Presentasi Gangguan Jiwa

54
PRESENTASI PRESENTASI By. TUNING RIAS By. TUNING RIAS YUNITASARI YUNITASARI 09110810 09110810

description

TUNING RIAS YUNITASARI

Transcript of Presentasi Gangguan Jiwa

Page 1: Presentasi Gangguan Jiwa

PRESENTASIPRESENTASI

By. TUNING RIAS YUNITASARIBy. TUNING RIAS YUNITASARI

0911081009110810

Page 2: Presentasi Gangguan Jiwa

Membahas TentangMembahas Tentang

1.1. Schizophrenia katatonik Schizophrenia katatonik

2.2. Agresif DestruktifAgresif Destruktif

3.3. Terapi farmakologiTerapi farmakologi

4.4. Terapi ModalitasTerapi Modalitas

5.5. ECTECT

6.6. Diagnosa MedisDiagnosa Medis

7.7. HalusinasiHalusinasi

Page 3: Presentasi Gangguan Jiwa

SCHIZOPHRENIA KATATONIKSCHIZOPHRENIA KATATONIK

Page 4: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI SCHIZOPHRENIA DEFINISI SCHIZOPHRENIA KATATONIKKATATONIK

SCHIZOPHRENIA KATATONIK adalah SCHIZOPHRENIA KATATONIK adalah suatudeskripsi sindrom dengan variasi suatudeskripsi sindrom dengan variasi penyebab ( banyak belum diketahui) dan penyebab ( banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit ( tak selalu bersifat perjalanan penyakit ( tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantun pada pertimbangan yang tergantun pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.

Page 5: Presentasi Gangguan Jiwa

ETILOGI SCHIZOPHRENIA ETILOGI SCHIZOPHRENIA KATATONIKKATATONIK

1.    Keturunan1.    Keturunan2.    Sistem endokrin2.    Sistem endokrin3.    Sistem metabolisme3.    Sistem metabolisme4.    Susunan saraf pusat4.    Susunan saraf pusat5.    Teori Adolf Meyer5.    Teori Adolf Meyer6.    Teori Sigmund Freud6.    Teori Sigmund Freud7.    Eugen Bleuler7.    Eugen Bleuler8.    Shizofrenia sebagai satu sindroma8.    Shizofrenia sebagai satu sindroma9.    Shizofrenia suatu gangguan 9.    Shizofrenia suatu gangguan

psikosomatik psikosomatik

Page 6: Presentasi Gangguan Jiwa

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA

Adanya pertumbangan yang fundamental dan Adanya pertumbangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau serta oleh afek yang tidak wajar atau timpul, kesadaran yangjernih dan timpul, kesadaran yangjernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihar, walaupun kemunduran kognitif terpelihar, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkenbang kemudian.tertentu dapat berkenbang kemudian.

Page 7: Presentasi Gangguan Jiwa

FAKTOR - FAKTORFAKTOR - FAKTOR

Hingga sekarang belum ditemukan penyebab Hingga sekarang belum ditemukan penyebab yang pasti mengapa seseorang yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia, padahal orang lain menderita skizofrenia, padahal orang lain tidak. Ternyata dari penelitian yang telah tidak. Ternyata dari penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal. dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal.

Misal faktor tunggal yaitu:Misal faktor tunggal yaitu:1.1. FaktorgenetikFaktorgenetik2.2. VirusVirus3.3. Auto antibodyAuto antibody4.4. Mal nutrisiMal nutrisi

Page 8: Presentasi Gangguan Jiwa

PROGNOSIS YANG PERLU PROGNOSIS YANG PERLU DIPERTIMBANGKANDIPERTIMBANGKAN

1.1. Kepribadian pre psikotikKepribadian pre psikotik2.2. Timbulnya serangan shizofrenia akut lebih Timbulnya serangan shizofrenia akut lebih

baikbaik3.3. Jenis-jenis shizofrenia : jenis hebefrenik Jenis-jenis shizofrenia : jenis hebefrenik

dan simpleks sama jeleknya, penderita dan simpleks sama jeleknya, penderita menuju kearah kemunduran mental.menuju kearah kemunduran mental.

4.4. Umur :makin muda prognosis makin jelekUmur :makin muda prognosis makin jelek5.5. Pengobatan makin cepat makin baikPengobatan makin cepat makin baik6.6. Fakktor pencetus : adanya bourgeois Fakktor pencetus : adanya bourgeois

pencetus lebih baikpencetus lebih baik7.7. Keturunan : dalam keluarga ada penderita Keturunan : dalam keluarga ada penderita

lebih jelek.lebih jelek.

Page 9: Presentasi Gangguan Jiwa

CARA PENGOBATANCARA PENGOBATAN

Prinsip pengobatan  Prinsip pengobatan  skizofreniaskizofrenia katatonik katatonik sama pengobatan skizofrenia  secara sama pengobatan skizofrenia  secara umum  yaitu :umum  yaitu :1.    Farmakoterapi1.    Farmakoterapi2.    Terapi elektorkonvulsi2.    Terapi elektorkonvulsi3.    Psikoterapi dan rehabilitasi3.    Psikoterapi dan rehabilitasi4.    Hobotomi  pre frontal.4.    Hobotomi  pre frontal.

