REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI)...

97
REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL INDONESIA DI MALAYSIA DALAM PEMBERITAAN KOSMO! ONLINE Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh : Siti Maulida Fatmawati NIM: 11140510000173 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M  

Transcript of REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI)...

Page 1: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN

(PATI) ASAL INDONESIA DI MALAYSIA DALAM

PEMBERITAAN KOSMO! ONLINE

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh :

Siti Maulida Fatmawati

NIM: 11140510000173

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

 

Page 2: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 3: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 4: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 5: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

i

ABSTRAK

Siti Maulida Fatmawati. REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING

TANPA IZIN (PATI) ASAL INDONESIA DI MALAYSIA DALAM

PEMBERITAAN KOSMO! ONLINE

Fenomena pendatang asing tanpa izin (PATI) menimbulkan masalah bagi

pemerintah Malaysia. Dalam konteks sejarah Asia Tenggara, Malaysia telah

menerima pekerja asing sejak awal abad ke-20, saat kerajaan kolonial Inggris

memperkenalkan imigrasi liberal. Salah satu pekerja asing terbanyak ialah warga

Indonesia. Letak geografis dan latar kultural dua negara yang berdekatan pun

memungkinkan imigran legal ataupun ilegal untuk keluar dan masuk ke wilayah

Malaysia dan Indonesia. Media Kosmo! Online yang berdiri pada tahun 2008

menjadi salah satu media yang sering mengangkat isu pendatang asing tanpa izin

(PATI) asal Indonesia dalam berita yang dimuatnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini menjawab

pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayornya adalah bagaimana

Kosmo! Online merepresentasikan isu pendatang asing tanpa izin (PATI) asal

Indonesia di Malaysia melalui teks berita? Kemudian, pertanyaan minor adalah

seperti apa representasi real dan non real yang dibuat oleh Kosmo! Online

mengenai isu pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia di Malaysia? Apa

yang direpresentasikan oleh Kosmo! Online berkaitan dengan berita negatif dan

positif dalam sebuah teks berita? Dan dengan cara apa Kosmo! Online

merepresentasikan pendatang asing tanpa izin (PATI) berdasarkan proses media

dalam memproduksi teks?

Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif dengan pendekatan

kualitatif. Peneliti menggunakan metode penelitian analisis representasi Gill

Branston dan Roy Stafford. Dalam menganalisis teks, peneliti menggunakan

model komunikasi active reception sebagai pedoman berpikir dan meneliti. Data

yang digunakan ialah berita di Kosmo! Online pada tanggal 31 Maret 2018 dengan

judul “Pendatang Asing Tanpa Izin bermasyarakat di Malaysia,” 27 April 2018

dengan judul “Dua PATI cuba masuk ke negara menggunakan feri penumpang

gagal,” dan pada tanggal 8 September 2018 dengan judul “5 PATI Indonesia

ditahan cuba masuk Malaysia tanpa dokumen sah.”

Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa Kosmo! Online dalam

merepresentasikan isu pendatang asing tanpa izin (PATI) lebih banyak

menekankan sisi negatif terhadap PATI asal Indonesia dan lebih banyak berfokus

pada bagaimana proses PATI ditangkap oleh pihak berkuasa melalui operasi

ataupun saat hendak memasuki wilayah Malaysia. Kemudian, pemilihan informan

yang dilibatkan tidak berimbang, Kosmo! Online dalam mencantumkan kutipan

terlihat sering menampilkan narasumber dari pihak berwenang di Malaysia saja.

Banyaknya PATI asal Indonesia di Malaysia menjadi nilai jual Kosmo! Online

agar semakin banyak masyarakat yang membaca hingga menaikkan rating.

Kata kunci: PATI Indonesia, representasi, media online

 

Page 6: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulillahhirobbil‟alamin, puja dan puji syukur penulis panjatkan

kepada pemilik alam semesta Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia yang tak terhingga, atas izinNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam tidak lupa peneliti junjungkan kepada baginda nabi besar

Muhammad SAW yang telah memberikan banyak pencerahan kepada umatnya.

Begitu banyak pengalaman dan ilmu baru yang didapat oleh penulis

selama menyelesaikan skripsi. Meskipun jauh dari kata sempurna, penulis

membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit untuk menyelesaikan skripsi

ini. Tentu segala usaha yang sudah dilakukan dengan maksimal tidaklah cukup

tanpa doa dan dukungan dari orang-orang terdekat yang sangat berjasa dari awal

hingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua

orangtua tercinta yang sangat berjasa, yaitu ayahanda Didin Haryono dan ibunda

Partini yang selalu memberikan dukungan moril, semangat dengan penuh cinta,

doa yang tulus, serta kesabaran yang tak ada batasnya. Terima kasih untuk Ayah

dan Mamah atas semua pengorbanan dan kasih sayang yang tak ternilai harganya.

Semoga senantiasa sehat, panjang umur dan selalu dalam lindungan Allah SWT,

hingga nanti saatnya tiba anakmu ini dapat membuat kalian tersenyum bahagia

atas pencapaian dari hasil jerih payah sendiri.

Selama proses menyelesaikan skripsi ini banyak sekali dukungan dan

keterlibatan orang-orang baik dan berjasa. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D, Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si., serta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang telah

 

Page 7: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

iii

meluangkan waktunya untuk sekedar berkonsultasi dan meminta bantuan

dalam hal akademis maupun non akademis.

3. Ade Masturi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberi masukkan dalam persoalan akademis selama perkuliahan.

4. Dosen Pembimbing Skripsi, Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA, yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan

memberikan banyak pelajaran baru yang tidak penulis dapatkan selama di

kelas, serta memotivasi untuk tidak malas membaca buku-buku referensi.

5. Seluruh dosen pengajar dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu-ilmu yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah menyediakan buku serta fasilitas lainnya, sehingga penulis

mendapat banyak referensi dalam penelitian ini.

7. Encik Zuki Pileh selaku Senior News Editor Kosmo! yang sangat baik

membantu penulis dan telah memberikan waktu dalam proses wawancara.

Semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikannya.

8. Ahmad Shaherman Shamsuri dan Taufik Salimin selaku jurnalis Kosmo!

yang telah membantu penulis dan menjawab pertanyaan dalam proses

wawancara.

9. Muhammad Farhan R.M dan Muhammad Fadlan Adzima, adik penulis

yang selalu menjadi penyemangat agar penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini secepatnya dan menjadi pengingat penulis untuk terus

berusaha agar bisa menjadi panutan bagi mereka.

10. Sahabat tersayang sejak duduk di bangku Madrasah Aliyah yang selalu

menjadi sumber tawa dan kebahagiaan serta tempat meluapkan keluh

kesah dan air mata, Eka Restu Kamilatul Huda, Hana Kharismawati, Reva

Harseptiani, dan Nadya Faradila.

11. Sahabat sejak perjalanan ke Jawa Timur, dua wanita pecinta Korea yang

selalu membawa keceriaan dan hal-hal lucu, Mayangshita dan Suci Aidia.

Semoga masih ada trip-trip selanjutnya yang bisa kita realisasikan.

 

Page 8: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

iv

12. Sahabat sejak menjabat OSIS/PPK yang meskipun jauh di Jogja namun

selalu siap mendengar kisah kehidupan penulis, Adelia Dwiyani. Semoga

cita-cita kita berdua untuk melanjutkan studi dengan beasiswa di luar

negeri bisa tercapai.

13. Cahaya Syifa F terima kasih selalu baik dan ikhlas dalam membantu

apapun dan mendengarkan cerita penulis yang tak ada habisnya. Terima

kasih juga selalu memberikan energi positif. Semoga skripsinya cepat

selesai.

14. Tanpa mereka perkuliahan akan terasa sangat hambar, Wilda Hayatun

Nufus, Amimatul Iklilah, Nikmatul Fikriyah A, dan Fiqi Agustiansyah

terima kasih atas kenangan dan kebaikan kalian selama lima tahun

terakhir. Jangan sampai putus tali silaturahim kita, semoga Allah

memberkahi setiap langkah kalian.

15. Teman sekaligus sahabat yang turut mewarnai kehidupan kampus, Sofie

Medina, Nadia Karimah, dan Arita Ambarani. Terima kasih atas semua

kebaikan kalian selama ini.

16. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2014 yang masing-masing telah

memberikan warna tersendiri kepada peneliti secara pribadi selama

perkuliahan ini. See you on top!

Terima kasih kepada semua pihak yang tak bisa peneliti sebutkan satu persatu

yang telah mendukung, mendoakan, dan membantu serta meluangkan waktu

untuk berbagi informasi selama menyusun skripsi hingga dapat terselesaikan

dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Jakarta, 25 April 2019

Siti Maulida Fatmawati

 

Page 9: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 6

C. Batasan Masalah ............................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

E. Tujuan, Pernyataan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

F. Metodologi Penelitian .................................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13

A. Tinjauan Umum tentang Teori Representasi ............................................... 13

B. Active-reception Theory............................................................................... 17

C. Konseptualisasi Berita ................................................................................. 20

D. Jurnalisme Online ........................................................................................ 22

E. Struktur Organisasi Media Online ............................................................... 23

F. Kajian Terdahulu ......................................................................................... 25

G. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 27

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ................................. 28

A. Kosmo! Online ............................................................................................. 28

B. Visi dan Misi Kosmo! Online ...................................................................... 30

C. Struktur Editorial Kosmo! dan Kosmo! Online ............................................ 31

D. Gaya Penulisan Kosmo! Online ................................................................... 31

 

Page 10: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

vi

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .............................................. 33

Data Berita 1 ..................................................................................................... 33

Data Berita 2 ..................................................................................................... 34

Data Berita 3 ..................................................................................................... 35

A. “Representation and the Real” .................................................................... 36

B. “Question of Positive and Negative Images” .............................................. 42

C. “Other Ways of Changing Representation” ................................................ 45

D. Interpretasi Penelitian ................................................................................. 45

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................ 52

A. Simpulan ...................................................................................................... 52

B. Implikasi ...................................................................................................... 53

C. Saran ............................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 11: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Communication Theory ...................................................................... 17

Tabel 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 27

 

Page 12: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 ............................................................................................................ 33

Gambar 4.2 ............................................................................................................ 34

Gambar 4.3 ............................................................................................................ 35

Gambar 4.4 ............................................................................................................ 39

 

Page 13: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendatang asing di Malaysia semakin menyeruak. Berdasarkan

Economic Planning Unit, Prime Minister‟s Department, tahun 2016 terdapat

2.135.035 pekerja asing di Malaysia. Pekerja asing asal Indonesia menempati

tempat teratas dengan jumlah 835.965 pada tahun 2016.1 Beberapa dari

mereka bekerja sebagai pekerja legal dan banyak juga yang ilegal. Sebagian

besar dari mereka berdatangan untuk mencari nafkah di negeri jiran ini

dengan tujuan awal mendapatkan upah yang lebih besar dibandingkan bekerja

di Indonesia. Tentunya fenomena ini menimbulkan masalah bagi pemerintah

Malaysia, dikarenakan banyak pekerja asing ilegal yang menjadi pendatang

asing tanpa izin (PATI) leluasa bekerja di Malaysia. Mereka datang dari

negara yang mengalami kelebihan tenaga kerja kasar seperti Indonesia,

Filipina, Bangladesh, Vietnam dan Kamboja.2

Kehadiran PATI besar-besaran bukan tanpa alasan. Hal ini terjadi

akibat tren migrasi yang telah menjadi fenomena tradisi di Malaysia. Dalam

konteks sejarah, “Malaysia telah menerima pekerja asing sejak awal abad ke-

20, saat kerajaan kolonial Inggris memperkenalkan imigrasi liberal. Oleh

sebab itu, banyak pekerja asing terutama dari China, India dan Indonesia yang

dibawa masuk dalam sektor perkebunan, konstruksi, pertambangan, dan

administrasi.”3

Data yang dikeluarkan Bank Dunia pada 2011 menunjukkan, bahwa

Malaysia berada dalam kedudukan 20 negara imigran teratas dengan jumlah

2,4 juta migran yang memulangkan devisa sekitar 6,8 miliar US$ (26,27

1Muhamad Badri Bin Othman, Illegal Immigrant Issue In Malaysia: A Review From An

Islamic Perspective South East Asia Journal of Contemporary Business Economics and Law, Vol.

10, Issue 4, ISSN 2289-1560, (Nilai, Negeri Sembilan Malaysia: Universiti Sains Islam Malaysia,

2016), h. 33. 2Rusniah Ahmad dkk, Permasalahan Pendatang Asing Tanpa Izin di Malaysia dari Aspek

Sosial dan Perundangan, vol. 26, no. 2, (Kedah Darul Aman, Malaysia: Universiti Utara Malaysia,

2014), h. 176. 3Rusniah Ahmad dkk, Permasalahan Pendatang Asing Tanpa Izin di Malaysia dari Aspek

Sosial dan Perundangan, vol. 26, no. 2, h. 174.

 

Page 14: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

2

miliar RM) ke negara masing-masing.4 Hal ini sangat menarik untuk

dicermati karena para imigran yang datang ke Malaysia sebenarnya positif

untuk kedua pihak. Terutama bagi Malaysia yang mendapatkan pekerja kasar

dengan upah yang murah.

“Tidak dinafikan (dibutuhkan) pekerja asing yang datang ke negara ini

menyumbang kepada pembangunan negara kerana (karena) mereka

melakukan kerja-kerja yang tidak mahu (mau) dilakukan orang

Malaysia. Tetapi bagaimana dengan warga asing yang berstatus PATI?

Mereka bukan sekadar bekerja, tetapi membina perniagaan sendiri yang

sepatutnya dilakukan oleh orang tempatan (lokal). Bagaimana mereka

boleh memperoleh lesen (lisensi) perniagaan sedangkan ia milik orang

tempatan (lokal). Jika kita sendiri yang memberikan peluang berniaga

itu kepada orang luar, kenapa perlu salahkan mereka.”5

Penjelasan Naib Canselor Universiti Pendidikan Sultan Idris,

Mohammad Shatar Sabran di atas bisa dimengerti, bahwa pekerja asing yang

berstatus legal juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan Malaysia.

Banyaknya pendatang asing tanpa izin (PATI) yang memiliki usaha sendiri

pun tidak bisa disalahkan begitu saja, karena mereka memanfaatkan peluang

yang ada.

Jumlah penduduk Malaysia terdapat sekitar 25 juta orang, 10% adalah

warga asing. Sebagian besar dari 10% itu ialah warga Indonesia.6 Banyaknya

warga Indonesia yang berada di Malaysia bukan tanpa alasan, letak geografis

dan latar kultural dua negara yang berdekatan pun memungkinkan imigran

legal ataupun ilegal untuk keluar dan masuk ke Wilayah Malaysia dan

Indonesia. Dari segi kultural dan historis, kedua negara yang bertetangga ini

semakin intens berinteraksi menggunakan bahaya Melayu usai memulai

kegiatan perdagangan yang berpusat di Malaka.7

4Mohd Hafizi Ahmad, Warga asing menceroboh kek ekonomi Rakyat Malaysia,

http://www.kosmo.com.my/jurnal/warga-asing-menceroboh-kek-ekonomi-rakyat-malaysia-

1.638436 diakses pada 07 April 2018 pukul 17. 10 WIB. 5http://www.kosmo.com.my/jurnal/warga-asing-menceroboh-kek-ekonomi-rakyat-

malaysia-1.638436 diakses pada 07 April 2018 pukul 17. 15 WIB. 6 Denny JA, Melewati Perubahan, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2006), h.67.

7Andi Faisal Bakti, Nation Building Kontribusi Muslim dalam Komunikasi Lintas Agama

dan Budaya terhadap Kebangkitan Bangsa Indonesia, (Tangerang Selatan: Churia Press, 2010),

h. 59-60.

 

Page 15: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

3

Salah satu berita yang dimuat oleh Kosmo! Online tertulis judul berita

“PATI ditangkap ketika pandu Proton Saga curi”8 per-tanggal 06 Desember

2017. Dalam berita tersebut, seorang pria berumur 31 tahun yang tidak

diketahui identitasnya tertangkap polisi karena menabrak penghalang jalan

dan pasukan patroli menemukan bahwa mobil tersebut ialah mobil curian.

Tersangka yang tidak memiliki kartu identitas apapun itu ditemukan positif

menggunakan obat-obatan terlarang.

Melalui pemberitaan yang dimuat, secara tidak langsung

merepresentasikan kesan negatif terhadap PATI dari negara tertentu. Berita

tentang PATI yang dimuat oleh Kosmo! Online seringkali menyoroti terhadap

warga Indonesia. Salah satunya ialah berita “23 PATI Indonesia tanpa

dokumen perjalanan sah ditahan”9 per-tanggal 26 Maret 2018, dalam berita

tersebut tertangkap 23 orang PATI termasuk dua wanita asal Indonesia yang

akan mencari nafkah di Malaysia, mereka ditahan Pasukan Polisi Marin

(PPM) Malaysia di perairan Sungai Tiang, Rungkup, Malaysia dikarenakan

tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah.

Berdasarkan berita di atas, dilaporkan bahwa banyak pendatang asing

yang datang ke Malaysia dengan niat awal untuk mencari nafkah dengan cara

ilegal. Penulis melihat para pendatang asing berdatangan ke Malaysia dengan

niat mencari nafkah. Namun, dengan cara yang salah karena tidak

menggunakan dokumen sah. Akibatnya, permasalahan-permasalahan lain

yang disebabkan masalah keuangan pun muncul. Seperti melakukan

perampokan, penipuan, bahkan pembunuhan. Tidak hanya itu, dikhawatirkan

PATI dapat menyebarkan penyakit kepada masyarakat karena tidak adanya

tes kesehatan sebelum memasuki wilayah Malaysia.

Media Kosmo! Online berdiri pada tahun 2008 dan menjadi salah satu

media yang sering mengangkat isu pendatang asing tanpa izin (PATI) dalam

berita yang dimuatnya pada periode tertentu. Kosmo! Online merupakan anak

8Ahmad Isyafiq Mad Desa, PATI ditangkap ketika pandu Proton Saga curi,

http://www.kosmo.com.my/negara/pati-ditangkap-ketika-pandu-proton-saga-curi-1.567929

diakses pada 08 April 2018 pukul 10.00 WIB. 9Muhammad Ayman Ghafa, 23 PATI Indonesia tanpa dokumen perjalanan sah ditahan,

http://www.kosmo.com.my/negara/23-pati-indonesia-tanpa-dokumen-perjalanan-sah-ditahan-

1.635458 diakses pada 19 April 2018 pukul 10.30 WIB.

 

Page 16: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

4

perusahaan dari Utusan Melayu Group Berhad, salah satu media tertua

Malaysia yang telah didirikan pada tahun 1938. Media Kosmo! Online

(www.kosmo.com.my) sebelumnya sudah sukses dalam bentuk cetak mencatat

peningkatan 4 juta usai diluncurkan pada 1 Januari 2008. Hal ini dipengaruhi

oleh ciri khas berita yang ditampilkan berbeda dengan yang lain. Kosmo!

Online hadir dengan tampilan yang lebih fresh dan tidak kaku hingga dapat

mengikuti minat pembaca dari berbagai kalangan.10

Internet hadir membawa perubahan yang signifikan pada kehidupan

masyarakat urban. Semua kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari internet,

mulai dari berbelanja, belajar, bahkan mencari informasi terkini. Semua ada

dalam genggaman. Kini media online digunakan semua golongan masyarakat

karena fungsinya yang sangat memudahkan dalam menerima informasi.

Menurut sejarah perkembangan komunikasi dan media massa, kelahiran

internet terjadi pada tahun 1972 dengan adanya proyek yang menghubungkan

antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek

tersebut menetapkan metode baru untuk menghubungkan berbagai macam

jaringan berbeda yang dikenal dengan konsep gateway. Kemunculan internet

pada zaman tersebut berkembang cukup pesat, namun baru komputer saja

sarana yang bisa digunakan untuk mengakses internet.11

Berdasarkan comScore pada tahun 2009,

“Fenomena internet yang mendunia dirasakan pula dampaknya di

Malaysia. Hingga bulan Agustus 2009 pengguna internet berjumlah

9,4 juta yaitu 3,6 juta (38%) berumur 15-24 tahun; 2,4 juta (26%)

berumur 25-34 tahun; 2,2 juta (23%) berumur 35-44 tahun; 846.000

(9%) berumur 45-54 tahun dan 470.000 (5%) berumur 55 tahun

keatas.”12

Keberadaan internet yang semakin pesat tidak disia-siakan begitu saja.

