LAPORAN FAAL 2007

26
KELOMPOK B 13 Ratu Balqis (1102007225) Shaterio (1102007257) Shindy Oktaviana (1102007258) Sisca agustina (1102007260) Sri Rahayu (1102007267) Suryo Pratomo (1102007270) Syarifah Husna (1102007271) Wisnu Sakti Dwi Putranto (1102007293) Zeppa musnicu (1102007307)

description

,

Transcript of LAPORAN FAAL 2007

Page 1: LAPORAN FAAL 2007

KELOMPOK B 13Ratu Balqis (1102007225) Shaterio (1102007257)

Shindy Oktaviana (1102007258)Sisca agustina (1102007260)

Sri Rahayu (1102007267)Suryo Pratomo (1102007270)

Syarifah Husna (1102007271)Wisnu Sakti Dwi Putranto (1102007293)

Zeppa musnicu (1102007307)

Page 2: LAPORAN FAAL 2007

VI.4 Pendengaran dan Keseimbangan

VI.4.1 Pendengaran

TUJUAN :1. Mengukur ketajaman pendengaran dengan menggunakan audiometer (pemeriksaan audiometer).2. Membuat kesimpulan mengenai “hearing loss” dari hasil pemeriksaan audiometer sehingga dapat menetapkan apakah pendengaran orang percobaan dalam batas-batas normal atau tidak.

Alat-alat yang diperlukan :1. Audiometer merk ADC. Lengkap dengan telepon telinga dan formulir.2. Penala berfrekwensi 256.3. Kapas untuk menyumbat telinga.

1. AUDIOMETERKeterangan teknis mengenai audiometer :P-VI.4.1 Apa guna audiometer dan bagaimana cara kerjanya ?Pada bagian muka audiometer ADC terdapat berbagai tombol dan skala yang berfungsi sebagai berikut :Tombol 1 (T) : Tombol Utama.Gunanya untuk menghidupkan atau mematikan alat.

Tombol 2 (T2) : Tombol Frekwensi Nada.Dengan menggunakan T2 ini kita memilih frekwensi nada yang dapatdibangkitkan oleh alat. Frekwensi tersebut dapat dibaca pada skala (S2)yang dinyatakan dalam satuan hertz.P-VI.4.2 Apa yang dimaksud dengan frekwensi hertz ?

Tombol 3 (T3) : Tombol Kekuatan Nada.Dengan tombol ini kita dapat mengatur kekuatan nada, kekuatan nada dapatdibaca pada skala (S1) yang dinyatakan dalam decibel.P-VI.4.3 Apa yang dimaksud dengan satuan decibel ?

Page 3: LAPORAN FAAL 2007

Tombol 4 (T4) : Tombol Pemilih Telepon TelingaBila tombol ini menunjukan ke “B”, berarti nada yang dihantarkan ketelponberwarna hitam (Black). Bila tombol menunjuk ke “G” yang bekerja hanyahanya telepon kelabu (grey).

Tombol 5 (T5) : Tombol Penghubung NadaDengan memutar tombol ini ke kiri, nada akan terdengar di telepon bilaTombol di lepas, nada tidak terdengar lagi.P-VI.4.4 Apa yang dimaksud pemutusan nada pada pemeriksaan ?