Page 10: Presentasi Gangguan Jiwa

TERAPI FARMAKOLOGITERAPI FARMAKOLOGI

Page 11: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI TERAPI DEFINISI TERAPI FARMAKOLOGIFARMAKOLOGITerapi Farmakologi adalah berbagai Terapi Farmakologi adalah berbagai

pendekatan penanganan klien gangguan pendekatan penanganan klien gangguan jiwa dengan obat tradisonal. Atau Obat jiwa dengan obat tradisonal. Atau Obat alah suatu bahan atau paduan bahan-alah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah danpenyakit, luka atau kelainan badaniah danrohaniah pada manusia atau hewan dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia badan atau bagian badan manusia termasuk termasuk obatobat tradisionaltradisional. .

Page 12: Presentasi Gangguan Jiwa

RESPON INDIVIDU PASIEN RESPON INDIVIDU PASIEN

a.a. Faktor Pasien: jenis kelamin, usia,gejala, Faktor Pasien: jenis kelamin, usia,gejala, kepribadian, pengalaman dalam meminum obat kepribadian, pengalaman dalam meminum obat sebelumnya.sebelumnya.

b.b. Faktor Dokter: besar atau kecilnya antusiasme Faktor Dokter: besar atau kecilnya antusiasme doktertelah terbukti mempengaruhi respon obatdoktertelah terbukti mempengaruhi respon obat

c.c. Lingkungan: adanya pasien lain di bangsal dan Lingkungan: adanya pasien lain di bangsal dan ruang tunggu yang menceritakan pengalaannya ruang tunggu yang menceritakan pengalaannya dalam meminum obat dapat mempengaruhi dalam meminum obat dapat mempengaruhi respon pasien.respon pasien.

d.d. Faktor Obat: warna, rasa kecap, bentuk Faktor Obat: warna, rasa kecap, bentuk ( tablet,cairan dll) frekuensi pemberian, cara ( tablet,cairan dll) frekuensi pemberian, cara pemberian ( suntikan mempunyai dampak lebih pemberian ( suntikan mempunyai dampak lebih besardi bandingkan obat oral )besardi bandingkan obat oral )

Page 13: Presentasi Gangguan Jiwa

KLASIFIKASI KLASIFIKASI

Klasifikasi utama obat psikotropik yang Klasifikasi utama obat psikotropik yang digunakan di sini bersifat klinik. digunakan di sini bersifat klinik.

Ada 3 kelompok utama:Ada 3 kelompok utama:

1.1. Antipsikotik: terutama digunakan untuk Antipsikotik: terutama digunakan untuk skizofrenia dan mania tetapi juga untuk skizofrenia dan mania tetapi juga untuk keadaan organikkeadaan organik

2.2. Antidepresi dan regular afekAntidepresi dan regular afek

3.3. Ansiolitik dan hipnotik yaitu obatyang Ansiolitik dan hipnotik yaitu obatyang terutama digunakan dalam terapi terutama digunakan dalam terapi ansietasdan neurotikansietasdan neurotik

Page 14: Presentasi Gangguan Jiwa

Lanjutan………..Lanjutan………..

1.1. Antipsikotik : Antipsikotik : a. fenotiazina. fenotiazinb. klorpromazin ( largactil, thorazine )b. klorpromazin ( largactil, thorazine )c. tioridazin ( malleril ), dllc. tioridazin ( malleril ), dll

2.2. Antidepresi, Regulator Afek:Antidepresi, Regulator Afek:a. trisiklik dan senyawa berhubungana. trisiklik dan senyawa berhubunganb. amitriptilinb. amitriptilinc. klomipramin, dllc. klomipramin, dll

Page 15: Presentasi Gangguan Jiwa

INDIKASIINDIKASI

Pengobatan jangka pendek pada keadaan :Pengobatan jangka pendek pada keadaan :    * Rasa sakit pada peradangan pasca     * Rasa sakit pada peradangan pasca traumatik, misalnya akibat keseleo.traumatik, misalnya akibat keseleo.    * Peradangan dan nyeri setelah operasi,     * Peradangan dan nyeri setelah operasi, misalnya setelah bedah mulut atau misalnya setelah bedah mulut atau ortopedik.ortopedik.    * Sebagai obat tambahan pada nyeri     * Sebagai obat tambahan pada nyeri akibat peradangan telinga, hidung, akibat peradangan telinga, hidung, tenggorokan, misalnya pada tenggorokan, misalnya pada faringotonsilitis, otitis. faringotonsilitis, otitis.     * Sesuai dengan prinsip pengobatan     * Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri harus diobati umum, penyakitnya sendiri harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.suatu indikasi.

