Laporan Praktikum Rlab Kr 02
-
Upload
giggs-sandy -
Category
Documents
-
view
247 -
download
0
Transcript of Laporan Praktikum Rlab Kr 02
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
1/25
Laporan Praktikum rLab
Nama / NPM : Haidar Ali / 1506672735
Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Elektro
Group & Kawan Kerja : Group 13
1. Erfandy Muhammad
2. Akbar Kurniawan
3. Rashelia Radela
4. Nadya Aryani
5. A. Fariz Mursyidan
6. Muhammad Syifa
No. & Nama Percobaan : KR02 – Calori Work
Minggu Percobaan : Minggu ke 7
Tanggal Percobaan : Kamis, 28 April 2016
Nama Asisten : Adnan
LABORATORIUM FISIKA DASAR
UPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
2/25
1 | L a p o r a n r L a b
KR02 – Calori Work
A. Tujuan Percobaan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
B. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
3. Termometer
4. Voltmeter dan ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
C.
Dasar Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistensi yang dinyatakan dengan persamaan :
W = P . t
= V. i . t ……………….. (1)
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
3/25
2 | L a p o r a n r L a b
Dimana:
W = energi listrik (joule)
V = tegangan listrik (volt)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu / lama aliran listrik (sekon)
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu zat
dinyatakan dengan persamaan :
Q = m . c . (Ta - T) ……………… (2)
Dimana :
Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kalori)
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis zat (kal/goC)
Ta = suhu akhir zat (K)
T = suhu mula-mula (K)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan
dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudia dicatat oleh system instrumentasi. Tegangan
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
4/25
3 | L a p o r a n r L a b
D. Teori Tambahan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat dibagi menjadi
berbagai jenis, misalnya energi gerak, energi panas, energi bunyi, atau energi listrik.
Salah satu jenis energi yang memiliki peran besar bagi manusia adalah energi panas.
Energi panas atau yang dikenal dengan nama kalor adalah suatu bentuk energi yang
dimiliki oleh suatu benda karena benda tersebut memiliki suhu. Untuk mendeteksi adanya
kalor yang dimiliki oleh suatu benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda
tersebut. Jika suhu yang terukur tinggi, maka kalor yang dimiliki benda tersebut juga
besar, begitu juga sebaliknya.
Pada energi panas berlaku juga hukum kekekalan energi, dimana energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, namun hanya dapat diubah bentuknya saja. Hukum
ini diciptakan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris. Untuk
menghormatinya, satuan dari energi menggunakan Joule (J) sesuai dengan namanya.
Hukum ini dapat dirumuskan menjadi :
Eawal = Eakhir
Keterangan : energi total tidak akan berkurang dan juga tidak akan bertambah.
Berdasarkan percobaan yang banyak dilakukan untuk mengetahui besar atau
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda dan zat, dapat didapatkan hasil dimana kalor
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis suatu zat), dan perubahan
suhu. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan sesuai dengan persamaan (1).
Energi kalor dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu energi yang digunakan untuk
menaikkan suhu dan energi yang digunakan untuk mengubah wujud benda atau yang
disebut dengan kalor laten. Kalor laten sendiri dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
5/25
4 | L a p o r a n r L a b
kalor uap untuk mengubah zat cair menjadi gas dan kalor lebur untuk mengubah zat padat
menjadi cair. Kalor uap dan kalor lebur dapat dirumuskan secara matematis menjadi :
Q = m . U
dan
Q = m. L
Dimana :
Q = kalor yang dibutuhkan (Joule)
m = massa benda (kg)
U = kalor uap (J/kg)
L = kalor lebur (J/kg)
Energi tidak dapat diciptakan, oleh karena itu, energi kalor dapat diperoleh dari
pengkonversian energi listrik. Beberapa contoh alat yang dapat mengubah energi listrik
menajdi energi kalor adalah pemanas, solder, setrika, atau kompor listrik. Alat-alat
tersebut dilengkapi dengan elemen pemanas yang dapat mengubah energi listrik yang
dialirkan pada elemen tersebut menjadi energi panas.
Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besat kalor yang
akan dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dituliskan menjadi :
W = Q
Dimana :
W = Energi listrik yang diubah atau diserap (Joule)
Q = Kalor yang dihasilkan (Joule)
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
6/25
5 | L a p o r a n r L a b
Sehingga dari persamaan diatas didapatkan hubungan antara persamaan (1) dan
persamaan (2) yaitu :
V. i . t = m . c . (Ta - T)
Dimana :
V = tegangan listrik (volt)
i = arus listrik (ampere)
t = waktu / lama aliran listrik (sekon)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
Ta = suhu akhir zat (K)
T = suhu mula-mula (K)
Pada modul ini dilakukan percobaan untuk mengetahui nilai kapasitas kalor suatu
kawat konduktor. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menauikkan suhu benda sebesar 1oC yang dapat dirumuskan menjadi :
H = ( − )
Dimana :
H = Kapasitas kalor (J/oC)
Q = Jumlah kalor yang diperlukan (Joule)
Ta = suhu akhir zat (K)
T = suhu mula-mula (K)
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
7/25
6 | L a p o r a n r L a b
Selain itu, benda juga memiliki kalor jenis, yaitu banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 oC. kalor jenis dapat dirumuskan
secara matematis menjadi :
c = .( − )
Dimana :
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
m = massa zat (kg)
Q = Jumlah kalor yang diperlukan (Joule)
Ta = suhu akhir zat (K)
T = suhu mula-mula (K)
Beberapa contoh dari kalor jenis benda berbagai zat :
Jenis BendaKalor Jenis (c)
J/kg Co kkal/kg Co
Air 4180 1,00
Alkohol (ethyl) 2400 0,57
Es 2100 0,50
K ayu 1700 0,40
Aluminium 900 0,22
Marmer 860 0,20
K aca 840 0,20
Besi / baja 450 0,11
Tembaga 390 0,093
Perak 230 0,056
Raksa 140 0,034
Timah hitam 130 0,031
Emas 126 0,030
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
8/25
7 | L a p o r a n r L a b
Apabila persamaan kapasitas kalor dan kalor jenis dihubungkan maka didapatkan
suatu persamaan yaitu :
H = m .c
Dimana :
H = Kapasitas kalor (J/oC)
c = kalor jenis benda (J/kgoC)
m = massa benda (kg)
E.
Prosedur Percobaan
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman web.
1. Mengaktifkan web cam dengan cara meng-klik icon videoa pada halaman web r-
Lab
2.
Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan power supply dengan meng-klik radio button disebelahnya
4. Mengambil data perubahan temperature, tegangan, dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik tombol “ukur”
5. Memperhatikan temperature kawat yang terlihat di web cam, lalu menunggu
hingga mendekati termperatur awal saat diberikan Vo
6. Mengulangi langkah 2 hingga 2 untuk tegangan V1 , V2 , dan V3
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
9/25
8 | L a p o r a n r L a b
Gambar 1 : Rangkaian alat percobaan calori work
F. Data Percobaan
Tabel Data Percobaan Calori Work
Tegangan V0
No Waktu (sekon) Arus Listrik (mA) Tegangan (volt) Temperatur (oC)
1 3 23.84 0.00 19.7
2 6 23.84 0.00 19.6
3 9 23.84 0.00 19.6
4 12 23.84 0.00 19.6
5 15 23.84 0.00 19.6
6 18 23.84 0.00 19.6
7 21 23.84 0.00 19.7
8 24 23.84 0.00 19.69 27 23.84 0.00 19.6
10 30 23.84 0.00 19.6
