Islam dan Isu Kontemporer

35
Oleh : Aisyah Azzahra, Faisal Aditya, Nadhira Felicia Ariesgo, Fadillah ISLAM DAN ISU PEMIKIRAN KONTEMPORER

Transcript of Islam dan Isu Kontemporer

Page 1: Islam dan Isu Kontemporer

Oleh : Aisyah Azzahra, Faisal Aditya, Nadhira Felicia Ariesgo, Shandi

Fadillah

ISLAM DAN ISU PEMIKIRAN

KONTEMPORER

Page 2: Islam dan Isu Kontemporer

Pemikiran Islam Kontemporer

Pemikiran Islam kontemporer adalah

pemikiran Islam yang berkembang pada

masa modern (abad 19 hingga sekarang.)

Penyebab pemikiran islam kontemporer

adalah Kemunduran progessif Kerajaan

Usmani yang merupakan pemangku

khilafah Islam yang telah melahirkan

kebangkitan Islam di kalangan warga Arab

di pinggiran imperium itu. Yang terpenting

di antaranya adalah gerakan Wahabi,

sebuah gerakan reformis puritanis

(Salafiyyah).

Selain itu ada pula gerakan Jamaluddin Al-

Afghani (1897). Ia mengajarkan Solidaritas

pada Islam dan pertahanan terhadap

imperialisme Eropa, dengan kembali

kepada Islam dalam suasana yang secara

ilmiah dimodernisasi.

Page 3: Islam dan Isu Kontemporer

Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia

Hal ini disebabkan karena para intelektual muslim Indonesia banyak belajar di negara-negara Islam modern dan juga di

negara-negara Barat.

Menurut Dawam Rahardjo , kegiatan intelektual di duniaIslam dewasa ini dikuasai oleh sekitar empat tema sentral,

yaitu:

• Interpretasi kembali Al-Qur’an. Salah satu latar belakanggagasan interpretasi kembali Al-Qur’an adalah keinginan

untuk melakukan rekonstruksi terhadap ajaran-ajaranIslam sebagai dasar pembinaan suatu masyarakat

modern. Tokoh-tokohnya di antaranya adalah K.H. Imam Ghozali, K.H. Maksum, K.H. Moenawar Cholil, dan Teuku

Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy.

Page 4: Islam dan Isu Kontemporer

• Aktualisasi tradisi. Tema ini cenderung sebagai

reaksi terhadap tema pertama (Interpretasi Kembali

Al-Qur’ân). tema ini bermaksud juga untuk

melakukan pembaharuan pemikiran. Tapi menurut

tema ini, pembaharuan hendaknya jangan

dilakukan dengan membuat garis dengan Islam

sejarah. Tokoh terpenting yang mengusung tema

“aktualisasi tradisi” di antaranya adalah Mohammad

Natsir dan Nurcholis Madjid.

• Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Inti

daripada gagasan Islamisasi ini adalah memberikan

esensi peradaban Islam modern dengan nilai-nilai

tauhid. Salah satu tokohnya adalah Ahmad Muflih

Saefuddin.

• Pribumisasi Islam Tema ini sempat memancing

reaksi keras, karena contoh yang dikemukakannya

di antaranya adalah mengganti kata

Assalamu’alaikum dengan Selamat Pagi atau

Selamat Malam. Tema ini barangkali hanya

terdengar di Idonesia, melalui suara K.H.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Dari tema-tema

tersebut maka lahirlah istilah pemikiran Islam

kontemporer di Indonesia.

Page 5: Islam dan Isu Kontemporer

Pluralisme (bahasa Inggris : pluralism), terdiri dari duakata plural (=beragam) dan isme (=paham) yang berarti paham

atas keberagaman. Definisi dari pluralisme seringkalidisalahartikan menjadi keberagaman paham yang pada akhirnya

memicu ambiguitas.

