PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

112
PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MONTASE DI TAMAN KANAK-KANAK PERMATA UMMI 3 DESA GERUNGGUNG KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Oleh DWI NOVITASARI NIM. TRA161998 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Page 1: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI

KEGIATAN MONTASE DI TAMAN KANAK-KANAK PERMATA

UMMI 3 DESA GERUNGGUNG KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Oleh

DWI NOVITASARI

NIM. TRA161998

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI

KEGIATAN MONTASE DI TAMAN KANAK-KANAK PERMATA

UMMI 3 DESA GERUNGGUNG KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

DWI NOVITASARI

NIM. TRA161998

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Page 3: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …
Page 4: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …
Page 5: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …
Page 6: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nomor : B, /D.11 /PP.003/ /2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Pengembangan Aspek Kognitif Anak Usia Dini

Melalui Kegiatan Montase Di Taman Kanak-Kanak

Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : Dwi Novitasari

Nim : TRA. 161998

Telah dimunaqasyahkan pada : Senin, 27April 2020

Nilai Munaqasyah : 86,2 (A)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang

Ridwan, S.Psi., M.Psi, Psikolog

NIP. 197310162007011017

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Huda, M.Pd.I Dodi Harianto, S.Pd.I.,M.Pd.I

NIP. 196810151992012001 NIP.198506062019031009

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yusria, M.Ag Amrindono, M.Pd.I

NIP. 19681124199703200 NIDN. 1003028402

Sekretaris Sidang

Amirul Mukminin Al-anwari, M.Pd.I

NIP.199108152015031009

Jambi, 08 Juni 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DEKAN

Dr. Hj. Fadhilah, M.Pd.I

NIP. 196707111992032004

PENGESAHAN SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir BerlakuTanggal NoRevisi TanggalRevisi Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 25-10-2013 R-0 - 1 dari 1

Page 7: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …
Page 8: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim...

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT beserta Nabi

junjungan kami Muhammad SAW dan ucapan terima kasih serta rasa banggaku kepada

:

Kedua Orang tuaku tercinta

Abdul Roni dan Rosnawati, Yang memberikan dukungan, do’a dan kasih sayang serta

motivasi dan juga senantiasa menanti keberhasilanku.

Kakakku tersayang

Andre Septian yang memberi bantuan berupa materil dan motivasi dan bantuan dalam

segala hal.

Adikku tersayang

Tio Ronaldy Juanito yang selalu memberi semangat serta senyuman kebahagiaan

Keponakanku tercinta

Arsyila Farzana yang selalu memberi senyum keceriaan dan do’a

Calon Imamku yang terkasih

Isnen Nurrohman yang selalu memberi motivasi dukungan dalam hal apapun

Mahasiswa PIAUD Angkatan 2016

Yang memberi banyak cerita, suka dan duka semoga kita sukses selalu.

Almamater tercinta UIN STS JAMBI

Sebagai tempat menggali ilmu, menjadikanku sosok yang mandiri, serta jati diriku

kelak

TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung

Yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian dan sangat membantu dalam proses

pembuatan skripsi ini

Page 9: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

MOTTO

وَجَعلََ لكَُمُ السَّمْعَ وَالْْبَْصَبرَ وَالْْفَْئدِةََ لعَلََّكُمْ تشَْكُرُونَ

Artinya : “Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,

agar kamu bersyukur” (QS. An nahl : 78)

Page 10: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

ABSTRAK

Page 11: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Nama : Dwi Novitasari

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Pengembangan Aspek Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Montase

di Taman Kanak-Kanak Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang Kegiatan Montase untuk Mengembangkan Aspek

Kognitif Anak Usia Dini di TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro jambi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan desain model Kemmis & Mc Taggart yaitu terbentuk spiral dari

siklus satu ke siklus yang berikutnya. Model Kemmis dan Taggart menggabungkan

komponen acting dan observing dalam satu kesatuan karena keduanya merupakan

tindakan yang tidak terpisahkan , terjadi dalam waktu yang sama. Dalam

perencanaannya kemmis menggunakan sistem spiral refleksi dari setiap siklus meliputi

3 komponen yaitu : rencana (Planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting). Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Penelitian menemukan bahwa kegiatan montase

berpengaruh terhadap pengembangan kognitif anak usia dini di TK Permata Ummi 3

Desa Gerunggung Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Hasil penelitian ini

menyarankan agar guru menggunakan kegiatan montase dalam kegiatan pembelajaran

di sekolah sesuai dengan materi yang dipelajari.

Kata kunci : Kegiatan Montase, Aspek Kognitif

Page 12: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

ABSTRACT

Name : Dwi Novitasari

Department : Early Childhood Islamic Education

Title : The development of cognitive aspects of early childhood through

montage activities in the ummi 3 kindergarten in Gerunggung village

Sekernan district Muaro Jambi

This thesis discusses montage activities to develop cognitive aspects of early childhood

in Permata Ummi 3 kindergarten Gerunggung village subdistrict Sekernan district

Muaro Jambi. This research is classroom action research using The Kemmis & Mc

Model Design Taggart model combines acting and observasing components in one unit

because they are inseparable actions occuringat the same time. In its Planning, Kemmis

uses a self-reflection spiral system which inludes 3 components namely planning,

action, observation and reflection. While data collection is done by observation,

interview, and documentation.This study suggest that montage activities affect the

cognitive development of early childhood in Permata Ummi 3 kindergarten Gerunggung

village Sekernan district Muaro Jambi. The result of this study suggest that teachers use

montage activities in learning activities in schools in accordance with the material

being studied.

Keywords: montage activities, cognitive aspects

Page 13: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... ii

KARTU BIMBINGAN ....................................................................................... iii

NOTA DINAS ..................................................................................................... v

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

MOTTO ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

ABSTRAK ........................................................................................................... xi

ABSTRAC ........................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kognitif .................................................................................. 7

B. Teori Kognitif .......................................................................................... 9

C. Karakteristik Perkembangan Kognitif AUD ........................................... 11

D. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kognitif AUD ..................... 14

E. Pengertian Bermain .................................................................................. 18

F. Pengertian Montase .................................................................................. 19

G. Manfaat Permainan Montase .................................................................... 20

H. Langkah-Langkah Bermain Montase ...................................................... 21

I. Kerangka pikiran ...................................................................................... 21

J. Penelitan relevan ...................................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian ...................................................................................... 22

B. Setting dan subjek penelitian .................................................................... 23

Page 14: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

C. Prosedur penelitian ................................................................................... 24

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................................... 26

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 29

F. Teknik analisa data ................................................................................... 32

G. Jadwal penelitian ...................................................................................... 33

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ......................................................................................... 35

B. Temuan khusus dan Pembahasan ............................................................. 42

C. Pembahasan hasil penelitian ..................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 59

B. Saran ......................................................................................................... 59

C. Kata penutup ............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................

Page 15: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Percapaian Kognitif AUD Usia 5-6 Tahun ......................................... 12

Tabel 3.1 Subjek Penelitian ................................................................................. 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Kognitif AUD ...................................................... 29

Tabel 3.3 Pertanyaan Wawancara Sebelum Penelitian ....................................... 30

Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara Setelah Penelitian ......................................... 30

Tabel 4.1 Identitas Sekolah .................................................................................. 36

Tabel 4.2 Sarana Pendidikan TK Permata Ummi 3 ............................................. 38

Tabel 4.3 Prasarana Pendidikan TK Permata Ummi 3 ......................................... 39

Tabel 4.4 Data Pendidik TK Pemata Ummi 3 ...................................................... 41

Tabel 4.5 Data Anak TK Permata Ummi 3 .......................................................... 42

Tabel 4.6 Hasil Pra Siklus ................................................................................... 43

Tabel 4.7 Perencanaan Siklus I............................................................................. 45

Tabel 4.8 Hasil Siklus I ........................................................................................ 49

Tabel 4.9 Perencanaan Siklus II ........................................................................... 51

Tabel 4.10 Hasil Siklus II ..................................................................................... 56

Tabel 4.11 Perbandingan Presentase Perkembang Peserta Didik ......................... 58

Page 16: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc. Tanggart .............. 24

Gambar 4.1 Foto Gedung Sekolah ....................................................................... 37

Gambar 4.2 Struktur Organisasi TK Permata Ummi 3 ...................................... 39

Gambar 4.3 Foto Sarana Dan Prasarana di TK Permata Ummi 3 ....................... 40

Gambar 4.4 Peningkatan Aspek Kognitif Pra Siklus Dan Siklus I ..................... 50

Gambar 4.5 Peningkatan Aspek Kognitif Pra Siklus Siklus I Dan Siklus II ....... 58

Page 17: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas diri seorang anak. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 dinyatakan bahwa, Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

maupun rohani anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

yang lebih lanjut.

Kognitif merupakan salah satu potensi dari anak yang harus ikut

dikembangkan. Adapun menurut rasional pengembangan kurikulum 2013

pendidikan anak usia dini, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan

pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak masa selanjutnya

akan sangat ditentukan oleh berbagai stumulasi bermakna yang diberikan sejak usia

dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan

dorongan dan upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.

Seorang anak harus di stimulasi sejak dia kecil, termaksud dengan

perkembangan kognitif yang juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan

anak. Peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor 137 tahun

2014 tentang standar pendidikan anak usia dini yang mencetuskan tentang 6 aspek

perkembangan antara lain adalah moral-agama, fisik-motorik, kognitif, bahasa,

sosial-emosional, dan seni. Kognitif merupakan salah satu aspek yang juga harus

dikembangkan dalam perkembangan anak usia dini.

Setiap anak yang dilahirkan ke dunia telah dilengkapi dengan berbagai potensi,

termasuk potensi kognitif (pengetahuan). Anak kreatif adalah anak yang fikirannya

berdaya dengan demikian anak kreatif sering merasa lebih dibandingkan dengan

Page 18: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

anak yang lain. Bentuk kelebihan anak kreatif ditunjukkan dengan peran mereka

muncul sebagai pemimpin dalam kelompoknya dalam setiap kegiatan dan

permainan karena itu anak kreatif pada umumnya mampu mengorganisasikan

teman-temannya secara menakjubkan. Melalui kegiatan montase anak belajar

mengaitkan ide dan gagasan sebagai modal atau bekal untuk melatih kepercayaan.

Pengembangan kognitif anak usia dini ditujukan untuk meningkatkan sumber

daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi dan kognitif peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Islam telah mengajarkan manfaat mempelajari ilmu Pengetahuan dan

teknologi, yang memungkinkan umat muslim menjadi umat yang memiliki

peradaban dan kekuatanyang tinggi. Penguasaan itu tidak lepas dari bagaimana

perkembangan kognitif manusia, bagaimana orang menerima dan mempersepsikan

informasi, bagaimana informasi tersebut diolah, bagaimana cara belajar yang

terjadi,dan bagaimana meningkatkan kecerdasan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur”.(An-Nahl : 78 )

Page 19: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Dengan demikian, menurut Islam alat sensorik merupakan anugerah Allah

kepada manusia untuk dipergunakan sesuai dengan fungsinya. Pendengaran dan

penglihatan merupakan alat yang banyak digunakan dalam proses belajar manusia.

Pengembangan kognitif anak usia dini dengan kegiatan montase adalah

kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Karya montase dihasilkan dari

mengkomposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah

jadi lainnya. Misalkan gambar rumah dari majalah yang dipotong hanya diambil

gambar rumahnya saja, kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar

kemudian mencari gambar gambar lain yang dapat dikomposisikan dengan gambar

ruma missal gambar orang, pohon, mobil, pagar, jalan raya, dan lain-lain.

Montase dihasilkan dan dikomposisikan beberapa gambar yang sudah jadi

dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian

dipotong yang hanya diambil gambar rumahnya saja, kemudian ditempelkan pada

permukaan alas gambar, gambar orang juga dari sebuah majalah yang kemudian

dipotong gambar orangnya saja, yang diambil dari sebuah majalah kemudian

dipotong gambar mobilnya saja, kemudian dipasang dikomposisikan dengan

gambar rumah dan orang.

Gambar pohon, gambar jalan, gambar pagar juga dilakukan seperti halnya

rumah, orang dan mobil sehingga menjadi satu kesatuan sebagai gambar yang

menceritakan suasana rumah yang lengkap beserta perangkat dan lingkungannya

menjadi gambar baru. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari suatu karya

montase. Pembuatan montase yang lebih rumit adalah menggunakan material tiga

dimensi dimana unsur-unsurnya terdiri bukan dari gambar tetapi benda-benda yang

memiliki arti walaupun tidak dipadukan dengan benda lain. Montase tiga dimensi

ini memiliki cerita setelah benda-benda tiga dimensi tersebut dipadukan. Misalnya,

pembuatan market, panggung pertunjukan diorama dan lain-lain.

Disinilah pentingnya pengembangan kognitif anak usia dini agar berbagai

potensi yang mereka miliki dapat tersalurkan secara positif. Oleh karena itu

diperlukan adanya program-program permainan dan pembelajaran yang dapat

memelihara dan mengembangkan potensi kognitif anak.

