LP Varicella

8
LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP MEDIS 1. Definisi Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan olehvirus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. 2. Etiologi Varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z virus). Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus. 3. Patofisiologi Menyebar Hematogen.Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion akar dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk Herpes Zoster. Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini. 4. Manifestasi Klinis Masa inkubasi dari varicella 7 – 21 hari setelah paparan, dengan kasus terbanyak terjadi antara 14 – 17 hari. Misalnya, satu anak dalam sebuah keluarga tertular varicella pada sekolah, kakak atau adiknya kemungkinan akan timbul gejala varicella sekitar 2 minggu kemudian. Varicella umumnya berakhir 7 – 10 hari pada anak-anak, dan lebih lama pada orang dewasa. Masa penularan varicella mulai 2 hari sebelum vesikel muncul dan berakhir saat semua vesikel menjadi krusta. Anak dengan varicella harus diistirahatkan sekitar 1 minggu. Anda tidak harus menunggu hingga lesi pada kulit hilang semua. Orang yang sedang sakit atau mempunyai problem dengan

description

Keperawatan Anak

Transcript of LP Varicella

Page 1: LP Varicella

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP MEDIS

1. DefinisiVarisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air,

sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan olehvirus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit.

2. EtiologiVarisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus varisela-zoster (V-Z virus). Virus Varicella Zoster,

termasuk Famili Herpes Virus.

3. Patofisiologi Menyebar Hematogen.Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion akar

dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk Herpes Zoster.Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit

kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas.

Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini.

4. Manifestasi KlinisMasa inkubasi dari varicella 7 – 21 hari setelah paparan, dengan kasus terbanyak terjadi antara 14 – 17 hari.

Misalnya, satu anak dalam sebuah keluarga tertular varicella pada sekolah, kakak atau adiknya kemungkinan akan timbul gejala varicella sekitar 2 minggu kemudian.

Varicella umumnya berakhir 7 – 10 hari pada anak-anak, dan lebih lama pada orang dewasa. Masa penularan varicella mulai 2 hari sebelum vesikel muncul dan berakhir saat semua vesikel menjadi krusta. Anak dengan varicella harus diistirahatkan sekitar 1 minggu. Anda tidak harus menunggu hingga lesi pada kulit hilang semua. Orang yang sedang sakit atau mempunyai problem dengan sistem immun harus menghindari kontak dengan penderita varicella. Begitu pula wanita hamil.

Gejala yang timbul dibagi menjadi dua tahap:

1) Tahap awal (fase prodromal), 24 jam sebelum timbul gejala kelainan pada kulit terhadap gejala-gejala panas, perasaan lemah, malas, tidak nafsu makan dan kadang-kadang disertai kemerahan seperti biang keringat.

2) Tahap selanjutnya (fase erups) dimulai dengan timbulnya bintik merah kecil yang berubah menjadi benjolan berisi cairan jernih dan mempunyai dasar kemerahan. Cairan veksikel setelah beberapa hari berubah menjadi keruh. Dalam 3-4 hari veksikel ini menebar keseluruh tubuh mula-mula dari dada lalu ke muka, bahu dan anggota gerak. Pada tahap ini dapat tumbuh perasan gatal di tubuh.

3) Gejala yang mungkin timbul berupa : Demam Kelemahan tubuh Mual Nyeri kepala Lesi kulit yang berbentuk bentolan berisi air, sangat gatal, yang biasanya dari badan dan menyebar keluar

(muka, kepala dan anggota gerak)

Page 2: LP Varicella

Lesi dapat juga terjadi di tenggorokan

5. Penatalaksanaan

a. Umum

1) Isolasi untuk mencegah penularan.

2) Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein).

3) Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat.

4) Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air mandi.

5) Upayakan agar vesikel tidak pecah. Jangan menggaruk vesikel. Kuku jangan dibiarkan panjang. Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit, jangan digosok.

b. Farmakoterapi

1) Antivirus dan AsiklovirBiasanya diberikan pada kasus-kasus yang berat, misalnya pada penderita leukemia atau penyakit-penyakit lain

yang melemahkan daya tahan tubuh.

