Laporan Pleno Skenario D Blok 7
-
Upload
muhammad-merlinnandoe -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Laporan Pleno Skenario D Blok 7
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Blok Imunologi dan Infeksi adalah blok ketujuh pada semester II dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial skenario D blok II yang membahas kasus tentang
Dina! perempuan berusia "# tahun! bertempat tinggal di Palembang! diba$a kebagian ga$at darurat
dengan keluhan utama demam selama % hari. Demam tinggi! hilang timbul tiap & hari. Demam dia$ali
dengan menggigil! diikuti oleh demam tinggi kemudian demam mereda setelah berkeringat banyak.
Dina juga mengalami sakit kepala! mual dan muntah! namun tidak ditemukan manifestasi perdarahan
dan ruam kulit. 'idak terdapat batuk(pilek! sesak! men)ret! dan nyeri saat berkemih. Buang air besar
dan buang air ke)il tidak ada keluhan.
Dina pernah pergi ke Bangka " bulan yang lalu dan tinggal di sana selama " minggu. Keluarga
Dina tidak ada yang menderita 'B* dan Dina telah mendapat vaksinasi B*+ dengan parut B*+
positif. 'idak ditemukan anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama. Dan dari pemeriksaan
fisik serta penunjang didapatkan gambaran,gambaran dari gejala yang menunjukkan suatu penyakit.
Maksud dan Tujuan
-dapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini! yaitu
" /ebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.& Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran
diskusi kelompok.0 'er)apainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
Page1
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 2/45
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
'utor dr. -)hmad -1hari! D-2K Moderator Imam 'a3$a
/ekretaris meja /anthy -nnisa
/ekretaris papan 4ika Puspasari
5aktu /enin! &0 uli &#"&
4abu! &6 7uli &#"&
4ules
" Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
& Menga)ungkan tangan saat akan mengajukan argument.
0 I1in saat akan keluar ruangan.
8 Dilarang makan dan minum.
2.2 Skenario asus
Dina! perempuan berusia "# tahun! bertempat tinggal di Palembang! diba$a kebagian ga$at
darurat dengan keluhan utama demam selama % hari. Demam tinggi! hilang timbul tiap & hari. Demam
dia$ali dengan menggigil! diikuti oleh demam tinggi kemudian demam mereda setelah berkeringat
banyak. Dina juga mengalami sakit kepala! mual dan muntah! namun tidak ditemukan manifestasi
perdarahan dan ruam kulit. 'idak terdapat batuk(pilek! sesak! men)ret! dan nyeri saat berkemih. Buang
air besar dan buang air ke)il tidak ada keluhan.
Dina pernah pergi ke Bangka " bulan yang lalu dan tinggal di sana selama " minggu. Keluarga
Dina tidak ada yang menderita 'B* dan Dina telah mendapat vaksinasi B*+ dengan parut B*+
positif. 'idak ditemukan anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.
Page2
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 3/45
Pe!eriksaan "isik #
Keadaan umum kesadaran )ompos mentis! tidak terdapat sesak! BB 0# kg
'anda vital temperatur 09#*! nadi "#: kali(menit! 44 &: kali(menit
Kepala konjungtiva anemis! sklera tidak ikterik
;eher K+B tidak teraba membesar
'horaks simetris! tidak terdapat retraksi! jantung dan paru dalam batas normal
-bdomen datar! hepar teraba & jari diba$ah ar)us )ostae! lien /)huffner II
<kstremitas edema =,(,>
Kulit 'idak terdapat ruam kulit =eksantem>
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal
Pemeriksaan lain dalam batas normal
Pe!eriksaan La$oratoriu! #
2b :!: ?
2emato)rit &@ ?
;ekosit dan trombosit dalam batas normal
+ambaran darah tepi menunjukkan hemolitik
'idak terdapat kelainan morfologi sel darah putih dan trombosit
Urinalisis dalam batas normal
Pada pemeriksaan apusan darah tebal ditemukan gambaran sebagai berikut
Page3
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 4/45
2.3 SEVEN JUMP STEPS
&.0." K;-4IFIK-/I I/'I;-2
Menggigil Bergetar keras tubuhnya karena kedinginan(ketakutan =KBI>
Manifestasi perdarahan Per$ujudan perdarahan
4uam kulit Bintil,bintil merah pada kulit
/esak /usah dan sukar bernafas
4etraksi 'indakan menarik kembali =Dorland.90:>
'B* Penyakit menular pada manusia dan he$an lain yang disebabkan oleh
spesies Mycobacterium tuberculosis dan ditandai dengan pembentukan
tuberkel dan nekrosis berkiju pada jaringan setiap organA pada manusia
paru,paru adalah tempat utama infeksi. =Dorland.""&@>
Konjun)tiva anemis Kelopak mata tampak pu)at
/klera tidak ikterik ;apisan luar bola mata! liat dan ber$arna putih! tidak ber$arna
kekuningan =Dorland>
2emolitik Pembesaran 2b mulai dari pemisahnya dari /DM hingga dalam plasma
=Dorland.6#:>
Page4
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 5/45
Urinalisis -nalisis Urin =Dorland.""88>
2emato)rit Persentase volume eritrosit dalam $hole blood =Dorland.6#0>
&.0.& ID<'IFIK-/I M-/-;-2
". Dina "# tahun! tinggal di palembang diba$a ke I+D dengan keluhan utama demam selama %
hari dengan demam tinggi yang hilang timbul tiap & hari! demam dia$ali dengan menggigil!
diikuti oleh demam tinggi dan kemudian demam mereda setelah berkeringat banyak.&. Dina juga mengalami sakit kepala! mual dan muntah! namun tidak ditemukan manifestasi
perdarahan dan ruam kulit. 'idak terdapat batuk(pilek! sesak! men)ret dan nyeri saat berkemih.
Buang air ke)il tidak ada keluhan0. 4i$ayat
, Dina pernah pergi ke Bangka " bulan yang lalu dan tinggal disana selama " minggu, Keluarga tidak ada yang menderita 'B*, Dina telah mendapat vaksinasi B*+ dengan parut B*+ positif , 'idak ditemukan anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
8. Pemeriksaan Fisika. Keadaan umum kesadaran )ompos mentis! tidak terdapat sesak! BB 0# kg b. 'anda vital temperatur 09#*! nadi "#: kali(menit! 44 &: kali(menit). Kepala konjungtiva anemis! sklera tidak ikterik d. ;eher K+B tidak teraba membesar e. 'horaks simetris! tidak terdapat retraksi! jantung dan paru dalam batas normalf. -bdomen datar! hepar teraba & jari diba$ah ar)us )ostae! lien /)huffner II
g. <kstremitas edema =,(,>h. Kulit 'idak terdapat ruam kulit =eksantem>i. Pemeriksaan neurologis dalam batas normal j. Pemeriksaan lain dalam batas normal
6. Pemeriksaan ;aboratoriuma. 2b :!: ? b. 2emato)rit &@ ?). ;ekosit dan trombosit dalam batas normald. +ambaran darah tepi menunjukkan hemolitik e. 'idak terdapat kelainan morfologi sel darah putih dan trombositf. Urinalisis dalam batas normalg. Pada pemeriksaan apusan darah tebal ditemukan gambaran sebagai berikut
Page5
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 6/45
&.0.0 --;I/I/
M-/-;-2
". Dina "# tahun! tinggal di palembang diba$a ke I+D dengan keluhan utama demam selama %
hari dengan demam tinggi yang hilang timbul tiap & hari! demam dia$ali dengan menggigil!
diikuti oleh demam tinggi dan kemudian demam mereda setelah berkeringat banyak a. -pa jenis demam dalam kasus iniC
7a$ab Merupakan jenis demam intermiten yaitu demam yang turun ketingkat normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali
disebut tersiana. 7adi merupakan jenis demam intermiten =tersiana>.
b. Bagaimana patogenesis demam dalam kasus iniC7a$ab -ntigen masuk makrofag =-P*> antigen diproses diba$a ke limfosit
=dipresentasikan>
limfosit mengelurakan I;,"
merangsang hipothalamus
mengsekresi as.arakidonat =mengakibatkan keka)auan di hipothalamus> deteksi suhu
luar dingin peningkatan suhu tubuh.
). Bagaimana hubungan demam menggigil! demam tinggi! kemudian mereda
menimbulkan keringat banyakC7a$ab-ntigen masuk makrofag =-P*> antigen diproses diba$a ke limfosit
=presentasikan> limfosit mengelurakan I;," merangsang hipothalamus
mengsekresi as.arakidonat =mengakibatkan keka)auan di hipothalamus> deteksi suhu
luar dingin kompensasi vasokontriksi perifer untuk mendapatkan panas kontraksi
otot =menggigil> suhu tubuh meningkat tidak dihasilkan lagi pirogen endogen
tubuh melakukan vasodilatasi berkeringat
Page6
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 7/45
d. Mengapa demam turun setelah berkeringat banyakC7a$ab Mengeluarkan keringat adalah upaya tubuh untuk melakukan homeostasis untuk
menurunkan suhu didalam tubuh yang tinggi =meningkat> sehingga keringat yang keluar
adalah hasil dari metabolisme yang dilakukan tubuh! untuk membantu memperbaikisuhu tubuh yang meningkat.
e. -pa kemungkinan besar penyebab demam yang hilang timbul tiap & hariC7a$abKemungkinan besar penyebab demam hilang timbul &,0 adalah parasit dari genus
plasmodium. 7ika dikaitkan dengan penyakit malaria! kemungkinan besar ada
hubungannya dengan penyakit malaria tertiana yang disebabkan oleh plasmodium viva
yang ditandai dengan demam yang biasa mun)ul 0 hari. 2al ini terjadi karena pe)ahnya
s)hi1ont tidak beraturan pada saat permulaan penyakit dan sebelum stadium s)hi1ont pe)ah untuk mengeluarkan mero1oit yang akan menyerang eritrosit lain! parasit
membutuhkan $aktu sekitar &,0 hari untuk pematangan dari mero1oit tersebut.
f. Mengapa demam hilang timbul tiap dua hariC7a$ab/aat menggigil mero1oit keluar parasit dilepaskan =&,0 hari> suhu tubuh
menurun =pematangan s)i1on>
g. Bagaimana peran sistem imun saat terjadi demam dalam kasus iniC7a$ab
I!unitas terhadap malaria sangat kompleks! melibatkan hampir seluruh komponen
sistim imun baik spesifik maupun non,spesifk! imunitas humoral maupun seluler! yang timbul
se)ara alami maupun didapat =a)3uired> akibat infeksi atau vaksinasi. Imunitas spesifik
timbulnya lambat. Imunitas hanya bersifat jangka pendek = short1ived > dan barangkali tidak ada
imunitas yang permanen dan sempurna.
