LP Clavicula Fix

7/26/2019 LP Clavicula Fix

1/16

LAPORAN PENDAHULUAN

Fraktur Clavicula

Disusun untuk Memenuhi Tugas Lapran !n"ivi"u Pr#esi Ners Departemen$urgical "i

Ruang !nstalasi %e"ah $entral Rumah $akit Ngu"i &alu' &lingi

OLEH (

A#iat Ari# !)rahim

*+,,-,.,,,**,*,

/elmpk 0A

PRO1RAM $TUD! !LMU /EPERA&ATAN

FA/ULTA$ /EDO/TERAN UN!2ER$!TA$ %RA&!3A4A

MALAN1

0,*5


2/16

FRA/TUR /LA2!/ULA

A6 De#inisia) Back dan Marassarin (1993) berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya

kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang berlebihan.b) melt!er ." # Bare B.$ (%&&1) fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan

ditentukan sesuai jenis dan luasnya.c) 'eees ".*'ou+ $ # ,ockhart (%&&1)* fraktur adalah setiap retak atau patah pada

tulang yang utuh.d) -raktur dalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan

oleh rudapaksa (Mansjoer* rif* et al* %&&&).

/engertian fraktur pada anggota tubuh* disesuaikan menurut anatominya* misalnya

0laikula (tulang 0olar). ari pengertian di atas* fraktur 0laikula merupakan suatu

gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas

jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan yang tejadi pada tulang 0laikula.

fraktur 0laikula adalah patah tulang pada tulang klaikula atau tulang selangka. 2al ini

sering disebabkan akibat jatuh dengan posisi lengan terputartertarik(outstrechedhead)*

posisi jatuh bertumpu ke bahu atau pukulan langsung ke klaikula.

-raktur klaikula (tulang kolar) merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh

atau hantaman langsung ke bahu. ,ebih dari 4&5 fraktur ini terjadi pada sepertiga

tengah atau proksimal klaikula. 6ulang merupakan alat penopang dan sebagai

pelindung pada tubuh. 6anpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. -ungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek

fisiologikal. ari aspek mekanikal* tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan

sokongan yang kokoh terhadap tubuh. edangkan dari aspek fisiologikal tulang

melindungi organ7organ dalam seperti jantung* paru7paru dan lainnya. 6ulang juga

menghasilkan sel darah merah* sel darah putih dan plasma. elain itu tulang sebagai

tempat penyimpanan kalsium* fosfat dan garam magnesium. 8amun karena tulang

bersifat relatif rapuh* pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah* sehingga

menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan. /atah tulang atau

fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh

tekanan. /eristiwa ini dapat terjadi karena1. /eristiwa trauma tunggal. /atah tulang pada peristiwa ini biasanya dikarenakan oleh

kekuatan yang tiba7tiba berlebihan dapat berupa pemukulan* penekukan* pemuntiran

ataupun penarikan.%. 6ekanan yang berulang7ulang. 6ekanan yang berulang7ulang dapat menimbulkan

keretakan. ebagai contoh seorang pelari yang menempuh jarak jauh dapat

mengalami retak tulang pada daerah tibia* fibula maupun metatarsal.


3/16

3. -raktur patologik. /ada peristiwa ini tulang mengalami patah oleh tekanan yang

normal dikarenakan tulang tersebut lemah atau rapuh. Bisa disebabkan oleh

penyakit tertentu* misalnya tumor. Banyak sekali kasus patah tulang yang terjadi dan

berbeda7beda pada daerah patah tulang tersebut. /ada kasus ini akan dibahas

mengenai patah tulang bagian klaikula.

%6 /lasi#ikasi

1. 0lasifikasi patah tulang secara umum adalah

a. -raktur lengkap dalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas

sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang

dari satu sisi ke sisi lain.

b. -raktur tidak lengkap dalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan

garis patah tidak menyeberang* sehingga tidak mengenai korteks (masih ada

korteks yang utuh).

%. Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan

dunia luar* meliputi

a. -raktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi* kulit masih utuh* tulang

tidak menonjol malalui kulit.

b. -raktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit* karena adanya

hubungan dengan lingkungan luar* maka fraktur terbuka potensial terjadi

infeksi.

3. ,okasi patah tulang pada klaikula diklasifikasikan menurut r. -, llman tahun

19:; dan dimodifikasi oleh 8eer pada tahun 19:4* yang membagi patah tulang

klaikula menjadi 3 kelompok

a. 6ipe


4/16

3) type 3 fraktur yang mengenai sendi akromioklaikularis.

c. 6ipe


5/16

/atah tulang klaikula karena jatuh dengan posisi lengan tertarik keluar

(outstreched hand) hanya :5 terjadi pada kasus* sedangkan yang lainnya karena

trauma bahu. 0asus patah tulang ini ditemukan sekitar ;&5 adalah hasil dari

trauma dari kecelakaan lalu lintas. 0asus patah tulang klaikula termasuk kasus yang

paling sering dijumpai. /ada anak7anak sekitar 1&71: 5 dari semua kejadian patah

tulang.

