Laporan Praktikum Faal b16

download Laporan Praktikum Faal b16

of 10

description

nmmnejkekkejeujunjemkkrkkrkrmmmmmmm

Transcript of Laporan Praktikum Faal b16

DAFTAR ISI

Daftar isi....................................................................................................................................1Pendahuluan: Dasar Teori...........................................................................................................2Pelaksanaan Praktikum: Tata Cara dan Kendala..........................................................................5Hasil Praktikum: Tabel Data, Grafik dan Analisis Data..................................................................7Kesimpulan...............................................................................................................................9Daftar Pustaka...........................................................................................................................10PENDAHULUAN

Dasar Teori

Pernapasan

Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer (West, 1974). Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernapasan harus tetap dapat memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut

Ventilasi Paru

Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar (Astrand, 1970). Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:

1.Volume paru

2.Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas

3.Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada

Daya Kembang Paru (Compliance)

Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yang disebabkan oleh tiap perubahan satu unit cmHg (Astrand, 1970). Daya kembang paru juga tergantung pada ukuran paru. Jadi daya kembang bayi lebih kecil daripada orang dewasa, dan daya kembang orang yang berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang berbadan besar (Guyton & Hall, 1996).

Mekanisme Dasar Pengembangan dan Pengempisan Paru

Paru-paru, baik pada saat ekspirasi maupun inspirasi, dapat dikembangkan dan dikonstraksikan dengan dua cara, yaitu dengan gerakan turun dan naik dari diafragma untuk memperbesar atau memperkecil diafragma dan depresi dan elevasi costa untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anteroposterior dari rongga dada.Pada pernapasan normal dan tenang biasanya hanya memakai gerakan dari diafragma. Selama inspirasi, kontraksi dari diafragma akan menarik permukaan bawah paru ke bawah. Kemudian selama ekspirasi, diafragma akan berelaksasi dan sifat elastis daya lenting paru, dinding dada dan perut akan menekan paru-paru. Selama bernapas hebat, bagaimanapun tenaga elastik tidak cukup untuk menyebabkan ekspirasi cepat yang diperlukan, sehingga perlu kontraksi otot perut, yang mendorong isi perut ke atas mendorong dasar dari diafragma.Mekanisme kedua untuk mengembangkan paru adalah dengan mengangkat rangka iga. Pengembangan paru ini karena pada posisi istirahat, iga miring ke bawah ke arah kolumna spinalis. Tetapi bila rangka iga dielevasikan, tulang iga dan sternum secara langsung maju menjauhi spinal, membentuk jarak anteroposterior dada 20% lebih besar selama inspirasi maksimal daripada ekspirasi. Oleh karena itu otot-otot yang meninggikan iga dapat diklasifikasikan sebagai otot inspirasi dan otot yang menurunkan iga sebagai otot ekspirasi. Otot yang paling penting untuk mengangkat iga adalah M. Intercostalis eksterna.Mekanisme Dasar Pengembangan dan Pengempisan Paru

Uji fungsi paru terbagi atas dua kategori, yaitu uji yang berhubungan dengan ventilasi paru dan dinding dada, serta uji yang berhubungan dengan pertukaran gas. Uji fungsi ventilasi termasuk pengukuran volume paru-paru dalam keadaan statis atau dinamis. Uji fungsi paru ini dapat memberikan informasi yang berharga mengenai keadaan paru, walaupun tidak ada uji fungsi paru yang dapat mengukur semua kemungkinan yang ada. Metode sederhana untuk meneliti ventilasi paru adalah merekam volume pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru, dengan proses yang dinamakan spirometri, dengan menggunakan spirometer. Dari spirometri didapatkan dua istilah yaitu volume dan kapasitas paru.Volume Paru

Berdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1.Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali pernapasan normal. Besarnya 500 ml pada rata-rata orang dewasa.

2.Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai 3000 ml.

3.Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya 1100 ml.

4.Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Besarnya 1200 ml.

