Konsep Dasar Nifas(Resume )

44
A.KONSEP DASAR NIFAS 1. Pengertian Masa Nifas Masa keluarnya plasenta sampai alat – alat reproduksi kembali ke masa semula di mana memerlukan waktu ± 6 minggu / 42 hari 2. Tujuan Asuhan Masa Nifas a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. b) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, Cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari. d) Memberikan pelayanan keluarga berencana. e) Mendapatkan kesehatan emosi. 3. Peran Dan Tanggung jawab bidan dalam masa nifas a) Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. b) Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. 1

Transcript of Konsep Dasar Nifas(Resume )

Page 1: Konsep Dasar Nifas(Resume )

A. KONSEP DASAR NIFAS

1. Pengertian Masa Nifas

Masa keluarnya plasenta sampai alat – alat reproduksi kembali ke masa semula

di mana memerlukan waktu ± 6 minggu / 42 hari

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

KB, Cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi

sehari-hari.

d) Memberikan pelayanan keluarga berencana.

e) Mendapatkan kesehatan emosi.

3. Peran Dan Tanggung jawab bidan dalam masa nifas

a) Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas

sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan

psikologis selama masa nifas.

b) Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

c) Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa

nyaman.

d) Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu

dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.

e) Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

f) Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara

mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi

yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.

g) Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,

menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya

untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan

memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.

h) Memberikan asuhan secara professional.

4. Tahapan Masa Nifas

1

Page 2: Konsep Dasar Nifas(Resume )

a) Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan jalan.

b) Puerperium intermedial.

Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih

enam minggu.

c) Remote puerperium.

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna

terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami

komplikasi.

Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas

Proses adaptasi psikologi sudah terjadi selama kehamilan, menjelang proses

kelahiran maupun setelah persalinan. Pada periode tersebut, kecemasan seorang

wanita dapat bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah

persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan

dan pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung

jawab ibu mulai bertambah.

Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:

1. Fase taking in

Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari

pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri,

sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami

antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang

perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan

asupan nutrisi.

2. Fase taking hold

Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir

akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya.

2

Page 3: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu

diperhatikan adalah komunikasi yang baik, dukungan dan pemberian

penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya. Tugas bidan

antara lain: mengajarkan Cara perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara

perawatan luka jahitan, senam nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat,

kebersihan diri dan lain-lain.

3. Fase letting go

Fase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase

ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan

diri dengan ketergantungan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan

bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam

memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan suami dan keluarga dapat

membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk

menjaga kondisi fisiknya.

5. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat

kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

a) Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.

b) Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya

gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.

c) Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa

nifas.

d) Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu

kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:

a) Kunjungan I (6-8 jam post partum)

3

Page 4: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Tujuan :

Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.

Pemberian ASI awal.

Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi

baru lahir.

b) Kunjungan II (6 hari post partum)

Tujuan: Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal,

uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah

umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.

c) Kunjungan III (2 minggu post partum)

Tujuan : Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan

yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

d) Kunjungan IV (6 minggu post partum)

Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa

nifas. Memberikan konseling KB secara dini.

B. PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

1. Anatomi dan Fisiology Payudara ( REVIEW)

Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas

otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia

mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat

hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

4

Page 5: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu:

a) Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.

Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus

adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.

Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.Lobus, yaitu beberapa lobulus yang

berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.ASI dsalurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk

saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

b) Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.

Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya

memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun

saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

c) Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang

dan terbenam (inverted).

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

5

Page 6: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Pengertian Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI

(prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitosin).

Produksi ASI (Prolaktin)

Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan

berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon

esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan

hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.

Gambar 1. Proses produksi ASI/ refleks prolaktin

Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi

ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi.

Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau

ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi

terdapat dua reflek yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran

yang timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.

