Shely Luthpiana Jahra 145060607111020 SIP Kelas A

15
TUGAS BESAR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI PERENCANAAN “PENENTUAN TINGKAT RESIKO BENCANA TSUNAMI KOTA PALU DENGAN MODEL BUILDERDosen Pengampu : Ibu Wawargita Permaa Wijayanti, ST., MT. Disusun Oleh : Shely Luthpiana Jahra 145060607111020 Kelas A JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016

description

tugas sistem informasi perencanaan

Transcript of Shely Luthpiana Jahra 145060607111020 SIP Kelas A

TUGAS BESAR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI PERENCANAANPENENTUAN TINGKAT RESIKO BENCANA TSUNAMI KOTA PALU DENGAN MODEL BUILDER

Dosen Pengampu :Ibu Wawargita Permaa Wijayanti, ST., MT.Disusun Oleh :Shely Luthpiana Jahra145060607111020Kelas A

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA2016 14PENENTUAN TINGKAT RESIKO BENCANA TSUNAMI KOTA PALU DENGAN MODEL BUILDER

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Tsunami merupakan suatu gelombang yang memiliki daya rusak sangat tinggi. Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara yang paling sering dilanda tsunami dengan 71 kejadian atau hampir 9% dari jumlah tsunami di dunia. Salah satu dari sekian banyak wilayah di bagian timur Indonesia yang menyimpan potensi tsunami yang cukup besar adalah Kota Palu dan sekitarnya. Tercatat telah terjadi tiga kali kejadian di sekitar Teluk Palu, yaitu pada tahun 1927, 1968 dan 1996, sementara sekitar Kota Palu (Sulawesi Tengah) terdapat 6 kejadian. Wilayah Kota Palu dan sekitarnya terdapat beberapa potongan sesar yang sangat berpotensi membangkitkan gempa bumi yang cukup kuat. Gempa bumi yang terjadi di Kota Palu dan sekitarnya merupakan gempa dengan kedalaman dangkal sehingga berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Negara-negara atau kota yang rentan terhadap bencana tsunami sudah selayaknya memiliki suatu tindakan preventif dan mitigasi untuk menghadapi serangan tsunami baik itu pra maupun pasca agar mengurangi resiko yang ditimbulkan bencana tsunami. Sebelum merencanakan tindakan mitigasi bencana, maka perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana tingkat resiko dan deliniasi wilayah yang beresiko terhadap tsunami. Dengan demikian, rencana tindakan mitigasi yang dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bencana tsunami di Kota Palu. Resiko bencana diperlihatkan dengan hubungan antara bahaya dan kerentanan 1.2 Tujuan1. Menentukan tingkat dan deliniasi wilayah yang beresiko terhadap bencana tsunami2. mengetahui jenis penggunaan lahan yang terdampak bencana tersebut

BAB IIMETODE

A. Model BuilderModel Builder adalah sebuah aplikasi untuk membuat, mengedit dan mengelola model. Dalam membuat model ini dilakukan tahapan yang beruntun untuk menghasilkan sebuah peta yang berisi hasil overlay berbagai kriteria dalam menilai luasan daerah yang kemungkinan terkena tsunami serta guna lahannya. Model builder ini dipresentasikan dalam bentuk aliran atau flowchart sehingga mudah dalam memahami proses dari sebuah model. Model ini memiliki empat komponen, yaitu elements, variables, connectors dan text labels.Elements dalam Model Builder terbagi menjadi dua jenis yaitu tools dan variables. Tool elements digambarkan dalam bentuk persegi, biasanya tool elements diambil dari ArcToolbox. Variables digambarkan dalam bentuk oval. Variables terbagi menjadi dua tipe, yaitu data dan values.Data variables merupakan data yang tersimpan dalam disk atau layer yang tampak pada Table of Contents ArcMap. Values variables (nilai variabel) adalah angka, teks, referensi spasial dan geographic extents. Ada dua tipe values variables, yaitu input dan derived.Connectors model builder terdiri dari empat tipe, yaitu data, environment, precondition and feedback. Connector arrows menunjukkan arah dari proses.Text labels dalam model builder digunakan sebagai keterangan tambahan pada variable, tool, maupun connector model element. Text labels tidak termasuk sebagai bagian urutan proses. Text labels dapat diikatkan kepada element model dan dapat juga berdiri sendiri di dalam diagram model.B. Tools dan FungsiTools yang digunakan dalam membuat Model Builder dalam menentukan tingkat resiko bencana tsunami di Kota Palu ini adalah sebagai berikut:1. Data Management ToolsData management tools yang digunakan dalam penelitian ini add fields dan merge. Adapun fungsi dari kedua tools ini adalah sebagai berikut:a. Add fields digunakan untuk menambahkan kolom baru pada atribut tabel pada shp admin secara otomatis. Kolom ini berupa dua kolom text yang diisi dengan nama kelurahan dan nama kecamatan serta satu kolom angka yang akan diisi dengan luas wilayah. Luas wilayah ini dihitung secara cepat dengan menggunakan Calculate Geometric pada ArcGIS.b. Merge digunakan untuk menggabungkan file data menjadi satu, sehingga atribut tabel pada setiap data akan bergabung, dengan demikian shp yang telah dibuat akan selaras dan koordinatnya akan sama.2. Analysis ToolAnalysis tools yang digunakan dalam Model Builder untuk menentukan tingkat resiko bencana tsunami ini adalah clip dan intersect. Adapun fungsi dari kedua tools ini adalah sebagai berikut:a. Clip digunakan untuk menggabungkan file namun dibatasi, jadi terdapat suatu input data dan ada data yang digunakan untuk meng-clip atau membatasi data yang akan digabung tersebut.b. Intersect digunakan untuk meng-overlay dua atau lebih peta menjadi peta yang memiliki informasi yang lebih banyak dari sebelumnya karena adanya data tambahan dari peta lain yang di overlaykan.C. Model Builder

