laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

108
LAPORAN TAHUNAN TA. 2011 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Januari 2012

Transcript of laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Page 1: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

LAPORAN TAHUNAN TA. 2011

PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN

Sekretariat Jenderal — Kementerian Pertanian

Januari 2012

Page 2: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan

hidayah-Nya, Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian (Pusdatin) tahun 2011 ini dapat diselesaikan.

Laporan tahunan ini berisi tentang kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian sampai dengan tahun 2011 berikut sumber daya yang tersedia, serta

secara khusus dilaporkan capaian kegiatan selama tahun anggaran 2011.

sedangkan laporan secara rinci telah tercakup dalam laporan masing-masing

kegiatan.

Disadari sepenuhnya bahwa laporan tahunan ini masih perlu sempurna, baik

dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu dalam rangka

penyempurnaan laporan dimasa depan, kritik dan saran dari berbagai pihak

sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang berperan serta

memberikan bantuan dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan

ini kami ucapkan terima kasih.

Semoga laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini

bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian.

Amien

Jakarta, Januari 2012

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian,

Ir. M. Tassim Billah, MSc

NIP. 19570725.198203.1.002

Page 3: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii

I. PENDAHULUAN ……………………………………................................... 1

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………. 1

B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN …………………………………………….

2

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN ……………………….. 3

II. ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN ……………………............... 4

A. ORGANISASI ……………………………………………………………… 4

B. SARANA …………………………………………………………………. 6

C. ANGGARAN ……………………………………………………………… 9

D. CAKUPAN KEGIATAN …………………………………………………. 10

III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ………… …………………….. 13

A. REALISASI KEUANGAN .................................................................... 13

B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK EGIATAN……………………… 20

IV. PENUTUP …………………………………………………………………… 105

Page 4: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

1

BAB. I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan

rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya

usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk

yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga

mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan

masyarakat.

Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan

kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan

wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya

keseimbangan perekonomian baik di pusat maupun di daerah.

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat

diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan

berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di

Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut,

maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah

satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian,

dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat,

lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders.

Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian tahun 2011 diharapkan Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi

seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi

pembangunan pertanian.

Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2011,

yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif,

pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk

kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga

berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2011.

Page 5: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

2

B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI

PERTANIAN

1. Tugas Pokok

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi

pertanian serta pelayanan informasi pertanian.

2. Visi

Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan

menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi

pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung

pembangunan pertanian”

3. Misi

Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan

cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh

keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa

yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus

dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan

penyajian data dan informasi pertanian

b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan

penyebaran data dan informasi pertanian

c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian

d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik

dan sistem informasi pertanian.

Page 6: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

3

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN

Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan

gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian selama kurun waktu tahun 2011, dan secara umum dapat

digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal

mengacu pada Srategi dasar ” satu data satu pintu ” yang tepat

waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan

keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis

Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang.

Page 7: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

4

BAB. II

ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN

A. ORGANISASI

Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober

2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai

tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi

pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam

menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi :

1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas

pertanian;

2. Penyediaan ;

3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi

hortikultura dan perkebunan;

4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.

Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal

tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4

(empat) unit yaitu ;

1. Bagian Umum;

2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;

3. Bidang Data Komoditas;

4. Bidang Data Non Komoditas;

Unit kerja Eselon IV terdiri dari :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga

3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan

4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan

5. Sub Bidang Data Prasarana

6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian

7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia

8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi

9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer

Page 8: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

5

Koordinator Fungsional

1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer

2. Koordinator Fungsional Statistik

Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki

mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional

pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian.

Sedangkan dari sisi internal, pusdatin yang didukung oleh 122 orang

pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk

senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya

dalam bidang statistik dan sistem informasi.

Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya

struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut :

Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 122

orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Hal ini seperti

tercantum sebagai berikut :

PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN

BAGIAN

UMUM

SUBBAG

PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

BIDANG PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI

BIDANG DATA KOMODITAS

SUB BIDANG

SISTEM JARINGAN

KOMPUTER

SUB BIDANG

APLIKASI SISTEM

INFORMASI

SUB BIDANG

DATA

TANAMAN PANGAN

DAN PETERNAKAN

SUB BIDANG

DATA HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SUB BIDANG

APLIKASI

MULTIMEDIA

SUBBAG

KEPEGAWAIAN DAN

RUMAH TANGGA

BIDANG DATA NON KOMODITAS

SUB BIDANG

DATA PRASARANA

SUB BIDANG DATA

SOSIAL EKONOMI

PERTANIAN

Page 9: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

6

1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin

didukung oleh 122 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari

struktural/staf 96 orang 19 orang pejabat statistisi dan 7 orang

pejabat pranata komputer.

2. Berdasarkan pendidikan

Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin mempunyai

latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1

Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang

Pendidikan Tahun 2011

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

1 S3 1 orang

2 S2 26 orang

3 S1 45 orang

4 D3/Sarjana Muda 6 orang

5 SLTA 42 orang

6 SLTP 1 orang

7 SD 1 orang

Jumlah 122 orang

3 Berdasarkan pangkat/golongan

Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV,

79 orang golongan III, dan 20 orang golongan II

B. SARANA

a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas

pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras

maupun perangkat lunak.

Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu

berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi

dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas.

Page 10: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

7

Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu

penertiban penggunaan software yang legal.

b. Piranti Keras (Hardware)

Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin

dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang

saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi :

- Server

- Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router,

fire wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth

management.

- Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat

optik yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat

dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta

perangkat wireless yang menghubungkan kantor pusat dengan

kompleks Kementan di Pasar Minggu.

c. Perangkat Lunak (Software)

Ketersediaan perangkat lunak (software) yang merupakan

software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut :

- windows server enterprice 2003

- exchange server enteroffice 2007

- office 2003 pro

- office XP 2000

- Mc Afee antivirus 7.0

- Kaspersky antivirus

- Mc Afee antivirus 8.0

- Adobe Photoshop 8.0

- Adobe Premier 7.0

- Adobe After Effect 8.0

- Macromedia MX 2004

- Macromedia Director 2005

- Visual Studio. Net 2003

- Cristal report 11.0

- Arc View 3.2

- Arc MS

- Art GIS

Page 11: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

8

- HP Opernview

d. Laboratorium Komputer

Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa

Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah

40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink

24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke

jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan

laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan

komputer yang berbasis web.

e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat

Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal

pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data

dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan

dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi

jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan

memanfaatkan fasilitas internet.

Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian

Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya

menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap

gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield

Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah

terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat

dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah

dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi

wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah

tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang

menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama

24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari

1.100 unit komputer terhubung dalam jaringan ini.

f. Perpustakaan Pusdatin

Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin

telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik

(3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku),

pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu

pertanian, matematika dan kamus (210 buku).

Page 12: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

9

Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka

bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data

pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2010

kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas

internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi

pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan

pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa

perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat

memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses

datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui

Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).

C. ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),

berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan disamping itu

juga terdapat bantuan luar negeri.

Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5

tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun 2007 - 2011

No. Tahun Jumlah Anggaran Realisasi %

1 2007 57.808.104.000 44.798.443.662 77,49

2 2008 65.416.379.000 44.190.397.385 67,55

3 2009 90.052.402.000 67.840.939.477 75,33

4 2010 112.678.803.000 89.862.731.273 79,75

5. 2011 39.111.210.000 35.076.990.928 89.69

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penurunan

anggaran di Pusdatin dari tahun 2010 ke tahun 2011.

Page 13: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

10

D. CAKUPAN KEGIATAN

Pada Tahun anggaran 2011 merupakan tahun baseline dalam

penyusunan kegiatan ditahun yang akan datang. Kegiatan Pusdatin

sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2011

tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 kegiatan yaitu

Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.

Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2011 dikelola

oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang

ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum.

Untuk kegiatan tahun 2011 kegiatan di bagi dalam beberapa output.

Masing-masing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan

dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun

sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian.

Adapun rincian output sesuai dengan RKP dan setelah direvisi adalah

sebagai berikut :

No. Output

Jumlah

Sesuai dipa

awal

Setelah

revisi

1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan

Pengembangan Data dan Informasi

18 laporan 18 laporan

2. Laporan Pembinaan,

Pengembangan,Pemanfaatan dan

Analisis Data dan Informasi

2 laporan 1 laporan

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan

Sistem, Data, Statistik dan Informasi

3 Laporan 4 laporan

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM 1.192 orang 1.441 orang

5. Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan

6. Dokumen Perencanaan dan

Pengelolaan Anggaran

7 dokumen 7 dokumen

7. Laporan Penyusunan Laporan dan

Monitoring Evaluasi Kegiatan

11 laporan 11 laporan

8. Alat Pengolah Data dan Multimedia 29 unit 31 unit

9. Kendaraan 1 unit 2 unit

10. Sarana dan Prasarana 86 unit 86 unit

Page 14: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

11

1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi

a. Analisis Harga Komoditas Pertanian

b. Pengelolaan Data Perkebunan

c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

d. Survey Kesejahteraan Petani 2011

e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas

Hortikultura

f. Pengelolaan Data Hortikultura

g. Analisis Proyeksi Indikator Makro

h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

i. Penyusunan Data PDB

j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan

Level Kab/Kota

k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian

l. Analisis Keragaan Data Peternakan

m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian

n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian

o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi

p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan

q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin

r. Updating Peta Lahan Baku Sawah

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis

Data dan Informasi

a. Pengawalan dan Penataan Data Lahan

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan

Informasi

a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

b. Pengembangan Multimedia (FEATI)

c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

d. FEATI LUNCURAN TA 2010

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM

a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form

Peternakan

b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form

Tanaman Pangan

c. Sosialisasi E-Procurement

d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP

Page 15: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

12

e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan

f. Peningkatan Kualitas SDM

g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal

Perkebunan

h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan

i. Sosialisasi Jabatan Fungsional

j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi

k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal

perkebunan ( 4 propinsi)

l. Pelatihan komputer dan jaringan

m. Pelatihan statistik pertanian

5. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

a. Administrasi Kegiatan

b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

Perencanaan Tahunan

c. Penyelenggaraan Seminar HIPI

d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan

e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan

f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan

g. Pelaksanaan Hibah Aset

7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

a. Penyelenggaraan Lomba Web

b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian

d. Penyusunan News Letter

e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung

RAPIM)

f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan

g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin

h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS)

i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian

j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri

k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014

8. Alat Pengolah Data dan Multimedia

9. Kendaraan

10. Sarana dan Prasarana

Page 16: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

13

BAB. III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

A. REALISASI KEUANGAN

Pada tahun anggaran 2011 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker

018.01.411925 dengan jumlah sebesar Rp. 39.111.210.000,- terdiri dari

rupiah murni Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp

3.182.610.000.

DIPA awal dengan pagu sebesar Rp. 36.000.000.000,- yang terdiri dari

rupiah murni sebesar Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp

71.400.000,-

Pada bulan Mei 2011 dilakukan revisi DIPA terkait dengan pagu BLN

hanya sebesar Rp. 71.400.000, - tidak sesuai dengan rencana yang

diusulkan dan telah disetujui oleh Bappenas. Usulan untuk BLN di tahun

2011 adalah sebesar Rp. 1.846.863.000,-. Selain revisi pagu BLN TA 2011

juga revisi luncuran BLN kegiatan tahun 2010 yaitu sebesar Rp.

1.264.347.000. Total revisi untuk BLN sebesar Rp. 3.111.210.000,-

Pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan beberapa revisi antara

lain :

1. Revisi DIPA yaitu penambahan pagu yang digunakan untuk

kegiatan FEATI TA 2011 dan luncuran FEATI 2010.

2. Revisi DIPA di output 2 yang semula berjumlah Rp. 7.200.000.000,-

menjadi Rp. 200.000.000,-. Kegiatan sejumlah Rp. 7.000.000.000,-

yang semula merupakan kegiatan untuk PUAP direvisi menjadi

kegiatan pelatihan statistik dan komputer, pengadaan Data

Center dan DRC, Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran

Areal Perkebunan.

3. Revisi DIPA, pencairan bintang untuk kegiatan pengadaan

kendaraan roda 4 yang semula 1 unit menjadi 2 unit.

4. Revisi POK dengan persetujuan Dirjen Perbendaharaan antara lain

Revisi kegiatan jaringan internet, pembayaran biaya frekuensi dan

lain-lain.

Page 17: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

14

Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI

adalah sebagai berikut :

No. Belanja Pagu Realisasi %

1 Pegawai 5.851.285.000,- 5.508.153.060,- 94,14

2 Barang 27.492.629.000,- 24.481.069.518,- 89,04

3 Modal 5.767.296.000,- 5.087.768.350,- 88,22

Total 39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 89,69

Realisasi per output adalah sebagai berikut :

1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi dengan pagu sebesar Rp. 6.880.752.000 tersealisasi

sebesar Rp. 6.376.066.502,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati

sebesar Rp. 510.685.498,-. Yang terdiri dari :

a. Analisis Harga Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar

Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 242.245.550,- atau

sebesar 96,89 persen sisa mati sebesar Rp. 7.754.450,-

b. Pengelolaan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp.

300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 265.486.201,- atau sebesar

88,49 persen sisa mati sebesar Rp. 34.251.600,-

c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 218.748.400,- atau sebesar 87,49 persen sisa mati sebesar Rp.

31.251.600,-

d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 dengan anggaran sebesar

Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 343.872.360,- atau

sebesar 98,24 persen sisa mati sebesar Rp. 6.127.640,-

e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas

Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 543.928.500,- atau sebesar 90,65 persen

sisa mati sebesar Rp. 56.071.500,-

f. Pengelolaan Data Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp.

300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 258.785.3000 atau sebesar

86,26 persen sisa mati sebesar Rp. 41.214.700,-

g. Analisis Proyeksi Indikator Makro dengan anggaran sebesar Rp.

350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 346.584.278 atau sebesar

99,02 persen sisa mati sebesar Rp. 3.415.722,-

h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian dengan

anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

241.960.750,- atau sebesar 96,78 persen sisa mati sebesar Rp.

8.039.250,-

Page 18: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

15

i. Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp.

250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 245.931.250,- atau sebesar

98,37 persen sisa mati sebesar Rp. 4.068.750,-

j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan

Level Kab/Kota dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 388.435.626,- atau sebesar 97,10 persen

sisa mati sebesar Rp. 11.564.374,-

k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian dengan

anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

277.718.250,- atau sebesar 92,57 persen sisa mati sebesar Rp.

22.281.750,-

l. Analisis Keragaan Data Peternakan dengan anggaran sebesar

Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 248.250.077,- atau

sebesar 99,30 persen sisa mati sebesar Rp. 1.749.923,-

m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian

dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 194.283.760 atau sebesar 97,14 persen sisa mati sebesar Rp.

5.716.350,-

n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian dengan

anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

390.832.760,-atau sebesar 97,70 persen sisa mati sebesar Rp.

9.167.240,-

o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi dengan

anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

381.659.200,- atau sebesar 95,41 persen sisa mati sebesar Rp.

18.340.800,-

p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan dengan

anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

366.841.300,- atau sebesar 91,71 persen sisa mati sebesar Rp.

33.158.700,-

q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin dengan

anggaran sebesar Rp. 160.760.000,- terealisasi sebesar Rp.

127.795.900,- atau sebesar 79,49 persen sisa mati sebesar Rp.

32.964.100,-

r. Updating Peta Lahan Baku Sawah dengan anggaran sebesar

Rp. 1.469.992.000 terealisasi sebesar Rp. 1.292.483.200,- atau

sebesar 87,92 persen sisa mati sebesar Rp. 177.508.800,-

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis

Data dan Informasi

Pengawalan dan Penataan Data Lahan dengan anggaran

sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 187.466.900,- atau

sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 12.533.100,-

Page 19: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

16

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan

Informasi

a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran

sebesar Rp. 2.232.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.997.074.704,-

atau sebesar 89,45 persen sisa mati sebesar Rp. 235.465.296,-

b. Pengembangan Multimedia (FEATI) dengan anggaran sebesar

Rp. 2.582.562.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.016.341.235,- atau

sebesar 78,08 persen sisa mati sebesar Rp. 566.220.765,-

c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

dengan anggaran sebesar Rp. 370.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 295.493.680,- atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp.

74.506.320,-

d. FEATI LUNCURAN TA 2010 dengan anggaran sebesar Rp.

1.453.999.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.337.678.300 atau sebesar

79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 116.320.700,-

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM

a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form

Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 799.216.415,- atau sebesar 94,03 persen

sisa mati sebesar Rp. 50.783.585,-

b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form

Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 597.819.565,- atau sebesar 99,64 persen

sisa mati sebesar Rp. 2.180.435,-

c. Sosialisasi E-Procurement dengan anggaran sebesar Rp.

186.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.683.600,- atau sebesar

82,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.616.400,-

d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP dengan anggaran sebesar Rp.

415.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 312.286.980,- atau sebesar

75,25 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-

e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan dengan anggaran

sebesar Rp. 224.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.465.000,-

atau sebesar 97,67 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-

f. Peningkatan Kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp.

307.970.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.726.000,- atau sebesar

93,75 persen sisa mati sebesar Rp. 19.244.000,-

g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal

Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 567.575.000,- atau sebesar 94,60 persen

sisa mati sebesar Rp. 32.425.000,-

Page 20: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

17

h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan

dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 470.576.600,- atau sebesar 94,12 persen sisa mati sebesar

Rp. 29.423.400,-

i. Sosialisasi Jabatan Fungsional dengan anggaran sebesar Rp.

164.350.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.251.000,- atau sebesar

93,25 persen sisa mati sebesar Rp. 11.099.000,-

j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi dengan

anggaran sebesar Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

116.778.000,- atau sebesar 93,42 persen sisa mati sebesar Rp.

8.222.000,-

k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal

perkebunan ( 4 propinsi) dengan anggaran sebesar Rp.

710.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 628.742.078,- atau sebesar

88,46 persen sisa mati sebesar Rp. 82.037.922,-

l. Pelatihan komputer dan jaringan dengan anggaran sebesar Rp.

212.785.000 terealisasi sebesar Rp. 180.951.000,- atau sebesar

85,04 persen sisa mati sebesar Rp. 31.834.000,-

m. Pelatihan statistik pertanian dengan anggaran sebesar Rp.

280.710.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.880.200,- atau sebesar

83,67 persen sisa mati sebesar Rp. 45.829.800,-

5. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp.

5.851.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.514.489.754,- atau

sebesar 94,24 persen sisa mati sebesar Rp. 336.795.246,-

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

dengan anggaran sebesar Rp. 2.669.590.000,- terealisasi sebesar

Rp. 2.284.191.945,- atau sebesar 85,56 persen sisa mati sebesar

Rp. 385.398.055,-

6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

a. Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

592.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.789.500,- atau sebesar

92,94 persen sisa mati sebesar Rp. 41.810.500,-

b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

Perencanaan Tahunan dengan anggaran sebesar Rp.

