inyak curah adalah sebutan untuk minyak goreng tanpa merek dan

     biasanya penjualannya bisa dimulai dari 16: liter$ Warnanya berbeda dengan

    minyak goreng bermerek yang lebih jernih dibanding minyak goreng curah$ *ari

    segi kandungan minyak curah kadar lemaknya lebih tinggi dan juga kandungan

    asam oleat dibanding minyak kemasan namun tidak ada masalah menggunakan

    minyak curah asalkan tidak berlebihan dan tidak digunakan berulang-ulang kali

    sampai ber#arna coklat pekat hingga kehitam-hitaman karena pemakaian

     berulang-ulang pada minyak makan sangat tidak baik bagi kesehatan$ Sekedar 

    diketahui minyak curah hanya mengalami penyaringan sampai tahap olein$*an

    masih mengandung so't stearin (minyak 'raksi padat! pada tingkattertentu$ Minyak sawit asam lemak bebas (55A! 1@ , selain itu tingkat sanitasi

    dan kebersihannya kurang baik tidak sebersih minyak bermerek minyak curah

    yang bening dan bersih tidak mengandung antioksidan$

    %ilangan od adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya jumlah ikatan

    rangkap dalam suatu asam lemak penyusun sampel minyak ataupun lemak asam

    lemak tidak jenuh mampu mengikat iod dan akan membentuk senya#aan yang

     jenuh semakin banyak jumlah ikatan rangkap pada minyak maka akan

    mempengaruhi pula 7iskositas dari suatu sampel semakin banyak ikatan rangkap

    dalam minyak maka 7iskositas sampel akan semakin menurun (=una#an ,1:!$

    Semakin tinggi bilangan iod dapat dipengaruhi karena terpaparnya sampel minyak 

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    5/27

    .

    oleh sinar matahari yang akan menyebabkan minyak mudah teroksidasi (/uniarti

    ,1:!$

    %ilangan asam merupakan salah satu pengujian yang dilakukan untuk 

    mengetahui kualitas minyak atau lemak$%ilangan asam adalah bilangan yang

    menunjukkan berapa mg )9+ yang diperlukan untuk menetralkan lemak (khususnya asam lemak bebas! dalam 1 mg lemak$ %ilangan asam ditentukan

    dengan cara titrasi alkalimetri yaitu teknik titrasi dengan pereaksi suatu alkali

    ()9+!$ %ilangan ini menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam

    minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama pada saat

     pengolahan$Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar untuk kebanyakan

     bahan lipid$

    %ilangan penyabunan ialah jumlah alkali yang diperlukan untuk 

    menyabunkan sejumlah contoh minyak atau jumlah miligram )9+ yang

    dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak yang dihasilkan dari hidrolisis lengkap

    1 gram lemak$ Nilai bilangan penyabunan memberikan indikasi si'at minyak 

     berdasarkan berat molekul$ /inyak yang mempunyai berat molekul rendah akanmempunyai bilangan penyabunan yang tinggi daripada minyak yang mempunyai

     berat molekul yang tinggi (Sandha dan S#ami ,4!$ +al ini sesuai dengan yang

    dikemukakan oleh /eida et.al   (,1,! bah#a nilai bilangan penyabunan

     berbanding terbalik dengan berat molekul asam lemak penyusunnya$

    )erusakan minyak akan memperngaruhi kualitas mutu dan nilai gi3i dari

     bahan makanan yang digoreng menggunakan minyak tersebut$ /inyak yang rusak 

    akibat adanya proses oksidasi dan polimerisasi yang akan menghasilkan bahan

    dengan rupa yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak dirasakan serta

    7itamin maupun asam lemak essensial yang di dalamnya akan mengalami

    kerusakan$ 9ksidasi minyak akan menghasilkan senya#a < senya#a aldehida

    keton hidrokarbon alkohol lakton serta senya#a aromatis yang mempunyai bau

    tengik dan rasanya yang getir$ Penelitian pengolahan minyak goring bekas telah

     banyak dilakukan dan juga banyak yang menghasilkan temuan dalam bentuk 

     paten$ Proses pengolahan minyak bekas yang dimurnikan dengan menggunakan

    membran$ +asil yang diperoleh dari permurnian tersebut mengalami penurunan

     bilangan peroksida dan bilangan asam namun penelitian tersebut belum

    memenuhi Standar Nasional ndonesia (SN! (Widayat ,!$

    5enomena yang dihadapi dalam proses penggorengan dalah menurunnya

    kualitas minyak setelah digunakan secara berulang < ulang pada suhu yang relati' 

    tinggi karena menggunakan pemanasan untuk mematangkan bahan makanan yang

    mentah suhu yang digunakan dalam proses penggorengan tersebut sekitar 1;12 °8$ 0eaksi oksidasi yang terjadi akibat adanya paparan oksigen dan suhu

    tinggi yang digunakan$ /inyak goring curah selam ini didistribusikan dalam

     bentuk kemasan$ Penggunaan minyak goreng dalam praktek penggorengan di

    rumah tangga maupun pedagang kecil dilakukan secara berulang < ulang yang

    akan menurunkan kualitas dari minyak tersebut dan dapat menjadi sumber 

     berbagai penyakit apabila dikonsumsi secara terus < menerus (Aminah et al 

    ,1!$

    BA#AN DAN M$"!D$

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    6/27

    Ala/ dan Ba3an

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ialah Brlenmeyer 1 m&

    Brlenmeyer asah gelas piala kaca arloji sudip batang pengaduk corong labu

    takar 1 m& . m& dan 1 m& pipet mohr 1 m& . m& dan 1 m& bulb bak 

    #adah buret . m& botol semprot pipet tetes buret corong neraca analitik dan

    stati'$

    %ahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Na,%:9$1+,9

    asam oksalat Na,S,9 ) ,8r ,9 +8l Na9+ ndikator /erah metil

    5enolphtalein sampel minyak curah segar dan jelantah baik terbuka maupun

    tertutup kemudian pereaksi Wijs kloro'orm asam asetat glacial ) jenuh )

    1@ Natrium tiosul'at amilum akuades$

    Me/ode Per4obaan

    S/andardisasi "i/ran

    Standarisasi +8l $1 N dilakukan dengan menggunakan boraks ditimbang

    sebanyak1$4,41 g$ %oraks atau Na,%:9$1+,9 dilarutkan ke dalam gelas piala

    dengan menggunakan air panas$ Setelah dingin larutan dimasukkan ke dalam labu

    takar 1 m& dan ditera$ &arutan boraks dipipet dan dimasukkan ke dalam

    erlemeyer sebanyak 1 m&$ &arutan dalam erlemeyer dititrasi dengan indikator 

     jingga metil menggunakan titran +8l $1 N$ &arutan dititrasi dari #arna kuning

    sampai merah pada titik akhirnya$ )emudian dihitung kadar +8l hasilstandarisasi$ Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali ulangan$

    Standarisasi Na9+ $1 N menggunakan asam oksalat yag ditimbang

    sebanyak $;;$ Asam oksalat atau (899+!,dilarutkan ke dalam gelas piala

    dengan akuades$ &arutan dimasukkan ke dalam labu takar 1 m& dan ditera$

    &arutan asam oksalat dipipet sebanyak 1 m& dan dimasukkan ke dalam

    erlemeyer$ )emudian dititrasi dengan indikator 'enol'talein menggunakan titran

     Na9+ $1 N$ &arutan dititrasi dari tidak ber#arna sampai merah muda dan

    dihitung kadar Na9+ hasil standarisasi$ Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali

    ulangan$

    Standarisasi Na,S,9  menggunakan ) ,8r ,9 yang ditimbang sebanyak 

    $.11 g dan dilarutkan ke dalam gelas piala dengan akuades$ &arutan

    dimasukkan ke dalam labu takar 1 m& dan ditera$ &arutan dipipet 1 m&

    ) ,8r ,9 lalu ditambahkan dengan ; m& +8l dan 1 m& ) ,@ kemudian

    didiamkan di tempat gelap selama 1 menit$ &arutan dititrasi dengan

     Na,S,9sampai kuning kemudian ditambahkan . m& indikator amilum 1@

    (penambahan amilum yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi! dan

    dititrasi kembali dengan Na,S,9 sampai tidak ber#arna$ Titrasi dilakukan

    sebanyak tiga kali ulangan$

    Penen/uan bilangan iod

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    7/27

    /inyak ditimbang sebanyak ,. gram dari masing-masing sampel ke

    dalam Brlenmeyer 1 m& yang sebelumnya sudah dibungkus dengan

    menggunakan kertas buram$ )emudian ditambahkan kloro'orm sebanyak .m m&

    dan pereaksi Wijs sebanyak 1,. m&$ )emudian ditutup dengan menggunakan

    alumunium 'oil dan didiamkan selama 1 jam dalam ruang yang gelap dan dititrasidengan menggunakan natrium tiosul'at sebelum dititrasi ditambahkan dengan )