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
10/25
9 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V1
No Waktu (sekon) Arus Listrik (mA) Tegangan (volt) Temperatur (oC)
1 3 35.13 0.66 19.72 6 35.13 0.66 19.8
3 9 35.13 0.66 19.9
4 12 35.25 0.65 20.1
5 15 35.25 0.65 20.3
6 18 35.25 0.65 20.4
7 21 35.13 0.66 20.6
8 24 35.13 0.66 20.7
9 27 35.13 0.66 20.8
10 30 35.25 0.65 20.9
Tegangan V2
No Waktu (sekon) Arus Listrik (mA) Tegangan (volt) Temperatur (oC)
1 3 50.88 1.57 20.3
2 6 50.88 1.57 20.6
3 9 50.76 1.58 21.5
4 12 50.88 1.58 22.5
5 15 50.76 1.58 23.4
6 18 50.76 1.58 24.3
7 21 50.76 1.58 25.1
8 24 50.88 1.58 25.8
9 27 50.88 1.58 26.4
10 30 50.88 1.58 26.9
Tegangan V3
No Waktu (sekon) Arus Listrik (mA) Tegangan (volt) Temperatur (oC)
1 3 41.86 1.06 24.3
2 6 41.86 1.06 24.1
3 9 41.86 1.06 24.3
4 12 41.86 1.06 24.4
5 15 41.98 1.06 24.6
6 18 41.86 1.06 24.8
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
11/25
10 | L a p o r a n r L a b
19.58
19.6
19.62
19.64
19.66
19.68
19.7
19.72
0 5 10 15 20 25 30 35
T e m p e r a t u r ( ' C )
Waktu (s)
Hubungan antara waktu dan temperatur pada saat V0
7 21 41.86 1.06 25.0
8 24 41.86 1.06 25.1
9 27 41.86 1.06 25.3
10 30 41.86 1.06 25.4
G. Pengolahan Data
1. Grafik hubungan antara temperatur dan waktu
Tegangan V0
No Waktu (sekon) Temperatur (oC)
1 3 19.7
2 6 19.63 9 19.6
.4 12 19.6
5 15 19.6
6 18 19.6
7 21 19.7
8 24 19.6
9 27 19.6
10 30 19.6
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
12/25
11 | L a p o r a n r L a b
19.6
19.8
20
20.2
20.4
20.6
20.8
21
0 5 10 15 20 25 30 35
T e m p e r a t u r
( ' C )
Waktu (s)
Hubungan antara waktu dan temperatur di V1
Tegangan V1
No Waktu (sekon) Temperatur (oC)
1 3 19.7
2 6 19.8
3 9 19.9
4 12 20.1
5 15 20.3
6 18 20.4
7 21 20.6
8 24 20.7
9 27 20.8
10 30 20.9
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
13/25
12 | L a p o r a n r L a b
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15 20 25 30 35
T e m p e r a t u r ( ' C )
Waktu (s)
Hubungan antara waktu dan temperatur di V2
Tegangan V2
No Waktu (sekon) Temperatur (oC)
1 3 20.3
2 6 20.6
3 9 21.5
4 12 22.5
5 15 23.4
6 18 24.3
7 21 25.1
8 24 25.8
9 27 26.4
10 30 26.9
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
14/25
13 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V3
No Waktu (sekon) Temperatur (oC)
1 3 24.3
2 6 24.1
3 9 24.3
4 12 24.4
5 15 24.6
6 18 24.8
7 21 25.0
8 24 25.1
9 27 25.3
10 30 25.4
24
24.2
24.4
24.6
24.8
25
25.2
25.4
25.6
0 5 10 15 20 25 30 35
T
e m p e r a t u r ( ' C )
Waktu (s)
Hubungan antara waktu dan temperatur di V3
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
15/25
14 | L a p o r a n r L a b
2. Menghitung Nilai Kapasitas Panas dari Kawat Konduktor
Pada percobaan modul ini, terjadi perubahan energi yang ditandai dengan
terjadinya perubahan suhu. Perubahan bentuk energi terjadi dari energi listrik
menjadi energi kalor. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, besar kalor
jenis dan kapasitas kalor kawat konduktor pada tegangan V0, V1, V2, dan V3 dapat
diketahui menggunakan persamaan :
Q = W
m . c . ΔT = V . I . t
sehingga didapatkan persamaan untuk kalor jenis yaitu :
c =..
