Bab v Pendekatan & Metodologi

download Bab v Pendekatan & Metodologi

of 128

Transcript of Bab v Pendekatan & Metodologi

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    1/128

    Metodologi penyusunan Rencana Tata Bangunan dan

    Lingkungan (RTBL) Kawasan Sempadan Irigasi KW0 ! KW0"

    #o$ar% diuraikan secara sistematika &erikut '5.1 Kedudukan RTBL Dan Kawasan PerencanaanA. Kedudukan Dokumen RTBL

    Dalam pelaksanaan, sesuai kompleksitas permasalahan kawasannya, RTBL

    juga dapat berupa:a rencana aksikegiatan komunitas (community*action

    plan+,-)%& rencana penataan lingkungan (neig$&our$ood*de.elopment

    plan/-)%c panduan rancang kota (ur&an*design guidelines12L)

    Seluruh rencana, rancangan, aturan, dan mekanisme dalam penyusunan

    Dokumen RTBL harus merujuk pada pranata pembangunan yang lebih tinggi,

    baik pada lingkup kawasan, kota, maupun wilayah. edudukan RTBL dalam

    pengendalian bangunan gedung dan lingkungan sebagaimana digambarkan

    dalam diagram ! pada halaman berikut:

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    2/128

    B. STRUKTUR DAN SISTEMATIKA DOKUMEN RTBL

    Sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam )eraturan )emerintah

    *omor +' Tahun $$% tentang )eraturan )elaksanaan -ndang&undang *omor

    Tahun $$ tentang Bangunan /edung pasal 0 ayat 12, struktur dan

    sistematika dokumen RTBL sebagaimana digambarkan dalam diagram pada

    halaman berikut:

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    3/128

    5.2 Metode Pendekatan Studi

    Pada dasarnya metode pendekatan yang akan dilakukan dalam

    penyusunan RTBL ini adalah :

    A. Mengatasi permasalahan yang sudah timbul di kawasan perencanaan,

    khususnya permasalahan yang berkaitan dengan tata bangunan dan

    lingkungan sepanang sempadan irigasi.

    B. Menciptakan konsep!konsep desain baru yang memberikan

    kecendrungan ke arah perkembangan yang lebih baik dari kondisi ideal

    yang sudah ada.

    Pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan menghasilkan konsep!

    konsep desain yang merupakan hasil analisis dari beberapa masukan, yaitu :

    "# $aian kebiaksanaan yang disesuaikan dengan rencana tata

    ruang yang sudah ada %R&TR$ $arawang dan RTR$#.

    '# $ondisi eksisting yang ditekankan pada kecendrungan

    perkembangan yang teradi, khususnya pada perkembangan kegiatan

    yang mengakibatkan teradinya perubahan lingkungan dan (isik

    bangunan.

    )# Pendekatan secara konperhensi( integral dengan menggunakan

    teknis wawancara, dialog interakti(, da(tar isian dan kaian langsung

    terhadap peta dan data*in(ormasi karakter (isik bangunan serta sosial

    ekonomi maupun tata nilai masyarakat %kultur budaya# setempat.

    +# Analisis standar (isik perencanaan yang berlaku dan disesuaikan

    dengan kecendrungan perkembangan yang teradi, kemudian di

    implementasikan kedalam bentuk ruang dan tata bangunan sertalingkungan secara arsitektural maupun urban desainnya.

    # $onsep pengembangan penataan kawasan kumuh yang

    disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi serta permasalahannya

    sehingga dalam penentuan kriteria desain dapat mencerminkan karakter

    bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan kultur setempat.

    -ecara umum metodologi penyusunan RTBL $awasan -empadan rigasi

    /ohar dapat digambarkan dalam bentuk bagan pendekatan seperti padaGambar 5.3.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    4/128

    5.3 Terminologi

    5.3.1 Peruntukan Lahan Mikro

    Lahan merupakan unsur utama kota yang paling kritikal, maka alokasi

    lahan %atau relokasi lahan untuk peremaaan# harus didasarkan kepada

    kebutuhan dari organisasi sosial masyarakat pemakainya sealan dengan

    skenario pembangunan yang telah digariskan bagi kawasan yang dimaksud.

    0eala peman(aatan lahan kota secara makro semakin mengarah kepada

    peruntukkan yang bersi(at campuran, oleh karena itu secara mikro alokasi

    peruntukan lahan tidak lagi hanya bersi(at hori1ontal akan tetapi uga sudah

    menurus kearah 2ertikal atau multi lapis. Re1oning dilakukan apabila perlu

    harus dimungkinkan agar rencana kota lebih tanggap terhadap desakan serta

    si(at pembangunan yang semakin kompleks.

    5.3.2 Intensitas Pemanfaatan Lahan

    3ilai intensitas peman(aatan lahan yang akan diberikan harus

    didasarkan kepada setiap enis peruntukan serta kemampuan daya dukung

    dari lahan kawasan. $emampuan daya dukung ini dipengaruhi oleh beberapa

    (aktor :

    a# Tingkat aksesibilitas dari kawasan %transportasi*sirkulasi#.

    b# Potensi lokasi kawasan dilihat dari tatanan kota yang lebih luas.

    c# 4aya dukung lahan.

    d# -umber daya alam yang dimiliki kawasan.

    e# nter2ansi teknologi akan dapat sampai pada batas!batas tertentu danmeningkatkan kemampuan lahan terutama untuk transportasi dan daya

    dukung lahan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    5/128

    Gambar 5.3

    K!"#GK" PMIKI!"# P#$%S%#"#

    !T&L K"'"S"# SMP"("# I!IG"SI )*+"!

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

    K3+3/R1/2,/ -3RK3MB,/2,/K4T, 5,/2 T3R1S M3/3R1S

    -3RK3MB,/2,/ -3/11KK,W,S,/ IRI2,SI

    -3RK3MB,/2,/ K32I,T,/M,S5,R,K,T ,/ K32I,T,/

    1S,6,/5,

    -3/1R1/,/ K1,LIT,SLI/2K1/2,/ ,/

    3ST3TIK,

    I-3RL1K,/ -3R,T1R,/ 'Tata Bangunan dan Lingkungan

    IDENTIFIKASI

    KAWASAN SEMPADAN IRIASI

    KW!"#KW!$

    PENENTUAN KRITERIA DESIN KONSEP PENEMBANAN

    RTBL

    -3L,KS,/,,/ K,#I,/ ,/ ,/,LISIS

    Ke&i7aksanaan pem&angunan

    perkotaan Struktur ruang dan pola

    keruangan Karakteristik lingkungan 8sik

    dan pem&entukan Karakteristik sosial &udaya

    9) 1r&an 3n.ironmental esign 2uidelines(12L):) e.elopment +ontrol -lan;) 1r&an 3n.ironmental Building esign

    2uidelines

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    6/128

    3ilai intensitas pembangunan yang diberikan mencerminkan daya

    tampung di kawasan tersebut yang dinyatakan dengan luas total lantai

    bangunan e(ekti( yang boleh dibangun di kawasan tersebut. ni merupakan

    ambang batas pembangunan dan tidak boleh dilampaui. 4istribusi intensitas

    pembangunan dinyatakan sebagai $oe(esien Lantai Bangunan %$LB#. 3ilai

    $LB akan menentukan skala pembangunan kawasan. Penentuan enis

    peruntukan lahan %mikro# serta nilai intensitasnya tidak lepas dari analisis

    ekonomi urban %(aktor supply dan permintaan# dari kawasan yang akan

    dikembangkan.

    5.3.3 Sistem Keterkaitan !uang ,linkage s-stem

    -istem keterkaitan ruang adalah sistem aringan yang akan

    menghubungkan berbagai enis peruntukan lahan, baik secara makro atau

    mikro. -istem keterkaitan ruang ini sangat 2ital untuk membuat (ungsi

    kawasan bekera secara e(isien. -istem penghubung merupakan alur!alur

    sirkulasi, baik bagi berbagai kendaraan bermotor maupun pealan kaki.Pada sistem penghubung inilah semua akti2itas serta interaksi sosial

    masyarakat berlangsung. Pemisahan yang elas antara berbagai modus

    komponen sirkulasi %pealan kaki, kendaraan bermotor, pengangkutan

    barang*penumpang dan sebagainya# perlu diwuudkan secara konsepsional.

    4emikian pula (aktor iklim %tropis# yang berpengaruh, terutama untuk

    mendorong orang mau beralan kaki merupakan 2ariabel yang penting untuk

    dipertimbangkan didalam analisis serta perumusan rancangan dari sistem

    keterkaitan ini. Peruntukan lahan mikro adalah hasil perpaduan antara

    analisis sistem keterkaitan dan peruntukan lahan umum.

    5.3./ !uang Terbuka Kota serta Tata +i0au

    Ruang terbuka kota mencakup ' %dua# aspek, yaitu :

    a# Aspek (ungsional untuk memberi wadah bagi sistem keterkaitan

    ruang, dimana segala bentuk akti2itas masyarakat berlangsung.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    7/128

    b# Aspek ekologis untuk menaga agar keseimbangan ekosistem

    lingkungan binaan dapat bekera secara baik.

    Bentuk dan si(at ruang terbuka yang bersi(at (ungsional ditentukan

    oleh si(at dari akti2itas manusia yang berlangsung didalamnya. Ruang

    terbuka kota tidak hanya dita(sirkan secara (isik dan 2isual, akan tetapi

    harus dibentuk berdasarkan konsep sosiologis yang dirumuskan secara

    matang. Pengadaan tempat bagi kegiatan sektor non (ormal %seperti

    pedagang kaki lima# perlu diatur didalam perumusan konsep ruang terbuka

    ini.

    5.3.5 Tata &angunan

    Tata bangunan dimaksudkan untuk mengelola 2olume pembangunan

    serta mendapatkan bentuk ruang kota yang diinginkan sesuai dengan

    distribusi enis akti2itas yang berlangsung didalam ruangan tersebut dan

    nilai $LB yang terkandung di dalamnya. 5leh karena itu, perletakan

    bangunan harus diatur sedemikian rupa agar dapat mende(enisikan ruang

    kota secara baik, seperti yang telah dirumuskan secara konseptual padaaspek ruang terbuka diatas ) %tiga# aspek yang dipakai sebagai pegangan

    didalam menata bangunan, yaitu :

    a# Aspek pengendalian bentuk massa bangunan seperti6 sosok,

    ketinggian arak bebas dan sebagainya.

    b# Aspek non teknis yang harus diperhatikan sebagai dampak, yaitu :

    aspek sosial budaya, ekonomi, psikologi dan sebaginya.

    c# Aspek lingkungan: orientasi, aliran udara, sinar matahari, bayangan%semua berkaitan dengan iklim#, warna, tekstur, preser2asi dan

    konser2asi.

    5.3. Prasarana

    Prasarana yang dimaksud akan memberikan dorongan serta ruang

    gerak bagi pendekatan perencanaan dan perancangan kota yang ino2ati(

    tidak sekedar kreati(. ni semua akan memungkinkan terwuudnya

    penyelesaian masalah perkotaan yang appropriate bagi setiap bagian kota

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    8/128

    sesuai dengan potensi yang dimiliki, bukan sekedar penyelesaian yang

    bersi(at standar seperti yang berlaku saat ini. -emua ini pada gilirannya

    akan mewuudkan lingkungan kota yang kaya dengan 2ariasi, atidiri,

    berwawasan lingkungan serta tidak monoton maupun membosankan dan

    yang paling penting tanggap (enomena yang berlangsung di masyarakat.