    1@ sebanyak 1 m& dan kemudian dititrasi sampai #arna menjadi kuning muda

    lalu ditambahkan dengan amilum 1@ hingga #arnanya berubah menjadi biru

    kemudian dititrasi kembali dengan natrium tiosul'at sampai #arna tepat hilang$

    Penen/uan bilangan asam 

    /inyak ditimbang 1,. gram minyak kedalam Brlenmeyer$ Selanjutnya

    dipanaskan etanol hingga mendidih$ Btanol dinetralkan dengan penambahan +8l

    dan indikator phenoptalein hingga berubah #arna menjadi merah muda$ )edalam

    Brlenmeyer berisi minyak ditambahkan 1,$. ml etanol netral dan batu didih$

    &arutan dipanaskan selama . menit dan dititrasi menggunakan +8l yang telah distandardisasi sebelumnya$ Titrasi dihentikan pada saat terjadi perubahan #arna

    larutan dari idak ber#arna hingga menjadi merah muda$

    Penen/uan bilangan 1enyabunan

    /inyak ditimbang teliti sebanyak 1 gram ke dalam erlenmeyer$ &arutan

    )9+ dalam alkohol $. N ditambahkan sebanyak 1,$. m& dan batu didih$

    Brlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak dan didihkan selama kurang

    lebih 1 jam$ Setelah itu erlenmeyer diangkat dan ditambahkan indikator 

    'enol'talein beberapa tetes dan dititrasi dengan +8l yang sudah distandardisasi$

    Percobaan dilakukan dulpo dan dilakukan penentapan blanko (tanpa contoh!$

    Penen/uan bilangan 1eroksida

    /asing-masing sampel minyak curah dan miyak kemasan dibagi menjadi

    dua botol$ %otol pertama didibungkus dengan kertas buram dan ditutup agar tidak 

    ada udara yang masuk sedangkan botol kedua dibiarkan terbuka$ Sampel minyak 

    tersebut disimpan sampai minggu$ Setiap minggunya di uji dengan cara

    sebanyak ,. gr sampel minyak ditimbang lalu ditambahkan 1. m& campuran

    asam asetatCkloro'orm dan digoyang-goyangkan$ Setelah itu ditambahkan ,. )

     jenuh dan didiamkan selama 1 menit$ Sebanyak 1. m& aDuades ditambahkan kedalam erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na,S,9  sampai #arna kuning

    menghilang setelah itu ditambahkan beberapa tetes pati dan menjadi #arna biru

    lalu dititrasi kembali dengan Na,S,9 sampai #arna biru menghilang$

    #ASIL DAN P$MBA#ASAN

    Standarisasi 1 N +8l dengan %oraks (Na,%:9$1 +,9! dilakukan

    dengan cara titrasi$ ndikator jingga metil digunakan dalam titrasi dan tanda titrasi

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    8/27

    terjadi ialah terjadi perubahan #arna yang kemudian titrasi dapat dihentikan$

     Normalitas +8l adalah $; N (hari ke-! $ N (hari ke-1! $;21 N (hari

    ke-,! $2N (hari ke-!$ *alam percobaan didapati #arna pada a#al adalah

    kuning kemudian pada proses #arna berubah orange dan diakhir menghasilkan

    #arna merah muda$ ntensitas #arna indikator yang kurang jelas atau berbeda- beda setiap orang membuat hasil titrasi berbeda pula$ Selain itu kondisi bahan

    yang berbeda setiap minggunya membuat perbandingan antara titran dan titrat

    tidak ekui7alen atau tidak sebanding$

    Percobaan ini menggunakan larutan baku primer berupa boraks karena

     boraks itu sendiri memiliki massa setara relati' tinggi yang berarti potensi

    kesalahan dalam standarisasi lebih kecil daripada menggunakan standar primer 

    lain$ Sehingga terjadi reaksi yang positi' yakni terjadi perubahan #arna dari

    kuning menjadi merah konstan$ Pelarutan boraks dilakukan dengan air panas

    untuk menghindari terbentuknya asam borat adanya ion karbonat dan

     pengganggu lainnya serta mempercepat proses pelarutan$0eaksi yang

     berlangsung selama netralisasi adalahC

    Na2 B 4O7 . 10H2O + 2HCl→H 3 BO3 + 2NaOH   (+arjadi

    144!

    Asam borat begitu lemah sehingga keberadaannya tidak mengganggu

    dengan deteksi titik akhir$ %orat asam yang terbentuk adalah seperti asam lemah

    yang p+ larutan yang desimolar sekitar ;$ /aka dibebaskan ion hidroksida dapat

    dititrasi terhadap asam yang kuat secara kuantitati' dengan menggunakan

    indikator yang berubah #arna pada p+ kurang dari .$ /aka dari itu pada

     percobaan kali ini praktikan menggunakan /r yang mempunyai P+ :,-;sebagai indikatornya$

    Standardisasi Na9+ menggunakan larutan baku primer + ,8,9: $ ,+,9

    (asam oksalat!$ %erdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bah#a telah terjadi

    reaksi asam basa antara asam oksalat (sebagai asam lemah! dan Na9+ (sebagai

     basa kuat!$ ndikator yang digunakan yaitu 'enolphtalein (indikator PP!$ ndikator 

    'enolphtalein digunakan dalam percobaan ini karena 'enophtalein tak ber#arna

    dengan p+ antara 2-1 akan mempermudah dalam mengetahui proses sudah

    mencapai titik eki7alen$ Perubahan yang terjadi pada proses penitrasian ini adalah

     berubah menjadi #arna merah yang konstan dari #arna asal mula bening$

    Perubahan #arna ini terjadi karena telah tercapainya titik eki7alen$ Penentuan

    konsentrasi Na9+ didapat normalitas Na9+ sebesar $1 N(minggu ke-!$, N (minggu ke-1! $1, N (minggu ke-,!$1:. N(minggu ke-!$

    ntensitas #arna indikator yang kurang jelas atau berbeda-beda setiap orang

    membuat hasil titrasi berbeda pula$ Selain itu kondisi bahan yang berbeda setiap

    minggunya membuat perbnadingan antara titran dan titrat tidak ekui7alen atau

    tidak sebanding$ 0eaksi yang terjadi saat titrasi yaituC

    C2 H 2O 4. 2H2 O+2NaOH→Na 2 C2 O 4 + 4H2 O   (+arjadi

    144!

