Post on 06-Jul-2018
8/16/2019 berfikir statistik
1/35
8/16/2019 berfikir statistik
2/35
8/16/2019 berfikir statistik
3/35
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan berfikir kita lakukan dalam keseharian dan merupakan ciri utama dari kita
sebagai manusia ciptaan tuhan yang dianugerahi akal pikiran yang membedakan manusia dengan
8/16/2019 berfikir statistik
4/35
makhluk lain ciptaan tuhan. Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah.
Secara garis besar berfikir dapat dibedakan antara berfikir alamiah dan berfikir ilmiah. Berfikir
alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kehidupan sehari-hari dari pengaruh alam
sekelilingnya. Berfikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur
dan cermat. Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta
menggunakan akalnya semaksimal mungkin. Seseorang yang tidak berpikir, berada sangat jauh
dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan.
Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di
dunia.
Banyak yang beranggapan bahwa untuk berpikir secara mendalam!, seseorang perlu
memegang kepala dengan kedua telapak tangannya, dan menyendiri di sebuah ruangan yang
sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada. Sebenarnya, mereka telah menganggap
berpikir secara mendalam! sebagai sesuatu yang memberatkan dan menyusahkan. "ereka
berkesimpulan bahwa pekerjaan ini hanyalah untuk kalangan filosof!. Bagi seorang ilmuan
penguasaan sarana berfikir ilmiah merupakan suatu keharusan, karena tanpa adanya penguasaan
sarana ilmiah, maka tidak akan dapat melaksanakan kegiatan ilmiah dengan baik. Sarana ilmiah
pada dasarnya merupakan alat untuk membantu kegiatan ilmiah dengan berbagai langkah yang
harus ditempuh. Berfikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah#langkah metode ilmiah
seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literatur, menjugi hipotesis, menarik
kesimpulan. Kesemua langkah#langkah berfikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung
dengan alat$sarana yang baik sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang kita lakukan
mendapatkan hasil yang baik. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat membantu kegiatan
ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. %ujuan mempelajari sarana ilmiah adalah
untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan
mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengehahuan yang memungkinkan untuk
bisa memecahkan masalah sehari-hari. &itinjau dari pola berfikirnya, maka maka ilmu
merupakan gabungan antara pola berfikir deduktif dan berfikir induktif, untuk itu maka
penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif.
'enalaran ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada
hakekatnya merupakan pengumpulan fakta untuk mendukung atau menolak hipotesis yang
diajukan. Kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berfikir
8/16/2019 berfikir statistik
5/35
ini dengan baik pula. Salah satu langkah kearah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar
peranan masing-masing sarana berfikir tersebut dalam keseluruhan berfikir ilmiah tersebut.
(ntuk dapat melakukan kegiatan ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa
bahasa, logika, matematika dan statistik. Berdasarakan uraian tersebut maka dibuatlah makalah
mengenai sarana berpikir ilmiah.
B. Rumusan Masalah
)umusan masalah dari makalah ini yaitu*
+. Bagiamana seseorang dikatakan berpikir ilmiah . Apa yang dimaksud dengan sarana berpikir ilmiah
. Sarana apa saja yang mendukung seseorang untuk berpikir ilmiah
C. Tujuan
%ujuan penulisan makalah ini yaitu*+. (ntuk mengetahui bagaimana seseorang dikatakan berikir ilmiah.
. (ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sarana berpikir ilmiah.. (ntuk mengetahui Sarana apa saja yang mendukung seseorang untuk berpikir ilmiah.
8/16/2019 berfikir statistik
6/35
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertan Ber!kr Ilmah
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. /ogis adalah masuk akal, dan
empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan,
selain itu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, dan
mengembangkan. Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. 'roses ini
merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya
sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal
yang menggabungkan induksi dan deduksi. 0nduksi adalah cara berpikir yang di dalamnya
kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang
bersifat khusus, sedangkan, deduksi ialah cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang
bersifat khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
B. Sarana Ber!kr Ilmah
Sarana berfikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai
langkah yang harus ditempuh tanpa penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. "empunyai metode tersendiri yang berbeda
dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuannya sebab fungsi sarana berpikir ilmiah
adalah membantu proses metode ilmiah.
'engertian Sarana Berfikir 0lmiah menurut para ahli *
+. "enurut Salam 1+223*+24* Berfikir ilmiah adalah proses atau akti5itas manusia
untuk menemukan$mendapatkan ilmu. Berfikir ilmiah adalah proses berpikir untuk sampai pada
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
. "enurut 6ujun S.Suriasumantri. Berpikir merupakan kegiatan akal untuk memperoleh
pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah adalah kegiatan akal yang menggabungkan induksi dan
deduksi.
8/16/2019 berfikir statistik
7/35
. "enurut Kartono 1+227, dalam Khodijah 887*++94. Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam
hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih komplek disertai pembuktian-pembuktian.
:. "enurut ;man Sulaeman. Berfikir ilmiah merupakan proses berfikir$pengembangan pikiran
yang tersusun secara sistematis yang berdasarkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudahada.
0lmu pengetahuan telah didefenisikan dengan beberapa cara dan defenisi untuk
operasional. Berfikir secara ilmiah adalah upaya untuk menemukan kenyataan dan ide yang
belum diketahui sebelumnya. 0lmu merupakan proses kegiatan mencari pengetahuan melalui
pengamatan berdasarkan teori dan atau generalisasi. 0lmu berusaha memahami alam
sebagaimana adanya dan selanjutnya hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan
dan mengendalikan gejala alam. Adapun pengetahuan adalah keseluruhan hal yang diketahui,
yang membentuk persepsi tentang kebenaran atau fakta. 0lmu adalah bagian dari pengetahuan,
sebaliknya setiap pengetahuan belum tentu ilmu. (ntuk dapat melakukan kegiatan berpikir
ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, matematika, dan
statistika.. "atematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif. Statistika
mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Salah satu langkah kearah penguasaan
adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berpikir dalam keseluruhan
proses berpikir ilmiah. (ntuk itu terdapat syarat-syarat yang membedakan ilmu 1science4,
dengan pengetahuan 1knowledge4, antara lain *
a. "enurut 'rof.&r.'rajudi Atmosudiro, Adm. &an "anagement (mum +29. 0lmu harus
memiliki obyek, terminologi, metodologinya, filosofi dan teorinya yang khas.
b. "enurut 'rof.&).Hadari
8/16/2019 berfikir statistik
8/35
. %ujuan mempelajari metode ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan
ilmiah secara baik.
Sarana berfikir ilmiah pada dasarnya ada tiga, yaitu * bahasa ilmiah, logika dan
matematika, serta logika dan statistika. Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan fikiran seluruh proses berfikir ilmiah. /ogika dan matematika mempunyai
peranan penting dalam berfikir deduktif sehingga mudah diikuti dan mudah dilacak kembali
kebenarannya. Sedang logika dan statistika mempunyai peranan penting dalam berfikir induktif
dan mencari konsep-konsep yang berlaku umum.
1. Peran Bahasa se"aga Sarana "er#kr lmah
Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
seluruh proses berpikir ilmiah. @ang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan
sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan dengan syarat bebas dari unsur emotif, reproduktif, obyektif, eksplisit.
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni,+. Sebagai sarana komunikasi antar manusia.
. Sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan bahasa
tersebut.
Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan unsur-unsur lain di dalam jaringan kebudayaan.
'ada waktu yang sama bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai budaya, pikiran, dan
nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. >leh karena itu, kebijaksanaan nasional yang tegas di
dalam bidang kebahasaan harus merupakan bagian yang integral dari kebijaksanaan nasional
yang tegas di dalam bidang kebudayaan.
Ada dua pengolongan bahasa yang umumnya dibedakan yaitu *
+. Bahasa alamiah yaitu bahasa sehari-hari yang digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang
tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alamiah dibagi menjadi dua yaitu* bahasa
isyarat dan bahasa biasa.
