Aids
-
Upload
sri-rejeki -
Category
Documents
-
view
133 -
download
4
Transcript of Aids
![Page 1: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/1.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 1/20
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndromes)
DISUSUN OLEH:
BETHA HANDAYANI MUKTI
0806387086
PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
1
![Page 2: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/2.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 2/20
LAPORAN PENDAHULUAN
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndromes)
A. DEFINISI
AIDS adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan karakteristik
defisiensi imun yang berat, dan merupakan manifestasi stadium akhir infeksi virus
HIV. (Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
AIDS dapat diartikan juga sebagai bentuk paling berat dari keadaan sakit terus
menerus yang berkaitan infeksi HIV.(Brunner & Suddath, 2002)
AIDS tidak sama dengan infeksi HIV dan tidak semua orang dengan infeksi HIV
mengalami AIDS. (Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
B. ETIOLOGI
Etiologi penyebab AIDS adalah infeksi oleh HIV.
Perkembangan penemuan HIV.
• Pertama kali ditemukan Lymphadenopathy-assosiated virus
(LAV) pada tahun 1983.
•Human T-cell lymphatropic virus type III (HTLV-III) tahun 1984.
• Pada tahun 1986 : HIV-1 dan HIV-2.
• HIV-1 tersebar diseluruh dunia, terbanyak di Eropa dan Amerika.
• HIV-2 ditemukan tersebar dinegara Afrika Barat.
D. PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS. (Fauci AS,
Lane H C, Harrison’s internal Medicine (15th Ed)(2001).
HIV ditularkan melalui hubungan seksual antar homoseks atau heterosexual, dengan
darah dan produk darah; dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi pada saat
intrapartum, atau melalui air susu ibu. Setelah kira-kira 20 tahun penelitian, tidak ada
bukti bahwa HIV ditularkan oleh kontak atau virus dapat tersebar oleh serangga, seperti
gigitan nyamuk. Pada akhir-akhir ini penularan melalui jarum suntik bersama pada
pengguna obat narkoba suntik.
2
![Page 3: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/3.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 3/20
Tidak ada bukti transmisi HIV terjadi karena terekspose oleh air mata, keringat, dan air
seni.
Patofisiologi. (Hudak & Gallo. Keperawatan Kritis: Pendekatan holisti, 1997)
Patogenesis HIV. (Fauci AS, Lane H C, Harrison’s internal Medicine (15th Ed)(2001).
3
HIV
Sel T4
Sel T4Sel T8
Makropag Sel B
↓fungsi Kerusakan ↓Fagositosis ↑serum antibodi
limfopenia sitoksisitas↓Kemotaksis
↓respon antibody
Peningkatan kerentanan terhadap
Infeksi oportunistik, neoplasma
![Page 4: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/4.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 4/20
Patofisiologi Keperawatan
E. TANDA DAN GEJALA.
Penderita AIDS dapat memperlihatkan bermacam manifestasi mulai dari tanpa gejala
(asimptomatik) sampai adanya infeksi sekunder atau keganasan yang mematikan.
Penularan
AIDS
Menyerang :Sel T4
Sel T8
MakrofagSel B
Keganasan
Cairan ↓, Na ↓, K ↓
Gangguan Pemenuhankebutuhan sehari-hari.
Diare
Daya tahan tubuh ↓
Infeksi
Stomatitis.
Nyeri menelan
Anoreksia
Tubuh terasa lemas
Tranfusi darah.Pemakaian jarum
suntik berulang.
Hubungan seksual.
Ibu ke anak
HIV
Gangguan keseimbangan
cairan & elektrolit
Risiko tinggi terjadi
perdarahan
Demam, RR ↑, lekosit ↓
Lidah kering & kotor.Alat kelamin kotor
Pneumonia
Hb ↓, Trombosit ↓
Risiko tinggi perluasan
infeksi
Sesak nafas ; batuk ; banyak slem; hipoksi ;
RR ↑
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas
BB ↓Gangguan kebutuhan,
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
4
![Page 5: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/5.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 5/20
(Tjokronegoro A, Djoerban Z, Matondang CS, Seluk Beluk AIDS yang perlu anda
ketahui, 1992).