.∆
persamaan diatas digunakan untuk menghitung kalor jenis dari kawat konduktor
yang digunakan dalam percobaan.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1 oC dapat dicari menggunakan persamaan :
H = m. c
Kemudian disubsitusikan persamaan kalor jenis, sehingga didapatkan persamaan :
H =..∆
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
16/25
15 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V0
Pada tegangan V0 tidak dapat ditentukan kapasitas kalor dan kalor jenisnya.
Tegangan V1
No Waktu (s) I (mA) V (volt) T (oC) ∆T (
C) V.i.t (J) m.∆T (kg
C) c (J/kg
C) H (J/
C)
1 3 35.13 0.66 19.7 0.00 6.786484 0 - -
2 6 35.13 0.66 19.8 0.1 6.788802 0.0002 3394.401 67.88802
3 9 35.13 0.66 19.9 0.2 6.791121 0.0004 1697.78 33.95561
4 12 35.25 0.65 20.1 0.4 6.715654 0.0008 839.4568 16.78914
5 15 35.25 0.65 20.3 0.6 6.720236 0.0012 560.0197 11.20039
6 18 35.25 0.65 20.4 0.7 6.722528 0.0014 480.1806 9.603611
7 21 35.13 0.66 20.6 0.9 6.807351 0.0018 378.1862 7.563723
8 24 35.13 0.66 20.7 1 6.809669 0.002 340.4835 6.809669
9 27 35.13 0.66 20.8 1.1 6.811988 0.0022 309.6358 6.192716
10 30 35.25 0.65 20.9 1.2 6.733984 0.0024 280.5827 5.611653∑
165 351.78 6.56 203.26.20
6768.8780.0124 8280.726 16.56145
Nilai rata- rata kalor jenis pada V0 adalah:
c = ∑ =.
= 920.08067 J/kgoC
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
17/25
16 | L a p o r a n r L a b
Nilai kapasitas kalor rata-ratanya adalah:
H = ∑ =16.56145
= 1.834016 J/oC
Tegangan V2
No Waktu (s) I (mA) V (volt) T (oC) ∆T ( C) V.i.t (J) m.∆T (kg C) c (J/kg C) H (J/ C)
1 3 50.88 1.57 20.3 0 1.621596 0 - -
2 6 50.88 1.57 20.6 0.3 1.645561 0.0006 2742.602 5.485203
3 9 50.76 1.58 21.5 1.2 1.724317 0.0024 718.4654 1.436931
4 12 50.88 1.58 22.5 2.2 1.808784 0.0044 411.0873 0.822175
5 15 50.76 1.58 23.4 3.1 1.876699 0.0062 302.6934 0.605387
6 18 50.76 1.58 24.3 4 1.948879 0.008 243.6099 0.48722
7 21 50.76 1.58 25.1 4.8 2.01304 0.0096 209.6917 0.419383
8 24 50.88 1.58 25.8 5.5 2.074072 0.011 188.552 0.377104
9 27 50.88 1.58 26.4 6.1 2.122307 0.0122 173.9596 0.347919
10 30 50.88 1.58 26.9 6.6 2.162502 0.0132 163.8259 0.327652
∑ 165 508.32 15.78 236.8 33.8 18.99776 0.0676 5154.487 10.30897
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
18/25
17 | L a p o r a n r L a b
Nilai rata- rata kalor jenis pada V0 adalah:
c = ∑ =.