1. Refleks prolaktin

2. Refleks aliran (let down reflek)

6

Page 7: Konsep Dasar Nifas(Resume )

RefleksProlaktin

Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat

kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin

dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan,

yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka

estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang

puting susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris yang

berfungsi sebagai reseptor mekanik.Rangsangan ini dilanjutkan ke

hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan

pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang

pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin.Faktor pemacu sekresi prolaktin

akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini

merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.Kadar

prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah

melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada

peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu

tetap berlangsung.Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan

menjadi normal pada minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui

prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti: stress atau pengaruh psikis,

anastesi, operasi dan rangsangan puting susu

Refleks Aliran (Let Down Reflek)

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan

yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior

(neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah,

hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari

sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk

ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk

ke mulut bayi.

7

Page 8: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Pengeluaran ASI (Oksitosin)

Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan

menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria

posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel

miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk

dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh

isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus

melebar, maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis.

Gambar 2. Proses pengaliran ASI/ refleks oksitosin

2. Dukungan Bidan dalam pemberian ASI

a) Bayi segera di berikan kepada Ibu

b) Rawat Gabung

c) Mengajarkan Teknik menyusui yang benar

d) Mengajarkan Teknik mengeluarkan ASI dengan cara manual

e) Jangan menjadwalkan pemberian ASI

f) Jangan memberikan DOT

g) Membina kelompok pendukung ASI

8

Page 9: Konsep Dasar Nifas(Resume )

3. Manfaat Pemberian ASI

a) Bagi Bayi

Mengandung semua zat gizi yg diperlukan bayi

Mengandung zat kekebalan

Mudah dicerna

Higienis, tidak basi, menghindari diare

b) Bagi IBU

Hisapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin yang

membantu involusi uteri dan mencegah terjadinya perdarahan

pasca persalinan, mengurangi prevalensi anemia dan mengurangi

terjadinya karsinoma indung telur dan mammae, mengurangi

angka kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah

menopause, serta menurunkan kejadian obesitas karena

kehamilan.

c) Bagi KELUARGA

Menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.

Hormon yang mempertahankan laktasi menekan ovulasi sehingga

dapat menunda kesuburan. Menyusui secara eksklusif dapat

digunakan sebagai kontrasepsi alamiah yang sering disebut

metode amenorea laktasi (MAL)

Aspek Ekonomis : Lebih menghemat ( Kuranglebih Rp

800.000,0/bln untuk membeli susu Formula )

Aspek Psikologis : Kebahagiaan bertambah dengan kelahiran

jarang.

4. Komposisi GizI dalam ASI

a) Protein

b) Colostrum

Mengandung > protein terutama globulin

Mengandung > antibodi terutama lizozim perlindungan sampai 6

bulan

c) Mineral tinggi terutama : sodium, potassium dan clorida

d) Lactoferin : Pengikat zat besi dalam ASI shg Fe tdk digunakan o/

bakteri patogen

9

Page 10: Konsep Dasar Nifas(Resume )

e) Laktoferosidase : Membunuh bakteri patogen

5. Upaya Memperbanyak ASI

a) Psikologis; uashan kondisi psikologis ibu , tidak stress ataupun cemas

b) Mengkonsumsi makanan yang bergizi

c) Banyak minum air putih

d) Meneteki sesering mungkin

6. Tanda Bayi Cukup ASI

a) BB meningkat sesuai umur

b) BAK Lebih dari 6 x / hari

c) Bayi ada BAB

d) Bayi tampak puas

e) Menyusui 10 – 12 kali dalam 24 jam

f) Payudara ibu tampak lonjong dan terasa lembut

7. ASI Eksklusif

pemberian ASI saja tanpa makanan/minuman tambahan pada bayi sampai

berumur 6 bulan.