Semua perusahaan media berlomba-lomba untuk menampilkan “new face”

masing-masing dengan citra yang lebih aktual dan up to date melalui media

10

Kumpulan Utusan, Online Products,

http://www.utusangroup.com.my/business/products/online diakses pada 28 Maret 2018 pukul

12.00 WIB. 11

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi,(Bandung:Pustaka Setia, 2015), cetakan ke-1, h.

91. 12

Juliana Abdul Wahab, Media Komunikasi dan Wacana Globalisasi di Malaysia, (Pulau

Pinang: Penerbit Universiti Sains Malaysia, 2012), h. 114.

 

Page 17: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

5

online. Semua media cetak tak terkecuali terjun satu per satu ke ranah online

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di era digital. Begitu juga dengan

media Kosmo! cetak yang melahirkan media versi online, yaitu Kosmo!

Online.

Setiap media tentunya memiliki perbedaan dalam memberitakan suatu

isu, masing-masing media memiliki satu sisi yang menjadikan fokus

pemberitaan, ada sisi yang ditonjolkan dan ada juga yang dihilangkan dalam

pemberitaan. Ada sisi positif yang diangkat, maupun sisi negatif. Semua hal

itu mengarah kepada konsep representasi. Dalam sebuah pemberitaan, kisah

asli berita tersebut, semenarik apapun gambaran yang tampak di media,

media selalu menafsirkan peristiwa, merepresentasi dan tidak mencerminkan

apa adanya yang terjadi. Hal ini memiliki kapasitas media dalam

menghadirkan kembali suatu gambaran atau isu tertentu dan membuatnya

tampak dikenali di kalangan masyarakat. Bahkan, membuat gambaran

tersebut terasa asing dan mengancam pihak-pihak tertentu.13

“The media give us ways of imagining particular groups, identities and

situations. When these relate to people they are sometimes called

stereotypes or types; when they offer imagess of situations or processes,

the term „script‟ is sometimes used, with the implication that we grow

familiar with these and often know how to „perform‟ them in our own

lives, often to the exclusion of other ways of being. These imaginings can

have material effects on how people expect the world to be, and then

experience it.”14

Berdasarkan latar belakang di atas, cara merepresentasikan isu yang

dibangun Kosmo! Online mengenai pendatang asing tanpa izin (PATI)

khususnya yang berasal dari Indonesia dianggap penting oleh penulis.

Penelitian ini bermaksud memaknai dan memahami bagaimana sebuah media

massa yang cukup besar di Malaysia merepresentasikan ide dan gagasan

sebuah peristiwa yang tersirat dalam pemberitaan di Kosmo! Online.

Disusunlah skripsi dengan judul “Representasi Isu Pendatang Asing Tanpa

Izin (PATI) Asal Indonesia di Malaysia dalam Pemberitaan Kosmo!

Online.”

13

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-5, (Abingdon:

Routledge, 2010), h.106. 14

Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-5, h. 108.

 

Page 18: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

6

B. Identifikasi Masalah

a. PATI menjadi fenomena di Malaysia dan menyebabkan permasalahan

bagi Pemerintah Malaysia menjadi isu yang sering diberitakan oleh

Kosmo! Online.

b. Jumlah Penduduk Malaysia terdapat sekitar 25 juta orang, 10% ialah

warga asing dan sebagian besar ialah warga Indonesia.

c. Banyak Warga Indonesia di Malaysia, legal maupun ilegal disebabkan

oleh latar kultural dua negara yang memiliki kemiripan dan letak

geografis yang berdekatan, hingga memungkinkan imigran legal ataupun

ilegal keluar dan masuk dua negara secara tanpa izin.

d. Media Kosmo! Online, salah satu media online besar di Malaysia

seringkali mengangkat kasus PATI dalam pemberitaan, terutama PATI

asal Indonesia.

e. PATI asal Indonesia diberitakan secara negatif terus menerus di Kosmo!

Online pada periode tertentu.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka skripsi ini dibatasi

dengan beberapa aspek di bawah ini:

a. Segi Konsep: Penulis menggunakan teori representasi Gill Branston dan

Roy Stafford yang memfokuskan pada pemberitaan pendatang asing

tanpa izin (PATI) asal Indonesia di Malaysia.

b. Periode: Berita di Kosmo! Online pada tanggal 31 Maret 2018 dengan

judul “Pendatang Asing Tanpa Izin bermasyarakat di Malaysia,” 27 April

2018 dengan judul “Dua PATI cuba masuk ke negara menggunakan feri

penumpang gagal” dan pada tanggal 8 September 2018 dengan judul “5

PATI Indonesia ditahan cuba masuk Malaysia tanpa dokumen sah.”

c. Geografi: Malaysia dan Indonesia.

 

Page 19: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

7

D. Rumusan Masalah

Mengacu pada pembatasan masalah, rumusan masalah mayornya ialah:

Bagaimana Kosmo! Online merepresentasikan isu pendatang asing tanpa izin

(PATI) asal Indonesia di Malaysia melalui teks berita?

Adapun pertanyaan minornya ialah:

a. Seperti apa representasi real dan non real yang dibuat oleh Kosmo!

Online mengenai isu pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia di

Malaysia?

b. Apa yang direpresentasikan oleh Kosmo! Online berkaitan dengan berita

negatif dan positif dalam sebuah teks berita?

c. Dengan cara apa Kosmo! Online merepresentasikan pendatang asing

tanpa izin (PATI) berdasarkan proses media dalam memproduksi teks?

E. Tujuan, Pernyataan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi

Kosmo! Online tentang pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia di

Malaysia berdasarkan teori representasi Gill Branston dan Roy Stafford yang

memfokuskan pada representation and the real, questions of positive and

negative images, dan other ways of changing representations.

Penelitian ini meyakini bahwa wartawan Kosmo! Online dalam

merepresentasikan isu pendatang asing tanpa izin (PATI) lebih banyak

menekankan terhadap PATI asal Indonesia dibandingkan negara lain.

Wartawan juga lebih banyak berfokus pada bagaimana kejadian PATI

ditangkap oleh pihak. Kemudian, pemilihan narasumber yang dilibatkan

dalam mencantumkan kutipan terlihat kurang berkualitas karena hanya

menampilkan narasumber dari pihak berwenang di Malaysia saja. Banyaknya

PATI asal Indonesia di Malaysia juga menjadi salah satu nilai jual Kosmo!

Online agar semakin banyak masyarakat yang membaca hingga menaikkan

rating.

Manfaat akademik penelitian ini diharapkan khalayak umum,

khususnya mahasiswa atau akademisi di bidang jurnalistik dapat menilai

positif ataupun negatif sebuah pemberitaan di media online.

 

Page 20: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

8

Sedangkan manfaat praktis dari hasil penelitian ini ialah dapat

menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang teori representasi bagi

praktisi media seperti wartawan, mahasiswa jurnalistik dan umumnya kepada

pembaca. Juga diharapkan khalayak tidak mudah terpengaruh oleh suatu

berita yang di representasikan oleh media.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini ialah paradigma

interpretatif. Paradigma interpretatif merupakan salah satu paradigma

dalam ilmu sosial. Paradigma utama dalam ilmu sosial terdiri dari empat

kelompok besar, di antaranya positivistik, interpretatif, kritis, dan

postmodern. Penulis menggunakan paradigma interpretatif karena dalam

paradigma ini realitas dipandang bersifat subjektif dan ditafsirkan oleh

manusia sebagai pencipta makna. Selain itu dalam paradigma

interpretatif berupaya dalam memahami perilaku manusia, menekankan

dalam bahasa, interpretasi dan pemahaman.15

Paradigma interpretatif menyempurnakan paradigma positivis yang

dinilai kurang sempurna dalam meneliti fenomena sosial. Dalam

paradigma interpretatif juga mengasumsikan bahwa pengalaman manusia

dan realitas dapat bersifat multitafsir dan subjektif.16

Selain itu,

paradigma ini menentang pendapat yang menyebutkan bahwa realitas

adalah sesuatu yang mutlak. Penulis yang menggunakan paradigma

interpretatif harus meyakini bahwa realitas sosial yang terbentuk di

masyarakat dapat berubah seiring waktu berjalan, berubahnya proses

komunikasi dan sosial, interaksi sosial, dan sejarah yang berkembang.17

Menurut Stuart Hall dalam bukunya yang berjudul Representation:

Cultural Representation and Signifying Practices,

“How does language construct meanings? How does it sustain the

dialogue between participants which enables them to build up a

15

Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi,

(Malang: UB Press, 2017), h. 3-4. 16

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta: Prenada Media

Grup, 2014), h. 164-165. 17

Christine Daymon dan Immy Holloway, Metode-metode Riset Kualitatif dalam Public

Relations dan Marketing Communications, (Yogyakarta:Penerbit Bentang, 2008), Cet.ke-1, h. 5-6.

 

Page 21: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

9

culture of shared understandings and so interpret the world in roughly

the same ways? Language is able to do this because it operates as a

representational system. In language, we use signs and symbols -

whether they are sounds, written words, electronically produced

imagess, musical notes, even objects -to stand for or represent to

other people our concepts, ideas and feelings.”18

Berdasarkan penjelasan di atas bahasa di sini digunakan sebagai

tanda dan simbol yang sangat memengaruhi khalayak dalam

merepresentasikan suatu objek, terutama dalam pemberitaan. Sebagai

contoh bagaimana pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia

selalu dominan dalam pemberitaan media Malaysia? Sedangkan PATI di

Malaysia terdiri dari berbagai macam negara lainnya. Pada akhirnya

makna akan diterima sesuai dengan cara media tersebut

merepresentasikannya melalui sebuah teks.

Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui bagaimana wartawan

Kosmo! Online memaknai peristiwa yang terjadi dan merepresentasikan

PATI asal Indonesia dalam sebuah pemberitaan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan

penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang

bermaksud mengemukakan gambaran dan atau pemahaman

(understanding) mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala dan

realitas komunikasi terjadi.19

Pendekatan kualitatif bermaksud memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian, perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.20

Pendekatan kualitatif dapat membantu penulis untuk memahami

dan menelaah sebuah realitas yang terdapat dalam berita, juga dapat

18

Stuart Hall, Representation: Cultural Representation and Signifying Practices, (London:

SAGE Publications, 1997), h.1. 19

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta:LkiS Yogyakarta,2008) Cet.ke-2

h. 35. 20

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6.

 

Page 22: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

10

mengkaji makna pemberitaan terkait pemberitaan Pendatang Asing

Tanpa Izin (PATI) asal Indonesia dalam media Kosmo! Online.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah

analisis representasi yang berfokus pada bahasa sebagai objek penelitian.

Namun, bahasa di sini bukan didefinisikan semata-mata hanya dalam

kajian linguistik saja. Bahasa dalam analisis ini menghubungkan antara

teks dengan apa yang direpresentasikan. Selain itu, penulis juga

menggunakan pedoman model komunikasi resepsi aktif (active

reception) dalam meneliti. Dalam teori resepsi aktif disebutkan bahwa

penerima (receiver) dapat membangun maknanya sendiri atas peristiwa

(event) yang terjadi. Sumber (source) yaitu berita yang didapat atas

peristiwa yang terjadi juga bisa dihapuskan oleh wartawan sebagai

penerima aktif (active recipient).21

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dilakukan kepada Kosmo! Online. Objek

penelitiannya adalah pemberitaan pendatang asing tanpa izin (PATI)

khususnya yang berasal dari Indonesia di Malaysia yang diberitakan pada

tanggal 31 Maret 2018, 27 April 2018, dan 8 September 2018.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematika

terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Penulis melakukan

observasi non-partisipasi (non participation) yang bersifat tidak

terlibat dengan kegiatan yang menjadi objek penelitian.22

Penulis

melakukan observasi dengan melihat pemberitaan di Kosmo! Online

(www.kosmo.com.my) dan melakukan analisis pada pemberitaan

tersebut.

21

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, (Leiden: INIS, 2004), h. 39. 22

I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,

Kebudayaan, dan Keagamaan, (Bali: Nilacakra, 2018), h. 62.

 

Page 23: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

11

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting

dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia

sebagai subjek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau

gejala yang dipilih untuk diteliti.23

Dalam penelitian ini penulis

melakukan wawancara melalui whatsapp dan e-mail dengan Senior

News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh dan dua wartawan

Kosmo! Online, yaitu Taufik Salimin dan Ahmad Shaherman

Shamsuri.

c. Literatur

Selain melakukan analisis teks berita, observasi dan wawancara,

penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian

untuk menggali informasi lebih akurat melalui buku bacaan ataupun

jurnal yang berkaitan dengan penelitian. Penulis mencari beberapa

informasi tambahan melalui jurnal penelitian dan website

Pemerintah Malaysia.

6. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penulisan

karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Keputusan Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta nomor 507 Tahun 2017.

G. Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami secara sistematis dan mudah dalam memahami

penelitian ini, penulis membagi ke dalam lima bab. Bab pertama, yaitu

pendahuluan. Pada bab ini membahas latar belakang, identifikasi, batasan,

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Selanjutnya, bab kedua yaitu kajian pustaka, berisikan landasan teori,

kajian pustaka, dan kerangka berpikir. Pada bab ini dijabarkan semua teori-

teori yang dipakai dalam skripsi yang dapat mendukung peneliti untuk

menganalisis data.

23

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, h. 132.

 

Page 24: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

12

Kemudian bab ketiga, merupakan gambaran umum latar penelitian.

Pada bab ini berisi tentang sejarah media, visi dan misi, dan struktur editorial.

Adapun pada bab empat penulis akan memaparkan pembahasan temuan

penelitian dan interpretasi penelitian. Pada bab ini berisikan uraian temuan

data penelitian yang diuraikan dan dijelaskan oleh peneliti secara sistematis.

Bab ini juga berisi uraian interpretasi peneliti yang mengaitkan latar

belakang, teori dan rumusan teori baru dari penelitian.

Pada bab terakhir yaitu bab lima terdapat simpulan, implikasi, dan sasaran.

Bab ini menjabarkan simpulan, implikasi, dan saran. Bagian akhir terdiri atas

daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan kelengkapan lainnya

 

Page 25: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Teori Representasi

Dewasa ini representasi bukanlah hal yang asing jika disangkutpautkan

dengan sebuah berita. Representasi juga berhubungan langsung dengan

budaya yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Menurut Stuart Hall

dalam bukunya yang berjudul Representation: Cultural Representations and

Signifying Practices,

“Representation means using language to say something. meaningful

about, or to represent, the world meaningfully, to other people.

Representation is an essential part of the process by which meaning is

produced and exchanged between members of a culture. It does involve

the use of language, of signs and imagess which stand for or represent

things. But this is a far from simple or straightforward process, as you

will soon discover.”1

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

representasi merupakan alat untuk mengungkapkan atau menyatakan tentang

sesuatu melalui bahasa dan juga menjadi proses dimana makna dapat

dihasilkan. Representasi juga merupakan bagian dari budaya yang melibatkan

tanda dan gambar untuk mewakili sesuatu.

Sedangkan Menurut Gill Branston dan Roy Stafford dalam buku The

Media Student‟s Book,

“One of the key terms of media studies has always been

„representation‟, a rich concept, with several aspects to it. The first are,

it emphasises that, however realistic or compelling some media imagess

seem, they never simply present the world direct. They are always a

construction, a re-presentation, rather than a mirror, or a clear

„window on to the real‟. The second are, the term has the capacity to

suggest that some media re-present, over and over again, certain

imagess, stories, situations. This can make them seem „natural‟ or

familiar – and thereby marginalise or even exclude other imagess,

making those unfamiliar or even threatening.The question of who has

the power to make these familiarities, and their accompanying black

holes of representation, can be evoked by this emphasis. The third are,

this prompts the question: if some groups, situations, etc. are routinely

represented in oppressive or limited ways, how does this relate to

1 Stuart Hall, Representation: Cultural Representation and Signifying Practices, (Bonhill

Street: SAGE Publications, 1997), h. 15.

 

Page 26: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

14

public understandings, and to how some groups are treated by others –

in the street, in the interview situation? Many relate this to the world of

political representatives: people who „stand in‟ for us, take crucial

decisions with real consequences – as union or school or government

representatives.”2

Persoalan utama dalam representasi ialah bagaimana realitas atau objek

tersebut ditampilkan? Apakah seseorang ataupun objek direpresentasikan

sesuai dengan semestinya? Berita direpresentasikan dalam konteks ini bisa

saja sesuai dengan realitas ataupun dirubah menjadi lebih baik ataupun lebih

buruk. Menurut John Fiske, saat menampilkan objek, peristiwa, gagasan,

kelompok, atau seseorang paling tidak ada tiga proses yang dihadapi oleh

wartawan. Pertama ialah proses yang ditandakan atau encode di mana terjadi

proses pemaknaan oleh wartawan. Level kedua ialah dalam memandang

realitas dan bagaimana realitas tersebut digambarkan. Dalam berita, realitas

biasanya digambarkan melalui bahasa, seperti pemakaian kata-kata, kalimat,

ataupun proposisi tertentu. Level terakhir ialah bagaimana realitas tersebut

dimaknai dan diposisikan sebagai hasil dari suatu ideologis tertentu.3

Menurut Gill Branston dan Roy Stafford dalam buku The Media

Student‟s Book ada empat bagian dari representasi, yaitu:

1. “Representation and the Real”

Representasi yang ditampilkan dalam sebuah berita bisa menjadi hal

yang nyata seperti realita yang ada ataupun berbeda usai direpresentasikan

oleh media.

“Calls for realism or positive images of disadvantaged groups can

ignore the ways that media text don‟t have a straight forward

relationship to the rest of the real. To say that a media text is distorted

or unrepresentative may ignore the following points: It is a

representation in the other sense of the word. a construction with its

own formal rules and fascinations. it therefore needs to work

differently with different materials: time based film and television,

with their ability to stage action forms, or radio relying on more

personal spoken words, etc.It is imagess may belong to a genre which

is not experienced by audiences in the same ways as, say, the news.

Audiences and specially fans degree of familiarity with a genre's

2Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-5, (Abingdon:

Routledge, 2010), h. 106. 3Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:LkiS

Yogyakarta,2001), h. 113-114.

 

Page 27: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

15

conventions is important for its reality effect. In news or children

fictions violence may however be deeply disturbing, because there it is

seen as more closely related to the real world.”4

Ide mengenai refleksi dari realitas kenyataannya tidak sesederhana

melihat cermin yang memantulkan gambar yang sama, angka satu tidak

terlihat seperti angka satu. Dalam pemberitaan bisa saja realitas itu sendiri

dibuat berbeda antar satu media dengan media lainnya. Bagi pembaca

yang awam mungkin hal itu adalah sebuah „realitas‟ yang sebenarnya.

2. “Question of Positive and Negative Images”

Dalam hal ini sejarah menunjukkan bahwa beberapa kelompok

seringkali merasakan penindasan ataupun disudutkan dalam lingkup

masyarakat. Kelompok tersebut seperti „kelompok berkulit hitam‟ ataupun

„kaum feminis‟ berusaha untuk membangun gambaran positif dan

menghilangkan gambaran negatif tentang mereka. Namun hal tersebut

tidaklah mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti adanya

perdebatan bagaimana seharusnya mendefinisikan kelompok yang akan

direpresentasi, adanya pertanyaan bagaimana merepresentasikannya

sebagai hal yang positif, pengaruh dari pekerja yang bekerja di media pada

gambaran tersebut, dan pengaruh pada audiens yang akan menyebabkan

perbedaan pendapat atas sebab perbedaan keyakinan agama maupun ras

dan budaya.5

Question of positive and negative images juga mencakup bagaimana

suatu kelompok digambarkan positif ataupun negatif dalam sebuah berita.

Apakah ada dampak yang akan dihasilkan? Suatu kelompok yang

direpresentasikan media pun harus menanggung “beban representasi,”

terutama jika ia direpresentasikan dengan gambaran negatif dan tidak

memiliki kekuatan untuk membalikkan keadaan. Sebagai contoh nyata

selama bertahun-tahun orang hitam di Amerika Serikat ataupun Inggris

digambarkan sebagai sebuah masalah ataupun korban dalam sebuah film

ataupun pemberitaan. Ketika karakter „orang hitam‟ muncul gambaran

4Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-3, (New Fetter Lane:

Routledge, 2003), h. 97. 5 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-3, h. 99.

