8/19/2019 Perbaikan Bab 4
1/37
BAB IV
HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Kerja Praktek (KP) yang telah dilakukan di Laboratorium Pengembangan,
Penyamakan, dan Pengolahan Limbah Kulit (LPPPLK) Balai Besar Kulit, Karet
dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, bertujuan untuk mengetahui proses
penyamakan kulit, mengetahui hasil pengujian effluent dan mengetahui proses
pengolahan limbah cair penyamakan kulit secara fisika kimia dan biologi di
LPPPLK – BBKKP !dapun kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan kerja
praktek yaitu "
4.1. Penjelasan dan Pelaksanaan Proses Penyamakan Kl!"
Kegiatan pertama yang dilakukan ketika berada di tempat kerja praktek
yaitu menerima materi mengenai sejarah singkat Laboratorium Pengembangan,
Penyamakan, dan Pengolahan Limbah Kulit (LPPPLK) Kemudian dilanjutkan
dengan penjelasan alur proses penyamakan kulit, mulai dari proses penimbangan
hingga dihasilkan kulit jadi #ntuk alur proses penyamakan kulit secara lengkap
dapat dilihat pada gambar $%
!!
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
2/37
&ambar $% !lur Proses Penyamakan Kulit
% Kulit mentah
'asil sampingan dari penyembelihan ternak yang akan di olah menjadi
kulit stabil dan dapat di gunakan untuk berbagai macam kebutuhan
manusia,
Pengaetan (reser*ation)+ujuan dari pengaetan adalah untuk mempertahankan mutu kulit mentah
dalam jangka aktu yang lama etode pengaetan kulit yang sering di
gunakan adalah pengeringan dan penggaraman !dapun limbah yang
dihasilkan berupa limbah cair (B-., /-., Bactericide)
0 Penimbangan
+ujuan proses penimbangan adalah untuk mengetahui berat kulit segar
sebelum melalui proses penyamakan !dapun alat yang digunakan pada
proses penimbang berupa alat pengukur berat
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
3/37
$ Perendaman (soaking)
Perendaman adalah untuk mengembalikan kadar air yang hilang selama
proses pengaetan sedang berlangsung, khususnya untuk kulit1kulit yang
diaetkan 2edangkan bahan yang digunakan pada proses perendaman
yaitu air (334), deterjen 5 tepol (3,04) !dapun limbah yang dihasilkan
barupa limbah cair (B-., /-., Bactericide)
6 Pengapuran (liming)
+ujuan proses pengapuran yaitu menghilangkan epidermis dan bulu,
menghilangkan kelenjar1kelenjar keringat dan lemak, menghilangkan 7at1
7at kulit yang tidak di perlukan, menghilangkan atau mempermudah
melepaskan lapisan dari kulit tipisnyaBahan kimia yang digunakan adalah
kapur atau kalsium hidroksida (/a(-') sebanyak 4 Bahan pembantu
yang digunakan dalam pengapuran adalah bahan1bahan kimia yang
mampu untuk menghancurkan bulu, yaitu natrium sulfida (8a s2) sebanyak
%,9 4 !dapun limbah yang dihasilkan berupa limbah padat (bulu, sludge)
dan limbah cair (B-., /-., 2ulfida, !moniak)
: Pembuangan daging 5 pembelahan (flashing 5 splitting)
proses flashing adalah meghilangkan sisa daging yang masih melekat pada
kulit, karena sisa daging yang terisa akan menghalangi masuknya 7at
penyamak dalam kulit sehingga 7at penyamak sulit untuk sampai ke
bagian tengah kulit !dapun limbah yang dihasilkan berupa limbah padat
yaitu lime split
9 Penimbangan
Penimbangan ini di lakukan untuk mengetahui berat bersih kulit dan
sebagai acuan untuk penggunaan bahan1bahan kimia
; Pengapuran ulang (reliming)Pengapuran ulang (reliming) dilakukan untuk menghilangkan bulu dan
7at17at yang masih tertinggal di kulit pada proses pengapuran pertama
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
4/37
muglan B>, 3,0 4 '-, 3,0 4 '2-$+ujuan dari proses batting adalah
untuk mengikis atau melisis protein non kolagen dan melemaskan kulit
!dapun bahan yang digunakan yaitu 3,6 4 /entrobate yang berfungsi
untuk menghilangkan protein+ujuan dari proses degreasing adalah untuk
mengelmulsi atau melarutkan lemak !dapun bahan yang digunakan air,
deterjen5tepol, dan muglan B> Limbah yang dihasilkan dari pembuangan
kapur berupa limbah cair ( B-., /-., !moniak), sedangkan limbah yang
dihasilkan dari proses bating berupa limbah padat ( sisa lemak) dan limbah
cair (B-., /-., .2)
%3 Pengasaman (pickling)+ujuan dari proses pickle adalah untuk mengasamkan kulit (menurunkan
p' dari ;10 ) tetapi kulit dalam keadaan tidak bengkak, sebab proses
penyamakan pada umumnya berlangsung pada p' yang rendah 2elain itu
proses pengasaman bertujuan untuk menghilangkan flek1flek kulit dan
menyesuaikan p' kulit terhadap p' bahan penyamak yang akan dihadapi
!dapun bahan yang digunakan adalah garam, asam formiat ('/--'),
'2-$ 2etelah penambahan garam melakukan ?uality control dengan
mengukur konsentrasi garam menggunakan boule meter, konsentrasi yang
diharapakan 91; 2etelah penambahan asam formiat dan asam sulfat (o*er
night) melakukan ?uality control dengan mengecek p', p' yang
diharapakan $1$, Limbah yang dihasilkan dari proses pengasaman
berupa limbah cair (B-.,/-.,22,garam)
%% Penyamakan (tanning)
+ujuan dari proses penyamakan (tanning) adalah merubah sifat kulit yang
tidak stabil menjadi stabil terhadap perlakuan1perlakuan tertentu, sepertiadanya aksi bakteri, aksi 7at kimia, dan perlakuan fisik (pukulan, gesekan,
panas, dingin, tepukan, dan lain1lain) !dapun bahan yang digunakan
adalah air,garam, krom, minyak kulit (katalik &2),soda kue (8a'/-0),
soda !2' (8a/-0) Krom berfungsi sebagai bahan penyamak kulit agar
aet dan lemas Katalik &2 berfungsi untuk membantu penetrasi krom
serta menaikkan basisitas @uality /ontrol dilakukan setelah penambahan
garam dengan melakukan pengukuran p' (p' yang diharapkan %,;1)
