Post on 12-Jan-2017
LAPORAN TAHUNAN TA. 2011
PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN
Sekretariat Jenderal — Kementerian Pertanian
Januari 2012
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan
hidayah-Nya, Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian (Pusdatin) tahun 2011 ini dapat diselesaikan.
Laporan tahunan ini berisi tentang kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian sampai dengan tahun 2011 berikut sumber daya yang tersedia, serta
secara khusus dilaporkan capaian kegiatan selama tahun anggaran 2011.
sedangkan laporan secara rinci telah tercakup dalam laporan masing-masing
kegiatan.
Disadari sepenuhnya bahwa laporan tahunan ini masih perlu sempurna, baik
dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu dalam rangka
penyempurnaan laporan dimasa depan, kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang berperan serta
memberikan bantuan dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan
ini kami ucapkan terima kasih.
Semoga laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ini
bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian.
Amien
Jakarta, Januari 2012
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc
NIP. 19570725.198203.1.002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii
I. PENDAHULUAN ……………………………………................................... 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………. 1
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN …………………………………………….
2
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN ……………………….. 3
II. ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN ……………………............... 4
A. ORGANISASI ……………………………………………………………… 4
B. SARANA …………………………………………………………………. 6
C. ANGGARAN ……………………………………………………………… 9
D. CAKUPAN KEGIATAN …………………………………………………. 10
III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ………… …………………….. 13
A. REALISASI KEUANGAN .................................................................... 13
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK EGIATAN……………………… 20
IV. PENUTUP …………………………………………………………………… 105
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya
usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk
yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga
mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan
masyarakat.
Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan
kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan
wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya
keseimbangan perekonomian baik di pusat maupun di daerah.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat
diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan
berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di
Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut,
maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah
satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian,
dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat,
lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders.
Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian tahun 2011 diharapkan Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi
seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi
pembangunan pertanian.
Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2011,
yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif,
pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk
kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga
berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2011.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
2
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI
PERTANIAN
1. Tugas Pokok
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi
pertanian serta pelayanan informasi pertanian.
2. Visi
Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan
menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi
pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung
pembangunan pertanian”
3. Misi
Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan
cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh
keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa
yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus
dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian data dan informasi pertanian
b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
penyebaran data dan informasi pertanian
c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian
d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik
dan sistem informasi pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
3
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN
Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan
gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian selama kurun waktu tahun 2011, dan secara umum dapat
digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian.
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal
mengacu pada Srategi dasar ” satu data satu pintu ” yang tepat
waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan
keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis
Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
4
BAB. II
ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN
A. ORGANISASI
Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober
2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi
pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam
menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas
pertanian;
2. Penyediaan ;
3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi
hortikultura dan perkebunan;
4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.
Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal
tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4
(empat) unit yaitu ;
1. Bagian Umum;
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;
3. Bidang Data Komoditas;
4. Bidang Data Non Komoditas;
Unit kerja Eselon IV terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga
3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan
4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan
5. Sub Bidang Data Prasarana
6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian
7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia
8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi
9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
5
Koordinator Fungsional
1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer
2. Koordinator Fungsional Statistik
Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki
mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional
pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian.
Sedangkan dari sisi internal, pusdatin yang didukung oleh 122 orang
pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk
senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya
dalam bidang statistik dan sistem informasi.
Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya
struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut :
Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 122
orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Hal ini seperti
tercantum sebagai berikut :
PUSAT DATA DAN SISTEM
INFORMASI PERTANIAN
BAGIAN
UMUM
SUBBAG
PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
BIDANG PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI
BIDANG DATA KOMODITAS
SUB BIDANG
SISTEM JARINGAN
KOMPUTER
SUB BIDANG
APLIKASI SISTEM
INFORMASI
SUB BIDANG
DATA
TANAMAN PANGAN
DAN PETERNAKAN
SUB BIDANG
DATA HORTIKULTURA
DAN PERKEBUNAN
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SUB BIDANG
APLIKASI
MULTIMEDIA
SUBBAG
KEPEGAWAIAN DAN
RUMAH TANGGA
BIDANG DATA NON KOMODITAS
SUB BIDANG
DATA PRASARANA
SUB BIDANG DATA
SOSIAL EKONOMI
PERTANIAN
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
6
1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin
didukung oleh 122 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari
struktural/staf 96 orang 19 orang pejabat statistisi dan 7 orang
pejabat pranata komputer.
2. Berdasarkan pendidikan
Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin mempunyai
latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1
Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang
Pendidikan Tahun 2011
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1 S3 1 orang
2 S2 26 orang
3 S1 45 orang
4 D3/Sarjana Muda 6 orang
5 SLTA 42 orang
6 SLTP 1 orang
7 SD 1 orang
Jumlah 122 orang
3 Berdasarkan pangkat/golongan
Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV,
79 orang golongan III, dan 20 orang golongan II
B. SARANA
a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas
pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras
maupun perangkat lunak.
Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu
berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi
dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
7
Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu
penertiban penggunaan software yang legal.
b. Piranti Keras (Hardware)
Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin
dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang
saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi :
- Server
- Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router,
fire wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth
management.
- Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat
optik yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat
dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta
perangkat wireless yang menghubungkan kantor pusat dengan
kompleks Kementan di Pasar Minggu.
c. Perangkat Lunak (Software)
Ketersediaan perangkat lunak (software) yang merupakan
software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut :
- windows server enterprice 2003
- exchange server enteroffice 2007
- office 2003 pro
- office XP 2000
- Mc Afee antivirus 7.0
- Kaspersky antivirus
- Mc Afee antivirus 8.0
- Adobe Photoshop 8.0
- Adobe Premier 7.0
- Adobe After Effect 8.0
- Macromedia MX 2004
- Macromedia Director 2005
- Visual Studio. Net 2003
- Cristal report 11.0
- Arc View 3.2
- Arc MS
- Art GIS
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
8
- HP Opernview
d. Laboratorium Komputer
Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa
Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah
40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink
24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke
jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan
laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan
komputer yang berbasis web.
e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat
Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal
pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data
dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan
dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi
jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan
memanfaatkan fasilitas internet.
Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian
Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya
menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap
gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield
Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah
terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat
dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah
dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi
wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah
tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang
menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama
24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari
1.100 unit komputer terhubung dalam jaringan ini.
f. Perpustakaan Pusdatin
Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin
telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik
(3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku),
pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu
pertanian, matematika dan kamus (210 buku).
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
9
Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka
bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data
pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2010
kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas
internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi
pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan
pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa
perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat
memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses
datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui
Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).
C. ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),
berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan disamping itu
juga terdapat bantuan luar negeri.
Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5
tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun 2007 - 2011
No. Tahun Jumlah Anggaran Realisasi %
1 2007 57.808.104.000 44.798.443.662 77,49
2 2008 65.416.379.000 44.190.397.385 67,55
3 2009 90.052.402.000 67.840.939.477 75,33
4 2010 112.678.803.000 89.862.731.273 79,75
5. 2011 39.111.210.000 35.076.990.928 89.69
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penurunan
anggaran di Pusdatin dari tahun 2010 ke tahun 2011.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
10
D. CAKUPAN KEGIATAN
Pada Tahun anggaran 2011 merupakan tahun baseline dalam
penyusunan kegiatan ditahun yang akan datang. Kegiatan Pusdatin
sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2011
tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 kegiatan yaitu
Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.
Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2011 dikelola
oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang
ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum.
Untuk kegiatan tahun 2011 kegiatan di bagi dalam beberapa output.
Masing-masing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan
dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun
sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian.
Adapun rincian output sesuai dengan RKP dan setelah direvisi adalah
sebagai berikut :
No. Output
Jumlah
Sesuai dipa
awal
Setelah
revisi
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan
Pengembangan Data dan Informasi
18 laporan 18 laporan
2. Laporan Pembinaan,
Pengembangan,Pemanfaatan dan
Analisis Data dan Informasi
2 laporan 1 laporan
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan
Sistem, Data, Statistik dan Informasi
3 Laporan 4 laporan
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM 1.192 orang 1.441 orang
5. Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan
6. Dokumen Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran
7 dokumen 7 dokumen
7. Laporan Penyusunan Laporan dan
Monitoring Evaluasi Kegiatan
11 laporan 11 laporan
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia 29 unit 31 unit
9. Kendaraan 1 unit 2 unit
10. Sarana dan Prasarana 86 unit 86 unit
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
11
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan
Informasi
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian
b. Pengelolaan Data Perkebunan
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas
Hortikultura
f. Pengelolaan Data Hortikultura
g. Analisis Proyeksi Indikator Makro
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian
i. Penyusunan Data PDB
j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan
Level Kab/Kota
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian
l. Analisis Keragaan Data Peternakan
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian
n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian
o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi
p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan
q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin
r. Updating Peta Lahan Baku Sawah
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis
Data dan Informasi
a. Pengawalan dan Penataan Data Lahan
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan
Informasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian
b. Pengembangan Multimedia (FEATI)
c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah
d. FEATI LUNCURAN TA 2010
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form
Peternakan
b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form
Tanaman Pangan
c. Sosialisasi E-Procurement
d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
12
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan
f. Peningkatan Kualitas SDM
g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal
Perkebunan
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan
i. Sosialisasi Jabatan Fungsional
j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi
k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal
perkebunan ( 4 propinsi)
l. Pelatihan komputer dan jaringan
m. Pelatihan statistik pertanian
5. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
a. Administrasi Kegiatan
b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
Perencanaan Tahunan
c. Penyelenggaraan Seminar HIPI
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan
e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan
f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan
g. Pelaksanaan Hibah Aset
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
a. Penyelenggaraan Lomba Web
b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian
d. Penyusunan News Letter
e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung
RAPIM)
f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan
g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin
h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS)
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian
j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri
k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia
9. Kendaraan
10. Sarana dan Prasarana
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
13
BAB. III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
A. REALISASI KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2011 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker
018.01.411925 dengan jumlah sebesar Rp. 39.111.210.000,- terdiri dari
rupiah murni Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp
3.182.610.000.
DIPA awal dengan pagu sebesar Rp. 36.000.000.000,- yang terdiri dari
rupiah murni sebesar Rp. 35.928.600.000 dan Bantuan luar negeri Rp
71.400.000,-
Pada bulan Mei 2011 dilakukan revisi DIPA terkait dengan pagu BLN
hanya sebesar Rp. 71.400.000, - tidak sesuai dengan rencana yang
diusulkan dan telah disetujui oleh Bappenas. Usulan untuk BLN di tahun
2011 adalah sebesar Rp. 1.846.863.000,-. Selain revisi pagu BLN TA 2011
juga revisi luncuran BLN kegiatan tahun 2010 yaitu sebesar Rp.
1.264.347.000. Total revisi untuk BLN sebesar Rp. 3.111.210.000,-
Pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan beberapa revisi antara
lain :
1. Revisi DIPA yaitu penambahan pagu yang digunakan untuk
kegiatan FEATI TA 2011 dan luncuran FEATI 2010.
2. Revisi DIPA di output 2 yang semula berjumlah Rp. 7.200.000.000,-
menjadi Rp. 200.000.000,-. Kegiatan sejumlah Rp. 7.000.000.000,-
yang semula merupakan kegiatan untuk PUAP direvisi menjadi
kegiatan pelatihan statistik dan komputer, pengadaan Data
Center dan DRC, Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran
Areal Perkebunan.
3. Revisi DIPA, pencairan bintang untuk kegiatan pengadaan
kendaraan roda 4 yang semula 1 unit menjadi 2 unit.
4. Revisi POK dengan persetujuan Dirjen Perbendaharaan antara lain
Revisi kegiatan jaringan internet, pembayaran biaya frekuensi dan
lain-lain.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
14
Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI
adalah sebagai berikut :
No. Belanja Pagu Realisasi %
1 Pegawai 5.851.285.000,- 5.508.153.060,- 94,14
2 Barang 27.492.629.000,- 24.481.069.518,- 89,04
3 Modal 5.767.296.000,- 5.087.768.350,- 88,22
Total 39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 89,69
Realisasi per output adalah sebagai berikut :
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan
Informasi dengan pagu sebesar Rp. 6.880.752.000 tersealisasi
sebesar Rp. 6.376.066.502,- atau sebesar 93,73 persen sisa mati
sebesar Rp. 510.685.498,-. Yang terdiri dari :
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian dengan anggaran sebesar
Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 242.245.550,- atau
sebesar 96,89 persen sisa mati sebesar Rp. 7.754.450,-
b. Pengelolaan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp.
300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 265.486.201,- atau sebesar
88,49 persen sisa mati sebesar Rp. 34.251.600,-
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura
dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 218.748.400,- atau sebesar 87,49 persen sisa mati sebesar Rp.
31.251.600,-
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011 dengan anggaran sebesar
Rp. 350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 343.872.360,- atau
sebesar 98,24 persen sisa mati sebesar Rp. 6.127.640,-
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas
Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 543.928.500,- atau sebesar 90,65 persen
sisa mati sebesar Rp. 56.071.500,-
f. Pengelolaan Data Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp.
300.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 258.785.3000 atau sebesar
86,26 persen sisa mati sebesar Rp. 41.214.700,-
g. Analisis Proyeksi Indikator Makro dengan anggaran sebesar Rp.
350.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 346.584.278 atau sebesar
99,02 persen sisa mati sebesar Rp. 3.415.722,-
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian dengan
anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
241.960.750,- atau sebesar 96,78 persen sisa mati sebesar Rp.
8.039.250,-
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
15
i. Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp.
250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 245.931.250,- atau sebesar
98,37 persen sisa mati sebesar Rp. 4.068.750,-
j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan
Level Kab/Kota dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 388.435.626,- atau sebesar 97,10 persen
sisa mati sebesar Rp. 11.564.374,-
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian dengan
anggaran sebesar Rp. 300.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
277.718.250,- atau sebesar 92,57 persen sisa mati sebesar Rp.
22.281.750,-
l. Analisis Keragaan Data Peternakan dengan anggaran sebesar
Rp. 250.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 248.250.077,- atau
sebesar 99,30 persen sisa mati sebesar Rp. 1.749.923,-
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian
dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 194.283.760 atau sebesar 97,14 persen sisa mati sebesar Rp.
5.716.350,-
n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian dengan
anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
390.832.760,-atau sebesar 97,70 persen sisa mati sebesar Rp.
9.167.240,-
o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi dengan
anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
381.659.200,- atau sebesar 95,41 persen sisa mati sebesar Rp.
18.340.800,-
p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan dengan
anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
366.841.300,- atau sebesar 91,71 persen sisa mati sebesar Rp.
33.158.700,-
q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin dengan
anggaran sebesar Rp. 160.760.000,- terealisasi sebesar Rp.
127.795.900,- atau sebesar 79,49 persen sisa mati sebesar Rp.
32.964.100,-
r. Updating Peta Lahan Baku Sawah dengan anggaran sebesar
Rp. 1.469.992.000 terealisasi sebesar Rp. 1.292.483.200,- atau
sebesar 87,92 persen sisa mati sebesar Rp. 177.508.800,-
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis
Data dan Informasi
Pengawalan dan Penataan Data Lahan dengan anggaran
sebesar Rp. 200.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 187.466.900,- atau
sebesar 93,73 persen sisa mati sebesar Rp. 12.533.100,-
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
16
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan
Informasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian dengan anggaran
sebesar Rp. 2.232.540.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.997.074.704,-
atau sebesar 89,45 persen sisa mati sebesar Rp. 235.465.296,-
b. Pengembangan Multimedia (FEATI) dengan anggaran sebesar
Rp. 2.582.562.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.016.341.235,- atau
sebesar 78,08 persen sisa mati sebesar Rp. 566.220.765,-
c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah
dengan anggaran sebesar Rp. 370.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 295.493.680,- atau sebesar 79,86 persen sisa mati sebesar Rp.
74.506.320,-
d. FEATI LUNCURAN TA 2010 dengan anggaran sebesar Rp.
1.453.999.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.337.678.300 atau sebesar
79,86 persen sisa mati sebesar Rp. 116.320.700,-
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form
Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 799.216.415,- atau sebesar 94,03 persen
sisa mati sebesar Rp. 50.783.585,-
b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form
Tanaman Pangan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 597.819.565,- atau sebesar 99,64 persen
sisa mati sebesar Rp. 2.180.435,-
c. Sosialisasi E-Procurement dengan anggaran sebesar Rp.
186.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.683.600,- atau sebesar
82,49 persen sisa mati sebesar Rp. 32.616.400,-
d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP dengan anggaran sebesar Rp.
415.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 312.286.980,- atau sebesar
75,25 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan dengan anggaran
sebesar Rp. 224.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.465.000,-
atau sebesar 97,67 persen sisa mati sebesar Rp. 5.315.000,-
f. Peningkatan Kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp.
307.970.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.726.000,- atau sebesar
93,75 persen sisa mati sebesar Rp. 19.244.000,-
g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal
Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 567.575.000,- atau sebesar 94,60 persen
sisa mati sebesar Rp. 32.425.000,-
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
17
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan
dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 470.576.600,- atau sebesar 94,12 persen sisa mati sebesar
Rp. 29.423.400,-
i. Sosialisasi Jabatan Fungsional dengan anggaran sebesar Rp.
164.350.000,- terealisasi sebesar Rp. 153.251.000,- atau sebesar
93,25 persen sisa mati sebesar Rp. 11.099.000,-
j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi dengan
anggaran sebesar Rp. 125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
116.778.000,- atau sebesar 93,42 persen sisa mati sebesar Rp.
8.222.000,-
k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal
perkebunan ( 4 propinsi) dengan anggaran sebesar Rp.
710.780.000,- terealisasi sebesar Rp. 628.742.078,- atau sebesar
88,46 persen sisa mati sebesar Rp. 82.037.922,-
l. Pelatihan komputer dan jaringan dengan anggaran sebesar Rp.
212.785.000 terealisasi sebesar Rp. 180.951.000,- atau sebesar
85,04 persen sisa mati sebesar Rp. 31.834.000,-
m. Pelatihan statistik pertanian dengan anggaran sebesar Rp.
280.710.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.880.200,- atau sebesar
83,67 persen sisa mati sebesar Rp. 45.829.800,-
5. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp.
5.851.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.514.489.754,- atau
sebesar 94,24 persen sisa mati sebesar Rp. 336.795.246,-
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
dengan anggaran sebesar Rp. 2.669.590.000,- terealisasi sebesar
Rp. 2.284.191.945,- atau sebesar 85,56 persen sisa mati sebesar
Rp. 385.398.055,-
6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
a. Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.
592.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 550.789.500,- atau sebesar
92,94 persen sisa mati sebesar Rp. 41.810.500,-
b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
Perencanaan Tahunan dengan anggaran sebesar Rp.
396.600.000,- terealisasi sebesar Rp. 384.126.000,- atau sebesar
96,85 persen sisa mati sebesar Rp. 12.474.000,-
c. Penyelenggaraan Seminar HIPI dengan anggaran sebesar Rp.