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    9/27

    4

    Standarisasi Na,S,9  menggunakan ) ,8r ,9 $1 N$ Titrasi ini dilakukan

    dengan tujuan untuk mengetahui nilai normalitas dari larutan Na,S,9$

    Penambahan ) seharusnya ditambahkan sebelum Penambahan +,S9: tetapi

    untuk menghindari terjadinya penguapan ) oleh sinar matahari maka )

    ditambahakan setelah +,S9:$ ) sendiri ber'ungsi untuk pembentukan iodium$&arutan yang sudah dicampurkan dengan ketiga larutan tersebut kemudian

    ditempatkan ke dalam tempat gelap karena reaksi pembentukan ,  sensiti' 

    terhadap adanya cahaya$ &arutan didiamkan selama 1 menit dan dititrasi dengan

     Na,S,9  sampai #arna menjadi kuning kehijauan$ ndikator yang digunakan

    dalam proses standarisasi ini adalah indikator amilum 1@$ Penambahan amilum

    yang dilakukan saat mendekati titik akhir titrasi dimaksudkan agar amilum tidak 

    membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar dititrasi untuk kembali

    ke senya#a semula$ Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin hal ini

    disebabkan si'at , yang mudah menuap$ Titik akhir titrasi iod yang terikat juga

    hilang bereaksi dengan titran sehingga #arnakuning kehijauan mendadak hilang

    dan perubahannya sangat jelas$ Penggunaan indikator ini untuk memperjelas perubahan #arna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi$ Sensiti7itas

    #arnanya tergantung pada pelarut yang digunakan$ )ompleks iodium-amilum

    memiliki kelarutan yang kecil dalam air sehingga umumnya ditambahkan pada

    titik akhir titrasi$ Warna hijau muda pada hasil titrasi kedua menandakan 8r ,E

    sudah benar-benar terbentuk$ Perhitungan dapat dicari N Na,S,9  melalui

     perhitungan dengan rumus =ram eki7alen asam F =ram eki7alen %asa yaitu

    sebesar $1 N (minggu ke-! $1. N (minggu ke-1! $1; N (minggu ke-

    ,! $424 N (minggu ke-!$ Persamaan 0eaksi yang terjadi adalah sebagai

     berikut C

    Cr2 O7 2+ + 14H+ + 6e - → 2Cr 3+ + 7H2 O

    (G1!2I- → I2 + 2e-  (G!

    ↔Cr2 O7 2+ + 14H+ + 6I- → 2Cr 3+ + 7H2 O

    ≫ I 2 + 2 e- →2 I-

    S2O 32-+ H2 O→S2O 42-+2H + + 2 e-

    ≫ I2 + S2 O3 2- + H2 O→ 2I - + S2 O4

    -5 Bilangan Iod

    Penentuan bilangan iodin dilakukan dengan menggunakan pereaksi Wijs

    yang terbuat dari asam asetat pekat yang mengandung iodium klorida sebagai

     pemicu reaksi$ Sampel yang diuji pada parameter ini adalah minyak curah dengan

    kondisi segar terbuka dan tertutup kemudian minyak curah bekas dengan kondisi

    terbuka dan tertutup$ %ilangan iodin merupakan salah satu bilangan penentu

    kualitas dari suatu minyak$ %ila dilihat hasil bilangan iod dari minggu ke minggu

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    10/27

     berdasarkan hasil percobaan mengalami 'luktuasi$ /inggu pertama dilakukan

     pengujian dengan sampel curah segar dan curah bekas dengan masing-masing dua

    kali ulangan tanpa kondisi terbuka atau tertutup dan dihasilkan bilangan iodin

    sebesar ,44;; mg6g untuk sampel curah segar dan ., mg6g untuk sampel

    curah bekas$/inggu kedua dilakukan pengujian dari sampel minyak curah segar dan

    minyak curah bekas dan diberi perlakuan yaitu dalam kondisi terbuka dan

    tertutup$ +asil bilangan iodin yang diperoleh dari minyak curah segar terbuka

    yaitu sebesar4 mg6g kemudian untuk kondisi tertutup nilai yang dihasilkan

    yaitu sebesar 111. mg6g$ Sampel selanjutnya yaitu minyak curah bekas dengan

    kondisi terbuka dihasilkan bilangan iodin sebesar ;4. mg6g dan pada kondisi

    tertutup dihasilkan bilangan iodin sebesar 24 mg6g$ /inggu ketiga masih dengan

    sampel yang sama seperti minggu kedua yang menghasilkan bilangan iodin pada

    smapel curah segar pada kondisi terbuka yaitu sebesar ,4 mg6g kemudian

    minyak curah segar kondisi tertutup yaitu sebesar mg6g selanjutnya sampel

    minyak curah bekas pada kondisi terbuka yaitu sebesar 244 mg6g dan padakondisi tertutup dihasilkan nilai sebesar 12 mg6g$ Apabila dibandingkan

    dengan sampel minyak bermerek minyak yang digunakan yaitu minyak bimoli

    dengan perlakuan yang sama pada minggu pertama nilai iodin yang dihasilkan

    yaitu sebesar ,, mg6g untuk sampel bermerek segar dan 1. mg6g untuk 

    sampel bermerek bekas selanjutnya pada minggu kedua dihasilkan nilai iodin

     pada sampel minyak segar dengan kondisi terbuka yaitu sebesar 21, mg6g

    sampel dengan minyak segar kondisi tertutup yaitu sebesar ,, mg6g untuk 

    sampel minyak bermerek jelantah pada kondisi terbuka memiliki nilai iodin

    sebesar .;. mg6g sedangkan untuk sampel minyak bermerek jelantah pada

    kondisi tertutup menghasilkan nilai sebesar :2; mg6g$ Hntuk minggu ketiga nilai

    yang dihasilkan untuk minyak bermerek segar dengan kondisi terbuka

    menghasilkan bilangan iodin yaitu sebesar 4;. mg6g untuk sampel bermerek 

    dengan kondisi tertutup yaitu sebesar 11: mg6g untuk minyak jelantah dengan

    kondisi terbuka didapatkan nilai sebesar 2; mg6g dan untuk minyak jelantah

     bermerek dengan kondisi tertutup dihasilkan nilai sebesar .2 mg6g$ +asil

     percobaan didapatkan bilangan iodin yang 'luktuati' ditunjukkan pada =ambar 1$

    =ambar 1 =ra'ik %ilangan odin minyak uji tiap minggu

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    11/27

    11

    %erdasarkan hasil yang diperoleh dari minggu ke minggu dihasilkan nilai

    yang mengalami 'luktuasi disebabkan karena kon7ersi dari nilai standarisasi yang

    digunakan tiap minggunya berbeda dari minggu ke minggu sehingga akan

    menghasilkan nilai yang berbeda$ /enurut literatur bilangan iod akan semakin

    menurun akibat telah terpaparnya minyak oleh sinar matahari semakin tinggi

    minyak yang teroksidasi dan terbuka karena terkena cahaya matahari akan

    semakin turun pada bilangan iod (/urniati ,1:!$ %esarnya nilai iodin yang

    diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan yang tidak jenuh

    ikatan rangkap dalam struktur asam lemak pada minyak akan menyebabkan

    minyak dapat dioksidasi yang akan mengjasilkan gugus hidroksil$ Proses oksidasi

    ini merupakan proses pemutusan ikatan rangkap 8F8 pada asam lemak tak jenuh

    dalam minyak$ Penentuan bilangan iodin dengan metode Wijs telah diakui nggris

    dan Standar Nasional dan S9 4;1 (144!$ )etelitian penentuan bilangan iodin

    dapat pula dipengaruhi oleh ketidakstabilannya reagen Wijs yang umur simpannyasudah agak lama atau dapat pula karena umur penyimpanan titran yaitu natrium

    tiosul'at yang harus di standarisasi dengan kalium dikromat (+amilton 142;!$

    +5 Bilangan Asam

    )andungan asam lemak dalam minyak goreng dapat menjadi suatu

     parameter kualitas minyak$ Asam lemak bebas di dalam minyak berasal dari

    reaksi degradasi minyak$ >umlah asam lemak didalam minyak menunjukkan

     bagaimana perlakuan yang didapat oleh minyak seperti perlakuan kondisi dan

    #aktu penyimpanan$ )ondisi dan #aktu penyimpanan akan mempengaruhikandungan kandungan yang ada didalam minyak seperti kandungan asam dalam

    minyak (Aricetti et al  ,1,!$ )andungan asam yang tinggi di dalam minyak 

    menunjukkan terjadi penguraian trigliserida menjadi asam lemak bebas dan

    gliserol$ /inyak yang digunakan merupakan minyak bermerk (komersil! dan

    minyak curah$ /asing- masing sampel terdiri atas minyak segar dan minyak yang

    telah dipakai$ Sampel tersebut diberikan perlakuan yang berbeda yaitu #aktu dan

    keadaan yang berbeda$ Sampel diletakan ditempat terbuka dan ditempat tertutup

    dengan pengamatan6 penentuan kadar asam yang dilakukan selama tiga minggu$

    %erdasarkan perlakuan tersebut diamati pengaruh perlakuan terhadap kualitas

    minyak ditinjau dari segi kadar asam dan @55A$

    +asil penentuan kadar asam dan presentase 55A dalam sampel minyak yang diperoleh dapat dilihat pada gambar , dan gambar $ %erdasarkan gambar ,