Page 16: Presentasi Gangguan Jiwa

AGRESIF DESTRUKTIFAGRESIF DESTRUKTIF

Page 17: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI AGRESIF DEFINISI AGRESIF DESTRUKTIFDESTRUKTIF

Agresif Destruktif adalahAgresif Destruktif adalahsuatu tindakan kekerasan suatu tindakan kekerasan yang dinyatakan secara verbal yang ditunjukkan yang dinyatakan secara verbal yang ditunjukkan kepada benda,orang lain maupun dirinya sendiri. kepada benda,orang lain maupun dirinya sendiri. Prilaku tersebut sering kali berkaitan dengan Prilaku tersebut sering kali berkaitan dengan perasaan marah, bermusuhan, melakukan ide-ide perasaan marah, bermusuhan, melakukan ide-ide dorongan membunuh atau prosese psikotik lainnya dorongan membunuh atau prosese psikotik lainnya seperti halusinasi, waham yang sering dijumpai seperti halusinasi, waham yang sering dijumpai pada pasien Schizoprenik. Prilaku terzsebut dapat pada pasien Schizoprenik. Prilaku terzsebut dapat berkembang secara lambat laun dan dapat pula berkembang secara lambat laun dan dapat pula secara mendadak tanpa ada tanda-tanda secara mendadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.sebelumnya.Pasien Schizoprenik dengan prilaku agresif Pasien Schizoprenik dengan prilaku agresif destruktif pada umumnya tidak mengendalikan destruktif pada umumnya tidak mengendalikan dirinya,oleh karena itu pengendalian dan kontrol dirinya,oleh karena itu pengendalian dan kontrol dari pasien tersebut sepenuhnya berada ditangan dari pasien tersebut sepenuhnya berada ditangan perawat dan petugas lainnya.perawat dan petugas lainnya.

Page 18: Presentasi Gangguan Jiwa

TANDA DAN GEJALA AGRESIF TANDA DAN GEJALA AGRESIF DESTRUKTIFDESTRUKTIF

1.1. Meningkatnya prilaku mondar-mandirMeningkatnya prilaku mondar-mandir

2.2. Rahang kencang,menggigit gigi, postur Rahang kencang,menggigit gigi, postur tubuh kakutubuh kaku

3.3. Tindakan terbuka dan agresif, destruksi Tindakan terbuka dan agresif, destruksi yang diarahkan langsung pada objek-yang diarahkan langsung pada objek-objek di lingkunganobjek di lingkungan

4.4. PPeningkatan aktivitas motorik,mondar-eningkatan aktivitas motorik,mondar-

mandir, gembira, peka rangsang, agitasimandir, gembira, peka rangsang, agitasi

Page 19: Presentasi Gangguan Jiwa

FAKTOR YANG BERHUBUNGANFAKTOR YANG BERHUBUNGAN

1.1. Mungkin kecendrungan keluargaMungkin kecendrungan keluarga2.2. Trauma pad sistem saraf pusatTrauma pad sistem saraf pusat3.3. Tidak berfungsinya sistemkeluarga, Tidak berfungsinya sistemkeluarga,

mengakibatkan prilaku seperti:mengakibatkan prilaku seperti:a. Penganiayaan atau pegabaian a. Penganiayaan atau pegabaian

anakanakb. Penolakan atau meninggalkan b. Penolakan atau meninggalkan

orang tuaorang tuac. Disiplin keras atau tidak c. Disiplin keras atau tidak

konsistenkonsistend. Deprivasi emsionald. Deprivasi emsionale. Orang tua penyalah guna zate. Orang tua penyalah guna zatf. Orang tua tidak dapat didugaf. Orang tua tidak dapat diduga

Page 20: Presentasi Gangguan Jiwa

PENYEBAB TERJADINYAPENYEBAB TERJADINYA

1.1. Dari klienDari klienKelemahan fisikKelemahan fisikKeputusasaan Keputusasaan Ketidaberdayaan Ketidaberdayaan Percaya diri kurangPercaya diri kurang

2. 2. Dari lingkungan atau intaglase dengan orang lainDari lingkungan atau intaglase dengan orang lainSituasi lingkungan yang rSituasi lingkungan yang ribut ibut Situasi yang padat Situasi yang padat Kritikan yang mengarah pada penghinaan Kritikan yang mengarah pada penghinaan Kehilangan orang yang dicintai Kehilangan orang yang dicintai Interaksi sosial dengan provokatif dan konflikInteraksi sosial dengan provokatif dan konflik

Page 21: Presentasi Gangguan Jiwa

RENTANG RESPONRENTANG RESPON

Respon adaptif Respon Maladaptif Respon adaptif Respon Maladaptif

Peningkatan diri Pertumbuhan peningkatan Peningkatan diri Pertumbuhan peningkatan berisiko Prilaku destruktif diri tidak berisiko Prilaku destruktif diri tidak langsung Pencederaan diri Bunuh dirilangsung Pencederaan diri Bunuh diri

Page 22: Presentasi Gangguan Jiwa

KONSEP ASUHAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATANKEPERAWATAN

A.A. PengkajianPengkajian

B.B. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan

C.C. Rencana tindakan dan Rencana tindakan dan intervensiintervensi

Page 23: Presentasi Gangguan Jiwa

TERAPI MODALITASTERAPI MODALITAS

Page 24: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI TERAPI DEFINISI TERAPI MODALITASMODALITAS