121.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 109.607.000,- atau sebesar
90,21 persen sisa mati sebesar Rp. 11.893.000,-
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
18
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan dengan anggaran sebesar
Rp. 281.880.000,- terealisasi sebesar Rp. 268.418.500,- atau
sebesar 95,22 persen sisa mati sebesar Rp. 13.461.500,-
e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan dengan anggaran
sebesar Rp. 275.870.000,- terealisasi sebesar Rp. 272.542.650,-
atau sebesar 98,79 persen sisa mati sebesar Rp. 3.327.350,-
f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan dengan anggaran
sebesar Rp. 267.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.580.700,-
atau sebesar 90,34 persen sisa mati sebesar Rp. 25.819.300,-
g. Pelaksanaan Hibah Aset dengan anggaran sebesar Rp.
185.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 123.275.900,- atau sebesar
66,64 persen sisa mati sebesar Rp. 61.724.100,-
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
a. Penyelenggaraan Lomba Web dengan anggaran sebesar Rp.
278.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 253.384.000,- atau sebesar
90,85 persen sisa mati sebesar Rp. 25.516.000,-
b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan dengan
anggaran sebesar Rp. 803.400.000,-terealisasi sebesar Rp.
697.223.600,- atau sebesar 86,78 persen sisa mati sebesar Rp.
106.176.400,-
c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian dengan anggaran
sebesar Rp. 243.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 237.452.100,-
atau sebesar 97,64 persen sisa mati sebesar Rp. 5.747.900
d. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp.
136.250.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.104.500,- atau sebesar
78,61 persen sisa mati sebesar Rp. 29.145.500,-
e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung
RAPIM) dengan anggaran sebesar Rp. 96.320.000,- terealisasi
sebesar Rp. 91.339.500,- atau sebesar 94,83 persen sisa mati
sebesar Rp. 4.980.500,-
f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan
dengan anggaran sebesar Rp.246.400.000,- terealisasi sebesar
Rp. 219.951.400,- atau sebesar 89,27 persen sisa mati sebesar Rp.
26.448.600,-
g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar
Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 26.350.000,- atau sebesar
87,83 persen sisa mati sebesar Rp. 3.650.000,-
h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS) dengan anggaran
sebesar Rp. 295.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 288.366.800,-
atau sebesar 97,65 persen sisa mati sebesar Rp. 6.933.200,-
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian
dengan anggaran sebesar Rp. 610.350.000,- terealisasi sebesar
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
19
Rp. 562.063.420,- atau sebesar 92,09 persen sisa mati sebesar Rp.
48.286.580,-
j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri
dengan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 46.205.500,- atau sebesar 25,67 persen sisa mati sebesar Rp.
133.794.500,-
k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 – 2014 dengan
anggaran sebesar Rp. 96.000.000,- terealisasi sebesar Rp.
36.325.000,- atau sebesar 37,84 persen sisa mati sebesar Rp.
59.675.000,-
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp.
6.113.557.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.397.574.350,- atau sebesar
88,29 persen sisa mati sebesar Rp. 715.982.650,-
9. Kendaraan dengan anggaran sebesar Rp. 306.280.000,- terealisasi
sebesar Rp. 299.680.000,- atau sebesar 95,94 persen sisa mati
sebesar Rp. 4.700.000,-
10. Sarana dan Prasarana dengan anggaran sebesar Rp. 136.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 131.100.000,- atau sebesar 96,40 persen sisa
mati sebesar Rp. 4.900.000,-
Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai
dengan 31 Desember 2011 dengan pagu sebesar Rp. 39.111.210.000,-
terealisasi sebesar Rp.35.076.990.928,- (89.69%) sehingga terdapat
sisa mati sebesar Rp.4.034.219.072,- (10.31%)
Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2011
sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ;
Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif
Parameter Pagu Realisasi Sisa
Keuangan
(Rp.)
39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 4.034.219.072,-
Keuangan (%) 100 % 89.69 % 10.31 %
Fisik (%) 100 % 100 % 0 %
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
20
B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan
Informasi
Tujuan
a. Analisis Harga Komoditas Pertanian
Harga beberapa produk mempunyai perilaku yang spesifik.
Pada waktu-waktu tertentu, misalnya musim paceklik dan musim
hujan yang panjang, menghadapi hari-hari besar keagamaan
dan kondisi tertentu akan berdampak pada berfluktuasinya
harga produk pertanian tersebut. Pengumpulan data harga
dilakukan untuk memonitar rutin perilaku harga komoditas
secara kontinyu, juga dapat digunakan sebagai suatu early
warning system dalam memonitor fluktuasi harga produk
pertanian yang terjadi dari waktu ke waktu.
Beberapa harga produk pertanian penting yang perlu dimonitor
karena sangat riskan terhadap kondisi sosial masyarakat
Indonesia diantaranya adalah beras, gabah, gula pasir, minyak
goreng, cabe merah, bawang merah, kacang tanah, daging
sapi, daging ayam dan telur ayam.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian mempunyai visi menjadi pusat bagi
penyediaan data dan informasi sektor pertanian, khususnya
bagi para pengambil kebijakan sektor pertanian dan
masyarakat umum, termasuk di dalamnya data dan informasi
harga komoditas pertanian.
Informasi mengenai perkembangan harga beberapa komoditas
pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak
untuk memantau situasi sektor pertanian secara umum.
Sebagai early warning system, informasi ini akan sangat
membantu dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan,
musim paceklik, musim kemarau dan penghujan panjang serta
faktor ketidak pastian lainnya dimana harga komoditas
pertanian berfluktuasi secara signifikan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
21
Tujuan:
1) Melakukan pengumpulan data harga komoditas pertanian
2) Melakukan analisis perkembangan harga komoditas
pertanian
3) Menyusun publikasi yang mencakup analisis harga komoditas
pertanian bulanan, analisis harga internasional secara
semesteran dan statistik harga komoditas pertanian tahun
2011.
Sasaran:
1) Tersedianya data harga dan tersusunnya buletin
perkembangan harga komoditas pertanian bulan Januari s/d
Desember 2011
2) Tersedianya data harga internasional dan tersusunnya
buletin harga internasional secara semesteran ( Juli dan
Desember)
3) Tersususnya buku statistik harga komoditas pertanian
4) Terdistribusinya data dan hasil analisis harga komoditas
pertanian sebagai informasi pendukung kebijakan sektor
pertanian.
Output:
1. Buletin Analisis Harga Komoditas Pertanian yang diterbitkan
setiap bulan pada tahun 2011 (12 edisi).
2. Buletin Analisis harga Internasional Komoditas Pertanian yang
diterbitkan setiap semester pada tahun 2011 (2 edisi).
3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2011
4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011.
Saran dan Tindak lanjut:
1. Perlu adanya penambahan cakupan provinsi yang dianalisis
dalam buletin harga bulanan dimana selama ini baru
mencakup 8 ibukota provinsi.
2. Perlu periode penyajian yang lebih cepat untuk buletin harga
internasional yaitu diharapkan dapat terbit per triwulan
3. Penataan database harga dari beberapa sumber data perlu
segera dilakukan .
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
22
b. Pengelolaan Data Perkebunan
Pusat Data dan Informasi Pertanian sebagai salah satu unit
instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok
diantaranya mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data
serta membuat kajian berbagai komoditas pertanian strategis.
Untuk itu berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan di lapang dan dilaporkan ke pusat, maka data yang
telah tersedia tersebut perlu dilakukan verifikasi dan validasi
data yang dapat dilakukan antara lain melihat konsistensi
pengisian data antar kolom, antar waktu, kewajaran data, serta
melihat parameter lainnya, juga dapat dilakukan melalui
koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan
instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang
menangani data perkebunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan
pengelolaan data perkebunan dengan baik dan benar.
Tujuan:
1. Melaksanakan ujicoba e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi
terpilih.
2. Merekam data perkebunan ke dalam Basis Data Statistik
Pertanian (BDSP)
3. Mengikuti sinkronisasi Angka Tetap (ATAP 2010) dan Angka
Sementara (ASEM 2011) Data Perkebunan.
Sasaran:
1. Tersosialisasikannya e-form perkebunan di 2 (dua) provinsi.
2. Tersedianya Data Perkebunan di dalam Basis Data Statistik
Pertanian
3. Tersedianya angka tetap perkebunan tahun 2010 dan angka
sementara tahun 2011.
Output:
1. Laporan Data Series Sub Sektor Perkebunan di dalam Basis
Data Statistik Pertanian (BDSP) dan Sistem Informasi Pertanian
2. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat
propinsi dan kabupaten di dalam pengisian e-form
perkebunan di dua provinsi
3. Laporan hasil sinkronisasi data perkebunan (ATAP 2010 dan
ASEM 2011).
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
23
Kendala/Permasalahan:
1. Nama kabupaten mekar (sesuai .mfd online.bps) belum
tersedia pada BDSP
2. Ujicoba e-Form Perkebunan: pengiriman e-form terlambat;
jaringan internet di kabupaten tdk maksimal sehingga data
tdk ter-upload, walaupun ada honor petugas kabupaten
lambat melakukan upload, alasannya menunggu data dari
manbun kecamatan menuju ke kabupaten yang tidak
lancar
Saran/Tindaklanjut:
1. Supervisi ke kabupaten, ujicoba ke daerah sentra produksi
yang akses internetnya bagus
2. Koordinasi dengan kegiatan Refreshing mantri perkebunan
kecamatan (di lokasi yang sama)
c. Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura
Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat
berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar
masyarakat. Pengembangan semua potensi sumber daya
pertanian, terutama komoditas strategis menjadi hal yang
diharapkan. Dalam rangka mendukung perencanaan
pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut
di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian
strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi
ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat
dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan petani.
Kajian ini berguna untuk perumusan kebijaksanaan,
perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan sub
sektor perkebunan dan hortikultura. Di samping itu outlook
komoditas perkebunan dan hortikultura juga dapat mendukung
penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga keuangan
pemberi kredit petani dan pengusaha sektor pertanian serta
pelaku agribisnis lainnya.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
24
Tujuan:
a. Menyusun outlook komoditas perkebunan dan hortikultura
yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas
unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di
dalam negeri maupun luar negeri.
b. Melakukan proyeksi terhadap prospek beberapa komoditas
perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa
mendatang.
Sasaran:
a. Tersedianya outlook komoditas perkebunan dan hortikultura
yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas
unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di
dalam negeri maupun luar negeri
b. Tersedianya hasil proyeksi beberapa komoditas perkebunan
dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.
Output:
a. Buku Outlook Komoditas Perkebunan (Karet, Lada, Kapas,
Kopi, Teh, Jambu Mete);
b. Buku Outlook Komoditas Hortikultura (Kentang, Tomat, Jeruk,
Manggis, Nenas, Mawar)
c. Pelaksanaan Workshop di Bogor, mengundang 30 peserta
(Ditjen/Badan, Dinas terkait)
Kendala/Permasalahan:
Perbaikan tabel dan grafik
Saran/Tindaklanjut:
a. Buku outlook akan di CD & .pdf-kan
b. Untuk yang akan datang perlu mengundang narasumber dari
PSEKP untuk menentukan permodelan yang lebih tepat.
c. Kedepan perlu kerjasama intensif dengan Direktorat lingkup
Perkebunan dan Hortikultura, BKP, Ditjen P2HP
a. Analisis selanjutnya dapat menggunakan pendekatan NBM
dan ketersediaan konsumsi domestik .pdf-kan untuk website &
Knowledge Management
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
25
d. Survey Kesejahteraan Petani 2011
Meskipun pertanian menjadi sumber kehidupan bagi sebagian
besar penduduk Indonesia, tetapi kehidupan para petani
sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum
menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih
rawan. Hasil Sensus Pertanian 2003 (ST-2003) menunjukkan
bahwa jumlah petani bertambah dari 20,8 juta rumah tangga
dari ST-1993 menjadi 25,4 juta rumahtangga atau meningkat
2,2% per tahun. Dari pertambahan jumlah tersebut
menyebabkan bertambahnya petani gurem dengan luas lahan
< 0,5 ha, dari sekitar 10,8 juta rumah tangga atau sekitar 52,7%
dari total rumah tangga petani (ST-1993) menjadi 13,7 juta
rumah tangga atau sekitar 56,5% (ST-2003). Pertambahan petani
gurem ini mencapai 2,6% per tahun atau lebih besar dari
pertambahan jumlah petani. Hal ini seiring pula dengan
berkurangnya lahan pertanian sehingga pertambahan jumlah
petani berdampak pada semakin berkurangnya rata-rata luas
kepemilikan lahan oleh petani yang akan menyebabkan
menurunnya kinerja pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya
petani.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka pembangunan
sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang sudah
seharusnya difokuskan pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat pertanian terutama petani di perdesaan. Hal ini
juga merupakan salah satu target utama kementerian
pertanian. Dalam rangka mendukung target peningkatan
kesejahteraan petani tersebut, maka diperlukan informasi
tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu
survei. Pusdatin pada tahun 2011 melakukan Survei
Kesejahteraan Petani di beberapa lokasi sampel dengan tipe
agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan
petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran
rumah tangga pertanian.
Tujuan:
a. Menyusun buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan
petani
b. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang
kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
26
aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe
agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel
c. Melakukan analisis hasil survei kesejahteraan petani
Sasaran:
a. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei
kesejahteraan petani
b. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan
petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang
berbeda
Output:
a. Buku Pedoman Survei dan Kuesioner Survei
b. Analisis Hasil Survei Kesejahteraan Petani
c. Laporan Akhir Kegiatan
Saran/Tindaklanjut:
a. Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah
meningkatkan kesejahteraan petani, ketersediaan data
tersebut perlu dipertahankan
b. Melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani, perlu
resurvei pada lokasi yang sama
e. Implementasi Metodologi Pengumpulan Data Produktivitas
Hortikultura
Sampai saat ini pengumpulan data produksi hortikultura masih
menggunakan data informasi dari lapang maupun eye
estimate. Pengumpulan tersebut bersifat subyektif dengan
cakupan kecamatan yang cukup luas serta waktu yang cukup
terbatas sehingga mengakibatkan data produktivitas dari tahun
ke tahun sangat berfluktuasi. Penyusunan perencanaan yang
tidak didukung oleh data yang akurat yang menyebabkan
lemahnya pelaksanaan program. Untuk itu sangat diperlukan
metode pengukuran produktivitas hortikultura sebagai alat
untuk melakukan validasi data yang telah ada.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
27
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 2001 telah
mengembangkan dan melakukan uji coba beberapa metode
pengumpulan data produktivitas hortikultura bekerjasama
dengan BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk
komoditas sayuran dan buah-buahan, yaitu metode
pengukuran 5 x 5 rumpun untuk sayuran dan pohon amatan
untuk buah-buahan. Untuk lebih menyempurnakan metode
yang telah dihasilkan, sejak tahun 2007 dilakukan implementasi
metodologi pengumpulan data produktivitas hortikultura di
beberapa provinsi sampel sehingga dapat dihasilkan metode
yang baku dan mudah diterapkan di lapang guna
meningkatkan kualitas data hortikultura. Mengingat demikian
banyaknya komoditas hortikultura yang harus dikumpulkan
datanya serta beragamnya kondisi di lapangan, maka
implementasi metodologi pengumpulan data produktivitas
hortikultura dilakukan secara bertahap hingga diperoleh
metodologi yang baku yang dapat diterapkan di seluruh
Indonesia.
Tujuan
1. Melakukan implementasi metode pengumpulan data
produktivitas hortikultura. 2. Mendapatkan rata-rata hasil (produktivitas) melalui
pengukuran langsung untuk beberapa komoditas unggulan
sub sektor hortikultura.
Sasaran
1. Tersedianya Buku Panduan Pengumpulan Data Produktivitas
untuk kelompok sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan
tanaman biofarmaka.
2. Tersedianya data produktivitas untuk beberapa komoditas
unggulan sub sektor hortikultura.
Output
1. 4 Buku Pedoman Pengumpulan Data Produktivitas: a)
Tanaman Sayuran & Buah Semusim; b) Tanaman Buah &
Sayuran Tahunan; c) Tanaman Hias d) Biofarmaka;
2. Listing RTP Horti; 120 blok sensus (30 di Banten & 90 di Jabar)
3. TOT Pusat: (10 org) 30 Juni-1 Juli‟11; Pelatihan petugas banten
(38 orang); pelatihan petugas jawa barat ( 114 orang)
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
28
4. Pengumpulan data: di beberapa kabupaten di Banten dan
Jabar. Jml sampel 466 plot (93.20%)
5. Workshop di Bandung: 30 org (Ditjen Horti, Dinas
Prov/Kab/Kota di Jabar & Banten) .pdf-kan Panduan Provitas
Horti (web Pusdatin)
6. Video CD-kan Tutorial Cara Pengumpulan Data Provitas
Bunga Krisan (output tambahan)
Kendala
Sampel terealisir 93.20% karena 6.8% sampel petani kekeringan /
gagal panen
Saran/Tindaklanjut:
1. Melanjutkan kegiatan yang akan datang. dengan judul:
“Pengukuran Data Produktivitas Hortikultura”
2. Perlu kajian pengukuran data produktivitas untuk tanaman
hortikultura yang panen berulang (Cabe)
3. Perlu kajian konversi terhadap hasil Bawang merah umbi
basah ke umbi kering
f. Pengelolaan Data Hortikultura
Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan
masyarakat, makin menyadarkan kita akan pentingnya buah-
buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-
hari. Kehidupan modern yang membutuhkan kondisi lingkungan
yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature
dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan
menyebabkan permintaan akan tanaman biofarmaka dan
tanaman hias cenderung meningkat. Subsektor hortikultura
ternyata telah berkontribusi signifikan dalam perekonomian
nasional, baik dalam penyediaan produk dan pemanfaatan
sumberdaya, penciptaan produk domestik bruto, penyerapan
tenaga kerja maupun dalam perdagangan.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka perhatian
terhadap perbaikan statistik hortikultura sangatlah diperlukan,
sehingga data yang dihasilkan lebih valid, akurat dan up to
date. Data dan informasi hortikultura ini sangat penting artinya
dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan,
menginfomasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
29
evaluasi kinerja. Atas dukungan dari berbagai pihak, berbagai
upaya dan rangkaian kegiatan telah dilakukan dalam
pembenahan statistik hortikultura ini, dengan harapan agar
kualitas data hortikultura menjadi semakin baik.
Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan
pengelolaan data hortikultura yang mencakup workshop
sinkronisasi angka sementara dan angka tetap hortikultura
secara berkesinambungan.
Tujuan
1. Melaksanakan workshop E-Form Hortikultura dan entry data
menggunakan E-Form Hortikultura
2. Melaksanakan pemantauan, verifikasi dan validasi data
hortikultura melalui E-Form Hortikultura
3. Melaksanakan verifikasi dan validasi Sasaran
1. Tersedianya data hortikultura yang lengkap, akurat dan
tepat waktu melalui E-Form Hortikultura.
