6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

60
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN DEWASA AWAL

description

6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Transcript of 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Page 1: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN DEWASA AWAL

Page 2: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi

dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

satunya adalah belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu

menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat

membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengatasi

masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga sebagai tempat

untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak. Salah satu aspek

penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga

merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak

memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga. Tujuan utama dari

keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung semua harpan-harapan dan

kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai taraf tertentu

hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu

dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi,

dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan

dan harapan dari semua individu yang ada dalam unit keluarga.

Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai dengan

anak pertama meninggalkan tumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,

ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat dan agak

panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada dalam rumah atau

berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah setelah

tamat dati SMA dan perguruna tinggi. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak

persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas

perkembangan menjadi penting ketika sebuah keluarga tersebut berubaah dari

sebuah rumah tangga dengan anak-anak ke sebuah rumah tangga yang hanya

terdiri dari sepasang suami dan istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi

keluarga menjadi sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-

Page 3: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

anak yang dewasa ke dalam kehidupan yang sendiri (duvall, 1977). Selama tahap

ini pasangan tersebut mengambil peran kakek-nenek perubahan lainnya dalam

peran maupun dalam citra diri mereka.

B.       Tujuan Penulisan

1.         Tujuan Penulisan Umum

Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dengan

tahap anak usia dewasa awal.

2.         Tujuan Penulisan Khusus

a.         Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga secara umumnya.

b.        Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga dengan tahap anak

usia dewasa awal.

c.         Mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan

keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal.

C.       Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode  deskriptif yaitu

dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perpustakaan

dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dari dosen pembimbing.

D.      Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan : Terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode

Penulisan, Sistematika Penulisan, Daftar Pustaka

BAB II Tinjauan Teoritis : Terdiri dari Konsep Dasar Keperawatan Keluarga,

Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal dan Asuhan

Keperawatan Teoritis Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal.

BAB III Asuhan Keperawatan :

Page 4: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.      Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

1.         Pengertian

Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini

bergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam

mendefinisikan. Ada beberapa pengertian keluarga yang perlu diketahui, antara

lain adalah ( Setiadi, 2008, hal 2 ) :

a.         Bussard dan Ball ( 1966 )

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya

dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,

berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan

kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi

hubungan anak dan lingkungannya.

b.        WHO ( 1969 )

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui

pertalian darah, adopsi dan perkawinan.

c.         Duval ( 1972 )

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan memepertahankan

budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan

sosial dari tiap anggota keluarga.

d.        Helvie ( 1981 )

Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga

dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.

e.         Depkes RI ( 1988 )

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah

satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

f.         Bailon dan Maglaya ( 1989 )

Page 5: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan

darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan

lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

g.        UU No. 10 Tahun 1992

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri

atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

h.        Sayekti ( 1994 )

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan

antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang

perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri

atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat kelompok simpulkan secara

umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada :

a.         Ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)

b.        Hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)

c.         Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)

d.        Ada peran masing-masing anggota keluarga

e.         Ikatan emosional

2.         Ciri-Ciri Keluarga

a.         Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton (dalam Setiadi, 2008 hal. 3)

1)        Keluarga merupakan hubungan perkawinan

2)        Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.

3)        Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama ( Nomen Clatur ) termasuk

perhitungan garis keturunan

4)        Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya

berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan

anak.

5)        Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

b.        Ciri Keluarga Indonesia

Page 6: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

1)        Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.

2)        Dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan ketimuran.

3)        Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secsara

musyawarah.

3.         Tipe Keluarga

Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang

mengelompokkan menurut Setiadi, 2008 hal. 4:

a.         Secara tradisional

Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1)        Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,

ibu dan anak yang diperoleh dari keturunanya atau adopsi atau keduanya.

2)        Keluarga besar ( Extended Family ) adalah keluarga inti ditambah anggota

keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek, paman-

bibi )

b.        Secara modern

Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme maka

pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah :

1)        Tradisional Nuclear

Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh

sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat

bekerja diluar rumah.

2)        Reconsituted Nuclear

Pembentukkan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali

suami/istri, tinggal dalam pembentukkan satu rumah dengan anak-anaknya, baik

itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,

satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.

3)        Nidle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah,

anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir.

4)      Dyadic Nuclear

Page 7: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya

atau salah satu bekerja diluar rumah.

5)        Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasanganya dan anak-

anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.

6)        Dual Carrier

Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.

7)        Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.

Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

8)        Single Adult

Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk

menikah.

9)        Three Generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

10)    Institusional

Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti-panti.

11)    Comunal

Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-

anaknya dan bersama-sama dalam persedian fasilitas.

12)    Group Marriage

Satu perumahan terdiri dari orangtua dan keturunanya didalam satu kesatuan

keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah

orangtua dari anak-anak.

13)    Unmarried Parent and Child

Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dihendaki, anaknya diadopsi.

14)    Cohibing Coiple

Dua orangtua atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.