Tata Kerja :1. Pemeriksaan menyiapkan alat sebagai berikut :a. Putar tombol utama (T1) pada “Off”.b. Putar tombol frekwensi nada (T2) pada 125.c. Putar tombol kekuatan nada (T3) pada-10dp.P-VI.4.5 Apa arti fisikologis intensitas 0 dp pada alat ?2. Hubungkan audiometer dengan sumbu listrik (125V) dan putar T1 ke “ON”, S1 dan S2 akan menyala, bila tidak demikian halnya laporkan pada supervisor.3. Suruhlah orang percobaan duduk membelakangi audiometer dan pasanglah telepon pada telinganya sehingga telepon “Black” ditelinga kiri.4. Berikan petunjuk kepada orang percobaan untuk mengacungkan tangannya ke atas pada saat mulai dan selama ia mendengar nada melalui salah satu telepon, dan menurunkan tangannya pada saat nada mulai tidak terdengar lagi.5. Tunggulah 2 menit lagi untuk “memanaskan” alat.6. Putarlah T5 ke kiri dan pertahankanlah selama pemeriksaan.7. Putarlah tombol kekuatan T3 perlahan-lahan searah dengan jarum jam sampai orang percobaan mengacungkan tangannya ke atas.8. Teruskanlah memutar tombol tersebut sebesar 10 db dan kemudian putarlah tombol T3 tersebut perlahan-lahan berlawanan dengan jarum jam sampai orang percobaan menurunkan tangannya. Catatlah angka db pada saat itu.9. Ulangilah tindakan 7 dan 8 dua kali lagi dan ambilah angka terkecil sebagai “hearing loss” orang percobaan pada frekwensi 125 hz.10. Selama percobaan ini lepaskanlah sekali-kali T5 pada waktu orang percobaan mengacungkan tangannya untuk menguji apakah orang percobaan benar-benar mendengar nada atau hanya pura-pura mendengar.11. Ukurlah, “hearing loss” untuk telinga yang sama dengan cara yang sama pula pada frekwensi 250, 500, 1000, 2000, 4000, 8000, 12000 Hz dan catatlah data hasil pengukuran pada formulir yang telah disediakan.12. Ulangi seluruh pengukuran ini untuk telinga yang lain.

Page 4: LAPORAN FAAL 2007

13. Buatlah audiogram orang percobaan pada formulir yang telah disediakan dengan data yang diperoleh pada pengukuran.

Teori:Alat yang dikenal sebagai audiometer, mencotoh rrangkaian oktaf dari skala C seperti pada penala. Intensitas nada dapat dipertahankan pada tingkat tertentu, tidak seperti penala yang intensitas nadanya akan berkurang setelah dibunyikan. Nada dapat pula diinterupsi sesuai kehendak, intensitas dapat dapat dilemahkan pada interval tertentu dengan hambatan elektris – dengan demikian intensitas bunyi dapat dihitung.

Jawaban:1. P-VI.4.1 Apa guna audiometer dan bagaimana cara kerjanya ?J : Mengukur ketajaman pendengaran.Cara kerjanya yaitu, menghasilkan nada-nada murni dengan beragam frekuensi yang didengar melalui earphone. Pada setiap frekuensi, ditentukan intensitas ambang dan dicatat pada sebuah grafik sebagai presentase dari pendengaran normal. Hal ini menghasilkan pengukuran objektif derajat ketulian dan gambaran mengenai rentang nada yang paling terpengaruh.2. P-VI.4.2 Apa yang dimaksud dengan frekwensi hertz ?J : Nada murni yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang sifatnya harmonis sederhana. Jumlah getaran per detik dinyatakan dalam hertz.3. P-VI.4.3 Apa yang dimaksud dengan satuan decibel ?J : Satuan decibel (db) yaitu logarima dari rasio dua daya atau tekanan. 4. P-VI.4.4 Apa yang dimaksud pemutusan nada pada pemeriksaan ?J : Untuk menguji apakah orang percobaan benar-benar mendengar nada atau hanya berpura-pura mendengar.5. P-VI.4.5 Apa arti fisikologis intensitas 0 dp pada alat ?J :Intensitas 0 atau audiometrik nol adalah median ambang bunyi yang didapat dari suatu sampel yang sangat besar dari kelompok dewasa muda tanpa keluhan pendengaran, tanpa riwayat penyakit telinga dan tidak flu akhir-akhir ini.