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
5/37
karena krom dapat bekerja pada p' tersebut Pengecekan p' juga
dilakukan setelah penambahan soda (p' yang diharapkan adalah $) karena
bertujun agar krom tidak bermigrasi @uality control selanjutnya dilakukan
setelah o*er night dengan cara melakukan boiling test Limbah yang
dihasilkan berupa limbah cair (B-., /-., Krom)
% Pengetaman (sha*ing)
+ujuan dari proses pengetaman (sha*ing) adalah untuk mendapatkan tebal
kulit tersamak sesuai dengan 2tandart Andustri Andonesia (2AA) yang ada
!lat yang digunakan berupa mesin ketam atau sha*ing machine Limbah
yang dihasilkan pada proses ini berupa limbah padat yaitu serutan kulit%0 Penetralan (neutrali7ing)
2ebelum dilanjutkan pada proses netralisasi kulit tersebut dicuci dengan
air biasa untuk menghilangkan asam bebas yang ada pada permukaan
kulit Pencucian dilakukan dengan air mengalir selama %6 menit 2etelah
proses penyamakan kulit bersifat asam (p' 0,;1$,), oleh karena itu
dilakukan proses netralisasi yang bertujuan untuk menghilangkan asam
bebas yang tidak terikat dan menurunkan p' sehingga pada proses
peminyakan minyak dapat meresap pada penampang kulit dan
menghindari tidak meratanya cat pada permukaan kulit ketika melakukan
pengecatan dasar !dapun bahan kimia yang digunakan yaitu air,soda kue
(8a'(/-0),2oda !sh (8a/-0) dan netral agent 5!PC @uality /ontrol
dilakukan setelah o*er night dengan pengukuran p' (p' yang diharapkan
616,6) Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair ( B-., /-., +22)
%$ Penyamakan ulang (retanning)
+ujuang dari proses Cetanning adalah untuk menyempurnakan
penyamakan, memberi efek tertentu !dapun bahan kimia yang digunakan
yaitu air, D28 acrylic, C210;, mimosa Limbah yang dihasilkan pada
proses ini berupa B-., /-., +22,Krom)
%6 Pengecatan dasar (dyeing)
+ujuan dari proses dyeing adalah untuk memberi arna sampai pada
penampang kulit yang sesuai denga tujuannya !dapun bahan kimia yang
digunakan adalah air, amonia, .yestuff Limbah yang dihasilkan pada
proses ini berupa B-., /-., +22,Krom)
%: Peminyakan (fat li?uoring)
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
6/37
tujuan dari Eatli?ouring adalah untuk pelicinan serat1serat kulit sehingga
kulit lebih tahan terhadap gaya tarikan atau gaya mekanik lainnya,
menjaga serat kulit agar tidak lengket satu dengan lainnya sehingga kulit
lebih lunak dan lemas serta memperkecil daya serap kulit !dapun bahan
kimia yang digunakan adalah 634 air, $4 cur, $4 der1C!, 3,%4 anti
jamur, %,64 asam formiat @uality /ontrol dilakukan setalah penambahan
asam formiat ('/--'), p' yang diharapkan berkisar 0,6 Limbah yang
dihasilkan pada proses ini berupa B-., /-., +22 dan Krom
%9 Pengeringan (setting out)
Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengeringkan sekaligus
meregangkan kulit serta mengurangi kadar air bebas didalam kulit secara
bertahap tanpa merusak kulit, 7at penyamak dan minyak yang ada di
dalam kulit
%; Pelemasan (stacking)
+ujuan dari proses 2tacking adalah untuk mencapai kelemasan kulit yang
diinginkan serta untuk mendapatkan pertambahan luas terutama untuk
kuit1kulit yang dijual berdasarkan luasnya
%
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
7/37
.ari berbagai macam proses yang terdapat pada gambar $% ada beberapa
proses yang tidak dilaksanakan yaitu proses pelemasan, pengamplasan, dan
embossing Proses tersebut tidak dilaksanakan secara langsung dikarenakan alat
tersebut ada yang mengalami kerusakan dan sebagian lagi alat hanya tersedia di
kantor pusat
2etelah menerima penjelasan megenai alur proses penyamakan kulit, kami
mulai melaksanakan proses penyamakan Pada kegiatan ini, akan dilakukan
penyamakan pada kulit kambing sebagai bahan untuk pembuatan tas dengan
menggunakan krom
Kulit kambing yang digunakan berjumlah 0 lembar, kemudian dilakukan
penimbangan Penimbangan ini bertujuan untuk menentukan banyaknya bahan1
bahan kimia penyamak dan air yang dibutuhkan selama proses penyamakan
!dapun prosese penimbangan kulit dapat dilihat pada gambar $ Berat kulit
mentah adalah 0,66kg 2elanjutnya dilakukan proses soaking (perendaman) yang
bertujuan untuk mengembalikan kadar air yang hilang selama proses pengaetan
dan membersihkan kulit dari bahan1bahan pengaet dan kotoran serta
mempersiapkan kulit untuk memerima perlakuan1perlakuan proses selanjutnya
&ambar $ Proses penimbangan kulit kambing
Pada proses soaking digunakan en7ol sebagai whitening agent dan bahan
pembasah untuk mempercepat proses pembasahan ( 8atrium Karbonat)
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
8/37
Penggunaan 8atrium Karbonat atau soda ash disini berfungsi untuk menaikkan
p' kulit antara
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
9/37
2etelah kulit di flashing, kulit ditimbang kembali untuk penentuan bahan1bahan
penyamak di proses selanjutnya #ntuk kulit kambing, berat setelah flashing rata1rata
mencapai G Pada proses ini dilakukan penambahan 'idrogen Peroksida
yang berfungsi untuk mematikan bakteri biologi, dengan penggunaan harus I %4 Ketika
proses ini selesai, dilakukan pengecekan p' sehingga diperoleh p' J ;
2elanjutnya adalah proses batting (pengikisan protein) dengan menggunakan batting
agent berupa centrobate +ujuan dari batting ini sendiri adalah untuk menghilangkkan sisa1
sisa akar bulu, pigmen, kapur dan lemak yang tidak tersabun, serta menghilangkan daya
perasa kulit agar kulit tidak mudah mengadakan kontraksi terhadap apa saja 2ehingga dapat
dikatakan baha proses ini merupakan penyempurnaan proses liming.
