DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2017...2 LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN...
Transcript of DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2017...2 LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN...
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniTahun 2018
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2017
(LAKIP)Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi PemerintahAkhir Tahun
KKeKeKeKemementnterriaan Pendiddikana danan KebbudayyaanDiDirektororatt Jended raral Penddiddikann Anaak k Usia DDiini dad nn Penddidikikan Masyay rakatt
DiDirektktorat Pemmbbinaan PPenndidid kak n AnA ak UUsiia DiD ninTahunn 202018
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2017
IIIDIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Program Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun
2017 menitikberatkan kepada gerakan pendidikan
yang berkualitas dan hal ini sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pembangunan Berkelanjutan. Direktorat Pembinaan
PAUD (Dit Bin PAUD) sebagai wakil pemerintah
dalam pelaksanaan PAUD, menuangkan program
dan rencana di dalam rencana strategis (Renstra)
tahun 2016 – 2019. Sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan program, Direktorat Pembinaan
PAUD berkewajiban untuk melaporkan kinerja yang
tertuang pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Laporan tersebut merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi, serta
merupakan media akuntabilitas setiap kementerian/
lembaga (K/L), termasuk pencapaian Indikator
Kinerja Program (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK) Dit Bin PAUD.
Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2107
tertuang dalam dua (2) IKP dan sebelas (11) IKK.
Kedua jenis Indikator kinerja tersebut, setiap
tahunnya dirinci dalam target-target yang tertuang
di dalam rencana strategis (Renstra) tahun 2016
– 2019. Secara umum pembangunan PAUD di
Indonesia dalam satu tahun anggaran mengalami
peningkatan yang cukup signifi kan. Hal ini terlihat
dari peningkatan kualitas kelembagaan di mana
pada tahun 2016 dari 193.548 lembaga PAUD
menjadi 200.389 pada akhir tahun 2017 (data
DAPODIK PAUD dan Dikmas).
Pencapaian kinerja Dit Bin PAUD antara lain juga
tergambar dalam pencapaian daya serap anggaran
Ringkasan Eksekutif
yang pada tahun 2017 mencapai 94,40% dari total
anggaran pusat Rp. 164.241.493.000,- (seratus
enam puluh empat milyar dua ratus empat
puluh satu juta empat ratus sembilan puluh
tiga ribu rupiah ). Pencapaian kinerja daya serap
anggaran yang tertinggi bersumber dari Subdit
program dan evaluasi dengan total pencapaian
daya serap 99,91%, tetapi pada tahun 2017
pencapaian kinerja anggaran dari masing-masing
subdit merata semua mencapai di atas 90%.
Selain pencapaian daya serap anggaran yang
tinggi, kinerja Dit. Bin PAUD juga dapat dilihat dari
pencapaian target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
yang tercantum dalam perjanjian kinerja. Ukuran
kinerja Dit. Bin PAUD dinilai dari pencapaian layanan
Pendidikan Anak Usia Dini dan layanan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya,
yang diuraikan dalam dua IKP dan sebelas IKK.
Secara umum dari pelaksanaan satu sasaran
startegis yang perealisasinya didukung oleh sebelas
indikator kinerja kegiatan, tiga indicator kinerja
melebihi target, dan 10 indikator kinerja sesuai
target. Capaian indikator kinerja di atas diuraikan
sebagai berikut:
A. IKP
APK PAUD merupakan salah satu Indikator
Kinerja Program (IKP) terealisasi 74,28% dari target
74,28%, dengan persentase capaian kinerja 100%.
Untuk IKP lembaga PAUD yang siap diakreditasi,
terealisasi 36.051 dari target 34.801 lembaga,
dengan persentase capaian kinerja 100%.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
berkah dan karunianya sehingga pelaksanaan program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama tahun 2017 telah
dapat kami laksanakan dengan baik. Berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah, setiap instansi pemerintah diwajibkan
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) sebagai bentuk pertangungjawaban atas kinerja
instansi tersebut. Untuk itu Direktorat Pembinaan PAUD
melakukan penyusunan LAKIP Tahunan untuk tahun 2017.
LAKIP Direktorat Pembinaan PAUD disusun untuk memberikan
gambaran dan analisis mengenai pelaksanaan program PAUD
selama tahun 2017. Laporan ini memuat analisis pencapaian
dan kesenjangan antara rencana kegiatan dengan realisasinya.
Laporan ini pun menjelaskan daya serap fi sik dan keuangan berdasarkan indikator
akuntabilitas kinerja, komponen input, output, outcome, dan dampak. Dalam melakukan
analisis keuangan ditentukan capaian daya serap berdasarkan 4 (empat) jenis belanja
yaitu belanja modal, belanja barang, belanja bantuan sosial, dan belanja gaji pegawai.
Hingga akhir tahun 2017, Direktorat Pembinaan PAUD telah mampu mencapai daya
serap anggaran 96,40% dan realisasi daya serap fi sik sekitar 100%. Capaian ini sudah
relatif baik meskipun belum maksimal. Tentunya, ada kerberhasilan dan kekurangan
yang tejadi dalam pelaksanaan program PAUD pada tahun 2017 ini. Dengan LAKIP akhir
tahun ini, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan dan perhatian bagi perencanaan
pelaksanaan program pada tahun yang akan datang yang tertuang dalam Rencana
Kinerja Tahun selanjutnya.
Jakarta, Januari 2018
Direktur PAUD,
R. Ella Yulaelawati R, M.A., Ph.D
NIP. 195804091984022001
Kata Pengantar
ektur PAUUUUUUUUUUUUD,D,D,DDD,D,DDDDDDD,,D,DDDDDD,D,D,DDD,D,DD,D,DD,DD,D,D,D,DDD,D,DDDDDDDDDDDDDDDDDDD,,,,,
lla Yulalalllalllallllalallalalllallllllllallllllllallllllallalallllllllaaalllllaaaaelelllelellellllllellllellelellllelllllllllllllllllllllellllllleee awati R, M.A
19580409198402200
IV VLAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL & GRAFIK .......................................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan .................................................................................................................... 1
A. Gambaran Umum ...................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................................... 3
C. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi ........................................ 4
D. Isi Strategis/Pemasalahan Utama ......................................................................... 8
Bab II Perencanaan Kinerja .................................................................................................... 9
Bab III Akuntabilitas Kinerja ................................................................................................... 13
A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................................... 13
B. Capaian Realisasi Anggaran .................................................................................... 36
Bab IV Penutup ........................................................................................................................... 38
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja (Awal dan Revisi) ............................................................ 39
Lampiran 2 Pengukuran Kinerja .......................................................................................... 59
Lampiran 3 Rencana Kerja Tahunan ................................................................................... 61
B. IKK Melebihi Target1. Jumlah dokumen NSPK PAUD, terealisasi 37
dokumen dari target 17 dokumen, dengan
persentase capaian kinerja 217%.
2. Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan
rintisan wajib PAUD, terealisasi di 55 kab/
kota dari target 20 kab/kota, dengan
pencapaian kinerja 275%.
C. IKK Sesuai Target1. Lembaga PAUD yang memperoleh BOP
PAUD untuk anak usia 3 – 6 tahun, terealisasi
7.500 anak dari target 7.500, dengan
persentase capaian kinerja 100%.
2. Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan
sarana pembelajaran termasuk APE, terealisasi
2.956 lembaga dari target 2.956 lembaga,
dengan persentase capaian kinerja 100%.
3. Jumlah lembaga PAUD terpadu Pembina
yang dibangun/ direvitalisasi adalah 230
lembaga dengan target 230 dengan
persentase capaian kinerja 100%.
4. Jumlah lembaga PAUD terpadu yang
dibangun/direvitalisasi di daerah 3T,
terealisasi 23 lembaga dari target 23 lembaga,
dengan presentase pencapaian kinerja 100%
5. Jumlah Ruang Kelas PAUD yang Dibangun
Termasuk Meubelair tereralisasi 100
ruang kelas baru dari target 100, dengan
pencapaian kinerja 100%.
6. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang
memperoleh bantuan Gugus PAUD
terealisasi 2.000 lembaga dari target 2.000
lembaga, dengan pencapain kinerja 100%.
7. Kabupaten/kota yang melaksanakan
kurikulum 2013 PAUD, terealisasi di 2.300
lembaga target 2.300 lembaga, dengan
pencapaian kinerja 100%.
8. Jumlah lembaga PAUD Baru yang terbentuk,
terealisasi 160 lembaga dari target 160
lembaga, dengan pencapaian kinerja 100%.
9. Jumlah penyelenggaran HAN lomba dan
apresiasi, terealisasi 20 lembaga dari target 20
Lembaga, dengan pencapaian kinerja 100%.
D. Prestasi lainnya
Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2017
memiliki beberapa agenda yang besar dan
menjadikan suatu keberhasilan, salah satunya
adalah pada acara Festival Kreativitas Anak PAUD
2017 dengan tema: “Bahasa Ibu Mendorong Pra-
Keaksaraan Anak Usia Dini” yang dilaksanakan di
Puri Ardya Garini Halim Jakarta, pada kegiatan
tersebut telah launching 53 Buku Bahasa Ibu dan
217 guru mendongengi 1.646 anak. Kegiatan
ini memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-
Indonesia (MURI) untuk membaca buku cerita
berbahasa ibu terbanyak.
Daftar Isi
VI 1LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Tabel 1 Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017 ........................................................... 9
Tabel 2 Pengukuran Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017 ................................................... 13
Grafi k 1 Alokasi Anggaran Tahun 2017 ................................................................................................................. 10
Grafi k 2 Komposisi Anggaran Dit. Pembinaan PAUD Tahun 2017 ............................................................... 10
Grafi k 3 Target Capai Serapan Anggaran ......................................................................................................... 12
Grafi k 4 Realisasi Anggaran PerSubdit Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017 ............................ 37
A. GAMBARAN UMUM
Pencapaian 100 tahun Indonesia merdeka
antara lain ditentukan dengan cara bagaimana kita
memanfaatkan peluang bonus demografi dengan
menyiapkan tenaga kerja yang berlimpah. Anak
usia 0-6 tahun yang tahun 2010 yang berjumlah
32,5 juta orang, pada tahun 2045 usia mereka telah
mencapai 35-41 tahun (Hasil SP 2010). Sementara itu
anak usia 0-6 tahun pada tahun 2016 yang berjumlah
33,5 juta orang, pada tahun 2045 usia mereka telah
mencapai 29-35 tahun (Proyeksi Berdasarkan Hasil
SP 2010). Ini merupakan usia produktif, yang jika
dipersiapkan baik sejak sekarang akan menjadi
modal pembangunan, tetapi sebaliknya jika
tidak dipersiapkan dengan baik justru kelak akan
menjadi beban pembangunan.
Penyiapan SDM yang berkualitas sejak
dini sejalan dengan program prioritas yang
diamanatkan Nawa Cita, khususnya Nawa Cita
ke-8 (melakukan revolusi karakter bangsa), Nawa
Cita ke-5 (meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia), dan Nawa Cita ke- 6 (meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional).
Keberlanjutan suatu bangsa ditentukan oleh
kesiapan dan kesanggupan generasi penerusnya,
dan itu harus dipersiapkan sejak anak masih berusia
dini. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan
pendidikan yang paling mendasar, dan PAUD yang
berkualitas akan sangat berkontribusi terhadap
kualitas pendidikan pada jenjang selanjutnya.
Di banyak negara, anak usia dini diartikan
sebagai anak sejak masih dalam kandungan sampai
dengan usia 8 tahun. Hal itu dikarenakan selama
periode tersebut sistem pusat syaraf, sel-sel otak
dan jaringan neuron sudah terbangun, dan ini akan
menjadi dasar bagi masa depan anak ketika dewasa
(Irwin, Siddiqi, and Hertzman, 2007). Walaupun
pengalaman-pengalaman yang didapat anak
setelah periode itu masih dapat mengubah masa
depannya, namun perkembangan anak pada saat
usia dini akan berpengaruh terhadap kesehatan,
perilaku dan hasil-hasil pembelajaran pada usia-
usia selanjutnya (Grantham-McGregor et al., 2007;
Irwin, Siddiqi, and Hertzman, 2007; Mustard, 2007).
Jika pengembangan dan pendidikan/pembelajaran
anak usia dini ditingkatkan, kemungkinan besar
keadaan anak di usia selanjutnya akan jauh
lebih sehat, bersemangat, produktif dan sukses.
