Konsep Dasar Kewirausahaan

Post on 10-Dec-2015

273 views 8 download

description

kwrhsn

Transcript of Konsep Dasar Kewirausahaan

Konsep Dasar Kewirausahaan

Disusun Oleh kelompok 1

1. Mulyati Budi Pratiwi : Moderator

2. Sri Rahayu : Penyaji

3. Khoirul Umar : Operator

4. Debby Widia Astuti

5. Resty Nur Janah

6. Tria Novita Sari

7. Ahmad Fajri

8. Fanji Satrio

Latar Belakang Kewirausahaan

• Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Pada sumber yg lain, ditemukan bahwa sejarah kewirausahaan dibagi dalam

beberapa periode yaitu:• Periode awal

• Abad pertengahan

• Abad 17

• Abad 18

• Abad 19 dan 20

Pengertian Kewirausahaan

• Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).

• Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).

Lanjutan

• Richard Cantillon (1775)

• Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian

• Jadi kesimpulannya

`Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada,dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen.

JENIS-JENIS KEWIRAUSAHAAN DAN RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

• Jenis Kewirausahaan

Berikut adalah jenis-jenis kewirausahaan, yaitu :

1. Innovating Entrepreneurship

Bereksperimentasi secara agresif, treampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif.

2. Imitative Entrepreneurship

Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur.

3. Fabian Entrepreneurship

Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.

4. Drone Entrepreneurship

Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.

Ruang Lingkup Kewirausahaan• Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas

sekali. Secara umum,ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:

• Lapangan agraris 1) Pertanian 2) Perkebunan dan kehutanan Lapangan perikanan 1) Pemeliharaan ikan 2) Penetasan ikan 3) Makanan ikan 4) Pengangkutan ikan

• Lapangan peternakan 1) Bangsa burung atau unggas 2) Bangsa binatang menyusui Lapangan perindustrian dan kerajinan 1) Industri besar 2) Industri menengah 3) Industri kecil

4) Pengrajin v Pengolahan hasil pertanian v Pengolahan hasil perkebunan v Pengolahan hasil perikanan v Pengolahan hasil peternakan v Pengolahan hasil kehutanan

Lapangan pertambangan dan energi

f. Lapangan perdagangan 1) Sebagai pedagang besar 2) Sebagai pedagang menengah 3) Sebagai pedagang kecil

g. Lapangan pemberi jasa 1) Sebagai pedagang perantara 2) Sebagai pemberi kredit atau perbankan 3) Sebagai pengusaha angkutan 4) Sebagai pengusaha hotel dan restoran

Karakteristik Kewirausahaan• Motif Berprestasi Tinggi

Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34):

Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.

Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.

Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi

Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan

Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang

• Selalu Perspektif

• Memiliki Kreatifitas Tinggi

• Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

• Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab

• Mandiri atau Tidak Ketergantungan

• Berani Mengambil Resiko

• Selalu Mencari Peluang

• Memiliki Jiwa Kepemimpinan

• Memiliki Kemampuan Manajerial

KETERKAITAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN PROFESI KEPERAWATAN dan DENGAN DISIPLIN ILMU LAINNYA

• Dalam prinsip otonomi, perawat spesialis komunitas berupaya membela dan memperjuangkan hak-hak dan keadilan masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perawat spesialis komunitas memainkan perannya sebagai advokator (pembela) dan mitra (partner) bagi kliennya (masyarakat) (Stanhope & Lancaster, 199

Hubungan Kewirausahaan dengan Ilmu Lainnya

• Kewirausahaan dan ekonomi

lima alasan yang melatarbelakangi gagasan Schumpeter ini, yakni:

1. wirausaha yang mengenalkan produk baru dan kualitas baru dari suatu

produk

2. wirausaha yang mengenalkan metode baru berproduksi yang lebih

komersial, baik berdasarkan pengalaman maupun hasil kajian ilmiah

3. wirausaha yang membuka pasar baru, baik dalam negeri ataupun di negara

yang sebelumnya belum ada pasar

4. wirausaha yang membuka pasar baru, baik dalam negeri

ataupun di negara yang sebelumnya belum ada pasar

5. wirausaha yang membuka pasar baru, baik dalam negeri

ataupun di negara yang sebelumnya belum ada pasar

Hubungan kewirausahaan dengan Ilmu Komunikasi

Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap

wirausahawan, yaitu:

a. Berkomunikasi harus dipandang sebagai proses.

b. Berkomunikasi harus menyangkut manusia dan bukan

manusia.

c. Berkomunikasi harus menyangkut informasi.

Hubungan Kewirausahaan dengan Ilmu Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses dari

perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan dan

pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu.

Hubungan Kewirausahaan dengan Psikologi

Ada 4 aspek karakter psikologi yang mempengaruhi dalam kewirausahaan

1. Kepribadian; tindakan seseorang dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tindakan memanfaatkan peluang

2. Motivasi: entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri

3. Evaluasi diri;

4. Sifat –sifat kognitif : berpikir dan membuat keputusan.

DAFTAR PUSTAKAAli, Syukron. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. (Online).

http://syukronali.files.wordpress.com. Diakses pada hari Selasa tanggal

7 September 2015.

Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.

Anonim. 2012. Kewirausahaan. (Online).

http://www.stiekertanegara.ac.id. Diakses pada hari Kamis tanggal 7

September 2015.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Buku 3, Modul 2

Konsep Dasar Kewirausahaan. (Online). http://www.infokursus.net.

Diakses pada hari Selasa tanggal 7 September 2015.

Frinces, Z. Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis.

Yogyakarta : Darussalam.

Kasmir. 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa.

Mas’ud & Mahmud Machfoedz. 2004. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma.

Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor : Jurusan Teknologi Industri IPB.

Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.

Triton PB. 2007. Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Wardoyo. Tanpa Tahun. Kewirausahaan. (Online). http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada hari Selasa tanggal 7 September 2015.

Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.

Yusiriza. 2011. Kewirausahaan. (Online). http://yusiriza.files.wordpress.com. Diakses pada hari Selasa tanggal 7 September 2015.

Mila Cahya Khairani. 2014. Paper kewirausahaan. (Online). https://milacahyakhairani.files.wordpress.com/2014/11/paper-kewirausahan.docx Diakses pada hari selasa tanggal 7 September 2015.

https://fathoni0809.files.wordpress.com Diakses pada hari Kamis tanggal 7 September 2015.

TERIMA KASIH