Quality control dari proses batting ini dengan cara yaitu tumbtest dan air
permeability test. Tumbtest dilakukan dengan menekankan ibu jari pada kulit bagian leher
!pabila bekas tekanan ibu jari membekas dan lama kembali, maka kulit dianggap cukup baik
dan dapat diteruskan untuk proses selanjutnya 2edangkan untuk air permeability test
dilakukan dengan membuat kantung udara pada kulit dan kantung tersebut ditekan kuat1kuat
+imbulnya gelembung udara yang kecil1kecil pada permukaan kulit, dianggap proses batting
cukup 'al ini didasarkan pada pemikiran baha globular protein yang berada di sela1sela
serat kulit yang merupakan fibrous protein sudah cukup banyak terlarut sehingga udara
mudah melalui serta1serat kulit
Proses selanjutnya adalah pickling (pengasaman) adalah untuk menurunkan p' dari
; menjadi 0, sebab proses penyamakan akan berlangsung pada p' yang rendah 2elain itu,
proses pickling juga berfungsi untuk menghentikan kerja dari batting agent, mencegah
tumbuh atau hidupnya bakteri pembusuk Bahan
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
10/37
kimia yang digunakan dalam proses ini adalah asam sulfat, asam formiat dan juga garam
8a/l (garam dapur) yang berfungsi sebagai buffer atau penahan terjadinya kebengkakan
karena proses pengasaman
Pengaruh penggunaan asam sulfat ini adalah agar kulit dapat tersamak secara penuh
sedangkan penggunaan asam formiat adalah sebagai masker dengan masuknya gugusan asam
ke dalam krom kompleks !sam yang digunakan dalam proses ini harus diencerkan terlebih
dahulu, baik itu asam sulfat maupun asam formiat,gar tidak mengganggu terjadinya ikatan
antara molekul1molekul bahan penyamak, dan untuk menghindari kulit menjadi tidak merata
2etelah penambahan garam (8a/l), pada kulit dicek derajat kekentalannya dengan
menggunakan Boumeter Proses pengukuran menggunakan boumeter dapat dilihat pada
gambar $$ +ujuan dari dilakukannya pengukuran ini adalah untuk mengetahui kadar
pengaetan kulit dalam larutan 2emakin kental larutan maka akan semakin lama kulit dapatdisimpan tanpa perlakuan proses selanjutnya Biasanya dari hasil pengukuran didapatkan BD
;1%3 .ari hasil pengukuran didapatkan nilai BD adalah 9, ini cukup untuk kulit yang
langsung dilakukan proses selanjutnya.
&ambar $$ Pengukuran BD pada kulit pickle
Proses berikutnya adalah tanning atau penyamakan +ujuan dari tanning ini adalah
untuk merubah sifat kulit yang tidak stabil menjadi stabil terhadap perlakuan1perlakuan
tertentu, baik itu aksi bakteri, 7at kimia ataupun perlakuan fisik Tanning agent ini bermacam1
macam ada penyamak nabati, bisa menggunakan formalin dan juga krom .alam kegiatan
ini, dipilih bahan penyamak krom karena merupakan bahan penyamak yang paling bagus dan
tahan terhadap suhu tinggi Bahan penyamak krom dapat dilihat pada gambar $6 #ntuk
formalin sendiri tidak tahan terhadap suhu tinggi, suhu maksimal yang bisa diterima kulit
dengan bahan penyamak formalin adalah 93F/ 2edangakan jika menggunakan penyamak
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
11/37
nabati, bahan yang dibutuhkan lebih banyak bisa mencapai lebih dari 34 karena jika
menggunakan krom hanya membutuhkan ;4 saja
&ambar $6 Bahan penyamak krom
(/hromosal B)
Penyamakan dengan garam krom ini pada prinsipnya adalah mengusahakan agar
/r -0 dapat masuk, dan menempatkan diri di dalam kulit pada tahap aal yang pada akhirnya
mengadakan ikatan dengan protein kolagen kulit Kecepatan masuknya 7at penyamak dapat
berlangsung dengan baik apabila reaktifitas 7at penyamak krom dengan protein kolagen ada
kulit sangat rendah 'al ini dapat berlangsung dengan baik apabila 7at penyamak krom
mempunyai basisitas yang cukup rendah Karena basisitas dari 7at penyamak krom yang
terlalu rendah menyebabkan sulitnya 7at penyamak untuk tetap berada diantara serat1serat
kulit atau reaktifitasnya sangat rendah
#ntuk meningkatkan basisitas, maka diperlukan penambahan 8atrium Karbonat
sekitar 4 dari berat blotton atau hingga p' larutan didapatkan sekitar $1$, Pemberian
bahan tambahan seperti /atalic &2 berfungsi sebagai minyak, yang jika nanti kulit kering
dapat dibasahi lagi 2etelah itu dilakukan quality control untuk mengetahui kulit yang
disamak sudah masak atau belum dengan boiling test. .engan memotong persegi panjangkulit di bagian leher (paling tebal) dan digambarkan di atas kertas Kemudian direbus hingga
mendidih, dan dilihat seberapa banyak penyusutan yang terjadi #kuran penyusutan ditolerir
bila I 64. Untuk hasil boiling test dapat dilihat pada gambar 4.6.