Page 5: LAPORAN FAAL 2007

Hasil

Page 6: LAPORAN FAAL 2007

VII.2 SIKAP DAN KESEIMBANGAN BADAN

TUJUAN :1. Mengemukakan berbagai reaksi perubahan sikap badan katak oleh perangsangan kanalis semisirkularis dan reaksi “menegakkan badan” setelah ekstirpasi labirin.2. Menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi reaksi perubahan sikap diatas.3. Mendemonstrasikan kepentingan kedudukan kepala dan mata dalam mempertahankan keseimbangan badan pada manusia.4. Mendemonstrasikan dan menerangkan pengaruh percepatan sudut :a. Dengan kursi Barany terhadap :- Gerakan bola mata- Tes penyimpangan penunjukan- Tes jatuh- Kesan (sensasi)b. Dengan berjalan mengelilingi statif

ALAT DAN BINATANG PERCOBAAN YANG DIPERLUKAN :1. Katak2. Papan fiksasi katak + gelas beker3. Ether + kapas + jarum pentul4. Skapel + gunting halus + pinset halus + bor halus5. Kursi putar barany6. Tongkat atau statif yang panjang7. Bak berisi air

TEORI

Vstibulum yang terdapat di dalam labirin, telinga bagian dalam mempunyai andil 55% dalam patofisiologi alat keseimbangan tubuh. Ada dua jenis organ (reseptor) sensoris di dalam labirin yaitu pendengaran dan keseimbangan yang merupakan sel berambut (hair cells). Kedua sel ini terbenam di dalam cairan endolimf sehingga bila ada aliran/gelombang akibat perangsangan bunyi (pendengaran) atau gerakan (keseimbangan) rambut sel menekuk ke arah tertentu dan mengubah transmisi sensoris. Organ pendengaran ini disebut organ corti, sedangkan untuk keseimbangan disebut organ vestibulum. Vestibulum dibedakan atas crista dan makula yang masing-masing sensitive terhadap rangsangan gerakan sirkuler, dan linier.Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis

Page 7: LAPORAN FAAL 2007

semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak. Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri.Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.

HASIL PERCOBAAN

A. Percobaan pada katak- Setelah dipusingkan, mata katak mengalami miosis dan kemudian dimasukkan dalam bak berisi air. Katak berenang lurus mengelilingi bak berisi air.- Setelah katak dibius dan dirusak labirin kanannya, kemudian katak dimasukkan kedalam bak, katak berenang miring ke arah kiri.- Setelah kedua labirin katak dirusak dan dimasukkan ke dalam bak, katak berenang lurus. Ketika katak menabrak dinding bak, katak hanya berenang ditempat dan tidak dapat berbelok.

PEMBAHASAN

Sistem keseimbangan (vestibuler) merupakan organ yang mendeteksi keseimbanagn. Vestibuler terdiri dari labirin tulang dan labirin membranosa. Labirin tulang merupakan ruangan yang terletak dalam bagian petrosus dari tulang temporal. Oleh karena labirin tulang merupakan bagian dari sistem keseimbanagn, maka ketika labirin tulang dari katak dirusak dan katak dimasukkan ke dalam bak, katak masih dapat berenang lurus. Tetapi ketika katak menabrak dinding bak, katak hanya berenang ditempat dan tidak dapat berbelok.Labirin membranosa terdiri dari, cochlea, tiga kanalis semisirkularis dan urtikulus sakulus.

PERTANYAAN DAN JAWABANPertanyaan

Page 8: LAPORAN FAAL 2007

1. Apa maksud memlingkan kepala katak?2. bagaimana mengetahui katak sudah terbius?3. bagaimana pengaruh sikap kepala dan mata terhadap keseimbangan?

I. Jawaban1. Untuk mengetahui kerja system vestibularis.2. frekwensi nafasnya meurun dan tidak ada reaksi perlawanan saat dipegang3. sikap kepala mempengaruhi kerja dari system vestibularis sedangan mata yang tertutup mempengaruhi persepsi akan lingkungan sekitar.