Page 20: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 24 Juni 2019 di

TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro

Jambi khususnya pada usia 5-6 tahun, peneliti menemukan beberapa masalah

diantaranya : Kegiatan pembelajaran yang di lakukan guru belum kreatif guru

hanya melakukan kegiatan pembelajaran mewarnai, mengambar dan menulis belum

ada kegiatan yang bisa merangsang pekembangan aspek kognitif setiap anak. Dan

Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga anak menjadi pasif dan suasana

yang tercipta dalam pembelajaran menjadi membosankan. Jadi guru di TK Permata

Ummi 3 ini belum bisa menggunakan variasi media pembelajaran dikarenakan

kurangnya pengetahuan guru itu miliki.

Hasil pra penelitian menunjukkan bahwa dari 15 anak jumlah keseluruhan di

kelas B terlihat 9 anak masih rendah kognitifnya yang ditandai dengan selama

pembelajaran berlangsung anak hanya mengikuti apa yang guru contohkan, anak

belum menunjukkan tanda-tanda untuk menciptakan sesuatu hal yang berbeda

dengan yang lain seperti saat guru meminta anak untuk menggambar yang anak

gambar adalah apa yang guru gambar di papan tulis bukan ide yang memang

muncul dari anak tersebut. Anak juga dalam setiap pembelajaran hanya menerima

kegiatan apa yang diberikan oleh guru, anak tidak mengeluarkan pendapatnya

untuk mengadakan kegiatan yang sesuai dengan imajinasi anak atau yang diminati

anak. Pada kegiatan pembelajaran berlangsung anak kurang aktif dalam bertanya,

mereka hanya melihat dan jika ditanya hanya beberapa anak yang merespon dan

yang lainnya hanya diam.Faktor yang menyebabkan anak kurang berkembangnya

aspek kognitif diantaranya kurangnya dukungan mental yang positif dari orang tua,

kondisi lingkungan, serta peran orang tua dan guru dalam membantu

mengembangkan kognitif anak. Di samping faktor tersebut mungkin karena

disekolah mereka tidak dapat mengembangkan kognitif karena gurunya kurang

merangsang anak dalam mengembangkan aspek kognitif jadi anak hanya terfokus

kepada saja yang di berikan oleh guru.

Berdasarkan pokok pemikiran di atas penulis tertarik untuk meneliti di dalam

sebuah lembaga pendidikan yaitu TK Permata Ummi 3 yang terletak di Desa

Page 21: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Gerunggung Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, karena pengembangan

kognitif anak disana sangatlah diutamakan dan disini penulis mengangkat skripsi

dengan judul “Pengembangan Aspek Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan

Montase di TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

a. Saat belajar anak hanya mengikuti yang guru contohkan.

b. Anak tidak kreatif dalam memecahkan masalah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang dan Fokus Penelitian di atas maka Rumusan

Masalah Penelitian ini adalah ”bagaimana kegiatan montase dapat meningkatkan

perkembangan kognitif anak di TK Permata Ummi 3 ?”

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan montase

dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak di TK Permata Ummi 3.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a) Bagi Guru

Memberikan wawasan kepada guru tentang kegiatan montase untuk

kegiatan pembelajaran.

b) Bagi Sekolah

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan agar pihak

sekolah memperhatikan fasilitas media pembelajaran sebagai sarana

bermain untuk mengembangkan aspek kognitif anak.

Page 22: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

c) Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini di harapkan memberikan manfaat dan sebagai kajian yang

relevan dalam menulisan karya ilmiah peneliti lainnya, serta sebagai

masukan dalam menerapkan suatu kegiatan pengembangan aspek

kognitif melalui kegiatan montase.

Page 23: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori Kognitif

a. Pengertian Kognitif

Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing,

berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition ialah perolehan, penataan

dan penggunaan pengetahuan (Jahja, 2013:56). Selanjutnya kognitif juga dapat

diartikan dengan kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu

kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan

untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya, serta keterampilan

menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana (Pudjiati &

Masykouri, 2011:6). Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Istilah Maslihah

(2005) bahwa kognitif sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

mengerti sesuatu. Artinya mengerti menunjukkan kemampuan untuk

menangkap sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai

gambaran

yang jelas terhadap hal tersebut. Perkembangan kognitif sendiri mengacu

kepada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu

(Maslihah, 2005). Sementara itu di dalam kamus besar bahasa Indonesia,

kognitif diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan atau

melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang empiris

(Alwi, dkk, 2002: 579). Lebih lanjut proses kognisi adalah sebuah proses

mental yang mengacu kepada proses mengetahui (knowing) sesuatu (Berk,

2005). Kemudian Yusuf (2005:10) mengemukakan bahwa kemampuan kognitif

ialah kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta melakukan

penalaran dan pemecahan masalah, berkembangnya kemampuan kognitif ini

akan mempermudah anak menguasai pengetahuan umum yang lebih luas,

Page 24: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

sehingga ia dapat berfungsi secara wajar dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari.

Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi popular sebagai

salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi setiap

perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan,

pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.

Selanjutnya, kognitif sering kali diartikan sebagai kecerdasan, daya nalar atau

berpikir. Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan

mengamati sehingga muncul tingkah laku yang mengakibatkan orang

memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan

pengetahuan (Patmodewo, 2003:27).

Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan

atau daya untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya

serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati

dari dunia sekitar. Kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas daya

nalar, kreatifitas atau daya cipta, kemampuan berbahasa serta daya ingat.

Gabungan antara kematangan anak dengan pengaruh lingkungan disebut

kognisi.Dalam kognisi anak dapat menyelesaikan masalah lingkungan sendiri.

Sujiono (dalam Khadijah, 2013) mengungkapkan bahwa anak usia dini

adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia dini merupakan

usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian

anak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Plato seorang ahli filsafat dalam

Jamaris bahwa waktu yang paling tepat mendidik anak adalah sebelum usia 6

tahun. Hal ini diperkuat dengan pendapat yang dikemukakan oleh Cekoslavia

yang bernama Jhon Amus Comenius dalam Jamaris bahwa pendidikan telah

dimulai sejak anak berada dalam pangkuan ibunya (Jamaris, 2005: 1). Lebih

rinci Montessori (1999:10-11). mengungkapkan bahwa masa ini merupakan

periode sensitif (sensitive periods), selama masa inilah anak secara khusus

mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini anak

siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai

Page 25: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

lingkungannya. Selanjutnya Montessori mengungkapkan bahwa usia keemasan

merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi

dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungan, baik disengaja maupun tidak

disengaja. Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan

psikis sehingga anak siap merespondan mewujudkan semua tugas-tugas

perkembangan yang diterapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa perkembangan kognitif anak usia

dini adalah kemampuan cara berpikir anak usia dini dalam memahami

lingkungan sekitar sehingga pengetahuan anak bertambah. Artinya dengan

kemampuan berfikir ini anak dapat mengeksplorasikan dirinya sendiri, orang

lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada di sekitarnya

sehingga mereka dapat memperoleh berbagai pengetahuan tersebut.

b. Teori Kognitif

Berikut merupakan teori-teori yang melandasi kognitif :

a) Teori Uni Factor

Pada tahun 1911, Wilhelm Stern memperkenalkan suatu teori tentang

intelegensi yang disebut dengan “uni factor theory”. Teori ini dikenal

sebagai teori kapasitas umum. Menurut teori ini, intelegensi merupakan

kapasitas atau kemampuan umum. Sehingga reaksi atau tindakan

seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau

memecahkan sesuatu masalah adalah bersifat umum. Kapasitas umum itu

timbul akibat pertumbuhan fisiologis ataupun akibat belajar. Kapasitas

umum (general kapasity) dikemukakan dengan kode “G”.

b) Teori two factor

Pada tahun 1904 yaitu sebelum Stern, seorang ahli matematika bernama

Charles Spearmen, mengajukan sebuah teori tentang intelegensi. Teori

Spearmen itu terkenal dengan sebutan “two kinds of factos theory”.

Spearmen mengembangkan teori intelegensi berdasarkan suatu factor

mental umum yang diberi kode “g”mewakili kekuatan mental umum

yang berfungsi dalam setiap tingkah laku mental individu, sedangkan

Page 26: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

faktor-faktor “s” menentukan tindakan-tindakan mental untuk mengatasi

permasalahan. Orang yang intelegnsi mempunyai faktor “g” luas, ia

dapat mempelajari bermacam-macam pelajaran seperti: matematika,

bahasa, sains, sejarah dan sebagainya, dengan menggunakan berbagai

symbol abstrak. Dan faktor “s” didasarkan pada gagasan, bahwa fungsi

otak tergantung kepada ada atau tidaknya struktur atau koneksi yang

tepat bagi situasi atau masalah tertentu yang khusus daripada otak,

bukan karena struktur khusus otak.Faktor “s” lebih tergantung kepada

organisasi neurologis yang berhubungan dengan kemampuan khusus.

c) Teori Multi Factors

Teori intelegensi multi factor dikembangkan oleh E.L. Thorndike, teori

ini tidak berhubungan dengan konsep general ability. Menurut teori ini,

intelegensi terdiri dari bentuk hubungan-hubungan neural antara

stimulus dan respons. Ketika seorang dapat menyebutkan sebuah kata,

menghafal sajak, menjumlahkan bilangan atau melakukan pekerjaan, itu

berarti bahwa ia dapat melakukan itu karena terbentuknya koneksi-

koneksi di dalam system syaraf akibat belajar atau latihan. Jadi

intelegensi menurut teori ini adalahjumlah koneksi aktual dan potensial

di dalam sistem syaraf.

d) Teori Primary Mental Abilities

L.L. Thurstone telah berusaha menjelaskan tentang organisasi

intelegensi yang abstrak, dengan menggunakan tes-tes mental serta

teknikteknik statistik khusus membagi intelegensi menjadi tujuh

kemampuan primer, yaitu: 1) kemampuan numerical/matematika, 2)

kemampuan verbal atau berbahasa, 3) kemampuan abstrak berupa

visualisasi atau berfikir, 4) kemampuan menghubungkan kata-kata, 5)

kemampuan membuat keputusan, baik induktif maupun deduktif, 6)

kemampuan mengenal atau mengamati dan 7) kemampuan mengingat.

c. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Page 27: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Menurut teori kognitif Piaget, tahap perkembangan kognitif dibagi

menjadi empat tahap 1) tahap sensorimotor (0-2 tahun), 2) tahap

praoperasional (2-7 tahun), 3) tahap operasional (7-11 tahun), 4) tahap

operasional konkret (12 tahun -dewasa). Perkembangan kognitif anak usia dini

terletak pada tahap pra operasional. Piaget mengatakan ciri pokok tahap ini

adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya

konsep-konsep intuiti. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu praoprasional dan

intuitif.

Praoperasional ( usia 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa

dan mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana. Maka

sering terjadi kesalahan dalam memahami objek. Karakteristik tahap ini

adalah :

1. Self counter nya sangat menonjol.

2. Dapat mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan

mencolok.

3. Mampu mngumpulkan barang- barang menurut kriteria yang benar.

4. Dapat menyusun benda-benda secara berderet, tapi tidak dapat

menjelaskan perbedaan antara deretan.

Tahap intuitif (usia 4-7 tahun) anak telah dapat memperoleh pengetahuan

berdasarkan pada kesan yang agak abstrak. Dalam menarik kesimpulan sering

tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini anak telah

dapat mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang

memiliki pengalaman yang luas. Karaktristik tahap ini adalah :

1. Anak dapat membentuk kelas-kelas atau kategori objek, tetapi kurang

disadarinya.

2. Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang

lebih kompleks.

3. Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide

Page 28: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

4. Anak mampu memperoleh prinsip-prinsip secara benar. Dia mengerti

terhadap sejumlah objek yang teratur dan cara mengelompokkannya.

Anak memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun

objek itu dikelompokkan dengan cara yang berbeda.

