ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

download ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

If you can't read please download the document

description

keperawatan Jiwa

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWAPADA KLIEN Tn. S DENGAN RISIKO BUNUH DIRIDI RUANG BERINGIN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARATIDENTITAS KLIENInisial: Tn. SUmur: 29 tahunJenis kelamin: Laki-LakiTanggal Pengkajian: 16 Mei 2014Nomor Rekam Medik:TANGGAL MRS??????ALASAN MASUKData dari klienKlien mengatakan masuk Rumah Sakit karena berkelahi dengan bapaknya.Data dari catatan medikBerdasarkan catatan rekam medik klien merupakan klien ulangan, sebelumnya masuk Rumah Sakit pada tanggal 29-11-2013 pukul 14:20 WIB diantar oleh keluarga dengan keluhan berbicara sendiri, tertawa sendiri, mengamuk, membawa senjata tajam dan berkelahi dengan bapaknya, meresahkan masyarakat, keluyuran serta suka FAKTOR PREDISPOSISIKlien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu sudah 2 kali masuk Rumah Sakit Jiwa yang pertama selama 1 bulan, dan yang kedua selama 2 bulan.Pengobatan sebelumnya kurang berhasil dikarenakan saat pulang ke rumah klien kembali tidak mau minum obat dan mengamuk.Riwayat trauma masa lalu : klien mengatakan pernah mengalami trauma masa lalu saat berumur 10 tahun. Klien dipukul ayahnya, tampak beberapa bekas luka pada tubuhnya.Masalah Keperawatan : Inefektif regimen terapiAnggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Klien mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkanKlien mengatakan mengalami pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, waktu klien masih berumur 10 tahun sering dipukuli ayahnya. Klien mengatakan sering mengamuk saat d rumah. Klien tampak berbicara dengan nada tinggi, dan kadang ingin marah.Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku KekerasanPEMERIKSAAN FISIKTanda Vital Tekanan Darah: 110/80 mmHgNadi : 86 kali/menitSuhu : 36,2 o CRespirasi : 20 kali/ menitUkurTinggi Badan : 157 cmBerat Badan : 58 kgKeluhan FisikKlien mengatakan kaki kiri sakit karena terdapat banyak scabies dan banyak terdapat belas luka sayatan dibagian punggung dan tangan klien.Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan DiriPSIKOSOSIALGenogramKeterangan :: Laki-Laki: Perempuan: Laki-laki meninggal: Perempuan meninggal: Tinggal serumah: Klien Laki-lakiKakek dan nenek dari sebelah bapak dan ibu semuanya sudah meninggal, adik laki-laki dan perempuan klien juga sudah meninggal. Klien masih tinggal bersama orang tuanya, klien merupkan anak ke-3 dari 7 bersaudara.Konsep DiriKonsep Diri : Klien mengatakan dari bagian tubuhnya yang paling disukai yaitu hidung dikarenakan mancung.Identitas: Klien menerima dirinya sebagai laki-laki.Sebelum masuk rumah sakitKegiatan klien hanya nongrong dipasar, klien tidak mempunyai pekerjaan.Saat masuk rumah sakitKegiatan klien sesekali mengepel dan menyapu.Peran : Mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh petugas Rumah Sakit Jiwa.Ideal : Keinginan klien ingin menjadi raja dangdut.Harga Diri : Klien tidak merasa dirinya sakitHubungan SosialOrang terdekat : Sebelum masuk rumah sakit Klien paling dekat dengan adik perempuanya, saat masuk rumah sakit klien merasa dekat dengan semua klien.Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat : klien biasa bersih-bersih lingkungan, memotong rumput.Hambatan berhubungan dengan orang lain :Sebelum Masuk Rumah SakitKlien mengatakan biasanya bersih-bersih lingkungan, memotong rumput, senang berkeluyuran,karena pusing dirumah,Masuk Rumah SakitKlien mengatakan sering mengikuti kegiatan TAK dan senam juga menyapu dan mengepel.SpiritualNilai dan keyakinanKlien beragama islamKegiatan IbadahSebelum Masuk Rumah SakitSewaktu dirumah sering shalat di masjidSaat Masuk Rumah SakitKlien sejak masuk rumah sakit tidak pernah beribadah.STATUS MENTALPenampilanKurang rapi, penggunaan pakaian seperti biasaPembicaraan Klien berbicara cepat dan dapat dimengertiAktivitas MotorikGelisahAlam PerasaanSebelum Masuk Rumah SakitKlien dulu pernah megalami putus asaSaat Masuk Rumah SakitKlien mengatakan selama di Rumah Sakit Jiwa klien senang mendapatkan banyak temanAfekKlien KooperatifInteraksi selama wawancaraSelama wawancara kontak mata baik dan klien kooperatifPersepsiDS : Klien mengatakan mendengar suara yang sering menyuruh dia untuk bunuh diri, lebih dari 5 kali dan sering terjadi pada malam hariDO : Klien tampak bicara sendiri, tertawa sendiri. Klien mendengar bisikan yang menyuruh buuh diri.Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaranProses PikirKlien tidak mengalami sirkumtansial, tangensial, kehilangan asosiasi, blocking dan pengulangan pembicaraan.Isi PikirKlien mengatakan memiliki obsesi ingin menjadi raja dangdut dan tampak klien selalu bernyanyi diruanganMasalah Keperawatan : Waham kebesaranTingkat KesadaranKlien menyadari dirinya dirumah sakit, orientasi klien baru dibuktiakn dengan klien mengetahui pagi, siang dan malam.MemoriKlien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang seperti klien masih mengingat kejadian sewaktu kecil. Klien juga tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek. Contohnya klien ingat menu makanan 1 hari yang lalu.Tingkat Konsentrasi dan berhitungKlien dapat berhitung, mengeja abjad dengan baikKemampuan Penilaian Klien mengambil keputusan sederhana dengan bantuan, klien dapat mengambil keputusan seperti mandi dulu baru makan atau makan dulu baru mandiDaya Tilik DiriKlien mengingkari penyakit yang dideritanya, klien mengatakan ia tidak sakit dan merasa sehat-sehat saja.Masalah keperawatan : gangguan proses pikirV. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANGMakanKlien makan dan minum tidak dibantu dan dapat melakukannya sendiri dengan menu yang sesuai jadwal. Makan 3 kali sehari, klien makan menggunakan tangan kanannya.BAB / BAKKlien mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari BAB/BAK secara mandiri dan pada tempatnya. Klien dapat membersihkan dirinya setelah BAB/BAK.MandiKlien dapat melakukannya sendiri, cara mandi biasa menggunakan sabun, sikat gigi menggunakan pasta gigi. Mandi 1 kali sehari.Berpakaian/BerhiasKlien dapat menggunakan pakaian sendiri dan menggunakan pakaian yang telah disediakanIstirahat dan TidurKlien mengatakan habis makan siang langsung istirahat tidur dan waktunya tidak menentu. Tidur malam 7 jamPenggunaan ObatKlien bisa minum obat sendiri dengan pengawasan keluarga dengan pemberian obat dari dokterPemeliharaan KesehatanKlien mendapatkan perawatan lanjut saat dipulangkan kerumah dengan pembekalan terapi obat dan harus dikonsultasikan kepada dokter agar klien tidak putus obatAktifitas didalam rumahKlien mengatakan suka dirumah klien hanya menonton televisiAktifitas diluar rumahKlien mengatakan ingin mencari pekerjaan MEKANISME KOPINGDS : Klien mengatakan dapat bergaul dengan baik dengan klien yang lainDO : Klien dapat berbicara dengan orang lain dan aktivitas klien di RS teraturMASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANMasalah dengan dukungan kelompok Klien merasakan keluarganya tidak memperdulikannya karena sampai saat ini keluarganya jarang yang mengunjunginya.Masalah berhubungan dengan lingkunganKlien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan masalah lingkungan saat sebelum dia sakitMasalah dengan pekerjaanKlien mengatakan sebelum sakit klien tidak memiliki pekerjaanMasalah dengan perumahanKlien mengatakan tidak ada masalah disekitar rumahnyaKURANG PENGETAHUANKlien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dialaminya dan klien tampak bingungMasalah Keperawatan : Kurang PengetahuanASPEK MEDIKDiagnosa Medik : F20.0 Schizoprenia ParanoidTerapi Medis : - Trihexyphenidyl 2 mg 3x1Haloperidol 5 mg 2x1DAFTAR MASALAH KEPERAWATANInefektif Regimen TerapiResiko Perilaku KekerasanDefisit Perawatan DiriHalusinasi PendengaranGangguan Proses PikirKurang PengetahuanANALISA DATA NODATAMASALAH KEPERAWATAN1.Data Subjektif:Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalunya dank klien mengatakan pernah dirawat di RSJ Pontianak dan d RSJ SingkawangData Objektif:Dari catatan Rekam Medik tampak klien mengalami gangguan jiwa sejak 30 September 2010 dan sudah dirawat inap sebanyak 3 kali, pengobatan sebelumnya tidak berhasilInefektif Regimen Terapi2.Data subjektif:Klien mengatakan mendengar suara yang sering menyuruh dia untuk bunuh diri, lebih dari 5 kali dalam sehari dan sering terjadi pada malam hariData Objektif:Klien tampak bicara sendiriKilen tampak tertawa sendiriKlien mendengar bisikan yang menyuruh buuh diri.Halusinasi Pendengaran3.Data Subjektif:Klien memgatakan kaki kiri sakit karena terdapat banyak scabiesData Objektif:Mengatakan mandi hanya 1 kali sehari dikarenakan persediaan air berkurangKlien tampak menggaruk bagian tubuh yang gatalDefisit Perawatan Diri4.Data Subjektif:Klien mengatakan ia tidak sakit dan merasa sehat-sehat sajaData Objektif:Saat ditanya klien tampak mengingkari