Kapasitas Paru

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1.Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.

2.Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.

3.Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Besarnya 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.

4.Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya 5800 ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa.

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita 20-25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis Makna dari Volume dan Kapasitas Paru

Pada orang normal volume udara dalam paru bergantung pada bentuk dan ukuran tubuh. Posisi tubuh juga mempengaruhi volume dan kapasitas paru, biasanya menurun bila berbaring, dan meningkat bila berdiri. Perubahan pada posisi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu kecenderungan isi abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisi berbaring dan peningkatan volume darah paru pada posisi berbaring, yang berhubungan dengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru (Guyton & Hall, 1996; Astrand, 1970).

Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh, posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembangan paru dan rangka dada (Compliance paru).

Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan otot pernapasan, misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera saraf spinal, berkurangnya compliance paru, misalnya pada penderita asma kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker paru dan pleuritis fibrosa dan pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada payah jantung kiri (Guyton, 1994).

PELAKSANAAN PRAKTIKUMTata Cara

Tujuan:Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:

1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan nafas pada berbagai kondisi pernapasan.

2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan nafas pada kondisi pernapasan berbeda-beda

3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer airAlat yang diperlukan

1. Stopwatch/arloji

2. Beberapa kantong plastic: - Yang kosong Yang berisi O2 Yang berisi CO2 10%

3. Sfigmanometer + stetoskop

4. Alat analisis gas fyrite:untuk CO2

5. Manometer air raksa + botol perangkap

6. Manometer air

I. Tahan Nafas

a. Tata Cara

Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan napas (dalam detik) dengan cara menghentikan pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri, sehingga tercapai breaking point pada berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar di bawah ini.

1.Pada akhir inspirasi biasa.

P-IV.1.1 Apa yang dimaksud breaking point?Breaking point adalah keadaan dimana seseorang sudah tidak dapat menahan napas lagi.P-IV 1.2 Faktor factor apakah yang menyebabkan terjadinya breaking point?Faktornya adalah tekanan co2 yang tinggi dan tekanan O2 yang rendah2.Pada akhir ekspirasi biasa.

3.Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat.

4.Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat.

5.Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1 menit.

6.Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi O2.

7.Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan 3 kali pernapasan, pada bagian pernapasan yang terakhir lakukan pernapasan dari kantong yang berisi O2.

8.Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastik berisi CO2 10%.

9.Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari di tempat selama 2 menit.

10.Setelah breaking point pada percobaan no.9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas lagi selama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudah inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.

P-IV.1.3 Bagaimana perubahan pO2 dan pCO2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?Hiperventilasi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan ventilasi paru secara abnormal, menyebabkan penurunan tegangan CO2, yang jika berkepanjangan dapat mengalami alkalosis.II.1 Pengukuran Tekanan Pernafasan Normal

A. Tata Cara

1.Persilahkan o.p bernapas biasa selama 1-2 menit

2.Dengan tetap bernapas melalui hidung, hubungkanlah pipa kaca manometer air dengan mulut o.p sehingga permukaan air dalam manometer naik turun mengikuti inspirasi dan ekspirasi.

II.2 Pengukuran Tekanan Pernafasan Maksimal

B. Tata Cara

1.Hubungkanlah pipa kaca manometer air raksa dengan mulut o.p melalui botol perangkap.

2.Persilahkan o.p melakukan inspirasi dan ekspirasi sekuat-kuatnya beberapa kali sambil menutup hidung. Permukaan air raksa dalam manometer akan naik turun mengikuti inspirasi dan ekspirasi. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimal o.p.P-IV.1.4 Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini?HASIL PRAKTIKUM