Manifestasi klinis HIV dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok : (Center for
disease control : classification system for human T-lymphotropic virus III /
lymphodenopathy associated virus infection,1986) Kelompok I : Infeksi akut.
Kelompok II : Infeksi asimtomatik.
Kelompok III : Limfadenopati menyeluruh dan menetap.
Kelompok IV : Penyakit lain
Subgroup A : Penyakit konstitusional.
Subgroup B : Penyakit neurologik
Subgroup C : Penyakit infeksi sekunder.
Kategori C-1 : Penyakit infeksi sekunder.
Kategori C-2 : Penyakit infeksi sekunder lain.
Subgroup D : Keganasan sekunder.
Subgroup E : Keadaan lain.
Masa inkubasi.
Masa inkubasi adalah waktu antara terjadinya infekai sampai munculnya gejala pertama. Pada HIV sulit diketahui. Dari penelitian dikatakan rata-rata 5-10 tahun dgn
variasi 6 bulan sampai 10 tahun. Walaupun belum ada gejala pasien tersebut dapat
menularkan. (Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
1. Kelompok I : Infeksi akut.
Gejala infeksi seperti gejala infeksi mononucleosis yaitu demam, sakit
tenggorokkan, letargi, batuk, mialgia, keringat malam dan keluhan pada sistim
pencernaan berupa nyeri menelan, mual, muntah, dan diare. Gejala lain yang
mungkin di dapatkan pembesaran kelenjar limfe leher, faringitis, macular rash, dan
meningitis aseptik dengan gejala disorientasi, kehilangan ingatan, perubahan
personalitas. (Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
5
![Page 6: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/6.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 6/20
2. Kelompok II : infeksi asimtomatik.
Fase akut akan diikuti fase kronik asimtomatik yang lamanya bisa bertahun-
tahun. Walaupun tidak ada gejala, pada kelompok ini pasien tetap infeksius. (Noer
Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
3. kelompok III : pembengkakan kelenjar limfe.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan pembesaran KGB (kelenjar getah
bening) ≥ 1 cm.pada dua tempat atau lebih ekstra inguinal yang menetap selama
lebih dari 3 bulan, tanpa adanya penyakit lain selain infeksi HIV.
Keadaan ini menunjukkan adanya hiperaktifitas sel limfosit B di kelenjar limfe.
(Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
4. Kelompok IV : Penyakit lain
Gambaran klinis pada kelompok ini dibagi dalam beberapa subgroup yaitu
(Tjokronegoro A, Djoerban Z, Matondang CS, Seluk Beluk AIDS yang perlu anda
ketahui, 1992). :
Subgroup A : Penyakit konstitusional. Gejala berupa demam lebih dari 1 bulan,
penurunan berat badan lebih dari 10 %, atau diare lebih dari 1 bulan
yang bukan disebabkan oleh penyakit selain HIV.Subgroup B : Penyakit neurologik, gejala mielopati, neuropati perifer, termasuk
kompleks demensia AIDS.
Subgroup C : Penyakit infeksi sekunder.
Kategori C-1 :
Penyakit infeksi sekunder oleh : pneumonia pneumocystis carinii,
kriptosporidiosis kronik, toksoplasmosis, strongiloidiasis ekstra intestinal,
isosporiasis, kriptokokosis, histoplasmosis, infeksi mycobacterium avium
atau M Kansasii, infeksi sitomegalo virus, infesksi virus herpes simpleks,
mukokutaneus kronik atau menyebar, dan leukoensefalopati multifokal
progresif.
6
![Page 7: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/7.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 7/20
Kategori C-2 :
Penyakit infeksi sekunder lain oleh : oral hairy leokoplakia, herpes zoster
multidermatomal, bakteremia salmonella berulang, nokardiosis,
tuberculosis, atau kandidiasis oral.