= 572.7207 J/kgoC
Nilai kapasitas kalor rata-ratanya adalah:
H = ∑ = . = 1.14541111111 J/oC
Tegangan V3
No Waktu (s) I (mA) V (volt) T (oC) ∆T ( C) V.i.t (J) m.∆T (kg C) c (J/kg C) H (J/ C)
1 3 41.41 1.03 18.6 0 0.865842 0 - -
2 6 41.52 1.03 18.8 0.2 0.880971 0.0004 2202.428 4.404855
3 9 41.52 1.03 19.2 0.6 0.91946 0.0012 766.2167 1.532433
4 12 41.41 1.03 19.6 1 0.959677 0.002 479.8385 0.959677
5 15 41.41 1.03 20.1 1.5 0.998064 0.003 332.688 0.665376
6 18 41.41 1.03 20.4 1.8 1.036451 0.0036 287.9031 0.575806
7 21 41.41 1.03 20.8 2.2 1.070573 0.0044 243.312 0.486624
8 24 41.41 1.03 21.1 2.5 1.100429 0.005 220.0858 0.440172
9 27 41.41 1.03 21.3 2.7 1.126021 0.0054 208.5224 0.417045
10 30 41.41 1.03 21.5 2.9 1.147347 0.0058 197.8184 0.395637
∑ 165 414.32 10.3 201.4 15.4 10.10483 0.0308 4938.812 9.877625
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
19/25
18 | L a p o r a n r L a b
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
20/25
18 | L a p o r a n r L a b
Nilai rata- rata kalor jenis pada V0 adalah:
c = ∑ =.
= 548.7568 J/kgoC
Nilai kapasitas kalor rata-ratanya adalah:
H = ∑ =.
= 1.097513888 J/oC
A. Menentukan Jenis Kawat Konduktor
Jenis kawat konduktor yang digunakan pada percobaan modul ini dapat
diketahui dengan cara mencocokkan nilai kalor jenis yang didapat pada percobaan
dengan nilai kalor jenis pada literatur. Pada percobaan ini didapatkan tiga nilai
kalor jenis, sehingga diperlukan rata-rata dari ketiga nilai kalor jenis yang ada.
Sehingga didapat kalor jenis sebesar :
̅ = + + 3
̅ = 920.081+5720721+548.757
3
̅= 680.5194 J/kgoC Selain itu, karena pada percobaan ini terdapat tiga nilai kapasitas kalor,
sehingga diperlukan rata-rata dari ketiganya. Sehingga diperoleh :
= + + 3
= 1.83402+1.14541+1.097513
= 1.35898J/oC
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
21/25
19 | L a p o r a n r L a b
Setelah dilakukan penghitungan rata-rata dari kalor jenis, didapatkan kalor
jenis rata-rata dari kawat konduktor yang digunakan di percobaan modul ini
adalah sebesar 291.1319306 J/kgoC. Nilai rata-rata tersebut mendekati nilai kalor
jenis tembaga pada literatur yang sebesar 390 J/kgoC. Sehingga dapat
diperkirakan jenis kawat konduktor yang digunakan pada percobaan modul ini
adalah tembaga. Walaupun begitu, terdapat kesalahan literatur pada percobaan ini,
sebesar:
Kesalahan literatur = |c cpobc | x 100%
Kesalahan literatur = |390 680.5194 390 | x 100% Kesalahan literatur = 74.49% ≈ 75%
H. Analisis Data
1. Analisis Percobaan
Pada modul ini praktikan tidak perlu mendatangi langsung UPP IPD untuk
melakukan percobaan karena praktikan menggunakan teknologi r-Lab (remote
lab) untuk melakukan percobaan. Untuk melakukan percobaan pada praktikum ini
praktikan hanya perlu mengikuti langkah-langkah yang terdapat di sitrampil untuk
mendapatkan data. Namun, di dalam melakukan percobaan modul ini, praktikan
mendapatkan kesulitan karena web-cam pada r-Lab tidak dapat digunakan. Hal ini
membuat praktikan tidak dapat mengetahui secara persis kapan percobaan
selanjutnya dapat dimulai. Dengan web-cam yang tidak menyala, praktikan tidak
dapat mengetahui kapan suhu sudah kembali seperti awal, seperti syarat yang
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
22/25
20 | L a p o r a n r L a b
tertera pada prosedur percobaan di sitrampil. Hal ini akan sangat mempengaruhi
data dan pengolahan data yang dilakukan oleh praktikan. Untuk mengatasinya,
praktikan melakukan beberapa kali pengambilan data dengan diberi jeda waktu
diantara setiap pengukuran tegangan yang berbeda.
