BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran...

17
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sampah 2.1.1 Pengertian sampah Sampah padat merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan telah dibuang (Osei-mensah, P., dkk. 2014) atau sampah merupakan benda yang tidak terpakai, tidak disenangi dan telah dibuang yang berasal dari kegiatan manusia (Mubarak, W. I dan Chayatin, N. 2009) serta menurut American Public Health Association dalam bukunya Sumantri, A. (2015), sampah merupakan sesuatu yang telah digunakan, tidak terpakai dan telah dibuang yang berasal dari hasil kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pengertian sampah mempunyai batasan-batasan seperti adanya suatu benda atau zat padat serta bahan, adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan aktivitas manusia, benda/zat padat/bahan tersebut tidak dipakai dan telah dibuang, dan pembuangan dilakukan dengan cara yang diterima oleh umum. 2.1.2 Penggolongan sampah berdasarkan sumbernya Menurut Babayemi, J.O dan Dauda, K.T (2009) Sampah yang terbentuk dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sumber keluaran sampah. Yaitu :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah

2.1.1 Pengertian sampah

Sampah padat merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan telah dibuang

(Osei-mensah, P., dkk. 2014) atau sampah merupakan benda yang tidak terpakai,

tidak disenangi dan telah dibuang yang berasal dari kegiatan manusia (Mubarak, W. I

dan Chayatin, N. 2009) serta menurut American Public Health Association dalam

bukunya Sumantri, A. (2015), sampah merupakan sesuatu yang telah digunakan,

tidak terpakai dan telah dibuang yang berasal dari hasil kegiatan manusia dan tidak

terjadi dengan sendirinya. Pengertian sampah mempunyai batasan-batasan seperti

adanya suatu benda atau zat padat serta bahan, adanya hubungan langsung/tidak

langsung dengan aktivitas manusia, benda/zat padat/bahan tersebut tidak dipakai dan

telah dibuang, dan pembuangan dilakukan dengan cara yang diterima oleh umum.

2.1.2 Penggolongan sampah berdasarkan sumbernya

Menurut Babayemi, J.O dan Dauda, K.T (2009) Sampah yang terbentuk dapat

digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan sumber keluaran sampah.

Yaitu :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

7

a. Sampah pemukiman penduduk/ sampah rumah tangga

Sampah yang keluar dari area penduduk/ rumah tangga biasanya dihasilkan

oleh satu atau beberapa orang yang tinggal di dalam area pemukiman, jenis

sampah yang biasanya dihasilkan adalah sisa makanan, sampah kering, abu

dan sisa tumbuhan.

b. Industri

Industri yang dimaksud adalah perusahaan yang melakukan suatu proses

sehingga dalam prosesnya tersebut mengeluarkan sampah, sampah yang biasa

dihasilkan adalah sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya.

c. Tempat umum/ tempat perdagangan

Tempat umum merupakan tempat yang memungkinkan banyak orang

berkumpul untuk melakukan kegiatan dan termasuk juga tempat

perdagangan, sampah yang biasa dihasilkan adalah sisa makanan, sampah

kering, dan lainnya.

d. Pertanian

Merupakan tempat yang digunakan untuk bercocok tanam seperti kebun,

ladang, dan sawah. Sampah yang biasanya dihasilkan adalah tumbuhan yang

sudah membusuk dan pembungkus pupuk atau pembasmi hama.

e. Sarana umum

Tempat yang dimaksud ialah rumah sakit, sekolah, tempat hiburan, tempat

rekreasi, dan lainnya. Tempat-tempat tersebut biasanya menghasilkan sampah

kering.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

8

2.2 Jenis-Jenis Sampah Padat

Menurut Sumantri, A. (2015), sampah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

seperti sebagai berikut :

a. Berdasarkan zat kimia

1. Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah membusuk seperti

sisa makanan, daun, sayur, buah dan lainnya.

2. Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak mudah membusuk

seperti kaleng, besi, plastik, gelas dan lainnya.

b. Berdasarkan ciri sampah

1. Garbage, dimana sampah ini terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk

dan dapat terurai dengan cepat. Karena mudah terurai/membusuk maka

jenis sampah ini sering kal menimbulkan bau yang tidak sedap.

2. Rubbish, merupakan jenis campuran sampah yang terdiri dari zat organik

dan anorganik.

3. Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri.

4. Street sweeping, merupakan sampah yang berasal dari jalan akibat

aktivitas mesin maupun manusia.

5. Dead animal, merupakan jenis sampah yang berasal dari bangkai

binatang yang mati akibat kecelakaan oleh manusia atau alami.

6. House hold refuse, merupakan jenis sampah campuran seperti

garbage,ashes dan rubbish yang berasal dari pemukiman.

7. Abandoned vehicle, merupakan jenis sampah yang berasal dari bangkai

kendaraan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

9

8. Demolision waste,merupakan jenis sampah yang berasal dari sisa-sisa

bangunan.

9. Sampah industri, merupakan sampah yang berasal dari pertanian,

perkebunan dan industri.

10. Santage solid, merupakan jenis sampah yang terdiri dari benda-benda

solid biasanya bersifat organik yang berasal dari pintu masuk pengolahan

limbah cair.

11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang memerlukan penangan

khusus.

2.2.1 Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah

Menurut Osei-mensah, P. dkk (2014) bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi jumlah sampah yaitu :

a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk mempengaruhi jumlah sampah, karena semakin banyak

penduduk maka aktivitas dari manusia semakin meningkat. Aktivitas yang

dimaksud adalah pendidikan, pekerjaan dan lainnya.

b. Sosial ekonomi dan budaya

Sosial ekonomi mempengaruhi jenis sampah yang akan ditimbulkan karena

masyarakat dengan sosial ekonomi yang sama mengonsumsi makanan yang

sama sehingga menghasilkan sampah yang sama, sedangkan budaya

mempengaruhi jumlah sampah dimana jumlah sampah yang terbentuk

tergantung dari apa yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

10

c. Waktu

Jumlah sampah yang terbentuk tergantung pada waktu seperti harian,

mingguan, bulanan dan bahkan tahunan.

d. Jenis rumah

Perbedaan rumah pada suatu populasi akan mempengaruhi jumlah dan jenis

sampah yang akan terbentuk seperti sampah pada rumah sederhana akan

berbeda dengan rumah yang mempunyai beberapa fasilitas di dalamnya.

e. Jenis kegiatan

Perbedaan kegiatan pada suatu populasi akan mempengaruhi jumlah dan jenis

sampah seperti sampah dari aktivitas industri akan berbeda dari sampah dari

aktivitas rumah tangga.

f. Musim

Musim mempengaruhi jenis dan jumlah sampah karena jumlah dan jenis

sampah musim hujan sangat berbeda dengan jumlah dan jenis sampah musim

panas.

g. Sistem pengelolaan yang digunakan

Dari semua faktor yang ada, faktor ini yang paling berpengaruh pada jumlah

sampah yang ada. Misal pengangkutan sampah dengan menggunakan

gerobak akan memperlambat pengelolaan sampah dan menyebabkan

terjadinya penumpukan sampah.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

11

2.2.2 Komposisi sampah padat

Menurut Das, S., dkk (2013) bahwa sampah padat yang terbentuk terdiri dari

beberapa sampah yaitu :

a. Logam seperti kaleng, paku, besi dan lainnya.

b. Kertas seperti koran, majalah, karton, buku dan lainnya.

c. Plastik seperti botol plastik, gelas plastik, pembungkus plastik dan lainnya.

d. Kaca seperti gelas kaca, lampu, dan lainnya.

e. Garbage seperti sisa makanan, sayuran, buah dan lainnya.