396.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 384.126.000,- atau sebesar

96,85 persen sisa mati sebesar Rp. 12.474.000,-

c. Penyelenggaraan Seminar HIPI dengan anggaran sebesar Rp.

121.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 109.607.000,- atau sebesar

90,21 persen sisa mati sebesar Rp. 11.893.000,-

Page 21: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

18

d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan dengan anggaran sebesar

Rp. 281.880.000,- terealisasi sebesar Rp. 268.418.500,- atau

sebesar 95,22 persen sisa mati sebesar Rp. 13.461.500,-

e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan dengan anggaran

sebesar Rp. 275.870.000,- terealisasi sebesar Rp. 272.542.650,-

atau sebesar 98,79 persen sisa mati sebesar Rp. 3.327.350,-

f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan dengan anggaran

sebesar Rp. 267.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.580.700,-

atau sebesar 90,34 persen sisa mati sebesar Rp. 25.819.300,-

g. Pelaksanaan Hibah Aset dengan anggaran sebesar Rp.

185.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 123.275.900,- atau sebesar

66,64 persen sisa mati sebesar Rp. 61.724.100,-

7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

a. Penyelenggaraan Lomba Web dengan anggaran sebesar Rp.

278.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 253.384.000,- atau sebesar

90,85 persen sisa mati sebesar Rp. 25.516.000,-

b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 803.400.000,-terealisasi sebesar Rp.

697.223.600,- atau sebesar 86,78 persen sisa mati sebesar Rp.

106.176.400,-

c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian dengan anggaran

sebesar Rp. 243.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 237.452.100,-

atau sebesar 97,64 persen sisa mati sebesar Rp. 5.747.900

d. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp.

136.250.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.104.500,- atau sebesar

78,61 persen sisa mati sebesar Rp. 29.145.500,-

e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung

RAPIM) dengan anggaran sebesar Rp. 96.320.000,- terealisasi

sebesar Rp. 91.339.500,- atau sebesar 94,83 persen sisa mati

sebesar Rp. 4.980.500,-

f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan

dengan anggaran sebesar Rp.246.400.000,- terealisasi sebesar

Rp. 219.951.400,- atau sebesar 89,27 persen sisa mati sebesar Rp.

26.448.600,-

g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar

Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.350.000,- atau sebesar

87,83 persen sisa mati sebesar Rp. 3.650.000,-

h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) dengan anggaran

sebesar Rp. 295.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.366.800,-

atau sebesar 97,65 persen sisa mati sebesar Rp. 6.933.200,-

i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian

dengan anggaran sebesar Rp. 610.350.000,- terealisasi sebesar

Page 22: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

19

Rp. 562.063.420,- atau sebesar 92,09 persen sisa mati sebesar Rp.

48.286.580,-

j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri

dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- terealisasi sebesar

Rp. 46.205.500,- atau sebesar 25,67 persen sisa mati sebesar Rp.

133.794.500,-

k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 – 2014 dengan

anggaran sebesar Rp. 96.000.000,- terealisasi sebesar Rp.

36.325.000,- atau sebesar 37,84 persen sisa mati sebesar Rp.

59.675.000,-

8. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp.

6.113.557.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.397.574.350,- atau sebesar

88,29 persen sisa mati sebesar Rp. 715.982.650,-

9. Kendaraan dengan anggaran sebesar Rp. 306.280.000,- terealisasi

sebesar Rp. 299.680.000,- atau sebesar 95,94 persen sisa mati

sebesar Rp. 4.700.000,-

10. Sarana dan Prasarana dengan anggaran sebesar Rp. 136.000.000,-

terealisasi sebesar Rp. 131.100.000,- atau sebesar 96,40 persen sisa

mati sebesar Rp. 4.900.000,-

Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai

dengan 31 Desember 2011 dengan pagu sebesar Rp. 39.111.210.000,-

terealisasi sebesar Rp.35.076.990.928,- (89.69%) sehingga terdapat

sisa mati sebesar Rp.4.034.219.072,- (10.31%)

Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2011

sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ;

Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif

Parameter Pagu Realisasi Sisa

Keuangan

(Rp.)

39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 4.034.219.072,-

Keuangan (%) 100 % 89.69 % 10.31 %

Fisik (%) 100 % 100 % 0 %

Page 23: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

20

B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS

TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi

Tujuan

a. Analisis Harga Komoditas Pertanian

Harga beberapa produk mempunyai perilaku yang spesifik.

Pada waktu-waktu tertentu, misalnya musim paceklik dan musim

hujan yang panjang, menghadapi hari-hari besar keagamaan

dan kondisi tertentu akan berdampak pada berfluktuasinya

harga produk pertanian tersebut. Pengumpulan data harga

dilakukan untuk memonitar rutin perilaku harga komoditas

secara kontinyu, juga dapat digunakan sebagai suatu early

warning system dalam memonitor fluktuasi harga produk

pertanian yang terjadi dari waktu ke waktu.

Beberapa harga produk pertanian penting yang perlu dimonitor

karena sangat riskan terhadap kondisi sosial masyarakat

Indonesia diantaranya adalah beras, gabah, gula pasir, minyak

goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging

sapi, daging ayam dan telur ayam.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian mempunyai visi menjadi pusat bagi

penyediaan data dan informasi sektor pertanian, khususnya

bagi para pengambil kebijakan sektor pertanian dan

masyarakat umum, termasuk di dalamnya data dan informasi

harga komoditas pertanian.

Informasi mengenai perkembangan harga beberapa komoditas

pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak

untuk memantau situasi sektor pertanian secara umum.

Sebagai early warning system, informasi ini akan sangat

membantu dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan,

musim paceklik, musim kemarau dan penghujan panjang serta

faktor ketidak pastian lainnya dimana harga komoditas

pertanian berfluktuasi secara signifikan.

Page 24: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

21

Tujuan:

1) Melakukan pengumpulan data harga komoditas pertanian

2) Melakukan analisis perkembangan harga komoditas

pertanian

3) Menyusun publikasi yang mencakup analisis harga komoditas

pertanian bulanan, analisis harga internasional secara

semesteran dan statistik harga komoditas pertanian tahun

2011.

Sasaran:

1) Tersedianya data harga dan tersusunnya buletin

perkembangan harga komoditas pertanian bulan Januari s/d

Desember 2011

2) Tersedianya data harga internasional dan tersusunnya

buletin harga internasional secara semesteran ( Juli dan

Desember)

3) Tersususnya buku statistik harga komoditas pertanian

4) Terdistribusinya data dan hasil analisis harga komoditas

pertanian sebagai informasi pendukung kebijakan sektor

pertanian.

Output:

1. Buletin Analisis Harga Komoditas Pertanian yang diterbitkan

setiap bulan pada tahun 2011 (12 edisi).

2. Buletin Analisis harga Internasional Komoditas Pertanian yang

diterbitkan setiap semester pada tahun 2011 (2 edisi).

3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2011

4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011.

Saran dan Tindak lanjut:

1. Perlu adanya penambahan cakupan provinsi yang dianalisis

dalam buletin harga bulanan dimana selama ini baru

mencakup 8 ibukota provinsi.

2. Perlu periode penyajian yang lebih cepat untuk buletin harga

internasional yaitu diharapkan dapat terbit per triwulan

3. Penataan database harga dari beberapa sumber data perlu

segera dilakukan .

Page 25: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

22

b. Pengelolaan Data Perkebunan

Pusat Data dan Informasi Pertanian sebagai salah satu unit

instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok

diantaranya mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data

serta membuat kajian berbagai komoditas pertanian strategis.

Untuk itu berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah

dilakukan di lapang dan dilaporkan ke pusat, maka data yang

telah tersedia tersebut perlu dilakukan verifikasi dan validasi

data yang dapat dilakukan antara lain melihat konsistensi

pengisian data antar kolom, antar waktu, kewajaran data, serta

melihat parameter lainnya, juga dapat dilakukan melalui

koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan

instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang

menangani data perkebunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan

pengelolaan data perkebunan dengan baik dan benar.

Tujuan:

1. Melaksanakan ujicoba e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi

terpilih.

2. Merekam data perkebunan ke dalam Basis Data Statistik

Pertanian (BDSP)

3. Mengikuti sinkronisasi Angka Tetap (ATAP 2010) dan Angka

Sementara (ASEM 2011) Data Perkebunan.

Sasaran:

1. Tersosialisasikannya e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi.

2. Tersedianya Data Perkebunan di dalam Basis Data Statistik

Pertanian

3. Tersedianya angka tetap perkebunan tahun 2010 dan angka

sementara tahun 2011.

Output:

1. Laporan Data Series Sub Sektor Perkebunan di dalam Basis

Data Statistik Pertanian (BDSP) dan Sistem Informasi Pertanian

2. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat

propinsi dan kabupaten di dalam pengisian e-form

perkebunan di dua provinsi

3. Laporan hasil sinkronisasi data perkebunan (ATAP 2010 dan

ASEM 2011).

Page 26: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

23

Kendala/Permasalahan:

1. Nama kabupaten mekar (sesuai .mfd online.bps) belum

tersedia pada BDSP

2. Ujicoba e-Form Perkebunan: pengiriman e-form terlambat;

jaringan internet di kabupaten tdk maksimal sehingga data

tdk ter-upload, walaupun ada honor petugas kabupaten

lambat melakukan upload, alasannya menunggu data dari

manbun kecamatan menuju ke kabupaten yang tidak

lancar

Saran/Tindaklanjut:

1. Supervisi ke kabupaten, ujicoba ke daerah sentra produksi

yang akses internetnya bagus

2. Koordinasi dengan kegiatan Refreshing mantri perkebunan

kecamatan (di lokasi yang sama)

c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat

berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar

masyarakat. Pengembangan semua potensi sumber daya

pertanian, terutama komoditas strategis menjadi hal yang

diharapkan. Dalam rangka mendukung perencanaan

pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut

di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian

strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi

ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat

dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kesejahteraan petani.

Kajian ini berguna untuk perumusan kebijaksanaan,

perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan sub

sektor perkebunan dan hortikultura. Di samping itu outlook

komoditas perkebunan dan hortikultura juga dapat mendukung

penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga keuangan

pemberi kredit petani dan pengusaha sektor pertanian serta

pelaku agribisnis lainnya.

Page 27: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

24

Tujuan:

a. Menyusun outlook komoditas perkebunan dan hortikultura

yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas

unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di

dalam negeri maupun luar negeri.

b. Melakukan proyeksi terhadap prospek beberapa komoditas

perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa

mendatang.

Sasaran:

a. Tersedianya outlook komoditas perkebunan dan hortikultura

yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas

unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di

dalam negeri maupun luar negeri

b. Tersedianya hasil proyeksi beberapa komoditas perkebunan

dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.

Output:

a. Buku Outlook Komoditas Perkebunan (Karet, Lada, Kapas,

Kopi, Teh, Jambu Mete);

b. Buku Outlook Komoditas Hortikultura (Kentang, Tomat, Jeruk,

Manggis, Nenas, Mawar)

c. Pelaksanaan Workshop di Bogor, mengundang 30 peserta

(Ditjen/Badan, Dinas terkait)

Kendala/Permasalahan:

Perbaikan tabel dan grafik

Saran/Tindaklanjut:

a. Buku outlook akan di CD & .pdf-kan

b. Untuk yang akan datang perlu mengundang narasumber dari

PSEKP untuk menentukan permodelan yang lebih tepat.

c. Kedepan perlu kerjasama intensif dengan Direktorat lingkup

Perkebunan dan Hortikultura, BKP, Ditjen P2HP

a. Analisis selanjutnya dapat menggunakan pendekatan NBM

dan ketersediaan konsumsi domestik .pdf-kan untuk website &

Knowledge Management

Page 28: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

25

d. Survey Kesejahteraan Petani 2011

Meskipun pertanian menjadi sumber kehidupan bagi sebagian

besar penduduk Indonesia, tetapi kehidupan para petani

sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum

menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih

rawan. Hasil Sensus Pertanian 2003 (ST-2003) menunjukkan

bahwa jumlah petani bertambah dari 20,8 juta rumah tangga

dari ST-1993 menjadi 25,4 juta rumahtangga atau meningkat

2,2% per tahun. Dari pertambahan jumlah tersebut

menyebabkan bertambahnya petani gurem dengan luas lahan

< 0,5 ha, dari sekitar 10,8 juta rumah tangga atau sekitar 52,7%

dari total rumah tangga petani (ST-1993) menjadi 13,7 juta

rumah tangga atau sekitar 56,5% (ST-2003). Pertambahan petani

gurem ini mencapai 2,6% per tahun atau lebih besar dari

pertambahan jumlah petani. Hal ini seiring pula dengan

berkurangnya lahan pertanian sehingga pertambahan jumlah

petani berdampak pada semakin berkurangnya rata-rata luas

kepemilikan lahan oleh petani yang akan menyebabkan

menurunnya kinerja pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya

petani.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka pembangunan

sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang sudah

seharusnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat pertanian terutama petani di perdesaan. Hal ini

juga merupakan salah satu target utama kementerian

pertanian. Dalam rangka mendukung target peningkatan

kesejahteraan petani tersebut, maka diperlukan informasi

tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan

informasi yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu

survei. Pusdatin pada tahun 2011 melakukan Survei

Kesejahteraan Petani di beberapa lokasi sampel dengan tipe

agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan

petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran

rumah tangga pertanian.

Tujuan:

a. Menyusun buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan

petani

b. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang

kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan

Page 29: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

26

aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe

agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel

c. Melakukan analisis hasil survei kesejahteraan petani

Sasaran:

a. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei

kesejahteraan petani

b. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan

petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang

berbeda

Output:

a. Buku Pedoman Survei dan Kuesioner Survei

b. Analisis Hasil Survei Kesejahteraan Petani

c. Laporan Akhir Kegiatan

Saran/Tindaklanjut:

a. Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah

meningkatkan kesejahteraan petani, ketersediaan data

tersebut perlu dipertahankan

b. Melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani, perlu

resurvei pada lokasi yang sama

e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas

Hortikultura

Sampai saat ini pengumpulan data produksi hortikultura masih

menggunakan data informasi dari lapang maupun eye

estimate. Pengumpulan tersebut bersifat subyektif dengan

cakupan kecamatan yang cukup luas serta waktu yang cukup

terbatas sehingga mengakibatkan data produktivitas dari tahun

ke tahun sangat berfluktuasi. Penyusunan perencanaan yang

tidak didukung oleh data yang akurat yang menyebabkan

lemahnya pelaksanaan program. Untuk itu sangat diperlukan

metode pengukuran produktivitas hortikultura sebagai alat

untuk melakukan validasi data yang telah ada.

Page 30: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

27

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 2001 telah

mengembangkan dan melakukan uji coba beberapa metode

pengumpulan data produktivitas hortikultura bekerjasama

dengan BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk

komoditas sayuran dan buah-buahan, yaitu metode

pengukuran 5 x 5 rumpun untuk sayuran dan pohon amatan

untuk buah-buahan. Untuk lebih menyempurnakan metode

yang telah dihasilkan, sejak tahun 2007 dilakukan implementasi

metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura di

beberapa provinsi sampel sehingga dapat dihasilkan metode

yang baku dan mudah diterapkan di lapang guna

meningkatkan kualitas data hortikultura. Mengingat demikian

banyaknya komoditas hortikultura yang harus dikumpulkan

datanya serta beragamnya kondisi di lapangan, maka

implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas

hortikultura dilakukan secara bertahap hingga diperoleh

metodologi yang baku yang dapat diterapkan di seluruh

Indonesia.

Tujuan

1. Melakukan implementasi metode pengumpulan data

produktivitas hortikultura. 2. Mendapatkan rata-rata hasil (produktivitas) melalui

pengukuran langsung untuk beberapa komoditas unggulan

sub sektor hortikultura.

Sasaran

1. Tersedianya Buku Panduan Pengumpulan Data Produktivitas

untuk kelompok sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan

tanaman biofarmaka.

2. Tersedianya data produktivitas untuk beberapa komoditas

unggulan sub sektor hortikultura.

Output

1. 4 Buku Pedoman Pengumpulan Data Produktivitas: a)

Tanaman Sayuran & Buah Semusim; b) Tanaman Buah &

Sayuran Tahunan; c) Tanaman Hias d) Biofarmaka;

2. Listing RTP Horti; 120 blok sensus (30 di Banten & 90 di Jabar)

3. TOT Pusat: (10 org) 30 Juni-1 Juli‟11; Pelatihan petugas banten

(38 orang); pelatihan petugas jawa barat ( 114 orang)

Page 31: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

28

4. Pengumpulan data: di beberapa kabupaten di Banten dan

Jabar. Jml sampel 466 plot (93.20%)

5. Workshop di Bandung: 30 org (Ditjen Horti, Dinas

Prov/Kab/Kota di Jabar & Banten) .pdf-kan Panduan Provitas

Horti (web Pusdatin)

6. Video CD-kan Tutorial Cara Pengumpulan Data Provitas

Bunga Krisan (output tambahan)

Kendala

Sampel terealisir 93.20% karena 6.8% sampel petani kekeringan /

gagal panen

Saran/Tindaklanjut:

1. Melanjutkan kegiatan yang akan datang. dengan judul:

“Pengukuran Data Produktivitas Hortikultura”

2. Perlu kajian pengukuran data produktivitas untuk tanaman

hortikultura yang panen berulang (Cabe)

3. Perlu kajian konversi terhadap hasil Bawang merah umbi

basah ke umbi kering

f. Pengelolaan Data Hortikultura

Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan

masyarakat, makin menyadarkan kita akan pentingnya buah-

buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-

hari. Kehidupan modern yang membutuhkan kondisi lingkungan

yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature

dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan

menyebabkan permintaan akan tanaman biofarmaka dan

tanaman hias cenderung meningkat. Subsektor hortikultura

ternyata telah berkontribusi signifikan dalam perekonomian

nasional, baik dalam penyediaan produk dan pemanfaatan

sumberdaya, penciptaan produk domestik bruto, penyerapan

tenaga kerja maupun dalam perdagangan.

Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka perhatian

terhadap perbaikan statistik hortikultura sangatlah diperlukan,

sehingga data yang dihasilkan lebih valid, akurat dan up to

date. Data dan informasi hortikultura ini sangat penting artinya

dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan,

menginfomasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam

Page 32: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

29

evaluasi kinerja. Atas dukungan dari berbagai pihak, berbagai

upaya dan rangkaian kegiatan telah dilakukan dalam

pembenahan statistik hortikultura ini, dengan harapan agar

kualitas data hortikultura menjadi semakin baik.

Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan

pengelolaan data hortikultura yang mencakup workshop

sinkronisasi angka sementara dan angka tetap hortikultura

secara berkesinambungan.