Banyak pakar mengakui bahwa anak dilahirkan
dengan membawa kekhususannya masing-
masing yang dipengaruhi oleh faktor keturunan,
namun bagaimana anak berkembang akan sangat
dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan, yakni
seberapa besar kesempatan dan pengalaman yang
mereka dapatkan dari lingkungan (Shonkoff and
Phillips, 2000)
Sementara itu berbagai hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa dengan PAUD yang baik
investasi pada jenjang pendidikan berikutnya akan
lebih cost eff ective. Heckman (2003) berdasarkan
hasil penelitiannya makin meyakinkan bahwa anak
yang mengikuti PAUD dengan baik kelak mampu
mengembalikan investasi beberapa kali lipat
DaftarTabel & Grafi k BAB IPendahuluan
2 3LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
dibandingkan investasi serupa yang diberikan
setelah usia sekolah (di pendidikan sekolah) dan
usia dewasa (job training).
Namun harus diakui bahwa ada banyak
kendala dalam penanganan PAUD, diantaranya
adalah penanganan PAUD di daerah 3T1*,
daerah rawan bencana, dan anak-anak yang
berkebutuhan khusus. Oleh karena itu diperlukan
adanya pemihakan (afi rmasi), dan PAUD adalah
cara pemihakan yang paling tepat untuk mencapai
tujuan Nawa Cita ke- 3 yakni ‘“membangun dari
pinggiran.”
Selain itu PAUD juga masih dihadapkan
dengan adanya disparitas partisipasi PAUD
berdasarkan kondisi sosial ekonomi orangtua.
Berdasarkan hasil studi Bank Dunia (2013) masih
terdapat disparitas antara yang kaya dan yang
miskin, dalam hal ini yang miskin makin tertinggal
keikutsertaannya dalam PAUD dibandingkan
mereka yang kaya. Jika variabel sosial ekonomi
dan letak geografi s digabung, akan makin jelas
kesenjangan (disparitas) dalam akses layanan
PAUD antara kaya-miskin, kota-desa, dan antara
kaya-miskin di kota dan desa. Anak-anak dari
keluarga miskin, anak-anak di pedesaan, apa-lagi
sudah miskin, tinggal di pedesaan, dan ibunya
berpendidikan rendah, merupakan kelompok
anak yang makin tertinggal dalam mendapatkan
layanan PAUD. (Source: World Bank, 2013: Endline
data from the Impact Evaluation of the ECED project).
Secara umum perhatian pemerintah terhadap
PAUD sudah menunjukkan perkembangan yang
makin baik. Namun belum adanya dukungan
peraturan perundangan yang spesifi k utk PAUD
menjadikan penanganan PAUD di daerah 3T, rawan
bencana, dan anak-anak yang berkebutuhan
khusus, serta upaya mengurangi disparitas antara
kaya-miskin dan desa-kota belum bisa optimal.
Dampak lain dari belum adanya dukungan
peraturan perundangan yang spesifi k utk PAUD
1* Daerah 3T adalah daerah tertinggal, terpencil/terluar/terisolasi, dan terdepan/perbatasan dengan negara lain.
tersebut adalah kurang memadainya sinergi antar
berbagai lini (antara Pusat – Prov - Kab/Kota - Desa
dan antara Pemerintah - civil society/masyarakat).
Selain itu upaya untuk mendorong pihak-pihak
yang semestinya berkontribusi dalam pembiayaan
PAUD juga belum bisa maksimal.
Direktorat Pembinaan PAUD sebagai wakil
pemerintah dalam membuat kebijakan telah
memasukan isu strategis untuk tahun 2017 dan
kedepannya adalah mencapai target agenda
pendidikan 2030 untuk PAUD yaitu “memastikan
seluruh anak laki laki dan perempuan
memperoleh akses terhadap perkembangan,
perawatan dan pendidikan pra-SD (PAUD) yang
bermutu untuk menjamin kesiapan memasuki
pendidikan dasar.” Hal tersebut sesuai dengan
agenda tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals) yang ke empat dan disebut sebagai agenda
pendidikan 2030. Pada tahun 2017 didukung pula
oleh dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 59
Tahun 2017 tentang Pembangunan Berkelanjutan,
yang menjadikan agenda untuk menjadikan PAUD
lebih berkualitas.
Solusi untuk semuanya tadi perlu segera dipikirkan,
terutama untuk menjamin adanya peningkatan
kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
(mutu dan jumlah), sarana-prasarana, serta biaya
operasional PAUD. Untuk itu sosialisasi dan promosi
PAUD ke semua lini (termasuk Pemda dan organisasi
kemasyarakatan) perlu ditingkatkan sehingga PAUD
didukung oleh semua pihak (baik Pemerintah, Pemda,
masyarakat maupun dunia usaha).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tatakerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. PAUD Formal dan Nonformal berada
dibawah Direktorat Pembinaan PAUD, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas). Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Direktorat
Pembinaan PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD
mempunyai 4 (empat) Sub Direktorat dan 1 (satu)
Subbag Tata Usaha yakni : Subdirektorat Kurikulum,
Subdirektorat Sarana dan Prasarana, Subdirektorat
Program dan Evaluasi, Subdirektorat Kelembagaan
dan Kemitraan, Subbagian Tata Usaha.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini sesuai dengan tugas, pokok dan
fungsinya berkewajiban menyelenggarakan dan
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
layanan dan pembinaan PAUD yang tertuang
dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemdikbud
2015-2019. Strategi, kebijakan, dan program
yang dilaksanakan Direktorat Pembinaan PAUD
dalam rangka pencapaian Renstra tersebut harus
dipertanggungjawabkan sebagai akuntabilitas
kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Direktorat PAUD sebagaimana Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
Atas dasar tersebut Direktorat Pembinaan
PAUD menyusun laporan akuntabilitas kinerja
Direktorat PAUD yang memuat semua laporan
kinerja yang telah dicapai selama setahun, diukur
dengan berdasarkan Indikator Kunci Kinerja
(IKK) yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Pendidikan nasional 2015-
2019. Selain sebagai pertanggungjawaban atas
pelaksanaan program diharapkan laporan ini dapat
mengukur kinerja pelaksanaan program yang telah
berjalan dan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam menyusun rencana program maupun
memperbaiki kinerja Direktorat Pembinaan PAUD
di masa yang akan datang.
B. DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Akhir Tahun 2017 oleh
Direktorat Pembinaan PAUD dilaksanakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu:
1. Undang-Undang RepubIik Indonesia
Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, tugas dan fungsi
kementerian negara serta susunan
organisasi, tugas, dan fungsi eselon
1 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden No.67 tahun 2010;
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 ten-
tang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;
4 5LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
5. Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Juknis Penyusunan Perjanjian
Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Lakip dan
6. Permendikbud Nomor 9 Tahun 2016
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
dilingkungan Kemendikbud;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 11 Tahun 2015;
8. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan Nasional Tahun 2015-2019;
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2017.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA
STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan pendidikan anak usia dini.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut diatas Direktorat Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
kurikulum, peserta didik, sarana dan
prasarana, pendanaan, dan tata kelola
pendidikan anak usia dini;
2. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di
bidang kurikulum, peserta didik, sarana
dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola
pendidikan anak usia dini;
3. Peningkatan kualitas pendidikan karakter
peserta didik pendidikan anak usia dini;
4. Fasilitasi sarana dan prasarana serta
pendanaan pendidikan anak usia dini;
5. Pertimbangan pemberian izin
penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini yang diselenggarakan perwakilan
negara asing dan satuan pendidikan anak
usia dini kerja sama yang diselenggarakan
oleh lembaga asing dengan lembaga
pendidikan Indonesia, serta kerja sama di
bidang pendidikan anak usia dini;
6. Fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu
pendidikan anak usia dini;
7. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang kurikulum, peserta didik,
sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata
kelola pendidikan anak usia dini;
8. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang pendidikan anak usia dini;
9. Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang
pendidikan anak usia dini; dan
10. Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini terdiri atas; Subdirektorat Program dan
Evaluasi,Subdirektorat Kurikulum, Subdirektorat
Sarana dan Prasarana, Subdirektorat Kelembagaan
dan Kemitraan, dan Subbagian Tata Usaha. Adapun
perincian tugas Subdirektorat dan Subbagian
Tata Usaha di lingkungan Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut :
1. Subdirektorat Program dan Evaluasi
Perincian tugas Subdirektorat Program dan
Evaluasi adalah :
a. penyusunan bahan perumusan
kebijakan di bidang pembinaan
pendidikan anak usia dini;
b. pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian data dan informasi di bidang
pembinaan pendidikan anak usia dini;
c. penyusunan program, kegiatan, dan
anggaran Direktorat;
d. penyusunan bahan dan fasilitasi
pendanaan pendidikan anak usia dini;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program, kegiatan, dan anggaran
Direktorat serta pendanaan pendidikan
anak usia dini; dan
f. penyusunan laporan Direktorat.
2. Subdirektorat Kurikulum;
Perincian Subdirektorat Kurikulum adalah:
a. penyusunan bahan perumusan, koor-
dinasi, dan pelaksanaan kebijakan di
bidang kurikulum pendidikan anak usia
dini;
b. penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan
3. Subdirektorat Sarana dan Prasarana
Perincian tugas Subdirektorat Sarana dan
Prasarana adalah:
a. penyusunan bahan perumusan, koor-
dinasi, dan pelaksanaan kebijakan di
bidang sarana dan prasarana pendidikan
anak usia dini;
penjaminan mutu di bidang pem bela-
jaran dan penilaian pendidikan anak
usia dini;
c. penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang pembelajaran dan
penilaian pendidikan anak usia dini;
d. pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pembelajaran dan
penilaian pendidikan anak usia dini; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan laporan di
bidang pembelajaran dan penilaian
pendidikan anak usia dini.
b. penyusunan bahan dan fasilitasi sarana
dan prasarana pendidikan anak usia dini;
c. penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan
penjaminan mutu di bidang sarana dan
prasarana pendidikan anak usia dini;
d. penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang sarana dan pra-
sarana pendidikan anak usia dini;
e. pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang sarana dan prasarana
pendidikan anak usia dini; dan
6 7LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
f. pelaksanaan evaluasi dan laporan di
bidang sarana dan prasarana pendidikan
anak usia dini.
4. Subdirektorat Kelembagaan dan
Kemitraan;
Perincian tugas Subdirektorat Kelembagaan
dan Kemitraan adalah:
a. penyusunan bahan perumusan, koor-
di nasi, dan pelaksanaan kebijakan di
bi dang tata kelola dan kemitraan pen-
didikan anak usia dini;
e. penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria di bidang tata kelola dan
kemitraan pendidikan anak usia dini;
dan
f. pelaksanaan evaluasi dan laporan
di bidang tata kelola dan kemitraan
pendidikan anak usia dini.
5. Subbagian Tata Usaha.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tu gas
melakukan urusan persuratan, kepega-
waian, keuangan, barang milik negara, dan
kerumahtanggaan Direktorat.
b. penyusunan bahan peningkatan kua-
litas pendidikan karakter peserta didik
pendidikan anak usia dini;
c. penyusunan bahan pertimbangan pem-
berian izin penyelenggaraan pen didikan
anak usia dini yang diselenggarakan
perwakilan negara asing dan satuan
pendidikan anak usia dini kerja sama
yang diselenggarakan oleh lembaga
asing dengan lembaga pendidikan
Indonesia, serta kerja sama di bidang
pendidikan anak usia dini;
d. penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan
penjaminan mutu tata kelola pendidikan
anak usia dini;
Bagan struktur organisasi Direktorat Pendi-
dikan Anak Usia Dini sebagai berikut
DIREKTUR
Kasubdit
Kurikulum
Kasubdit
Sarana dan
Prasarana
Direktur
R. Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
Dra. Kurniati R., M.Pd. Drs. M. Nuch R., M.Pd.Drs. Muh. Ngasmawi
Kasi
Penilaian
Kasi
Kemitraan
Kasi
Prasarana
Robert, S.H., M.H
Kasi
Pembelajaran
Kasi Penyusunan
Program
Kasi
Evaluasi traan
Dra. M. Katarina, M.Pd.
Margono, S.Sos., M.Si.
Kasubag
Tata Usaha
Penil
Sartana, S.Pd.
Kasi Sarana
Dra. Luluk A.F., M.Pd.
Kasi
Kelembagaan
dan Peserta
Didik
Dra. Medina K.H, M.Pd.
Kasubdit
Program dan
Evaluasi
Dra. Enah S., M.Pd.
Ka
Evalua
Suharto, S.E., M.M.
Pembelajaran
Dwinita Yunus, M.Pd.
Kasubdit Kelembagaan
dan Kemitraan
ProProPrProPPrPrPrPrPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPr gram
Sudadi, S.E., M.Si.
Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan PAUD
8 9LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 201788888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888 LAKLAKLLAKLAKLAKLLAKLAKLAKAKAKAKKLLLAKLAKLAKLAKLAKAAKKAKLLAALAKLAKLAKLAKLAKAKAKLLAKAAAAAKKAAKKLLLLAKAAKLLLAKAAAKKKKAKLLLAKLLL KKLLLAKKLAKAAKKKLAKKLAKLAKKLAKLAALAKKKKAAKIPIPIPPPPPPPPPPPPIPPPPPPPIPPPPIPPPPPIPPPPPPPPPPPPPPP AKHAAKHAKHAKHAKHAKHAKHAKHKHHHHAKHAKHAKHHHHHHAKHAKHKHHHHKHKHHAKHAKHAKHHKHKHKHHHHHAAKHAAKHAKHHHA HAKHAKAAKKKKKKK IIRRRRRIRIIRRIR IR IRRRIIII TAHTAHTAHTAAHAATAHAHAHHHHHHHTAHTAHAHTAATAAHTAHT HHHUNUUUUNNNUUUNUNUUNNNNUUNUNUNUNUNUNUNUNNNNNNNUNUNUNUUU
Perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh Direktur Pembinaan PAUD dengan Direktur Jenderal PAUD
dan Dikmas merupakan merupakan tolok ukur kinerja sebagai evaluasi kinerja direktorat. Perjanjian Kinerja
tersebut berisi sasaran program, indikator kinerja program dan target kinerja Direktorat yang harus dicapai
dalam kurun waktu satu tahun. Berikut ini Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017 yang
dikutip dari lampiran perjanjian kinerja antara Direktur Pembinaan PAUD dengan Dirjen PAUD dan Dikmas.
Tabel 1.
Perjanjian Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATAHUN 2017
TARGET ANGGARAN
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi 230 Lembaga 11.916.814.000
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Rehabilitasi Gedung 230 Lembaga 11.916.814.000
Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
2.956 Lembaga 37.089.969.000
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Edukatif (APE)
2.956 Lembaga 37.089.969.000
Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T 23 Lembaga 14.249.142.000
1. Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah 3T Memperoleh Bantuan Pembangunan Gedung Baru
23 Lembaga 14.249.142.000
Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk 160 Lembaga 9.854.840.000
1. Lembaga PAUD di Daerah 3T Memperoleh Bantuan PAUD Baru 160 Lembaga 9.854.840.000
Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk meubeleir 100 Lembaga 14.056.674.000
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) PAUD
100 Lembaga 14.056.674.000
Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun 7.500 anak 11.380.605.000
1. Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan Perlindungan 7.500 anak 11.380.605.000
Kabupaten/kota yang melaksanakan kurikulum 2013 PAUD 2.300 lembaga 15.593.900.000
1. Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas 2.300 lembaga 15.593.900.000
Kabupaten/kota yang menyelenggarakan rintisan wajib PAUD 20 Kab/Kota 5.625.610.000
1. Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas 20 Kab/Kota 5.625.610.000
Jumlah dokumen penyelenggaran HAN, Lomba dan Apresiassi 20 Lembaga 1.581.375.000
1. Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan Kerjasama Kelembagaan PAUD 20 Lembaga 1.581.375.000
BAB IIPerencanaan Kinerja
D. ISU STRATEGIS/ PERMASALAHAN UTAMA
Saat ini Mendikbud RI adalah Presiden SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization).
Butir pertama dari tujuh prioritas SEAMEO adalah mencapai pendidikan universal bagi anak usia dini
(PAUD). PAUD mulai menjadi prioritas di SEAMEO karena masih belum banyak negara di Asia Tenggara yang
peduli PAUD. Untuk mendukung hal tersebut presiden telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2017 tentang Pembangunan Berkelanjutan, sebagai tindaklanjut Komitmen Dunia tentang Sustainable
Development Goal (SDG). Pada Perpres tersebut dimuat target SDG 4.2 yaitu “Pada tahun 2030, menjamin
bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan
anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk
menempuh pendidikan dasar.”
Berdasarkan hal tersebut di atas maka yang menjadi isu strategis direktorat adalah Layanan PAUD
berkualitas yang menjamin semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan
dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga
mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar, dan ini menjadi dasar setiap kegiatan yanga dilaksanakan
oleh Direktorta Pembinaan PAUD pada tahun 2017.
10 11LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017R TAHUN
Program dan Evaluasi16,064
Sarana dan Prasarana78,907
Kurikulum19,386
Kelembagaan dan Kemitraan44,285
Tata Usaha17,256
Belanja Barang95%
Belanja Modal
0,5%
Belanja Pegawai4,5%
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATAHUN 2017
TARGET ANGGARAN
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD 2.000 Lembaga 21.543.100.000
1. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Memperoleh Bantuan Gugus PAUD 2.000 Lembaga 21.543.100.000
Jumlah dokumen NSPK PAUD 17 jenis 12.094.281.000
1. Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD 17 jenis 12.094.281.000
Pada semester awal di tahun 2017 ini anggaran Direktorat Pembinaan PAUD adalah sebesar Rp. 175.898.050.000,-.
Grafi k 1.
ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2017
Grafi k 2
Komposisi Anggaran Dit. Pembinaan PAUD Tahun 2017
Pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat didukung oleh
salah satunya adalah kegiatan penyediaan layanan
PAUD yang mempunyai sasaran strategis yaitu;
Penyediaan Layanan PAUD Berstandar Nasional, yang
berkesetaraan Anak Usia 3-6 Tahun Memperoleh
Layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang gender,
berwawasan pendidikan dan pembangunan
berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten
dan kota, dan dalam pencapaiannnya di dukung
oleh 11 indikator kinerja.
Komponen kegiatan yang terdapat dalam 11
inidikator kinerja mencerminkan peningkatan kualitas
serta mutu dari lembaga PAUD diantaranya yaitu:
1. Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina
yang dibangun/revitalisasi dengan
target 230 Lembaga dan anggaran
Rp.11.916.814.000, didukung oleh output
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan
Rehabilitasi Gedung dengan sebanyak 230
lembaga, setelah revisi target fi sik tetap dan
anggaran tetap.
2. Lembaga PAUD yang memperoleh
bantuan sarana pembelajaran, termasuk
APE dengan target 2.956 lembaga dan
anggaran Rp. 37.089.969.000, didukung
oleh output Lembaga PAUD Memperoleh
Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk
Alat Permainan Edukatif (APE) berupa
Pemberian Bantuan APE sebanyak 2.952
lembaga dan Bantuan Pustaka Mainan
sejumlah 4 lembaga, setelah revisi target
fi sik tetap tetapi anggaran berkurang
menjadi Rp. 34.170.142.000.
3. Jumlah lembaga PAUD terpadu yang
dibangun/revitalisasi di daerah 3T
dengan target 23 lembaga dan anggaran
Rp. 14.249.142.000, didukung oleh output
Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah
3T Memperoleh Bantuan Pembangunan
Gedung Baru dengan 2 jenis Bantuan
yaitu Bantuan Pembangunan Unit Gedung
Baru (UGB) PAUD didaerah 3T sebanyak 15
dan Pemberian Bantuan Pembangunan
Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Pembina
sebanyak 8 lembaga, setelah revisi target
fi sik tetap dan anggaran tetap.
4. Jumlah lembaga PAUD baru yang
terbentuk dengan target 160 lembaga dan
anggaran Rp. 9.854.840.000, didukung
oleh output Lembaga PAUD di Daerah 3T
Memperoleh Bantuan PAUD Baru, setelah
revisi target fi sik tetap tetapi anggaran
berkurang menajdi Rp. 9.035.690.000.
5. Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun
termasuk meubeleir dengan target 100
lembaga dan anggaran 14.056.674.000,
didukung oleh output Lembaga PAUD
Memperoleh Bantuan Pembangunan
Ruang Kelas Baru (RKB) PAUD, setelah revisi
target fi sik tetap dan anggaran tetap.
6. Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD
untuk anak usia 3-6 Tahun dengan
target 7500 anak dan anggaran Rp.
11.380.605.000, didukung oleh output
Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan
Perlindungan, dengan jenis bantuan Anak Usia
Dini Memperoleh Bantuan Layanan PAUD Usia
0-3 Tahun dan Makanan Sehat dengan target
sebanyak 250 lembaga, bantuan BOP ABK
(Anak Berkebutuhan Khusus) dengan target
2.500 anak, dan untuk PAUD LK target yaitu 100
lembaga. Setelah revisi target fi sik tetap tetapi
anggaran berubah menjadi Rp. 11.155.045.000.
7. Kabupaten/kota yang melaksanakan
kurikulum 2013 PAUD dengan target
2300 lembaga dan anggaran Rp.
15.593.900.000, didukung oleh output
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran
Berkualitas dengan didukung 3 kegiatan
besar yaitu Peningkatan Kapasitas
Implementasi Kurikulum 2013 PAUD dengan
target 1.520 pendidik (lembaga), Pembinaan
Lembaga PAUD yang Sudah Terakreditasi
dengan target 1.293 lembaga, Pemberian
Anugerah PAUD Tingkat Nasional. Setelah
revisi target fi sik tetap tetapi anggaran
berubah menjadi Rp. 12.639.137.000.
12 13LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
8. Kabupaten/kota yang menyelengga-
rakan rintisan wajib PAUD dengan
target 20 kab/kota dan anggaran Rp.
5.625.610.000, didukung oleh output
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran
Berkualitas dengan kegiatan Penuntasan
Ikut PAUD 1 tahun Pra SD dan di 18 kab/
kota. Setelah revisi target fi sik tetap tetapi
anggaran berubah menjadi Rp. 5.89.610.000.
9. Jumlah dokumen penyelenggaran
HAN, Lomba dan Apresiasi dengan
target 20 lembaga dan anggararan Rp.
1.581.375.000, didukung oleh output
Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan
Kerjasama Kelembagaan PAUD dengan
kegiatan pemberian Bantuan Kerjasama
Kelembagaan PAUD, setelah revisi target
fi sik tetap tetapi anggaran berubah
menjadi Rp. Rp. 1.726.434.000.
10. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang
memperoleh bantuan Gugus PAUD
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1,13
100,00
80,00
60,00
40,00
20,003,38
7,11
12,73
18,56
25,20
Realisasi 2017 Target 2017
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja dilihat dari seberapa tinggi tingkat pencapaian target perjanjian kinerja yang telah
ditandatangani oleh Direktur Pembinaan PAUD dan Direktur Jenderal. Direktorat Pembinaan PAUD berupaya
mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan
anggaran kepada masyarakat. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan /kegagalan) dari setiap
target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan uraian dan analisis capaian
kinerja yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini disajikan uraian tingkat ketercapaian
dari seluruh sasaran strategis beserta indikator kinerjanya serta realisasi anggaran yang digunakan dalam
upaya pencapaian target kinerja tersebut.
Realisasi capaian kinerja dan anggaran Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2017 tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 2.
Pengukuran Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2017 TAHUN 2017
TARGET ANGGARANREALISASI
FISIK % REALISASI
KEUANGAN %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
230 Lembaga
11.916.814.000230
Lembaga100%
11.862.890.28299,55%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Rehabilitasi Gedung
230 Lembaga
11.916.814.000230
Lembaga100%
11.862.890.28299,55%
Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
2.956 Lembaga
34.170.142.0002.956
Lembaga100%
33.914.688.27499,25%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Edukatif (APE)
2.956 Lembaga
34.170.142.0002.956
Lembaga100%
33.914.688.27499,25%
Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
23 Lembaga 14.249.142.00023 Lembaga
100%14.099.079.100
98,95%
Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah 3T Memperoleh Bantuan Pembangunan Gedung Baru
23 Lembaga 14.249.142.00023 Lembaga
100%14.099.079.100
98,95%
BAB IIIAkuntabilitas Kinerja
0,67 2,1916,25
24,77
29,4437,83
48,35
53,81
63,97
73,51
96,53
9,73
36,18
46,86
58,49
70,19
83,42
100,00
dengan target 2.000 lembaga dan
anggaran Rp. 21.543. 100.000, didukung
oleh output Pusat Kegiatan Gugus (PKG)
Memperoleh Bantuan Gugus PAUD, setelah
revisi target fi sik tetap tetapi anggaran
berubah menjadi Rp. 21.398.041.000.
11. Jumlah dokumen NSPK PAUD dengan
target 17 Dokumen dan anggaran Rp,
12.094.281.000, didukung oleh output
Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD,
setelah revisi target tetap tetapi anggaran
berubah menjadi Rp. 9.541.631.000.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
serta optimalisasi penggunaan anggaran secara
transparan, terukur, tepat waktu dan akuntabel,
Direktorat Pembinaan PAUD menetapkan target
capaian serapan anggaran tahun 2017 yaitu
sebesar 96,53% dan untuk fi sik mencapai 100%.
Target dan capaian realisasi anggaran tersebut
digambarkan dalam kurva berikut:
Grafi k 3.