. Bahasa buatan adalah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan akar pikiran untuk maksud tertentu. Bahasa buatan dibedakan menjadi dua bagian
yaitu* bahasa istilah dan bahasa antifisial atau bahasa simbolik. Bahasa buatan inilah yang
dikenal dengan bahasa ilmiah.
$. Peran Matematka se"aga sarana "er#kr lmah
8/16/2019 berfikir statistik
9/35
(ntuk melakuakan kegiatan ilmiah secara lebih baik diperlukan sarana berfikir salah
satunya adalah "atematika. Sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelahaan ilmiah
secara teratur dan cermat. 'enguasaan secara berfikir ini ada dasarnya merupakan alat yang
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. "atematika adalah
bahasa yang melambaikan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
/ambang-lambang matematika bersifat artificial yang baru mempunyai arti setelah sebuah
makna diberikan kepadanya. %anpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-
rumus yang mati. Bahasa 5erbal mempunyai beberapa kekurangan yang sangat mengganggu.
(ntuk mengatasi kekurangan kita berpaling kepada matematika. "atematika adalah bahasa yang
berusaha menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa 5erbal.
"atematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya
serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. "atematika merupakan alat yang dapat
memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau
generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. 'entingnya matematika tidak lepas
dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. "engkomunikasikan gagasan dengan
bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika
sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat.
Hal tersebut menunjukkan pentingnya peran dan fungsi matematika, terutama sebagai sarana
untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam bidang.
%. Peran Statstka se"aga sarana "er#kr lmah
Statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Konsep statistika sering
dikaitkan dengan distribusi 5ariabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu. Statistika
memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati
hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara
kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada dasarnya
didasarkan pada asas yang sangat sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil maka
makin tinggi tingkat ketelitian tersebut dan sebaliknya
statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan untuk
mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. (ntuk
dapat mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian
serta penganalisaan harus akurat. Statistika diterapkan secara luas dan hampir semua
8/16/2019 berfikir statistik
10/35
pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. 'eranan statiska diterapkan dalam penelitian
pasar, produksi, kebijaksanaan penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka
percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing, pemilihan resiko dalam pemberian kredit dan
lain sebagainya.
'eranan Statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan*+. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang akan diambil dari populas.
. Alat untuk menguji 5aliditas dan reliabilitas instrumen..
. %eknik untuk menyajikan data-data, sehingga data lebih komunikatif.
:. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan.
Hubungan statiska antara Sarana berfikir 0lmiah Bahasa, "atematika dan Statistika, yaitu
agar dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana bahasa,
matematika dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi 5erbal yang dipakai dalam
kegiatan berpikir ilmiah, dimana bahasa menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada orang lain. &an ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan
gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. "atematika mempunyai peranan yang
penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir
induktif. 'enalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang memiliki ruang
lingkup yang khas dan terbatas untuk menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataanyang bersifat umum. Sedangkan deduktif, merupakan cara berpikir dimana dari pernyataan yang
bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, dengan memakai pola berpikir
silogismus.
%ujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita untuk
menelaah ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah kita
sehari-hari.
ungsi berfikir ilmiah , sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dalam kaitan kegiatan
ilmiah secara keseluruhan. &alam hal ini berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang
ilmu untuk mengembangkan materi pengetahuaannya berdasarkan metode ilmiah.
'ada hakikatnya sarana berfikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuhnya. 'ada langkah tertentu biasanya diperlukan
8/16/2019 berfikir statistik
11/35
sarana yang tertentu pula. >leh sebab itulah maka sebelum kita mempelajari sarana-sarana
berpikir ilmiah ini kita harus dapat menguasai langkah-langkah dalam kegiatan langkah berfikir
tersebut. Sebagai makhluk hidup yang paling mulia, manusia dikaruniai kemampuan untuk
mengetahui diri dan alam sekitarnya. "elalui pengetahuan, manusia dapat mengatasi kendala
dan kebutuhan demi kelangsungan hidupnya.
(raian mengenai hakikat berfikir ilmiah atau kegiatan penalaran memperlihatkan bahwa
pada dasarnya, kegiatan berfikir adalah proses dasar dari pengetahuan manusia. kita
membedakan antara pengetahuan yang ilmiah dan pengetahuan non-ilmiah. Hanya saja,
pemahaman kita tentang berfikir ilmiah belum dapat disebut benar. 'erbedaan berfikir ilmiah
dari berfikir non-ilmiah memiliki perbedaan dalam dua faktor mendasar yaitu Sumber
pengetahuan dimana berfikir ilmiah menyandarkan sumber pengetahuan pada rasio dan
pengalaman manusia, sedangkan berfikir non-ilmiah 1intuisi dan wahyu4 mendasarkan sumber
pengetahuan pada perasaan manusia dan ukuran kebenaran dimana berfikir ilmiah mendasarkan
ukuran kebenarannya pada logis dan analitisnya suatu pengetahuan, sedangkan berfikir non-
ilmiah 1intuisi dan wahyu4 mendasarkan kebenaran suatu pengetahuan pada keyakinan semata.
BAB III. PENUTUP
A. &esm#ulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu *
+. Seseorang dikatakan berfikir ilmiah jika dia dapat berfikir secara logis dan empiris. /ogis adalah
masuk akal, dan empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan, serta menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan,
dan mengembangkannya.
. Sarana berpikir ilmiah ialah alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang
harus dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik.
. Sarana yang digunakan dalam brpikir ilmiah yaitu bahasa, matematika dan stasistika.
B. SaranSaran dari makalah ini yaitu agar penulis dapat menambah literature lain mengenai
pengertian istilah-istilah penting yang terdapat dalam tulisan agar pembaca dapat mudah
mengerti.
8/16/2019 berfikir statistik
12/35
DA'TAR PUSTA&A
Bakhtiar, Amsal. 882. Filsafat Ilmu. 6akarta* '%. )ajarafindo 'ersada.
Salam, Burhanuddin. +223. /ogika "ateriil ilsafat 0lmu 'engetahuan. 6akarta* )ineka ?ipta.
Sumarna, ?ecep. 889. Filsafat Ilmu. Bandung* "ulia 'ress.
Suriasumantri, 6ujun S. +222. ilsafat 0lmu Sebuah 'engantar 'opuler. 6akarta* 'ustaka Sinar Harapan.
Suriasumantri, 6ujun S. 88. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. 6akarta* 'ustaka Sinar
Harapan.
/>0KA &A< S%A%0S%0KA S;BAA0
SA)A
8/16/2019 berfikir statistik
13/35
utama dari berpkikir adalah adanya abstraksi. "aka dalam arti yang luas kita dapat mengatakan
berpikir adalah bergaul dengan abstraksi-abstraksi. Sedangkan dalam arti yang sempit berpikir
adalah meletakan atau mencari hubungan atau pertalian antara abstraksi-abstraksi:.
Secara garis besar berpikir dapat dibedakan menjadi dua, yaitu* berpikir alamiah dan berpikir
ilmiah. Berpikir alamiah, pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh
alam sekelilingnya Ekatakana saja * penalaran tentang api yang dapat membakarF. Berpikirilmiah, pola penalaran berdasarkan sasaran tertentu secara teratur dan cermat Edua hal yang
bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dalam satu
kesatuanF=.
&ari dua pola berpikir di atas, akan dibahas pola berpikir ilmiah dan lebih khusus di fokuskan
pada pembahasan logika dan statistika sebagai sarana berpikir ilmiah!.
B.Sarana Berpkir 0lmiah
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. 'roses ini merupakan
serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai
pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan!7. >leh karena itu, proses berpikir untuksampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan diperlukan sarana tertentu yang disebut
dengan sarana berpikir ilmiah.
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah
yang harus ditempuh. 'ada langkah tertentu biasanya juga diperlukan sarana tertentu pula. %anpa
penguasaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah
yang baik. (ntuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana
berpikir ilmiah berupa* E+F Bahasa 0lmiah, EF /ogika dan metematika, EF /ogika dan
statistika3. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi 5erbal yang dipakai dalam seluruh proses
berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. /ogika dan matematika mempunyai
peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali
kebenarannya. Sedangkan logika dan statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif
untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum!.