Tujuan

1. Melaksanakan workshop E-Form Hortikultura dan entry data

menggunakan E-Form Hortikultura

2. Melaksanakan pemantauan, verifikasi dan validasi data

hortikultura melalui E-Form Hortikultura

3. Melaksanakan verifikasi dan validasi Sasaran

1. Tersedianya data hortikultura yang lengkap, akurat dan

tepat waktu melalui E-Form Hortikultura.

2. Tersedianya angka sementara dan angka tetap hortikultura

di Basisdata statistik

Output

1. Update data subsektor hortikultura (ASEM-2010) pada SIE &

Indikator Pembangunan Subsek Hortikultura

2. Pelatihan/Workshop e-Form Hortikultura (entri SPH SBS, BST,

TBF, TH Triw-I). Pelaksanaan di: Bali (15 orang), Sumatera Barat

(24 orang)

3. Pembahasan Metode Peramalan Produksi Hortikultura

(Bawang merah & Cabai) dg Ditjen Horti, BPS, IPB

4. Telah pdf-kan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura

(di web pusdatin)

Kendala

Kurangnya perhatian petugas pengelola data horti di

kabupaten/kota (terlambat entry e-form Horti) meskipun sudah

ada honor

Page 33: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

30

Saran/Tindaklanjut:

Perlu upaya percepatan data level kabupaten bulanan (bagi

komoditas horti yang mempengaruhi inflasi/deflasi) seperti:

Cabai dan Bawang Merah

g. Analisis Proyeksi Indikator Makro

Salah satu misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan

penyebaran data dan informasi pertanian. Dalam rangka

mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan

pengadaan data sekunder indikator makro dan penyusunan

publikasi dengan output sebagai berikut:

a. Data Ekspor Impor.

b. Data Agregat, meliputi data Produk Domestik Bruto (PDB),

Inflasi dan Nilai Tukar Petani (NTP).

c. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian bulan Januari s.d.

Desember 2011

d. Buletin Makro triwulan I s.d. triwulan IV 2011, meliputi Buletin

PDB Sektor Pertanian dan Buletin Ekspor Impor Komoditas

Pertanian.

e. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian triwulan I s.d.

triwulan IV 2011

f. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian tahun 2010.

Dengan tersedianya data dan informasi tentang indikator makro

sektor pertanian, diharapkan dapat mendukung pengambil

kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor

pertanian dalam pembangunan nasional.

Tujuan

a. Melakukan pengumpulan data indikator makro sektor

pertanian

b. Melakukan analisis indikator makro sektor pertanian periode

tahun 2011

c. Menyusun publikasi yang mencakup indikator makro sektor

pertanian sebagai sarana penyampai informasi

perkembangan dan kinerja sektor pertanian secara makro

Page 34: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

31

Sasaran

1. Tersedianya data indikator makro sektor pertanian

2. Tersusunnya publikasi data indikator makro sektor pertanian

3. Terdistribusinya data dan hasil analisis indikator makro

sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.

Output

1. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian (Bulan

Januari s/d Desember 2011)

2. Buletin Triwulanan Ekspor-Impor Komoditas Pertanian (Triwulan

I s/d IV Tahun 2011)

3. Buletin PDB Sektor Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011)

4. Buku Saku Indikator Makro Sektor Pertanian Tahun 2011

5. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian Tahun 2010

6. Laporan akhir kegiatan

Tindaklanjut:

1. Menjaga kontinuitas ketersediaan data indikator makro

sebagai bahan mengukur kinerja pembangunan pertanian.

2. Membangun sistem database penyimpanan dan penyajian

data indikator makro sektor pertanian.

3. Mengembangkan publikasi data indikator makro sektor

pertanian

h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian

Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting

dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat

dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang

cukup besar yaitu sekitar 14,46 persen pada tahun 2008 atau

merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan.

Sementara itu perdagangan dalam negeri (domestik) dan

perdagangan luar negeri (internasional) untuk komoditas

pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan masih cukup luas

untuk terus dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih

mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi di Indonesia

tahun 1997, dan krisis global beberapa tahun terakhir ini

sehingga dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian

nasional.

Page 35: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

32

Disisi lain pengembangan globalisasi perdagangan antar

negara telah berjalan dengan penerapan berbagai kebijakan

dan kesepakatan dari sidang WTO, dan pembentukan

kerjasama antar negara dalam suatu kawasan seperti APEC,

NAFTA dan AFTA. Pada kawasan yang lebih kecil terjalin

kerjasama ekonomi sub regional Indonesia dengan

pembentukan kawasan segitiga pertumbuhan khususnya

dengan Singapura-Johor dan Riau (SIJORI) dan kerjasama

Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT), termasuk forum

kerjasama antar Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan

Philippina (BIMP-EAGA) (Ditjen P2HP, 2007).

Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Sistem Informasi

Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan analisis

terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian yang

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja

perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta

posisi Indonesia di pasar internasional akan produk

pertaniannya. Analisis kinerja perdagangan komoditas

pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil

kebijakan sektor pertanian.

Tujuan

1. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas

pertanian tahun 2011.

2. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas

pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011 sebagai

sarana penyampai informasi yang dapat digunakan untuk

mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa

komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar

internasional akan produk pertaniannya.

Sasaran

1. Terlaksananya analisis kinerja perdagangan beberapa

komoditas pertanian

2. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas

pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011.

3. Terdistribusinya data dan hasil analisis sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian.

Page 36: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

33

Output

1. Buku „Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian‟ ISSN 2086-

4949 Volume 3 No. 1 dan No. 2 Tahun 2011.

2. Laporan Akhir Kegiatan.

Saran/Tindaklanjut:

1. Penerbitan Buku Analisis masih perlu untuk dilanjutkan untuk

komoditas lain yang belum dianalisis

2. Analisis perlu dikembangkan dengan metode analisis lainnya

i. Penyusunan Data PDB

Dalam rangka memberikan informasi yang sangat dibutuhkan

oleh pembuat kebijakan dalam bidang ekonomi adalah

pengetahuan tentang pengaruh aktivitas yang terjadi pada

masing-masing sektor perekonomian. Ukuran paling

komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi suatu negara

adalah nilai Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah bruto yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah suatu negara

tertentu, sehingga sering digunakan sebagai ukuran kinerja

yang dicapai oleh sektor atau sub sektor ekonomi.

PDB telah di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara

rutin, disajikan sampai sub sektor saja tidak dirinci per

komoditas/kelompok komoditas, bahkan untuk sub sektor

hortikultura datanya tergabung dalam tanaman bahan

makanan (Tabama). Sementara Off farm dari pertanian masuk

ke sektor industri dan sektor perdagangan.

Oleh karena itu perlu disusun PDB sektor pertanian secara

menyeluruh (on farm s/d off farm) untuk dapat melihat kinerja

sektor pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi

tersebut, maka dilakukan penyusunan data PDB per sub sektor

pertanian dan PDB Industri berbasis pertanian dan

perdagangan pertanian.

Page 37: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

34

Tujuan

1. Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan

komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis

pertanian dan perdagangan pertanian tahun 2008 s/d 2010.

2. Melakukan analisis PDB sektor pertanian.

Sasaran

Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara

menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan

on farm maupun off farm.

Output

1. Data PDB Per sub sektor/komoditas pertanian tahun 2008 s/d

2010

2. Data PDB industri dan perdagangan berbasis pertanian

tahun 2008 s/d 2010

3. Hasil Analisis PDB Pertanian Tahun 2011

4. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011

Saran/Tindaklanjut:

1. Penghitungan PDB sektor pertanian (on farm) untuk

selanjutnya Kementan diharapkan mampu melakukan

penghitungan PDB dengan tetap dilakukan supervisi oleh BPS

2. Sehubungan dengan akan adanya perubahan tahun dasar

PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 menjadi tahun

2010 di tahun 2012, maka Kementan melalui Pusdatin telah

mengusulkan agar publikasi rutin PDB oleh BPS dapat

dipisahkan Tabama menjadi padi, palawija dan hortikultura.

3. Analisis Buletin PDB triwulanan diharapkan dapat terbit dari

kegiatan ini, termasuk didalamnnya analisis Indeks Implisit

j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan

Level Kab/Kota

Penentuan kebijakan di sektor pertanian saat ini mulai berpijak

tidak hanya dari data/informasi yang ada di provinsi dan

nasional, namun sudah melangkah lebih terfokus lagi ke tingkat

kabupaten/kota. Langkah ini dipandang lebih tepat, karena

sebagian besar pelaksanaan program pemerintah berada di

wilayah kabupaten/kota.

Page 38: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

35

Berkaitan dengan data/informasi pendukung kebijakan, data

peternakan yang tersaji di pusat selama ini masih pada tingkat

provinsi dan nasional, belum menyentuh data kabupaten/kota.

Padahal untuk membangun data provinsi didasarkan pada

data kabupaten/kota dan data kecamatan sebagai ujung

tombak. Sehingga sangat mendesak untuk segera dilakukan

pembenahan pengelolaan sekaligus penataan data tingkat

kabupaten/kota.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Pusat Data dan Informasi

Pertanian akan melakukan pembenahan data produksi dan

populasi sub sektor peternakan tingkat kabupaten/kota di tahun

2011. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang

membawahi sektor peternakan di 33 provinsi. Diharapkan

dengan terbangunnya database sub sektor petrnakan ini, akan

memudahkan pengguna data untuk mengakses Tujuan

1. Menyediakan data populasi dan produksi subsektor

peternakan tingkat kabupaten/kota.

2. Melakukan penataan database populasi dan produksi

peternakan tingkat kabupaten/kota.

Sasaran

1. Tersedianya data populasi dan produksi subsektor peternakan level

kabupaten/kota.

2. Tertatanya database populasi dan produksi peternakan tingkat

kabupaten/kota.

Output

1. Data peternakan level kabupaten/kota dari 33 provinsi

(100%)

2. Entry data populasi & produksi peternakan level

kabupaten/kota (Buku & CD Publikasi Statistik Peternakan

tahun 2006-2010)

3. Data subsektor lainnya (Tanaman Pangan, Hortikultura,

Perkebunan), masing-masing telah di-entry ke BDSP level

Kabupaten/kota

4. Buku Direktori Alamat Dinas Pertanian, Peternakan,

Perkebunan Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia

(output tambahan)

Page 39: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

36

Saran/Tindaklanjut:

Lanjutkan entry data ke format BDSP (koordinasi dengan bidang

PSI-Pusdatin)

k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian

Selama ini, data dan informasi subsistem hulu pertanian yang

tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data

maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya.

Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering

berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para

pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan.

Berbagai data dan informasi sub sistem hulu seperti: data benih,

data kemiskinan, data peralatan dan mesin pertanian (alsintan),

iklim, penduduk dan tenaga kerja pertanian pupuk dan

pestisida amat diperlukan oleh para pimpinan Departemen

Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk

menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu

masyarakat pelaku agribisnis, pengusaha, investor, mahasiswa

dan lain-lain untuk berbagai keperluan. Agar data dan

informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka

perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna

data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi

data kuantitatif sub subsistem hulu pertanian, maupun yang

berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang

sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Departemen

Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan

dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.

Selain itu kegiatan penataan data hulu sektor pertanian yang

merupakan kelanjutan kegiatan yang sama pada tahun 2009,

akan ditambahkan muatan berupa analisis data. Hal ini

dimaksudkan agar data hulu yang telah tersusun dapat pula

dimanfaatkan informasi lebih lanjut oleh para pengambil

kebijakan.

Page 40: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

37

Tujuan

1. Mengelola dan menata data dan informasi melalui program

komputerisasi.

2. Melakukan analisis data hulu pertanian sehingga lebih

bermanfaat bagi para pengambil kebijakan.

3. Menyusun informasi dalam media elektronik (CD) dan media

cetak.

4. Menyebarluaskan data dan informasi sub sistem hulu

pertanian dalam bentuk buku dan media elektronik

(Compact Disk).

Sasaran

1. Tertatanya data dan informasi sub sistem hulu dalam media

komputer.

2. Terlaksananya analisis data hulu sektor pertanian.

3. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian

dalam media CD dan cetak.

4. Terlaksanaya penyebaran data dan informasi sub sistem hulu

pertanian dalam media CD dan cetak

Output

1. Workshop validasi dan evaluasi,

2. Draf Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana

Alam,

3. Draf Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit,

4. Draf Buku Statistik Kemiskinan dan Penduduk,

5. Draf Buku Statistik Iklim dan Alsintan

Kendala

1. Data tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan,

2. Keberadaan data pestisida pada Ditjen PSP

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data untuk

penentuan jadwal rencana pengumpulan data

2. Penulusuran data diharapkan sampai ke masing-masing

eselon I.

3. Pencetakan Buku Statistik

4. Laporan Akhir

Page 41: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

38

l. Analisis Keragaan Data Peternakan

Pembangunan pertanian pada umumnya dan peternakan

khususnya menghendaki dukungan analisis data dan informasi

yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan

informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang

diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian.

Informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan

bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua

potensi sumber daya peternakan, terutama komoditas strategis

subsektor Peternakan.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur

penunjang Departemen Pertanian mempunyai kewajiban untuk

mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian

berbagai komoditas pertanian khususnya data sub sektor

peternakan. Hal ini sangat berguna untuk perumusan kebijakan,

perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan

peternakan.

Output kegiatan ini adalah buku outlook komoditas

peternakan yang merupakan hasil analisis data peternakan

yang lebih ditekankan pada pemodelan ekonometrik data

peternakan dengan bantuan software statistik. Selain buku

outlook dilakukan juga up-dating data sub sektor peternakan

yang disajikan pada basis data pertanian (BDSP).

Tujuan

1. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan

model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi

pengembangan usaha beberapa komoditas peternakan.

2. Melakukan up-dating data subsektor peternakan pada basis

data pertanian (BDSP).

Sasaran

1. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta

hasil peramalan data peternakan dan rekomendasi angka

parameter komoditas peternakan hasil uji statistik.

2. Tersedianya data peternakan yang terbaru pada basis data

pertanian (BDSP).

Page 42: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

39

Output 1. Outlook komoditas Daging Sapi, Daging Ayam, Telur, Susu

2. Update data peternakan melalui BDSP, SIE dan Indikator

Pembangunan Subsektor Peternakan (website deptan)

3. Pelaksanaan Workshop di Bandung, mengundang 30 peserta

(Setjen, Biro Perencanaan, Ditjen/Badan, Dinas terkait di

provinsi)

Kendala

1. Sumber data dari Ditjen terkait, selalu tersedia menjelang

bulan November/Desember (pola kerja akhir tahun)

2. Ada penambahan komoditas untuk BDSP

Saran/Tindaklanjut:

1. Menyampaikan Metadata subsektor peternakan ke Bidang

Pengembangan Siatem Infomasi

2. Penyelesaian buku outlook

3. mempdf-kan buku outlook peternakan (untuk website Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian) dan Knowledge

Management (KM)

m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian

Pembangunan pertanian secara umum menghendaki

dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi

pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang

lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat

sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian informasi

tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya.

Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi di

sektor pertanian termasuk simberdaya manusianya. Khususnya

dalam hal ini adalah data ketengakerjaan, yang berguna untuk

perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan

monitoring pembangunan pertanian.

Sektor pertanian memiliki keterkaitan dengan industri hulu dan

hilir yang kuat dan beragam, maka sektor inipun dapat

menciptakan efek pengganda (multiplier effects) yang menjadi

tulang punggung dari pembangunan suatu wilayah. Oleh

karena sebagian besar kegiatan pertanian berada di

perdesaan dan dikerjakan oleh rakyat banyak, maka sektor

pertanan juga dapat membantu mengatasi problema

Page 43: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

40

urbanisasi kurang terdidik/trampil yang selama ini menjadi salah

satu permasalahan nasional utama.

Selain rendahnya pendidikan dan keterampilan kendala lain

dalam ketenagakerjaan pertanian adalah: (1) produktivitas

tenaga kerja yang relatif rendah dibandingkan dengan dengan

tenaga kerja di sektor lainnya; (2) keragaman kualitas tenaga

kerja masih sangat besar; (3) alikasi curahan jam kerja seorang

petani tidak melulu terkonsentrasi pada pertanian; (4) daya tarik

bagi generasi muda untuk tetap berada atau memulai terjun di

sektora pertanian makin melemah; (5) adanya kesenjangan

gender.

Kendala lain yang berkaitan dengan keadaan sosial petani,

dicerminkan oleh rata-rata tingkat pendidikan, pengetahuan

dan keterampilan petani yang rendah. Hal ini menghambat

petani untuk memanfaatkan peluang pasar, modal, informasi

dan menguasai iptek pertanian. Disamping itu permasalahan

tenaga kerja pertanian juga terkait dengan struktur usaha di

sektor pertanian yang menguntungkan pada produktivitas

lahan dan masih bersifat intensif tenaga kerja.

Keberadaan sumberdaya alam pertanian dan semakin

menurun akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian serta

mengalami degradasi, sementara angkatan kerja semakin

bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk,

sehingga tekanan terhadap sumberdaya pertanian seperti

lahan dan dan air semakin besar. Skala usaha semakin kecil

sehingga pemanfaatan tenaga kerja juga rendah, akibatnya

sektor pertanian semakin gurem.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur

penunjang Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk

mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian

ketenagakerjaan di sektor pertanian.

Tujuan

1. Menyusun statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor

pertanian.

Page 44: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

41

2. Menghitung proyeksi tenaga kerja sektor dan subsektor

pertanian tahun 2011 – 2013. Sasaran

1. Tersusunnya statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor

pertanian.

2. Tersedianya proyeksi data tenaga kerja sektor dan subsektor

pertanian Output

1. Buku Statistik Data Tenaga Kerja Pertanian, Penyuluh, Rumah

Tangga Petani dan Kelompok Tani,

2. Buku Analisis Tenaga Kerja Sektor Pertanian.

Kendala

1. Keterlambatan pengumpulan data sekunder yang berasal

BPS,

2. Keterbatasan data pendukung analisis seperti data upah

tenaga kerja per sub sector secara series, dan data nilai

tambah per sub sector sehingga terbatas pilihan metode

analisis.

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data

2. Mempertajam proses analisis yang digunakan dengan

menggunakan metode elastisitas

3. Laporan Akhir

n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian

Bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa

dukungan data yang akurat dan tepat waktu, senantiasa

diperlukan pada setiap tahap perencanaan pembangunan

pertanian dalam berbagai periode. Untuk itu, sebagai

kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya Pusat Data dan Sistem

Informasi (Pusdatin) Pertanian telah membangun data statistik

pertanian yang dipublikasikan dalam media cetak dan

elektronik.

Page 45: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

42

Berbagai data dan informasi tersebut di atas yang amat

diperlukan oleh pimpinan adalah data dan informasi tentang

perkembangan dan prospek komoditi strategis sektor pertanian,

sehingga data dan informasi di atas dapat dipergunakan oleh

para pimpinan Kementerian Pertanian khususnya sebagai

bahan untuk menentukan arah kebijaksanaan pembangunan

pertanian, pengguna data dan informasi lainya adalah

masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan

lain-lain untuk berbagai keperluan, maka agar data dan

informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan perlu

disusun dalam bentuk buku publikasi baik yang berisi data

kuantitatif sub sektor pertanian, maupun yang berisi informasi

hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat

berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Kementerian

Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan

dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.