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
12/37
&ambar $: Boiling test pada kulit yang tersamak
Kulit yang telah masak akan mempunyai jumlah ikatan silang yang lebih banyak
daripada kulit yang belum masak, sehingga lebih mampu dan tahan terhadap adanya gaya
fisika yang mengenainya !tau dapat dikatakan, ikatan silang yang terbentuk pada proses
penyamakan dapat menstabilkan protein kolagen kulit yang labil dari perlakuan fisik,
termasuk air yang mendidih
Kemudian kulit dilakukan ageing (pemeraman) Proses pemeraman dapat dilihat
pada gambar $9 +ahap ini merupakan proses lanjutan dari penyamakan dengan krom Kulit
hanya ditumpuk diatas kayu atau papan yang membentuk sudut %6F dengan lantai
&ambar $9 Proses Pemeraman (Ageing) pada kulit
+ujuan dari proses pemeraman ini adalah untuk menyempurnakan terjadinya reaksi
antara molekul1molekul 7at penyamak krom dengan kulit, sehingga dapat memberikan hasil
yang lebih baik lagi terutama pada sifat1sifat kulit tersamaknya 2etelah proses pemeraman,
kulit selanjutnya diukur ketebalannya dengan menggunakan alat ukur thickness. #ntuk kulit
yang terlalu tebal, maka dilakukan shaing (pengetaman kulit) Ani bertujuan untuk
mendapatkan tebal kulit tersamak sesuai dengan fungsi kulit Ketebalan yang diharapkan
adalah % mm, karena kulit ini akan difungsikan untuk pembuatan tas Proses sha*ing dapat
dilihat pada gambar $;
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
13/37
&ambar $; (a) Pengukuran ketebalan kulit dengan tickness, (b) Proses shaing pada kulit
dengan shaing machine
+ahap selanjutnya adalah netralisasi (penetralan) Kulit yang disamak dengan krom
akan mrempunyai sifat asam !sam tersebut berasal dari asam pada aktu proses pickling
dan aam hasil hidrolisa 7at penyamak krom itu sendiri !sam1asam yang dinetralisir adalah
asam yang terdapat diantara serat1serat kulit atau asam bebas lain yang belum hilang pada
aktu proses pencucian
!pabila asam tidak dinetralisir maka akan mempengaruhi proses dyeing (pengecatan
dasar) sehingga cat yang terikat pada kulit tidak merata !sam yang tidak dinetralisir, pada
fatliquoring (peminyakan) akan mengakibatkan emulsi minyak sehingga tidak dapat meresap
ke dalam kulit Kemikalia yang digunakan dalam proses netralisasi ini adalah 8atrium
Karbonat dan 8atrium Eormiat p' dari hasil netralisasi ini adalah 6 atau diatur pada kisaran
616,6
2etelah dineralisir, maka proses selanjutnya adalah retanning (penyamakan ulang)
+ujuan dari retanning ini adalah untuk menyempurnakan penyamakan dan untuk memberikan
efek tertentu Pada proses retanning ini bahan tanning yang digunakan bisa sama atau
kombinasi dengan bahan tanning yang lain, dan bisa juga menggunakan bahan tanning lain
.alam proses ini digunakan syntan (synthetic tanning agent) berupa D28 aryclic dan C210;
yang dikombinasikan dengan penyamak nabati yaitu mimosa
2etelah itu adalah proses dyeing (pengecatan dasar) +ujuan dari dyeing ini adalah
untuk memberikan arna dasar pada kulit tersamak Pada proses ini bahan yang digunakanadalah dyestuf dan amoniak !moniak ini berfungsi untuk membantu dyestuff masuk ke
dalam kulit yang tersamak !ir yang digunakan adalah air dengan suhu :3F/ Karena
semakin tinggi temperatur maka molekul dyestuff (cat dasar) akan semakin kecil sehingga
menyebabkan penetrasi dan distribusi cat pada kulit semakin baik Quality control dari
dyeing ini adalah dengan memotong kulit dibagian leher untuk melihat apakah cat telah
menembus kulit
Proses selanjutnya adalah fatliquoring (peminyakan) +ujuannya adalah sebagai
pelicin serat1serat kulit sehingga kulit lebih tahan terhadap gaya tarikan atau gaya mekanik
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
14/37
lainnya, menjaga serat kulit agar tidak lengket satu sama lain dan memperkecil daya serap
kulit Kemikalia yang digunakan adalah minyak yang dapat teremulsi (dalam kegiatan ini
adalah cur dan de1C!) dan asam formiat !ir yang digunakan adalah air panas dengan
temperatur 93F/ 'al ini disebabkan, temperatur yang tinggi membantu minyak untuk
terdispersi lebih baik, sehingga minyak dapat tersebar lebih merata dan mempunyai penetrasi
yang baik
2etelah proses fatliquoring usai, maka dilakukan pencucian dan selanjutnya
dilakukan pengeringan (drying). Pengeringan dilakukan didalam suhu kamar dengan
mementangkan kulit diatas papan atau kaca Pengeringan iini memakan aktu 10 hari
Proses pengeringan dapat dilihat pada gambar $
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
15/37
&ambar $%3 Kulit setelah dilakukan pengecatan tutup
4.#. Pen$o%eras!an dan &on!"or!n$ IPAL
4.#.1. Pen$o%eras!an IPAl
2istem operasi pengolahan air limbah di LPPPLK beroperasi secara otomatis dan
manual !dapun cara mengoperasikannya sebagai berikut "
% Pengoperasian 2aringan (2creen)
Putar tombol ke arah on pada panel control, maka screen akan beroperasi
Pengoperasian Bak D?ualisasi