2. Tersedianya angka sementara dan angka tetap hortikultura
di Basisdata statistik
Output
1. Update data subsektor hortikultura (ASEM-2010) pada SIE &
Indikator Pembangunan Subsek Hortikultura
2. Pelatihan/Workshop e-Form Hortikultura (entri SPH SBS, BST,
TBF, TH Triw-I). Pelaksanaan di: Bali (15 orang), Sumatera Barat
(24 orang)
3. Pembahasan Metode Peramalan Produksi Hortikultura
(Bawang merah & Cabai) dg Ditjen Horti, BPS, IPB
4. Telah pdf-kan Buku Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura
(di web pusdatin)
Kendala
Kurangnya perhatian petugas pengelola data horti di
kabupaten/kota (terlambat entry e-form Horti) meskipun sudah
ada honor
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
30
Saran/Tindaklanjut:
Perlu upaya percepatan data level kabupaten bulanan (bagi
komoditas horti yang mempengaruhi inflasi/deflasi) seperti:
Cabai dan Bawang Merah
g. Analisis Proyeksi Indikator Makro
Salah satu misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
penyebaran data dan informasi pertanian. Dalam rangka
mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan
pengadaan data sekunder indikator makro dan penyusunan
publikasi dengan output sebagai berikut:
a. Data Ekspor Impor.
b. Data Agregat, meliputi data Produk Domestik Bruto (PDB),
Inflasi dan Nilai Tukar Petani (NTP).
c. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian bulan Januari s.d.
Desember 2011
d. Buletin Makro triwulan I s.d. triwulan IV 2011, meliputi Buletin
PDB Sektor Pertanian dan Buletin Ekspor Impor Komoditas
Pertanian.
e. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian triwulan I s.d.
triwulan IV 2011
f. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian tahun 2010.
Dengan tersedianya data dan informasi tentang indikator makro
sektor pertanian, diharapkan dapat mendukung pengambil
kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor
pertanian dalam pembangunan nasional.
Tujuan
a. Melakukan pengumpulan data indikator makro sektor
pertanian
b. Melakukan analisis indikator makro sektor pertanian periode
tahun 2011
c. Menyusun publikasi yang mencakup indikator makro sektor
pertanian sebagai sarana penyampai informasi
perkembangan dan kinerja sektor pertanian secara makro
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
31
Sasaran
1. Tersedianya data indikator makro sektor pertanian
2. Tersusunnya publikasi data indikator makro sektor pertanian
3. Terdistribusinya data dan hasil analisis indikator makro
sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output
1. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian (Bulan
Januari s/d Desember 2011)
2. Buletin Triwulanan Ekspor-Impor Komoditas Pertanian (Triwulan
I s/d IV Tahun 2011)
3. Buletin PDB Sektor Pertanian (Triwulan I s/d IV Tahun 2011)
4. Buku Saku Indikator Makro Sektor Pertanian Tahun 2011
5. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian Tahun 2010
6. Laporan akhir kegiatan
Tindaklanjut:
1. Menjaga kontinuitas ketersediaan data indikator makro
sebagai bahan mengukur kinerja pembangunan pertanian.
2. Membangun sistem database penyimpanan dan penyajian
data indikator makro sektor pertanian.
3. Mengembangkan publikasi data indikator makro sektor
pertanian
h. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian
Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting
dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat
dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang
cukup besar yaitu sekitar 14,46 persen pada tahun 2008 atau
merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan.
Sementara itu perdagangan dalam negeri (domestik) dan
perdagangan luar negeri (internasional) untuk komoditas
pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan masih cukup luas
untuk terus dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih
mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi di Indonesia
tahun 1997, dan krisis global beberapa tahun terakhir ini
sehingga dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian
nasional.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
32
Disisi lain pengembangan globalisasi perdagangan antar
negara telah berjalan dengan penerapan berbagai kebijakan
dan kesepakatan dari sidang WTO, dan pembentukan
kerjasama antar negara dalam suatu kawasan seperti APEC,
NAFTA dan AFTA. Pada kawasan yang lebih kecil terjalin
kerjasama ekonomi sub regional Indonesia dengan
pembentukan kawasan segitiga pertumbuhan khususnya
dengan Singapura-Johor dan Riau (SIJORI) dan kerjasama
Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT), termasuk forum
kerjasama antar Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan
Philippina (BIMP-EAGA) (Ditjen P2HP, 2007).
Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Sistem Informasi
Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan analisis
terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian yang
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja
perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta
posisi Indonesia di pasar internasional akan produk
pertaniannya. Analisis kinerja perdagangan komoditas
pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil
kebijakan sektor pertanian.
Tujuan
1. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas
pertanian tahun 2011.
2. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas
pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011 sebagai
sarana penyampai informasi yang dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa
komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar
internasional akan produk pertaniannya.
Sasaran
1. Terlaksananya analisis kinerja perdagangan beberapa
komoditas pertanian
2. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas
pertanian volume 3 no. 1 dan no. 2 tahun 2011.
3. Terdistribusinya data dan hasil analisis sebagai informasi
pendukung kebijakan sektor pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
33
Output
1. Buku „Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian‟ ISSN 2086-
4949 Volume 3 No. 1 dan No. 2 Tahun 2011.
2. Laporan Akhir Kegiatan.
Saran/Tindaklanjut:
1. Penerbitan Buku Analisis masih perlu untuk dilanjutkan untuk
komoditas lain yang belum dianalisis
2. Analisis perlu dikembangkan dengan metode analisis lainnya
i. Penyusunan Data PDB
Dalam rangka memberikan informasi yang sangat dibutuhkan
oleh pembuat kebijakan dalam bidang ekonomi adalah
pengetahuan tentang pengaruh aktivitas yang terjadi pada
masing-masing sektor perekonomian. Ukuran paling
komprehensif dari tingkat aktivitas ekonomi suatu negara
adalah nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah suatu negara
tertentu, sehingga sering digunakan sebagai ukuran kinerja
yang dicapai oleh sektor atau sub sektor ekonomi.
PDB telah di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara
rutin, disajikan sampai sub sektor saja tidak dirinci per
komoditas/kelompok komoditas, bahkan untuk sub sektor
hortikultura datanya tergabung dalam tanaman bahan
makanan (Tabama). Sementara Off farm dari pertanian masuk
ke sektor industri dan sektor perdagangan.
Oleh karena itu perlu disusun PDB sektor pertanian secara
menyeluruh (on farm s/d off farm) untuk dapat melihat kinerja
sektor pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi
tersebut, maka dilakukan penyusunan data PDB per sub sektor
pertanian dan PDB Industri berbasis pertanian dan
perdagangan pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
34
Tujuan
1. Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan
komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis
pertanian dan perdagangan pertanian tahun 2008 s/d 2010.
2. Melakukan analisis PDB sektor pertanian.
Sasaran
Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara
menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan
on farm maupun off farm.
Output
1. Data PDB Per sub sektor/komoditas pertanian tahun 2008 s/d
2010
2. Data PDB industri dan perdagangan berbasis pertanian
tahun 2008 s/d 2010
3. Hasil Analisis PDB Pertanian Tahun 2011
4. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011
Saran/Tindaklanjut:
1. Penghitungan PDB sektor pertanian (on farm) untuk
selanjutnya Kementan diharapkan mampu melakukan
penghitungan PDB dengan tetap dilakukan supervisi oleh BPS
2. Sehubungan dengan akan adanya perubahan tahun dasar
PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 menjadi tahun
2010 di tahun 2012, maka Kementan melalui Pusdatin telah
mengusulkan agar publikasi rutin PDB oleh BPS dapat
dipisahkan Tabama menjadi padi, palawija dan hortikultura.
3. Analisis Buletin PDB triwulanan diharapkan dapat terbit dari
kegiatan ini, termasuk didalamnnya analisis Indeks Implisit
j. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Peternakan
Level Kab/Kota
Penentuan kebijakan di sektor pertanian saat ini mulai berpijak
tidak hanya dari data/informasi yang ada di provinsi dan
nasional, namun sudah melangkah lebih terfokus lagi ke tingkat
kabupaten/kota. Langkah ini dipandang lebih tepat, karena
sebagian besar pelaksanaan program pemerintah berada di
wilayah kabupaten/kota.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
35
Berkaitan dengan data/informasi pendukung kebijakan, data
peternakan yang tersaji di pusat selama ini masih pada tingkat
provinsi dan nasional, belum menyentuh data kabupaten/kota.
Padahal untuk membangun data provinsi didasarkan pada
data kabupaten/kota dan data kecamatan sebagai ujung
tombak. Sehingga sangat mendesak untuk segera dilakukan
pembenahan pengelolaan sekaligus penataan data tingkat
kabupaten/kota.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Pusat Data dan Informasi
Pertanian akan melakukan pembenahan data produksi dan
populasi sub sektor peternakan tingkat kabupaten/kota di tahun
2011. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan atau Dinas yang
membawahi sektor peternakan di 33 provinsi. Diharapkan
dengan terbangunnya database sub sektor petrnakan ini, akan
memudahkan pengguna data untuk mengakses Tujuan
1. Menyediakan data populasi dan produksi subsektor
peternakan tingkat kabupaten/kota.
2. Melakukan penataan database populasi dan produksi
peternakan tingkat kabupaten/kota.
Sasaran
1. Tersedianya data populasi dan produksi subsektor peternakan level
kabupaten/kota.
2. Tertatanya database populasi dan produksi peternakan tingkat
kabupaten/kota.
Output
1. Data peternakan level kabupaten/kota dari 33 provinsi
(100%)
2. Entry data populasi & produksi peternakan level
kabupaten/kota (Buku & CD Publikasi Statistik Peternakan
tahun 2006-2010)
3. Data subsektor lainnya (Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan), masing-masing telah di-entry ke BDSP level
Kabupaten/kota
4. Buku Direktori Alamat Dinas Pertanian, Peternakan,
Perkebunan Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
(output tambahan)
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
36
Saran/Tindaklanjut:
Lanjutkan entry data ke format BDSP (koordinasi dengan bidang
PSI-Pusdatin)
k. Penataan dan Analisis Data Hulu Sektor Pertanian
Selama ini, data dan informasi subsistem hulu pertanian yang
tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data
maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya.
Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering
berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para
pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan.
Berbagai data dan informasi sub sistem hulu seperti: data benih,
data kemiskinan, data peralatan dan mesin pertanian (alsintan),
iklim, penduduk dan tenaga kerja pertanian pupuk dan
pestisida amat diperlukan oleh para pimpinan Departemen
Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk
menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu
masyarakat pelaku agribisnis, pengusaha, investor, mahasiswa
dan lain-lain untuk berbagai keperluan. Agar data dan
informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka
perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna
data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi
data kuantitatif sub subsistem hulu pertanian, maupun yang
berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang
sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Departemen
Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan
dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.
Selain itu kegiatan penataan data hulu sektor pertanian yang
merupakan kelanjutan kegiatan yang sama pada tahun 2009,
akan ditambahkan muatan berupa analisis data. Hal ini
dimaksudkan agar data hulu yang telah tersusun dapat pula
dimanfaatkan informasi lebih lanjut oleh para pengambil
kebijakan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
37
Tujuan
1. Mengelola dan menata data dan informasi melalui program
komputerisasi.
2. Melakukan analisis data hulu pertanian sehingga lebih
bermanfaat bagi para pengambil kebijakan.
3. Menyusun informasi dalam media elektronik (CD) dan media
cetak.
4. Menyebarluaskan data dan informasi sub sistem hulu
pertanian dalam bentuk buku dan media elektronik
(Compact Disk).
Sasaran
1. Tertatanya data dan informasi sub sistem hulu dalam media
komputer.
2. Terlaksananya analisis data hulu sektor pertanian.
3. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian
dalam media CD dan cetak.
4. Terlaksanaya penyebaran data dan informasi sub sistem hulu
pertanian dalam media CD dan cetak
Output
1. Workshop validasi dan evaluasi,
2. Draf Buku Statistik OPT, Situasi Penyakit Hewan dan Bencana
Alam,
3. Draf Buku Statistik Pupuk, Pestisida, Benih/Bibit,
4. Draf Buku Statistik Kemiskinan dan Penduduk,
5. Draf Buku Statistik Iklim dan Alsintan
Kendala
1. Data tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan,
2. Keberadaan data pestisida pada Ditjen PSP
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data untuk
penentuan jadwal rencana pengumpulan data
2. Penulusuran data diharapkan sampai ke masing-masing
eselon I.
3. Pencetakan Buku Statistik
4. Laporan Akhir
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
38
l. Analisis Keragaan Data Peternakan
Pembangunan pertanian pada umumnya dan peternakan
khususnya menghendaki dukungan analisis data dan informasi
yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan
informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang
diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian.
Informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan
bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua
potensi sumber daya peternakan, terutama komoditas strategis
subsektor Peternakan.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur
penunjang Departemen Pertanian mempunyai kewajiban untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian
berbagai komoditas pertanian khususnya data sub sektor
peternakan. Hal ini sangat berguna untuk perumusan kebijakan,
perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan
peternakan.
Output kegiatan ini adalah buku outlook komoditas
peternakan yang merupakan hasil analisis data peternakan
yang lebih ditekankan pada pemodelan ekonometrik data
peternakan dengan bantuan software statistik. Selain buku
outlook dilakukan juga up-dating data sub sektor peternakan
yang disajikan pada basis data pertanian (BDSP).
Tujuan
1. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan
model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi
pengembangan usaha beberapa komoditas peternakan.
2. Melakukan up-dating data subsektor peternakan pada basis
data pertanian (BDSP).
Sasaran
1. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta
hasil peramalan data peternakan dan rekomendasi angka
parameter komoditas peternakan hasil uji statistik.
2. Tersedianya data peternakan yang terbaru pada basis data
pertanian (BDSP).
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
39
Output 1. Outlook komoditas Daging Sapi, Daging Ayam, Telur, Susu
2. Update data peternakan melalui BDSP, SIE dan Indikator
Pembangunan Subsektor Peternakan (website deptan)
3. Pelaksanaan Workshop di Bandung, mengundang 30 peserta
(Setjen, Biro Perencanaan, Ditjen/Badan, Dinas terkait di
provinsi)
Kendala
1. Sumber data dari Ditjen terkait, selalu tersedia menjelang
bulan November/Desember (pola kerja akhir tahun)
2. Ada penambahan komoditas untuk BDSP
Saran/Tindaklanjut:
1. Menyampaikan Metadata subsektor peternakan ke Bidang
Pengembangan Siatem Infomasi
2. Penyelesaian buku outlook
3. mempdf-kan buku outlook peternakan (untuk website Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian) dan Knowledge
Management (KM)
m. Penyusunan dan Analisis Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Pembangunan pertanian secara umum menghendaki
dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi
pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang
lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat
sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian informasi
tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya.
Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi di
sektor pertanian termasuk simberdaya manusianya. Khususnya
dalam hal ini adalah data ketengakerjaan, yang berguna untuk
perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan
monitoring pembangunan pertanian.
Sektor pertanian memiliki keterkaitan dengan industri hulu dan
hilir yang kuat dan beragam, maka sektor inipun dapat
menciptakan efek pengganda (multiplier effects) yang menjadi
tulang punggung dari pembangunan suatu wilayah. Oleh
karena sebagian besar kegiatan pertanian berada di
perdesaan dan dikerjakan oleh rakyat banyak, maka sektor
pertanan juga dapat membantu mengatasi problema
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
40
urbanisasi kurang terdidik/trampil yang selama ini menjadi salah
satu permasalahan nasional utama.
Selain rendahnya pendidikan dan keterampilan kendala lain
dalam ketenagakerjaan pertanian adalah: (1) produktivitas
tenaga kerja yang relatif rendah dibandingkan dengan dengan
tenaga kerja di sektor lainnya; (2) keragaman kualitas tenaga
kerja masih sangat besar; (3) alikasi curahan jam kerja seorang
petani tidak melulu terkonsentrasi pada pertanian; (4) daya tarik
bagi generasi muda untuk tetap berada atau memulai terjun di
sektora pertanian makin melemah; (5) adanya kesenjangan
gender.
Kendala lain yang berkaitan dengan keadaan sosial petani,
dicerminkan oleh rata-rata tingkat pendidikan, pengetahuan
dan keterampilan petani yang rendah. Hal ini menghambat
petani untuk memanfaatkan peluang pasar, modal, informasi
dan menguasai iptek pertanian. Disamping itu permasalahan
tenaga kerja pertanian juga terkait dengan struktur usaha di
sektor pertanian yang menguntungkan pada produktivitas
lahan dan masih bersifat intensif tenaga kerja.
Keberadaan sumberdaya alam pertanian dan semakin
menurun akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian serta
mengalami degradasi, sementara angkatan kerja semakin
bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk,
sehingga tekanan terhadap sumberdaya pertanian seperti
lahan dan dan air semakin besar. Skala usaha semakin kecil
sehingga pemanfaatan tenaga kerja juga rendah, akibatnya
sektor pertanian semakin gurem.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur
penunjang Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian
ketenagakerjaan di sektor pertanian.
Tujuan
1. Menyusun statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor
pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
41
2. Menghitung proyeksi tenaga kerja sektor dan subsektor
pertanian tahun 2011 – 2013. Sasaran
1. Tersusunnya statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor
pertanian.
2. Tersedianya proyeksi data tenaga kerja sektor dan subsektor
pertanian Output
1. Buku Statistik Data Tenaga Kerja Pertanian, Penyuluh, Rumah
Tangga Petani dan Kelompok Tani,
2. Buku Analisis Tenaga Kerja Sektor Pertanian.
Kendala
1. Keterlambatan pengumpulan data sekunder yang berasal
BPS,
2. Keterbatasan data pendukung analisis seperti data upah
tenaga kerja per sub sector secara series, dan data nilai
tambah per sub sector sehingga terbatas pilihan metode
analisis.
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data
2. Mempertajam proses analisis yang digunakan dengan
menggunakan metode elastisitas
3. Laporan Akhir
n. Publikasi Data Statistik dan Informasi Pertanian
Bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa
dukungan data yang akurat dan tepat waktu, senantiasa
diperlukan pada setiap tahap perencanaan pembangunan
pertanian dalam berbagai periode. Untuk itu, sebagai
kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya Pusat Data dan Sistem
Informasi (Pusdatin) Pertanian telah membangun data statistik
pertanian yang dipublikasikan dalam media cetak dan
elektronik.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
42
Berbagai data dan informasi tersebut di atas yang amat
diperlukan oleh pimpinan adalah data dan informasi tentang
perkembangan dan prospek komoditi strategis sektor pertanian,
sehingga data dan informasi di atas dapat dipergunakan oleh
para pimpinan Kementerian Pertanian khususnya sebagai
bahan untuk menentukan arah kebijaksanaan pembangunan
pertanian, pengguna data dan informasi lainya adalah
masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan
lain-lain untuk berbagai keperluan, maka agar data dan
informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan perlu
disusun dalam bentuk buku publikasi baik yang berisi data
kuantitatif sub sektor pertanian, maupun yang berisi informasi
hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat
berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Kementerian
Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan
dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.
Selain instansi pemerintah pengguna data dan informasi
pertanian terdiri dari masyarakat para pelaku agribisnis,
pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan,
agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah
disebarluaskan maka disusun dalam bentuk buku dan media
elektronik (CD).