PLURALISME

Page 6: Islam dan Isu Kontemporer

Pluralisme Agama (Religious Pluralism) adalah istilah khusus

dalam kajian agama-agama. Sebagai ‘terminologi khusus’, istilah

ini tidak dapat dimaknai sembarangan, misalnya disamakan

dengan makna istilah ‘toleransi’, ‘saling menghormati’ (mutual

respect), dan sebagainya. Sebagai satu paham (isme), yang

membahas cara pandang terhadap agama-agama yang ada,

istilah ‘Pluralisme Agama’ telah menjadi pembahasan panjang di

kalangan para ilmuwan dalam studi agama agama (religious

studies).

Page 7: Islam dan Isu Kontemporer

Menurut Hasan at-Turabi, pluralisme atau ta’addudiyah dalam pandangan

Islam bersumber dari prinsip amr bil ma’ruf wan nahy ‘anil munkar atau

memerintahkan kebaikan dan melarang kemunkaran. Pluralisme ini menjadi

pra-kondisi bagi proses kemunculan opini dan hasil ijtihad yang terbaik bagi

masyarakat. Dilihat dari perspektif pluralisme internal masyarakat muslim,

kehadiran madzhab-madzhab dipandang sebagai salah satu bentuk pluralisme

yang positif. Madzhab-madzhab fikih mencerminkan pluralisme pemikiran,

metode, dan pandangan sosial politikyang ditopang dengan argumentasi yang

kuat

Page 8: Islam dan Isu Kontemporer

Menurut Cak Nur, pluralisme

merupakan suatu nilai yang

memandang secara positif dan

optimis terhadap kemajemukan

semua hal dalam berkehidupan

sosial dan budaya termasuk agama

dengan menerima sebagai

kenyataan dan berbuat sebaik

mungkin dapat mewujudkan

pernyataan tersebut. Yang dimaksud

positif dan optimis adalah sikap aktif

dan bijaksana.

Visi dari seorang cak nur adalah

sikap keterbukaan yang harus

disambut dengan keberanian untuk

berubah. Umat Islam tidak perlu

khawatir akan perubahan-perubahan

yang selalu terjadi pada tata nilai

duniawi manusia. Menuntut sikap

terbuka, yaitu kesediaan umat Islam

menerima dan menambil nilai-nilai

dari mana saja, asalkan mengandung

kebenaran bisa disebut merdeka dan

kebebasan dalam berpikir

Page 9: Islam dan Isu Kontemporer

Dalam fatwanya (No.7/MUNAS VII/MUI/II/2005 Tanggal 29 Juli 2005) mengenai

pluralisme, liberalisme dan sekularisme agama, MUI menetapkan bahwa

pluralisme agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Rasionalisasinya yaitu pluralisme agama didasarkan pada satu asumsi bahwa

semua agama jalan yang sama-sama menuju Tuhan yang sama, jadi menurut

paham ini semua agama adalah jalan yang bebeda-beda menuju Tuhan yang

sama. Pluralisme ini kerap dipadankan dengan inklusivisme yang dua-duanya

sama berbahaya, bahkan inklusivisme lebih berbahaya karena mengajarkan

bahwa agama bukanlah satu-satunya jalan keselamatan, dalam paham ini tidak

boleh dianggap penganut agama lain bakal menghuni neraka.

Page 10: Islam dan Isu Kontemporer

ي شاء ربك لمن من في الرض كلهم جميع ولو ا كر الاا مؤمين كووا ا ف

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di

muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia

supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS. Yunus

10:99)

Page 11: Islam dan Isu Kontemporer

ISLAM SEKULARISME

Sekularisme adalah paham keduniawian.

Paham itu mengatakan bahwa kehidupan

duniawi ini adalah mutlak dan terakhir,

tiada lagi kehidupan sesudahnya, yang

biasanya agama-agama menamakan hari

kemudian, hari kebangkitan, dan lain-lain.