    5.3. "dministrasi

    Administrasi yang dimaksud disini adalah pemberian bonus, intensi(,

    kemungkinan pengalihan hak membangun %trans(er o( de2elopment right#,

    hak membangun diatas atau dibawah ruang!ruang kota %air right and under

    ground de2elopment#, kemudian dalam (iskal, perpaakan, peri1inan dan

    lain!lain. -emua perlu dikai kemungkinan penerapannya secara konseptual

    serta dampak yang diakibatkan.

    5.3. Pengertian !T&L

    ". RTBL merupakan pengembangan dari panduan rancang kota %PR$#, urban

    en2uron mental design guidelines %&40L#, de2elopment central plan.$arena tidak hanya memuat panduan rencana teknik tata bangunan

    %urban en2uron mental building design guidelines#, namun uga mengatur

    program dan pengendalian pelaksanaannya %de2elopment guidelines#.

    '. RTBL salah satu perangkat kendali penataan bangunan yang memberikan

    arahan pengawasan, penertiban dan mekanisme periinan, memberikan

    arahan program serta rencana yang dapat diacu oleh setiap pelaku

    pembangunan, khususnya masyarakat dan duania usaha yang sekaligusmemperdayakan kemampuan kelembagaan pemerintah daerah.

    ). RTBL uga merupakan salah satu wuud konkrit proses menuu arsitektur

    perkotaan yang mewadahi, yaitu layak huni %li2able#, berati diri

    %imageable# dan produkti( %endurung#.

    +. RTBL adalah uraian teknis secara terperinci tentang ketentuan!

    ketentuan, persyaratan!persyaratan, standar dimensi dan standar

    kualitas yang memberikan arahan bagi terselenggaranya serta

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    9/128

    terbangunnya suatu kawasan (isik kota tertentu baik bangunan,

    prasarana dan sarana utilitas maupun lingkungannya.

    . RTBL merupakan perangkat pengendali bangunan berskala besar

    khususnya dalam bidang tata kota.

    7. RTBL berperan sebagai perantara atau embatan antara rencana rencana

    tata ruang dengan kegiatan pembangunan (isik perkotaan, kawasan

    maupun lingkungan.

    5./ Taha4an Kegiatan Pen-usunan !T&L Kaasan Sem4adan Irigasi

    )ohar

    Tahapan kegiatan penyusunan RTBL $awasan -empadan rigasi /ohar

    ini terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahapan persiapan sur2ey, pelaksanaan

    sur2ey, kompilasi dan analisis %(akta dan analisis# dan perumusan RTBL

    %dra(t, diskusi dan laporan akhir#. -ecara keseluruhan kegiatan pelaksanaan

    penyusunan RTBL $awasan -empadan rigasi /ohar secara umum dan

    elasnya dapat dilihat pada Gambar 5./dibawah ini.

    5./.1 Taha4 Persia4an Sur6e-

    Pada tahap pelaksanaan paling awal untuk penyusunan RTBL ini, pada

    dasarnya akan dilakukan sebagai berikut :

    ". Persiapan dasar dalam tata tertib pelaksanaan yang memenuhi

    ketentuan prosedur yaitu melalui pengurusan aspek administrasi proyek

    dan penanganan surat!surat penugasan maupun surat periinan yang

    sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku serta ketentuanbirokrasi yang la1imnya digunakan.

    '. Persiapan dan rancangan kera, terutama dalam penyusunan

    metodologi pelaksanaan dan studi pendahuluan berdasarkan re(erensi

    literatur guna menambah aspek materi yang tertuang dalam RTBL.

    ). Persiapan teknis berupa penyiapan peta dasar, peta kera, da(tar

    pertanyaan dan peratan sur2ey lainnya yang akan digunakan untuk

    pelaksanaan sur2ey lapangan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    10/128

    +. Rancangan dan rencana adwal pelaksanaan yang sesuai dengan

    rangkaian tugas dan pekeraan.

    . Penyusunan laporan pendahuluan guna melaporkan rencana kegiatan

    dan adwal maupun metodologi yang akan digunakan sebagai bagian

    pokok dalam tata kera atau managemen proect.

    5./.2 Taha4 Sur6e- dan Penelitian

    ". Identifikasi Tanah

    "# Penggunaan untuk setiap perpetakan tanah.

    '# -tatus kepemilikan tanah menyangkut enis pemilikan.

    )# $eadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur,

    kesuburan dan lain!lain dalam kaitannya dengan kondisi (isik dasar.

    &. Identifikasi &angunan

    "# Penggunaan bangunan, meliputi penggunaan utama atau

    penggunaan lainnya.

    '# Pemilikan dan status bangunan menyangkut seluruh bentuk

    pemilikan terhadap bangunan yang ada.)# $eadaan bangunan yang menyangkut kondisi bangunan, baik

    buruk bangunan serta konstruksinya bertingkat atau tidak dan lain!

    lain sampai dengan aspek searah suatu bangunan tertentu.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !$

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    11/128

    Gambar 5./

    &"G"# !"#GK"I"# KGI"T"# P#$%S%#"#

    !T&L K"'"S"# SMP"("# I!IG"SI )*+"!

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !+

    BAAN KEIATAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SUR%E& LAPANAN UNTUK PEN&USUNAN LAPORAN DRAFT I

    -3L,KS,/,,/ I3/TI>IK,SI ,/ S1R?35 I L,-,/2,/

    I3/TI>IK,SIT,/,6

    I3/TI>IK,SIB,/21/,/

    I3/TI>IK,SI#,RI/2,/ #,L,/

    I3/TI>IK,SI1TILIT,S

    I3/TI>IK,SI-3/11K

    I3/TI>IK,SISTR1KT1R

    1. Penggunaan untuk setiapperpetakantanah

    2. Statuskepemilikantanahmenyangkut

    jenis pemilikan3. Keadaan

    tanah, dayadukung, strukturdan kesuburantanah

    1. Penggunaan bangunanutama danpenggunaanlainnya

    2. Statuskepemilikanbangunan

    3. Keadaanbangunan dankondisibangunan yangada

    1. Fungsi setiappenggunaan jalan

    2. Wewenangpengelolaan

    3. Kondisi jalan,lebar jalan,perkerasan dankemampuan

    . Sirkulasi dan

    1. !aringan listrik

    2. !aringan telepon danpola jaringan

    3. !aringan air minum danair limbah

    . sistempembuangansampah

    ". #rainase dan sistem

    1. !umlah danrata$ratapertambahan

    2. %ingkatkepadatan danpenyebaran

    3. !umlah danstruktur penduduk

    . !umlahusia produkti& dannon produkti&

    ". Strukturpenduduk

    1. Pola umumpembangunan kota

    2. 'rientasilingkungan terhadapkota keseluruhan

    3. Kedudukanlingkungan danstruktur kota

    . Pembagianlingkungan

    '

    PELAKSANAAN

    PERSIAPAN

    %()*+P(-)+S++/+ #+

    K(#++

    I3/TI>IK,SIS3M-,,/

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    12/128

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !+

    BAIAN KEIATAN DALAM PEN&USUNAN LAPORAN DRAFT II

    PELAKSANAAN ANALISA DAN

    >,KT4R >ISIKK,W,S,/

    ,S-3K B1,T,/M,/1SI,

    K1,LIT,SK36I1-,/ M,/1SI,

    K4/ISI 3ST3TIK,LI/2K1/2,/

    K,W,S,/ IRI2,SI

    1. Kondisi dansituasi kawasan0contact plan

    2. Fungsikawasan dalamstruktur ruang yanglebih luas

    3. #ayatampung ruang

    . entuk danpola perpetakanlahan persil

    -3/3/T1,/KRIT3RI,3SI2/

    '

    (

    1. Penilaianterhadap aspekkehidupan padaarea perenanaanyang meliputikegiatan sosialekonomi dan kulturmasyarakatsetempat

    2. Sebagaidasar untukmengenal iri sosialbudaya masyarakatsetempat

    )enakup seluruhaspek kehidupan padaarea perenanaanyang meliputi kegiatansosial ekonomi dankultur masyarakatsetempat

    4ang menunjukkantingkat hubunganmanusia dengan alamlingkungannya dalamrangka elemen danbesaran ruangnyaserta konsepsi tataletaknya

    #iwujudkan ke dalam entuk 51. #ominas i o rnamen set iap bangunan2. Keseragaman bentuk dan gaya ars itek bangunan3. Konstr uksi dan bahan bangunan. en tuk muka dan or ientas i bangunan 0signage

    K4/S3- -3/23MB,/2,/(ST,/,R ,/ 6,SIL K,#I,/)

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    13/128

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !+

    RAN)ANAN REN)ANA

    R3/+,/, -3R-3T,K,/%B3/T1K ,/

    K3TI/22I,/ B,/21/,/S3RT, -3/221/,,/

    R1,/2

    (

    R3/+,/,>,SILIT,S

    -3L,5,/,/(1RB,/ S3R?I+3)

    R3/+,/,#,RI/2,/1TILIT,S

    R3/+,/, #,RI/2,/ #,L,/S3+,R, 234M3TRIS

    M3/1/#1KK,/ >1/2SI-3L,5,/,/% K4/STR1KSI

    ,/ KRIT3RI, T3K/IS

    R3/+,/,R1,/2,/T3RB1K,

    6I#,1

    K3T3/T1,/*K3T3/T1,/M3/IRIK,/B,/21/,/

    1. !(6S, !*)+/, (S+-+ #+ *+S +7*+2. K(*%*/+ -*+7 %(-*K+3. F+S66%+S *)*) #+ F+S66%+S P(#*K*7

    %*%*%+ P-'7-+)$P-'7-+) K( #++)+SP(K P(+KS+++ P()+7*+ K'%+

    DISKUSI/ LOKAKARYA

    1. Pihak Swasta2. Pemda8 6nstansi

    terkait

    RENCANA

    UMUM

    RENCANA

    DETAIL

    ADMINISTRASI PENGENDALIAN

    PROGRAM DAN RENCANA

    ARAHAN PENGENDALIAN

    BAIAN KEIATAN DALAM PEN&USUNAN LAPORAN DRAFT

    AK*IR

    +. Peruntukan ahan )ikro

    . Perpetakan lahan tapak

    9. Saran

    a lingkungan#. +kses

    ibilitas lingkungan(. Wu ud

    +. #etail:isualpenapaiankualitas minimaltata bangunan

    dan lingkungan. -inian

    dari renana

    1. Kriteria administrasikualitas minimal bangunan

    2. -inian danpenegasan dari renana

    +. )ateri teknis untukP(-#+

    . ersi&at per&ormanebassed

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    14/128

    7. Identifikasi )aringan )alan

    "# 8ungsi setiap penggunaan alan, mulai dari alan arteri

    hingga alan setapak yang tidak mempunyai keelasan bentuk.

    '# 9ewenang pengelolaan alan, baik alan negara dan

    pro2insi sampai ke alan desa, alan yang dikelola suatu

    lembaga*perorangan atau perusahaan.

    )# $ondisi alan terutama yang menyangkut lebar alan,

    keadaan perkerasan, kemampuan untuk dilalui kendaraan.

    +# Mengenal arus lalulintas, baik dari kendaraan bermotor

    maupun tidak bermotor, arus pealan kaki, tempat parkir dan daya

    dukung yang ada.

    (. Identifikasi %tilitas

    "# /aringan listrik yang menyangkut daya tersalur pada

    kawasan, gardu %induk dan distribusi# dan titik samping

    penerangan alan.

    '# /aringan telepon yang mencakup umlah pelanggan pada

    kawasan tersebut, pola aringan dan penempatan telepon umum,

    aringan air minum dan air limbah.

