Penkajian Asuhan Keperawatan

21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN STROKE Disusun oleh : RIKHAN LUHUR PRASETYA 22020113120021 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

description

Keperawatan

Transcript of Penkajian Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. SDENGAN STROKE

Disusun oleh :RIKHAN LUHUR PRASETYA22020113120021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. SDENGAN STOKE

I. PENGKAJIANA. IdentitasPasienNama: Ny SUsia: 69 tahunSuku: JawaAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: WiraswastaAlamat: Petarukan, PemalangJam pengkajian: 09.00 WIBTanggal pengkajian: 24 Mei 2014Diagnosa medis: Stroke

PenanggungjawabNama: Tn. RUsia: 48 tahunPendidikan: SarjanaPekerjaan: PNSAlamat: Petarukan, PemalangHubungan dengan klien : Ayah

B. Keluhan utamaKlien mengeluh badanya terasa lemas dan tidak bisa digerakkan.

C. Riwayat penyakit sekarangKlien mengeluh merasa lemas sekali, separuh badanya tidak bisa digerakkan.

D. Riwayat penyakit dahuluKlien tidak pernah mengalami penyakit stroke sebelumnya.

E. Riwayat penyakit keluargaKeluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.

F. Genogram

Keterangan : : Laki- laki

: Perempuan

: Laki- laki meninggal

: Perempuan meninggal: Klien

Klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sekarang klien tinggal bersama anak pertamanya.

G. Kebutuhan dasar1. Kebutuhan Aktivitas dan LatihanKondisiSebelum sakitSaat sakit

Kegiatan sehari- hariKlien adalah seorang wiraswasta. Klien setiap harinya hanya dirumah melakukan aktivitas secara lancar tanpa adanya gangguan.Klien hanya berbaring dan tidur- tiduran. Aktivitas rumah tidak bisa dikerjakan. Klien dibantu oleh anaknya untuk melakukan aktivitas rumahnya.

Penggunaan alat bantuKlien tidak menggunakan alat bantu dalam beraktivitas.Klien tidak menggunakan kursi roda dalam beraktivitas.

Kesulitan pergerakan tubuhKlien tidak mengalami kesulitan dalam bergerak.Klien mengalami kesulitan dalam pergerakan tubuh. Karena klien tidak bisa menggerakan separuh badannya.

Kekakuan sendiKlien tidak merasakan kekakuan sendiKlien merasakan kekakuan sendi.

Tabel tingkat kemandirianSebelum sakitAktivitas01234

Makan

Mandi

Berpakaian

Toiletting

Tingkat mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Berjalan

Saat sakitAktivitas01234

Makan

Mandi

Berpakaian

Toiletting

Tingkat mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Berjalan

Keterangan :0 : Mandiri1 : Dibantu orang lain2 : Dengan alat bantu3 : Dibantu orang lain dan alat4 : Tergantung total

2. Kebutuhan Hygine dan Integritas kulitKondisiSebelum sakitSaat sakit

Mandi2 kali sehari2 kali sehari dengan diusap menggunakan air hangat, dibantu oleh anak atau cucunya.

Cuci rambut3 kali sehari2 kali sehari, pada saat mandi .

Gosok gigi2 kali sehari sesudah mandiTidak menggosok gigi, hanya berkumur- kumur.

Ganti baju1 kali sehariKlien dibantu menggunakan pakaian disertai pempes.

3. Kebutuhan Istirahat TidurKondisiSebelum sakitSaat sakit

Jam tidurSiang : Kadang jam 13.00, kadang jam 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIBMalam : Jam 20.00 atau jam 21.00 WIB sampai jam 04.00 WIBSiang : Jam 10.00 WIB- 15.00 WIBMalam : jam 22.00- jam 06.00 WIB

Lama tidurSiang : 1-2 jamMalam : 8 jamSiang : 6 jamMalam : 9 jam

Pola tidurKlien dapat tertidur pulas. Kemudian setelah bangun klien merasa segar kembali.Klien sering terbangun dan hanya berbaring ditempat tidur saja.Klien juga sering kali sulit tidur, karena belum menemukan posisi yang nyaman untuk tidur.

4. Kebutuhan Nutrisi Cairana. NutrisiKondisiSebelum sakitSaat sakit

Selera makanKlien makan sesuai keinginanya sendiriNafsu makan klien menurun. Namun klien tetap berusaha untuk makan.

Porsi makan1 piring 1 piring tapi tidak sampai habis.