Berdasarkan
"etode-metode
0lmiah9
Sarana berpikir ilmiah digunakan sebagai alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk
mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode-metode ilmiah. Sarana berpikir
ilmiah mempunyai metode tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuan. &alam mendapatkan pengetahuan ilmiah pada dasarnya ilmu menggunakan
penalaran induktif dan deduktif, dan sarana berpikir ilmiah tidak menggunakan cara tersebut.
Berdasarkan cara mendapatkan pengetahuan tersebut jelaslah bahwa sarana berpikir ilmiah
bukanlah ilmu, melainkan sarana ilmu yang berupa * bahasa, logika, matematika, dan statestika!.
Sedangkan fungsi sarana berfikir ilmiah adalah untuk membantu proses metode ilmiah, baik
secara deduktif maupun secara induktif2.
8/16/2019 berfikir statistik
14/35
Kemampuan berpikir ilmiah yang baik sangat didukung oleh penguasaan sarana berpikir dengan
baik pula. "aka dalam proses berpikir ilmiah diharuskan untuk mengetahui dengan benar
peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah.
Berpikir ilmiah menyadarkan diri kepada proses metode ilmiah baik logika deduktif maupun
logika induktif. 0lmu dilihat dari segi pola pikirnya merupakan gabungan antara berpikir deduktif
dan induktif.
?./ogika dan Statistika
'erkataan logika berasal dari kata logos! bahasa @unani yang berarti kata atau pikiran yang
benar. Kalau ditinjau dari segi logat saja, maka ilmu logika itu berarti ilmu berkata benar atau
ilmu berpikir benar. &alam bahasa Arab dinamakan ilmu manthiG yang berarti ilmu bertutur
benar+8. &alam Kamus ilsafat, logika # 0nggris # logic, /atin* logica, @unani* logike atau
logikos Eapa yang termasuk ucapan yang dapat dimengerti atau akal budi yang berfungsi baik,
teratur, sistematis, dapat dimengertiF++. &alam arti luas logika adalah sebuah metode dan
prinsip-prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan
penalaran yang salah+./ogika sebagai cabang filsafat # adalah cabang filsafat tentang berpikir. /ogika membicarakan
tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan
yang benar. &engan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari
kesalahan dalam mengambil keputusan+. "enurut /ouis >. Kattsoff+:, logika membicarakan
teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-
kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.
/ogika sama tuanya dengan umur manusia, sebab sejak manusia itu ada manusia sudah berpikir,
manusia berpikir sebenarnya logika itu telah ada. Hanya saja logika itu dinamakan logika
naturalis, sebab berdasarkan kodrat dan fitrah manusia saja. "anusia walaupun belum
mempelajari hokum-hukum akal dan kaidah-kaidah ilmiah, namun praktis sudah dapat berpikir
dengan teratur. Akan tetapi bila manusia memikirkan persoalan-persoalan yang lebih sulit maka
seringlah dia tersesat. "isalnya, ada dua berita yang bertentangan mutlak, sedang kedua-duanya
menganggap dirinya benar. &apatlah kedua-duanya dibenarkan semua (ntuk menolong
manusia jangan tersesat dirumuskan pengetahuan logika. /ogika rumusan inilah yang digunakan
logika artificialis+=.
/ogika bukan ilmu yang baru muncul, perumusan kaidah-kaidah logika untuk berpikir benar
dipelopori Aristoteles yang hidup pada tahun :9- S", dengan bukunya >rganon yang
berarti instrument EalatF, alat untuk berpikir benar. Aristoteles dianggap sebagai pelopor
pembukuan pengetahuan logika. %idak berarti belum Aristoteles belum ada kaidah-kaidah
berpikir yang benar ElogikaF. Sebenarnya di negara-negara %imur Kuno E"esir, Babilon, 0ndia,
dan %iongkokF, diakui telah terdapat semacam kaidah-kaidah berpikir yang dianggap benar,
hanya saja belum teratur sistematikanya seperti rumusan logika Aristoteles+7.
"emang diakui sejak manusia ada sampai sekarang selalu menggunakan akal pikirannya dalam
melakukan setiap kegiatan, baik kegiatan berpikir alamiah EnaturalisF maupun kegiatan berpikir
yang sifat kompleks. %etapi dalam melakukan kegiatan berpikir yang benar diperlukan kaidah-
kaidah tertentu yaitu berpikir yang tepat, akurat, rasional, objktif dan kritis atau proses berpikir
yang membuahkan pengetahuan. 'roses berpikir semacam ini adalah cara berpikir atau penalaran
8/16/2019 berfikir statistik
15/35
yang terdapat dalam kaidah-kaidah logika.
Agar pengetahuan yang dihasilkan dari proses berpikir mempunyai dasar kebenaran, maka
proses berpikir dilakukan dengan cara tertentu. ?ara berpikir logic dibagi menjadi dua bagian,
yaitu * EaF /ogika 0nduktif # cara berpikir di mana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum
dari berbagai kasus yang bersifat indi5idual. (ntuk itu, penalaran secara induktif dimulai dengan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalammenyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. EbF /ogika
&eduktif # cara berpikir di mana pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus. 'enarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir
silogismus. Silogismus. &isusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. 'ernyataan
yang mendukung silogismus disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis
mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran
deduktif berdasarkan kedua premis tersebut+3. ?ontoh # karakteristik berpikir silogismus * EaF
Semua makhluk hidup mesti akan mati Epremis mayorF, EbF Si 'ulan adalah makhluk hidup
Epremis minorF, EcF 6adi si 'ulan mesti mati Ekesimpulan # konklusiF.
Kesimpulan bahwa si 'ulan mesti mati, menurut 6ujun S. Suriasumantri, kesimpulan tersebutadalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditarik secara logis dari dua premis
yang mendukungnya. Sedangkan pertanyaan apakah kesimpulan ini benar, maka hal ini harus
dikembalikan kebenarannya pada premis yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang
mendukungnya benar, maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan tersebut benar. %etapi dapat saja
kesimpulan tersebut salah, walaupun kedua premisnya benar, sebab cara penarikan
kesimpulannya salah. Selanjutnya 6ujun S. Suriasumantri, mengatakan ketepatan penarikan
kesimpulan tersebut tergantung pada tiga hal yaitu * E+F kebenaran premis mayor, EF kebenaran
premis minor, dan EF keabsahan pengambilan keputusan. >leh karena itu, apabila salah satu dari
ketiga unsure tersebut tidak memenuhi persaratan, maka kesimpulan yang diambil atau
diputuskan akan salah.
?ontoh berpikir induktif, simpulan yang diharapkan berlaku umum untuk suatu kasus, jenis, dan
peristiwa, atau yang diharapkan adalah agar kasus-kasus yang bersifat khusus dapat dimasukkan
ke dalam wilayah umum, yang menjadi simpulan. "isalnya * E+F ' # penduduk desa A adalah
pegawai, EF I # penduduk desa A adalah pegawai, EF ) # penduduk desa A adalah pegawai,
E:F S # penduduk desa A adalah pegawai, E=F @ # penduduk desa A adalah pegawai, E7F J #
penduduk desa A adalah pegawai. Kesimpulan # jadi semua penduduk E ' sampai J F yang
mendiami desa A adalah pegawai. "enurut Kasmadi, dkk., pola berpikir ini adalah berpikir
induksi komplet.
Sedangkan rancir Bacon dalam usaha menariuk kesimpulan yang berlaku umum, hendaknya
bertolak dari hasil obser5asi untuk menentukan ciri-ciri gejala yang didapatinya. Ada tiga jenis
pencatatan ciri sebagai berikut * E+F pencatatan ciri posetif, pencatatan terhadap peristiwa yang
kondisinya dapat dipastikan menimbulkan gejala, EF pencatatan ciri negatif, pencatatan terhadap
peristitwa yang kondisinya tidak memunculkan gejala, dan EF pencatatan 5ariasi gejala,
pencatatan mengenai ada atau tidak adanya perubahan gejala pada kondisi yang berubah-ubah
atau diubah-ubah. Kesimpulan yang dapat diambil sesuai dengan ciri-ciri, sifat-sifat atau unsur-
unsur yang harus ada sebagai gejala yang berlaku umum+9.