 

Page 28: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

16

positif terlihat saat bagaimana mereka ditampilkan sebagai guru yang baik,

orangtua yang tegas, ataupun penjaga toko yang ramah. Tidak ada 100%

kebenaran atas ini, gambaran positif maupun negatif juga harus dikaitkan

dengan sejarah tertentu, bagaimana media melakukan „pembiasan‟, dan

realisme yang hadir di masyarakat.6

3. “Other Ways of Changing Representation”

Representasi, wacana, dan stereotip adalah bagian tak terpisahkan

dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya menjadi pemanis saja. Namun

penting juga bahwa perdebatan tentang representasi tidak hanya dibatasi

pada tingkat analisis tekstual saja, juga harus mengingat industri media

dan proses produksinya:

“Representations, discourses, stereotypes are an inextricable part of

the material world, never just an add-on, „airy-fairy‟ extra. But it is

important that debates over representations should not be restricted to

the level of textual analysis but should bear in mind media industries

and their material processes. Such broader social activities are

crucial in shifting taken-for-granted assumptions.”7

4. “Representation and Gender”

Posisi gender telah mengambil langkah yang besar di masyarakat.

Seringkali beberapa kelompok bersikeras bahwa karena wanita melahirkan

anak-anak, mereka harus menjadi orang-orang yang tinggal di rumah dan

membawa mereka dalam posisi yang terpojokkan. "Itu wajar," kata sistem

sosial secara keseluruhan. Melalui berita dan media, gender seringkali

menjadi isu hangat yang diangkat dalam berita tertentu.

“The distinction between sex and gender is a key one, even though the

two terms may be used in different ways. Sex, in this context, is not the

same as sexuality, which refers to people‟s sexual orientation,

activities and imaginings. Sex difference refers here to the

classification of people into male and female, depending on physical

characteristics: sex organs, hormonal make-up and so on. Gender

differences are culturally formed, and performed. Though they exist

on the basis of biological classification, „the body‟, they build a huge

system of differentiation over and above it. So whereas your sex will

determine broadly whether or not you can bear a child (though even

this is not a universal truth), some gendered positions have taken a

huge second step. They insist that because women bear children, they

6 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-5, h. 119-122.

7 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-3, h. 103.

 

Page 29: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

17

should be the ones to stay at home and bring them up. „It‟s only

natural,‟ says a whole social system.”8

Berdasarkan penjelasan keseluruhan di atas mengenai representasi, dalam

skripsi ini penulis hanya berfokus pada tiga bagian representasi dari Gill Branston

dan Roy Stafford, yaitu representation and the real, question of positive and

negative images, dan other ways of changing representation. Penulis tidak

menggunakan representation and gender dikarenakan tidak menemukan berita

yang berhubungan dengan hal tersebut.

B. Active-reception Theory

Teori resepsi aktif dalam hal ini melihat bahwa, wartawan sebagai

receiver memiliki posisi sebagai penerima aktif (active receiver) dalam

melihat sebuah peristiwa (event). Maksudnya adalah wartawan bertindak aktif

dalam memaknai tersebut. Sehingga wartawan memiliki pemahaman

tersendiri atas peristiwa yang terjadi. Setelah itu wartawan memaknai sendiri

dan muncul proses pemaknaan yang selanjutnya tertuang dalam berita yang

ditulis.9 Dalam hal ini pemaknaan yang peneliti pakai ialah representasi yang

terbagi menjadi tiga, yaitu real and non-real, negative and positive images,

dan other ways of changing representation.

Tabel 2.1

Communication Theory10

Theory/ Model Strategy Determinant Factor

S-M-C-R One-way Source is all-powerful

S-M-C-R-E One-way Source is all-powerful

Convergence Two-way Interaction but source is

crucial

Active-reception Receiver constructs the

meaning Source can be removed

8 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student‟s Book edisi ke-5, h. 115-116.

9Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, (Leiden: INIS, 2004), h. 39-41. 10

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 39.

 

Page 30: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

18

Berdasarkan tabel di atas, teori komunikasi Source-Message-Channel-

Receiver dan Source-Message-Channel-Receiver-Effects memiliki sumber

yang sangat dominan, tidak ada ruang penerima untuk berpikir tentang

peristiwa. Peristiwa seakan mengontrol wartawan dan wartawan mengutip

apa adanya. Maka dalam teori tersebut wartawan sebagai penerima bertindak

tidak aktif. Kemudian teori selanjutnya adalah teori konvergensi yang

mengakui adanya efek dan sudah ada interaksi/feedback tetapi sumber masih

memiliki kekuatan yang dominan.

Sedangkan dalam teori resepsi aktif wartawan bertindak sebagai

penerima aktif. Wartawan memiliki ruang untuk memahami dan berpikir.

Pada teori resepsi aktif penerima lah yang membangun makna, dalam hal ini

wartawan mengonstruksi berita. Berita merupakan konstruksi wartawan dan

tidak semata-mata peristiwa yang sebenarnya. Dalam teori resepsi aktif dapat

dipastikan bahwa wartawan memiliki pemaknaan tersendiri dan bisa saja

sumber dihilangkan atau “source can be removed.”11

Adapun resepsi aktif terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Coerseduction

Koerseduksi ialah proses seseorang dalam mencoba memengaruhi

orang lain karena keaktifannya melalui proyeksi, rangsangan dan

seduksi. Pelaku ini bersifat aktif dan ada unsur manipulasi didalamnya.

Sebagai contoh, wartawan dalam menulis berita menggunakan aspek

emosional supaya khalayak seolah-olah percaya dengan apa yang ia tulis.

Wartawan menciptakan sebuah cerita agar pesan yang ia inginkan sampai

kepada pembaca sesuai dengan keinginannya. Koerseduksi bukan hanya

berlaku terhadap wartawan, namun dalam hal ini peneliti mengaitkan

dengan wartawan karena kaitannya dengan kajian jurnalistik. Selain itu

dalam hal sebuah pemberitaan bisa saja cerita atau peristiwa pada

kenyataannya misalkan tidak seburuk yang digambarkan wartawan. Hal

11

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 39.

 

Page 31: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

19

ini berkaitan dengan unsur representasi yaitu real dan non-real dan

positive dan negative.12

2. Panacea

Panacea adalah obat manjur. Maksudnya adalah jika ada sebuah

peristiwa dan ada wartawan, maka dalam peristiwa tersebut terjadi

masalah. Wartawan dalam konteks penerima aktif bisa mengajukan suatu

tindakan penyelesaian dalam masalah tersebut. Sebagai contoh terdapat

kasus tabrak lari yang dibangun dalam berita. Pelaku A diduga bersalah

karena menabrak B, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka

wartawan memberikan solusi dengan memojokkan pelaku tabrak lari

untuk bertanggungjawab kepada korban.13

3. Bullet and Boomerang Effect

Apa yang terjadi dalam sebuah peristiwa, wartawan kemudian

menanggapi berbanding terbalik dengan peristiwa yang sebenarnya.

Seharusnya peristiwa tersebut meyakinkan wartawan bahwa memang

seperti itu yang terjadi. Justru wartawan membangun cerita sendiri dan

menyerang orang ataupun sosok dalam peristiwa hingga pemaknaannya

menjadi sebuah boomerang.14

4. Negotiation

Negosiasi ini terjadi ketika ada peristiwa tertentu dan terjadi proses

tarik menarik antara wartawan dengan sumber peristiwa. Kemudian hasil

tarik menarik tersebut dapat terlihat dari berita yang dibuat.15

12

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 109-110. 13

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 111-112. 14

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 113-115. 15

Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program, h. 117.

 

Page 32: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

20

C. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Berita kini menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Dewasa ini

khalayak tidak ada hari tanpa mengonsumsi berita. Berita bukan sekadar

informasi, juga sebagai “makanan” sehari-hari. Berita (news) berasal dari

bahasa Sansekerta, yaitu Vrit (persamaan dalam bahasa inggris dapat

dimaknai dengan write) yang artinya „ada‟ atau „terjadi‟. Sebagian ada

yang menyebutnya dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “peristiwa

yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia berarti „berita atau

warta‟.16

Menurut M. Grazia Busa dalam buku Introducing the Language of

the News: A Student‟s Guide,

“News is the key word in journalism. It encompasses the ideas of new

and interesting, because it refers to the relaying of events that are both

recent and relevant. When journalists create stories for their audiences,

the select and prioritize information by reference to what they assume is

the common core of beliefs and experiences their audiences share.”17

2. Jenis-jenis Berita

Secara umum berita dapat dibedakan menjadi dua yaitu hard news

dan soft news. Hard news merujuk pada berita yang biasaya menjadi

pusat perhatian karena berisikan berita yang baru saja terjadi dan terkini.

Ketepatan waktu menjadi hal yang sensitif bagi jenis berita ini. Selain itu,

hard news seperti “watch dog” bagi jurnalisme dikarenakan biasanya

meliput berita yang mencakup politik, ekonomi, ataupun militer.18

Sebagai contoh berita yang sering dimuat dan menyita perhatian

masyarakat luas, seperti berita terkini gempa bumi di Palu, kampanye

pemilihan presiden 2019, dan serangan bom di Gaza. Kebanyakan hard

news berisikan berita yang membahas mengenai pemerintahan, hubungan

luar negeri, hukum, pendidikan, sains, keuangan, agama, hiburan, dan

16

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 67. 17

M. Grazia Busa, Introducing the Language of the News: a Student‟s Guide, (Routledge:

Abingdon, 2014), h. 25. 18

Christopher H. Sterling, Encyclopedia of Journalism, (California: SAGE Publications,

2009), h. 687.

 

Page 33: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

21

sebagainya.19

Sedangkan soft news ialah berita yang lebih menekankan

pada cerita human interest, tidak begitu sensitif dengan aktualisasi berita

dan juga biasanya mencakup topik yang tidak begitu berdampak seperti

liputan berita yang sulit.20

3. Nilai Berita

Sebuah informasi dinilai layak atau tidaknya untuk dijadikan

sebuah berita berdasarkan news value (nilai berita). Nilai berita ini

menjadi patokan bagi reporter dalam memilih sebuah fakta maupun

informasi untuk diliput dan dilaporkan.

Nilai-nilai berita, di antaranya adalah:21

1) Relevance: Memiliki potensi untuk memberikan efek kepada audiens

yang relevan.

2) Timeliness: Kejadian yang baru saja terjadi yang memungkinkan

audien baru tahu mengenai kejadian tersebut.

3) Simplification: Berita di jelaskan secara langsung dan sederhana.

4) Predictability: Peristiwa bisa diprediksi dan disesuaikan dengan

keadaan.

5) Unexpectedness: Peristiwa yang tak terduga dan tidak direncanakan

sebelumnya.

6) Continuity: Peristiwa baru yang berulang ataupun kelanjutan dari

peristiwa sebelumnya.

7) Composition: Sesuai dengan tuntutan dan kebijakan media.

8) Elite Peoples: Subjek berita merupakan sosok ataupun isu yang

terkenal.

9) Elite Nations: Subjek berita memberi efek kepada negara.

10) Negativity: Is bad news always likely to be good news to journalist?

19

Tom E. Rolnicki dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme, (Kencana Prenada Media Grup:

Jakarta, 2008), h. 3. 20

Christopher H. Sterling, Encyclopedia of Journalism, h. 687. 21

Paul Brighton dan Dennis Foy, News Values, (California: SAGE Publications, 2007), h.

11.

 

Page 34: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

22

D. Jurnalisme Online

Hadirnya komputer dan internet membawa era baru bagi dunia

jurnalistik. Berita dengan mudah dan cepat dapat disebarkan dan diterima

oleh masyarakat. Tak perlu lagi menunggu hari esok untuk mendapatkan

berita terkini. Melalui media online, jurnalis dapat update berita terkini

dengan cepat. Sehingga berita pun dengan cepat disebarluaskan tanpa

terhalang jarak dan waktu.

Jurnalisme online berawal dari ditemukannya World Wide Web

(WWW). Sekitar pada tahun 1991 di institut riset berbasis di Jenewa World

Wide Web (WWW) dirilis yang pada akhirnya mendatangkan efek yang luar

biasa pada dunia jurnalisme. Pada tahun 1990-an berita sudah bisa dibaca

secara online secara visual dan juga audio-visual. Berita yang ada dicetak

dalam bentuk koran pun bisa dibaca kapanpun dan dimanapun secara online.

Pembaca pun bisa secara langsung memberikan feedback melalui ruang

layanan online, seperti layanan Nando.net yang menjadi generasi pertama

sistem pemberitaan online yang menawarkan informasi terbaru seperti isu-isu

hangat dan juga informasi rinci mengenai hasil suara pemilihan umum. 22

Menurut Kuskridho Amabardhi dalam buku Kualitas Jurnalisme Publik

di Media Online:Kasus Indonesia:

“Kehadiran teknologi digital telah merevolusi jurnalisme secara radikal

di berbagai belahan dunia. Disrupsi yang dibawa teknologi terhadap

jurnalisme berlangsung melalui tiga rute, yaitu (1) Perubahan lanskap

media yang mengubah persaingan bisnis media, (2) Perubahan model

bisnis media pemberitaan yang menyempitkan keleluasaan finansial

para pengelola bisnis media dalam membiayai produksi berita, dan (3)

Perubahan norma-norma serta cara kerja wartawan dalam melakukan

peliputan.”23

Selain itu media online memiliki banyak manfaat dan juga keunggulan,

diantaranya:24

1) Informasi bersifat up to date.

2) Informasi bersifat real time.

22

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer edisi Kedua, (Jakarta:Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2017), h. 231-232. 23

Kuskridho Ambardhi dkk, Kualitas Jurnalisme Publik di Media Online:Kasus Indonesia,

(Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2017), h. 1. 24

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, h. 46-47.

 

Page 35: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

23

3) Informasi bersifat praktis.

4) Informasi terkoneksi dengan mudah dan mudah disebarluaskan.

E. Struktur Organisasi Media Online

Media sebagai wadah penyalur informasi kepada khalayak tentunya

memiliki susunan struktural dalam organisasi agar berjalan dengan

semestinya. Dalam hal ini organisasi dapat diartikan sebagai sekumpulan

orang yang memiliki cita-cita dan tujuan bersama yang bersifat structurable.

Dengan adanya organisasi tentu media dapat lebih mudah dan efisien dalam

melakukan proses produksi berita dibandingkan bekerja sendiri-sendiri tanpa

struktur dan alur yang jelas.25

Media Online sebagai bagian pers yang memproduksi berita pun

memiliki beberapa bagian penting yang harus ada dalam struktur organisasi,

yaitu:

1. Eksekutif: Bagian ini menangani urusan administrasi perusahaan secara

menyeluruh. Biasanya terdiri dari jajaran direktur atau dewan direksi,

pemilik media ataupun pemegang saham yang juga bekerja sebagai

pelaksana. Struktur organisasi khususnya media tidak bisa disamaratakan

semua. Setiap media memiliki struktur dan bagian masing-masing.

Beberapa media memiliki dewan direksi, diantaranya Executive

Chairman, Independent non Executive Director, Audit, dan Nomination

And Remuneration Committee.26

2. Editor: Jurnalis yang bekerja di media cetak maupun online biasa disebut

redaktur. Bekerja dalam tim yang lazim disebut redaksi, editor

bertanggungjawab untuk menyunting dan merevisi naskah berita maupun

artikel yang sudah dibuat oleh reporter, koresponden, maupun freelance

journalist. Editor harus paling cakap dalam dunia jurnalisme, karena

ialah tumpu dari semua berita yang akan dipublish media.27

Editor in

25

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik,

(Bandung: Nuansa, 2010), h. 43. 26

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, h.

85. 27

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, h.

64.

 

Page 36: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

24

chief dan penulis editorial menentukan semua kebijakan editorial dan

mengelola serta mengawasi para wartawan dan editor. Selain itu, editor

juga menangani berita dalam kota serta berita negara, nasional, dan

global yang disampaikan oleh reporter dan perwakilan koresponden.

Editor yang bernaung di news room memiliki posisi khusus lainnya,

seperti sporting editor, society editor, financial and market editor,

literary editor, editor of the woman's department, dan lain sebagainya.28

3. Jurnalis: Jurnalis memiliki tugas untuk mencari, mengumpulkan , dan

mengolah sebuah informasi menjadi berita. Jurnalis tidak sebatas itu saja,

juga dalam mengolah berita harus didasarkan dengan jiwa

profesionalisme yang memadai, memahami teknik-teknik penulisan dan

pengetahuan yang luas mengenai peristiwa yang akan ditulis. Jurnalis

dibagi menjadi beberapa bagian yaitu reporter dan editor.29

4. Reporter: Reporter bekerja langsung dibawah pengawasan redaktur/

editor. Selama proses pencarian berita, ia berada di garda terdepan dalam

mengumpulkan berita, mewawancarai saksi mata ataupun narasumber,

dan mengonstruk wacana siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan

bagaimana alur cerita dalam berita yang dibuat.30

Reporter juga biasanya

harus mudah menyesuaikan diri karena disatu sisi harus memantau dunia

politik dibalik layar, memperhatikan jalannya peristiwa dan kehidupan

manusia, dan menempatkan diri di posisi yang netral.31

5. Koresponden Luar Kota dan Luar Negeri: Koresponden bertugas untuk

memasok berita-berita yang berasal dari daerah atau negara yang jauh

dari kantor utama media. Biasanya koresponden secara alamiah saja

melaporkan berita yang terjadi di wilayah mereka dan dilaporkan kepada

media untuk diterbitkan.32

28

Ross F. Collins, Editing Across Media:Content and Process for print and online,

(London:McFarland & Company,Inc Publisher, 2013), h. 4. 29

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, h.

54. 30

Ross F. Collins, Editing Across Media:Content and Process for print and online, h. 3. 31

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, h.

55-56. 32

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, h.

57.

 

Page 37: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

25

F. Kajian Terdahulu

Penelitian ini melihat beberapa tinjauan riset terdahulu yang

memberikan inspirasi kepada penulis. Terdapat beberapa riset yang

menggunakan metodologi yang sama dengan objek ataupun subjek dan teori

yang berbeda, sehingga dapat menjadi acuan bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang pertama dengan judul “Representation of muslims-

American in Barrack Obama‟s Speech at Islamic Society of Baltimor,

Maryland Mosque on February 3, 2016 : a Critical Discourse Analysis” oleh

Anisha Meydi Sawitri. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Analisis Wacana Kritis

Norman Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

representasi Muslim Amerika di US yang diinterpretasikan melalui teks

pidato Barrack Obama. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Barrack

Obama sebagai pembicara merepresentasikan muslim di Amerika melalui

perspektif yang positif. 33

Penelitian ini menjadi salah satu acuan karena

menggunakan teori yang sama yaitu teori representasi, meskipun pendekatan

dan paradigma yang digunakan berbeda.

Skripsi yang kedua berjudul “Representation of Native American in the

Novel the Absolutely True Diary of a Part-Time Indian” oleh Mala Himatul

Aulia. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan metode analisis dengan teori representasi yang

diperkenalkan oleh Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, novel

tersebut telah mewakili kehidupan orang India dengan menggambarkan orang

India sebagai suku miskin, pecandu alkohol, dan berpendidikan buruk.

Penulis juga menemukan sisi positif lain dari India melalui tokoh utama yang

ditunjukkan dalam novel. Stereotip umum orang India tidak tercermin oleh

33

Anisha Meydi Sawitri, Representation of muslims-American in Barrack Obama‟s Speech

at Islamic Society of Baltimor, Maryland Mosque on February 3, 2016 : a Critical Discourse

Analysis, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35360 diakses pada 16 Februari

2019 pukul 21.00 WIB.

 

Page 38: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

26

seorang remaja India yang membawa harapan bagi masa depan orang India.34

Penelitian ini menjadi salah satu acuan karena menggunakan teori yang sama

yaitu teori representasi, meskipun teori representasi yang digunakan berbeda

dan pendekatan serta paradigma yang digunakan berbeda.

Kajian penelitian yang ketiga yaitu jurnal yang berjudul “Representasi

TKI di Surat Kabar Indonesia: Kajian Wacana dan Kognisi melalui Studi

Korpus” oleh Elvi Citraresmana dkk. Penelitian ini mengkaji bagaimana TKI

direpresentasikan dalam surat kabar Indonesia melalui pendekatan wacana

dan kognisi dengan pengumpulan data menggunakan metode korpus.