Kita semua yang hidup ini, adalah makhluk

Sekular, artinya kita sekarang masih

berada di dalam alam Sekular, duniawi,

karena belum pindah ke alam akhirat, alam

baka yaitu mati. Tetapi bagi penganut

sekularisme, mereka adalah orang-orang

sekularis, artinya orang-orang yang

menjadikan sekularisme sebagai sentral

keyakinannya. Dalam perspektif Islam,

sekularisme adalah perwujudan modern

dari paham dahriyah, seperti di isyaratkan

dalam Alquran, surat Jatsiah ayat 24

Page 12: Islam dan Isu Kontemporer

Masyarakat sekuler tidak memberikantanggapan langsung terhadap agama. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa

masyarakat ini berfungsi tanpa agama. Masyarakat sekular dewasa ini,

dimana pemikiran religius, praktek-praktek religius dan kebiasaan-

kebiasaan religius mempunyai peranyang kecil saja. Bagaimanapun adalahahli waris nilai-nilai, aturan-aturan danorientasi keagamaan dimasa lampauhingga saat ini belum ada masyarakatyang benar-benar sekular. Masih perlu

dilihat apakah masyarakat sekularakan mampu secara efektif

mempertahankan ketertiban umumtanpa kekerasan institusional apabila

pengaruh agama semakin kurang. Barangkali dalam beraksi terhadap

institusional, impersonalitas danbirokrasi masyarakat moderen yang semakin bertambah, agama akan

memperoleh fungsi-fungsinya yang baru. tetapi barangkali bukan agama yang menerima nilai-nilai institusionalbaru yaitu agama yang ekumenisme, melainkan agama yang bersifat sekte-

sekte.

Page 13: Islam dan Isu Kontemporer

ISLAM LIBERALISME

Liberalisme adalah pemikiran asing yang masuk ke dalam Islam.

Pemikiran ini menafikan adanya hubungan kehidupan dengan agama

sama sekali. Pemikiran ini menganggap agama sebagai rantai pengikat

kebebasan hingga harus dibuang jauh-jauh. Para perintis dan pemikir

liberal yang menyusun pokok-pokok ajarannya membentuk liberal

berada diluar garis seluruh agama yang ada dan tidak seorangpun dari

mereka yang mengklaim adanya hubungan dengan satu agama tertentu

walaupun yang menyimpang.

Page 14: Islam dan Isu Kontemporer

Sehingga Liberalisme sangat bertentangan dengan Islam. Tidak

sedikit pembatal-pembatal ke-Islaman yang terkandung dalam

arus ideologi yang satu ini. Diantaranya:

1. Kekufuran

2. Berhukum dengan selain hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala .

3. Menghilangkan aqidah al-Wala dan bara’.

4. Menghapus banyak sekali ajaran dan hokum Islam.

Page 15: Islam dan Isu Kontemporer

Sehingga para ulama menghukuminya sebagai

kekufuran sebagaimana tertuang dalam fatwa Syaikh

Sholeh al-Fauzan yang dimuat dalam Harian al-Jazirah,

edisi Selasa tanggal 11 Jumada Akhir tahun 1428 H

Page 16: Islam dan Isu Kontemporer

Kata “fundamentalis” berasal dari bahasa Inggris yang berartipokok, asas, fundamental. Sedangkan kata pokok atau asasdalam bahasa Indonesia berarti dasar, alas, pondamen, atau

sesuatu yang menjadi pokok dasar atas tumpuan berfikir(berpendapat) dan sebagainya serta cita-cita yang menjadi

dasar

ISLAM FUNDAMENTALIS

Page 17: Islam dan Isu Kontemporer

CIRI-CIRI ISLAM FUNDAMENTALIS

Kelompok Islam Fundamentalis yaitu kelompok Islam al-thabit

(menurut istilah Adonis), kelompok Islam Revivalis (menurut

istilah Charles Kurzmen dan Akbar S. Akhmad), atau kelompok

Islam Ideal-Totalistik (menurut istilah Issa J. Boullata).

Page 18: Islam dan Isu Kontemporer

Ciri-ciri kelompok aliran ini yaitu:

TekstualMenyerukan keutamaan Islam pada periode Nabi dan

al-Khulafa al-Rashidin (al-Salaf al-Salih)

Menolak unsur-unsur asing dari barat

Kembali ke sumber pokok Islam (al-

Qur’an dan al-Sunnah)

Page 19: Islam dan Isu Kontemporer

Munculnya gerakan keagamaan yang berkarakter fundamentalis

merupakan fenomena penting yang turut mewarnai citra Islam

kontemporer di Indonesia. Istilah Islam fundamentalis sebagai sebuah

kesatuan dari berbagai fenomena sosial keagamaan dari kelompok-

kelompok muslim yang sedemikian kompleks. Hal ini disebabkan definisi

yang dibuat tidak sepenuhnya mampu mendeskripsikan fenomena

beragam atas gerakan-gerakan keagamaan yang muncul di Indonesia.