Selanjutnya komposisi sampah padat tersebut dikelompokkan oleh Osei-

mensah, P. dkk (2014) menjadi organic waste (sayuran, sisa makanan, daun dan

lainnya), Recyclable waste (kertas, kaca, plastik, logam dan lainnya), soiled waste

(kain dan lainnya), dan toxic waste (alat rumah sakit dan lainnya).

2.3 Pengolahan Sampah Terpadu

Menurut Rizal, M. (2011) umumnya ada beberapa tahapan dalam pengelolaan

sampah padat yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan akhir

akhir/pemusnahan. Namun, dalam pengolahan sampah terpadu terjadi beberapa

kegiatan tambahan seperti pemilahan, penggunaan ulang, dan pengolahan sebelum

pengolahan akhir (BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2011). Adapun kegiatan yang

terjadi pada pengolahan sampah terpadu yaitu :

a. Pengumpulan

Sampah yang terbentuk dari aktivitas manusia dikumpulkan dalam

suatu wadah atau tempat sementara sebelum dibawa ke tempat pengolahan,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

12

menurut Sumantri, A. (2015), sebaiknya tempat pengumpulan sampah

sementara harus memenuhi persyaratan seperti konstruksi harus kuat dan

tidak boleh bocor, memiliki penutup dan mudah dibuka tanpa mengotori

tangan serta ukuran tempat sampah yang sesuai sehingga mudah diangkut.

Dari tempat pengumpulan tersebut selanjutnya sampah akan dibawa ke

rumah sampah/dipo, adapun menurut Sumantri, A. (2015) pembangunan dipo

harus memenuhi beberapa persyaratan seperti dibangun diatas permukaan

tanah dengan ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut sampah,

memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah,

memiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus untuk mencegah lalat

serta binatang lain masuk ke dalam dipo, ada keran air untuk membersihkan

tangan, tidak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat dan tikus, dan mudah

dijangkau oleh masyarakat.

b. Pemilahan

Tujuan pemilahan sampah adalah untuk mendapatkan sebanyak

mungkin sampah yang masih bisa digunakan, dimanfaatkan ataupun memiliki

nilai ekonomi. Pemilahan sampah disesuaikan dengan jenis sampah yaitu

organik, anorganik dan residu.

c. Pengolahan

Pengolahan yang dilakukan di tempat pengolahan sampah terpadu

adalah pengolahan sampah organic, dimana sampah organik diolah menjadi

pupuk kompos sehingga mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke

tempat pembuangan akhir.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

13

d. Pengangkutan

Menurut Sumantri, A. (2015), Setelah sampah dari

pemukiman/masyarakat terkumpul di dipo, selanjutnya sampah tersebut

diangkut menuju tempat pengolahan atau tempat pembuangan akhir.

e. Pengolahan akhir/pemusnahan

Merupakan tahap akhir dalam pengelolaan sampah, dalam tahap ini

sampah yang diolah merupakan residu sampah yang harus dimusnahkan.

Biasanya teknik pengolahan yang dilakukan menggunakan pembakaran

(Incenerator)

2.4 Jenis-Jenis Teknologi Pengelolaan Sampah

Menurut Surjandari, I. dkk (2009), bahwa jenis pengolahan sampah dapat

dilakukan dengan beberapa cara/model yaitu :

a. Pengolahan sampah dengan kompos

Merupakan suatu strategi yang menggunakan sampah yang mudah

membusuk, sampah ditumpuk pada suatu tempat tertentu dan dibiarkan

membusuk/terjadi proses degradasi alami. Produk akhir dari proses ini dapat

dijadikan sebagai pupuk alami, cara ini biasanya menggunakan sampah

organik.

b. Pengolahan sampah dengan recycle.

