Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
-
Upload
mitha-ye-es -
Category
Documents
-
view
613 -
download
1
Transcript of Pendekatan dalam bimbingan dan perkembangan anak usia dini
PENDEKATAN DALAM
BIMBINGAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI
Agustiara Siti Andriani
K8113004
Endang Sulastri
K8113026
Ika Aprilia
Macam-macam
Pendekatan Dalam
Bimbingan
Pendekatan Krisis
Pendekatan Remedial
Pendekatan Preventif
Pendekatan Perkembangan
Pengertian Prinsip-prinsip
Unsur-unsur
M E N U R U T N U R I H S A N ( 2 0 0 3 : 2 7 - 2 8 ) P E N D E K AT A N
D A L A M B I M B I N G A N A N A K U S I A D I N I T E R B A G I
M E N J A D I 4 , YA I T U :
1. Pendekatan Krisis
- Individu yang bermasalah
- menggunakan aliran psikoanalisis
- pembimbing lebih pasif
2. Pendekatan Remedial
- individu yang mengalami kelemahan/kekurangan
- dipengaruhi oleh aliran psikologi behavioristik
3. Pendekatan Preventif
- mengantisipasi/mencegah masalah umum individu
4. Pendekatan perkembangan
- semua Individu
- memandang individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan
tertentu yang perlu dikembangkan.
PENGERTIAN PENDEKATAN PERKEMBANGAN
1. Kartadinata (1998)
pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan pendidikan formal
dan non formal karena pendekatam ini memberikan perhatian terhadap
perkembangan anak, kebutuhan dan minat serta membantu anak mempelajari
ketrampilan hidup.
2. myrick (Murro & Kottman, 1995)
pendekatan perkembangan didasari oleh pemahaman tentang
ketrampilan, kebutuhan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan anak untuk
mencapai keberhasilan dalam kegiatan pendidikan dan dalam kehidupan. Selain
itu, pendekatan perkembangan dipandang sebagai pendekatan yang tepat
digunakan dalam tatanan lembaga pendidikan karena dalam pendekatan ini
diarahkan untuk memberikan perhatian kepada tahap-tahap perkembangan
anak, kebutuhan, minat, serta membantu mereka mempelajari ketrampilan hidup.
Muro dan Kottman (1995) memaparkan tentang prinsip-prinsip dalam bimbingan perkembangan untuk
anak usia dini sebagai berikut:
1. Bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh anak.
2. Bimbingan dan konseling perkembangan difokuskan pada upaya mengembangkan kegiatan
belajar anak.
3. Konselor dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam program bimbingan perkemabangan.
4. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian penting dalam bimbingan
perkembangan.
5. Program bimbingan perkembangan peduli dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan
pengayaan diri (self enhancement).
6. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan
(encouragement).
7. Bimbingan perkembangan mengakui pengembangan yang terarah ketimbang akhir
perkembangan yang definitif.
8. Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut pelayanan dari konselor profesional.
9. Bimbingan perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan kebutuhan-kebutuhan khusus dari
anak.
10. Bimbingan perkembangan peduli dengan penerapan psikologi.
11. Bimbingan perkembangan memiliki kerangka dasar dari psikologi anak, psikologi perkembangan
dan teori-teori belajar.
12. Bimbingan perkembangan mempunyai sifat urutan dan lentur.
1. BIMBINGAN DAN KONSEL ING
DIPERLUKAN OLEH SELURUH ANAK.
Setiap membutuhkan layanan bimbingan
perkembangan. Tidak ada individu yang tidak bermasalah.
Layanan tidak hanya untuk anak yang bermasalah saja tetapi
juga menjadi upaya bantuan kepada seluruh anak didik untuk
memperoleh pemahaman tentang dirinya, dan juga pemahaman
tentang lingkungan.
2. Bimbingan dan konseling perkembangan difokuskan pada
upaya mengembangkan kegiatan belajar anak.
Bimbingan perkembangan diarahkan untuk membantu
tercapainya proses pembelajaran anak. Proses bimbingan tidak
terlepas dari proses pembelajaran secara keseluruhan, dengan
kata lain bimbingan dan pembelajaran merupakan suatu proses
terpaduyang diarahkan dalam membantu proses belajar efektif
bagi anak.
3. Konselor dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam
program bimbingan perkembangan.
Pada pendidikan anak usia dini, guru/pendamping
selain bertugas sebagai pengajar juga berperan sebagai
pembimbing dalam membantu tumbuh kembang anak. Guru
memiliki peran strategis dalam membantu menyelesaikna
masalah yang dihadapi anak dan menciptakan iklim yang
sehat dalam menunjang proses belajar dan perkembangan
yang terjadi
4. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan
merupakan bagian penting dalam bimbingan perkembangan.
Dalam pengembangan program bimbingan
seyogyanya direncanakan dengan baik dan didukung dengan
kurikulum yang terorganisasi dan mencakup seluruh aspek
perkembangan anak. Layanan dasar bimbingan
perkembangan berisi tujuan dan sasaran untuk membantu
anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangan.
5. Program bimbingan perkembangan peduli dengan
penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri (self
enhancement).
