Asuhan Keperawatan Perioperatif

36
Asuhan Keperawatan Perioperatif Najihah, S. Kep. Ns.

description

file ini berisi mengenai Askep perioperatif untuk mahasiswa keperawatan

Transcript of Asuhan Keperawatan Perioperatif

Page 1: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Asuhan Keperawatan Perioperatif

Najihah, S. Kep. Ns.

Page 2: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Asuhan Keperawatan Praoperatif

Page 3: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Pengkajian

Pengkajian Umum Riwayat Kesehatan

Pengkajian Psikososiospr

itualPemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Diagnostik

Page 4: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Pengkajian

PENGKAJIAN UMUM

Identitas Pekerjaan Persiapan

Umum Informed

Consent Formulir

Checklist

RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat penyakit Riwayat

pembedahan Riwayat

penggunaan obat-obatan

Riwayat alergi Kebiasaan

merokok, alkohol & narkoba

Pengkajian Nyeri

Page 5: Asuhan Keperawatan Perioperatif

PengkajianPengkajian Psikososiospritual Kecemasan Praoperatif

Mengidentifikasi kekhawatiran pasien yg dpt menjadi beban langsung selama proses pembedahan

PerasaanMendeteksi perasaan pasien ttg pembedahan dari prilaku & perbuatannya.

Konsep diriMeminta pasien megidentifikasi kekuatan & kelemahan dirinya

Citra diriPerubahan citra tubuh yg pasien anggap akan terjadi akibat operasi

Sumber kopingKemampuan pasien dalam mengatasi stres akibat pembedahan

Kepercayaan spritual Pengetahuan, persepsi dan pemahaman

Page 6: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Pengkajian

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum Tanda-tanda vital Tingkat Kesadaran

Menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS)

Pengkajian Head to toe

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Skrining darah

lengkap, elektrolit, koagulasi, kreatinin, & urinalisis

Skrining tambahan Sinar X EKG MRI, CT Scan,

USG Doppler, Echo, dll

Page 7: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang pembedahan yg akan dilaksanakan & hasil akhir pascaoperatif

2. Koping individu tdk efektif b/d prognosis pembedahan, ancaman kehilangan organ a/ fungsi tubuh, ketidakmampuan menggali koping efektif

3. Kurang pengetahuan b/d kurang pengalaman ttg operasi, kesalahan informasi

Page 8: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 1

Tujuan Dlm waktu 1x24 jam cemas berkurang atau hilangKriteria Hasil Pasien menyatakan cemas berkurang Wajah pasien tampak rileksIntervensi Bantu pasien mengespresikan perasaan cemas, marah,

kehilangan, dan takut Kaji tanda ansietas verbal dan non verbal Berikan lingkungan yg tenang Orientasikan pasien ttg prosedur & aktivitas yg

diharapkan Berikan anti cemas sesuai indikasi, Misal Diazepam

Page 9: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 2

Tujuan Dalam 1x24 jam pasien mampu mengembangkan koping yg

positifKriteria hasil Pasien kooperatif pd tiap intervensi Pasien mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasiIntervensi Kaji perubahan gg persepsi & hubungan dgn derajat

ketidakmampuannya Identifikasi arti pd kehilangan a/ disfungsi pd pasien Anjurkan pasien mengekspresikan perasaannya Dukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat a/

partisipasi dlm aktivitas rehabilitasi Rujuk pd ahli neuropsikologi & konseling bila ada indikasi

Page 10: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 3

Tujuan Dalam 1x24 jam pengetahuan pasien & keluarga ttg

pembedahan dpt terpenuhiKriteria hasil Pasien & keluarga mengetahui jadwal pembedahan Pasien & keluarga bersedia & termotivasi u/ melakukan aturan

a/ prosedur prabedah yg telah dijelaskanIntervensi Kaji tingkat pengetahuan & sumber informasi yg telah diterima Diskusikan jadwal dan lamanya pembedahan Lakukan pendidikan kesehatan praoperatif Informasikan persiapan pembedahan Ajarkan aktivitas pascaoperasi Ajarkan teknik manajemen nyeri