Subgroup D : Keganasan sekunder seperti limfoma Non-Hodgkin’s, termasuk
sarcoma Kaposi.
Subgroup E : Keadaan lain didefinisikan gambaran klinis atau penyakit lain yang
tidak dapat diklasifikasikan seperti diatas.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium untuk membuktikan HIV / AIDS di bagi atas 3
kelompok : (Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996).
1. Pembuktian adanya (Ab) atau antigen (Ag) HIV.
a. Tes untuk menguji Ab HIV. (Doenges Marilyn E, 1999) :
• Tes antibody serum : Skrining HIV dengan ELISA. Hasil tes positif
mungkin akan mengindikasikan adanya HIV tetapi bukan merupakan
diagnosa.
• Tes blot Western : Mengkonfirmasikan diagnosa HIV.
Untuk mendiagnosis HIV pertama dengan tes ELISA I bila positif dikonfirmasi ulang dengan ELISA II bila positif dilanjutkan dengan pemeriksaan
Western-Blot bila hasil positif maka dapat dipastikan bahwa penderita tersebut
terinfeksi HIV. (Ilmu Penyakit Dalam, 1996)
b. Tes untuk menguji Ag HIV (Doenges Marilyn E, 1999) :
• P24 (protein pembungkus HIV): Peningkatan nilai kuantitatif protein ini
dapat mengindikasikan progresi infeksi. (Mungkin tidak dapat dideteksi
pada stadium awal dari infeksi HIV).
• Reaksi rantai polimerase: Mendeteksi adanya DNA virus dalam Jumlah
yang sedikit pada infeksi sel perifer monoseluler.
7
![Page 8: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/8.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 8/20
2. Pemeriksaan status imunitas.
Dilakukan pemeriksaan Hemoglobin, lekosit, trombosit, trombosit, limfosit,
dan sediaan apus darah tepi atau sumsum tulang. Pada AIDS dapat ditemui anemia,
trombositopenia idiopatik, lekopenia / limfopenia, dan displasia sumsum tulang.
(Ilmu Penyakit Dalam, 1996)
Pemeriksaan lain adalah (Doenges Marilyn E, 1999) :
• Sel T-limfosit : Penurunan jumlah total.
• Sel T4-helper (CD4) (indikator sistem imun yang menjadi media banyak
proses sistem imun dan menandai sel B untuk menghasilkan antibody terhadap
bakteri asing): jumlah yang kurang dari 200 mengindikasikan respon defisiensi
imun hebat.
• Sel T8 (sel supresor sitopatik / CD 8 ): Rasio terbalik (2:1 atau lebih besar)
Dari sel supresor pada sel helper (T8 ke T4) mengindikasikan supresi imun.
• Panel anergi : Anergi kutaneus (kurang reaktivitas pada antigen dimana
pasien telah mengetahuinya) adalah indiKator yang umum ditemukan pada
depresi sel imunitas humoral.
• TB (PPD): Untuk menentukan pemajanan dan/atau penyakit aktif (harus
diberikan dengan panel energi untuk menentukan hasil negatif-palsu pada
respon defisiensi imun). Pada pasien AIDS, 100% akan memilikimikobakterium TB positif pada kehidupan mereka bila terjadi kontak.
• Kadar Ig: Umumnya meningkat, terutama IgG dan IgA dengan IgM yang
normal (indikator kemampuan tubuh untuk menunjukkan bila proses penularan
telah lengkap tetapi umumnya digunakan karena faktor-faktor lain dapat
mengubahnya, mis., polutan lingkungan).
3. Pemeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan keganasan.
• Tes PHS: Pembungkus hepatitis B dan inti antibody, sifilis, CMV (cyto
megalo virus) mungkin positif.
• Sitologi : Histologis, pemeriksaan sitologis urine, darah. Faeces, cairan
spinal, luka, sputum, dan sekresi mungkin dilakukan untuk mengidentifikasikan
8
![Page 9: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/9.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 9/20
kemungkinan infeksi. Beberapa yang paling umum diidentifikasikan sebagai
berikut:
Infeksi parasit dan protozoa : PCP (pneumonia pneumocystis carinii
kriptosporidiosis, toksoplasmosis.