Tabel 2.1

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif anak usia dini

usia 5-6 tahun

No. Pencapaian

Perkembangan

Indikator

1. Belajar Memecahkan

Masalah

1. Menunjukkan aktivitas yang

bersifat eksploratif dan menyelidik

2. Memecahkan masalah sederhana

dalam kehidupan sehari-hari

dengan cara yang fleksibel dan

diterima sosial

3. Menerapkan pengetahuan atau

pengalaman dalam konteks yang

baru

4. Menunjukkan sikap kreatif

dalam menyelesaikan masalah (ide,

gagasan di luar kebiasaan)

2 Berfikir logis 1. Mengenal perbedaan

berdasarkan ukuran : “lebih dari”;

“kurang dari”; dan “paling/ter”

2.Menunjukkan inisiatif dalam

memilih tema

permainan (seperti: ”ayo kita

bermain

Page 29: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

pura-pura seperti burung”)

3. Menyusun perencanaan

kegiatan yang akan

dilakukan

4. Mengenal sebab-akibat tentang

lingkungannya (angin bertiup

menyebabkan

daun bergerak, air dapat

menyebabkan

sesuatu menjadi basah)

5.Mengklasifikasikan benda

berdasarkan

warna, bentuk, dan ukuran (3

variasi)

6.Mengklasifikasikan benda yang

lebih

banyak ke dalam kelompok yang

sama atau kelompok yang sejenis,

atau kelompok berpasangan yang

lebih dari 2 variasi

7. Mengenal pola ABCD-ABCD

8. Mengurutkan benda berdasarkan

ukuran dari paling kecil ke paling

besar atau sebaliknya

Page 30: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. berfikir simbolik 1.Menyebutkan lambang bilangan

1-10

2.Menggunakan lambang bilangan

untuk menghitung

3. Mencocokkan bilangan dengan

lambang bilangan

4. Mengenal berbagai macam

lambang huruf

vokal dan konsonan

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Mengenai faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif individu

ini terjadi perbedaan pendapat diantara para penganut psikologi

(Khadijah:2016). Kelompok psikometrika radikal berpendapat bahwa

perkembangan intelektual/ kognitif itu sekitar 90% ditentukan oleh faktor

heriditas dan pengaruh lingkungan, termasuk di dalamnya pendidikan, hanya

memberikan konstribusi sekitar 10% saja. Kelompok ini memberikan bukti

bahwa individu yang memiliki heriditas intelektual unggul, maka akan sangat

mudah pengembangannya meskipun hanya dengan intervensi lingkungan

secara tidak maksimal, sedangkan individu yang memiliki heriditas

intelegtual rendah maka intervensi lingkungan seringkali mengalami kesulitan

meskipun sudah dilakukan secara maksimal. Sebaliknya, kelompok penganut

pedagogis radikal amat yakin bahwa intervensi lingkungan, termasuk

pendidikan, justru memiliki andil sekitar 80-85%, sedangkan heriditas hanya

memberikan konstribusi 15-20% terhadap perkembangan intelektual individu.

Syaratnya adalah memberikan kesempatan rantang waktu yang cukup bagi

individu untuk mengembangkan intelektualnya secara maksimal. Dengan

tanpa mempertentangkan kedua kelompok radikal itu, maka perkembangan

intelektual sebenarnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu hereditas dan

Page 31: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

lingkungan. Pengaruh kedua faktor itu pada kenyataannya tidak secara

terpisah sendiri-sendiri melainkan seringkali dari interaksi keduanya.

Pengaruh faktor heriditas dan lingkungan terhadap perkembangan intelektual

itu dapat dijelaskan berikut ini:

a) Faktor hereditas

Faktor heriditas yaitu semenjak dalam kandungan anak telah

memilikisifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya (Asrori,

2003:42). Hal ini disebabkan karena masing-masing dari kita memulai

kehidupan sebagai suatu sel tunggal yang beratnya kira-kira seperdua

puluh juta ons. Potongan benda yang sangat kecil ini menyimpan kode

genetik kita, informasi tentang akan menjadi siapa kita. Instruksi ini

mengatur pertumbuhan dari sel tunggal itu menjadi seorang yang

terdiri dari seltunggal itu menjadi seseorang yang terdiri dari

bertrilyun-trilyun sel,yang masing-masing berisi satu tiruan (replica)

kode genetik asli yang sempurna. Inti setiap sel manusia berisi 46

kromosom (choromosomes) yang merupakan struktur seperti benang

yang terdiri dari 23 pasang, satu anggota dari setiap pasang berasal dari

masing-masing orang tua. Kromosom berisi zat genetik

deoxyribonucleic acid yang luar biasa, atau DNA. DNA ialah suatu

molekul kompleks yang berisi informasi genetik. Bentuk heliks ganda

(double helix) DNA kelihatan seperti tangga rumah spiral (spiral

staircase). Gen (genes), unit informasi genetik adalah segmen pendek

dari tangga rumah DNA. Gen bertindak sebagai cetak biru bagi sel

untuk memproduksi gen itu sendiri dan menghasilkan proteinyang

mempertahankan kehidupan. Gamet (gametes) ialah sel reproduksi

wanita, yang diproduksi di dalam testis laki-laki dan ovarium

perempuan. Meiosis ialah proses pembagian sel dalam mana setiap

pasang kromosom di dalam sel berpisah, dengan satu anggota dari

setiap asang masuk kedalam setiap gamet manusia memiliki 23

kromosom yang tidak memiliki pasangan. Reproduksi (reproduction)

Page 32: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

berlangsung ketika gamet perempuan (ovum) dibuahi oleh gamet laki-

laki (sperma). Zigot ialah (Zygote) ialah satu sel tunggal yang dibentuk

melalui pembuahan. Di dalam zigot dua perangkat kromosom yang

tidak memiliki pasangan bergabung untuk membentuk seperangkat

kromosom yang memiliki pasangan. Satu anggota dari setiap pasang

berasal dari ibu dan anggota lain berasal dari ayah. Dengan cara ini

setiap orang tua menyumbangkan 50% keturunan (Santrock,

20012:84).

b) Faktor Lingkungan

Selain faktor hereditas, maka taraf kognitif seseorang juga dipengaruhi

oleh faktor lingkungan. Tingkat kognitif atau intelegensi seseorang

sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang

diperolehnya dari lingkungan. Banyak studi maupun penelitian yang

mendukung bahwa faktor lingkungan mempengaruhi tingkat kognitif

atau intelegensi seseorang. Sebagai contoh dalam penelitian

Kamin,1978, anak-anak angkat yang hidup dalam lingkungan yang

baik mengalami peningkatan IQ sampai 5 poin, sedangkan anak-anak

angkat yang hidup dalam lingkungan kurang baik tidak mengalami

peningkatan taraf intelegensi. Sangat penting peranannya dalam

mempengaruhi perkembangan intelek anak, yaitu keluarga dan

sekolah.

1. Keluarga

Majelis umum PBB bahwa keluarga ialah sebagai wahana untuk

mendidik, mengasuh dan mensosialisasikan anak,

mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat

menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik serta

memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna

tercapainya keluarga sejahtera (Megawangi, 2007:60).

Sebagaimana yang dikemukakan oleh William Bennet dalam

Megawangi bahwa kesejahteraan fisik, psikis, dan pendidikan

Page 33: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

anak -anak kita sangat tergantung pada sejahtera tidaknya

keluarga, keluarga adalah tempat yang paling awal dan efektif

(menjalankan fungsi) Departemen Kesehatan, pendidikan dan

kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan

kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi terbaik, dan

kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi

lembaga-lembaga lain untuk memperbaiki kegagalan-

kegagalannya. Jadi, segala perilaku orang tua dan pola asuh yang

diterapkan di dalam keluarga pasti berpengaruh dalam

pembentukan intelektual seorang anak. Perilaku ini menyangkut

bagaimana kasih sayang, sentuhan, kelekatan emosi orang tua

terutama ibu, serta penanaman nilai-nilai dapat mempengaruhi

kepribadian anak. Kedua orang tua harus terlibat karena

keterlibatan ayah dalam pengasuhan dimasa kecil sampai usia

remaja juga menentukan pembentukan intelektual anak. Keluarga

yang harmonis dimana ayah dan ibu saling berinteraksi dengan

kasih saying dan selalu ada kebersamaan keluarga, akan

memberikan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan

kognitif/intelektual anak. Kemudian Maciver dalam Yusuf

menyebutkan lima ciri khas keluarga yang umum terdapat dimana-

mana yaitu a) hubungan berpasangan kedua jenis, b) perkawinan

atau bentuk ikatan lain yang mengkokohkan hubungan tersebut, c)

pengakuan akan keturunan, d)kehidupan ekonomis yang

diselenggarakan dan dinikmati bersama, dan e) kehidupan

berumah tangga (Yusuf, 2012:36).

2. Sekolah

Sebagaimana lingkungan keluarga, maka lingkungan sekolah juga

memainkan peranan penting setelah keluarga bagi perkembangan

Page 34: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

kognitif anak.Sebab, sekolah adalah lembaga formal yang diberi

tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak

termasuk perkembangan berfikir anak. Dalam hal ini guru

hendaknya menyadari benar-benar bahwa perkembangan

intelektual anak terletak ditangannya, beberapa cara antara lain: 1)

menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta

didik, dengan hubungan yang akrab tersebut, secara psikologis

peserta didik akan merasa aman, sehingga segala masalah yang

dialami secara bebas dapat dikonsultasikan dengan guru mereka,

2) memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk berdialog

dengan orang-orang yang ahli dan berpengalaman dalam berbagai

bidang ilmu pengetahuan, sangat menunjang pekembangan

intelektual para peserta didik, 3) menjaga dan meningkatkan

pertumbuhan fisik anak, baik melalui kegiatan olah raga maupun

menyediakan gizi yang cukup sangat penting bagi perkembangan

berfikir peserta didik. Sebab jika peserta didik terganggu secara

fisik perkembangan intelektualnya akan terganggu juga.

B. Deskripsi Teori Montase

a. Pengertian Bermain

Bermain memiliki beberapa arti yang sangat penting bagi tumbuh

kembang seorang anak, terlebih saat mereka bereksplorasi dengan

pengetahuanya. Adapun menurut Mayetsy dalam Yuliani Nuraini

(2013:144) Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari

karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan.

Kemudian juga ada menurut Piaget dalam Yuliani Nuraini (2013:144)

mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan

berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri

seseorang. Adapun pengertian bermain Menurut Ellis dalam Mayke S.

Tedjasaputra (2003:13) bermain adalah tindakan mencari rangsang

Page 35: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

(stimulus) yang dapat meningkatkan arousal secara optimal. Bermain

menambah stimulasi dengan menggunakan objek dan tindakan baru serta

tidak biasa. Kemudian Menurut Papalia (1995) dalam Igrea Siswanto & Sri

lestari (2012:46) :

Dunia anak –anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak-anak

menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya,

mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan

yang ia tinggali. Dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan

bermain anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian

baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta

memuaskan apa yang menjadi kebutuhanya (need). Lewat bermain fisik

anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi

dengan orang lain akan berkembang.

Pengertian bermain menurut para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa

bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang

dan membahagiakan bagi si anak. Bagaimanapun kegiatanya asalkan itu

menyenangkan itu bisa dikatakan sebagai bermain. Dengan bermain

anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra tubuhnya,

mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan

yang ia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dan

dengan bermain anak akan menemukan hal-hal baru dalam

kehidupannya.

b. Permainan Montase

Permainan montase dapat mengembangkan kognitif anak seperti

mewarnai dan mencocokkan hewan dengan tempat tinggalnya. Kegiatan ini

juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan mencocokkan bentuk.

Adapun menurut Barmin & Eko Wijiono (2008:97) montase adalah cara

menggambar dengan menempel. Bahannya berupa gambar bekas, gambar-

gambar yang dipilih digunting rapi,beberapa gambar lalu disusun dan

dipadukan letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan

ditempel.Buatlah gambar dengan teknik montase carilah gambar-gambar

bekas yang bagus guntinglah gambar-gambar tersebut susunlah

Page 36: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

trangkaian gambar tandailah dengan pensil, lemlah setiap gambar dan

rekatkan.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa permainan montase

adalah menggabungkan atau mengeposisikan beberapa gambar yang

sudah jadi untuk digunting dan ditempelkan ditempat yang baru dan

dipadu-padankan dengan bentuk dari gambar yang lainya. Kegiatan ini akan

sangat mengembangkan perkembangan kognitif, khususnya dalam

kegiatan mempasangkan benda. Kegiatan ini juga mampu

mengembangkan kognitif anak dalam megklasifikasikan bentuk.

c. Manfaat Permainan Montase

Fungsi permainan montase adalah untuk meningkatkan aspek kognitif

anak, dimana anak bisa mencocokkan gambar yang ada dan

mengkolaborasikan gambar- gambar yang ada. Fungsi lain dari montase

antara lain adalah:

1) Fungsi praktis: yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya

tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.

2) Fungsi edukatif, yaitu dapat membantu mengembangkan daya

pikir,daya serap emosi, estetika, dan kreatifitas.

3) Fungsi ekspresi yaitu: dengan mengguanakan berbagai bahan

dantekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.

4) Fungsi pshikologis, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang

menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi

beban pshikologis.

5) Fungsi sosial, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan

banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan

lapangan pekerjaan dengan modal kreativitas.

Dari uraian diatas permaianan montase sangat memiliki manfaat

yang banyak, mulai dari segi edukatif, sosial, psikologi sampai ekspresi.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini permainan ini sangat mempengaruhi

perkembangan kognitif anak khususnya dalam keterampilan untuk

Page 37: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

PERKEMBANGAN

ASPEK KOGNITIF

ANAK

METODE KEGIATAN

MONTASE

menyelesaikan masalah yaitu menjadikan potongan gambar menjadi satu

kesatuan gambar seperti yang sesungguhnya.

d. Langkah-Langkah dalam Bermain Montase

Permainan montase dapat dilakukan untuk mengembangkan

kemampuan kognitif anak, adapun langkah-langkah dalam permainan

montase antara lain sebagai berikut:

1) Sediakan alat dan bahan :

- Majalah, koran, gambar-gambar bekas

- Gunting

- Lem

- Pewarna / krayon

2) Potonglah gambar-gambar dari majalah yang akan dijadikan

montase, misalkan badan dan kepala berbeda.

3) Guntinglah gambar tersebut yang dirasakan sudah cocok.

4) Warnailah kertas atau dasar sesuai dengan tema gambar

5) Tempel gambar pada kertas HVS yang sudah disiapkan, dengan

menggunakan lem.