    )# -istem persampahan, sistem saluran pembuangan %drainase#

    terutama yang menyangkut saluran tertutup dan saluran terbuka

    serta pola aliran air buangan yang teradi.

    . Identifikasi Penduduk

    Menyangkut data atau in(ormasi rill %nyata# mengenai umlah,

    penyebaran, rata!rata pertambahan pada periode tahun ke

    belakang dan tingkat kepadatan serta struktur penduduk yang ada

    %pendidikan, mata pencaharian dan berdasarkan usia produkti( dan

    non produkti(#.

    8. Identifikasi Struktur Kota

    Mengenai pola umum pembangunan kota, orientasi lingkungan

    terhadap kota keseluruhan, kedudukan lingkungan tersebut dalam

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    15/128

    struktur kota dan lain!lain yang menampakan tingkat*enang

    didalam kawasan kota yang diterapkan kedalam peta keseluruhan

    kota, lengkap dengan kawasan kelurahan yang dapat menunukkan

    pola administrasi pemerintahannya.

    G. Identifikasi Sem4adan Sungai

    ". Peman(aat lahan di sekitar saluran irigasi

    '. $ondisi sempadan sungai

    4alam tahap sur2ey pengumpulan data, akan dilakukan

    pengumpulan data dengan cara :

    sur2ey data sekunder ke instansi!instansi terkait dengan substansi

    data yang diperlukan,

    sur2ey lapangan atau obser2asi oleh team teknis, guna menggali

    lebih dalam in(ormasi dan data sekunder yang diperoleh, dan

    memperkayanya dengan kesan, apresiasi, persepsi anggota team

    teknis yang dapat dikemukakan secara kualitati( dan bila perlu

    kuantitati(,

    inter2iew, wawancana, diskusi, dialog, dengan pihak!pihak yang

    rele2an mengenai suatu isu atau in(ormasi yang diperlukan.

    Bantuan ilustrasi berupa peta, gambar, diagram, (oto dan

    sebagainya akan banyak membantu dalam hal ini.

    a Sur6e- Po4ulasi

    Tahap ini dilakukan dengan sur2ey langsung kelapangan dengan

    identi(ikasi (isik dan teknik!teknik pengumpulan data lainnya, serta

    melalui penyebaran uestioner dengan mengambil sampel sesuai metode

    ui statistik.

    &ntuk studi ini, umlah sampel yang diambil proporsional dengan

    umlah populasi. 4engan Rumus yang digunakan %9.0 ;ohran, "

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    16/128

    4imana :

    p dan > kemungkinan

    teradinya suatu peristiwa dan p ? > "

    t > tingkat kepercayaan

    d > deraat ketelitian

    3 > umlah populasi

    no > umlah sampel sementara

    n > umlah sampel

    nilai t ditetapkan sebesar

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    17/128

    2 Sur6e- Infrastruktur

    -ur2ey ini dilakukan dengan pengamatan langsung kelapangan dengan

    mengunakan (orm isian dan peta dasar Rupa Bumi skala " : '.

    dari Bakosurtanal yang telah dimodi(ikasi sesuai kebutuhan

    perencanaan dan ditambah interpretasi data!data sekunder yang

    telah ada. Baik melalui wawancara terhadap stakeholder setempat

    maupun para pihak.

    3 Sur6e- Trans4ortasi9Lalu Lintas

    -ur2ey ini dilakukan dengan pengamatan langsung kelapangan dengan

    mengunakan (orm isian yang telah disesuaikan dengan karakter setempat

    melalui tra((ic counting untuk perhitungan LR pada alan alan

    utama maupun persimpangan, serta dengan sur2ey asal dan tuuan

    peralanan. -ebagai contoh (orm isiannya adalah sebagai berikut :

    SURVEY PENGAMATAN LAPANGAN

    Pola 7una ahan1. Perumahan

    %ipe8!enis PerumahanSkala PerumahanKondisiSkala Fasilitas8Kelengkapan Fasilitas

    2. 6ndustri%ipe8!enis 6ndustri#ampak Polusi#ampak terhadap bangkitan lalu lintas, dll#ampak terhadap resapan air

    3. Pertanian

    $ Kondisi$ Sistem dan pola tanam$ Produksi dan /ambatan

    Kode Petaapangan

    02

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    18/128

    / Sur6e- Terhada4 Pelaku konomi

    -ur2ey ini dilakukan dengan pengamatan langsung melalui wawancara

    terhadap pelaku yang berlokasi di kawasan kumuh sesuai dengan pola

    akti2itas dan kegiatannya. Biasanya pola kegiatan ini mengelompok

    dan cenderung tidak beraturan, sehingga sur2ey ini dilakukan secara

    acak.

    /uga pengambilan data yang diperlukan dari instansi ! instansi yang

    berkaitan dan mengadakan wawancara dengan pihak atau instansi

    yang bersangkutan. 4iharapkan dengan adanya data C data yang

    diperlukan bisa memprediksi perekonomian di masa yang akan

    datang.

    5 Sur6e- !umah Tangga ,Sur6e- Sosial Ke4endudukan

    -ur2ey ini dilakukan dengan pengamatan langsung maupun

    wawancara terhadap masyarakat, termasuk didalamnya adalah :

    SURVEY

    L,L1 LI/T,S ,/ ,/2K1T,//ama Sur.eyor 'Waktu -engamatan ' #amsd #amLem&ar ' kedari+uaca '

    Waktu#enis Kendaraan#umla$SepedaMotorBecakSedanMini&usBus#umla$ Keterangan'

    Mengeta$ui-enanggung #awa&

    ( )( )

    Gambar Lokasi:

    Surveyor

    Karawang

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    19/128

    -ur2ey 4ata Aktual, yaitu status yang melekat didalam masyarakat

    sehingga terlihat adanya kelompok yang bersi(at kolekti( maupun

    indi2idual.

    -ur2ey -ikap, yaitu melihat preperenti( masyarakat dalam

    menanggapi pembangunan di perkotaan, baik skala (isik, sosial,

    maupun ekonomi.

    -ur2ey Pendapatan masyarakat, yaitu guna mengetahui

    kemampuan masyarakat dalam berusaha maupun mencukupi

    kebutuhan sehari!hari.

    -ur2ey Perilaku, yaitu untuk mengetahui perilaku dan tindakan

    yang dilakukan terhadap perubahan kota baik dalam bentuk

    kelompok maupun indi2idual, didalam masyarakat.

    4engan demikian dapat diantisipasi geolak (riksi yang teradi,

    sehingga penanggannanya, dapat dilakukan dengan6 musyawarah,

    dialog maupun seminar dan lokakarya.

    b (ata Instansional

    Pengambilan data ini, sama dengan yang diuraikan diatas yaitu

    dengan melakukan pengambilan langsung ke instansi!instansi yang

    bersangkutan atau badan lain yang ada sangkutannya dengan rencana

    kera pelaporan studi. ntinya hanya pengumpulan data!data sekunder

    baik kuantitati( maupun kualitati(, terutama laporan!laporan dan

    literatur yang dapat diadikan acuan dan mendukung ke!akuratan

    datanya. 4ata!data yang dikumpulkan minimal C " tahun secara time

    series. 4apat pula berupa (orm isian data dan (orm wawacara

    terstruktur, seperti contoh berikut ini.

    S%!:$ I#ST"#SI*#"L

    Sur6e-or ;

    Tanggal ;

    Instansi ; &iro Pusat Statistik ,&PS

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    20/128

    #o.(ata -ang

    dibutuhkan%nit (ata

    Tahun Ke..Ket1 2 3 / 5 kom4onen "nalisis

    Analisis secara sistematis dilakukan dengan meninau aspek!aspek

    sebagai berikut :

    a. Perkembangan Sosial>Ke4endudukan: gambaran kegiatan sosial!

    kependudukan, dengan memahami beberapa aspek, antara lain

    tingkat pertumbuhan penduduk, umlah keluarga, kegiatan sosial

    penduduk, tradisi!budaya lokal, dan perkembangan yang

    ditentukan secara kultural!tradisional.

    b. Pros4ek Pertumbuhan konomi: gambaran sektor pendorong

    perkembangan ekonomi, kegiatan usaha, prospek in2estasi

    pembangunan dan perkembangan penggunaan tanah,

    produkti2itas kawasan, dan kemampuan pendanaan pemerintah

    daerah.

    c. (a-a (ukung 8isik dan Lingkungan: kemampuan (isik,

    lingkungan dan lahan potensial bagi pengembangan kawasan

    selanutnya. Beberapa aspek yang harus dipahami antara lain :

    kondisi tata guna lahan, kondisi bentang alam kawasan, lokasi

    geogra(is, sumber daya air, status!nilai tanah, i1in lokasi, dan

    kerawanan kawasan terhadap bencana alam.

    d. "s4ek Legal Konsolidasi Lahan Peren=anaan: kesiapan

    administrasi dari lahan yang direncanakan dari segi legalitas

    hukumnya.

    e. (a-a (ukung Prasarana dan 8asilitas Lingkungan; seperti enis

    in(rastruktur, angkauan pelayanan, umlah penduduk yang

    terlayani, dan kapasitas pelayanan.

    (. Ka0ian "s4ek Signifikansi +istoris Kaasan: kaitan kedudukan

    nilai historis kawasan pada konteks yang lebih besar, misalnya

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    22/128

    sebagai aset pelestarian pada skala kota*regional bahkan pada

    skala nasional.

    /. Prinsi4>4rinsi4 "nalisis

    Salah satu =ara menganalisis adalah dengan metode analisis -95T :

    a. Kekuatan9Potensi ,Strength yang dimiliki wilayah perencanaan,

    yang selama ini tidak atau belum diolah secara maksimal, atau

    pun terabaikan keberadaannya.

    b. Kelemahan9Permasalahan ,'eakness# internal yang selama ini

    dihadapi dalam kawasan perencanaan.

    c. Pros4ek9Kesem4atan ,*44ortunit- pengembangan yang lebih

    luas %pada skala perkotaan!perdesaan*regional pada masa yang

    akan datang.

    d. Kendala9+ambatan ,Threat yang dihadapi wilayah

    perencanaan, terutama yang berasal dari (aktor eksternal.

    5. +asil "nalisis

    asil analisis kawasan dan wilayah perencanaan mencakup indikasi

    program bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan pada

    kawasan perencanaan, termasuk pertimbangan dan rekomendasi

    tentang indikasi potensi kegiatan pembangunan kawasan*lingkungan

    yang memiliki dampak besar dan penting serta yang memerlukan

    penyusunan AM4AL sesuai ketentuan peraturan perundang!undangan.

    &. "nalisis Pengembangan Pembangunan &erbasis Peran Mas-arakat

    1. Pengertian

    Pembangunan berbasis peran masyarakat %community!based

    de2elopment# adalah pembangunan dengan orientasi yang optimal

    pada pendayagunaan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, masyarakat diberikan kesempatan akti( beraspirasi dan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    23/128

    berkontribusi untuk merumuskan program!program bangunan dan

    lingkungan yang sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

    Proses penyusunan 4okumen RTBL harus melibatkan peran akti(

    masyarakat dalam setiap tahap kegiatan.

    2. Manfaat

    a. Memupuk pemahaman dan kesadaran masyarakat akan hak,

    kewaiban, dan peranannya di dalam proses pembangunan,

    sehingga tumbuh rasa memiliki dan tanggung awab yang kuat

    terhadap hasil!hasilnya.

    b. Meminimalkan kon(lik, sehingga mempercepat proses kegiatan

    secara keseluruhan, serta terbangunnya suatu ikatan di

    masyarakat.

    c. E(isiensi dan e(ekti2itas. $eputusan yang diambil akan bersi(at

    e(isien dan e(ekti( ika sesuai dengan kondisi yang ada, baik

    kebutuhan, keinginan, maupun sumber daya di masyarakat.

    d. Memberdayakan masyarakat setempat, terutama dalam hal

    membentuk dan membangun kepercayaan diri, kemampuan

    bermasyarakat dan bekera sama.