Terapi Modalitas adalah Terapi Modalitas adalah Berbagai Berbagai pendekatan penanganan klien gangguan pendekatan penanganan klien gangguan jiwajiwa.. Suatu pendekatan penanganan klien Suatu pendekatan penanganan klien gangguan yang bervariasi yang bertujuan gangguan yang bervariasi yang bertujuan mengubah perilaku klien gangguan jiwa mengubah perilaku klien gangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.perilaku yang adaptif.Atau Atau suatu kegiatan dalam memberikan suatu kegiatan dalam memberikan askep baik di institusi pelayanan maupun di askep baik di institusi pelayanan maupun di masyarakat,yang bermanfaat bagi masyarakat,yang bermanfaat bagi semuasemua dan berdampak terapeutik. dan berdampak terapeutik.

Page 25: Presentasi Gangguan Jiwa

TUJUAN TERAPI TUJUAN TERAPI MODALITASMODALITAS Menimbulkan kesadaran terhadap salah Menimbulkan kesadaran terhadap salah

satu perilaku klien satu perilaku klien Mengurangi gejala Mengurangi gejala Memperlambat kemunduran Memperlambat kemunduran Membantu adaptasi dengan situasi yang Membantu adaptasi dengan situasi yang

sekarang sekarang Membantu keluarga dan orang-orang yang Membantu keluarga dan orang-orang yang

berarti berarti Mempengaruhi keterampilan merawat diri Mempengaruhi keterampilan merawat diri

sendiri sendiri Meningkatkan aktifitas Meningkatkan aktifitas Meningkatkan kemandirian Meningkatkan kemandirian

Page 26: Presentasi Gangguan Jiwa

JENIS JENIS TERAPI JENIS JENIS TERAPI MODALITASMODALITAS

1.1. Terapi individualTerapi individual2.2. Terapi lingkungan (milleu therapy)Terapi lingkungan (milleu therapy)3.3. Terapi biologis atau terapi somaticTerapi biologis atau terapi somatic4.4. Terapi kognitifTerapi kognitif5.5. Terapi keluargaTerapi keluarga6.6. Terapi kelompokTerapi kelompok7.7. Terapi perilakuTerapi perilaku8.8. Terapi bermainTerapi bermain

Page 27: Presentasi Gangguan Jiwa

PRINSIP TERAPI PRINSIP TERAPI MODALITASMODALITAS

1.1. Perilaku merupakan respon Perilaku merupakan respon terhadap lingkunganterhadap lingkungan

2.2. Reinforment positif Reinforment positif mempengaruhi perilakumempengaruhi perilaku

Page 28: Presentasi Gangguan Jiwa

MACAM-MACAM KOMPONEN MACAM-MACAM KOMPONEN TERAPI MODALITASTERAPI MODALITAS

1.1. Komponen fisikKomponen fisik

2.2. Komponen intelektualKomponen intelektual

3.3. Komponen spiritualKomponen spiritual

Page 29: Presentasi Gangguan Jiwa

ECT ( ELECTRO CONVULSIVE THERAPYECT ( ELECTRO CONVULSIVE THERAPY))

Page 30: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI ECTDEFINISI ECT

Electro Convulsive Therapy atau biasa disebut shock Electro Convulsive Therapy atau biasa disebut shock therapy adalah:pengobatan medis yang modern therapy adalah:pengobatan medis yang modern dengan cara memberikan rangsangan pada otak dengan cara memberikan rangsangan pada otak dengan pulsa tertentu secara elektrik. Terapi ini dengan pulsa tertentu secara elektrik. Terapi ini biasa digunakan untuk penyakit-penyakit tertentu biasa digunakan untuk penyakit-penyakit tertentu yang berhubungan dengan mental atau gejala yang berhubungan dengan mental atau gejala emosional. Atau ECT dikena sebagai kejut listrik emosional. Atau ECT dikena sebagai kejut listrik adalah mapan meskipun kontroversial, psikiatri adalah mapan meskipun kontroversial, psikiatri perawatan dimana kejang elektrik di induksikan perawatan dimana kejang elektrik di induksikan pada pasien di bius untuk efek terapeutik. ECT pada pasien di bius untuk efek terapeutik. ECT paling sering digunakan sebagai pengobatan untuk paling sering digunakan sebagai pengobatan untuk depresi klinis berat yang tidak menanggapi depresi klinis berat yang tidak menanggapi pengobatan lain dan di gunakan dalam pengobatan pengobatan lain dan di gunakan dalam pengobatan mania( seringkali dalam gannguan bipolar)mania( seringkali dalam gannguan bipolar)