Target Capaian Serapan Anggaran
14 15LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2017 TAHUN 2017
TARGET ANGGARANREALISASI
FISIK % REALISASI
KEUANGAN %
Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk
160 Lembaga
9.035.690.000 160 Lembaga 100%8.790.454.790
97,29%
Lembaga PAUD di Daerah 3T Memperoleh Bantuan PAUD Baru
160 Lembaga
9.035.690.000 160 Lembaga 100%8.790.454.790
97,29%
Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk meubeleir
100 Lembaga
14.056.674.000 100 Lembaga 100%14.067.336.740
99,53%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) PAUD
100 Lembaga
14.056.674.000 100 Lembaga 100%13.990.336.740
99,53%
Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun
7.500 anak 11.155.045.000 7.500 anak 100%11.085.818.700
99,38%
Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan Perlindungan
7.500 anak 11.155.045.000 7.500 anak 100%11.085.818.700
99,38%
Kabupaten/kota yang melaksanakan kurikulum 2013 PAUD
2.300 lembaga
12.639.137.000 2.300 lembaga
100%11.882.249.375
94,01%
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
2.300 lembaga
12.639.137.000 2.300 lembaga
100%11.882.249.375
94,01 %
Kabupaten/kota yang menyelenggarakan rintisan wajib PAUD
20 Kab/Kota 5.589.610.00055 Kab/kota
275%5.586.913.200
99,95 %
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
20 Kab/Kota 5.589.610.00055 Kab/kota
275%5.586.913.200
99,95 %
Jumlah dokumen penyelenggaran HAN, Lomba dan Apresiassi
20 Lembaga 1.726.434.00019 Lembaga
95%1.560.601.700
90,39%
Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan Kerjasama Kelembagaan PAUD
20 Lembaga 1.726.434.00019 Lembaga
95%1.560.601.700
90,39%
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga
21.398.041.0002.000
Lembaga100%
21.295.663.25099,52%
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Memperoleh Bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga
21.398.041.0002.000
Lembaga100%
21.295.663.25099,52%
Jumlah dokumen NSPK PAUD
17 jenis 9.541.631.00037 Jenis
100%8.836.243.225
92,61%
Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD
17 Jenis 9.541.631.00037 Jenis
100%8.836.243.225
92,61%
Grafi k
APK PAUD Tahun 2017APK PAUD Tahun 2017
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. APK PAUD usia 3-6 tahun
72.35% 74,28% 74.28% 100%
1. Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
pada tahun 2017 dengan target 230 lembaga, dengan didukung oleh satu output yang terlaksana
dan terealisasi dengan capaian sesuai dengan program kerja Direktorat Pembinaan PAUD yaitu:
a. Rehabilitasi Gedung
Pada akhir tahun 2017 Output ini mencapai realisasi sebanyak 230 lembaga PAUD atau mencapai
100% dari target yang ditetapkan. Sebaran penerima bantuan ini ada di 30 provinsi. Tujuan dari
bantuan ini adalah Meningkatkan akses dan mutu PAUD dalam rangka mendukung peningkatan
16 17LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
kapasitas layanan PAUD yang berkualitas; 2. Meningkatkan dukungan dan partisipasi lembaga/
organisasi mitra dalam peningkatan layanan PAUD berkualitas; 3. Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pelayanan PAUD berkualitas.
Tabel Sebaran Rehab Gedung
1) Dilakukan verifi kasi data kerusakan bangunan oleh Tim Verifi kator;
2) Dilakukan verifi kasi RAB oleh Tim Teknis pada saat kegiatan penguatan.
dan solusi jika terjadi ketidaksesuaian antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan pekerjaan di
lapangan adalah diajukannya perubahan RAB kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 terdapat peningkatan sasaran sebanyak 172 lembaga, hal
ini dimungkinkan karena banyaknya lembaga PAUD yang membutuhkan bantuan rehabilitasi,
hal ini diperoleh dari data hasil monitoring bantuan yang dilakukan.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
58 lembaga 230 lembaga
230 lembaga
100%
2. Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran,
termasuk APE di dukung oleh 1 (satu) output kegiatan yang telah memberikan kontribusi yang besar
dalam hal peningkatan mutu bagi lembaga-lembaga PAUD yaitu : Lembaga PAUD Memperoleh
Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Edukatif (APE) dengan target sebanyak
2.952 lembaga dan telah terealisasi 100% dengan rincian di tabel berikut.
Tabel Sebaran APE
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
1 ACEH 8 40.000 320.000
2 SUMATERA UTARA 8 40.000 320.000
3 SUMATERA BARAT 12 40.000 80.000
4 RIAU 4 40.000 160.000
5 JAMBI 1 40.000 40.000
6 SUMATERA SELATAN 5 40.000 200.000
7 BENGKULU 8 40.000 320.000
8 LAMPUNG 7 40.000 280.000
9 DKI. JAKARTA 2 40.000 80.000
10 JAWA BARAT 42 40.000 1.680.000
11 JAWA TENGAH 32 40.000 1.280.000
12 DI. YOGYAKARTA 4 40.000 160.000
13 JAWA TIMUR 27 40.000 1.080.000
14 KALIMANTAN BARAT 5 40.000 200.000
15 KALIMANTAN TENGAH 3 40.000 120.000
16 KALIMANTAN SELATAN 5 40.000 200.000
17 KALIMANTAN TIMUR 2 40.000 80.000
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
18 SULAWESI UTARA 2 40.000 80.000
19 SULAWESI TENGAH 3 40.000 120.000
20 SULAWESI SELATAN 10 40.000 400.000
21 SULAWESI TENGGARA 5 40.000 200.000
22 BALI 1 40.000 40.000
23 NUSA TENGGARA BARAT 16 40.000 640.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 3 40.000 120.000
25 MALUKU 2 40.000 80.000
26 PAPUA - 40.000 -
27 MALUKU UTARA 4 40.000 160.000
28 BANTEN 6 40.000 240.000
29 BANGKA BELITUNG - 40.000 -
30 GORONTALO - 40.000 -
31 KEPULAUAN RIAU - 40.000 -
32 PAPUA BARAT 1 40.000 40.000
33 SULAWESI BARAT 1 40.000 40.000
34 KALIMANTAN UTARA 1 40.000 40.000
X JUMLAH 230 9.200.000
Lembaga Penerima Bantuan Rehab
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
1 ACEH 196 10.000 1.960.000
2 SUMATERA UTARA 148 10.000 1.480.000
3 SUMATERA BARAT 102 10.000 1.020.000
4 RIAU 44 10.000 440.000
5 JAMBI 46 10.000 460.000
6 SUMATERA SELATAN 82 10.000 820.000
7 BENGKULU 64 10.000 640.000
8 LAMPUNG 79 10.000 790.000
9 DKI. JAKARTA 52 10.000 520.000
10 JAWA BARAT 304 10.000 3.040.000
11 JAWA TENGAH 316 10.000 3.160.000
12 DI. YOGYAKARTA 40 10.000 400.000
13 JAWA TIMUR 368 10.000 3.680.000
14 KALIMANTAN BARAT 54 10.000 540.000
15 KALIMANTAN TENGAH 79 10.000 790.000
16 KALIMANTAN SELATAN 61 10.000 610.000
17 KALIMANTAN TIMUR 35 10.000 350.000
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
18 SULAWESI UTARA 53 10.000 530.000
19 SULAWESI TENGAH 53 10.000 530.000
20 SULAWESI SELATAN 107 10.000 1.070.000
21 SULAWESI TENGGARA 61 10.000 610.000
22 BALI 41 10.000 410.000
23 NUSA TENGGARA BARAT 130 10.000 1.300.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 100 10.000 1.000.000
25 MALUKU 45 10.000 450.000
26 PAPUA 27 10.000 270.000
27 MALUKU UTARA 31 10.000 310.000
28 BANTEN 47 10.000 470.000
29 BANGKA BELITUNG 29 10.000 290.000
30 GORONTALO 34 10.000 340.000
31 KEPULAUAN RIAU 21 10.000 210.000
32 PAPUA BARAT 33 10.000 330.000
33 SULAWESI BARAT 53 10.000 530.000
34 KALIMANTAN UTARA 17 10.000 170.000
X JUMLAH 2.952 29.520.000
Output Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran di dukung pula oleh
pelaksanaan Bantuan Pustaka Mainan (Toys Library) sebanyak 4 lembaga, yang ada di Kota Bandung,
Kota Jambi, Kota Bekasi dan Jakarta Selatan.
Sekalipun kegiatan sudah terealisasi sesuai target namun dalam pelaksanaannya bantuan sarana
pembelajaran, termasuk APE masih ditemukan permasalahan diantaranya adalah :
Sekalipun kegiatan sudah terealisasi sesuai target namun dalam pelaksanaannya masih
ditemukan permasalahan diantaranya adalah ketidaksesuaian antara Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dengan pekerjaan di lapangan, hal ini disebabkan kurang maksimalnya pemanfaatan jasa
perencana dan pengawas (lembaga mengerjakan sendiri proses rehab).
Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas langkah antisipasi yang dilakukan
adalah:
18 19LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Sekalipun kegiatan sudah terealisasi sesuai target namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
permasalahan diantaranya :
a. ketidaksesuaian antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan pekerjaan di lapangan, misalnya
terjadinya perubahan harga upah pekerja.
b. waktu pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai jadwal yang diajukan dalam proposal, hal ini
disebabkan adanya penundaan pemberian bantuan, rencananya bantuan UGB Pembina akan
dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 menjadi tahun anggaran 2017, sehingga terjadinya
perubahan Unit Pengelola Kegiatan dan Keuangan.
Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas langkah antisipasi yang dilakukan
adalah:
a. Dilakukan survey harga satuan sebelum menentukan RAB oleh lembaga calon penerima bantuan;
b. Apabila terjadi perubahan waktu pelaksanaan pemberian bantuan dilakukan verifi kasi ulang
terhadap RAB yang diajukan oleh Tim Teknis pada saat kegiatan penguatan, dan solusi jika terjadi
ketidaksesuaian antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan pekerjaan di lapangan adalah
diajukannya perubahan RAB kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 terdapat penurunan sasaran sebanyak 30 lembaga, hal ini
dimungkinkan karena banyaknya lembaga PAUD yang membutuhkan bantuan rehabilitasi, hal ini
diperoleh dari data hasil monitoring bantuan yang dilakukan.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
53 lembaga 23 lembaga
23 lembaga 100%
Ket. UGB Pembina PAUD Kota Kupang
a. Alamat lembaga penerima bantuan yang kurang jelas;
b. Adanya Ketidaksesuaian antara barang diberikan dengan kebutuhan APE di lembaga penerima.
Hal ini disebabkan oleh:
a. Kurang lengkapnya alamat yang dicantumkan di dalam proposal yang diajukan.
b. Sulit mengidentifi kasi semua kebutuhan masing-masing lembaga untuk disesuaikan dengan
bantuan APE yang disampaikan.
Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas langkah antisipasi yang dilakukan
adalah:
a. Memverifi kasi alamat lembaga yang akan diberikan bantuan;
b. Mengidentifi kasi kebutuhan dasar APE lembaga.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 terdapat peningkatan sasaran sebanyak 2.442 lembaga,
hal ini dimungkinkan karena banyaknya lembaga PAUD yang membutuhkan bantuan APE, hal ini
diperoleh dari data hasil monitoring bantuan yang dilakukan.
Untuk Bantuan sarana pembelajaran dalam bentuk bantuan pustaka mainan (Toys Library) dalam
pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan diantaranya adalah kesulitan lembaga untuk
mengidentifi kasi jenis mainan yang akan dibeli, hal ini disebabkan oleh belum adanya standar
minimal untuk mainan yang ada di dalam pustaka mainan (Toys Library).
Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan tersebut di atas langkah antisipasi yang dilakukan
adalah dengan melampirkan jenis mainan yang ada di dalam Pustaka mainan (Toys Library) di dalam
Juknis bantuan.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
514 lembaga
2.956 lembaga
2.956 lembaga
100%
3. Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
didukung 1 (satu) Output kegiatan yaitu Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah 3T Memperoleh
Bantuan Pembangunan Gedung Baru dengan target 23 lembaga. Output ini didukung 2 (dua)
kegiatan utama yaitu : Pemberian Bantuan Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD didaerah
3T sebanyak 15 lembaga dan sudah terealisasi 100% tersebar di 11 provinsi dengan sebaran yaitu;
Papua: Kab. Boven Digul (2 lembaga), Sumatera Barat: Kab. Kepulauan Mentawai, Jawa Barat: Kab.
Bogor, Kalimantan Barat: Kab. Sambas, Kalimantan Timur: Kab. Berau, Maluku Utara: Kab. Morotai,
Kepulauan Riau: Kab. Bintan, Maluku: Kepulauan Aru, Sumatera Utara: Kab.Nias Selatan, Aceh: Kab.
