Post - Modernisme

38
POST - MODERNISME

description

post modern

Transcript of Post - Modernisme

POST - MODERNISME

Garis Besar Post-ModernWAFID IRSYADUNNAS LEO ZULFIKAR

Awal MulaARSITEKTUR MODERN

Arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan meninggalkan ornament. Dengan semboyannya “Less is More”, Segala sesuatunya berdasarkan ukuran dengan tujuan menciptakan ruangan yang maksimum tetapi fungsional.

Arsitektur moderen dibagi dalam 3 masa yaitu:

Moderen mula (1890 – 1910)

Moderen puncak ( 1920 – 1950)

Moderen akhir (1950 – 1960)

Kelemahan–kelemahan Arsitektur Moderen yaitu :

Arsitektur moderen yang berdasarkan ilmu saja dianggap kaku atau tidak manusiawi.

Hilangnya proses desain yang dialami arsitek karena proses produksi industri.

Arsitektur dianggap sebagai produk dimana tidak mempunyai makna ,hanya fungsional saja.

Standardisasi industri menyebabkan hilangnya kreativitas.

Hilangnya ciri kedaerahan karena arsitektur moderen adalah arsitektur “internasional “.

ArsitekturModern

1920 -1960

1972

ArsitekturLate Modern(bentuk akhir

Arsitekrur Modern)

1969

Hancurnya Pruitt-Igoe Housing

1975Diperkenalkannya

Arsitektur Post Modern oleh

Charles Jencks

Complexcity and Contradiction in Architecture byRobert Ventury

+The Architecture of

The City by Aldo Rossi

1966

Purna Modern

Pasca Modern

Neo Modern

Dekonstruksi

Timeline

1982

POST – MODERNISME

Menggali kekayaan arsitektur lokal

(based on history of its locality)

Koreksi terhadap kesalahan

Arsitektur Modern

Didasarkan upaya menghapuskan dominasi International Style yang

homogen

Mengeksplorasi bentuk-bentuk lama untuk

dihadirkan dalam wujud yang lebih modern

•Double-coding of Style

•Popular and Popularist

•Semiotic Form

•Tradition and Choice

•Artist / Client

•Elitist and Participative

•Piecemeal

•Architect as representative

and activist

Klasifikasi & Ciri-ciri•Plural

•Beraneka

Ragam/Bhinneka

•Proses komunikasi

/bahasa

•Berdasar seni dan ilmu

•Eklektikisme

(campuran)

Karakteristik

Purna ModernANNISA FIKRIYAH TASYA

JANE MALINDA

Arsitektur Purna Modern

Merupakan arsitektur yang masih peduli dengan pendahulunya dan menjadikan para pendahulu tersebut sebagai panutan dalam mengambil bentuk dan yang kemudian diolah. Arsitektur purna modern menjadikan satu antara seni dengan ilmu saat itu, dimana arsitektur modern sebagai ilmu dan arsitektur pra-modern sebagai sumber seninya. Arsitektur purna modern ini muncul sebagai penarik unsur, sehingga dapat menggabungkan ciri-ciri yang dimiliki arsitektur-arsitektur sebelumnya. Bangunan purna modern sendiri muncul ditandai dengan dekorasi,ornamen-ornamen dan elemen – elemen kuno, tetapi tetap terjadi transformasi pada elemen kuno yang dipakai. Adanya warna dan tekstur menjadikan elemen arsitektur tersebut penting untuk diproses dalam bentuk dan ruang. 

Perspektif Ideologi Gaya berkode ganda

“popular” dan prularisme

Bentuk semiotik

Tradisional dan pilihan

Artist/client

Elistis dan partisipasi

Perlahan – lahan/satu demi satu

Arsitek sebagai representasi dan aktifis

Purna Modern dari Berbagai Perspektif

Kesan hibrid

Kompleksitas

Variabel ruang dengan kejutan

ekletik

Artikulasi semiotik

Gabungan variabel astetik tergantung pada konteks; kesan dari isi dan pendekatan semantik menuju fungsional

Pro-organik dan penambahan ornament

Pro-presentasi

Pro-metafor

Pro-keterangan sejarah

Pro-humour

Pro-simbolik

Purna Modern dari Berbagai Perspektif

Perspektif Stylistic

Urbanisme konteksual dan rehabilitas

Gabungan fungsi

“Mannerist dan Barok”

Semua bermakna rheotikal

Skew space dan keberadaan

Street building

Ambigu

Cenderung mengarah ke asimetrik simetri

Collage/collision

Perspektif Ide Desain

Purna Modern dari Berbagai Perspektif

Purna Modern

Canonic Classicism

Latent Classicism Modern

Tradisionalism

Fundamentalist

Classicism

Ironic Classicism

Ironic Classicism Menggunakan elemen klasik nya sebagai dasar desain bangunannya

Tidak terlalu mengumbar sisi tradisional nya, tetapi memaksakan sisi modern nya masuk kedalamnya

Terkadang tidak terlalu cocok dengan lingkungan sekitarnya, kurang seimbang dan terkesan berlebihan