Page 31: Presentasi Gangguan Jiwa

CARA PEMBERIAN ECTCARA PEMBERIAN ECT

Pada pengobatan ini pasien tertidur di bawah anesthesia Pada pengobatan ini pasien tertidur di bawah anesthesia umu, di beri obat penenang dan oksigen, kemudian umu, di beri obat penenang dan oksigen, kemudian pasien di beri rangsangan singkat secara elektrik pada pasien di beri rangsangan singkat secara elektrik pada bagian kulit kepala yang menghasilkan aktivtas sel syaraf bagian kulit kepala yang menghasilkan aktivtas sel syaraf melepaskan kimia kimia yang membuat kegelisahan di melepaskan kimia kimia yang membuat kegelisahan di dalam otak dan membantu memulihkan kembali dalam otak dan membantu memulihkan kembali fungsinya secara normal. ECT hampir menyerupai alat fungsinya secara normal. ECT hampir menyerupai alat pacu jantung, suatu prosedur medis secara umum di pacu jantung, suatu prosedur medis secara umum di mana jantung di rangsang secara elektrik dalam rangka mana jantung di rangsang secara elektrik dalam rangka mengembalikan atau memulihkan kembali fungsi mengembalikan atau memulihkan kembali fungsi normalnya, hanya saja ECT menggunakan energi listrik normalnya, hanya saja ECT menggunakan energi listrik yang jumlahnya jauh lebih kecil di banding alat pacu yang jumlahnya jauh lebih kecil di banding alat pacu jantung.jantung.

ECT biasanya dalam proses 6-12 perawatan di berikan 2 ECT biasanya dalam proses 6-12 perawatan di berikan 2 atau3 kali seminggu. ECT terapi bisa berbeda dalam atau3 kali seminggu. ECT terapi bisa berbeda dalam aplikasi dalam 3 cara penempatan elektroda frekuensi aplikasi dalam 3 cara penempatan elektroda frekuensi perawatan dagelombang listrik stimulus. perawatan dagelombang listrik stimulus.

Page 32: Presentasi Gangguan Jiwa

EFEK SAMPING ECTEFEK SAMPING ECT

Selain efek di otak, resiko fisik umum dari Selain efek di otak, resiko fisik umum dari ECT adalah serupa dengan anestesi umum ECT adalah serupa dengan anestesi umum singkat Amerika Serikat “Surgeon General’’ singkat Amerika Serikat “Surgeon General’’ laporan mengatakan bahwa ada tidak ada laporan mengatakan bahwa ada tidak ada kontraindikasi kesehatan mutlak untuk kontraindikasi kesehatan mutlak untuk penggunaanya. Keadaan kebingungan penggunaanya. Keadaan kebingungan biasanya hilang setelah beberapa jam dan biasanya hilang setelah beberapa jam dan beberapa pasien mengalami nyeri otot beberapa pasien mengalami nyeri otot setelah ECT.setelah ECT.

Page 33: Presentasi Gangguan Jiwa

TUJUAN ECTTUJUAN ECT

1.1. Tujuan dari ECT untuk menyebabkan Tujuan dari ECT untuk menyebabkan kejang klonik terapeutik yang kejang klonik terapeutik yang berlangsung selama minimal 15 detik. berlangsung selama minimal 15 detik.

2.2. ECT bertujuan oleh membersihkan ECT bertujuan oleh membersihkan telinga dan berusaha menciptakan telinga dan berusaha menciptakan pendengaran yang sehat, melegakan pendengaran yang sehat, melegakan sinusdan tenggorokan. Terapi ini dapat sinusdan tenggorokan. Terapi ini dapat mengatasi sinusitis, radang selaput mengatasi sinusitis, radang selaput lendir, migrain, beberapa macam lendir, migrain, beberapa macam gangguan pndengaran, kehilangan gangguan pndengaran, kehilangan keseimbangan, Tinnusitis ( telinga keseimbangan, Tinnusitis ( telinga berdengung), vertigoberdengung), vertigo

Page 34: Presentasi Gangguan Jiwa

DIAGNOSA MEDISDIAGNOSA MEDIS

Page 35: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI DIAGNOSA MEDISDEFINISI DIAGNOSA MEDIS

Diagnosa Medis adalah merupakan keputusan klinik Diagnosa Medis adalah merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).NANDA).

Diagnosis medis ditetapkan berdasarkan analisis dan Diagnosis medis ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.

Page 36: Presentasi Gangguan Jiwa

KOMPONEN DIAGNOSA KOMPONEN DIAGNOSA MEDISMEDIS1.1. Problem (P/masalah)Problem (P/masalah)

2.2. Etiologi (E/penyebab)Etiologi (E/penyebab)

3.3. Sign & symptom (S/tanda & gejalaSign & symptom (S/tanda & gejala))

Page 37: Presentasi Gangguan Jiwa

UNSUR-UNSUR DALAM UNSUR-UNSUR DALAM ETILOGIETILOGI Patofisiologi penyakitPatofisiologi penyakit Situasional Situasional Medikasi (berhubungan dengan program Medikasi (berhubungan dengan program

pengobatan/perawatan) pengobatan/perawatan) Maturasional Maturasional

Page 38: Presentasi Gangguan Jiwa

PERSYRATAN PENULISA PERSYRATAN PENULISA DIAGNOSA MEDISDIAGNOSA MEDIS1.Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien 1.Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien

terhadap situasi atau keadaan yang dihadapiterhadap situasi atau keadaan yang dihadapi

2.Spesifi dan akurat (pasti)2.Spesifi dan akurat (pasti)

3.Dapat merupakan pernyataan dari penyebab3.Dapat merupakan pernyataan dari penyebab

4.Memberikan arahan pada asuhan keperawatan4.Memberikan arahan pada asuhan keperawatan

5.Dapat dilaksanakan oleh perawat5.Dapat dilaksanakan oleh perawat

6.Mencerminan keadaan kesehatan klien.6.Mencerminan keadaan kesehatan klien.