6) Boleh diberi warna apabila gambar tidak berwarna.

7) Lihat hasil montase yang dibuat.

C. Kerangka Berfikir

Belajar dengan kegiatan montase yaitu kegiatan bermain yang memanfaatkan

bahan yang mudah dibuat dan digunakan kemudian yang dapat di bentuk sesuai

imajinasi anak tersebut. dengan terlibat langsung dalam proses menciptakan media

yang akan digunakan dalam bermain, anak akan menggunakan jari-jemari

tangannya dan mengaplikasikan gambar-gambar untuk melakukan kegiatan

tersebut. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan aspek kognitif

anak.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar berikut:

Page 38: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Gambar 2.1Kerangka Fikiran

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian dengan judul Pengaruh Kegiatan Montase Terhadap

Kemampuan Kognitif Memasangkan Benda Pada Anak penelitian oleh

Evi Dwi Lestari dan Nurul Khotimah. Penelitian ini menyatakan Tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji ada atau tidaknya pengaruh

kegiatan montase terhadap kemampuan kognitif memasangkan benda anak

kelompok B. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok

B di TK Aisyiyah Bustanul Atfha l3 Surabaya yang berjumlah 40 anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uhitung <Utabel (91<127), dengan

demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa kegiatan montase berpengaruh terhadap

kemampuan kognitif anak.

2. Penelitian dengan judul Penerapan Permainan Montase Terhadap

Peningkatan Keterampilan Meniru Bentuk Pada Anak Usia Dini Di TK

Harapan Ibu Bandar Lampung oleh Mia Berti Shafa. Hasil penelitian ini

bahwa ada pengaruh nyata dari aktivitas permainan montase terhadap

keterampilan meniru bentuk pada anak usia dini kelompok B.

3. Penelitian dengan judul Pengaruh Kegiatan Menggunting Pola Terhadap

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Di TK Islam

Qoshrul Ubudiyah Penelitian oleh Anggara Debi dan Elisabeth Christiana.

Penelitian ini menyatakan bahwa anak kelompok B di TK QU dilatar

belakangi oleh rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam hal

menggunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

pengaruh kegiatan menggunting pola terhadap kemampuan motorik halus

anak. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara kegiatan menggunting pola terhadap kemampuan motorik

halus anak.

Page 39: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)

dengan menggunakan penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Taggart

terbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Model Kemmis dan

Taggart menggabungkan komponen acting dan observing dalam satu kesatuan

karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu

yang sama. Dalam perencanaannya Kemmis menggunakan system spiral refleksi diri

yang setiap siklus meliputi tiga komponen yaitu rencana (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Peneliti memilih model ini karena komponen pada tindakan dan observasi harus

dilakukan bersamaan agar peneliti tidak kehilangan momentum saat harus melihat

sejauh mana tingkat perkembangan anak.

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart

Menurut Sugiyono (2015:110) dalam desain penelitian ini terdapat pretest

sebelum diberi perlakuan dan akan dibandingkan dengan keadaan setelah perlakuan

(posttest).

Page 40: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung.

Pemilihan tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan atas pemikiran

bahwa fokus permasalahan penelitian yang akan menjadi objek ini relevan

dengan pokok permasalahan penelitian ini. Alasan praktis pemilihan lokasi

tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : 1) keterjangkauan

lokasi penelitian oleh peneliti; baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. 2)

situasi sosial; sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi

tersebut peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak

sekolah hingga mendapatkan izin secara informal.

b) Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan sejak bulan

Desember hingga Maret 2020.

2. Subjek Penelitian

Adapun subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa TK

Permata Ummi 3, dikelas B dengan jumlah 15 anak. Hal ini dikarenakan

anak-anak dikelas B memiliki perkembangan kognitif yang masih perlu

distimulasi lagi. Subjek penelitian ini dapat digambarkan pada tabel berikut:

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Anak

1 B Laki-laki 5

Perempuan 10

Jumlah 15

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik sampling

jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang

Page 41: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

dari 30 orang (Sugiyono, 2015:124). Sampel pada penelitian ini adalah anak TK B

sebagai penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang.

C. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK pada penelitian ini akan diterapkan dua siklus, dengan siklus

pertama montase dengan 5-7 potongan gambar berwarna dan siklus kedua montase

dengan 8-10 potongan gambar berwarna dan menyelesaikan masalah pada siklus I.

a. Siklus I

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang terdiri dari empat kegiatan yaitu:

1) Perencanaan

a) Membuat perencanaan pembelajaran

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan

c) Mencontohkan karya gambar hasil kegiatan montase gambar

d) Membuat lembar observasi siswa

e) Mendesain alat evaluasi

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

b) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan dalam

perencanaan pembelajaran

c) Mengenalkan alat dan bahan yang akan digunakan

d) Melakukan evaluasi

e) Menganalisis hasil evaluasi

f) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan perbaikan pada

siklus berikutnya

3) Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneiti dalam melakukan

pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhadap pembelajaran

menggunakan lembar observasi aktifivitas siswa dan lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan untuk

menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Page 42: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun hasil belajar,

akan dianalisis dengan mengguakan perhitungan data penilaian pada masing-

masing siklus. Analisis ini merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan

apakah tindakan yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki

pada siklus berikutnya.

b. Siklus II

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus II yang terdiri dari empat kegiatan

yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan) pengamatan dan refleksi, yaitu

pengembangan aspek kognitif yang dilakukan dengan montase menggunakan 8-

10 keping gambar.

1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu:

a) Membuat rencana pembelajaran

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan atau bahan ajar yang

akan disampaikan dan diajarkan

c) Membuat lembar observasi siswa

d) Melaksanakan evaluasi yang telah dilakukan

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

b) Membuat ice breaking untuk menambah semangat anak

c) Memberikan motivasi dan semangat siswa untuk belajar

d) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan dalam

perencanaan pembelajaran

e) Demonstrasi hasil karya dengan montase

f) Melakukan evaluasi

g) Menganalisis hasil evaluasi

h) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan perbaikan pada

siklus berikutnya

3) Pengamatan

Page 43: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam melakukan

pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhadap pembelajaran

menggunakan lembar observasi aktifivitas siswa dan lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan untuk

menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas anak maupun hasil belajar,

akan dianalisis dengan mengguakan perhitungan data penilaian pada masing-

masing siklus. Analisis ini merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan

apakah tindakan yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki

pada siklus berikutnya.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Dalam penelitian ini berkolaborasi dengan guru kelas TK B. Penelitian ini

dikatakan berhasil apabila minimal 71% dari jumlah keseluruhan anak yaitu 15

orang anak, 10 dari 15 anak mencapai Tingkat Capaian Perkembangan (TCP)

minimal yang ditentukan bersama kolaborator yaitu 65% (jurnal Yusria:2006)

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan bantuan

guru kelas dijadikan landasan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pengembangan kognitif melalui kegiatan montase. Adapun teknik pengumpulan

data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

a. Observasi

Arikunto (1998: 28) observasi adalah suatu teknik yang digunakan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis.

Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti.

Observasi dilakukan pada kelas yang dijadikan objek untuk penelitian, agar

mendapat gambaran secara langsung. Pada penelitian ini observasi

Page 44: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

difokuskan pada kegiatan atau aktifitas anak, serta segala sesuatu yang

terjadi.

Variabel Sub-variabel Indikator

Kognitif Belajar Memecahkan

Masalah

Anak mampu membuat

karya seperti bentuk

sesungguhnya.

Anak dapat menunjukkan

sikap kreatif dalam

menyelesaikan masalah

Pengalaman Anak dapat menunjukkan

aktivitas bersifat

eksploratif

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Kognitif Anak

b. Wawancara

Dalam Sugiono (2015:194) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan untuk

mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah responden

sedikit/kecil. Dalam penelitian ini guru kelas B dijadikan sebagai responden

utama dalam wawancara.

No. Pertanyaan Wawancara Sebelum Penelitian

1. Ada berapa tenaga pendidik di TK Permata Ummi 3 ?

2. Apa model pembelajaran yang digunakan di TK Permata

Ummi 3 (sudut, area, sentra, kelompok) ?

Page 45: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. Mengapa memilih model pembelajaran tersebut?

4. Apakah guru di sekolah mengetahui tentang kegiatan montase?

5. Apakah guru di sekolah pernah mendapatkan pelatihan

kegiatan montase?

6. Apakah kegiatan montase diterapkan dalam pembelajaran?

Tabel 3.3 pertanyaan wawancara sebelum penelitian

No. Pertanyaan Wawancara Sesudah Penelitian

1. Setelah melakukan pembelajaran montase, bagaimana

perkembangan kognitif anak di kelas B ?

2. Setelah melakukan pembelajaran montase, menurut ibu

bagaimana montase dapat meningkatan perkembangan aspek

kognitif anak?

3. Apakah ibu tertarik untuk melakukan kegiatan montase di

setiap tema pembelajaran?

Tabel 3.4 pertanyaan wawancara sesudah penelitian

c. Dokumentasi

Dalam Sugiyono (2015:529) dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, maupun monumental dari

sesorang. Hasil penelitian akan lebih kredibel apabila didukung oleh foto-foto

yang ada. Dalam penelitian teknik ini digunakan untuk mendapatkan data

mengenai kegiatan yang terjadi selama tinakan diberikan. Teknik ini lebih

menjelaskan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat pernyataan tentang semua

peristiwa yang dialami, yaitu yang dilihat dan didengar.

Page 46: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti (Sugiono, 2015:92). Pada penelitian ini instrument yang digunakan

adalah: lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi.

1) Defenisi Konseptual

a) Kognitif

Perkembangan kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara

berpikir anak usia dini dalam memahami lingkungan sekitar sehingga

pengetahuan anak bertambah.

b) Montase

Montase adalah menggabungkan atau mengeposisikan

beberapa gambar yang sudah jadi untuk digunting dan

ditempelkan ditempat yang baru dan dipadu-padankan dengan

bentuk dari gambar yang lainya.

2) Defenisi Operasional

a) Kognitif

Dalam pengembangan kognitif melalui kegiatan montase

penilaian dilakukan dari aktivitas anak pada saat melakukan kegiatan

montase.

b) Montase

Penilaian yang diberikan kepada anak berkaitan dengan

pengembangan kognitif sesuai dengan tingkatan PERMENDIKBUD

NO 137 tahun 2014 mengenai capaian kegiatan perkembangan anak

5-6 tahun yaitu 1) anak mampu membuat karya seperti bentuk yang

sesungguhnya, 2) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif

dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air ditumpahkan), 3)

Menunjukkan sikap kreatif dalam Menyelesaikan masalah

(ide,gagasan di luar kebiasaan)

F. Teknik Analisa Data

Page 47: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

1. Reduksi Data

Dalam Sugiyono (2015:338) Reduksi data berarti merangkum, memilah

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema

dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk teks naratif,

yaitu berupa catatan-catatan lapangan terkumpul yang kemudian penulis

sederhanakan sesuai dengan sub fokus pembahasan.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi yang

tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan mudah dipahami. Kegiatan

verifikasi ini digunakan untuk membuat kesimpulan menjadi kredibel, artinya

terpercaya serta dapat teruji dengan bukti catatan lapangan, demikian

kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan valid dalam prosesnya.

a) Penilaian Rata-Rata Anak

Untuk menghitung keberhasilan tindakan menggunakan rumus menurut

Suyono (2014:16) di bawah ini:

P =

x 100%

Keterangan:

P = Hasil presentase

F = Jumlah keseluruhan skor siswa

n = Jumlah seluruh siswa

100 = Bilangan tetap

b) Penilaian Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai ketuntasan hasil belajar anak dapat dihitung dengan menggunakan

rumus (Almiati dkk, 2008 : 208)

Page 48: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Keterangan :

X = Hasil Presentase

f = Jumlah nilai yang diperoleh anak

N = Jumlah Deskripsi Nilai

100 = Bilangan Tetap

Untuk melihat hasil keberhasilan perkembangan aspek kognitif anak dapat

dilihat dari konvensi menurut Suyono dkk (2014:17)

Skor Interval Nilai Makna

1 0-25% Belum Berkembang (BB)

2 26-50% Mulai Berkembang (MB)

3 51-75% Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

4 76-100% Berkembang Sangat Baik (BSB)

G. Jadwal Penelitian

NO

Kegiatan

Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

t

Apr Mei Jun

1 Pengajuan dan

Pengesahan

Judul

V

2 Penyusunan

Proposal

V V v v

3 Seminar

Proposal

V

X =

x 100%

Page 49: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

4 Perbaikan

Hasil Seminar

Proposal

v v

5 Pengurusan

dan Penerbitan

Izin Penelitian

v

6 Pengumpulan

data

dilapangan

v

v

v

7 Analisis data

dan

penyusunan

laporan

penelitian

v

v

V

8 Seminar hasil

ujian skripsi

V

9 Perbaikan

hasil ujian

skripsi

V

10 Pengesahan

hasil ujian

skripsi

v

11 Pengandaan

dan

penyerahan

laporan

v

Page 50: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Penemuan

1. Historis dan Geografis

a. Historis

TK Permata Ummi 3 di Desa Gerunggung, Kecamatan Sekernan, Kabupaten

Muaro Jambi merupakan lembaga PAUD formal swasta yang berada di Kabupaten

Muaro Jambi dan terletak di Lorong Kebun Ubi di RT.02 Desa Gerunggung.