Frekuensi makan3 kali sehari3 kali sehari

Makanan pantanganTidak adaMakanan tinggi kadar garam dan lemak.

Pembatasan pola makanTidak adaKlien dibatasi mengonsumsi makanan berkadar garam tinggi dan lemak tinggi.

Program dietTidak adaBBRG

Kebutuhan makan

MuntahTidak mengalami muntahTidak mengalami muntah

b. CairanKondisiSebelum sakitSaat sakit

Jenis minumanAir putihSusuTehKopiAir putihSusu

Jumlah asupan cairan 8 gelas per hariAir putih : >8 gelas per hariSusu : 1 gelas per hari

5. Kebutuhan OksigenasiKondisiSebelum sakitSaat sakit

Gangguan pernapasanTidak ada gangguan pernapasanTidak ada gangguan pernapasan

Alat bantuTidak adaTidak ada

6. Kebutuhan Eliminasia. BAKKondisiSebelum sakitSaat sakit

Frekuensi BAKKlien BAK 4- 5 kali sehariKlien BAK 4-5 kali sehari

Warna BAKKuningKuning

Perasaan setelah BAKLegaLega

b. BABKondisiSebelum sakitSaat sakit

Frekuensi BAB1 hari sekali 1 hari sekali

WarnaKuning Kuning kecoklatan

KonsistensiPadatPadat

7. Kebutuhan Persepsi SensoriKondisiSebelum sakitSaat sakit

PenglihatanKlien tidak mengalami gangguan penglihatanKlien tidak mengalami gangguan pengelihatan

PendengaranTidak ada gangguan pendengaranTidak ada gangguan pendengaran

PenciumanIndera penciuman klien baikIndera penciuman klien baik

PengecapanPengecapan klien baikPengecapan klien baik

PerabaanIndera peraba klien baikIndera peraba klien kurang pada separuh badan yang mengalami stroke

8. Kebutuhan TermoregulasiKondisiSebelum SakitSaat sakit

Panas tubuhTidak demamTidak demamSuhu tubuh : 370 C

9. Kebutuhan Konsep DiriKondisiSebelum sakitSaat sakit

Body imageKlien merasa baik- baik saja dengan kondisi tubuuhnya.Klien merasa ada sesuatu yang salah dengan kondisi tubuhnya. Karena klien tidak bisa menggerakan separuh badanya.

Identitas diriKlien mengenali dirinya seorang laki-laki usia 69 tahun. Ia juga mengenali identitasnya sebagai seorang Ayah dari anak- anaknya.

Klien mengenali dirinya seorang laki-laki usia 69 tahun. Ia juga mengenali identitasnya sebagai seorang Ayah dari anak- anaknya.

Peran diriKlien memahami dirinya yang biasanya dirumah untuk melakukan aktivitasnya menjadi seorang Ayah bagi anaknya dan Kakek bagi cucunya.Klien memahami dirinya yang biasanya dirumah untuk melakukan aktivitasnya menjadi seorang Ayah bagi anaknya dan Kakek bagi cucunya.

Harga diriKlien tidak mengalami masalah harga diri.Klien tidak mengalami masalah harga diri.

10. Kebutuhan Stres KopingSumber stressorKoping maladaptifKoping adaptif

Klien sakitMenangis, merintih, meminum obat warungPeriksa ke dokter dan puskesmas

11. Kebutuhan SeksualitasKebutuhan SeksualitasSebelum sakitSaat sakit

Hubungan seksualKlien melakukan hubungan seksual. Ia memiliki 5 anak.Klien tidak melakukan hubungan seksual. Karena klien merasa tubuhnya tidak nyaman untuk melakukan aktivitas.

12. Kebutuhan Komunikasi dan InformasiKondisi Sebelum sakitSaat sakit

Pemenuhan informasiKlien memperoleh informasi dari radio, televisi, keluarga, tetangga.Klien memperoleh informasi dari radio, televisi, keluarga, perawat dan dokter.

13. Kebutuhan Rekreasi dan Spirituala. RekreasiKondisiSebelum sakitSaat sakit di RS

Hiburan Nonton TV, berjalan- jalan Alun- Alun di akhir pekan bersama anak- anak dan cucu-cucunya. Bercengkrama dengan tetangga- tetangganya. Berbincang bersama anak- anak dan cucu-cucunya, nonton TV.

b. SpiritualKondisiSebelum sakitSaat di RS

SpiritualKlien aktif sholat berjamaah di Mushola. Klien selalu berdoa disela shalatnya, ia mendoakan keluarganya agar senantiasa diberi kemudahan hidup baik dunia ataupun diakhirat nanti.Klien melakukan shalat dengan cara berbaring diatas kasurnya. Klien juga selalu berdoa setiap selesai shalat dan ketika akan tidur. Ia berdoa untuk kesembuuhanya dan keluarganya.