Page 39: Presentasi Gangguan Jiwa

ALASAN PENULISAN ALASAN PENULISAN DIAGNOSA MEDISDIAGNOSA MEDIS1.Memberikan asuhan keperawatan secara 1.Memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensifkomprehensif2.Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi 2.Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi

keperawatankeperawatan3.Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi 3.Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi

kesehatan lainnyakesehatan lainnya4.Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / 4.Membantu merumuskan hasil yang diharapkan /

tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasievaluasi

5.Menciptakan standar praktik keperawatan5.Menciptakan standar praktik keperawatan6.Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan 6.Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan

keperawatankeperawatan

Page 40: Presentasi Gangguan Jiwa

PROSES PENYUSUNAN PROSES PENYUSUNAN DIAGNOSA MEDISDIAGNOSA MEDIS

1.Klasifikasi & Analisis Data1.Klasifikasi & Analisis Data

2.Mengindentifikasi masalah klien2.Mengindentifikasi masalah klien

3.Memvalidasi diagnosis keperawatan3.Memvalidasi diagnosis keperawatan

4.Menyusun diagnosis keperawatan sesuai 4.Menyusun diagnosis keperawatan sesuai

dengan prioritasnyadengan prioritasnya

Page 41: Presentasi Gangguan Jiwa

TUJUAN DIAGNOSA MEDISTUJUAN DIAGNOSA MEDIS

1.Mengkomunikasikan masalah klien pada 1.Mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatantim kesehatan

2.Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam 2.Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah klienidentifikasi masalah klien

3.Mengidentifikasi masalah utama untuk 3.Mengidentifikasi masalah utama untuk

perkembangan intervensi keperawataperkembangan intervensi keperawata

Page 42: Presentasi Gangguan Jiwa

HALUSINASIHALUSINASI

Page 43: Presentasi Gangguan Jiwa

DEFINISI HALUSINASIDEFINISI HALUSINASI

Halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam Halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang ada mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indra yang ada (Fortinash, sesuai yang diterima oleh panca indra yang ada (Fortinash, 1995). 1995).

Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L Videbeck, 2000). Videbeck, 2000).

Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang suatu perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun internal) disertai dengan respon yang berkurang dibesar-internal) disertai dengan respon yang berkurang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu (Towsend, 1998). (Towsend, 1998).

Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart & Sundenn, saat kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart & Sundenn, 1998). 1998).

Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang pasien yang terjadi apapun pada panca indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/terbangun. (Maramis, hal 119)dalam keadaan sadar/terbangun. (Maramis, hal 119)

Page 44: Presentasi Gangguan Jiwa

Lanjutan.......Lanjutan.......

Halusinasi sering dijumpai pada penderita Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogikhalusinasi hypnagogik dan dan Halusinasi sering Halusinasi sering dijumpai pada penggunaan obat-obatan dan dijumpai pada penggunaan obat-obatan dan narkoba. Penggunaan kokain, LSD, dan pelbagai narkoba. Penggunaan kokain, LSD, dan pelbagai jenis simultan jenis simultan amphetamineamphetamine dapat memicu dapat memicu munculnya halusinasi. Misalnya saja pada munculnya halusinasi. Misalnya saja pada penggunaan marijuana (ganja) dapat memunculkan penggunaan marijuana (ganja) dapat memunculkan halusinasi secara visual. Pemakaian narkotika halusinasi secara visual. Pemakaian narkotika seperti kokain dapat menimbulkan halusinasi seperti kokain dapat menimbulkan halusinasi auditorik, sama halnya dalam kasus halusinasi yang auditorik, sama halnya dalam kasus halusinasi yang dialami oleh penderita dialami oleh penderita schizophreniaschizophrenia dan gangguan dan gangguan psikotik lainnya. psikotik lainnya.

Page 45: Presentasi Gangguan Jiwa

FAKTOR HALUSINASIFAKTOR HALUSINASI

Faktor Predisposisi menurut Stuart & Larsia (1998) adalah:Faktor Predisposisi menurut Stuart & Larsia (1998) adalah:1.1. Aspek biologis Aspek biologis 2.2. PsikologisPsikologis3.3. GenetikGenetik4.4. Sosial Sosial 5.5. BiokimiaBiokimiaFaktor Presipitasi menurut Stuart & Sundeen (1998) adalah:Faktor Presipitasi menurut Stuart & Sundeen (1998) adalah:1.1. stresor sosial dimana stress dan kecemasan akan meningkat stresor sosial dimana stress dan kecemasan akan meningkat

bila terjadinya penurunan stabilitas, keluarga, perpisahan dari bila terjadinya penurunan stabilitas, keluarga, perpisahan dari orang yang sangat penting atau diasingkan oleh orang yang sangat penting atau diasingkan oleh kelomppok/masyarakat;kelomppok/masyarakat;

