Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

28
LAPORAN HASIL TUTORIAL SISTEM ENDOKRIN "HEPATOMA” KELOMPOK 3 Fasilitator : Ns. Sri Muharni M.Kep KELOMPOK III : Rahmad Hidayat Novia Yunara Restu Meylan putri p Herma Yuwika Haijah Nurhayani Esa Irawati zhory hariandes Tiara Amerinta H Suwarman Aulia Septiarman Aldori Sandra Rahma Denti Fakultas Kesehatan dan MIPA

description

hepatoma atau kanker hati adalah kelanjutan/komplikasi dari sirosis hepatis

Transcript of Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

Page 1: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

LAPORAN HASIL TUTORIAL SISTEM ENDOKRIN

"HEPATOMA”

KELOMPOK 3

Fasilitator : Ns. Sri Muharni M.Kep

KELOMPOK III :

Rahmad Hidayat

Novia Yunara Restu

Meylan putri p

Herma Yuwika

Haijah

Nurhayani

Esa Irawati

zhory hariandes

Tiara Amerinta H

Suwarman

Aulia Septiarman

Aldori Sandra

Rahma Denti

Fakultas Kesehatan dan MIPA

Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat

2012/2013

Page 2: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

B.RUMUSAN MASALAH

C.TUJUAN MASALAH

D.METEDOLOGI PERMASALAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

A.ISTILAH YANG TIDAK DIPAHAMI

B.JAWABAN PERTANYAAN

C.PATOFISIOLOGI

D.ASUHAN KEPERAWATAN

BAB IV PENUTUP

A.KESIMPULAN

B.SARAN

Page 3: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

B.RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian Hepatoma ?

2. Apakah etiologi Hepatoma ?

3. Bagaimanakah patofisiologi Hepatoma

4. Bgaimana manifestasi klinis Hepatoma ?

5. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan Hepatoma?

6. Bagaimanakah diagnosis Hepatoma ?

7. Apa saj klasifikasi Hepatoma?

8. Bagaimana penatalaksanaan Hepatoma?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian Hepatoma?

2. Menjelaskan etiologi Hepatoma?

3. Menjelaskan patofisiologi Hepatoma?

4. Menjelaskan manifestasi klinis Hepatoma?

5. Menjelaskan tanda dan gejala dari Hepatoma?

6. Menjelaskan diagnosis Hepatoma?

7. Menjelaskan klasifikasi Hepatoma?

8. Menjelaskan penatalaksanaan Hepatoma?

D. METEDOLOGI PERMASALAHAN

1.Mengklarifikasikan hal-hal yang belum diketahui dalam skenario

Dalam hal ini kelompok akan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep yang tidak

jelas agar interpretasi terhadap informasi yang tersedia tidak perlu dipertanyaka lagi.

2.Mendefinisikan masalah

Page 4: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

Kelompok harus dapat mencapai kesepakatan agar setiap fenomena yang saling

berhubungan dapat dijelaskan.Masalah yang ada dapat dibagi menjadi beberapa sub masalah

agar dapat didiskusikan menurut aturan tertentu. Fungsi langkah ini adalah menuntun proses

brainstorming (langkah 3) dan juga diskusi selanjutnya.

3.Menganalisa masalah

Kelompok mencoba menentukan hal-hal yang dipikirkan oleh anggotanya.Apa yang

mereka ketahui atau apa yang mereka anggap mereka ketahui tentang proses dan mekanisme

yang mendasari masalah tersebut.Melalui teknik-teknik brainstorming ini,pengetahuan yang

ada sebelumnya diaktifasi agar dasar diskusi tersedia.

4.Membuat daftar penjelasan-penjelasan yang dapat diterima

Ide-ide dari langkah ke-3 disusun dan diperhatikan secara kritis . Pandangan-

pandangan yang sepertinya seragam dikelompokkan bersama sebagai satu

kesatuan,sementara pendapat yang berbeda disortir ,sehingga akan lebih jelas lagi apa yang

masih harus dipelajari

5.Merumuskan tujuan permbelajaran.

Pertanyaan –pertanyaan yang muncul selama atau sebagai hasil analisa masalah harus

dijawab agar tercapai pemahaman yang lebih baik.Tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan tersebut merupakan dasar dari kegiatan belajar yang harus dilaksanakan pada

tahap berikutnya.Fungsi langkah ini adalah menuntun proses belajat mandiri(aktive learning)

6.Mencari informasi tambahan diluar kelompok (aktive learning)

Berdasarkan langkah ke-5,siswa diwajibkan mencari dan mengumpulkan informasi

pada berbagai sumber acuan (kuliah,perpustakaan internet dan lain-lain).Pada langkah ini

mahasiswa belajar untuk mengumpulkan informasi yang relavan guna menguasai masalah.