    diketahui nilai bilangan asam pada sampel minyak tidak lebih dari .: mg6g$

    Sampel komersil segar terbuka komersil segar tertutup dan curah segar tertutup

    mengalami peningkatan pada setiap minggunya$ Sedangkan sampel-sampel lain

    diketahui nilainya tidak stabil6 mengalami peningkatan dan penurunan nilai

     bilangan asam$ Nilai bilangan asam yang diperoleh pada perlakuan dengan

    kondisi terbuka nilainya cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan sampel

    yang diberi perlakuan pada kondisi tertutup$ &amanya penyimpanan minyak 

    dalam kedua kondisi (terbuka dan tertutup! juga mempengaruhi nilai bilangan

    asam minyak$

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    12/27

    Sampel minyak curah segar dengan perlakuan terbuka dan tertutup

    mengalami peningkatan bilangan asam setiap minggunya sedangkan pada sampel

    minyak curah bekas terbuka dan tertutup mengalami penurunan pada minggu

     pertama dan kedua$ Pada sampel minyak komersil segar terbuka dan tertutup

    mengalami peningkatan setiap minggunya dan sampel minyak komersil bekasterbuka dan tertutup mengalami peningkatan yang tidak konstan peningkatan

     bilangan asam terjadi secara 'luktuati' pada sampel dengan merk dan kondisi yang

     berbeda yaitu minyak curah dan komersil dengan perlakuan terbuka dan tertutup$

    >ika dibandingkan dengan minyak komersil minyak curah memiliki nilai bilangan

    asam sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan minyak komersil$ +al tersebut

    dikarenakan minyak curah hanya mengalami satu kali penyaringan yaitu hanya

    sampai pada tahap olein saja sedangkan minyak komersil mengalami proses

    ekstraksi dengan dilanjutkan proses bleaching (pemutihan! dan deodorizing 

    (penghilang bau!$ Penyaringan yang dilakukan hanya sekali terkadang minyaknya

    masih bisa membeku$ Perbedaan proses pembuatan minyak menyebabkan

     perbedaan besaran kandungan senya#a pada sampel minyak tersebut$+asil analisa bilangan asam minyak curah serta komersil dengan

     penyimpanan terbuka dan tertutup dapat dilihat pada =ambar , diperoleh

     bilangan asam memenuhi persyaratan SN-:1-,, yaitu sebesar ; mg

    )9+6g untuk minyak kualitas dan , mg )9+6g untuk minyak kualitas $

    %ilangan Asam yang meningkat karena pengaruh lama #aktu pemasanan terjadi

    disebabkan semakin banyak minyak yang mengalami hidrolisis dapat dikatakan

     bah#a semakin lama pemanasan minyak dapat menyebabkan kualitas minyak 

    semakin menurun ()etaren ,2!$

    0 1 2 3

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    curah segar terbuka curah segar tertutup komersil segar terbuka

    komersil segar tertutup curah bekas terbuka curah bekas tertutup

    komersil bekas terbuka komersil bekas tertutup

    #ari ke6

    Bilangan Asam (mg7g)

    =ambar , =ra'ik bilangan asam minyak 

    Air yang terdapat dalam minyak goreng curah dan komersil dapat

    menghidrolisis minyak sehingga menghasilkan asam lemak (Iulia ,1,!$ Analisis

    asam lemak bebas dilakukan dengan penentuana 55A( Free Fatty Acid)$

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    13/27

    1

    %erdasarkan hasil percobaan diperoleh kadar asam lemak bebas yang disajikan

    dalam diagram batang pada gambar berikut$

    0 1 2 3

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    curah segar terbuka curah segar tertutup komersil segar terbuka

    komersil segar tertutup curah bekas terbuka curah bekas tertutup

    komersil bekas terbuka komersil bekas tertutup

    #ari ke6

    Bilangan ''A (8)

    =ambar =ra'ik @55A minyak 

    %erdasarkan =ambar diperoleh hasil @55A dalam sampel minyak yang

    digunakan pada dua kondisi yang berbeda berbanding lurus dengan nilai bilangan

    asam minyak$ Sampel minyak curah segar terbuka @55A yang diperoleh bersi'at

    'luktuati' namun nilainya tidak terlalu jauh sehingga cenderung mengalami

     peningkatan$ Sedangkan pada sampel minyak curah segar tertutup setiapminggunya mengalami peningkatan nilai @55A$ /inyak komersil segar terbuka

    memiliki @55A yang 'luktuati' sedangkan pada minyak komersil segar tertutup

     peningkatan @55A dalam minyaknya tidak terlalu signi'ikan$ Sampel minyak 

    curah bekas terbuka nilai @55A yang diperoleh pada minggu ke-1 dan ke-,

    mengalami penurunan dan nilainya meningkat lagi pada minggu ke-$ /inyak 

    curah bekas tertutup nilainya meningkat pada minggu kedua dan ketiga$/inyak 

    komersil bekas terbuka memiliki nilai yang 'luktuati' dan pada minggu ketiga

    minyak mengalami peningkatan @55A yang sangat signi'ikan perbedaannya jika

    dibandingkan dengan minggu pertama dan ketiga$ )emudian pada sampel minyak 

    komersil bekas tertutup dihasilkan pula @55A yang naik turun dilihat berdasarkan

    data yang diperoleh pada minggu kedua yang mengalami penurunan dan naik kembali nilainya pada minggu ketiga$

    Proses hidrolisis yang menyebabkan adanya asam lemak bebas pada

    minyak dapat terjadi karena penyimpanan sampel minyak yang salah sehingga

    menyebabkan pecahnya trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas atau

    asam lemak jenuh (/ardina ,1,!$ %erikut merupakan reaksi pada analisis

     bilangan asam lemak bebas$

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    14/27

    =ambar : 0eaksi pada analisis bilangan asam lemak bebas (8ursaru ,1,!

    Peningkatan kadar air yang mengakibatkan terjadinya hidrolisis

    kemungkinan dapat disebabkan oleh terjadinya proses penyerapan uap air dari

    atmos'er (Suastuti ,4!$ )andungan air dalam minyak mampu mempercepat

    kerusakan minyak$Air yang ada dalam minyak dapat juga dijadikan sebagai media

     pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghidrolisis minyak$

    95 Bilangan Penyabunan

    %ilangan penyabunan (Saponification Value! menunjukkan secara relati' 

     besar kecilnya molekul asam-asam lemak yang terkandung dalam gliserida (Iulia

    et al  ,11!$ Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya mg )9+ yang

    dibutuhkan untuk menyabunkan minyak secara sempurna dalam 1 gram minyak 

    tersebut (0amdja et al  ,1!$

    1 2 30

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    Merek Segar Terbuka Merek Jelantah uka

    Merek Segar Tutup Merek Segar uka

    !urah Jelantah Tutup !urah Jelantah uka

    !urah Segar Tutup !urah Segar uka

     Minggu ke"

    )adar %ilangan Penyabunan (@b67!

    =ambar . *iagram bilangan penyabunan pada minyak bermerk dan curah

    +asil analisis bilangan penyabunan pada minyak goreng curah dan

     bermerk minggu ke- dapat dilihat pada gambar$ %ilangan penyabunan minyak 

    goreng curah segar terbuka ialah ,$1@ curah bekas terbuka 2$1@ %imoli segar 

    terbuka ialah 12$4@ dan %imoli bekas tebuka ialah ,:$:@ memenuhi persyaratan

    SN - :1- ,,$ %ilangan penyabunan minyak goreng di minggu ke 1 untuk 

    minyak goreng curah segar dengan perlakuan terbuka ialah 2$;2@ dan tertutup

    ialah 2$4@$ /inyak goreng curah bekas dengan perlakuan terbuka ialah 1,$.4@

    dan tertutup ialah 11$2@$ /inyak goreng bimoli segar dengan perlakuan terbuka

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    15/27

    1.

    ialah ,$21@ dan tertutup ialah 2$,.@$ /inyak goreng bimoli bekas dengan

     perlakuan terbuka ialah :$42@ dan tertutup ialah ,1$24@$ /emenuhi persyaratan

    SN - :1- ,, untuk kualitas minyak$

    %ilangan penyabunan minyak goreng di minggu ke , untuk minyak goreng

    curah segar dengan perlakuan terbuka ialah .$.@ dan tertutup ialah 2$1@$ /inyak goreng curah bekas dengan perlakuan terbuka ialah 1$2@ dan tertutup ialah