2.2. faktor biokimia dapat meyebabkan partisipasi klien faktor biokimia dapat meyebabkan partisipasi klien berinteraksi dengan kelompok kurang, suasana yang berinteraksi dengan kelompok kurang, suasana yang terisolasi (sepi) sehingga dapat meningkatkan stress dan terisolasi (sepi) sehingga dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang mengeluarkan halusinogenik;kecemasan yang mengeluarkan halusinogenik;

3.3. faktor psikologis yang juga akan meningkatkan intensitas faktor psikologis yang juga akan meningkatkan intensitas kecemasan yang berkepanjangan disertai terbatasnya kecemasan yang berkepanjangan disertai terbatasnya kemampuan dalam memecahkan masalah mungkin akan kemampuan dalam memecahkan masalah mungkin akan mulai berkembangnya perubahan sensori persepsi klien, mulai berkembangnya perubahan sensori persepsi klien, biasanya hal ini untuk pengembangan koping menghindari biasanya hal ini untuk pengembangan koping menghindari kenyataan yang tidak menyenangkan diganti dengan hayalan kenyataan yang tidak menyenangkan diganti dengan hayalan yang menyenangkan.yang menyenangkan.

Page 46: Presentasi Gangguan Jiwa

MACAM-MACAM BENTUK MACAM-MACAM BENTUK HALUSINASIHALUSINASI

1. 1. Halusinasi auditorik (pendengaran)Halusinasi auditorik (pendengaran)2. 2. Halusinasi visual (penglihatanHalusinasi visual (penglihatan 3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)4. Halusinasi gustatorik (pengecap)4. Halusinasi gustatorik (pengecap) 5. Halusinasi taktil (perabaan)5. Halusinasi taktil (perabaan)6. Halusinasi haptik6. Halusinasi haptik 7. Halusinasi kinestetik7. Halusinasi kinestetik8. Halusinasi autoskopi8. Halusinasi autoskopi9. Halusinasi mikrokospik 9. Halusinasi mikrokospik

Page 47: Presentasi Gangguan Jiwa

KEMUNCULAN HALUSINASIKEMUNCULAN HALUSINASI

1.1. Demam tinggiDemam tinggi2.2. Keracunan atau penggunaan marijuana Keracunan atau penggunaan marijuana

(ganja), LSD, kokain (crack), heroin, dan (ganja), LSD, kokain (crack), heroin, dan alkoholalkohol

3.3. DemensiaDemensia atau delirium atau delirium4.4. Kerusakan panca indera seperti kebutaan Kerusakan panca indera seperti kebutaan

dan tulidan tuli5.5. Beberapa kondisi medis seperti Beberapa kondisi medis seperti

kegagalan hati, kanker otakkegagalan hati, kanker otak6.6. Kondisi psikiatrik seperti schizophrenia, Kondisi psikiatrik seperti schizophrenia,

depresidepresi dengan psikotik, dan PTSD ( dengan psikotik, dan PTSD (post-traumatic stress disorderpost-traumatic stress disorder) ) [[PDPD]]

Page 48: Presentasi Gangguan Jiwa

MENURUT TOWSEND & MARY (1995) TANDA DAN MENURUT TOWSEND & MARY (1995) TANDA DAN GEJALA HALUSINASIGEJALA HALUSINASI

1. Berbicara, senyum dan tertawa sendirian.1. Berbicara, senyum dan tertawa sendirian.2. Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup, 2. Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup,

mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata.mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata.3. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.3. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal 4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal

tidak nyata, serta tidak mampu melakukan asuhan tidak nyata, serta tidak mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri seperti mandi, sikat gigi, keperawatan mandiri seperti mandi, sikat gigi, berganti pakaian dan berhias yang rapi.berganti pakaian dan berhias yang rapi.

5. Sikap curiga, bermusuhan , menarik diri, sulit 5. Sikap curiga, bermusuhan , menarik diri, sulit membuat keputusan, ketakutan, mudah membuat keputusan, ketakutan, mudah tersinggung, jengkel , mudah marah, ekspresi tersinggung, jengkel , mudah marah, ekspresi wajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak masuk wajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak masuk akal, banyak keringat.akal, banyak keringat.

Page 49: Presentasi Gangguan Jiwa

PROSES TERJADINYA HALUSINASI MENURUT STUART & PROSES TERJADINYA HALUSINASI MENURUT STUART & LARSIA (1998) DI BAGI MENJADI 4 FASELARSIA (1998) DI BAGI MENJADI 4 FASE

1.1. Fase Pertama Fase PertamaKlien mengalami kecemasan, stress, perasaan terpisah Klien mengalami kecemasan, stress, perasaan terpisah dan kesepian, klien mungkin melamun, memfokuskan dan kesepian, klien mungkin melamun, memfokuskan pikirannnya kedalam hal-hal menyenangkan untuk pikirannnya kedalam hal-hal menyenangkan untuk menghilangkan stress dan kecemasannya. Tapi hal ini menghilangkan stress dan kecemasannya. Tapi hal ini bersifat sementara, jika kecemasan datang klien dapat bersifat sementara, jika kecemasan datang klien dapat mengontrol kesadaran dan mengenal pikirannya namun mengontrol kesadaran dan mengenal pikirannya namun intesitas persepsi meningkat.intesitas persepsi meningkat.