Merupakan suatu strategi pengolahan sampah dengan memanfaatkan kembali

barang-barang yang telah terbuang, adapun proses yang terjadi adalah

pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan

produk bekas pakai. Cara ini biasanya digunakan untuk memanfaatkan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

14

sampah anorganik, dengan menggunakan strategi akan meningkatkan

pendapatan pekerja.

c. Pengolahan sampah dengan incenerator

Merupakan suatu strategi pengolahan sampah dengan cara membakar

sampah, sampah yang dibakar merupakan sampah kering dan mampu

terbakar habis. Strategi ini berpotensi menyebabkan pencemaran, karena

pembakaran menghasilkan dioksin yang merupakan senyawa kimia

berbahaya.

Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa sampah padat dapat

dikelola dengan lebih baik seperti :

a. Pengolahan sampah sebagai biogas

Sampah organik yang ditumpuk dalam waktu lama akan menghasilkan

beberapa gas yang disebut biogas, gas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai

energi terbaharukan. Biogas yang dihasilkan oleh tumpukan sampah organik

mengandung sekitar 50-70% gas metana dan 30-50% gas karbon dioksida,

untuk memaksimalkan produksi biogas maka dapat dilakukan beberapa

tahapan seperti hydrilysis, acidogenesis, acetogenesis dan methanogenesis

(Muzenda, E. 2014).

b. Melakukan reuse, reduce dan recycle melalui bank sampah

Untuk memaksimalkan proses pengolahan sampah dengan prinsip reuse,

reduce dan recycle maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce,

Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah. Menurut Novianty, M.(2014)

bahwa masyarakat kelurahan binjai telah mendapatkan dampak positif berupa

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

15

penghasilan tambahan dan meningkatnya derajat kesehatan dari adanya bank

sampah.

2.5 Partisipasi Masyarakat

2.5.1 Pengertian partisipasi

Menurut Jeniffer, R. dkk (1998) partisipasi merupakan terlibatnya pihak-pihak

yang mempengaruhi dan mengendalikan inisiatif pembanguunan sedangkan menurut

Nasdian (2006), partisipasi merupakan proses aktif, inisiatif yang diambil oleh warga

komunitas sendiri dengan menggunakan sarana dan prasarana. Cohen dan Uphoff

dalam Rosyida, I., dkk (2011) membagi partisipasi kedalam beberapa tahapan yaitu :

a. Tahapan pengambilan keputusan

Tahap ini dapat diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rapat

yang diadakan oleh pemberi program, tahap pengambilan keputusan yang

dimaksud adalah pada perencanaan dan pelaksanaan suatu program.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahapan terpenting dalam suatu program, karena inti

dari program adalah pelaksanaan dari program, wujud nyata partisipasi pada

tahap ini dibagi menjadi tiga yaitu sumbangan pikiran, sumbangan materi dan

tindakan sebagai anggota program.

c. Tahap evaluasi

Partisipasi masyarakat pada tahap ini merupakan umpan balik yang dapat

memberi masukan demi perbaikan pelaksaan program selanjutnya.

d. Tahap menikmati hasil

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

16

Tahap ini dapat dijadikan indikator keberhasilan partisipasi masyarakat,

selain itu dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan

maka manfaat akan semakin besar dirasakan.

2.6 Tingkatan Partisipasi

Arnstein dalam Wicaksono (2010) membagi tingkatan partisipasi menjadi

beberapa tingkatan yaitu :

a. Manipulasi (manipulation)

Merupakan tingkatan partisipasi masyarakat yang paling rendah, karena

hanya nama yang dipakai sebagai anggota. Dalam hal ini tidak ada peran

serta masyarakat secara langsung karena anggota hanya bersifat sebagai alat

publikasi.

b. Penyembuhan (therapy)

Tingkatan partisipasi yang hanya melibatkan masyarakat sebagai pendengar

pasif, dalam kegiatannya hanya bertujuan untuk mengubah pola pikir

masyarakat yang ikut didalamnya.

c. Pemberian informasi (informing)

Tingkatan partisipasi yang hanya bersifat pemberitahuan kepada masyarakat,

dalam tingkatan partisipasi ini lebih menekankan informasi yang ingin

disampaikan kepada masyarakat.