Selain itu, dalam beberapa literatur, istilah yang digunakan untuk

menggambarkan fenomena kontemporer “fundamentalisme Islam” tidaklah

seragam. Istilah Islam fundamentalis seringkali dipakai secara overlapping

dengan istilah Islam radikal atau Islam revivalis.

Islam Fundamentalis di Indonesia

Page 20: Islam dan Isu Kontemporer

Berdasarkan karakteristik-karakteristik yang menjadi platform

gerakan fundamentalis di Indonesia, terdapat beberapa

kelompok yang diasumsikan sebagai kelompok Islam

fundamentalis. Di antaranya adalah Front Pembela Islam (FPI),

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Forum Komunikasi Ahlussunnah

Wal Jamaah (FKAWJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan

Laskar Jihad.

Page 21: Islam dan Isu Kontemporer

ISLAM MODERNIS

Kata modernis yang berada di belakang kata Islam, berasal dari bahasa Inggris“modernistic” yang berarti model baru. Selanjutnya dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata modern diartikan sebagai yang terbaru atau mutakhir. Selanjutnya

kata modern erat pula kaitannya dengan kata “modernisasi” yang berartipembaharuan atau tajdid dalam bahasa arab. Dalam masyarakat barat, modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk

mengubah paham-paham, adat istiadat, instituisi-instituisi lama, dan sebagainyauntuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi modern. Kata tersebut selanjutnya masuk ke dalamliterature Islam. Dalam hubungan ini modernisasi mengalami perbedaan dengan

modernisasi yang terjadi di Barat.

Page 22: Islam dan Isu Kontemporer

Kelompok Islam Modernis yaitu kelompok Islam mutahawwilyang berpandangan bahwa interpretasi teks harus beradaptasi

dengan realitas (menurut istilah Adonis), kelompok liberal-modernis (menurut istilah Charles Kurzmen) atau kelompok

Islam reformistik (menurut istilah Issa J. Boullata).

Ciri-ciri Islam modernis yaitu:

Page 23: Islam dan Isu Kontemporer

Ciri-ciri kelompok aliran ini yaitu:

Menggunakan teks dengan interpretasi yang membuat

teks dapat beradaptasi dengan realitas dan

perubahan.

Menghadirkan kembali masa

lalu untuk kepentingan

modernitas.

Membangun tradisi secara baru

dengan kerangka modern dan

pra-syarat rasional.

Page 24: Islam dan Isu Kontemporer

Gerakan Islam modern di Indonesia muncul pada awal abad keduapuluh. Pada tahun 1906 kelompok muda di wilayah Sumatera Barat yang

dipelopori oleh Haji Abdul Karim Amrullah, Haji Abdullah Ahmad, danSyaikh Daud Rasyidi melakukan protes terhadap struktur kekuasaan adat

yang tidak memberikan ruang bagi mereka untuk bergerak. Kelompokyang terdiri dari ulama dan cendekiawan ini bermaksud untuk merubah

beberapa hal pada ketentuan adat yang tidak sesuai dengan syariatIslam yang mereka pahami. Minangkabau adalah daerah yang

mempunyai peranan penting dalam penyebaran cita-cita pembaruan kedaerah-daerah lain. Di daerah inilah pertama kali muncul tanda-tanda

pembaruan.