Berdiri sejak Tahun 2010. Awalnya sekolah ini berbentuk bangunan kayu, kini

sekolah ini telah berbentuk bangunan permanen karna mendapat bantuan dari

pemerintahan desa demi kecerdasan dan kebutuan pendidikan warga.

b. Geografis

Secara geografis terletak di Desa Gerunggung Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi di Lorong Kebun Ubi RT. 02. Letak gedung sekolah

berada di pinggir jalan sehingga memudahkan siswa maupun guru mudah untuk

mencapai lokasi tersebut.

Adapun letak geografi lokasi TK Permata Ummi 3 adalah sebagai berikut:

Sebelah barat: berbatasan dengan tanah penduduk

Sebelah Timur: berbatas dengan rumah penduduk

Sebelah Utara: berbatas dengan tanah penduduk

Sebelah selatan berbatas dengan rumah penduduk

Berdasarkan letakorbitnya keberadaan TK Permata Ummi 3 tidak terletak di

jalan lintas, dimana jarakmenuju pusat kota kabupaten Muara jambi 10 KM dan

jarak menujupusat provinsi ±35 KM. sedangkan berdasarkan letaknya TK tersebut

merupakan daerah dataran tinggi dan daerah agraris hal ini terlihat dari sebagian

besar mata pencarian masyarakat petani, pedagang dan sebagai buruh kerja.

Page 51: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Identitas Sekolah

NO IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama sekolah Taman Kanak-kanak

Permata Ummi 3

2. NPSN 69916857

3. Alamat JLN. LINTAS TIMUR

4. Desa Gerunggung

5. Kecamatan Kec. Sekernan

6. Kabupaten/Kota Kab. Muaro Jambi

7. Provinsi Jambi

Kode Pos 36381

8. Telepon/HP 085346586514

9. Status Akreditas C

10. Asal tanah Hibah

11. Cabang / KCP Unit Sengeti

12. Luas tanah 400 m2

13. Status kepemilikan Pemerintah Desa

14. Status sekolah Swasta

15. Sertifikasi ISO Belum bersertifikat

16. Tgl SK Akreditas Desember 2019

Page 52: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Tabel 4.1 Identitas Sekolah

Gambar 4.1 Foto Gedung Sekolah

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Visi TK Permata Ummi 3 yautu : Rajin, Kreatif, Bermoral

b. Misi

c. Misi TK Permata Ummi 3 yaitu : Membangun bangsa dari titik awal

d. Tujuan sekolah

1) Meningkatkan kualitas/ professional guru sesuai dengan tuntunan

program pembelajaran yang bermutu

2) Meningkatkan mutu pendidikan dan terwujudnya profesi anak didik

sesuai dengan tujuan pendidikan pra sekolah

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan untuk membentuk anak

kreatuf, bersifat dan berprilaku terpuji dan berbudi pekerti luhur serta

jiwanya nasionalisme

4) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan program,

guru mendukung kelancaran kegiatan belajar-mengaja

5) Menjalin kerjasama dengan seluruh pendukung sekolah untuk

mengembangkan program sekolah.

4. Sarana dan Prasarana

Page 53: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Dalam usaha meningkatkan proses pembelajaran dan tercapainya tujuan

pendidikan yang telah di terapkan, maka harus tersedia factor-faktor yang

menunjang terlaksananya proses pembelajaran, sarana dan prasarana merupakan

salah satu yang mempunyai fungsi sangat penting yang dapat mempermudah

dalam pembelajaran dan tercapainya tujuan pendidikan.

a. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran

dan adapun sarana yang dapat menunjang kelangsungan proses pembelajaran di TK

Permata Ummi 3 dapat dilihat dari tabel berikut ini :

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Rak buku 4 unit Baik

2. Kursi guru 1 unit Baik

3. Meja baca 3 unit Baik

4. Meja guru 2 unit Baik

5. Tempat cuci tangan 1 unit Baik

6. Tempat sampah 2 unit Baik

7. Bahan alam 1 unit Baik

8. APE luar 7 unit Baik

9. Rak hasil karya peserta didik 2 unit Baik

10. Kursi siswa 25 unit Baik

11. Papan tulis 2 unit Baik

12. Meja pimpinan 1 unit Baik

13. Kursi pimpinan 1 unit Baik

14. Balok 1 unit Baik

15. Meja siswa 25 unit Baik

Page 54: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

16. Jam dinding 1 unit Baik

Tabel 4.2 sarana pendidikan TK Permata Ummi 3

b. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan merupakan faktor yang membantu dalam menunjang

proses pembelajaran di TK Permata Ummi . Adapun prasarana TK Permata Ummi

3 yaitu :

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Halaman sekolah 1 Baik

2. Kelas A 1 Baik

3. Kelas B 1 Baik

4. Ruang kepala sekolah 1 Baik

Tabel 4.3 Prasarana pendidikan TK Permata Ummi 3

Page 55: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Gambar 4.2 Sarana dan Prasarana TK Permata Ummi 3

5. Struktur Organisasi

Lembaga pendidikan formal sebagai penyelenggara organisasi kerja, di

selenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah pada tujuan yang

diharapkan. TK Permata Ummi 3 menata suatu struktur organisasi. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat gambar berikut :

Sekretaris/operator

Rosikin

Bendahara

Yuli Dwi S.Pd.I

KEPALA SEKOLAH

Sri Wahyuni SE

Page 56: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Gambar 4.3 Struktur TK Permata Ummi 3

6. Keadaan Guru Dan Siswa

a. Keadaan Guru

Tenaga pendidik di TK Permata Ummi 3 mempunyai tugas penting, yakni

mengelola pelajaran untuk dapat disampaikan kpada anak didik. Seorang guru

memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membina dan mengembangkan anak

didiknya. Tenaga pendidik di TK Permata Ummi 3 terdiri dari 3 orang dengan latar

belakang pendidikan S1 dan SMA dan telah mengikuti Diklat Dasar Guru PAUD

dengan kualifikasi tersebut sangat mendukung kemajuan dari segi sumber daya

mengajar telah terpenuhi dengan baik dan Umi Sri Wahyuni, SE sebagai kepala

Sekolah.

No. Nama Pendidikan Jabatan Masa Kerja

1. Sri Wahyuni SE S1 Kepala Sekolah 10 tahun

2. Icha Amalia SMA Guru kelas A 2 tahun

3. Yuli Dwi Ratna R,

S.Pd.I

S1 Guru kelas B 4 tahun

MAJLIS GURU

Icha Amalia Yuli Dwi Ratna

S.Pd.I

Page 57: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Tabel 4.4 Data Tenaga Pendidik TK Permata Ummi 3

b. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan dan diberikan bermacam-

macam ilmu pengetahuan serta keterampilan. Siswa merupakan unsur esensial yang

harus ada dalam proses belajar mengajar, tanpa adana siswa tentunya tujuan

pembelajaran tidak akan terlaksana. Siswa TK Permata Ummi 3 tahun ajaran 2019-

2020 berjumlah 25 siswa yang dibagi menjadi 2 rombel (rombongan belajar).

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. A 4 6 10

2. B 5 10 15

Tabel 4.5 Data Anak TK Permata Ummi 3

Keadaan seluruh anak didik TK Permata Ummi 3 tahun ajaran 2019-2020

dengan jumlah 25 anak didik. Laki-laki berjumlah 9 anak dan perempuan berjumlah

16 anak.

B. TEMUAN PENELITI

Adapun hasil penelitian aspek kognitif anak pada tanggal 24 Juli 2019 dapat

di dilihat pada tabel berikut :

No. Nama Indikator Sko

r

Ketuntasan

BB MB BSH BSB

1. Aufa 2 Tidak tuntas

2. M. Ziman 3 Tuntas

3. Rahmad Afri 1 Tidak tuntas

4. Jessica Zahro 2 Tidak tuntas

Page 58: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

5. Rendi 2 Tidak tuntas

6. Habil Al-Faruq 4 Tuntas

7. Ulfa Febrianti 2 Tidak tuntas

8. Olivia Fitriyani 3 Tuntas

9. Novika Azzahra 2 Tidak tuntas

10. Inaya Azmi A 4 Tuntas

11. Reifa Natha N 2 Tidak tuntas

12. Marwah 3 Tuntas

13. Geista Adrian 1 Tidak tuntas

14. Sulis Agustiani 2 Tidak tuntas

15. Triana Adzkia 3 Tuntas

Jumlah 36 6

Nilai rata-rata anak 24%

Jumlah anak yang

berhasil

6

Presentase keberhasilan

anak

40%

Jumlah anak yang belum

berhasil

9

Presentase jumlah anak

yang belum berhasil

60%

Page 59: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Tabel 4.6 Perkembangan Aspek Kognitif Anak Pra Siklus

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.5 terlihat aspek kognitif anak belum

berkembang. Jumlah anak yang berhasil hanya 6 orang atau 40% dari jumlah

keseluruhan anak, sedangkan jumlah anak yang belum berhasil 9 orang atau 60%

dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata yang diperoleh anak masih rendah yakni

24% dari temuan tersebut peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas di

kelompok B TK Permata Ummi 3 untuk meningkatkan aspek kognitif anak melalui

kegiatan montase.

Setelah diperoleh skor pretest anak, langkah selanjutnya yang di lakukan adalah

pemberian perlakuan (treatment) yaitu mengembangkan aspek kognitif anak melalui

kegiatan montase. Perlakuan yang diberikan di lakukan secara bertahap terlebih

dahulu dalam siklus I yang dilakukan dengan 5-7 potongan gambar dan pada siklus

II dilakukan dengan 7-10 potongan gambar, dimana setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan tema pembelajaran dimana rangkaian kegiatan yang dilakukan

sebagai berikut:

a. Memberikan materi dengan tema rekreasi , sub tema taman bunga dan kebun

binatang yang di lakukan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan montase

menggunakan 5-7 potongan gambar.

b. Memberikan materi dengan tema lingkungan, sub tema lingkungan rumah dan

lingkungan sekolah yang di lakukan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan

montase menggunakan 8-10 potongan gambar.

1. Pra Siklus

Pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode

yang berpusat pada guru. Peneliti mulai mengenalkan apa dan bagaimana kegiatan

montase. Pijakan awal sebelum bermain yang dilakukan masih kurang sehingga

kemampuan anak untuk mengeksposisikan gambar belum sepenuhnya terurai.

2. Siklus 1

Pelaksanaan siklus satu dilakukan selama dua kali pertemuan pembelajaran

yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan pada tanggal 16 januari 2020. Dalam

Page 60: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

pelaksanaan siklus satu kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

a. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu : menyusun rencana program pembelajaran harian (RPPH)

tentang tema Rekreasi (taman bunga dan kebun binatang) dengan kegiatan

montase, menyusun dan menyiapkan rencana program pembelajaran mingguan

(RPPM) , menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, dan mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan

yang terjadi selama proses pembelajaran.

No. Hari/Tanggal Pertemuan Tema/Subtema

1. Senin, 13 Januari 2020 Ke-1 Rekreasi/ taman

bunga

2. Kamis, 16 Januari 2020 Ke-2 Rekreasi/ kebun

binatang

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan (Siklus 1)

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus 1 peneliti dan kolaborator merencanakan dan

menyusun RKH yang akan dijadikan pedoman dalam pembelajaran dengan

kegiatan montase. Pembelajaran dengan kegiatan montase sebanyak dua kali

pertemuan. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat

pembelajaran, yaitu potongan gambar, lem, kertas HVS, crayon dan pensil.

Menyiapkan lembar observasi untuk melihat peningkatan aspek kognitif anak.

1. Tindakan Pertemuan 1

Tindakan pertemuan 1 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada hari senin 13

januari 2020 yang berlangsung dari pukul 08.00 samapai pukul 10.30 yang terdiri

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Tema yang digunakan

yaitu Rekreasi subtema taman bunga. Adapun rincian proses pembelajarana

sebagai berikut :

Page 61: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

a) Kegiatan Awal (±30 menit)

Kegiatan awal diawali dengan berdoa, memberi salam dan siswa

menjawab salam kemudian membaca doa, membaca surat pendek, berhitung

bersama-sama dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan bernyanyi dan

dilakukan secara circle time. Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan

apersepsi untuk mengingat kembali pembelajaran pada hari sebelumnya,

selanjutnya guru mengajak anak berdiskusi tentang hari dan tanggal dan guru

menginformasikan materi yang akan di sampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran.

b) Kegiatan Inti(±60 menit)

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan mengenalkan tema

pembelajaran

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam tempat rekreasi.

3. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang taman bunga

4. Peneliti mengajak anak untuk bertepuk tangan tepuk bunga

5. Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan alat yang akan digunakan

dalam kegiatan montase gambar taman bunga

6. Peneliti mengajak anak untuk menghitung potongan gambar yang tersedia

7. Selanjutnya, sebelum melakukan kegiatan anak diberi pijakan atau aturan

sebelum bermain agar anak bisa disiplin dan bertanggung jawab.