2.      Fase Kedua2.      Fase KeduaKecemasan meningkat dan berhubungan dengan Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal, individu berada pada pengalaman internal dan eksternal, individu berada pada tingkat listening pada halusinasinya. Pikiran internal tingkat listening pada halusinasinya. Pikiran internal menjadi menonjol, gambarn suara dan sensori dan menjadi menonjol, gambarn suara dan sensori dan halusinasinya dapat berupa bisikan yang jelas. Klien halusinasinya dapat berupa bisikan yang jelas. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasinya dengan membuat jarak antara dirinya dan halusinasinya dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari orang lain atau tempat lain.orang lain atau tempat lain.

Page 50: Presentasi Gangguan Jiwa

Lanjutan………..Lanjutan………..

3.      Fase Ketiga3.      Fase KetigaHalusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol. Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol. Klien menjadi lebih terbiasa dan tidak berdaya dengan Klien menjadi lebih terbiasa dan tidak berdaya dengan halusinasinya. Kadang halusinasinya tersebut memberi halusinasinya. Kadang halusinasinya tersebut memberi kesenangan dan rasa aman sementara.kesenangan dan rasa aman sementara.

4.      Fase Keempat4.      Fase KeempatKlien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri Klien merasa terpaku dan tidak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. Halusinasi sebelumnya dari kontrol halusinasinya. Halusinasi sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah, memarahi. Klien tidak dapat berhubungan memerintah, memarahi. Klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya. Klien hidup dalam dunia yang menakutkan halusinasinya. Klien hidup dalam dunia yang menakutkan yang berlangsung secara singkat atau bahkan yang berlangsung secara singkat atau bahkan selamanya.selamanya.

Page 51: Presentasi Gangguan Jiwa

AKIBAT HALUSINASIAKIBAT HALUSINASI

Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.lingkungan.

Tanda dan Gejala :Tanda dan Gejala : Memperlihatkan permusuhanMemperlihatkan permusuhan Mendekati orang lain dengan ancamanMendekati orang lain dengan ancaman Memberikan kata-kata ancaman dengan Memberikan kata-kata ancaman dengan

rencana melukairencana melukai Menyentuh orang lain dengan cara yang Menyentuh orang lain dengan cara yang

menakutkanmenakutkan Mempunyai rencana untuk melukaiMempunyai rencana untuk melukai

Page 52: Presentasi Gangguan Jiwa

MASALAH KEPERAWATAN DAN MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DI KAJIDATA YANG PERLU DI KAJI

Masalah keperawatanMasalah keperawatan Risiko mencederai diri, orang lain dan Risiko mencederai diri, orang lain dan

lingkunganlingkungan Perubahan sensori perseptual : halusinasiPerubahan sensori perseptual : halusinasi Isolasi sosial : menarik diriIsolasi sosial : menarik diri

Data yang perlu dikajiData yang perlu dikaji Risiko mencederai diri, orang lain dan Risiko mencederai diri, orang lain dan

lingkunganlingkungan Data subjektifData subjektif

Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin membakar atau lain, ingin membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.mengacak-acak lingkungannya.

Data objektifData objektifKlien mengamuk, merusak dan melempar barang-Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.orang disekitarnya.

Page 53: Presentasi Gangguan Jiwa

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko mencederai diri, orang lain dan Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan lingkungan berhubungan dengan perubahan sensori perseptual : perubahan sensori perseptual : halusinasi.halusinasi.

Perubahan sensori perseptual : Perubahan sensori perseptual : halusinasi berhubungan dengan menarik halusinasi berhubungan dengan menarik diri.diri.

Page 54: Presentasi Gangguan Jiwa

RENCANA TINDAKAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANKEPERAWATAN

Diagnosa 1: Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Diagnosa 1: Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan sensori perseptual : berhubungan dengan perubahan sensori perseptual : halusinasi.halusinasi.

1.1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.Klien dapat membina hubungan saling percaya.2.2. Klien dapat mengenal halusinasinya.Klien dapat mengenal halusinasinya.3.3. Klien dapat dukungan dari keluargaKlien dapat dukungan dari keluarga 4.4. Klien dapat menggunakan obat dengan benarKlien dapat menggunakan obat dengan benar

Diagnosa 2: Perubahan sensori perseptual : halusinasi Diagnosa 2: Perubahan sensori perseptual : halusinasi berhubungan dengan menarik diriberhubungan dengan menarik diri

1.1. Klien dapat membina hubungan saling percayaKlien dapat membina hubungan saling percaya2.2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimilikidimiliki3.3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakanKlien dapat menilai kemampuan yang digunakan4.4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai

dengan kemampuan yang dimilikidengan kemampuan yang dimiliki5.5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuannyakemampuannya6.6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang adaKlien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada