Laporan GIS
-
Upload
surya-hendrayana -
Category
Documents
-
view
677 -
download
25
Transcript of Laporan GIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat
geografi. SIG menggunakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi yang
mengelola data tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial
penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat
kadaluarsa hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang
diberikan menjadi tidak akurat.
Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya.
Seiring dengan semakin vitalnya fungsi Rumah Sakit, maka setiap
masyarakat diharapkan tahu lokasi-lokasi rumah sakit yang paling dekat dengan
tempat tinggalnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana rancangan suatu sistem informasi geografis dengan database yang
terintegrasi khususnya untuk mencari lokasi Rumah Sakit negeri di Bali?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan dari sistem geografis
ini adalah untuk mengetahui rancangan suatu sistem informasi geografis dengan
database yang terintegrasi khususnya untuk mencari lokasi Rumah Sakit negeri di
Bali.
1
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mempermudah masyarakat dalam mencari lokasi / letak Rumah
Sakit Negeri di Bali.
2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai fasilitas yang
ada di Rumah Sakit Negeri di Bali
1.5 Batasan Masalah
Melihat banyaknya Rumah Sakit yang ada di Bali, maka perlu diberikan
batasan– batasan masalah sebagai berikut:
1. Lokasi dan informasi Rumah Sakit yang ditampilkan hanya Rumah Sakit
Negeri di Bali.
2. Data informasi yang ditampilkan hanya mencakup alamat, no telepon, dan
fasilitas-fasilitas umum yang ada di Rumah Sakit Negeri di Bali .
3. Pengolahan data spasial (data peta) digunakan software MapInfo
Professional 9.0
4. Perancangan tampilan dari Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah
Sakit Negeri di Bali menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya.
2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan,
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
Melaksanakan pelayanan medis khusus,
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi),
Melaksanakan pelayanan rawat inap,
Melaksanakan pelayanan administratif,
Melaksanakan pendidikan para medis,
Membantu pendidikan tenaga medis umum,
Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di
Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d.
berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah
3
sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan Indonesia
2.1.3 Jenis-jenis Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi
perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi
bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Rumah
sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara,
dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka
panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah
plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas
ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya. Rumah sakit yang
sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani
seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga
membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat
umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah
sakit.
Rumah sakit terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula,
atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric
(psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri
atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi
dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit ini di
dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.
Rumah sakit penelitian / pendidikan
4
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait
dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu
universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk
pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik
pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak
universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat /
Tri Dharma perguruan tinggi.
Rumah sakit lembaga/perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk
melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan
perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan
kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk
jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi
perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit
lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan
ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.
Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu.
Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang
ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan.
Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
2.2 Sistem Informasi Geografis
Dengan melihat kata-kata penyusun nama SIG, maka nama SIG dapat
dijabarkan sebagai berikut (Prahasta,2005):
1. Sistem
5
Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan
dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-
pisah, sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan
yang terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan untuk pendekatan
ini jadi hampir semua sistem informasinya berdasarkan pada komputer.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi
memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data
tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta.
Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat
membuat peta menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan
permukaan geografi yang representatif, data tersebut mampu memberikan
informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek.
3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun secara berdasarkan pada geografi
atau spasial. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space.
Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut
ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif
dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna
dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada
peta dua dimensional. Saat ini, teknologi komputer telah mampu membantu
proses pemetaan melalui pengembangan dari automated cartography
(pembuatan peta) dan Komputer Aided Design (CAD).
SIG merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan
untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi.
Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian ilmu dan
teknologi yang relatif masih baru. Berikut adalah beberapa definisi dari SIG yakni
(Agtrisari,2002):
1. Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di suatu lokasi.
6
2. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi.
3. SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer
yang memungkinkan untuk mengelola, memetakan informasi spasial
berikut data atributnya dengan akurasi kartografi.
4. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data
geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data,
kompilasi data, penyimpanan daya, perubahan dan updating data, manajemen
dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data
serta analisis data.