Page 11: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Ruangan PrabedahPengkajian Keabsahan pasien Jenis pembedahan Kamar operasi yg akan dimasuki Jenis anatesi yg akan digunakan Kelengkapan pemerikasaan

diagnostik Kelengkapan sarana pembedahan

Page 12: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa Keperawatan

1. Kecemasan b/d suasana menjelang pembedahan

2. Resiko cedera b/d prosedur pramedikasi anastesi

Page 13: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intevensi Diagnosa 1

Tujuan Kecemasan pasien teradaptasiKeriteria Hasil Pasien kooperatif terhadap intervensi prainduksi anastesiIntervensi Sambut pasien dg ramah & panggil pasien dg namanya Bantu pasien mengganti pakaian dg pakaian kamar bedah Beri lingkungan yg tenang Orientasikan pasien terhadap prosedur prainduksi Beri kesempatan kepada pasien mengungkapkan

ansietasnya

Page 14: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 2

Tujuan Ketidaktahuan prosedur pasien teradaptasiKeriteria Hasil Pasien kooperatif terhadap intervensi pramedikasi anastesi Persiapan prabedah dpt terlaksana secara optimalIntervensi Jelaskan prosedur rutin prabedah Periksa tanda-tanda vital prabedah Siapkan saran IV kateter & obat-obatan pramedikasi Lakukan pemasangan IV kateter & pertimbangan pemberian

agen premedikasi Lakukan pengiriman pasien ke kamar operasi Lakukan pengaturan posisi saat pemindahan pasien yg tdk

memerlukan anastesi dari brankar ke meja operasi

Page 15: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Asuhan Keperawatan Intraoperatif

Page 16: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Askep Pemberian Anastesi UmumDiagnosa Keperawatan

Resiko Cedera Intraoperatif b/d prosedur Anastesi Umum

IntervensiTujuan Resiko cedera intra operatif sekunder dari

intervensi anastesi umum tdk terjadiKriteria Hasil Pasien kooperatif terhadap intervensi anastesi Pasien dapat menjadi tidak sadar sesuai

tahapan anastesi umum

Page 17: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Kaji ulang identitas pasien Siapkan obat-obatan anastesi umum Siapkan alat intubasi endotrakeal Siapkan sarana pemantauan dasar Siapkan obat & peralatan emergensi Lakukan pemasangan stetoskop prekordial,

manset tekanan darah, oksimetri, & pertahankan kelancaran IV kateter

Kaji faktor yg merugikan selama pemberian anastesi intraoperatif

Kaji adanya kelainan pada prosedur diagnostik Lakukan pemberian anastesi secara intravena

Page 18: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Lakukan pemasangan selang endotrakheal, pemasangan oral airway, & kaji efektivitas jalan napas

Lakukan pemberian napas bantuan, pemberian oksigen, pengisapan & pemberian anastesi inhalasi

Lakukan pemantauan status kardiovaskular & respirasi selama pembedahan

Lakukan pemberian caiaran & transfusi sesuai kondisi dan lamanya pembedahan serta kontrol keluaran urin

Lakukan pemberian obat-obatan pemulih anastesi setelah pembedahan selesai

Lakukan pembersihan jalan napas setelah pembedahan selesai dilaksanakan

Page 19: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Askep Pemberian Anastesi Regional

Menurut Potter (2006), anastesi regional dpt dilakukan dengan salah satu metode induksi berikut

Blok saraf

• Anastesi disuntikkan kedalam saraf (Mis, pleksus brakhialis pd lengan)

• Blok suplai saraf ke tempat pembedahan

Anastesi Spinal

• Melakukan pungsi lumbal & memasukkan anastesi lokal ke dalam caiaran serebrospinal pd ruang subaraknoid spinal

• Anastesi menyebar dari ujung prosesus Xifoideus ke bagian kaki

Page 20: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Anastesi Epidural

• Obat anastesi disuntikkan kedalam ruang epidural diluar dura mater & kandungan anastesinya tdk sebesar anastesi spinal.