2) Antipiretik dan untuk menurunkan demam Parasetamol atau ibuprofen. Jangan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada infeksi virus (termasuk virus varisela) telah

dihubungkan dengan sebuah komplikasi fatal, yaitu Syndrom Reye.

3) Salep antibiotika = untuk mengobati ruam yang terinfeksi.

4) Antibiotika = bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit.

5) Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin).

6. Pencegahan

1) Hindari kontak dengan penderita.

2) Tingkatkan daya tahan tubuh.

3) Imunoglobulin Varicella Zoster Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan0 terjadinya cacar air. Bila diberikan dalam waktu maksimal

96 jam sesudah terpapar.

4) Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan

7. Komplikasi

1) Pnemonia

2) Kelainan ginjal.

3) Ensefalitis.

4) Meningitis.

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Data subjektifPasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit kepala.

b. Data Objektif Integumen : kulit hangat, pucat. adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan jernih. Pada kulit

dan membran mukosa : Lesi dalam berbagai tahap perkembangannya : mulai dari makula eritematosa yang muncul selama 4-5 hari kemudian berkembang dengan cepat menjadi vesikel dan krusta yang dimulai pada

Page 3: LP Varicella

badan dan menyebar secara sentrifubal ke muka dan ekstremitas. Lesi dapat pula terjadi pada mukosa, palatum dan konjunctiva

Suhu : dapat terjadi demam antara 380-390 C Metabolik : peningkatan suhu tubuh. Psikologis : menarik diri GI : anoreksia.

2. Diagnosa Keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan lesi kulit (chicken pox)

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi kulit

4) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Malaise

6) Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan

3. Intervensi Keperawatan

NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN LESI KULIT (CHICKEN POX)NOC : Control nyeri

a. Tujuan : Nyeri berkurang/hilang

b. Kriteria hasil :

1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)

2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, nyeri)

4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

5. Tanda vital dalam rentang normal

6. Skala :1 = Tidak pernah menunjukkan2 = jarang menunjukkan3 = kadang menunjukkan4 = sering menunjukkan5 = selalu menunjukkan

NIC : Manajemen Nyeri

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan

3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi, distraksi)

4. Tingkatkan istirahat

5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

6. Control lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan.

PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN ANOREKSIA

NOC : Status nutrisi

a. Tujuan : Status nutrisi terpenuhi

b. Kriteria hasil

1. Mempertahankan pemasukan nutrisi

2. Mempertahankan BB

3. Melaporkan keadekuatan tingkat energy

4. Keterangan Skala :1 = tidak pernah menunjukkan2 = jarang menunjukkan3 = kadang menunjukkan4 = sering menunjukkan

Nutrition Management1. Kaji adanya alergi makanan2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori

dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C5. Berikan substansi gula6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi7. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan

ahli gizi)8. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.9. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Page 4: LP Varicella

5 = selalu 10. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi11. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkanKERUSAKAN INTEGRITAS KULIT BERHUBUNGAN DENGAN LESI KULIT

NOC : Integritas jaringan, kulit dan membran mukosa

a. Tujuan : Kerusakan integritas kulit tidak terjadi

b. Kriteria hasil

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)