15)    Gay and Lesbian Family

Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

Page 8: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Gambaran tentang bentuk keluarga diatas ini melukiskan banyaknya bentuk

struktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga

harus dipahami dalam konteksnya, label dan jenisnya hanya berfungsi hanya

sebagai referensi bagi penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja.

Dan setiap upaya perlu memperhatikan keunikan dari setiap keluarga. Untuk itu

kalangan profesionalis dalam bidang kesehatan untuk melayani keluarga harus

bersifat toleren dan sensitif terhadap perbedaan gaya hidup keluarga ( Setiadi,

2008, hal 4, 5, 6 ).

4.         Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi

keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-macam menurut

Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :

a.         Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b.        Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.

c.         Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara istri.

d.        Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara suami.

e.         Keluarga kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan

dengan suamti atau istri.

5.         Fungsi Pokok keluarga

Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi

keluarga adalah sebagai berikut :

Page 9: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

a.         Fungsi afektif

Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk

mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.

b.        Fungsi sosialisasi

Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial

sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar

rumah.

c.         Fungsi reproduksi

Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d.        Fungsi ekonomi

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan

tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e.         Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan

Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar

tetap memiliki produktivitas tinggi.

Sedangkan menurut Effendy, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 11 ada tiga fungsi

pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, sebagai berikut :

a.         Asih

Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota

keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia

dan kebutuhannya.

b.        Asuh

Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya

selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat

baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

c.         Asah

Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa

yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industriliasi, fungsi

keluarga dikembangkan menjadi :

Page 10: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

a.         Fungsi Biologis

1)        Untuk meneruskan keturunan

2)        Memelihara dan membesarkan anak

3)        Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4)        Memelihara dan merawat anggota keluarga

b.        Fungsi Psikologis

1)        Memberikan kasih sayang dan rasa aman

2)        Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

3)        Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

4)        Memberikan identitas keluarga

c.         Fungsi Sosialisasi

1)        Membina sosialisasi pada anak

2)        Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan

anak

3)        Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d.        Fungsi Ekonomi

1)        Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

2)        Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

3)        Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan

datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e.         Fungsi Pendidikan

1)        Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya

2)        Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam

memenuhi perananya sebagai orang dewasa

3)        Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

6.         Peran Perawat Keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan

pada keluarga sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat. Fungsi

Page 11: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara

meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan

kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004, hal 11).

Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah

sebagai berikut (Suprajitno, 2004, hal 11) :

a.         Pendidik

Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :

1)        Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.

2)        Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga

b.         Koordinator

Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat

dicapai. Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi

dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan

c.         Pelaksanaan

Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga

dengan menggunakan metode keperawatan.

d.        Pengawas kesehatan

Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur

untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.

e.         Konsultan

Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan

perawat dan klien harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam

menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.

f.          Kolaborasi

Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota

tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.

g.         Fasilisator

Page 12: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial

ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti

rujukan dan penggunaan dana sehat.

h.         Penemu kasus

Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga

menghindari dari ledakan kasus atau wabah.

i.           Modifikasi lingkungan

Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun

masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.

B.       Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal

1.         Pengertian

Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada saat

anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari

jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap

tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi

kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri.

Keluarga mempersipakan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri

dan tetap membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak,

dkk 2006).

2.         Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal

Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini

adalah :

a.         Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b.        Mempertahankan keintiman pasangan

c.         Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

d.        Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak

e.         Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga

f.         Berperan suami/istri kakek/nenek

g.        Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anak

Page 13: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985

tugas perkemabangan keluarga meliputi:

a.         Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang

didapatkan melalui perkawinan anak-anak

b.        Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan

perkawinan.

c.         Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri

3.         Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda

a.         Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu ditingkatkan.

b.        Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.

c.         Masalah perawatan orang tua lanjut usia.

d.        Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan situasi fisik

(kolestrol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah tinggi).

e.         Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan minum

alkohol, merokok, makan dan lain-lain.

4.         Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda

Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda

dengan orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri,

masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan

munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti

kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi

remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan

wanita umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok

yang lama dan praktek diet semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi

kesehatan dan “gaya hidup sehat” menjadi lebih penting bagi anggota keluarga

yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut Ali, 1999 hal. 48

a.         Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.

b.        Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.

c.         Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya

menanggulanginnya.

Page 14: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. S DAN NY. L DENGAN

TAHAP ANAK USIA DEWASA AWAL

A.      INDENTITAS UMUM KELUARGA

1.         INDENTITAS KEPALA KELUARGA

Nama : Tn. S

Umur : 49 tahun

Agama: Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMK

Perkerjaan : Polri

Alamat: Jln. Ya’m Sabran Komp.Villa Elektrik Permai No D1.61

No. Telpon :

2.      KOMPOSISI KELUARGA

No Nama L/P Umur Hub.