Kota Sabang, Jawa Barat: Kab. Sukabumi, Kab. Garut, Jawa Timur: Kab. Banyuwangi, Kab. Sumenep.
dan Pemberian Bantuan Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Pembina sebanyak 8
lembaga dan sudah terealisasi sesuai target yaitu 8 lembaga PAUD dengan sebaran Kalimantan
Barat: Kab. Sanggau, Jawa Tengah: Kota Surakarta, NTT: Kota Kupang, Sumatera Utara: Kab. Humbang
Hasundutan, Jawa Barat: Kabupaten Cianjur, Kalimantan Utara: Kab. Nunukan, Aceh: Kabupaten
Bireun, Sulawesi Selatan: Kab. Bulukumba.
20 21LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Untuk mengatasi masalah tersebut Direktorat Pembinaan PAUD melakukan terobosan dengan
penyampaian informasi melalui Petunjuk Teknis Bantuan Pendidikan Anak Usia Dini Baru Tahun
2017 terkait dengan pemberian bantuan berupa kuota bantuan di masing masing Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan syarat-syarat penerima bantuan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
untuk diteruskan kepada lembaga calon penerima bantuan.
Pemberian dana bantuan PAUD baru yang didukung oleh dana pemerintah cukup memberikan
dampak yang besar dalam perkembangan jumlah layanan PAUD di daerah 3 T. Hal ini membuktikan
bahwa dengan dana stimulan dapat mendorong partispasi masyarakat yang cukup tinggi, dan
perkembangan jumlah lembaga PAUD, mutu layanan PAUD dalam proses pembelajaran anak PAUD
di daerah 3T yang dapat dilihat seperti pada grafi k di bawah ini.
Dalam pencapaian output ini
tidak ada kendala yang berarti
karena masih banyak lembaga
yang membutuhkan jenis
bantuan ini, terutama untuk
daerah 3T.
Anggaran bantuan PAUD
Baru tahun 2017 sebesar
Rp 7.200.000.000 (tujuh
milyar dua ratus juta
rupiah) dengan jumlah
lembaga sebanyak 160
lembaga, jika dibandingan
anggaran tahun 2016
Direktorat Pembinaan PAUD
memberikan layanan lembaga PAUD baru daerah 3 T untuk 340 lembaga @ Rp 47.500.000,0 dengan
anggaran sebesar Rp. 16.150.000.000 (enam belas milyar seratus lima puluh juta rupiah). Anggaran
Direktorat Pembinaan PAUD di tahun 2017 mengalami penurunan untuk bantuan lembaga PAUD
baru daerah 3 T sebesar Rp. 8.950.000.000 (delapan milyard sembilan ratus lima puluh juta
rupiah), hal ini disebabkan karena masih adanya beberapa lembaga penerima bantuan PAUD baru
di daerah 3T yang belum menyampaikan laporan di tahun 2016 dan menjadi temuan pemeriksa dari
Inspektorat Jenderal Kemendikbud di tahun 2017, sehingga Direktorat Pembinaan PAUD melalukan
beberapa upaya dengan memberikan surat teguran kepada lembaga penerima bantuan untuk
segera membuat laporan, serta melakukan koordinasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
untuk melalukan pembinaan bagi lembaga PAUD yang belum menyampaikan laporan ke Direktorat
Pembinaan PAUD..
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk
340 lembaga
160 lembaga
160lembaga
100%
4. Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk didukung oleh 1 (satu)
output kegiatan yaitu Lembaga PAUD di Daerah 3T Memperoleh Bantuan PAUD Baru dengan target
160 lembaga dan sampai akhir tahun ini sudah terealisasi 100%. 160 lembaga PAUD baru tersebut
terdapat di 20 provinsi, sebaran terlihat pada tabel berikut:
Tabel Sebaran PAUD Baru 3T
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
1 ACEH 10 45.000 450.000
2 SUMATERA UTARA 6 45.000 270.000
3 SUMATERA BARAT 12 45.000 540.000
4 RIAU - 45.000 -
5 JAMBI - 45.000 -
6 SUMATERA SELATAN 6 45.000 70.000
7 BENGKULU - 45.000 -
8 LAMPUNG 11 45.000 495.000
9 DKI. JAKARTA - 45.000 -
10 JAWA BARAT 4 45.000 180.000
11 JAWA TENGAH - 45.000 -
12 DI. YOGYAKARTA - 45.000 -
13 JAWA TIMUR 39 45.000 1.755.000
14 KALIMANTAN BARAT 15 45.000 675.000
15 KALIMANTAN TENGAH - 45.000 -
16 KALIMANTAN SELATAN 5 45.000 225.000
17 KALIMANTAN TIMUR - 45.000 -
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
18 SULAWESI UTARA 9 45.000 405.000
19 SULAWESI TENGAH - 45.000 -
20 SULAWESI SELATAN 1 45.000 45.000
21 SULAWESI TENGGARA 1 45.000 45.000
22 BALI - 45.000 -
23 NUSA TENGGARA BARAT 9 45.000 405.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 4 45.000 180.000
25 MALUKU 8 45.000 360.000
26 PAPUA 1 45.000 45.000
27 MALUKU UTARA - 45.000 -
28 BANTEN 1 45.000 45.000
29 BANGKA BELITUNG - 45.000 -
30 GORONTALO - 45.000 -
31 KEPULAUAN RIAU 3 45.000 135.000
32 PAPUA BARAT 1 45.000 45.000
33 SULAWESI BARAT 11 45.000 495.000
34 KALIMANTAN UTARA - 45.000 -
X JUMLAH 160 7.200.000
Bantuan PAUD lembaga PAUD baru ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada lembaga,
organisasi, yayasan atau pihak terkait dalam mengembangkan, merintis, membina dan menyelenggarakan
layanan PAUD, meningkatkan angka partisipasi anak usia dini, terutama anak usia 3-6 tahun yang terlayani
di lembaga/satuan PAUD serta meningkatkan jumlah lembaga/satuan PAUD, tertutama di daerah-daerah 3T
(terdepan, terluar dan terpencil) yang belum pernah memperoleh layanan PAUD.
Kendala dalam pelaksanaan pemberian bantuan PAUD Baru ini adalah penggunaan dana hanya
dikhususkan untuk pembelian alat permainan edukatif (APE) dalam, APE Luar, dan pembelian
meubelair (kursi, meja belajar, dan lemari) saja. Bantuan ini tidak dialokasikan untuk pembelian alat
elektronik seperti handphone atau kamera, tape atau pengeras suara, sementara tape dan pengeras
suara sangat diperlukan bagi guru PAUD pembelajaran di luar kelas.
Kondisi geografi s dan topografi wilayah daerah 3T yang susah dijangkau baik transportasi maupun
komunikasi sehingga menjadi salah satu faktor penghambat penyampaian informasi dan pengiriman
proposal bantuan.
Grafi k Perkembangan Jumlah Lembaga PAUD
2016 – 2017
22 23LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
5. Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun
termasuk meubeleir
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Jumlah
Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk
meubeleir dengan target sejumlah 100
lembaga pada akhir tahun telah memenuhi
target 100%. Bantuan terhadap 100
lembaga PAUD ini tersebar 24 provinsi.
Tabel Sebaran RKB PAUD
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
1 ACEH 4 110.000 440.000
2 SUMATERA UTARA 4 110.000 440.000
3 SUMATERA BARAT 4 110.000 440.000
4 RIAU 3 110.000 330.000
5 JAMBI 2 110.000 220.000
6 SUMATERA SELATAN 3 110.000 330.000
7 BENGKULU 3 110.000 330.000
8 LAMPUNG 1 110.000 110.000
9 DKI. JAKARTA - 110.000 -
10 JAWA BARAT 16 110.000 1.760.000
11 JAWA TENGAH 14 110.000 1.540.000
12 DI. YOGYAKARTA 3 110.000 330.000
13 JAWA TIMUR 15 110.000 1.650.000
14 KALIMANTAN BARAT 2 110.000 220.000
15 KALIMANTAN TENGAH - 110.000 -
16 KALIMANTAN SELATAN - 110.000 -
17 KALIMANTAN TIMUR - 110.000 -
18 SULAWESI UTARA 2 110.000 220.000
19 SULAWESI TENGAH - 110.000 -
20 SULAWESI SELATAN 1 110.000 110.000
21 SULAWESI TENGGARA 3 110.000 330.000
22 BALI - 110.000 -
23 NUSA TENGGARA BARAT 6 110.000 660.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 2 110.000 220.000
25 MALUKU 2 110.000 220.000
26 PAPUA - 110.000 -
27 MALUKU UTARA 2 110.000 220.000
28 BANTEN 5 110.000 550.000
29 BANGKA BELITUNG 1 110.000 110.000
30 GORONTALO - 110.000 -
31 KEPULAUAN RIAU 1 110.000 110.000
32 PAPUA BARAT - 110.000 -
33 SULAWESI BARAT 1 110.000 110.000
34 KALIMANTAN UTARA - 110.000 -
X JUMLAH 100 11.000.000
Kendala dalam pelaksanaan bantuan
ini adalah penggunaan dana hanya
dikhususkan untuk penambahan ruang
belajar saja. Tidak dialokasikan sebagian
untuk penambahan fasilitas lainnya seperti
toilet maupun pemagaran lingkungan
sekolah, sementara toilet sangat diperlukan
bagi anak. Sehingga diharapkan besarnya
dana bisa ditambah untuk toilet.
Sekalipun kegiatan sudah terealisasi sesuai
target namun dalam pelaksanaannya masih
ditemukan permasalahan diantaranya
adalah
a. Setelah menerima dana ada lembaga
yang tidak mengerjakan pekerjaannya,
dan belum bisa melakukan
pengembalian ke kas Negara.
b. Adanya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan karena adanya miskomunikasi
proses transfer anggaran di rekening
penerima bantuan dengan bank
penyalur.
c. Waktu penyelesaian yang tidak sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Untuk mengatasi permasalahan dan
hambatan tersebut di atas langkah
antisipasi yang dilakukan adalah:
a. Menyampaikan surat teguran ke
lembaga penerima bantuan melalui
dinas pendidikan agar lembaga segera
mengembalikan dana yang sudah
diterima ke kas negara;
b. Revisi dengan bank penyalur untuk
menyampaikan laporan kliring maksimal
3 hari setelah proses pencairan.
c. Lembaga membuat surat pernyataan
Permohonan waktu perpanjangan
pekerjaan ke Pejabat Pembuat
Komitmen.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016
terdapat peningkatan sasaran sebanyak
42 lembaga, hal ini dimungkinkan
karena banyaknya lembaga PAUD yang
membutuhkan bantuan unit gedung baru,
hal ini diperoleh dari data hasil monitoring
bantuan yang dilakukan.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk meubeleir
58 lembaga 100 lembaga
100lembaga
100%
6. Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 tahun
mendukung pencapaian indikator kinerja program (IKP) APK PAUD usia 3-6 tahun. Tahun 2017 Angka
Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini usia 3 – 6 Tahun mencapai 74.28 % sesuai dengan target
Renstra. Tercapainya APK PAUD 100% anak merupakan konsekkuensi logis dari meningkatnya dana
BOP PAUD yang dilokasikan di kab/kota/prov DKI Jakarta. Peningkatan dana DAK BOP PAUD cukup
signifi kan, dimana pada tahun 2016 sebesar 2.281.912.000.000 rupiah menjadi 3.358.504.200.000
rupiah pada tahun 2017.Grafi k
APK PAUD Tahun 2017APK PAUD Tahun 2017
24 25LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
BOP PAUD diberikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu BOP PAUD Non Fisik, dan BOP untuk anak
berkebutuhan khusus (BOP ABK). BOP Nonfi sik disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),
sedangkan BOP ABK diberikan langsung dari satker PAUD Pusat. BOP ABK ditargetkan adalah 2.500
anak, dengan jumlah anggaran Rp. 3.750.000.000. Direktorat pembinaan PAUD juga memberikan
untuk daerah marjinal dengan memberikan bantuan PAUD layanan khusus (PAUD LK) untuk
100 lembaga dengan jumlah anggaran Rp. 2.500.000.000,-. Program ini hingga akhir tahun 2017
terealisasi sebanyak 100% dengan sebaran di 49 Kab/Kota, sbb: Kab. Aceh Timur, Kab. Biuren, Kab.