Islam Modernis di Indonesia

Page 25: Islam dan Isu Kontemporer

Gagasan Ahmad Dahlan pada saat pembentukan Muhammadiyah memiliki ciri yang khas, yakni kaidah-kaidahnya yang mengikuti

organisasi modern. Kegiatan Muhammadiyah tidak semata tumbuh dari buah pemikiran pemimpinnya saja. Pengaruh-pengaruh luar juga

masuk dalam struktur Muhammadiyah seperti pembentukan Kepanduan yang disebut dengan Hizbul Wathan dan Aisiah. Pengaruh luar yang masuk ke pulau Jawa dianggap sebagai tantangan sekaligus contoh bagi pemimpin-pemimpin Muslim tersebut. Pada saat itu banyak

misionaris kristen yang memasuki wilayah Jawa, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para misionaris inilah yang banyak dicontoh oeh Muhammadiyah. Perawatan fakir miskin dan bantuan kepada orang-

orang yang membutuhkan serta pengumpulan zakat dilakukan sebagai sebuah inovasi dari sebuah organisasi. Demikian pula dengan

pembangunan klinik kesehatan.

Page 26: Islam dan Isu Kontemporer

Sekitar tahun 1818-1883 di Negara Rusia muncul dan tumbuh

suatu Pemikiran besar yang dinamakan Marxisme. Penggagas

pertama pemikiran ini adalah seorang tokoh Sosialis

Revolusioner yang bernama Heinrich Karl Marx. Ajaran

Marxisme terus berkembang, hingga akhirnya tumbuhlah

beberapa pengikut ajaran Marxis yang menjadi pelopor atas

berkembang-luasnya pengaruh ajaran dan berkembangnya

pemikiran Marxis ke arah radikal.

ISLAM DAN MARXISME

Page 27: Islam dan Isu Kontemporer

Dalam kajiannya Marxis yang menentang adanya kapitalisme yang

menganggap bahwasannya kapitalisme mengeksploitasi kelas-kelas,

antara kaum borjuis terhadap kaum proletar, disini sangat jelas terlihat

ketika kapitalisme mengusai kegiatan ekonomi dan memberatkan kaum

proletar yang bekerja akan tetapi tidak sesuai dengan pendapatannya.

Marxis melihat pada kapitalisme bahwa liberal memandang

perekonomian dengan positive sum game, yang sebagaimana kita

ketahui dengan keuntungan bagi semua. Marx dengan demikian

mengambill pendapat zero sum yang diambil dari merkantilisme dan

memakainya dalam hubungan kelas selain hubungan negara, karena

menurut mereka positive zero sum hanya sebagai tempat eksploitasi

kelas terhadap kelas proletar.

Pertentangan Kelas Menurut Marxis dan Islam

Page 28: Islam dan Isu Kontemporer

Marxisme menjadi salah satu pendorong munculnya pergerakan radikal

meskipun bukan lah marxisme yang murni berasal dari Rusia.

Marxisme yang ada di Indonesia bercampur dengan unsur tradisonalis,

dan nasionalis bangsa Indonesia. Pergerakan marxisme di Indonesia

cenderung di barengi dengan pergerkan kaum petani, kalau di wilayah

Rusia sebagai kaum Proletar. Masyarakat kalangan bawah lebih

mendukung paham ini, karena di dalamnya masyarakat kalangan ini

lebih diuntungkan dengan teori penyamarataannya

Implementasi Pemikiran Marxisme Dalam Pergerakan Kemerdekaan

Indonesia

Page 29: Islam dan Isu Kontemporer

Pandangan marx tentang agama: “Religion is the opium of the masses” atau agama adalah candu rakyat. Ada berbagai

kontroversi dikalangan kaum Marxis pada abad pertengahantentang apa yang dikatakan Marx tentang agama. Adapun

pendapat tersebut terbagi menjadi tiga penafsiran. Pertama, Marxis Radikal seperti Lenin yang menganggap semua yang

dikatakan Marx tentang agama bersifat negatif, karena agama menindas, meracuni, membuat rakyat tunduk pada satu

komando yang itu hanya berpihak kepada kaum pemilik modal. Maka dari itu, Lenin ingin menghapuskan peran lembaga

keagamaan di masyarakat ketika ia berkuasa di negaranya.

Agama Sebagai Candu Rakyat dan Alat

Penindasan

Page 30: Islam dan Isu Kontemporer

Pengertian komunisme secara umum– Komunisme adalah

sebuah ideologi. Penganut paham berasal dari der Manifest

Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich

Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan

pada 21 Februari 1848 teori analitis pendekatan komunis untuk

perjuangan kelas (sejarah dan kontemporer) dan kemakmuran

ekonomi yang kemudian menjadi salah satu gerakan paling

berpengaruh di dunia politik.