Klg

Perkerjaan Pendidikan

1 Tn. S L 49 Suami Polri SMK

2 Ny. L P 45 Istri BUMN S1

3 An. N P 19 Anak Mahasiswa SMA

4 An. I L 14 Anak Pelajar SD

3.         GENOGRAM

Ket :

Perempuan

Laki – laki

Hubungan perkawinan dan satu rumah

4.         TYPE KELUARGA

a.         Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”

Page 15: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

b.        Masalah Yang terjadi dg type tersebut : masalah hubungan komunikasi dan

interasksi antara orang tua dan anak dewasa awal, bingung dalam tugas

perkembangan keluarga saat ini

5.         SUKU BANGSA

a.         Asal Suku Bangsa : Tn. S berasala dari suku Jawa dan Ny. L berasal dari suku

Melayu. Keduanya tidak mempunyai masalah dengan perbeadaan suku.

b.        Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan : Tidak ada

6.         AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI

KESEHATAN

Agama Tn. S adalah Islam, begitu pula dengan Ny.L. Tn. S dan Ny. L selalu

berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah

kecuali jika Tn. S dan Ny. L sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-

sendiri di tempat kerja.

7.         STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

a.         Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan Ny. L

1)        Penghasilan Tn. S : Rp. 3.000.000,00

2)        Penghasilan Ny .L: Rp. 5.000.000,00

b.        Upaya lain : tidak ada

c.         Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : Mobil 1 buah, motor

4 buah, dan perabotan rumah tangga lengkap

d.        Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang di keluarkan keluarga

dalam seyiap bulannya sekitar Rp. 3.000.000,00 – 4.000.000,00

8.         AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Setiap liburan keluarga pergi liburan ke luar kota, dan biasanya akhir pekan

olahraga.

B.       RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1.         Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. S dan Ny. L berada pada

tahap perkembangan keluarga anak usia dewasa awal

2.         Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini

keluarga Tn. S dan Ny. L sebagai keluarga yang dalam tahap dengan

perkembangan anak dewasa awal.. Menurut Tn. S saat ini dia dengan istrinya

Page 16: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

berusaha untuk lebih membina hubungan dengan keluarga keluarganya, teman

dan masyarakat sekitar. Menurut Tn.S pula bahwa dirinya dan istrinya saat ini

hanya berfokus mencari uang untuk membiayai kuliah maupun sekolah anak-

anaknya . Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. L tinggal dirumah sendiri.

3.         Riwayat kesehatan keluarga inti

a           Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk

karena hubungan pacaran di antara keduanya.

Ny. L : Menurut Ny. F pernah mengalami kanker payudara tetapi sudah di operasi dan masih

sering melakukan check up.

Tn. S : Menurutnya Tn S dirinya pernah menderita usus buntu tetapi sudah di operasi, dan

sekarang yang masih sering di alami adalah gastritis.

An. N : An. N sampai saat ini tidak ada penyakit yang di derita, dan An. N juga jarang

sakit.

An. I : An. I tidak punya riwayat penyakit berbahaya dan jarang sakit.

b          Riwayat penyakit keturunan

Menurut Ny. L, keluarga pernah mengalami penyakit yang berbahaya dan

pernah di rawat di rumah sakit. Dan tidak punya riwayat penyakit keturunan

sebelumnya.

c           Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan

kesehatan

Imunisasi

( Bcg/polio

/DPT/HB/

campak

Masala

h

keseha

tan

Tindakan yang

telah dilakukan

1 Tn. S 75

kg

49

         Tn. S

mengatakan

bahwa biasanya

dia merasa

lelah dan lesu

pada saat

setelah

- - Berobat ke

praktik dokter

Page 17: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

berkerja,

         Tn. S

mengatakan

bahwa dia

merokok

         Dia

merokok dalam

sehari dulunya

1 bungkus

dalam 2 hari

dan sekarang

sudah mulai

berkurang.

         Tn. A

mengatakan

sudah merokok

sejak selesai

menempuh

pendidikan

kepolisian

         Pada saat

dikaji Tn. A

tampak

merokok

2 Ny. L 55

kg

46 Ny. S

mengatakan

bahwa dia

pernah

mengalami

kanker

payudara tapi

- - Berobat ke

praktik dokter

Page 18: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

sudah

melakukan

operasi dan

masih sering

melakukan

check up

3 An. N 70

kg

19 Sering

mengalami

batuk pilek

- - Berobat ke

praktik dokter

4 An. I 14 Sering

mengalami

demam

- - Berobat ke

praktik dokter

d          Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. S jika

keluarganya sakit biasanya berobat ke praktik dokter

e           Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ny. L : Ny. L pernah mengalami kanker payudara dan sudah di operasi

Tn. S : Tn.S pernah mengalami usus buntu tetapi juga sudah di operasi

C.       PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1.         Karakteristik rumah

a.         Luas rumah : 25 x 20 meter

b.        Type rumah : permanen

c.         Kepemilikan : pribadi

d.        Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 5 buah kamar tidur, ruang tamu 1 buah, ruang

makan, dapur 1 buah, kamar mandi dan toilet masing masing 1 buah,

e.         Ventilasi/jendela : Ada 14 ventilasi yang terdapat di dalam rumah

f.         Pemanfaatan ruangan ruangan di gunakan sebagaimana fungsi dari ruangan

tersebut

g.        Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 10 meter dari rumah

Page 19: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

h.        Sumber air minum : air galon

i.          Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi

j.          Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 1 km

k.        Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena

setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk

membersihkan lingkungan

l.          Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny. L dan Tn. S tinggal dirumah

sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status

kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas rumah kurang lebih 500 m2. Lantai rumah

menggunakan porselen. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada

ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena

jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika

ada orang di rumah. Menurut Ny. L karena mereka sering keluar kerja sampai sore

jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan listrik dan

kadang dipergunakan juga untuk siang hari karena dalam ruangan tampak gelap.

Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat ventilasi

yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah baik.

m.      Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang agak sempit dan

ditanami bunga-bunga . Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga

memanfaatkan air ledeng dengan pompa listrik untuk sumber air bersih. Keluarga

memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke tempat saluran

pembuangan melalui pipa paralon. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis

leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah

dengan jarak lebih dari 10 m dari rumah. Kebersihan kamar mandi dan jamban

cukup.

2.         Karakteristik tetangga dan komunitas RW

a.         Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT.

b.        Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus

lapor RT / RW

c.         Budaya : budaya yang mayoritas merata.

Page 20: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

3.         Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. L selama ini keluarganya tinggal di

rumah ini sejak mereka menikah.

4.         Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. L

dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya terdapat perkumpulan atau

pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul di waktu-waktu tertentu

seperti lebaran atau seperti acara pernikahann semua keluarga berkumpul.

Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik dan di

wilayahnya sudah menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. L dan

Tn. S sendiri sudah banyak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar rumah.

5.         System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota

keluarga yang sakit, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup

baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.

6.         Denah rumah Tn. S dan Ny. L

R. Tamu

R. Keluarga

Kamar tidur I

Kamar tidur II

Kamar tidur utama

R. Makan

Dapur

WC

Garasi

Ruang Sholat

Balkon depan

Ruang TV atas

Kamar tidur atas I

Kamar tidur atas II

LANTAI 1

LANTAI2

Page 21: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

D.      STRUKTUR KELUARGA

1.         Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. L dalam keluarganya

berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.

2.         Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. S dan

Ny. L selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-

perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah

3.         Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga

Ny. L, Tn. S sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk

keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi

dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan

semua keperluan suaminya dan anak-anaknya di rumah

4.         Nilai dan norma keluarga :: sebagai umat islam keluarga memiliki nilai-nilai

dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap

isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena

siang hari suaminya kerja sampai sore.

E.       FUNGSI KELUARGA

1.         Fungsi Afektif : Menurut An.N kasih sayang orang tuanya lebih kepada

adiknya sehingga antara An. N dan orang tua jarang berkomunikasi secara

langsung.

2.         Fungsi sosialisasi : hubungan keluarga dengan masyarakat cukup baik, dan

hubungan dengan anggota keluarganya kurang baik terutama dengan anggota

keluarga dari ibu

3.         Fungsi perawatan kesehatan

a.         Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga

(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap

masalah) : Menurut Ny. L di dalam keluarganya mengetahui penyakit yang

diderita oleh dirinya maupun anggota keluarga yang lain.

b.        Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang

sedang dialami : Ny. L sudah melakukan pengobata berbagai cara, Tn. S selalu

kedokter jika mengalami masalah kesehatannya begitu juga pada Anaknya

Page 22: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

c.         Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang

mengalami masalah kesehatan : Ke dokter prakter keluarga.

d.        Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah

kesehatan : Menurut keluarga menjalankan perintah dokter, mengkonsumsi obat

yang sudah diberikan,makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu

dalam menjaga kesehatan.

4.         Fungsi reproduksi

a.         Perencanaan jumlah anak : 2 anak lebih baik

b.        Akseptor : ya.

5.         Keterangan lain : Saat ini Ny. L menggunakan alat kontrasepsi spiral. Dan

tidak merencanakan utntuk memiliki anak lagi

6.         Fungsi ekonomi

Ny. L mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S dan Ny. L

tersebut.

F.        STRESS DAN KOPING KELUARGA

1.         Stressor jangka pendek : Menurut Ny. L stressor pada dirinya yaitu pada

pekerjaan di kantornya. Sedangkan Tn. S stressor jangka pendeknya yaitu

permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaannya.

2.         Sressor jangka panjang : Menurut Tn. S dan An. N stressor jangka panjangnya

yaitu kondisi kesehatan Ny. L yang selalu di khawatirkan

3.         Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan

dengan diskusi. Tetapi berbeda dengan An. N jarang mendiskusikan masalahnya

kepada keluarga

4.         Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. L banyak konsultasi

kerjaanya kepada suaminya,begitu juga Tn. S. Mengenai kesehatan Ny. L,

bersama Tn. S berkonsultasi pada dokter spesialis

5.         Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada

Page 23: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

G.      KEADAAAN GIZI KELUARGA

Pemenuhan gizi : biasanya Ny L selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta

tidak mengkonsumsi makanan yang berpengawet

Upaya lain : -

H.      HARAPAN KELUARGA

1.         Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang di alami Ny. L

bisa sembuh

2.         Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan

yang datang ke rumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas kesehatan

bisa memberikan pengetahuan kepada keluarganya dengan penyuluhan-

penyuluhan seperti saat ini.