KESIMPULANSistem vestibularis berperan dalam mengatur keseimbangan. Tetapi selain system vestibularis juga terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi keseimbangan seperti persepsi yang diberikan oleh indra penglihatan.

II. Percobaan pada manusia

Pengaruh kedudukan kepala dan mata normal terhadap keseimbangan badan :

Page 9: LAPORAN FAAL 2007

1. suruhlah orang pecobaan berjalan mengikuti suatu garis lurus di lantai dengan ,mata terbuka dan kepala serta badan sikap yang biasa. Perhatikan jalannya dan tanyakan apakah ia mengalami kesukaran dalam mengikuti garis lurus tersebut.

2. ulangi percobaan di atas (no.1) dengan mata tertutup.3. ulangi percobaan di atas (no.1 dan no.2) dengan :a. kepala dimiringkan dengan kuat ke kirib. kepala dimiringkan dengan kuat ke kananP.VI.4.8. Bagaimana pengaruh sikap kepala dan mata terhadap keseimbangan badan.

Jawab : 1. pada saat op berjalan dengan mata terbuka dan kepala dengan kuat dimiringkan ke kiri , ia terlihat berjalan menjadi lebih condong ke kiri

2. pada saat op berjalan dengan mata tertutup dan dengan kepala dengan kuat dimiringkan ke kiri, ia juga berjalan menjadi lebih condong ke kiri dan tidak lurus.

3. pada saat op berjalan dengan mata terbuka dan kepala dimiringkan ke kanan ,op lebih cenderung berjalan kearah kanan

4. pada saat op berjalan dengan mata tertutup dan kepala dimiringkan ke kanan ,ia menjadi berjalan kearah kanan pula

I.PERCOBAAN KESEIMBANGAN PADA MANUSIA

TUJUAN :

Page 10: LAPORAN FAAL 2007

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :

1. Mendemonstrasikan kepentingan kepala dan mata dalam mempertahankan keseimbangan badan pada manusia.

2. Mendemonstrasikan dan menerabgkan pengaruh percepatan sudut :a. Dengan kursi barany terhadap

Gerakan bola mata Tes penyimpangan penunjuk Tes jatuh (sensasi)

b. Dengan berjalan mengelilingi statif.

ALAT YANG DIPERLUKAN :

1. Kursi barany + tongkat/statif yang panjangA. Percobaan dengan kursi barany

1. Nistagmus a.Suruh orang percobaan duduk tegak di kursi Barany dengan kedua

tangannya memegang erat tangan kursi.b. Tutup kedua matanya dengan sapu tangan dan tundukkan kepala

o.p. 300 kedepan.P.VI.4.9. apa maksud tindakan penundukan kepala o.p 300 ke depan?Supaya posisi canalis semisirkularis sejajar dengan bumi dan cairan yang ada di dalamnya akan bergerak secara berputar.

c. Putarlah kursi kekanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur dan tanpa sentakan.

d. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba.e.Bukalah sapu tangan dan suruh o.p melihat jauh kedepan.f. Perhatikan adanya nistagmus.

Tetapkanlah arah komponen lambat dan cepat nistagmus tersebut.P.VI.4.10. apa yang dimaksud Rotatory nistagmus dan postrotatory nistagmus?- Rotatori nistagmus adalah pergerakan kupula sewaktu dilakukan rotasi atau gerakan berputar yg arah gerakannya searah dengan putaran.- postrotatiri nistagmus adalah pergerakan kupula sewaktu putaran dihentikan yang mana gerakannya akan berlawanan arah dengan arah putaran yg dilakukan.