ISLAM DAN KOMUNISME

Page 31: Islam dan Isu Kontemporer

Implementasi Pemikiran Komunisme di Indonesia

Nasakom adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia. Ini adalah

akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Pada 1956 Sukarno secara

terbuka mengkritik demokrasi parlementer, yang menyatakan bahwa itu

"didasarkan pada konflik inheren" yang berlawanan dengan gagasan Indonesia

harmoni sebagai keadaan alami antar hubungan manusia. Sebaliknya, ia mencari

sistem yang didasarkan pada sistem tradisional desa dengan menampilkan diskusi

dan konsensus, di bawah bimbingan para tetua desa. Ia mengusulkan campuran

antara tiga unsur nasionalisme, agama dan komunisme menjadi pemerintah

koperasi 'Nas-A-Kom'. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi

utama dalam politik Indonesia - tentara, kelompok-kelompok Islam, dan komunis.

Dengan dukungan dari militer, pada bulan Februari ia menyatakan 'Demokrasi

Terpimpin', dan mengusulkan kabinet yang akan mewakili semua partai politik

penting (termasuk PKI).

Page 32: Islam dan Isu Kontemporer

Cara Menyikapi Aliran dan Isu Pemikiran

Kontemporer

Page 33: Islam dan Isu Kontemporer

- Mempelajarinya lewat Al-Qur’an dan

Hadist serta orang-orang yang ahli dalam

bidangnya

- Karna jika kita memiliki pegetahuan yang

cukup mengenai suatu agama, kita akan

lebih mudah mem-filter informasi-informasi

baru

Mempelajari agama tersebut

secara mendalam dan

menyeluruh agar dapat

memahami dengan jelas agama

tersebut sehingga tidak mudah

dipengaruhi

- Memahami bahwa setiap

manusia memiliki cara

berpikir yang berbeda

sesuai dengan pemahaman

yang mereka yakini

Memahami dinamika

kehidupan ini secara

terbuka dengan

menerima pluralitas

pemikiran yang lain,

yang ada di luar

kelompoknya.

Page 34: Islam dan Isu Kontemporer

- Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak

dengan yang bathil dan janganlah kamu

sembunyikan yang hak itu, sedang kamu

mengetahui. (Al Baqarah [2] : 42)

- Hal tersebut pernah dilakukan oleh orang-orang

yahudi dimasa yang lampau, terutama para rahib

dan pendeta. Mereka mencampuradukkan

kebenaran dan kebatilan. Cara mereka

memalsukan kebenaran ialah dengan menuduh

Nabi Muhammad Saw sebagai pembohong.

Kemudian mereka menyembunyikan sifat-sifat

Nabi yang sebenarnya dan menyembunyikan cara

Nabi dalam melakukan da’wah dalam mengajak

kebenaran, walaupun mereka mengetahui. Mereka

pun berusaha menambah-nambah hal-hal yang

sengaja mereka buat, yang selanjutnya hal

tersebut dijadikan ketetapan agama, padahal

kenyataannya adalah adat istiadat yang mereka

ciptakan.

Dalam masalah aqidah dan

ibadah, umat islam

wajib bersikap ekseklusif,

dalam arti haram mencampur

adukan aqidah dan ibadah

umat islam dengan aqidah

dan ibadah pemeluk agama

lain

Page 35: Islam dan Isu Kontemporer

- Tetap menjalin silaturrahmi dengan

orang-orang yang berbeda aqidah

maupun pemikirannya dengan kita

Dalam masalah social

yang tidak berkaitan

dengan aqidah dan

ibadah, umat Islam

bersikap inklusif,

dalam arti tetap

melakukan pergaulan

social dengan pemeluk

agama lain sepanjang

tidak saling merugikan.- Memohon pertolongan kepada

Allah agar selalu diberi jalan

yang lurus yang Ia ridhoi

Memperkuat Iman dan

memperbanyak amal

ibadah