• Menyebabkan hilangnya sensasi di daerah vagina & perineum

Anastesi Kaudal

• Obat anastesi diberikan secara lokal pada dasar tulang belakang

• Mempengaruhi daerah pelvis dan kaki

Page 21: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa Keperawatan Resiko cedera intraoperatif b/d prosedur

anastesi regionalIntervensiTujuan Resiko cedera intraoperatif sekunder

intervensi anatesi regional tdk terjadiKriteria Hasil Pasien kooperatif terhadap intervensi

anastesi Pengaruh anastesi regional optimal &

pembedahan berjalan lancar

Page 22: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Kaji ulang identitas pasien Siapkan obat-obat anastesi regional Lakukan pemasangan infus Atur posisi pasien Disenfeksi area pungsi Lakukan pemberian oksigen Lakukan pemantauan status

kardiovaskular & respirasi selama pembedahan akibat efek samping dari anastesi spinal

Page 23: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Askep Prosedur IntrabedahDiagnosa Keperawatan1. Resiko cedera intraoperatif b/d

pengaturan posisi bedah, prosedur invasif bedah

2. Resiko infeksi intraoperatif b/d adanya port de entree prosedur bedah, penurunan imunitasefek anastesi

Page 24: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 1

Tujuan Resiko cedera intaraoperatif sekunder pengaturan posisi bedah,

prosedur invasif bedah tdk terjadiKriteria hasil Tidak terjadi gg hemodinamik akibat perdarahan serius selama

intraoperatif Tidak ditemukan cedera tekan & cedera listrik Perhitungan instrumen sesuai dg jumlah yg dikeluarkanIntervensi Kaji ulang identitas pasien Lakukan manajemen kamar operasi Siapkan kamar bedah yg sesuai dg jenis pembedahan Siapkan meja badah & instrumen pelengkap sesuai jenis operasi Lakukan pemasangan kateter urine dg teknik steril Lakukan pengaturan posisi bedah Bantu ahli bedah pd saat dimulai insisi sampai penutupan jaringan Lakukan penutupan luka pembedahan

Page 25: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 2

Tujuan Optimalisasi tindakan asepsis dpt dilaksanakan selama

prosedur intrabedahKriteria hasil Luka pascabedah tertutup dengan kasaIntervensi Kaji ulang identitas pasien & pemeriksaan diagnostik Siapkan sarana scrub Siapkan instrumen sesuai jenis pembedahan Lakukan manajemen asepsis prabedah Lakukan manajemen asepsis intraoperasi Lakukan penutupan luka pembedahan

Page 26: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Asuhan Keperawatan Pascaoperatif

Page 27: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Pengkajian Pengkajian Awal

Diagnosis medis & jenis pembedahan yg dilakukanUsia & kondisi umum pasien, kepatenan jalan

napas dan tanda-tanda vitalAnastesi dan medikasi lain yg digunakanPatologi yg dihadapiCairan yang diberikan, kehilangan darah, dan

pergantian Sistem Pernapasan

Kontrol pernapasanKepatenan jalan napas

Page 28: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Status sirkulasiRespons TTVRespons perdarahan pascaoperatifRespons cedera sirkulasi

Kontrol suhu Status neurologi Respons nyeri Genitourinari Sistem gastrointestinal Keseimbangan cairan dan elektrolit Integritas kulit, kondisi luka dan drainase

Page 29: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa Keperawatan1. Resiko tinggi pola napas tdk efektif b/d penurunan

kontrol pernapasan efek sekunder anatesi2. Jalan napas tidak efektif b/d penurunan kontrol

kepatenan jalan napas (lidah), penurunan kontrol batuk efektif & muntah efek sekunder anastesi, efek depresan dari medikasi & agen anastesi

3. Penurunan perfusi perifer b/d depresi mekanisme regulasi sirkulasi normal, perdarahan pascaoperatif, penurunan curah jantung, hipovolemia, pengumpulan darah perifer, & vasokonstriksi