Tanah Datar, Kota Padang, Kota Jambi, Kab. Bengkulu Tengah, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Lampung
Timur, Kota Batam, Kab. Pematang Siantar, Kota Jakarta Timur, Kab. Indramayu, Kab. Garut, Kab. Ciamis,
Kab. Bandung, Kab. Kuningan, Kab. Cianjur, Kab. Bogor, Kab. Cirebon, Kab. Subang, Kab. Cilegon,
Kab. Klaten, Kota Surakarta, Kab. Kendal, Kab. Jombang, Kab. Sidoardjo, Kab. Blitar, Kab. Sitobondo,
Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Jember, Kota Malang, Kab. Banyumas, Kab. Magetan, Kota
Surabaya, Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. Kulonprogo, Kota Bima, Kota Balikpapan, Kab. Bontang,
Kota Samarinda, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Pontianak, Kota Denpasar, Kab. Badung, Kota
Manado, Kab. Halmahera Selatan.
Kendala dalam pencapaian target IKK ini adalah BOP telah di DAK ke masing-masing kab/kota
sehingga dalam hal pelaporan masih lambat dan belum semua kab/kota langsung melaporkan
ketercapaian BOP ke pusat. Selain daripada itu karena DAK maka dalam hal pencairan banyak
mengalami kendala dikarenakan peraturan yang memayungi pencairan BOP ada dua kementerian
yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Dalam Negeri.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun (IKK)
78.684 lembaga
7500 anak
7500 anak 100%
Untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas tahun
2017 Direktorat Pembinaan PAUD memberikan
penguatan melalui implementasi kurikulum 2013
PAUD. Adapun realisasi yang dicapai adalah 1.600
guru/pendidik di 20 kab/kota dari target 1.520
orang guru/Pendidik di 19 Kab/Kota, target yang
dicapai 105%. Kegiatan Implementasi kurikulum
2013 PAUD di laksanakan sebanyak 19 angkatan,
per angkatan peserta yang di undang sebanyak
80 orang yang merupakan pendidik/ pengelola
satuan PAUD yang berasal dari kecamatan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tekait kurikulum 2013 PAUD, yakni: mengenai
perencanaan, keaksaraan, bahasa, matematik, penilaian, dll. Peserta diberikan sedikit teori dan banyak
kegiatan praktek, sehingga peserta dapat melihat dan mempraktekan secara langsung materi yang
di sampaikan narasumber. Wilayah yang mendapatkan kegiatan Implementasi kurikulum 2013: Kab.
Kupang, Kab. Bangka, Kota Pekanbaru, Kab. Aceh Utara, Kab. Aceh Selatan, Kab. Paser, Kab. Minahasa,
Kab. Bojonegoro, Kab. Sijunjung, Kab. Lampung Timur, Kab. Karawang, Kab. Bandung Barat, Kab.
Belu, Kab. Bandung, Kab. Kuningan, Kab. Humbang, Kab. Cilacap, Kab. Kutai Timur, Kab. Banjar.
Pembinaan Lembaga PAUD Yang Sudah Terakreditasi
Kegiatan Pembinaan
Lembaga PAUD yang Sudah
Terakreditasi dilaksanakan
kepada 1.293 lembaga yang
dilaksanakan di 13 kab/kota
yaitu: 1. Kabupaten Garut.
2. Kabupaten Tasikmalaya.
3. Kabupaten Indramayu.
4. Kabupaten Cirebon. 5.
Kota Bandung. 6. Kabupaten
Bogor. 6. Kota Tangerang.
7. Yogjakarta. 8. Kabupaten
Gunung Kidul. 9. Kabupaten
Malang. 10. Kabupaten Badung,
11. Kota Solo. 12. Kabupaten
Kuningan. 13. Kota Depok.
Pada pelaksanaan kegiatan ini
hal-hal yang disosialisasikan
diantaranya adalah:
1.Memberikan pemahaman
tentang Kebijakan Pemerintah
dan Implementasi Model
Peningkatan kapasitas implementasi kurikulum 2013 PAUD
Peningkatan kapasitas implementasi kurikulum 2013 PAUD
Pembinaan Lembaga PAUD yang Sudah Terakreditasi
Pembinaan Lembaga PAUD yang Sudah Terakreditasi
7. Kabupaten/kota yang melaksanakan
kurikulum 2013 PAUD
Indikator Kinerja Kegiatan ini
didukung oleh output Lembaga
PAUD Melaksanakan Pembelajaran
Berkualitas sebanyak 2.300 Lembaga
dan terealisasi 2.300 lembaga.
Indikator ini didukung oleh 3
kegiatan besar yaitu Peningkatan
Kapasitas Implementasi Kurikulum
2013 PAUD, Pembinaan Lembaga
PAUD yang Sudah Terakreditasi,
Pemberian Anugerah PAUD Tingkat
Nasional.
26 27LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Pembelajaran PAUD Yang Berkarakter. 2.
Memberikan pemahaman tentang peranan
penilik sebagai penjamin mutu dan evaluasi
dampak terhadap pelaksanaan program
PAUD. 3. Memberikan pemahaman tentang
Gerakan PAUD Berkualitas. 4. Memberikan
pemahaman tentang Gugus PAUD
Sebagai Wahana Peningkatan Kompetensi
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan PAUD.
5. Memberikan pemahaman tentang
Peningkatan Satuan PAUD Menuju PAUD
Berkualitas. 6. Memberikan pemahaman
tentang Peningkatan Program Layanan
PAUD Menuju PAUD Berkualitas.
Masalah yang dihadapi adalah banyak
lembaga PAUD dan Satuan Pendidikan
Kerjasama (SPK) yang belum siap untuk
mengajukan akreditasi lembaga PAUD.
Demikian pula adanya lembaga PAUD yang
mendapat nilai akreditasi C belum siap
untuk meningkatkan nilai ke akreditasi B
serta keberadaan penilik dan pengawas
PAUD di lapangan banyak yang belum
memahami program PAUD.
Berdasarkan hasil pemantauan dari
Direktorat Pembinaan PAUD, Dinas
Pendidikan belum optimal melaksanakan
pembinaan lembaga PAUD yang sudah
terakreditasi bagi lembaga SPK, sehingga
ada beberapa lembaga SPK yang belum
memperpanjang izin operasional
lembaganya.
Terkait dengan masalah tersebut diatas,
maka Direktorat Pembinaan PAUD
senantiasa melalukan pembinaan bagi
lembaga PAUD melalui kegiatan Orientasi
Teknis Pembinaan Lembaga PAUD yang
sudah terakreditasi berupaya melakukan
pemerataan dengan penyampaian
informasi tentang standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini dengan
menerbitkan buku PAUD Berkualitas
yang isinya tentang 8 Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini, demikian pula
diharapkan Dinas Pendidikan kabupaten/
kota diharapkan mampu memberikan
pembinaan bagi lembaga PAUD yang
belum maupun yang sudah terakreditasi
terkait penyelenggaraan program PAUD di
lapangan.
Pemberian Anugerah PAUD Tingkat
Nasional
Pada tahun 2017 puncak acara dari kegiatan
PAUD adalah Pemberian Anugerah PAUD
Tingkat Nasional yang diselenggarakan
pada tanggal 19 – 20 November 2017 di
Banten dengan dihadiri oleh Bunda PAUD
Nasional Ibu Irina Joko Widodo. Jumlah
Penerima Anugerah Pendidikan Anak Usia
Dini Tingkat Nasional sebanyak 113 orang
yang terdiri dari dalam 8 Kategori: 1. Bupati/
Walikota. 2. Kepala Dinas Pendidikan. 3.
Camat. 4. Kepala Desa/Lurah. 5. Bunda
PAUD Provinsi. 6. Bunda PAUD Kabupaten/
Kota. 7. Bunda PAUD Kecamatan. 8. Bunda
PAUD Desa/Lurah.
Kegiatan Anugerah PAUD Nasional tahun
2017 sekaligus memperingati Hari Anak
Universal, dan Ibu Negara selaku Bunda
PAUD Indonesia berpesan agar seluruh
komponen masyarakat memperhatikan
tumbuh kembang anak usia dini untuk
menjadi sehat, cerdas, ceria dan berahlak
mulia. Pada kesempatan tersebut ibu negara
di dampingi Ibu Wakil Presiden, Mufi da
Yusuf Kalla dan sejumlah istri menteri
Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko
Widodo. Ibu Negara dalam kesempatan
tersebut juga berharap seluruh pemangku
kepentingan pendidikan dapat segera
mewujudkan PAUD Berkualitas Universal
Kunci Keberhasilan Masa Depan. Beliau
bangga dari 34 provinsi ada wakilnya
yang mendapat anugerah PAUD ini, tidak
mudah untuk mendapatkan anugerah
ini karena ada seleksi yang berjuang
mulai membangun PAUD. Diharapkan
untuk mewujudkan Gerakan Nasional
PAUD PAUD Berkualitas perlu adanya
dukungannya dan peran serta masyarakat
termasuk bunda PAUD, organisasi social
dan keagamaan, tokoh masyarakat, dan
pemerhati PAUD lainnya.
NO NAMA JABATAN
I. BUPATI/WALIKOTA 1 Drs. H. Yuswir
Arifi n, M.M Bupati Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat
2 Drs. H. Mohammad Wardan, MP.
Bupati Indragiri Hilir Provinsi Riau
3 Hj. Chusnunia Chalim, M.Si, Ph.D
Bupati Lampung Timur Provinsi Lampung
4 dr. Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang Provinsi Jawa Barat
5 dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
Bupati Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
6 Dr. H. Suyoto, M.Si Bupati Bojonegoro Provinsi Jawa Timur
7 Drs. H. Yusriansyah Syarkawi, M.Si
Bupati Paser Provinsi Kalimantan Timur
8 Willybrodus Lay Bupati Belu Propinsi Nusa Tenggara Timur
9 Danny Missy, SE., M.M.
Bupati Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara
10 H. Arief R. Wismansyah, B.Sc. M.Kes
Walikota Tangerang Provinsi Banten
II. KEPALA DINAS PENDIDIKAN 1 R. Kadarmanto
Baskara Aji Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
2 Drs. Sulihtiyono, M.Pd
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
3 Dr. Ir. Abustan, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan
III. CAMAT 1 Drs. Nungky Harry
Rachmat, M.Si Kepala Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah
2 Rudi Repenaldi Rilis, SSTP, MM
Kepala Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat
3 Drs. Akhyan Armofi s Kepala Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau
4 Siti Mardiana, SH Kepala Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat
5 Sriyanti Ano, SP Kepala Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo
IV. KEPALA DESA/LURAH 1 Asmi Jumairi Kepala Desa Koto Tinggi
Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Masalah yang terjadi saat penyelenggaraan
Pemberian Anugerah PAUD Tingkat
Nasional di Ballroom Hotel Allium, Jalan
Benteng Betawi Kota Tangerang, Banten
adalah keberadaan parker para tamu
Upaya yang dilakukan panitia
penyelenggara kegiatan adalah dengan
melakukan rekayasa denah pemetaan parkir
para tamu undangan dengan memanfaat
lahan lahan kosong sekitar Hotel Allium.
Anggaran kegiatan Pemberian Anugerah
PAUD Tingkat Nasional Tahun 2017 sebesar
Rp 1.914.085.000 (satu milyar sembilan
ratus empat belas juta delapan puluh lima
ribu rupiah) dengan jumlah penerima
Anugerah PAUD Tingkat Nasional
Sebanyak 164 orang, jika dibandingan
anggaran tahun 2016 Direktorat
Pembinaan PAUD memperoleh dana untuk
penyelenggaraan Pemberian Anugerah
PAUD Tingkat Nasional dengan anggaran
sebesar Rp. 3.021.047.000 (tiga milyar dua
puluh satu juta empat puluh tujuh ribu
rupiah). Sehingga Anggaran Direktorat
Pembinaan PAUD di tahun 2017 mengalami
penurunan Pemberian Anugerah PAUD
Tingkat Nasional sebesar Rp 1.106.962.000
(satu milyard seratus enam juta sembilan
ratus enam puluh dua ribu rupiah).
28 29LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Pada acara yang sama pula diberikan penghargaan kepada 6 orang tokoh PAUD yang telah berjuang
dan bekerja keras untuk PAUD tanpa terhalang dengan kondisi social ekonomi memberikan layanannya
bagi anak bangsa menghantarkan mereka menjadi pioneer PAUD yang memberi jembatan emas bagi
anak-anak kurang beruntung untuk mengenyam
pendidikan sejak awal. Ke enam orang tersebut
adalah Joseph Orem Blikololong yang berasal
dari NTT seorang pemulung peduli PAUD dengan
mendirikan PAUD, Maizidah Salas seorang
mantan TKI yang membangun PAUD untuk Anak
TKI di Wonosobo, Pieter P Pureklolong berasal dari
Batam membangun 5 buah rumah baca dan PAUD
untuk warga miskin, Undang Suryaman seorang
tukang parker membangun PAUD di Rancaekek,
Dharmawan Denasa membangun PAUD peduli
lingkungan dari Makasar, Eko Cahyono berhasil
mengajak 1.000 anak PAUD suka buku yang
berasal dari Malang. Kegiatan Anugrah PAUD Tk Nasional
30 31LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Kabupaten/Kota yang melaksanakan kurikulum 2013 PAUD
100 kab/kota
2.300 lembaga
2.300 lembaga
100%
8. Kabupaten /Kota yang menyelenggarakan rintisan wajib PAUD
IKK ini mempunyai output Lembaga PAUD melaksanakan pembelajaran berkualitas dengan target
20 kab/kota. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pada tahun 2017 telah melaksanakan kegiatan Penuntasan
Ikut PAUD 1 tahun Pra SD dan di 18 kab/kota, tetapi kabupaten/kota yang ikut Penuntasan Ikut PAUD
1 tahun Pra SD pada tahun 2017 total keseluruhannya adalah 55 kab/kota. Pencapaian tersebut
dikarenakan banyak kabupaten/kota telah melaksanakan secara mandiri dengan biaya sendiri.