d. Konsultasi (consultation)

Tingkatan partisipasi yang mengundang opini masyarakat terhadap sesuatu,

partisipasi ini sering digunakan untuk melakukan penilaian terhadap

masyarakat dan metode yang sering digunakan adalah survei tentang arah

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

17

pikiran, pertemuan lingkungan masyarakat dan mendengar pendapatt

masyarakat.

e. Perujukan (placation)

Tingkatan partisipasi yang menempatkan masyarakat yang dianggap mampu

kedalam anggota, walaupun usul masyarakat kadang diperhatikan namun

suara masyarakat sering tidak didengar karena kedudukan masyarakat masih

relatif rendah.

f. Kemitraan (partnership)

Tingkatan partisipasi yang terbentuk atas kesepakatan bersama dan berbagi

tanggung jawab dalam perencanaan, pengendalian keputusan, penyusunan

kebijakan dan pemecahan masalah yang dihadapi.

g. Pelimpahan kekuasaan (delegated power)

Tingkatan partisipasi yang memberikan kekuasaan kepada anggota dan

memberikan kewenangan untuk membuat keputusan pada rencana atau

program tertentu.

h. Masyarakat yang mengontrol (citizen control)

Tingkat partisipasi dimana segala sesuatu dikendalikan oleh masyarakat

termasuk kekuatan untuk mengatur program atau kelembagaan yang

berkaitan dengan kepentingan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

18

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan

Sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R Desa Kesiman

Kertalangu Kota Denpasar

2.7.1 Karakteristik masyarakat

Dalam penelitian ini, karakteristik yang diteliti dari masyarakat adalah umur,

tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Berdasar penelitian yang dilakukan oleh

Suroso, H. dkk (2014) diketahui bahwa tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan

mempunyai hubungan yang bermakna dengan keaktifan dalam berpartisipasi.

2.7.2 Pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah

Pengetahuan adalah kesan dimana dalam pikiran manusia sebagai hasil dalam

penggunaan panca indera, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (belifes),

takhayul

(superstitious), maupun penerapan-penerapan yang keliru atau (miss informations)

Mulasari, Surahma A. (2013), sedangkan menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan

merupakan hasil seseorang yang telah melakukan penginderaan terhadap objek

melalui panca indra sehingga mengalami suatu perubahan pengetahuan. Menurut

Toxonomy Bloom dalam notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang terhadap objek

memiliki tingkatan yang berbeda yaitu :

a. Tahu yang merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah dimana

tahu merupakan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Cara untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari adalah dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan

sebagainya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

19

b. Memahami yang merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu

objek secara benar dan dapat mengimplementasikannya secara luas.

c. Aplikasi yang merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari sesuai dengan situasi kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis yang merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu

materi atau komponen-komponen dan masih memiliki kaitan satu sama

lain.

e. Sintesis yang merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan

komponen/bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi yang merupakan suatu kemampuan untuk melakukan

justifikasi/penelitian terhadap suatu objek.

Pengetahuan yang ada di masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

dimana menurut Budiman (2013) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu tingkat pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi,

lingkungan, pengalaman dan usia.

2.7.3 Pengetahuan masyarakat tentang bank sampah

Dalam penelitian ini, bank sampah disediakan sebagai fasilitas yang digunakan

untuk menampung sampah anorganik. Selain bank sampah, fasilitas yang harus ada

sebagai penunjang adalah adanya tempat penampungan sampah sesuai dengan jenis

sampah, adanya sarana pengangkut sampah dan adanya bank sampah sebagai

pengumpul akhir sampah anorganik. Menurut Setyowati, R., dkk (2013) ketersediaan

fasilitas tempat sampah merupakan langkah awal untuk pemilahan sampah plastik

yang berhubungan dengan perilaku hidup. Peningkatan partisipasi dapat terjadi

apabila masyarakat merasa diuntungkan seperti dapat meningkatkan ekonomi,

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

20

peningkatan ekonomi masyarakat dari pengolahan sampah dapat dilakukan dengan

metode bank sampah (Sofiana, M. dkk, 2015).