4. Nyeri b/d cedera jaringan lunak bedah, kerusakan neuromuskolar pascabedah

5. Resiko cedera vaskular b/d cedera vaskular, pembentukan trombus pd ekstremitas, efek sekunder kompresi posisi bedah.

Page 30: Asuhan Keperawatan Perioperatif

6. Konstipasi b/d penurunan motilitas lambung & usus selama periode intraoperatif

7. Perubahan eliminasi urin b/d penurunan aktivitas, efek medikasi, & penurunan masukan cairan

8. Hambatan mobilitas fisik b/d efek depresan dari anatesi, penurunan intoleransi aktivitas, & pembatasan aktivitas yg dianjurkan

9. Kerusakan integritas kulit b/d tempat insisi bedah dan drainase

10. Resiko terhadap infeksi b/d kerentanan terhadap invasif bakteri

11. Kecemasan b/d diagnosis pascaoperatif, kemungkinan perubahan gaya hidup, & perubahan dalam konsep diri

12. Ganggguan konsep diri b/d perubahan bentuk tubuh,kehilangan fungsi dan struktur organ pasca bedah.

Page 31: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Intervensi Diagnosa 1 Tujuan

Pola napas kembali efektif & pasien mampu melakukan latihan pernapasan pasca bedah

Kriteria hasil Frekuensi napas dlm batas normal (18-24x/’) Tidak menggunakan otot bantu napas

Intervensi Kaji & monitor kontrol pernapasan Monitor frekuensi, irama, kedalaman, kesimetrisan

gerakan dinding dada Pastikan fungsi pernapasan sudah optimal Instruksikan pasien u/ napas dalam Beri oksigen 3ltr/’

Page 32: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa 2 Tujuan

Mengefektifkan jalan napas Kriteria hasil

Frekuensi napas dlm batas normal (18-24x/’) Tidak terdengar bunyi napas tambahan

Intervensi Atur tempat pasien dgn dekatkan pada akses oksigen &

suction Kaji & observasi jalan napas Pertahankan kepatenan jalan napas Atur posisi kepala u/ mempertahankan jalan napas Instruksikan pasien u/ melakukan batuk efekif Beri oksigen 3ltr/’

Page 33: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa 4 Tujuan

Dalam 1x24 jam nyeri berkurang atau teradaptasi Kriteria hasil

TTV dlm batas normal Nyeri di skala 0 a/ 1 dari skala 0-4

Intervensi Kaji kemampuan kontrol nyeri Kaji skala nyeri Lakukan manajemen nyeri (Istirahatkan pasien, ajarkan

teknik relaksasi, berikan lingkungan yg tenang,lakukan manajemen sentuhan & teknik stimulasi perkutaneus)

Kolaborasi pemberian analgetik

Page 34: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa 6 Tujuan

Dalam 3x24 jam fungsi peristaltik menjadi normal Kriteria hasil

Peristaltik usus normal Pasien mampu BAB

Intervensi Kaji kemampuan peristaltik setiap 4-8 jam Berikan asupan nutrisi & tingkatkan secara bertahap Lakukan & tingkatkan ambulasi dan latihan Pertahankan asupan cairan yg adekuat Kolaborasi pemberian obat supositoria

Page 35: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Diagnosa 7 Tujuan

Dalam 8-12 jam pasien mampu berkemih Kriteria hasil

Pasien mampu berkemih secara spontan & tanpa bantuan selang kateter

Intervensi Kaji kemampuan kontrol berkemih Bantu pasien u/ berkemih dlm posisi normal Monitor keinginan berkemih dari pasien Kaji adanya distensi kandung kemih Monitor asupan & keluaran cairan tiap 4 jam

Page 36: Asuhan Keperawatan Perioperatif

Evaluasi

Kembalinya fungsi fisiologis pada seluruh sistem secara normal

Tidak terjadi komplikasi pascabedah Pasien dpt beristirahat &

memperoleh rasa nyaman Tidak terjadi luka operasi Hilangnya rasa cemas Meningkatnya konsep diri pasien