2.2.1 Subsistem sistem informasi geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem berikut (Prahasta,2005):
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format – format data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oleh SIG
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel,
grafik, peta dan lain – lain
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan
diedit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
7
2.2.2 Cara kerja sistem informasi geografis
SIG dapat mempresentasikan dunia nyata (real world) diatas monitor
komputer sebagaimana lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas
kertas. Namun SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran
peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek – obyek
yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map features, contoh :
sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan
unsur – unsur berdasarkan lokasi – lokasinya, maka peta sangat baik dalam
memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur – unsurnya.
Gambar 2.3 Contoh peta dan unsur – unsurnya
(Sumber : Konsep – konsep Dasar SIG, Eddy Prahasta, Informatika)
SIG menghubungkan sekumpulan unsur – unsur peta dengan atribut –
atributnya di dalam satuan – satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan,
laut, batas – batas administrasi, perkebunan dan hutan merupakan contoh – contoh
layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan
demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG.
Rancangan basisdata akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses – proses
masukan, pengelolaan dan keluaran SIG.
8
Gambar 2.4 Layers, Tabel, dan Basisdata SIG
(Sumber : Konsep – konsep Dasar SIG, Eddy Prahasta, Informatika)
2.2.3 Kemampuan sistem informasi geografis
Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian, definisi, dan cara
kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini merupakan
beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek acuan.
2.2.3.1 Aspek definisi
Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau
definisinya. Berikut adalah kemampuan – kemampuan SIG yang diambil dari
beberapa definisi – definisi SIG yang telah dituliskan diatas :
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut)
2. Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut)
3. Memeriksa dan meng-update (meng–edit) data geografi (spasial dan atribut)
4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial dan atribut)
5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial dan atribut)
6. Mengelola data geografi (spasial dan atribut)
7. Memanipulasi data geografi (spasial dan atribut)
8. Menganalisa data geografi (spasial dan atribut)
9. Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk – bentuk peta
tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart), laporan (report), dan lainnya
baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
9
2.2.3.2 Aspek analisis
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi – fungsi analisis yang
dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi
analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basisdata atribut)
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan
basisdata (DBMS):
1. Membuat basisdata baru (create database).
2. Menghapus basisdata (drop database).
3. Membuat tabel basisdata (create table).
4. Menghapus tabel basisdata (drop table).
5. Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam tabel (insert).
6. Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basisdata
(seek, find, search, retrieve).
7. Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel basisdata
(update, edit).
8. Menghapus data dari tabel basisdata (delete, zap, pack).
9. Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.
2.3 Representasi Grafis Suatu Obyek
Dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), informasi grafis suatu obyek
dapat dimasukkan dalam bentuk (Nuarsa,2004):
1. Titik (tanpa dimensi)
Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu obyek.
Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan di atas
peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol –
simbol.
Gambar 2.5 Contoh representasi obyek titik
(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)
10
2. Garis (satu dimensi)
Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit 2 titik
dan digunakan untuk mempresentasikan obyek – obyek satu dimensi. Obyek –
obyek jalan dan sungai dapat direpresentasikan dengan garis.
Gambar 2.6 Contoh representasi obyek garis untuk data lokasi jalan – jalan
(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)
3. Poligon (dua dimensi)
Poligon digunakan untuk mempresentasikan obyek – obyek dua dimensi.
Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung
diantara tiga titik tersebut. Didalam basisdata, semua bentuk area dua dimensi
akan direpresentasikan oleh bentuk poligon.
Gambar 2.7 Contoh representasi obyek area / poligon
(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)
BAB III
11
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Dilakukan di wilayah Provinsi Bali bulan April 2009 sampai dengan Mei
2009.