Tabel Data, Grafik dan Analisa Data

I. Tahan Nafas

a. Tabel Data

KeadaanLama Tahan Nafas

Akhir inspirasi biasa20 s

Akhir ekspirasi biasa24 s

Akhir inspirasi tunggal kuat50 s

Akhir ekspirasi tunggal kuat38 s

Akhir inspirasi tunggal pasca nafas dalam cepat49 s

Akhir inspirasi tunggal kuat dari kantong O263 s

Akhir inspirasi tunggal pasca nafas dalam cepat selama 3 menit dengan pernafasan yang terakhir dari kantong O297 s

Akhir inspirasi kuat dari kantong CO2 10%49 s

Akhir inspirasi tunggal kuat pasca lari di tempat 2 menit 32 s

Pasca breaking point keadaan di atas 39 s50 s56 s

b. Analisis Data

Lama tahan nafas (breaking point) pada akhir inspirasi biasa lebih panjang dibandingkan dengan pada akhir ekspirasi biasa. Hal tersebut dikarenakan cadangan O2 paru pasca inspirasi lebih besar dibandingkan dengan pasca ekspirasi. Walaupun demikian, pada akhir inspirasi tunggal kuat lama tahan nafas menjadi jauh lebih panjang. Hal tersebut dikarenakan pada saat inspirasi tunggal kuat kapasitas paru menjadi maksimal. Sehingga, cadangan O2 paru menjadi jauh lebih besar. Akibatnya, breaking point menjadi lebih lama. Sebaliknya, pada akhir ekspirasi tunggal kuat, yang terjadi adalah pengosongan paru secara maksimal. Sehingga, cadangan O2 paru pun jauh lebih sedikit. Akibatnya, breaking point menjadi sangat sebentar.

Pada akhir inspirasi tunggal kuat dari kantong O2, lama breaking point sangat panjang. Hal tersebut dikarenakan udara yang dihisap adalah O2 murni, berbeda dengan udara yang terhisap pada saat inspirasi di alam bebas.

Akhir inspirasi tunggal pasca nafas dalam cepat selama 3 menit dengan pernafasan terakhir berasal dari kantong O2 adalah kondisi yang memiliki breaking point yang terpanjang. Hal tersebut dikarenakan, nafas cepat dalam membuat terakumulasinya cadangan O2 paru.

Akhir inspirasi tunggal kuat pasca lari di tempat 2 menit memiliki breaking point terpendek. Aktivitas fisik membuat kita memerlukan energi yang besar.

II. Tekanan Pernafasan

II.1 Pengukuran Tekanan Pernafasan Normal

a. Tabel Data

Tekanan Pernafasan

Inspirasi80 mmH2O

Ekspirasi35 mmH2O

b. Analisis Data

Inspirasi

Tekanan pernafasan = (Tekanan awal + Tekanan akhir) : 2

= (80+ 80) : 2

= 80Ekspirasi

Tekanan pernafasan = (Tekanan awal + Tekanan akhir) : 2

= (30+40) : 2

= 35II.2 Pengukuran Tekanan Pernafasan Maksimal

a. Tabel Data

Tekanan Pernafasan

Inspirasi20 mmHg

Ekspirasi10 mmHg

b. Analisis Data

Berdasarkan teori, pada kondisi normal tekanan pernafasan pada saat inspirasi sama dengan tekanan pernafasan pada saat ekspirasi. Namun, pada praktikum kali ini o.p yang kami gunakan memiliki gangguan di saluran paru.KESIMPULAN

I. Tahan Nafas

Breaking point terpanjang adalah pada akhir inspirasi tunggal pasca nafas dalam cepat selama 3 menit dengan pernafasan yang terakhir dari kantong O2. Sedangkan breaking point terpendek adalah Akhir inspirasi tunggal kuat pasca lari di tempat 2 menit.

II. Tekanan Pernafasan

Tekanan pernafasan pada saat inspirasi sama dengan pada saat ekspirasi. Namun demikian, apabila terdapat obstruksi ataupun restriksi akan terjadi penurunan tekanan pada saat ekspirasi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Mahasiswa Blok Respratory. 2010. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Guyton, Hall. 1996. Text Book of Medical Physiology. New York : W B Saunders

1