Selain instansi pemerintah pengguna data dan informasi

pertanian terdiri dari masyarakat para pelaku agribisnis,

pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan,

agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah

disebarluaskan maka disusun dalam bentuk buku dan media

elektronik (CD).

Tujuan

1. Menyusun Publikasi Buku Statistik Pertanian

2. Menyusun Buku Saku edisi Bahasa Inggris

3. Menyusun CD Statistik Pertanian

4. Menyusun Analisis Profil Petani

Sasaran

Tersedianya buku statistik pertanian, tersedianya buku saku

statistik pertanian, tersedianya CD statistik pertanian dan

tersedianya suatu analisis tentang profil petani padi, jagung,

kedelai dan tebu.

Output

1. Buku Statistik Pertanian Tahun 2011

2. Buku Saku “Agricultural Statistics 2011”

3. CD Statistik Pertanian Tahun 2011

Page 46: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

43

4. Buku Analisis Profil Petani

5. Buku Profil Petani Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

DIY, Jawa Timur (5 macam)

o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi

Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian

diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan

diversifikasi pangan maka diperlukan ketersediaan data dan

informasi konsumsi yang lengkap. Data konsumsi yang selama

ini tersedia bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas), BPS yang dilaksanakan setiap tahun dan ketersedian

pangan yang bersumber dari Neraca Bahan Makanan (NBM)

yang diterbitkan oleh BKP, Kementerian Pertanian serta sumber

data lainnya.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi

dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan

penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya

termasuk data konsumsi pangan. Berdasarkan hal tersebut,

Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada

tahun 2011 akan dilakukan kegiatan penataan database dan

kajian data konsumsi yang dapat digunakan untuk

menglengkapi ketersediaan data konsumsi secara series dan

terupdate serta mengetahui sejauh mana keragaan dan

prediksi konsumsi pangan serta ketersediaan dan

penggunanaan komoditas pangan di Indonesia. Kajian

konsumsi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan

bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil

kebijakan sektor pertanian.

Tujuan

1. Melakukan penataan dan penyediaan database konsumsi

pangan

2. Melakukan kajian analisis data konsumsi pangan Sasaran

1. Tersedianya database konsumsi pangan secara series dan

lengkap

2. Tersajinya hasil kajian analisis konsumsi beberapa komoditas

pangan

Page 47: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

44

Output

1. Database Konsumsi Pangan tahun 1993 – 2010

2. Bulletin Konsumsi pangan 4 edisi, yaitu Volume 2 No 1 sampai

No 4 tahun 2011

3. Laporan Pelaksanaan Workshop

4. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2011

5. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi yang lebih intensif dengan tim Neraca Bahan

Makanan, guna melakukan penyempurnaan metode

penghitungan NBM serta penyajian data NBM agar tepat

waktu.

2. Perlunya inventarisasi dan sosialisasi terhadap hasil kajian

beberapa instansi terkait data konsumsi untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan pengelola data baik di

pusat maupun daerah.

3. Segera akan didaftarkan ke LIPI bulletin konsumsi pangan

yang telah dihasilkan, agar mendapat nomor ISSN

(International Standard Serial Numbers) sebagai bentuk

legalitas dari publikasi ilmiah yang diakui secara internasional.

p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan

Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang

penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar

masyarakat. Berdasarkan hal ini maka perlu dikembangkan

semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas

strategis. Dalam rangka mendukung perencanaan

pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut

di atas, dukungan data & informasi komoditas pertanian

strategis tersebut beserta perkembangannya disertai analisis

dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang

diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kesejahteraan petani.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu

unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban

untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan

membuat kajian komoditas tanaman pangan, yang berguna

untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan

monitoring pembangunan pertanian.

Page 48: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

45

Dalam mendukung salah satu tupoksinya yaitu pelayanan data

dan informasi pertanian, diperlukan suatu system yang dapat

digunakan untuk memanage data sehingga data dapat

disusun dalam suatu basis data yang mudah diakses oleh

pengguna. Sebagai pendukung bahan kebijakan, Pusdatin

berkewajiban melakukan berbagai kajian yang dituangkan

dalam bentuk analisis keragaan data tanaman pangan,

mencakup perkembangan dan prospek komoditas tanaman

pangan. Analisis keragaan data tanaman pangan juga dapat

mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga

terkait, pengusaha sektor pertanian, serta pelaku agribisnis

lainnya.

Tujuan

1. Melakukan penataan basisdata subsektor tanaman pangan.

2. Melakukan pengumpulan data dan analisis outlook komoditi

tanaman pangan.

3. Melakukan pengumpulan data dan analisis keragaan data

subsektor tanaman pangan.

4. Melakukan pengumpulan, analisis dan penyusunan buletin

produksi tanaman pangan

Sasaran

1. Tersusun basisdata statistik pertanian subsektor tanaman

pangan yang akurat dan mudah diakses pengguna.

2. Tersedianya data dan analisis outlook komoditi tanaman

pangan yang memuat gambaran perkembangan komoditas

tanaman pangan secara lebih mendalam.

3. Tersedianya analisis keragaan data tanaman pangan yang

memuat gambaran subsektor tanaman pangan secara

umum.

4. Tersedianya buletin produksi tanaman pangan yang memuat

keragaan produksi komoditi tanaman pangan subround 1

dan 2 tahun 2011.

Output

1. Update database subsektor Tanaman Pangan pada BDSP,

SIE dan Indikator Pembangunan

2. Buletin Produksi Tanaman Pangan Edisi I dan II tahun 2011

3. Buku Hasil Analisis Keragaan Pembangunan Subsektor

Tanaman Pangan Tahun 2011 & Buku outlook 5 macam

Page 49: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

46

Saran/Tindaklanjut:

1. .pdf-kan seluruh output untuk bahan layanan Pusdatin serta

knowledge Management (KM)

2. Persiapan analisis dalam rangka kegiatan upaya percepatan

data Padi bulanan di tahun 2012 rutin untuk bahan rapim.

q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin Guna menunjang tugas pokok Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas

pelayanan agar tercapai pelayanan yang efisien dan efektif

bagi pengguna. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kepada pengguna perlu dilakukan kegiatan Survei

Kepuasan Pengguna layanan dan Aset yang ada di Pusat Data

dan Sistem Informasi Pertanian. Dari hasil survey ini diharapkan

akan diketahui sejauh mana kepuasan pengguna terhadap

layanan dan asset yang telah diberikan serta sebagai salah satu

sarana untuk menampung berbagai masukan guna perbaikan

peningkatan layanan dan asset di Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian.

Tujuan

1. Menyempurnakan kuesioner survei kepuasan pengguna

layanan yang sudah disusun tahun sebelumnya;

2. Menyusun kuesioner survei kepuasan pengguna layanan

lainnya;

3. Melaksanakan survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin;

4. Melakukan analisis hasil survei kepuasan pengguna layanan

Pusdatin;

Sasaran

1. Diketahuinya sejauh mana kepuasan pengguna terhadap

layanan Pusdatin

2. Diketahuinya apakah ada layanan-layanan yang memerlukan peningkatan dan perbaikan.

Output

kuesioner, buku pedoman, hasil analisis, dan laporan akhir survei

kepuasan pengguna layanan Pusdatin.

Page 50: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

47

r. Updating Peta Lahan Baku Sawah

Tantangan utama pada abad 21 adalah mengatasi

kesenjangan yang makin besar antara permintaan dan

ketersediaan sumberdaya lahan dan air. Sumberdaya lahan

dan air merupakan aset dan faktor produksi yang sangat vital

dan strategis untuk memenuhi ketahanan pangan nasional

Indonesia, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian

diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan

diversifikasi pangan, maka diperlukan perencanaan

pembangunan pertanian secara cermat dan detail. Untuk itu

diperlukan ketersediaan data dan informasi lahan baku sawah.

Beragamnya informasi tentang data tabular dan spasial tentang

luas baku lahan sawah, alih fungsi lahan sawah, dan infrastruktur

jaringan irigasi, maka perlu dilakukan inventarisasi data tersebut

secara valid dan faktual, sehingga potensi produksi padi dapat

diketahui secara tepat dan akurat karena perbedaan informasi

tentang data tersebut akan mempengaruhi validitas dari

perkiraan dan potensi produksi padi di Indonesia.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi

dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan

penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya

termasuk data spasial lahan baku sawah. Berdasarkan hal

tersebut, Pusat data dan system Informasi Pertanian (Pusdatin)

pada tahun 2010 telah melaksanakan kegiatan Audit Lahan

Baku Sawah di pulau Jawa yang meliputi beberapa kegiatan

yaitu: 1) pengadaan citra satelite resolusi tinggi (≤1 meter) untuk

Pulau Jawa dan Madura, 2) pemetaan luas baku lahan sawah

dengancitrasatelitresolusitinggi pada skala 1:5.000, 3)

pengadaan alat GPS, dan 4) pelatihan alat GPS terhadap para

mantri tani kecamatan (KCD). Peta lahan baku sawah yang

disusun dari citra satelit 2008 - 2010 tersebut mungkin sudah

terjadi perubahan di lapangannya. Untuk itu, perlu dilakukan

updating secara berkala terhadap peta yang telah disusun

tersebut dan monitoring perkembangan alih fungsi lahan sawah

dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System).

Page 51: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

48

Tujuan

1) Melakukan sosialisasi hasil kegiatan pemetaan luas baku

lahan sawah tahun 2010,

2) Melakukan pelatihan penggunaan alat GPS kepada petugas

lapangan,

3) Melakukan updating lahan baku sawah pada skala desa.

Sasaran

1) Tersosialisasinya hasil kegiatan pemetaan luas baku lahan

sawah tahun 2010,

2) Meningkatnya tingkat pengetahuan petugas lapangan

terhadap penggunaan alat GPS,

3) Updating lahan baku sawah pada skala desa.

Output

1. Buku dan Leaflet pelatihan untuk updating peta lahan sawah

sebanyak 300 eksemplar,

2. Terlatihnya 248 orang petugas terkait updating peta,

3. Peta lahan baku sawah skala kabupaten sebanyak 4.130

lembar dan Peta kerja tingkat kecamatan dan desa ukuran

A0 sebanyak 120 lembar,

4. SIM Peta lahan sawah.

Kendala

1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya,

2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program

updating peta lahan sawah yang menggunakan program

ArcGIS,

3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan.

Saran/Tindaklanjut:

1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang

diperlukan,

2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat

maupun daerah,

3. Laporan Akhir

Page 52: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

49

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis

Data dan Informasi

Pengawalan dan Penataan Data Lahan

Dalam rangka mendukung pencapaian tugas Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian yaitu melaksanakan pembinaan,

pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data

dan informasi pertanian, untuk mendukung pembangunan

pertanian maka dilakukan kegiatan pengawalan dan penataan

data lahan. Dari kegiatan pengawalan dan penataan data lahan

akan dihasilkan output sebagai berikut:

a. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan

sawah dengan GPS yang dilakukan oleh Dinas

b. Database Data Lahan dalam bentuk format CD

c. Buku Analisis Data Lahan

Dengan tertatanya data lahan diharapkan dapat mendukung

pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor

pertanian dalam pembagunan nasional.

Tujuan

1. Melakukan pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku

dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas dengan

memberikan bimbingan tentang cara penggunaan GPS.

2. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang

terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang

mudah diakses dan disajikan.

3. Melakukan analisis data lahan

Sasaran

1. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku

dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas

2. Tertatanya data lahan ke dalam format yang terstruktur

sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah

diakses dan disajikan.

3. Terlaksananya analisis data lahan

Output

Laporan pelaksanaan pengawalan pengukuran lahan di Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi. Lampung 28-

30 April 2011; Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi NAD 3-6

Mei 2011; Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah 22-25 Mei

2011; Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

Page 53: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

50

22-25 Mei 2011; Dinas Pertanian Kab. Siak Prov. Riau Juli 2011; Dinas

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kab. Bekasi.

Kendala

1. Data lahan tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang

telah direncanakan,

2. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya.

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data

2. Menyusun standar kualifikasi atau persyaratan peserta

3. Laporan Akhir

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan

Informasi

a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian

Rencana strategis atau renstra yang telah disusun oleh Pusat

Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin), salah satu kegiatan

utamanya adalah “Menyediakan data/informasi dan statistik

yang mendukung agribisnis” yang meliputi: (a) Pengembangan

database statistik subsistem agribisnis hulu; (b) Pengembangan

database statistik produksi; (c) Pengembangan database

statistik subsistem agribisnis hilir; (d) Pengembangan SIM

subsistem agribisnis penunjang; (e) Pengembangan SIM

administrasi modern dan (f) Peningkatan kualitas data

pertanian.

SK Menteri Pertanian RI Nomor 01/Kpts/OT.21011/3/2001

tertanggal 4 Januari 2001, menyatakan bahwa tugas pokok dan

fungsi Pusat Data dan Informasi Pertanian adalah melaksanakan

pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian

serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan

Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah

perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data,

pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia

serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam

pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik

di pusat maupun daerah.

Page 54: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

51

Untuk menunjang dan memperlancar kegiatan pengembangan

sistem informasi pertanian di Kementerian Pertanian pada

tahun-tahun sebelumnya telah dibangun aplikasi sistem

informasi, website, aplikasi multimedia dan aplikasi pendukung

lainnya serta sistem jaringan komputer. Maka pada tahun 2011

ini perlu dilakukan koordinasi dengan mitra kerja, supervisi dan

sosialisasi, pengembangan, perawatan, pengawalan,

implementasi, dan evaluasi terhadap sistem-sistem yang telah

dikembangkan selama ini.

Tujuan

Melakukan pengembangan, perawatan, pengawalan,

sosialisasi aplikasi sistem informasi, aplikasi multimedia, sistem

jaringan komputer, dan aplikasi sistem lainnya serta melakukan

penyusunan dan penyempurnaan SOP.

Sasaran

1. Beroperasinya seluruh sub sistem dari sistem informasi

pertanian yang dapat menunjang kegiatan pembangunan

pertanian,

2. Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi dalam

pelaksanaan operasional tugas-tugas di Kementerian

Pertanian.

Output

1. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan

Aplikasi Sistem Informasi,

a. SIMPEG

Pengembangan aplikasi versi desktop dan web

Sosialisasi oleh eselon I yang mempunyai upt

Koordinasi lingkup Kementerian Pertanian oleh Biro OK

Melakukan penggabungan data di Pusdatin seluruh

eselon I bulan Desember 2011dengan jumlah pegawai

22026

Page 55: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

52

b. SIMONEV

Pengembangan aplikasi versi desktop dan web

Sosialisasi oleh eselon I dan Biro Perencanaan

Pengembangan aplikasi simonas, telah diterapkan di

Pusdatin

c. SIMLUH

Pengembangan SIMLUH modul BAPELUH

Sosialisasi oleh Pusluh untuk seluruh BAPELUH sebanyak

6 angkatan

d. SIMJABFUNG

- Pengembangan aplikasi administrasi pengumpulan

angka kredit fungsional statistisi dan pranta komputer

e. SIMABSEN

Pengembangan aplikasi SIMKEHADIRAN pegawai

lingkup Pusdatin

2. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan

Website dan Aplikasi Multimedia,

SK Tim SMS Center dan Forum Konsultasi

SMS Center dengan alamat :

http://smscenter.deptan.go.id

Forum Konsultasi dengan alamat :

http://aplikasi.deptan.go.id/forkons/

Web lingkup Kementan dengan alamat:

http://www.deptan.go.id

http://pusdatin.deptan.go.id

http://setjen.deptan.go.id

Portal Multimedia dengan alamat :

http://multimedia.deptan.go.id

Sistem Manajemen Pengetahuan (KM) dengan alamat :

http://kolaborasi.deptan.go.id/kms

Petunjuk operasional, Leaflet, Flyer dan Laporan Akhir

3. Laporan Pengembangan dan Perawatan Sistem Jaringan

Komputer,

Dokumentasi jaringan komputer gedung A, D dan Arsip

6 (enam) Manual Pengoperasian Perangkat yaitu Manual

operasi instal OS SUN virtual box, Manual konfigurasi DNS,

Page 56: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

53

Manual operasi access point, Manual operasi IPMonitor,

Manual operasi VPN, dan Manual operasi NAS

Layanan sistem jaringan komputer yang dapat diakses

melalui alamat helpdesk.deptan.go.id

Tata kelola pemanfaatan TIK berupa 10 Leaflet : (1)

wireless, (2) software legal, (3) computer tablet, (4) modem

GSM; (5) printer, (6) scanner, (7) notebook, (8) mobilephone, (9) PC dan (10) server; serta poster, exbanner dan flyer

wireless.

4. Laporan pengembangan dan perawatan Sistem Informasi

Geografis,

Pengembangan cetak peta online

Pengembangan SIG basisdata statistik pertanian

Pengembangan peta lokasi kantor lingkup pertanian

Pembuatan aplikasi katalog peta

Sosialisasi SIG Pertanian ke Eselon I lingkup Kementan dan

Pusdatin

Laporan Akhir

5. Laporan penyusunan dan penyempurnaan SOP.

SOP Pengelolaan Sistem Jaringan Komputer

SOP Pengelolaan Sistem Email

SOP Pengelolaan Ruang Data Center

SOP Pengelolaan Aplikasi

SOP Pengembangan Aplikasi

SOP Pengelolaan Lab Komputer

SOP Pengelolaan Permintaan Layanan TIK

6. Terlatihnya 19 orang staf Bidang PSI dalam bidang :

3DMax Fundamentals

CodeIgniter for Rapid PHP Application Dev

Java Micro Edition (J2ME) Programming

Microsoft SharePoint 2010 Application Dev

Basic Microtik Training

Microsoft SharePoint 2010 BI

Kendala

1. Masih ada data 2 pegawai dengan 1 nip

2. Tidak semua BAPEL mengirim peserta sosialisasi

3. Belum semua data penyuluh di entri

4. Mesin absen hanya terpasang 1

5. Belum setiap pegawai melakukan absen jari

Page 57: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

54

6. Data lokasi kantor belum lengkap

Saran/Tindaklanjut:

1. Dilakukan pengecekan dokumen pegawai

2. Ujicoba aplikasi simpeg versi web dan sosialisasi

3. Pengembangan aplikasi manajemen data versi web

4. Pengembangan aplikasi menyesuaikan dengan struktur

RKAKL 2012

5. Pengembangan dan penyempurnaan aplikasi untuk

penyuluh swadaya, swasta

6. Pengembangan untuk semua jenjang fungsional Statistisi dan

Pranata Komputer

7. Ujicoba aplikasi kepada para pejabat fungsional

8. Sosialisasi SIMKEHADIRAN kepegawaian lingkup Pusdatin

9. Penambahan pemasangan mesin absen

10. Menitipkan GPS kepada petugas yang berkunjung ke daerah

untuk melakukan perekaman data

11. Ujicoba penerapan SOP

12. Penyusunan dan penyempurnaan SOP

13. Penyusunan dokumen kebijakan TIK

b. Pengembangan Multimedia (FEATI)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai

salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai

tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem

informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi

pertanian. Pusdatin juga mempunyai fungsi sebagai pengelola

dan pelaksana pengembangan sistem informasi di lingkup

Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut

untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan akses

informasi pertanian baik di pusat maupun di daerah.

Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan

akses terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan

kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan

antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani,

pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan

memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini

di Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI

(2007-2011)

Page 58: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

55

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi

Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural

Technology and Information (FEATI) dirancang untuk

mewujudkan sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang

mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi

perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk

memberdayakan petani dan organisasi petani dalam

peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan

petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,

teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan

agribisnis dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani

yang telah tergabung dalam kelompok tani (poktan);

Gabungan Kelompok Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi

petani. Ruang lingkup kegiatannya diantaranya meliputi:

Pengembangan kelembagaan penyuluhan; Pengembangan

kelembagaan petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan;

Perbaikan sistem dan metode penyuluhan; Perbaikan

penyelenggaraan penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi

pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan

pelayanan teknologi dan informasi pertanian.

Untuk mencapai tujuan program, kegiatan P3TIP/FEATI

dikelompokkan dalam beberapa komponen dan salah satunya

adalah Komponen D (Pusdatin): Penyedia Layanan Informasi

dan Pengetahuan. Kegiatannya meliputi Sub-komponen D1:

Peningkatan kapasitas Kementerian Pertanian dalam

mengembangkan dan mendukung komunikasi petani berbasis

komputer (Elektronik Petani = e-Petani) termasuk penyediaan

muatan informasinya, sesuai kebutuhan petani; Sub-komponen

D2: Pengembangan sistem jaringan informasi dengan aplikasi

Information Communication Technology (ICT); Sub-komponen

D3: Pelatihan dan sosialisasi e-Petani; Sub-komponen D4:

Penyediaan fasilitas perangkat keras (jaringan komputer,

telepon, dll) untuk mendukung e-Petani; serta D5: Dukungan

manajemen bagi Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin).

Tujuan

- Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk

pengembangan ePetani;

- Mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk

mendukung pelayanan penyuluhan dan informasi untuk

petani (aplikasi mobile);

- Menyelenggarakan pendampingan dan sosialisasi ePetani;

Page 59: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

56

- Menyediakan Konsultan.

Sasaran

- Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani.

Output

Sudah dilaksanakan Pengawalan Sistem e-Petani di 18

Kabupaten

Sudah dilaksanakan Workshop Sistem e-Petani di 18

Kecamatan

Melakukan Studi Banding Ke India

Melakukan Studi Banding Ke Cina

Penyediaan layanan koneksi internet IIX

Penyusunan Bussines Plan

Perancangan Aplikasi Mobile

Pengembangan Aplikasi Mobile

Komputer untuk Bapelluh dan BPP

Saran/Tindaklanjut:

Memasukkan proposal bussines plan ke beberapa

perusahaan telekomunikasi

Menentukan 2 daerah percontohan bekerjasama dengan

Pusluh

c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di daerah merupakan

Unit Pelayanan Informasi Pertanian yang berada di

kantor/instansi/lembaga pertanian kabupaten atau di lokasi yang

representatif sehingga kontak tani disekitarnya dapat melakukan

hubungan (akses) dengan unit pelayanan informasi penyuluhan

pertanian ini. UPIP di daerah berfungsi sebagai pusat informasi

pertanian di daerah sehingga kontak tani dan pelaku agribisnis

dapat mudah melakukan akses terhadap sumber-sumber

informasi pertanian baik secara online maupun melalui koleksi

tercetak (leaflet, brosur, liptan, folder, poster, hasil penelitian

teknologi tepat guna) serta koleksi CD/VCD teknologi pertanian.

Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk

penguatan akses petani atau pelaksana pengembangan

pertanian terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan

didukung oleh: 1) Diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai

media (melibatkan BBP2TP di Bogor dan BPTP provinsi); dan 2)

Pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian

Page 60: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

57

kabupaten dan kecamatan (melibatkan Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian/BIPP/PIPP/KIPP/KIPPK kabupaten serta

BPP/Kantor Cabang Dinas di kecamatan) kaitannya dengan

pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian.

Tujuan

1. Melakukan sosialisasi Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di

Kabupaten dan Kecamatan;

2. Menyempurnakan panduan operasionalisasi Unit Pelayanan

Informasi Penyuluhan

Sasaran

1. Tersosialisasinya Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di

Bappeluh

2. Kabupaten dan BPP Kecamatan

3. Panduan operasionalisasi Unit Pelayanan Informasi

Penyuluhan.

Output

1. Pendampingan di 54 kab di 16 provinsi (100 %) dihadiri 790

orang

2. Laporan akhir

Saran/Tindaklanjut:

Koordinasi intensif dg daerah prihal perkembangan UPIP

d. FEATI LUNCURAN TA 2010

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai

salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi

pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian. Pusdatin

juga mempunyai fungsi sebagai pengelola dan pelaksana

pengembangan sistem informasi di lingkup Kementerian

Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut untuk dapat

menyelesaikan semua permasalahan akses informasi pertanian

baik di pusat maupun di daerah.

Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan akses

terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan

kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan

antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani,

Page 61: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

58

pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan

memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini di

Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI

(2007-2011).

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi

Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural

Technology and Information (FEATI) dirancang untuk mewujudkan

sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang mampu

memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi

perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk

memberdayakan petani dan organisasi petani dalam

peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan

petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,

teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis

dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani yang telah

tergabung dalam kelompok tani (poktan); Gabungan Kelompok

Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi petani. Ruang lingkup

kegiatannya diantaranya meliputi: Pengembangan

kelembagaan penyuluhan; Pengembangan kelembagaan

petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan; Perbaikan sistem

dan metode penyuluhan; Perbaikan penyelenggaraan

penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi pada usaha

tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan pelayanan

teknologi dan informasi pertanian.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun 2010 yang

pelaksanaanya sampe dengan tahun 2011, sehingga dilakukan

luncuran FEATI ke tahun 2011

Tujuan

1. Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk

pengembangan ePetani;

2. Menyebarluaskan ePetani melalui penyediaan komputer

Sasaran

Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani.

Output

Komputer untuk Bapelluh dan BPP

Page 62: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

59

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM

a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form

Peternakan

Pengembangan e-Form Peternakan telah dilakukan sejak tahun

2007, hal ini dilakukan dalam rangka mengatasi berbagai

kendala keterlambatan pelaporan data dari daerah ke pusat.

Beberapa kendala yang dijumpai diantaranya keterbatasan

SDM, bentuk kelembagaan pengelola data peternakan yang

bervariasi antar daerah dan lemahnya dukungan kebijakan.

Selain itu beberapa kebijakan seperti telah terbitnya Peraturan

pemerintah No 47 tahun 2007, menyebabkan bentuk

kelembagaan khusus yang menangani data satistik peternakan

di daerah tidak tersedia, sehingga manajemen penanganan

data cenderung mengalami hambatan.

Pada kurun waktu 2007 – 2010 uji coba e-Form Peternakan telah

dilakukan di 16 provinsi meliputi NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY,

Jabar, Banten, Lampung, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Kalbar,

Kalsel, Sulsel dan Sulteng. Dimana beberapa penyempurnaan

program e-form peternakan telah dilakukan dengan

menyesuaikan kondisi di lapang. Pada tahun 2011, seiring

dengan telah terbitnya Buku Pedoman Pengumpulan Data

Peternakan sesuai SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010

tanggal 21 Oktober 210, maka direncanakan implementasi

program e-form peternakan akan dilakukan di 16 provinsi.

Adapun sisa pelaksanaan sosialisasi SK Ditjenak No

21011/Kpts/OT.140/F/10/2010 di 17 provinsi lainnya dari 33

provinsi di seluruh Indonesia, direncanakan akan dilakukan oleh

Direktorat Jenderal Peternakan.

Kegiatan ini bertujuan untuk (a) melakukan penyempurnaan

buku pedoman pengumpulan data dan program pelaporan

data elektronik (e-Form Peternakan), (b) melakukan

pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan dan

pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) kepada

petugas kabupaten/kota dan petugas provinsi dan (c)

melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi

pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form

Peternakan).

Page 63: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

60

Tujuan

1. Melakukan penyempurnaan buku pedoman pengumpulan

data dan program pelaporan data elektronik (e-Form

Peternakan), sesuai SK Ditjenak No

21011/Kpts/OT.140/F/10/2010.

2. Melakukan pengawalan dan sosialisasi metode

pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form

Peternakan) kepada petugas kabupaten/kota dan petugas

provinsi.

3. Melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi

pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form

Peternakan)

Sasaran

1. Terselesaikannya buku pedoman pengumpulan data dan

program pelaporan elektronik (e-Form Peternakan) hasil

penyempurnaan sesuai SK Ditjennak No

21011/Kpts/OT.140/F/10/2010, yang dapat digunakan

sebagai bahan advokasi dan sosialisasi.

2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode

pengumpulan data dan pelaporan data elektronik (e-Form

Peternakan) kepada petugas yang menangani data

Peternakan baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

3. Terlaksananya supervisi pelaksanaan, pengawalan dan

sosialisasi metode pengumpulan data dan pelaporan data

elektronik (e-Form Peternakan), sehingga dapat memantau

pelaksanaan kegiatan sesuai perencanaan.

Target Output

1. Penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data dan

pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DitjenNak

no: 21011/Kpts/OT,140/F/10/2010

2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode

pengumpulan data data pelaporan melalui e-Form

Peternakan kepada petugas Provinsi, Kabupaten/Kota (358

org) / 16 prov (untuk 17 propinsi lainnya dilakukan oleh

DitjenNak Keswan)

Page 64: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

61

Realisasi Output

1. Penyempurnaan buku pedoman

2. Terlaksana di 16 Provinsi: Sumatera Utara, Jambi, Riau,

Sumatera Selatan , Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.

(terealisir 364 org = tercapai 101.67% dari target peserta)

3. Sosialisasi tambahan (biaya daerah): Provinsi Sumatera Barat,

Kalimantan Tengah, Gorontalo, Aceh (total psrta= 74org).

4. Sebagai tim pengawas Pendataan Sapi Potong & Kerbau

(PSPK-2011)

Saran/Tindaklanjut:

1. Perlu aplikasi sistem penghubung e-Form Nak dengan hasil

PSPK-2011

2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Peternakan

(bahan layanan web pusdatin dan KM)

3. Tim perlu kursus e-Book

4. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara pengumpulan data dan

pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DirjenNak

2010

b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form

Tanaman Pangan

Pusat Data dan Informasi Pertanian memandang perlu

melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian

diantaranya dengan percepatan pengolahan dan pengiriman

data dari daerah ke pusat dengan memanfaatkan

perkembangan perkembangan teknologi formulir elektronik.

Untuk hal ini Pusdatin membangun suatu sistem pelaporan

berbasis web yang dapat digunakan oleh mitra kerja lingkup

pertanian di daerah untuk melaporkan data SP setiap bulan ke

server yang memungkinkan setiap pengguna dapat mengakses

dengan mudah. Sistem ini dinamakan Formulir Elektonik SP

Tanaman Pangan atau disingkat E-Form TP.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dipandang perlu

melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian

melalui sosialisasi metode pengumpulan, pengolahan dan

pelaporan data kepada seluruh petugas pengelola data dan

statistik pertanian. Sosialisasi dilakukan untuk seluruh provinsi

yang ada di Indonesia. Pelaksanaan sosialisasi di 33 provinsi

Page 65: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

62

direncanakan untuk dilakukan selama 3 (tiga) tahun sejak 2010.

Sebagai tahap awal, tahun 2010 sosialisasi telah dilakukan di 8

(delapan) provinsi sentra utama tanaman pangan. Tahun ini

sosialisasi dilakukan di 7 (tujuh) sentra tanaman pangan lainnya.

Tujuan

Melaksanakan pelatihan/advokasi metode pengumpulan,

pengolahan dan pelaporan data melalui E-Form tanaman

pangan kepada petugas pengelola data statistik di provinsi dan kabupaten.

Sasaran

Terlatihnya dan meningkatnya kemampuan 103 orang petugas

pengelola data tanaman pangan di 7 (tujuh) provinsi dan

kabupaten dalam melakukan pengumpulan, pengolahan dan

menyajikan laporan data tanaman pangan Target Output

1. Terlatihnya petugas pengelola data Tanaman Pangan

kabupaten dan provinsi (131 org) dalam melakukan entry

dan pengiriman data SP-TP melalui e-Form Tanaman Pangan

2. Pengawalan terhadap pemanfaatan e-Form Tanaman

Pangan di 7 provinsi (Kalimantan Tengah, DIY, NTB,

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan ,

Lampung)

Realisasi Output

1. Advokasi di 7 provinsi: DIY (10-11 Mei 2011, 11 org); NTB

(30Mei-1 Juni 2011, 16 org); Kalimantan Tengah (14-16 Juni

2011, 21 org); Kalimantan Barat (21-23 Juni 2011, 20 org);

Kalimantan Timur (5-7 Juli 2011, 21 org); Sumatera Selatan (5-

7 Juli 2011, 22 org); Lampung (12-14 Juli 2011, 20 org). Total

peserta 131 org (100% dari target)

2. Tambahan advokasi permintaan daerah (Okt-Des) di 7

provinsi: Jawa Timur (72), NTB(89), Aceh(42), Kepulauan

Riau(52), Sulawesi Selatan(80), Kalimanta Barat(88),

Kalimantan Timur(40) dan Kab. Bogor(27). Total peserta 568

orang kabupaten & kecamatan.

Page 66: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

63

Kendala

Jadwal permintaan daerah kebanyakan pada bulan Oktober,

November, Desember (tidak sesuai jadwal yang disusun

Pusdatin)

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi lebih awal dg daerah (alokasi instruktur)

2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman

Pangan, sebagai bahan layanan web pusdatin serta KM

(.pdf sudah di-CD-kan)

3. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara penggunaan e-Form

Tanaman Pangan

c. Sosialisasi E-Procurement

Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan

teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan

pemerintahan (e-Government), khususnya dalam pengadaan

barang dan jasa yang lebih transparan, akuntabel, responsif,

efektif serta efisien, maka telah dikembangkan aplikasi

pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui teknologi

komunikasi dan informasi (internet) yang disebut dengan e-

Procurement.

e-Procurement pada dasarnya adalah sebuah aplikasi komputer

berbasis web dan dapat diakses oleh user yang telah diberikan

otoritas oleh pengelola aplikasi tersebut, pengelola aplikasi ini

secara nasional adalah LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah).

Berkaitan dengan hal ini Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelaksanaan Barang dan Jasa Instansi

Pemerintah juga telah menyikapi perkembangan dalam era

globalisasi, yaitu dengan memperbolehkan pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sarana

elektronik (termasuk e-Procurement). Terlepas dari beberapa

kendala dalam pengaturannya, pelaksanaan e-Procurement ini

dapat disesuaikan dengan kepentingan pengguna barang dan

jasa dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan

e-Procurement adalah:

Page 67: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

64

Memudahkan sourcing, proses pengadaan dan

pembayaran;

Komunikasi on-line antara pembeli dan vendor;

Mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan;

Menghemat biaya dan mempercepat proses.

Sampai saat ini pemerintah baru pada tahap menyiapkan

beberapa peraturan perundang-undangan yang akan

mengatur pelaksanaan e-Procurement di Indonesia, antara lain

RUU Informasi dan Transaksi Elektronik, dan draft Peraturan

Presiden tentang Pelaksanaan e-Procurement. Sesuai dengan

surat Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

No.103/PL/200/H/3/2005, tentang penerapan e-Procurement,

bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas publik serta sejalan dengan Inpres No.5 tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan KKN, maka mulai tahun

anggaran 2005, penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa

di lingkungan Kementerian Pertanian dihimbau untuk mulai

menerapkan sistem pengadaan secara elektronik. Berkenaan

dengan ini Pusdatin diharapkan dapat membantu memfasilitasi

kelancaran penerapan e-Procurement tersebut.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai

tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem

informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian

di Kementerian Pertanian melaksanakan Workshop e-

Procurement.

Tujuan

1. Memperkenalkan sistem e-Procurement kepada PPK dan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa;

2. Melaksanakan pelatihan e-Procurement untuk PPK dan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Sasaran

Kementerian Pertanian melaksanakan seluruh lelang

barang/jasa secara elektronik

Page 68: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

65

Output

1. Pelatihan e-Procurement untuk 200 Orang yang terlibat

dengan Pengadaan Barang/Jasa

2. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011

3. SK Tim LPSE Kementan No.1618//2011

4. 10 Angkatan dengan total peserta 280 orang (110,5%)

5. SPSE versi 3.24 (terbaru)

6. Agregasi Data Penyedia/Inaproc (tidak perlu daftar ulang)

Kendala

Panitia belum mau menggunakan LPSE secara full elektronik

Saran/Tindaklanjut:

1. Koordinasi intensif dg panitia lingkup Kementan agar

menggunakan LPSE secara full elektronik

2. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu I dan III untuk panitia

3. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu II dan IV untuk rekanan

d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP

Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, ditetapkan

berbagai kebijakan yang salah satunya adalah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Di sektor

pertanian, peningkatan kesejahteraan rakyat diupayakan

melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

(„PUAP‟) yang merupakan bagian dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Program tersebut

merupakan strategi untuk penanggulangan kemiskinan dan

penciptaan lapangan kerja di perdesaan, sekaligus

mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan

antar subsektor.

Sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran,

„PUAP‟ mempunyai program dasar untuk

menumbuhkembangkan agribisnis di perdesaan. Suatu

kegiatan yang melibatkan perdesaan, „PUAP‟ mempunyai

beberapa program pokok yaitu : Pelatihan dan

Pemberdayaan, Bantuan Dana Penguatan Modal,

Pendampingan dan Supervisi, Pembinaan, serta Monitoring dan

Evaluasi.

Page 69: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

66

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan

Evaluasi dari kegiatan pengembangan usaha agribisnis

perdesaan (PUAP) tersebut, pada tahun 2007 telah disusun

sistem aplikasi database penerima bantuan PUAP dan laporan

perkembangan PUAP. Selain itu kepada unit kerja

pengelola/penanggung jawab di kabupaten telah diberikan 1

unit komputer untuk menunjang sistem pelaporan ini.