3.2 Data
Terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan dalam mengamati kebutuhan-
kebutuhan pengolahan data (data processing requirements) terhadap proses
perancangan sistem informasi ini, yaitu:
3.2.1 Sumber data
Data yang digunakan dalam perancangan dan penyusun rancangan suatu
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali, diperoleh
melalui kepustakaan yang terkait dengan sistem informasi geografis dan data yang
diperoleh dari pihak-pihak atau instansi-instansi terkait antara lain:
1. Bagian Humas Rumah Sakit Negeri di Bali
2. Artikel-artikel tentang Rumah Sakit di internet
3.2.2 Jenis data
Data yang digunakan berupa data sekunder dengan data sebagai berikut:
1. Data grafis merupakan data atau elemen gambar, baik berupa titik
(node), garis (arc), maupun luasan (polygon).
2. Data atribut atau tabular merupakan data dalam bentuk teks atau
angka, sesuai dengan karakteristik objek dan bersifat kuantitatif dan kualitatif.
3.2.3 Metode pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan, dilaksanakan dengan beberapa
metode, antara lain:
1. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan melakukan
wawancara dan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Humas di
Rumah Sakit Negeri di Bali.
2. Metode Observasi
12
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati peta dan memproyeksikan
informasi yang ada di dalamnya menjadi lebih sederhana untuk dapat
digunakan dalam perancangan sistem.
3. Metode Studi Literatur
Menganalisa data yang diperoleh sehingga akan diperoleh suatu kesimpulan
yang lebih terarah pada pokok pembahasan.
3.2.4 Kebutuhan perangkat lunak pembuatan sistem
Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali ini secara lengkap adalah sebagai
berikut.
1. Delphi 7.0
Perangkat lunak ini digunakan untuk pembuatan user interface atau tampilan
program secara keseluruhan.
2. MapInfo Profesional 9.0
Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat data spasial (peta) yang
terintegrasi oleh sistem dengan menerapkan aplikasi integrating mapping.
3.3 Bahasa Pemrograman
Pada penelitian ini, pembuatan data spasial berupa peta digunakan
MapInfo Profesional 9.0. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali adalah Delphi
7.0.
13
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali
mengolah data Rumah Sakit Negeri di Bali.
4.1 Tinjauan Umum Sistem
SIG ini mengolah data Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali yang terdiri
atas nama Rumah Sakit, alamat serta fasilitas rumah sakit. Pengolahan data dapat
berupa pengolahan peta, pencarian (query) wilayah. SIG ini dapat menampilkan
peta Rumah Sakit Negeri di Bali dimana data spasial yang berupa peta serta data
non spasial disimpan pada database Mapinfo. Saat pengguna mengklik objek di
peta maka akan tampil data yang menyangkut objek tersebut. Pengguna juga dapat
memilih data objek pada combo box, selanjutnya objek yang memiliki data
tersebut akan ditandai pada peta.
4.2 Penggunaan Program
4.2.1 Menu Utama
Pada form ini terdapat berbagai menu pada toolbar antara lain: centre map
(untuk mereset peta), pointer ( untuk mengklik peta ), hand tool ( untuk
menggeser peta ), zoom in ( membesarkan peta ), zoom out ( memperkecil peta ),
identitas (melihat identitas pembuat ), exit ( untuk keluar ), desa ( melihat desa ),
kabupaten ( melihat kabupaten ) dan informasi rumah sakit(untuk melihat fasilitas
Rumah Sakit)
14
Gambar 4.1 Tampilan menu utama program
4.2.2 Centre Map
Digunakan untuk menampilkan peta pulau bali berada di tengah-tengah
bila peta sebelumya telah di zoom in, zoom out atau telah dilihat sebelumnya.
Seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Tampilan saat centre map
15
4.2.3 Zoom In
Menu ini digunakan untuk memperbesar ukuran peta, agar kita bisa
melihat daerah dengan lebih detail. Seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4.3 Tampilan memilih zoom in
4.2.4 Zoom Out
Menu ini digunakan untuk mengecilkan ukuran peta, agar kita bisa melihat
keseluruhan peta, bisanya digunakan untuk melihat daerah lain yang jaraknya
cukup jauh dari daerah yang sedang kita lihat. Seperti yang terlihat pada gambar
berikut:
16
Gambar 4.4 Tampilan saat zoom out
4.2.5 Menu identitas
Menu ini digunakan untuk melihat identitas pembuat program. Seperti
yang terlihat pada gambar :
Gambar 4.5 Tampilan saat menu identitas dipilih
17
4.3 Penjelasan Program
4.3.1 Penjelasan program pada saat awal programprocedure Tmain1.FormCreate(Sender: TObject);var dir:string;begin try Mi := CreateOLEObject('MapInfo.Application'); except Application.MessageBox('Error Creating MapInfo OLE-Server!',0); Application.Terminate; end;
try MI.Do(Format('Set Application Window %D', [Handle])); MI.Do(Format('Set Next Document Parent %D Style %D', [pnl_map.Handle, 1])); MI.Do(Format('Run Application "%S"',[getcurrentdir +'\peta\Rumah Sakit Bali.wor'])); tmptool:=1701; Mi.Do('Run Menu Command ' + inttostr(tmptool)); except application.MessageBox('Not Found "Rumah Sakit Bali.wor"','Error Load Map',0); application.Terminate; end;
MapperHandle := MI.Eval(Format('WindowInfo(FrontWindow(), %D)', [12])); MIhandle:=(MI.eval('WindowID(0)'));
//buka layer kelurahan MI.Do('Select * From desa Order By nama_kelurahan Into TEMP_WORK'); MI.do('fetch first from TEMP_WORK'); Repeat cb_kel.Items.Add(MI.eval('TEMP_WORK.nama_kelurahan')); MI.do('fetch next from TEMP_WORK'); until MI.eval('EOT(TEMP_WORK)')='T';
//buka layer Kabupaten MI.Do('Select * From KAB_BALI Order By KABUPATEN Into TEMP_WORK'); MI.do('fetch first from TEMP_WORK'); Repeat cb_kab.Items.Add(MI.eval('TEMP_WORK.KABUPATEN')); MI.do('fetch next from TEMP_WORK'); Until MI.eval('EOT(TEMP_WORK)')='T';
//buka layer rumah sakit MI.do('select * from rumah_sakit order by nama_rumah_sakit into TEMP_WORK'); MI.do('fetch first from TEMP_WORK'); Repeat Box_RS.Items.Add(MI.eval('TEMP_WORK.nama_rumah_sakit')); MI.do('fetch next from TEMP_WORK'); until MI.eval('EOT(TEMP_WORK)')='T';
end;
Listing Program 4.1 Prosedur awal program
Prosedur ini merupakan prosedur awal pada saat membuka program.
Diawali dengan mengisi variabel MI dengan koneksi OLEObject dengan
Mapinfo. Apabila koneksi tidak ditemukan maka akan dikeluarkan pesan error.
Berikutnya adalah tahap penginputan peta pada panel yang telah dibuat pada form
18
Delphi, dimana peta yang akan ditampilkan merupakan file .WOR Mapinfo
diperoleh dari direktori yang telah ditentukan. Jika direktori yang dimaksud tidak
ditemukan maka ditampilkan pesan error, aplikasi diakhiri.
Setelah peta dapat ditampilkan, maka dilakukan pengisian dari combo box
yang ada. Isi dari combo box tersebut diambil dari tabel pada Mapinfo dengan
mengambil field yang akan ditampilkan isinya pada combo box. Data pada field
tersebut akan diambil satu-persatu dari tabel kemudian dimasukkan serta
diurutkan pada list combo box.
Pada baris terakhir terdapat sintaks untuk membuat agar pengguna tidak
dapat klik kanan pada peta yang ditampilkan pada program, sehingga kontrol peta
tersebut murni hanya dengan menggunakan tool pada program, bukan kontrol
Mapinfo.