8. Peneliti mencontohkan cara membuat gambar taman bunga teknik

montase

9. Peneliti mengajak anak melanjutkan gambar yang telah dibuatnya sebagai

contoh.

10. Peneliti mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

11. Kegiatan selanjutnya anak membuat montase gambar taman bunga

c) Penutup (±30 menit)

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil pembelajaran

dengan subtema taman bunga. Guru memberi informasi kegiatan yang

Page 62: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

dilakukanpada hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

bernyanyi.

2. Tindakan Pertemuan II

Tindakan pertemuan 2 pada siklus 1 ini dilaksanakan pada hari kamis 16 januari

2020 yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai pukul 10.30 yang terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Tema yang digunakan yaitu Rekreasi subtema

kebun binatang. Adapun rincian proses pembelajarana sebagai berikut :

a) Kegiatan Awal (±30 menit)

Kegiatan awal diawali dengan berdoa, memberi salam dan siswa

menjawab salam kemudian membaca doa, membaca surat pendek, berhitung

bersama-sama dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan bernyanyi dan

dilakukan secara circle time. Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan

apersepsi untuk mengingat kembali pembelajaran pada hari sebelumnya,

selanjutnya guru mengajak anak berdiskusi tentang hari dan tanggal dan guru

menginformasikan materi yang akan di sampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran.

b) Kegiatan Inti (±60 menit)

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan mengenalkan tema

pembelajaran

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam tempat rekreasi.

3. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang kebun binatang

4. Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan alat yang akan digunakan

dalam kegiatan montase kebun binatang

5. Peneliti mengajak anak untuk menghitung potongan gambar yang tersedia

6. Selanjutnya, sebelum melakukan kegiatan anak diberi pijakan atau aturan

sebelum bermain agar anak bisa disiplin dan bertanggung jawab.

7. Peneliti mencontohkan cara membuat gambar kebun binatang teknik

montase

8. Peneliti mengajak anak melanjutkan gambar yang telah dibuatnya sebagai

contoh.

Page 63: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

9. Peneliti mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

10. Kegiatan selanjutnya anak membuat gambar kebun binatangteknik

montase

c) Penutup (±30 menit)

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil pembelajaran

dengan subtema kebun binatang. Guru memberi informasi kegiatan yang

dilakukanpada hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

bernyanyi.

c. Tahap Pengamatan / Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap tindakan pelaksanaan

dengan menggunakan lembar observasi mengembangkan aspek kognitif anak.

Peneliti juga menggunakan lembar observasi keterlibatan anak dalam kegiatan

pembelajaran yang digunakan kepada peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung dan untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengembangkan aspek

kognitif anak melalui kegiatan montase.

Dari hasil pengamatan pada siklus I ini, peneliti menyimpulkan pada siklus

ini, anak sudah mulai tertarik untuk merangkai potongan gambar menjadi satu

kesatuan yaitu gambar taman bunga dan kebun binatang. Anak mulai menunjukkan

rasa antusias dalam membuat kreasi ditandai dengan adanya beberapa anak yang

mampu mnyelesaikan kegiatan sesuai dengan keinginan guru. Namun masih ada

anak yang terlihat tidak antusias dan belum sama sekali bisa membuat kreasi taman

bunga dari potongan gambar yang ada. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

No. Nama Indikator Skor Ketuntasan

BB MB BSH BSB

1. Aufa 4 Tuntas

Page 64: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. M. Ziman 4 Tuntas

3. Rahmad Afri 1 Tidak tuntas

4. Jessica Zahro 2 Tidak tuntas

5. Rendi 2 Tidak Tuntas

6. Habil Al-Faruq 4 Tuntas

7. Ulfa Febrianti 2 Tidak tuntas

8. Olivia Fitriyani 4 Tuntas

9. Novika Azzahra 3 Tuntas

10. Inaya Azmi A 4 Tuntas

11. Reifa Natha N 2 Tidak tuntas

12. Marwah 3 Tuntas

13. Geista Adrian 2 Tidak tuntas

14. Sulis Agustiani 2 Tidak tuntas

15. Triana Adzkia 3 Tuntas

Jumlah 42 8

Nilai rata-rata anak 28%

Jumlah anak berhasil 8

Presentase keberhasilan

anak

53,3%

Jumlah anak yang belum 7

Page 65: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

berhasil

Presentase jumlah anak

yang belum berhasil

46,7%

Tabel 4.8 Perkembangan Aspek Kognitif Anak Siklus I

Sebagaimana ditunjukkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa perkembangan

aspek kognitif anak belum optimal dan belum mencapai Tingkat Capaian

Perkembangan yang telah ditentukan bersama kolaborator yaitu 65%. Hal ini

terlihat dari rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh anak pada siklus 1 yaitu 28%.

Jumlah anak yang berhasil hanya 8 anak atau 53,3% dari jumlah keseluruhan anak

yang belum berhasil sebanyak 7 anak atau 46,7% dari jumlah keseluruhan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini :

Gambar 4.4 Hasil Perkembangan Aspek Anak Usia Dini Pada Pra Siklus dan

Siklus 1

d. Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan kedua dapat di rinci sebagai berikut:

1. Perkembangan aspek kognitif anak dalam membuat gambar dengan teknik

montase mulai terlihat namun masih ada yang belum mampu membuat gambar

yang telah ditentukan.

0

10

20

30

40

50

60

70

pra siklus siklus I

RATA-RATA

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 66: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Minat dan motivasi anak mengikuti kegiatan pembelajaran mulai terlihat tetapi

masih ada anak yang masih bertanya kepada guru.

3. Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1 dan ke 2 tersebut dapat di simpulkan

bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul pada pelaksanaan siklus I.

Untuk itu, pada pelaksanaan siklus II perlu ada perbaikan pada desain

pembelajaran, adapun revisi tersebut adalah:

a. Dalam mencontohkan membuat gambar teknik montase harus dicontohkan

lebih detail agar anak bisa mengerti cara membuat gambar dengan teknik

montase.

b. Memberikan kegiatan atau materi yang menarik agar anak bisa fokus ke

penelti saat menyampaikan materi dan memberi semangat untuk mengikuti

kegiatan.

c. Memotivasi anak untuk lebih mengembangkan imajinasi dalam

menggambar dengan teknik montase.

3. Siklus II

Pelaksanaan siklus satu dilakukan selama dua kali pertemuan pembelajaran

yang dilaksanakan pada tanggal 3 dan pada tanggal 6 februari 2020. Dalam

pelaksanaan siklus satu kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

a. Tahapan Perencanaan

Pada tahapan perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu : menyusun rencana program pembelajaran harian (RPPH)

tentang tema Lingkungan (rumahku) dengan kegiatan montase, menyusun dan

mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, dan

mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama

proses pembelajaran.

No. Hari/Tanggal Pertemuan Tema/Subtema

1. Senin, 3 Februari 2020 Ke-1 Lingkungan/

Page 67: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

rumahku

2. Kamis, 6 Februari 2020 Ke-2 Lingkungan/

sekolah

Tabel 4.9 Jadwal Perencanaan (Siklus II)

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus 1 peneliti dan kolaborator merencanakan dan

menyusun RKH yang akan dijadikan pedoman dalam pembelajaran dengan

kegiatan montase. Pembelajaran dengan kegiatan montase sebanyak dua kali

pertemuan. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat

pembelajaran, yaitu potongan gambar, lem, kertas HVS, crayon dan pensil.

Menyiapkan lembar observasi untuk melihat peningkatan aspek kognitif anak.

1. Tindakan Pertemuan 1

Tindakan pertemuan 1 pada siklus II ini dilaksanakan pada hari senin 13

januari 2020 yang berlangsung dari pukul 08.00 samapai pukul 10.30 yang terdiri

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Tema yang digunakan

yaitu Lingkungan. Adapun rincian proses pembelajarana sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal (±30 menit)

Kegiatan awal diawali dengan berdoa, memberi salam dan siswa

menjawab salam kemudian membaca doa, membaca surat pendek, berhitung

bersama-sama dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan bernyanyi dan

dilakukan secara circle time. Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan

apersepsi untuk mengingat kembali pembelajaran pada hari sebelumnya,

selanjutnya guru mengajak anak berdiskusi tentang hari dan tanggal dan guru

menginformasikan materi yang akan di sampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (±60 menit)

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan mengenalkan tema

pembelajaran

Page 68: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam lingkungan

sekitarnya

3. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang lingkungan rumah

4. Peneliti mengajak anak untuk bernyanyi tentang rumah

5. Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan alat yang akan digunakan

dalam kegiatan montase gambar lingkungan rumah

6. Peneliti mengajak anak untuk menghitung potongan gambar yang

tersedia

7. Selanjutnya, sebelum melakukan kegiatan anak diberi pijakan atau aturan

sebelum bermain agar anak bisa disiplin dan bertanggung jawab.

8. Peneliti mencontohkan cara membuat gambar lingkungan rumah teknik

montase

9. Peneliti mengajak anak melanjutkan gambar yang telah dibuatnya

sebagai contoh.

10. Peneliti mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

11. Kegiatan selanjutnya anak membuat gambar lingkungan rumah dengan

teknik montase

c. Penutup (±30 menit)

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil pembelajaran

dengan subtema lingkungan rumah . Guru memberi informasi kegiatan yang

dilakukanpada hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

bernyanyi.

2. Tindakan Pertemuan II

Tindakan pertemuan 2 pada siklus II ini dilaksanakan pada hari kamis6Februari

2020 yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai pukul 10.30 yang terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Tema yang digunakan yaitu Lingkungan.

Adapun rincian proses pembelajarana sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal (±30 menit)

Kegiatan awal diawali dengan berdoa, memberi salam dan siswa

menjawab salam kemudian membaca doa, membaca surat pendek, berhitung

Page 69: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

bersama-sama dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan bernyanyi dan

dilakukan secara circle time. Sebelum memulai pembelajaran guru melakukan

apersepsi untuk mengingat kembali pembelajaran pada hari sebelumnya,

selanjutnya guru mengajak anak berdiskusi tentang hari dan tanggal dan guru

menginformasikan materi yang akan di sampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (±60 menit)

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan mengenalkan tema

pembelajaran

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam lingungan

lingkungan sekitarnya

3. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang lingkungan sekolah

4. Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan alat yang akan digunakan

dalam kegiatan montase gambar lingkungan sekolah

5. Peneliti mengajak anak untuk menghitung potongan gambar yang tersedia

6. Selanjutnya, sebelum melakukan kegiatan anak diberi pijakan atau aturan

sebelum bermain agar anak bisa disiplin dan bertanggung jawab.

7. Peneliti mencontohkan cara membuat gambar lingkungan sekolah teknik

montase

8. Peneliti mengajak anak melanjutkan gambar yang telah dibuatnya sebagai

contoh.

9. Peneliti mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan

10. Kegiatan selanjutnya anak membuat gambar lingkungan sekolah dengan

teknik montase

c. Penutup (±30 menit)

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil pembelajaran

dengan subtema lingkungan sekolah. Guru memberi informasi kegiatan yang

dilakukanpada hari berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan

bernyanyi.

c. Pengamatan / Observasi

Page 70: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Dari hasil pengamatan pada siklus II ini, peneliti menyimpulkan pada siklus

ini, anak sudah mampu merangkai potongan gambar menjadi satu kesatuan yaitu

gambar rumah dan sekolah. Anak sudah menunjukkan rasa antusias dalam

membuat kreasi ditandai dengan adanya beberapa anak yang mampu mnyelesaikan

kegiatan sesuai dengan keinginan guru dapat dilihat ketika menunjukkan hasil

karya nya anak sudah mampu membuat karya yang berbeda sesuai dengan

imajinasi masing-masing. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

No. Nama Indikator Skor Ketuntasan

BB MB BSH BSB

1. Aufa 4 Tuntas

2. M. Ziman 4 Tuntas

3. Rahmad Afri 4 Tuntas

4. Rendi 2 Tidak Tuntas

5. Jesica Zahro 4 Tuntas

6. Habil Al-Faruq 4 Tuntas

7. Ulfa Febrianti 4 Tuntas

8. Olivia Fitriyani 4 Tuntas

9. Novika Azzahra 4 Tuntas

10. Inaya Azmi A 4 Tuntas

11. Reifa Natha N 3 Tuntas

12. Marwah 4 Tuntas

13. Geista Adrian 4 Tuntas

Page 71: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

14. Sulis Agustiani 4 Tuntas

15. Triana Adzkia 3 Tuntas

Jumlah 57 14

Nilai rata-rata anak 38%

Jumlah anak yang

berhasil

14

Presentase keberhasilan

anak

93,3%

Jumlah anak yang belum

berhasil

1

Presentase jumlah anak

yang belum berhasil

6,7%

Tabel 4.10 Perkembangan Aspek Kognitif Anak Siklus II

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa

perkembangan kognitif anak melalui kegiatan montase mengalami peningkatan dari

siklus 1 sebagaimana dapat diketahui bahwa perkembangan kognitif anak pada

siklus 2 sudah optimal dan sudah mencapai Tingkat Capaian Perkembangan (TCP)

yang telah ditentukan yaitu 65%. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata

anak yang diperoleh anak yaitu 38%. Jumlah anak yang berhasil sebanyak 14 anak

atau 93,3% dari jumlah keseluruhan anak. Jumlah anak yang belum berhasil

sebanyak 1 anak atau 6,7% dari jumlah keseluruhan anak.