    3. Prinsi4 %tama

    a. &erdasarkan kese4akatan dan hasil ker0asama

    $esepakatan yang dicapai adalah hasil dialog dan negosiasi

    berbagai pihak yang terlibat atau pun pihak yang terkena dampak

    perencanaan.

    b. Sesuai dengan as4irasi 4ublik

    Perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan kondisi

    yang ada di masyarakat.

    =. Ke0elasan tanggung 0aab

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    24/128

    i. Adanya sistem monitoring, e2aluasi dan pelaporan yang

    transparan dan terbuka bagi publik.

    ii. Terbuka kemungkinan untuk mengaukan keberatan dan

    gugatan melalui instansi yang berwenang menangani gugatan

    kepada pemilik, pengelola, dan*atau pengguna atas

    penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungannya.

    d. Kesem4atan -ang sama

    untuk berkontribusi dalam proses pembangunan. -etiap

    anggota masyarakat atau pemangku kepentingan

    %stakeholders#, terutama yang akan terkena dampak langsung

    dari suatu kegiatan pembangunan, memiliki akses dan

    kesempatan yang sama untuk berkiprah.

    /. Taha4an Peren=anaan Partisi4atif

    a. Persia4an : pengenalan program yang akan dilakukan kepada

    masyarakat terkait, pembentukan kelompok, pende(inisian pihak

    terkait, penentuan pendekatan pihak terkait, dan penyusunan

    strategi pengumpulan in(ormasi.

    b. Identifikasi as4irasi dan analisis 4ermasalahan: penyusunan

    tuuan, kebutuhan, dan kepentingan semua pihak, pelibatan

    seluruh pemangku kepentingan %stakeholders#, penciptaan dan

    sosialisasi mekanisme, serta analisis kebutuhan dan sumber daya

    pengembangan kawasan.

    =. "nalisis 4erilaku lingkungan: terutama mengenai interaksi

    kawasan perkotaan yang sudah memiliki struktur kota yang solid

    pada kawasan perencanaan.

    d. !en=ana 4engembangan: pedoman utama, arahan

    pengembangan, kepentingan prioritas, identi(ikasi hambatan,

    identi(ikasi sumber daya, dan 2isi pengembangan kawasan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    25/128

    e. Strategi 4engembangan dan 4ublikasi: perencanaan tahapan,

    monitoring dan e2aluasi, persetuuan legal, strategi kera sama

    dengan wakil!wakil komunitas, penyebaran in(ormasi dan

    publikasi program.

    f. Penera4an ren=ana: publikasi rencana pelaksanaan, adaptasi

    perubahan, peninauan dan kai ulang %re2iew# berkala bersama

    dengan komunitas dan seluruh masyarakat.

    5. &entuk>bentuk Partisi4asi Mas-arakat

    a. Tenaga ker0a, yaitu kontribusi masyarakat sebagai pekera di

    dalam proses penataan lingkungan*kawasan.

    b. Sebagai inisiator 4rogram, yaitu masyarakat mengaukan usulan

    awal mengenai kemungkinan penataan bangunan dan lingkungan

    setempat.

    c. &erbagi bia-a, yaitu masyarakat berbagi tanggung awab

    terhadap pembiayaan kegiatan penataan.

    d. &erdasarkan kontrak, yaitu masyarakat terikat kontrak untuk

    melaksanakan suatu*seluruh program kegiatan penataan.

    e. Pengambilan ke4utusan pada seluruh proses, yaitu melibatkan

    masyarakat di dalam proses pengambilan keputusan seak awal

    proyek, sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat

    setempat.

    . Proses Partisi4asi Mas-arakat

    a. Persia4an: sosialisasi kepada masyarakat, identi(ikasi organisasi

    masyarakat setempat, dan penunukan organisasi masyarakat

    setempat.

    b. Peren=anaan Tahunan: penyusunan 2isi!misi kegiatan, partisipasi

    swadaya masyarakat dalam pendanaan suatu kegiatan.

    c. Peran=angan: partisipasi dalam memberikan masukan dan

    pengambilan keputusan perancangan lingkungan*kawasan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    26/128

    d. Pelelangan: partisipasi masyarakat dan swasta dalam

    pembangunan (isik.

    e. Pelaksanaan: partisipasi masyarakat sebagai tenaga kera dan

    partisipasi %bantuan# masyarakat dalam pengadaan bahan

    bangunan.

    (. Monitoring dan 6aluasi: partisipasi dalam pelaksanaan

    monitoring dan e2aluasi kegiatan.

    Pelaksanaan pekeraan penyusunan analisis yang dilakukan adalah

    sebagian besar pelaksanaan penilaian terhadap aspek buatan manusia,

    kualitas kehidupan manusia dan keadaan estetika lingkungan. Penilaian

    terhadap seluruh aspek tersebut dapat terinci pengukurannya.

    "# Penilaian terhadap situasi kawasan %cintact plan#, terhadap

    daerah sekitarnya, meliputi penegasan (ungsi kawasan dalam struktur

    yang lebih luas.

    '# Penilaian terhadap aspek buatan manusia, meliputi penilaian

    terhadap hasil buatan manusia sebagai dasar mengenali ciri sosial

    budaya masyarakat setempat.

    )# Penilaian terhadap (aktor (isik dasar dengan mengukur daya

    tampung ruang serta melihat keterbatasan pada kawasan

    perencanaan.

    +# Penilaian terhadap kualitas kehidupan manusia menyangkut

    seluruh aspek kehidupan pada areal perencanaan yang meliputi

    kegiatan sosial, ekonomi %ada kaitannya dengan indikasi kemampuan

    (inansial# dan kultur budaya masyarakat setempat.

    # Penilaian terhadap keadaan estetika lingkungan yang

    menunukkan tingkat hubungan manusia dengan alam lingkungannya

    dalam rangkat elemen dan besaran ruangnya serta konsepsi tata

    letaknya.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    27/128

    Metode analisis yang digunakan dalam penyusunan RTBL $awasan

    -empadan rigasi /ohar dituukan untuk mengkai data C data potensi dan

    permasalahan yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data melalui

    sur2ey primer dan sekunder. Metode analisis ini mencakup :

    ". "nalisis Strategik

    Matriks S'*T ,Strengths? 'eaknesses? *44ortunies? Theaths

    4alam proses perencanaan tahap analisis tersebut sebenarnya

    mencakup analisis untuk merumuskan rencana. 4alam konteks ini analisis

    dimaksud adalah analisis yang pertama di atas.

    Metode teknis yang paling

    sering dipakai untuk

    mengidentifikasikan potensi

    dan masalah ini adalah

    analisis SWOT (Strengths,

    Weaknessws, Opportunies,

    Theaths). Sesuai dengan apa

    yang dilakukan dan

    dihasilkan SWOT, metode Ini memerlukan masukan data mentah erupa

    matrik antara o!ek dan "ariael. #iasumsikan secara umum ahwa

    prosesnya adalah seperti gamar disamping

    4ari asumsi tersebut dapat diperkirakan bahwa - ! 5, berkaitan

    langsung dengan potensi yang merupakan kesatuan dari unsur ruang,

    sedangkan 9 C T, berkaitan dengan permasalahan yang terkait dengan

    kesatuan unsur ruang tersebut. -ehingga dapat memberikan masukan

    yang saling terkait dan behubungan satu dengan lainnya secara

    sistematis. -ebagai gambaran dari analisis -95T tersebut, dapat

    diuraikan sebagai berikut:

    a# Strengths %$ekuatan#

    Merupakan potensi yang sangat unik*potensial, bahkan tidak dapat

    ditemukan ditempat lain %internal#, seperti karakter (isik yang

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

    STRENGTHS

    1ekuatan2172

    WEAKNESSES

    1elemahan21&2

    OPPORTUNITY

    1)eluang2172

    THEATHS

    16ncaman2

    1&2

    )8- )86

    6- 66

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    28/128

    berkaitan dengan sumber daya alam tertentu, karakter sosial dan

    budaya, karakter ekonomi, dsb.

    b# Weaknesses%$elemahan#

    Permasalahan yang timbul selalu menadi penghambat pertumbuhan

    kawasan %internal#, sehingga perkembangannya dirasakan kurang

    terencana dan terkontrol. -eperti permasalahan transportasi kota,

    tumpang tindihnya pola peman(aatan lahan, kepadatan penduduk

    yang melebihi daya dukungnya, dst.

    c# Opportunies%Peluang#

    Potensi yang dimiliki suatu kawasan, akibat pengaruh dari luar

    %eksternal# terutama yang cenderung berorientasi pasar akan

    mengimbas secara nyata bagi pertumbuhan kota di masa datang,

    sehingga memberikan peluang optimis dalam pengembangannya

    maupun dalam menarik minat in2estor. -eperti dalam bidang

    perdagangan dan industri.

    d# Theaths %ambatan*Ancaman#

    Potensi yang dimiliki, dapat pula menadi ancaman bagi daerah yang

    kurang atau belum mampu * belum siap menerima tekanan

    perkembangan kawasan disekitarnya %eksternal#, sehingga berakibat

    kurang menguntungkan dan pada akhirnya keuntungan akan tersedot

    oleh daerah!daerah disekitarnya yang sudah siap %modal luar#. -eperti

    kebiakan pembangunan dalam era otonomi daerah, dimana daerah!

    daerah yang mempunyai sumber daya alam akan

    mengalamipengembangan yang signi(ikan, tetapi akan menimbulkan

    ancaman atau hambatan apabila suatu daerah tidak hati!hati dalam

    mengelolanya.

    &. "nalisis (a-a Tarik ,Teori +ansen

    Analisis 4aya Tarik ini digunakan untuk mendistribusikan penduduk ke

    kawasan yang akan dikembangkan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    29/128

    8aktor penentu dalam analisis ini adalah :

    a. /umlah penduduk keseluruhan dan proyeksinya.

    b. /umlah tenaga kera dari sektor dasar %basic industries#.

    c. Luas daerah yang dapat dikembangkan.

    d. ndeks aksesbilitas.

    Prinsip dasar dari analisis ini adalah mendistribusikan penduduk

    berdasarkan (aktor aksesbilitas ke tempat kera.

    Rumusan umum yang akan digunakan dalam proses ini adalah sebagai

    berikut :

    a. Perhitungan Indeks "ksesbilitas ,sudah diuraikan di atas.

    b. Perhitungan 4otensi 4engembangan

    4 i > A i F i

    Dimana :

    4 i : Potensi pengembangan di kawasan i.

    A i : ndeks aksesbilitas dari kawasan i.

    i : Luas kawasan yang mungkin dikembangkan di kawasan i

    =. Perhitungan 4otensi 4engembangan keseluruhan

    # i

    4 r > !!!!!!!!!!!!!

    4 i

    Dimana :

    4 r : Potensi pengembangan keseluruhan relati(

    4 i : Potensi pengembangan di kawasan i

    4 i : /umlah keseluruhan potensi pengembangan

    d. Menentukan 0umlah 4enduduk -ang akan dialokasikan di

    masing>masing kaasan -ang 4otensial.

    4 i

    P i > P tot F !!!!!!!!!!!