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori wacana dan kognisi yang

diajukan oleh Graesser and Millis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemerintah direpresentasikan secara negatif, baik melalui tataran inferensi

maupun strategi wacana. Sementara itu, TKI direpresentasikan secara positif

sebagai pihak yang lemah dan menjadi korban.35

Penelitian ini menjadi salah

satu acuan karena menggunakan objek penelitian yang sama yaitu Tenaga

Kerja asal Indonesia yang ingin digali dalam berita, bagaimana media

merepresentasikan TKI tersebut. Namun, paradigma dan metodologi yang

digunakan berbeda dengan skripsi yang akan diteliti.

34

Mala Himatul Auia, Representation of Native American in the Novel the Absolutely True

Diary of a Part-Time Indian, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35343

diakses pada 16 Februari 2019 pukul 23.35 WIB. 35

Elvi Citraresmana dkk, Representasi TKI di Surat Kabar Indonesia: Kajian Wacana dan

Kognisi melalui Studi Korpus,

http://metalingua.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/metalingua/article/view/143 diakses pada 16

Februari 2019 pukul 23.50 WIB.

 

Page 39: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

27

Representation and

the real

G. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir sangat penting dalam sebuah penelitian. Salah satu

tujuannya ialah untuk memudahkan penulis agar memiliki acuan dalam

meneliti. Selain itu kerangka berpikir juga berguna untuk mengetahui sejak

awal apa saja teori dan alat analisis yang akan digunakan. Berikut adalah

bagan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 2.2

Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti melihat bahwa wartawan

merupakan subjek yang menciptakan representasi melalui sebuah teks.

Wartawan menjadi penerima aktif dalam memaknai sebuah peristiwa yang

terjadi. Pemaknaan yang dilakukan wartawan menghasilkan sebuah

representasi, dimana menurut Gill Branston dan Roy Stafford terbagi menjadi

tiga, yaitu representation and the real, question of positive and negative

images, dan other ways of changing representation. Peneliti menggunakan

teori resepsi aktif hanya sebagai pedoman berpikir bahwa wartawan dalam

menciptakan representasi dipengaruhi oleh resepsi aktif, dimana wartawan

menjadi penerima aktif.

Wartawan

Peristiwa

Penerima Aktif/Active Reception

(Bakti, 2004)

Question of Positive

and negative images

Other ways of

changing

representation

Pemaknaan /Active Recepient

(Bakti, 2004)

Representation

(Gill Branston & Roy Stafford, 2003)

 

Page 40: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

28

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Kosmo! Online

Kosmo! Online merupakan bagian dari perusahaan besar di Malaysia,

yaitu Utusan grup. Utusan grup didirikan pada tahun 1938 dan telah

berkembang serta mengkonsolidasikan diri menjadi konglomerat multi media

pada abad ke 21. Grup utusan terlibat dalam empat bisnis utama, yaitu

penerbitan, percetakan, periklanan, dan media online. Utusan mengoperasikan

kegiatan percetakannya di beberapa tempat yang terletak di Bangi, Prai,

Kuala Terengganu dan Johor Bharu.1

Kumpulan Utusan (The Utusan Group) didirikan pada tahun 1938 di

Singapura sebagai Utusan Melayu Press Limited. Surat kabar pertama,

Utusan Melayu, diluncurkan pada 29 Mei 1939. Menggunakan Jawi, tulisan

Arab, surat kabar dicetak di Singapura dan melayani orang-orang Jawi di

Malaya Inggris. Pada tahun yang sama, edisi Minggu, Utusan Zaman

diterbitkan. Utusan Melayu dan Utusan Zaman berada di garis depan

perkembangan intelektual nasionalis Melayu yang kemudian memberikan

kepemimpinan politik yang tercerahkan dalam persiapan untuk kemerdekaan.

Pada bulan Februari 1958, lima bulan setelah Malaysia diberikan

Kemerdekaan pada tahun 1957, Utusan Melayu memindahkan kantor

pusatnya ke ibukota negara di Kuala Lumpur. Kemudian Kumpulan Utusan

(Grup Utusan) lebih lanjut mengkonsolidasikan diri dan terus memainkan

peran utama dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial dan

politik di Malaysia. Kemudian pada tahun 1967 melihat Kumpulan Utusan

(Grup Utusan) yang dimasukkan ke dalam perusahaan terbatas publik di

bawah Undang-undang Perusahaan, seperti Utusan Melayu (Malaysia)

Berhad. Sejak itu, Utusan atau yang kemudian dikenal sebagai Kumpulan

Utusan (Utusan Group) berkembang dengan pesat, mencapai puncak

1Kosmo! Online, Mengenai Kami, http://www.kosmo.com.my/special/info/mengenai-kami-

1.468187 diakses pada 7 Oktober 2018.

 

Page 41: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

29

kesuksesannya pada pencatatannya di Dewan Utama Bursa Efek Kuala

Lumpur pada tahun 1994.2

Pada tahun 1997, Grup masuk ke dunia multimedia dengan

meluncurkan Utusan Malaysia Online, surat kabar online pertama di

Malaysia dalam teks lengkap dan visual. Dunia multimedia juga membuka

pintu bisnis baru untuk Grup Utusan. Saat ini, dengan lebih dari sepuluh

perusahaan aktif di bawah sayapnya yang terlibat dalam bisnis yang

memanfaatkan penuh era informasi.

Founding father Kosmo! ialah Khalid Mohd. Ia bukanlah pemilik

Kosmo! melainkan Ketua Pengarang Kumpulan Utusan (editor-in-chief)

Kumpulan Utusan (Utusan Melayu (M) Berhad) yang merupakan penerbit

dua buah akhbar berbahasa Melayu yaitu Kosmo! dan Utusan Malaysia.

Kosmo! Online salah satu bagian dari Grup Utusan yang mencapai titik

kesuksesannya usai diluncurkan pada 1 Januari 2008.Tampilan halamannya

mencatat peningkatan 4 juta setelah satu bulan diluncurkan. 3

Kosmo! Online dimulai dengan peluncuran pers Kosmo! versi cetak

pada 30 Agustus 2004 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tun Abdullah

Ahmad Badawi di Bangi, Selangor. Kosmo! Online diluncurkan empat tahun

kemudian, pada tahun 2008. Kosmo! Online sekarang termasuk situs web,

Facebook, Instagram dan TVKosmo yang dapat ditonton melalui situs web

Facebook dan Kosmo! Online. Kosmo! versi cetak dan online memiliki visi

dan filosofi yang sama. Selain menyiarkan berita real time, Kosmo! Online

juga menyiarkan berita dan artikel terpilih dari media cetak. Tujuannya

adalah untuk mempromosikan materi yang menarik sehingga pembaca

membeli koran Kosmo!4

Kosmo! Online yang dapat diakses melalui http://www.kosmo.com.my/

memiliki beberapa kolom yang berbeda, yakni yang pertama ialah kolom

terkini yang berisikan berita aktual dan paling up to date sehingga dapat

2Kumpulan Utusan, Corporate Info: History,

http://www.utusangroup.com.my/corporate/history diakses pada 8 Oktober 2018. 3Kumpulan Utusan, Products: Online,

http://www.utusangroup.com.my/business/products/online diakses pada 09 Oktober 2018. 4Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh

melalui whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018.

 

Page 42: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

30

memberikan informasi secara cepat kepada pembaca; kolom kedua ialah

Negara, terdiri dari empat sub bagian yaitu PRU (Pilihan Raya Umum) ke-14

yang berisikan berita Keputusan Parlimen dan Dewan Undangan Negri

(DUN) 14 dan berita Pasca Pilihan Raya Umum ke 14, sub bagian jenayah

yang berisikan berita-berita kejahatan dan kriminal, sub bagian komentar

dengan isi opini para pembaca, dan sub bagian komuniti kita; kolom ketiga

ialah K2 yang berisikan 13 sub bagian yaitu Rencana Utama, Varia, Khabar

Indonesia, Isu, Genk, Stailo, Infiniti, Horizon, Pesona, Eksentrik, Viral,

Pengakuan, dan Aura Juita; keempat ialah jurnal; kelima adalah hiburan;

keenam ialah kolom dunia yang berisikan berita-berita internasional; tiga

kolom terakhir ialah niaga, sukan, dan TVKosmo!

Utusan Grup atas dasar visi 2020 dan terinspirasi oleh Perdana Menteri

Malaysia, YAB Dato Seri Dr Mahathir Mohamed yang memimpikan warga

malaysia menjadi pusat informasi. Atas dasar hal tersebut Utusan grup

membentuk situs web yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang

lebih informatif dan berpengetahuan luas. Kosmo! menjadi media yang

ditargetkan khusus untuk generasi baru, modern yang kontemporer dan aktif

dalam semua aspek kehidupan dengan slogannya “Suara Kontemporari”.5

Pembaca Kosmo! bukan saja terdiri daripada lingkungan pembaca Melayu,

juga terdiri dari berbagai kaum di Malaysia termasuk Cina dan India. Selain

itu Kosmo! menargetkan pasar kepada golongan generasi muda yang

kontemporari, modern dan aktif dalam kehidupan seharian dengan

menampilkan konsep akhbar harian dan majalah yang lebih menarik.

B. Visi dan Misi Kosmo! Online6

Kosmo! versi cetak dan Kosmo! Online berjalan beriringan, bahkan

memiliki visi dan falsafah yang sama. Selain menyiarkan berita terkini secara

real time, Kosmo! Online juga menyiarkan berita dan tajuk rencana terpilih

daripada akhbar versi cetak. Tujuannya adalah untuk mempromosikan

informasi yang menarik supaya pembaca membeli akhbar Kosmo! di pasaran.

5Kumpulan Utusan, Products: Newspaper,

http://www.utusangroup.com.my/business/products/newspaper#news-kosmo diakses pada 09

Oktober 2018. 6Wawancara pribadi melalui e-mail dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd.

Zuki Pileh, Malaysia, 20 Desember 2018.

 

Page 43: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

31

Objektif Kosmo! Online adalah : “Mahu menjadi portal berita yang

paling segar dan paling diyakini di Malaysia.” Visi Kosmo! Online sejalan

dengan motto Kosmo! yaitu : “Segar, Progresif, Diyakini.” Untuk itu, Kosmo!

Online harus menyajikan berita lebih cepat berbanding media online lain,

serta berita yang disajikan adalah yang paling lengkap dan tepat faktanya.

Kosmo! Online juga harus berkembang menjadi entitas bisnis, yang

bermaksud dapat mengambil pendapatan dari segi iklan.

C. Struktur Editorial Kosmo! dan Kosmo! Online7

“Editor, Kosmo! : Datuk Baharom Mahusin

Asst. Editor 1 , Kosmo! : Mohd Nor Ab Samad

Asst. Editor 2, Kosmo! : Lokman Othman

Senior News Editor 1 : Mohd Zuki Pileh

Senior News Editor 2 : Samsor Junet

Senior Processing Editor : Badrul Hisham Hassan

News Editor : Teon Eg

News Editor : Zambri Rambli

News Editor : Mir Azri Shaharuddin

Editor, Foreign : Jamdi Nasir

Editor, Feature : Najibah Hassan

News Editor : Mohd Faizal Zakaria

Editor, Sports : Asan Ahmad @ Hassan Ibin

Editor, Economy : Daliza Ariffin

Editor, Supplement : Yusman Awang

and Promotion

Editor, Entertainment : Maliah Surip

Editor, Crime : Rosli Hassan

Assistant Editor, Online : Hisham Idris

Editor, Visualizer Kosmo! : Mohd Yusoff Nawi @ Muhammad

Registered Company Name : Utusan Melayu (M) Bhd

SSM Registration Number : 7170-V

Head Office8 : No. 44, Jalan Utusan, Off Jalan

Chan Sow Lin, 55200, And Editorial Office Kuala Lumpur, Tel

+60392324461.”

D. Gaya Penulisan Kosmo! Online

Kosmo! menggunakan cara penulisan tersendiri dalam menulis dateline,

angka, nama referensi orang, akronim, italic font dan sebagainya. Gaya

penulisan standar ini, juga dikenal sebagai house style, mungkin memiliki ciri

7 Wawancara pribadi melalui e-mail dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd.

Zuki Pileh, Malaysia, 20 Desember 2018. 8 Kumpulan Utusan, Editorial, http://www.utusangroup.com.my/corporate/editorial diakses

pada 25 Desember 2018.

 

Page 44: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

32

yang berbeda dari koran-koran di Malaysia. Namun, tujuannya sama yaitu

untuk menghindari pencemaran nama baik dan ketidakseragaman dalam

penulisan berita dan artikel. Semua wartawan bersikap responsif sesuai

dengan gaya penulisan dan format penulisan yang telah dibuat oleh editorial

Kosmo! di antara gaya penulisannya adalah:9

1. Intro berita (paragraf pertama) harus ditulis tidak lebih dari 30 kata.

2. Dalam berita, paragraf hanya memiliki satu kalimat.

3. Angka 1 hingga 9 tidak ditulis menggunakan angka, sebaliknya dieja

sebagai satu atau sembilan.

4. Nama jawatan diutamakan, kemudian cukup ikuti namanya. Contoh:

Presiden Indonesia, Joko Widodo, bukan sebaliknya.

5. Gunakan huruf miring (font miring) untuk kata-kata bahasa asing selain

bahasa Melayu, nama buku, judul film dan lagu, nama kapal dan spesies

hidup dan lainnya

9 Wawancara pribadi melalui e-mail dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd.

Zuki Pileh, Malaysia, 20 Desember 2018.

 

Page 45: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 46: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

34

 

Page 47: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

35

 

Page 48: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

36

A. “Representation and the Real”

Pada bagian ini penulis akan berfokus pada cara wartawan

merefleksikan berita PATI asal Indonesia di Malaysia dan realitas

sesungguhnya sebagaimana teori representasi dan resepsi aktif yang sudah

dijelaskan secara khusus pada bab dua.

Berdasarkan data berita “PATI Bermasyarakat di Malaysia,” wartawan

mengawali berita dengan mengangkat kisah salah satu PATI asal Indonesia

yang bekerja di sebuah ladang dan tinggal di dalam hutan. Wartawan sebagai

penerima aktif dalam isu PATI di Malaysia ini menampilkan Shafrizal

sebagai salah satu realitas PATI diantara jutaan PATI lainnya yang

bermasyarakat secara bebas di Malaysia.

“SUDAH lebih tiga tahun Shafrizal Najwan, 33, tinggal di dalam hutan di

sebuah daerah di Pahang. Anak kelahiran Jambi, Indonesia itu mengambil

keputusan untuk tinggal di dalam hutan bagi (untuk) mengelak

(menghindari) ditahan pihak berkuasa (berwajib). Walaupun kerja yang

dilakukannya di dalam hutan itu agak meletihkan kerana (karena) perlu

menebang dan mengangkat kayu balak, hatinya berasa (terasa) tenang

kerana tidak perlu takut ditangkap oleh pihak berkuasa.”4

Pada kisah Shafrizal di atas, wartawan mencoba memengaruhi pembaca

dengan membuat cerita yang disisipkan unsur emosional agar pesan yang

disampaikan dapat sampai kepada pembaca. Terdapat aspek coerseduction

(koerseduksi), resepsi aktif dengan menyisipkan nilai human interest yang

dibangun wartawan melalui berita tersebut.

Kisah Shafrizal diperkuat dengan dicantumkannya kutipan langsung

wawancara seperti berikut ini:

“Saya masuk ke Malaysia ini sudah lama pak, sekitar tahun 2009 lalu

menaiki feri di Batam. Masuk pun kosong (tanpa permit kerja) sebagai

pelancong saja sebelum bekerja di ladang kelapa sawit di Johor.”

“Ketika itu gaji enggak lumayan sangat dan kerja pun bagus, tetapi hati

selalu risau (khawatir) setiap kali ternampak (terlihat) pak polisi. Pernah

saya dikejar ketika sedang memotong buah sawit apabila ada serbuan besar,

mujur (beruntung) terlepas.”

4http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-malaysia-

1.638431 diakses pada 17 Februari 2019.

 

Page 49: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

37

“Sejak itu saya senantiasa (selalu) berpindah dari ladang ke ladang lain.

Akhir sekali saya bekerja di sebuah kebun durian di Pahang sebelum belajar

cara menggunakan mesin pemotong kayu,” katanya ketika ditemui Jurnal di

Pahang baru-baru ini.”5

Dalam kalimat di atas, wartawan merepresentasikan Shafrizal sebagai

PATI melalui kisahnya yang bekerja di Malaysia tanpa surat izin bekerja

yang sah dan hanya menggunakan paspor biasa. Shafrizal menyebutkan

bahwa dengan gaji yang didapat ia tidak merasa aman setiap kali berpapasan

dengan polisi dan pernah hampir tertangkap saat ada operasi penyerbuan.

Terlepas dari itu, sebagai penulis yang ingin melihat realitas sebenarnya atas

kasus ini tidak bisa hanya berfokus pada kesalahan PATI saja. PATI datang

dengan niatan murni untuk mencari nafkah karena adanya lahan pekerjaan

yang disediakan oleh seorang majikan. Majikan sebenarnya memiliki

beberapa kewajiban yang harus ditaati jika mempekerjakan pekerja asing.

Berdasarkan Undang-Undang Keimigrasian Malaysia 1959/63, aturan 9

menyatakan bahwa:

“Work Pass hanya dikeluarkan oleh Departemen Imigrasi Malaysia untuk

pekerja asing agar mereka dapat bekerja selama minimal dua tahun.

Hukumannya ialah dipidana dan dikenakan denda tidak kurang dari

10.000,00 RM atau hukuman penjara tidak melebihi 5 tahun dan hukuman

cambuk tidak lebih dari 6 pukulan.”6

Sedangkan undang-undang imigrasi 1959/63 juga memberikan

hukuman kepada pengusaha dan perorangan. Diantara tindakan yang dapat

mengenai majikan adalah Bagian 55B yang yang tidak memiliki pass yang

valid. Dalam bagian ini disebutkan bahwa:

“Majikan manapun yang mempekerjakan satu atau lebih orang selain warga

negara atau pemegang izin masuk yang tidak memiliki izin masuk yang

melanggar hukum dan dapat didenda tidak kurang dari 10.000,00 RM dan

tidak lebih dari 50.000,00 RM atau penjara tidak lebih dari 12 bulan atau

dua kali untuk setiap karyawan. Jika pada saat yang sama, majikan

5http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-malaysia-

1.638431 diakses pada 17 Februari 2019. 6 Mohamad Fauzi Sukimi dan Muhd Ridhwan Sarifin, “Jurnal: Negara, undang-undang

dan tenaga kerja asing: Antara ideal dan realiti di Malaysia”, ISSN: 2180-2491, Malaysian

Journal of Society and Space, vol.10 no.1, 2014, h. 104.

 

Page 50: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

38

mempekerjakan lebih dari 5 pekerja dan akan dikenakan hukuman penjara

tidak kurang dari 6 bulan dan tidak lebih dari 5 tahun dan dapat dihukum

dengan tidak lebih dari 6 cambuk. Pemalsuan, amandemen pengesahan atau

dokumen yang tidak sah tunduk pada Bagian 55D bahwa siapapun yang

membuat atau memalsukan pengesahan untuk digunakan sebagai visa, izin,

kartu dan sertifikat dapat dikenakan denda tidak kurang dari 30.000,00 RM

dan tidak lebih dari 100.000.00 RM dan hukuman penjara tidak kurang dari

5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun dan juga mencambuk tidak lebih dari

6 pukulan.”7

Dalam undang-undang dan aturan di atas, penulis melihat dalam isu ini

bahwa majikan juga memiliki andil dalam keberadaan PATI. Bahkan majikan

yang mempekerjakan PATI seperti Shafrizal yang bertahun-tahun bertahan di

dalam hutan pantas diberikan hukuman sebagaimana undang-undang yang

berlaku dan juga layak untuk diangkat isu beritanya.