Bentuk imunitas terhadap malaria dapat dibedakan atas
". Imunitas alamiah non,imunologis berupa kelainan,kelainan genetik polimorfisme yang
dikaitkan dengan resistensi terhadap malaria. Misalnya hemoglobin / = sickle cell trait >!
hemoglobin *! hemoglobin <! talasemia E( , defisiensi glukosa,% pospat dehidrogenase
=+%PD>! ovalositosis herediter! golongan darah Duffy negatif kebal terhadap infeksi P.
Page7
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 8/45
viva! individu dengan human leucocyte antigen =2;-> tertentu misahya 2;- B$ 60 lebih
rentan terhadap malaria dan melindungi terhadap malaria beratA
&. Imunitas didapat non,spesifk =non-adaptive/innate>. /poro1oit yang masuk darah segera
dihadapi oleh respon imun non,spesifik yang terutama dilakukan oleh makrofag dan
monosit! yang menghasilkan sitokin,sitokin seperti 'F! I;," ! I; , & ! I;, 8 ! I; , % ! I;,:!I;,"#! se)ara langsung menghambat pertumbuhan parasit =sitostatik>! membunuh parasit
=sitotoksik>A
0. Imunitas didapat spesifik. 'anggapan sistim imun terhadap infeksi malaria mempunyai sifat
spesies spesifik! strain spesifik! dan stage spesifik. Imunitas terhadap stadium siklus hidup
parasit = stage spesific>! dibagi menjadi
• Imunitas pada stadium eksoeritrositer
Eksoeritrositer ekstra%e&atal 'stadiu! s&oro(oit)! respons imun pada stadium ini a>.
antibodi yang menghambat masuknya sporo1oit ke hepatosit. b>. antibodi yang membunuh
sporo1oit melalui opsonisasi *ontoh /irkumsporo1oid protein =Circumsporozoid
protein(*/P>! Sporozoid Threonin and asparagin rich protein =/'-4P>! Sporozoid and
liver stage antigen =/-;/->! lasmodium falcifarum sporozoite surface protein-! = //P,& (
Trombospondinrelated anonymous protein G '4-P>.
Eksoeritrositer intra%e&atik ! respons imun pada stadium ini ;imfosit ' sitotoksik *D:H!
antigen ( antibodi pada stadium hepatosit "iver stage antigen ," =;/-,">! ;/-,&! ;/-,0.
• Imunitas pada stadium aseksual eritrositer berupa antibodi yang
mengaglutinasi mero1oit! antibodi yang menghambat )ytoadheran)e! antibodi yang
menghambat pelepasan atau menetralkan toksin,toksin parasit. *ontah -ntigen dan
antibodi pada stadium mero1oit Merozoit surface antigen/protein ,"=M/-(M/P,">! M/- ,
&! M/P,0! #pical membrane #ntigen =-M-,">! $ritrocyte %inding#ntigen , "@6 =<B-,
"@6>! &hoptry #ssociated rotein , " =4-P,">! 'lutamine &ich rotein =+;U4P> -ntigen
dan antibodi pada stadium aseksual eritrositer Pf "66( &ing $ritrocyte Surface #ntigen
=4</->! Pf,"66 &ing $ritrocyte Surface #ntigen =4</->! Serine &epeat #ntigen =/<4->! (istidine &ich protein,& =24P,&>! ) falcifarum $ritrocyte Membrane rotein " ( Pf ,
<MP,"! Pf,<MP,&! Mature arasite *nfective $rytrocyfe Surface #ntigen =M</->! Pf,
<MP,0! (eat Shock rotein,@# =2/P,@#>.
Page8
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 9/45
• lmunitas pada stadium seksual berupa antibodi yang membunuh gametosit!
antibodi yang menghambat fertilisasi! antibodi yang menghambat transformasi 1igot
menjadi ookinete! antigen(antibodi pada stadium seksual prefertilisasi Pf,&0#
=Transmission blocking antibody>! Pf,8:(86! Pf,@(&6! Pf,"%! Pf,0&#! dan antigen(antibodi
pada stadium seksual post fertilisasi! misal Pf,&6! Pf,&:.Perhatian pembuatan vaksin banyak ditujukan pada stadium sporo1oit! terutama dengan
menggunakan epitop tertentu dari sirkumsporo1oid. 4espon imun spesifik ini diatur
dan(atau dilaksanakan langsuug oleh limfosit ' untuk imunitas seluler dan limfosit B untuk
imunitas humoral.
&. Dina juga mengalami sakit kepala! mual dan muntah! namun tidak ditemukan manifestasi
perdarahan dan ruam kulit. 'idak terdapat batuk(pilek! sesak! men)ret dan nyeri saat berkemih.
Buang air ke)il tidak ada keluhana. -pa etiologi sakit kepala dalam kasus iniC
7a$ab Karena pada saat suhu tubuh tinggi karena demam J jaringan mulai mengalami
kerusakan terutama di otak akibat dari panas yang dihasilkan dari metabolisme energy
yang J timbul rasa nyeri dan suplai L& ke otak menurun karena banyak eritrosit yang
pe)ah saat parasit keluar dan menyerang dari eritrosit satu ke eritrosit lainnya J sakit
kepala.
b. Bagaimana patogenesis sakit kepala dalam kasus iniC7a$ab anemia =;isis( 2b berkurang atau menurun> mengganggu fungsi
pengangkutan oksigen ke otakotak kekurangan oksigensakit kepala
). Bagaimana hubungan demam dengan sakit kepala! mual dan muntah dalam kasus iniC7a$ab
Demam
Pengaturan termostat mendadak diubah =dari suhu normal menjadi meningkat>
/uhu darah suhu termostat
'erjadi respon otonom yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh
simpati aktif Page9
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 10/45
vasokontriksi perifer vasokontriksi di +I tra)t
dan piloereksi karena porsi vaskularisasi NN menuju otak
kulit terasa dingin*+igor kurang suply L&
respon !enggigil*,%ills untuk
menghasilkan kalor agar suhu tubuh +I lambat ( stop bekerja
sama dengan set point termostat
suhu tubuh G set point termostat jumlah asam lambung berlebihan!
tetapi! tubuh kemudian menanggapi dapat mengiritasi mukosa usus
sebagai keadaan Opanas
set point tiba,tiba turun =tidak dihasilkan !ual
lagi I;," yang penting untuk induksi P+<&>
suhu tubuh set point termostat! menghambat pusat simpatis di
ada upaya menurunkan suhu tubuh hipotalamus posterior
meransang kelenjar keringat menghilangkan tonus vasokonstriktor
pada pembuluh darah kulit
Page10
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 11/45
sekresi keringat untuk membuang
panas tubuh segera vasodilatasi
0. 4i$ayat, Dina pernah pergi ke Bangka " bulan yang lalu dan tinggal disana selama " minggu, Keluarga tidak ada yang menderita 'B*, Dina telah mendapat vaksinasi B*+ dengan parut B*+ positif , 'idak ditemukan anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
a. -pakah ada hubungan ri$ayat pernah pergi dan tinggal di bangka dengan keluhan yang
dialami DinaC 7elaskanC7a$abDaerah Bangka merupakan daerah endemik malaria. 2al ini dikarenakan daerah Bangka
merupakan daerah penghasil timah. Para masyarakat yang men)ari timah biasanya tidak
menutup kembali lobang galian timah sehingga lobang bekas galian timah itu menjadi
ra$a,ra$a saat terisi air dan merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk anopheles
betina. Mungkin pada saat Dina tinggal di Bangka! ia terkena gigitan nyamuk anopheles
betina sehingga timbullah keluhan,keluhan yang dialami Dina sekarang., 7ika dihubungkan dengan sistem imun yang dimiliki oleh Dina! Dina termasuk orang
yang rentan =sebagai orang datangan>! nyamuk yang menggigit akan sangat mudah
menimbulkan penyakit.
b. -pa kaitannya vaksinasi B*+ yang diberikan kepada Dina dengan keluhan,keluhanyang dialami oleh DinaC7a$ab B*+ merupakan vaksin yang diberikan untuk men)egah penyakit 'B*! antibodi yang
terbentuk hanya untuk 'B* bukan untuk penyakit pada kasus ini! jadi ketika ia
terinfeksi kuman =malaria> akan mudah terinfeksi penyakit tersebut. 7adi tidak ada
hubungan =kaitan> vaksin yang diberika kepada Dina terhadap penyakit Dina saat ini.
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum kesadaran )ompos mentis! tidak terdapat sesak! BB 0# kg
'anda vital temperatur 09#*! nadi "#: kali(menit! 44 &: kali(menit
Kepala konjungtiva anemis! sklera tidak ikterik Page11
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 12/45
;eher K+B tidak teraba membesar
'horaks simetris! tidak terdapat retraksi! jantung dan paru dalam batas normal
-bdomen datar! hepar teraba & jari diba$ah ar)us )ostae! lien /)huffner II
<kstremitas edema =,(,>
Kulit 'idak terdapat ruam kulit =eksantem>
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal
Pemeriksaan lain dalam batas normal
• Bagaimana interpretasi dan patogenesis terjadinya =jika tidak normal>
Keadaan umum
Keadaan umum kesadaran )ompos mentis! tidak terdapat sesak! BB 0# kg
'anda vital
, temperatur 09#* =tinggi! febris>! terjadi karena sebagai tanda adanya infeksi bakteri atau
mikroorganisme, nadi "#: kali(menit =tinggi! peningkatan denyut jantung =takikardi>! terjadi karena
adanya peningkatan kebutuhan metabolisme, 44 &: kali(menit =meningkat>! terjadi karena adanya usaha untuk mempertahankan
pertukaran volume udara total normal.
