SATUAN ACARA PENYULUHAN
-
Upload
abdul-muhammad-thaher -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
TAK SOSIALISASI : SESI III (BERCAKAP-CAKAP) DI RUANG MELATI RSJ. Prof. HB SA’ANIN PADANG
Dibuat oleh:
Nama Kelompok
Abdul Muhammad Taher, S.Kep
Okta Fitri Rezania, S.Kep
Murniati, S.Kep
Sri Nova Wulandari, S.Kep
Zikra Efendi, S.Kep
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Ns. Ira Sri Budiarti, S.Kep) (Ns. Gusnita, S.Kep)
PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA
STIKes AMANAH PADANG
TAHUN 2015
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Topik : Terapi aktivitas kelompok klien dengan sosialisasi: Bercakap-cakap dengan
anggota kelompok
Sesi ke : III (Sosialisasi : Bercakap-cakap)
Terapis : 5 orang mahasiswa STIKes Amanah Padang
Sasaran : Pasien dengan Isolasi Sosial dan Menarik Diri
A.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan TAK sosialisasi adalah klien mampu bercakap-cakap dengan anggota
kelompok
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota
kelompok
b. Klien dapat menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
B. LANDASAN TEORITIS
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan
interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan
sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan secara
bertahap, dari interpersonal (satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat
berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu
yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain
(Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka
peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptive (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi
atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak
dan lebih buruk . (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan
sosialisasi pada klien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktifitas
kelompok. Namun kenyataan pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
pengaruh TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini disebabkan karena jumlah klien
dengan riwayat menarik diri masih relative banyak meskipun TAK sosialisasi sudah
dilakukan.
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya menfasilitasi
kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
sosialisasi terhadap peningkatan sosialisasi pada klien skizofrenia dengan riwayat
menarik diri di ruang cendrawasih.
C.KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
1. Kriteria klien
a. Klien sehat jasmani
b. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus
a. Klien yang tidak sedang aitasi (merusak diri, orang lain, dan lingkungan)
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi : menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
d. Klien-klien kelolaan dan resume. Adapun klien yang diikutsertakan
berjumlah 6 orang.
D.URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
a. Hari/Tanggal : Kamis/ Januari 2015
b. Tempat Kegiatan : Ruangan TAK
c. Waktu Kegiatan : 09.00-09.45 WIB
d. Metode Kegiatan : Diskusi dan Tanya Jawab
e. Anggota Kelompok : 5 Orang
Tn.T
Tn.Z
Ny.N
Ny.M
Ny.O
E. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Okta Fitri Rozania
Co.Leader : Sri Nova Wulandari
Observer : Zikra Efendi
Fasilitator : Murniati
Abdul muhammad taher
Penguraian tugas :
1. Leader
Menyusun rencana terapi aktivitas kelompok
Mengarahkan kelompok sesuai tujuan
Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib
Memotivasi anggota untuk aktif selama kegiatan TAK
Menetralisir masalah yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan
2. Peran Co Leader
Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader jika kegiantan
menyimpang
3. Peran observer
Mampu mengobserver respon klien
Mencatat perilaku klien selama TAK
Mencatat semua proses yang terjadi dan melaporkannya
4. Peran fasilitator
Memfasilitasi media dalam kegiatan TAK
Mengatur jalannya aktivitas kelompok
Membantu kelompok berperan aktif
F. METODE
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran/stimulus
G. ALAT
a. Musik
b. Bola tenis
c. Buku catatan jadwal kegiatan klien
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Pembimbing klinik
: Pembimbing akademik
: Leader
: Co leader
:Audiens
:Fasililator
:Observer
I.KEGIATAN
No Waktu Kegiatan terapis Kegiatan Peserta
1 5 Menit Perencanaan
a. Persiapan materib. Persiapan media/alat
yang digunakanc. Setting tempat, terapis
dan pesertad. Pembagian tugas terapise. Mengingatkan kontrak
dengan klien telah ikut sesi.
A.Orientasia. Salam Terapeutik
Terapis mengucapkan salam
Memperkenalkan terapis dan pembimbing
Peserta memakai papan nama
B. Evaluasi/Validasi Menanyakan perasaan
klien saat ini
Menanyakan apakah klien telah mencoba bercakap-cakap dengan orang lain
C. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
Menjelaskan aturan
Menjawab salam Mendengarkan dan
memperhatikan.
Menjawab pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan & memperhatikan
2 20 Menit B. KerjaMenjelaskan kegitan sesuai dengan aturan main sebagai berikut :
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan
2. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tap rekorder bola tenis di edarkan dari satu klien ke klien lain pada saat music berhenti klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
3. Terapis menghidupkan music dan mematikan music, klien memainkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam, saat music berhenti, klien yang memegang bola siap-siap menjawab pertanyaan terapis tentang cara bercakap-cakap denga anggota kelompok lain, kegiatan ini di ulang sampai semua klien mendapat giliran
4. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
Mendengarkan,memperhatikan
Mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan main
3 10 Menit C. Terminasi1. Evaluasi
a. terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Mengungkapkan pendapat
2. Tindak lanjut Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk latihan berkenalan
3. Kontrak yang akan datanga. Menyepakati TAK yang
akan datang sesuai dengan indekasi klien yaitu dengan berkenalan dengan orang lain dengan cara menyebutkan jati diri sendiri dan menanyakan jati diri orang lain.
b. Menyepakati waktu dan tempat
J. Proses evaluasi 1. Evaluasi struktur
Kondisi lingkungan tenang dilakukan ditempat tertutup memungkinkan
klien untuk berinteraksi terhadap kegiatan
Klien dan terapis duduk bersama membentuk segi empat
Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
Alat yang digunakan dalam kondisi baik
Leader,co leader,fasililator,observer berperan sebagai mana mestinya
2. Evaluasi proses Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
Fasililator menempatka diri ditengah –tengah klien
Observer menempatkan diri di tempat yang mungkin untuk dapat
megawasi jalan nya permainan
Klien mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari
awal sampai akir.
3. Evaluasi akhir
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi 3 bercakap-
cakap dengan anggota kelompok waktu diharapkan 75% dari kelompok
mampu :
Mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal
sampai selesai
Memahami penting nya mengenal bercakap-cakap dan bergabung
dengan kelompok lain.
Kemampuan berkenalan
a. Kemampuan verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobby
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobby
Jumlah
b. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Dibawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan member tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan:
Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai lebih dari 6,
disebut belum mampu jika mendapat nilai kurang dari 5.
Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapat nilai ¾, disebut
belum mampu jika mendapat nilai kurang dari 2.
K.DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proseskeperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk
non verbal catatan keperawatan adalah : klien mengikuti TAKS sesi II, klien mampu
berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien untuk berkenalan dengan
klien lain, buat jadwal.
K. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat semoga dapat bermanfaat kedepannya.
Kami mengakui segala kekurangan dan kesalahan kami dalam menyelesaikan tugas
ini, untuk itu kami menerima saran atau kritikan dan akan kami jadikan acuan untuk
kedepannya.
Padang, Desember 2015
Ketua Kelompok
(Abdul Muhammad taher)
Disetujui Oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
(Ns.Ira Sri Budiarti, S.Kep) ( Ns. Gusnita, S.Kep)
)