8. Cara Perawatan Payudara

sebelum melakukan perawatan payudara cuci tangan terlebih dahulu

a) Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak sayur / baby oil

b) Letakkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara

c) Gerakkan memutar, kesamping dan kebawa sebanyak 10-15 kali

d) Tangan kiri menopang payudara kiri, tangan kanan mengurut payudara

dari pangkal ke arah puting susu sebanyak 10-15 kali.

e) Ketuk-ketuk payudara dengan ruas jari tangan secara berulang- ulang

f) Lakukan hal yang sama pada payudara sebelah kanan.

Apabila payudara terasa sakit karena terlalu penuh berisi ASI atau

apabila puting susus lecet, anda dapat melakukan pemerahan payudara dengan

tangan.

10

Page 11: Konsep Dasar Nifas(Resume )

9. Cara menyusui yang benar

a) Pilih posisi yang paling nyaman.

b) Baringkan bayi di atas bantal dengan baik.

c) Mula-mula mamase payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi

putting susu.

d) Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari

menahan bagian bawah areola mamae sampai bayi membuka mulutnya.

e) Setelah bayi siap menyusu masukkan putting susu sampai daerah areola

mamae masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi menghisap dengan benar dan

biarkan bayi bersandar ke arah ibu. Jaga agar posisi kepala tidak

menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan bayi sulit menyusu

dengan benar. Saat menghisap akan sering terlepas karena tidak ada

tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan pada buah dada ibu.

f) Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman sehingga memungkinkan

bayi dapat menghisap dengan benar. ASI keluar denan lancer dan putting

susu ibu tidak lecet.Bila posisi tidak benar dan putting susu ibu lecet akan

menjadi pintu masuk kuman yang membahayakan ibu dan bayi.

g) Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua

payudara sehingga mempertahankan ASI tetap diproduksi seimbang pada

kedua payudara.

h) Bila menghadapi masalah, segera cari bantuan petugas yang memahami

tata laksana ASI sehingga segera mendapatkan pemecahannya karena bila

produksi ASI mengalami penekanan, produksinya akan segera berhenti dan

sulit untuk di rangsang kembali.

i) Setelah bayi selesai menyusui, sebaiknya putting susu dan sekitarnya

dibasahi oleh ASI dan biarkan kering sendiri untuk menjaga kelembapan.

j) Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan

meletakkan bayi telungkup kemudian punggung ditepuk-tepuk secara

perlahan atau bayi ditidurkan telungkup di pangkuan dan tep[uk

pungggung bayi.

11

Page 12: Konsep Dasar Nifas(Resume )

10. Masalah dalam pemberian ASI

a. Masalah Menyusui Masa Antenatal

Pada masa antenatal, masalah yang sering timbul adalah:

kurang/salah informasi putting susu terbenam (retracted) atau putting susu

datar.

- Kurang / salah informasi

- Putting susu datar atau terbenam

b. Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan Dini

- Putting susu lecet

- Payudara bengkak

- Mastitis atau abses payudara

c. Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan Lanjut

- Sindrom ASI kurang

- Ibu yang bekerja

d. Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus

- Ibu melahirkan dengan bedah Caesar

- Ibu yang menderita Hepatitis dan AIDS

e. Masalah Pada Bayi

- Bayi sering menangis

- Bayi bingung putting (Nipple Confusion)

- Bayi premature

12

Page 13: Konsep Dasar Nifas(Resume )

- Bayi kuning

- Bayi kembar

- Bayi sakit

- Bayi sumbing

- Bayi dengan lidah pendek ( Lingual Frenulum )

- Bayi yang memerlukan perawatan

C. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS

1. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Reproduksi

a) Uterus

Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana

uterus kembalike kondisi sebelum hamil.

Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:

1. Iskemia Miometrium – Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang

terus menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta sehingga membuat

uterus menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot atrofi.

2. Atrofi jaringan – Atrofi jaringan terjadi sebagai reaksi penghentian hormon

esterogen saat pelepasan plasenta.

3. Autolysis – Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di

dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang

telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan

lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan. Hal ini

disebabkan karena penurunan hormon estrogen dan progesteron.