Kenyataannya di lapangan PATI dan majikan sama-sama memilih jalan

yang ilegal. Bahkan jumlah tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja secara

ilegal lebih besar dibanding legal. Penyebabnya antara lain karena prosedur

yang dianggap rumit, tidak praktis, besarnya biaya dan panjangnya proses

hingga memakan waktu lama melalui jalur resmi. Selain itu, calon tenaga

kerja sering hanya mempunyai sedikit akses terhadap informasi tentang

prosedur migrasi dan kondisi kerja di Malaysia, akibatnya terjebak pada jalur

tidak resmi.8

PATI asal Indonesia banyak yang bekerja di bidang perkebunan dan

konstruksi direkrut melalui agen ilegal yang biasanya menyamar menjadi

penyalur tenaga kerja resmi dengan iming-iming gaji yang besar. Para oknum

yang bekerja sebagai penyalur tenaga kerja ilegal ini melibatkan dua negara

bertetangga, yaitu Indonesia dan Malaysia.9

Dalam isi pemberitaan yang sama, yaitu berita berjudul Pendatang asing

tanpa izin „bermasyarakat‟ di Malaysia wartawan menyebutkan bahwa:

7 Mohamad Fauzi Sukimi dan Muhd Ridhwan Sarifin, “Jurnal: Negara, undang-undang

dan tenaga kerja asing: Antara ideal dan realiti di Malaysia”, h. 104-105. 8 Dwi Wahyu Handayani dkk, “Jurnal: Dinamika Kerjasama Indonesia dan Malaysia

tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja,” Repository Universitas Lampung, Vol. 17,

No. 1, h. 36. 9 Nasri Bachtiar dkk, “Jurnal: Blue Print Peningkatan Kebijakan Ekspor Jasa Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) ke Luar Negri,” Repository Universitas Andalas, 2017, h. 4.

 

Page 51: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

39

“Sehingga September tahun lalu, jumlah pekerja asing yang bekerja di

negara ini secara sah seramai 1.73 juta orang daripada pelbagai negara

seperti Indonesia, Nepal, Bangladesh, Myanmar, Pakistan dan China.”10

Penulis mencari sumber informasi untuk meyakinkan kebenaran berita

tersebut dan ditemukan data yang menyebutkan imigran asing asal Indonesia

di Malaysia sejak tahun 2005 hingga 2015 menempati nomor 1, disusul

Bangladesh, Thailand, Filipina, Pakistan, Myanmar, Nepal, dan lainnya.

Gambar 4.4

Jumlah Pekerja Asing di Malaysia Berdasarkan Negara Asal11

Wartawan merepresentasikan realitas yang ada, yakni berdasarkan data

yang ada pekerja asing asal Indonesia tercatat paling banyak di Malaysia.

Namun, jika melihat data di atas banyak pekerja asing di Malaysia bukan

hanya asal Indonesia saja. Selain itu disayangkan berita yang dituliskan

wartawan Kosmo! Online hanya berfokus pada kisah PATI saja. Padahal

dibalik itu, berdasarkan realita yang ada banyak majikan yang

mempekerjakan pekerja asing ilegal (PATI) di Malaysia.

Dalam sub judul “Kedutaan jadi ejen (agen)” wartawan menampilkan

bagaimana usaha Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur

dalam mengurangi meledaknya jumlah PATI di Malaysia. Namun,

berdasarkan kutipan wawancara terlihat bahwa usaha tersebut masih wacana

belaka.

10

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431 diakses pada 17 Februari 2019. 11

Siti Hamisah Tapsir dkk, Foreign Labour in Malaysia: Selected Works, (Putrajaya:

Ministry of Higher Education, 2017), h. 13.

 

Page 52: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

40

“Kesihatan (kesehatan) dan latihan percuma (gratis) kepada tenaga kerja

Indonesia mampu mengurangkan kebanjiran PATI dalam kalangan rakyat

republik itu di Malaysia.” Jelas beliau, ketika ini semua tenaga kerja warga

Indonesia perlu membayar sejumlah wang (uang) bagi membolehkan

mereka bekerja di luar negara dan perkara itu merupakan sebahagian punca

(penyebab) mereka memilih untuk bekerja secara haram di Malaysia.”

“Saya akan menyampaikan cadangan (saran) ini kepada Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Hanif Dakiri sebagai sebahagian langkah

mengurangi jumlah tenaga kerja yang bekerja secara tidak sah di Malaysia.”

“Dengan cara itu, biaya paspor, kesihatan (kesehatan) dan latihan tidak ada

lagi. Majikan di Malaysia juga memilih pekerja yang tiada permit (tidak

berizin) kerana kosnya (biaya) lebih rendah berbanding yang sah,”

katanya.12

Wartawan dalam berita ini menampilkan bagaimana tanggapan Duta

Besar RI di Malaysia, yaitu Rusdi Kirana atas kasus PATI asal Indonesia di

Malaysia. Peneliti dapat menafsirkan atas dasar kutipan Duta Besar RI bahwa

saat ini calon tenaga kerja Indonesia diharuskan untuk membayar sejumlah

uang yang cukup besar yang menyebabkan mereka lebih memilih jalur yang

ilegal dan pihak kedutaan baru akan menyampaikan saran kepada Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia untuk mengurangi jumlah tenaga

kerja ilegal.

Realitas di atas yang ditampilkan wartawan Kosmo! Online bahwa

pihak Indonesia turut andil dalam usaha mengurangi PATI di Malaysia,

meskipun masih dalam sebuah wacana saja. Berbanding terbalik dengan

tanggapan Ketua Pengarah Jabatan Imigresen, Datuk Seri Mustafar Ali pada

paragraf selanjutnya. Isi berita tersebut adalah:

“Pihaknya mengambil serius isu lambakan PATI di negara ini melalui

tindakan operasi dan penguatkuasaan (penegakan) berterusan dengan moto

hari-hari operasi iaitu (yaitu) sasaran sebanyak 850 operasi setiap bulan.

Jelas beliau, bermula pada November tahun lalu, sasaran ditambah daripada

850 kepada 1.300 operasi sebulan bagi memastikan kedaulatan negara tidak

digugat oleh warga asing terutama PATI.”13

Berdasarkan isi berita di atas, penulis melihat secara mendalam bahwa

wartawan sedang memperlihatkan perbandingan yang signifikan antara dua

12

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431diakses pada 17 Februari 2019. 13

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431 diakses pada 17 Februari 2019.

 

Page 53: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

41

subjek yang berbeda. Pihak Malaysia menanggapi kasus ini dengan serius dan

kenyataannya bahwa Malaysia takut akan kedaulatan negaranya terancam

oleh warga asing terutama PATI. Sedangkan tanggapan KBRI Kuala Lumpur

masih berupa angan-angan dan pihak imigrasi dilampirkan data-data dan

usaha yang sudah dilakukan. Isi berita lainnya yang menguatkan usaha

Jabatan Imigresen Malaysia dalam memberantas PATI disebutkan dengan

menyebutkan data-data dalam kutipan langsung dan tidak langsung lainnya,

yaitu:

“Sepanjang tahun lalu, Jabatan Imigresen (Departemen Imigrasi) telah

melakukan sebanyak 16.737 operasi melibatkan pemeriksaan warga asing

seramai 197.866 orang. Daripada jumlah itu seramai 48.464 PATI telah

berjaya (berhasil) ditahan selain 1.293 majikan.”

“Selain itu, setiap Depot tahanan imigresen telah menjalankan aktiviti

(aktivitas) pengusiran tahanan secara berkesan dan konsisten yang mana

seramai 45.970 orang tahanan warga asing telah diusir keluar dari Malaysia

sehingga November tahun lalu,” katanya.14

Pada berita lainnya yang berjudul Dua PATI cuba masuk ke negara

menggunakan feri penumpang gagal dan 5 PATI Indonesia ditahan cuba

masuk Malaysia tanpa dokumen sah wartawan terlihat jelas ingin membangun

realitas keberhasilan pihak berwenang yang berhasil menangkap PATI asal

Indonesia yang hendak memasuki wilayah Malaysia secara ilegal. Asumsi

penulis berdasarkan isi berita tersebut, yaitu:

“Taktik licik dua pendatang asing tanpa izin (PATI) warga Indonesia cuba

(coba) memasuki negara melalui jalan yang tidak diwartakan (dilaporkan)

menggunakan sebuah feri penumpang gagal selepas kedua-duanya ditahan

Maritim Malaysia (APMM) semalam.”

“Cubaan (usaha) lima pendatang asing tanpa izin (PATI) dari Indonesia

untuk memasuki Malaysia menerusi laluan (jalur) tikus berjaya (berhasil)

dipatahkan oleh pasukan tentera di Kandaie, disini semalam.”15

14

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431 diakses pada 17 Februari 2019. 15

http://www.kosmo.com.my/negara/5-pati-indonesia-ditahan-cuba-masuk-malaysia-tanpa-

dokumen-sah-1.744080 diakses pada 17 Februari 2019.

 

Page 54: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

42

Lead berita di atas merupakan dua berita yang berbeda dengan rentang

waktu yang terhitung jauh. Berita pertama terbit pada 27 April 2018 dan

berita kedua terbit pada 8 September 2018. Kedua berita tersebut juga dibuat

oleh dua wartawan yang berbeda. Namun, isi berita memiliki cara

menampilkan realitas yang sama. Dari banyaknya angle yang bisa diambil

wartawan untuk menuliskan berita, wartawan Kosmo! Online memilih untuk

menampilkan keberhasilan kinerja Maritim Malaysia (APMM) dan pasukan

militer Malaysia dalam menggagalkan PATI asal Indonesia untuk masuk ke

Malaysia. Wartawan juga membangun realitas dalam berita tersebut bahwa

PATI asal Indonesia secara “licik” mencoba menggunakan feri ataupun jalur

tikus untuk masuk ke Malaysia. Berdasarkan berita tersebut PATI asal

Indonesia memang terlihat berani meski tidak memiliki paspor ataupun surat

izin bekerja yang legal. Analisis ini dapat dikuatkan dengan hasil wawancara

dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh yang

menyebutkan:

“Mudahnya mencari rezeki adalah antara punca (penyebab) PATI Indonesia

sering memasuki Malaysia secara ilegal. Mereka mungkin terpengaruh

dengan cerita-cerita rakyat Indonesia mendapat gaji sehingga RM5.000

sebulan atau kisah mereka yang datang dalam keadaan miskin tetapi pulang

ke Indonesia sebagai orang kaya. Dalam sesetengah kes (kasus), mereka

sanggup menggadai nyawa asalkan dapat masuk ke negara ini. Dalam

kejadian pada 3 Juli lalu misalnya, seramai tiga PATI Indonesia mati lemas

(tenggelam) dan 16 hilang di perairan Kota Tinggi, Johor selepas terjun

daripada bot (kapal) dalam usaha memasuki Malaysia.”16

B. “Question of Positive and Negative Images”

Berdasarkan penjelasan yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya,

penulis akan mengungkap temuan data positive dan negative images dalam

beberapa berita yang sudah dipilih. Dalam berita yang berjudul Pendatang

asing tanpa izin „bermasyarakat‟ di Malaysia, wartawan menuliskan

keterangan foto sebagai berikut:

“LAMBAKAN pekerja asing terutama PATI boleh mengundang masalah

sosial dan keselamatan yang serius kepada negara.”17

16

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018. 17

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431 diakses pada 17 Februari 2019.

 

Page 55: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

43

Jika ditelaah keterangan di atas menyajikan realitas PATI sebagai

sumber masalah sosial dan mengancam keselamatan negara Malaysia. Sejak

awal wartawan telah menampilkan realitas negatif bahwa banyaknya pekerja

asing di Malaysia yang berdampak buruk bagi negara. Wartawan sebagai

active recipient (penerima aktif) dalam memaknai peristiwa PATI ini

mencoba memengaruhi pembaca melalui kata yang menggambarkan PATI

adalah masalah serius bagi negara dan mengundang masalah sosial serta

keselamatan di Malaysia.

Realita tersebut memang terbukti ada beberapa oknum PATI yang tidak

hanya bekerja dan mencari nafkah, juga melakukan tindakan kriminal hingga

mengancam keselamatan warga Malaysia.

Asumsi tersebut dikuatkan dengan wawancara yang penulis lakukan

dengan Senior News Editor Kosmo! Online, yaitu Muhd. Zuki Pileh yang

mengatakan bahwa:

“PATI adalah masalah yang tidak pernah selesai di Malaysia. Dari satu

segi, majikan khususnya dalam sektor perladangan, perkilangan

(manufaktur) dan pembinaan memerlukan tenaga kerja warga asing kerana

kos (biaya) yang murah. Namun dari sisi lain, kebanjiran warga asing

menyebabkan peluang pekerjaan rakyat Malaysia semakin terhad

(terbatas) sekaligus mencetuskan masalah ekonomi dalam kalangan rakyat.

Mantan Ketua Polisi Negara, Tan Sri Musa Hassan pula berpendapat

kehadiran ramai PATI adalah antara puncak kes jenayah (kasus pidana)

seperti rompakan (perampokan) meningkat di negara ini. Perkara ini

berlaku apabila pekerja asing yang memasuki negara ini tidak mendapat

pekerjaan seperti yang diharapkan sedangkan mereka memerlukan wang

(uang) untuk meneruskan kelangsungan hidup. Masalah PATI juga

merugikan Malaysia dari segi pengaliran wang (uang) keluar negara

sekaligus melemahkan nilai ringgit. Menurut laporan, jumlah kiriman

wang (uang) yang dihantar balik oleh pekerja-pekerja asing ke negara asal

masing-masing pada tahun 2015 adalah sebanyak RM34.7 bilion. Pekerja

dari Indonesia mencatatkan jumlah kiriman wang (uang) tertinggi tahun

2015 iaitu (yaitu) sebanyak RM6.2 bilion, diikuti Bangladesh (RM4.6)

bilion, Nepal (RM3.6 bilion), India (RM1.9 bilion) dan Filipina (RM1.1

bilion).”18

Representasi melalui pemberitaan mengenai PATI ataupun pekerja

asing asal Indonesia secara terus menerus akan menyebabkan gambaran

negatif bagi pekerja asing asal Indonesia secara khusus dan bangsa Indonesia

18

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh

melalui whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018.

 

Page 56: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

44

secara umum. Kisah negatif PATI nyatanya lebih sering digarap oleh

wartawan Kosmo! Online. Wartawan sebagai penerima aktif disini memaknai

sendiri atas peristiwa yang terjadi, bahkan wartawan memiliki pandangan

khusus yang condong negatif tentang PATI asal Indonesia. Salah satunya

adalah Ahmad Shaherman Shamsuri selaku wartawan Kosmo! Online yang

menulis berita “Dua PATI cuba masuk ke negara menggunakan feri

penumpang gagal” saat ditanyai bagaimana pendapatnya atas perbedaan

PATI asal Indonesia dan negara lainnya, ia menuturkan bahwa:

“Mereka antara PATI yang teramai (paling banyak) berada di negara ini dan

juga paling ramai menggunakan laluan (jalur) air untuk masuk ke Malaysia

ini kerana (karena) mungkin sempadan (perbatasan) kedua-dua negara adalah

dekat. Selain itu, mereka juga banyak terlibat dengan kes-kes jenayah (kasus

pidana) di negara ini. Mereka seperti tidak serik (jera) masuk ke Malaysia

melalui laluan (jalur) yang tidak sah meskipun banyak kali ditahan pihak

berkuasa.”19

Berdasarkan pernyataan di atas ada beberapa poin yang menyatakan

bahwa PATI asal Indonesia memiliki gambaran negatif, diantaranya adalah

PATI asal Indonesia banyak terlibat kasus pidana di Malaysia dan mereka

banyak yang masuk ke Malaysia dengan jalur ilegal meskipun sudah banyak

yang ditahan pihak berkuasa.

Dalam berita yang berjudul “Pendatang asing tanpa izin bermasyarakat

di Malaysia,” Pengerusi Sekretariat Khidmat Imigran (SKI), Amir Pasirin

memberikan tanggapan mengenai kasus PATI yang dewasa ini semakin

leluasa tinggal di Malaysia meski tidak memiliki surat izin:

“Jika dahulu penempatan warga asing pada awal 1990 sangat jelas. Warga

Indonesia kebanyakannya tinggal di kawasan ladang atau tapak pembinaan

(tempat konstruksi), tetapi hari ini seperti ada kawasan tertentu sudah menjadi

„mini negara‟ mereka,” ujarnya.20

Pendapat Pengerusi Sekretariat Khidmat Imigran (SKI), Amir Pasirin di

atas semakin kuat dengan tanggapan yang diberikan oleh Senior News Editor

Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh ketika ditanyai pendapatnya atas respon

masyarakat Malaysia dengan hadirnya PATI asal Indonesia:

19

Wawancara dengan Jurnalis Kosmo! Online, Ahmad Shaherman Shamsuri melalui

whatsapp, Malaysia, pada 25 Januari 2019. 20

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-bermasyarakat-di-

malaysia-1.638431

 

Page 57: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

45

“Ya. Rakyat Malaysia kurang senang dengan kejadian jenayah (kejahatan)

seperti rompakan (perampokan) khususnya melibatkan warga Indonesia.

Sesetengah rakyat Malaysia juga bimbang (khawatir) apabila warga asing

mula (mulai) menguasai kegiatan ekonomi di beberapa lokasi utama sekitar

Kuala Lumpur. Di pusat bandar raya, lokasi didominasi warga asing

termasuklah Jalan Silang, Jalan Imbi, sekitar Pasar Pudu, Jalan Pasar serta

Masjid India, selain sekitar Chow Kit dan Kampung Baru terutama Jalan Raja

Alang dan Jalan Raja Bot. Warga asing majoritinya (mayoritas) dari

Indonesia dan Filipina terbabit (terlibat) dalam pelbagai (berbagai) aktiviti

(aktivitas) di lokasi tersebut khususnya sebagai pembantu atau tukang masak

di kedai makan, selain berniaga di pasar pagi dan pasar malam serta

perniagaan runcit (bisnis ritel).”21

Berdasarkan keterangan di atas dapat dipahami bahwa PATI asal

Indonesia direpresentasikan secara negatif hingga dianggap buruk di kalangan

rakyat Malaysia sehingga mereka kurang senang dengan PATI asal Indonesia

yang kini banyak terlibat dengan tindak kejahatan. Bahkan PATI banyak yang

menguasai perekonomian hingga meresahkan warga Malaysia.

Sisi positif yang terdapat dalam berita yang berjudul “Pendatang asing

tanpa izin bermasyarakat di Malaysia” adalah hadirnya pendapat Duta Besar

Republik Indonesia, yaitu Rusdi Kirana dalam menanggapi isu PATI asal

Indonesia yang membeludak di Malaysia. Wartawan tidak hanya menggali

informasi dari sisi Malaysia saja, juga dari pihak Indonesia. Selebihnya, isu

PATI yang diberitakan oleh Kosmo! Online menitikberatkan pada gambaran

yang negatif terutama PATI yang berasal dari Indonesia.

C. “Other Ways of Changing Representation”

Pada bagian ini, penulis akan melihat konteks representasi PATI asal

Indonesia bukan hanya berdasarkan teks berita, tapi juga berdasarkan institusi

media dan wartawan itu sendiri. Penulis akan menjabarkan bagaimana dan

mengapa wartawan Kosmo! Online selaku penerima aktif merepresentasikan

PATI asal Indonesia lebih dominan dibandingkan PATI asal negara lainnya.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa sistem pers dan politik yang dianut

oleh Malaysia sangat berbeda dengan Indonesia. Perbedaan sistem pers dan

politik yang berbeda tersebut sangat memengaruhi berita yang dibuat dan

21

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh

melalui whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018.

 

Page 58: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

46

disiarkan. Malaysia masih dianggap sebagai negara demokrasi semi

otoritarian, dimana pers tidak memiliki kebebasan penuh dalam bersuara.

Semua harus mendukung pemerintah dan tidak boleh memancing massa

untuk mengkritik pemerintahan. Oleh karena itu ketidakbebasan media di

Malaysia terpantau oleh organisasi sipil dunia. Malaysia berada di urutan ke-

145 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2018, turun satu

peringkat dari tahun lalu. Hal tersebut membuktikan bahwa kebebasan pers di

Malaysia masih sangat lemah.22

Bahkan media di Malaysia sering “diganggu” oleh pihak berkuasa

setiap kali mengeluarkan pendapat atau komentar yang tidak disenangi pihak-

pihak tertentu. Misalnya, portal media Sarawak Report dan The Edge tidak

bisa diakses publik atau diblokir setelah portal tersebut menyiarkan ulasannya

mengenai syarikat 1MDB.23

Berdasarkan sejumlah informasi di atas dapat dipahami bahwa mengapa

pers di Malaysia berbeda dengan Indonesia. Berita yang disiarkan tidak

terlihat „pedas‟ mengkritik terutama pada isu-isu tertentu yang berhubungan

dengan negara. Diketahui bahwa isu PATI bukanlah masalah kecil bagi

Malaysia, PATI sudah mencakup masalah Malaysia dengan berbagai negara

lainnya terutama Indonesia sebagai pengirim PATI terbanyak.