    ;$.@$ /inyak goreng bimoli segar dengan perlakuan terbuka ialah :$42@ dan

    tertutup ialah ,1$24@$ /inyak goreng bimoli bekas dengan perlakuan terbuka

    ialah ,$;,@ dan tertutup ialah 1$1:@$ /emenuhi persyaratan SN - :1- ,,

    untuk kualitas minyak

    %ilangan penyabunan minyak goreng di minggu ke untuk minyak goreng

    curah segar dengan perlakuan terbuka ialah 1$.@ dan tertutup ialah 1$4@$ /inyak 

    goreng curah bekas dengan perlakuan terbuka ialah 1$@ dan tertutup ialah ,$:@$

    /inyak goreng bimoli segar dengan perlakuan terbuka ialah ;$2@ dan tertutup

    ialah 1,$;@$ /inyak goreng bimoli bekas dengan perlakuan terbuka ialah

    1.$.:@ dan tertutup ialah ,,$,@$ /emenuhi persyaratan SN - :1- ,,untuk kualitas minyak$

    Tabel 1 Standar mutu minyak goreng berdasrkan SN-:1-144.

    )riteria Persyaratan

    %au dan rasa Normal

    Warna /uda >ernih

    )adar air /aG $@

    %erat jenis $4 g6&

    Asam lemak bebas /aG $@

    %ilangan peroksida /aG 1$; mg oksigen61g

    %ilangan od :.-:;

    %ilangan Penyabunan 14;-,;

    ndeG %ias 1$::2-1$:.

    %ilangan penyabunan merupakan indikasi dari bobot molekul trigliserida

    dalam minyak$ %ilangan penyabunan yang tinggi menyebabkan minyak tersebut

    dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun$ %ilangan peyabunan yang

    tinggi disebabkan rendahnya kandunngan asam lemak dalam minyak$ %ilangan

     penyabunan berbanding terbalik dengan berat molekul dan rantai panjang asam

    lemak$ 9leh karena itu semakin pendek rantai karbon maka semakin tinggi

     bilangan penyabunan yang dihasilkan$(Atina'u dan %edemo ,11!$ 5aktor landalam penurunan bilangan penyabunan ialah adanya 3at aditi' yang ditambahkan

    dalam pembuatan minyak ( Bkop et al  ,!

    %erdasarkan hasil penyimpanan selama minggu semakin lama

     penyimpan maka bilangan penyabunan semakin menurun sedangkan

     perbandingan bilangan penyabunan pada jelantah lebih besar dibandingkan

    minyak segar$ +al ini dikarenakan saat pemanasan rantai karbon dalam minyak 

    akan terputus dan menghasilkan bobot molekul yang rendah /inyak dengan

    keadaan terbuka menghasilkan bilangan penyabunan lebih tinggi dibandingkan

    minyak dengan keadaan tertutup$ +al ini disebabkan minyak akan mudah

    teroksidasi bila terkena cahaya matahari sehingga menghasilkan putusnya ikatan

    rangkap yang menyebabkan ikatanya lemah dan menyebabkan bobot molekul

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    16/27

    rendah$ Perbandingan bilangan penyabunan pada minyak bermerk lebih tinggi

    dibandingkan minyak curah$ +al ini kemungkinan terjadi karena adanya

     pencemaran dalam tangki penyimpanan sehingga menyebabkan nilai bobot

    molekul tinggi dan bilangan penyabunan rendah$

    :5 Bilangan Peroksida

    +asil pengukuran terhadap bilangan peroksida menunjukkan

    kecenderungan meningkat disetiap minggunya$ +asil analisis terhadap bilangan

     peroksida pada minyak goreng curah dapat ditunjukkan pada =ambar di ba#ah ini

    C

    1 2 3 4

    0

    5

    10

    15

    20

    25

     Jelantah Terbuka

     Jelantah Tertutup

    Segar Terbuka

    Segar Terbuka

     

    Minggu ke -

    mek/Kg

    =ambar ; =ra'ik bilangan peroksida pada sampel minyak curah

    %erdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil pada sampel minyak curah

    setiap minggunya mengalami kenaikan bilangan peroksida kecuali pada minggu

    ke tiga$ /inyak curah segar menghasilkan kadar bilangan peroksidanya sebesar 

    2$; mek6)g sedangkan pada minyak curah jelantah menghasilkan kadar 

    sebesar11$1, mek6)g minggu ke dua minyak curah segar terbuka menghasilkan

    kadar bilangan peroksida sebesar .$2 mek6)g dan yang tertutup sebesar 11$2

    mek6)g$ /inyak curah jelantah terbuka menghasilkan kadar bilangan peroksidasebesar 1:$. mek6)g dan yang terbuka sebesar 1$. mek6)g$ /inggu ke tiga

    minyak curah segar terbuka menghasilkan kadar bilangan peroksida sebesar ;$

    mek6)gdan yang tertutup sebesar 2$,. mek6)g sedangkan minyak curah jelantah

    terbuka menghasilkan bilangan peroksida sebesar 1$: mek6)gdan yang tertutup

    sebesar 1,$4 mek6)g$ /inggu ke empat minyak curah segar terbuka

    menghasilkan bilangan peroksida sebesar 1;$2 mek6)gdan yang tertutup sebesar 

    1$;2 mek6)g sedangkan minyak curah jelantah terbuka menghasilkan kadar 

     bilangan peroksida sebesar ,$.: mek6)gdan yang tertutup sebesar 1;$;:

    mek6)g$ /inggu ketiga bilangan peroksida mengalami penurunan hal tersebut

    disebabkan karena peroksida yang terbentuk teroksidasi kembali menjadi

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    17/27

    1

    senya#a-senya#a lain seperti keto aldehid dan lain-lain$ %esarnya bilangan

     peroksida pada minyak kemasan dapat ditunjukkan pada =ambar di ba#ah ini C

    1 2 3 4

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    Segar Terbuka

    Segar Tertutup

     Jelantah Terbuka

     Jelantah Tertutup

     

    Minggu ke -

    mek/Kg

    =ambar =ra'ik bilangan peroksida pada sampel minyak kemasan

    %erdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil bah#a minggu pertama

    /inyak kemasan segar menghasilkan kadar bilangan peroksidanya sebesar ,$2

    mek6)g sedangkan pada minyak kemasan jelantah menghasilkan kadar sebesar 

    1: mek6)g minggu ke dua minyak kemasan segar terbuka menghasilkan kadar 

     bilangan peroksida sebesar ;$42 mek6)g dan yang tertutup sebesar 2$, mek6)g

    sedangkan minyak kemasan jelantah terbuka menghasilkan kadar bilangan

     peroksida sebesar 2$: mek6)g dan yang terbuka sebesar $,. mek6)g$ /inggu

    ke tiga minyak kemasan segar terbuka dan segar tertutup tidak menghasilkan

    kadar peroksida sedangkan minyak kemasan jelantah terbuka menghasilkan

     bilangan peroksida sebesar .$; mek6)g dan yang tertutup sebesar .$. mek6)g$

    /inggu ke empat minyak kemasan segar terbuka menghasilkan bilangan

     peroksida sebesar 1$2. mek6)g dan yang tertutup sebesar 1$2 mek6)g

    sedangkan minyak kemasan jelantah terbuka maupun minyak kemasan jelantah

    tertutup tidak menghasilkan kadar peroksida$

    %erdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bah#a minyak segar maupun

    minyak jelantah dari minggu satu ke minggu ke dua mengalami kenaikan kadar 

     peroksida dan dari minggu dua ke minggu ke tingga mengalami penurunan$ +alini disebabkan ketika minggu satu ke minggu kedua minyak teroksidasi sehingga