Keberadaanya hanya sebagai formalitas estetik saja

Aliran Arstitektur Purna Modern

Tokoh-tokoh : James Stirling, Michael Graves, & Robert Venturi

Michael Graves

NCAA Hall of Champions , US

Main entrance, building “State University of

Music and Performing Arts

Stuttgart”

James Stirling

Latent Classicism Memasukan aspek modern dalam hal warna, bahan, tekstur dan proporsi

Menampilkan kolom – kolom klasik pada fasad bangunan

Bentukan yang terjadi merupakan perbaikan dari era modern arsitektur

Kesan yang ingin ditampilkan ialah bangunan modern yang lebih indah

Menonjolkan sisi modern dibanding sisi tradisional

Aliran Arstitektur Purna Modern

Tokoh-tokoh : Mario Botta

San Francisco Museum of Modern Art in San

FranciscoMario BottaCasinò di Campione inCampione d'Italia

Ciri – ciri Latent Classicism

Menghidupkan kembali era modern dengan desain-desain yang lebih dinamis

Konstruksinya ialah gabungan dari masing-masing bentukan yang menyusun

konfigurasinya

Menentang Le Corbusier yang senang menggunakan kurva dalam desainnya, dan

condong ke arah ‘barat’

Tanpa ornamentalitas.

Menggunakan semaksimal mungkin seni-seni klasik.

Strukturnya menuntut cara-cara Auguste Perret dan disesuaikan dengan karakter

Paris

Aliran Arstitektur Purna Modern

Canonic Classicism Mengacu pada bangunan Klasik sebagai acuannya

Menampilkan kolom – kolom klasik pada fasad bangunan

Menampilkan ornamen dan dekorasi beserta detail – detail yang membuat bangunan terkesan estetik dekoratif dan lebih indah

Memegang tegus prinsip vitrovius, terutama dalam hal keindahan

Aliran Arstitektur Purna Modern

Tokoh-tokoh : Quinlan Terry dan Allan Greenberg.

Quinlan Terry

The 1992 Maitland Robinson Library at

Downing College (UK)Brentwood Cathedral, Brentwood, Essex, UK

Aliran Arstitektur Purna Modern

Allan Greenberg University of Delaware - Dupont Hall – portico USA

Modern Tradisionalism Memaklumi desain-desain yang bernuansa modern dalam rancangannya

Lebih terbuka terhadap karya-karya modern walau sedikit sekali.

Tampilan bangunannya merupakan gabungan dari teknologi modern sekaligus estetika yang diadopsi dari semi klasiknya.

Aliran Arstitektur Purna Modern

Tokoh-tokoh : Michael Graves, Stanley Tigerman, Robert A.M Stern, John Outram

Robert A.M Stern

Weill Hall, Gerald R. Ford School of Public Policy, University of Michigan

Stanley Tigerman 

Animal Cracker House, Chicago

Ciri-ciri yang ditangkap tentang Modern Traditionalism bagi tiap arsitek berbeda-beda, yaitu:

A. Outran mejelaskan, modern traditionalism sebagai struktur baja, sistem utilitas dan modul yang

mengadopsi cara-cara modernisitas. Tetapi façade yang diakibatkan tetap berciri traditional,

seperti kolom yang besar-besar, bahan material yang dipakai dan lain-lain.

B. Robert A.M Stern mengartikan, bahwa modern traditionalism sebagai struktur modern dengan

tatanan portal, curtail wall dari material kaca dan fungsional serta efisiensi ruang yang tinggi.

Digabungkan dengan unsur-unsur tradisional seperti terbentuknya ruang-ruang paviliun, façade

berciri Renaissance dengan material batu alam dan batu merah.

Robert A.M Stern

Weill Hall, Gerald R. Ford School of Public Policy, University of

Michigan

Aliran Arstitektur Purna Modern

The Portland Building inPortland John Outram

Cambridge Judge Business School

Computational Engineering Building (Duncan Hall), Rice University, Houston, Texas

Aliran Arstitektur Purna Modern

Fundamentalist Classicism Aliran yang paling dekat dengan Modernisme

Unsur klasik sudah jauh ditinggalkan tetapi massa bangunannya masih mengikuti aturan klasik

Bentukan diambil dari bentuk bentuk murni sederhana

Tradisi menjadi panutan utama

Aliran Arstitektur Purna Modern

Tokoh-tokoh : Aldo Rossi, Rafael Moneo, Batey dan Maek, Miguel Gerray dan Jose I, Duany dan

Plater Zyberg, Lina Zasoro, Robin Esple Dods, Alexander Tzannes dan Demetri Porphyrius.

Aldo Rossi 

Bonnefanten Museum, Maastricht

Quartier Schützenstrasse, Berlin

Ciri-ciri dari fundamentalist classicism antara lain :

Adanya bentuk-bentuk portico.

Mementingkan fungsionalisasi bangunan.

Mencari classicism yang abadi.

Suatu bangunan dianggap berasal dari struktur dan konstruksi.

Mementingkan logika dan komposisi massa bangunan.

Menekankan pada pemberian essensi dari bentuk-bentuk arsitektural yang tidak mengekspos ornamen dengan

berlebih-lebihan.