8/16/2019 berfikir statistik
16/35
Statetstika berakar dari teori peluang, &escartes, ketika mempelajari hukum di (ni5ersitas
'oitiers antara tahun +7+ sampai +7+7, juga bergaul dengan teman-teman yang suka berjudi.
Sedangkan, pendeta %homas Bayes pada tahun +37 mengembangkan teori peluang subyektif
berdasarkan kepercayaan seseorang akan terjadinya suatu kejadian. %eori ini berkembang
menjadi cabang khusus dalam statestika sebagai pelengkap teori peluang yang bersifat subyektif.
'eluang yang merupakan dasar dari teori statistika, merupakan konsep yang tidak dikenal dalam pemikiran @unani Kuno, )omawi, bahkan ;ropa pada abad pertengahan. Sedangkan teori
mengenai kombinasi bilangan sudah terdapat dalam aljabar yang dikembangkan sarjana "uslim,
namun bukan dalam lingkup teori peluan+2 .
Semula statistika baru hanya digunakan untuk mengembarkan persoalan seperti pencatatan
banayaknya penduduk, penarikan pajak, dan sebagainya, dan mengenai penjelasannya. %etapi,
dewasa ini hampir semua bidang keilmuan menggunakan statistika, seperti pendidikan,
psikologi, pendidikaan bahasa, biologi, kimia, pertanian, kedekteran, hukum, politik, dsb.
Sedangkan yang tidak menggunakan statistika hanya ilmu-ilmu yang menggunakan pendekatan
spekulatif8.
Statika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan dalam bidang keilmuan yangmelalui pengujian-pengujian yang berdasarkan kaidah-kaidah statistik. Bagi masyarakat awam
kurang terbiasa dengan istilah statistika, sehingga perketaan statistik biasanya mengandung
konotasi berhadapan dengan deretan angka-angka yang menyulitkan, tidak mengenakan, dan
bahkan merasa bingung untuk membedakan antara matematika dan statistik. Berkenaan dengan
pernyataan di atas, memang statistik merupakan diskripsi dalam bentuk angka-angka dari aspek
kuantitatif suatu masalah, suatu benda yang menampilkan fakta dalam bentuk !hitungan! atau
!pengukuran!.
Statistik selain menampilkan fakta berupa angka-angka, statistika juga merupakan bidang
keilmuan yang disebut statistika, seperti juga matematika yang disamping merupakan bidang
keilmuan juga berarti lambang, formulasi, dan teorema+. D Bidang keilmuan statistik
merupakan sekumpulan metode untuk memperoleh dan menganalisis data dalam mengambil
suatu kesimpulan berdasarkan data tersebut. &itinjau dari segi keilmuan, statistika merupakan
bagian dari metode keilmuan yang dipergunakan dalam mendiskripsikan gejala dalam bentuk
angka-angka, baik melalui hitungan maupun pengkuran. "aka, Hartono Kasmadi, dkk.,
mengatakan bahwa, !statistika EstatisticaF ilmu yang berhubungan dengan cara pengumpulan
fakta, pengolahan dan menganalisaan, penaksiran, simpulan dan pembuatan keputusan.
Statistika digunakan untuk menggambarkan suatu persoalan dalam suatu bidang keilmuan.
"aka, dengan menggunakan prinsip statistika masalah keilmuan dapat diselesaikan, suatu ilmu
dapat didefinisikan dengan sederhana melalui pengujian statistika dan semua pernyataan
keilmuan dapat dinyatakan secara faktual. &engan melakukan pengjian melalui prosedur
pengumpulan fakta yang rele5an dengan rumusan hipotesis yang terkandung fakta-fakta emperis,
maka hipotesis itu diterima keabsahan sebagai kebenaran, tetapi dapat juga sebaliknya.
?ontoh yang dikemukakan 6ujun S Suriasumantri:, penarikan kesimpulan tidak menggunakan
prinsip-prinsip statistik, yaitu ! !Suatu hari seorang anak kecil disuruh ayahnya membeli
sebungkus korek api dengan pesan agar tidak terkecoh mendapatkan korek api yang jelek. %idak
lama kemudian anak kecil itu datang kembali dengan wajah yang berseri-seri, menyeraahkan
kotak korek api yang kosong, dan berkata, !Korek api ini benar-benar bagus, pak, semua
8/16/2019 berfikir statistik
17/35
batangnya telah saya coba dan ternyata menyala!. D%ak seorangpun, saya kira, yang dapat
menyalahkan kesahihan proses penarikan kesimpulan anak kecil itu!. Apabila semua pengujian
yang dilakukan dengan kesimpulan seperti ini, maka prinsip-prinsip satatistika terabaikan, D
karena menurut 6ujun S. Suriasumantri=, !konsep statistika sering dikaitkan dengan distribusi
5ariabel yang ditelaah dalam suatu populasi tertentu!.
(ntuk itu, suatu penelitian ilmiah, baik yang berupa sur5ai maupun eksperimen, dilakukandengan lebih cermat dan teliti mempergunakan teknik-teknik statistika yang diperkembangkan
sesuai dengan kebutuhan!7.
&. Statistika dan Berpikir 0lmiah
Statistika merupakan bagian dari metode keilmuan yang dipergunakan dalam mendiskripsikan
gejala dalam bentuk angka-angka, baik melalui hitungan maupun pengukuran. &engan statistika
kita dapat melakukakn pengujian dalam bidang keilmuan sehingga banyak masalah dan
pernyataan keilmuan dapat diselesaikan secara faktual.
'engujian statistika adalah konsekuensi pengujian secara emperis. Karena pengujian statistika
adalah suatu proses pengumpulan fakta yang rele5an dengan rumusan hipotesis. Artinya, jikahipotesis terdukung oleh fakta-fakta emperis, maka hipotesis itu diterima sebagai kebenaran.
Sebaliknya, jika bertentangan hipotesis itu ditolak!. D"aka, pengujian merupakan suatu proses
yang diarahkan untuk mencapai simpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat
indi5idual. &engan demikian berarti bahwa penarikan simpulan itu adalah berdasarkan logika
induktif3.
'engujian statistik mampu memberikan secara kuantitatif tingkat kesulitan dari kesimpulan yang
ditarik tersebut, pada pokoknya didasarkan pada asas yang sangat sederhana, yakni makin besar
contoh yang diambil makin tinggi pula tingkat kesulitan kesimpulan tersebut. Sebaliknya, makin
sedikit contoh yang diambil maka makin rendah pula tingkat ketelitiannya. Karakteristik ini
memungkinkan kita untuk dapat memilih dengan seksama tingkat ketelitian yang dibutuhkan
sesuai dengan hakikat permasalahan yang dihadapi. DSelain itu, statistika juga memberikan
kesempatan kepada kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kesulitan antara dua faktor
atau lebih bersifat kebetulan atau memang benar-benar terkait dalam suatu hubungan yang
bersifat emperis9.
Selain itu, 6ujun S. Suriasumantri juga mengatakan bahwa pengujian statistik mengharuskan kita
untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat indi5idual.
(mpamanya jika kita ingin mengetahui berapa tinggi rata-rata anak umur +8 tahun di sebuah
tempat, maka nilai tinggi rata-rata yang dimaksud merupakan sebuah kesimpulan umum yang
ditarik dalam kasus-kasus anak umur +8 tahun di tempat itu. &alam hal ini kita menarik
kesimpulan berdasarkan logika induktif2.
/ogika induktif, merupakan sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang
sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.
/ogika ini sering disebut dengan logika material, yaitu berusaha menemukan prinsip penalaran
yang bergantung kesesuaiannya dengan kenyataan. >leh karena itu kesimpulan hanyalah
kebolehjadian, dalaam arti selama kesimpulan itu tidak ada bukti yang menyangkalnya maka
kesimpulan itu benar8.