Selain pengaruh dari sistem pers dan politik negara, tindakan yang

menguatkan bagaimana berita diproduksi dapat berasal dari ruang redaksi

ataupun pribadi wartawan itu sendiri. Sebagai contoh jika orang-orang

feminisme bekerja di ruang redaksi, semakin sulit untuk menggunakan

stereotip bahwa „wanita selalu menjadi korban yang tidak berdaya dan lebih

lemah dibandingkan pria‟. Begitu pula dengan wartawan Kosmo! yang

merupakan warga Malaysia, maka akan sulit untuk menggunakan stereotip

bahwa PATI asal Indonesia menguntungkan bagi Malaysia dan memberitakan

hal yang positif mengenai PATI.

22

Malaysia kini, Press Freedom Index: M'sia drops a rank, affected by China media control

model, https://www.malaysiakini.com/news/421513 diakses pada 17 Februari 2019 pukul 22.15

WIB. 23

Salleh Buang, Kebebasan Media: Dimana Malaysia?,

http://www.utusan.com.my/rencana/utama/kebebasan-media-di-mana-malaysia-

1.786089#ixzz5jyIfsqNt diakses pada 17 Februari 2019 pukul 23.00 WIB.

 

Page 59: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

47

Dalam proses redaksi Kosmo! versi cetak ataupun Kosmo! Online,

Pengarang Kosmo! memiliki hierarki yang tertinggi dalam pemilihan isu

berita. Proses editorial meeting diadakan pada pukul 16.00 petang waktu

Malaysia setiap hari dan dihadiri oleh pengarang Kosmo!, penolong-penolong

pengarang Kosmo!, pengarang berita, pengarang tugasan, pengarang

ekonomi, pengarang luar negara dan pengarang sukan. Salah satu tujuan

utama rapat tersebut adalah untuk memilih berita frontpage Kosmo! keesokan

harinya.24

“Sama seperti proses pemerolehan berita (news gathering) oleh media

massa lainnya, berita di Kosmo! Online dihasilkan oleh jurnalis Kosmo!

versi cetak. Kosmo! mempunyai wakil jurnalis di kesemua (semua) 13 buah

negeri di Malaysia selain di ibu pejabat (kantor pusat) Kosmo! di Kuala

Lumpur.”25

Berdasarkan pernyataan di atas oleh Senior News Editor Kosmo!

Online, berita Kosmo! Online diperoleh melalui jurnalis yang sama dengan

jurnalis Kosmo! cetak. Berita dihasilkan oleh jurnalis yang tersebar di 13

negeri di Malaysia. Selain itu, setiap media memiliki struktur dan fungsi yang

berbeda. Kosmo! sendiri dalam memilih isu berita, termasuk seluruh proses

redaksi ditentukan oleh Pengarang Kosmo! (Pimpinan Redaksi) selaku

pemegang kekuasaan tertinggi.26

Proses pemaknaan oleh wartawan tidak luput dari proses pencarian

berita di lapangan, terutama bagaimana sumber-sumber didapatkan.

“Cara untuk dapatkan berita adalah melalui tugasan dan pelbagai (berbagai)

sumber. Rajin bertanya sumber jika ada isu menarik. Bagi kes (kasus) PATI,

wartawan dimaklumkan (diinformasikan) oleh Jabatan Imigresen Malaysia

mengenai operasi yang dijalankan jabatan itu.”27

24

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018. 25

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018. 26

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018. 27

Wawancara dengan Jurnalis Kosmo! Online, Taufik Salimin melalui whatsapp, Malaysia,

pada 25 Januari 2019.

 

Page 60: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

48

“Kami akan membuat rujukan (referensi) bersama pihak berkuasa terlebih

dahulu iaitu (yaitu) sumber sahih (asli) kami sama ada Polis Diraja (Polisi

Kerajaan) Malaysia, Pasukan Polis Marin (Polisi Laut), Maritim Malaysia

(APMM) atau Jabatan Imigresen (Imigrasi).”28

Berdasarkan pernyataan dua jurnalis Kosmo! di atas dapat dipahami

bahwa jurnalis dalam proses pembuatan berita memfokuskan rujukan pada

pihak berkuasa terlebih dahulu. Pernyataan pertama yaitu Taufik Salimin

selaku jurnalis yang menulis berita “5 PATI Indonesia ditahan Cuba Masuk

Malaysia tanpa Dokumen Sah” menyatakan bahwa jurnalis diberi informasi

oleh pihak Jabatan Imigresen saat operasi dijalankan.

Kemudian Ahmad Shaherman Shamsuri selaku jurnalis berita “Dua

PATI Cuba Masuk ke Negara Menggunakan Feri Penumpang Gagal”

mengungkapkan bahwa ia memilih untuk membuat rujukan informasi dari

pihak berkuasa terlebih dahulu yaitu Polis Diraja Malaysia, Pasukan Polis

Marin, Maritim Malaysia (APMM) atau Jabatan Imigresen.

Kosmo! Online tidak hanya sesekali dalam menampilkan isu PATI

sebagai beritanya. Isu PATI khususnya asal Indonesia sering disiarkan oleh

Kosmo! Online ialah karena jumlah pendatang asal Indonesia yang sangat

banyak di Malaysia. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Senior News Editor

Kosmo! Online:

“Jumlah warga Indonesia yang ramai di Malaysia menyebabkan berita

PATI khususnya asal Indonesia menjadi penting untuk disiarkan. Rakyat

Indonesia di Malaysia mungkin berminat membaca berita berkaitan PATI

tersebut, dengan itu mampu meningkatkan rating pembaca Kosmo!

Online.”29

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui Kosmo! Online

memiliki tujuan tertentu dalam memberitakan PATI asal Indonesia

dibandingkan PATI asal negara lainnya, yaitu untuk mendorong rating yang

tinggi. Selain itu diketahui bahwa ada pesan tersirat dibalik pemberitaan

PATI yang terus-menerus diberitakan oleh Kosmo! yaitu mengingatkan

28

Wawancara dengan Jurnalis Kosmo! Online, Ahmad Shaherman Shamsuri melalui

whatsapp, Malaysia, pada 25 Januari 2019. 29

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018.

 

Page 61: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

49

Kerajaan Malaysia dan pemerintah negara yang bersangkutan untuk tidak

menyepelekan masalah PATI dan juga memberikan peringatan kepada PATI

khususnya asal Indonesia untuk mematuhi peraturan yang ada.

Berikut merupakan jawaban editor dan jurnalis yang menguatkan

pendapat peneliti atas pertanyaan “Apa yang ingin disampaikan Kosmo!

Online kepada masyarakat Malaysia mengenai pemberitaan kasus PATI?”:

“Kosmo! mahu (mau) memaparkan apakah tindakan yang telah diambil

kerajaan terhadap PATI yang menimbulkan kegusaran (gangguan) Rakyat

Malaysia selama ini sekaligus memberi amaran (peringatan) kepada PATI

yang mungkin membaca akhbar (koran) ini. Penyiaran berita berkaitan

jenayah (kejahatan) dan masalah sosial akibat kebanjiran PATI pula mampu

mengingatkan pihak kerajaan Malaysia dan negara-negara terlibat supaya

tidak mengambil mudah masalah PATI.”30

“Jika ingin datang sama ada melawat (mengunjungi) atau bekerja haruslah

mengikuti laluan (rute) yang sah kerana (karena) pasukan kesalamatan

malaysia senantiasa bersiap sedia untuk berdepan dengan PATI. Tiada

(tidak) jalan mudah untuk meloloskan diri.”31

D. Interpretasi Penelitian

Setelah berita dianalisis sebelumnya, pada bagian ini penulis akan

memberikan pandangan teoritis mengenai hasil permasalahan ini. Pada bab I

sudah dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

representasi Kosmo! Online melalui teks berita yang dibuat mengenai isu

pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia di Malaysia. Penelitian ini

menggunakan tiga teks berita sebagai data utama, yaitu pada tanggal 31

Maret 2018 dengan judul “Pendatang Asing Tanpa Izin bermasyarakat di

Malaysia,” 27 April 2018 dengan judul “Dua PATI cuba masuk ke negara

menggunakan feri penumpang gagal” dan pada tanggal 8 September 2018

dengan judul “5 PATI Indonesia ditahan cuba masuk Malaysia tanpa

dokumen sah.”

Penulis melakukan penelitian ini untuk mencari kebenaran berdasarkan

fakta. Penulis telah menggunakan paradigma interpretatif penulis karena

30

Wawancara pribadi dengan Senior News Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh melalui

whatsapp, Malaysia, pada 9 Desember 2018. 31

Wawancara dengan Jurnalis Kosmo! Online, Ahmad Shaherman Shamsuri melalui

whatsapp, Malaysia, pada 25 Januari 2019.

 

Page 62: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

50

hanya ingin memaknai representasi sebuah isu dalam konteks berita. Makna

dalam hal ini terdapat kaitannya dengan model resepsi aktif dimana penulis

melihat wartawan secara langsung melihat sebuah peristiwa dan aktif sebagai

penerima dan juga aktif memaknai peristiwa tersebut sehingga memiliki

pemaknaan tersendiri.

Penulis telah menganalisis isu ini dengan teori representasi yang

dikenalkan oleh Gill Branston dan Roy Stafford yang terdiri dari tiga sub

bagian, yaitu representation and the real, question of positive and negative

images, dan other ways of changing representation.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis melihat adanya unsur

representasi yang negative pada PATI asal Indonesia dibandingkan asal

negara lainnya. Kosmo! Online merepresentasikan PATI asal Indonesia

melalui teks berita yang ditunjukan melalui pemilihan dan kutipan

narasumber yang kurang berimbang, isi berita yang hanya berfokus pada

proses penangkapan ataupun kejahatan PATI khususnya asal Indonesia, dan

beberapa kalimat yang terlihat secara negatif akan PATI secara massif

meskipun tidak secara terang-terangan.

Melalui kutipan narasumber yang digunakan seringkali hanya

memfokuskan pada pihak berwenang saja, seperti Polis Diraja Malaysia,

Pasukan Polis Marin, Maritim Malaysia (APMM) atau Jabatan Imigresen.

Hanya sekali saja wartawan mencantumkan Duta Besar Indonesia di Kuala

Lumpur sebagai narasumber. Terlihat sekali bahwa isu PATI asal Indonesia

hanya fokus terhadap bagaimana PATI tanpa izin bekerja maupun paspor

gagal memasuki wilayah Malaysia karena tertangkap oleh pihak berwenang.

Adapun berita yang dibuat oleh wartawan Kosmo! Online yang

dianalisis penulis terdapat unsur koerseduksi, resepsi aktif dalam beberapa

berita. Dalam teori resepsi aktif, koerseduksi melihat bahwa wartawan dalam

menulis berita menggunakan aspek emosional supaya khalayak seolah-olah

percaya dengan apa yang ia tulis. Wartawan menciptakan sebuah cerita agar

pesan yang ia inginkan sampai kepada pembaca sesuai dengan keinginannya.

Hal ini penulis dapati khususnya pada berita berjudul “Pendatang asing tanpa

izin bermasyarakat di Malaysia,” wartawan sebagai penerima aktif mencoba

 

Page 63: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

51

memengaruhi pembaca dengan membuat cerita dengan unsur human interest

didalamnya agar pesan yang disampaikan dapat sampai kepada pembaca.

Sedangkan penulis tidak menemukan temuan pada teori resepsi aktif

lainnya, yaitu panacea, bullet and boomerang effect, dan negotiation.

 

Page 64: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

52

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah proses penelitian dan melakukan wawancara dengan Senior News

Editor Kosmo! Online, Muhd. Zuki Pileh, jurnalis Kosmo! Online, Taufik

Salimin dan Ahmad Shaherman Shamsuri. Hasil analisis yang sudah

dilakukan oleh penulis pada Bab IV, maka penulis dapat menarik hasil

penelitian terhadap bagaimana Kosmo! Online merepresentasikan isu

pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia yaitu dengan memaknai isi

teks dalam beberapa berita terpilih.

1. Kosmo! Online kerap kali merepresentasikan PATI asal Indonesia di

Malaysia yang digambarkan tidak memedulikan peraturan bahkan nyawa

dengan memasuki Malaysia secara ilegal, bahkan terlibat dengan

kegiatan ilegal.

2. Wartawan memaknai PATI asal Indonesia secara khusus dan istimewa

dibandingkan PATI asal negara lainnya. Terdapat aspek coerseduction

(koerseduksi), resepsi aktif dengan menyisipkan nilai human interest

yang dibangun wartawan melalui Kisah Shafrizal dan diperkuat dengan

dicantumkannya kutipan langsung dan keterangan pada foto.

3. Kosmo! Online merepresentasikan realitas yang ada, yakni berdasarkan

data yang ada pekerja asing asal Indonesia tercatat paling banyak di

Malaysia. Namun, jika melihat data banyak pekerja asing di Malaysia

bukan berasal dari Indonesia saja. Selain itu disayangkan berita yang

dituliskan wartawan Kosmo! Online hanya berfokus pada kisah PATI

saja. Padahal dibalik itu, berdasarkan realita yang ada banyak peran

majikan yang mempekerjakan pekerja asing ilegal di Malaysia.

Kenyataan yang ada PATI dan majikan lebih memilih jalur ilegal karena

proses panjang dan biaya yang cukup tinggi.

4. Realitas lain yang ditampilkan wartawan Kosmo! Online melalui kutipan

wawancara dengan Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur

bahwa pihak Indonesia turut andil dalam usaha mengurangi PATI di

 

Page 65: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

53

Malaysia, meskipun masih dalam sebuah wacana saja. Berbanding

terbalik dengan tanggapan Ketua Pengarah Jabatan Imigresen, Datuk Seri

Mustafar Ali yang menyebutkan data dan usaha yang sudah dilakukan

selama ini. Wartawan menggambarkan bahwa pihak Malaysia lebih

serius menanggapi kasus PATI ini.

5. Pers di Malaysia tidak memiliki kebebasan, sehingga wartawan melalui

beritanya terlihat lebih berhati-hati dalam memberitakan isu PATI yang

cukup menjadi pemasalahan bagi Kerajaan Malaysia. Wartawan Kosmo!

dalam memberitakan PATI asal Indonesia tidak ada satupun kata yang

mengkritik ataupun memberikan saran atas upaya pihak berwenang

dalam memberantas PATI di Malaysia. Oleh karena itu pemberitaan

seringkali hanya fokus pada operasi penangkapan saja.

6. PATI asal Indonesia digambarkan dengan gambaran yang dominan

negatif, diantaranya adalah PATI asal Indonesia banyak terlibat kasus

pidana di Malaysia dan mereka banyak yang masuk ke Malaysia dengan

jalur ilegal meskipun sudah banyak yang ditahan pihak berkuasa.

7. Kosmo! Online memiliki tujuan tertentu dalam memberitakan PATI asal

Indonesia dibandingkan PATI asal negara lainnya, yaitu untuk

mendorong rating yang tinggi. Selain itu diketahui bahwa ada pesan

tersirat dibalik pemberitaan PATI yang terus menerus diberitakan oleh

Kosmo! yaitu mengingatkan kerajaan Malaysia dan pemerintah negara

yang bersangkutan untuk tidak menyepelekan masalah PATI dan juga

memberikan peringatan kepada PATI khususnya asal Indonesia untuk

mematuhi peraturan yang ada.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan implikasi dari

penelitian ini bahwa Kosmo! Online merepresentasikan isu pendatang asing

tanpa izin (PATI) karena hal tersebut sebuah masalah di Malaysia dan

wartawan ingin menyuarakan kepada PATI bahwa jika ingin memasuki

Malaysia ikuti sesuai prosedur yang ada, pihak negara bersangkutan yang

menjadi pemasok PATI diharapkan lebih menanggapi masalah ini dan

mengingatkan Kerajaan Malaysia untuk tidak lalai mengatasi permasalahan

 

Page 66: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

54

ini. Pekerja asing telah menjadi isu besar bagi pemerintahan khususnya

Jabatan Imigresen Malaysia. Pejabat imigrasi ataupun polisi berkoordinasi

dengan wartawan dalam menyebarkan informasi penangkapan PATI.

Bagi media dalam memberitakan isu yang menyangkut negara lain

sebaiknya mencantumkan narasumber dari kedua belah pihak agar beritanya

berimbang.

C. Saran

Saran yang ingin penulis berikan setelah menganalisis berita isu PATI

asal Indonesia di Malaysia pada Kosmo! Online, ialah:

1. Kosmo! Online sebagai salah satu media online yang banyak diminati

Warga Malaysia karena tampilannya yang fresh dan beritanya yang

padat, sangat disayangkan jika berita PATI asal Indonesia tidak disertai

dengan narasumber dari pihak kedutaan maupun pemerintah Indonesia.

2. Berita mengenai PATI bisa diambil dari beberapa angle. Diharapkan

Kosmo! Online tidak hanya berfokus pada operasi proses penangkapan

saja dan menyudutkan PATI.

3. Kosmo! Online sebaiknya juga berfokus mengambil berita dari sisi agen

pekerja yang menyediakan pekerjaan di Malaysia, sehingga PATI asal

Indonesia berbondong-bondong datang ke Malaysia untuk mencari

nafkah. Hal tersebut dapat menjadikan media berimbang dan pastinya

mengundang publik untuk mencari tahu berita. Sehingga media tidak

hanya melihat dari sisi negatif PATI saja yang datang secara illegal ke

Malaysia.

4. Masyarakat selaku pembaca diharapkan lebih selektif dalam memaknai

berita dengan mendalami kalimat dan makna berita, juga mencari sumber

informasi lainnya yang lebih akurat.

 

Page 67: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

DAFTAR PUSTAKA 1. Buku

Ambardhi, Kuskridho. dkk. Kualitas Jurnalisme Publik di Media Online:Kasus

Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2017. h. 1.

Bakti, Andi Faisal. Communication and Family Planning in Islam in Indonesia:

South Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development Program.

Leiden: INIS. 2004. h. 39-117.

-- . Nation Building Kontribusi Muslim dalam Komunikasi Lintas Agama dan

Budaya terhadap Kebangkitan Bangsa Indonesia. Tangerang Selatan: Churia

Press. 2010. h. 59-60.

Branston, Gill, dan Stafford, Roy. The Media Student's Book. Abingdon:

Routledge. Cet. V, 2010. h. 106-122.

-- . The Media Student's Book. London: Routledge. Cet. III, 2003, h. 97-103.

Brighton, Paul, dan Dennis, Foy. News Values. California: SAGE Publications.

2007. h. 11.

Busa, M. Grazia. Introducing the Language of the News: A Student's Guide.

Abingdon: Routledge. 2014. h. 25.

Collins, Ross F. Editing Across Media:Content and Process for print and online.

London: McFarland & Company Inc Publisher. 2013. h. 3-4.

Daymon, Christine, dan Holloway, Immy. Metode-metode Riset Kualitatif dalam

Public Relations dan Marketing Communications. Yogyakarta: Penerbit

Bentang. Cet. I. 2008. h. 5-6.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS

Yogyakarta. 2001. h. 113-114.

Hall, Stuart. Representation: Cultural Representation and Signifying Practices.

London: Sage Publications. 1997. h. 1-15.

Suwendra, I Wayan. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial,

Pendidikan, Kebudayaan, dan Keagamaan. Bali: Nilacakra. 2018. h. 62.

JA, Denny. Melewati Perubahan. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta. 2006. h. 67.

K., Septiawan Santana. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia. 2017. h. 231-232.

Manzilati, Asfi. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan

Aplikasi. Malang: UB Press. 2017. h. 3-4.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. 2010. h. 6.

Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenada

Media Grup. 2014. h. 164-165.

 

Page 68: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta. Cet. II.

2008. h. 35-132.

Rolnicki, Tom E. dkk. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup. 2008. h. 3.

Sterling, Christopher H. Encyclopedia of Journalism. California: SAGE

Publications. 2009. h. 687.

Suhandang, Kustadi. Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk & Kode

Etik. Bandung: Nuansa. 2010. h. 43- 64.

Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia. Cet. I. 2015. h.

91.

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia. 2011. h.

46-67.

Tapsir, Siti Hamisah. dkk. Foreign Labour in Malaysia: Selected Works.

Putrajaya: Ministry of Higher Education. 2017. h. 13.

Wahab, Juliana Abdul. Media Komunikasi dan Wacana Globalisasi di Malaysia.

Pulau Pinang: Penerbit Universiti Sains Malaysia. 2012. h. 114.

2. Jurnal

Ahmad, Rusniah, dan Ajis, Mohamed Naiem, dan Awang, S. “Permasalahan

Pendatang Asing Tanpa Izin di Malaysia dari Aspek Sosial dan

Perundangan.” Jurnal undang-undang Malaysia. Vol. 26, no. 2 (2014): h.

176.

Handayani, Dwi Wahyu. “Dinamika Kerjasama Indonesia dan Malaysia tentang

Penempatan dan Perlindungan Kerja.” Jurnal Sosiologi. Vol. 17, no.1

(2018): h. 31-41.

Sukimi, Mohamad Fauzi, dan Sarifin, Muhd Ridhwan. “Negara, undang-undang

dan tenaga kerja asing: antara ideal dan reality di Malaysia.” Malaysian

Journal of Society and Space. Vol. 10, no. 1 (2014): h. 101-109.

Othman, M.B. “Illegal Immigrant Issue In Malaysia : A Review From an Islamic

Perspective.” South East Asia Journal of Contemporary Business Economics

and Law. Vol. 10, no. 4 (2016): h. 33.

3. Skripsi

Aulia, Mala Himatul. “Representation of Native American in the Novel the

Absolutely True Diary of a Part-Time Indian.” Skripsi Fakultas Adab dan

Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

Sawitri, Anisha Meydi. “Representation of muslims-American in Barrack

Obama‟s Speech at Islamic Society of Baltimor, Maryland Mosque on 3,

2016: a Critical Discourse Analysis.” Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

 

Page 69: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

4. Website

Ahmad Mohd Hafizi. “Pendatang asing tanpa izin bermasyarakat di Malaysia.”

http://www.kosmo.com.my/jurnal/pendatang-asing-tanpa-izin-

bermasyarakat-di-malaysia-1.638431 diakses pada 17 Februari 2019 pukul

19.00 WIB.

-- . “Warga asing menceroboh kek ekonomi rakyat Malaysia.”

http://www.kosmo.com.my/jurnal/warga-asing-menceroboh-kek-ekonomi-

rakyat-malaysia-1.638436 diakses pada 07 April 2018 pukul 17. 10 WIB.

Desa Ahmad Isyafiq Mad. “PATI ditangkap ketika pandu Proton Saga curi.”

http://www.kosmo.com.my/negara/pati-ditangkap-ketika-pandu-proton-saga-

curi-1.567929 diakses pada 08 April 2018 pukul 10.00 WIB.

Ghafa Muhammad Ayman. “23 PATI Indonesia tanpa dokumen perjalanan sah

ditahan.” http://www.kosmo.com.my/negara/23-pati-indonesia-tanpa-

dokumen-perjalanan-sah-ditahan-1.635458 diakses pada 19 April 2018 pukul

10.30 WIB.

Kosmo! Online. “Informasi umum mengenai Kosmo! Online.”

http://www.kosmo.com.my/special/info/mengenai-kami-1.468187 diakses

pada 7 Oktober 2018 pukul 09.47 WIB.

Kumpulan Utusan. “Sejarah Utusan Group dan Kosmo! Online.”

http://www.utusangroup.com.my/business/products/online diakses pada 28

Maret 2018 pukul 12.00 WIB.

-- .“Struktur Editorial.” http://www.utusangroup.com.my/corporate/editorial

diakses pada 25 Desember 2018 pukul 23.30 WIB.

Salimin Taufik. “5 PATI Indonesia ditahan cuba masuk Malaysia tanpa dokumen

sah.” http://www.kosmo.com.my/negara/5-pati-indonesia-ditahan-cuba-

masuk-malaysia-tanpa-dokumen-sah-1.744080 diakses pada 17 Februari

2019 pukul 22.40 WIB.

Shamsuri Ahmad Shaherman. “Dua PATI cuba masuk ke negara menggunakan

feri penumpang gagal.” http://www.kosmo.com.my/negara/dua-pati-cuba-

masuk-ke-negara-menggunakan-feri-penumpang-gagal-1.659559 diakses

pada 17 Februari 2019 pukul 20.30 WIB.

 

Page 70: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

LAMPIRAN

 

Page 71: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 72: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 73: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 74: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 75: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 76: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 77: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 78: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 79: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 80: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 81: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 82: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

 

Page 83: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Transkrip Wawancara

Wawancara dengan Senior News Kosmo! Online [6:52 AM, 12/9/2018]

Nama: Muhd Zuki Pileh

Posisi: Senior News Editor (Pengarang Berita Kanan Kosmo)

E-mail: [email protected]

1. Bagaimana awal mula berdirinya Kosmo! Online?

2. Apa kelebihan media Kosmo! Online dengan yang lainnya?

3. Apa ideologi Kosmo! Online?

4. Apa visi misi Kosmo! Online?

Jawaban 1-4:

Sejarah Kosmo! Online bermula dengan pelancaran akhbar Kosmo! versi cetak pada 30

Ogos 2004 oleh Perdana Menteri Malaysia ketika itu, Tun Abdullah Ahmad Badawi di

Bangi, Selangor.

Kosmo! Online pula dilancarkan empat tahun kemudian iaitu pada tahun 2008. Kosmo!

Online kini meliputi laman web, Facebook, Instagram dan TVKosmo yang boleh ditonton

menerusi Facebook dan laman web Kosmo!.

Kosmo! versi cetak dan Kosmo! Online berjalan seiring, malah berkongsi visi dan falsafah

yang sama. Selain menyiarkan berita terkini secara masa nyata (real time), Kosmo! Online

juga menyiarkan berita dan rencana terpilih daripada akhbar versi cetak. Tujuannya adalah

untuk mempromosikan bahan-bahan menarik supaya pembaca membeli akhbar Kosmo! di

pasaran.

Menjadi akhbar harian bahasa Melayu No. 1 di Malaysia sejak tahun 2015, Kosmo! telah

mengalami pelbagai transformasi sehingga berjaya mendapat tempat dalam kalangan

pembaca.

Diterbitkan di bawah syarikat Utusan Melayu (M) Berhad, Kosmo! menyasarkan golongan

generasi muda yang kontemporari, moden dan aktif dalam kehidupan seharian dengan

menampilkan konsep akhbar harian dan majalah.

Bergerak seiring dengan slogan Suara Kontemporari, pembaca Kosmo! bukan sahaja terdiri

daripada lingkungan pembaca Melayu malah merangkumi pelbagai kaum di Malaysia

termasuk Cina dan India.

Dalam usaha mencapai kejayaan seperti hari ini, banyak cabaran telah dilalui termasuk

untuk membangunkan karakter dan identiti akhbar bagi menjadikan Kosmo! berbeza serta

lebih hebat daripada akhbar-akhbar lain.

 

Page 84: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Antara anugerah dan kejayaan yang pernah dicapai Kosmo! termasuklah Hadiah Kajai

Anugerah Kewartawanan Malaysia MPI-Petronas tahun 2004 dan 2006, Anugerah Akhbar

Pengguna Terbaik 2006 dan Hadiah Wartawan Muda A. Samad Ismail.

Kedua-dua akhbar Kosmo! dan Kosmo! Online juga mempunyai pendapatan iklan masing-

masing.

5. Apa saja penghargaan yang sudah didapatkan Kosmo! Online?

Setakat ini Kosmo! Online menerusi segmen TVKosmo! buat julung-julung kalinya

mengungguli kategori Dokumentari Video Terbaik menerusi dua pencalonan pada Malam

Wartawan Malaysia 2018 bersempena Hadiah Kewartawanan Malaysia (HKM) Malaysian

Press Institut (MPI)-Petronas 2017 yang diadakan pada 12 Julai 2018.

Kemenangan tempat pertama dimenangi oleh TVKosmo! menerusi video laporan khas

bertajuk Merindu Merapoh, sekali gus membawa pulang wang tunai berjumlah RM10,000,

trofi dan sijil penghargaan.

Merindu Merapoh dihasilkan oleh tiga wartawan Kosmo! dan dua jurugambar iaitu Mohd.

Hafizi Ahmad, Ameen Azizul Aziz, Muhammad Haikal Abdul Rahman, Djohan Shahrin

Shah Sabli dan Mohd. Riduan Rizal Ahmad.

6. Adakah arti khusus rating bagi Kosmo! Online?

Menurut ComScore Inc pada Julai 2018, laman web Kosmo! (www.kosmo.com.my) berada

pada kedudukan ke-19 dalam senarai Top 20 portal berita di Malaysia yang diakses

menggunakan mobile devices. Ia mencatat bilangan pembaca unik seramai 682.000.

7. Siapa sasaran pembaca dari Kosmo! Online?

Sasaran utama Kosmo! Online adalah golongan muda berumur 18 hingga 40 tahun kerana

kumpulan ini lebih terdedah kepada teknologi telefon pintar dan internet. Majoriti pembaca

adalah daripada kaum Melayu tetapi bahan-bahan Kosmo! Online turut disasarkan kepada

kaum-kaum lain di Malaysia seperti Cina dan India, selain rakyat Malaysia yang belajar

atau tinggal di luar negara.

[6:54 AM, 12/9/2018] Zuki Pileh Senior News Kosmo! Online:

8. Bagaimana alur pembuatan berita di Kosmo! Online hingga diterima oleh

masyarakat? Siapa saja yang terlibat dari awal hingga berita di publish?

Sama seperti proses pemerolehan berita (news gathering) oleh media massa lain, berita di

Kosmo! Online dihasilkan oleh jurnalis Kosmo! versi cetak. Kosmo! mempunyai wakil

jurnalis di kesemua 13 buah negeri di Malaysia selain di ibu pejabat Kosmo! di Kuala

Lumpur.

 

Page 85: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Selepas berita ditulis oleh jurnalis, ia akan disunting oleh News Editor sebelum disiarkan

Kosmo! Online. Bagi Kosmo! versi cetak, layout sesuatu bahan berita dihasilkan oleh pereka

grafik. Selepas itu barulah ia diluluskan untuk dicetak dan diedarkan di Semenanjung

Malaysia. Kosmo! tidak diedarkan di Sabah dan Sarawak.

9. Adakah kriteria khusus terkait berita yang layak dan tidak layak diberitakan?

Hanya berita yang menarik dan mempunyai news value yang tinggi akan disiarkan. Berita

yang tidak menarik, tersalah fakta atau terdedah kepada tindakan saman di mahkamah tidak

layak disiarkan.

10. Siapa yang berpengaruh dalam pemilihan isu berita tertentu di Kosmo! Online?

Individu yang berpengaruh dalam pemilihan isu berita tertentu ialah Pengarang Kosmo,

Pengarang Berita Kosmo dan Pengarang Kosmo! Online sendiri.

11. Apakah pemilik media berpengaruh dalam pemilihan isu berita?

Tidak ada campur tangan pemilik media dalam hal ini setakat ini. Pengarang Kosmo

menduduki hierarki tertinggi dalam pemilihan isu berita.

12. Bagaimana proses editorial meeting? Berapa kali dilakukan dalam seminggu?

Siapa saja yang hadir dalam meeting tersebut?

Editorial meeting diadakan pada pukul 4 petang setiap hari. Ia dihadiri Pengarang Kosmo,

Penolong-Penolong Pengarang Kosmo, Pengarang Berita, Pengarang Tugasan, Pengarang

Ekonomi, Pengarang Luar Negara dan Pengarang Sukan.

[6:58 AM, 12/9/2018] Zuki Pileh Senior News Kosmo! Online:

13. Apa saja yang dibahas dalam editorial meeting tersebut?

Salah satu tujuan utama meeting tersebut adalah untuk memilih berita frontpage Kosmo

keesokan harinya.

14. Setiap media memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Bagaimana struktur

redaksi (editorial) di Kosmo! Online? Siapa yang memegang kuasa tertinggi?

Pengarang Kosmo memegang kuasa tertinggi diikuti Pengarang Berita dan Pengarang

Kosmo Online. Kosmo Online dan Kosmo versi cetak ditadbir oleh individu yang sama.

15. Bagaimana Kosmo! Online melihat kes Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) di

Malaysia?

PATI adalah masalah yang tidak pernah selesai di Malaysia. Dari satu segi, majikan

khususnya dalam sektor perladangan, perkilangan dan pembinaan memerlukan tenaga kerja

warga asing kerana kos yang murah.

 

Page 86: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Namun dari sisi lain, kebanjiran warga asing menyebabkan peluang pekerjaan rakyat

Malaysia semakin terhad sekali gus mencetuskan masalah ekonomi dalam kalangan rakyat.

Mantan Ketua Polis Negara, Tan Sri Musa Hassan pula berpendapat kehadiran ramai PATI

adalah antara punca kes jenayah seperti rompakan meningkat di negara ini. Perkara ini

berlaku apabila pekerja asing yang memasuki negara ini tidak mendapat pekerjaan seperti

yang diharapkan sedangkan mereka memerlukan wang untuk meneruskan kelangsungan

hidup.

Masalah PATI juga merugikan Malaysia dari segi pengaliran wang ke luar negara sekali gus

melemahkan nilai ringgit.

Menurut laporan, jumlah kiriman wang yang dihantar balik oleh pekerja-pekerja asing ke

negara asal masing-masing pada tahun 2015 adalah sebanyak RM34.7 bilion.

Pekerja dari Indonesia mencatatkan jumlah kiriman wang tertinggi tahun 2015 iaitu

sebanyak RM6.2 bilion, diikuti Bangladesh (RM4.6) bilion, Nepal (RM3.6 bilion), India

(RM1.9 bilion) dan Filipina (RM1.1 bilion).

16. Menurut Anda, adakah perbedaan PATI asal Indonesia dengan PATI asal

negara lain?

PATI Indonesia lebih ramai berbanding PATI dari negara-negara lain. Mereka juga lebih

mudah berkomunikasi dengan penduduk tempatan kerana menggunakan bahasa yang sama

iaitu bahasa Melayu.

17. Adakah hal yang menarik dari isu PATI khususnya asal Indonesia? Sehingga

Kosmo! Online memberitakannya?

Jumlah warga Indonesia yang ramai di Malaysia menyebabkan berita PATI khususnya asal

Indonesia menjadi penting untuk disiarkan. Rakyat Indonesia di Malaysia mungkin

berminat membaca berita berkaitan PATI tersebut, dengan itu mampu meningkatkan rating

pembaca Kosmo Online.

[7:00 AM, 12/9/2018] Zuki Pileh Senior News Kosmo! Online:

18. Bagaimana pendapat Anda mengenai PATI asal Indonesia yang seringkali

masuk ke wilayah Malaysia secara ilegal?

Mudahnya mencari rezeki adalah antara punca PATI Indonesia sering memasuki Malaysia

secara ilegal. Mereka mungkin terpengaruh dengan cerita-cerita rakyat Indonesia mendapat

gaji sehingga RM5,000 sebulan atau kisah mereka yang datang dalam keadaan miskin tetapi

pulang ke Indonesia sebagai orang kaya.

Dalam sesetengah kes, mereka sanggup menggadai nyawa asalkan dapat masuk ke negara

ini. Dalam kejadian pada 3 Julai lalu misalnya, seramai tiga PATI Indonesia mati lemas dan

 

Page 87: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

16 hilang di perairan Kota Tinggi, Johor selepas terjun daripada bot dalam usaha memasuki

Malaysia.

Sehingga September tahun lalu, jumlah pekerja asing yang bekerja di Malaysia secara sah

seramai 1.73 juta orang dari pelbagai negara seperti Indonesia, Nepal, Bangladesh,

Myanmar, Pakistan dan China. Jumlah PATI pula adalah dua kali ganda lebih tinggi,

sebahagian besarnya adalah dari Indonesia.

19. Menurut Anda, apakah letak geografis Malaysia dan Indonesia yang berdekatan

menjadi salah satu faktor banyaknya PATI asal Indonesia yang menceroboh masuk

ke wilayah Malaysia?

Sudah tentu faktor jarak dan budaya serumpun mempengaruhi kebanjiran PATI Indonesia

di Malaysia. Sebahagian mereka datang menggunakan laluan tikus yang didalangi sindiket

sama ada melalui laut atau hutan.

Namun, sekarang kebanyakan mereka hanya naik feri atau pesawat menggunakan pas

pelancong atau pelajar.

Penggunaan sindiket juga semakin berkurangan kerana mereka sudah tahu cara yang lebih

mudah iaitu gunakan sahaja alasan melancong sehingga tempoh luput pasport, selepas itu

mereka akan bergerak secara haram.

20. Bagaimana pendapat Anda mengenai representasi kasus PATI asal Indonesia

akhir-akhir ini di Malaysia?

Kes jenayah melibatkan warga asing dilaporkan berlaku hampir setiap hari mutakhir ini.

Antara kes yang melibatkan warga Indonesia berlaku pada 11 November 2018 di George

Town, Pulau Pinang. Dalam kejadian itu, tiga penjenayah warga Indonesia tidak sempat

menikmati hasil samun apabila kesemuanya mati ditembak selepas cuba menyerang polis

yang ingin memberkas mereka dalam kejadian di hutan Puncak Bukit Mutiara, Tanjong

Bunga di George Town.

Kejadian pada pukul 4.20 pagi itu berlaku ketika polis menjalankan operasi memburu

suspek berusia dalam lingkungan 30-an yang telah memecah masuk sebuah rumah di

kawasan berhampiran.

21. Apa yang ingin disampaikan Kosmo! Online kepada masyarakat Malaysia

mengenai pemberitaan kasus PATI?

Kosmo! mahu memaparkan apakah tindakan yang telah diambil kerajaan terhadap PATI

yang menimbulkan kegusaran rakyat Malaysia selama ini sekali gus memberi amaran

kepada PATI yang mungkin membaca akhbar ini. Penyiaran berita berkaitan jenayah dan

 

Page 88: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

masalah sosial akibat kebanjiran PATI pula mampu mengingatkan pihak kerajaan Malaysia

dan negara-negara terlibat supaya tidak mengambil mudah masalah PATI.

22. Apakah menurut Anda PATI asal Indonesia meresahkan bagi masyarakat

Malaysia?

Ya. Rakyat Malaysia kurang senang dengan kejadian jenayah seperti rompakan khususnya

melibatkan warga Indonesia.

Sesetengah rakyat Malaysia juga bimbang apabila warga asing mula menguasai kegiatan

ekonomi di beberapa lokasi utama sekitar Kuala Lumpur.

Di pusat bandar raya, lokasi didominasi warga asing termasuklah Jalan Silang, Jalan Imbi,

sekitar Pasar Pudu, Jalan Pasar serta Masjid India, selain sekitar Chow Kit dan Kampung

Baru terutama Jalan Raja Alang dan Jalan Raja Bot.

Warga asing majoritinya dari Indonesia dan Filipina terbabit dalam pelbagai aktiviti di

lokasi tersebut khususnya sebagai pembantu atau tukang masak di kedai makan, selain

berniaga di pasar pagi dan pasar malam serta perniagaan runcit.

23. Adakah opini publik tertentu yang ingin dibangun oleh Kosmo! Online dengan

pemberitaan PATI?

Tiada agenda khusus untuk mempengaruhi publik. Kosmo! sekadar melaporkan berita,

kemudian terpulanglah kepada publik untuk menilai isu berkaitan PATI dan membentuk

opini masing-masing.

24. Bagaimana pendapat publik mengenai isu PATI di Malaysia?

Isu PATI dianggap bermusim khususnya apabila ada kejadian atau jenayah menggemparkan

yang dilakukan mereka. Pendapat publik juga dipengaruhi oleh sejauh mana isu itu

dimainkan oleh akhbar-akhbar versi cetak dan siaran televisyen. Jika media arus perdana

kerap menyiarkannya, masalah PATI akan menjadi isu nasional yang menjadi percakapan

publik untuk tempoh tertentu.

25. Bagaimana strategi Kosmo! Online agar berita populer dan mudah diterima oleh

orang ramai?

Kosmo! Online akan menggunakan tajuk-tajuk dan gambar-gambar menarik supaya ia

mudah diterima ramai. Berita-berita daripada Kosmo! Online juga dipaparkan dalam

Facebook dan Instagram bagi menarik lebih ramai pembaca.