Infeksi jamur : Candida albicans (kandidiasis), Cryptococcus
neoformans (kriptokokis) ; Histoplasma capsulatum (histoplasmosis).
Infeksi bakteri: Micobacterium avium-intercellulare, TB
mikobakterium milier, Shigella (sigelosis), Salmonella (salmonelosis).
Infeksi Viral: CVM, herpes simpleks,herpes zoster.
• Pemeriksaan neurologis, mis., EEG (elektroensefalogram), MRI (magneto
resonance imaging), skan CT (computerized axial tomography) otak, EMG /
pemeriksaan konduksi saraf : Diindikasikan untuk perubahan mental, demam
yang tidak diketahui asalnya dan / atau perubahan fungsi sensori / motor.
• Sinar x dada: Mungkin normal pada awalnya atau menyatakan
perkembangan intfiltrasi interstisial dari PCP tahap lanjut(penyakit yang paling
umum terjadi) ataupun komplikasi pulmunal lainnya.
• Tes funsi pulmonal : Digunakan pada deteksi awal pneumonia interstisial.
• Skan gallium: Ambilan difusi pulmonal terjadi pada PCP dan bentuk
pneumonia lainnya.
• Biopsi: Mungkin dilakukan untuk diagnosa yang berbeda pada KS (Kapossi
Sarkoma) ataupun lesi neoplastik lainnya.
• Brankhoskopi / pencuci trakeobronkhial : Mungkin dilakukan dengan biopsi
pada waktu PCP ataupun diduga adanya kerusakan pada paru-paru.
• Menelan barium, endoskopi, kolonoskopi: Mungkin dilakukan untuk
mengidentifikasi kemungkinan infeksi (mis.,Candida, CMV) atau menentukan
tahap KS pada sistem GI (gastro intestinal).
G. KOMPLIKASI
Berdasarkan data-data hasil pengkajian, komplikasi yang mungkin terjadi
mencakup:
9
![Page 10: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/10.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 10/20
Infeksi oportunis
Kerusakan pernafasan atau kegagalan respirasi
Sindrom pelisutan dan gangguan keseimbangan cairan serta elektrolit
Reaksi yang merugikan terhadap obat-obatan
H. MANAGEMENT KOLABORATIF
Pengobatan HIV / AIDS terdiri dari pengobatan, perawatan / rehabilitasi, dan edukasi.
Jadi fokus pengobatannya adalah :
• Monitoring perkembangan penyakit HIV dan fungsi imun
• Mengkaji dan monitoring terapi ARV (Anti Retro Virus)
• Mencegah dari penyakit oportunistik
• Mengatasi berbagai gejala
• Mencegah komplikasi dari pengobatan
Pengobatan terhadap pengidap HIV / penderita AIDS sendiri di tujukan terhadap :
(Noer Sjaifoellah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1, 1996)
1. Virus HIV.
2. Infeksi oportunistik.
3. Kanker sekunder.
4. Status kekebalan tubuh.
5. Simtomatis dan suportif.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap infeksi (progresi menjadi sepsis atau awitan infeksi
oportunistik) berhubungan dengan pertahanan primer tak efektif: kulit rusak,
jaringan traumatik, stasis cairan tubuh. Depresi sistem imun: penggunaan agen anti
mikroba. Penyakit kronis: malnutrisi.
2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
yang berlebihan: diare berat, berkeringat, muntah. Status hipermetabolisme,
demam.
10
![Page 11: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/11.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 11/20
3. Resiko tinggi terhadap cidera, perubahan faktor pembekuan berhubungan dengan
penurunan absorbsi vit. K, perubahan pada fungsi hepar, munculnya antibody
antiplatelet anti imun, keganasan (KS) dan sirkulasi endotoksin (sepsis)
J. PENGKAJIAN KEPERAWATAN. (Doenges Marilyn E, 1999)
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktifitas biasanya, progresi
kelelahan/malaise.