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 WILAYAH ADMINISTRASI KOTA PALU1. Wilayah Administrasi Kota PaluSecara administratif, Kota Palu dibagi dalam 8 (delapan) kecamatan dan 42 kelurahan. Kota Palu dengan wilayah seluas 3.694 hektar.

2. Peta administrasi Kota Palu ini berisi attribute Kelurahan, Kecamatan dan Luas dari hasil Model Builder yang sudah dikerjakan pada model diatas. Berikut merupakan hasil penambahan field untuk masing-masing attribute :

3.2 DELINIASI WILAYAH YANG TERKENA BAHAYA TSUNAMI1. Peta Deliniasi Wilayah yang Terkena Bahaya TsunamiWilayah Kota Palu yang sering terkena bahaya atau terdampak bencana banjir terletak di sebelah utara Kota Palu dengan total luas yang mencapai 94265.24 Hektar. Adapun rincian masing-masing luas wilayah yang terdampak adalah sebagai berikut Tabel 3.2 Luas wilayah yang terkena banjirNoKecamatanKelurahanTingkat ResikoLuas KelurahanLuas Terkena Banjir

1MantikuloreTondoTinggi3802.88796.37

TondoSangat Tinggi3802.881662.01

TondoSedang3802.88591.88

TondoSangat Rendah3802.88215.24

TondoRendah3802.88210.35

Layana IndahTinggi1778.39796.37

Layana IndahSangat Tinggi1778.391662.01

Layana IndahSedang1778.39591.88

Layana IndahSangat Rendah1778.39215.24

Layana IndahRendah1778.39210.35

TaliseTinggi1099.11796.37

TaliseSangat Tinggi1099.111662.01

TaliseSedang1099.11591.88

TaliseSangat Rendah1099.11215.24

TaliseRendah1099.11210.35

2Palu BaratUjunaTinggi84.32796.37

UjunaSangat Tinggi84.321662.01

UjunaSedang84.32591.88

KamonjiTinggi59.94796.37

KamonjiSedang59.94591.88

KamonjiSangat Rendah59.94215.24

KamonjiRendah59.94210.35

SiranindiTinggi78.19796.37

SiranindiSedang78.19591.88

SiranindiSangat Rendah78.19215.24

SiranindiRendah78.19210.35

BaruTinggi51.44796.37

BaruSangat Tinggi51.441662.01

BaruSedang51.44591.88

BaruSangat Rendah51.44215.24

BaruRendah51.44210.35

LereTinggi275.94796.37

LereSangat Tinggi275.941662.01

LereSedang275.94591.88

LereSangat Rendah275.94215.24

LereRendah275.94210.35

LereSangat Tinggi275.941662.01

3Palu SelatanTatura SelatanTinggi123.68796.37

Tatura SelatanSedang123.68591.88

Tatura SelatanSangat Rendah123.68215.24

Tatura SelatanRendah123.68210.35

4Palu TimurBesusu BaratTinggi104.48796.37

Besusu BaratSangat Tinggi104.481662.01

Besusu BaratSedang104.48591.88

Besusu TengahTinggi111.41796.37

Besusu TengahSangat Tinggi111.411662.01

Besusu TengahSedang111.41591.88

Besusu TengahSangat Rendah111.41215.24

Besusu TengahRendah111.41210.35

Besusu TimurTinggi92.50796.37

Besusu TimurSedang92.50591.88

Besusu TimurSangat Rendah92.50215.24

Besusu TimurRendah92.50210.35

Lolu UtaraTinggi139.81796.37

Lolu UtaraSedang139.81591.88

Lolu UtaraSangat Rendah139.81215.24

Lolu UtaraRendah139.81210.35

Lolu SelatanTinggi152.43796.37

Lolu SelatanSedang152.43591.88