Selanjutnya agar sistem pelaporan ini dimanfaatkan oleh unit

pengelola penanggung jawab program baik di daerah

maupun di pusat maka perlu dilakukan pengembangan Sistem

Informasi Manajemen (SIM) PUAP dan disosialisasikan kepada

seluruh pengguna yaitu para PMT yang berada di

kabupaten/kota serta petugas BPTP.

Tujuan dan sasaran

1. Pengenalan serta menggali kebutuhan yang dibutuhkan user

(PMT dan petugas BPTP) sehingga bisa melakukan

pengembangan untuk menyempurnakan SIM PUAP yang

digunakan di tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun

tingkat pusat;

2. Melakukan supervisi dan evaluasi pemanfaatan SIM PUAP.

Output

1. Sosialisasi SIM PUAP di 32 Provinsi (100%)

2. Dihadiri 726 orang (89 petugas BPTP; 637 orang PMT dari 1000

orang PMT)

3. Laporan akhir

Kendala

1. Kehadiran PMT terkendala lokasi, transportasi, dll.

2. Tidak ada undangan pelatihan dari BPSDMP / PSP

3. Aliran Data SIM PUAP masih tersendat

Saran/Tindaklanjut:

Koordinasi intensif dg petugas BPTP Provinsi dalam rangka

kelancaran pengiriman data SIM PUAP

Page 70: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

67

e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Departemen Pertanian terhadap

pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem

administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan

kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan

manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang

diharapkan.

Dengan dasar Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional

Pengembangan E-Government dan penyempurnaan

metodologi pengumpulan data maka diperlukan langkah

sebagai berikut:

Pengembangan dan penyempurnaan metodologi statistik

pertanian ditingkat Pusat dan Daerah

Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk

mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang

berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka

meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan

efisien.

Penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan

pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan

teknologi informasi dan sumber data yang baik untuk

kepentingan pengambil keputusan dan perencanaan

pembangunan pertanian.

Tahap awal dari e-government adalah situs web dan saat ini

beberapa dinas lingkup pertanian di propinsi sudah memiliki

situs web. Tahun 2009 yang lalu Pusdatin Deptan

menyelenggarakan lomba situs web bagi dinas lingkup

pertanian propinsi dan agar semua dinas lingkup pertanian bisa

memiliki situs web dan selalu meremajakan isi situs webnya,

maka perlu dilakukan pelatihan yang berkatian dengan

teknologi komputer dan jaringan.

Tujuan

Menyediakan 30 orang tenaga pengelola statistik yang handal

dan 30 orang tenaga yang mampu mendesign/mengelolah

dan meremajakan situs web berbasis jaringan di daerahnya

Page 71: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

68

Sasaran

Tersedianya 30 orang tenaga Statistik yang handal, dan

tersedianya 30 orang tenaga yang mampu menangani design dan peremajaan web site berbasis jaringan di daerahnya.

Output

Tersedianya 30 orang tenaga statistik yang handal dalam

penguasaan metode pengumpulan data dan 30 orang yang

mampu mendesign/mengelola dan meremajakan situs web

berbasis jaringan daerah.

f. Peningkatan Kualitas SDM

Misi keempat dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

(Pusdatin) adalah ”Membina sumberdaya manusia dan

kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian”.

Adapun tugas pokok dari Pusdatin adalah ”Melaksanakan

pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta

pelayanan data dan sistem informasi pertanian”. Salah satu

upaya untuk mewujudkan misi dan melaksanakan tugas pokok

tersebut adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia

Pusdatin yang berkualitas tinggi.

Upaya nyata untuk pembinaan sumberday manusia adalah

melalui pelatihan yang berkelanjutan dan memadai guna

meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin sesuai

dengan tuntutan kebutuhan. Adapun bidang pengetahuan

yang dirasakan masih perlu untuk ditingkatkan adalah bidang

manajemen kuantitatif dan manajemen sistem informasi.

Kegiatan peningkatan sumberdaya manusia khususnya dalam

bidang manajemen kuantitatif dan sistem informasi ini akan

dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan

dalam bidang teknologi informasi yang berkompeten dan

kualitasnya terjamin (terakreditasi)

Tujuan

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin

dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang

manajemen sistem informasi, sebanyak 5 (lima) orang;

2. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan kemajuan

dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang majemen

sistem informasi.

Page 72: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

69

Sasaran

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin

dalam rangka menunjang pengembangan bidang

manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem

informasi;

2. Menambah pengetahuan manusia Pusdatin sejalan dengan

perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang

manajemen sistem informasi.

Output

1. Terlatihnya 3 (tiga) orang staf Pusdatin dalam bidang

manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem

informasi;

2. Meningkatnya pengetahuan sumberdaya manusia Pusdatin

sejalan dengan perkembangan bidang manajemen

kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi.

g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal

Perkebunan

Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini

merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan

melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai

dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).

Sebagai upaya meningkatkan akurasi data areal tersebut perlu

dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya melalui

pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS

(Global Positioning System).

Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal

perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama

ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan

melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai

dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).

Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal

perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara

obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran

langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global

Positioning System).

Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS

relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping

itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini

Page 73: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

70

menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan

dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan

alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat

diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat

tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal

perkebunan yang diinginkan serta akurat.

Tujuan

Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk

pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola

data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten.

Sasaran

Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi

dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk

pengukuran luas areal perkebunan.

Output

Terlatihnya 116 orang petugas pengelola data perkebunan

tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan Alat GPS

untuk pengukuran areal perkebunan di 4 provinsi (Banten,

Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat),

Kendala

1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya,

2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program

updating peta lahan sawah yang menggunakan program

ArcGIS,

3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan.

Saran/Tindaklanjut:

1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang

diperlukan,

2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat

maupun daerah,

3. Laporan Akhir.

Page 74: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

71

h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan

Pelaporan data perkebunan juga perlu dilakukan suatu

penyempurnaan dengan mempertimbangkan kemajuan

teknologi yang telah ada. Melalui kegiatan pengembangan

metodologi pengumpulan data perkebunan dilakukan upaya

penyempurnaan metode pengumpulan data mulai tingkat

kecamatan, pengolahan data di kabupaten, supervisi dan

validasi di provinsi dan pengiriman ke pusat melalui

penyempurnaan metode dan sarana elektronik form (e-form).

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah

dilaksanakan sejak tahun 2009 di 8 (delapan) provinsi yaitu

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara,

Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi

Selatan. Pada tahun 2010 dilakukan di 5 (lima) provinsi yaitu

Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Bangka Belitung, dan

Banten. Sementara tahun ini akan dilaksanakan di 2 (dua)

provinsi yaitu Jambi dan Nusa Tenggara Barat (NTB)

Tujuan

1. Meningkatkan kemampuan para petugas pengumpul data

lapang ditingkat kecamatan (Mantri Bun/KCD) dalam

melaksanakan pengumpulan data perkebunan

2. Meningkatkan kemampuan pera petugas pengelola data

perkebunan ditingkat kabupaten dalam mengentri,

mengolah, menganalisis dan menyajikan data perkebunan

Sasaran

1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan ditingkat

kabupaten dan kecamatan pada 2 (dua) provinsi dalam

melaksanakan metode pengumpulan data perkebunan

2. Dipahaminya dengan baik metode pengumpulan data

perkebunan oleh petugas pengelola data ditingkat provinsi,

kabupaten dan kecamatan

3. Adanya kesamaan persepsi antara petugas pusat dan

daerah dalam pemahaman kegiatan pengumpulan data

perkebunan.

Page 75: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

72

Output

Terlatihnya petugas pengumpul data lapang (Mantri Bun/KCD)

dalam melaksanakan pengumpulan data perkebunan dan

petugas pengelola data perkebunan di tingkat kabupaten dan

provinsi (200 org) propinsi Jambi dan NTB dalam melaksanakan

entri dan pengiriman data Perkebunan melalui e-Form

Perkebunan

Kendala

Cepatnya mutasi petugas (manbun) kecamaan sehingga apa

yang diberikan kurang bisa diaplikasikan karena petugas

pengganti belum paham.

Saran/Tindaklanjut:

1. Video CD-kan cara Pengumpulan Data Perkebunan sesuai

Pembakuan Statistik Perkebunan (PSP) Berbasis Formulir

Elektronik,

2. Video CD-kan tutorial cara penggunaan e-Form Perkebunan

i. Sosialisasi Jabatan Fungsional

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelola sistem

informasi dan perstatistikan yang menjadi tugas pokok dan

pungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Untuk itu perlu

dilakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia agar

penerapan sistem informasi dan manajemen modern dapat

dilaksanakan sesuai yang diharapkan di Pusat maupun di

Daerah, maka di perlukan juga pembinaan dan sosialisasi

jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi.

Tujuan

Menyediakan tenaga dan pembinaan fungsional pengelola

sistem informasi dan perstatistikan yang mampu menangani

permasalahan di daerah dan mampu bekerja sama dengan

Instansi Pusat

Sasaran

Tersedianya 100 orang tenaga fungsional yang handal dan

terkoordinir serta profesional dalam tugas yang mampu

Page 76: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

73

menangani koneksi dan trouble shooting jaringan serta design

jaringan LAN daerah dan permasalahan perstatistikan.

Output

1. Pemasyarakatan Fungsional Statistisi maupun Pranata

Komputer

2. Temu Koordinasi Pejabat Pranata Komputer

3. Temu Koordinasi Pejabat Statistisi

j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi

Dengan telah dibentuknya Jabatan Fungsional Statistisi

Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian,

maka langka yang akan diambil adalah memanfaatkan

seoptimal mungkin tenaga Fungsional Statistisi, oleh karena itu

perlu dilakukan pembinaan diantaranya Diklat Penjenjangan

untuk menunjang profesinya sebagai tenaga fungsional. Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerja sama dengan

Badan Pusat Statistisk sebagai Instansi Pembina Jabatan

Fungsional Statistisi menyelenggarakan Diklat Fungsional

Statistisi.

Tujuan dan sasaran

Untuk memenuhi kompetensi dan profesionalisme statistik pada

instansi Pusat dan Daerah. Output

Tersedianya tenaga – tenaga yang profesional di bidang statistisi.

k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal

perkebunan ( 4 propinsi)

Pembangunan Pertanian sub sektor Perkebunan memberikan

pertumbuhan yang positif terhadap pendapatan devisa

negara dikarenakan komoditas utama umumnya di ekspor dan cukup mampu bersaing di pasar dunia.

Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal

perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama

ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan

Page 77: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

74

melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai

dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).

Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal

perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara

obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran

langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global

Positioning System).

Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS

relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping

itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini

menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan

dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan

alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat

diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat

tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal

perkebunan yang diinginkan serta akurat.

Konsekuensi dari pengalokasian bantuan alat GPS diseluruh

provinsi seyogyanya diberikan sosialisasi pengunaan alat GPS

tersebut. Dalam rangka sosialisasi yang dimaksud telah

dilaksanakan pada :

1. Tahun 2010 di 8 Provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, Kalimantan

Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,

Lampung dan Bengkulu. Disamping itu dilaksanakan pula

kegiatan yang sama di 2 provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan

Sumatera Utara atas kerjasama Dinas Perkebunan dan

Pusdatin.

2. Pada tahun 2011 dilaksanakan Sosialisasi GPS di 4 provinsi

yaitu Banten, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.

Disampig itu dilaksanakan pula Sosialisasi GPS di 2 provinsi

yaitu Nanggroe A. Darussalam dan Sulawesi Tengah oleh

Dinas Perkebunan.

Pada saat ini masih kurang 16 provinsi yang belum dilaksankan

sosialisasi dan akan dilaksankan secara bertahap pad tahun

2012.

Tujuan

Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk

pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola

data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten.

Page 78: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

75

Sasaran

Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi

dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk

pengukuran luas areal perkebunan.

Output

1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat

provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat Receiver

GPS untuk pengukuran areal perkebunan pada 5 provinsi

sejumlah 174 orang.

2. Laporan Akhir Kegiatan

l. Pelatihan komputer dan jaringan

Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan layanan informasi

pertanian baik di pusat maupun di daerah, serta

menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang e-

Goverment tersebut diatas, maka pada tahun anggaran 2011

ini Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian kembali

menyelenggarakan Pelatihan Komputer dan Jaringan untuk

SKPD lingkup pertanian provinsi yang belum memiliki/belum

sempurna situs webnya.

Tahap awal dari e-Government adalah situs web dan saat ini

beberapa dinas lingkup pertanian di provinsi dan

kabupater/kota sudah memiliki situs web.

Tahun 2010 yang lalu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Kementerian Pertanian menyelenggarakan lomba situs web

bagi dinas lingkup pertanian provinsi dan agar semua dinas

lingkup pertanian bisa memiliki situs web dan selalu

meremajakan isi situs webnya, maka perlu dilakukan pelatihan

yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian mempunyai

tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem

informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian.

Page 79: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

76

Tujuan

Menyediakan 35 orang tenaga yang mampu mendesign web

site berbasis jaringan bagi kepentingan instansi di daerahnya.

Sasaran

Tersedianya 35 orang tenaga yang mampu mengelola dan

membangun web site pada instansinya serta menstransfer

pengetahuannya kepada petugas lain dalam hal

komputer/teknologi informasi.

Output

Tersedianya 33 orang tenaga yang mampu

mendesign/mengelola dan meremajakan setus web berbasis

jaringan provinsi, kabupaten/kota.

m. Pelatihan statistik pertanian

Selain tugas pokok dan fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap

fungsional :

1. Statistisi

2. Pranata Komputer

Dari hal tersebut diatas diharapkan petugas statistik dan

pejabat fungsional statistisi dapat menjadi tenaga propesional

dan juga merupakan ujung tombak dalam pembangunan

pertanian daerah pada umumnya. Dimana petugas statistik dan

pejabat fungsional statistisi yang ada disetiap daerah akan

memiliki kemampuan memadai dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya guna mengumpulkan, menyampaikan,

mengolah dan diseminasi data dan informasi pertanian yang

ada didaerah secara mandiri dan dilakukan secara berkala

untuk mendukung sukses pembangunan pertanian.

Hingga saat ini kemampuan yang dimiliki oleh para petugas

statistik dan pejabat fungsional statistisi yang ada didaerah

untuk melakukan kegiatan pokok dan fungsi tersebut masih

relative jauh dari yang diharapkan.

Pada saat ini jumlah tenaga fungsional statistisi masih sangat

terbatas, baik ditingkat pusat maupun daerah. Dengan adanya

reorganisasi dan otonomi, maka fungsional statistisi dilingkup

Page 80: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

77

Kementerian Pertanian berdasarkan data tahun 2007: 32 orang,

tahun 2008: 31 orang, tahun 2009: 26 orang, dan tahun 2010: 23

orang, dan sebagian besar berada di Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian dengan jumlah 18 orang.

Disisi lain perkembangan tenaga pengelola perstatistikan dan

calon pejabat fungsional statistisi yang mempunyai diseplin ilmu

statistik, masih jauh dari persyaratan yang memadai. Dengan

kondisi tersebut maka pembinaan melalui pendidikan dan

pelatihan statistik seperti ini perlu dilaksanakan secara

berkesinambungan. Ditingkat provinsi dan kabupaten/kota

permasalahan tenaga fungsional statistisi yang menangani data

dan statistik pertanian relative sangat terbatas Namun demikian

fungsi penyelenggaraan statistik sektor pertanian masih tetap

dilakukan sehingga dengan hal tersebut pelatihan untuk

pejabat statistik yang ada didaerah sangat diperlukan sejalan

dengan misi Pusdatin adalah membina sumber daya manusia

dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi

pertanian.

Tujuan dan Sasaran

Menyediakan 70 orang tenaga pengelola statistik sektor

pertanian

Output

70 orang tenaga pengelola statistik sektor pertanian

5. Layanan Perkantoran

1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Tujuan

Untuk menunjang kelancaran Tupoksi Pusdatin yang digunakan

untuk belanja Pegawai dalam hal ini ini pembayaran gaji,

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

yang terdiri dari perawatan Gedung Kantor, Perbaikan

Peralatan Kantor, Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor,

perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 dan 2, Langganan

Daya dan Jasa, jaringan internet dan Operasional Perkantoran

& Pimpinan.

Page 81: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

78

Sasaran

Terlaksananya pembayaran Gaji selama 12 bulan untuk 120

pegawai Pusdatin dan Honor Pegawai , merenovasi ruangan

kerja, toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer ,

pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor

roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon

setiap bulan.

Output

Pembayaran Gaji dan Honor setiap bulan selama 1 tahun dan

gaji 13 untuk 122 pegawai pusdatin, merenovasi ruangan kerja,

toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer ,

pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor

roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon.

Outcome

Untuk meningkatkan kelancaran Tupoksi Pusdatin

2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor terdiri

dari :

1. Perawatan Gedung Kantor

Tujuan perawatan ini dimaksudkan untuk memelihara

gedung,ruang kerja ruang kerja di lingkungan Pusdatin.

Perawatan yang telah dilakukan yaitu untuk renovasi

ruangan, pengecatan, perbikan lantai, dll.

2. Perbaikan Peralatan Kantor

Perbaiakn Peralatan Kantor ini digunakan untuk perbaikan

AC sebanyak 20 unit, perbaikan UPS sebanyak 3 unit, ,

perbaikan komputer PC dan printer 25 unit, AC server,

perbaikan peralatan jaringan serta perbaikan peralatan

rumah tangga lainnya.

3. Perawatan Kendaraan Bermotor

Perawatan ini digunakan untuk merawat kendaraan dinas

yang ada di Pusdatin sebanyak 14 unit kendaraan roda 4

dan kendaraan roda 2 sebanyak 20 unit selama 12 bulan.

Perawatan kendaraan berupa pembelian suku cadang,

perbaikan serta pembelian bahan bakar.

Page 82: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

79

4. Pengadaan Peralatan /Perlengkapan Kantor

Pengadaan ini digunakan untuk pembelian buku-buku ilmiah,

buku statistik, buku komputer, biaya jamuan rapat-rapat

lingkup pusdatin, pengiriman surat-surat dinas, pengumuman

lelang, pembelian inventaris untuk pegawai baru

5. Langganan Daya dan Jasa

Langganan Daya dan Jasa digunakan untuk membiayai

Telepon urusan Dinas selama 12 bulan.

6. Operasional Perkantoran dan Pimpinan

Yang digunakan untuk membiayai keperluan pokok sehari-

hari untuk pegawai, biaya Satpam, pramusaji, sopir, serta

honor yang terkait dengan operasional satuan kerja yaitu

honor KPA, PPK, Pejabat penguji Tagihan dan

Penandatanganan SPM, Bendahara, Staf pengelola

Keuangan, PUM, dan honor pejabat penerima barang,

selama 12 bulan.

Selain yang tersebut diatas, juga untuk membayai jaringan

internet selama 12 bulan serta jaringan frekuensi.

6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

a. Administrasi Kegiatan

Dengan pengaturan administrasi yang, tertib, terintegrasi dan

menyeluruh, kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai

rencana dan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Maka di

tahun 2011 dilakukan kegiatan administrasi guna mendukung

pelaksanaan kegiatan.