4. Efek Oksitosin – Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi

otot uterus sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan

berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk

mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi

perdarahan.

13

Page 14: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil.

Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum adalah

sebagai berikut:

Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat

Uterus

Diameter

Uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm

7 hari (minggu

1)

Pertengahan pusat

dan simpisis

500 gram 7,5 cm

14 hari (minggu

2)

Tidak teraba 350 gram 5 cm

6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm

Dibawah ini dapat dilihat perubahan tinggi fundus uteri pada masa nifas.

Gambar. Tinggi fundus uteri pada masa nifas

Lokia

Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai

reaksi basa/alkalis yang membuat organisme berkembang lebih cepat dari

pada kondisi asam yang ada pada vagina normal.

14

Page 15: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Lokia mempunyai bau yang Amis (anyir) meskipun tidak terlalu

menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lokia

mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat

dibagi menjadi lokia rubra, sanguilenta, serosa dan alba. Perbedaan

masing-masing lokia dapat dilihat sebagai berikut:

Lokia Waktu Warna Ciri-ciri

Rubra1-3 hari Merah kehitaman Terdiri dari sel desidua, verniks

caseosa, rambut lanugo, sisa

mekoneum dan sisa darah

Sanguilenta 3-7 hari Putih bercampur

merah

Sisa darah bercampur lendir

Serosa 7-14 hari Kekuningan/

kecoklatan

Lebih sedikit darah dan lebih banyak

serum, juga terdiri dari leukosit dan

robekan laserasi plasenta

Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, selaput lendir

serviks dan serabut jaringan yang mati.

b) Vagina dan perineum.

Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan serta

peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam

keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga. Himen tampak

sebagai tonjolan kecil dan dalam proses pembentukan berubah menjadi

karankulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan

selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan pertama.

Perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi pada saat perineum

mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun

dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu. Meskipun demikian, latihan otot

15

Page 16: Konsep Dasar Nifas(Resume )

perineum dapat mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengencangkan vagina

hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium dengan

latihan harian.

2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Pencernaan

Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa

hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu

keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan

kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai

menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk

kembali normal.

Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan, antara

lain:

1. Nafsu makan.

2. Motilitas.

3. Pengosongan usus.

NafsuMakan

Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk

mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari

sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun

setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu

atau dua hari.

Motilitas

Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama

waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa

memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.

PengosonganUsus

Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan tonus

otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum, diare

sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan, dehidrasi,

16

Page 17: Konsep Dasar Nifas(Resume )

hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada masa nifas

membutuhkan waktu untuk kembali normal.

Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur, antara lain:

1. Pemberian diet / makanan yang mengandung serat.

2. Pemberian cairan yang cukup.

3. Pengetahuan tentang pola eliminasi pasca melahirkan.

4. Pengetahuan tentang perawatan luka jalan lahir.

5. Bila usaha di atas tidak berhasil dapat dilakukan pemberian huknah atau obat

yang la

3. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Perkemihan

Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu Kadar steroid tinggi yang

berperan meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca melahirkan

Kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita melahirkan.

Urin dalam jumlah yang besar Akan dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah

melahirkan

Hal yang berkaitan dengan fungsi sistem perkemihan, antara lain:

1. Hemostatis internal.

2. Keseimbangan asam basa tubuh.

3. Pengeluaran sisa metabolisme.

Hemostatisinternal.

Tubuh, terdiri dari air dan unsur-unsur yang larut di dalamnya, dan 70% dari

cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan intraselular.

Cairan ekstraselular terbagi dalam plasma darah, dan langsung diberikan untuk

sel-sel yang disebut cairan interstisial. Beberapa hal yang berkaitan dengan cairan

tubuh antara lain edema dan dehidrasi. Edema adalah tertimbunnya cairan dalam

jaringan akibat gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dehidrasi adalah

17

Page 18: Konsep Dasar Nifas(Resume )

kekurangan cairan atau volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran

berlebihan dan tidak diganti.