Lolu SelatanSangat Rendah152.43215.24

Lolu SelatanRendah152.43210.35

5Palu UtaraTaipaTinggi521.06796.37

TaipaSangat Tinggi521.061662.01

TaipaSedang521.06591.88

TaipaSangat Rendah521.06215.24

TaipaRendah521.06210.35

Kayumalue NgapaTinggi742.14796.37

Kayumalue NgapaSangat Tinggi742.141662.01

Kayumalue NgapaSedang742.14591.88

Kayumalue NgapaSangat Rendah742.14215.24

Kayumalue NgapaRendah742.14210.35

Kayumalue PajekoTinggi206.52796.37

Kayumalue PajekoSangat Tinggi206.521662.01

Kayumalue PajekoSedang206.52591.88

Kayumalue PajekoSangat Rendah206.52215.24

Kayumalue PajekoRendah206.52210.35

MamboroTinggi1701.68796.37

MamboroSangat Tinggi1701.681662.01

MamboroSedang1701.68591.88

MamboroSangat Rendah1701.68215.24

MamboroRendah1701.68210.35

6TatangaNunuTinggi144.91796.37

NunuSedang144.91591.88

NunuSangat Rendah144.91215.24

NunuRendah144.91210.35

BoyaogeSangat Rendah129.64215.24

BoyaogeRendah129.64210.35

TavanjukaSedang200.20591.88

TavanjukaSangat Rendah200.20215.24

TavanjukaRendah200.20210.35

7TawaeliPantoloanTinggi3134.40796.37

PantoloanSangat Tinggi3134.401662.01

PantoloanSedang3134.40591.88

PantoloanSangat Rendah3134.40215.24

PantoloanRendah3134.40210.35

BaiyaTinggi1915.30796.37

BaiyaSangat Tinggi1915.301662.01

BaiyaSedang1915.30591.88

BaiyaSangat Rendah1915.30215.24

BaiyaRendah1915.30210.35

PanauTinggi175.14796.37

PanauSangat Tinggi175.141662.01

PanauSedang175.14591.88

PanauSangat Rendah175.14215.24

PanauRendah175.14210.35

LambaraSedang736.93591.88

LambaraSangat Rendah736.93215.24

LambaraRendah736.93210.35

8UlujadiKabonenaTinggi217.78796.37

KabonenaSangat Tinggi217.781662.01

KabonenaSedang217.78591.88

KabonenaSangat Rendah217.78215.24

KabonenaRendah217.78210.35

Donggala KodiSedang232.58591.88

Donggala KodiSangat Rendah232.58215.24

Donggala KodiRendah232.58210.35

TipoTinggi368.64796.37

TipoSangat Tinggi368.641662.01

TipoSedang368.64591.88

TipoSangat Rendah368.64215.24

TipoRendah368.64210.35

BuluriTinggi1629.17796.37

BuluriSangat Tinggi1629.171662.01

BuluriSedang1629.17591.88

BuluriSangat Rendah1629.17215.24

BuluriRendah1629.17210.35

SilaeTinggi308.00796.37

SilaeSangat Tinggi308.001662.01

SilaeSedang308.00591.88

SilaeSangat Rendah308.00215.24

SilaeRendah308.00210.35

WatusampuTinggi1186.22796.37

WatusampuSangat Tinggi1186.221662.01

WatusampuSedang1186.22591.88

WatusampuSangat Rendah1186.22215.24

WatusampuRendah1186.22210.35

SilaeSangat Tinggi308.001662.01

BuluriTinggi1629.17796.37

WatusampuTinggi1186.22796.37

BuluriSangat Tinggi1629.171662.01

WatusampuSangat Tinggi1186.221662.01

BuluriSedang1629.17591.88

WatusampuSedang1186.22591.88

Total11265794265.24

Adapun Delinasi Kecamatan dan Kelurahan yang terkena banjir dapat dilihat pada tabel deliniasi berikut ini:NoKecamatanKelurahan