Tujuan

Untuk mengatur, mengelola dan mengkoordinasikan jalannya

kegiatan secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tercipta

prinsip efisiensi dan efektifitas.

Sasaran

Sasaran yang akan dicapai adalah mendukung seluruh

kegiatan yang akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun

secara teknis operasional juga terlaksananya kegiatan untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan

dalam hal perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian

Page 83: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

80

Output

- Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ( Juklak)

- Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan (Juknis)

- Rencana Operasional Kegiatan (ROK)

- Hasil keputusan rapat- rapat koordinasi, rapat-rapat

monitoring

Outcome

Kegiatan terselenggara dengan tertib dan efisien sesuai

juklak,juknis dan ROK yang disusun

Kendala

Terjadinya ketelambatan dalam penarikan dana akibat tidak

sesuainya jadual kegiatan dengan ROK dan jadwal palang.

b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

Perencanaan Tahunan

Untuk mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi pada

penyelenggaraa Pembangunan Pertanian mulai dari tahap

perencanaan pelaksanaan sampai kepada pengendalian dan

pengawasannya perlu disusun program yang jelas. Untuk

menyusun program/rencana kegiatan seyogyanya mengacu

kepada rencana strategis.

Setelah rencana kegiatan disusun kemudian dituangkan dalam

program-program yang disusun oleh bidang-bidang yang ada

di Pusat Data dan Informasi Pertanian. Program yang disusun

dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dibidang masing-masing

disesuaikan dengan Tupoksi masing-masing bidang.

Kegiatan yang disusun dilaksanakan secara sistematis dan

terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan sasaran yang

jelas, serta seyogyanya telah memenuhi persyaratan teknis,

ekonomis dan lingkungan.

Tujuan

Kegiatan ini adalah rencana/program kerja yang terpadu dan

menyeluruh, mengenai kegiatan pembangunan dan

pengembangan data pertanian tahun anggaran 2011 dan 2012

secara bertahap dan berkesinambungan

Page 84: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

81

Sasaran

Tersusunya rencana kegiatan rencana kegiatan tahun

anggaran 2011 secara penggunaan anggaran secara tepat

dengan mengacu kepada efisiensi penggunaan anggaran

Output

Tersusunnya RKA-KL, TOR, Renja, Nota keuangan, RAB,DIPA, POK,

Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja semesteran

Kendala

Banyaknya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi/menggagu

pelaksanaankegiatan

Saran/Tindaklanjut:

Perencanaan kegiatan yang disusun sesuai dengan kebutuhan

dan menganut efisiensi anggaran, sehingga pada pelaksanaan

tidak terjadi revisi yang disebabkan kekurangan anggaran

ataupun ketidaksesuaian output yang dihasilkan.

c. Penyelenggaraan Seminar HIPI

Pertumbuhan penduduk membawa konsekuensi pertumbuhan

kebutuhan pangan, sandang dan papan. Dalam hal ini

pemenuhan kebutuhan pangan selalu bertumpu pada sektor

pertanian dalam arti luas. Bahkan, bagi Indonesia setelah melalui

berbagai tahap pembangunan dan mencapai berbagai

kemajuan pun, sektor pertanian masih terus menjadi tumpuan

kehidupan dan penghidupan bagi masyarakatnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor Teknologi Informasi (TI)

tumbuh pesat dan menawarkan potensi yang sangat besar

terhadap pertumbuhan semua sektor termasuk pertanian.

Berkembang pesatnya populasi yang diikuti dengan

berkurangnya sumber daya alam di Indonesia serta liberalisasi

perdagangan memerlukan integrasi antara TI dan pertanian.

Tantangan ke depan adalah bagaimana mengeksplorasi

peluang-peluang yang disediakan oleh revolusi TI untuk

produktivitas pertanian.

Ada kebutuhan mendesak pula agar manfaat TI juga dirasakan di

pedesaan. Peneliti dan pengambil kebijakan harus

mempertimbangkan masalah ini. Untuk itu tantangan para

peneliti dan pembuat kebijakan kedepan semakin berat, yaitu

Page 85: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

82

bagaimana agar pendekatan holistik TI dan pertanian lebih dari

sekedar melepaskan pedesaan dari isolasi, sehingga

pemanfaatan TI dapat lebih berkelanjutan dan dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat pedesaan.

Untuk itu melalui konferensi HIPI (Himpunan Informatika Pertanian

Indonesia) 2011 ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform

untuk mewujudkan semua isu diatas. Melalui kegiatan ini pula

dapat menjadi ajang pertukaran informasi tentang

perkembangan pemanfaatan TI di bidang pertanian di

masyarakat, serta mendiskusikan arah pengembangan lebih

lanjut untuk mencapai produktivitas dan kelangsungan sektor

pertanian di Indonesia, sekaligus membangun kemakmuran

masyarakat pedesaan di Indonesia. Kegiatan ini merupakan

kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Pusat Data &

Informasi Pertanian dengan Institut Pertanian Bogor.

Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan IPB (Insitut

Pertanian Bogor) pada tanggal 20 s/d 21 Oktober 2011,

bertempat di bale Rumawat UNPAD Kampus Pusat – Universitas

Padjadjaran Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung. Peserta yang

mengikuti Acara Penyelenggaraan HIPI Tahun 2011 terdiri dari :

umum, mahasiswa dan Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian kurang lebih 125 orang

Tujuan

1. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di

bidang pertanian, khususnya yang telah dan dapat

diterapkan di Indonesia;

2. Melakukan ekspose berbagai aplikasi berbasis TI yang

sedang dan telah diteliti, dikembangkan dan diterapkan

pada bidang pertanian;

3. Memperkuat peran dan kolaborasi berbagai pihak

mencakup praktisi, akademisi, peneliti, pemerhati, dan

pembuat kebijakan untuk bersama-sama mencari dan

memberi solusi terbaik bagi permasalahan pertanian melalui

pendayagunaan TI di Indonesia.

Page 86: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

83

Sasaran Konferensi HIPI 2011 diharapkan dapat diikuti oleh peminat,

pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri, praktisi, dan

masyarakat umum yang berkecimpung di bidang TI untuk

pertanian Output Rumusan hasil konferensi dalam bentuk solusi mengenai

pendayagunaan TI pada bidang pertanian di Indonesia Saran/Tindaklanjut: Perlu diadakan seminar seperti ini tiap tahun untuk

menyebarkan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di bidang

pertanian, khususnya yang dapat diterapkan di Indonesia bagi

para peminat, pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri,

praktisi, dan masyarakat umum

d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan

Dewasa ini dokumen merupakan hal yang sangat penting bagi

dunia administrasi terutama yang berkaitan dengan data –data

keuangan,

Pada tahun anggaran 2011 Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian mempunyai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di

daerah- daerah yang banyak melibatkan instansi terkait di

daerah. Guna mendukung kegiatan – kegiatan yang ada di

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertaniann perlu didukung

adanya proses penyelesaian administrasi yang tepat sehingga

sirkulasi keuangan akan menjadi cepat dan teratur. Dalam

rangka meminimalisasi atau menghindari adanya kesalahan-

kesalahan pada pembukuan maka perlu adanya verifikasi dan

pembukuan keuangan yang tertatur dan benar menurut sesuai

peraturan yang berlaku maka untuk itu perlu adanya kegiatan

verfikasi dan pembukuan guna mendukung proses administrasi

yang lebih cepat efektif dan efisien.

Tujuan dan sasaran

Melakukan tertib administrasi pembukuan keuangan yang lebih

efektif dan efisien.

Page 87: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

84

Output

1. Dokumen administrasi yang telah diverifikasi

2. Dokumen SPP serta laporan keuangan

e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan

Pada tahun 2011 Pusdatin mempunyai kegiatan

pengembangan perstatistikan dan sistem informasi pertanian,

merupakan wujud konkrit dalam rangka menunjang visi dan misi

Pusdatin yang ada pada Rencana Strategis, yaitu terwujudnya

pembangunan sistem dan usaha agribisnis berbasis informasi

dan pengetahuan untuk mendukung teknologi informasi yang

akurat tepat waktu dan lengkap dalam rangka pembangunan

sistem dan usaha agribisnis, dengan strategi “satu data satu

pintu “yang pada hakekatnya adalah upaya menghindari

adanya duplikasi data.

Dalam rangka menunjang kegiatan tersebut perlu diperlukan

adanya kegiatan penyusunan SAI dan laporan keuangan guna

mendukung kelancaran administrasi keuangan yang

mengutamakan pada prinsip – prinsip efektifitas dan efisiensi

penggunaan anggaran pemerintah bidang pertanian dimasa

sekarang dan masa yang akan datang.

Tujuan

Melakukan tertib administrasi keuangan serta membantu

lancarnya laporan – laporan keuangan sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.

Sasaran

Terlaksananya laporan keuangan yang tertib dan benar.

Output

1. Laporan bulanan SAI dan SPM12 bulan

2. Laporan Kuangan Triwulanan dan Semesteran

3. Laporan realisasi tahunan.

Page 88: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

85

f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan pembinaan

Adminstrasi Pengelolaan perlengkapan adalah untuk

menyediakan pengelolaan, pelayanan dan inventarisasi barang

milik pemerintah dan lembaga pemerintah supaya tidak terjadi

kekeliruan maupun kehilangan. Untuk itu perlu dilakukan

pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya

manusia.

Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :

Meningkatkan kualitas pelayanan barang inventaris (milik

negara) dan penyajian data di berbagai bidang melalui

penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan

pelayanan barang inventaris (milik negara) dan penyajian

data guna memperkuat daya saing bangsa dalam

menghadapi tantangan global dengan cara pembukuan

yang tertib.

Membangun pelayanan barang inventaris (milik negara)

dan penyajian data dan manajemen yang profesional

antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal

balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

Tujuan

Menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan inventaris

barang milik pemerintah yang memerlukan pembukuan,

penggunaan dan penyimpanan serta pengguaan secara tepat

Sasaran

Meningkatnya kemampuan pembukuan inventaris,

perencanaan pengadaan, untuk kepentingan pelayanan

terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah dan

pimpinan dalam mengelola manajemen perlengkapan melalui

SABMN

Page 89: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

86

Output

Tertib data barang inventaris (milik negara) yang mampu

menyajikan data SABMN yang diminta oleh pimpinan

departemen dan DJKN.

Kendala 1. Inventarisasi BMN

- Banyaknya jumlah BMN yang tidak sesuai dengan kondisi

barang yang ada dan tercatat pada Aplikasi SIMAk BMN

Pusdatin

- Banyaknya jumlah BMN Pusdatin yang tidak dapat

diinventarisasi dikarenakan keberadaannya yang telah

terdistribusi pada Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota lingkup

Pertanian

2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi

Minimnya dokumen sumber pembelian barang persediaan

(ATK dan BOK) yang menyerahkan dan melaporkan dari

Bidang/Bagian lingkup Pusdatin kepada petugas SIMAK BMN

khususnya petugas pengentry data persediaan melalui

aplikasi persediaan yang secara periodic harus

dicatat/dilaporkan dalam laporan SIMAK BMN

Saran/Tindaklanjut: 1. Inventarisasi BMN

Adanya reinventarisasi BMN Pusdatin yang berada di Pusat

maupun Daerah secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh

Tim Inventarisasi dan Penerbitan BMN yang dilaksanakan oleh

pihak Pusdatin, Biro Keuangan dan Perlengkapan dan pihak

KPKNL Jakarta V yang dituangkan dalam Berita Acara

Inventarisasi dan Penerbitan BMN, baik barang yang masih

ada fisiknya maupun barang yang sudah tidak ada fisiknya

atau tidak ditemukan dan disesuaikan dengan kondisi fisik

BMN tersebut.

2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi

Hendaknya diterbitkan surat edaran dari kapusdatin ke

Bidang lingkup Pusdatin perihal penyampaian dokumen

sumber pembelian konsumsi khususnya kepada penanggung

jawab kegiatan, penanggung jawab teknis untuk

menyampaikan/melaporkan pembelian barang persediaan

Page 90: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

87

tersebut kepasa petugas SIMAK BMN dalam aplikasi

persediaan guna meningkatkan kualitas laporan SAI Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian

g. Pelaksanaan Hibah Aset

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tertib administrasi

terhadap Barang Milik Negara (BMN) khususnya Kegiatan

Pelaksanaan Hibah Aset adalah untuk menyediakan

pengelolaan, penataan dan inventarisasi BMN pada lembaga

pemerintah guna mencegah terjadi kekeliruan maupun

kehilangan pada aset yang berada di daerah. Untuk itu perlu

dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan

pencatatan, inventarisasi BMN yang baik dan benar serta dapat

dipertanggungjawabkan.

Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :

1. Meningkatkan kualitas pencatatan, pengelolaan,

inventarisasi BMN secara keseluruhan terhadap ketertiban

administrasi BMN.

2. Membangun pelayanan barang inventaris/BMN dan

penyajian data dan manajemen yang profesional antara

pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik

dalam rangka mendukung tertib administrasi BMN.

Tujuan

Pengalihan kepemilikan barang/aset dari Pusdatin kepada

Satker Daerah.

Sasaran Menghibahkan barang/aset Pusdatin kepada satker daerah

khususnya di 5 Provinsi di Pulau Jawa. Output

Tertib administrasi pencatatan pengelolaan data BMN yang

baik dan benar.

Page 91: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

88

Kendala

Dinas Pertanian Propinsi keberatan untuk menerima asset dari

Pusdatin berdasarkan Berita Acara Serah Terima pinjam pakai

yang telah di tandatangani oleh Dinas Provinsi lingkup pertanian

yang fisiknya terdistribusi ke Dinas Kabupaten/Kota dan Mantri

Tani. Dikarenakan asset –asset tersebut tidak diketahui kondisi

dan keberadaan asset tersebut

Saran/Tindaklanjut:

Ada kebijakan dari Biro Keuangan dan Perlengkapan sebagai

pembina tingkat Kementerian Pertanian tentang mekanisme

penyerahan/Hibah BMN dari Pusat ke Daerah untuk

mempermudah proses hibah BMN dengan dasar mengacu

pada perundang-undangan yang berlaku.

7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Penyelenggaraan Lomba Web

Pengembangan dan pengelolaan sistem Situs Web Kementerian

Pertanian (http://www.deptan.go.id) telah dimulai sejak tahun

1996. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengawali

kegiatan tersebut dengan menyediakan beberapa menu yang

menampilkan berbagai data dan informasi pertanian yang

bersifat umum.

Pada tahun-tahun berikutnya pengembangan situs web

dilakukan dengan melengkapi menu yang menampilkan

informasi dengan kategori fungsi unit kerja eselon I lingkup

Kementerian Pertanian. Selain itu mengikuti perkembangan

teknologi informasi multimedia, situs web Kementerian Pertanian

dikembangkan sebagai media komunikasi yang interaktif dalam

penyebarluasan data dan informasi pertanian.

Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan

penyelenggaraan situs web Kementerian Pertanian, dari tahun

2004 - 2010 Pusdatin telah menyelenggarakan lomba web.

Berdasarkan SK Mentan No.2867/Kpts/KP.450/8/2010 tentang

Penetapan Pemenang Lomba Web Kementerian Pertanian

Tahun 2010, pemenang lomba adalah sebagai berikut :

1. Kategori Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian

Terbaik I : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran

hasil Pertanian

Terbaik II : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Terbaik III : Direktorat Jenderal Perkebunan

Page 92: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

89

2. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Provinsi

Terbaik I : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa

Barat

Terbaik II : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov.

Gorontalo

Terbaik III : Dinas Perternakan Prov. Sumatera Barat

3. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

Terbaik I : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab.

Sleman Prov. D.I. Yogyakarta

Terbaik II : Dinas Pertanian Kab. Majalengka Prov. Jawa

Barat

Terbaik III : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab.

Malang Prov. Jawa Timur

Dan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2011 lomba

web akan diselenggarakan kembali, dengan kriteria Eselon I

lingkup Kementerian Pertanian, Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) lingkup Pertanian Provinsi dan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Kabupaten/Kota.

Tujuan 1) Memotivasi semua Eselon I lingkup Kementerian Pertanian,

semua SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD

lingkup pertanian kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan

pengisian dan peremajaan data dan informasi yang

ditampilkan.

2) Mendukung percepatan pelaksanaan e-Government.

3) Memanfaatkan situs web Kementerian Pertanian, semua

SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup

pertanian kabupaten/kota sebagai sarana pelayanan

kepada masyarakat yang mudah dan murah.

Sasaran 1) Termotivasinya instansi pusat dan daerah untuk

mengembangkan situs webnya

2) Terpelihara dan diperbaharuinya data dan informasi

pertanian pada situs web pusat dan daerah

Output 1. Panduan Lomba Web Tahun 2011

2. SK Mentan Lomba Web

Page 93: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

90

3. Pemenang Lomba Web Lingkup Eselon I Kementerian

Pertanian, SKPD lingkup pertanian provinsi dan SKPD lingkup

petanian kabupaten/kota

4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011

b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

Tahun Anggaran 2011 Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian

mengelola kegiatan melalui program Peningkatan

Kesejahteraan Petani dan Program Penerapan Kepemimpinan

Yang Baik. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan

kegiatan setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Untuk

menghimpun laporan dari masing-masing kegiatan perlu

adanya kegiatan penyusunan laporan kegiatan dan evaluasi

kegiatan.

Tujuan

Kegiatan ini yaitu untuk mengetahui perkembangan kemajuan

pelaksanaan kegiatan di Pusdatin,mengetahui sedini mungkin

hambatan dan masalah yang terjadi atau mungkin akan terjadi

dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan jalan

pemecahannya dan mengevaluasi dan menyusun laporan

Sasaran

Terlaksananya kegiatan-kegiatan di Pusat Data dan Informasi

Pertanian secara baik dan benar sesuai dengan yang tertuang

dengan TOR dan diperolehnya hasil pelaksanaan kegiatan

selama tahun anggaran 2011 yang meliputi laporan bulanan,

triwulanan dan laporan akhir.

Output Laporan Bulanan, laporan triwulan simonev dan laporan kinerja,

LAKIP, ISO, SPI serta evaluasi triwulan kegiatan

Kendala Laporan dari masing-masing bidang tidak tepat waktu

Saran/Tindaklanjut: Tertib dan tepat waktu dalam penyampaian laporan sehingga

menunjang dalam jenis pelaporan-pelaporan lainnya

Page 94: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

91

c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan pertanian, khususnya kegiatan pengelolaan dan

pembinaan Kepegawaian adalah untuk menyediakan

pelayanan pengelolaan kepegawaian

Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :

Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan kepegawaian

dan penyajian data kepegawaian melalui penguasaan dan

penerapan teknologi informasi dalam menghadapai tantangan

global dalam manajemen sember daya manusia.

Tujuan

Untuk menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan

kepegawaian yang memerlukan pembukuan dan mutasi

kepegawaian dari mulai proses pengangkatan , Proses kenaikan

pangkat sampai pada proses pemberhentian pegawai.