I.         PEMERIKSAAN FISIK

NoPemeriksaan

Fisik

Nama Anggota Keluarga

Tn. S Ny. L An. N An. I

1 Keadaan Umum

BB

TB

75 kg

170 cm

55 kg

162 cm

70 kg

160 cm

55 kg

160 cm

2 Kepala :

Rambut

Mata

Hidung

lurus, hitam,

dan bersih

konjungtiva

baik,

penglihatan

kurang baik,

Tn. S

menggunakan

kacamata

silinder

Lurus, hitam,

halus dan

bersih

Konjungtiva

baik, sclera

bersih,

penglihatan

kurang baik,

menggunakan

kacamata

minus

Lurus, hitam,

tebal dan bersih

Komjumgtiva

baik, sclera

bersih,

penglihatan baik

sinusitis (-),

polip (-),

Lurus, hitam,

bersih

Konjungtiva baik,

sclera bersih

sinusitis (-),

polip (-),

Page 24: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Mulut

Telinga

sinusitis (-),

polip (-),

penciuman

baik

mulut bersih,

mukosa

lembab, lidah

bersih, gigi

cukup.

Pendengaran

baik, serumen

(-)

sinusitis (-),

polip (-),

penciuman

baik

mulut bersih,

mukosa

lembab, lidah

bersih, gigi

cukup.

Pendengaran

baik, serumen

(-)

penciuman baik

mulut bersih,

mukosa lembab,

lidah bersih, gigi

cukup.

Pendengaran

baik, serumen (-)

penciuman baik

mulut bersih,

mukosa lembab,

lidah bersih, gigi

cukup.

Pendengaran baik,

serumen (-)

3 Leher

JVP

Kelenjar Tiroid

Tidak ada

pembesaran

vena jugularis

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembesaran

vena jugularis

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembesaran vena

jugularis

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembesaran vena

jugularis

Tidak ada

pembengkakan

4 Dada

Mamae

      Inspeksi

      Palpasi

Tidak ada

pembengkakan

,simetris

antara kiri dan

kanan

Tidak ada

pembengkakan

Perubahan

bentuk mamae

pasca operasi

pada bagian

kiri dan kanan

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan,si

metris antara kiri

dan kanan

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan,si

metris antara kiri

dan kanan

Tidak ada

pembengkakan

Page 25: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

Paru

      Inspeksi

      Palpasi

      Perkusi

      Auskultasi

Jantung

      Palpasi

Saat bernafas

tidak

menggunakan

otot bantuan

pernafasan.

Pengembanga

n paru

simetris.

Tidak ada

bengkak,

fremitus

normal. RR

22x/menit

Tidak ada

penimbunan

cairan, dan

tidak ada

pembesaran

paru.

Bunyi nafas

normal, tidak

terdengar

pasca operasi

Saat bernafas

tidak

menggunakan

otot bantuan

pernafasan.

Pengembangan

paru simetris.

Tidak ada

bengkak,

fremitus

normal. RR

20x/menit

Tidak ada

penimbunan

cairan, dan

tidak ada

pembesaran

paru.

Bunyi nafas

normal, tidak

terdengar suara

ronchi maupun

Saat bernafas

tidak

menggunakan

otot bantuan

pernafasan.

Pengembangan

paru simetris.

Tidak ada

bengkak, fremitus

normal. RR

24x/menit

Tidak ada

penimbunan

cairan, dan tidak

ada pembesaran

paru.

Bunyi nafas

normal, tidak

terdengar suara

ronchi maupun

mengi.

Ictus cordis

normal yaitu ics 5

dan 6

Saat bernafas

tidak

menggunakan otot

bantuan

pernafasan.

Pengembangan

paru simetris.

Tidak ada

bengkak, fremitus

normal. RR

25x/menit

Tidak ada

penimbunan

cairan, dan tidak

ada pembesaran

paru.

Bunyi nafas

normal, tidak

terdengar suara

ronchi maupun

mengi.

Ictus cordis

normal yaitu ics 5

dan 6

Page 26: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

      Perkusi

      Auskultasi

suara ronchi

maupun

mengi.

Ictus cordis

normal yaitu

ics 5 dan 6

Letak normal

ics 2 dan 3 –

5dan 6

Irama teratur,

suara

tambahan

tidak ada

TD : 120/90

mmHg

mengi.