2. Tidak ada luka pada kulit

3. Perfusi jaringan baik

4. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit

5. Skala :1 = ekstrem2 = berat3 = sedang4 = ringan5 = tidak ada gangguan

NIC : Presure Management

1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

2. Hindari kerutan pada tempat tidur

3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali

5. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

a. 6. Monitor status nutrisi pasien

HIPERTERMI BERHUBUNGAN DENGAN PROSES INFEKSINOC : Termoregulation

a. Tujuan : Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh

b. Kriteria hasil

1. Suhu tubuh dalam batas normal

2. Nadi dan RR dalam rentang normal

3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman

4. Skala :1 = tidak normal2 = jauh dari normal3 = hampir normal4 = cukup normal5 = normal

NIC : Regyulasi Suhu

1. Observasi TTV

2. Berikan minuman per oral

3. Kompres dengan air hangat

4. Kolaborasi pemberian antipiretik

INTOLERANSI AKTIFITAS BERHUBUNGAN DENGAN MALAISENOC : Penghematan energy

a. Tujuan : Dapat melakukan aktifitas secara mandiri

b. Kriteria hasil

1. Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktifitas

2. TTV dalam batas normal

3. Suhu normalSkala :1. = tidak normal2. = jauh dari normal3. = hampir normal4. = cukup normal5. = normal

NIC : Pengelolaan Energi

1. Evaluasi respon pasien terhadap aktifitas

2. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung

3. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat

4. Jelaskan pentingnya istirahat dan perlunya keseimbangan antara istirahat dan aktifitas

5. Bantu aktifitas perawatan diri yang diperlukan

KURANG PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN KETERBATASAN PAPARANNOC : Pengetahuan prosedur perawatan NIC : Mengajarkan proses penyakit

Page 5: LP Varicella

a. Tujuan : Diharapkan tingkat pengetahuan pasien berhubungan dengan penyakitnya dapat meningkat

b. Kriteria hasil

1. Mendeskripsikan prosedur

2. Menjelaskan tujuan dari prosedur

3. Mendeskripsikan tahap dari prosedur

4. Mendeskripsikan hubungan pencegahan dengan prosedur

5. Mendeskripsikan perawatan mandiri dengan alat

6. Menunjukkan prosedur perawatan

7. Mendeskripsikan potensial efek seimbangKeterangan Skala :1 = tidak ada2 = terbatas3 = sedang4 = berat5 = estensif

1. Tingkatkan tingkat pengetahuan pasien yang berhubungan dengan proses penyakit yang spesifik

2. Deskripsikan tanda dan gejala umum dari penyakit

3. Identifikasi penyebab yang mungkin

4. Diskusikan terapi/perawatan

5. Instruksikan kepada pasien untuk meminimalkan efek samping

Page 6: LP Varicella

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Djuanda 1993. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua. Jakarta : FK Universitas Indonesia, Jakarta

Behrman, R. 1992, Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC

Bickley, Lynn. 2006. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bater : Buku Saku Edisi 5. Terjemahan Oleh Esty Wahyuningsih. 2008. Jakarta : EGC

Boediardja, Siti Aisah, dkk, 2003, Infeksi Kulit Pada Bayi dan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Bulechek dan Butcher et al. 2008. Nursing Interventions Clasification (NIC) Fifth Edition. America : Mosby Elsevier

Daili, Sjaiful Fahmi, dkk, 2002, Infeksi Virus Herpes. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.

Heather dan Herdman. 2011. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012 – 2014. Terjemahan Oleh Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti. 2012. Jakarta : EGC

Moorhead dan Johnson et al. 2008. Nursing Outcomes Clasification (NOC) Fourth Edition. America : Mosby Elsevier

Potter dan Perry. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses , dan Praktik volume 1 edisi 4. Terjemahan Oleh Yasmin Asih. 2005. Jakarta : EGC

Potter dan Perry. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses , dan Praktik volume 2 edisi 4. Terjemahan Oleh Renata Komalasari. 2005. Jakarta : EGC

Priharjo, Robert. 2005. Pengkajian Fisik Keperawatan Edisi 2. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart Edisi 8 Volume 3. Terjemahan Oleh Agung Waluyo. 2001. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart Edisi 8 Volume 2. Terjemahan Oleh Agung Waluyo. 2001. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart Edisi 8 Volume 1. Terjemahan Oleh Agung Waluyo. 2001. Jakarta : EGC

Taylor dan Ralph, S. 2003. Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan Edisi 10. Terjemahan Oleh Eny Meiliya. 2010. Jakarta : EGC

Wilkinson dan Ahern. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Terjemahan Oleh Esty Wahyuningsih. 2012. Jakarta : EGC