Tabel Swot Baru
-
Upload
andrew-white -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of Tabel Swot Baru
Tabel 2.12 : Analisis Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan “Analisis SWOT
SWOT WEAKNES OPPORTUNITY THEREATNEDM 1(Man)
1. Adanya sistem
pengembangan staf berupa
pelatihan dan sebanyak 80%
perawat telah mengikuti
pelatihan
2. Jens ketenagaan:
- S1 keperawatan: 2 orang
- S1+NS : 4 orang
- D3 keperawan: 14 orang
3. Adanya tugas, peran, dan
wewenang yang jelas.
1. Beban kerja perawat di
ruangan cukup tinggi
2. Sebagian perawat belum
mengikuti pelatihan MAKP
1. Adanya program pelatihan /
seminar khusus tentang
manajemen keperawatan dari
diklat
2. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
3. Adanya kerja sama yang baik
antar mahasisa keperawatan
dengan prawat klinik
1. Ada tuntutan tinggi dari
masayarakat untuk
pelayanan yang lebih
profesial.
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum.
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
4. Persaingan antar RS yang
semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga
keperawatanyang
melanjutkan pendidikan tiap
tahun
M2 ( SARANA DAN PRASARANA)1. Mempunyai perawatan
oksigenasi dan semua
1. Peralatan medis masih kurang dan adanya alat yang rusak.
1. Adanya pengadaan sarana dan
prasarana yang rusak dari
1. Kesenjangan antara jumlah
pasien dengan peralatan yang
perawat ruangan mampu
menggunakannya.
2. Terdapat administrasi
penunjang.
3. Tersediannya Nurse Station.
pengadaan bagian barang yang
rusak
2. Kurangnya kamar mandi yang
memadai
3. Kurangnya tempat
penyimpanan obat / ruangan
obat.
ada
2. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk melengkapi
sarana dan prasarana
M3 ( METHOD)1. Rumah sakit memiliki visi,
misi, dan moto sebagai
pelayanan.
2. Sudah ada model MAKP
yang digunakan fungsional.
3. Ada dokumentasi SOR.
4. Supervisi sudah dlakukan
kepala ruangan.
5. Ada kemauan perawat untuk
berubah.
6. Mempunyai standar asuhan
keperawatan.
7. Mempunyai protap setiap
1. MAKP belum dilaksanakan
dengan baik.
2. Isi dan materi timbang terima
belum berfokus pada masalah
keperawatan.
3. Ronde keperawatan belum
rutin dilaksanakan.
4. Perbandingan pasien dan
perawat tidak sesuai.
1. Adanya mahasiswa S1
keperawatan praktik
manajemen keperawatan.
2. Ada kerja sama yang bak
antara mahasiswa Praktik
dengan perawat ruangan.
1. Adanya tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi
terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang
lebih professional.
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
tndakan.
8. Terlaksananya komunikasi
yang adekuat; perawat dan
tm kesehatan lain.
Dokumentasi Keperawatan
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk tenaga
kesehatan (sarana
administrasi pennjang).
2. Sudah ada system
pendokumentasian SOR.
3. Dokumentasi keperawatan
- Pengkajian menggunakan system head to too dan pola fungsi kesehatan (Gordon).
- Diagnose keperawatan sampai dengan evaluasi menggunakan SOAP.
4. Adanya kemauan perawat
untuk melaksanakan
pendokumentasian.
1. Jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan yang tinggi
sehingga pendokumentasian
belum optimal.
2. Respon pasien kurang
terpantau dalam lembar
evaluasi.
3. SAK dan SOP belum
maksimal digunakan.
1. Peluang perawat untuk
meningkatkan pendidikan
(pengembangan SDM).
2. Mahasiswa praktik
manajamen untuk
mengembangkan system
dokumentasi PIE.
3. Kerjasama yang baik antara
perawat dan mahasiswa.
4. Model MAKP yang
diterapkan mahasiswa
Praktik .
1. Tingkat kesadaran
masyarakat (pasien dan
keluarga) akan tanggung
jawab dan tanggung
gugat
Ronde Keperawatan1. bidang perawatan dan
ruangan mendukung
adanya kegiatan ronde
keperawatan
2. adanya kemauan perawat
untuk berubah
3. banyaknya kasus kasus
bedah yang memerlukan
perhatian khusus
4. SDM banyak mempunyai
pengalaman dalam
bidang keperawatan
medical bedah
1. Ronde keperawatan
adalah kegiatan yang
belum dapat di
laksanakan secara
optimal di ruangan
2. Karakteristik tenaga yang
memenuhi kualifikasi
belum merata
3. Belum di laksanakan
MAKP secara optimal
1. Adanya kesempatan dan
karu untuk mengadakan
ronde keperawatan pada
perawat dan mahasiswa
praktik
1. Adanya tuntutan yang
lebih tinggi dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang lebih professional.
2. Persaingan antar-ruang
penyakit dalam semakn
kuat dalam pemberian
pelayanan.
Sentralsasi Obat
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk pengelolaan
sentralisasi obat.
2. Kepala ruangan mendukung
kegiatan sentralisasi obat
3. Pernah di laksanakan
1. Belum ada pembagian tugas
dan tanggung jawab tentang
sentralisasi obat yang jelas.
2. Latar belakang pendidikan
perawat bervariasi.
1. Adanya mahasiswa praktik
manajemen keperawatan
2. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa yang
praktik dengan perawat
ruangan.
1. Adanya tuntunan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapapatkan pelayanan
keperawatan yang
profesional.
2. Adanya ketidakpercayaan
kegiatan sentralsasi obat di
ruangan IRNA III
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan sentralisasi
obat.
5. Adanya buku injeksi dan
obat-obatan
3. Sarana dan prasarana
penunjang cukup tersedia
pasien terhadap pengelolaan
sentralisasi obat.
Timbang Terima
1. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima
setiap pagi
2. Adanya laporan jaga setiap
shift
3. Timbang terima sudah
merupakan kegiatan rutin
yang telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan timbang
terima.
4. Adanya buku khusus untuk
pelaporan timbang terima.
1. Isi timbang terima belum
berfokus pada masalah
keperawatan.
2. Teknik timbang terima masih
belum optimal.
3. Masih banyak timbang
terima tentang masalah
medis.
1. Adanya mahasiswa praktik
menejemen keperawatan.
2. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa yang
peraktik dengan perawat
ruangan.
3. Sarana dan prasarana
penunjang cukup tersedia.
1. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang
professional.
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan.
Discharge Planning
1. Dilakukannya dischar
planning dengan lisan pada
keluarga pasien
1. Tidak tersedianya discharge
planning secara optimal di
ruangan.
2. Keterbatasan waktu perawat
dalam memberikan penkes
3. Keterbatasan anggaran untuk
format discharge planning
4. Tidak tersedianya leaflet
pasien saat pulang.
5. Pemberian penkes di lakukan
secara lisan setiap pasien/
keluarga.
6. Tidak adanya
pendokumentasian discharge
planning.
1. Adanya mahasiswa yang
melakukan praktik
manajemen keperawatan.
2. Adanya kerjasama yang baik
antara mahasiswa dengan
perawat.
3. Kemauan pasien/keluarga
terhadap anjuran perawat.
1. Adanya tuntutan masyarakat
untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesional.
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.