26. Dalam proses pembuatan berita hingga diterbitkan, apakah tulisan murni

dibuat oleh jurnalis? Atau ada campur tangan dari editor?

Editor-editor terlibat dalam penyuntingan berita supaya ia sesuai dan layak disiarkan.

Antara perkara yang diambil kira dalam penyuntingan ialah ketepatan fakta, tatabahasa,

 

Page 89: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

tajuk, gambar dan tidak menyalahi undang-undang. Jika artikel jurnalis mematuhi SOP

yang ditetapkan, biasanya tidak banyak campur tangan daripada editor dan begitulah

sebaliknya.

27. Dalam menulis sebuah berita bagaimana posisi jurnalis Kosmo! Online? Apakah

jurnalis bersikap subjektif atau objektif?

Jurnalis hanya melapor berdasarkan fakta kejadian termasuk berita politik. Jurnalis tidak

bersikap subjektif. Mereka jarang sekali memasukkan pendapat, interpretasi atau penilaian

peribadi dalam sesuatu berita.

28. Apakah dalam menentukan isu dan narasumber sepenuhnya adalah hak

jurnalis? Atau sudah ditentukan sebelumnya?

Kedua-dua editor dan jurnalis ada peranan dalam mencari dan memilih isu serta

narasumber. Editor biasanya menentukan sesuatu isu jika ia sensitif seperti isu agama dan

perkauman. Selebihnya terpulang kepada kreativiti jurnalis untuk menghasilkan berita yang

menarik pembaca.

29. Bagaimana jurnalis Kosmo! Online mendapatkan sebuah berita? Apakah perlu

wawancara. atau cukup dengan press release?

Bahan berita Kosmo! Online diperoleh dengan pelbagai cara termasuk wawancara dan press

release. Jurnalis membuat wawancara menerusi panggilan telefon atau menemu ramah

sumber secara langsung di lokasi kejadian. Kosmo! Online juga mendapat bahan berita

daripada agensi berita nasional Malaysia iaitu Bernama selain menterjemah berita bahasa

Inggeris daripada AFP, Reuters dan portal berita antarabangsa.

Wawancara lanjutan dengan Muhd. Zuki Pileh melalui e-mail pada tanggal 20 Desember

2018, pukul 21:24

1. Apa Visi dan Misi Kosmo! Online?

Objektif Kosmo! Online adalah mahu menjadi portal berita yang paling segar dan paling

diyakini di Malaysia. Visi ini selari dengan motto Kosmo! iaitu Segar, Progresif, Diyakini.

Untuk itu, Kosmo! Online mesti menyajikan berita lebih cepat berbanding media online

lain, selain berita berkenaan adalah yang paling lengkap dan tepat faktanya. Kosmo Online

juga harus berkembang menjadi entiti bisnes, yang bermaksud dapat menjana pendapatan

dari segi iklan.

2. Siapakah founding father Kosmo! Online? Apakah ia juga pemilik Kosmo!?

 

Page 90: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Boleh dikatakan founding father Kosmo! ialah Khalid Mohd. Beliau bukan pemilik

Kosmo! tetapi Ketua Pengarang Kumpulan Utusan (editor-in-chief). Kumpulan Utusan

(Utusan Melayu (M) Berhad) merupakan penerbit dua buah akhbar berbahasa Melayu iaitu

Kosmo! dan Utusan Malaysia.

3. Bagaimana struktur organisasi di Kosmo! Online? Bisa sebutkan dari urutan

tertinggi hingga paling bawah beserta jabatan dan sebutkan nama?

Barisan editor Kosmo! / Kosmo! Online

Pengarang Kosmo : Lokman Othman

Penolong Pengarang 1 : Wan Hasnan Wan Hasan

Penolong Pengarang 2 : Jamdi Nasir

Pengarang Berita Kanan 1 : Mohd Zuki Pileh

Pengarang Berita : Turmadzi Madun

Pengarang Berita : Mustapa Lakawa

Pengarang Berita : Megat Ramli Megat Raof

Pengarang Rencana : Adham Shadan

Pengarang Ekonomi : Daliza Ariffin

Pengarang Luar Negara : Wan Azhar Wan Abdullah

Pengarang Sukan : Sopi Samaile

Pengarang Online : Kamilah Mustapha

Pengarang Hiburan : Tengku Suzana Raja Hamat

4. Apakah semua berita yang dicetak oleh Kosmo! sama dengan yang ditampilkan

Kosmo! Online? atau ada beberapa berita yang berbeda dan lebih terkini dimuat di

Kosmo! Online?

Kira-kira 40 peratus sahaja berita dan rencana yang dicetak disiarkan dalam Kosmo!

Online. Selebihnya adalah berita terkini. Berita terkini dalam Kosmo! Online pula tidak

semestinya dicetak keesokan harinya. Secara purata, sebanyak 40 berita terkini dimuat

naik ke Kosmo! Online pada setiap hari.

5. Berbicara mengenai kasus PATI khususnya asal Indonesia, pernahkah Kosmo!

Online melakukan wawancara dalam pencarian data dengan pihak pemerintah

Indonesia di Malaysia (kedutaan)? Jika pernah, hal apa yang dibahas? Jika tidak

pernah, apakah tidak perlu konfirmasi dengan pihak Indonesia dalam membahas

kasus PATI?

 

Page 91: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Kali terakhir wawancara Kosmo! dengan pihak kedutaan Indonesia berhubung PATI di

Malaysia adalah pada bulan Maret 2018. Ketika itu, Duta Besar Indonesia ke Malaysia,

Rusdi Kirana diminta pandangannya mengenai cara untuk mengurangkan kebanjiran PATI

Indonesia di Malaysia. Inti wawancara itu boleh dirujuk dalam artikel Pendatang Asing

Tanpa Izin bermasyarakat di Malaysia yang disiarkan pada 31 Maret 2018.

6. Bagaimana gaya penulisan berita Kosmo! Online? Siapa yang bertanggungjawab

dalam hal ini?

Kosmo! menggunakan cara tersendiri apabila menulis dateline, nombor, nama rujukan

orang, akronim, fon italik dan sebagainya. Gaya penulisan standard ini, dikenali juga

sebagai house style, mungkin berbeza antara akhbar-akhbar di Malaysia. Bagaimanapun,

tujuannya sama iaitu untuk mengelakkan cacamarba dan ketidakseragaman dalam

penulisan berita dan rencana akhbar masing-masing.

Semua jurnalis bertanggujawab mengikut gaya penulisan dan format penulisan yang

telah ditetapkan pihak editorial Kosmo!. Antara gaya penulisan tersebut ialah:

1. Intro berita (perenggan pertama) seharusnya ditulis tidak lebih daripada 30 perkataan.

2. Dalam berita, satu perenggan hanya mempunyai satu ayat.

3. Nombor 1 hingga 9 tidak ditulis menggunakan angka sebaliknya dieja sebagai satu

atau sembilan.

4. Nama jawatan didahulukan, kemudian baru diikuti nama. Contoh; Presiden Indonesia,

Joko Widodo, bukan sebaliknya.

5. Gunakan fon italik (huruf condong) untuk perkataan bahasa asing selain bahasa

Melayu, nama buku, filem dan tajuk lagu, nama kapal dan spesies hidupan dan lain -

lain.

7. Menurut Anda, berita seperti apa yang memiliki news value di Kosmo! Online?

Berita human interest biasanya mendapat jumlah pembaca yang tinggi dalam Kosmo!

Online. Human interest dalam konteks Kosmo! Online adalah pelbagai, daripada kisah artis

ditangkap kerana mengamuk di balai polis sehinggalah cerita anggota bomba meninggal

dunia selepas 21 hari dipukul dalam rusuhan kuil di Subang Jaya, Selangor baru-baru ini.

Berita kontroversi melibatkan pemimpin negara dan ahli politik serta kes jenayah berprofil

tinggi atau kemalangan tragis juga mendapat rating yang tinggi.

8. Dalam pertanyaan sebelumnya, Anda menjawab bahwa pendapat publik

dipengaruhi oleh sejauh mana isu dimainkan oleh akhbar-akhbar bersi cetak dan

telivisyen, Apakah ada hal menarik melalui isu PATI yang ingin dicapai oleh media

Malaysia khususnya Kosmo! agar masyarakat terpengaruh oleh berita tersebut?

 

Page 92: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

Isu PATI merupakan masalah yang melibatkan kepentingan dan kedaulatan negara

Malaysia. Ia juga melibatkan isu ekonomi dan keselamatan. Sememangnya menjadi tugas

dan tanggungjawab media di Malaysia untuk memberi kefahaman kepada masyarakat

berhubung isu ini tanpa membangkitkan kebencian masyarakat kepada mana-mana PATI

dari negara mana pun.

9. Dalam menulis sebuah berita apakah jurnalis Kosmo! Online berhak memasukkan

opini pribadi?

Tiada pendapat pribadi dimasukkan dalam berita. Namun, opini pribadi dibenarkan dalam

penulisan rencana.

10. Apakah jurnalis Kosmo! dan Kosmo! Online memiliki tugas yang berbeda? Atau

sama?

Jurnalis Kosmo! Online adalah orang yang sama. Jurnalis yang ditugaskan ke lokasi perlu

menghantar berita ringkas lima perenggan untuk disiarkan dalam slot berita terkini Kosmo!

Online. Selain itu, Kosmo! Online juga mempunyai petugas sendiri untuk melakukan

editing dan upload berita berkenaan ke laman web, Facebook dan Instagram.

11. Sebagai Senior News Editor (Pengarang berita kanan Kosmo!) apa saja tugas

dan tanggungjawab anda?

Senior News Editor (SNE) bertanggungjawab menggerakkan operasi pemerolehan berita

(news gathering) untuk kedua-dua Kosmo! Online dan Kosmo! versi cetak. Ini termasuk

merancang dan menentukan tugasan untuk jurnalis serta membuat penyuntingan ke atas

berita yang telah siap ditulis oleh jurnalis. SNE juga bertanggungjawab menyediakan

bahan-bahan (story dan gambar) untuk muka hadapan (frontpage) Kosmo! cetak.

Wawancara dengan wartawan Kosmo! Online melalui whatsapp pada 25 Januari

2019.

Nama : Taufik salimin

Posisi : Wartawan

E-mail : [email protected]

1. Apa saja tugas anda sebagai Jurnalis Kosmo! Online? Bagaimana pembagian

tugas jurnalis di Kosmo!?

Sebagai wartawan, saya perlu menghantar berita sama ada untuk dicetak atau online.

Untuk online, kebiasaannya berita ringkas yang mana apabila habis sesuatu program atau

 

Page 93: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

tugasan, setiap wartawan perlu menghantar berita yang menceritakan secara ringkas inti

pati tugasan itu. Kadangkala perlu buat live untuk Facebook Kosmo! Online. Pembahagian

tugas pula adalah daripada ketua meja yang bertugas. Wartawan tidak boleh pilih

assignment.

2. Apa strategi anda dalam menuliskan berita agar layak dibaca pembaca?

Kemudian, bagaimana cara anda menentukkan angel berita?

Pada saya ia bergantung kepada kreativiti wartawan itu. Paling senang jika ia

membabitkan tugasan jenayah kerana banyak angle menarik yang diperoleh hasil

interview bersama pihak polis atau keluarga dan rakan-rakan mangsa. Pastikan angle itu

boleh dikembangkan kepada beberapa perenggan supaya cerita itu tidak mati.

3. Selama proses pembuatan berita hingga di publish, apakah semua tulisan murni

dibuat oleh jurnalis? Atau ada campur tangan editor?

Adalah lebih baik untuk berbincang atau brief editor supaya dapat angle yang menarik.

Minta idea daripada editor supaya berita itu boleh dikembangkan. Kadangkala campur

tangan editor dalam pemberian idea membantu wartawan menulis dengan baik.

4. Bagaimana cara anda mendapatkan sebuah berita dari awal hingga akhirnya di

publish? Khususnya dalam kasus PATI, siapa yang anda jadikan narasumber dan

mengapa?

Cara untuk dapatkan berita adalah melalui tugasan dan pelbagai sumber. Rajin bertanya

sumber jika ada isu menarik. Bagi kes PATI, wartawan dimaklumkan oleh Jabatan

Imigresen Malaysia mengenai operasi yang dijalankan jabatan itu.

5. Apakah dalam membuat sebuah berita ada ideologi media/ perusahaan yang

memengaruhi isi berita?

Kadangkala sahaja. Selalunya ia dipengaruhi sama ada isu itu menarik untuk

dikembangkan atau tidak.

6. Bagaimana social culture pembaca Kosmo! Online?

Saya suka baca komen netizen setiap kali berita dimuat naik ke media sosial terutama kes

jenayah, berita artis atau kenyataan menteri. Bagi saya, netizen ada yang suka baca tajuk

tanpa membaca isi cerita sehingga membuat andaian sendiri. Tetapi ada juga pembaca

yang akan mengajak orang lain untuk berdebat dan ternyata ia menarik.

 

Page 94: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

7. Apa makna pembaca bagi anda?

Makna pembaca bagi saya adalah apabila orang itu baca keseluruhan berita dan

mengemukakan pelbagai soalan berbangkit. Idea pembaca juga menarik untuk

dibincangkan dan boleh diusulkan kepada editor untuk tugasan follow up.

8. Apakah anda selalu dituntut membuat berita untuk memenuhi ratting yang

tinggi?

Tidak, sebab tugas wartawan adalah menulis dan tuntutannya adalah menulis seberapa

banyak berita berdasarkan kepada tugasan yang diberikan.

9. Dalam menulis sebuah berita bagaimana posisi jurnalis Kosmo!? Apakah anda

sebagai jurnalis bersikap subjektif atau objektif?

Bersikap objektif iaitu menyampaikan sesuatu itu dengan jelas dengan tujuan pembaca

dapat manfaat.

10. Bagaimana pendapat anda mengenai kasus PATI di Malaysia khususnya PATI

asal Indonesia?

Sebenarnya ini masalah yang meruncingkan. PATI semakin ramai sehingga mengundang

rasa tidak selesa terutama wanita yang menggunakan pengangkutan awam. PATI

Indonesia sudah lama di sini kerana ada banyak pintu masuk di setiap sempadan namun

sikap dan disiplin mereka mengecewakan kerana ada yang kurang ajar.

11. Apa yang ingin anda sampaikan dalam menampilkan kasus PATI khususnya

asal Indonesia?

Apa yang cuba disampaikam adalah kesedaran iaitu tidak salah masuk ke negara orang

tetapi patuhilah undang-undang kerana bila terjadinya masalah, akan ada ejen yang

membawa masuk pekerja asing bersikap lepas tangan.

 

Page 95: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

12. Adakah pesan khusus yang ingin anda sampaikan kepada pembaca dalam berita

PATI khususnya asal Indonesia?

Patuhilah undang-undang bagi mengelak sebarang masalah kerana jika anda buat masalah,

tidak ramai yang mahu menolong anda. Jangan percaya janji individu tertentu seperti ejen

sebaliknya fikir sebelum bertindak masuk ke negara ini.

13. Menurut anda, apakah ada perbedaan antara PATI asal Indonesia dengan PATI

asal negara lainnya?

Tiada. PATI tetap PATI, yang membezakan mereka adalah attitude, disiplin dan

pembawakan diri.

14. Adakah nilai-nilai tertentu yang anda jadikan pedoman dalam menuliskan

sebuah berita?

Pengajaran dan kesedihan supaya mereka nampak bahawa undang-undang itu lebih

berkuasa.

Wawancara dengan Wartawan Kosmo! Online melalui whatsapp pada 25 Januari 2019.

Nama : Ahmad Shaherman Shamsuri

Posisi : Wartawan Biro Selangor Kosmo!

E-mail : [email protected]

1. Apa saja tugas anda sebagai Jurnalis Kosmo! Online? Bagaimana pembahagian

tugas jurnalis di Kosmo!?

Sebagai wartawan tugas kami adalah untuk menghasil berita untuk Kosmo! Online dan

juga dalam Kosmo! cetak. Saya wartawan di Biro Selangor Kosmo! semua berita

melibatkan negeri ini perlu dibuat liputan.

2. Apa strategi anda dalam menuliskan berita agar layak dibaca pembaca?

Kemudian, bagaimana cara anda menentukan angel berita?

Berita mestilah mempunyai sumber yang sahih dan bukan dirujuk di laman sosial sahaja.

Angle yang pilih berdasarkan sama ada berita serupa pernah disiarkan sebelum ini atau

 

Page 96: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

tidak. Jika kes jenayah, biasanya angle berita lebih bertumpu pada modus operandi atau

nilai rampasan oleh pihak berkuasa.

3. Selama proses pembuatan berita hingga di publish, apakah semua tulisan murni

dibuat oleh jurnalis? Atau ada campur tangan editor?

Di peringkat wartawan kami menulis semua berita berdasarkan bahan sedia ada dan

maklumat tambahan akan diberikan sekiranya diminta oleh editor.

4. Bagaimana cara anda mendapatkan sebuah berita dari awal hingga akhirnya di

publish? Khususnya dalam kasus PATI, siapa yang anda jadikan narasumber dan

mengapa?

Kami akan membuat rujukan bersama pihak berkuasa terlebih dahulu iaitu sumber sahih

kami sama ada Polis Diraja Malaysia, Pasukan Polis Marin, Maritim Malaysia (APMM)

atau Jabatan Imigresen.

5. Apakah dalam membuat sebuah berita ada ideologi media/ perusahaan yang

memengaruhi isi berita?

Bergantung kepada permintaan editor. Kadangkala ada maklumat tambahan yang

diperlukan dalam setiap berita yang mungkin tidak terdapat di akhbar pesaing lain.

6. Bagaimana social culture pembaca Kosmo! Online?

Mahukan berita yang cepat serta berita itu adalah daripada sumber yang sah.

7. Apa makna pembaca bagi anda?

Mereka yang selalu membaca artikel dalam semua akhbar cetak dan juga online.

8. Apakah anda selalu dituntut membuat berita untuk memenuhi ratting yang

tinggi?

Tidak semua, bergantung kepada berita tersebut, tetapi bagi kami wartawan akan cuba

menyampaikan berita dengan baik berdasarkan sumber yang sahih dan angle berlainan

dengan media lain.

9. Dalam menulis sebuah berita bagaimana posisi jurnalis Kosmo!? Apakah anda

sebagai jurnalis bersikap subjektif atau objektif?

Bergantung kepada sumber berita dan isi berita yang hendak disampaikan.

 

Page 97: REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47013/1/SITI MAULIDA...REPRESENTASI ISU PENDATANG ASING TANPA IZIN (PATI) ASAL

10. Bagaimana pendapat anda mengenai kasus PATI di Malaysia khususnya

PATI asal Indonesia?

Mereka seperti tidak serik masuk ke Malaysia melalui laluan yang tidak sah meskipun

banyak kali ditahan pihak berkuasa.

11. Apa yang ingin anda sampaikan dalam menampilkan kasus PATI khususnya

asal Indonesia?

Supaya ia dapat memberi pengajaran kepada mereka yang cuba menjadi PATI di negara

ini tentang ketegasan pihak berkuasa Malaysia dalam menangani isu PATI. Meskipun

pelbagai helah dan taktik digunakan ia tidak mematahkan semangat pasukan keselamatan

dalam membendung kemasukan PATI ke negara ini.

12. Adakah pesan khusus yang ingin anda sampaikan kepada pembaca

dalam berita PATI khususnya asal Indonesia?

Jika ingin datang sama ada melawat atau bekerja haruslah mengikuti laluan yang sah

kerana pasukan kesalamatan malaysia sentiasa bersiap sedia untuk berdepan dengan

PATI. Tiada jalan mudah untuk meloloskan diri.

13. Menurut anda, apakah ada perbedaan antara PATI asal Indonesia dengan

PATI asal negara lainnya?

Mereka antara PATI yang teramai berada di negara ini dan juga paling ramai

menggunakan laluan air untuk masuk ke Malaysia ini kerana mungkin sempadan kedua-

dua negara adalah dekat. Selain itu, mereka juga banyak terlibat dengan kes-kes jenayah

di negara ini.

14. Adakah nilai-nilai tertentu yang anda jadikan pedoman dalam menuliskan

sebuah berita?

Sumber yang sah, tidak memanipulasi berita, bebas dan tidak berat sebelah.