1MantikuloreTondo

Layana Indah

Talise

2Palu BaratUjuna

Kamonji

Siranindi

Baru

Lere

3Palu SelatanTatura Selatan

4Palu TimurBesusu Barat

Besusu Tengah

Besusu Timur

Lolu Utara

Lolu Selatan

5Palu UtaraTaipa

Kayumalue Ngapa

Kayumalue Pajeko

Mamboro

6TatangaNunu

Boyaoge

Tavanjuka

7TawaeliPantoloan

Baiya

Panau

Lambara

8UlujadiKabonena

Donggala Kodi

Tipo

Buluri

Silae

Watusampu

3.3 JENIS PENGGUNAAN LAHAN YANG TERKENA BAHAYA TSUNAMIWilayah Kota Palu yang terkena dampak bahaya tsunami memiliki beberapa penggunaan lahan antara lain hutan, jalan arteri, jalan lokal, jalan lain, kebun, ladang, lahan kosong, permukiman, rumput, sawah semak dan tambak adapun luas masing-masing guna lahan dapat dilihat pada tabel berikut:Guna LahanLuas (ha)

Ladang6.79

Hutan7.5

Rumput9.54

Tambak25.4

Jalan Lain31.11

Jalan Arteri 32.43

Jalan Lokal91.16

Sawah119.01

Semak393.71

Kebun569.7

Lahan Kosong703.8

Permukman1417.33

Total3047.48

3.4 KERENTANAN TSUNAMIPeta ini dibuat berdasarkan lima parameter yaitu kepadatan bangunan, jumlah penduduk wanita, balita dan manula serta kepadatan pendudukan. Pada peta kerentanan tsunami Kota Palu, tingkat kerentanan dibagi menjadi 5 yaitu agak peka, peka,sangat peka dan tidak peka. Dimana tingkat kepekaan akan menunjukkan kerentanaan guna lahan terhadap bencana Semakin sangat peka berarti guna lahan tersebut rentan terhadap bencana. Pada peta di bawah ini guna lahan yang menunjukkan tingkat kepekaan sangat peka merupakan lahan terbangun.

3.5 DELINIASI WILAYAH YANG BERESIKO TERKENA DAMPAK TSUNAMIPada resiko bahaya tsunami diatas saya buat melalui model dengan melakukan overlay antara peta kerentanan dengan shp bahaya tsunami, lalu untuk menampilkan kategori beresiko sangat rendah sampai sangat tinggi.

BAB IVKESIMPULAN

Model builder merupakan salah satu tool di ArcGis yang berguna untuk membangun suatu aplikasi geoprocessing otomatis. Alat model builder pada Arc GIS pada laporan ini digunakan untuk menentukan tingkat resiko bahaya tsunami di Kota palu. dengan adanya model builder proses-proses yang terpisah tersebut bisa disatukan sehingga proses geoprocessing bisa berjalan lebih cepat. Selain itu, model builder juga berfungsi untuk membuat semacam template geoprocessing. Selama output yang ingin dihasilkan mirip, kita bisa menggunakan model builder untuk data-data yang berbeda. Kota Palu mayoritas memiliki tingkat resiko yang cukup beresiko hingga beresiko tinggi. Dengan guna lahan yang ada, yang mayoritas permukiman warga, maka dihimbau untuk warga Kota Palu yang tingal didaerah yang telah terdeliniasi sebagai daerah rawan bahaya banjir untuk selalu waspada dan mematuhi regulasi pemerintah agar mau untuk mengungsi ataupun diungsikan ketika peringatan sudah ditentukan oleh pemerintah. Karena hal tersebut bersifat penting demi keselamatan tiap warga Negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Arc GIS 10.2Suprapto, Anjar. 2001. Jurnal Aplikasi ArcView GIS untuk Pengelolaan Sumberdaya Air. Jogjakarta. Universitas Gajah Mada.Tugas Besar kuliah SIP Semester Genap th. 2016, Dosen Pengampu Ibu Wawargita Permata Wijayanti, ST., MT.