Bimbingan dirancang untuk membantu anak dalam
memahami diri secara utuh serta membantu mereka
memahami mereka menerima kelemahan dan kelebihan diri.
6. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada
proses mendorong perkembangan (encouragement).
(a) mampu menempatkan nilai pada diri anak sebagaimana dirinya sendiri;
(b) percaya pada diri sendiri;
(c) percaya akan kemampuan diri sendiri dan membangun penghargaan akan dirinya;
(d) mampu bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh;
(e) mampu memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dengan meningkatkan
perkembangan anak;
(f) mampu memadukan kelompok sehingga anak memiliki tempat dalam kelompok;
(g) membantu mengembangkan keterampilan secara berurutan dan secara psikologis
memungkinkan anak untuk sukses;
(h) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan asset yang dimiliki anak; dan
(i) memanfaatkan minat anak sebagai energy dalam pengajaran.
7. Bimbingan perkembangan mengakui pengembangan yang
terarah ketimbang akhir perkembangan yang definitif.
Perkembangan anak merupakan suatu proses yang
“menjadi”, artinya dalam proses perkemabnagannaya anak
memabangun dirinya sesusai dengan karakteristik dan
kemampuannya.
8. Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut
pelayanan dari konselor profesional.
Kesuksesan kegiatan bimbingan dan konseling
didukung oleh seluruh komponen lembaga. Oleh karena itu,
kerja sama dan dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan
untuk menyukseskan kegiatan dan perkembangan program
bimbingan. Secara implementatif keefektifan pelaksannan
program bimbingan tidak terlepas dari pemahaman,
pengetahuan dan keterampilan konselor dalam melaksanakan
program bimbingan.
9. Bimbingan perkembangan peduli dengan identifikasi awal
akan kebutuhan-kebutuhan khusus dari anak.
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, identifikasi awal dalam pelaksanaan program
bimbingan perlu dilaksanakan untuk menemukan dan
memahami berbagai kebutuhan khusus yang dimilki oleh
anak. Bimbingan yang dilaksanakan perlu dirancang untuk
memenuhi berbagai kebutuhan yang dimiliki anak didik.
10. Bimbingan perkembangan peduli dengan penerapan
psikologi.
Pendekatan ini menekankan tentang pentingnya
upaya guru dalam memperhatikan aspek-aspek psikologis
anak, seperti kemampuan intelektual, sikap, minat, dan
kepribadian.Dalam hal ini, bimbingan perkembangan tidak
hanya memperhatikan bgaimana anak belajar tetapi juga
turut mengrahkan pada upaya membantu anak
menggunakan berbagai kemampuan yang mereka miliki.
11. Bimbingan perkembangan memiliki kerangka dasar dari
psikologi anak, psikologi perkembangan dan teori-teori belajar.
bimbingan perkembangan memiliki akar filosofis dan
teoritis yang jelas dan kokoh sehingga dapat dipergunakan
dalam membantu mengembangkan potensi anak secara utuh
dan menyeluruh. Selain itu prinsip ini turut memperjelas bahwa
anak adalah individu yanga akan selalu belajar.
12. Bimbingan perkembangan mempunyai sifat urutan dan
lentur
Prinsip ini menegaskan bahwa bimbingan
perkembangan sangat cocok diterapkan dalam membantu
memfasilitasi perbedaan dan keragaman yang dimiliki
anak.Dalam hal ini, guru/pendamping diharapkan lebih pro
aktif dalam membantu mengembangakan potensi dan
memfasilitasi kebutuhan anak.
Unsur-unsur Lingkungan Perkembangan
1. Unsur peluang
2. Unsur pendukung
3. Unsur penghargaaan
unsur peluang
Unsur ini berkaitan dengan topik yang disajikan yang
memungkinkan anak mempelajari perilaku-perilaku baru. Hal ini
mengandung implikasi bahwa tujuan tema yang terkandung
dalam kurikulum yang diorganisasikan harus dimaknai dan
dijabarkan ke dalam tujuan pengembangan pribadi, sosial, karier,
keterampilan berkomunikasi, kemampuan memecahkan masalah,
dan pengembangan konsep diri.
Unsur pendukung
Unsur ini berkaitan dengan proses
pengembangan interaksi yang dapat menumbuhkan
kemampuan anak untuk mempelajari perilaku baru
baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Unsur penghargaaan
Esensi unsur ini terletak pada penilaian dan
pemberian balikan yang dapat memperkuat
pembentukan perilaku baru.
Kesimpulan
Pendekatan bimbingan perkembangan AUD
merupakan pendekatan perkembangan yang
menenkankan pada pengembangan potensi dan
kekuatan yang ada pada individu secara optimal.
Pendekatan ini memandang bahwa individu memiliki
potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu, melalui
penerapan berbagai teknik bimbingan potensi dan
kekuatan tersebut dikembangkan.
Bella : bagaimana bk untuk anak ABK?
Arum : mengapa pendekatan perkembangan lebih
pro aktif dan mutakhir ?
Afafi : mengapa pada pendekatan krisis gurunya
bersikap pasif?
Erika : bgaimana mengupayakan peningkatan untuk
membangun kemampuan anak?