7.Membuat laporan pada kelompok tentang apa yang di peroleh sewaktu belajar mandiri

Sesuai tujuan belajar mahasiswa akan mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri

Langkah ini memiliki 3 fungsi yaitu:

-Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber hingga setiap kesalahan dapat

dikoreksi.

Page 5: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

-Mununjukkan dan mendiskusikan hal-hal yang tidakk jelas dari bahan yang

dipelajari.

-Memperdalam pengetahuan para siswa dengan cara pertukaran informasi secara

aktif.

Page 6: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.KONSEP DASAR TEORI

A. ANATOMI FISIOLOGI HEPAR

Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di

bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan orang dewasa normal. Pada

kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi

lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati

lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus

caudatus, dan lobus quadratus.

Untuk mengetahui perbedaan bentuk hati normal dan tidak normal dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Anatomi Hati Gambar 2.2 Hati Normal Gambar

2.3 Kanker hati

Page 7: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :

a. Vena porta hepatica

yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.

b. Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.

Fisiologi Hati Fungsi utama hati yaitu :

o Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.

o Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).

o Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.

o Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak.

o Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam absorbsi lemak

o Fungsi hemodinamikHati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, termatahari,shock.

Page 8: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

HEPATOMA

A. DEFENISI

Hepatoma adalah tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau

epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya.

Hepatoma(karsitoma hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari hepatosit

(karsitoma hepatoseluler) atau dari duktus empedu(kolangio karsinoma.(Corwin.2009)

Hepatoma adalah masa abnormal pada sel hati,tumor hati dapat berupa bernigna atau

manigna tumor dapat berupa tumor primer atau metastase dari jaringan lain.(Timby,1999)

B.ETIOLOGI

Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C

Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :

Aflatoksin

Alkohol

Penggunaan steroid anabolic

Penggunaan androgen yang berlebihan

Bahan kontrasepsi oral

Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis).

C.PATOFISIOLOGI

Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang

disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.Pedoman diagnostik yang paling penting adalah

terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang

disertai pembesaran hati mendadak.

Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.

Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar,

khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga

memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-

paru, uterus, dan pankreas.Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui

Page 9: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.

D.MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala

gangguan nutrisi: penurunan berat badan yang baru saja terjadi ,kehilangan kekuatan

anoreksia dan anemia.Nyeri abdomen dapat ditemukan, disertai dengan pembesaran hati yang

cepat serta permukaan teraba ireguler pada palpasi.Gejala ikterus hanya terjadi pada saluran

empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul malignan dalam hilus hati.Asites timbul

setelah nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila jaringan tumor tertananm dalam

rongga peritoneal.

E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

A.BIOPSI

Biopsi aspirasi dengan jarum halus (fine needle aspiration biopsy) terutama

ditujukan untuk menilai apakah suatu lesi yang ditemukan pada pemeriksaan radiologi

imaging dan laboratorium AFP itu benar pasti suatu hepatoma.

B .RADIOLOGI

Dengan peralatan radiologi yang baik dan ditangani oleh dokter spesialisradiologi

yang berpengalaman sudah terjamin dapat mendeteksi tumor dengan diameter kurang dari 1

cm dan dapatlah menjawab semua pertanyaan seputar kanker ini antara lain berapa banyak

nodule yang dijumpai, berapa segment hati yang terkena, bagaimana aliran darah ke kanker

yang dilihat itu apakah sangat banyak (lebih ganas), apakah sedang (tidak begitu ganas) atau

hanya sedikit (kurang ganas), yang penting lagi apakah ada Kanker hepato selular ini bisa

dijumpai di dalam hati berupa benjolan berbentuk kebulatan (nodule) satu buah,dua buah atau

lebih atau bisa sangat banyak dan diffuse (merata) pada seluruh hati atau berkelompok di

dalam hati kanan atau kiri membentuk benjolan besar yang bisa berkapsul.

C . U LTRASONOGRAFI ,Dengan USG, hati yang normal tampak warna keabu-abuan

dan tekstur merata. Bila ada kanker akan terlihat jelas berupa benjolan berwarna

kehitaman, atau berwarna putih campur kehitaman dan jumlahnya bervariasi pada tiap

pasien, benjolan dapat terdeteksi dengan diameter 2-3 cm Untuk meminimalkan

Page 10: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

kesalahan hasil pemeriksaan

D . CT SCAN

E .MRI (Magnetic Resonance Imaging)

F .PET (Positron Emission Tomography)

F. PENGOBATAN

Pemilihan terapi kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan radiologi.