2. Analisis Hasil Percobaan
Dari percobaan modul ini didapatkan data berupa waktu, tegangan, arus
listrik, dan suhu yang tercatat. Untuk mendapatkan variasi data percobaan
dilakukan sebanyak 4 kali dengan mengubah tegangan yang digunakan. Tegangan
pertama sebesar 0 volt, kedua sebesar 0.66 volt, ketiga sebesar 1.58 volt, dan
terakhir sebesar 1.06 volt. Perubahan tegangan yang terjadi akan mempengaruhi
arus listrik serta penambahan suhu setiap interval waktu yang ada.
Pada percobaan pertama, diatur tegangan yang mengalir sebesar 0 volt.
Hal ini membuat kawat tidak mengalami kenaikan suhu. Hal tersebut diakibatkan
tidak adanya energi yang membuat elektron-elektron pada kawat tidak mengalami
pergerakan yang dapat menimbulkan energi kalor.
Pada percobaan kedua diatur tegangan yang mengalir sebesar 0.65 volt.
Hal tersebut membuat arus listrik yang mengalir berkisar antara 35.13 dan 35.25
mA. Tegangan sebesar 0.65 volt juga membuat kenaikan suhu sebesar 1.1⁰C pada
akhir percobaan. Setelah data diolah didapatkan kalor jenis dari kawat konduktor
sebesar 8280.726 J/kgoC dan kapasitas kalornya sebesar 16.56145J/oC.
Pada percobaan ketiga diatur tegangan sebesar 1.57 volt yang membuat
arus listrik yang mengalir berkisar antara 51.1 dan 51.22 mA. Pada akhir
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
23/25
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
24/25
22 | L a p o r a n r L a b
Pada percobaan modul ini terdapat 4 buah grafik yang menyatakan
hubungan antara waktu dan temperatur pada setiap variasi tegangan yang
digunakan pada percobaan. Grafik yang didapatkan pada modul ini hampir
semuanya membentuk garis linear, kecuali pada percobaan pertama dimana
terbentuk kurva linear. Hal tersebut menandakan bahwa seharusnya kenaikan
suhu pada tiap interval waktu konstan sehingga membentuk kurva linear. Hal
tersebut disebabkan karena adanya beberapa kesalahan yang terjadi pada modul
ini yang akan dibahas pada analisis kesalahan.
4. Analisis Kesalahan
Dalam percobaan modul ini praktikan sudah melakukan percobaan sesuai
dengan prosedur yang ada, namun kesalahan tetap terjadi yang dapat membuat
kesalahan literatur sekitar 75%. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah :
Kesalahan dalam penghitungan dimana pembulatan angka yang
dilakukan menyebabkan hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan
literatur yang ada.
Web-cam yang tidak menyala dapat membuat praktikan tidak
mengetahui apakah posisi suhu sudah mencapai suhu awal
sehingga untuk percobaan selanjutnya suhu awal tidak dapat
menjadi seperti suhu awal sebelumnya.
I. Kesimpulan
-
8/17/2019 Laporan Praktikum Rlab Kr 02
25/25
23 | L L b
Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor.
Tegangan yang digunakan akan mempengaruhi arus listrik yang mengalir
dan peningkatan suhu pada setiap interval waktu, dimana tegangan yang
semakin besar akan membuat kenaikan suhu pada tiap interval waktu
semakin besar.
Kalor jenis dari kawat konduktor yang digunakan adalah 291.1319306
J/kgoC. sehingga diperkirakan kawat konduktor yang digunakan adalah
tembaga (c = 390 J/kgoC) dengan kesalahan sebesar 25%.
Kapasitas kalor dari kawat konduktor yang digunakan adalah
0.5822638613 J/oC.
J.
Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition,
Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Universitas Indonesia. 2015. www.sitrampil.ui.ac.id
Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/kalor%20
jenis.htm