    menghasilkan bilangan peroksida yang meningkat namun dari minggu kedua ke

    minggu ke tiga minyak yang teroksidasi dan membentuk peroksida teroksidasi

    kembali menjadi senya#a lainnya seperti aldehida keton dan lain-lain sehingga

    mulai minggu dua ke minggu ke tiga menghasilkan kadar peroksida yang

    menurun$

    Penyimpanan minyak sangat mempengaruhi kenaikan bilangan peroksida$

    %erdasarkan hasil uji semua sampel minyak yang disimpan dengan keadaan

    tertutup setiap minggunya menghasilkan kadar bilangan peroksida yang lebih

    kecil dibandingkan dengan minyak dalam keadaan terbuka karena menurut

    /ulasari dan Htami (,1,! meningkatnya peroksida dalam suatu minyak goreng

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    18/27

    disebabkan karena 'rekuensi penggorengan yang sering dan paparan langsung dari

    udara maupun sinar matahari$ Sedangkan kadar peroksida pada minyak curah

    maupun minyak kemasan jelantah memiliki kadar peroksida yang lebih besar 

    dibandingkan dengan minyakyang segar hal ini disebabkan karena

    minyakjelantah telah digunakan beberapa kali untuk menggoreng$ /enurut/ulasari dan Htami (,1,! 'rekuensi penggorengan yang makin sering

    mengakibatkan kandungan peroksidanya semakin meningkat hal ini dikarenakan

    reaksi oksidasi termal yang terjadi pada saat penggorengan9ksidasi termal yakni

    oksidasi yang dikarenakan adanya pemanasan dan adanya paparan udara yang

    mengakibatkan terbentuknya peroksida$

    >ika dibandingkan dengan minyak curah minyak kemasan memiliki nilai

     peroksida lebih rendah dibandingkan dengan minyak curah$ +al ini dapat terjadi

    karena minyak curah lebih mudah terpapar sinar matahari dibanding minyak 

    kemasan hal ini serupa dengan yang dinyatakan oleh Aminah (,1! bah#a

    minyak curah terdistribusi tanpa kemasan paparan oksigen dan cahaya pada

    minyak curah lebih besar dibanding dengan minyak kemasan$ /enurut SN:1C,1 tentang minyak goreng bah#a kandungan peroksida dalam minyak 

    goreng tidak boleh melebihi dari 1 mek 9,6)g berdasarkan hasil percobaan

    didapatkan hasil bah#a kadar peroksida pada minyak kemasan segar maupun

     jelantah mulai minggu dua sampai minggu empat melebihi kadar maksimum yang

    telah ditentukan sedangkan pada minyak curah segar mulai minggu dua memiliki

    kadar peroksida melebihi kadar maksimum dan pada minyak curah jelantah mulai

    minggu pertama kadar maksimumnya telah melebihi kadar maksimum yang telah

    ditentukan$ )erusakan minyak selama proses penggorengan akan mempengaruhi

    mutu dan nilai dari minyak dan bahan yang digoreng$ Sehingga minyak yang

    memiliki kandungan peroksida yang melebihi kadar maksimum sudah tidak layak 

    untuk digunakan sebab menurut )etaren (142;! minyak yang rusak terjadi proses

    oksidasi polimerisasi dan hidrolisis$ Proses tersebut menghasilkan peroksida yang

     bersi'at toksik dan asam lemak bebas yang sukar dicerna oleh tubuh$

    P$N%"%P

    Sim1ulan

    %erdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil bah#a kandungan peroksida pada minyak kemasan lebih sedikit dibandingkan dengan minyak curah dan setiap

    minggunya semua sampel minyak mengalami kenaikan kadar peroksida$ %ilangan

    $

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    19/27

    14

    DA'"AR P%S"AKAAminah Siti$ ,1$ %ilangan peroksida minyak goreng curah dan si'at

    organoleptiktempe pada pengulangan penggorengan$ urnal !angan dan

    "izi Vol. #$ %o. #$.

    Ariecetti > A Tubino /$ ,1,$ A 7isual titration method 'or the determination o' the acid number o' oil and 'ats C a green alternati7e$ ournal American

    &il 'hemSoc$ 1$16s11:;-1,-,111-1$

    Atina'u =* and %edemo %$ Bstimation o' total 'ree 'atty acid and cholesterol

    content in some commercial edible oils in Bthiopia$  ournal 'ereals

    &ilseeds.

    *iana dan /ihai sonia$ ,1,$ 8orrosion %eha7iour o' Automoti7e /aterials in

    %iodiesel 'rom Sun'lo#er 9il$ ournal of chemistry.

    Bkop SA$ Btuk %A$ Bddy N9$ ,$ B''ect o' Some &ocal Additi7es on the

    8hemical 8onstituent o' Palm 9il$  urnal Application Science

     (nironment. 11 (1! 2. - 24

    =una#an B0 Wulandari SA Iuanita B Suhendra *$ ,1:$ Sintesis biodiesel dari

    minyak biji kapuk ('eibapentandra! melalui proses transesteri'ikasi

    kimia#i dan 'ragmentasi ion metilester$  urnal !enelitian Alchemy  1(,!C

    1:-11.$

    +amilton 0> 142;$ The chemistry o' rancidity in 'oods$ *i dalam Allen >8 dan

    0> +amilton (eds!$ *ancidity in foods$ +al 1-,$

    )etaren S$ ,2$ !engantar +eknologi Minyak dan emak !angan$ >akarta (*!C

    H Press$

    /ardina P 5aradina B dan Setia#ati N$ ,1,$ Penurunan angka asam pada

    minyak jelantah$ urnal -imia. ;(,! C 14;-,$

    /eida ABWinarniWoro S$ ,1,$ 9ptimalisasi penggunaan en3im bonggol nanasdalam pembuatan minyak kelapa$  ndonesian ournal of 'hemical 

    Science$ 1(1!

    /urniati +andayani SS )umalasari 0*$ ,1:$ Pengaruh jenis katalis pada

    sintesispoliol dari minyak inti biji kenari /canarium commune) dengan

    metode epoksidasi$ urnal !enelitian0%*AM $1 /$)2 SS% #1345##61$

    0amdja 5 5ebrina & )risdianto *$ ,1$ Pemurnian minyak jelantah

    menggunakan ampas tebu sebagai adsorben$ urnal +eknik -imia$ 1(1!$

    Sandha =) S#ami J)$ ,4$ >ojoba oil as an organic shel' stable standard oil-

     phase base 'or cosmetic industry$ *asayan ournal 'hemical $ Jol$, (,!C

    -;$

    Sartika 0A*$ ,4$ Pengaruh suhu dan lama proses menggoreng (deep 'rying!terhadap pembentukan asam lemak trans$ Markara Sains 1C ,-2

    Suastuti Adhi * / A$ ,4$ )adar air dan bilangan asam dari minyak kelapa yang

    dibuat dengan cara tradisional dan 'ermentasi$ urnal -imia. (,! C ;4-:$

    Thiru7engadara7i %$ ,1,$ Acid-cataly3ed esteri'ication o' karanja

    (Pongamiapinnata! oil #ith high 'ree 'atty acids 'or biodiesel

     production$ ournal of fuel. 42C 1

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    20/27

    LAMPIRAN

    &ampiran 1 +asil Standardisasi Na,S,9 dengan ) ,8r ,9

    )/ % P1Hlanga

    nJol$ ) ,8r , K) ,8r ,9L Jol$ Na,S,9 (ml! KNa,S,9L 0erata

    /inggu )e- (ml! (N! A#alAkhi

    r Terpakai (N! (N!

    1 . $1:1 $ :$: $ $1: $1:

    , . $1:1 :$4 2$; $ $1:

    . $1:1 2$; 1,$ $ $1:

    1 1 . $1:1 $ $4 $4 $1. $1:;

    , . $1:1 $4. 11$2 $2. $1.,

    . $1:1 11$2 1.$;. $2. $1.,

    , 1 . $12 ;$1. 1$ :$.. $112 $11,

    , . $12 1:$2. 14$ :$:. $11

    . $12 14$ ,$2 :$. $11,

    1 . $12, $ .$2 .$2 $4 $4

    , . $12, 12$ ,:$1 .$2 $4

    . $12, ,:$1 ,4$4. .$2. $4,.

    )/ % P,Hlanga

    nJol$ ) ,8r , K) ,8r ,9L Jol$ Na,S,9 (ml! KNa,S,9L 0erata

    /inggu )e- (ml! (N! A#alAkhi

    r Terpakai (N! (N!