/ogika induktif+ tidak memberikan kepastian namun sekedar tingkat peluang bahwa untuk
8/16/2019 berfikir statistik
18/35
premis-premis tertentu dapat ditarik suatu kesimpulan dan kesimpulannya mungkin benar
mungkin juga salah. "isalnya, jika selama bulan
8/16/2019 berfikir statistik
19/35
atau dengan kata lain untuk menentukan pembenaran yang logis bagi penyimpulan berdasarkan
beberapa hal untuk diterapkan bagi semua hal. "aka, untuk diterapkan bagia semua hal harus
merupakan suatu hukum ilmiah yang derajatnya dengan hipotesis: adalah lebih tinggi.
(ntuk itu, statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif. Bagaimana seseorang
dapat melakukan generalisasi tanpa menguasai statistik "emang betul tidak semua masalahmembutuhkan analisis statistik, namun hal ini bukan berarti, bahwa kita tidak perduli terhadap
statistika sama sekali dan berpaling kepada cara-cara yang justru tidak bersifat ilmiah=.
;. 'enutup
&ari berbagai uraian yang dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa
ringkasan sebagai berikut * E+F &alam kegiatan atau kemampuan berpkir ilmiah yang baik harus
menggunakan atau didukung oleh sarana berpkir ilmiah yang baik pula, karena tanpa
menggunakan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melakukakan kegiatan berpikir ilmiah
dengan baik. EF ?ara berpikir ilmiah dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan logika
induktif dan logika deduktif. EF 'enggunaan statistika dalam proses berpikir ilmiah, sebagaisuatu metode untuk membuat keputusan dalam bidang keilmuan yang berdasarkan logika
induktif. Karena statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif. E:F Berpkir
induktif, bertitik tolak dari sejumlah hal-hal yang bersifat khusus untuk sampai pada suatu
rumusan yang bersifat umum sebagai hukum ilmiah.
&A%A) '(S%AKA
Bagus, /orens, +227, Kamus ilsafat, ramedia, 6akarta.
Bakry, Hasbullah, +29+, Sistimatika ilsafat, Lidjaja, 6akarta,
ie, %he /iang, +22+, 'engantar ilsafat 0lmu, ;disi kedua EdiperbaharuiF, /iberty, @ogyakarta.
6ujun S. Suriasumantri, +299, ilsafat 0lmu, Sebuah 'engantar 'opuler, 'ustaka Sinar Harapan,
6akarta.
Kasmadi, Hartono, dkk., +228, ilsafat 0lmu, 0K0' Semarang 'ress, Semarang.
Kattsoff, /ouis >. +297, 'engantar ilsafat, %erjemahan Soejono Soemargono, %iara Lacana,
@ogyakarta.
Kusumah, @aya S., +297, /ogika "atematika ;lementer, Bandung.
'uswanto, ".
8/16/2019 berfikir statistik
20/35
Suriasumantri, 6ujun S., +223, 0lmu dalam 'erspektif, Sebuah Kumpulan Karangan %entang
Hakekat 0lmu, @ayasan >bor 0ndonesia, 6akarta.
%im &osen ilsafat 0lmu, akultas ilsafat (", +22, ilsafat 0lmu, /iberti, @ogyakarta.
Lojowasito, S.,# L.6.S. 'oerwadarminto, +298, Kamus /engkap 0nggris 0ndonesia # 0ndonesia0nggris, Hasta, Bandung.
SARANA BERPI&IR ILMIAH ( BAHASA) MATEMATI&A) STATISTI&A
DAN L*+I&A
&iposkan oleh rika di 88.=9
1.1. Latar BelakangBerpikir merupakan ciri utama bagi manusia yang membedakan antara manusia dengan mahluk
lain. Dengan dasar berpikir ini, manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akan dapat memikirkannya
(Tim Dosen Filsafat Ilmu U! "##$ % &$'. Dengan berpikir manusia dapat menaklukan semua yang ada
disekitarnya dengan mengembangkan dan membentuk kebudayaan. emampuan berpikir yang baik
didukung dengan kemampuan langkah)langkah ilmiah dalam memperoleh hasil yang optimal. Berpikir
disebut juga sebagai proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia berakal. Dengan
dernikian akal merupakan intinya, sebagal sifat hakikat, sedang makhluk sebagai genus yang merupakan
hakikat d*at, sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai makhluk yang berakal.
+kal merupakan salah satu unsur kejiaan manusia untuk mencapai kebenaran di samping rasa
untuk mencapai keindahan dan kehendak untuk mencapai kebaikan. Dengan akal inilah manusia depat.
Berpikir untuk mencari kebenaran hakiki, -ecara garis besarnya dapat dibedakan menjadi " macam
berpikir yaitu berpikir alamiah dan berpikir ilmiah. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang
berdasarkan kebiasaan sehari)hari dari pengaruh alam sekelilingnya, misal tentang panasnya api yang
dapat membakar. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan
cermat (Tim Dosen Filsafat Ilmu U! "##$ % &$'
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. roses ini merupakan
serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah
kesimpulan yang berupa pengetahuan. /leh karena itu, proses berpikir untuk sampai pada suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan diperlukan sarana tertentu yang disebut dengan sarana berpikir
http://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.htmlhttp://rikaferanita.blogspot.co.id/2011/11/sarana-berpikir-ilmiah-bahasa.html
8/16/2019 berfikir statistik
21/35
ilmiah. -arana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah
yang harus ditempuh. ada langkah tertentu biasanya juga diperlukan sarana tertentu pula.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana
tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. enguaaan sarana
berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuan. Tanpa menguasai hal
ini maka kegiatan ilmiah yang baik tidak dapat dilakukan.
-arana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai
langkah yang harus ditempuh. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka
diperlukan sarana yang berupa bahasa, matematika statistika dan logika, agar dalam kegiatan ilmiah
tersebut dapat berjalan dengan baik, teratur dan cermat.
Ilmu)ilmu baru tersebut tidak serta merta muncul melainkan lahir dari proses kegiatan ilmiah. Untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir yang ilmiah juga. Tersedianya sarana
tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. enguasaan sarana
berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuan. Tanpa menguasai hal
ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan. -ingkat kata, mempelajari sarana ilmiah sangat
penting bagi semua orang yang melakukan kegiatan ilmiah. /leh karena itu, kami tertarik untuk membahas
hal tersebut dalam makalah ini dengan judul 0 -arana Berpikir Ilmiah1
2.". Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut%
2. Bagaimanakah bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah3
". Bagaimanakah matematika sebagai sarana berpikir ilmiah3
4. Bagaimanakah statistika sebagai sarana berpikir ilmiah3
5. Bagaimanakah logika sebagai sarana berpikir ilmiah3
2.4 Tujuan
2. Untuk mengetahui bahasa sarana dalam berpikir ilmiah
". Untuk mengetahui matematika sarana dalam berpikir ilmiah
4. Untuk mengetahui statistika sarana dalam berpikir ilmiah
5. Untuk mengetahui logika sarana dalam berpikir ilmiah
1.4. Manfaat
!anfaat yang di harapkan dari makalah ini %
8/16/2019 berfikir statistik
22/35
2. Teoretis% untuk mengkaji ilmu filsafat khususnya dalam memahami sarana berpikir ilmiah
". Umum % untuk meberikan informasi sarana berpikir ilmiah sehingga memungkinkan dilakukannya
penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat sehingga memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah
secara baik
1.5. Pembahasan-arana berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuhnya. ada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang
tertentu pula. /leh sebab itulah maka sebelum kita mempelajari sarana)sarana berpikir ilmiah ini
seyogyanya kita telah menguasai langkah)langkah dalam kegiatan langkah tersebut. Dengan jalan ini
maka kita akan sampai pada hakekat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang
membantu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai fungsi)
fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara menyeluruh. Dalam kesempatan kali ini penulis akanmembahas sarana berpikir ilmiah yakni bahasa, matematika, statistika dan logika.
A. BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi 6erbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah, dimana
bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada
orang lain. Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang la*im dalam hidup dan kehidupan
manusia. ela*iman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggapnya
sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernafas dan berjalan. !enurut 7rnest 8assirer, sebagaimana yang
dikutip oleh 9ujun, baha keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan berpikir melainkan
terletak pada kemampuan berbahasa (9ujun -. -uriasumantri dalam bakhtiar, "#2#, 2$:'.
Bahasa pertama)tama dapat kita cirikan sebagai serangkaian bunyi. Dalam hal ini kita
mempergunakan bunyi sebagai alat untuk berkomunikasi. Berkomunikasi tidak selalu menggunakan kata)
kata tetapi dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat)alat lain, seperti contoh menggunakan bahasa
isyarat. edua, bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu.
;angkaian bunyi yang kita kenal sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu umpamanya saja
bunga atau seekor unta. erkataan bunga dan seekor unta merupakan lambang yang diberikan kepada
dua obyek tersebut. -ehingga dengan lambang)lambang yang sudah diberikan manusia dapat
berkomunikasi dengan mudah.
Dengan adanya bahasa maka manusia hidup dalam dunia yakni dunia pengalaman yang nyata dan dunia
simbolik yang dinyatakan dengan bahasa.
8/16/2019 berfikir statistik
23/35
+rti penting kemampuan berbahasa untuk tujuan ilmiah dinyatakan -uriasumantri (2&&&' seperti
berikut% 0emampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan
kegiatan ilmiah sebab bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok. Tanpa penguasaan tata
bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya
kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi
juga argumentasi, di mana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.1
-uriasumantri selanjutnya mengemukakan baha bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan
perasaan, sikap, dan pikiran. +spek pikiran dan penalaran merupakan aspek yang membedakan bahasa
manusia dan makluklainnya.
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. !ungkin ada yang keberatan dengan mengatakan baha bahasa bukan satu)
satunya alat untuk mengadakan komunikasi. !ereka menunjukkan baha dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara)cara tertentu yang telah disepakati bersama.
8/16/2019 berfikir statistik
24/35
4. +fektifFungsi simbolik dari bahasa menonjol dalam komunikasi ilmiah sedangkan fungsi emotif menonjol
dalam komunikasi estetik. omunikasi dengan mempergunakan bahasa akan mengandung unsur simbolik
dan emotif. +rtinya, kalau kita berbicara maka pada hakikatnya informasi yang kita sampaikan
mengandung unsur)unsur emotif, demikian juga kalau kita menyampaikan perasaan maka ekspresi itu
mengandung unsur)unsur informatif. adang)kadang dapat dipisahkan dengan jelas seperti 0 musik dapat
dianggap sebagai bentuk bahasa, dimana emosi terbebas dari informasi, sedangkan buku telepon
memberikan kita informasi sama sekali tanpa emosi 0. Dalam komunikasi ilmiah proses komunikasi itu
harus terbebas dari unsur emotif, agar pesan itu reproduktif, artinya identik dengan pesan yang dikirimkan
(9ujun -. -uriasumantri, 2&, 2$:'.
Bahasa lmiahBerpikir sebagai proses bekerjanya akal dalam menelaah sesuatu merupakan ciri hakiki dari
manusia, dan hasil bekerjanya akal ini tidak dapat diketahui oleh orang lain jika dinyatakan dalam bentuk
bahasa. Bahasa ialah merupakan pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia.
Bahasa pada dasarnya terdiri dari kata)kata atau istilah dan sisntaksi. ata atau istilah merupakan simbol
dari arti sesuatu, dapat juga berupa benda)benda, kejadian)kejadian, proses)proses atau juga hubungan)
hubungan, sedangkan sintaksis ialah cara untuk menyusun kata)kata atau istilah di dalam kalimat untuk
menyatakan arti yang bermakna. Untuk menelaah bahasa ilmiah perlu dijelaskan tentang penggolongan
bahasa dan bagaimana cara menjelaskan istilah)istilah dalam bahasa ilmiah.
Pengg!l!ngan Bahasa
Dalam penelaahan bahasa pada umumnya di bedakan antara bahasa alami dan bahasa buatan.
Bahasa Alami adalah bahasa sehari)hari yang biasa di gunakan untuk menyatakan sesuatu yang tumbuh
atas dasar pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alami di bedakan atas dua macam yakni, bahasa isyarat
dan bahasa biasa
2.2. Bahasa isyarat, bahasa yang dapat di mengerti secara umum dan dapat pula berlaku khusus, misalnya %
menggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangguk tanda setuju, hal ini tanpa ada persetujuan dapat
di mengerti umum. -edangkan yang khusus adalah untuk kelompok tertentu dengan isyarat tertentu pula
8/16/2019 berfikir statistik
25/35
2.". Bahasa Biasa yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari)hari. simbol sebagai pengandung arti
dalam bahasa biasa disebut 0 kata1 sedang arti yang di kandungnya disebut 0 makna1 dalam bahasa biasa
pemakaian kata dibedakan antara dua hal yaitu %
a. ata tertentu 0 mengartikan1 sesuatu hal sebenarnya, misal kata 0puncak1 dalam kalimat % puncak gunung
merapi tertutup lahar
b. Dengan pemakaian (pengetrapan' kata tertentu memaksudkan sesuatu lain, atau disebut 0 arti kiasan1
misal kata 0 puncak1 dalam kalimat % -uharto adalah puncak keibaaan orde)baru dalam negara
Indonesia.
Bahasa Buatan ialah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan)
pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu. ata dalam bahasa buatan disebut 0istilah1 sedang arti
yang di kandung istilah itu di sebut 0 konsep1. Bahasa buatan dibedakan atas dua macam, yakni % bahasa
istilahi dan bahasa artifisial.
".2. Bahasa istilahi, rumusannya diambilkan dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu, misal % demokrasi
( demos dan kratein '. !edan , daya, massa ( dalam ilmu fisika'. Dalam bahasa ini ada kekaburan, oleh
karena itu defisi diperlukan untuk menjelaskan arti yang di maksudkan
".". Bahasa artifisial adalah murni bahasa buatan, atau sering juga disebut bahasa simbolik, bahasa berupa
simbol)simbol sebagaimana yang digunakan dalam logika dan matematika
Dari uraian di atas, bahasa buatan inilah yang di maksudkan bahasa ilmiah, dengan demikian
bahasa ilmiah dapat di rumuskan% bahasa buatan yang diciptakan oleh para ahli dalam bidangnya dengan
menggunakan istilah atau lambang untuk meakili pengertian)pengertian tertentu. ada dasarnya
merupakan kalimat atau suatu pernyataan yang dapat di nilai benar atau salah, baik menggunakan bahasa
biasa sebagai bahasa pengantar untuk mengkomunikasikan karya ilmiah, maupun menggunakan istilah
serta simbol secara abstrak.
B. MAT"MAT#A
Matematika Sebagai Bahasa
!atematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin
disampaikan. . dalam hal ini > hanya mempunyai
satu arti yaitu kecepatan jalan kaki seorang anak. Bila dihubungkan dengan dengan obyek lain umpanya
8/16/2019 berfikir statistik
26/35
0jarak yang ditempuh seoang anak1 (y'. maka dapat dibuat lambang hubungan tersebut sebagai * ? y@>, di
mana * melambangkan aktu berjalan kaki seorang anak. ernyataan * ? y@> kiranya jelas % Tidak
mempunyai konotasi emosional dan hanya mengemukakan informasi mengenai hubungan >, y dan *,
artinya matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informati6e dengan tidak menimbulkan
konotasi yang bersifat emosional.
Sifat #uantitatif Matematika
elebihan !atematika dibandingkan dengan bahasa 6erbal adalah sifat kuantitatif matematika.
!atematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran
secara kuantitatif. Dengan bahasa 6erbal bila membandingkan " benda yang berbeda misal tikus dengan
kucing. Dengan bahasa 6erbal kita dapat menyampaikan baha kucing lebih besar dari tikus. alau kita
ingin mengetahui lebih jauh mengenai ukuran kucing dan tikus tersebut, maka kita akan menemukan
kesulitan. Dan jika kita ingin menyampaikan secara eksakta berapa besar perbandingan kedua objek
tersebut, maka bahasa 6erbal tidak dapat menyampaikannya. Dan untuk menjelaskan semua itu secara
eksakta, maka memerlukan basaha matematika yang bersifat kuantitatif. esimpulannya, bahasa 6erbal
hanya mampu mengatakan pernyataan yang bersifat kualitatif. -edangkan sifat kuantitatif dari matematika
merupakan daya prediktif dan control dari ilmu. Ilmu memberikan jaaban yang lebih bersifat eksak yang
memungkinkan pemecahan masalah secara tepat dan cermat.
Matematika Sebagai Sarana Ber$ikir %e&uktif Aama ilmu deduktif diperoleh karena penyelesaian masalah)masalah yang dihadapi tidak
didasari atas pengalaman seperti halnya yang terdapat didalam ilmu)ilmu empirik, melainkan didasarkan
atas deduksi (penjabaran'. -ecara deduktif, matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan
premis)premis tertentu, alaupun pengetahuan yang ditemukan ini sebenarnya bukanlah konsekuensi dari
pernyataan)pernyataan ilmiah yang kita telah temukan sebelumnya. Dari beberapa premis yang kita telah
ketahui, kebenarannya dapat diketemukan pengetahuan)pengetahuan lainnya yang memperkaya
perbendaharaan ilmiah kita.
!atematika lebih mementingkan logisnya. ertanyaan)pertanyaan mempunyai sifat yang jelas. ola
berpikir deduktif banyak digunakan baik dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses
pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis)premis yang kebenarannya telah di tentukan.
8/16/2019 berfikir statistik
27/35
!isalnya % 9ika di ketahui + termasuk dalam lingkungan B, sedangkan B tidak ada hubungan dengan 8,
maka + tidak ada hubungan dengan 8
ebenaran kesimpulan di atas ini ditentukan bagaimana hubungan dua pernyataan sebelumnya.
ola penalaran ini tampaknya akan lebih jelas lagi jika di nyatakan dengan bahasa simbolik sebagai berikut
(+ C B' (B E 8' (+ E B'. Dengan contoh ini matematika bukan saja menyampaikan informasi
secara jelas namun juga singkat. 8ara berpikir yang di lakukan diatas adalah deduksi. Dalam semua
pikiran deduktif, maka kesimpulan di tarik merupakan konsekuensi logis dari kata)kata yang
mendasarinya. esimpulan yang di tarik tak usah di ragukan kembali.
7manuek kant (2$"5)2#5' misalnya berpendapat baha matematika merupakan pengetahuan
sintetik apriori dimana eksistensi matematika tergantung pada dunia pengalaman kita. -elain itu,
matematika juga dapat digunakan untuk kegiatan praktis sehari)hari misalnya untuk mengukur luas sebuah
rumah diperlukan pengukuran dan perhitungan secara matematik.
Peranan Matematika Sebagai Sarana Ber$ikir lmiah
!atematika merupakan alat yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi
melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. entingnya
matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. !isalnya banyak persoalan
kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. !enghitung mengarah pada
aritmetika (studi tentang bilangan' dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran
dan posisi benda'. +ritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika.
Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan informasi dengan
bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat
berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel. !engkomunikasikan gagasan dengan
bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika sehingga
bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Gal tersebut
menunjukkan pentingnya peran dan fungsi matematika, terutama sebagai sarana untuk memecahkan
masalah baik pada matematika maupun dalam bidang lainnya. eranan matematika tersebut, terutama
sebagai sarana berpikir ilmiah oleh 7rman -uherman disebutkan dapat diperolehnya kemampuan)
kemampuan sebagai berikut %
8/16/2019 berfikir statistik
28/35
a. !enggunakan algoritma % yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah melakukan operasi
hitung, operasi himpunan, dan operasi lainya. 9uga menghitung ukuran tendensi sentral dari data yang
banyak dengan cara manual.
b. !elakukan manipulasi secara matematika % yang termasuk kedalam kemampuan ini antara lain adalah
menggunakan sifat)sifat atau rumus)rumus atau prinsip)prinsip atau teorema)teorema kedalam pernyataan
matematika .
c. !engorganisasikan data % kemampuan ini antara lain meliputi % mengorganisasikan data atau informasi,
misalnya membedakan atau menyebutkan apa yang diketahui dari suatu soal atau masalah dari apa yang
ditanyakan.
d. !emanfatkan simbol, tabel, grafik, dan membuatnya kemampuan ini antara lain meliputi % menggunakan
simbol, tabel, grafik untuk menunjukan suatu perubahan atau kecenderungan dan membuatnya.
e. !engenal dan menemukan pola % kemampuan ini antara lain meliputi % mengenal pola susunan bilangan
dan pola bangun geometri.
f. !enarik kesimpulan kemampuan ini antara lain meliputi % kemampuan menarik kesimpulan dari suatu
hasil hitungan atau pembuktian suatu rumus.
g. !embuat kalimat atau model matematika kemampuan ini antara lain meliputi % kemampuan secara
sederhana dari fonemena dalam kehidupan sehari)hari kedalam model matematika atau sebaliknya
dengan model ini diharapkan akan mempermudah penyelesaianya.
h. !embuat interpretasi bangun geometri kemampuan ini antara lain meliputi % kemampuan menyatakan
bagian)bagian dari bangun geometri dasar maupun ruang dan memahami posisi dari bagian)bagian itu.
i. !emahami pengukuran dan satuanya kemampuan ini antara lain meliputi kemampuan memilih satuan
ukuran yang tepat, melakukan estimasi, mengubah satuan ukuran ke satuan lainnya.
j. !enggunakan alat hitung dan alat bantu lainya dalam matematika, seperti tabel matematika, kalkulator,
dan komputer.
-ementara itu dalam tujuan umum pendidikan matematika (Depdiknas, "##"% 4' menyebutkan berbagai
peranan matematika sebagai sarana berpikir ilmiah ditekankan pada kemampuan untuk memiliki%
2. emampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah
matematika, pelajaran lain, ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
". emampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi
8/16/2019 berfikir statistik
29/35
4. emampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialih gunakan pada setiap
keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat
disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.
'. STATST#APengertian Statistik -ecara etimologi kata 0 statistik1 berasal dari kata status (bahasa latin' yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state ( bahasa inggris' yang dalam bahasa indonesia di terjemahkan dengan
negara. ada mulanya kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan ( data' baik yang
berujud angka ( data kuantitaif' maupun yang tidak berujud angka ( data kualitatif' yang mempunyai arti
penting dan kegunaanya yang besar bagi suatu negara. Aamun pada berkembangan selanjutnya, arti kata
statistik hanya di batasi pada kumpulan bahan keterangan yang berujud angka ( data kuantitatif'. Di
tinjau dari segi terminologi, deasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian sebagai
berikut %
2. Istilah statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan keterangan berupa
angka atau bilangan
". -ebagai bahan statistik atau kegiatan perstatistika atau kegiatan penstatistikan
4. !etode statistik yaitu cara)cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun
atau mengatur, menyajikan menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan
keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.
5. Ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap)
tahap yang ada dalam kegiatan statistik.
+dapun metode dan prodesur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam rangka %
2. engumpulan data angka
". enyusunan atau pengaturan data angka
4. enyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka
5. enganalisaan terhadap data angka
:. enarikan kesimpulan (conclusion'
H. embuatan perkiraan (estimation'
$. enyusunan ramalan (prediction' secara ilmiah
Dalam kamus ilmiah populer, kata statistick berarti table, grafik, data informasi, angka)angka,
8/16/2019 berfikir statistik
30/35
informasi. -edangkan kata statistika berarti ilmu pengumpulan, analisis dan klarifikasi data, angka sebagai
dasar untuk induksi. 9adi statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang
bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.
Statistik %an 'ara Berfikir n&uktif
Ilmu secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang telah teruji kebenarannya.