'idupkan bloer, putar kran untuk menyalakan difuser aka difuser akan
beroperasi
0 Pengoperasian Bak Koagulasi .an Elokulasi
Putar tombol pompa ke arah on maka limbah akan mengalir secara otomatis ke bak
koagulasi, putar tombol mier taas dan PD Kemudian putar tombol dosing pump
taas dan PD sehingga koagulan akan mengalir ke bak koagulasi
$ Pengoperasian Bak !erasi
Pada bak aerasi difuser diatur untuk on selama jam dan off selama $3 menit
6 Pengoperasian pada Bak Pengendap AA52irkulasi
Pada bak sirkulasi, pompa sirkulasi diatur untuk on selama $3 menit dan off selama
$3 menit
4.#.#.Proses Pemel!'araan IPAL LPPPLK
Peraatan instalasi perlu dilakukan guna memperpanjang usia instalasi dan guna
mencegah penurunan efektifitas pengolahan +ata cara peraatan instalasi berbeda1beda
tergantung teknologi yang digunakan #ntuk AP!L LPPPLK berikut tata cara peraatan yang
dilakukan "
% 2edapat mungkin tidak ada sampah padat (bulu, kulit, plastik, dan lain1lain) yang
masuk ke dalam sistem AP!L
.iusahakan sedapat mungkin tidak ada limbah dari alat (oli) masuk ke dalam sistem
AP!L
0 2creen dibersihkan untuk mengoptimalkan proses penyaringan sampah padat
$ Perlu dilakukan pengurasan 7at anorganik maupun lumpur pada grid chamber dan
bak pengendapan aal, dan bak pengendap akhir secara periodik untuk menguras
lumpur sesuai dengan kebutuhan
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
16/37
6 Perlu dilakukan peraatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah,
pompa sirkulasi serta bloer yang dilakukan 10 bulan sekali
4.#.(.&on!"or!n$ IPAL
Proses penyamakan kulit yang berada di Laboratorium Pengembangan Penyamakan
Kulit dan Pengolahan Limbah Kulit BBKKP Yogyakarta ini tentunya menghasilkan limbah
yang tergolong ke dalam limbah B0 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Karena hampir setiap
tahapan penyamakan menggunakan bahan kimia berbahaya mulai dari pre!tanning hingga
tanning Bahan1bahan kimia ini hanya 934 yang terikat pada kulit dan sisanya terbuang
sebagai limbah cair Komponen kulit yang berupa limbah flashing, shaing, buffing, splitting
ini akan dengan segera membusuk dan menimbulkan bau jika tidak segera ditangani
.i Laboratorium Pengembangan Penyamakan Kulit dan Pengolahan Limbah Kulit
BBKKP Yogyakarta terdapat Anstalasi Pengolahan !ir Limbah (AP!L) Pengolahan limbah
penyamakan kulit di Laboratorium Pengembangan Penyamakan Kulit dan Pengolahan
Limbah Kulit (LPPPLK) BBKKP Yogyakarta menggunakan proses lumpur aktif secara
kon*ensional secara umum dapat dilihat pada &ambar $%% proses pengolahan limbah cair
yang diterapkan di AP!L LPPPLK meliputi "
% 2aringan Kasar dan halus(screen)
Bak pemisah pasir 5 grid chamber
0 Bak e?ualisasi (homogenisasi)
$ Bak koagulasi dan flokulasi
6 Bak pengendap pertama
: Bak aerasi
9 Bak pengendap akhir
; +hickner
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
17/37
$%% !lur proses Pengolahan Limbah /air
%) 2aringan Kasar dan 'alus ("creen)
2aringan atau screen biasanya dipasang pada bagian aal unit pengolahan limbah
cair 2creen berguna untuk menangkap5menyaring limbah padat yang berukuran besar yang
terikut dalam aliran air limbah Limbah padat tersaring berupa bulu, kulit, dan lain1lain yang
berasal dari proses pengolahan kulit di Beam 'ouse 2aringan yang di gunakan pada Anstalasi
Pengolahan !ir Limbah (AP!L) LPPPLK berupa saringan kasar dan saringan halus 2aringan
kasar memiliki diameter lubang saringan lebih dari $3 mm dan kecepatan putaran sebesar %3
rpm, sedangkan saringan halus memiliki diameter kurang dari : mm dan kecepatan putaran
sebesar $ rpm !dapun proses penyaringan kasar dan halus dapat dilihat pada gambar $%
2istem saringan yang digunakan berupa sistem pembersihan secara mekanik dengan
menggunakan Brushed "creen (saringan dengan sikat) 2aringan kasar ditempatkan pada aal
proses dibandingankan dengan saringan halus 'al ini dimaksudkan agar limbah padat yang
lolos dari saringan kasar dapat tersaring pada saringan halus, sehingga dapat meminimalisir
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
18/37
penyumbatan pipa, pompa, dan peralatan mekanik lainnya serta tidak mengganggu proses
treatment selanjutnya
&ambar $% 2aringan kasar dan halus
) Bak Pemisah Pasir (#rid $hamber)
Pada air limbah yang dihasilkan dari proses penyamakan kulit, umumnya pada proses
soaking, ashing, dan pengapuran terdapat partikel anorganik seperti pasir Pada AP!L
dengan menggunakan pompa atau peralatan mekanik , jika terdapat air limbah mengandung
partikel inorganik akan merusak peralatan mekanik tersebut Kerusakan tersebut akan
disebabkan padatan inorganik dalam air limbah menggerus peralatan mekanik 2elain
merusak peralatan mekanik, padatan inorganik akan mengakibatkan penyumbatan pipa dan
menambah lumpur pada bak pengendap ataupun bak yang lain -leh karena itu, dengan