Kesimpulan yang diperoleh hasil observasi perkembangan kognitif anak pada

siklus 2, antara lain :

1. Anak makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran menggambar

teknik montase

Page 72: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Anak semakin bisa merangkai potongan gambar menjadi satu kesatuan

yang kompleks.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II dapat dirinci sebagai berikut :

1. Dengan mengamati objek yang nyata akan membuat anak bertambah

pengetahuan dan wawasan yang lebih bermakna

2. Minat dan motivasi anak dalam mengikuti pelajaran sudah semangkin

meningkatkan. Hal ini terlihat terlihat dari antusias anak dalam membuat

gambar dengan teknik montase. Rasa ingin tahu anak yang tinggi dalam

mengikuti pembelajaran dan dengan anak melihat medianya secara langsung

menambah pengetahuan anak serta membuat anak senang dan tidak mudah

bosan.

3. Kepercayaan diri anak sudah terlihat berkembang dengan baik, hal ini terlihat

anak mampu membuat kreasi karya dengan imajinasi masing-masing.

e. Interprestasi Hasil Analisis Data

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2

perkembangan aspek kognitif anak melalui kegiatan montase di Kelas B TK

Pernata Ummi 3 Desa Gerunggung, dapat dijumpai peningkatan presentase

perkembangan yang cukup signifikan dan pada siklus 2 anak telah mencapai

kriteria ketuntasan maksimum. Berikut rincian mengenai kondisi akhir yang

diperoleh dalam pembelajaran dengan kegiatan montase.

No. Variabel yang diamati Jumlah atau presentase

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Nilai rata-rata 24% 28% 38%

2. Jumlah anak yang

telah berhasil

6 8 14

3. Jumlah anak yang

belum berhasil

9 7 1

Page 73: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

4 Presentase anak yang

telah berhasil

40% 53,3% 93,3%

5. Presentase anak yang

belum berhasil

60% 46,7% 6,7%

Tabel 4.11 Hasil Perkembangan Kognitif Anak Pada Pra Siklus, Siklus I Dan II

Melalui Kegiatan Montase

Pada Siklus II pun mengalami peningkatan yang sangat baik, dari semula

hanya 6 anak yang berhasil pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 14

anak dari 15 jumlah keseluruhan anak. Dapat diperjelas dengan grafik berikut ini

:

Gambar 4.5 Hasil Perkembangan Kognitif Anak pada pra siklus, Siklus I

dan siklus II

Berdasarkan analisis pada siklus I dan siklus II maka dapat penulis

simpulkan bahwa kegiatan montase dapat meningkatkan perkembangan aspek

kognitif anak usia dini. Dengan pembelajaran kegiatan montase anak dapat

mengembangkan daya eksploratif dan dapat membiasakan anak menyelesaikan

masalah sederhana.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

pra siklus siklus I siklus II

RATA-RATA

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 74: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BAB V

KESIMPULAN

Dengan memperhatikan setiap aspek pembahasan dan hasil analisis data, dapat

dirumuskan simpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

telah dilakukan tindakan pada siklus 1 presentasekeberhasilan anak 53,3%

sehingga dapat dikategorikan hasil perkembangan aspek kognitif anak kelompok B

di TK Permata Ummi 3 Desa Gerunggung dapat dikategorikan cukup baik.

Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata presentase taraf keberhasilan hasil

perkembangan aspek kognitif anak mencapai 80% sehingga dapat dikategorikan

hasil kemampuan perkembangan kognitif anak B di TK Permata Ummi 3 Desa

Gerunggung sangat baik.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar anak B TK

Permata Ummi 3 terhadap tema rekreasi dan lingkungan melalui kegiatan montase.

Hal ini dapat dilihat hasil perkembangan aspek kognitif anak sebelum

menggunakan kegiatan montase nilai rata-rata masih 24%. Setelah melakukan

kegiatan montase nilai rata-rata dapat dijelaskan sebagai berikut : nilai rata-rata

pada siklus 1 yaitu : 25,3% sedangkan nilai rata-rata pada siklus II yaitu 38%.

Untuk tingkat ketuntasan pada siklus 1 53,3%, sedangkan pada siklus II yaitu 80%.

Dengan demikian hasil penelitian di Taman Kanak-Kanak Permata Ummi 3 Desa

Gerunggung Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi telah mencapai

ketuntasan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas serta untuk meningkatkan aspek kognitif anak

dapat dirumuskan beberapa saran sebagai berikut :

1. Disaran kepada guru TK/RA khususnya TK Permata Ummi 3 untuk

menggunakan kegiatan montase agar dapat meningkatkan aspek kognitif

anak .

Page 75: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Disarankan agar para guru yang menggunakan kegiatan montase selalu

memperhatikan pelaksanaannya untuk tidak dilakukan berulang-ulang terlalu

lama terhadap suatu tema karena akan membuat suasana belajar yang

monoton dan tidak bervariasi serta membosankan anak.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT.

Akhirnya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindak Kelas ini, namun dalam

penulisan karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisannya.

Kemudian penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Penelitian Tindak Kelas ini.

Semoga Allah SWT memberkahi karya ilmiah ini sehingga benar-benar

bermanfaat. Amiin.

Page 76: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Anggra Debi dan Elisabeth. 2014. Pengaruh kegiatan menggunting pola terhadap

kemampuan motorik halus anak usia dini kelompok B di TK islam

qoshrulubudiyah (http ://ejournal. unesa. ac. Id / index. php/paud-teratai

/article/view/ 7584/ 3695) [diunduh tanggal 20 januari 2020]

Asrori, M, 2003, Perkembangan Peserta Didik, Malang: Wineka Media.

Al-Quran Surah An-Nahl : 78

Barmin dan Eko Wijino. 2008. Keterampilan untuk kelas 1 SD dan MI. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri. Solo

E Berk,Laura, 2005. Child Development. United States of America:Pearson Education

Inc.

Evi Dwi Lestari dan Nurul Khotimah. 2015. Pengaruh kegiatan montase terhadap

kemampuan kognitif memasang kan benda pada anak (http:// ejournal. unesa.

ac.id/ index. php/ paud-teratai/ article/ view/ 11399/4427)

Hildayani Rini, dkk, Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta : Universitas Terbuka

Igrea Siswanto dan Sri Lestari. 2012. Panduan Bagi Guru dan OrangtA :Pembelajaran

Atraktif dan 100 Permainan Kreatif untuk Pendidikan Anak Usia Dini.

Perpustakaan Nasional. Yogyakarata

Jamaris, Martini, 2006, Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-

Kanak Pedoman Bagi Orang Tua Dan Guru, Jakarta: Grasindo.

Maslihah, Sri, 2005, Deteksi Dini Perkembangan Kognitif Anak. Makalah

dipresentasikan pada acara Penyuluhan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Page 77: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

dalam Upaya Optimalisasi Perkembangan Anak Usia Dini di Kecamatan

Cisarua tanggal 18 Agustus 2005

Mayke S. Tedjasaputra. 2003. Bermain, Mainan, dan Permainan. PT Grasindo. Jakarta

Megawangi, R dkk, 2005, Pendidikan Holistik, Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Mia Berti Safa, 2016, Penerapan Permainan Montase Terhadap Peningkatan

Keterampilan Meniru Bentuk Pada Anak Usia Dini Di TK Harapan Ibu Bandar

Lampung : skripsi

Mursyid, 2015, Pengembangan Pembelajaran PAUD, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Patmonodewo, Soemiarti, 2003, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Pedoman Penulisan Skripsi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin jambi:2017.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor 146 Tahun

2014 tentang standar tingkat pencapaian perkembangan anak

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor 137 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Pudjiati, S.R.R dan Masykouri, AlZena, 2011, Mengasah Kecerdasan di Usia 0-2

Tahun, Jakarta: Dirjen PAUDNI.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D Alfabeta.Bandung

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat

14

Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Tentang Tujuan Pendidikan

Yuliani Nuraini Sujiono. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.PT Indeks.

Jakarta

Page 78: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Yuliani, Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta: Universitas Terbuka,

2009.

Yusria (2016) Peningkatan Kecakapan Personal Melalui Pembelajaran

Kontekstual.Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 10 Edisi 2 November

2016.

Yusuf LN, Syamsu, 2012, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung:

Remaja Roesdakarya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 79: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

LAMPIRAN 1

SKOR PENILAIAN ASPEK

KOGNITIF

MELALUI KEGIATAN

MONTASE

Page 80: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : Jessica Zahro

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

x 2

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

x 2

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

x 2

JUMLAH NILAI 6/3 = 2

P =

x 100%

P=

x 100% = 50% (MB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

Page 81: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 16 Januari 2020

Pengamat

Dwi Novitasari

TRA.161998

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : Habib Al Faruq

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

x 3

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

x 3

Page 82: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

x 4

JUMLAH NILAI 10/3 = 3,3

P =

x 100%

P=

x 100% = 83,3% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 16 Januari 2020

Pengamat

Dwi Novitasari

TRA.161998

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

Page 83: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : Triana Adzkia

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

x 3

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

x 3

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

x 2

JUMLAH NILAI 8/3 = 2,6

P =

x 100%

P=

x 100% = 66,6% (BSH)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 16 Januari 2020

Pengamat

Page 84: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Dwi Novitasari

TRA.161998

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

ASPEK KOGNITIF MELALUI KEGIATAN MONTASE

SIKLUS 1

No. Nama Indikator Skor Ketuntasan

BB MB BSH BSB

1. Aufa 3 Tuntas

2. M. Ziman 3 Tuntas

3. Rahmad Afri 1 Tidak tuntas

4. Jessica Zahro 2 Tidak tuntas

5. Rendi 2 Tidak Tuntas

6. Habil Al-Faruq 4 Tuntas

7. Ulfa Febrianti 2 Tidak tuntas

8. Olivia Fitriyani 3 Tuntas

Page 85: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

9. Novika Azzahra 3 Tuntas

10. Inaya Azmi A 4 Tuntas

11. Reifa Natha N 2 Tidak tuntas

12. Marwah 3 Tuntas

13. Geista Adrian 1 Tidak tuntas

14. Sulis Agustiani 2 Tidak tuntas

15. Triana Adzkia 3 Tuntas

Jumlah 38 8

Nilai rata-rata anak 25,3%

Jumlah anak yang

berhasil

8

Presentase keberhasilan

anak

53,3%

Jumlah anak yang belum

berhasil

7

Presentase jumlah anak

yang belum berhasil

46,7%

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Page 86: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Nama anak : Innaya Azmi Athifah

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

x 4

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

x 4

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

x 4

JUMLAH NILAI 12/3 = 4

P =

x 100%

P=

x 100% = 100% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

d. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

e. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

f. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 6 Februari 2020

Pengamat

Page 87: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Dwi Novitasari

TRA.161998

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Nama anak : Geista Adrian

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

x 3

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

x 4

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

x 4

JUMLAH NILAI 11/3 = 3,6

P =

x 100%

P=

x 100% = 91,6% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

Page 88: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 6 Februari 2020

Pengamat

Dwi Novitasari

TRA.161998

\

LEMBAR OBSERVASI ANAK

TK PERMATA UMMI 3 KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Nama anak : Innaya Azmi Athifah

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya X 1

Page 89: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

seperti bentuk sesungguhnya

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah

X 2

3. Anak mampu menunjukkan

aktivitas bersifat eksploratif

X 2

JUMLAH NILAI 5/3 = 1,6

P =

x 100%

P=

x 100% = 41,5% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya montase seperti bentuk sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya

MB : Anak dapat membuat montase tetapi tidak seperti sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

BSB :Anak dapat membuat montase seperti bentuk sesungguhnya dengan

bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan montase

BB : Anak tidak mampu mengerjakan montase

MB : Anak dapat menyelesaikan montase tetapi tidak kreatif

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase dengan

bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan montase tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat montase

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum menyelesaikan montase

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat montase dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat montase tanpa bantuan guru

Gerunggung, 6 Februari 2020

Pengamat

Dwi Novitasari

TRA.161998

Page 90: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

REKAPITULASI HASIL OBSERVASI

ASPEK KOGNITIF MELALUI KEGIATAN MONTASE

SIKLUS II

No. Nama Indikator Skor Ketuntasan

BB MB BSH BSB

1. Aufa 3 Tuntas

2. M. Ziman 4 Tuntas

3. Rahmad Afri 3 Tuntas

4. Rendi 2 Tidak Tuntas

5. Jesica Zahro 4 Tuntas

6. Habil Al-Faruq 4 Tuntas

7. Ulfa Febrianti 3 Tuntas

8. Olivia Fitriyani 4 Tuntas

9. Novika Azzahra 3 Tuntas

10. Inaya Azmi A 4 Tuntas

Page 91: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

11. Reifa Natha N 2 Tidak tuntas

12. Marwah 3 Tuntas

13. Geista Adrian 4 Tuntas

14. Sulis Agustiani 2 Tidak Tuntas

15. Triana Adzkia 3 Tuntas

Jumlah 48 12

Nilai rata-rata anak 32%

Jumlah anak yang

berhasil

12

Presentase keberhasilan

anak

80%

Jumlah anak yang belum

berhasil

3

Presentase jumlah anak

yang belum berhasil

20%

Page 92: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN HARIAN

(RPPH)

Page 93: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK KANAK PERMATA UMMI 3

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 2

Hari /tanggal : Senin, 13 Januari 2020

Kelompok usia : B

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat – tempat rekreasi ( Taman Bunga )

Kompetensi Dasar : 1.1 – 1.2 – 2.1 – 2.7 – 2.9 – 3.1 – 4.1-3.4 – 4.4- 3.5 – 4 .5 – 3

.8- 4.8 – 3.10-4.10.

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Menjaga kesehatan

- Sabar menunggu giliran

- Mau berbagi dengan teman

- Doa sebelum bepergian

- Membuang sampah pada tempatnya

- Tempat – tempat rekreasi

- Suku kata awal sama

Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Potongan gambar taman bunga

- Kertas HVS

Page 94: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

- Pensil

- Krayon

- Lem

Karakter : Bersahabat

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN:

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Menghafal doa sebelum bepergian

3. Berdiskusi tentang tempat – tempat rekreasi

4. Berdiskusi tentang taman bunga

5. Berlari sambil melompat dengan seimbang

6. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

7. Berhitung dengan kepingan gambar

8. Apersepsi tentang kegiatan kemarin.

B. INTI

1. Montase gambar taman bunga

2. Mencari jejak menuju taman kota

3. Melengkapi huruf di bawah gambar taman kota

4. Menggambar bebas taman bunga

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

Page 95: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

1. Mensyukuri atas nikmat Tuhan ( tempat – tempat rekreasi )

2. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan tempat – tempat rekreasi

b. Dapat menghafal doa sebelum bepergian

c. Dapat mencari jalan menuju taman kota

d. Dapat membuat montase taman bunga

e. Dapat membedakan perbuatan baik dan buruk

f. Dapat melengkapi huruf di bawah gambar

g. Dapat menggambar bebas taman kota

Gerunggung, 13 Januari 2020

Guru Kelas B Mahasiswa

Yuli Dwi, S.Pd.I Dwi Novitasari

Page 96: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

NIM. TRA161998

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Sri Wahyuni SE

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK KANAK PERMATA UMMI 3

Semester/Minggu ke/Hari ke : II / 1 / 6

Hari /tanggal : Kamis, 16 Januari 2020

Kelompok usia : B

Tema/sub tema : Rekreasi / Tempat – tempat rekreasi ( Kebun binatang )

KD : 1.1 – 1.2 – 2.5 – 2.7 – 3.4 – 4.4- 3.8– 4.8- 3.10 – 4 .10 – 3

.11- 4.11 – 3.14 – 4.14

Materi : - Mensyukuri ciptaan Tuhan

- Kelestarian lingkungan

- Bercerita pengalaman

- Sabar menunggu giliran

- Membuang sampah pada tempatnya

- Tempat – tempat rekreasi

- Lagu anak – anak

- Bermain bebas

Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Kertas

- Pensil

- Karcis mainan

Page 97: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

- Lem

- Krayon

- Potongan Gambar Kebun Binatang

Karakter : Toleransi

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN:

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang kebun binatang

3. Berdiskusi tentang membuang sampah ditempat yang telah disediakan

4. Gerak dan lagu (Menirukan gerakan binatang )

5. Berhitung dengan kepingan gambar

6. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Mau bermain balok – balok dengan teman

2. Bermain peran sebagai petugas tiket masuk ( karcis )

3. Montase Kebun Binatang

4. Melipat kertas menjadi bentuk gajah

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

Page 98: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa

yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

1. Mensyukuri atas nikmat Tuhan ( tempat – tempat rekreasi )

2. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya 2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menceritakan tentang kebun binatang

b. Dapat bermain peran sebagai petugas tiket masuk

c. Dapat membuat montase kebun binatang

d. Dapat membuat lipatan bentuk keranjang sampah

e. Dapat bermain bersama teman

f. Dapat menirukan gerakan binatang

Gerunggung, 13 Januari 2020

Guru Kelas B Mahasiswa

Yuli Dwi, S.Pd.I Dwi Novitasari

NIM. TRA161998

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Page 99: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Sri Wahyuni SE

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK KANAK PERMATA UMMI 3

Semester/Minggu ke/Hari ke : I / 5 / 2

Hari /tanggal : Senin, 3 Februari 2020

Kelompok usia : B

Tema/sub tema : Lingkunganku / Rumahku

KD : 1. 2 – 2. 3 – 2 .4 – 2 . 9 – 3 . 6 – 4 . 6 – 3 . 9 – 4 . 9 – 3 . 15 –

4 . 15.

Materi : - Menjaga kelestarian lingkungan rumah

- Berkreasi dengan berbagai media (montase)

- Gotong royong membuat rumah

- Konsep bilangan

- Pengenalan ruangan – ruangan rumah

Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Balok - balok

- Buku gambar,

Page 100: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

- Kertas, Lem

- Pensil , krayon

- Gambar montase lingkungan rumah

Karakter : Disiplin

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN:

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang kelestarian lingkungan rumah

3. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Melipat kertas menjadi bentuk rumah

2. Menyebutkan ruangan – ruangan yang ada di rumah

3. Montase gambar lingkungan rumah

4. Melengkapi kata di bawah gambar rumah

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

Page 101: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa

yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Menghargai bahwa rumah adalah karunia Tuhan

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menceritakan ruangan – ruangan yang ada di dalam rumah

b. Dapat melipat kertas menjadi bentuk rumah

c. Dapat menghitung hasil penjumlahan dengan benda - benda

d. Dapat melengkapi tulisan di bawah gambar

e. Dapat menceritakan cara menjaga kelestarian rumah

f. Dapat membuat montase gambar lingkungan rumah

Gerunggung, 3 Februari 2020

Guru Kelas B Mahasiswa

Yuli Dwi, S.Pd.I Dwi Novitasari

Page 102: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

NIM. TRA161998

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Sri Wahyuni SE

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

TAMAN KANAK KANAK PERMATA UMMI 3

Semester/Minggu ke/Hari ke : I / 6 / 1

Hari /tanggal : Kamis, 6 Februari 2020

Kelompok usia : B

Tema/sub tema : Lingkunganku / Sekolahku

KD : 1. 1 – 2 . 3 – 2 . 6 – 3 . 1 – 4 . 1 – 3 . 5 – 4 . 5.

Materi : - Menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah

- Berkreasi dengan berbagai media

- Berangkat sekolah tepat waktu

- Menyanyi lagu Taman yang paling indah

- Mencari jejak sekolahku

Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman

Alat dan bahan : - Kertas gambar - Potongan gambar lingkungan sekolah

- Krayon - Lem

- Pensil

Karakter : Bertanggung Jawab

Page 103: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Proses kegiatan

A. PEMBUKAAN:

1. Penerapan SOP pembukaan

2. Berdiskusi tentang guna sekolah

3. Berdiskusi tentang menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah

4. Berdiskusi tentang berangkat sekolah tepat waktu

6. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI

1. Menyanyi lagu Taman yang paling indah

2. Mencari jejak menuju sekolah

3. Montase gambar sekolah

4. Menirukan 3 – 4 urutan kata

C.RECALLING:

1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan

2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain

3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama

4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya

5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP

1. Menanyakan perasaannya selama hari ini

Page 104: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa

yang paling disukai

3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan

4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk

5. Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN

1. Sikap

a. Memahami akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekolah

b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya

2. Pengetahuan dan ketrampilan

a. Dapat menyebutkan guna sekolah

b. Dapat menyanyi lagu taman yng paling indah

c. Dapat menirukan 3 – 4 urutan kata

d. Dapat membuat montase gambar sekolahku

e. Dapat mencari jalan menuju sekolah

Gerunggung, 6 Februari 2020

Guru Kelas B Mahasiswa

Yuli Dwi, S.Pd.I Dwi Novitasari

NIM. TRA161998

Mengetahui,

Page 105: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Kepala Sekolah

\

TEKNIK PENGUMPULAN DATA (TPD)

Judul Penelitian Tindakan Kelas:

Pengembangan Aspek Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Montase di TK

Permata Ummi 3 Desa Gerunggung Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

1. Teknik Observasi

Pada penelitian ini observasi difokuskan pada kegiatan atau aktifitas anak serta

segala sesuatu yang terjadi.

2. Teknik Wawancara

Tek nik wawancara ini digunakan sebagai alat untuk menemukan permasalahan

yang diteliti dan untuk mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam,

seperti kegiatan montase yang dipakai dalam proses pembelajaran untuk

mengembangkan aspek kognitif anak usia dini.

Teknik wawancara ini ditujukan kepada Guru kelas B di TK Permata Ummi 3

Desa Gerunggung.

a. Pertanyaan Wawancara Sebelum Penelitian

1) Ada berapa tenaga pendidik di TK Permata Ummi 3 ?

2) Bagaimana strategi pembelajaran di TK Permata Ummi 3 ?

3) Mengapa memilih strategi pembelajaran tersebut ?

4) Apakah guru di sekolah mengetahui tentang kegiatan montase?

5) Apakah guru di sekolah pernah mendapat pelatihan kegiatan montase?

6) Apakah kegiatan montase diterapkan dalam pembelajaran?

b. Pertanyaan Wawancara Setelah Penelitian

1) Setelah melakukan pembelajaran dengan kegiatan montase, bagaimana

perkemabngan kognitif anak dinkelas B ?

Page 106: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

2) Setelah melakukan pembelajaran dengan kegiatan montase, menurut ibu

bagaimana montase dapat meningkatkan perkembangan aspek kognitif anak

?

3) Apakah ibu tertarik untuk melakukan kegiatan montase di setiap tema

pembelajaran ?

3. Metode Dokumentasi

1) Mencatat gambaran umum lokasi penelitian

2) Mencatat struktur organisasi sekolah

3) Mencatat keadaan guru dan siswa

4) Mencatat data awal hasil belajar siswa

5) Mencatat hasil belajar siswa setiap akhir siklusnya

6) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan peenelitian.

LEMBAR WAWANCARA GURU

Nama Guru : Yuli Dwi Ratna Riwayati

Jabatan : Guru kelas B

(sebelum penelitian)

NO. Pertanyaan Jawaban

1. Ada berapa tenaga pendidik di TK Permata

Ummi 3 ? 2 orang guru

2. Bagaimana model pembelajaran di TK

Permata Ummi 3

Kami memakai model

pembelajaran kelompok

Page 107: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. Mengapa memilih model pembelajaran

tersebut ? Karena pembelajaran

model kelompok lebih

mudah dari model

pembelajaran sentra atau

model lainnya

4. Apakah guru di sekolah mengetahui tentang

kegiatan montase? Tidak, saya belum

mengetahui apa dan

bagiamana montase itu

5. Apakah guru di sekolah pernah mendapat

pelatihan kegiatan montase

Belum pernah

6. Apakah kegiatan montase diterapkan dalam

pembelajaran? Tidak pernah selama saya

mengajar.

(setelah penelitian)

No. Pertanyaan Wawancara Sesudah

Penelitian

Jawaban

1. Setelah melakukan pembelajaran

montase, bagaimana perkembangan

kognitif anak di kelas B ?

Perkembangan aspek kognitif anak

mulai berkembang terlihat dengan

adanya respon balik dari anak saat

saya mengajar, kemampuan anak

juga meningkat terlihat dari anak

bisa bereksplorasi sendiri dan

membuat karya seperti bentuk

sesungguhnya.

2. Setelah melakukan pembelajaran

montase, menurut ibu bagaimana

montase dapat meningkatan

perkembangan aspek kognitif

anak?

Iya, montase bisa meningkatkan

kognitif anak karna pada kegiatan

montase anak bebas untuk berkreasi

seperti mencocokkan letak dan

warna pada dasar karya.

Page 108: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. Apakah ibu tertarik untuk

melakukan kegiatan montase di

setiap tema pembelajaran?

Sangat tertarik, semoga dengan

adanya montase dapat

mempermudah pembelajaran dan

memicu adanya peningkatan kognitif

pada anak.

DOKUMENTASI

Kegiatan Montase

Page 109: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …
Page 110: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

Foto Bersama Guru TK Permata Ummi 3

Page 111: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Dwi Novitasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Berembang, 11 November 1998

Alamat : Jl. Lintas Timur Rt 07

Desa Berembang

Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email :[email protected]

No. Kontak :082178368735

Riwayat Pendidikan

1. SDN 50/IX Berembang : 2010

2. MtsN Berembang : 2013

3. MAN 3 Muaro Jambi : 2016

4. UIN STS JAMBI : 2020

Organisasi :

1. Sekretaris HMJ PIAUD 2016

2. Anggota HMJ PIAUD 2017

Page 112: PENGEMBANGAN ASPEK KOGNITIF ANAK USIA DINI …

3. Wakil Ketua HMJ PIAUD 2018

Motto Hidup : Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya, hiduplah seakan kau

akan mati hari ini.