Ictus cordis

normal yaitu

ics 5 dan 6

Letak normal

ics 2 dan 3 –

5dan 6

Irama teratur,

sura tambahan

tidak ada

TD : 110/80

mmHg

Letak normal ics

2 dan 3 – 5dan 6

Irama teratur, sura

tambahan tidak

ada

TD : 110/80

mmHg

Letak normal ics 2

dan 3 – 5dan 6

Irama teratur, sura

tambahan tidak

ada

TD : 110/80

mmHg

5 Abdomen

      Inspeksi

      Palpasi

Simetris,

warna normal,

asites (-), ada

bekas luka

pasca operasi

usus buntu.

Tidak ada

nyeri tekan,

dan tidak ada

Simetris,

warna normal,

asites (-).

Tidak ada

nyeri tekan,

dan tidak ada

Simetris, warna

normal, asites (-).

Tidak ada nyeri

tekan, dan tidak

ada benjolan.

Simetris, warna

normal, asites (-).

Tidak ada nyeri

tekan, dan tidak

ada benjolan.

Page 27: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

      Auskultasi

      Perkusi

benjolan.

Bising usus

(+)

Organ pada

abdomen

normal.

benjolan.

Bising usus (+)

Organ pada

abdomen

normal.

Bising usus (+)

Organ pada

abdomen normal.

Bising usus (+)

Organ pada

abdomen normal.

6 Genetalia - - - -

7 Eksremitas atas

dan bawah

      Inspeksi

      Perkusi

Berfungsi

dengan baik.

Reflek patella

(+)

Berfungsi

dengan baik.

Reflek patella

(+)

Berfungsi dengan

baik.

Reflek patella (+)

Berfungsi dengan

baik.

Reflek patella (+)

J.         TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN

NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN

1 ANCAMAN :

         Perilaku kesehatan berisiko

2 KURANG/TIDAK SEHAT :

         Tn. S merokok

         Riwayat kanker Ny. L

3 DIFISIT :

         Tidak ada.

K.      DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5

TUGAS KELUARGA DENGAN DIAGNOSA PERILAKU KESEHATAN

Page 28: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

BERESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESSOR YANG

BANYAK

NO KRITERIA PENGKAJIAN

1 Mengenal Masalah -       Keluarga sudah mengenal masalah

2 Mengambil

Keputusan yang tepat

-       Tn. S tidak ada rencana untuk berubah,

hanya saja terkadang kuantitas merokoknya

dikurangi.

3 Merawat anggota

keluarga yang sakit

ataupun punya

masalah

-       Jika dalam keluarga ada salah seorang

anggota keluarga yang sakit, Ny. L yang lebih

banyak berperan.

4 Memodifikasi

lingkungan

-       Tn. S jika ingin merokok, ia keluar rumah

dan menghindari anggota keluarga yang lain.

5 Memanfaatkan sarana

kesehatan

-       Keluarga menggunakan dokter praktek.

L.       DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS

KELUARGA DENGAN DIAGNOSA ANSIETAS YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PERUBAHAN STATUS KESEHATAN NY. L

NO KRITERIA PENGKAJIAN

1 Mengenal Masalah -       Ny. L dan keluarga sudah mengetahui

masalah yang dihadapi oleh Ny. L

2 Mengambil

Keputusan yang tepat

-       Ny. L sudah mengambil keputusan yang

tepat

3 Merawat anggota

keluarga yang sakit

ataupun punya

masalah

-       Ny. L sudah melakukan pengobatan

berbagai cara.

4 Memodifikasi -

Page 29: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

lingkungan

5 Memanfaatkan sarana

kesehatan

-       Keluarga memanfaat kan tenaga kesehatan

spesialis.

M.     DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5

TUGAS KELUARGA DENGAN DIAGNOSA RESTI KETAKUTAN ORANG

TUA BERHUBUNGAN DENGAN PERPISAHAN DENGAN ANAKNYA

NO KRITERIA PENGKAJIAN

1 Mengenal Masalah -       Keluarga sudah mengenal masalah tapi

tidak melakukan tugas tersebut.

2 Mengambil

Keputusan yang tepat

-       Keluarga mengambil keputusan untuk tidak

melepas anaknya jauh dari orang tua

3 Merawat anggota

keluarga yang sakit

ataupun punya

masalah

-

4 Memodifikasi

lingkungan

-       Keluarga memfasilitasi semua keperluan

anak, sehingga anak tidak perlu untuk

berpisah dari orang tua.

5 Memanfaatkan sarana

kesehatan

-

N.      DAFTAR MASALAH

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI

1. Ds :

         Tn. S

mengatakan bahwa

ia perokok aktif,

terutama saat dia

mengalami stress.

         Dia merokok

Perilaku Kesehatan

berisiko

Stressor yang banyak

Page 30: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

dalam sehari dulunya

1 bungkus dalam

sehari

         Tn. S merokok

sejak sekitar 5 tahun

yang lalu

Do :

         Tn. S tampak

merokok pada saat

pengkajian.

2. DS:

           Keluarga

mengatakan sangat

cemas dengan

kondisi kesehatan

Ny. L sekarang

           Ny. L

mengatakan merasa

khawatir jikalau

penyakitnya kambuh

kembali.