adanya bak pemisah pasir (grid chamber) dapat mengendapkan partikel inorganik #mumnya
partikel inorganik yang terendapkan berukuran G33Mm !dapun *olume dari grit chamber
sebesar $ m0 Proses pemisahan pasir dapat dilihat pada gambar $%$
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
19/37
&ambar $%0&rid /hamber
0) Bak D?ualisasi ( %omogenisasi)
!ir limbah yang berasal dari proses produksi di Beam %ouse memiliki karakteristik
yang berbeda1beda dan debit yang berbeda1beda dari setiap proses Pada pengolahan air
limbah, biasanya dari aktu ke aktu terjadi floktuasi baik debit maupun kandung polutan,
p', temperatur, dsb Eluktuasi tersebut akan mempengaruhi efisiensi proses pengolahan
aka untuk mencegah penurunan efisiensi dan efek tersebut, sebaiknya di buat bak
e?ualisasi5homogenisasi untuk meratakan parameter1parameter air limbah sebelum
dimasukkan ke proses utama AP!L 2tabilisasi parameter air limbah bertujuan untuk
mengoptimalkan pengoprasian AP!L, sehingga dapat menghemat aerasi atau bahan kimia
tambahan seperti nutrien, koagulan, dan sebagainya dalam proses pengolahan selanjutnya
Bak e?ualisasi di AP!L LPPPLK memiliki *olume %3; m0 Kapasitas bak e?ualisasi di
desain dengan memperhatikan ada atau tidak pemisahan air limbah pengapuran buang bulu
Nolume bak e?ualisasi minimal harus sama dengan kapasitas air limbah dalam satu hari
#ntuk menghomogenkankan air limbah digunakan difuser 2elain itu difuser berfungsi untuk
menyuplai oksigen sehingga dapat mengosksidasi sulfida .ifuser yang digunakan berjumlah
; buah Pada bagian atas bak e?ualisasi diberikan atap untuk menghindari masuknya daunkering !dapun proses yang terjadi pada bak e?ualisasi dapat dilihat pada gambar $%0
&ambar $%$Bak D?ualisasi
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
20/37
$) Bak Koaguliasi .an Elokulasi
Nolume dari bak koagulasi adalah % m0 dan bak fokulasi sebesar $ m0 Proses
koagulasi adalah proses penggabungan partikel koloid (partikel dengan range %3 nm1%3Mm)
menjadi flok dengan cara menambahkan koagulan Permukaan partikel koloid biasanya
mempunyai muatan listrik negatif -leh karena itu, ketika penambahan koagulan yang
memiliki muatan listrik positif yang akan mengurangi gaya tolak partikel Pengurangan gaya
tolak partikel dapat bergabung membentuk flok
Proses flokulasi berarti penggabungan flok dari proses koagulasi tersebut menjadi flok
yang lebih besar akibat adanya flokulan Elokulasi merupakan bagian dari proses koagulasi
dan pengendapan Koagulasi dan flokulasi dilaksanakan untuk membantu mempermudah
pengambilan bahan terlarut dan juga B-. sebelum pengendapan Proses flokulasi ada hanya
dilakukan dengan pengadukan saja, tetapi pada umumnya hasilnya akan lebih baik bila ada
pemberian bahan koagulan dan flokulan dan diikuti dengan pengadukan #ntuk mendapatkan
hasil yang baik dan efektif dan efisien, maka disarankan agar dilakukan percobaan &ar Test
terlebih dahulu !dapun proses yang terjadi pada bak flokulasi dan koagulasi dapat dilihat
pada gambar $%6
!dapun bahan flokulan dan koagulan yang digunakan di AP!L LPPPLK yaitu
% !lum atau +aas merupakan nama yang populer bagi !luminium 2ulfat (!l(2-$)0 =
%$ '-) !lum atau taas kering yang biasa digunakan untuk pengolahan air limbah
2ebelum digunakan taas atau alum harus dilarutkan terlebih dahulu !pabila pada
saat pemakaian taas ada alkali dalam air limbah, maka terjadi reaksi sebagai
berikut "
!pabila alkalinitas dalam air limbah tidak sesuai untuk pemakaian alum, maka harus
dilakukan penambahan alkali terlebih dahulu untuk menaikkan ph !lkali yangdimaksud bisa berupa kapur, natrium karbonat, kalsium karbonat !lum juga bereaksi
fosfat an memebentuk aluminium fosfat +ergantung kondisi air limbah, maka
pengendapan yang baik dengan alum ialah pada ph 6,61; 2edangkan pemakaian alum
berkisar %6 ml5l
Proses pembuatan larutan taas
a) +ambahkan air ke dalam drum (tampungan) sebanyak 633 L
b) +ambahkan taas sebanyak $4 dari total *olume drum (tampungan)
c) 'idupkan mier taas dengan cara memutar tombol -8 yang ada pada panel
control
d) iing hingga taas larut $3 menit
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
21/37
Polyelectrolyte
Polyelectrolyte dibedakan menjadi dua macam" natural5alami dan sintesis5buatan
Polyelectrolyte alami berasal dari makhluk hidup seperti " pati dan selulosa
2edangkan yang sintetis berasal dari monomer1monomer yang dipolemerisasi menjadi
substansi yang molukelnya panjang dan berat +ergantung muatan pada saat
dimasukkan ke air, maka polyelectrolyte menjadi anionik, kationik dan non ionik PD
yang digunakan pada pengolahan limbah di LPPPLK sebesar 3, ml5l
Proses pembuatan larutan PD
a) +ambahkan air ke dalam drum (tampungan) sebanyak 633 L
b) +ambahkan taas sebanyak 3,4 dari total *olume drum (tampungan)
c) 'idupkan mier PD dengan cara memutar tombol -8 yang ada pada panel
control
d) iing hingga taas larut $3 menit.