Dasar teori :

Page 11: LAPORAN FAAL 2007

Nistagmus merupakan gerakan menyentak yang khas pada mata yang tampak pada saat awal dan akhir rotasi. Gerakan mata ini merupakan suatu reflex yang mempertahankan fiksasi penglihatan di titik-titik yang diam sementara tubuh berputar.gerakan ini tidak ditimbulkan oleh impuls penglihatan dan terjadi juga pada orang buta. Sewaktu rotasi dimulai, mata bergerak lambat dalam arah berlawanan dengan arah rotasi, untuk mempertahankan fiksasi penglihatan (reflex vestibule-okular,VOR). Bila batas gerakan ini tercapai, mata dengan cepat berputar kembali ke titik fiksasi baru lalu kembali bergerak lambat kea rah lain.

Komponen lambat dicetuskan oleh impuls dari labirin dan komponen cepat dicetuskan oleh pusat di batang otak. Nistagmus dapat bersifat vertikal (bila kepala dimiringkan kearah bahu selama rotasi), bersifat horizontal (mata bergerak dalam bidang horizontal) dan dapat juga bersifat berputar (bila selama rotasi kepala menunduk). Arah gerakan mata dalam nistagmus dinyatakan sesuai dengan arah komponen cepat. Arah komponen cepat selama rotasi sama dengan arah rotasi, tetapi nistagmus postrotatori yang terjadi akibat pergerakan kupula sewaktu rotasi dihentikan memiliki arah berlawanan.

Kesimpulan :

Nistagmus adalah suatu gejala yakni gerak bola mata involunter (horizontal, vertikal, berputar, atau campuran dari kedua variasi). Saat badan diputar-putar cairan endolimph dan perilimph terganggu sehingga menyebabkan kondisi pada mata mengalami nistagmus.

B. Tes Penyimpangan Penunjukan ( Pas Pointing Test of Barany ) 1. Suruh o.p duduk tegak di kursi Barany dan tutuplah kedua matanya dengan sapu tangan. 2. Periksa sendiri tepat dimuka kursi Barany sambil mengulurkan tangan ke arah o.p 3. Suruhlah o.p meluruskan lengan tangan kanannya ke atas sehingga dapat menyentuh jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya. 4. Suruhlah o.p mengangkat lengan kanannya ke atas dan kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga dapat menyentuh persiapan untuk tes yang sesungguhnya sebagai berikut : 5. Suruhlah sekarang o.p dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi. 6. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan.

HASIL PERCOBAANKetika kursi Barany di hentikan o.p menunjukkan tangan kanannya ke arah ke kiri

pasien.

Page 12: LAPORAN FAAL 2007

KESIMPULANKetika o.p di putar ke kanan maka o.p tersebut akan menjaga kesimbangan ke arah kiri.

A. Kesan sensasi1. Gunakan orang percobaan lain2. suruh o.p. duduk dikursi barany dan tutuplah kedua matanya dengan sapu tangan3. putarlah kursi barany tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsur-angsur

bertambah da kemudian kurangilah kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula sampai berhenti

4. tanyakan kepada o.p. arah perasaaan berputara. sewaktu kecepatan putar masih bertambahjawab : o.p merasa terputar

b. sewaktu kecepatan putar menetapjawab :o.p merasa terbalik

c. sewaktu kecepatan putar dikurangijawab : o.p merasa terbalik ke arah belakang

d. segera setelah kursi dihentikan jawab : o.p merasa masih berputar

5. Berikan keterangan tentang nekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan oleh o.p?

Jawab : apabila kepala kita berputar kearah kiri dan kanan pada saluran setengah lingkaran (semisirkular ) horizontal akan bergerak dan menabrak kupula.. endolimf selalu bergerak berlawanan dengan arah putaran kepala. Sehingga jika o.p diputar ke arah kanan maka dia akan merasa diputar ke arah kiri dan sebaliknya.

TEORI

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di

tempatkan di berbagai posisi.

Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat

gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson,

keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan

maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal.

Page 13: LAPORAN FAAL 2007

Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif  untuk mengontrol pusat massa

tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of

support).

Keseimbangan melibatkan  berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh

sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh

dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan

efisien.

Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis : kemampuan tubuh untuk

menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan

keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan

kesetimbangan ketika bergerak.

Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik

(vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi,

dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,

cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal.

Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan,

pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

Fisiologi Keseimbangan

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas

motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam

pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah :

menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat

massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika

bagian tubuh lain bergerak.

Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah :

Sistem informasi sensoris

Page 14: LAPORAN FAAL 2007

Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular, dan somatosensoris.

a. Visual

Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969) menyatakan

bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus

pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama

melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi

tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran penting untuk

mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan

muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.

Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan

bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh.

b. Sistem vestibular

Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan,

kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor  sensoris vestibular berada di dalam telinga.

Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor

dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi

perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular,

mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka

meneruskan pesan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang

otak. Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio

retikularis, thalamus dan korteks serebri.

Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan

serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui medula

spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada

leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat

sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot

postural.

c. Somatosensoris

Page 15: LAPORAN FAAL 2007

Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif. Informasi

propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar

masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri

melalui lemniskus medialis dan talamus.

Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung pada impuls

yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah ujung-ujung saraf

yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba

di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh

dalam ruang.

Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies)

Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok

otot yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa

kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat

berdiri tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada

tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja

secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment

tubuh.

Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu

otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu.

Kekuatan otot (Muscle Strength)

Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan aktivitas. Semua gerakan yang dihasilkan

merupakan hasil dari adanya peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik.

Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban

eksternal (eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot sangat

berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan sistem saraf

mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak serabut otot yang

teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot tersebut. 

Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk mempertahankan keseimbangan

tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung dengan

kemampuan otot untuk melawan gaya garvitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus

Page 16: LAPORAN FAAL 2007

menerus mempengaruhi posisi tubuh.

Adaptive systems

Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris dan keluaran motorik (output) ketika

terjadi perubahan tempat sesuai dengan karakteristik lingkungan.

Lingkup gerak sendi (Joint range of motion)

Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat

gerakan yang memerlukan keseimbangan yang tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan

1)  Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)

Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah

benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa

tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan

seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat.

Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan

belakang vertebra sakrum ke dua.

Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik pusat gravitasi

dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan bidang tumpu, serta

berat badan.

2)  Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)

Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan

pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah

menentukan derajat stabilitas tubuh.

3)  Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan.

Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas

yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin

tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan

Page 17: LAPORAN FAAL 2007

satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin

tinggi. 

Keseimbangan Berdiri

Pada posisi berdiri seimbang, susunan saraf pusat berfungsi untuk menjaga pusat massa tubuh

(center of body mass) dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah kecuali

tubuh membentuk batas bidang tumpu lain (misalnya : melangkah). Pengontrol keseimbangan

pada tubuh manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu sistem informasi sensorik (visual,

vestibular dan somatosensoris), central processing dan efektor.

Pada sistem informasi, visual berperan dalam contras sensitifity (membedakan pola dan

bayangan) dan membedakan jarak.  Selain itu masukan (input) visual berfungsi sebagai kontrol

keseimbangan, pemberi informasi, serta memprediksi datangnya gangguan. Bagian vestibular

berfungsi sebagai pemberi informasi gerakan dan posisi kepala ke susunan saraf pusat untuk

respon sikap dan memberi keputusan tentang perbedaan gambaran visual dan gerak yang

sebenarnya.  Masukan (input) proprioseptor pada sendi, tendon dan otot dari kulit di telapak kaki

juga merupakan hal penting untuk mengatur keseimbangan saat berdiri static maupun dinamik

Central processing berfungsi untuk memetakan lokasi titik gravitasi, menata respon sikap, serta

mengorganisasikan respon dengan sensorimotor. Selain itu, efektor berfungsi sebagai perangkat

biomekanik untuk merealisasikan renspon yang telah terprogram si pusat, yang terdiri dari unsur

lingkup gerak sendi, kekuatan otot, alignment sikap, serta stamina.