    1 1 $111 $1 11$, 11$1 $1 $1

    , 1 $11, 11$, ,,$. 11$1. $1

    1 $111 ,,$. $; 11$,. $44

    1 1 ,. $1,; ,$ 14$1 1$1 $1. $1.

    , ,. $1,; $ 1$1 1$1 $1.

    &anjutan lampiran1 +asil Standardisasi Na,S,9 dengan ) ,8r ,9 ,. $1,; ,2$, :.$ 1$1 $1.

    , 1 ,. $1 $ ,:$1 ,:$1 $1 $1;

    , ,. $1 ,:$1 :2$ ,:$, $1

    ,. $1 $ ,:$1 ,:$1 $1

    1 1,$. $1, $ 1$ 1$ $42: $424

    , 1,$. $1, 1$2 ,;$2 1$ $42:

    1,$. $1, ,;$2 4$2 1,$2 $444

    ndikator C Amilum

    Perubahan Warna C 8oklat-+ijau

    0eaksi C

    ↔ Cr2 O7 2+ + 14H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7H2 O

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    21/27

    ,1

    (G1!2I- → I2 + 2e -  (G!

    ↔Cr2 O7 2+ + 14H+ + 6I- → 2Cr 3+ + 7H2 O

    ≫ I 2 + 2 e- →2 I-

    S2O 32-+ H2 O→S2O 42-+2H + + 2 e -

    ≫ I2 + S2O32- + H2O→ 2I - + S2O4

    8ontoh Perhitungan C

    Penentuan bobot ) ,8r , yang dilarutkan

    %obot ) ,8r , (g! F K)  ,8r ,L(N! G %B ) ,8r , (g6mol! G Jol$ &arutan (&!

    F $1 N G :4 g6mol G $1 &F $:4 g

    )onsentrasi ) ,8r , berdasarkan bobot yang ditimbang ($.11 g!C

    K) ,8r ,L(N! FBobot K2Cr207 (g)

    B K 2 Cr20 7 (g!"ol) # $ol. %ar&ta' (%)

    F0.101 g

    11 g!"ol # 0.1 %

    F $1:1 N

    )onsentrasi Na,S,9 ha=sil standardisasi

    (JGN!  Na,S,9 F (JGN!),8r,

     N Na,S,9 F($#N)K2Cr207

    * Na2S2O3

    F "l # 0.1041 N

    3.70 "l

    F $1: N

    0erata konsentrasi standar Na,S,9

    0erata F∑ Na2S2O3,'

    F 0.1407 N  + 0.1407 N + 0.1407 N3

    F $1: N

    &ampiran , Standardisasi +8l dengan %oraks ()/ % P1!

    )/ % P1 Hlangan Jol$ %oraks K%oraksL Jol$ +8l (ml! K+8lL 0erata

    /inggu )e- (ml! (N! A#al Akhir Terpakai (N! (N!

    1 1 1 $11 $. 1:$, 1$ $, $,

    , 1 $11 1:$, ,2$ 1$2 $14

    . $11 ,2$1 .$, $1 $11

    1 1 $11 $; 2$.. $4. $1,: $1,

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    22/27

    , 1 $11 2$; 1;$. $4 $1,2.

    1 $11 1;$.. ,:$. $4. $1,:

    , 1 1 $1, $ 4$2 4$2 $1,,: $114

    , . $1, 1:$4 14$2 :$4 $1,,:

    . $1, 1.$ 14$4. :$4. $11,1

    1 1 $1 $ $. $. $1,4 $1,:

    , . $1 ;$.. 1$. $4. $1,;.2

    . $1 11$ 1.$;. $4. $1,;.2

    )/ % P, Hlangan Jol$ %oraks K%oraksL Jol$ +8l (ml! K+8lL 0erata

    /inggu )e- (ml! (N! A#al Akhir Terpakai (N! (N!

    1 1 $14 $ ,;$4 ,;$4 $. $;

    , 1 $14 $ ,;$4 ,;$4 $.

    1 $11 $2 $; ,;$2 $

    1 1 1 $11. $ 1:$; 1:$. $ $

    , 1 $11. 1:$; ,4$1 1:$. $

    1 $11. $ 1:$. 1:$. $

    , 1 1 $1. $ 1:$ 1:$ $;2: $;21

    , 1 $1. 1:$ ,4$. 1:$2 $;4

    1 $1. ,$ 1$. 1:$2 $;4

    1 1 $1 1$, 1$. 1,$.. $44 $2

    , 1 $1 1$. ,;$ 1,$.. $44

    1 $1 ,;$;. 4$1. 1,$. $2,

    ndikator C >ingga /etil

    Perubahan Warna C )uning-/erah

    0eaksi C Na 2 B 4 O7 . 10H 2O + 2HCl→H3 BO3 + 2NaOH

    8ontoh Perhitungan C

    Penentuan bobot boraks yang dilarutkan

    %obot %oraks (g! F KboraksL(N! G %B%oraks (g6mol! G Jol$ &arutan (&!

    F $1 N G 141 g6mol G $1 &

    F 1$41 g

    )onsentrasi %oraks berdasarkan bobot yang ditimbang (1$4,41 g!C

    KboraksL(N! F

    Bobot Bora (g)

    B bora (g!"ol) # $ol. %ar&ta' (%)   F

    1.21 g

    11 g!"ol # 0.1 %  F $11 N

    )onsentrasi +8l hasil standardisasi

    (JGN!+8l F (JGN!%oraks

     N+8l lF($#N) Bora

    * HCl

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    23/27

    ,

    F10 "l # 0./0/0 N

    13.70 "l

    F $, N

    0erata konsentrasi standar +8l

    0erata F∑ HCl,'

    F0.0737 N + 0.0731 N + 0.0711 N

    3

    F $, N

    &ampiran Standardisasi Na9+ dengan Asam 9ksalat

    )/ % P1

    Hlanga

    n Jol$ Asam KAsam 9ksalatL Jol$ Na9+ (ml!

    KNa9+

    L 0erata

    /inggu )e-9ksalat

    (ml!(N! A#al Akhir  

    Terpakai

    (N! (N!

    1 1 $11 $. .$1 .$. $,$14

    4

    , 1 $11 $1 1,$1. .$. $,

    1 $11 1,$1. 1$,. .$1 $142

    1 1 1 $1, $ :$2. :$2. $,1$,1

    .

    , 1 $1, $ :$ :$ $,1

    1 $1, :$ 4$: :$ $,1

    , 1 1 $1, $ .$2 .$2 $1;$1

    ;

    , 1 $1, .$2 11$ .$2 $1;

    1 $1, 11$; 1$: .$2 $1;

    1 1 $1, $ $ $ $1:$1:

    , 1 $1, $ 1:$.. $,. $1:1

    1 $1, 1:$; ,1$2. $,. $1:1

    )/ % P,Hlanga

    nJol$ Asam KAsam 9ksalatL Jol$ Na9+ (ml!

    KNa9+L

    0erata

    /inggu )e-9ksalat

    (ml!(N! A#al Akhir  

    Terpakai

    (N! (N!

    1 1 $111 $1 11$, 11$1 $1 $1

    , 1 $11, 11$, ,,$. 11$1. $1

    1 $111 ,,$. $; 11$,. $44

    1 1 1 $12 $. .$4 .$: $,$,

    , 1 $1; .$4 11$, .$ $,

    1 $1: 11$, 1;$: .$, $,

    , 1 1 $1 $ .$1 1$1 $1,$1

    ,

    , 1 $1 .$1 1$ 1$, $11

    1 $1 1$ 1.$: 1$1 $1,

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    24/27

    1 1 $1,, $ 2$: 2$: $1:.$1:

    .

    , 1 $1,, 2$: 1;$: 2$: $1:.

    1 $1,, 1;$2 ,.$, 2$: $1:.

    ndikator C 5enol'talein

    Perubahan Warna C Tidak ber#arna-/erah muda

    0eaksi CC2H 2O4 .2H 2O + 2NaOH → Na2 C2O 4 + 4H2O

    8ontoh Perhitungan C

    Penentuan bobot Asam 9ksalat yang dilarutkan

    %obot Asam 9ksalat (g! F KAsam 9ksalatL(N! G %B Asam 9ksalat (g6mol! G Jol$ &ar 

    (&!