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    30/128

    4 i

    Dimana :

    P i : /umlah penduduk yang akan dapat dialokasikan di

    kawasan i

    P tot : /umlah penduduk keseluruhan

    7. "nalisis 8isik (asarPada prinsipnya analisis (isik dasar ini adalah untuk mengetahui

    potensi dan permasalahan (isik serta kemampuannya dalam menampung

    perkembangan kegiatan kota dari sebelum adanya kegiatan sampai

    prakiraan terbangun dan hinterlandnya pada masa yang akan datang,

    terutama ke kawasan pinggiran kota %uran fringe area#.

    -alah satu metodenya adalah dengan menggunakan :

    1. Skala M"&&!I

    ubungan antara pola penggunaan tanah terhadap sudut lereng yang

    optimum.

    2. Sistem +idrologi

    Berkaitan dengan semakin meningkatnya kegiatan di perkotaan dan

    perdesaan, diperkirakan akan meningkatkan air larian sebagai akibat

    hilangnya lahan terbuka. -ehingga akan berdampak pada meluapnya

    limpasan air ke badan air semakin besar, apabila kondisi ini tidak

    mendukung maka akan menganggu kualitas lingkungan setempat.

    Debit Air Larian (Run-Off)

    G > ; F F A

    Dimana:

    G > 4ebit air larian %m)*dt#

    ; > $oe(isien air larian

    > ntensitas huan %mm*am#

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    31/128

    A > Luas daerah pengaliran %a#

    Perubahan Debit Air Larian (Run-Off)

    Gt > H%Go.;t#*;oI

    Dimana:

    Go,Gt > 4ebit air larian sebelum dan sesudah ada kegiatan

    ;o,;t > $oe(isien pengaliran sebelum dan sesudah ada

    kegiatan

    Genangan

    =

    D

    TQxTQG

    km

    NG

    .

    Dimana:

    030 > Luas genangan %a#

    Gm > 4ebit air masuk di suatu kawasan yang ditinau

    %m)*dt#

    Gk > 4ebit larian keluar dari suatu kawasan yang ditinau

    %m)*dt#

    T > 9aktu huan dalam satu hari %am#

    i > $emampuan duiker %i# mengalirkan air %m)*dt#

    n > /umlah duiker %gorong!gorong# dikawasan yang

    ditinau

    4 > Tinggi rata!rata*kedalaman ratat!rata genangan %m#

    Perubahan Tingkat Erosi

    Et > Eo%;t.Pt#*%;o*Po#

    Dimana:

    Eo,Et > Besarnya erosi tanah sebelum dan sesudah ada

    kegiatan %ton*a*th#

    ;o,;t > 8aktor tanaman sebelum dan sesudah ada kegiatan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    32/128

    Po,Pt > 8aktor tindakan manusia dalam pengawetan tanah,

    sebelum dan sesudah ada kegiatan

    Neraca Air

    Gs%t#>Gs%o#!%"?'?D?n#

    (imana;

    Gs%t# > 4ebit*cadangan air setelah ada kegiatan

    %m)*dt#

    Gs%o# > 4ebit sumber sebelum ada kegiatan %m)*dt#

    > 4ebit pemakaian ke!" s*d ke!n

    air bersih > lt*or*hari F umlah iwa

    irigasi > lt*dt*a F luas daerah irigasi

    perikanan > lt*dt*a F luas tambak

    industri > lt*dt*a F luas daerah industri

    3. "nalisis Kesesuaian dan (a-a (ukung Lahan

    Proses penyusunan rencana tata ruang sedikitnya harus

    memperhatikan empat a1as, yaitu kesesuaian, kelestarian,

    demokratisasi ruang, dan peningkatan sinergi wilayah. 4alam analisis

    pola peman(aatan ruang, a1as kesesuaian dan kelestarian harus

    mendapat perhatian yang lebih besar.

    A1as kelestarian berkaitan dengan pemberian (ungsi lindung pada

    setiap kawasan pengembangan. Perlindungan dimaksud adalah untuk

    menaga kelestarian sumber daya air dan tanah, (lora dan (auna serta

    peninggalan budaya lainnya yang bernilai tinggi.

    A1as kesesuaian bertumpu pada kesesuaian ruang terhadap tuntutan

    atau prasyarat yang diharuskan untuk penggunaan tertentu.

    Pendekatan ini khususnya digunakan pada proses alokasi lahan untuk

    kawasan budidaya guna memperoleh man(aat penggunaan

    ruang*lahan yang optimal.

    $esesuaian (isik berhubungan dengan karakteristik (isik lahan yang

    diharapkan sealan dengan tuntutan akti2itas yang akan diletakkan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    33/128

    pada lahan tersebut. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan lahan

    yang sangat tinggi untuk berbagai sektor kegiatan, sementara

    ketersediaan dan kemampuan sumber daya (isik dasar terbatas, maka

    perlu dilakukan analisis yang akurat terhadap potensi (isik ini. &ntuk

    mendukung hal ini, studi akan ditekankan pada pendekatan geologi

    teknik dengan kriteria dan in(ormasi geologinya. -ebagai bahan

    pertimbangan, akan dilihat uga peraturan dan perundang!undangan

    yang berkaitan dengan eksploitasi sumber daya dan kelestarian

    lingkungan.

    Mengidenti(ikasi lokasi!lokasi dalam wilayah perencanaan yang

    sangat sesuai untuk tipe penggunaan lahan tertentu.

    Analisis ini meliputi Jo"erlaying mapsK dari ukuran!ukuran

    kesesuaian lahan seperti kemiringan, daerah rawan bencana,

    aringan akses yang berupa alan, dan lainnya.

    Analisis ini digunakan untuk menghasilkan Jsuitaility scoreK

    untuk setiap tapak dalam wilayah perencanaan tadi. Membandingkan kebutuhan dari penggunaan lahan dengan

    kapasitas dari natural system atau man made system supaya

    serasi.

    Analisis ini meliputi penghitungan terhadap Jcritical threshold$

    dari kapasitas, di luar kapasitas tersebut maka sistem

    lingkungan akan terganggu bahkan rusak atau hancur.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

    Gambar 5.5Metode Overlay ( Tumpang Tindih )

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    34/128

    ! "koring Penentuan #a$asan %erfungsi Lin&ung

    Penentuan skoring peta kawasan lindung, didasarkan pada $eppres

    3o.)' Tahun "

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    35/128

    (. "nalisis 8isik &inaan

    Analisis (isik binaan ini terutama dituukan untuk mengetahui

    intensitas penggunaan ruang kota berdasarkan hasil perhitungan luas

    penggunaan tanah, umlah bangunan, luas lantai dan lain!lain.

    Rumus matematis dari intensitas penggunaan tanah ini dapat

    diabarkan sebagai berikut :

    ",

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    36/128

    - #ea&atan Pen&u&uk

    $p > P*A

    Dimana :

    $p > $epadatan penduduk %iwa*a#

    P > /umlah penduduk awal atau tahun ke! %iwa#A > Luas daerah permukiman %a#

    - Tingkat Pen&i&ikan

    PixBidikFas

    n

    i

    !$$$92121.!

    =

    Dimana :4ikMasy > Tingkat pelayanan pendidikan %skala indeks#

    8asdik %i# > 8asilitas pendidikan enis %i#

    B %i# > Bobot kepentingan relatip (asilitas pendidikan ke %i#

    n > /umlah (asilitas pendidikan %unit#

    P > /umlah penduduk %iwa#

    8. Metode "s4ek konomiAnalisis aspek ekonomi ini, biasanya menggunakan (ormula!(ormula

    matematik sebagai model agar diperoleh penyaian data yang

    abstraksi, simplikasi dan representati( dari dunia nyata %real word#

    yang diamati. -esuai dengan tingkat analisi dan tuuan yang ingin

    dihasilkan dalam perhitungan (iskal, maka dapat saikan sebagai

    berikut %Bunasor, "

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    37/128

    "nalisis &ia-a dan Manfaat

    Bentuk!bentuk analisis ini sangat beragam dari yang palingsederhana seperti penerimaan dengan biaya %R*;!ratio#, sampai

    yang cukup kompleks %B*; C ratio, 3P, RR, pay back period dan

    domestic resource cost > 4R;#. Tetapi pada intinya analisis ini

    untuk mengkai kelayakan dari suatu proyek agar diperoleh harga

    yang feasile%profitael.

    - Niai %ersih "ekarang (Net Present *aue + NP*)

    = = ++=n

    t

    t

    n

    t

    t

    itiBtiNP!$!

    2!12!121

    Dimana:

    3P %i# > 3ilai bersih %keuntungan# saat sekarang pada

    interest rate i per tahun

    Bt > Total penerimaan %bene(it# dari proyek pada

    periode waktu t

    ;t > Total biaya %cost# yang dikeluarkan untuk proyek

    pada periode waktu t

    %"?i#!t > Total biaya %cost# yang dikeluarkan proyek pada

    periode waktu t

    Kriteria ;

    -uatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila 3P %i# N

    yang tidak lain identik dengan tingkat keuntungan proyek %dalam

    nilai sekarang# N .

    - Rasio %ia,a-anfaat (%enefit .ost Ratio + %.R)

    =

    =

    +

    +=

    n

    t

    t

    n

    t

    t

    it

    iBt

    iBR

    $

    !

    2!1

    2!1

    21

    =

    ==n

    t

    n

    t

    tP!i

    BtP!i

    iBR

    $

    !

    21

    21

    21

    Kriteria ;

    -uatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila B;R %i# N ".

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    38/128

    - /nterna Rate of Return (/RR)

    RR mengambarkan dalam bentuk indeks tingkat keuntungan,

    secara praktis selang nilai yang dipakai adalah %ORRO #.

    Biasanya dilakukan dengan trial and error, yaitu nilai interest

    rate %i# yang membuat 3P > .

    - Tingkat Pengembaian #embai (Pa,back Perio&)

    $riteria tingkat pengembalian untuk mengetahitung tingkat

    inpas %Break E2en Point# pada proyek tersebut, sehingga

    dapat dicapai MARR %Minimum Attracti2e Rate o( Return#.

    "nalisis konomi Kaasan

    Analisis ini mengambarkan tentang eksport base dari suatu

    kawasan mengenai kemampuan daerah dalam konstribusinya

    terhadap pembangunan yang lebih luas, maupun lokasionalnya.

    -alah satu metodanya adalah:

    - eto&a Anaisis L0

    LG > H%si*ni#*-i*3i#I

    Dimana&

    LG > Location Guestion

    -i > /umlah seluruh potensi daerah

    3i > /umlah seluruh potensi kawasan

    si > Potensi seluruh daerah

    ni > Potensi seluruh kawasan

    & eto&a Anaisis /nut-Outut Leontief

    *ut4ut

    "llo=ation

    In4ut

    Stru=ture

    Intermediate

    (emand 8inal

    (emand

    Total

    *ut4utProdu=ing Se=tor

    1 2 3

    ntermediate

    nput

    Producing

    -ector

    "

    '

    )

    ""

    "'

    )"

    "'

    ''

    )'

    ")

    )'

    ))

    8"

    8'

    8)

    "

    '

    )Primary nput "

    '

    )

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    39/128

    Total nput "

    '

    )

    "nalisis Kesem4atan Ker0a dan &erusaha

    Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan

    kegiatan perdagangan dalam peluang berusaha.

    $s$ > %-T$*Pprod#F" @

    Dimana:

    $s$ > $esempatan kera %@#

    -T$ > -erapan Tenaga $era %iwa#

    Pprod > /umlah Penduduk Produktip %iwa#

    "nalisis Pa0ak Keka-aan Penduduk

    Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan

    penduduk dalam daya beli yang sesuai harga pasar setempat.