Perubahan pola tidur
Tanda : Kelemahan otot, menurunnya massa otot
Respon fisiologis terhadap aktifitas seperti perubahan dalam Tekanan darah,
frekuensi jantung, pernafasan
2. Sirkulasi
Gejala : Proses penyembuhan yang lambat (bila anemia); perdarahan lama pada
cidera (jarang terjadi)
Tanda : Takikardia, perubahan TD postural, menurunnya volume nadi perifer, pucat
atau sianosis; perpanjangan pengisian kapiler.
3. Integritas Ego
Gejala : Faktor stress yang berhubungan dengan kehilangan, mis: dukungan
keluarga, hubungan dengan orang lain, penghasilan, gaya hidup tertentu,
dan distress spiritual.
Mengkuatirkan penampilan: alopesia, lesi cacat, dan menurunnya BB.
Mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa
bersalah, kehilangan kontrol diri dan depresi.
Tanda : Mengingkari, cemas, depresi, takut dan menarik diri
Prilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis dan kontak mata yang
kurang.
Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa dengan gejala yang
sama
11
![Page 12: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/12.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 12/20
4. Eliminasi
Gejala : Diare yang intermiten, terus menerus, sering dengan atau tanpa disertai
kram abdominal, nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
Tanda : Feses encer dengan atau tanpa disertai mucus atau darah
Diare pekat yang sering, nyeri tekan abdominal, lesi atau abses rektal,
perianal.
Perubahan dalam jumlah, warna dan karakteristik urin.
5. Makanan / Cairan
Gejala : Tidak nafsu makan, perubahan dalam kemampuan mengenali makan,
mual/muntah.
Dispagia, nyeri retrosternal saat menelan, penurunan BB yang cepat /
progresif
Tanda : Dapat menunjukkan adanya bising usus hiperaktif.
Penurunan BB: perawakan kurus, menurunnya lemak atau massa otot;
turgor kulit buruk; lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih dan
perubahan warna; kesehatan gigi dan gusi yang buruk, adanya gigi yang
tanggal.Edema (umum, dependen)
6. Neurosensori
Gejala : Pusing / pening, sakit kepala.
Perubahan status mental, kehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk
mengatasi masalah, tidak mampu mengingat dan konsentrasi menurun.
Kerusakan sensasi atau indra posisi dan getaran.
Kelemahan otot, tremor, dan perubahan ketajaman penglihatan.
Kebas, kesemutan pada ekstermitas (kaki tampak menunjukkan perubahan
paling awal).
12
![Page 13: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/13.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 13/20
Tanda : Perubahan status mental, dengan rentang antara kacau mental, sampai
demensia, lupa, konsentrasi buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis,
retardasi psikomotor / respon melambat.
Ide paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan yang tidak realitas.
Timbul reflek tidak normal, menurunnya kekuatan otot, dan gaya berjalan
ataksia.
Tremor pada motorik kasar / halus, menurunnya motorik vokalis :
hemiparesis, kejang.
Hemorage retina dan eksudat (retinitis CNP)
7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri umum / lokal, sakit, rasa terbakar pada kaki.
Sakit kepala (keterlibatan SSP).
Nyeri dada pleuritis.
Tanda : Pembengkakan pda sendi,nyeri pada kelenjar, nyeri tekan.
Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan atau pincang. Gerak otot
melindungi bagian yang sakit
8. PernafasanGejala : ISK sering, menetap. Nafas pendek yang progresif.
Batuk (mulai dari sedang sampai parah), produktif / non produktif sputum
( tanda awal dari adanya PCP mungkin batuk spasmodic saat nafas dalam).
Bendungan atau sesak pada dada.
Tanda : Takipnea, distress pernafasan.
Perubahan pada bunyi nafas / bunyi nafas adventisius.
Sputum: kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum).
9. Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka yang lambat proses
penyembuhannya.