Tujuan dari penuntasan wajib PAUD satu tahun Pra SD adalah perluasan akses PAUD berkualitas
yang mendukung pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dan peraturan Presiden
Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan bahwa
pada tahun 2030. Pelaksanaan Penuntassan Ikut PAUD Pra SD mendorong Kebupaten/Kota untuk
memiliki komitmen tinggi terhadap program PAUD melacak tuntas anak yang berusia 5-6 tahun
dilayani di PAUD. Untuk mendukung pelaksanaan Penuntasan Ikut PAUD Pra SD berkualitas harus
tersedia lembaga tempat rujukan pembelajaran yang mendukung anak siap masuk sekolah.
Penuntasan PAUD Pra SD di Kab. Aceh Utara
Penuntasan PAUD Pra SD di Kab. Kupang
Grafi k 6. Infografi s Penuntasan PAUD Pra SD
32 33LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan rintisan wajib PAUD
5 Kab/Kota 20 kab/kota
55kab/kota
275%
9. Jumlah dokumen penyelenggaran HAN, Lomba dan Apresiasi
Indikator Kinerja Kegiatan didukung oleh kegiatan Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan Kerjasama
Kelembagaan PAUD dengan target sebanyak 20 lembaga dan terealisasi 19 lembaga (95%). Tujuan
dari bantuan ini adalah meningkatkan akses dan mutu PAUD dalam rangka mendukung peningkatan
kapasitas layanan PAUD yang berkualitas, meningkatkan dukungan dan partisipasi lembaga/
organisasi mitra dalam peningkatan layanan PAUD berkualitas, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pelayanan PAUD berkualitas.
Sembilan belas lembaga yang mendapatkan bantuan tersebut adalah; 1. PP HIMPAUDI, 2. PERSATUAN
ISTRI INSINYUR INDONESIA (PIII), 3. Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Majelis Dikdasmen, 4. Yayasan Hapsari
Citra Indonesia, 5. Aksi Sinergi Untuk Indonesia Foundation (Sinergi Indonesia), 6. Majelis Pendidikan
Kristen di Indonesia (MPK), 7. Satuan Pendidikan Non Formal SKB Sijunjung, 8. PP Muslimat NU, 9.
GOPTKI, 10. YAYASAN ARDHYA GARINI PENGURUS PUSAT, 11. WANITA HINDU DHARMA INDONESIA,
12. Yayasan Sukma Keuskupan Ruteng, 13. Dharma Wanita Persatuan Pusat, 14. Yayasan “Ibnu Rasyid”,
15. Suara Muhammadiyah, 16. PIMPINAN PUSAT IGRA, 17. Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, 18. Yayasan Al-
Kautsar, 19. GOPTKI.
Adanya lembaga/organisasi Mitra PAUD dan Organisasi profesi yang mengajukan bantuan kerjasama
kelembagaan PAUD (KKP) tahun 2017, yang tidak memahami juknis bantuan atau Norma Standar
Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD tentang pengajuan bantuan KKP dan juga ada lembaga/organisasi
tidak memahami penyampaian cara membuat laporan pertanggungjawaban bantuan.
Memberikan sosialiasi kepada lembaga/organisasi Mitra PAUD dan Organisasi profesi yang
mengajukan bantuan kerjasama kelembagaan PAUD 2017, dan memberikan penjelasan tentang
pengajuan bantuan KKP serta memberikan penjelasan laporan pertanggungjawaban bantuan.
Anggaran bantuan kerjasama kelembagaan PAUD (KKP) tahun 2017, sebesar Rp 1.400.000.000 (satu
milyar empat ratus juta rupiah) dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 20 lembaga, namun
realisasinya terserap hanya 19 lembaga atau terserap sebesar 95 %.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah dokumen penyelenggaraan HAN, Lomba dan Apresiasi
1 dokumen 20 lembaga
19 lembaga 95%
10. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD
Tahun 2017 IKK ini didukung oleh output Bantuan PKG PAUD dengan target 2.000 lembaga dan terealisasi
2.000 lembaga (100%), dengan sebaran di 34 Provinsi dengan sebaran seperti dalam tabel berikut.
Tabel Sebaran Bantuan PKG
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
1 ACEH 89 10.000 890.000
2 SUMATERA UTARA 139 10.000 1.390.000
3 SUMATERA BARAT 45 10.000 450.000
4 RIAU 42 10.000 420.000
5 JAMBI 63 10.000 630.000
6 SUMATERA SELATAN 60 10.000 600.000
7 BENGKULU 37 10.000 370.000
8 LAMPUNG 62 10.000 620.000
9 DKI. JAKARTA 10 10.000 100.000
10 JAWA BARAT 117 10.000 1.170.000
11 JAWA TENGAH 358 10.000 3.580.000
12 DI. YOGYAKARTA 43 10.000 430.000
13 JAWA TIMUR 321 10.000 3.210.000
14 KALIMANTAN BARAT 52 10.000 520.000
15 KALIMANTAN TENGAH 43 10.000 430.000
16 KALIMANTAN SELATAN 38 10.000 380.000
17 KALIMANTAN TIMUR 16 10.000 160.000
18 SULAWESI UTARA 36 10.000 360.000
No Provinsi
Rehab/Renovasi Gedung
SasaranSatuan
BiayaAnggaran
19 SULAWESI TENGAH 42 10.000 420.000
20 SULAWESI SELATAN 68 10.000 680.000
21 SULAWESI TENGGARA 45 10.000 450.000
22 BALI 15 10.000 150.000
23 NUSA TENGGARA BARAT 30 10.000 300.000
24 NUSA TENGGARA TIMUR 70 10.000 670.000
25 MALUKU 15 10.000 150.000
26 PAPUA - 10.000 -
27 MALUKU UTARA 21 10.000 210.000
28 BANTEN 28 10.000 280.000
29 BANGKA BELITUNG 14 10.000 140.000
30 GORONTALO 19 10.000 190.000
31 KEPULAUAN RIAU 15 10.000 150.000
32 PAPUA BARAT 10 10.000 100.000
33 SULAWESI BARAT 16 10.000 160.000
34 KALIMANTAN UTARA 19 10.000 190.000
X JUMLAH 2.000 20.000.000
Tujuan dari bantuan ini adalah membantu lembaga PKG PAUDdalam meningkatkan peran, fungsi
dan tugasnya sebagai koordinator antar gugus di tingkat kecamatan, sebagai wadah pembinaan
seluruh anggota gugus, dan sebagai bengkel kerja peningkatan mutu layanan PAUD dan
Memberikan dukungan dan motivasi kepada lembaga PKG PAUD dalam membina gugus PAUD dan
lembaga PAUD di wilayah kerjanya. Selain dari pada itu diharapkan dapat meningkatkan layanan
PKG sebagai pusat informasi terkait denga kebijakan baru, pengetahuan kepada anggota PKG PAUD,
memberikan pelayanan, keterampilan yang terbaik buat seluruh anggota PKG PAUD, peningkatan
kualitas mutu Guru dan Tenaga Kependidikan serta hal-hal lain yang terkait layanan PAUD
Kendala dari pelaksanaan pemberian bantuan ini adalah masih terdapat daerah-daerah yang belum
mengaktifkan dan memanfaatkan gugus-gugus PAUD dikarenakan minimnya pembinaan dari dinas
setempat dan masih rendahnya kesadaran lembaga PKG PAUD dalam membuat laporan penerimaan
bantuan PKG PAUD tahun 2017, adanya rekening lembaga PKG PAUD yang tidak aktif, serta lampiran
foto copy rekening bank lembaga yang nomornya tidak jelas (sehingga pencariran dana retur dari
KPPN).
Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2017 memberikan bantuan untuk lembaga PKG PAUD sebanyak
untuk 2210 lembaga PKG PAUD dengan anggaran sebesar Rp 2.210.000.000,- (dua milyar
dua ratus sepuluh juta rupiah), sementara anggaran bantuan PKG di tahun 2017 sebesar Rp
2.000.000.000,- atau sebanyak untuk 2000 lembaga PKG PAUD, maka selisih anggaran bantuan PKG
PAUD di tahun 2017 sebesar Rp 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah). .
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD
- 2.000 lembaga
2.000 lembaga
100%
34 35LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
11. Jumlah dokumen NSPK PAUD
Untuk mendukung PAUD berkualitas, tahun 2017 direktorat pembinaan PAUD membuat bahan-
bahan kebijakan. Indikator Kinerja Kegiatan yang dibuat berupa dokumen NSPK PAUD dengan
target 17 jenis dokumen. Hasil dokumen yang telah terealisasi adalah 37 jenis dokumen, target yang
dicapai sebesar 217%.
Dokumen NSPK tersebut dihasilkan oleh 4 subdit antara lain Subdit Kelembagaan Kemitraan
menghasilkan 8 dokumen yaitu: 1) Petunjuk Teknis Bantuan Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Draft
Panduan Satuan Pendidikan Kerjasama; 3) Pembinaan PAUD Berkualitas; 4) Petunjuk Teknis Bantuan
Pusat Kegiatan Gugus PAUD; 5) Petunjuk Panduan Kerjasama Kelembagaan PAUD; 6) Pedoman
Pembinaan Gugus PAUD; 7) Pedoman Penyelenggaran PKG PAUD; 8) Pedoman Pembinaan Organisasi
Mitra. Subdit sarana dan prasarana pada tahun 2017 telah mengahsilkan 9 Dokumen NSPK yaitu:
1) Juknis UGB Pembina; 2) Juknis UGB 3T: 3) Juknis Bantuan RKB; 4) Juknis Bantuan Rehabilitasi/
Renovasi Gedung PAUD; 5) Juknis Bantuan APE; 6) Juknis Bantuan Toys Library; 7) penyusunan
panduan pengasuhan; 8) budi pekerti; 9) serta pencegahan kekerasan pada anak.
NSPK yang dihasilkan oleh subdit kurikulum adalah : revisi 10 Pedoman kurikulum; penyusunan 4
Buku Saku Suplemen, yakni: 1). Mengenali kekerasan fi sik, 2). Membaca Lantang, 3). Pembelajaran
cinta tanah air, 4). Membangun keaksaraan awal. Upaya mendukung PAUD berkualitas telah dibuat
pula Panduan Bahan Ajar untuk Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Inklusif (Idetifi kasi Potensi
Anak Usia Dini) dengan tujuan agar lembaga-lembaga PAUD dapat melaksanakan dan mempunyai
kemampuan untuk PAUD Inklusi.
NSPK yang berhubungan peningkatan kualitas PAUD telah pula dihasilkan oleh subdit program dan
evaluasi yaitu buku Panduan Guru Gizi untuk anak usia 0 – 2 Tahun, Panduan Guru Gizi untuk anak
usia 2 – 4 Tahun, Panduan Guru Gizi untuk anak usia 4 – 6 Tahun. Selain itu program program dan
evaluasi telah menghasilkan juknis BOP DAK PAUD, Juknis Bantuan Makanan Sehat, Juknis Bantuan
Inisiasi 0 – 3 Tahun, Juknis Satu Tahun Pra SD.
Kegiatan besar lainnya yang mendukung pelaksanaan output ini adalah sosialisasi PAUD yang
dilaksanakan melalui beberapa media dan kegiatan. Salah satunya adalah melalui Festival Kreativitas
Anak PAUD 2017
dengan tema:
“Bahasa Ibu
Mendorong Pra-
Keaksaraan Anak
Usia Dini” yang
dilaksanakan di
Puri Ardya Garini
Halim Jakarta,
pada kegiatan
tersebut telah
launching 53
Buku Bahasa Ibu
dan 217 guru mendongengi 1.646 anak. Kegiatan ini memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-
Indonesia (MURI) untuk membaca buku cerita berbahasa ibu terbanyak. Diharapkan dalam kegiatan
ini dapat disosialisasikan bahwa dengan mendongeng dan menggunakan bahasa daerah dapat
membentuk karakter anak. Selain itu bahasa berperan penting dalam pendidikan dan keterpaduan
social. Melalui bahasa ibu yang dipahami dalam keseharian, anak akan lebih mendengarkan,
memahami dan berbicara dalam berbagai cara ekspresi.