Kepala
, konjungtiva anemis =menandakan terjadi anemi pada Dina>, sklera tidak ikterik =ormal>
Konjungtiva anemis eritrosit pe)ah =lisis>! dari plasmodium =aseksual dalam tubuh>
mere1oit menyerang eritrosit menebal pada eritrosit membentuk vakuola parasit
tersebut men)erna hb jumlah eritrosit menurun anemia =terlihat pada konjungtiva yang
pu)at>
;eher
Page12
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 13/45
, K+B tidak teraba membesar
'horaks
, simetris! tidak terdapat retraksi =normal>, jantung dan paru dalam batas normal
-bdomen
, abdomen datar! =normal>, hepar teraba & jari diba$ah ar)us )ostae =hepatomegali>, lien /)huffner II =splenomegali>2epatomegali 2epatomegali terjadi karenapenumpukan sel polimorfonuklear di organ
retikuloendotelia dan akibat aktivitas mekanisme pertahanan fagosit oleh makrofag yang
berada di hati! sel makrofag dalam hati bekerja keras! sehingga terjadi pembesaran hati.
/plenomegali /plenomegali terjadi karena aktivitas mekanisme pertahanan fagosit oleh
makrofag yang berada di limpa! limpa sebagai limfonodus membesar akibat peningkatan
organ untuk membentuk lebih banyak limfosit.
6. . Pemeriksaan ;aboratorium
2b :!: ?
2emato)rit &@ ?
;ekosit dan trombosit dalam batas normal
+ambaran darah tepi menunjukkan hemolitik
'idak terdapat kelainan morfologi sel darah putih dan trombosit
Urinalisis dalam batas normal
Pada pemeriksaan apusan darah tipis ditemukan gambaran sebagai berikut
Page13
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 14/45
a. Bagaimana interpretasi dan patogenesis =jika tidak normal>
, 2b :!: ? = menurun! tidak normal> ormalnya "&,"% g(d;
'erjadi karena mero1oit menyerang eritrosit! pada eritrosit mero1oit menebal
dan bergabung dengan membran plasma eritrositmembentuk vakuole
parasit didalam mero1oit keluar =masih didalam eritrosit> parasit tersebut
men)erna 2b dan sisa metabolismenya berupa pigmen malaria =hemo1oin
dan hematin>, 2ematokrit &@? =persentase penilaian konsentrasi eritrosit dalam darah>
'erjadi penurunan karena terjadi lisis pada eritrosit! hal ini terjadi karena
setelah men)erna 2b mero1oit keluar dan eritrosit menjadi mudah pe)ah.
Maka akan terjadi penurunan hematrokit! karena hematokrit merupakan
persentase konsentrasi eritrosit dalam darah., ;ekosit dan trombosit =normal>, +ambaran darah tepi =tidak normal! hemolitik>
Patogenesis<ritrositterpapar oleh mero1oithilangnya 2b =di)erna oleh mero1oit>
mero1oit keluar menuju eritrosit yang lain hemolitik = 2b pe)ah >., -pusan darah tipis
Page14
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 15/45
Dari melihat gambar apusan darah tepi tersebut! ditemukan bentuk )in)in
pada salah satu eritrosit. Bentuk )in)in ini merupakan bentuk dari parasit
muda! dengan )iri,)iri dan itu merupakan tanda,tanda dari siklus hidup
plasmodium didalam eritrosit manusia.
b. -pakah fungsi
, 2b mengikat oksigen yang diedarkan keseluruh tubuh dan memberi
1at $arna merah darah., 2emato)rit mengetahui konsentrasi eritrosit dalam darah., ;eukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme
terhadap 1at,1at asing., 'rombosit memantau se)ara terus menerus sistem vas)ular dan mendeteksi
setiap kerusakan di lapisan endotel pembuluh darah.
). -pa yang dimaksud pemeriksaan darah tepi dan bagaimana )ara pemeriksaanC
Pemeriksaan darah tepi terbagi atas & apusan!yaitu apusan darah tebal dan apusan darah
tipis
Page15
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 16/45
-pusan darah tebal bertujuan untuk memukan parasit malaria.karena darah
)ukupbanyak dibandingkan preparat darah tipis. /ediaan mudah dibuat khususnya di
studi di lapangan. Ketebalan dalam membuat sediian perlu untuk memudahkan
mengidentifikasi parasit. Pemeriksaan parasit dilakukan pada tetes tebal dengan
menghitung jumlah parasit per &## leukosit! bila laukosit "####(u; maka hitung parasitnya ialah jumlah parasit dikaliakan 6# merupakan parasit per mikro,;iter Darah.
-pausan darah tipis digunakan untuk identifikasi jenis plasmodiun! bila dengan preparat
apusan darah tebal sulit di identifikasi. kepadatan parasit dinyatakan sebagai hitung
parasit =parasit )ount>! dapat dilakukan berdasar jumlah eritrosit yang mengandung
parasit per "### sel darah merah.bila jumlah parasit N "##.###(u; darah menandakan
infeksi yang berat. 2itung parasit penting untuk menentukan prognosa penderita
malaria! $alaupun komplikasdi juga timbul dengan jumlah parasit yangminimal.penge)atan dilakukan dengan )at =giemsha> atau ;aishmanQs! atau FieldQs dan
juga 4omano$sky. Penge)ata giemsa yang umum diupakai pada bebearapa laboratorium
dan merupakan penge)atan yang mudah denagan hasil yang baik.
%. Bagaimana langkah,langkah diagnosisC
7a$ab
Menanyakan gejala dan tanda,tanda dari penyakit kepada pasien.
, +ejala yang dialami dina
+ejala komentar Demam selama % hari dengan demam tinggi
yang hilang timbul tiap & hari. Demam dia$ali
dengan menggigil diikuti oleh demam tinggi
kemudian mereda setelah berkeringat banyak
Malaria
/akit kepala • 'erjadi gangguan pada pembuluh darah yang
mengalami dilatasi• Demam
Page16
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 17/45
• 2ipoksiaMual dan muntah • 'erjadi distensi suatu visera yang berongga
• Peradangan atau peregangan integument usus
• Iritasi mukosa lambung se)ara langsung
• Perangsangan system saraf pusat
, 'anda,tanda penyakit yang dialami oleh dina adalah
'anda,tanda komentar 'emperature 09o* 'anda dari adanya infeksi bakterial adi "#: kali(menit Peningkatan kebutuhan metabolisme44 &: kali(menit Usaha untuk mempertahankan pertukaran
volume udara total normalKonjungtiva anemis 'anda dari anemia2epar teraba & jari diba$ah ar)us )ostae • 2epatomegali karena aktivasi mekanisme
pertahanan fagosit oleh sel pejamu yang
menyebabkan hyperplasia system fagosit
mononu)lear diseluruh tubuh.• Infeksi kuman atau mi)roorganisme
;ien s)huffner II • /plenomegali karena aktivasi mekanisme
pertahanan fagosit oleh sel pejamu yang
menyebabkan hyperplasia system fagosit
mononu)lear diseluruh tubuh• Infeksi kuman atau mi)roorganisme
@. -pa epidemiologi dalam kasus iniC
7a$ab
Daerah Bangka merupakan daerah endemi) malaria. 2al ini dikarenakan daerah Bangka merupakan
daerah penghasil timah. Para masyarakat yang men)ari timah tidak menutup kembali lobang galian
timah sehingga lobang bekas galian timah itu menjadi ra$a,ra$a saat terisi air dan merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk anopheles betina.
:. -pa faktor risiko dalam kasus iniC
Page17
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 18/45
7a$ab
Lrang,orang yang tinggal didaerah endemik malaria! lebih berisiko terkena penyakit malaria
dibandingkan dengan orang,orang yang tinggal di daerah non,endemik.
9. Bagaimana etiologi dalam kasus iniC
7a$ab
Plasmodium viva! dengan )iri,)irinya
Dilihat pada stadium tropo1oit muda pada gambar yang sudah diberikan terdapat! bentuk )in)in
=besarnya &(0 eritrosit>! eritrosit tidak membesar! dan titik s)huffner mulai tampak.
"#. -pa differensial diagnosis dalam kasus iniC
7a$ab
Malaria =oleh plasmodium viva>
"". -pa diagnosis kerja dalam kasus iniC
7a$ab
Malaria yang disebabkan oleh plasmodium
, viva
, fal)iparum
, malariae
"&. Bagaimana penatalaksanaan dalam kasus iniC
7a$ab
Berdasarkan )ara kerjanya pada tahapan perkembangan plasmodium! antimalarial
dibedakan atas ski1ontosida darah dan jaringan! gametosid! dan sporontosid. Untuk
mengendalikan serangan klinik digunakan ski1ontosida darah yang bekerja terhadap mero1oit di
eritrosit =fase eritrosit>. Dengan demikian tidak terbentuk ski1on baru dan tidak terjadiPage18
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 19/45
penghan)uran eritrosit yang menimbulkan gejala klinik. *ontoh obat,obatan golongan ini
adalah klorokuin! kuinin! meflokuin! halofantrin! dan artemisinin. Untuk membunuh gametosit
yang berada di dalam eritrosit sehingga transmisinya ke nyamuk terhambat digunakan
gametosida. Untuk menghambat perkembangan gametosit lebih lanjut di tubuh nyamuk yang
menghisap darah pasien sehingga penularan terputus digunakan sporontosida.
Klorokuin sangat efektif menekan serangan akut malaria viva tetapi setelah obat
dihentikan dapat terjadi relaps! sehingga untuk mengeradikasi P.viva klorokuin perlu diberikan
bersamaan dengan primakuin. Untuk pengobatan malaria! dosis a$al klorokuin adalah #
mg(kgBB klorokuin basa! dilanjutkan dengan dosis 6 mg(kgBB klorokuin basa pada %! "&! &8
dan 0% jam berikutnya sehingga ter)apai dosis total 0# mg(kgBB dalam & hari. Untuk malaria
viva! 6 mg(kgBB klorokuin basa dapat diulang pada hari ke @ dan hari ke "8.
Primakuin disediakan terutama untuk profilaksis terminal dan penyembuhan radikal dari
malaria viva dan ovale yang relaps! primakuin harus diberikan bersama,sama dengan
ski1ontosid darah! biasanya klorokuin! untuk memusnahkan fase eritrosit plasmodium dan
mengurangi perkembangan resistensi obat. Untuk profilaksis terminal! primakuin diberikan "6
mg per hari selama "8 hari sebelum atau segera setelah meninggalkan daerah endemi). Untuk
penyembuhan radikal P.viva dan P.ovale! pengobatan dimulai setelah serangan akut! kira,kira
pada hari ke 8 dengan dosis "6mg per hari =anak #!0 mg(kgBB(hari> selama "8 hari =yang
sebelumnya telah didahului pemberian klorokuin selama 0 hari>.