Tujuan
1. Menyusun Publikasi Buku Statistik Pertanian
2. Menyusun Buku Saku edisi Bahasa Inggris
3. Menyusun CD Statistik Pertanian
4. Menyusun Analisis Profil Petani
Sasaran
Tersedianya buku statistik pertanian, tersedianya buku saku
statistik pertanian, tersedianya CD statistik pertanian dan
tersedianya suatu analisis tentang profil petani padi, jagung,
kedelai dan tebu.
Output
1. Buku Statistik Pertanian Tahun 2011
2. Buku Saku “Agricultural Statistics 2011”
3. CD Statistik Pertanian Tahun 2011
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
43
4. Buku Analisis Profil Petani
5. Buku Profil Petani Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
DIY, Jawa Timur (5 macam)
o. Penataan Database dan Kajian Data Konsumsi
Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian
diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan
diversifikasi pangan maka diperlukan ketersediaan data dan
informasi konsumsi yang lengkap. Data konsumsi yang selama
ini tersedia bersumber dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas), BPS yang dilaksanakan setiap tahun dan ketersedian
pangan yang bersumber dari Neraca Bahan Makanan (NBM)
yang diterbitkan oleh BKP, Kementerian Pertanian serta sumber
data lainnya.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi
dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya
termasuk data konsumsi pangan. Berdasarkan hal tersebut,
Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) pada
tahun 2011 akan dilakukan kegiatan penataan database dan
kajian data konsumsi yang dapat digunakan untuk
menglengkapi ketersediaan data konsumsi secara series dan
terupdate serta mengetahui sejauh mana keragaan dan
prediksi konsumsi pangan serta ketersediaan dan
penggunanaan komoditas pangan di Indonesia. Kajian
konsumsi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil
kebijakan sektor pertanian.
Tujuan
1. Melakukan penataan dan penyediaan database konsumsi
pangan
2. Melakukan kajian analisis data konsumsi pangan Sasaran
1. Tersedianya database konsumsi pangan secara series dan
lengkap
2. Tersajinya hasil kajian analisis konsumsi beberapa komoditas
pangan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
44
Output
1. Database Konsumsi Pangan tahun 1993 – 2010
2. Bulletin Konsumsi pangan 4 edisi, yaitu Volume 2 No 1 sampai
No 4 tahun 2011
3. Laporan Pelaksanaan Workshop
4. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2011
5. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2011
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi yang lebih intensif dengan tim Neraca Bahan
Makanan, guna melakukan penyempurnaan metode
penghitungan NBM serta penyajian data NBM agar tepat
waktu.
2. Perlunya inventarisasi dan sosialisasi terhadap hasil kajian
beberapa instansi terkait data konsumsi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pengelola data baik di
pusat maupun daerah.
3. Segera akan didaftarkan ke LIPI bulletin konsumsi pangan
yang telah dihasilkan, agar mendapat nomor ISSN
(International Standard Serial Numbers) sebagai bentuk
legalitas dari publikasi ilmiah yang diakui secara internasional.
p. Pengumpulan dan Analisis Data Tanaman Pangan
Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang
penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar
masyarakat. Berdasarkan hal ini maka perlu dikembangkan
semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas
strategis. Dalam rangka mendukung perencanaan
pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut
di atas, dukungan data & informasi komoditas pertanian
strategis tersebut beserta perkembangannya disertai analisis
dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang
diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan petani.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu
unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban
untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan
membuat kajian komoditas tanaman pangan, yang berguna
untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan
monitoring pembangunan pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
45
Dalam mendukung salah satu tupoksinya yaitu pelayanan data
dan informasi pertanian, diperlukan suatu system yang dapat
digunakan untuk memanage data sehingga data dapat
disusun dalam suatu basis data yang mudah diakses oleh
pengguna. Sebagai pendukung bahan kebijakan, Pusdatin
berkewajiban melakukan berbagai kajian yang dituangkan
dalam bentuk analisis keragaan data tanaman pangan,
mencakup perkembangan dan prospek komoditas tanaman
pangan. Analisis keragaan data tanaman pangan juga dapat
mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga
terkait, pengusaha sektor pertanian, serta pelaku agribisnis
lainnya.
Tujuan
1. Melakukan penataan basisdata subsektor tanaman pangan.
2. Melakukan pengumpulan data dan analisis outlook komoditi
tanaman pangan.
3. Melakukan pengumpulan data dan analisis keragaan data
subsektor tanaman pangan.
4. Melakukan pengumpulan, analisis dan penyusunan buletin
produksi tanaman pangan
Sasaran
1. Tersusun basisdata statistik pertanian subsektor tanaman
pangan yang akurat dan mudah diakses pengguna.
2. Tersedianya data dan analisis outlook komoditi tanaman
pangan yang memuat gambaran perkembangan komoditas
tanaman pangan secara lebih mendalam.
3. Tersedianya analisis keragaan data tanaman pangan yang
memuat gambaran subsektor tanaman pangan secara
umum.
4. Tersedianya buletin produksi tanaman pangan yang memuat
keragaan produksi komoditi tanaman pangan subround 1
dan 2 tahun 2011.
Output
1. Update database subsektor Tanaman Pangan pada BDSP,
SIE dan Indikator Pembangunan
2. Buletin Produksi Tanaman Pangan Edisi I dan II tahun 2011
3. Buku Hasil Analisis Keragaan Pembangunan Subsektor
Tanaman Pangan Tahun 2011 & Buku outlook 5 macam
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
46
Saran/Tindaklanjut:
1. .pdf-kan seluruh output untuk bahan layanan Pusdatin serta
knowledge Management (KM)
2. Persiapan analisis dalam rangka kegiatan upaya percepatan
data Padi bulanan di tahun 2012 rutin untuk bahan rapim.
q. Survei Kepuasan Pengguna Layanan Pusdatin Guna menunjang tugas pokok Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
pelayanan agar tercapai pelayanan yang efisien dan efektif
bagi pengguna. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pengguna perlu dilakukan kegiatan Survei
Kepuasan Pengguna layanan dan Aset yang ada di Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian. Dari hasil survey ini diharapkan
akan diketahui sejauh mana kepuasan pengguna terhadap
layanan dan asset yang telah diberikan serta sebagai salah satu
sarana untuk menampung berbagai masukan guna perbaikan
peningkatan layanan dan asset di Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian.
Tujuan
1. Menyempurnakan kuesioner survei kepuasan pengguna
layanan yang sudah disusun tahun sebelumnya;
2. Menyusun kuesioner survei kepuasan pengguna layanan
lainnya;
3. Melaksanakan survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin;
4. Melakukan analisis hasil survei kepuasan pengguna layanan
Pusdatin;
Sasaran
1. Diketahuinya sejauh mana kepuasan pengguna terhadap
layanan Pusdatin
2. Diketahuinya apakah ada layanan-layanan yang memerlukan peningkatan dan perbaikan.
Output
kuesioner, buku pedoman, hasil analisis, dan laporan akhir survei
kepuasan pengguna layanan Pusdatin.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
47
r. Updating Peta Lahan Baku Sawah
Tantangan utama pada abad 21 adalah mengatasi
kesenjangan yang makin besar antara permintaan dan
ketersediaan sumberdaya lahan dan air. Sumberdaya lahan
dan air merupakan aset dan faktor produksi yang sangat vital
dan strategis untuk memenuhi ketahanan pangan nasional
Indonesia, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian
diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan
diversifikasi pangan, maka diperlukan perencanaan
pembangunan pertanian secara cermat dan detail. Untuk itu
diperlukan ketersediaan data dan informasi lahan baku sawah.
Beragamnya informasi tentang data tabular dan spasial tentang
luas baku lahan sawah, alih fungsi lahan sawah, dan infrastruktur
jaringan irigasi, maka perlu dilakukan inventarisasi data tersebut
secara valid dan faktual, sehingga potensi produksi padi dapat
diketahui secara tepat dan akurat karena perbedaan informasi
tentang data tersebut akan mempengaruhi validitas dari
perkiraan dan potensi produksi padi di Indonesia.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai misi
dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya
termasuk data spasial lahan baku sawah. Berdasarkan hal
tersebut, Pusat data dan system Informasi Pertanian (Pusdatin)
pada tahun 2010 telah melaksanakan kegiatan Audit Lahan
Baku Sawah di pulau Jawa yang meliputi beberapa kegiatan
yaitu: 1) pengadaan citra satelite resolusi tinggi (≤1 meter) untuk
Pulau Jawa dan Madura, 2) pemetaan luas baku lahan sawah
dengancitrasatelitresolusitinggi pada skala 1:5.000, 3)
pengadaan alat GPS, dan 4) pelatihan alat GPS terhadap para
mantri tani kecamatan (KCD). Peta lahan baku sawah yang
disusun dari citra satelit 2008 - 2010 tersebut mungkin sudah
terjadi perubahan di lapangannya. Untuk itu, perlu dilakukan
updating secara berkala terhadap peta yang telah disusun
tersebut dan monitoring perkembangan alih fungsi lahan sawah
dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System).
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
48
Tujuan
1) Melakukan sosialisasi hasil kegiatan pemetaan luas baku
lahan sawah tahun 2010,
2) Melakukan pelatihan penggunaan alat GPS kepada petugas
lapangan,
3) Melakukan updating lahan baku sawah pada skala desa.
Sasaran
1) Tersosialisasinya hasil kegiatan pemetaan luas baku lahan
sawah tahun 2010,
2) Meningkatnya tingkat pengetahuan petugas lapangan
terhadap penggunaan alat GPS,
3) Updating lahan baku sawah pada skala desa.
Output
1. Buku dan Leaflet pelatihan untuk updating peta lahan sawah
sebanyak 300 eksemplar,
2. Terlatihnya 248 orang petugas terkait updating peta,
3. Peta lahan baku sawah skala kabupaten sebanyak 4.130
lembar dan Peta kerja tingkat kecamatan dan desa ukuran
A0 sebanyak 120 lembar,
4. SIM Peta lahan sawah.
Kendala
1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya,
2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program
updating peta lahan sawah yang menggunakan program
ArcGIS,
3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan.
Saran/Tindaklanjut:
1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang
diperlukan,
2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat
maupun daerah,
3. Laporan Akhir
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
49
2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis
Data dan Informasi
Pengawalan dan Penataan Data Lahan
Dalam rangka mendukung pencapaian tugas Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian yaitu melaksanakan pembinaan,
pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data
dan informasi pertanian, untuk mendukung pembangunan
pertanian maka dilakukan kegiatan pengawalan dan penataan
data lahan. Dari kegiatan pengawalan dan penataan data lahan
akan dihasilkan output sebagai berikut:
a. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan
sawah dengan GPS yang dilakukan oleh Dinas
b. Database Data Lahan dalam bentuk format CD
c. Buku Analisis Data Lahan
Dengan tertatanya data lahan diharapkan dapat mendukung
pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor
pertanian dalam pembagunan nasional.
Tujuan
1. Melakukan pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku
dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas dengan
memberikan bimbingan tentang cara penggunaan GPS.
2. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang
terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang
mudah diakses dan disajikan.
3. Melakukan analisis data lahan
Sasaran
1. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku
dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas
2. Tertatanya data lahan ke dalam format yang terstruktur
sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah
diakses dan disajikan.
3. Terlaksananya analisis data lahan
Output
Laporan pelaksanaan pengawalan pengukuran lahan di Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi. Lampung 28-
30 April 2011; Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi NAD 3-6
Mei 2011; Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Tengah 22-25 Mei
2011; Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
50
22-25 Mei 2011; Dinas Pertanian Kab. Siak Prov. Riau Juli 2011; Dinas
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Kab. Bekasi.
Kendala
1. Data lahan tidak dapat diperoleh sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan,
2. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya.
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi awal dengan instansi penyedia data
2. Menyusun standar kualifikasi atau persyaratan peserta
3. Laporan Akhir
3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan
Informasi
a. Pengembangan Sistem Informasi Pertanian
Rencana strategis atau renstra yang telah disusun oleh Pusat
Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin), salah satu kegiatan
utamanya adalah “Menyediakan data/informasi dan statistik
yang mendukung agribisnis” yang meliputi: (a) Pengembangan
database statistik subsistem agribisnis hulu; (b) Pengembangan
database statistik produksi; (c) Pengembangan database
statistik subsistem agribisnis hilir; (d) Pengembangan SIM
subsistem agribisnis penunjang; (e) Pengembangan SIM
administrasi modern dan (f) Peningkatan kualitas data
pertanian.
SK Menteri Pertanian RI Nomor 01/Kpts/OT.21011/3/2001
tertanggal 4 Januari 2001, menyatakan bahwa tugas pokok dan
fungsi Pusat Data dan Informasi Pertanian adalah melaksanakan
pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian
serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan
Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah
perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data,
pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia
serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam
pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik
di pusat maupun daerah.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
51
Untuk menunjang dan memperlancar kegiatan pengembangan
sistem informasi pertanian di Kementerian Pertanian pada
tahun-tahun sebelumnya telah dibangun aplikasi sistem
informasi, website, aplikasi multimedia dan aplikasi pendukung
lainnya serta sistem jaringan komputer. Maka pada tahun 2011
ini perlu dilakukan koordinasi dengan mitra kerja, supervisi dan
sosialisasi, pengembangan, perawatan, pengawalan,
implementasi, dan evaluasi terhadap sistem-sistem yang telah
dikembangkan selama ini.
Tujuan
Melakukan pengembangan, perawatan, pengawalan,
sosialisasi aplikasi sistem informasi, aplikasi multimedia, sistem
jaringan komputer, dan aplikasi sistem lainnya serta melakukan
penyusunan dan penyempurnaan SOP.
Sasaran
1. Beroperasinya seluruh sub sistem dari sistem informasi
pertanian yang dapat menunjang kegiatan pembangunan
pertanian,
2. Meningkatkan pemanfaatan sistem informasi dalam
pelaksanaan operasional tugas-tugas di Kementerian
Pertanian.
Output
1. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan
Aplikasi Sistem Informasi,
a. SIMPEG
Pengembangan aplikasi versi desktop dan web
Sosialisasi oleh eselon I yang mempunyai upt
Koordinasi lingkup Kementerian Pertanian oleh Biro OK
Melakukan penggabungan data di Pusdatin seluruh
eselon I bulan Desember 2011dengan jumlah pegawai
22026
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
52
b. SIMONEV
Pengembangan aplikasi versi desktop dan web
Sosialisasi oleh eselon I dan Biro Perencanaan
Pengembangan aplikasi simonas, telah diterapkan di
Pusdatin
c. SIMLUH
Pengembangan SIMLUH modul BAPELUH
Sosialisasi oleh Pusluh untuk seluruh BAPELUH sebanyak
6 angkatan
d. SIMJABFUNG
- Pengembangan aplikasi administrasi pengumpulan
angka kredit fungsional statistisi dan pranta komputer
e. SIMABSEN
Pengembangan aplikasi SIMKEHADIRAN pegawai
lingkup Pusdatin
2. Laporan Pengembangan, Perawatan dan Pengawalan
Website dan Aplikasi Multimedia,
SK Tim SMS Center dan Forum Konsultasi
SMS Center dengan alamat :
http://smscenter.deptan.go.id
Forum Konsultasi dengan alamat :
http://aplikasi.deptan.go.id/forkons/
Web lingkup Kementan dengan alamat:
http://www.deptan.go.id
http://pusdatin.deptan.go.id
http://setjen.deptan.go.id
Portal Multimedia dengan alamat :
http://multimedia.deptan.go.id
Sistem Manajemen Pengetahuan (KM) dengan alamat :
http://kolaborasi.deptan.go.id/kms
Petunjuk operasional, Leaflet, Flyer dan Laporan Akhir
3. Laporan Pengembangan dan Perawatan Sistem Jaringan
Komputer,
Dokumentasi jaringan komputer gedung A, D dan Arsip
6 (enam) Manual Pengoperasian Perangkat yaitu Manual
operasi instal OS SUN virtual box, Manual konfigurasi DNS,
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
53
Manual operasi access point, Manual operasi IPMonitor,
Manual operasi VPN, dan Manual operasi NAS
Layanan sistem jaringan komputer yang dapat diakses
melalui alamat helpdesk.deptan.go.id
Tata kelola pemanfaatan TIK berupa 10 Leaflet : (1)
wireless, (2) software legal, (3) computer tablet, (4) modem
GSM; (5) printer, (6) scanner, (7) notebook, (8) mobilephone, (9) PC dan (10) server; serta poster, exbanner dan flyer
wireless.
4. Laporan pengembangan dan perawatan Sistem Informasi
Geografis,
Pengembangan cetak peta online
Pengembangan SIG basisdata statistik pertanian
Pengembangan peta lokasi kantor lingkup pertanian
Pembuatan aplikasi katalog peta
Sosialisasi SIG Pertanian ke Eselon I lingkup Kementan dan
Pusdatin
Laporan Akhir
5. Laporan penyusunan dan penyempurnaan SOP.
SOP Pengelolaan Sistem Jaringan Komputer
SOP Pengelolaan Sistem Email
SOP Pengelolaan Ruang Data Center
SOP Pengelolaan Aplikasi
SOP Pengembangan Aplikasi
SOP Pengelolaan Lab Komputer
SOP Pengelolaan Permintaan Layanan TIK
6. Terlatihnya 19 orang staf Bidang PSI dalam bidang :
3DMax Fundamentals
CodeIgniter for Rapid PHP Application Dev
Java Micro Edition (J2ME) Programming
Microsoft SharePoint 2010 Application Dev
Basic Microtik Training
Microsoft SharePoint 2010 BI
Kendala
1. Masih ada data 2 pegawai dengan 1 nip
2. Tidak semua BAPEL mengirim peserta sosialisasi
3. Belum semua data penyuluh di entri
4. Mesin absen hanya terpasang 1
5. Belum setiap pegawai melakukan absen jari
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
54
6. Data lokasi kantor belum lengkap
Saran/Tindaklanjut:
1. Dilakukan pengecekan dokumen pegawai
2. Ujicoba aplikasi simpeg versi web dan sosialisasi
3. Pengembangan aplikasi manajemen data versi web
4. Pengembangan aplikasi menyesuaikan dengan struktur
RKAKL 2012
5. Pengembangan dan penyempurnaan aplikasi untuk
penyuluh swadaya, swasta
6. Pengembangan untuk semua jenjang fungsional Statistisi dan
Pranata Komputer
7. Ujicoba aplikasi kepada para pejabat fungsional
8. Sosialisasi SIMKEHADIRAN kepegawaian lingkup Pusdatin
9. Penambahan pemasangan mesin absen
10. Menitipkan GPS kepada petugas yang berkunjung ke daerah
untuk melakukan perekaman data
11. Ujicoba penerapan SOP
12. Penyusunan dan penyempurnaan SOP
13. Penyusunan dokumen kebijakan TIK
b. Pengembangan Multimedia (FEATI)
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai
salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem
informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi
pertanian. Pusdatin juga mempunyai fungsi sebagai pengelola
dan pelaksana pengembangan sistem informasi di lingkup
Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut
untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan akses
informasi pertanian baik di pusat maupun di daerah.
Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan
akses terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan
kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan
antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani,
pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan
memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini
di Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI
(2007-2011)
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
55
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural
Technology and Information (FEATI) dirancang untuk
mewujudkan sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang
mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi
perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk
memberdayakan petani dan organisasi petani dalam
peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan
petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,
teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan
agribisnis dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani
yang telah tergabung dalam kelompok tani (poktan);
Gabungan Kelompok Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi
petani. Ruang lingkup kegiatannya diantaranya meliputi:
Pengembangan kelembagaan penyuluhan; Pengembangan
kelembagaan petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan;
Perbaikan sistem dan metode penyuluhan; Perbaikan
penyelenggaraan penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi
pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan
pelayanan teknologi dan informasi pertanian.
Untuk mencapai tujuan program, kegiatan P3TIP/FEATI
dikelompokkan dalam beberapa komponen dan salah satunya
adalah Komponen D (Pusdatin): Penyedia Layanan Informasi
dan Pengetahuan. Kegiatannya meliputi Sub-komponen D1:
Peningkatan kapasitas Kementerian Pertanian dalam
mengembangkan dan mendukung komunikasi petani berbasis
komputer (Elektronik Petani = e-Petani) termasuk penyediaan
muatan informasinya, sesuai kebutuhan petani; Sub-komponen
D2: Pengembangan sistem jaringan informasi dengan aplikasi
Information Communication Technology (ICT); Sub-komponen
D3: Pelatihan dan sosialisasi e-Petani; Sub-komponen D4:
Penyediaan fasilitas perangkat keras (jaringan komputer,
telepon, dll) untuk mendukung e-Petani; serta D5: Dukungan
manajemen bagi Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin).
Tujuan
- Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk
pengembangan ePetani;
- Mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk
mendukung pelayanan penyuluhan dan informasi untuk
petani (aplikasi mobile);
- Menyelenggarakan pendampingan dan sosialisasi ePetani;
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
56
- Menyediakan Konsultan.
Sasaran
- Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani.
Output
Sudah dilaksanakan Pengawalan Sistem e-Petani di 18
Kabupaten
Sudah dilaksanakan Workshop Sistem e-Petani di 18
Kecamatan
Melakukan Studi Banding Ke India
Melakukan Studi Banding Ke Cina
Penyediaan layanan koneksi internet IIX
Penyusunan Bussines Plan
Perancangan Aplikasi Mobile
Pengembangan Aplikasi Mobile
Komputer untuk Bapelluh dan BPP
Saran/Tindaklanjut:
Memasukkan proposal bussines plan ke beberapa
perusahaan telekomunikasi
Menentukan 2 daerah percontohan bekerjasama dengan
Pusluh
c. Pengembangan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah
Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di daerah merupakan
Unit Pelayanan Informasi Pertanian yang berada di
kantor/instansi/lembaga pertanian kabupaten atau di lokasi yang
representatif sehingga kontak tani disekitarnya dapat melakukan
hubungan (akses) dengan unit pelayanan informasi penyuluhan
pertanian ini. UPIP di daerah berfungsi sebagai pusat informasi
pertanian di daerah sehingga kontak tani dan pelaku agribisnis
dapat mudah melakukan akses terhadap sumber-sumber
informasi pertanian baik secara online maupun melalui koleksi
tercetak (leaflet, brosur, liptan, folder, poster, hasil penelitian
teknologi tepat guna) serta koleksi CD/VCD teknologi pertanian.
Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk
penguatan akses petani atau pelaksana pengembangan
pertanian terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan
didukung oleh: 1) Diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai
media (melibatkan BBP2TP di Bogor dan BPTP provinsi); dan 2)
Pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
57
kabupaten dan kecamatan (melibatkan Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian/BIPP/PIPP/KIPP/KIPPK kabupaten serta
BPP/Kantor Cabang Dinas di kecamatan) kaitannya dengan
pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian.
Tujuan
1. Melakukan sosialisasi Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di
Kabupaten dan Kecamatan;
2. Menyempurnakan panduan operasionalisasi Unit Pelayanan
Informasi Penyuluhan
Sasaran
1. Tersosialisasinya Unit Pelayanan Informasi Penyuluhan di
Bappeluh
2. Kabupaten dan BPP Kecamatan
3. Panduan operasionalisasi Unit Pelayanan Informasi
Penyuluhan.
Output
1. Pendampingan di 54 kab di 16 provinsi (100 %) dihadiri 790
orang
2. Laporan akhir
Saran/Tindaklanjut:
Koordinasi intensif dg daerah prihal perkembangan UPIP
d. FEATI LUNCURAN TA 2010
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) sebagai
salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi
pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian. Pusdatin
juga mempunyai fungsi sebagai pengelola dan pelaksana
pengembangan sistem informasi di lingkup Kementerian
Pertanian. Oleh karena itu Pusdatin juga dituntut untuk dapat
menyelesaikan semua permasalahan akses informasi pertanian
baik di pusat maupun di daerah.
Untuk menyelesaikan permasalahan minimnya kemampuan akses
terhadap pengetahuan tentang teknologi pertanian dan
kurangnya linkage diantara sesama para penyedia jasa dan
antara penyedia jasa dengan komunitas pengguna (petani,
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
58
pedagang, dan entrepreneurs); serta untuk membangun dan
memperkuat pelayanan informasi yang sudah berjalan saat ini di
Kementerian Pertanian maka diadakan program P3TIP/FEATI
(2007-2011).
Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
Pertanian (P3TIP) / Farmer Empowerment Through Agricultural
Technology and Information (FEATI) dirancang untuk mewujudkan
sistem penelitian dan penyuluhan pertanian yang mampu
memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi
perkembangan ekonomi global. Program FEATI bertujuan untuk
memberdayakan petani dan organisasi petani dalam
peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan
petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,
teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis
dan kemitraan usaha. Sasarannya meliputi: Petani yang telah
tergabung dalam kelompok tani (poktan); Gabungan Kelompok
Tani (gapoktan); Asosiasi dan korporasi petani. Ruang lingkup
kegiatannya diantaranya meliputi: Pengembangan
kelembagaan penyuluhan; Pengembangan kelembagaan
petani; Penguatan ketenagaan penyuluhan; Perbaikan sistem
dan metode penyuluhan; Perbaikan penyelenggaraan
penyuluhan; Penguatan dukungan teknologi pada usaha
tani/agribisnis di tingkat petani; dan Perbaikan pelayanan
teknologi dan informasi pertanian.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun 2010 yang
pelaksanaanya sampe dengan tahun 2011, sehingga dilakukan
luncuran FEATI ke tahun 2011
Tujuan
1. Meningkatkan kapasitas Kementerian Pertanian untuk
pengembangan ePetani;
2. Menyebarluaskan ePetani melalui penyediaan komputer
Sasaran
Optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan ePetani.
Output
Komputer untuk Bapelluh dan BPP
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
59
4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
a. Advokasi dan Sosialisasi Metode Pengumpulan dan E-Form
Peternakan
Pengembangan e-Form Peternakan telah dilakukan sejak tahun
2007, hal ini dilakukan dalam rangka mengatasi berbagai
kendala keterlambatan pelaporan data dari daerah ke pusat.
Beberapa kendala yang dijumpai diantaranya keterbatasan
SDM, bentuk kelembagaan pengelola data peternakan yang
bervariasi antar daerah dan lemahnya dukungan kebijakan.
Selain itu beberapa kebijakan seperti telah terbitnya Peraturan
pemerintah No 47 tahun 2007, menyebabkan bentuk
kelembagaan khusus yang menangani data satistik peternakan
di daerah tidak tersedia, sehingga manajemen penanganan
data cenderung mengalami hambatan.
Pada kurun waktu 2007 – 2010 uji coba e-Form Peternakan telah
dilakukan di 16 provinsi meliputi NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY,
Jabar, Banten, Lampung, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Kalbar,
Kalsel, Sulsel dan Sulteng. Dimana beberapa penyempurnaan
program e-form peternakan telah dilakukan dengan
menyesuaikan kondisi di lapang. Pada tahun 2011, seiring
dengan telah terbitnya Buku Pedoman Pengumpulan Data
Peternakan sesuai SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010
tanggal 21 Oktober 210, maka direncanakan implementasi
program e-form peternakan akan dilakukan di 16 provinsi.
Adapun sisa pelaksanaan sosialisasi SK Ditjenak No
21011/Kpts/OT.140/F/10/2010 di 17 provinsi lainnya dari 33
provinsi di seluruh Indonesia, direncanakan akan dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Peternakan.
Kegiatan ini bertujuan untuk (a) melakukan penyempurnaan
buku pedoman pengumpulan data dan program pelaporan
data elektronik (e-Form Peternakan), (b) melakukan
pengawalan dan sosialisasi metode pengumpulan dan
pelaporan data elektronik (e-Form Peternakan) kepada
petugas kabupaten/kota dan petugas provinsi dan (c)
melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi
pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form
Peternakan).
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
60
Tujuan
1. Melakukan penyempurnaan buku pedoman pengumpulan
data dan program pelaporan data elektronik (e-Form
Peternakan), sesuai SK Ditjenak No
21011/Kpts/OT.140/F/10/2010.
2. Melakukan pengawalan dan sosialisasi metode
pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form
Peternakan) kepada petugas kabupaten/kota dan petugas
provinsi.
3. Melakukan supervisi pelaksanaan pengawalan dan sosialisasi
pengumpulan dan pelaporan data elektronik (e-Form
Peternakan)
Sasaran
1. Terselesaikannya buku pedoman pengumpulan data dan
program pelaporan elektronik (e-Form Peternakan) hasil
penyempurnaan sesuai SK Ditjennak No
21011/Kpts/OT.140/F/10/2010, yang dapat digunakan
sebagai bahan advokasi dan sosialisasi.
2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode
pengumpulan data dan pelaporan data elektronik (e-Form
Peternakan) kepada petugas yang menangani data
Peternakan baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.
3. Terlaksananya supervisi pelaksanaan, pengawalan dan
sosialisasi metode pengumpulan data dan pelaporan data
elektronik (e-Form Peternakan), sehingga dapat memantau
pelaksanaan kegiatan sesuai perencanaan.
Target Output
1. Penyempurnaan buku pedoman pengumpulan data dan
pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DitjenNak
no: 21011/Kpts/OT,140/F/10/2010
2. Terselenggaranya pengawalan dan sosialisasi metode
pengumpulan data data pelaporan melalui e-Form
Peternakan kepada petugas Provinsi, Kabupaten/Kota (358
org) / 16 prov (untuk 17 propinsi lainnya dilakukan oleh
DitjenNak Keswan)
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
61
Realisasi Output
1. Penyempurnaan buku pedoman
2. Terlaksana di 16 Provinsi: Sumatera Utara, Jambi, Riau,
Sumatera Selatan , Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.
(terealisir 364 org = tercapai 101.67% dari target peserta)
3. Sosialisasi tambahan (biaya daerah): Provinsi Sumatera Barat,
Kalimantan Tengah, Gorontalo, Aceh (total psrta= 74org).
4. Sebagai tim pengawas Pendataan Sapi Potong & Kerbau
(PSPK-2011)
Saran/Tindaklanjut:
1. Perlu aplikasi sistem penghubung e-Form Nak dengan hasil
PSPK-2011
2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Peternakan
(bahan layanan web pusdatin dan KM)
3. Tim perlu kursus e-Book
4. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara pengumpulan data dan
pelaporan melalui e-Form Peternakan sesuai SK DirjenNak
2010
b. Advokasi Metode Pengumpulan Data dan Sosialisasi E-Form
Tanaman Pangan
Pusat Data dan Informasi Pertanian memandang perlu
melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian
diantaranya dengan percepatan pengolahan dan pengiriman
data dari daerah ke pusat dengan memanfaatkan
perkembangan perkembangan teknologi formulir elektronik.
Untuk hal ini Pusdatin membangun suatu sistem pelaporan
berbasis web yang dapat digunakan oleh mitra kerja lingkup
pertanian di daerah untuk melaporkan data SP setiap bulan ke
server yang memungkinkan setiap pengguna dapat mengakses
dengan mudah. Sistem ini dinamakan Formulir Elektonik SP
Tanaman Pangan atau disingkat E-Form TP.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dipandang perlu
melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian
melalui sosialisasi metode pengumpulan, pengolahan dan
pelaporan data kepada seluruh petugas pengelola data dan
statistik pertanian. Sosialisasi dilakukan untuk seluruh provinsi
yang ada di Indonesia. Pelaksanaan sosialisasi di 33 provinsi
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
62
direncanakan untuk dilakukan selama 3 (tiga) tahun sejak 2010.
Sebagai tahap awal, tahun 2010 sosialisasi telah dilakukan di 8
(delapan) provinsi sentra utama tanaman pangan. Tahun ini
sosialisasi dilakukan di 7 (tujuh) sentra tanaman pangan lainnya.
Tujuan
Melaksanakan pelatihan/advokasi metode pengumpulan,
pengolahan dan pelaporan data melalui E-Form tanaman
pangan kepada petugas pengelola data statistik di provinsi dan kabupaten.
Sasaran
Terlatihnya dan meningkatnya kemampuan 103 orang petugas
pengelola data tanaman pangan di 7 (tujuh) provinsi dan
kabupaten dalam melakukan pengumpulan, pengolahan dan
menyajikan laporan data tanaman pangan Target Output
1. Terlatihnya petugas pengelola data Tanaman Pangan
kabupaten dan provinsi (131 org) dalam melakukan entry
dan pengiriman data SP-TP melalui e-Form Tanaman Pangan
2. Pengawalan terhadap pemanfaatan e-Form Tanaman
Pangan di 7 provinsi (Kalimantan Tengah, DIY, NTB,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan ,
Lampung)
Realisasi Output
1. Advokasi di 7 provinsi: DIY (10-11 Mei 2011, 11 org); NTB
(30Mei-1 Juni 2011, 16 org); Kalimantan Tengah (14-16 Juni
2011, 21 org); Kalimantan Barat (21-23 Juni 2011, 20 org);
Kalimantan Timur (5-7 Juli 2011, 21 org); Sumatera Selatan (5-
7 Juli 2011, 22 org); Lampung (12-14 Juli 2011, 20 org). Total
peserta 131 org (100% dari target)
2. Tambahan advokasi permintaan daerah (Okt-Des) di 7
provinsi: Jawa Timur (72), NTB(89), Aceh(42), Kepulauan
Riau(52), Sulawesi Selatan(80), Kalimanta Barat(88),
Kalimantan Timur(40) dan Kab. Bogor(27). Total peserta 568
orang kabupaten & kecamatan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
63
Kendala
Jadwal permintaan daerah kebanyakan pada bulan Oktober,
November, Desember (tidak sesuai jadwal yang disusun
Pusdatin)
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi lebih awal dg daerah (alokasi instruktur)
2. .pdf-kan buku Pedoman Pengumpulan Data Tanaman
Pangan, sebagai bahan layanan web pusdatin serta KM
(.pdf sudah di-CD-kan)
3. Perlu dibuat Video-CD tutorial cara penggunaan e-Form
Tanaman Pangan
c. Sosialisasi E-Procurement
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan
teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan (e-Government), khususnya dalam pengadaan
barang dan jasa yang lebih transparan, akuntabel, responsif,
efektif serta efisien, maka telah dikembangkan aplikasi
pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui teknologi
komunikasi dan informasi (internet) yang disebut dengan e-
Procurement.
e-Procurement pada dasarnya adalah sebuah aplikasi komputer
berbasis web dan dapat diakses oleh user yang telah diberikan
otoritas oleh pengelola aplikasi tersebut, pengelola aplikasi ini
secara nasional adalah LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah).
Berkaitan dengan hal ini Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelaksanaan Barang dan Jasa Instansi
Pemerintah juga telah menyikapi perkembangan dalam era
globalisasi, yaitu dengan memperbolehkan pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sarana
elektronik (termasuk e-Procurement). Terlepas dari beberapa
kendala dalam pengaturannya, pelaksanaan e-Procurement ini
dapat disesuaikan dengan kepentingan pengguna barang dan
jasa dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan
e-Procurement adalah:
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
64
Memudahkan sourcing, proses pengadaan dan
pembayaran;
Komunikasi on-line antara pembeli dan vendor;
Mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan;
Menghemat biaya dan mempercepat proses.
Sampai saat ini pemerintah baru pada tahap menyiapkan
beberapa peraturan perundang-undangan yang akan
mengatur pelaksanaan e-Procurement di Indonesia, antara lain
RUU Informasi dan Transaksi Elektronik, dan draft Peraturan
Presiden tentang Pelaksanaan e-Procurement. Sesuai dengan
surat Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
No.103/PL/200/H/3/2005, tentang penerapan e-Procurement,
bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas publik serta sejalan dengan Inpres No.5 tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan KKN, maka mulai tahun
anggaran 2005, penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa
di lingkungan Kementerian Pertanian dihimbau untuk mulai
menerapkan sistem pengadaan secara elektronik. Berkenaan
dengan ini Pusdatin diharapkan dapat membantu memfasilitasi
kelancaran penerapan e-Procurement tersebut.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem
informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian
di Kementerian Pertanian melaksanakan Workshop e-
Procurement.
Tujuan
1. Memperkenalkan sistem e-Procurement kepada PPK dan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa;
2. Melaksanakan pelatihan e-Procurement untuk PPK dan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Sasaran
Kementerian Pertanian melaksanakan seluruh lelang
barang/jasa secara elektronik
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
65
Output
1. Pelatihan e-Procurement untuk 200 Orang yang terlibat
dengan Pengadaan Barang/Jasa
2. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011
3. SK Tim LPSE Kementan No.1618//2011
4. 10 Angkatan dengan total peserta 280 orang (110,5%)
5. SPSE versi 3.24 (terbaru)
6. Agregasi Data Penyedia/Inaproc (tidak perlu daftar ulang)
Kendala
Panitia belum mau menggunakan LPSE secara full elektronik
Saran/Tindaklanjut:
1. Koordinasi intensif dg panitia lingkup Kementan agar
menggunakan LPSE secara full elektronik
2. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu I dan III untuk panitia
3. Pelatihan reguler setiap Senin, minggu II dan IV untuk rekanan
d. Sosialisasi Sistem Informasi PUAP
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, ditetapkan
berbagai kebijakan yang salah satunya adalah Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Di sektor
pertanian, peningkatan kesejahteraan rakyat diupayakan
melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(„PUAP‟) yang merupakan bagian dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Program tersebut
merupakan strategi untuk penanggulangan kemiskinan dan
penciptaan lapangan kerja di perdesaan, sekaligus
mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan
antar subsektor.
Sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran,
„PUAP‟ mempunyai program dasar untuk
menumbuhkembangkan agribisnis di perdesaan. Suatu
kegiatan yang melibatkan perdesaan, „PUAP‟ mempunyai
beberapa program pokok yaitu : Pelatihan dan
Pemberdayaan, Bantuan Dana Penguatan Modal,
Pendampingan dan Supervisi, Pembinaan, serta Monitoring dan
Evaluasi.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
66
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan
Evaluasi dari kegiatan pengembangan usaha agribisnis
perdesaan (PUAP) tersebut, pada tahun 2007 telah disusun
sistem aplikasi database penerima bantuan PUAP dan laporan
perkembangan PUAP. Selain itu kepada unit kerja
pengelola/penanggung jawab di kabupaten telah diberikan 1
unit komputer untuk menunjang sistem pelaporan ini.