4.3.2 Prosedur Centre Map
procedure Tmain1.OpenClick(Sender: TObject);begin MI.do('Set Map Zoom Entire');end;
Listing Program 4.2 Prosedur centre map
Prosedur ini digunakan untuk menentukan letak peta agar berada tepat di
tengah-tengah
4.3.3 Prosedur pointerprocedure Tmain1.Button2Click(Sender: TObject);begin MI.Do(Format('Run Menu Command %D', [1701])); tmptool:= 1701;end;
Listing Program 4.3 Prosedur pointer
Prosedur ini dimaksudkan agar pengguna dapat dapat memilih daerah
yang ingin diketahui informasinya
19
4.3.4 Prosedur hand toolprocedure Tmain1.Button3Click(Sender: TObject);begin MI.Do(Format('Run Menu Command %D', [1702])); tmptool:= 1702;end;
Listing Program 4.4 Prosedur hand tool
Prosedur hand tool digunakan untuk menggerakkan peta, agar kita bisa
melihat daerah yang ingin kita lihat.
4.3.5 Prosedur Zoom Inprocedure Tmain1.Button4Click(Sender: TObject);begin MI.Do(Format('Run Menu Command %D', [1705])); tmptool:= 1705;end;
Listing Program 4.5 Prosedur zoom in
Prosedur ini digunakan untuk memperbesar tampilan peta, agar kita bisa
melihat daerah atau objek yang berada dalam peta dengan lebih jelas.
4.3.6 Prosedur Zoom Outprocedure Tmain1.Button5Click(Sender: TObject);begin MI.Do(Format('Run Menu Command %D', [1706])); tmptool:= 1706;end;
Listing Program 4.6 Prosedur Zoom out
Fungsi dari prosedur ini adalah untuk memperkecil ukuran peta agar kita
bisa mencari daerah atau objek lain dengan lebih mudah.
4.3.7 Prosedur Identitas
20
procedure Tmain1.Button1Click(Sender: TObject);
var
info:string;
begin
info:='PROJECT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS'+#13+
' PEMETAAN RUMAH SAKIT NEGERI DI BALI'+#13+
' Oleh :'+#13+
' Nama :I GEDE AGUS SUKRANATA'+#13+
' NIM :061 945 1020' +#13+
' Jurusan :Teknik Elektro Ekstensi';
MessageDlg(info, mtInformation, [mbYes], 0);
end;
Listing Program 4.7 Prosedur identitas
Prosedur ini berfungsi untuk menampilkan identitas pembuat program.
4.3.8 Prosedur pemilihan combo box desa / kelurahanprocedure Tmain1.cb_kelChange(Sender: TObject);begin MI.Do(Format('Find Using desa(nama_kelurahan)',[])); MI.Do(Format('Find "%S"',[cb_kel.Text])); if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then MI.do(Format('Set Map Window %D Center(CommandInfo(1),CommandInfo(2))',[MIhandle])); MI.Do(Format('Select * from desa where nama_kelurahan="%S" into TMPWORK',[cb_kel.Text]));end;
Listing Program 4.8 Prosedur combo box desa / kelurahan
Prosedur ini ditujukan untuk mengeksekusi pemilihan item pada combo
box desa / kelurahan sehingga informasi desa pada kolom lainnya dapat
dimunculkan serta objek desa pada peta yang memiliki informasi tersebut dapat
dipilih. Pada saat salah satu item dari combo box dipilih, maka akan dipilih tabel
yang terkait dengan item yang dipilih serta data dari field tabel tersebut yang
terkait dengan item yang dipilih pada combo box.. Objek desa tersebut akan diblok
serta di-zoom.