Sasaran

Meningkatnya kemampuan pembukuan dan mutasi

kepegawaian dari mulai pengangkatan pegawai, kenaikan

pangkat sampai pada dokumen pemberhentian lembaga

pemerintah dan dalam mengelola manajemen kepegawaian

memalui SIMPEG serta penggunaan secara tepat.

Output

Data Pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang

lengkap,tertib dan mampu menyediakan menyajikan apa yang

diminta oleh pimpinan secara tepat waktu dan akurat

d. Penyusunan News Letter

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelolaan

statistik dan sistem informasi merupakan tugas pokok dan fungsi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian . Untuk itu perlu

dilakukan untuk itu perlu dilakukan peningkatan sumberdaya

manusia dalam pengelolaan statistik pertanian dan agar

penerapan sistem informasi dan manajemen moderen dapat

dilaksanakan sesuai yang diharapkan di tingkat nasional.

Page 95: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

92

Tujuan

Membuat publikasi perstatistikan dan sistem informasi dan

sebagai sarana komunikasi para pejabat fungsional pranata

komputer dan statistisidi lingkup Kementerian Pertanian

khususnya di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Disamping itu bertujuan menginformasikan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

agar diketahui oleh semua pihak terutama yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sasaran

Diterbitkannya Majalah Ilmiah setiap bulan dan profil Sekretariat

Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2011. Kegiatan ini

menambah dan melengkapi sarana serta fasilitas perpustakaan

dan perkantoran di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Output

Menambah dan melengkapi sarana komunikasi dan panduan

untuk program kegiatan di Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian.

Kendala

1. Keterlambatan dalam penerbitan news letter.

2. Berita/info yang diterbitkan dalam news letter tidak up to

date

Saran/Tindaklanjut:

1. News letter dilaksanakan sesuai dengan jadwal, sehingga

berita yang disajikan terkini.

e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung

RAPIM)

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Kehumasan dan

Dengar Pendapat dengan Organisasi dan Lembaga dan Tokoh

Masyarakat adalah untuk menyediakan pelayanan terhadap

para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering

memerlukan penyajian data pertanian maupun dalam

Page 96: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

93

membantu pimpinan. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan

dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.

Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :

Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui

media massa modern dan media tradisional untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan

dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta

mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan

prasarana informasi dan komunikasi.

Meningkatkan kualitas pelayanan penyajian data di

berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan

teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian

data guna memperkuat daya saing bangsa dalam

menghadapi tantangan global.

Membangun pelayanan penyajian data dan manajemen

yang profesional antara pusat dan daerah serta antar

daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung

pembangunan nasional.

Tujuan

Menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan

lembaga pemerintah yang sering melaksanakan kehumasan.

Sasaran

Terlayaninya keperluan pimpinan dalam melaksanakan rapat

Output

Pelayanan tayangan dalam satu tahun

Kendala

1. Seringnya jadwal rapat pimpinan tidak sesuai rencana dan

mendadak.

2. Sarana dan prasarana menunjang rapat pimpinan kurang

memadai salah satunya kendaraan operasional.

Page 97: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

94

Saran/Tindaklanjut:

1. Jadwal rapat pimpinan hendaknya pelaksanaan sesuai

dengan rencana

2. Pengadaan kendaraan roda 4 untuk operasional menunjang

rapat pimpinan.

f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan

Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan

pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan

informasi adalah melalui temu kehumasan dan pengadaan

buku-buku yang berkaitan dengan perstatistikan dan teknologi

sistem informasi. Pengelolaan Rumah Tangga untuk kelancaran

operasional perkantoran agar segala sesuatunya tertangani

dengan baik. Untuk mendukung hal tersebut perlu dilakukan

pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya

manusia.

Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :

Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui

kehumasan dan media massa modern dan media tradisional

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh

persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa,

serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan

prasarana informasi dan komunikasi.

Meningkatkan kualitas pelayanan kehumasan dapat

menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui

penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan

pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat

daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Membangun pelayanan kehumasan dan penyajian data

dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah

serta antardaerah secara timbal balik dalam rangka

mendukung pembangunan nasional.

Tujuan

Menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa

yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian

serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra

kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum

Page 98: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

95

Sasaran

Tersosialisasikannya produk yang dihasilkan oleh Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian pada mitra kerja dan masyarakat.

Disamping itu juga fungsi kehumasan semakin memberi

kontribusi nyata bagi Pusdatin. untuk itu diharapkan tersedianya

data dan Informasi lainnya

Output

Pelayanan fungsi kehumasan dan kerjasama dalam satu tahun

g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin

Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan

pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan

informasi adalah melalui Pameran. Pelaksanaan Kegiatan ini

juga memerlukan Sumber Daya Manusia yang mampu

memberikan penjelasan dan informasi bagi yang membutuhkan

saat pelaksanaan Pameran, agar pesan yang ingin

disampaikan tepat sasaran sebagai tujuan dari kegiatan

pameran tersebut.

Pameran merupakan bagian yang integral dengan pelaksanaan

fungsi Kehumasan sebab merupakan salah satu sarana yang

efektif untuk publikasi. Sesuai arah kebijakan dalam bidang

humas yang meliputi :

Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui fungsi

humas dan media massa modern dan media tradisional

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh

persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa,

serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan

prasarana informasi dan komunikasi.

Meningkatkan kualitas pelayanan humas dapat

menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui

penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan

pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat

daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Membangun pelayanan humas dan penyajian data dan

manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta

antardaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung

pembangunan nasional.

Page 99: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

96

Tujuan

Sebagai sarana untuk menyebarluaskan produk yang dihasilkan

Pusat Data dan Informasi Pertanian baik berupa

Pengembangan Sistem Informasi maupun Pengembangan data

dan Statistik Pertanian agar diketahui masyarakat umum

terutama semua pihak yang berkaitan dengan data dan

statistik Pertanian. butuhkan data dan informasi khususnya dari

sektor Pertanian untuk menyebarluaskan kepada mitra kerja dan

masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan

Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan

terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan

masyarakat umum.

Sasaran

Tersebarnya informasi pusdatin melalui kegiatan pameran.

Output

Terlaksananya pelaksanaan Kegiatan Pameran Pusdatin dalam

satu tahun

Kendala

Pagu anggaran kegiatan pameran kurang memadai sehingga

agenda pameran tidak semua diikuti.

Saran/Tindaklanjut:

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, perlu anggaran

kegiatan pameran sesuai dengan jadwal pameran yang akan

diikuti.

h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS)

Pekan Nasional Kontak Tani/Nelayan Andalan Indonesia (PENAS)

merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar

mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara

para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak

swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan

semangat, tanggung jawab, serta kemandirian bagi petani-

nelayan dan petani hutan sebagai pelaku utama pembangunan

pertanian, perikanan dan kehutanan.

Page 100: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

97

Tujuan umum PENAS sendiri adalah meningkatkan motivasi

petani-nelayan dan masyarakat pelaku agribisnis dalam

pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,

berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling

menguntungkan, serta menumbuh kembangkan minat generasi

muda pada bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Tujuan

Menyediakan pelayanan informasi tentang teknologi

agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XIII 2011

dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan

secara cepat dan tepat;

Mendorong peserta PENAS XIII 2011 untuk mengenal

penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis

berbasis komputer melalui jaringan internet;

Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS

XIII 2011 tentang perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi berbasis komputer.

Sasaran

Memberikan pengetahuan yang baru bagi petani-nelayan,

khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi saat ini serta mengakses sumber-sumber informasi pertanian melalui jaringan Internet.

Output

1. Terlaksananya Pelatihan Pengembangan Jaringan Informasi

Agribisnis tanggal 18-22 Juni 2011

2. Total peserta 392 orang dari target 360 orang (108%)

3. Laporan Akhir

Saran/Tindaklanjut:

Melakukan evaluasi untuk peningkatan kegiatan PENAS

berikutnya

i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian

Kegiatan forum komunikasi statistik dan informasi pertanian

diselenggarakan setiap tahun dalam rangka menyamakan

persepsi dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang perlu

dilakukan pada tiap tahun anggaran, yaitu terjadinya

sinkronisasi kegiatan perstatistikan baik yang dilaksanakan oleh

Page 101: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

98

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Eselon I yang terkait,

Dinas Pertanian di daerah maupun mitra kerja lainnya. Dalam

Forum Komunikasi ini akan dilakukan koordinasi langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Untuk tahun anggaran 2011 kegiatan forum masih diarahkan

daerah yang aktif dalam baik dalam menyampaikan informasi

maupun permasalahan-permasalahan yang ada di daerah.

Kegiatan perstatistikan pertanian akan disesuaikan dengan

rencana strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan

Dinas Pertanian Propinsi serta arahan-arahan yang diberikan

oleh Pimpinan Kementerian Pertanian dalam rangka

pelaksanaan program otonomi daerah sebagai langkah untuk

mempertahankan swasembada pangan dan sistem usaha

agribisnis.

Forum Komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian tahun

2011 dilaksanakan 2 (dua) periode yaitu di wilayah barat

bertempat di Propinsi banten pada tanggal 11 s.d 13 mei 2011

dan wilayah timur di Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 7

s.d 9 Juni 2011. Peserta yang diundang antara lain Dinas

Pertanian, dinas peternakan, dinas perkebunan propinsi, eselon I

lingkup Kementerian Pertanian, dinas pertanian kab/kota terpilih

dan narasumber terkait.

Tujuan dan sasaran :

1. Sinkronisasi kegiatan penyelenggaraan statistik dan

pengembangan sistem informasi pertanian di tingkat pusat

maupun daerah, yang meliputi pengembangan dan

penyempurnaan metode pengumpulan, pengolahan,

analisis, penyajian statistik pertanian serta meningkatkan

kualitas SDM dalam bidang statistik dan sistem informasi

pertanian.

2. Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai maupun

hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan

kegiatan perstatistikan tahun sebelumnya.

3. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam

penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem

informasi pertanian baik di tingkat pusat maupun daerah.

4. Meyusun perencanaan kegiatan perstatistikan berkaitan

dengan pengumpulan data pertanian melalui formulir

elektronik baik di Pusat maupun di daerah.

Page 102: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

99

Output

1. Laporan Pelaksanaan Forum

2. Rumusan Forum

3. Laporan akhir

Saran/Tindaklanjut: Perlu dilakukan kegiatan forum komunikasi statistik dan sistem

informasi pertanian sampai ke level kabupaten seluruh Indonesia

terkait dengan penyelenggaraan statistik dan sistem informasi

pertanian.

j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri

Pada akhir-akhir ini perdebatan mengenai terjadinya

perbedaan data komoditas pertanian kembali mencuat.

Terlebih data komoditas padi/beras, mulai dari data luas lahan,

data produktivitas, sampai dengan data konsumsi per kapita.

Seiring dengan hal tersebut Pusdatin sebagai penyedia data

statistik pertanian yang akurat harus dapat menggambarkan

kondisi pertanian yang ada, dan untuk mewujudkan dan

memberikan data-data yang valid sangat diperlukan adanya

dukungan teknologi informasi yang handal. Data statistik yang

akurat, tepat waktu, kontinyu dan obyektif sangat diperlukan

dalam seluruh tahapan pembangunan baik pembangunan

pertanian khususnya maupun pembangunan pada umumnya.

Pusat Data dan Informasi Pertanian yang mempunyai tugas

pokok fungsinya melaksanakan pembinaan sistem informasi

pertanian serta pelayanan informasi pertanian dalam

mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis.

Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut baik pelaksanaan

kegiatan dibidang statistik dan sistem informasi sangat

diperlukan informasi baik dari dalam negeri maupun dari luar

negeri, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama statistik dan

sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan

internasional.

Kegiatan kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian

dengan lembaga nasional dan internasional adalah untuk

meningkatkan kemampuan (capacity building), memperluas

jaringan di bidang statistik dan informasi pertanian serta

memperoleh informasi berhubungan dengan statistik dan

informasi pertanian.

Page 103: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

100

Tujuan

1. Melakukan kerjasama perstatistikan dengan lembaga-

lembaga terkait baik dalam negeri maupun luar negeri

2. Mengikuti perkembangan metodologi statistik dan teknologi

informasi pertanian baik di dalam maupun diluar negeri

Sasaran Meningkatnya kemampuan serta bertambah luasnya jaringan

kerja dalam bidang teknologi dan informasi pertanian serta

diperolehnya informasi perstatistikan dan sistem informasi baik

nasional maupun internasional. Output

Laporan Kunjungan dalam dan Luar Negeri

Kendala

1. Kebijakan dari pimpinan untuk melaksanakan kunjungan ke

Luar Negeri, sehingga tidak teralisasi secara maksimal

2. Peserta Undangan ke luar negeri dibiayai oleh

penyelenggara

Saran/Tindak lanjut:

Informasi perstatistikan dan sistem informasi dari luar negeri perlu

k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014

Setiap unit kerja suatu instansi termasuk Pusat Data dan Informasi

Pertanian, mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan

dicapai dalam kurun waktu 5 tahun yang disebut Rencana

Strategis (Renstra).

Renstra menggambarkan Rencana kegiatan Pusat Data dan

Informasi Pertanian 5 tahun kedepan

Rencana strategis yang disusun oleh Pusat Data dan Informasi

Pertanian harus mengacu pada renstra Sekretariat Jenderal,

dan renstra sekretariat Jenderal mengacu pada renstra

Kementerian Pertanian.

Page 104: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

101

Untuk itu diperlukan kegiatan penyusunan Renstra. Isi dari

Renstra adalah kegiatan pusdatin selama 5 tahun yang sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi pusdatin.

Di Tahun anggaran 2010, sudah disusun Renstra Pusat Data dan

Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 – 2014, namun seiring

dengan perubahan struktur organisasi, berubah pula kebijakan

dan rencana kegiatan yang akan dilakukan, serta perubaha-

perubahan mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal dan

Renstra Kementerian Pertanian 2010 – 2014.

Maka untuk tahun 2011 perlu dilakukan penyempurnaan renstra

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Tujuan dan sasaran

1. Tersusunnya (renstra) selama 5 tahun yaitu 2010– 2014 disesuaikan

dengan tupoksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan

mengacu pada renstra sekretariat Jenderal dan Kementerian

Pertanian

2. Menjadi acuan untuk perencanaan kegiatan pada anggaran

tahun berikutnya selama 5 tahun anggaran

Output Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 -2014

yang sesuai dengan tupoksi, tujuan dan sasaran, misi serta visi

Kendala

Koordinasi dengan bidang lingkup Pusat Data dan Sistem

informasi Pertanian tidak sesuai jadwal dikarenakan jadwal

bidang yang padat

Saran/Tindaklanjut:

Perlu koordinasi untuk penyempurnaan renstra Pusdatin

sehingga perencanaan 5 tahun dapat

8. Alat Pengolah Data dan Multimedia

Saat ini, pengolahan data harus dilakukan secara cepat dan

berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota,

propinsi hingga pusat. Kondisi seperti ini berpengaruh pada

ketepatan waktu penyajian data, sehingga data yang tersedia

Page 105: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

102

menjadi tidak lengkap dan akhirnya menjadi kurang bermakna.

Kendala lain yang sering dijumpai yaitu adanya sarana yang

kurang memadai, sehingga data yang disajikan akurasinya rendah.

Dalam rangka mendukung kelancaran pengiriman data serta agar

dapat memberikan informasi , maka perlu didukung alat pengolah

data guna mendukung teknologi informasi pertanian khususnya

Kementerian Pertanian baik ditingkat Pusat maupun daerah

Penambahan alat pengolah data yaitu data center dan DRC dari

revisi output 02 yaitu kegiatan Pengembangan LKM PUAP

Tujuan

Menyediakan alat pengolah data dalam rangka pengolahan data

serta untuk meningkatkan arus informasi maupun untuk

meningkatkan pengembangan sistem informasi di Kementerian

Pertanian

Sasaran

Tersedianya alat pengolah data, software pendukung teknologi

informasi di bidang pertanian

Output

1. 11 Komputer Dell Studio One

2. 1 Komputer Extron D.54Q-SF

3. 3 Komputer Lenovo A 300-897

4. 2 Notebook

5. 2 Scaner

6. 10 Printer

7. DRC

8. DC

9. Kendaraan roda 4

Pusdatin dalam topoksi nya yaitu melaksanakan pembinaan,

pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data

dan informasi pertanian. Untuk kelancaran tupoksi diperlukan

sarana dan prasarana, salah satunya kendaraan roda 4.

Pada tahun 2011 telah dilakukan penghapusan kendaraan roda 4

sejumlah 3 unit. 1 unit sudah diadakan pada tahun 2010. Masih

kekurangan 2 unit untuk mengganti kendaraan yang telah

dihapuskan.

Page 106: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

103

Tujuan

Menyediakan 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional

Sasaran

Tersedianya 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional

Output

2 unit kendaraan roda 4

Outcome

Tugas pokok fungsi Pusdatin terselenggara dengan lancar

10. Sarana dan Prasarana

1. Pengadaan Meubelair

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap

pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem

administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan

kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan

manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang

diharapkan. Untuk mendukung kegiatan tersebut Pusat Data

dan Sistem informasi pertanian melengkapi sarana perkantoran

yang diharapkan dapat menunjang kinerja dalam rangka

pencapaian tujuan dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan

sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang.

Tujuan dan sasaran

Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan

sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang

Output

9 unit Kursi kerja sekretaris

71 unit Filling kabinet 2 laci

2 unit Meja kerja

2. Pengadaan AC

Salah satu tugas pokok fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem

informasi pertanian antara lain untuk menunjang pelaksanaan

Page 107: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

104

kegiatan sebagai pusat data perlu sarana dan prasarana salah

satunya pengadaan AC.

Tujuan dan sasaran

Penambahan sarana parsarana berupa AC

Output

4 unit AC

Page 108: laporan tahunan ta. 2011 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011

105

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan Realisasi Anggaran sampai akhir bulan Desember 2011 maka

anggaran yang telah direalisasikan menurut jenis belanja adalah sebagai

berikut :

- Belanja Pegawai dari anggaran Rp. 5.851.285.000,- telah

terealisasi Rp. 5.508.153.060 ,- atau sebesar 94,14 %

- Belanja Barang dari anggaran Rp.27.492.629.000,- telah terealisasi

sebesar Rp. 24.481.069.518,- atau sebesar 89,04 %.

- Belanja Modal dari anggaran Rp. 5.767.296.000,- terealisasi Rp.

5.087.768.350,- atau sebesar 88,22 %

Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2011

ini merupakan gambaran umum kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian sampai dengan akhir tahun 2011. Sedangkan laporan

kegiatan secara lengkap disajikan pada laporan akhir di masing-masing

kegiatan.

Demikian laporan Tahunan Pusdatin tahun 2011 ini dibuat, semoga

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.