Selanjutnya agar sistem pelaporan ini dimanfaatkan oleh unit
pengelola penanggung jawab program baik di daerah
maupun di pusat maka perlu dilakukan pengembangan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) PUAP dan disosialisasikan kepada
seluruh pengguna yaitu para PMT yang berada di
kabupaten/kota serta petugas BPTP.
Tujuan dan sasaran
1. Pengenalan serta menggali kebutuhan yang dibutuhkan user
(PMT dan petugas BPTP) sehingga bisa melakukan
pengembangan untuk menyempurnakan SIM PUAP yang
digunakan di tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun
tingkat pusat;
2. Melakukan supervisi dan evaluasi pemanfaatan SIM PUAP.
Output
1. Sosialisasi SIM PUAP di 32 Provinsi (100%)
2. Dihadiri 726 orang (89 petugas BPTP; 637 orang PMT dari 1000
orang PMT)
3. Laporan akhir
Kendala
1. Kehadiran PMT terkendala lokasi, transportasi, dll.
2. Tidak ada undangan pelatihan dari BPSDMP / PSP
3. Aliran Data SIM PUAP masih tersendat
Saran/Tindaklanjut:
Koordinasi intensif dg petugas BPTP Provinsi dalam rangka
kelancaran pengiriman data SIM PUAP
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
67
e. Pelatihan Komputer Statistik dan Jaringan
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Departemen Pertanian terhadap
pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem
administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan
kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan
manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang
diharapkan.
Dengan dasar Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government dan penyempurnaan
metodologi pengumpulan data maka diperlukan langkah
sebagai berikut:
Pengembangan dan penyempurnaan metodologi statistik
pertanian ditingkat Pusat dan Daerah
Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk
mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang
berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan
efisien.
Penataan sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan
pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan
teknologi informasi dan sumber data yang baik untuk
kepentingan pengambil keputusan dan perencanaan
pembangunan pertanian.
Tahap awal dari e-government adalah situs web dan saat ini
beberapa dinas lingkup pertanian di propinsi sudah memiliki
situs web. Tahun 2009 yang lalu Pusdatin Deptan
menyelenggarakan lomba situs web bagi dinas lingkup
pertanian propinsi dan agar semua dinas lingkup pertanian bisa
memiliki situs web dan selalu meremajakan isi situs webnya,
maka perlu dilakukan pelatihan yang berkatian dengan
teknologi komputer dan jaringan.
Tujuan
Menyediakan 30 orang tenaga pengelola statistik yang handal
dan 30 orang tenaga yang mampu mendesign/mengelolah
dan meremajakan situs web berbasis jaringan di daerahnya
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
68
Sasaran
Tersedianya 30 orang tenaga Statistik yang handal, dan
tersedianya 30 orang tenaga yang mampu menangani design dan peremajaan web site berbasis jaringan di daerahnya.
Output
Tersedianya 30 orang tenaga statistik yang handal dalam
penguasaan metode pengumpulan data dan 30 orang yang
mampu mendesign/mengelola dan meremajakan situs web
berbasis jaringan daerah.
f. Peningkatan Kualitas SDM
Misi keempat dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
(Pusdatin) adalah ”Membina sumberdaya manusia dan
kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian”.
Adapun tugas pokok dari Pusdatin adalah ”Melaksanakan
pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta
pelayanan data dan sistem informasi pertanian”. Salah satu
upaya untuk mewujudkan misi dan melaksanakan tugas pokok
tersebut adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia
Pusdatin yang berkualitas tinggi.
Upaya nyata untuk pembinaan sumberday manusia adalah
melalui pelatihan yang berkelanjutan dan memadai guna
meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin sesuai
dengan tuntutan kebutuhan. Adapun bidang pengetahuan
yang dirasakan masih perlu untuk ditingkatkan adalah bidang
manajemen kuantitatif dan manajemen sistem informasi.
Kegiatan peningkatan sumberdaya manusia khususnya dalam
bidang manajemen kuantitatif dan sistem informasi ini akan
dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan
dalam bidang teknologi informasi yang berkompeten dan
kualitasnya terjamin (terakreditasi)
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin
dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang
manajemen sistem informasi, sebanyak 5 (lima) orang;
2. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan kemajuan
dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang majemen
sistem informasi.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
69
Sasaran
1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin
dalam rangka menunjang pengembangan bidang
manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem
informasi;
2. Menambah pengetahuan manusia Pusdatin sejalan dengan
perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang
manajemen sistem informasi.
Output
1. Terlatihnya 3 (tiga) orang staf Pusdatin dalam bidang
manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem
informasi;
2. Meningkatnya pengetahuan sumberdaya manusia Pusdatin
sejalan dengan perkembangan bidang manajemen
kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi.
g. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal
Perkebunan
Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini
merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan
melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai
dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).
Sebagai upaya meningkatkan akurasi data areal tersebut perlu
dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya melalui
pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS
(Global Positioning System).
Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal
perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama
ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan
melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai
dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).
Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal
perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara
obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran
langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global
Positioning System).
Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS
relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping
itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
70
menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan
dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan
alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat
diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat
tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal
perkebunan yang diinginkan serta akurat.
Tujuan
Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk
pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola
data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten.
Sasaran
Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi
dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk
pengukuran luas areal perkebunan.
Output
Terlatihnya 116 orang petugas pengelola data perkebunan
tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan Alat GPS
untuk pengukuran areal perkebunan di 4 provinsi (Banten,
Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat),
Kendala
1. Peserta yang hadir tidak sesuai dengan tugasnya,
2. Spesifikasi komputer yang tidak memadai dengan program
updating peta lahan sawah yang menggunakan program
ArcGIS,
3. Instruktur kurang menguasai materi pelatihan.
Saran/Tindaklanjut:
1. Menyusun standar persyaratan peserta dan komputer yang
diperlukan,
2. Melakukan pelatihan untuk para instruktur baik pusat
maupun daerah,
3. Laporan Akhir.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
71
h. Refreshing Penerapan Metode Pengumpulan Data Perkebunan
Pelaporan data perkebunan juga perlu dilakukan suatu
penyempurnaan dengan mempertimbangkan kemajuan
teknologi yang telah ada. Melalui kegiatan pengembangan
metodologi pengumpulan data perkebunan dilakukan upaya
penyempurnaan metode pengumpulan data mulai tingkat
kecamatan, pengolahan data di kabupaten, supervisi dan
validasi di provinsi dan pengiriman ke pusat melalui
penyempurnaan metode dan sarana elektronik form (e-form).
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah
dilaksanakan sejak tahun 2009 di 8 (delapan) provinsi yaitu
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara,
Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi
Selatan. Pada tahun 2010 dilakukan di 5 (lima) provinsi yaitu
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Bangka Belitung, dan
Banten. Sementara tahun ini akan dilaksanakan di 2 (dua)
provinsi yaitu Jambi dan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan para petugas pengumpul data
lapang ditingkat kecamatan (Mantri Bun/KCD) dalam
melaksanakan pengumpulan data perkebunan
2. Meningkatkan kemampuan pera petugas pengelola data
perkebunan ditingkat kabupaten dalam mengentri,
mengolah, menganalisis dan menyajikan data perkebunan
Sasaran
1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan ditingkat
kabupaten dan kecamatan pada 2 (dua) provinsi dalam
melaksanakan metode pengumpulan data perkebunan
2. Dipahaminya dengan baik metode pengumpulan data
perkebunan oleh petugas pengelola data ditingkat provinsi,
kabupaten dan kecamatan
3. Adanya kesamaan persepsi antara petugas pusat dan
daerah dalam pemahaman kegiatan pengumpulan data
perkebunan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
72
Output
Terlatihnya petugas pengumpul data lapang (Mantri Bun/KCD)
dalam melaksanakan pengumpulan data perkebunan dan
petugas pengelola data perkebunan di tingkat kabupaten dan
provinsi (200 org) propinsi Jambi dan NTB dalam melaksanakan
entri dan pengiriman data Perkebunan melalui e-Form
Perkebunan
Kendala
Cepatnya mutasi petugas (manbun) kecamaan sehingga apa
yang diberikan kurang bisa diaplikasikan karena petugas
pengganti belum paham.
Saran/Tindaklanjut:
1. Video CD-kan cara Pengumpulan Data Perkebunan sesuai
Pembakuan Statistik Perkebunan (PSP) Berbasis Formulir
Elektronik,
2. Video CD-kan tutorial cara penggunaan e-Form Perkebunan
i. Sosialisasi Jabatan Fungsional
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelola sistem
informasi dan perstatistikan yang menjadi tugas pokok dan
pungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Untuk itu perlu
dilakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia agar
penerapan sistem informasi dan manajemen modern dapat
dilaksanakan sesuai yang diharapkan di Pusat maupun di
Daerah, maka di perlukan juga pembinaan dan sosialisasi
jabatan fungsional pranata komputer dan statistisi.
Tujuan
Menyediakan tenaga dan pembinaan fungsional pengelola
sistem informasi dan perstatistikan yang mampu menangani
permasalahan di daerah dan mampu bekerja sama dengan
Instansi Pusat
Sasaran
Tersedianya 100 orang tenaga fungsional yang handal dan
terkoordinir serta profesional dalam tugas yang mampu
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
73
menangani koneksi dan trouble shooting jaringan serta design
jaringan LAN daerah dan permasalahan perstatistikan.
Output
1. Pemasyarakatan Fungsional Statistisi maupun Pranata
Komputer
2. Temu Koordinasi Pejabat Pranata Komputer
3. Temu Koordinasi Pejabat Statistisi
j. Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Statistisi
Dengan telah dibentuknya Jabatan Fungsional Statistisi
Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian,
maka langka yang akan diambil adalah memanfaatkan
seoptimal mungkin tenaga Fungsional Statistisi, oleh karena itu
perlu dilakukan pembinaan diantaranya Diklat Penjenjangan
untuk menunjang profesinya sebagai tenaga fungsional. Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian bekerja sama dengan
Badan Pusat Statistisk sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Statistisi menyelenggarakan Diklat Fungsional
Statistisi.
Tujuan dan sasaran
Untuk memenuhi kompetensi dan profesionalisme statistik pada
instansi Pusat dan Daerah. Output
Tersedianya tenaga – tenaga yang profesional di bidang statistisi.
k. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran areal
perkebunan ( 4 propinsi)
Pembangunan Pertanian sub sektor Perkebunan memberikan
pertumbuhan yang positif terhadap pendapatan devisa
negara dikarenakan komoditas utama umumnya di ekspor dan cukup mampu bersaing di pasar dunia.
Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal
perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama
ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
74
melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai
dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP).
Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal
perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara
obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran
langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global
Positioning System).
Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS
relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping
itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini
menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan
dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan
alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat
diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat
tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal
perkebunan yang diinginkan serta akurat.
Konsekuensi dari pengalokasian bantuan alat GPS diseluruh
provinsi seyogyanya diberikan sosialisasi pengunaan alat GPS
tersebut. Dalam rangka sosialisasi yang dimaksud telah
dilaksanakan pada :
1. Tahun 2010 di 8 Provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, Kalimantan
Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan,
Lampung dan Bengkulu. Disamping itu dilaksanakan pula
kegiatan yang sama di 2 provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan
Sumatera Utara atas kerjasama Dinas Perkebunan dan
Pusdatin.
2. Pada tahun 2011 dilaksanakan Sosialisasi GPS di 4 provinsi
yaitu Banten, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.
Disampig itu dilaksanakan pula Sosialisasi GPS di 2 provinsi
yaitu Nanggroe A. Darussalam dan Sulawesi Tengah oleh
Dinas Perkebunan.
Pada saat ini masih kurang 16 provinsi yang belum dilaksankan
sosialisasi dan akan dilaksankan secara bertahap pad tahun
2012.
Tujuan
Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk
pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola
data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
75
Sasaran
Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi
dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk
pengukuran luas areal perkebunan.
Output
1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat
provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat Receiver
GPS untuk pengukuran areal perkebunan pada 5 provinsi
sejumlah 174 orang.
2. Laporan Akhir Kegiatan
l. Pelatihan komputer dan jaringan
Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan layanan informasi
pertanian baik di pusat maupun di daerah, serta
menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang e-
Goverment tersebut diatas, maka pada tahun anggaran 2011
ini Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian kembali
menyelenggarakan Pelatihan Komputer dan Jaringan untuk
SKPD lingkup pertanian provinsi yang belum memiliki/belum
sempurna situs webnya.
Tahap awal dari e-Government adalah situs web dan saat ini
beberapa dinas lingkup pertanian di provinsi dan
kabupater/kota sudah memiliki situs web.
Tahun 2010 yang lalu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian menyelenggarakan lomba situs web
bagi dinas lingkup pertanian provinsi dan agar semua dinas
lingkup pertanian bisa memiliki situs web dan selalu
meremajakan isi situs webnya, maka perlu dilakukan pelatihan
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem
informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
76
Tujuan
Menyediakan 35 orang tenaga yang mampu mendesign web
site berbasis jaringan bagi kepentingan instansi di daerahnya.
Sasaran
Tersedianya 35 orang tenaga yang mampu mengelola dan
membangun web site pada instansinya serta menstransfer
pengetahuannya kepada petugas lain dalam hal
komputer/teknologi informasi.
Output
Tersedianya 33 orang tenaga yang mampu
mendesign/mengelola dan meremajakan setus web berbasis
jaringan provinsi, kabupaten/kota.
m. Pelatihan statistik pertanian
Selain tugas pokok dan fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap
fungsional :
1. Statistisi
2. Pranata Komputer
Dari hal tersebut diatas diharapkan petugas statistik dan
pejabat fungsional statistisi dapat menjadi tenaga propesional
dan juga merupakan ujung tombak dalam pembangunan
pertanian daerah pada umumnya. Dimana petugas statistik dan
pejabat fungsional statistisi yang ada disetiap daerah akan
memiliki kemampuan memadai dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya guna mengumpulkan, menyampaikan,
mengolah dan diseminasi data dan informasi pertanian yang
ada didaerah secara mandiri dan dilakukan secara berkala
untuk mendukung sukses pembangunan pertanian.
Hingga saat ini kemampuan yang dimiliki oleh para petugas
statistik dan pejabat fungsional statistisi yang ada didaerah
untuk melakukan kegiatan pokok dan fungsi tersebut masih
relative jauh dari yang diharapkan.
Pada saat ini jumlah tenaga fungsional statistisi masih sangat
terbatas, baik ditingkat pusat maupun daerah. Dengan adanya
reorganisasi dan otonomi, maka fungsional statistisi dilingkup
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
77
Kementerian Pertanian berdasarkan data tahun 2007: 32 orang,
tahun 2008: 31 orang, tahun 2009: 26 orang, dan tahun 2010: 23
orang, dan sebagian besar berada di Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian dengan jumlah 18 orang.
Disisi lain perkembangan tenaga pengelola perstatistikan dan
calon pejabat fungsional statistisi yang mempunyai diseplin ilmu
statistik, masih jauh dari persyaratan yang memadai. Dengan
kondisi tersebut maka pembinaan melalui pendidikan dan
pelatihan statistik seperti ini perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan. Ditingkat provinsi dan kabupaten/kota
permasalahan tenaga fungsional statistisi yang menangani data
dan statistik pertanian relative sangat terbatas Namun demikian
fungsi penyelenggaraan statistik sektor pertanian masih tetap
dilakukan sehingga dengan hal tersebut pelatihan untuk
pejabat statistik yang ada didaerah sangat diperlukan sejalan
dengan misi Pusdatin adalah membina sumber daya manusia
dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi
pertanian.
Tujuan dan Sasaran
Menyediakan 70 orang tenaga pengelola statistik sektor
pertanian
Output
70 orang tenaga pengelola statistik sektor pertanian
5. Layanan Perkantoran
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Tujuan
Untuk menunjang kelancaran Tupoksi Pusdatin yang digunakan
untuk belanja Pegawai dalam hal ini ini pembayaran gaji,
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
yang terdiri dari perawatan Gedung Kantor, Perbaikan
Peralatan Kantor, Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor,
perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 dan 2, Langganan
Daya dan Jasa, jaringan internet dan Operasional Perkantoran
& Pimpinan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
78
Sasaran
Terlaksananya pembayaran Gaji selama 12 bulan untuk 120
pegawai Pusdatin dan Honor Pegawai , merenovasi ruangan
kerja, toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer ,
pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor
roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon
setiap bulan.
Output
Pembayaran Gaji dan Honor setiap bulan selama 1 tahun dan
gaji 13 untuk 122 pegawai pusdatin, merenovasi ruangan kerja,
toilet dan pengecatan, pembenahan AC, komputer ,
pembelian Buku-buku Ilmiah, terawatnya kendaraan bermotor
roda 4 dan 2, terbayarnya langganan internet dan telepon.
Outcome
Untuk meningkatkan kelancaran Tupoksi Pusdatin
2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor terdiri
dari :
1. Perawatan Gedung Kantor
Tujuan perawatan ini dimaksudkan untuk memelihara
gedung,ruang kerja ruang kerja di lingkungan Pusdatin.
Perawatan yang telah dilakukan yaitu untuk renovasi
ruangan, pengecatan, perbikan lantai, dll.
2. Perbaikan Peralatan Kantor
Perbaiakn Peralatan Kantor ini digunakan untuk perbaikan
AC sebanyak 20 unit, perbaikan UPS sebanyak 3 unit, ,
perbaikan komputer PC dan printer 25 unit, AC server,
perbaikan peralatan jaringan serta perbaikan peralatan
rumah tangga lainnya.
3. Perawatan Kendaraan Bermotor
Perawatan ini digunakan untuk merawat kendaraan dinas
yang ada di Pusdatin sebanyak 14 unit kendaraan roda 4
dan kendaraan roda 2 sebanyak 20 unit selama 12 bulan.
Perawatan kendaraan berupa pembelian suku cadang,
perbaikan serta pembelian bahan bakar.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
79
4. Pengadaan Peralatan /Perlengkapan Kantor
Pengadaan ini digunakan untuk pembelian buku-buku ilmiah,
buku statistik, buku komputer, biaya jamuan rapat-rapat
lingkup pusdatin, pengiriman surat-surat dinas, pengumuman
lelang, pembelian inventaris untuk pegawai baru
5. Langganan Daya dan Jasa
Langganan Daya dan Jasa digunakan untuk membiayai
Telepon urusan Dinas selama 12 bulan.
6. Operasional Perkantoran dan Pimpinan
Yang digunakan untuk membiayai keperluan pokok sehari-
hari untuk pegawai, biaya Satpam, pramusaji, sopir, serta
honor yang terkait dengan operasional satuan kerja yaitu
honor KPA, PPK, Pejabat penguji Tagihan dan
Penandatanganan SPM, Bendahara, Staf pengelola
Keuangan, PUM, dan honor pejabat penerima barang,
selama 12 bulan.