Keseimbangan asam basa tubuh.

Keasaman dalam tubuh disebut PH. Batas normal PH cairan tubuh adalah

7,35- 7,40. Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH < 7,35 disebut

asidosis.

Pengeluaran sisa metabolisme, racun dan zat toksin ginjal.

Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolisme protein yang

mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin.Ibu post

partum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu proses

involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Namun demikian, pasca melahirkan

ibu merasa sulit buang air kecil.Hal yang menyebabkan kesulitan buang air

kecil pada ibu post partum, antara lain:

1. Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi

retensi urin.

2. Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretansi

dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.

3. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan spasme

oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga

menyebabkan miksi.

Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen akan menurun, hilangnya

peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan

volume darah akibat kehamilan, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk

mengatasi kelebihan cairan. Keadaan ini disebut dengan diuresis pasca partum.

Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urin menyebabkan

penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca partum. Pengeluaran

kelebihan cairan yang tertimbun selama hamil kadang-kadang disebut

kebalikan metabolisme air pada masa hamil (reversal of the water metabolisme of

pregnancy).

18

Page 19: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Rortveit dkk (2003) menyatakan bahwa resiko inkontinensia urine pada pasien

dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa

pada persalinan dengan Sectio Caesar. Sepuluh persen pasien pasca persalinan

menderita inkontinensia (biasanya stres inkontinensia) yang kadang-kadang menetap

sampai beberapa minggu pasca persalinan. Untuk mempercepat penyembuhan

keadaan ini dapat dilakukan latihan pada otot dasar panggul.

Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca

persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dower kateter

selama 24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam,

lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka kemungkinan ada

gangguan proses urinasinya. Maka kateter tetap terpasang dan dibuka 4 jam

kemudian, bila volume urine < 200 ml, kateter dibuka dan pasien diharapkan

dapat berkemih seperti biasa.

4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem

Musculoskeletal diastasis rectie abdominis

5. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Endokrin

Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem

endokrin. Hormon-hormon yang berperan pada proses tersebut, antara lain:

1. Hormon plasenta.

2. Hormon pituitary.

3. Hipotalamik pituitary ovarium.

4. Hormon oksitosin.

5. Hormon estrogen dan progesteron.

Hormon plasenta.

Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan hormon yang diproduksi oleh

plasenta. Hormon plasenta menurun dengan cepat pasca persalinan. Penurunan

hormon plasenta (human placental lactogen) menyebabkan kadar gula darah

19

Page 20: Konsep Dasar Nifas(Resume )

menurun pada masa nifas. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun

dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7 post

partum dan sebagai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum.

Hormon pituitary.

Hormon pituitary antara lain: hormon prolaktin, FSH dan LH. Hormon prolaktin

darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam

waktu 2 minggu. Hormon prolaktin berperan dalam pembesaran payudara untuk

merangsang produksi susu. FSH dan LH meningkat pada fase konsentrasi

folikuler pada minggu ke-3, dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.

Hipotalamik pituitary ovarium.

Hipotalamik pituitary ovarium akan mempengaruhi lamanya mendapatkan

menstruasi pada wanita yang menyusui maupun yang tidak menyusui. Pada

wanita manyusui mendapatkan menstruasi pada 6 minggu pasca melahirkan

berkisar 16% dan 45% setelah 12 minggu pasca melahirkan. Sedangkan pada

wanita yang tidak menyusui, akan mendapatkan menstruasi berkisar 40% setelah

6 minggu pasca melahirkan dan 90% setelah 24 minggu.

Hormon oksitosin.

Hormon oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang, bekerja

terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Selama tahap ketiga persalinan,

hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan

kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang

produksi ASI dan sekresi oksitosin, sehingga dapat membantu involusi uteri.

20

Page 21: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Hormon estrogen dan progesteron.