DO :

           Ketika dilakukan

pengkajian, keluarga

tampak

mengkhawatirkan

keadaan Ny. L

Ansietas Perubahan status

kesehatan Ny. L

3. DS :

           Keluarga

mengatakan tidak

bisa berpisah jauh

Resti ketakutan orang

tua

Perpisahan dengan

anaknya

Page 31: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

dari anak-anaknya.

           Ny. L

mengatakan tidak

pernah melepaskan

anaknya untuk

bepergian jauh tanpa

Ny. L dan Tn. S

DO :

           Tampak An. N

melanjutkan

pendidikannya di

kota tempat tinggal

orang tuanya.

O.      SKORING

1.         Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

SIFAT MASALAH

o  Tidak sehat

o  Ancaman kesehatan

o  Krisis atau keadaan

sejahtera

3

2

1

1 2/3X1=

2/3

Sifat masalah ini

adalah ancaman

kesehatan karena

Tn. S memiliki

riwayat kesehatan

pasca operasi yang

menjaga kesehatan.

KEMUNGKINAN

MASALAH DAPAT

DIUBAH

o  Dengan Mudah

o  Hanya Sebagian

o  Tidak dapat

2

1

0

2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini

adalah hanya

sebagian karena

Tn. S belum ada

rencana untuk

berubah, tetapi

sangat mudah

Page 32: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

untuk berubah.

PONTISIAL

MASALAHA

DAPAT DICEGAH

o  Tinggi

o  Cukup

o  Rendah

3

2

1

1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini

adalah tinggi

karena Tn. S bisa

saja dengan mudah

untuk berubah

tidak merokok,

tetapi belum

merencanakan

untuk tidak

merokok.

MENONJOLNYA

MASALAH

o  Masalah berat, harus

segera ditangani

o  Ada masalah, tapi

tidak perlu segera

ditangani

o  Masalah tidak

dirasakan

2

1

0

1 1/2x1=

1/2

Sifat masalah ini

adalah ada

masalah tapi tidak

perlu segera

ditangani karena

Tn. S merasa

belum

mengganggu

aktivitas

kesehariannya.

2.         Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

SIFAT MASALAH

o  Tidak sehat

o  Ancaman kesehatan

o  Krisis atau keadaan

sejahtera

3

2

1

1 2/3X1=

2/3

Sifat masalah ini

adalah ancaman

kesehatan karena

kondisi Ny. L

sudah sembuh

namun memiliki

resiko untuk

Page 33: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

kambuh kembali.

KEMUNGKINAN

MASALAH DAPAT

DIUBAH

o  Dengan Mudah

o  Hanya Sebagian

o  Tidak dapat

2

1

0

2 1/2x2= 1 Sifat masalah ini

adalah hanya

sebagian karena

penyakit Ny. L

belum positif

sembuh dari

kanker, msekipun

sudah dilakukan

pengobatan.

PONTISIAL

MASALAHA

DAPAT DICEGAH

o  Tinggi

o  Cukup

o  Rendah

3

2

1

1 2/3x1=

2/3

Sifat masalah ini

adalah tinggi

karena keluarga

Tn. S masih dapat

mengendalikan

kecemasannya di

saat kondisi Ny. L

membaik atau

sehat.

MENONJOLNYA

MASALAH

o  Masalah berat,

harus segera

ditangani

o  Ada masalah, tapi

tidak perlu segera

ditangani

o  Masalah tidak

dirasakan

2

1

0

1 2/2x1= 1 Sifat masalah ini

adalah ada

masalah berat,

harus segera

ditangani karena

penyakit Ny. L

sangat berbahaya

dan mengancam

kesehatan.

3.         Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

Page 34: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

SIFAT MASALAH

o  Tidak sehat

o  Ancaman kesehatan

o  Krisis atau keadaan

sejahtera

3

2

1

1 1/3X1=

1/3

Sifat masalah ini

adalah krisis atau

keadaan sejahtera

karena keluarga

masih belum

mampu untuk

melakukan tugas

perkembangan

keluarga dengah

dewasa awal,

namun sudah

mengetahuinya.

KEMUNGKINAN

MASALAH DAPAT

DIUBAH

o  Dengan Mudah

o  Hanya Sebagian

o  Tidak dapat

2

1

0

2 2/2x2= 2 Sifat masalah ini

adalah dengan

mudah karena

keluarga sudah

mengetahui tugas

perkembangan dari

keluarga dewasa

awal hanya saja

kleuarga kurang

pemahaman.

PONTISIAL

MASALAH DAPAT

DICEGAH

o  Tinggi

o  Cukup

o  Rendah

3

2

1

1 3/3x1= 1 Sifat masalah ini

adalah tinggi

karena keluarga

sudah mengetahui

hanya perlu

diberikan

pemahaman.

Page 35: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

MENONJOLNYA

MASALAH

o  Masalah berat, harus

segera ditangani

o  Ada masalah, tapi

tidak perlu segera

ditangani

o  Masalah tidak

dirasakan

2

1

0

1 0/2x1= 0 Sifat masalah ini

adalah masalah

tidak dirasakan

karena tidak terjadi

disfungsional

dalam proses

keluarga.