    Pkp > A F 3op * A F 8 sp

    Dimana:

    Pkp > Paak $ekayaan Penduduk

    A > Luas $epemilikan Lahan %a#

    3op > 3ilai /ual 5bek Paak per a

    8 > 8aktor Penilaian Paak %@#

    sp > arga -atuan Paak

    "nalisis Kemam4uan>La-anan Sarana %mum

    4alam rangka memenuhi rencana kota yang baik bagi masyarakat

    tentunya diperlukan ketersediaan pelayanan umum yang

    memadai, agar secara ekonomis mempunyai nilai ual tinggi.

    $P'-& > &P-&*Pt

    Dimana:

    $P'-& > $emampuan pelayanan prasarana dan sarana umum

    %&nit*kapitaF"#

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    40/128

    Pt > /umlah penduduk*penghuni setelah ada kegiatan

    &P-& > &nit prasarana dan sarana umum %drainase, P4AM,

    Listrik, dll#

    G. Metode "s4ek &uda-a

    Aspek budaya dalam kaitannya karakteristik masing!masing kota

    harus diantisi(asi seak dini, karena secara langsung maupun tidak

    langsung menadi potential lantent conflict baik terbuka maupun

    terselubung terhadap kepentingan umum. al ini tercipta karena

    perbedaan kultur dan sosiobudayanya, perbedaan kebiaksanaan dan

    kewenangan serta kecemburuan sosial.

    +ubungan Kekerabatan

    =

    =

    n

    i

    ixBiK"#kkK"$a%at

    !

    2121

    Dimana:

    $erabat > ubungan kerabat %skala indeks#

    kk > /umlah keluarga di kawasan studi %kk#$el %i# > $erabat yang dapat dikunungi dari generasi ke %i#

    B %i# > Bobot relatip generasi ke %i#

    n > /umlah generasi yang dapat dikunungi

    Kamtibmas

    Dimana:

    TibMas > $amtibmas %skala indeks#

    $asus %i# > $asus keamanan kategori %i#

    B %i# > Bobot gangguan keamanan kategori %i#

    n > /umlah seluruh kasus

    P > /umlah penduduk %iwa#

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

    PiBiKas&sTi%'as

    n

    i 92121!

    = =

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    41/128

    +. Metode "s4ek +ukum dan Kelembagaan

    Metode ini pada dasarnya merupakan kaian empiris dari beberapa

    sumber dan produk!produk hukum yang telah ada, baik tertulis

    maupun yang berlaku umum serta kelembagaan mengenai

    pengelolaan pembangunan yang telah ada, sehingga dapat ditinau

    ulang keberadaannya sebagai dasar pertimbangan pengambilan

    keputusan, terutama untuk proses kemitraan dan pendanaan

    pembangunan.

    5././ Perumusan !en=ana Tata &angunan dan Lingkungan

    ". Konse4 (asar Peran=angan Tata &angunan (an Lingkungan

    1. Pengertian

    $onsep 4asar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan, yang

    merupakan hasil tahapan analisis program bangunan dan

    lingkungan, memuat gambaran dasar penataan pada lahan

    perencanaan yang selanutnya ditindaklanuti dengan penabaran

    gagasan desain secara lebih detail dari masing!masing elemen

    desain.

    2. Manfaat

    a. Mengarahkan penyusunan 2isi dan karakter perancangan.

    b. Mengendalikan suatu inter2ensi desain lingkungan sehingga

    berdampak baik, terarah dan terukur terhadap suatu kawasan

    yang direncanakan.

    c. Mengintegrasikan desain elemen!elemen kota yang

    berpengaruh pada suatu perencanaan kawasan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    42/128

    d. Mengarahkan indikasi program dan desain penataan yang tepat

    pada tiap subbagian kawasan yang direncanakan.

    3. Kom4onen (asar Peran=angan

    a. :isi Pembangunan, yaitu gambaran spesi(ik karakter lingkungan

    di masa mendatang yang akan dicapai sebagai hasil akhir

    penataan suatu kawasan yang direncanakan, disesuaikan dengan

    seluruh kebiakan dan rencana tata ruang yang berlaku pada

    daerah tersebut.

    b. Konse4 Peran=angan Struktur Tata &angunan dan Lingkungan,

    yaitu suatu gagasan perancangan dasar pada skala makro, dari

    inter2ensi desain struktur tata bangunan dan lingkungan yang

    hendak dicapai pada kawasan perencanaan, terkait dengan

    struktur keruangan yang berintegrasi dengan kawasan sekitarnya

    secara luas, dan dengan mengintegrasikan seluruh komponen

    perancangan kawasan yang ada.

    c. Konse4 Kom4onen Peran=angan Kaasan, yaitu suatu gagasan

    perancangan dasar yang dapat merumuskan komponenkomponen

    perancangan kawasan %peruntukan, intensitas, dll#.

    d. &lok>blok Pengembangan Kaasan dan Program

    Penanganann-a, yaitu pembagian suatu kawasan perencanaan

    menadi blok!blok pengembangan yang lebih kecil sehingga

    strategi dan program pengembangannya dapat lebih terarah dan

    rinci.

    /. Kriteria Pen-usunan Kom4onen (asar Peran=angan

    a. Kriteria Peneta4an Isi dari :isi Pembangunan;

    i. -pesi(ik mengacu pada konteks setempat6

    ii. Memiliki spirit untuk membentuk*memperkuat karakter dan

    identitas suatu tempat6

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    43/128

    iii. Memperkuat*memperelas struktur ruang lingkungan*kawasan

    dalam konteks makro6

    i2. Realistis dan rasional: penetapan 2isi yang memungkinkan dicapai

    pada kurun waktu penataan dan secara rasional memungkinkan

    untuk dicapai berdasarkan konteks dan potensi yang ada6

    2. $inera dan sasaran terukur6

    2i. Mempertimbangkan berbagai sumber daya dukung lingkungan6

    2ii. Memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna*masyarakat

    lokal.

    b. Kriteria Pen-usunan Konse4 Peran=angan Struktur Tata &angunan

    dan Lingkungan;

    i. Merupakan perwuudan realistis dari isi Pembangunan.

    ii. Merupakan sintesa dari identi(ikasi permasalahan, potensi dan

    prospek kawasan perencanaan yang dilakukan pada tahapan

    analisis.

    iii. Membentuk*memperkuat karakter dan identitas suatu tempat.

    i2. Memperhatikan keterkaitan makro dengan struktur ruang kota,

    dan keterkaitan mikro dengan lingkungan eksisting sekitarnya.

    2. Mengintegrasikan seluruh elemen rancang lingkungan.

    c. Kriteria Pen-usunan Konse4 Kom4onen Peran=angan Kaasan

    -ecara sistematis, konsep harus mencakup gagasan yang

    komprehensi( dan terintegrasi terhadap komponen!komponen

    perancangan kawasan, yang meliputi kriteria :

    i. -truktur peruntukan lahan6

    ii. ntensitas peman(aatan lahan6

    iii. Tata bangunan6

    i2. -istem sirkulasi dan alur penghubung6

    2. -istem ruang terbuka dan tata hiau6

    2i. Tata kualitas lingkungan6

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    44/128

    2ii. -istem prasarana dan utilitas lingkungan6

    2iii.Pelestarian bangunan dan lingkungan.

    d. Kriteria Peneta4an &lok>blok Pengembangan Kaasan dan Program

    Penanganan

    Penetapan atau pun pembagian blok pengembangan dapat

    didasarkan pada:

    i. Se=ara fungsional;

    %"# $esamaan (ungsi, karakter eksisting atau pun karakter yang

    ingin diciptakan6

    %'# $esamaan dan potensi pengembangan6

    %)# $ebutuhan pemilahan dan organisasi pekeraan serta

    strategi pengembangannya.

    ii. Se=ara fisik;

    %"# Mor(ologi blok6

    %'# Pola* pattern blok6

    %)# $emudahan implementasi dan prioritas strategi.

    iii. (ari sisi lingkungan %daya dukung dan kelestarian ekologi

    lingkungan#:

    %"# $eseimbangan dengan daya dukung lingkungan, dan

    perwuudan sistem ekologis yang berkelanutan6

    %'# Peningkatan kualitas kehidupan ruang publik melalui

    penyediaan lingkungan yang aman, nyaman, sehat dan

    menarik serta berwawasan ekologis.

    i2. (ari sisi 4emangku ke4entingan:

    Tercapainya keseimbangan berbagai kepentingan yang ada

    antarpara pelaku.

    &. !en=ana %mum (an Panduan !an=angan

    1. Pengertian

    Merupakan ketentuan!ketentuan rancangan tata bangunan dan

    lingkungan yang bersi(at umum dalam mewuudkan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    45/128

    lingkungan*kawasan perencanaan yang layak huni, berati diri,

    produkti(, dan berkelanutan.

    2. Manfaat

    a. Memberi arahan lugas dan sistematis bagi implementasi ketentuan

    dasar dari perancangan tata bangunan dan lingkungan.

    b. Memberi gambaran simulasi bangunan secara keruangan %)!

    dimensional# sebagai model penerapan seluruh arahan materi pokok

    rencana tata bangunan dan lingkungan.

    c. Memudahkan pengembangan desain sesuai dengan 2isi dan arahan

    karakter lingkungan yang telah ditetapkan.

    d. Memudahkan pengelolaan, pengendalian pelaksanaan dan

    pengoperasian kawasan sesuai dengan 2isi dan arahan karakter

    lingkungan yang telah ditetapkan.

    e. Mencapai inter2ensi desain kawasan yang berdampak baik, terarah

    dan terukur pada suatu kawasan yang direncanakan.

    ( . Mencapai integrasi elemen!elemen desain yang berpengaruh pada

    suatu perancangan kawasan.

    3. Kom4onen !an=angan

    Materi rencana umum mempertimbangkan potensi mengakomodasi

    komponen!komponen rancangan suatu kawasan sebagai berikut:

    a. Struktur Peruntukan Lahan

    i. Pengertian

    -truktur Peruntukan Lahan merupakan komponen rancang

    kawasan yang berperan penting dalam alokasi penggunaan dan

    penguasaan lahan*tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam

    suatu kawasan perencanaan tertentu berdasarkan ketentuan

    dalam rencana tata ruang wilayah.

    ii. Manfaat

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    46/128

    %"# Meningkatkan keseimbangan kualitas kehidupan lingkungan

    dengan membentuk ruang!ruang kota*lingkungan yang

    hidup secara (isik %2ibrant# dan ekonomi %2iable#, layak huni

    dan seimbang, serta meningkatkan kualitas hidup pengguna

    dan kualitas lingkungan.

    %'# Mengoptimalkan alokasi penggunaan dan penguasaan lahan

    baik secara makro maupun mikro.

    %)# Mengalokasikan (ungsi*kegiatan pendukung bagi enis

    peruntukan yang ada.

    %+# Menciptakan integrasi akti2itas ruang sosial %socio!spatial

    integration# antarpenggunanya.

    %# Menciptakan keragaman lingkungan %di2ersity# dan

    keseimbangan yang akan mendorong terciptanya kegiatan!

    kegiatan yang berbeda namun produkti(.

    %7# Mengoptimalkan prediksi*proeksi kepadatan lingkungan

    dan interaksi sosial yang direncanakan.

    iii. Kom4onen Penataan

    %"# Peruntukan Lahan Makro, yaitu rencana alokasi

    penggunaan dan peman(aatan lahan pada suatu wilayah

    tertentu yang uga disebut dengan tata guna lahan.

    Peruntukan ini bersi(at mutlak karena telah diatur pada

    ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah.