"0. -pa komplikasi dalam kasus iniC
7a$ab
Komplikasi malaria viva dapat berupa gangguan pernapasan sampai a)ute respiratory distress
syndrome! gagal ginjal! i)terus! anemia berat! rupture limpa! kejang yang disertai gangguan
kesadaran.
"8. Bagaimana preventif dalam kasus iniC
7a$ab
-. Berbasis Masyarakat
Page19
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 20/45
". Pola prilaku hidup bersih dan sehat =P2B/> masyarakat harus selalu ditingkatkan melalui
penyuluhan kesehatan! diskusi kelompok maupun melalui kampanye masal untuk mengurangi
tempat sarang nyamuk =pembrantasan sarang nyamuk! P/>. Kegiatan ini meliputi
menghilangkan genangan air kotor ! diantaranya dengan mengalirkan air atau menimbun atau
mengeringkan barang atau $adah yang memungkinkan sebagai tempat air tergenang.&. Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin akan sangat membantu men)egah
penularan.0. Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam tentang bionimik anopheles seperti $aktu
kebiasaan menggigit! jarak terbang! dan resistensi terhadap insektisida.
B. Berbasis Pribadi". Pen)egahan gigitan nyamuk! antara lain
a. 'idak keluar rumah antara senja dan malam hari! bila terpaksa keluar! sebaiknya
mengenakan kemeja dan )elana panjang ber$arna terang karena nyamuk lebih menyukai
$arna gelap. b. Menggunakan repelan yang mengandung dimetilftalat atau 1at antinyamuk lainnya.). Membuat konstruksi rumah yang tahan nyamuk dengan memasang kasa antinyamuk pada
ventilasi pintu dan jendela.d. Menggunakan kelambu yang mengandung insektisida =insecticide-treated mos+uito net,
I'>.e. Menyemprot kamar dengan obat nyamuk atau mengunakan obat nyamuk bakar.
&. Pengobatan profilaksis bisa akan memaasuki daerah endemik meliputia. Pada daerah di mana plasmodiumnya masih sensitif terhadaf klorokuin! diberikan
klorokuin 0## mg basa atau 6## mg klorokuin fosfat untuk orang de$asa! seminggu "tablet! dimulai " minggu sebelum masuk daerah sampai 8 minggu setelah meninggalkan
tempat tersebut. b. Pada daerah dengan resistensi klorokuin! pasien memrlukan pengobatan supresif! yaitu
dengan meflokuin 6 mg(kgBB( minggu atau doksisiklin "## mg(hari atau sulfadoksin 6##
mg(pirimetamin &6 mg =suldo>! 0 tablet sekali minum.0. Pen)egahan dan pengobatan malaria pada $anita hamil meliputi
a. Klorokuin! bukan kontraindikasi. b. Profilaksis dengan klorokuin 6 mg(kgBB(minggu dan proguanil 0 mg(kgBB(hari untuk
daerah yang masih sensitif klorokuin.). Meflokuin 6 mg(kgBB(minggu diberikan pada bulan keempat kehamilan untuk daerah di
mana plasmodiumnya resisten terhadap klorokuin.d. Profilaksis dengan doksisiklin tidak diperbolehkan.
Page20
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 21/45
8. Informasi tenteng donor darah. *alon donor yang datang ke daerah endemik dan berasal dari
daerah nonendemik serta tidak menunjukkan keluhan dan gejala klinis malaria! boleh
mendonorkan darahnya selama % bulan sejak dia datang. *alon donor tersebut! apabila telah
diberi pengobatan profilaksis malaria dan telah menetap di daerah itu % bulan atau lebih serta
tidak menunjukkan gejala klinis! maka diprbolehkan menjadi donor selama 0 tahun. Banyak penelitian melaporkan bah$a donor didaerah endemik malaria merupakan sumber infeksi.
"6. Bagaimana rehabilitatif dalam kasus iniC
7a$ab
'indakan rehabilitatif dapat dilakukan dengan banyak )ara! )ontohnya menasehati pasien agar
lebih berhati,hati terhadap penyakit malaria =tidak hanya pada malaria tertiana saja melainkanmalaria 3uartana! malaria tropika dan malaria ovale juga> agar bila terjadi sign and symptoms
dari penyakit malaria si penderita segera di ba$a kedokter dan diobati sehingga dapat
menurunkan angka kematian terhadap penyakit malaria dan biasanya pasien yang sudah
terpajan malaria akan patuh terhadap perintah dokter.
"%. Bagaimana prognosis dalam kasus iniC
7a$ab
Prognosis dalam kasus ini prognosisnya biasanya baik! karena tidak pernah sampai menyebabkan
kematian =& bulaan lebih> Dubia at bonam
"@. Bagaimana pandangan islam dalam kasus iniC
7a$ab
R./ -r 4uum 8"
Page21
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 22/45
-rtinya O'elah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi! supay -llah merasakan kepada mereka sebahagian dari =akibat> perbuatan mereka!
agar mereka kembali =ke jalan yang benar>.=R./. -r 4uum 8">7ika dikaitkan dengan kasus! dapat diartikan sebagai peringatan kepada manusia untuk
berhati,hati atas perbuatan yang telah dilakukan! karena jika tidak baik! maka kerugian itu
akan kembali kepada mereka! dalam kasus ini Bangka merupakan daerah endemik malaria!
hal tersebut karena ulah tangan masyarakatnya sendiri.
&.0.8 K<4-+K- KL/<P
Page22
Penyakit endemik di Bangka
Pemeriksaan ;aboratorium
, 2b menurun
, 2emato)rit menurun, +mbaran darah tepi
mnunjukkan
hemolitik , +mbaran darah tipis
ditemukan ring form
=&(0 eritrosit>! berbeda
dengan p.pal)ifarum
=)in)in agak tebal>
dan malariae =lebih
tebal dari pada
pal)ifarum>
Demam selama % hari!
hilang timbul tiap & hari
Pemeriksaan Fisik
, 'akikardi! takipnea, Konjungtiva anemis, 2epatomegali, /plenomegali
Demam Intermitten
=tertiana>
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 23/45
&.0.6 2IPL'</I/
Dina ="# tahun> mengalami demam tinggi disertai menggigil dan berkeringat! sakit kepala! mual
dan muntah disebabkan oleh plasmodium malariae.
&.0.% K<'<4B-'-/- I;MU
No
.
Pokok
Ba%asan
-%at I
kno
-%at I
Don/t
no
-%at I %a0e
to &ro0eHo I ill learn
". Malaria <tiologi!
epidemiologi!
penularan!
pen)egahan!
komplikasi!
Komplikasi
yang
terjadi!
patologi
anatominya
Pemahaman
tentang
serangan
proto1oa
=nyamuk>
Dalam buku
IPD;! Patologi
-natomi!
Penyakit Infeksi!
Parasitologi
Page23
Plasmodium vivaektor nyamuk
anopheles betina
Malaria tertiana
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 24/45
terhadap tubuh
manusia
&. Parasitologi
'entang proto1oa.
7enis,jenis
plasmodium
yang
menyebabkan
malaria!
siklus singkat
Daur
hidupnya
dan siklus
proto1oa
yang
menyerang
organ tubuh
manusia
sampai ke
siklus
hidupnya
se)ara
lengkap
Pemahaman
tentang siklushidup dan
mendalami
tentang
plasmodium
yang dapat
mengakibatka
n penyakit
malaria
Parasitologi
umum dan
Parasitologi
Kedokteran
0.Farmakolog
i
7enis obat
yang dapat
mengobatimalaria
Mekanisme
kerja obat
tersebut
terhadap
penyakit
malaria!
dosis!
komplikasi!
dsb
Pemahaman
tentang obat,
obat yang
digunakan
dalammengobati
penyakit
malaria
Farmakologi UI
dan Kat1ung
&.0.@ /I'</I/
1. Malaria
A. Deinisi
Malaria adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit
dan ditandai dengan ditemukannya bentuk asseksual didalam darah. Infeksi malria memberikan
gejala berupa demam! mengigil! anemia! dan slenomegali. Dapat berlangsung akut maupun kronik.
Page24
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 25/45
Infeksi malaria dapat berlangsung dengan tanpa komplikasi atau dengan komplikasi sistemik yang
dikenal dengan malaria berat.
B. ETIL3I
Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium! selain menginfeksi manusia juga menginfeksi
binatang seperti golongan burung! reptile! dan mamalia. 'ermasuk genus plasmodium dari family
plasmodidae. Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit =sel darah merah> dan
memngalami pembiakan asseksual di jaringan hati dan di eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada
tubuh nyamuk yaitu anopheles betina. /e)ara keseluruhan ada lebih dari "## plasmodium yang
menginfeksi binatang =:& jenis pada burung dan reptile dan && pada binatang primata>.
Plas!odiu! 4ang terda&at di Indonesia
-da 8 jenis plasmodium yang sering dijumpai di Indonesia 1) lasmodium viva
Penyebab dari malaria tertian =Benign Malaria>!) lasmodium falcifarum
Penyebab dari malaria tropika =Malign Malaria>) lasmodium malariae
Penyebab dari malaria malariae. Kasus malaria ini sangat jarang di jumpai.8. lasmodium ovale
Penyebab dari malaria ovale. Plasmodium ini banyak di temukan di daerah Irian 7aya!