Volume darah normal selama kehamilan, akan meningkat. Hormon estrogen

yang tinggi memperbesar hormon anti diuretik yang dapat meningkatkan volume

darah. Sedangkan hormon progesteron mempengaruhi otot halus yang

mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh darah. Hal ini

mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul,

perineum dan vulva serta vagina.

6. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Tanda-Tanda Vital

Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain:

1. Suhu badan.

2. Nadi.

3. Tekanan darah.

4. Pernafasan.

Suhu badan.

Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celcius. Pasca

melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat Celcius dari

keadaan normal. Kenaikan suhu badan ini akibat dari kerja keras sewaktu

melahirkan, kehilangan cairan maupun kelelahan. Kurang lebih pada hari ke-4

post partum, suhu badan akan naik lagi. Hal ini diakibatkan ada pembentukan

ASI, kemungkinan payudara membengkak, maupun kemungkinan infeksi pada

21

Page 22: Konsep Dasar Nifas(Resume )

endometrium, mastitis, traktus genetalis ataupun sistem lain. Apabila kenaikan

suhu di atas 38 derajat celcius, waspada terhadap infeksi post partum.

Nadi.

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca

melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat. Denyut

nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi

atau perdarahan post partum.

Tekanan darah.

Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika

darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah

normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80

mmHg. Pasca melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak

berubah. Perubahan tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan

dapat diakibatkan oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post

partum merupakan tanda terjadinya pre eklamsia post partum. Namun

demikian, hal tersebut sangat jarang terjadi.

Pernafasan.

Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per menit.

Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini

dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat.

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut

nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali

apabila ada gangguan khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa

post partum menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.

7. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem

Kardiovaskuler

Volume darah normal yang diperlukan plasenta dan pembuluh darah uterin,

meningkat selama kehamilan. Diuresis terjadi akibat adanya penurunan

hormon estrogen, yang dengan cepat mengurangi volume plasma menjadi

22

Page 23: Konsep Dasar Nifas(Resume )

normal kembali. Meskipun kadar estrogen menurun selama nifas, namun

kadarnya masih tetap tinggi daripada normal. Plasma darah tidak banyak

mengandung cairan sehingga daya koagulasi meningkat.

Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini

ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron

membantu mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya

vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan

trauma selama persalinan.

Kehilangan darah pada persalinan per vaginam sekitar 300-400 cc, sedangkan

kehilangan darah dengan persalinan seksio sesarea menjadi dua kali lipat.

Perubahan yang terjadi terdiri dari volume darah dan hemokonsentrasi. Pada

persalinan per vaginam, hemokonsentrasi akan naik dan pada persalinan seksio

sesarea, hemokonsentrasi cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6

minggu.

Pasca melahirkan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif

akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan dekompensasi kordis pada

penderita vitum cordia. Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi

dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti

sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima post

patum.

8. Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sistem Hematologi

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta

faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum,

kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih

mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor

pembekuan darah.

Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sebanyak 15.000

selama persalinan. Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa hari

pertama masa post partum. Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik lagi

23

Page 24: Konsep Dasar Nifas(Resume )

sampai 25.000 hingga 30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita

tersebut mengalami persalinan lama.

Pada awal post partum, jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit sangat

bervariasi. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat

volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi

dan hidarasi dari wanita tersebut. Jika hematokrit pada hari pertama atau kedua

lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi daripada saat memasuki

persalinan awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup

banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml

darah.

Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan

dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7 post partum

dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum.

Jumlah kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml,

minggu pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas

berkisar 500 ml.

D. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS 1. Nutrisi

Mengkonsumsi tambahan kalori 500 tiap hari

Diet berimbang yaitu makanan yang mengandung karbohidrat yang

cukup, protein dan vitamin yang tinggi serta mineral yang cukup.

Minum sedikitnya 3 liter tiap hari, yaitu menganjurkan ibu untuk

minumair hangat kuku setiap kali hendak menyusui.