Sebelum ditentukan pilihan terapi hendaklah dipastikan besarnya ukuran kanker,lokasi

kanker di bahagian hati yang mana, apakah lesinya tunggal (soliter) atau banyak (multiple),

atau merupakan satu kanker yang sangat besar berkapsul, atau kanker sudah merata pada

seluruh hati, serta ada tidaknya metastasis (penyebaran) ke tempat lain di dalam tubuh

penderita ataukah sudah ada tumor thrombus di dalam vena porta dan apakah sudah ada

sirrhosis hati. Tahap tindakan pengobatan terbagi tiga, yaitu tindakan bedah hati digabung

dengantindakan radiologi dan tindakan non-bedah dan tindakan transplantasi (pencangkokan)

hati.

G.KOMPLIKASI

Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites, perdarahan saluran cerna bagian

atas, ensefalopati hepatika, dan sindrom hepatorenal. Sindrom hepatorenal adalah suatu

keadaan pada pasien dengan hepatitis kronik, kegagalan fungsi hati, hipertensi portal, yang

ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah Sindrom ini mempunyai risiko

kematianyangtinggi. Terjadinya gangguan ginjal pada pasien dengan sirosis hati ini baru

dikenal pada akhir abad 19 dan pertamakali dideskripsikan oleh Flint dan Frerichs.

Penatalaksanaan sindrom hepatorenal masih belum memuaskan; masih banyak kegagalan

sehingga menimbulkan kematianPrognosis pasien dengan penyakit ini buruk.

Page 11: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

BAB III

PEMBAHASAN

KASUS 1

Tn.H (71 th) dtang ke RS dengan keluhan jaundis,BB turun,dispnea,dan kelemahan.3 bulan

sebelumnya,klien merasakan ada massa di abdomen kanan atas berdiameter 2 cm yang dapat

berpindah,dan tumor berkembang dengan cepat dan sangat nyeri bila tersentuh.Riwayat batuk

berdahak ( - ),demam ( - ) .

Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan sclera ikterik,pitting edeme pada tungkai hingga

lutut,dan terdapat massa 5x6 pada area aksila.Splenomegali ( + ) Hepatomegali ( + ) Asites

( + ) . Hasil laboratorium Hb : 11.5 mg/dL,WBC : 3900/mm,Plt :126.000/mm,Pt :15.6

sec ,INR :1.3 , Total protein 6.5 g/dl,Albumin : 2.2 gr/dl,AST ;124 iu/l ,AlP :173iu/l ,Total

bilirubin :3.8 mg/dl . Direc Bilirubin 1,57 mg/dl.Antigen Virus Hepetitis B ( + ),anri body

IGG pada inti antigen ,anti –Hbe dan HBV DNA dengan reaksi rantai polymerase ( + ) .

Antigen anti – Delta dan Serologi penenda hepatitis C ( - ).AFP 60.000 mg/ml.USG abdomen

menunjukkan asites,splenomegali,terdapat nodular diffuse dan pola heterogen ecogenic pada

hati.Riwayat penyakit hati kronis ( - ).Hasil pemeriksaan gastroskopi terdapat varises

esophagus.CT abdomen terdapat trombosis vena portal kanan.

Istilah yang tidak dimengerti:

1. Jaundis : kuning pada kulit/muka

2. Sclera ikterik : gejala kuning karena penumpukan bilirubin dalam aliran

darah yang menyebabkan pigmentasi kuning pada plasma drah yang

menimbulkan perubahan warna jaringan.

3. Pitting Edema : edema ekstremitas

4. Asites : penumpukan cairan di rongga perut.

5. Reaksi rantai polimerase : proses azimatik,dimana suatu area spesifik dan DNA

direplikasi berulang ulang untuk menghasilkan banyak copydenitoquen tertentu.

6. WBC (white blood cell) : sel darah putih.

7. AST/ALT : tes yang dilakukan untuk menunjukkan kerusakan hati.

8. Bilirubin : pigmen kekuningan yang ditemukan dalam empedu dibuat

oleh hati.

Page 12: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

9. Varises Esophagus : pelebaran pembulih darah pada bagian tenggorokan akibat

adanya trombosis pada vena porta

10. INR : perbandingan protombin time (waktu beku

protombin)untuk mengetahui pembekuan darah.