Pulau 'imor! dan Pula L$i =utara Irian jaya>
5. E&ide!iologi dan Trans!isi
Daur 2idup Parasit Malaria
Infeksi parasit malaria pada manusia mulai bila nyamuk anopheles betina mengigit manusia
dan nyamuk akan melepaskan sporo1oit ke dalam pembuluh darah dimana sebagian ke)il sisanya
akan mati di darah. Di dalam sel parenkim hati mulailah perkembangan aseksual .intrahepatic
schizogony atau pre-erythrocytes schizogony) Perkembangan ini memerlukan $aktu 6!6 hari untuk
plasmodium falcifarum dan "6 hari untuk plasmodium malariae) /etelah sel parenkim hati
terinfeksi! terbentuk si1ont hati yang apabila pe)ah akan mengeluarkan banyak mero1oit ke
sirkulasi darah. Pada ) viva dan ovale! sebagian parasit di dalam sel hati membentuk hipno1oit
yang bertahan sampai bertahun,tahun! dan bentuk ini yang akan menyebabkan terjadi relaps pada
malaria.faktor antigen 0uffy ya atau yb) 2al ini menyebabkan individu dengan golongan darah
Page25
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 26/45
0uffy negative tidak terinfeksi malaria viva. 4eseptor untuk ) falcifarum diduga suatu
glycophorins, sedangkan pada ) malariae dan ) ovale belum diketahui. Dalam $aktu kurang dari
"& jam parasit berubah menjadi bentuk ring, pada ) falcifarum menjadi bentuk stereo-headphones,
yang mengandung kromatin dalam intinya dikelilingi sitoplasme. Parasit tumbuh setelah memakan
hemoglobin dan dalam metabolismenya membentuk pigment yang disebut hemo1oin yang dapatdilihat se)ara mikroskopik. <ritrosit yang berparasit menjadi lebih elasti) dan dinding berubah
lonjong! pada ) falcifarum, dinding eritrosit membentuk tonjolan yang disebut knob yang nantinya
penting dalam proses cytoadherence dan rossetting) /etelah 0% jam invasi ke dalam eritrosit! parasit
berubah menjadi si1ont! dan bila si1ont pe)ah akan mengeluarkan %,0% mero1oit dan siap
menginfeksi eritrosit yang lain. /iklus asseksual ini pada ) falcifarum, )vivak, )ovale adalah 8:
jam. /edangkan ) malariae adalah @& jam.
Didalam darah sebagian parasit akan membentuk gamet jantan dan betina! dan bila nyamuk menghisap darah manusia yang sakit akan terjadi siklus seksual dalam tubuh nyamuk. /etelah
terjadi perka$inan akan terbentuk zygote dan menjadi lebih bergerak menjadi ookinet yang
menembus dinding perut nyamuk dan akhirnya menjadi bentuk oocyste yang akan menjadi masak
dan mengeluarkan sporo1oit yang akan bermigrasi ke kelenjar ludah nyamuk dan siap menginfeksi
manusia.
'ingginya side positive rate .S& menentukan endemisitas suatu daerah dan pola klinis
penyakit malaria akan berbeda. /e)ara tradisi endemisitas daerah dibagi menjadi
• Hi&oende!ik # bila parasite rate atau spleen rate 2-123
• Mesoende!ik # bila parasite rate atau spleen rate 12-423
• Hi&erende!ik # bila parasite rate atau spleen rate 42-543
• Holoende!ik # bila parasite rate atau spleen rate 6 543
arasite rate dan spleen rate ditentukan pada pemeriksaan anak,anak usia &,9 tahun. Pada
daerah holoendemik banyak penderita anak,anak denagn anemia berat! pada daerah hiperendemik
dan mesoendemik mulai banyak malaria )erebralpada usia kanak,kanak =&,"# tahun>! sedangkan pada daerah hipoendemik( daerah yang tidak stabil banyak dijumpai malaria )erebral! malaria
dengan gangguan fungsi hati atau gangguan fungsi ginjal pada usia de$asa
DAU+ HIDUP PA+ASIT MALA+IA '6I6A7*6ALE)
Page26
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 27/45
Manusia N4a!uk Ano&%eles
Dala! %ati Dala! kelenjar liur
2ipno1oit /poro1oit
=Dormant> & 0( Ngenerasi
<.< mero1oite
/ki1on
Mero1oit Lokista
Dala! +B5 Dala! la!$ung
'ropo1oit
/ki1on Mero1oit
Makrogameto)yt S Makrogamet
TigotJ Lokinet
Mikrogameto)yt Mikrogamet
D. Maniestasi linik
+ejala atau tanda yang dapat ditemukan pada pasien penderita malaria adalah". Demam
Demam periodi) yang berkaitan dengan saat pe)ahnya ski1on matang =sporulasi>. Pada
malaria tertian = ) viva dan ) ovale, pematangan skizon tiap 78 9am maka periodisitas
demamnya setiap hari ke-, sedangkan malaria kuartana .p) malariae pematangannya tiap @&
jam dan periodisitas demamnya tiap 8 hari. 'iap serangan ditandai dengan beberapa serangan
demam periodi). Demam khas malaria terdiri dari atas 0 stadium! yaitu mengigil ="6 menit, "
Page27
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 28/45
jam>! pun)ak demam =&,% jam>! dan berkeringat =&,8 jam>. Demam akan mereda se)ara bertahap
karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
&. /plenomegali/plenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. ;impa mengalami kongesti! menghitam!
dan menjadi keras karena timunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.0. -nemiaDerajat anemia tergantung pada spesies penyebab! yang paling berat adalah anemia karena )
falcifarum. -nemia disebabkan oleh a. Penghan)uran eritrosit yang berlebihan. b. <ritrosit normal tidak dapat hidup lama .reduced survival time
). +angguan pembentukan eritrosit karena depresi eritopoesis dalam sumsum tulang
=diseritropoesis
8. IkterusIkterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
E. 5ara Penularan
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk #nopheles betina yang infektif. /ebagian
besar spesies menggigit pada senja hari dan menjelang malam. Beberapa vektor utama
mempunyai $aktu pun)ak menggigit pada tengah malam dan menjelang fajar. /etelah nyamuk
#nopheles betina menghisap darah yang mengandung parasit pada stadium seksual =gametosit>!
garnet jantan dan betina bersatu membentuk ookinet di perut nyamuk yang kemudian
menembus dinding perut nyamuk dan membentuk kista pada lapisan luar dimana ribuan
sporosoit dibentuk. Ini membutuhkan $aktu :,06 hari tergantung pada jenis parasit dan suhu
lingkungan tempat dimana vektor berada. /porosoit,sporosoit tersebut berpindah ke seluruh
organ tubuh nyamuk yang terinfeksi dan beberapa men)apai kelenjar ludah nyamuk dan disana
menjadi matang dan apabila nyamuk menggigit orang maka sporosoit slap ditularkan.
Didalam tubuh orang yang terkena infeksi! sporosoit memasuki sel,sel hati dan
membentuk stadium yang disebut skison eksoeritrositer. /el,sel hati tersebut pe)ah dan parasit
aseksual =merosoit jaringan> memasuki aliran darah! berkembang =membentuk siklus eritrositer>.
Umumnya perubahan dari troposoit menjadi skison yang matang dalam darah memerlukan $aktu
8:,@& jam! sebelum melepaskan :,0# merosoit eritrositik =tergantung spesies> untuk menyerang
eritrosit,eritrosit lain. +ejala klinis terjadi pada tiap siklus karena pe)ahnya sebagian besar skison,
Page28
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 29/45
skison eritrositik. Didalam eritrosit,eritrosit yang terinfeksi! beberapa merosoit berkembang
menjadi bentuk seksual yaitu garnet jantan =mikrogamet> dan garnet betina =makrogamet>.
Periode antara gigitan nyamuk yang terinfeksi dengan ditemukannya parasit dalam sediaan
darah tebal disebut :periode prepaten: yang biasanya berlangsung antara %,"& hari pada )
falciparum, :,"& hari pada P. viva dan ) ovale, "&,"% hari pada ) malariae =mungkin lebih singkat
atau lebih lama>. Penundaan serangan pertama pada beberapa strain ) viva berlangsung %"&
bulan setelah gigitan nyamuk.
+ametosit biasanya mun)ul dalam aliran darah dalam $aktu 0 hari setelah parasitemia pada
) viva dan P. ovale! dan setelah "#,"8 hari pada ) falciparum) Beberapa bentuk
eksoeritrositik pada ) viva dan ) ovale mengalami bentuk tidak aktif =hipnosoit> yang tinggal
dalam sel,sel hati dan menjadi matang dalam $aktu beberapa bulan atau beberapa tahun yang
menimbulkan relaps. Fenornena ini tidak terjadi pada malaria falciparum dan malaria malariae,
dan gejala,gejala penyakit ini dapat mun)ul kembali sebagai akibat dari pengobatan yang tidak
adekuat atau adanya infeksi dari strain yang resisten. Pada ) malariae sebagian ke)il parasit
eritrositik dapat menetap bertahan selama beberapa tahun untuk kemudian berkembang biak
kembali sampai ke tingkat yang dapat menimbulkan gejala klinis. Malaria juga dapat ditularkan
melalui injeksi atau transfusi darah dari orang,orang yang terinfeksi atau bila menggunakan jarum
suntik yang terkontaminasi seperti pada pengguna narkoba. Penularan kongenital jarang sekali
terjadi tetapi bayi lahir mati. Berat badan lahir rendah dari ibu,ibu yang terinfeksi seringkaliterjadi di daerah endemis tinggi.
Page29
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 30/45
Page30
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 31/45
". Masa Inku$asi
5aktu antara gigitan nyamuk dan mun)ulnya gejala klinis sekitar @,"8 hari untuk )
falciparum, :,"8 hari untukP. ;iva dan ) ovale, dan @,0# hari untuk P. malariae) Masa inkubasi
ini dapat memanjang antara :,"# bulan terutama pada beberapa strain ) viva di daerah tropis.
Pada infeksi melalui transfusi darah! masa inkubasi tergantung pada jumlah parasit yang masuk
dan biasanya singkat tetapi mungkin sampai & bulan. Dosis pengobatan yang tidak adekuat seperti
pemberian profilaksis yang tidak tepat dapat menyebabkan memanjangnya masa inkubasi.
3. Mana Penularan
yamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita yang diisap oleh nyamuk masih
ada gametosit. Keadaan ini bervariasi tergantung pada spesies dan strain dari parasit serta
respons seseorang terhadap pengobatan. Pada penderita malaria dengan lasmodium malariae
yang tidak diobati atau tidak diobati dengan benar dapat menjadi sumber penularan selama 0
tahun. /edangkan untuk viva berlangsung selama ",& tahun dan untuk malaria falciparum
umumnya tidak lebih dari satu tahun. yamuk tetap infektif seumur hidup mereka. Penularan
melalui transfusi darah tetap dapat terjadi semasih ditemukan ada bentuk aseksual dalam darah.
Untuk ) malariae dapat berlangsung sampai 8# tahun lebih. Darah yang disimpan didalam lemari
pendingin tetap infektif paling sedikit selama sebulan.