Direktorat Pembinaan PAUD dalam melakukan sosialisasi selain pecetakan buku dan yang lainnya
juga membuat satu Master Lagu Anak Usia Dini, 20 Boklet “note balok & lyrik lagu”, 20 Keping CD
yang semua bahannya adalah dari hasil lomba 2016 dengan aransemen baru untuk dijadikan salah
satu bahan sosialisasi.
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA REALISASI
2016TAHUN 2017
TARGET REALISASI %
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar Nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan dan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota
1. Jumlah dokumen NSPK PAUD
48 dokumen
17 dokumen
37 dokumen
217%
Fes val Krea vitas Anak PAUD 2017
Fes val Krea vitas Anak PAUD 2017
36 37LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
B. CAPAIAN REALISASI ANGGARAN
Alokasi anggaran Tahun 2017 untuk
sasaran strategis “Berstandar Nasional,
yang berkesetaraan Anak Usia 3-6 Tahun
Memperoleh Layanan Pendidikan Anak Usia
Dini yang gender, berwawasan pendidikan dan
pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh
provinsi, kabupaten dan kota” sebesar Rp.
164.241.493.000,- (seratus enam puluh empat
milyar dua ratus empat puluh satu juta empat
ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah ), yang
tersebar ke 11 indikator kinerja kegiatan.
Capaian realisasinya Direktorat Pembinaan PAUD
pada tahun 2017 sebesar Rp. 158.325.760.000,-
(seratus lima puluh delapan milyar tiga ratus
dua puluh lima juta tujuh ratus enam puluh ribu
rupiah) mencapai persentase sebesar 96,40 %.
Capaian fi sik sampai akhir tahun 100%.
Anggaran Kegiatan Penyediaan Layanan PAUD
pada tahun 2017 tersebar di empat subdit, dan
Subbag Tata Usaha. Implementasi program PAUD
pada tahun 2017 mampu menyerap alokasi dana
yang disediakan sebesar 96,40 %.
Rp. Rp.
x 100% = %
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang sudah
ditetapkan dengan perjanjian kinerja terakhir,
realisasi anggaran dari 11 indikataor kinerja adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina
yang dibangun/revitalisasi dengan
target 230 Lembaga dan anggaran
Rp.11.916.814.000, terealisasi Rp.
11.862.890.282 atau 99,55%.
2. Lembaga PAUD yang memperoleh
bantuan sarana pembelajaran, termasuk
APE dengan target 2.956 lembaga dan
anggaran Rp. 34.170.142.000, terealisasi Rp.
33.914.688.274 atau 99,25%.
3. Jumlah lembaga PAUD terpadu yang
dibangun/revitalisasi di daerah 3T
dengan target 23 lembaga dan anggaran
Grafi k 4 Realisasi Anggaran Direktorat Pembinaan PAUD
Tahun 2017
Khusus untuk dana di pusat, kondisi realisasi anggaran Direktorat Pembinaan PAUD per subdit untuk
semester 1 (satu) atau pada bulan Juni tahun 2017 terlihat pada tabel di bawah ini:
NO SUBDIT PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %
1 PROGEV 14.323.296 14.309.875 99,91
2 KURIKULUM 16.916.775 16.089.993 95,11
3 SARPRAS 75.987.173 75.376.629 99,20
4 BAG MITRA 41.291.812 40.159.860 97,26
5 TATA USAHA 15.722.437 12.389.403 78,80
Total 164.241.493 158.325.760 96,40
Rp. 14.249.142.000, terealisasi Rp.
14.099.079.100 atau 98,95%.
4. Jumlah lembaga PAUD baru yang
terbentuk dengan target 160 lembaga dan
anggaran Rp. 9.035.690.000, terealisasi Rp.
8.790.454.790 atau 97,29%.
5. Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun
termasuk meubeleir dengan target 100
lembaga dan anggaran 14.056.674.000,
terealisasi Rp. 13.990.336.740 atau 99,53%.
6. Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD
untuk anak usia 3-6 Tahun dengan target
7500 anak dan anggaran Rp. 11.155.045.000,
terealisasi Rp. 11.085.818.700 atau 99.38%.
7. Kabupaten/kota yang melaksanakan
kurikulum 2013 PAUD dengan target 2300
lembaga dan anggaran Rp. 12.639.137.000,
terealisasi Rp. 11.882.249.375 atau 94,01%.
8. Kabupaten/kota yang menyelenggarakan
rintisan wajib PAUD dengan target 20
kab/kota dan anggaran Rp. 5.589.610.000,
terealisasi Rp. 5.586.913.200 atau 99,95%.
9. Jumlah dokumen penyelenggaran HAN,
Lomba dan Apresiasi dengan target 20
lembaga dan anggararan Rp. 1.726.434.000,
terealisasi Rp. 1.560.601.700 atau 90,39%.
10. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang
memperoleh bantuan Gugus PAUD dengan
target 2.000 lembaga dan anggaran Rp.
21.398.041.000, terealisasi 21.295.663.250
atau 99,52%.
11. Jumlah dokumen NSPK PAUD dengan
target 17 Dokumen dan anggaran Rp,
9.541.631.000, terealisasi Rp. 8.836.243.225
atau 92,61%.
Hal diatas menunjukkan bahwa kinerja daya
serap keuangan sudah cukup bagus dikarenakan
dengan berbagai kendala dan pemotongan
anggaran masih dalam kisaran angka yang
mendekati target 100%. Hal ini tidak terlepas dari
kinerja setiap subdit di Direktorat Pembinaan PAUD
yang sangat baik. Gambaran capaian daya serap
Direktorat Pembinaan PAUD selama tahun 2017
terlihat pada grafi k di bawah ini.
38 39LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pembinaan
PAUD akhir tahun 2017 merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pertengahan tahun
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan,
program, dan kegiatan Direktorat Pembinaan PAUD
kepada semua elemen masyarakat yang menjadi
pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional.
Segala upaya yang telah dilakukan, pelaksanaan
program di lingkungan Direktorat PAUD sampai
akhir tahun 2017 mencapai daya serap anggaran
96,53%. Pencapaian dan realisasi anggaran dan
BAB IVPenutup
program tersebut cukup memuaskan karena untuk
Ditjen PAUD dan Dikmas daya serap Dit. Pembinaan
PAUD ada di urutan ketiga dan hampir semua
program utama dan nasional telah terselengara
dengan cukup baik.
Dengan disusunnya laporan akuntabilitas
kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017,
selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi untuk pencapaian target kinerja dan dari
hasil penilaian ini dapat meningkatkan kinerja
Direktorat Pembinaan PAUD selama tahun 2017 ini.
Lampiran 1
40 41LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
42 43LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
44 45LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
46 47LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
48 49LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
50 51LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
52 53LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
54 55LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
56 57LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
58 59LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Pengukuran Kinerja Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2017 TAHUN 2017
TARGET ANGGARAN REALISASI FISIK % REALISASI KEUANGAN
%
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
230 Lembaga 11.916.814.000230
Lembaga100% 11.862.890.282 99,55%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Rehabilitasi Gedung
230 Lembaga11.916.814.000 230
Lembaga100% 11.862.890.282 99,55%
Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
2.956 Lembaga 34.170.142.000 2956 Lembaga 100% 33.914.688.274 99,25%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Eduka f (APE)
2.956 Lembaga 34.170.142.000
2.956 Lembaga100% 33.914.688.274 99,25%
Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
23 Lembaga 14.249.142.000 23 Lembaga 100% 14.099.079.100 98,95%
Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah 3T Memperoleh Bantuan Pembangunan Gedung Baru
23 Lembaga 14.249.142.000 23 Lembaga 100% 14.099.079.100 98,95%
Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk
160 Lembaga 9.035.690.000 160 Lembaga 100% 8.790.454.790 97,29%
Lembaga PAUD di Daerah 3T Memperoleh Bantuan PAUD Baru
160 Lembaga 9.035.690.000 160 Lembaga 100% 8.790.454.790 97,29%
Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk meubeleir
100 Lembaga 14.056.674.000 100 Lembaga 100% 13.990.336.740 99,53%
Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) PAUD
100 Lembaga 14.056.674.000 100 Lembaga 100% 13.990.336.740 99,53%
Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun
7.500 anak 11.155.045.0007.500
anak100% 11.085.818.700 99,38%
Lampiran 2
60 61LAKIP AKHIR TAHUN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017
Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan Perlindungan
7.500 anak 11.155.045.000 7.500 anak 100% 11.085.818.700 99,38%
Kabupaten/kota yang melaksanakan kurikulum 2013 PAUD
2.300 lembaga 12.639.137.000 2.300 Lembaga 100%
11.882.249.37594,01 %
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
2.300 lembaga 12.639.137.000 2.300 Lembaga 100%
11.882.249.37594,01 %
Kabupaten/kota yang menyelenggarakan rin san wajib PAUD
20 Kab/Kota 5.589.610.000 55 Kab/kota 275% 5.586.913.200 99,95 %
Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
20 Kab/Kota 5.589.610.000 55 Kab/kota 275% 5.586.913.200 99,95 %
Jumlah dokumen penyelenggaran HAN, Lomba dan Apresiassi
20 Lembaga 1.726.434.000 19 Lembaga 95% 1.560.601.700 90,39%
Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan Kerjasama Kelembagaan PAUD
20 Lembaga 1.726.434.000 19 Lembaga 95% 1.560.601.700 90,39%
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga 21.398.041.000 2.000 Lembaga 100% 21.295.663.250 99,52%
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Memperoleh Bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga 21.398.041.000 2.000 Lembaga 100% 21.295.663.250 99,52%
Jumlah dokumen NSPK PAUD 17 jenis 9.541.631.000 37 Jenis 221,76% 8.836.243.225 92,61%
Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD 17 Jenis 9.541.631.000 37 Jenis 221,76% 8.836.243.225 92,61%
Lampiran 3
RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON II KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Instansi/Unit Kerja : Direktorat Pembinaan PAUD Tahun : 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATAHUN 2017
TARGET ANGGARAN
Meningkatnya anak usia 3-6 tahun memperoleh layanan pendidikan anak usia dini yang berstandar nasional, yang berkesetaraan gender, berwawasan pendidikan pembangunan berkelanjutan (ESD) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota
Jumlah lembaga PAUD terpadu pembina yang dibangun/revitalisasi
230 Lembaga
1.1.814.0 00
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Rehabilitasi Gedung
230 Lembaga
11.916.814.000
Lembaga PAUD yang memperoleh bantuan sarana pembelajaran, termasuk APE
2.956 Lembaga
34.170.142.000
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Eduka f (APE)
2.956 Lembaga
34.170.142.000
Jumlah lembaga PAUD terpadu yang dibangun/revitalisasi di daerah 3T
23 Lembaga
14.249.142.000
1. Lembaga PAUD Pembina dan di Daerah 3T Memperoleh Bantuan Pembangunan Gedung Baru
23 Lembaga
14.249.142.000
Jumlah lembaga PAUD baru yang terbentuk
160 Lembaga
9.035.690.000
1. Lembaga PAUD di Daerah 3T Memperoleh Bantuan PAUD Baru
160 Lembaga
9.035.690.000
Jumlah Ruang Kelas PAUD yang dibangun termasuk meubeleir
100 Lembaga
14.056.674.000
62 LAKIP AKHIR TAHUN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATAHUN 2017
TARGET ANGGARAN
1. Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) PAUD
100 Lembaga
14.056.674.000
Lembaga PAUD memperoleh BOP PAUD untuk anak usia 3-6 Tahun
7.500 anak 11.155.045.000
1. Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan Perlindungan
7.500 anak 11.155.045.000
Kabupaten/kota yang melaksanakan kurikulum 2013 PAUD
2.300 lembaga
12.639.137.000
1. Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
2.300 lembaga
12.639.137.000
Kabupaten/kota yang menyelenggarakan rin san wajib PAUD
20 Kab/Kota
5.589.610.000
1. Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas
20 Kab/Kota
5.589.610.000
Jumlah dokumen penyelenggaran HAN, Lomba dan Apresiassi
20 Lembaga
1.726.434.000
1. Lembaga Mitra Memperoleh Bantuan Kerjasama Kelembagaan PAUD
20 Lembaga
1.726.434.000
Pusat Kegiatan Gugus (PKG) yang memperoleh bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga
21.398.041.000
1. Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Memperoleh Bantuan Gugus PAUD
2.000 Lembaga
21.398.041.000
Jumlah dokumen NSPK PAUD 17 jenis 9.541.631.000
1. Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) PAUD
17 Jenis 9.541.631.000