Karyanya murni bentuk-bentuk geometris.

Ciri regionalism semata-mata untuk menyesuaikan dengan letak bangunan tersebut.

José Rafael Moneo Vallés

Kursaal Congress Centre and Auditorium, Spain

Davis Museum and Cultural Center, US

Aliran Arstitektur Purna Modern

Neo ModernM. SYARIF HIDAYATULLAH

FRIDHA AMALIA

Tentang Arsitektur Neo Modern

Berawal dengan disebutkannya perubahan di New York pada tahun 1982

Beranggapan bahwa arsitektur modern belumlah terselesaikan

Menentang arsitekur Purna Modern yang terkesan terlalu dekoratif, merakyat dan memiliki ciri-ciri kode ganda

Tidak menggunakan ornamen yang bersifat unsur masa silam tetapi menunjukan Tektonika (The Art of Construction)

Tokoh-tokoh : Douglas Davis, Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi,

Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara

Ciri – ciri Arsitektur Neo Modern Bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan sesuatu, tidak hanya

sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.

Memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang inovatif, beralasan dan masuk akal.

Pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap memperhatikan segi manusia yang menggunakannya.

Merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.

Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif.

Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.

Berdasarkan Ideologi Hermetik code

Differance ‘otherness’

Bentuk yang tidak mudah ditangkap maknanya

Dekonstruksi dari within, penulisan kembali

Otonom ( berhak mengurus dirinya sendiri )

Arsitek sebagai matafisika

Klasifikasi Neo Modern

Berdasarkan Stylistic Berlawanan/bertentangan

Disjungsi kompleksitas

Menghancurkan ruang dengan kemiringan lantai, distorsi

Abstrak yang sangat nyata

‘random noise’

Pemisahan diri antara bentuk dan suasana

Tidak menerapkan astetik

Membuat suatu ornamen : skala, kesamaan diri, karakteristik

Menyajikan simbol pribadi

Pro- pembatasan metafor

Bekas dari masa lalu

Non sequitur

Simbol yang khusus

Klasifikasi Neo Modern

Berdasarkan Ide Desain Tidak ada tempat yang berpencar - penar

Indeterminan fungsional

Merupakan sejarah dan ‘neo-konstruktiisme’

Mahamullia, luhur

Ruang dan penetrasi massa –‘chora’

Pemutusan bentukan objek

“ruang kejadian”

De-composition

Tanpa harmoni, irama.

Klasifikasi Neo Modern

Neo Modern

AliranHigh-Tech

Aliran Supermatis

mAliran Plastism

Aliran Dalam Neo Modern

Metode & Style dalam Neo Modern

Metode hermetic coding 

Metode Disjunctive complexity 

Metode Explosive space 

Metode Thematist ornament

Metode Non-Place Sprawl

Hermetic Coding Arsitektur merupakan bahasa yang bersifat self learning

Neo Modern bersifat futuristik

Kadang sulit dimengerti orang awam

Penilaian karya subjektif

Metode & Style dalam Neo Modern

Korean Museum of ArtJung-gu, Seoul, South

Korea

Hariri & Hariri architects

Disjunctive Complexity Metode yang berhubungan dengan kerumitan dan pertentangan dalam kehidupan

sehari-hari

Menggabungkan hal-hal yang kontras seperti yang sederhana dan yang rumit, dll

Metode dimana hal-hal yang biasa dan berantakan tidak diabaikan namun dibagungkan membentuk bentukan baru

Metode & Style dalam Neo Modern

Edgemar Farms Conversion, Santa

MonicaFrank Gehry

Explosive space  Ruang berbentuk kubus dengan transparansi dan

overlap akan membentuk rangkaian yang bersifat kontinu

Merekayasa bentukan luar dan dalam ruang-ruang yang terjadi dapat digunakan secara ekstrim, menyebabkan interior dan eksterior berbeda drastis

Metode & Style dalam Neo Modern

The Peak Club, Hong Kong

Zaha Mohammad Hadid

Thematist Ornament   Seperti namanya menggunakan ornamen- ornamen dengan tema

tersendiri untuk memperkuat konsep bangunan

Tidak selalu struktural, dan juga tidak terlalu fungsional, tetapi masih bagian dari bangunan

Metode & Style dalam Neo Modern

Wexner Center for the Visual Arts, Ohio

Peter Einsmen

Non-Place Sprawl Menyatukan sebuah dataran pada daerah sub-urban

Sering terkesan sangat luas dan tidak terencana, jelek, tidak terpusat, jauh dari aktivitas, dan membosankan

Metode & Style dalam Neo Modern

Parc De La Villette, Paris

Bernard Tschumi

Studi KasusMIRZALDI FEBRIANTO

Cloud Gate

Lokasi : Millennium Park, Chicago, Illinois, United States

Dimensi :10 m × 13 m × 20 m

Arsitek : Anish Kapoor

Tahun Pengerjaan : 2004-2006

Objek Studi

- Cloud Gate

Ciri:

• Dekoratif• Pluralistik

• Popular and popularist

• Semiotic form• Artist/Client