H. Penatalaksanaan
Penggunaan obat anti malaria tidak terbatas pada pengobatan kuratif saja! tetapi juga termasuk
". Pengobatan pen)egahan =profilaksis> bertujuan men)egah terjadinya infeksi atau timbulnya
gejala klinis. Penyembuhan dapat diperoleh dengan pemberian terapi jenis ini pada infeksi
malaria oleh P.fal)iparum karena parasit ini tidak mempunyai fase ekso,eritrosit
&. Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis ski1ontisid
0. Pen)egahan transmisi bermanfaat untuk men)egah infeksi pada nyamuk atau mempengaruhi
sporogonik nyamuk. Lbat antimalaria yang dapat digunakan seperti gametosid atau sporontosid.
Page31
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 32/45
Pen,ega%an
/e)ara Umum pen)egahan malaria dapat meliputi
". Pemakaian obat antimalaria
/emua anak dari daerah non endemik malaria apabila masuk ke daerah endemik malaria!
maka & minggu sebelumnya sampai dengan 8 minggu setelah keluar dari daerah endemik malaria!
setiap minggunya diberikan obat antimalaria. 'etapi hati,hati dalam menggunakan obat karena
penggunaan yang berlebihan dapat berakibat fatal.
a. Proguanil =&dd "## mg p.).> untuk daerah dengan hanya P.viva dan(atau tanpa resistensi
terhadap P.fal)iparum.
b. Klorokuin basa 6 mg(kgBB =:!0 mg garam>! maksimal 0## mg basa sekali seminggu untuk
daerah dengan resistensi terhadap proguanil. -tau juga kombinasi kloro3uin dan proguanil.
). Meflokuin =" seminggu &6#mg p.).> untuk daerah dengan resistensi P.fal)iparum terhadap
proguanil dan klorokuin =misalnya Irian 7aya! -frika! dan daerah -ma1one>. /ebaiknya
meflokuin sudah diminum 0 minggu sebelum tiba di daerah yang sangat ra$an malaria.
Meflo3uine telah dibuktikan efektif terhadap strain malaria yang kebal terhadap klorokuin! baik
dengan pengobatan ataupun sebagai pen)egahan.
d. Fansidar atau suldo dengan dasar pirimetamin #!6#,#!@6 mg(kgBB atau sulfa,doksin "#,"6
mg(kgBB sekali seminggu =hanya untuk umur % bulan atau lebih>
&. Menghindar dari gigitan nyamuk
a. Memakai kelambu atau kasa anti nyamuk
b. Menggunakan obat pembunuh nyamuk
0. aksin malaria
Page32
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 33/45
aksin malaria merupakan tindakan yang diharapkan dapat membantu men)egah penyakit
ini! tetapi adanya berma)am stadium pada perjalanan penyakit malaria menimbulkan kesulitan
pembuatannya. Penelitian pembuatan vaksin malaria di tujukan pada & jenis vaksin! yaitu
"> Proteksi terhadap ketiga stadium parasit a. sporo1oit yang berkembang dalam nyamuk dan
menginfeksi manusia! b. mero1oit yang menyerang eritrosit! dan ). gametosit yang menginfeksi
nyamuk
&> 4ekayasa genetika atau sintesis polipeptida yang relevan.
7adi! pendekatan pembuatan vaksin yang berbeda,beda mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing,masing! tergantung tujuan mana yang akan di )apai. aksin sporo1oit
P.fal)iparum merupakan vaksin yang pertama kali di uji )oba! dan apabila telah berhasil! dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas malaria tropika terutama pada anak dan ibu hamil.
-$al tahun "99@ dilaporkan bah$a 52L akan mensponsori pembuatan vaksin dr.Patorroyo
=*olombia>. aksin ini hanya memberikan perlindungan terhadap malaria tropika sebanyak 0#?
dari orang yang disuntik! tetapi mengingat adanya lebih dari " juta orang pengidap malaria yang
meninggal setiap tahunnya di afrika! maka kampanye vaksinasi akan terus dilangsungkan.
Page33
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 34/45
2. Parasitologi
Parasit Malaria
-. /ejarahPenyakit malaria telah diketahui sejak 1aman Vunani. +ejala klinis penyakit malaria khas dan
mudah dikenal! karena demam yang naik turun dan teratur disertai menggigil. Pada $aktu itu sudah
dikenal febris kuartana. /elain itu ditemukan kelainan limfa! yaitu splenomegali limfa membesar
dan menjadi keras! sehingga dahulu penyakit malaria disebut juga demam kura.Malaria diduga disebabkan oleh hukuman de$a! karena pada $aktu itu $abah disekitar kota
4oma. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah ra$a yang mengeluarkan bau busuk ke sekitarnya!
sehingga disebut Omalaria =mal area G udara buruk G bad air>.
Pada abad ke,"9! laveran menemukan stadium gametosit berbentuk pisang dalam darah seorang penderita malaria. Kemudian 4oss =":9@>! menemukan bah$a malaria ditularkan oleh nyamuk
yang banyak terdapat di sekitar ra$a.B. 2ospes
Parasit malaria termasuk genus lasmodium dan pada manusia ditemukan 8 spesies lasmodium
viva, lasmodium falciparum, lasmodium malariae dan lasmodium ovale) Pada kera ditemukan spesies parasit malaria yang menyerupai lasmodium manusia! antara lain
Plasmodium )ynomolgi menyerupai Plasmodium fal)iparum dan Plasmodium malariae!
Plasmodium rodhaini pada simpanse di -frika dan Plasmodium brasilianumpada kera di -merika
/elatan yang menyerupai Plasmodium malariae./alah satu Plasmodium primata! yaitu P. kno$lesi dilaporkan pertama kali di Malaysia ="9%6>
dapat menginfeksi klinis! kemudian ditemukan di Muangthai. 5alaupun belum dilaporkan! hal ini
kemungkinan dapat ditemukan di Indonesia mengingat geografinya yang serupa dengan negara
tersebut.*. Distribusi +eografik
Malaria ditemukan %8 derajat lintang utara = -r)hangel di 4usia > sampai 0& derajat lintang selatan
=*ordoba di -rgentina >! dari daerah rendah 8## m di ba$ah permukaan laut =;aut Mati> sampai
&%## m di atas permukaan laut =;ondiani di Kenya> atau &:## m =*o)habamba di Bolovia>. -ntara
batas garis lintang dan garis bujur terdapat daerah yang bebas malaria. Di Indonesia penyakit
malaria ditemukan tersebar di seluruh kepulauan! terutama di ka$asan timur Indonesia.D. Morfologi Dan Daur 2idup
Page34
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 35/45
Daur hidup keempat spesies Plasmodium pada manusia pada umumnya sama. Proses tersebut
terdiri atas fase seksual eksogen =sporogoni> dalam badan nyamuk -nopheles dan fase aseksual
=ski1ogoni> dalam badan hospes vertebrata.Fase aseksual mempunyai & daur! yaitu "> Daur eritrosit dalam darah =ski1ogoni eritrosit>
&> Daur dalam sel parenkim hati =ski1ogoni eksoeritrosit> atau stadium jaringan dengana> /ki1ogoni praeritrosit =ski1ogoni eksoeritrosit primer> b> /ki1ogoni eksoeritrosit sekunder yang berlangsung dalam hati.
2asil penelitian pada malaria primata menunjukkan bah$a ada dua populasi sporo1oit yang berbeda!
yaitu sporo1oit yang se)ara langsung mengalami pertumbuhan dan sporo1oit yang tetap Otidur
=dormant> selama periode tertentu =disebut hipno1oit>! sampai menjadi aktif kembali dan mengalami
ski1ogoni. Pada infeksi P. fal)iparum dan P. malariae hanya terdapat satu generasi aseksual dalam
hati sebelum daur dalam darah dimulaiA sesudah itu daur dalam hati tidak dilanjutkan lagi. Pada
infeksi P.viva dan P.ovale daur eksoeritrosit berlangsung terus sampai bertahun,tahun melengkapi
perjalanan penyakit yang dapat berlangsung lama =bila tidak diobati> disertai banyak relaps.
Parasit dala! Hos&es 6erte$rata 'Hos&es Perantara)
-. Fase jaringanBila nyamuk -nopheles betina yang mengandung parasit malaria dalam kelenjar liurnya
menusuk hospes! sporo1oit yang berada dalam air liurnya masuk melalui probosis yang ditusukkan
ke dalam kulit. /poro1oit segera masuk dalam peredaran darah dan setelah W jam sampai " jam
masuk dalam sel hati. Banyak yang dihan)urkan oleh fagosit! tetap sebagian masuk dalam sel hati
=hepatosit> menjadi trofo1oit hati dan berkembangbiak. Proses ini disebut ski1ogoni praeritrosit atau
eksoeritrositer primer. Inti parasit membelah diri berulang,ulang dan ski1on jaringan =ski1on hati>
berbentuk bulat atau lonjong! menjadi besar sampai berukuran 86 mikron. Pembelahan inti disertai
pembelahan sitoplasma yang mengelilingi setiap inti sehingga terbentuk beribu,ribumero1oit berinti
satu dengan ukuran ".# sampai ".: mikron. Inti sel hati terdorong ke tepi tetapi tidak tidak ada
reaksi di sekitar jaringan hati.Fase ini berlangsung beberapa $aktu! tergantung dari spesies parasit malaria
/ki1ogoni 7aringan Pada Malaria
S&esies "ase Praeritrosit Besar Ski(on 8u!la% Mero(oit
P.viva %,: hari 86 mikron "#.###
Page35
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 36/45
P.fal)iparum 6.6,@ hari %# mikron 8#.###P.malariae "&,"% hari 86 mikron &.###
P.ovale 9 hari @# mikron "6.###
Pada akhir fase praeritrosit! ski1on pe)ah! mero1oit keluar dan masuk peredaran darah. /ebagian
besar menyerang eritrosityang berada di sinusoid hati tetapi beberapa difagositosis. Pada P.viva
dan P.ovale sebagian sporo1oit yang menjadi hipno1oit setelah beberapa $aktu =beberapa bulan
sampai 6 tahun> menjadi aktif kembali dan mulai dengan ski1ogoni eksoeritrosit sekunder. Proses
tersebut dianggap sebagai penyebab timbulnya relaps yaitu parasit ditemukan kembali dalam darah
setelah pemberian obat ski1ontisida darah yang adekuat.P.fal)ifarum dan P.malariae tidak
mempunyai fase eksoeritrosit sekunder!sehingga kekambuhannya disebabkan oleh proliferasi
stadium eritrositik dan dikenal sebagai rekrudesensi.2al ini disebabkan ski1ontisida darah tidak
seluruhnya mengeliminasi stadium parasit yang ada di sel darah merah! berkurangnya imunitas
alami atau adanya varian parasit baru yang tidak dikenali hospes.4ekrudesnsi yang panjang
kadang,kadang di jumpai pada P.malariae yang disebabkan oleh stadium eritrositik yang menetap
dalam sirkulasi mikrokapiler jaringan.Kenyataan berikut ini menunjang bah$a relaps tidak ada
pada infeksi P.malariae". infeksi P.malariae dapat disembuhkan dengan obat ski1ontosida darah saja&. 'idak pernah ditemukan ski1on eksoeritrositik dalamhati manusia atau simpanse setelah siklus
praeritrositik! dan0. Parasit menetap dalam darah untuk jangka $aktu panjang yang dapat dibuktikan pada beberapa
kasus malaria tranfusi.B. Fase aseksual dalam darah5aktu antara permulaan infeksi sampai parasit malaria ditemukan dalam darah tepi disebut masa,
paten. Masa ini dapat dibedakan dengan masa(inkubasi yang berhubungan dengan timbulnya gejala
klinis penyakit malaria. Mero1oit yang dilepaskan oleh ski1on jaringan mulai menyerang eritrosit.