P.        DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS

1.         Perilaku kesehatan berisiko bd. stressor yang banyak

2.         Ansietas b.d ancaman/perubahan status kesehatan Ny. L

3.         Resti ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya.

Q.      RENCANA TINDAKAN

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan

Tujuan dan kriteria

hasil

Tindakan

keperawatan

Rasional

1 Perilaku Kesehatan

berisiko b.d stressor

yang banyak yang

di tandai dengan :

DS :

      Tn. S

mengatakan bahwa

ia perokok aktif,

terutama saat dia

mengalami stress.

      Dia merokok

dalam sehari

dulunya 1 bungkus

Perilaku kesehatan

berisiko berkurang

dengan KH :

       Tn. S

mengetahui semua

tentang bahaya

merokok,baik untuk

dirinya maupun

untuk orang

disekitarnya.

       Klien mulai

mnegurangi

intensitas

      Berikan

pendidikan

kesehatan terkait

dengan merokok.

      Berikan motivasi

pada Tn. S untuk

berhenti merokok.

      Berikan terapi

anti merokok seperti

mengganti rokok

      Agar Tn. S lebih

memahami tentang

bahaya merokok dan

berencana untuk

berhenti merokok.

      Menumbuhkan

motivasi dalam diri Tn.

S agar benar-benar

dapat berhenti

merokok.

      Mengannti rokok

dengan permen

mengurangi kecanduan

Page 36: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

dalam sehari

      Tn. S merokok

sejak sekitar 5 tahun

yang lalu

DO :

      Tn. S tampak

merokok pada saat

pengkajian.

merokonya 1

bungkus bisa untuk

2 hari

dengan permen. Tn. S dengan rokok.

2. Ansietas b.d

ancaman/perubahan

status kesehatan Ny.

L yang di tandai

dengan :

DS:

      Keluarga

mengatakan sangat

cemas dengan

kondisi kesehatan

Ny. L sekarang

      Ny. L

mengatakan merasa

khawatir jikalau

penyakitnya

kambuh kembali.

DO :

     Ketika dilakukan

pengkajian,

keluarga tampak

mengkhawatirkan

keadaan Ny. L

Ansietas berkurang

dengan KH :

       Manunjukkan

kontrol ansietas

       Keluarga

mengatakan tidak

terlalu

mengkhawatirkan

lagi kondisi Ny. L

yang sudah mulai

membaik.

      Kaji kecemasan

Ny. L dan keluarga.

      Berikan

pendidikan

kesehatan terkait

dengan penyakit Ny.

L

      Bantu klien untuk

memfokuskan pada

situasi saat ini

      Untuk menetukan

intervensi selanjutnya.

      Informasi yang

cukup dan aktual dapat

mengurangi kecemasan

keluarga maupun Ny. L

      Sebagai alat untuk

mengidentifikasi

mekanisme koping

yang diperlukan

mengatasi cemas.

3. Resti ketakutan Kecemasan Tn. S       Berikan       Agar keluarga dapat

Page 37: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

orang tua b.d

perpisahan dengan

anaknya yang

ditandai dengan :

DS :

      Keluarga

mengatakan tidak

bisa berpisah jauh

dari anak-anaknya.

      Ny. L

mengatakan tidak

pernah melepaskan

anaknya untuk

bepergian jauh

tanpa Ny. L dan Tn.

S

DO :

      Tampak An. N

melanjutkan

pendidikannya di

kota tempat tinggal

orang tuanya.

dan Ny. L

berkurang dengan

KH :

      Keluarga mampu

mengurangi

kecemasan dan

ketakutan untuk

melepaskan anak-

anaknya keluar.

      Keluarga

mengetahui bahwa

melepas anak

dewasa awal adalah

tugas dari

perkembangan

keluarga.

penyuluhan kepada

keluarga tentang

pentingnya

memandirikan anak.

      Berikan

penyuluhan tentang

kecemasan dan

ketakutan yang

dapat di atasi.

      Ajarkan kepada

keluarga untuk dapat

melepaskan anaknya

keluar namun masih

dapat untuk

dipantau, seperti

mengizinkan anak

dewasa awal untuk

pergi bersama

teman-temannya.

memahami bahwa anak

dewasa awal sudah

harus mampu untuk

hidup mandiri.

      Menjelaskan kepada

keluarga bahwa

kecemasan mereka

dapat diatasi dengan

informasi yang cukup.

      Memberi kesempatan

keluarga untuk dapat

mengizinkan anaknya

bepergian tanpa

mereka, sebagai bentuk

awal untuk mengurangi

ketakutan keluarga

yang berlebihan.

Page 38: 6 - Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Dewasa Awal

DAFTAR PUSTAKA

Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC

Ali, Zaidin.1999.Pengantar Perawatan Kesehatan Keluarga.Depok:Akademik

Keperawatan Raflesia