D6 Pat#isilgi

Path7a' Terlampir

E6 Mani#estasi /linisi

6anda gejala yang sering terjadi pada fraktur klaikula 0emungkinan akan mengalami

sakit* nyeri* pembengkakan* memar* atau benjolan pada daerah bahu atau dada atas.

6ulang dapat menyodok melalui kulit* tidak terlihat normal. Bahu dan lengan bisa terasa

lemah* mati rasa* dan kesemutan. /ergerakan bahu dan lengan juga akan terasa susah.

nda mungkin perlu untuk membantu pergerakan lengan dengan tangan yang lain untuk

mengurangi rasa sakit atau ketika ingin menggerakan (Medianers* %&11).

F6 Penatalakasanaan

/ada prinsipnya penangan patah tulang klaikula adalah untuk mencapai

penyembuhan tulang dengan minimum tingkat morbiditas* hilangnya fungsi* dan sisa

kelainan bentuk. 0ebanyakan patah tulang klaikula telah berhasil ditangani dengan

metode tanpa operasi. /erawatan nonoperatie dengan cara mengurangi gerakan di

daerah patah tulang. 6ujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi

normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu (gipsklaikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klaikula dapat digunakan

untuk mereduksi fraktur ini* menarik bahu ke belakang* dan mempertahankan dalam

posisi ini. Bila dipergunakan strap klaikula* ketiak harus diberi bantalan yang memadai

untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris.

/eredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. -raktur 13 distal klaikula

tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamen dapat ditangani dengan sling dan

pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 13 distal disertai dengan terputusnya ligamen

korakoklaikular* akan terjadi pergeseran* yang harus ditangani dengan reduksi terbuka

dan fiksasi interna. elama imobilisasi pasien diperkenankan melakukan latihan


6/16

gerakan tapi harus menghindari aktiitas yang berat. 6indak lanjut perawatan dilakukan

dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga % minggu setelah cedera untuk menilai

gejala klinis dan kemudian setiap % hingga 3 minggu sampai pasien tanpa gejala klinis.

/emeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan* tetapi akan lebih baik

dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu

ke > sampai minggu ke : (pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan

tulang). 6anda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit

hilang* dapat melakukan gerakan bahu secara penuh* dan kekuatan kembali normal.

6idakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal7hal berikut

a. -raktur terbuka.b. 6erdapat cedera neuroaskuler.c. -raktur comminuted.d. 6ulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.

e. 'asa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).f. Masalah kosmetik* karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion).

/emberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.

@bat7obat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi seperti

acetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan 8 konsep asar dalam menangani -raktur

'ekognisi

'ekognisi dilakukan dalam hal diagnosis dan penilaian fraktur. /rinsipnya adalah

mengetahui riwayat kecelakaan* derajat keparahannya* jenis kekuatan yang

berperan dan deskripsi tentang peristiwa yang terjadi oleh penderita sendiri.

'eduksi

'eduksi adalah usaha tindakan manipulasi fragmen7fragmen seperti letak asalnya.

6indakan ini dapat dilaksanakan secara efektif di dalam ruang gawat darurat atau

ruang bidai gips. Antuk mengurangi nyeri selama tindakan* penderita dapat diberi

narkotika


7/16

'etensi

etelah fraktur direduksi* fragmen tulang harus dimobilisasi atau dipertahankan

dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.


8/16

6rauma askuler

-raktur shaft humeri bilateral

-loating elbow injury

-raktur patologis

'eduksi tertutup yang sukar dipertahankan

6rauma multiple -raktur terbuka derajat<


9/16

a. lat7alat disiapkan

b. /asien dipindahkan dari brancard ke meja operasi

c. 0lien dipasang bedside monitor

d. 7&

m.Menutup luka dengan sufra tulle* kasa dan diplester.n. aerah area operasi dibersihkan dengan 8acl &*95* dan handuk basah.

o. @perasi selesai* mengobserasi * B* "* C6 dilepaskan

p. 0lien dipindahkan ke brancard dan pindahkan keruang recoery.

16 Pemeriksaan Penun8ang

,aboratorium

/ada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui 2b* hematokrit sering rendah akibat

perdarahan* laju endap darah (,C) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat

luas. /ada masa penyembuhan "a dan / meengikat di dalam darah.