    %'# Peruntukan Lahan Mikro? yaitu peruntukan lahan yang

    ditetapkan pada skala keruangan yang lebih rinci %termasuk

    secara 2ertikal# berdasarkan prinsip keragaman yang

    seimbang dan saling menentukan. al!hal yang diatur

    adalah:

    %a# Peruntukan lantai dasar? lantai atas? mau4un lantai

    besmen6

    %b# Peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan

    dengan konteks lahan perkotaan!perdesaan, konteks

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    47/128

    bentang alam*lingkungan konser2asi, atau pun konteks

    tematikal pengaturan pada spot ruang bertema

    tertentu. 4alam penetapan peruntukan lahan mikro ini

    masih terbuka kemungkinan untuk melibatkan

    berbagai masukan desain hasil interaksi berbagai pihak

    seperti perancang*penata kota, pihak pemilik lahan,

    atau pun pihak pemakai*pengguna*masyarakat untuk

    melahirkan suatu lingkungan dengan ruang!ruang yang

    berkarakter tertentu sesuai dengan konsep struktur

    perancangan kawasan. Penetapan ini tidak berarti

    memperbaiki alokasi tata guna lahan pada aturan

    rencana tata ruang wilayah yang ada, namun berupa

    tata guna yang diterapkan dengan skala keruangan

    yang lebih rinci, misalnya secara 2ertikal per lantai.

    i6. Prinsi4>4rinsi4 Penataan

    Prinsip!prinsip penataan -truktur Peruntukan Lahan:

    %"# Se=ara 8ungsional meliputi penataan:

    %a# Keragaman tata guna -ang seimbang? saling

    menun0ang ,=om4atible dan terintegrasi

    %i# Penetapan kaitan secara (ungsional antarberbagai

    enis peruntukan untuk mendukung prinsip

    keragaman yang seimbang dan saling

    menguntungkan namun tidak memberikan

    dampak penting terhadap (ungsi utama

    lingkungan6

    %ii# Penetapan besaran komponen tata bangunan

    yang dapat mengadaptasi dan mengadopsi

    kebutuhan keragaman (ungsi*peruntukan dalam

    blok*ka2eling* bangunannya6

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    48/128

    %iii# Penetapan peruntukan mengantisipasi akti2itas

    interaksi sosial yang direncanakan, dengan tetap

    mengacu pada rencana tata ruang wilayah6

    %i2# Penetapan kualitas ruang yang menyediakan

    lingkungan yang aman, nyaman, sehat dan

    menarik, berwawasan ekologis, serta tanggap

    terhadap tuntutan ekonomi dan sosial.

    %b# Pola distribusi 0enis 4eruntukan -ang mendorong

    ter=i4tan-a interaksi akti6itas

    %i# Penyebaran distribusi enis peruntukan lahan

    mikro yang diatur secara keruangan untuk

    membentuk ruang!ruang kota yang hidup, layak

    huni, serta menciptakan kualitas tara( hidup6

    %ii# Pembentukan kualitas lingkungan yang optimal,

    terutama dengan adanya interaksi antara

    akti2itas pealan kaki di muka bangunan dan

    akti2itas di lantai dasar bangunan.

    %c# Pengaturan 4engelolaan area 4eruntukan

    Penetapan distribusi persentase enis peruntukan

    lahan mikro yang akan dikelola dan dikendalikan oleh

    pemerintah daerah, di antaranya Ruang Terbuka iau,

    4aerah Milik /alan %4amia#, dan (asilitas umum.

    %d# Pengaturan ke4adatan 4engembangan kaasan

    dengan 4ertimbangan

    %i# 4aya dukung dan karakter kawasan tersebut6

    %ii# ariasi*pencampuran peruntukan.

    %'# Se=ara 8isik? meliputi:

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    49/128

    %a# stetika? karakter? dan =itra kaasan

    %i# Penetapan pengendalian peruntukan yang

    mendukung karakter khas kawasan yang telah

    ada atau pun yang ingin dibentuk6

    %ii# Penetapan pengaruh ideologi, nilai!nilai social

    budaya setempat, misalnya bangunan masid

    dengan peruntukan (asilitas umum diorientasikan

    pada pusat lingkungan*kawasan.

    %b# Skala ruang -ang manusiai dan berorientasi 4ada

    4e0alan kaki serta akti6itas -ang diadahi

    %i# Penciptaan keseimbangan tata guna lahan yang

    berorientasi pada pemakai bangunan dan ramah

    pealan kaki6

    %ii# Penetapan alokasi untuk (asilitas umum dan

    (asilitas sosial yang ditempatkan sebagai pusat

    lingkungan yang dapat diangkau pealan kaki6

    %iii# Penetapan peruntukan lahan yang tidak saa

    melibatkan pertimbangan (isik, tetapi uga social

    budaya dan perilaku pemakai*akti2itas

    lingkungan yang dikehendaki.

    %)# (ari sisi Lingkungan? meliputi:

    %a# Keseimbangan kaasan 4eren=anaan dengan sekitar

    Penciptaan karakter lingkungan yang tanggap dan

    integral dengan karakter peruntukan eksisting

    lingkungan sekitar6

    %b# Keseimbangan 4eruntukan lahan dengan da-a

    dukung lingkungan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    50/128

    %i# Penetapan peruntukan lahan yang

    mempertimbangkan daya dukung lingkungan,

    namun tetap dapat memperkuat karakter

    kawasan tersebut6

    %ii# Pengaturan peruntukan lahan secara ketat dan

    detail pada kawasan khusus konser2asi hiau.

    %c# Kelestarian ekologis kaasan

    Penetapan peruntukan lahan yang tanggap terhadap

    topogra(i dan kepentingan kelestarian lingkungan

    dengan meminimalkan penyebaran area terbangun dan

    perkerasan serta beradaptasi dengan tatanan kontur

    yang ada.

    b. Intensitas Pemanfaatan Lahan

    i. Pengertian Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat

    alokasi dan distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap

    lahan*tapak peruntukannya.

    ii. Manfaat

    %"# Mencapai e(isiensi dan e(ekti2itas peman(aatan lahan

    secara adil.

    %'# Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan yang selaras

    pada batas daerah yang direncanakan berdasarkan

    ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah yang terkait.

    %)# Mendapatkan distribusi berbagai elemen intensitas lahan

    peman(aatan lahan %$oe(isien 4asar Bangunan, $oe(isien

    Lantai Bangunan, $oe(isien 4aerah iau, dan $oe(isien

    Tapak Besmen# yang dapat mendukung berbagai karakter

    khas dari berbagai subarea yang direncanakan.

    %+# Merangsang pertumbuhan kota dan berdampak langsung

    pada perekonomian kawasan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    51/128

    %# Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari

    berbagai elemen intensitas peman(aatan lahan dalam hal

    pencapaian kinera (ungsi, estetis dan sosial, antara

    kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.

    iii. Kom4onen Penataan

    %"# Koefisien (asar &angunan ,K(&? yaitu angka persentase

    perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan

    gedung yang dapat dibangun dan luas lahan*tanah

    perpetakan*daerah perencanaan yang dikuasai.

    %'# Koefisien Lantai &angunan ,KL&? yaitu angka persentase

    perbandingan antara umlah seluruh luas lantai seluruh

    bangunan yang dapat dibangun dan luas lahan*tanah

    perpetakan*daerah perencanaan yang dikuasai.

    %)# Koefisien (aerah +i0au ,K(+? yaitu angka persentase

    perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar

    bangunan gedung yang diperuntukkan bagi

    pertamanan*penghiauan dan luas tanah

    perpetakan*daerah perencanaan yang dikuasai.

    %+# Koefisien Ta4ak &esmen ,KT&, yaitu angka persentase

    perbandingan antara luas tapak besmen dan luas tanah

    perpetakan*daerah perencanaan yang dikuasai.

    # Sistem Insentif>(isinsentif Pengembangan, terdiri atas:

    %a# Insentif Luas &angunan, yaitu insenti( yang terkait

    dengan $LB dan diberikan apabila bangunan gedung

    terbangun memenuhi persyaratan peruntukan lantai

    dasar yang dianurkan. Luas lantai bangunan yang

    ditempati oleh (ungsi tersebut dipertimbangkan untuk

    tidak diperhitungkan dalam $LB.

    %b# Insentif Langsung, yaitu insenti( yang memungkinkan

    penambahan luas lantai maksimum bagi bangunan

    gedung yang menyediakan (asilitas umum berupa

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    52/128

    sumbangan positi( bagi lingkungan permukiman

    terpadu6 termasuk di antaranya alur pealan kaki,

    ruang terbuka umum, dan (asilitas umum.

    %7# Sistem Pengalihan #ilai Koefisien Lantai &angunan

    ,T(!ATransfer of (e6elo4ment !ight? yaitu hak pemilik

    bangunan*pengembang yang dapat dialihkan kepada pihak

    atau lahan lain, yang dihitung berdasarkan pengalihan nilai

    $LB, yaitu selisih antara $LB aturan dan $LB terbangun.

    Maksimum $LB yang dapat dialihkan pada umumnya sebesar

    "@ dari nilai $LB yang ditetapkan. Pengalihan nilai $LB

    hanya dimungkinkan bila terletak dalam satu ' daerah

    perencanaan yang sama dan terpadu, serta yang

    bersangkutan telah meman(aatkan minimal 7@ $LB!nya

    dari $LB yang sudah ditetapkan pada daerah perencanaan.

    Pengalihan ini terdiri atas:

    %a# +ak Pembangunan &aah Tanah, hak ini

    memungkinkan pembangunan (ungsi!(ungsi di bawah

    tanah yang tidak diperhitungkan ke dalam $LB yang

    dimiliki bangunan gedung di atasnya, dengan

    memenuhi kriteria sesuai Peraturan Menteri P& 3o.

    '

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    53/128

    i6. Prinsi4>4rinsi4 Penataan

    Prinsip!prinsip Penataan ntensitas Peman(aatan Lahan:

    %"# Se=ara 8ungsional meliputi:

    %a# Ke0elasan distribusi intensitas 4emanfaatan lahan?

    yaitu pengarahan sistem pengaturan dan distribusi luas

    lantai maksimum yang dapat dibangun di berbagai sub

    bagian kawasan sehingga tercipta besaran

    ruang*bangunan yang akan menempati lahan sesuai

    dengan masing!masing peruntukan lahan yang

    ditetapkan.

    %b# Skala ruang -ang manusiai dan berorientasi 4ada

    4e0alan kaki? yaitu penciptaan keseimbangan

    lingkungan yang berorientasi pada pemakai bangunan

    berskala ramah pealan kaki, sekaligus menghidupkan

    ruang kota dengan berbagai akti2itas pada tingkat

    lingkungan pealan kaki.

    %c# Ke0elasan skala 4engembangan? yaitu:

    %i# Penggambaran skala pengembangan pada

    kawasan perencanaan tertentu dengan arahan

    (ungsi yang ditetapkan6

    %ii# Penciptaan suatu skala pengembangan yang

    mengaitkan satu komponen dengan komponen

    lain %misalnya antara $LB dan tinggi bangunan#

    secara tepat untuk membatasi pengembangan

    lahan sesuai dengan daya dukung atau kapasitas

    in(rastruktur yang ada.