Konsumsi zat besi

Konsumsi kapsul vitamin A

Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan

makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan

buahbuahan

2. Ambulasi

24

Page 25: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus beristirahat, tidur telentang

selama 8jam post partum. Kemudian boleh miring ke kiri/kanan untuk

mencegahterjadinya trombosis dan tromboemboli, pada hari kedua

dibolehkan duduk,hari ketiga diperbolehkan jalan-jalan. Mobilisasi

diatas punyai variasi,bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan

sembuhnya luka.

3. Eliminasi

Miksi

Hendaknya BAK dapat dilakukan sendiri secepatnya kadang-

kadangmengalami sulit BAK karena springter uretra tertekan oleh kepala

janin danspasme oleh iritasi muskullo spingter ani selama persalinan juga

oleh karena

adanya oedema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.

Bilakandung kemih penuh dan sulit kencing sebaiknya dilakukan

kateterisasi

Defekasi

BAB seharusnya dilakukan 3 – 4 hari post partum. Bila masih sulit

BABdan terjadi obstipasi dapat diberika obat rangsangan per oral atau per

rektal.Jika masih belum bisa dapat dilakukan klisma.

4. Kebersihan diri/Perineum

1. Perawatan payudara

Telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras

dankering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi meninggal,

laktasi harus dihentkan dengan cara:

Pembalutan mammae sampai tertekan

Pemberian obat esterogen untuk supresi LH

2. Laktasi

Untuk menghadapi masa laktasi sejak dari kehamilan terjadi

perubahanpada kelenjar mammae. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting

merupakan rangsangan yang psikis yang secara reflektoris,

25

Page 26: Konsep Dasar Nifas(Resume )

mengakibatkanoksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih

banyak.Sebagai efek positif adalah involusi uteri akan lebih sempurna.

Disampingitu, ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang tidak ada

bandingannya.

3. Pemeriksaan Pasca Persalinan

Pemeriksaan umum: TD, nadi, keluhan

KU, suhu, selera makan, dll

Payudara: ASI, puting susu

Dinding perut, perineum, kandung kemih

Sekret yang keluar, lochea, flour albus

Keadaan alat kandungan

4. Kebersihan Diri

Anjurkan kebersihan seluruh tubuh/personal hygiene

Anjurkan kebersihan daerah genitalia

Sarankan untuk sering mengganti pembalut

Cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan alat genitalia

Jika ada luka episiotomi/laserasi, hindari menyentuh daerah

luka,kompres luka tersebut dengan kassa bethadine setiap pagi dan

sore hariuntuk pengeringan luka dan menghindari terjadinya infeksi

5. Istirahat

1. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup

2. Sarankan kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan

3. Sarankan untuk istirahat siang selagi bayi tidur

4. Kurang istirahat dapat menyebabkan:

Kurangnya suplai ASI

Memperlambat proses involusi

Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan merawat bayi sendiri

6. Seksual

1. Secara fisik aman, begitu darah merah berhenti dan ibu dapat

memasukkansatu atau dua jari

2. Tradisi yang menunda hubungan suami istri sampai waktu tertentu.

Hal ini tergantung pasangan

3. Begitu darah merah berhenti, boleh melakukan hubungan suami istri

4. Untuk kesehatan sebaiknya ibu mengikuti program KB

26

Page 27: Konsep Dasar Nifas(Resume )

5. Pada saat permulaan hubungan seksual perhatikan jumlah waktu,

penggunaan kontrasepsi (jika menggunakan), dispareuni, kenikmatan

dankepuasan wanita dan pasangan serta masih dalam hubungan seksual

7. Latihan/Senam nifas

Latihan yang paling penting untuk dilakukan dalam beberapa

minggu pertamasetelah melahirkan adalah beristirahat dan mengenal

bayinya. Relaksasi dantidur adalah hal yang sangat penting. Semua

wanita akan sembuh daripersalinannya dengan waktu yang berbeda-

beda, ingatkan ibu agar bersikapramah terhadap dirinya sendiri.Banyak

diantara senam post partum sebenarnya adalah sama dengan senamantenatal.