Pertanyaan yang muncul:

1. Apa yang mentebabkan tumor berkembang cepat dan nyeri bila disentuh ?

2. Apa penyebab varises esophagus dan trombosis vena porta kanan?

3. Apa maksud rantai polymerase?

4. Apa diagnosa medis dari kasus?

Jawaban:

1. Karena sudah terjadi pembengkakan di hati yang disebabkan gannguan sistem imun.

2. Karena adanya penyampitan(trombosis pada vena porta)adalahsumbatan pada vena

porta yang disebabkan oleh bekuan darah oleh pembekuan darah yang membawa

darah ke usus,ke hati.penyebab varise esophagus adalah adanya penyempitan pada

vena porta yang meneyebabakan vena porta meningkat serta perluasan pembuluh

darah yerpuntir atau varutes pada tenggorokan.

3. Reaksi rantai polimerase : proses azimatik,dimana suatu area spesifik dan DNA

direplikasi berulang ulang untuk menghasilkan banyak copydenitoquen tertentu.

4. Hepatoma

Asuhan keperawatan

Pengkajian

BIODATA PASIEN

Nama pasien : Tn.H

Umur : 71 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : -

Diagnosa medis : Hepatoma

Page 13: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

tn.H (71 th) dtang ke RS dengan keluhan jaundis,BB turun,dispnea,dan

kelemahan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

3 bulan sebelumnya,klien merasakan ada massa di abdomen kanan atas

berdiameter 2 cm yang dapat berpindah,dan tumor berkembang dengan cepat dan

sangat nyeri bila tersentuh

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -

STATUS SPIRITUAL : -

STATUS PSIKOSOSIAL : -

PEMERIKSAAN FISIK :

sclera ikterik

pitting edeme pada tungkai hingga lutut

dan terdapat massa 5x6 pada area aksila.

Splenomegali ( + )

Hepatomegali ( + )

Asites ( + )

DATA PENUNJANG :Hb : 11.5 mg/dL,WBC : 3900/mm,Plt :126.000/mm,Pt :15.6 sec ,INR :1.3 , Total protein 6.5 g/dl,Albumin : 2.2 gr/dl,AST ;124 iu/l ,AlP :173iu/l ,Total bilirubin :3.8 mg/dl . Direc Bilirubin 1,57 mg/dl.Antigen Virus Hepetitis B ( + ),anri body IGG pada inti antigen ,anti –Hbe dan HBV DNA dengan reaksi rantai polymerase ( + ) . Antigen anti – Delta dan Serologi penenda hepatitis C ( - ).AFP 60.000 mg/ml.USG abdomen menunjukkan asites,splenomegali,terdapat nodular diffuse dan pola heterogen ecogenic pada hati..Hasil pemeriksaan gastroskopi terdapat varises esophagus.CT abdomen terdapat trombosis vena portal kanan.

ANALISA DATA

Page 14: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS: BB turun,kelemahan

DO :

asites,splenomegali,hep

atomegali,varises

eshopagus,thrombosis

vena

porta,plt

:126000/mm3,Pt :15,6

sec,INR : 1,3.antigen

virus hepatitis

B(+),Total protein

6,5g/dL,WBC

:3900/m

m3,Hb:11,5mg/dL,albu

min 2,2 g/dL

   Virus hepatitis B

inflamasi

kerusakan hepatoksit

nekrosis hepatoseluler

kolaps pada lobus hati

pembentukan jaringan parut di sertai septa fibrosa

distorsi/trombosis pda vena porta

gg. aliran darah porta

hipertensi portal

peningkatan tekanan v.p/hidrostaltik

asites

menekan gaster/lambung

rasa penuh pada perut

anoreksia

ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Ketidak seimbangan nutrisi :kurang dari kebutuhan

Page 15: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

2 DS : massa pada sisi kanan atas abdomenDO :pitting edema,USG asites dan splenomegali,WBC :3900g/dL,trombosis vena porta,varises esophagus pt: 15,6 sec,plt 126000/mm3,INR :1,3,albumin 2,2 g/dL

Virus hepatitis B

inflamasi

kerusakan hepatoksit

nekrosis hepatoseluler

kolaps pada lobus hati

pembentukan jaringan parut di sertai septa fibrosa

distorsi/trombosis pda vena porta

gg. aliran darah porta

hipertensi portal

peningkatan tekanan v.p/hidrostatik

asites/pitting edema

kelebihan volume cairan

 