Selain yang tersebut diatas, juga untuk membayai jaringan
internet selama 12 bulan serta jaringan frekuensi.
6. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran
a. Administrasi Kegiatan
Dengan pengaturan administrasi yang, tertib, terintegrasi dan
menyeluruh, kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai
rencana dan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Maka di
tahun 2011 dilakukan kegiatan administrasi guna mendukung
pelaksanaan kegiatan.
Tujuan
Untuk mengatur, mengelola dan mengkoordinasikan jalannya
kegiatan secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tercipta
prinsip efisiensi dan efektifitas.
Sasaran
Sasaran yang akan dicapai adalah mendukung seluruh
kegiatan yang akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun
secara teknis operasional juga terlaksananya kegiatan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan
dalam hal perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
80
Output
- Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ( Juklak)
- Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan (Juknis)
- Rencana Operasional Kegiatan (ROK)
- Hasil keputusan rapat- rapat koordinasi, rapat-rapat
monitoring
Outcome
Kegiatan terselenggara dengan tertib dan efisien sesuai
juklak,juknis dan ROK yang disusun
Kendala
Terjadinya ketelambatan dalam penarikan dana akibat tidak
sesuainya jadual kegiatan dengan ROK dan jadwal palang.
b. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
Perencanaan Tahunan
Untuk mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi pada
penyelenggaraa Pembangunan Pertanian mulai dari tahap
perencanaan pelaksanaan sampai kepada pengendalian dan
pengawasannya perlu disusun program yang jelas. Untuk
menyusun program/rencana kegiatan seyogyanya mengacu
kepada rencana strategis.
Setelah rencana kegiatan disusun kemudian dituangkan dalam
program-program yang disusun oleh bidang-bidang yang ada
di Pusat Data dan Informasi Pertanian. Program yang disusun
dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dibidang masing-masing
disesuaikan dengan Tupoksi masing-masing bidang.
Kegiatan yang disusun dilaksanakan secara sistematis dan
terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan sasaran yang
jelas, serta seyogyanya telah memenuhi persyaratan teknis,
ekonomis dan lingkungan.
Tujuan
Kegiatan ini adalah rencana/program kerja yang terpadu dan
menyeluruh, mengenai kegiatan pembangunan dan
pengembangan data pertanian tahun anggaran 2011 dan 2012
secara bertahap dan berkesinambungan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
81
Sasaran
Tersusunya rencana kegiatan rencana kegiatan tahun
anggaran 2011 secara penggunaan anggaran secara tepat
dengan mengacu kepada efisiensi penggunaan anggaran
Output
Tersusunnya RKA-KL, TOR, Renja, Nota keuangan, RAB,DIPA, POK,
Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja semesteran
Kendala
Banyaknya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi/menggagu
pelaksanaankegiatan
Saran/Tindaklanjut:
Perencanaan kegiatan yang disusun sesuai dengan kebutuhan
dan menganut efisiensi anggaran, sehingga pada pelaksanaan
tidak terjadi revisi yang disebabkan kekurangan anggaran
ataupun ketidaksesuaian output yang dihasilkan.
c. Penyelenggaraan Seminar HIPI
Pertumbuhan penduduk membawa konsekuensi pertumbuhan
kebutuhan pangan, sandang dan papan. Dalam hal ini
pemenuhan kebutuhan pangan selalu bertumpu pada sektor
pertanian dalam arti luas. Bahkan, bagi Indonesia setelah melalui
berbagai tahap pembangunan dan mencapai berbagai
kemajuan pun, sektor pertanian masih terus menjadi tumpuan
kehidupan dan penghidupan bagi masyarakatnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor Teknologi Informasi (TI)
tumbuh pesat dan menawarkan potensi yang sangat besar
terhadap pertumbuhan semua sektor termasuk pertanian.
Berkembang pesatnya populasi yang diikuti dengan
berkurangnya sumber daya alam di Indonesia serta liberalisasi
perdagangan memerlukan integrasi antara TI dan pertanian.
Tantangan ke depan adalah bagaimana mengeksplorasi
peluang-peluang yang disediakan oleh revolusi TI untuk
produktivitas pertanian.
Ada kebutuhan mendesak pula agar manfaat TI juga dirasakan di
pedesaan. Peneliti dan pengambil kebijakan harus
mempertimbangkan masalah ini. Untuk itu tantangan para
peneliti dan pembuat kebijakan kedepan semakin berat, yaitu
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
82
bagaimana agar pendekatan holistik TI dan pertanian lebih dari
sekedar melepaskan pedesaan dari isolasi, sehingga
pemanfaatan TI dapat lebih berkelanjutan dan dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat pedesaan.
Untuk itu melalui konferensi HIPI (Himpunan Informatika Pertanian
Indonesia) 2011 ini diharapkan dapat menjadi sebuah platform
untuk mewujudkan semua isu diatas. Melalui kegiatan ini pula
dapat menjadi ajang pertukaran informasi tentang
perkembangan pemanfaatan TI di bidang pertanian di
masyarakat, serta mendiskusikan arah pengembangan lebih
lanjut untuk mencapai produktivitas dan kelangsungan sektor
pertanian di Indonesia, sekaligus membangun kemakmuran
masyarakat pedesaan di Indonesia. Kegiatan ini merupakan
kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Pusat Data &
Informasi Pertanian dengan Institut Pertanian Bogor.
Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan IPB (Insitut
Pertanian Bogor) pada tanggal 20 s/d 21 Oktober 2011,
bertempat di bale Rumawat UNPAD Kampus Pusat – Universitas
Padjadjaran Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung. Peserta yang
mengikuti Acara Penyelenggaraan HIPI Tahun 2011 terdiri dari :
umum, mahasiswa dan Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian kurang lebih 125 orang
Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di
bidang pertanian, khususnya yang telah dan dapat
diterapkan di Indonesia;
2. Melakukan ekspose berbagai aplikasi berbasis TI yang
sedang dan telah diteliti, dikembangkan dan diterapkan
pada bidang pertanian;
3. Memperkuat peran dan kolaborasi berbagai pihak
mencakup praktisi, akademisi, peneliti, pemerhati, dan
pembuat kebijakan untuk bersama-sama mencari dan
memberi solusi terbaik bagi permasalahan pertanian melalui
pendayagunaan TI di Indonesia.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
83
Sasaran Konferensi HIPI 2011 diharapkan dapat diikuti oleh peminat,
pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri, praktisi, dan
masyarakat umum yang berkecimpung di bidang TI untuk
pertanian Output Rumusan hasil konferensi dalam bentuk solusi mengenai
pendayagunaan TI pada bidang pertanian di Indonesia Saran/Tindaklanjut: Perlu diadakan seminar seperti ini tiap tahun untuk
menyebarkan pengetahuan tentang pemanfaatan TI di bidang
pertanian, khususnya yang dapat diterapkan di Indonesia bagi
para peminat, pemerhati, birokrasi, peneliti, akademisi, industri,
praktisi, dan masyarakat umum
d. Pembukuan dan Verifikasi Keuangan
Dewasa ini dokumen merupakan hal yang sangat penting bagi
dunia administrasi terutama yang berkaitan dengan data –data
keuangan,
Pada tahun anggaran 2011 Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempunyai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
daerah- daerah yang banyak melibatkan instansi terkait di
daerah. Guna mendukung kegiatan – kegiatan yang ada di
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertaniann perlu didukung
adanya proses penyelesaian administrasi yang tepat sehingga
sirkulasi keuangan akan menjadi cepat dan teratur. Dalam
rangka meminimalisasi atau menghindari adanya kesalahan-
kesalahan pada pembukuan maka perlu adanya verifikasi dan
pembukuan keuangan yang tertatur dan benar menurut sesuai
peraturan yang berlaku maka untuk itu perlu adanya kegiatan
verfikasi dan pembukuan guna mendukung proses administrasi
yang lebih cepat efektif dan efisien.
Tujuan dan sasaran
Melakukan tertib administrasi pembukuan keuangan yang lebih
efektif dan efisien.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
84
Output
1. Dokumen administrasi yang telah diverifikasi
2. Dokumen SPP serta laporan keuangan
e. Penyusunan SAI dan Laporan Keuangan
Pada tahun 2011 Pusdatin mempunyai kegiatan
pengembangan perstatistikan dan sistem informasi pertanian,
merupakan wujud konkrit dalam rangka menunjang visi dan misi
Pusdatin yang ada pada Rencana Strategis, yaitu terwujudnya
pembangunan sistem dan usaha agribisnis berbasis informasi
dan pengetahuan untuk mendukung teknologi informasi yang
akurat tepat waktu dan lengkap dalam rangka pembangunan
sistem dan usaha agribisnis, dengan strategi “satu data satu
pintu “yang pada hakekatnya adalah upaya menghindari
adanya duplikasi data.
Dalam rangka menunjang kegiatan tersebut perlu diperlukan
adanya kegiatan penyusunan SAI dan laporan keuangan guna
mendukung kelancaran administrasi keuangan yang
mengutamakan pada prinsip – prinsip efektifitas dan efisiensi
penggunaan anggaran pemerintah bidang pertanian dimasa
sekarang dan masa yang akan datang.
Tujuan
Melakukan tertib administrasi keuangan serta membantu
lancarnya laporan – laporan keuangan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
Sasaran
Terlaksananya laporan keuangan yang tertib dan benar.
Output
1. Laporan bulanan SAI dan SPM12 bulan
2. Laporan Kuangan Triwulanan dan Semesteran
3. Laporan realisasi tahunan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
85
f. Pembinaan Administrasi Perlengkapan
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan pembinaan
Adminstrasi Pengelolaan perlengkapan adalah untuk
menyediakan pengelolaan, pelayanan dan inventarisasi barang
milik pemerintah dan lembaga pemerintah supaya tidak terjadi
kekeliruan maupun kehilangan. Untuk itu perlu dilakukan
pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya
manusia.
Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :
Meningkatkan kualitas pelayanan barang inventaris (milik
negara) dan penyajian data di berbagai bidang melalui
penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan
pelayanan barang inventaris (milik negara) dan penyajian
data guna memperkuat daya saing bangsa dalam
menghadapi tantangan global dengan cara pembukuan
yang tertib.
Membangun pelayanan barang inventaris (milik negara)
dan penyajian data dan manajemen yang profesional
antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal
balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Tujuan
Menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan inventaris
barang milik pemerintah yang memerlukan pembukuan,
penggunaan dan penyimpanan serta pengguaan secara tepat
Sasaran
Meningkatnya kemampuan pembukuan inventaris,
perencanaan pengadaan, untuk kepentingan pelayanan
terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah dan
pimpinan dalam mengelola manajemen perlengkapan melalui
SABMN
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
86
Output
Tertib data barang inventaris (milik negara) yang mampu
menyajikan data SABMN yang diminta oleh pimpinan
departemen dan DJKN.
Kendala 1. Inventarisasi BMN
- Banyaknya jumlah BMN yang tidak sesuai dengan kondisi
barang yang ada dan tercatat pada Aplikasi SIMAk BMN
Pusdatin
- Banyaknya jumlah BMN Pusdatin yang tidak dapat
diinventarisasi dikarenakan keberadaannya yang telah
terdistribusi pada Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota lingkup
Pertanian
2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi
Minimnya dokumen sumber pembelian barang persediaan
(ATK dan BOK) yang menyerahkan dan melaporkan dari
Bidang/Bagian lingkup Pusdatin kepada petugas SIMAK BMN
khususnya petugas pengentry data persediaan melalui
aplikasi persediaan yang secara periodic harus
dicatat/dilaporkan dalam laporan SIMAK BMN
Saran/Tindaklanjut: 1. Inventarisasi BMN
Adanya reinventarisasi BMN Pusdatin yang berada di Pusat
maupun Daerah secara keseluruhan yang dilaksanakan oleh
Tim Inventarisasi dan Penerbitan BMN yang dilaksanakan oleh
pihak Pusdatin, Biro Keuangan dan Perlengkapan dan pihak
KPKNL Jakarta V yang dituangkan dalam Berita Acara
Inventarisasi dan Penerbitan BMN, baik barang yang masih
ada fisiknya maupun barang yang sudah tidak ada fisiknya
atau tidak ditemukan dan disesuaikan dengan kondisi fisik
BMN tersebut.
2. Dokumen Persediaan/Barang Konsumsi
Hendaknya diterbitkan surat edaran dari kapusdatin ke
Bidang lingkup Pusdatin perihal penyampaian dokumen
sumber pembelian konsumsi khususnya kepada penanggung
jawab kegiatan, penanggung jawab teknis untuk
menyampaikan/melaporkan pembelian barang persediaan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
87
tersebut kepasa petugas SIMAK BMN dalam aplikasi
persediaan guna meningkatkan kualitas laporan SAI Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian
g. Pelaksanaan Hibah Aset
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tertib administrasi
terhadap Barang Milik Negara (BMN) khususnya Kegiatan
Pelaksanaan Hibah Aset adalah untuk menyediakan
pengelolaan, penataan dan inventarisasi BMN pada lembaga
pemerintah guna mencegah terjadi kekeliruan maupun
kehilangan pada aset yang berada di daerah. Untuk itu perlu
dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan
pencatatan, inventarisasi BMN yang baik dan benar serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :
1. Meningkatkan kualitas pencatatan, pengelolaan,
inventarisasi BMN secara keseluruhan terhadap ketertiban
administrasi BMN.
2. Membangun pelayanan barang inventaris/BMN dan
penyajian data dan manajemen yang profesional antara
pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik
dalam rangka mendukung tertib administrasi BMN.
Tujuan
Pengalihan kepemilikan barang/aset dari Pusdatin kepada
Satker Daerah.
Sasaran Menghibahkan barang/aset Pusdatin kepada satker daerah
khususnya di 5 Provinsi di Pulau Jawa. Output
Tertib administrasi pencatatan pengelolaan data BMN yang
baik dan benar.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
88
Kendala
Dinas Pertanian Propinsi keberatan untuk menerima asset dari
Pusdatin berdasarkan Berita Acara Serah Terima pinjam pakai
yang telah di tandatangani oleh Dinas Provinsi lingkup pertanian
yang fisiknya terdistribusi ke Dinas Kabupaten/Kota dan Mantri
Tani. Dikarenakan asset –asset tersebut tidak diketahui kondisi
dan keberadaan asset tersebut
Saran/Tindaklanjut:
Ada kebijakan dari Biro Keuangan dan Perlengkapan sebagai
pembina tingkat Kementerian Pertanian tentang mekanisme
penyerahan/Hibah BMN dari Pusat ke Daerah untuk
mempermudah proses hibah BMN dengan dasar mengacu
pada perundang-undangan yang berlaku.
7. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Penyelenggaraan Lomba Web
Pengembangan dan pengelolaan sistem Situs Web Kementerian
Pertanian (http://www.deptan.go.id) telah dimulai sejak tahun
1996. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengawali
kegiatan tersebut dengan menyediakan beberapa menu yang
menampilkan berbagai data dan informasi pertanian yang
bersifat umum.
Pada tahun-tahun berikutnya pengembangan situs web
dilakukan dengan melengkapi menu yang menampilkan
informasi dengan kategori fungsi unit kerja eselon I lingkup
Kementerian Pertanian. Selain itu mengikuti perkembangan
teknologi informasi multimedia, situs web Kementerian Pertanian
dikembangkan sebagai media komunikasi yang interaktif dalam
penyebarluasan data dan informasi pertanian.
Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan
penyelenggaraan situs web Kementerian Pertanian, dari tahun
2004 - 2010 Pusdatin telah menyelenggarakan lomba web.
Berdasarkan SK Mentan No.2867/Kpts/KP.450/8/2010 tentang
Penetapan Pemenang Lomba Web Kementerian Pertanian
Tahun 2010, pemenang lomba adalah sebagai berikut :
1. Kategori Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
Terbaik I : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
hasil Pertanian
Terbaik II : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Terbaik III : Direktorat Jenderal Perkebunan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
89
2. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Provinsi
Terbaik I : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa
Barat
Terbaik II : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov.
Gorontalo
Terbaik III : Dinas Perternakan Prov. Sumatera Barat
3. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota
Terbaik I : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab.
Sleman Prov. D.I. Yogyakarta
Terbaik II : Dinas Pertanian Kab. Majalengka Prov. Jawa
Barat
Terbaik III : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab.
Malang Prov. Jawa Timur
Dan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2011 lomba
web akan diselenggarakan kembali, dengan kriteria Eselon I
lingkup Kementerian Pertanian, Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) lingkup Pertanian Provinsi dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Kabupaten/Kota.
Tujuan 1) Memotivasi semua Eselon I lingkup Kementerian Pertanian,
semua SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD
lingkup pertanian kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan
pengisian dan peremajaan data dan informasi yang
ditampilkan.
2) Mendukung percepatan pelaksanaan e-Government.
3) Memanfaatkan situs web Kementerian Pertanian, semua
SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup
pertanian kabupaten/kota sebagai sarana pelayanan
kepada masyarakat yang mudah dan murah.
Sasaran 1) Termotivasinya instansi pusat dan daerah untuk
mengembangkan situs webnya
2) Terpelihara dan diperbaharuinya data dan informasi
pertanian pada situs web pusat dan daerah
Output 1. Panduan Lomba Web Tahun 2011
2. SK Mentan Lomba Web
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
90
3. Pemenang Lomba Web Lingkup Eselon I Kementerian
Pertanian, SKPD lingkup pertanian provinsi dan SKPD lingkup
petanian kabupaten/kota
4. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2011
b. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
Tahun Anggaran 2011 Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian
mengelola kegiatan melalui program Peningkatan
Kesejahteraan Petani dan Program Penerapan Kepemimpinan
Yang Baik. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan
kegiatan setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Untuk
menghimpun laporan dari masing-masing kegiatan perlu
adanya kegiatan penyusunan laporan kegiatan dan evaluasi
kegiatan.
Tujuan
Kegiatan ini yaitu untuk mengetahui perkembangan kemajuan
pelaksanaan kegiatan di Pusdatin,mengetahui sedini mungkin
hambatan dan masalah yang terjadi atau mungkin akan terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan jalan
pemecahannya dan mengevaluasi dan menyusun laporan
Sasaran
Terlaksananya kegiatan-kegiatan di Pusat Data dan Informasi
Pertanian secara baik dan benar sesuai dengan yang tertuang
dengan TOR dan diperolehnya hasil pelaksanaan kegiatan
selama tahun anggaran 2011 yang meliputi laporan bulanan,
triwulanan dan laporan akhir.
Output Laporan Bulanan, laporan triwulan simonev dan laporan kinerja,
LAKIP, ISO, SPI serta evaluasi triwulan kegiatan
Kendala Laporan dari masing-masing bidang tidak tepat waktu
Saran/Tindaklanjut: Tertib dan tepat waktu dalam penyampaian laporan sehingga
menunjang dalam jenis pelaporan-pelaporan lainnya
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
91
c. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan pertanian, khususnya kegiatan pengelolaan dan
pembinaan Kepegawaian adalah untuk menyediakan
pelayanan pengelolaan kepegawaian
Adapun kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :
Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan kepegawaian
dan penyajian data kepegawaian melalui penguasaan dan
penerapan teknologi informasi dalam menghadapai tantangan
global dalam manajemen sember daya manusia.
