02-PENDAHULUAN pemeriksaan bakteri

download 02-PENDAHULUAN pemeriksaan bakteri

of 4

description

pemeriksaan bakteri

Transcript of 02-PENDAHULUAN pemeriksaan bakteri

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTujuan dari pewarnaan mikroorganisme adalah untuk mempermudah pengamatan bentuk mikroorganisme (khususnya bakteri), memperjelas ukuran jazad, dapat mengamati struktur luar dan dalam sel mikroba, dan dapat melihat reaksi jazad terhadap warna sehingga sifat kimia dan fisik dari jazad dapat diketahui. Pewarnaan bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain : pewarna langsung dengan pewarna basa, pewarnaan negative atau pewarnaan tidak langsung, pewarnaan gram, dan pewarnaan endospora (Ramona dkk,. 2007).Didalam pewarnaan bakteri ada istilah yang disebut dengan kromofor yaitu garam-garam yang tersusun atas ion positif dan negatif, yang salah satunya berwarna. Bila kromofor berada pada ion positif disebut sebagai pewarna basa dan bila kromofor berada pada ion negatif disebut sebagai pewarna asam. Yang termasuk pewarna basa adalah kristal violet, metilen biru, malakit hijau, dan safranin. Prosedur pewarnaan dimana sel bakteri yang tidak berwarna diamati dengan latar belakang pewarna negatif disebut pewarnaan negatif (Pratiwi, 2008).Salah satu pewarnaan diferensial yang paling luas digunakan untuk bakteri adalah pewarnaan gram.Dengan pewarnaan ini kelompok bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok bakteri Gram positif yang berwarna ungu dan bakteri Gram negatif yang berwarna merah. Prinsip dasar pewarnaan gram adalah pewarnaan dengan pewarna dasar, fiksasi warna, penghapusan warna, dan pewarnaan kembali dengan pewarna pembanding (Ramona dkk., 2007).

1.2 Tujuan1.2.1 Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam pewarnaan sel bakteri1.2.2 Mengetahui pengaruh pewarnaan terhadap bakteri1.2.3 Mengetahui bentuk sel bakteri setelah dilakukan pewarnaan

II. HASIL DAN PEMBAHASAN2.1 HasilHasil terlampir.2.2 PembahasanPewarnaan terhadap bakteri yang telah diisolasi dari 6 sampel dilakukan dengan pewarnaan langsung (pewarnaan basa) dan pewarnaan tak langsung (pewarnaan asam), serta pewarnaan gram. Adapun sampel bakteri yang digunakan yaitu bakteri Klebsiella, E. coli, Basillus, Stophylococcus, Pseudomonos, dan EnterococcusBakteri yang ditemukan setelah dilakukan proses percobaan terdapat bakteri bentuk batang/basil serta bentuk bulat/cocus. Adapun bakteri bentuk batang/basil ditemukan pada bakteri-bakteri Klebsiella, E. coli, Basillus, Pseudomonos, sedangkan untuk bakteri bentuk bulat/coccus ditemukan pada bakteri Stophylococcus, dan Enterococcus. Pada pewarnaan langsung bakteri-bakteri bentuk batang atau basil menunjukkan warna bakteri menjadi berwarna ungu. Bakteri yang ditemukan pada pewarnaan langsung berwarna ungu yang merupakan warna dari pewarna meteline blue yang digunakan bakteri dapat terwarnai oleh pewarna basa disebabkan sitoplasma bakteri kaya akan asam amino dan mengandung muatan negatif seperti kelompok fosfat, sifat ini yang bereaksi dengan zat warna bermuatan positif (Jawetz et al., 2005). Namun pada pewarnaan bakteri secara tidak langsung diperoleh bentuk bakteri yang hampir sama menyerupai bentuk bakteri pada pewarnaan langsung. Bakteri yang ditemukan pada pewarnaan tak langsung tidak berwarna, hal ini disebabkan karena dinding sel bakteri yang negatif bertemu dengan ion negatif dari zat warna, maka warna tidak akan diserap oleh sel tetapi mewarnai lingkungan luar sel saja. Sehingga bakteri yang tidak dapat diwarnai pada selnya tetap dapat di lihat pertumbuhannya dengan membedakan warna didalam sel dengan warna di luar sel bakteri tersebut (Entjang, 2003).Kemudian pada percobaan pewarnaan bakteri dengan menggunakan pewarnaan gram, diperoleh bakteri Klebsiella berwarna ungu, sedangkan bakteri yang lainnya berwarna merah. Dimana menunjukkan bakteri Klebsiella termasuk golongan bakteri gram negatif. Warna merah yang timbul karena bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga ikatan antara kristal violet - iodine (yang dalam praktikum ini meteline blue - iodine) dengan lapisan peptidoglikan lebih sedikit terjadi dan bakteri lebih dominan terwarnai oleh pewarna safranin yang berwarna merah. Hal ini sesuai pustaka yang menyebutkan E. coli merupakan salah satu spesies utama bakteri gram negatif (Vogt dan Dippold, 2005).Sedangkan warna ungu yang timbul karena bakteri gram positif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal dan kandungan lipidnya rendah sehingga akan mengikat lebih banyak kompleks zat warna sehingga warnanya menjadi ungu (Alcamo, 1996). Hal ini sesuai pustaka yang menyebutkan Enterococcus merupakan bakteri gram positif yang berbentuk dua bulatan menempel (diplococcus) (Gilmore et al., 2002).

IV. KESIMPULAN4.1 Metode-metode dalam pewarnaan sel bakteri adalah pewarnaan langsung, pewarnaan tidak langsung, pewarnaan gram dan pewarnaan endospora. Namun pada praktikum kali ini tidak dilakukan pewarnaan endospora.4.2 Pada pewarnaan langsung bagian yang terwarnai adalah sel bakteri sehingga bagian dalam dari sel bakteri dapat teramati, pada pewarnaan tidak langsung yang terwarnai adalah lingkungan sekitar sel sehingga hanya dapat mengamati bentuk dan ukuran bakteri.4.3 Bakteri setelah dilakukan pewarnaan memiliki bentuk Batang/basil dan Bulat/cocus.

V. DAFTAR PUSTAKA

Alcamo, I.E.. 1996. Fundamental of Microbiology, 5th Edition. New York: Addison Wesly Longman, Inc.Entjang, I.. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan. Bandung: Citra Aditya Bakti.Gilmore, M. S.,et al.. 2002.The Enterococci: Pathogenesis, Molecular Biology, and Antibiotic Resistance. Washington D.C.: ASM Press.Jawetz, E., J. L. Melnick, dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Pratiwi, Silvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.Ramona, Y., R. Kawuri, dan I.B.G Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Program Studi Farmasi. Bukit Jimbaran : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi F. MIPA UNUD. Vogt, R. L., dan Dippold L.. 2005.Escherichia coli O157:H7Outbreak Associated with Consumption of Ground Beef.Public Health Rep120(2): 1748.