&ambar $%6Bak Koagulasi .an Elokulasi
6) Bak Pengendap Pertama ( 'rimary $larifier Tank)
!ir limbah dari proses koagulasi flokulasi akan dialirkan ke bak pengendap pertama
Bak pengendap pertama berfungsi untuk mengurangi partikel padat dalam air buangan
dengan cara mengendapkan pada suatu tangki selama aktu tertentu sehingga terendapkan
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
22/37
sekaligus mengurangi kekeruhan dan beban orgnik Lumpur yang dihasilkan dari bak
pengendap pertama akan diolah lebih lanjut pada proses penanganan lumpur, sehingga
*olume lumpur dapat diperkecil 2edang fluida atau supernatannya keluar melalui sistem
pelimpah menuju unit pengolah biologi (lumpur aktif) .esain dari bak pengendap pertama
dibuat berbentuk silinder dengan bagian baah berbentuk kerucut untuk mempercepat
pengendapan Nolume bak pengendap pertama sebesar %3 m0 dengan aktu tinggal $1: menit
Proses yang terjadi pada bak pengendap pertama dapat dilihat pada gambar $%:
Pengendapan merupakan proses untuk "
1 engurangi semua padatan terlarut yang tidak diinginkan hingga ;31
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
23/37
dengan menggunakan bloer !erasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair dengan
lumpur aktif, hingga terjadi kontak yang intensif
Nolume bak aerasi adalah %$$ m0 dengan jumlah difuser %3 buah, aktu hidup difuser
selama jam dan aktu mati sebanyak $3 menit Pada bak aerasi aktu tinggalnya sebanyak
10 hari dengan harapan mikroorganisme dapat mengurai polutan seefesien mungkin .alam
proses pengoperasian pada lumpur aktif harus memperhatikan beban B-., .-, L22,
nutrient, 2N03, dan lain1lain Proses yang terjadi pada bak aerasi dapat dilihat pada gambar
$%9
Batasan nilai kontrol bak aerasi adalah"
• L22 " 633 – 6333 ppm• 2N03 " 0331$334
• p' " :1;
• 2uhu "
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
24/37
Nolume bak pengendap akhir sebesar %0:,; m0 dan dilengkapi dengan pompa
sirkulasi Pompa sirkulasi digunakan untuk mengembalikan endapan lumpur ke bak aerasi
Pompa sirkulasi hidup selama $3 menit dan mati selama $3 menit Lumpur pada bak
pengendap harus tersirkulasi dengan baik agar menghindari kondisi anaerob pada bak
pengendap yang ditandai dengan mengambangnya lumpur akibat terlepasnya 8 dan gas 8
akan menempel di lumpur yang ada di dasar kolam pengendapan !dapun proses yang terjadi
pada bak pengendap akhir dapat dilihat pada gambar $%;
&ambar $%;Bak pengendap akhir
;) +hickner
Bak ini berfungsi untuk menampung padatan inorganik dan lumpur yang berasal dari
grit chamber Ketika *olume dari bak thickner besar maka akan dialirkan ke pegolahan
penanganan lumpur, yaitu rying Bed Nolume bak thickner adalah % m0, dapat dilihat pada
gambar $%
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
25/37
&ambar $%
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
26/37
ikan 2ebelum effluent dibuang ke sungai harus melalui bak biokontrol 'idup atau
tidaknya ikan menjadi indikator masih adanya bahan yang berbahaya yang ikut dalam
efluent, dapat dilihat pada gambar $%
&ambar $%Bak biokontrol
4.(. Pen$am)!lan *an Pen$j!an Sam%el A!rL!m)a' LPPPLK + BBKKP
Pengambilan sampel di lakukan pada titik outlet, dimana air limbah yang mengalir
sebelum masuk ke badan air LPPPLK1BBKKP biasanya melakukan pengambilan sampel
sebanyak % kali dalam sebulan /ara pengambilan sampel sesuai dengan 28A :
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
27/37
BBKKP sangat menyadari untuk memberikan pengolahan lanjutan agar effluent yang
dihasilkan memenuhi standar baku mutu 2aat ini, pihak LPPPLK sedang melaksanakan
penelitian dengan cara filtrasi menggunakan adsorban (7eolith, arang batok kelapa dan abu
bagas) untuk mengetahui efisiensi dari pengolahan lanjutan yang akan diterapkan #ntuk
pengolahan filtrasi secara berurutan dapat dilihat pada gambar $, $0, $$
&ambar $Bak penampung effluent
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
28/37
&ambar $0Ceaktor
&ambar $$ Bioindikator
Proses pengolahan lanjutan dengan cara filtrasi menggunakan adsorban berupa
7eolith, arang batok, dan abu bagas Heolith yang digunakan sebanyak
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
29/37
9 Eeb 3%6 3:0% 03
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
30/37
pada bak pengendap (jumlahnya sedang), penambahan nutrient (limbah domestik)
096 0333 9 03
3
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
31/37
ketika range berada pada kisaran 03331$333 ppm arna lumpur cenderung normal (kuning
keemasan), akan tetapi ketika lebih dari $333 ppm maka akan mengakibatkan arna lumpur
menjadi coklat tua
4.. Pen$ar' Penam)a'an Koa$lan Taas0 *en$an Var!as! Konsen"ras! Ter'ada%
Enda%an 5an$ Ter)en"k *an P' Pada L!m)a' 3a!r Penyamakan Kl!"
Limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah air limbah penyamakan kulit yang
telah dihomogenisasikan, atau dengan kata lain air limbah yang p'1nya sudah dibuat netral
(p' 9) !ir limbah penyamakan kulit yang telah dihomogenisasikan berarna coklat keruh
dan berbau menyengat .imana air limbah penyamakan kulit dari berbagai proses tidak dapat
langsung digunakan namun harus dipisahkan dahulu dari limbah padat seperti bulu, lumpur,
daging, dan material lainnya, barulah limbah dihomogenisasikan Pemisahan antara limbah
padat dan cair dilakukan dengan cara disaring, dengan menggunakan penyaring kasar dan
halus 2elanjutnya air limbah penyamakan kulit yang telah dihomogenisasikan dapat
digunakan untk pengujian pengaruh penambahan taas sebagi koagulan dengan *ariasi
konsentrasi 4, $4, dan :4 dengan *ariasi *olume penambahan larutan 6 ml, %3 ml, %6ml,
3 ml, dan 6 ml dalam proses pengendapan
Koagulan yang digunakan dalam percobaan ini adalah taas +aas dengan rumus
molekul !l(2-$)0 merupakan bahan koagulan yang banyak digunakan, karena ekonomis,
mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya Qumlah pemakaian taas
tergantung kepada turbidity (kekeruhan) air baku 2emakin tinggi turbidity air baku maka
semakin besar jumlah yang dibutuhkan pemakaian taas juga tidak terlepas dari sifat1sifat
kimia yang dikandung oleh banyu
.engan demikian, semakin banyak dosis taas yang ditabahkan maka p' akan
semakin turun (semakin asam) 'al ini dikarenakan reaksi ini menghasilkan produk ' 2-$
(asam sulfat) sehingga perlu dicari dosis taas yang efekti antara p' 6,;19,$ maka flok yang
terbentuk akan tidak sempurna dan akan larut kembali 8amun demikian dosis bahan
koagulan optimum yang ditambahkan harus ditentukan berdasarkan percobaan laboratorium
jar tes Qar test merupakan suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimal
dari koagulan (biasanya taas5alumunium sulfat) yang digunakan pada proses pengolahan air
bersih .alam penelitian ini jar tes dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan
pengadukan menggunakan mier dan didiamkan dalam corong inho* Pengadukan merupakan
operasi yang mutlak diperlukan pada proses koagulasi1flokulasi Pengadukan cepat berperan
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
32/37
penting dalam pencampuran koagulan dan destabilisasi partikel Pengadukan lambat berperan
dalam upaya penggabungan flok
2elain pembubuhan flokulan diperlukan pengadukan agar terbentuk flok1flok Elok –
flok ini mengumpulkan partikel1partikel kecil dan koloid tersebut (bertumbukan) dan
akhirnya bersama1sama mengendap 2esuatu larutan koloidal yang mengandung partikel1
partikel kecil dan koloid dianggap stabil apabila (Dfriandi, 33;)"
• Partikel1partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam aktu yang pendek
(beberapa jam)
• Partikel1partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung, dan menjadi partikel yang lebih
besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan partikel1partikel adalah setanda
(biasanya negatif) 2ehingga ada repulasi elektrostatis antara partikel satu dengan yang
lainnya
Proses pengolahan limbah cair secara kimiai terjadi pada proses koagulasi5flokulasi,
dimana keduanya merupakan proses yang terangkai menjadi kesatuan proses yang tak
terpisahkan Proses koagulasi bertujuan untuk membentuk flok atau partikel padat dari
limbah cair yang telah di netralisasi !danya penambahan taas sebagai koagulan dengan
*ariasi konsentrasi 1:4 akan membentuk flok dengan ukuran besar sehingga lebih mudah
dipisahkan Dfisiensi penggumpalan diperoleh dengan adanya penambahan larutan
pengendap berupa larutan polielektrolit (PD) anionik rantai panjang dengan *ariasi
konsentrasi 3,%13,04
Eaktor yang mempengaruhi koagulasi5flokulasi adalah kekeruhan, padatan tersuspensi,
temperatur, p', komposisi dan konsentrasi anion, durasi dan tingkat agitasi selama proses
koagulasi5flokulasi, dan adanya penambahan koagulan pembantu lainnya Ceaksi
pembentukan flok yaitu"
Pada air yang mempunyai alkalinitas tidak cukup untuk bereaksi dengan alumunium
sulfat, maka perlu ditambahkan alkalinitas dengan menambah kalsium hidroksida!dapun
hasil yang diperoleh dari percobaan penambahan taas ini dapat dilihat pada gambar $6 –
$03
1. Konsen"ras! "aas #6
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
33/37
$am)ar 4.#.$ra7!k ')n$an an"ara 8olme %en$enda%an den$an 8olme
%enam)a'an "aas
Gam)ar 4.#9. $ra7!k ')n$an an"ara %H den$an 8olme %enam)a'an "aas
1. Konsen"ras! "aas 46
Gam)ar 4.#:. $ra7!k ')n$an an"ara 8olme %en$enda%an den$an 8olme
%enam)a'an "aas
Gam)ar 4.#;. $ra7!k ')n$an an"ara %H den$an 8olme %enam)a'an "aas
#. Konsen"ras! "aas 96
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
34/37
Gam)ar 4.#
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
35/37
&ambar $0% grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan PD
&ambar $0 grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD
#. Konsen"ras! PE 2=#6
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
36/37
&ambar $00 grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan PD
&ambar $0$ grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD
(. Konsen"ras! PE 2=(6
8/19/2019 Perbaikan Bab 4
37/37
&ambar $06 grafik hubungan antara *olume pengendapan dengan *olume penambahan
PD
&ambar $0: grafik hubungan antara p' dengan *olume penambahan PD
.ari data di atas dapat diketahui baha penambahan polielektrolit (PD) yang terbaik
adalah apada konsentrasi 3, 4 dengan menghasilkan *olume endapan sebanyak %
Top Related