2.7.4 Sikap masyarakat tentang pengolahan sampah

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang

masih tertutup terhadap objek atau stimulus. Menurut Toxonomy Bloom dalam

Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa sikap memiliki beberapa tingkatan yaitu

menerima merupakan suatu kemampuan untuk mempertahankan stimulus, merespon

merupakan suatu kemampuan untuk memberikan jawaban, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan, menghargai merupakan suatu kemampuan

mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu permasalahan dan

bertanggungjawab merupakan kemampuan untuk menanggung risiko atas pilihan

yang dibuat.

Sikap yang ada dimasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana Azwar

(2013) menjelaskan bahwa ada enam faktor yang dapat mempengaruhi sikap di

masyarakat yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh budaya, media

mas, lembaga pemdidikan/agama dan emosional.

2.7.5 Sikap masyarakat tentang bank sampah

Merupakan respon masyarakat terhadap bank sampah meliputi mekanisme

bank sampah dan sampah yang dapat ditabung di bank sampah, dimana sikap

masyarakat sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya partisipasi masyarakat

terhadap program (Fahruddin, dkk 2014).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

21

2.7.6 Perilaku masyaakat

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan semua tindakan atau aktivitas

yang dilakukan oleh manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak

dapat diamati langsung. Perilaku masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti yang dijelas menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010)

bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh tiga kelompok faktor yaitu :

a. Faktor predisposisi (predisposing factor)

Merupakan faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang yang

mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan unsur lain

yang terdapat dalam diri individu maupun masyarakat.

b. Faktor pendukung (enabling factor)

Merupakan faktor yang dapat memfasilitasi seseorang untuk melalukan

suatu tindakan, faktor pendukung mencakup umur, status sosial, ekonomi,

pendidikan, SDM, serta sarana dan prasarana untuk terjadinya suatu

tindakan/perilaku.

c. Faktor pendorong (reinforcing factor)

Merupakan faktor yang memperkuat seseorang untuk melakukan suatu

tindakan/perilaku, faktor penguat mencakup keluarga, tokoh masyarakat dan

lainnya.

2.7.7 Sosialisasi pengolahan sampah

Dalam penelitian ini, Sosialisasi yang dimaksud adalah pemberian sosialisasi

pada tahap awal perencanaan program. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Simanullang, L. J. dkk (2013), dari pengujian empiris diketahui bahwa partisipasi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 3.pdf · Ashes, merupakan jenis sampah hasil pembakaran dari industri. 4. ... limbah cair. 11. Sampah khusus, merupakan jenis sampah yang

22

masyarakat pada tahap perencanaan berpengaruh pada terhadap pelaksanaan

kegiatan. Adanya pengaruh tahap perencanaan terhadap partisipasi masyarakat

disebabkan karena pada tahap perencanaan dimulai dengan sosialisasi.

2.7.8 Dukungan tokoh masyarakat

Dukungan tokoh masyarakat dalam penelitian ini adalah sebagai orang yang

memiliki wewenang dan mampu sebagai penggerak masyarakat atau penghubung

petugas TPST-3R ke masyarakat, tokoh masyarakat yang dimaksud meliputi kepala

desa, kelian banjar dan kepala lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Surotinojo, I (2009), tokoh masyarakat memiliki pengaruh yang bermakna

dalam tingkat partisipasi masyarakat.

2.7.9 Regulasi tentang pengolahan sampah

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih maka diperlukan suatu peraturan

yang mengatur masyarakat untuk ikut berpartisipasi didalamnya, peraturan tersebut

diselenggarakan atas beberapa asas seperti asas bertanggung jawab, keberlanjutan

dan manfaat (Dinas Kebersihan Jakarta, 2011).