13
![Page 14: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/14.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 14/20
Riwayat menjalani tranfusi darah yang sering atau berulang (mis: hemofilia,
operasi vaskuler mayor, insiden traumatis). Riwayat penyakit defisiensi
imun yakni kanker tahap lanjut. Riwayat atau berulangnya infeksi dengan
PHS. Demam berulang : suhu rendah, peningkatan suhu intermiten atau
memuncak : berkeringat malam.
Tanda : Perubahan integritas kulit : terpotong, ruam, mis: eksema, eksantem,
psoriasis, perubahan warna, perubahan ukuran atau warna mola : mudah
terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Rektum, luka-luka perianal atau abses.
Timbulnya nodul-nodul, pelebaran jaringan linfe pada 2 area tubuh atau
lebih (mis: leher, ketiak, paha).
Menurunnya kekuatan umum, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan.
10. Seksualitas
Gejala : Riwayat prilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual
dengan pasangan yang positif HIV, pasangan seksual multiple, aktifitas
seksual yang tidak terlindung dan sek anal.
Menurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan sek.
Penggunaan kondom yang tidak konsisten. Menggunakan pil pencegahkehamilan (meningkatkan kerentanan terhadap virus pada wanita yang
diperkirakan dapat terpajan karena peningkatan kekeringan atau fiabilitas
vagina).
Tanda : Kehamilan atau resiko terhadap hamil.
Genitalia: manifestasi kulit (mis: herpes, kutil): rabas.
11. Interaksi sosial
Gejala : Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, mis: kehilangan kerabat atau
orang terdekat, teman, pendukung. Rasa takut untuk mengungkapkannya
pada orang lain, takut akan penolakan / kehilangan pendapatan.
Isolasi, kesepian, teman dekat ataupun pasangan seksual yang meninggal
karena AIDS.
14
![Page 15: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/15.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 15/20
Mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu membuat
rencana.
Tanda : Perubahan pada interaksi keluarga / orang terdekat.
Aktifitas yang tidak terorganisasi, perubahan penyusunan tujuan.
12. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : Kegagalan untuk mengikuti perawatan, melanjutkan prilaku beresiko tinggi
(seksual atau pengguanaan obat-obatan IV). Penggunaan atau
penyalahgunaan obat-obatan IV, saat ini merokok, penyalahgunaan alkohol.
13. Pertimbangan rencana pemulangan
Memerlukan bantuan keuangan, obat-obatan/ tindakan, perawatan kulit /
luka, peralatan atau bahan : transportasi, belanja makanan dan persiapan:
perawatan diri, prosedur keperawatan teknis, tugas perawatan dan
pemeliharaan rumah, perawatan anak: perubahan proses hidup.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap infeksi (progresif menjadi sepsis atau awitan infeksi
oportunistik)2. Resiko tinggi kurang volume cairan
3. Resiko tinggi tidak efektif / perubahan pertukaran gas, pola nafas
4. Resiko tinggi terhadap perubahan factor pembekuan, cidera
5. perubahan nutri kurang dari kebutuhan tubuh
6. Nyeri akut atau kronis
7. Kerusakan atau resiko tinggi terhadap gangguan integritas kulit
8. Perubahan membran mukosa oral
9. kelelahan
10. Perubahan proses fikir
11. Ansietas / ketakutan
12. Isolasi sosial
13. Ketidakberdayaan
15
![Page 16: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/16.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 16/20
14. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
16
![Page 17: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/17.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 17/20
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen P2MPL Depkes RI. (2003). Pedoman nasional perawatan, dukungan, dan
pengobatan bagi ODHA. Jakarta: Depkes RI.
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.
(Edisi VIII). Jakarta: EGC.
Noer Sjaifoellah, dkk (1996), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1(edisi 3)
Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Donna D. Ignatavicius, dkk. (1999). Medical Surgical Nursing :
Across the Health Care Continum. (Edisi III).
Philadelphia: Wb Sounders Company.
Hudak & Gallo. (1997). Keperawatan Kritis: Pendekatan holistic.