Invasi mero1oit bergantung pada interaksi reseptor pada eritrosit! glikoforin dan mero1oit sendiri.
/isi anterior mero1oit melekat pada membran eritrosit! kemudian membran mero1oit menebal dan
bergabung dengan membran plasma eritrosit! lalu melakukan invaginasi! membentuk vakuol
dengan parasit berada di dalamnya. Pada saat mero1oit masuk! selaput permukaan dijepit sehingga
lepas. /eluruh proses ini berlangsung selama kurang lebih 0# detik. /tadium termuda dalam darah
berbentuk bulat! ke)ilA beberapa diantaranya mengandungvakuol sehingga sitoplasma terdorong ke
tepi dan inti berada dikutubnya. Lleh karena sitoplasma mempunyai bentuk lingkaran! maka parasit
muda disebut bentuk )in)in. /elama pertumbuhan! bentuknya berubah menjadi tidak teratur.
Page36
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 37/45
/tadium muda ini disebut trofo1oit. Parasit men)ernakan hemoglobin dalam eritrosit dan sisa
metabolismenya berupa pigmen malaria =hemo1oin dan hematin>. Pigmen yang mengadung 1at besi
dapat dilihat dalam parasit sebagai butir,butir ber$arna kuning tengguli hingga tengguli hitam yang
makin jelas pada stadium lanjut. /etelah masa pertumbuhan! parasit berkembangbiak se)ara
aseksual melalui proses pembekahan yang disebut ski1ogoni. Inti parasit membelah diri menjadisejumlah inti yang lebih ke)il. Kemudian dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma untuk
membentuk ski1on. /ki1on matang mengandung bentuk,bentuk bulat ke)il! terdiri atas inti dan
sitoplasma yang disebut mero1oit. /etelah proses ski1ogoni selesai! eritrosit pe)ah dan mero1oit
dilepaskan dalam aliran darah =sporulasi>. Kemudian mero1oit memasuki eritrosit baru dan generasi
lain dbentuk dengan )ara yang sama. Pada daur eritrosit! ski1ogoni berlangsung se)ara berulang,
ulang selama infeksi dan menimbulkan parasitemiayang meningkat dengan )epat sampai proses
dihambat oleh respon imun hospes.
Perkembangan parasit dalam eritrosit menyebabkan perubahan pada eritrosit! misalnyasitoplasma bertitik,titik pada P.viva. Perubahan ini khas untuk spesies parasit. Periodesitas
ski1ogoni berbeda,beda! tergantung spesiesnya. Daur ski1ogoni =fase eritrosit> berlangsung 8: jam
pada P.viva dan P.ovale! kurang dari 8: jam pada P.fal)iparum dan @& jam pada P.Malariae. Pada
stadium permulaan infeksi dapat ditemukan beberapa kelompok =bloods> parasit yang tumbuh pada
saat yang ebrbeda sehingga gejala demam tidak menunjukkan periodisitas yang khas. Kemudian
periodisitasnya menjadi lebih sinkron dan gejala demam memberi gambaran tersian atau kuartan.*. Fase /eksual Dalam Darah
/etelah & atau 0 generasi =0,"6 hari> mero1oit dibentuk! sebagian mero1oit tumbuh menjadi stadiumseksual. Proses ini disebut gametogoni =gametositogenesis>. /tadium seksual tumbuh tetapi intinya
tidak membelah. +ametosit mempunyai bentuk yang berbeda pada berbagai spesies pada
P.fal)iparum bentuknya seperti sabit(pisang bila sudah matangA pada spesies lain bentuknya bulat.
Pada semua spesies plasmodium dengan pulasan khusus! gametosit betina =makrogametosit>
mempunyai sitoplasma ber$arna biru dengan inti ke)il padat dan pada gametosit jantan
=mikrogametosit> sitoplasma er$arna biru pu)at atau merah muda dengan inti besar dan difus.
Kedua ma)am gametosit mengandung banyak butir pigmen.
Parasit Dalam hospes Invertebrata-. <ksflagelasi
Bila -nopheles menghisap darah hospes manusia yang mengandung parasit malaria! parasit
aseksual di)ernakan bersama eritrosit! tetapi gametosit dapat tumbuh terus. Inti pada
Page37
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 38/45
mikrogametosit membelah menjadi 8,: yang masing,masing menjadi bentuk panjang seperti
benang =falgel> dengan ukuran &#,&6 mikron! menonjol keluar dari sel induk! bergerak,bergerak
sebentar kemudian melepaskan diri. Proses ini =flagelasi> hanya berlangsung beberapa menit pada
suhu yang sesuai dan dapat dilihat dengan mikroskop pada sediaan darah basah yang masih segar
tanpa di$arnai. Flagela atau gamet jantan disebut mikrogamet.A makrogametosit mengalami proses pematangan =maturasi> dan menjadi gamet betina atau akrogamet. dalam lambung nyamuk
mikrogamet tertarik oleh makrogamet yang membentuk tonjolan ke)il tempat masuk mikrogamet
sehingga pembuahan dapat berlangsung. 2asil pembuahan disebut 1igot.B. /porogoni
Pada permulaan! 1igot merupakan bentuk bulat yang tidak bergerak! tetapi dalam ":,&8 jam
menjadi bentuk panjang dan dapat bergerakA stadium seperti )a)ing ini berukuran panjang :,&8
mikron dan disebut ookinet. Lokinet kemudian menembus dinding lambung melalui sel epitel ke
permukaan luar lambung dan menjadi bentuk bulat! disebut ookista. 7umlah ookista pada nyamuk
-nopheles berkisar antara beberapa buah sampai beberapa ratus. Lokista makin lama makin
membesar sehingga merupakan bulatan semi,transparan! berukuran 8#,:# mikron dan mengandung
butir,butir pigmen. ;etak dan besar butir pigmen serta $arnanya khas untuk tiap spesies
plasmodium. Bila ookista makin membesar hingga berdiameter 6## mikron dan intinya membelah!
dan pigmen nya tidak tampak lagi. Inti yang sudah membelah dikelilingi protoplasma yang
merupakan bentukmemanjang pada bagian tepi sehingga tampak sejumlah besar bentuk,bentuk
yang kedua ujungnya run)ing dengan inti ditengahnya =sporo1oit> dan panjangnya "#,"6 mikron.
kemudian ookista pe)ah! ribuan sporo1oit dilepaskan dan bergerak dalam rongga badan nyamuk
untuk men)apai kelenjar liur. nyamuk sekarang menjadi infektif. Bila nyamuk menghisap darah
setelah menusuk kulit manusia! sporo1oit masuk ke dalam luka tusuk dan men)apai aliran darah.
sporogoni yang dimulai dari pematangan gametosit sampai menjadi sporo1oit infektif! barlangsung
:,06 hari! bergantung pada suhu lingkungan dan spesies parasit.*. *ara Infeksi
5aktu antara nyamuk menghisap darah yang mengandung gametosit sampai mengandung sporo1oit
dalam kelenjar liurnya! disebut masa tunas ekstrinsik. infeksi dapat terjadi dengan & )ara yaitu
". se)ara alami melalui vektor bila sporo1oit dimasukkan kedalam manusia denagn tusukannyamuk
&. se)ara induksi =indu)ed> bila stedium aseksual dalam eritrosit se)ara tidak sengaja masuk ke
dalam badan manusia melalui darah! misalnya tranfuksi! suntikan atau kongenental =bayi baru
lahir mendapat infeksi dari ibu yang menderita malaria melalui darah plasenta>.
Page38
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 39/45
Plasmodium viva
hospes dan nama penyakit
manusia merupakan hospes perantara parasit ini! sedangkan hospes definitif nya adalah nyamuk
-nopheles betina.P.viva menyebabkan penyakit malaria viva yang juga disebut malaria tersiana.
distibusi geografik
P.viva ditemukan didaerah subtropik! seperti korea selatan! )ina! mediterania timur ! turki! beberapa
negara,negtara eropa pada $aktun musim panas! -merika selatan dan utara. Di daerah tropik dapat
ditemukan di -sia 'imur =)ina! daerah mekong> dan selatan =srilangka dan india>! indonesia! filipina
serta di $ilayah pasifik seperti papua nugini! kepulauan solomon dan anuatu. Di afrika! terutam di
afrika barat dan utara spesies ini jarang ditemukan!. Di indonesia P.viva tersebar di seluruh kepulauan
dan pada musim kerin g! umumnya di daerah endemi memopunyai frekuensi tertinggi di antara spesies
yang lain
Morfologio dan daur hidup
dengan tusukan nyamuk anopheles betina sporo1oit masuk melalui kulit keperedaran darah perifer
manusia setelah kurang lebih setengah jam masuk ke dalam sel hati dan tumbuh menjadi ski1on hati
dan sebagian menjadi hipno1oit. /ki1on hati berukuran 86 nikron dan membentuk kurang lebih "####
mero1oit. ski1on hati ini masih dalam daur praeritrosit atau daur eritrosit primer yang berkembang biak se)ara aseksual dan proses nya disebut ski1ogoni hati.
hipno1oit tetap beristirahat dalam sel hati selam beberapa $aktu sampai aktif kembali dan mulai
dengan daur eksoeritrosit sekunder. mero1oit dari si1on hati masuk ke dalam peredaran dan
menginfeksi eritrosit untuk mulai degan daur eritrosit =ski1ogoni darah>. Mero1oit hati padaeritrosit
tumbuh menjadi trpo1oit mudah yang membentuk )in)in yg besarnya kurang lebih "(0 eritrosit. Dengan
pulasanm giemsa situoplasmanya ber$arna biru! inti merah mempunyai fakul yang besar. eritrosit
mudah atau retikulosit yang di hinggapi parasit P.viva ukurannya lebih besar dari elektrosit lainnnya ber$arna pu)at! tampak titik halus ber$arna merah! yang bentuk besarnya sama disebut titik s)huffner.