      F $1 N G ; g6mol G $1 &F $; g

    )onsentrasi Asam 9ksalat berdasarkan bobot yang ditimbang ($;; g!C

    KAsam 9ksalatL(N! FBobot a" Oalat (g)

    B a" Oalat (g!"ol) # $ol. %ar&ta' (%)

    F0.0636 g

    63 g!"ol # 0.1 %

    F $11 N

    )onsentrasi Na9+ hasil standardisasi

    (JGN!  Na9+ F (JGN! Asam 9ksalat

     N  Na9+ F($#N)a" Oalat* NaOH

      F10 "l # 0.0101 N

    .0 "l  F $, N

    0erata konsentrasi standar Na9+

    0erata F∑ NaOH,'

    F0.0200 N+ 0.0200 N + 0.01N

    3

    F $144 N

    /inggu

    ke Sampel

    Hlanga

    n%obot K+8lL Jol$ +8l (ml!

    K%ilangan

    PenyabunanL0erata

    (g! (N! A#al Akhir Terpakai (mg6g! (mg6g!

    %imoli segar 

    1 1$:. $,,,$:

    ,2$; ;$, ,1$, 12$4;4

    , 1$,. $, $1 4$1 4$ 1;$1

    %imoli jelantah 1 1$.. $, $1 ;$, ;$1 ,$:. ,:$:1:4

    , 1$ $, :$, 1,$ $2 ,1$2

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    25/27

    ,.

    8urah segar  1 1$ $, ;$, ,1$ 1.$. -2$ $.;

    , 1$ $,1$,

    ,,$: 4$, 1.$2:

    8urah jelantah 1 1$;. $, 2$: 12$ 4$4 1,$;: 1.$..

    , 1$; $, $ 2$: 2$: 12$:

    %lanko$,

    12$

    1$. 1$,

    1%imoli jelantah

    tutup1 1$ $1,

    ,$

    :,$. 1$. ,:$; ,,$42

    , 1$1 $1,,1$:

    ,$ 1$4 14$2

    %imoli jelantah buka

    1 1$. $1,,.$

    .$1 4$2 ,$1 .$,21

    , 1$,. $1, $ $.. $.. :,$2.

    %imoli segar 

    tutup1 1$. $1, $1 1$ 1$; $;4 2$12;

    , 1$ $1,1$2

    ,.$, 11$: 1.$4.

    %imoli segar  buka

    1 1$,. $1, ,,$4.

    ,$4 4$4. ,;$1 ,2$:,.

    , 1$: $1,1$

    ,,$4. 4$,. $.;

    %lanko $1, $ ,1$: 1$

    ,%imoli jelantah

    tutup1 1$, $114 ,$ 1,$: 1$1 11$ 1.$22

    , 1$: $114,,$;

    1$, 2$; 14$4

    %imoli jelantah buka

    1 1$, $114 $ 2$2 2$2 14$; ,$;14.

    , 1$. $114 $ 2$; 2$ ,,$12

    %imoli segar 

    tutup1 1$ $114

    ,1$

    1$ 1$ 11$. 1$1;2

    , 1$: $114 2$2 14$:. 1$;. 2$.,

    %imoli segar 

     buka1 1$1 $114

    14$:

    .,;$ $,. ,2$, ,$

    , 1$, $1141,$:

    ,,$:. 1$. 1,$.

    %lanko $114 2$2 ,1$ 1,$,

    %imoli jelantah

    tutup1 1$1 $1,: $ $; $; -;$, -2$::1:

    , 1$, $1,: $ 2$1 2$1 -1$1;

    %imoli jelantah buka

    1 1$,. $1,: $ 2$: 2$: -1,$, $;:

    , 1$1. $1,: $ 2$: :$ 1$

    %imoli segar tutup

    1 1$4 $1,: $ 2$, 2$, -1$1; -,$,4,;

    , 1$,. $1,: $ .$2. .$2. .$.2

    %imoli segar 

     buka1 1$ $1,: $ .$1. .$1. 1$, 2$,242

    , 1$. $1,: $ .$ .$ ;$.;

    %lanko $1,: $ ;$;. ;$;.

    ndikator C 5enol'talein

    Perubahan #arna C /erah muda < Tidak %er#arna

    8ontoh Perhitungan C

    Sampel minyak %imoli Segar- ulangan 1

    %ilangan Penyabunan F N +8l G (Jblanko-Jsampel! m& G .;1

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    26/27

      %obot Sampel (g!

    F $, N G (1$, < ;$,! m& G .;$1

    1$1. g

      F,1$, mg6gram

    &ampiran , %ilangan Penyabunan )/ %P,

    /ingg

    u )e-Sampel

    Hlanga

    n%obot K+clL Jol$ +cl (/l!

    K%ilangan

    PenyabunanL0erata

    (=! (N! A#al Akhir  Terpaka

    i(/g6=! (/g6=!

    8urah %aru 1 1$, $; 11$ ,,$ 11$ 1$2; ,$;

    , 1$1. $; $ 11$1 11$1 ,$,4

    8urah %ekas 1 1$ $; $, 2$. 2$ $44 2$1:42

    , 1$1. $; 1$ 4$, 2$, 2$1

    %lanko 1 1$: $; 4$, ,1$: 1,$, $

    18urah

    Segar(Terbuka!1 1$:. $ 11 ,$1. 1,$.. 2$, 2$;4

    , 1$1. $ $2 1$, 1,$: 4$4

    8urah

    Segar(Tertutup!1 1 $ $, 1,$; 1,$: 4$, 2$4;;2

    , 1$1. $ 1,$. 1,$. 2$1

    8urah

    >elantah(Terbuka

    !

    1 1$: $ 1, ,$. 11$. 1,$,1,$.2:

    , 1$, $ 11$: 11$: 1,$4

    8urah>elantah(Tertutu

     p!

    1 1 $ $4 1$,. 1,$. 4$:,11$2,;

    .

    , 1$. $ 11 11 1:$,

    %lanko 1$, $ 1:$. 1:$.

    ,8urah

    Segar(Terbuka!1 1$,. $;21 1$4. 1,$. 1$: 1$;,

    1$2.

    4

    , 1$, $;21 $ . 1$ 11$.

    8urah

    Segar(Tertutup!1 1$, $;21 $1 ,$ ,$; ;$12 ;$.

    , 1$,. $;21 1$: 1$2 ,$: ;$4

    8urah

    >elantah(Terbuka!

    1 1$, $;21 ;$1. 4 ,$2. .$: .$.,2.

    , 1$, $;21 1$2. ,$; ,$. .$,

    8urah

    >elantah(Tertutu

     p!

    1 1 $;21 1$1 1.$1 , 2$; 2$1

    , 1$. $;21 ,$ ,,$2. ,$1. $.

    %lanko 1$, $;21 :$ 2$4. :$,.

    8urah

    Segar(Terbuka!1 1$2 $2 1:$: ,:$1 4$ ,$, 1$..4

    , 1$,. $2 ,4$. 4$. 1 $22

    8urahSegar(Tertutup!

    1 1$1: $2 ,4$, 2$4 4$ ,$,1 1$42:2

    , 1$,, $2 4$2 4$2 1$;

  • 8/18/2019 Laporan Anpang Minyak

    27/27

    ,

    /inggu )e-

    SampelHlanga

    n%obot K+clL Jol$ +cl (/l!

    K%ilanganPenyabunanL

    0erata

    8urah

    >elantah(Terbuka

    !

    1 1$12 $2 4$2 4$2 1$; 1$:

    , 1$ $2 14$; ,4$. 4$2 1$8urah

    >elantah(Tertutu

     p!

    1 1$; $2 14$. ,4$1 4$; ,$;2 ,$:4

    , 1$, $2 4$4 14$; 4$ ,$14

    %lanko :$ 1:$4 1$,

    ndikator C 5enol'talein

    Perubahan #arna C /erah muda < Tidak %er#arna

    8ontoh Perhitungan C

    Sampel minyak 8urah %aru- ulangan 1

    %ilangan Penyabunan F N +8l G (Jblanko-Jsampel! m& G .;$1

      %obot Sampel (g!

    F $, N G (1,$, < 11$! m& G .;$1

    1$, g

    F1$2; mg6gram