Kelebihan volume cairan

3 DS : terdapat massa berdiameter 2 cm,yang dapat berpindah dan tumor berkembang cepatdan nyeri bila tersenuh

Virus hepatitis B

Inflamasi

kerusakan hepatoksit

nyeri

Page 16: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

DO : splenomegali,hepaomegali,AST :124 iu/L,ALT 52 iu/L,ALP : 173 iu/Lnodular diffuse dan pola echogenik pada hati,mssa pada aksila 5x6cm

nekrosis hepatoseluler

diskountunitas/peregangan kapsul pada hati

hepatomegali

massa disisi abdomen kanan atas

perasaan tidak nyaman

nyeri

4 Ds :kelemahan

DO : splenomegali,hepatomegali,protein : 6,5g/dLalbumin :2,2 g/dL

Virus hepatitis B

inflamasi

kerusakan hepatoksit

nekrosis hepatoseluler

kolaps pada lobus hati

gg,metabolisme karbohidrat,lemak dan protein

glikogen dalam hepar berkurang

penurunan glikogenolisis

glukosa dalam darah berkurang

intoleransi aktivitas

Page 17: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

cepat lelah

lemah/letih

intoleransi aktivitas

Diagnosa dan intervensi keperawatan

a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak

mampuan menabsopsi zat zat gizi (metabolisme vit dalam hati).

Intervensi :

Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian

tentang makanan sesuai indikasi

Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg

masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan

makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagi selama sehari.

Kaji kadar albumin,total protein dan Hb

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang di butuhkan pasien.

Kaji adanya alergi makanan

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan sehari-hari.

b) Kelebihan volume cairan b.d mekanisme pengaturan melemah/asupan

cairan berlebih.

intervensi :

Catat intake dan out put cairan

Monitor ttv

Monitor status nutrisi

Kaji lokasi,luas edema/asites dan amati perkembangan tiap hari

Tentukan faktor resiko yang mungkin menyebabkan ketidak

seimbangan cairan.

Page 18: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

c) Nyeri b.d agen cidra biologis

Intervensi :

Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan

intensitas ( 0-10 ) dan tindakan penghilang rasa nyeri

Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok

punggung.

Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien bisa mengekspresikan

nyeri

Berikan informasi tentang nyeri seperti :penyebab,berapa lama

terjadi,dan tindakan pencegahan.

d) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan

kebutuhan.

Intervensi :

dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya

mandi, bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan

aktivitas sesuai kemampuan.

pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada

TD/ frekuensi jantung / pernapasan.

kaji intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi

kaji dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktivitas

EVALUASI

Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi

Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat.

Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh. Nyeri dapat teratasi. Tidak terjadi oedema

Page 19: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

Woc

   Virus hepatitis,mal nutrisi,alkohol,toksin peregangan kapsul pd hati

Inflamasi hepatomegali

kerusakan hepatoksit massa pada abdomen kanan atas

nekrosis hepatoseluler perasaan tidak nyaman

MK:ketidakseimbangan nutrisi

Kurang dari :kebutuhan MK : Nyeri

kolaps pada lobus hati

anoreksia

pembentukan jaringan parut

rasa penuh pada perut di sertai septa fibrosa

MK: kelebih

Volume cairan

asites distorsi/trombosis pda vena porta

teknan hidrostaltk gg. aliran darah porta

splenomegali

hipertensi portal

menekan diafragma varises esophagus

gg.fungsi hati gg metabolisme kH,protein,lemak

sistem kerja paru terganggu gg.sintesis vit .K glikogen dalam hepar (-)

ekspansi paru kerusakan konjugasi penurunan glikolisis

dispnea bilirubin tak sempurna di keluarkan melalui duktus glukosa dalam darah(-)

direc bilirubin cepat lelah

juadice /Ikterus Penumpukan bilirubin di bawah kulit kelemahan

MK : Pola nafas tidak efektif

MK : Kerusakan integritas kulit

MK : Nyeri

Page 20: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

MK : Kerusakan integritas

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang

disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.Pedoman diagnostik yang paling penting adalah

terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang

disertai pembesaran hati mendadak.

Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.

Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar,

khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga

memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-

paru, uterus, dan pankreas.Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui

sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.

MK :intoleransi aktivitas

Page 21: Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma

Daftar Pustaka

Sudoyo Aru W, buku ajar ilmu penyakitdalam jilid II edisi IV : 2006

Brooker Criestine, kamus saku keperawatan, buku kedokteran :2001

www. Padangparu.com