    %d# Pengaturan ke4adatan 4engembangan kaasan

    ,de6elo4ment densit- -ang mem4erhatikan;

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    54/128

    %i# Pengarahan distribusi kepadatan lahan yang tepat

    untuk mencapai nilai tambah yang dikehendaki

    sesuai dengan ketentuan daya dukung dan

    karakter kawasan tersebut6

    %ii# Pembatasan besaran nilai dari komponen

    ntensitas Peman(aatan Lahan yang tepat agar

    tercapai kenyamanan iklim mikro berskala

    lingkungan6

    %iii# Penggunaan beberapa satuan unit per hektar

    yang berbeda antara perencanaan kawasan

    pemukiman %lebih menitikberatkan pada $4B#

    dan kawasan komersial %lebih menitikberatkan

    pada kombinasi $LB dan $4B#6

    %i2# Penyelesaian suatu kawasan padat yang

    diarahkan sebagai kawasan pembangunan kompak

    dan terpadu %compact and integrated

    de2elopment# melalui pengaturan peruntukan

    campuran serta enis kepadatan yang beragam.

    %'# Se=ara 8isik meliputi penataan: stetika? karakter dan

    =itra ,image kaasan melalui;

    %a# Penetapan kepadatan kelompok bangunan dalam

    kawasan perencanaan melalui pengaturan besaran

    berbagai elemen ntensitas Peman(aatan Lahan yang

    ada %seperti $4B, $LB, $TB, dan $4# yang mendukung

    terciptanya berbagai karakter khas dari berbagai

    subarea6

    %b# Pembentukan citra lingkungan yang tepat melalui

    pembatasan nilai!nilai dari elemen ntensitas

    Peman(aatan Lahan %misalnya pembatasan $4B dan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    55/128

    $LB secara khusus# untuk membentuk lingkungan yang

    berati diri.

    %)# Se=ara Lingkungan? meliputi:

    %a# Keseimbangan kaasan 4eren=anaan dengan ila-ah

    sekitar, melalui: Pengaturan keseimbangan, kaitan

    dan keterpaduan berbagai elemen ntensitas

    Peman(aatan Lahan dalam hal (ungsi, estetis dan

    sosial, agar mencapai keselaras serasian antara

    kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.

    %b# Keseimbangan dengan da-a dukung lingkungan

    melalui:

    %i# Penentuan kepadatan khusus pada

    kawasan*kondisi lingkungan tertentu seperti:

    daerah bantaran sungai, daerah khusus resapan,

    daerah konser2asi hiau, atau pun daerah yang

    memiliki kemiringan lahan lebih dari '@.

    %ii# Penentuan kepadatan kawasan perencanaan

    dengan mempertimbangkan daya dukung

    lingkungan, pelestarian ekosistem, namun tetap

    dapat memperkuat karakter kawasan. -alah

    satunya adalah pada lahan rawan bencana alam,

    yang kepadatan bangunannya harus dikendalikan

    dengan ketat, bahkan bila perlu hingga %nol#

    unit per hektar.

    %c# Pelestarian ekologis kaasan melalui;

    %i# Penetapan ambang ntensitas Peman(aatan lahan

    secara merata %terutama $LB rata!rata# dapat

    memakai sistem deposit, yaitu lebih rendah

    daripada kapasitas maksimumnya berdasarkan

    pertimbangan ekologis, di mana kelebihan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    56/128

    kapasitas tersebut disimpan sebagai cadangan

    perkembangan masa mendatang, atau pun

    dialihkan ke bagian lain dalam kawasan

    perencanaan yang sama6

    %ii# Pembatasan besaran beberapa elemen yang

    terkait dengan pembentukan ruang terbuka dan

    penghiauan, seperti $4B dan $4 yang tepat,

    untuk membatasi luas lahan yang terbangun atau

    tertutup perkerasan sebagai upaya melestarikan

    ekosistem, sehingga lingkungan yang

    bersangkutan masih memiliki sisa tanah

    sebanyak!banyaknya, yang diperuntukkan bagi

    penghiauan atau ruang terbuka, dan dapat

    menyerap*mengalirkan air huan ke dalam tanah6

    %iii# Penetapan distribusi daerah hiau yang

    menyeluruh, termasuk dan tidak terkecuali,

    bangunan!bangunan berlantai sedang atau pun

    tinggi dalam hal penyediaan ruang terbuka hiau

    pada daerah podium atau daerah atap bangunan

    tersebut6

    %i2# Penetapan kebutuhan ruang terbuka ini uga

    dimungkinkan untuk melayani kebutuhan di luar

    lingkungan perencanaan.

    %d# Pemberda-aan kaasan melalui:

    %i# Peningkatan promosi pembangunan melalui

    peningkatan nilai tanah dan distribusi ntensitas

    Peman(aatan Lahan yang tepat pada kawasan

    perencanaan dalam konteks lingkungan skala

    regional6

    %ii# Peningkatan hubungan (ungsional antarberbagai

    enis peruntukan dalam kawasan perencanaan

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    57/128

    melalui alokasi distribusi ntensitas Peman(aatan

    Lahan yang saling terkait, seimbang dan terpadu6

    %iii# Peningkatan modi(ikasi desain*pengembangan

    sesuai karakter setempat.

    %+# (ari Sisi Pemangku Ke4entingan? melalui kepentingan

    bersama antarpelaku kota, yaitu:

    %a# Penetapan berbagai insenti(! disinsenti( pembangunan

    untuk mencapai keseimbangan distribusi ntensitas

    Peman(aatan Lahan bagi keuntungan bersama dari

    berbagai pihak %pengelola, pemerintah daerah

    setempat, pengembang, pemilik lahan dan masyarakat

    umum#6

    %b# 4iperlukan nilai besaran elemen yang tepat %misalnya

    $4B# yang membantu pembentukan ruang terbuka

    sebagai tempat interaksi sosial manusia penggunanya6

    %c# Penentuan berbagai insenti(!disinsenti( pembangunan,

    baik berupa nsenti( Luas Bangunan maupun nsenti(

    Langsung yang diarahkan kompensasinya untuk dapat

    terkait dengan penyediaan berbagai (asilitas bagi

    kepentingan publik, seperti alur pealan kaki, arkade,

    ruang terbuka umum, atau pun (asilitas bersama6

    %d# Penentuan mekanisme pengendalian atas pemberian

    insenti(, khususnya dalam mengantisipasi teradinya

    penyalahgunaan penggunaan (asilitas yang disediakan

    pada masa pemakaiannya, misalnya arkade yang

    diubah peruntukannya kembali menadi area pri2at,

    atau (asilitas umum yang dihilangkan oleh

    pengembangnya setelah masa pemakaian.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    58/128

    =. Tata &angunan

    i . Pengertian

    Tata &angunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan

    gedung beserta lingkungannya sebagai wuud peman(aatan

    ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan

    citra*karakter (isik lingkungan, besaran, dan kon(igurasi dari

    elemen!elemen: blok, ka2eling*petak lahan, bangunan, serta

    ketinggian dan ele2asi lantai bangunan, yang dapat

    menciptakan dan mende(inisikan berbagai kualitas ruang kota

    yang akomodati( terhadap keragaman kegiatan yang ada,

    terutama yang berlangsung dalam ruang!ruang publik.

    Tata Bangunan uga merupakan sistem perencanaan sebagai

    bagian dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta

    lingkungannya, termasuk sarana dan prasarananya pada suatu

    lingkungan binaan baik di perkotaan maupun di perdesaan

    sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dengan aturan tata

    ruang yang berlaku dalam RTR9 $abupaten*$ota, dan rencana

    rincinya.

    ii. Manfaat

    %"# Mewuudkan kawasan yang selaras dengan mor(ologi

    perkembangan area tersebut serta keserasian dan

    keterpaduan pengaturan kon(igurasi blok, ka2eling dan

    bangunan.

    %'# Meningkatkan kualitas ruang kota yang aman, nyaman,

    sehat, menarik, dan berwawasan ekologis, serta akomodati(

    terhadap keragaman kegiatan.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    59/128

    %)# Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan dan

    lingkungan publik sehingga tercipta ruang!ruang

    antarbangunan yang interakti(.

    %+# Menciptakan berbagai citra dan karakter khas dari berbagai

    subarea yang direncanakan.

    %# Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari

    berbagai elemen tata bangunan dalam hal pencapaian

    kinera, (ungsi, estetis dan sosial, antara kawasan

    perencanaan dan lahan di luarnya.

    %7# Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan

    kondisi ekonomi serta terciptanya integrasi sosial secara

    keruangan.

    iii. Kom4onen Penataan

    %"# Pengaturan &lok Lingkungan, yaitu perencanaan

    pembagian lahan dalam kawasan menadi blok dan alan, di

    mana blok terdiri atas petak lahan*ka2eling dengan

    kon(igurasi tertentu. Pengaturan ini terdiri atas:

    %a# Bentuk dan &kuran Blok6

    %b# Pengelompokan dan $on(igurasi Blok6

    %c# Ruang terbuka dan tata hiau.

    %'# Pengaturan Ka6eling9Petak Lahan, yaitu perencanaan

    pembagian lahan dalam blok menadi seumlah

    ka2eling*petak lahan dengan ukuran, bentuk,

    pengelompokan dan kon(igurasi tertentu. Pengaturan ini

    terdiri atas:

    %a# Bentuk dan &kuran $a2eling6

    %b# Pengelompokan dan $on(igurasi $a2eling6

    %c# Ruang terbuka dan tata hiau.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    60/128

    %)# Pengaturan &angunan, yaitu perencanaan pengaturan

    massa bangunan dalam blok*ka2eling. Pengaturan ini terdiri

    atas:

    %a# Pengelompokan Bangunan6

    %b# Letak dan 5rientasi Bangunan 6

    %c# -osok Massa Bangunan6

    %d# Ekspresi Arsitektur Bangunan.

    %+# Pengaturan Ketinggian dan le6asi Lantai &angunan, yaitu

    perencanaan pengaturan ketinggian dan ele2asi bangunan

    baik pada skala bangunan tunggal maupun kelompok

    bangunan pada lingkungan yang lebih makro

    %blok*kawasan#. Pengaturan ini terdiri atas:

    %a# $etinggian Bangunan 6

    %b# $omposisi 0aris Langit Bangunan6

    %c# $etinggian Lantai Bangunan.

    i6. Prinsi4>4rinsi4 Penataan

    Prinsip!prinsip pengendalian Tata Bangunan:

    %"# Se=ara 8ungsional, meliputi:

    %a# *4timalisasi dan efisiensi

    %i# Penentuan desain ka2eling*blok yang paling

    optimal dan e(isien bagi lingkungan secara

    spesi(ik dan khas, terkait dengan pemenuhan

    aspek!aspek (ungsional, 2isual, dan kualitas

    lingkungan6

    %ii# Penentuan dan pembatasan berbagai bentuk dan

    ukuran blok, ka2eling dan bangunan yang paling

    tepat pada berbagai subkawasan dengan tetap

    mengupayakan keseimbangan, kaitan dan paduan

    di antaranya.

    R T B L a w a s a n S e m p a d a n " r i g a s i # $ % & # $ ' ( o h a r !0

  • 7/24/2019 Bab v Pendekatan & Metodologi

    61/128

    %b# Ke0elasan 4endefinisian ruang -ang di=i4takan

    %i# Penentuan panduan umum penempatan deretan

    bangunan yang membentuk lingkupan* enclosure

    dalam mende(inisikan ruang tertentu6

    %ii# Pembentukan batasan yang elas antara ruang

    publik di muka bangunan dan ruang pri2at di

    belakang batas lahan pri2at yang ditempati

    bangunan.

    %c# Keragaman fungsi dan akti6itas -ang diadahi

    %i# Penetapan komponen tata bangunan yang dapat

    mengadaptasi dan mengadopsi kebutuhan

    keragaman (ungsi*peruntukan dalam blok*

    ka2eling*bangunannya6

    %ii# Penetapan desain yang dapat mengantisipasi

    kaitan kepadatan bangunan*ka2eling*blok

    dengan akti2itas interaksi sosia