Kemudian trop1oit mudah menjadi tropo1oit stadim lanjut =trofo1oit tua> yang sangat aktif sehingga
sitoplasmanya tampak berbentuk ameboit. Pigmen oarasit makin jadi nyata dan ber$arna kuning
Page39
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 40/45
tengguli. /ki1on matang dari daur eritro1it mengandung "&,": buah mero1oit dan mengisi seluruh
eritrosit dengan pigmen berkumpul dibagian tengah atau dipinggir. Daur eritrosit pada P.viva
berlangsung 8: jam dan terjadi se)ara singkron. 5alaupuin demikian! dalam dara tepi dapat ditemukan
semua stadium parasit! sehingga gambaran dalam sediaan darah tidak uniform.
srebagian mero1oit tumbuh menjadi sporo1oit yang mendapat sel kelamin! yaitu makrogametosit dan
mikro gamotosif =gametogoni> yang bentuknya bulat atau lonjong! mengisi hampir seluruh eritrosit dan
masih tanpak titik s)huffner disekitarnya. Makrogametosit= betina> mempunyai sitoplasma yang
ber$arna biru dengan inti ke)il! padat dan ber$arna merah. Mikrogametosiit = jantan> biasanya bulat!
sitoplasma ber$arna pu)at! biru kelabu dengan inti yang besar puvat dan difus. Inti biasanya terletak
ditengah. Butir,butir pigmen! baik pada makro gametosit maupun mikro gametosit jelas dan tersebar
pada sitoplasma
dalam nyamuk terjadui daur seksual =sporogoni> yan berlangsung selama "& hari pada suhu &# ) dan :,
9 hari oada suhu &:). Diba$ah "6) perkembangbiakan se)ara seksual tidak mungkin betlangsung.
Lokista mudah fdalam nyamuk mempunyai 0#,8#butir pigmen ber$arna kuning tembulih dalam
bentuk granula halus tampa susunan khas.
Patologi dan +ejala Klinis
Masa tunas intrinsik biasanya berlangsung "&,"@ hari! tetapi pada beberapa strain P.viva dapat sampai
%,9 bulan atau mungkin lebih lama. /erangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal; sakit
kepala! nyeri! punggung!mual dan malaise umum. Pada relapsindrom peprodomal ringan atau tidak
ada. Demam tidak teratur pada &,8 harti pertama! kemudian menjadi intermiten dengan perbedaan yang
nyata pada pagi dan sore hari! suhu meninggi kemudian turun menjadi normal. Kurva demam pada
permulaan penyakit tidak teratur! disebabkna beberapa kelompokm parasit yang masing,masing
mempunyai saat sporulasi tersendiri! hingga demam tidak teratur. Kemudian kurva demam menjadi
teratur! yaitu dengan periodisitas 8: jam. /erangan demam terjadi pada siang atau sore hari dan mulai jelas denagn stadium menggigil! panas dan berkeringat yang klasik. /uhu badan dapat men)apai 8#!%)
="#6f> atau lebih. Mual dan muntah! pusing! mengantuk atau gejala lain akibat iritasi serebral dapat
terjadi tetapi hanya berlangsung sementara. -nemia pada serangan pertama biasanya belum jelas atau
Page40
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 41/45
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 42/45
Prinsip dasar pengobatan malaria vivaks adalah pengobatan radikal yang ditujukan terhadap stadium
hipno1oit di sel hati dan stadium lain yang berada di eritrosit. /ejak tahun "9:9! ) viva yang resisten
klorokuin mulai dilaporkan di papua nugini! selanjutnya dari berbagai daerah di Indonesia! terutama
Indonesia bagian timur. 2al yang sama juga ditemukan di myanmar dan india. Untuk menghadapi hal
ini pengobatan klorokuin selama 0 hari dilakukan bersamaan dengan primakuin selama "8 hari. Dengan)ara ini! maka primakuin akan bersifat sebagai ski1ontisida darah selain membunuh hipno1oit di sel
hati. Lbat lain sebagai alternatif yang dapat diberikan adalah artesunat,amodiakuin! dihidroartemisinin
piperakuin atau non,altemisinin seperti meflokuin dan atova3uone,proguanil. lasmodium viva yang
toleran terhadap primakuin mula,mula dilaporkan dari timor leste pada tahun "990. /ejumlah tentara
-ustralia yang bertugas di daerah tersebut terinfeksi ) viva dan setelah kembali ke negaranya diobati
se)ara radikal. 'entara -ustralia tersebut ternyata tetap menderita relaps $alaupun sudah diberikan
klorokuin 0 hari dan primakuin " " tablet = "6 mg > selama "8 hari. Penelitian yang dilakukan di
Muangthai memperlihatkan bah$a peningkatan dosi primakuin menjadi 0# mg(hari selama "8 hari
dapat mengatasi masalah ini. Pemeriksaan kadar glukosa % fosfat dihidrogenase dalam darah penderita!
perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya anemia hemolitik.
Prognosis
prognosis malaria vivaks biasanya baik! tidak menyebabkan kematian. Bila tidak diberi pengobatan!
serangga pertama dapat berlangsung & bulan atau lebih. 4ata,rata infeksi malaria vivaks tanpa
pengobatan berlangsung 0 tahun! tetapi pada beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama! terutamakarena relapsnya.
9. "ar!akologi 'o$at untuk !engo$ati !alaria 4ang dise$a$kan ole% &.0i0a:)
Pri!akuin
Primakuin atau :,=8,amino,",metilbutilamino>,%,metakuinolin ialah turunan :,aminokuinolin. +aramdifosfatnya yang tersedia di pasar larut dalam air dan relatif stabil sebagai larutan! sedikit mengalami
dekomposisi bila terkena sinar atau udara.
"ar!akodina!ik
Page42
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 43/45
Akti0itas anti!alaria manfaat kliniknya yang utama ialah dalam penyembuhan radikal malaria
viva dan ovale! karena bentuk laten jaringan plasmodia ini dapat dihan)urkan oleh primakuin.
Primakuin sendiri tidak menekan serangan malaria viva! meskipun ia memperlihatkan aktivitas
terhadap fase eritrosit. Demikian juga se)ara klinis tidak digunakan untuk mengatasi serangan malaria
fal)iparum sebab tidak efektif terhadap fase eritrosit.
Mekanis!e kerja primakuin berubah menjadi elektrofil yang bekerja sebagai mediator oksidasi,
reduksi. -ktivitas ini membantu aktivitas antimalaria melalui pembetukan oksigen reaktif atau
mempengaruhi transportasi elektron parasit.
+esistensi beberapa strain P. viva di beberapa egara! termasuk -sia 'enggara relatif telah menjadi
resisten terhadap primakuin.
"ar!akokinetik
A$sor&si setelah pemberian per oral! primakuin segera diabsorpsi. Primakuin tidak pernah diberikan
parenteral karena dapat men)etuskan terjadinya hipotensi yang nyata.
Distri$usi primakuin didistribusikan luas ke jaringan
Meta$olis!e metabolismenya berlangsung )epat dan hanya sebagian ke)il dosis yang diberikan yang
diekskresi ke urin dalam bentuk asal. Pada pemberian dosis tunggal! konsentrasi plasma men)apaimaksimum dalam 0 jam! dan $aktu paruh eliminasi = ' W > % jam. Metabolisme oksidatif primakuin
menghasilkan 0 ma)am metabolitA turunan karboksil merupakan metabolit utama pada manusia dan
merupakan metabolit yang tidak toksik! sedangkan metabolit yang lain memiliki aktivitas hemolitik!
yang lebih besar dari primakuin. Ketiga metabolit ini juga memiliki aktivitas malaria yang lebih ringan
dari primakuin.
Ekskresi sebagian ke)il dari dosis yang diberikan yang diekskresi ke urin dalam bentuk asal.
Indikasi penyembuhan radikal P. viva dan P. Lvale
ontraindikasi primakuin dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit sistemik yang berat
yang )enderung mengalami granulositopenia misalnya arthritis rheumatoid dan lupus eritematosus.
Page43
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 44/45
Primakuin juga tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan obat lain yang dapat menimbulkan
hemolisis! dan obat yang dapat menyebabkan depresi sumsum tulang. Primakui sebaiknya tidak
diberikan pada $anita hamil sebab fetus relatif mengalami defisiensi +%PD sehingga berisiko
menimbulkan hemolisis.
Eek sa!&ing efek samping yang paling berat dari primakuin ialah anemia hemolitik akut pada
pasien yang mengalami defisiensi en1im glukosa,%,fosfat dehidrogenase =+%PD>. Beratnya hemolisis
beragam tergantung dari besarnya dosis dan beratnya defisiensi. Dengan dosis yang lebih tinggi dapat
timbul spasme usus dan gangguan lambung. Dosis yang lebih tinggi lagi akan memperberat gangguan
di perut dan menyebabkan methemoglobinemia dan sianosis. +angguan saluran )erna dapat dikurangi
dengan pemberian obat se$aktu makan.
B-B III
P<U'UP
Kesimpulan
Dari hasil analisis masalah dalam diskusi =& pertemuan> yang kami lakukan kami dapat
menyimpulkan bah$a Dina menderita malaria yang disebabkan oleh plasmodium viva. 2al ini dilihat
Page44
8/15/2019 Laporan Pleno Skenario D Blok 7
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pleno-skenario-d-blok-7 45/45
dari gejala,gejala =manifestasi klinis> yang dialami oleh Dina dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan kepada Dina.