(Edisi VI). Jakarta: EGC
Tjokronegoro A, Djoerban Z, Matondang CS, (1992) Seluk Beluk AIDS yang perlu anda
ketahui, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Doenges Marilyn E, dkk (1999). Rencana Asuhan Keperawatan:
Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien. (Edisi III). Jakarta: EGC
Fauci AS, Lane HC, (2001) Human Immunodeficiency Virus (HIV) Disease: Aids And Related
Disorder, In: Harrison’s internal Medicine (15th Ed). McGraw-Hll.
17
![Page 18: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/18.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 18/20
Etiologi dapat dikategorikan menurut gejala yang timbul:
1. Demam
Disebabkan karena infeksi HIV kronik, infeksi oportunitis sekunder, keganasan,
gangguan autoimun, diare, dehidrasi, respon alergi dari obat-obatan (drug fever),
infeksi Iv line, kateter, drain, dan pembedahan
2. Fatique
Disebabkan karena infeksi HIV kronik, infeksi oportunitis sekunder, keganasan,
anemia, malnutrisi, diare, immobilisasi dini, factor psikologi dan factor situasional
3. Penurunan BB
a. Meningkatnya kebutuhan nutrisi disebabkan karena infeksi sistemik
sekunder atau infeksi oportunistik sistemik sekunder, penyebabnya:
hipermetabolisme, demam dan katabolisme
b. Menurunnya intake makanan karena efek samping dari pengobatan atau
infeksi sistemik, penyebabnya ; anoreksia, mual, muntah, kehilangan rasa
c. Infeksi mulut dan esophagus, penyebabnya: gangguan mengunyah dan
kesulitan meneland. Menurunnya penyerapan makanan karena infeksi usus dengan HIV atau
infeksi gastrointestinal oportunistik, penyebabnya: malabsorbsi dan diare
e. Ketidakmampuan memperoleh makanan karena kelemahan, kurangnya
uang, menurunnya kemampuan menyiapkan makanan
f. Kurangnya pengetahuan pentingnya nutrisi pada infeksi HIV
g. Masalah neuropsikiatrik seperti: depresi, gangguan kognitif, paralysis
4. Infeksi opportunistik
a. Infeksi protozoa : Pneumocystis carinii pneumonia, toxoplasmosis,
cryptosporidiosis, isosporiasis, microsporidiosis, strongyloidiasis, giardiasis.
b. Infeksi jamur : Kandidiasis, cryptococcosis,
histoplasmosiscoccidioidomycosis
18
![Page 19: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/19.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 19/20
c. Infeksi bakteri : Mycobacterium avium, tuberculosis, nocardiosis
d. Infeksi virus : Infeksi cytomegalovirus, infeksi virus herpes simplek,
Varisella-infeksi virus zoster
5. Keganasan
a. Kaposi’s sarcoma
b. Non-hodgkin’s lymphoma
c. Hodgkin’s lymphoma
d. Invasive cervical carsinoma
6. Imunologi
a. Menurunnya nilai SDP: T4:T8 ratio < 2,
nilai T4 < 200/mm3
b. Hipergamaglobulinemia
c. Infeksi oportunistik
d. Limpadenopati
e. Fatique
7. Integumena. Kulit kering
b. Penyembuhan luka lambat
c. Lesi pada kulit
d. Keringat malam
8. Pernafasan
a. Batuk
b. Sesak nafas
9. Gastrointestinal
a. Diare
b. Menurunnya BB
19
![Page 20: Aids](https://reader031.fdokumen.site/reader031/viewer/2022020718/557200f44979599169a06b7d/html5/thumbnails/20.jpg)
5/16/2018 Aids - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aids557200f44979599169a06b7d 20/20
c. Mual dan muntah
10. Sistem saraf pusat
a. Kacau/ bingung
b. Demensia
c. Sakit kepala
d. Demam
e. Perubahan visual
f. Hilangnya memori
g. Perubahan personality
h. Nyeri
i. Kejang
20