Tujuan
Untuk menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan
kepegawaian yang memerlukan pembukuan dan mutasi
kepegawaian dari mulai proses pengangkatan , Proses kenaikan
pangkat sampai pada proses pemberhentian pegawai.
Sasaran
Meningkatnya kemampuan pembukuan dan mutasi
kepegawaian dari mulai pengangkatan pegawai, kenaikan
pangkat sampai pada dokumen pemberhentian lembaga
pemerintah dan dalam mengelola manajemen kepegawaian
memalui SIMPEG serta penggunaan secara tepat.
Output
Data Pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang
lengkap,tertib dan mampu menyediakan menyajikan apa yang
diminta oleh pimpinan secara tepat waktu dan akurat
d. Penyusunan News Letter
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelolaan
statistik dan sistem informasi merupakan tugas pokok dan fungsi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian . Untuk itu perlu
dilakukan untuk itu perlu dilakukan peningkatan sumberdaya
manusia dalam pengelolaan statistik pertanian dan agar
penerapan sistem informasi dan manajemen moderen dapat
dilaksanakan sesuai yang diharapkan di tingkat nasional.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
92
Tujuan
Membuat publikasi perstatistikan dan sistem informasi dan
sebagai sarana komunikasi para pejabat fungsional pranata
komputer dan statistisidi lingkup Kementerian Pertanian
khususnya di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Disamping itu bertujuan menginformasikan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
agar diketahui oleh semua pihak terutama yang berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sasaran
Diterbitkannya Majalah Ilmiah setiap bulan dan profil Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2011. Kegiatan ini
menambah dan melengkapi sarana serta fasilitas perpustakaan
dan perkantoran di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Output
Menambah dan melengkapi sarana komunikasi dan panduan
untuk program kegiatan di Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian.
Kendala
1. Keterlambatan dalam penerbitan news letter.
2. Berita/info yang diterbitkan dalam news letter tidak up to
date
Saran/Tindaklanjut:
1. News letter dilaksanakan sesuai dengan jadwal, sehingga
berita yang disajikan terkini.
e. Dengar Pendapat Dengan Organisasi/Lembaga (Mendukung
RAPIM)
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Kehumasan dan
Dengar Pendapat dengan Organisasi dan Lembaga dan Tokoh
Masyarakat adalah untuk menyediakan pelayanan terhadap
para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering
memerlukan penyajian data pertanian maupun dalam
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
93
membantu pimpinan. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan
dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui
media massa modern dan media tradisional untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan
dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta
mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan
prasarana informasi dan komunikasi.
Meningkatkan kualitas pelayanan penyajian data di
berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan
teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian
data guna memperkuat daya saing bangsa dalam
menghadapi tantangan global.
Membangun pelayanan penyajian data dan manajemen
yang profesional antara pusat dan daerah serta antar
daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung
pembangunan nasional.
Tujuan
Menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan
lembaga pemerintah yang sering melaksanakan kehumasan.
Sasaran
Terlayaninya keperluan pimpinan dalam melaksanakan rapat
Output
Pelayanan tayangan dalam satu tahun
Kendala
1. Seringnya jadwal rapat pimpinan tidak sesuai rencana dan
mendadak.
2. Sarana dan prasarana menunjang rapat pimpinan kurang
memadai salah satunya kendaraan operasional.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
94
Saran/Tindaklanjut:
1. Jadwal rapat pimpinan hendaknya pelaksanaan sesuai
dengan rencana
2. Pengadaan kendaraan roda 4 untuk operasional menunjang
rapat pimpinan.
f. Penyelenggaraan Kehumasan, Perpustakaan dan Kearsipan
Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan
pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan
informasi adalah melalui temu kehumasan dan pengadaan
buku-buku yang berkaitan dengan perstatistikan dan teknologi
sistem informasi. Pengelolaan Rumah Tangga untuk kelancaran
operasional perkantoran agar segala sesuatunya tertangani
dengan baik. Untuk mendukung hal tersebut perlu dilakukan
pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya
manusia.
Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui
kehumasan dan media massa modern dan media tradisional
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh
persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa,
serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan
prasarana informasi dan komunikasi.
Meningkatkan kualitas pelayanan kehumasan dapat
menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui
penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan
pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat
daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.
Membangun pelayanan kehumasan dan penyajian data
dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah
serta antardaerah secara timbal balik dalam rangka
mendukung pembangunan nasional.
Tujuan
Menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa
yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian
serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra
kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
95
Sasaran
Tersosialisasikannya produk yang dihasilkan oleh Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian pada mitra kerja dan masyarakat.
Disamping itu juga fungsi kehumasan semakin memberi
kontribusi nyata bagi Pusdatin. untuk itu diharapkan tersedianya
data dan Informasi lainnya
Output
Pelayanan fungsi kehumasan dan kerjasama dalam satu tahun
g. Penyelenggaraan Pameran Pusdatin
Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan
pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan
informasi adalah melalui Pameran. Pelaksanaan Kegiatan ini
juga memerlukan Sumber Daya Manusia yang mampu
memberikan penjelasan dan informasi bagi yang membutuhkan
saat pelaksanaan Pameran, agar pesan yang ingin
disampaikan tepat sasaran sebagai tujuan dari kegiatan
pameran tersebut.
Pameran merupakan bagian yang integral dengan pelaksanaan
fungsi Kehumasan sebab merupakan salah satu sarana yang
efektif untuk publikasi. Sesuai arah kebijakan dalam bidang
humas yang meliputi :
Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui fungsi
humas dan media massa modern dan media tradisional
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh
persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa,
serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan
prasarana informasi dan komunikasi.
Meningkatkan kualitas pelayanan humas dapat
menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui
penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan
pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat
daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.
Membangun pelayanan humas dan penyajian data dan
manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta
antardaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung
pembangunan nasional.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
96
Tujuan
Sebagai sarana untuk menyebarluaskan produk yang dihasilkan
Pusat Data dan Informasi Pertanian baik berupa
Pengembangan Sistem Informasi maupun Pengembangan data
dan Statistik Pertanian agar diketahui masyarakat umum
terutama semua pihak yang berkaitan dengan data dan
statistik Pertanian. butuhkan data dan informasi khususnya dari
sektor Pertanian untuk menyebarluaskan kepada mitra kerja dan
masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan
Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan
terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan
masyarakat umum.
Sasaran
Tersebarnya informasi pusdatin melalui kegiatan pameran.
Output
Terlaksananya pelaksanaan Kegiatan Pameran Pusdatin dalam
satu tahun
Kendala
Pagu anggaran kegiatan pameran kurang memadai sehingga
agenda pameran tidak semua diikuti.
Saran/Tindaklanjut:
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, perlu anggaran
kegiatan pameran sesuai dengan jadwal pameran yang akan
diikuti.
h. Penyelenggaraan Petani Nasional (PENAS)
Pekan Nasional Kontak Tani/Nelayan Andalan Indonesia (PENAS)
merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar
mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara
para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak
swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan
semangat, tanggung jawab, serta kemandirian bagi petani-
nelayan dan petani hutan sebagai pelaku utama pembangunan
pertanian, perikanan dan kehutanan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
97
Tujuan umum PENAS sendiri adalah meningkatkan motivasi
petani-nelayan dan masyarakat pelaku agribisnis dalam
pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling
menguntungkan, serta menumbuh kembangkan minat generasi
muda pada bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Tujuan
Menyediakan pelayanan informasi tentang teknologi
agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XIII 2011
dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan
secara cepat dan tepat;
Mendorong peserta PENAS XIII 2011 untuk mengenal
penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis
berbasis komputer melalui jaringan internet;
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS
XIII 2011 tentang perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi berbasis komputer.
Sasaran
Memberikan pengetahuan yang baru bagi petani-nelayan,
khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi saat ini serta mengakses sumber-sumber informasi pertanian melalui jaringan Internet.
Output
1. Terlaksananya Pelatihan Pengembangan Jaringan Informasi
Agribisnis tanggal 18-22 Juni 2011
2. Total peserta 392 orang dari target 360 orang (108%)
3. Laporan Akhir
Saran/Tindaklanjut:
Melakukan evaluasi untuk peningkatan kegiatan PENAS
berikutnya
i. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian
Kegiatan forum komunikasi statistik dan informasi pertanian
diselenggarakan setiap tahun dalam rangka menyamakan
persepsi dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan pada tiap tahun anggaran, yaitu terjadinya
sinkronisasi kegiatan perstatistikan baik yang dilaksanakan oleh
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
98
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Eselon I yang terkait,
Dinas Pertanian di daerah maupun mitra kerja lainnya. Dalam
Forum Komunikasi ini akan dilakukan koordinasi langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Untuk tahun anggaran 2011 kegiatan forum masih diarahkan
daerah yang aktif dalam baik dalam menyampaikan informasi
maupun permasalahan-permasalahan yang ada di daerah.
Kegiatan perstatistikan pertanian akan disesuaikan dengan
rencana strategis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan
Dinas Pertanian Propinsi serta arahan-arahan yang diberikan
oleh Pimpinan Kementerian Pertanian dalam rangka
pelaksanaan program otonomi daerah sebagai langkah untuk
mempertahankan swasembada pangan dan sistem usaha
agribisnis.
Forum Komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian tahun
2011 dilaksanakan 2 (dua) periode yaitu di wilayah barat
bertempat di Propinsi banten pada tanggal 11 s.d 13 mei 2011
dan wilayah timur di Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 7
s.d 9 Juni 2011. Peserta yang diundang antara lain Dinas
Pertanian, dinas peternakan, dinas perkebunan propinsi, eselon I
lingkup Kementerian Pertanian, dinas pertanian kab/kota terpilih
dan narasumber terkait.
Tujuan dan sasaran :
1. Sinkronisasi kegiatan penyelenggaraan statistik dan
pengembangan sistem informasi pertanian di tingkat pusat
maupun daerah, yang meliputi pengembangan dan
penyempurnaan metode pengumpulan, pengolahan,
analisis, penyajian statistik pertanian serta meningkatkan
kualitas SDM dalam bidang statistik dan sistem informasi
pertanian.
2. Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai maupun
hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan perstatistikan tahun sebelumnya.
3. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem
informasi pertanian baik di tingkat pusat maupun daerah.
4. Meyusun perencanaan kegiatan perstatistikan berkaitan
dengan pengumpulan data pertanian melalui formulir
elektronik baik di Pusat maupun di daerah.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
99
Output
1. Laporan Pelaksanaan Forum
2. Rumusan Forum
3. Laporan akhir
Saran/Tindaklanjut: Perlu dilakukan kegiatan forum komunikasi statistik dan sistem
informasi pertanian sampai ke level kabupaten seluruh Indonesia
terkait dengan penyelenggaraan statistik dan sistem informasi
pertanian.
j. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri
Pada akhir-akhir ini perdebatan mengenai terjadinya
perbedaan data komoditas pertanian kembali mencuat.
Terlebih data komoditas padi/beras, mulai dari data luas lahan,
data produktivitas, sampai dengan data konsumsi per kapita.
Seiring dengan hal tersebut Pusdatin sebagai penyedia data
statistik pertanian yang akurat harus dapat menggambarkan
kondisi pertanian yang ada, dan untuk mewujudkan dan
memberikan data-data yang valid sangat diperlukan adanya
dukungan teknologi informasi yang handal. Data statistik yang
akurat, tepat waktu, kontinyu dan obyektif sangat diperlukan
dalam seluruh tahapan pembangunan baik pembangunan
pertanian khususnya maupun pembangunan pada umumnya.
Pusat Data dan Informasi Pertanian yang mempunyai tugas
pokok fungsinya melaksanakan pembinaan sistem informasi
pertanian serta pelayanan informasi pertanian dalam
mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis.
Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut baik pelaksanaan
kegiatan dibidang statistik dan sistem informasi sangat
diperlukan informasi baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama statistik dan
sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan
internasional.
Kegiatan kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian
dengan lembaga nasional dan internasional adalah untuk
meningkatkan kemampuan (capacity building), memperluas
jaringan di bidang statistik dan informasi pertanian serta
memperoleh informasi berhubungan dengan statistik dan
informasi pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
100
Tujuan
1. Melakukan kerjasama perstatistikan dengan lembaga-
lembaga terkait baik dalam negeri maupun luar negeri
2. Mengikuti perkembangan metodologi statistik dan teknologi
informasi pertanian baik di dalam maupun diluar negeri
Sasaran Meningkatnya kemampuan serta bertambah luasnya jaringan
kerja dalam bidang teknologi dan informasi pertanian serta
diperolehnya informasi perstatistikan dan sistem informasi baik
nasional maupun internasional. Output
Laporan Kunjungan dalam dan Luar Negeri
Kendala
1. Kebijakan dari pimpinan untuk melaksanakan kunjungan ke
Luar Negeri, sehingga tidak teralisasi secara maksimal
2. Peserta Undangan ke luar negeri dibiayai oleh
penyelenggara
Saran/Tindak lanjut:
Informasi perstatistikan dan sistem informasi dari luar negeri perlu
k. laporan Penyempurnaan Renstra Pusdatin 2010 - 2014
Setiap unit kerja suatu instansi termasuk Pusat Data dan Informasi
Pertanian, mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dalam kurun waktu 5 tahun yang disebut Rencana
Strategis (Renstra).
Renstra menggambarkan Rencana kegiatan Pusat Data dan
Informasi Pertanian 5 tahun kedepan
Rencana strategis yang disusun oleh Pusat Data dan Informasi
Pertanian harus mengacu pada renstra Sekretariat Jenderal,
dan renstra sekretariat Jenderal mengacu pada renstra
Kementerian Pertanian.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
101
Untuk itu diperlukan kegiatan penyusunan Renstra. Isi dari
Renstra adalah kegiatan pusdatin selama 5 tahun yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi pusdatin.
Di Tahun anggaran 2010, sudah disusun Renstra Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 – 2014, namun seiring
dengan perubahan struktur organisasi, berubah pula kebijakan
dan rencana kegiatan yang akan dilakukan, serta perubaha-
perubahan mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal dan
Renstra Kementerian Pertanian 2010 – 2014.
Maka untuk tahun 2011 perlu dilakukan penyempurnaan renstra
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Tujuan dan sasaran
1. Tersusunnya (renstra) selama 5 tahun yaitu 2010– 2014 disesuaikan
dengan tupoksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dan
mengacu pada renstra sekretariat Jenderal dan Kementerian
Pertanian
2. Menjadi acuan untuk perencanaan kegiatan pada anggaran
tahun berikutnya selama 5 tahun anggaran
Output Renstra Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2010 -2014
yang sesuai dengan tupoksi, tujuan dan sasaran, misi serta visi
Kendala
Koordinasi dengan bidang lingkup Pusat Data dan Sistem
informasi Pertanian tidak sesuai jadwal dikarenakan jadwal
bidang yang padat
Saran/Tindaklanjut:
Perlu koordinasi untuk penyempurnaan renstra Pusdatin
sehingga perencanaan 5 tahun dapat
8. Alat Pengolah Data dan Multimedia
Saat ini, pengolahan data harus dilakukan secara cepat dan
berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
propinsi hingga pusat. Kondisi seperti ini berpengaruh pada
ketepatan waktu penyajian data, sehingga data yang tersedia
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
102
menjadi tidak lengkap dan akhirnya menjadi kurang bermakna.
Kendala lain yang sering dijumpai yaitu adanya sarana yang
kurang memadai, sehingga data yang disajikan akurasinya rendah.
Dalam rangka mendukung kelancaran pengiriman data serta agar
dapat memberikan informasi , maka perlu didukung alat pengolah
data guna mendukung teknologi informasi pertanian khususnya
Kementerian Pertanian baik ditingkat Pusat maupun daerah
Penambahan alat pengolah data yaitu data center dan DRC dari
revisi output 02 yaitu kegiatan Pengembangan LKM PUAP
Tujuan
Menyediakan alat pengolah data dalam rangka pengolahan data
serta untuk meningkatkan arus informasi maupun untuk
meningkatkan pengembangan sistem informasi di Kementerian
Pertanian
Sasaran
Tersedianya alat pengolah data, software pendukung teknologi
informasi di bidang pertanian
Output
1. 11 Komputer Dell Studio One
2. 1 Komputer Extron D.54Q-SF
3. 3 Komputer Lenovo A 300-897
4. 2 Notebook
5. 2 Scaner
6. 10 Printer
7. DRC
8. DC
9. Kendaraan roda 4
Pusdatin dalam topoksi nya yaitu melaksanakan pembinaan,
pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data
dan informasi pertanian. Untuk kelancaran tupoksi diperlukan
sarana dan prasarana, salah satunya kendaraan roda 4.
Pada tahun 2011 telah dilakukan penghapusan kendaraan roda 4
sejumlah 3 unit. 1 unit sudah diadakan pada tahun 2010. Masih
kekurangan 2 unit untuk mengganti kendaraan yang telah
dihapuskan.
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
103
Tujuan
Menyediakan 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional
Sasaran
Tersedianya 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional
Output
2 unit kendaraan roda 4
Outcome
Tugas pokok fungsi Pusdatin terselenggara dengan lancar
10. Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan Meubelair
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap
pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan sistem
administrasi perkantoran. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan
kemampuan sumberdaya manusia agar penerapan
manajemen moderen dapat dilaksanakan sesuai yang
diharapkan. Untuk mendukung kegiatan tersebut Pusat Data
dan Sistem informasi pertanian melengkapi sarana perkantoran
yang diharapkan dapat menunjang kinerja dalam rangka
pencapaian tujuan dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan
sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang.
Tujuan dan sasaran
Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan adalah penambahan
sarana perkantoran berupa beberapa jenis barang
Output
9 unit Kursi kerja sekretaris
71 unit Filling kabinet 2 laci
2 unit Meja kerja
2. Pengadaan AC
Salah satu tugas pokok fungsi, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem
informasi pertanian antara lain untuk menunjang pelaksanaan
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
104
kegiatan sebagai pusat data perlu sarana dan prasarana salah
satunya pengadaan AC.
Tujuan dan sasaran
Penambahan sarana parsarana berupa AC
Output
4 unit AC
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2011
105
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan Realisasi Anggaran sampai akhir bulan Desember 2011 maka
anggaran yang telah direalisasikan menurut jenis belanja adalah sebagai
berikut :
- Belanja Pegawai dari anggaran Rp. 5.851.285.000,- telah
terealisasi Rp. 5.508.153.060 ,- atau sebesar 94,14 %
- Belanja Barang dari anggaran Rp.27.492.629.000,- telah terealisasi
sebesar Rp. 24.481.069.518,- atau sebesar 89,04 %.
- Belanja Modal dari anggaran Rp. 5.767.296.000,- terealisasi Rp.
5.087.768.350,- atau sebesar 88,22 %
Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2011
ini merupakan gambaran umum kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian sampai dengan akhir tahun 2011. Sedangkan laporan
kegiatan secara lengkap disajikan pada laporan akhir di masing-masing
kegiatan.
Demikian laporan Tahunan Pusdatin tahun 2011 ini dibuat, semoga
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.