Postur adalah posisi atau sikap tubuh. Tubuh dapat membentuk banyak postur yang

memungkinkan tubuh dalam posisi yang nyaman selama mungkin. Pada saat berdiri tegak, hanya

terdapat gerakan kecil yang muncul dari tubuh, yang biasa di sebut dengan ayunan tubuh. Luas

dan arah ayunan diukur dari permukaan tumpuan dengan menghitung  gerakan yang menekan di

bawah telapak kaki, yang di sebut pusat tekanan (center of pressure-COP). Jumlah ayunan tubuh

ketika berdiri tegak di pengaruhi oleh faktor posisi kaki dan lebar dari bidang tumpu.

Posisi tubuh ketika berdiri dapat dilihat kesimetrisannya dengan : kaki selebar sendi pinggul,

lengan di sisi tubuh, dan mata menatap ke depan. Walaupun posisi ini dapat dikatakan sebagai

posisi yang paling nyaman, tetapi tidak dapat bertahan lama, karena seseorang akan segera

berganti posisi untuk mencegah kelelahan.

Page 18: LAPORAN FAAL 2007

B. PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK KANALIS SEMISIRKULARIS HORIZONTALIS

Prosedur percobaan :

1. Suruhlah orang percobaan dengan mata tertutup dan kepala ditundukkan 300, berputar sambil berpegangan pada tongkat atau statif, menurut arah jarum jam, sebanyak 10 kali dalam 30 detik.

2. Suruhlah orang percobaan berhenti, kemudian membuka matanya dan berjalan lurus ke muka.

3. Perhatikan apa yang terjadi.4. Ulangi percobaan ini dengan berputar menurut arah yang berlawanan dengan arah jarum

jam.

Pertanyaan :

a.) Apa yang saudara harapkan terjadi pada orang percobaan ketika berjalan lurus ke muka setelah berputar 10 kali searah dengan jarum jam?

b.) Bagaimana keterangannya?

Hasil percobaan :

Setelah selama sekitar 10 putaran dengan mata tertutup o.p. berputar searah dengan jarum jam ( ke arah kanan ), o.p disuruh berjalan lurus mengikuti garis yang ada. Hasilnya adalah o.p. tidak mampu berjalan dengan lurus, melainkan cenderung bergerak miring kearah kiri.

Hal yang sebaliknya terjadi ketika o.p diputar sebanyak kurang lebih 10 kali kearah kiri ( berlawanan dengan arah jarum jam ), hasilnya setelah diputar o.p cenderung bergerak miring kearah kanan.

Keterangan :

Akselerasi ( percepatan) selama rotasi kepala ke segala arah menyebabkan pergerakan endolimfe, paling tidak, disalah satu kanalis semisirkularis. Ketika kepala mulai bergerak, saluran tulang dan bubungan sel rambut yang terbenam dalam kupula bergerak mengikuti gerakan kepala. Namun, cairan didalam kanalis, yang tidak melekat ke tengkorak, mula-mula tidak ikut bergerak sesuai arah rotasi, tetapi tertinggal dibelakang karena adanya inersia ( kelembaman).

Karena inersia, benda yang diam akan cenderung tetap diam, dan benda yang bergerak cenderung tetap bergerak, kecuali ada gaya luar yang bekerja padanya dan menyebabkan perubahan. Ketika endolimfe tertinggal saat kepala mulai berputar, endolimfe yang terletak sebidang dengan gerakan kepala pada dasarnya bergeser dengan arah yang berlawanan dengan

Page 19: LAPORAN FAAL 2007

arah gerakan kepala. Contoh lainnya adalah pada saat tubuh kita cenderung miring ke kiri saat mobil belok ke kanan.

Gerakan cairan ini menyebabkan kupula condong kearah yang berlawanan dengan arah gerakan kepala, membengkokkan rambut-rambut sensorik yang terbenam didalamnya.