H. Pemeriksaan Fisik1. Kesadaran umum : lemas, lemah2. Kesadaran : Composmentis E4M6V5 = 15E4 : Membuka mata spontanM6 : Respon motorik mematuhi perintahV5: Respon verbal terorientasi dengan baik3. TTVa. Suhu : 37 Cb. Nadi : 65 kali per menitc. Tekanan darah : 180/100 mmHgd. Respiratory Rate : 18 kali per menit4. Kepalaa. Inspeksi : Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata. Rambut berwarna hitam, tidak ada bau. b. Palpasi : Tidak ada benjolan

5. Mata a. Inspeksi : Warna kelopak mata cokelat muda, refleks berkedip mata baik, konjungtiva pucat, sclera jernih. Kornea jernih, pupil isokor, pergerakan bola mata normal.b. Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri6. Mulut a. Inspeksi : Membran mukosa kering, lidah putih dan pucat, warna bibir merah tua. Tidak ada sianosis.b. Palpasi : Tidak ada edema ataupun nyeri7. Lehera. Inspeksi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada jaringan parut.b. Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada lesi, tidak ada gangguan menelan8. TelingaInspeksi : Telinga kanan dan kiri simetris, bersih, tidak ada lesi ataupun massa. 9. Dada dan Paru- paru a. Inspeksi : Pergerakan dada kanan dan kiri simetris. Tidak ada jaringan parut.b. Palpasi : Pergerakan dada kanan dan kiri simetris. Adanya getaran suara traktil fremitus normal.c. Perkusi : Timpanid. Auskultasi : Frekuensi nafas 18 kali per menit. Tidak ada bunyi suara nafas abnormal. Suara nafas terdengar vesikular, trakeal dan bronkial. Tidak ada suara nafas abnormal.10. Jantunga. Inspeksi : Ictus kordis tidak tampakb. Palpasi : denyutan aorta terabac. Perkusi : suara jantung dullnes, batas jantung normald. Auskultasi : Nadi 65 kali per menit.

11. Hidunga. Inspeksi : Pergerakan hidung kanan dan kiri simetris. Pernapasan cuping hidung, tidak ada jaringan parut.b. Palpasi : Tidak ada lesi ataupun edema. 12. Abdomen a. Inspeksi : Abdomen kanan dan kiri simetris. Warna kulit abdomen sawo matang.b. Auskultasi : Auskultasi bising usus normal, yaitu 15 kali per menit.c. Palpasi : Saat di palpasi abdomen terasa sakit.d. Perkusi : Timpani13. Ekstrimitas Atas dan Bawaha. Inspeksi : Tidak ada lesi, warna sawo matangb. Palpasi : Tidak ada benjolan/ edema, kulit kasar dan kering.14. Kulit dan Kukua. Inspeksi : Kulit warna sawo matang, kuku berwarna merah muda, tidak ada sianosis.b. Palpasi : Kulit kering dan pecah- pecah. Capilarry refill kurang dari 3 detik.15. GenitaliaKlien mengatakan tidak ada masalah pada daerah genitalia klien. Saat BAK ataupun BAB, bagian genitalia juga tidak terasa sakit.

II. ANALISA DATATanggalNoSubjektifObjektifDiagnosa

24-06-141Klien mengatakan seluruh badannya terasa lemas. Separuh badan ekstermitas atas dan bawah bagian kanan tidak bisa digerakan sehingga klien tidak bisa berpindah.

Tekanan darah : 180/100 mmHg, nafsu makan klien menurun, nadi lemah 65 kali per menit, klien tampak memposisikan dirinya terlentang. Hambatan kemampuan berpindah b.d kondisi fisik tidak bugar.

24-06-142Klien mengatakan bahwa ia sulit melakukan gerakan ditempat tidur, apalagi untuk merubah posisi. Tidak mampu menggerakan separuh badannya hanya tidur dengan posisi terlentangKlien tidak banyak bergerak, saat dikaji. Pergerakan diatas tempat tidur tidak banyak.Hambatan mobilitas fisik di tempat tidur b.d gangguan penyakit stroke.

III. Prioritas Masalah Keperawatan1. Hambatan kemampuan berpindah2. Hambatan mobilitas fisik di tempat tidur