4.3.9 Prosedur pemilihan combo box kabupatenprocedure Tmain1.cb_kabChange(Sender: TObject);
begin
MI.Do(Format('Find Using KAB_BALI(KABUPATEN)',[]));
MI.Do(Format('Find "%S"',[cb_kab.text]));
if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then
MI.do(Format('Set Map Window %D
Center(CommandInfo(1),CommandInfo(2))',[MIhandle]));
21
MI.Do(Format('Select * from KAB_BALI where KABUPATEN="%S" into
TMPWORK',[cb_kab.text]));
end;
Listing Program 4.9 Prosedur combo box kabupaten
Prosedur ini ditujukan untuk mengeksekusi pemilihan item pada combo
box kabupaten sehingga informasi desa pada kolom lainnya dapat dimunculkan
serta objek kabupaten pada peta yang memiliki informasi tersebut dapat dipilih.
4.3.10 Prosedur pemilihan combo box nama rumah sakitprocedure Tmain1.Box_RSChange(Sender: TObject);
VAR
alamat,tlp,fas : string;
begin
MI.Do(Format('Find Using rumah_sakit(nama_rumah_sakit)',[]));
MI.Do(Format('Find "%S"',[Box_RS.Text]));
if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then
MI.Do(Format('Set Map Window %D Center(CommandInfo(1),CommandInfo(2))',
[MIhandle]));
MI.Do(Format('Select * from rumah_sakit where nama_rumah_sakit="%S"
into TMPWORK',[Box_RS.Text]));
alamat:= MI.eval('TMPWORK.Alamat')+#13#10;
tlp:= MI.eval ('TMPWORK.No_Telepon')+#13#10;
fas:= MI.eval ('TMPWORK.Fasilitas')+#13#10;
memo1.Text := Box_RS.Text + #13#10 + alamat + tlp + fas;
end;
Listing Program 4.10 Prosedur combo box Rumah Sakit
Prosedur ini digunakan untuk menampilkan nama rumah sakit
4.3.11 Prosedur pemilihan combo box info rumah sakitprocedure Tmain1.Memo1Change(Sender: TObject);
begin
end;
Listing Program 4.11 Prosedur combo box info Rumah Sakit
Prosedur ini berfungsi untuk menampilkan informasi yang ada pada tabel rumah sakit yang diambil di data map info
4.3.12 Prosedur penampil foto rumah sakit
22
procedure Tmain1.Image1Click(Sender: TObject);
begin
end;
Listing Program 4.12 Prosedur penampil foto rumah sakit
Prosedur ini berfungsi untuk menampilkan foto rumah sakit.
BAB V
PENUTUP
23
5.1 Simpulan
Perancangan SIG ini dimulai dengan pengolahan data, desain database
serta interface dan programming. Dimana setelah dilakukan penujian sistem maka
diperoleh hal-hal sebagai berikut:
1. SIG Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali berisikan data seluruh seluruh
rumah sakit negeri di bali
2. SIG Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali dapat menunjukkan lokasi-lokasi
serta fasilitas Rumah Sakit Negeri di Bali.
3. Dengan digunakannya SIG Pemetaan Rumah Sakit Negeri di Bali, masyarakat
diharapkan menjadi lebih mudah dalam mencari alamat dan fasilitas rumah
sakit negeri di bali.
5.2 Saran
Adapun saran untuk pengembangan SIG Pemetaan Rumah Sakit Negeri di
Bali adalah perlu dilakukan perbaikan serta penambahan fitur-fitur dari program
yang kira-kira dapat membantu memudahkan pengguna dalam melakukan
pekerjaan menggunakan SIG ini.
DAFTAR PUSTAKA
24
Agtrisari, Irma. 2004. Desain dan Aplikasi Geographics Information System.
Jakarta : PT Gramedia Jakarta.
Badan Perencanaan (BAPPEDA) Kota Denpasar, Jl Maruti Denpasar – Bali.
Hartono, Jogiyanto. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatn
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakara : Andi
Offset.
Nuarsa, I Wayan. 2004. Mengelola Data Spasial dengan MapInfo Professional.
Yogyakarta : Andi Offset.
Martina, Inge 2003 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Visual Borland
Delphi 7. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Prahasta, Eddy. 2002. Konsep –Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.
Bandung : Informatika.
Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Aplikasi Pemrograman
MapInfo. Bandung : Informatika.
25