Hal yang penting bgai ibu adalah agar senam tersebut hendaknyadilakukan

secara perlahan kemudian semakin lama semakin sering/kuat.Ada

beberapa faktor yang menentukan kesiapan ibu untuk memulai senam post

partum:

Tingkat kesegaran tubuh ibu sebelum kelahiran bayi

Apakah ibu telah mengalami persalinan yang lama dan sulit atau tidak

Apakah bayinya mudah dilayani atau rewel dalam meminta asuhan

Penyesuaian post partum yang sulit oleh karena suatu sebab

Berikut ini adalah kondisi yang umum sebagai akibat dari stress selama

kehamilan dan kelahiran:

Pemisahan simphisis pubis

Coccyx yang patah atau cedera

Punggung yang cedera, bagian atas atau bagian bawah

Sciatica

Ketegangan pada ligamen kaki atau otot

Trauma perineum yang parah atau nyeri luka abdomen (operasi

Caesarea)

E. RESPON ORANGTUA TREHADAP BBL &

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU

MASA NIFAS

27

Page 28: Konsep Dasar Nifas(Resume )

Reaksi orangtua dan keluarga terhadap bayi yang baru lahir, berbeda-beda. Hal

ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun

pengalaman. Masalah lain juga dapat berpengaruh, misalnya masalah pada

jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Respon yang mereka perlihatkan

pada bayi baru lahir, ada yang positif dan ada juga yang negatif.

Respon Positif

Respon positif dapat ditunjukkan dengan:

1. Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.

2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.

3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.

4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.

Respon Negatif

Respon negatif dapat ditunjukkan dengan:

1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai

keinginan.

2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.

3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa

kurang mendapat perhatian.

4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran

dalam membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.

5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.

6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan

rasa malu dan aib bagi keluarga.

F. DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA MASA

NIFAS DAN PENAGANANNYA

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan

28

Page 29: Konsep Dasar Nifas(Resume )

sebagai perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai

definisi ini :

a. Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya,

kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur

dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon,

handuk dan kain di dalam ember dan lantai.

b. Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar

hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat

menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada

anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami

akibat fatal dari kehilangan darah.

c. Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam

dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.

Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan

pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden

perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin

harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.

2. Infeksi Masa Nifas

Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan, Infeksi masa

nifas masih merupakanpenyebab tertinggi AKI. Infeksi alat genital

merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinary,

payudara, dan pasca pembedahan merupakan salah satu penyebab terjadinya

AKI tinggi. Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise, denyut

nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa Uterus lembek, kemerahan dan rasa

nyeri pada payudara atau adanya disuria.

3. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Gejala-gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum,

bila disertai dengan tekanan darah yang tinggi.

4. Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.

Ini berhubungan dengan no 3.

29

Page 30: Konsep Dasar Nifas(Resume )

5. Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih

Pada masa nifas dini sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih

di dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia

epidural atau spinal. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin

berkurang akibat rasa tidak nyaman, yang ditimbulkan oleh epiosomi yang

lebar, laserasi, hematom dinding vagina.

6. Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.

Disebabkan oleh payudara yang tidak disusu secara adekuat, putting susu

yang lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang istirahat,

anemia.

7. Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama

Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu

makan,sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu hilang.

Hendaknya setelah bersalin berikan ibu minuman hangat,susu,kopi atau teh

yang bergula untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Berikanlah makanan

yang sifatnya ringan,karena alat pencernaan perlu istirahat guna memulihkan

keadaanya kembali.

8. Rasa sakit,merah,lunak dan pembengkakan di kaki

Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena

manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.

9. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya

sendiri

Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang

dialami kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa

nifas,kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan setelah melahirkan,

kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya setelah

meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi

30