-emua penyataan ilmiah adalah bersifat faktual, di mana konsekuensinya dapat diuji dengan baik dengan
jalan mempergunakan panca indera, maupun dengan mempergunakan alat)alat yang membantu panca
indera tersebut. engujian secara empiris merupakan salah satu mata rantai dalam metode ilmiah yang
membedakan ilmu dari pengetahuan)pengetahuan lainnya. engujian merupakan suatu proses
pengumpulan fakta yang rele6an dengan hipotesa yang diajukan. -ekiranya hipotesa itu didukung oleh
fakta)fakta empiris maka pernyataan hipotesis tersebut diterima atau disahkan kebenarannya. -ebaliknya
jika hipotesis tersebut bertentangan dengan kenyataan maka hipotesa itu ditolak.
engujian mengharuskan untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus)kasus yang
bersifat indi6idual. Umpamanya jika kita ingin mengetahui berapa tinggi rata)rata anak umur 2# tahun di
sebuah tempat, maka nilai tinggi rata)rata anak yang dimaksud itu merupakan suatu kesimpulan umum
yang ditarik dalam kasus)kasus anak umum 2# tahun di tempat itu. 9adi dalam hal ini kita menarik
kesimpulan berdasarkan logika induktif. Di pihak lain maka penyusunan hipotesis merupakan penarikan
kesimpulan yang bersifat khas dari pernyataan yang bersifat umum dengan mempergunakan deduksi.
enarikan kesimpulan tidak sama dan tidak boleh dicampur adukan,
8/16/2019 berfikir statistik
31/35
Bicara statistik dan pembangunan sangat rele6an. !elalui angka statistik kita bisa lihat keberhasilan
pembangunan. /leh karena itu, sangatlah pantas bila kita mau menghargai kinerja para statistikaan. ara
!antri statistik di pedesaan tiada terik dan tiada hujan terus bekerja mengumpulkan data guna
dipersembahkan pada para pengguna.
Di bidang pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan angka statistik punya andil dalam
menciptakan keberhasilan berbagai program pembangunan, seperti halnya dalam program pengentasan
kemiskinan dan program peningkatan kesempatan kerja. -ebagaimana diketahui data statistik yang akurat
akan menghasilkan perencanaan pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan yang kuat.
Di bidang pembangunan politik seperti dalam pilpres, dan pilkada data penduduk yang reliable dan
6alid turut menentukan kehormatan dan keberhasilan perhelatan tersebut. Betapa tidak terhormatnya,
masa iya orang yang sudah meninggal dunia masih terdata sebagai pemilih.
Di bidang pembangunan ilmu, kedudukan statistik sangat jelas sebagai salah satu komponen dari
sarana berpikir ilmiah di samping logika, bahasa, dan matematika. Bila matematika selalu menuntun kita
dalam proses berpikir deduktif, maka statistika senantiasa membimbing kita dalam proses induktif.
-tatistika harus mendapat tempat yang sejajar dengan matematika agar keseimbangan berpikir deduktif
dan induktif yang merupakan ciri dari berpikir
ilmiah yang dapat di lakukan dengan baik.
%. L!gika
Pengertian L!gika
-ecara etimologis, kata logika dalam bahasa Indonesia dipungut dari bahasa Belanda yangmulanya berasal dari bahasa unani dengan kata sifat logike yang berkaitan dengan kata logos denganmakna kata atau pikiran. ata ataupikran yang dimaksud di sini adalah yang benar atau yang sehat.ikiran yang benar atau sehat itu dimanifestasikan dalam bahasa. 9adi, dapat disimpulkan baha logikaatau mantiJ adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari pikiran sehingga orang yang mempelajarinya itudapat berpikir dan berbahasa secara benar.Dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip)prinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang benar dengan penalaran yang salah.
Aturan 'ara Ber$ikir (ang Benar
ondisi adalah hal)hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terujud, dapat terlaksana. Untuk berpikir
baik , benar,logis dialektis, juga dibutuhkan kondisi)kondisi tertentu %
a. !encintai kebenaran
8/16/2019 berfikir statistik
32/35
-ikap ini sangat pundamental untuk berpikir yang baik, sebab sikap ini senatiasa menggerakkan si pemikir
untuk mencari,mengusut, meningkatkan mutu berpikir dan penalarannya. !enggerakkan si pemikir untuk
senantiasa measpadai ruh K ruh yang akan menyeleengkannya dari yang benar. !insalnya
menyederhanakan kenyataan,menyempitkan cakraala@ perspektif, berpikir terkotak)kotak,memutlakkan
titik berdiri atau suatu profil dan sebagainya.
b. etahuilah dengan sadar apa yang sedang anda kerjakan
egiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir. -eluruh akti6itas intlek kita adalah suatu usaha
terus menerus mengerjakan kebenaran yang diselingi dengan diperolehnya pengetahuan tentang
kebenaran tetapi bersifat parsial.
c. etahuilah dengan sadar apa yang sedang anda katakan
ikiran diungkapkan kedalam kata)kata.kecermatan pikiran terungkap kedalam kecermatan kata)
kata,karenanya kecermatan ungkapan pikiran kedalam kata merupakan sesuatu yang tidak boleh ditaar
lagi.
d. Buatlah distingsi (pembeda' dan pembagian(klasifikasi' yang semestinya 9ika ada dua hal yang tidak
memiliki bentuk yang sama , hal itu jelas berbeda .tetapi banyak kejadian di mana dua hal atau lebih
menpunyai bentuk sama,namun tidak identik. Disinilah perlunya membuat distingsi, suatu berbedaan.
e. 8intailah difinisi yang tepat
enggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan tidak ditangkap sebagaimana yang di
ungkapkan atau yang dimaksud. arenanya jangan segan membuat definisi. Difinisi harus diburu hingga
tertangkap .Definisi adalah pembatasan yakni membuat jelas batas)batas sesuatu.
f. etahuilah dengan sadar mengapa anda menyimpulkan begini atau begitu etahuilah mengapa anda
berkata begini atau begitu. +nda harus bisa dan biasa melihat asumsi K asumsi.imflikasi)imflikasi,dan dan
konsekkuensi)konsekuensi dari suatu penuturan. ernyatan atau kesimpulan yang dibuat.
g. Gindarilah kesalahan kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,serta sangguplah mengenali
jenis,macam dan nama kesalahan, demikian juga mengenali sebab)sebab kesalahan
pemikiran(penalaran'.
!enurut ir6ing yang dimaksud dengan logika ialah suatu studi sistematis mengenai metode dan
dasar)dasar yang digunakan untuk memberi perbedaan antara pendapat yang benar dengan pendapat
yang keliru.
8/16/2019 berfikir statistik
33/35
adalah benar. Bila suatu premis dianggap benar, tidak meragukan dan bersifat demonstratip sebagai dasar
konklusi yang benar, pendapat demikian disebut logika deduktif.
8/16/2019 berfikir statistik
34/35
Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari dari
berbagai kasus yang bersifat indi6idual. enalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan pernyataan yang mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi
yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Umpamanya kita mempunyai pakta baha kambing,
gajah mempunyai mata, demikian jiga dengan singa,kucing dan binatang lainya.dari pernyataan K
pernyataan ini kita dapat menarik kesimpulan yang sifatnya umum yaitu semua binatang mempunyai mata.
Peran L!gika .
a.
8/16/2019 berfikir statistik
35/35
%AFTAR P)STA#ABakhtiar, +msal, "##5, Filsafat Ilmu, 9akarta T ;ajagrafindo ersada
-. -uriasumantri, 9ujun, Filsafat Ilmu -ebuah engantar Filsafat opuler, ustaka -inar
-umber% http%@@id.sh6oong.com@humanities@philosophy@"24#&H)sarana)ilmiah@Li>**2M!h*=c4"
http%@@arsyilia#&.ordpress.com@"#2#@#5@#@peran)matematika@http%@@pbsindonesia.fkip)uninus.org@media.php3module?detailmateriNid?: di akses pada 2: Ao6ember
"#22
-arana Berpikir Ilmiah O Blog -odiyc N +cun http%@@.sodiyc>acun.eb.id@"#2#@#"@sarana)berpikir)
ilmiah.htmlLi>**2Mk"g:8*
Under 8reati6e 8ommons