10/16

'adiologi

D7'ay dapat dilihat gambaran fraktur* deformitas dan metalikment.

enogramanterogram menggambarkan arus ascularisasi. "6 scan untuk mendeteksi

struktur fraktur yang kompleks. /emeriksaan rontgen Antuk menentukan lokasi* luas

dan jenis fraktur. can tulang* "67scan M'


11/16

3) 8eurosensori

$ejala

a. 2ilang gerakansensasi

b. 0esemutan (parestesia)

6anda

a. eformitas lokal* angulasi abnormal* pemendekan* rotasi* krepitasi* spasme otot*

kelemahankehilangan fungsi.

b. 0eterbatasankehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin segera

akibat langsung dari fraktur atau akibat sekunder pembengkakan jaringan dan

nyeri.

c. gitasi (mungkin berhubungan dengan nyeriansietas atau trauma lain.

>) 8yeri0enyamanan

$ejala

a. 8yeri hebat tiba7tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area fraktur*

berkurang pada imobilisasi.

b. pasmekram otot setelah imobilisasi.

=) 0eamanan

6anda

a. ,aserasi kulit* perdarahan

b. /embengkakan lokal (dapat meningkat bertahap atau tiba7tiba)

:) /enyuluhan/embelajaran

a. ) 2itung arah ,engkap

hemokonsentrasi mungkin meningkat* menurun pada perdarahanF peningkatan

lekosit sebagai respon terhadap peradangan.

=) 0retinin

trauma otot meningkatkan beban kretinin untuk klirens ginjal


12/16

:) /rofil koagulasi

perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah* transfusi atau cedera hati.

36 Diagnsa kepera7atan 'ang mungkin muncul(

A6 Diagnsa preperati#iagnosa

- 8yeri akut berhubungan denganagen cidera fisik (farktur)- "emas berhubungan dengan proses operasi

8o ignosa 8@" 8

jam* diharapkan nyeri pasien

dapat berkurang dengankriteria hasil

kala nyeri berkurang

menjadi >

0lien mampu

mengontrol nyeri

dengan tehnik

nonfarmakologi

66 dalam batas

normal

etelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 + 3&

menit* diharapkan cemas

pasien dapat teratasi dengan

kriteria hasil

0ontak mata baik

/asien terlihat tenang /asien tidak gelisah

6 normal

/asien dapat

mengungkapkan

keluhannya

0aji nyeri klien

(/*G*'**6)

jarkan tehnik

nonfarmakologi

tehnik

relaksasi(tarik nafas

dalam)

0olaborasi dengan

dokter pemberian

analgetik

6ingkatkan istirahat

0aji faktor penyebab

kecemasan pasien.

Berikan dukungan

kepada pasien.

elaskan prosedur

operasi

@bserasi reaksi

nonerbal pasien. 6emani pasien dan

dengarkan keluhan

pasien

6unjukkan sikap

empati kepada pasien

%6 Diagnsa inta perasiiagnosa

- Bersihan jalan napas tidak efektif bd produksi mucus- $angguan pertukaran gas bd efek anastesi ( spasme broncus )


13/16

- 'esiko infeksi bd prosedur inasif (pembedahan)

8o iagnosa 8@" 8


14/16

infeksi

,uka bersih

/erdarahan H =&& ml

tangan sebelum dan

sedudah bertemu

pasien.

@bserasi pelaksanaan

pembedahan dengan

menggunakan teknik

steril.

Monitor keadaan luka

6utup rapat luka

dengan jahitan yang

rapi.

aga luka agar tidak

terkontaminasi dari

lingkungan

C6 Diagnsa pst perasiiagnosa

- Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan @bstruksi jalan napas

/roduksi mucus- 'esiko cidera (

jam jalan napas pasien

efektif*dengan kriteria

/asien dapat

bernapas dengan

mudah

6idak ada suara napas

tambahansuara

napas bersih

'' dalam rentang

normal

6idak ada secret

,akukan suction Berikan terapi @%

tur posisi pasien

ekstensikan kepala

pasien 3& derajat

dari kaki miringkan

pasien

jarkan batuk efektif

% 'esiko

cidera

berhubung

an dengan-actor

etelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 + %>

jm resiko cidera dapat teratasi

dengan kriteria hasil

ediakan lingkungan

yang aman bagi pasien

6emani pasien agar

tidak jatuh

/asang side rail tempat


15/16

kimia (Cfek

anastesi).

6idak ada lagi efek dari

obat anastesi

/asien mengungkapkan

rasa nyaman.

0esadaran composmentis

tidur

njurkan keluarga

untuk menemani pasien

nanti saat di bangsal

Mengontrol lingkungandari kebisingan.

DAFTAR PU$TA/A

Brunner dan uddarth. %&&%. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3. akarta

C$"

"hairuddin 'asjad* %&&;* /engantar


16/16

effrey . 2ousner* ohn C. 0uhn* %&&3* "laicle -ractures*

http!!www.ph"##port#med.com!i##ue#!$%%3!&$%3!hou#ner.

0ein Cerkes* %&&4* "laicle

LP Clavicula Fix

Documents

Transcript of LP Clavicula Fix