jika ia mengalami gangguan jiwaGangguan Proses Pikir5.Data Subjektif:Klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dialaminyaData Objektif:Klien tampak bingungKurang Pengetahuan6.Data Objektif:Klien mengatakan waktu klien masih berumur 5 tahun sering dipukuli oleh orang tuanya (bapaknya)Data Objektif:Tampak terdapat bekas luka sayatan dibagian punggung dan tangan klienKlien tampak berbicara dengan nada tinggi, dan kadang ingin marah.Resiko Perilaku KekerasanINTERVENSI KEPERAWATANNODIAGNOSA KEPERAWATANPERENCANAANINTERVENSI(SP KLIEN & KELUARGA)TUJUANKRITERIA HASILResiko bunuh diriTujuan Umum:Setelah dilakukan 3 kali pertemuan diharapkan klien tidak melakukan percobaan bunuh diri Tujuan Khusus:Klien dapat membina hubungan saling percayaKlien dapat terlindung dari perilaku bunuh diriKlien dapat mengekspresikan perasaannyaKlien dapat meningkatkan harga diriKlien dapat menggunakan koping yang adaptifSP I klienIdentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klienAmankan benda-benda yang dapat membahayakan klienLakukan kontrak treatmentAjarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diriLatih cara mengendalikan dorongan bunuh diriSP II klienIdentifikasi aspek positif klienDorong klien untuk berpikir positif terhadap diriDorong klien untuk menghargai diri sebagai individu yang berhargaSP III klienIdentifikasi pola koping yang biasa diterapkan klienNilai pola koping yang biasa dilakukan Identifikasi pola koping yang kontruktifDorong klien memilih pola koping yang kontruktifAnjurkan klien menerapkan pola koping kontruktif dalam kegiatan harianSP IV KlienBuat rencana masa depan yang realistis bersama klienIdentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistisBeri dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realisitisIMPLEMENTASI DAN EVALUASINOTANGGAL/JAMIMPLEMENTASIEVALUASIPARAF1.16 Mei 201411.30SP I klienMengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klienR : Tidak ada benda-benda yang berbahaya seperti gunting, pisau, tali, dsb.Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klienR : Tidak ada benda-benda yang berbahaya.Melakukan kontrak treatmentR : Melakukan SP setiap jam 11. 30Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diriR : Klien kooperatif dan mengerti yang diajarkan perawat.Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diriR : Klien mengerti dan tidak akan mengulangi tindakan percobaan bunuh diri.SP II klienMengevaluasi SP I klien.R : Klien masih ingat yang diajarkan oleh perawatMengidentifikasi aspek positif klienR : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan temannya dan perawat.Mendorong klien untuk berpikir positif terhadap diri.R : Klien dapat berpikir positf bahwa hidupnya berharga Mendorong klien untuk menghargai diri sebagai individu yang berhargaR : Klien dapat menghargai dirinya sendiri.S:Klien mengatakan tidak mau mendengarkan bisikan yang menyuruh bunuh diri, karena rasanya sakit.O:Klien mengerti yang diajarkan perawat. Klien tampak tenangLingkungan klien tidak ada barang berbahaya seperti gunting, pisau, tali, dsb.Klien dapat mengendalikan dorongan bunuh diri.A:Resiko Bunuh Diri Teratasi Sebagian P: Intervensi dilanjutkan ke SP 2S:Klien mengatakan masih ingat yang di ajarkan oleh perawat supaya tidak menghiraukan bisikan untuk melakukan bunuh diri.O:Klien dapat mengingat yang diajarkan perawat.Klien mengerti yang diajarkan perawat. Klien tampak tenangKlien dapat menghargai dirinya.Klien sudah dapat berpikir positif bahwa hidupnya berhargaA:Resiko Bunuh Diri Teratasi Sebagian P: Intervensi dilanjutkan ke SP 32.SP III klienMengevaluasi SP I dan IIR : Klien dapat mengulang apa yang telah di ajarkan perawat.Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan klienR : Klien dapat berbicara dengan temannya, klien padai bernyanyi.Menganjurkan klien menerapkan pola koping kontruktif dalam kegiatan harianR : Klien mengerti dan menerapkanS:Klien mengatakan masih ingat yang diajarkan perawatKlien mengatakan senang bernyanyi atau mengobrol dengan teman.O:Klien dapat mengulang apa yang diajarkan perawat.Pola koping konstruktif klien berupa berbicara dengan temannya atau bernyanyi.A: Masalah resiko bunuh diri teratasi sebagian.P:Intervensi dilanjutkan ke SP IV 3.SP IV KlienMembuat rencana masa depan yang realistis bersama klienMengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistisMember dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan yang realisitisNilai SP IV KlienS: O: A: P: