Makalah 1

download Makalah 1

of 19

Transcript of Makalah 1

KONSEP STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN DALAM KAJIAN EKOLOGI

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahEkologiyang dibina oleh Agus Dharmawan dan Suhadi

Oleh :Kelompok 1S1 Biologi/ Kelas H Tahun 2014Isfatun Chasanah140342603465Patricia Karin Himawan P.140342601418

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGIJanuari 2016

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakangEkologi mempelajari rumah tangga mahluk hidup (oikos), istilah yang digunakan oleh Ernst Haeckel sejak tahun 1869. Dalam ekologi, dikenal istilah sinekologi yaitu ekologi yang ditujukan pada lebih dari satu jenis organisme hidup, misalnya ekologi hutan dimana terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan, dan autekologi yaitu ekologi tentang satu jenis mahluk hidup misalnya ekologi Anoa, ekologi burung Maleo, hingga ekologi manusia (Anonim, 2014). Ekologi telah berkembang menjadi bagian biologi yang sangat penting dan merupakan disiplin ilmu baru yang mempertanyakan proses-proses fisis dan biologis dan menjembatani ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial. Sementara ruang lingkup ekologi semakin luas, pengkajian tentang bagaimana individu dan spesies berinteraksi serta menggunakan sumberdaya alam semakin diintensifkan Ekologi merupakan studi keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya, baik lingkungan abiotik maupun biotik. Lingkungan abiotik tediri dari atmosfer, cahaya, air, tanah dan unsur mineral. Tetapi perlu diketahui apa yang dimaksud dengan organisme. Ini penting karena pada hakikatnya organisme dibangun dari sistem-sistem biologik yang berjenjang sejak dari molekul-molekul biologi yang paling rendah meningkat ke organel-organel subseluler,sel-sel, jaringan-jaringan, organ-organ, sistem-sistem organ, organisme-organisme, populasi, komunitas, dan ekosistem. Interaksi yang terjadi pada setiap jenjang sistem biologik dengan lingkungannya tidak boleh diabaikan, karena hasil interaksi jenjang biologik sebelumnya akan mempengaruhi proses interaksi jenjang selanjutnya (Irwan & Zoer'aini, 2003)Ekologi secara berangsur berkembang, dan makin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir semua ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dengan lingkungan, maka semua bidang ilmu yang dapat menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah1. Apa sajakah struktur kehidupan dalam kajian ekologi ?2. Apa yang dimaksud dengan individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer dan kaitannya dan hubungannya dalam ekologi ?

C. Tujuan1. Mengetahui struktur kehidupan dalam kajian ekologi ?2. Mengetahui pengertian dari individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer dan kaitannya dengan ekologi

BAB IIPEMBAHASAN

A. Struktur kehidupan dalam kajian ekologiEkologi berasal dari bahasa Yunani oikos (rumah atau tempat hidup) dan logos (ilmu). Secara harafiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai suatu kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup (Anonim, 2014). Dapat juga dikatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, hewan, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut. Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan (Irwan & Zoer'aini, 2003).Ekologi merupakan ilmu yang terus berkembang. Dari perkembangan itu, semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. aksud.Struktur organisasi kehidupan dalam ruang lingkup ekologi meliputi Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem, Bioma dan Biosfer yang secara keseluruhan memiliki hubungan antara satu dengan yang lain. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan.

B. Pengertian dari individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer

1. IndividuIstilah individu berasal dari bahasa latin yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti dapat dibagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. (Utina & Wahyuni, 2009) Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal. Contoh individu yaitu seorang manusia, seekor hewan, sebuah pohon.

2. PopulasiPopulasi (Population) adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah (Campbell, dkk. 2008 : 327). Populasi merupkan sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Suatu organisme disebut sejenis bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:Menempati daerah atau habitat yang samaMempunyai persamaan bentuk, susunan tubuh, dan aktifitasMampu menghasilkan keturunan yang subur, yaitu yang mampu berkembang biakSebagai contoh, pada suatu lahan seluas 200 m terdapat 500 batang tanaman jagung, 100 ekor belalang, 50 ekor jangkrik, 10 ekor burung, dan 3 batang tanaman turi. Berdasarkan data tersebut maka di dalam lahan atau daerah tersebut terdapat beberapa populasi, yaitu populasi jagung, populasi belalang, populasi jangkrik, populasi burung dan populasi turi.Diperkirakan di atas planet Bumi saat ini ditemui kurang lebih 5 juta spesies tumbuhan, 10 juta spesies hewan dan lebih kurang 2-3 juta spesies mikroorganisme, dan lebih kurang 10% dan semua organisme itu yang berhasil diidentifikasi dan diberi nama.

Beberapa sifat populasi yang penting berkenaan dengan ekologi, yaitu pertumbuhan populasi, kerapatan populasi dan struktur populasi.1. Pertumbuhan populasiSifat dinamis populasi yang mendasar adalah tumbuh, yaitu kemampuan untuk menambah jumlah individu. Tumbuh dirumuskan sebagai sifat esensial yang membedakan populasi mahluk hidup dengan materi mati. Laju pertumbuhan populasi yang dinyatakan dalam jumlah individu, yang dalam pertambahan populasi dibagi jangka waktu terjadinya penambahan ini, yang dapat dirumuskan dengan :

Dimana : N = Jumlah individu populasi asal Delta = Besarnya perubahan T = waktuApabila populasi yang individu-individu anggotanya bertambah atau berkurang karena migrasi, maka perubahan itu secara positif hanya dapat diisi oleh keturunannya, misalnyakelahiran atau natalitas yang harus terjadi. Ada beberapa cara menghitung natalitas, tetapiselalu dihubungkan dengan kematian atau mortalitas yang juga terjadi. Keseluruhan prosesini disebut sebagai laju pertumbuhan. Konsep mendasar dari fenomena pertumbuhan populasi adalah pertumbuhan eksponensial (Dharmawan,dkk. 2004 : 112-115)

b. Kerapatan populasiUkuran populasi tumbuhan dan hewan di suatu tempat tertentu (kerapatan populasi) biasanya tergantung dari migrasi. Karena pengaruh pakan atau lingkungan fisik populasi maka ukuran populasi suatu spesies akan tidak sama dengan ukuran spesies lain. Misalnya gajah yang bertubuh besar yang rendah potensi biologiknya, akan dengan cepat merusak lingkungan hidupnya hingga persediaan pakannya juga cepat habis, dan akan segera diikuti dengan angka kematian tinggi, tetapi angka kelahirannya rendah dan akhirnya angka kematian pun akan turun kembali diikuti meningkatnya angka kelahiran (Dharmawan,dkk. 2004 : 106)

1. Struktur populasiSifat demografi yang penting bagi setiap anggota populasi adalah kenyataan pada saat keseimbangn populasi itu dalam keadaan reproduktif. Karena itu maka pada umumnya populasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu pre-reproduktif, reproduktif dan post-reproduktif (Dharmawan,dkk. 2004 : 108-109) Untuk itu biasanya dikaji melalui piramida-piramida umur seperti dalam gambar berikut.

3. KomunitasKomunitas (Community) adalah suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah Campbell, dkk (2008 : 327). Komunitas juga dapat diartikan sebagai seluruh populasi yang menempati daerah yang sama. Antar jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya akan terjadi interaksi di daerah tersebut, kemudian interaksi itu membentuk suatu kumpulan dimana di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Utina & Wahyuni, 2009).Kumpulan tersebut terdapat suatu kerukunan untuk hidup bersama, toleransi kebersamaan, dan hubungan timbal balik yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Misalnya, dalam suatu komunitas kebun terdapat berbagai macam populasi hewan dan tumbuhan yang tinggal di kebun tersebut. Anggota komunitas kebun, misalnya populasi pohon kelapa, populasi pohon mangga, populasi romput teki, populasi semut, populasi cacing tanah, dan populasi belalang.) Struktur komunitas adalah sekumpulan populasi dari spesies-spesies yang berlainan dan secara bersama-sama menghuni suatu tempat. Semua populasi di tempat yang menjadi perhatian termasuk komunitas, seperti semua tumbuhan dan hewan serta mikroorganisme. Secara sempit sering dicontohkan misalnya komunitas tumbuhan paku-pakuan, komunitas hutan tropis basah, atau komunitas burung pemakan biji-bijian di sawah. Karakteristik komunitas yang unik adalah keragamam (diversity), yaitu jumlah spesies dan jumlah individu-individu masing-masing spesies pada suatu komunitas. Keberadaan suatu komunitas tertentu hidup pada suatu tempat tertentu disebabkan adanya lingkungan abiotik yang sesuai dimana terjadi interaksi antara komunitas-komunitas (Irwan & Zoer'aini, 2003)

Macam komunitasDi alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dibagi menjadi:a. Komunitas Akuatik merupakan komunitas yang terdapat di perairan, misalnya terdapat di laut, danau, sungai, parit dan kolam.b. Komunitas Terestrial, merupakan komunitas yang terdapat di daratan misalnya komunitas padang rumput, padang pasir, kebun raya dan sebagainya.

Nama komunitasNama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, pemberian nama itu dengan menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, pantai pasir, lautan, hutan jati. Nama tersebut menunjukkan bentuk dan wujud komunitas secara keseluruhan. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup ataupun tidak. Di darat tumbuhan utama biasanya memberikan pedoman yang jelas dan mantap. Dalam komunitas perairan, habitat fisik dapat juga digunakan misalnya komunitas padang pasir, komunitas hamparan rumput, komunitas perairan terbuka. Menurut Zoeraini (2003) ringkasnya pemberian nama komunitas berdasarkan ;a. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk-bentuk hidup atau indikator lannya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau Dipterocarphaceae. Dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil, di Indonesia hutan ini banyak terdapat di Flores. Dalam komunitas ini banyak terdapat pohon Eucalyptus yang mempunyai sifat keras dan liat karena mengandung skelofil. b. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan dan sebagainya. c. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

4. Ekosistem

Ekosistem atau sistem ekologi merupakan kesatuan komunitas biotik dengan lingkungan abiotiknya (Utina & Wahyuni, 2009. Menurut Campbell, dkk (2008 : 327) Ekosistem adalah komunitas organisme di suatu wilayah beserta faktor-faktor fisik yang berinteraksi dengan organisme-organisme tersebut. Ekosistem merupakan tatanan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem gurun pasir, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan gugur. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang banyak, yaitu padi dan kacang.Ekosistem suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya.

5. BiomaBioma merupakan sekelompok ekosistem pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan ketampakan atau fisiognomi vegetasi yang samaa) Bioma Perairan DanauBadan air diam berkisar dari kolam yang berukuran beberapa persegi sampai danau yang melingkupi ribuan kilometer persegi. Semakin dalam danau, semakin sedikit cahaya, sehingga terbentuk stratifikasi. Kadar garam, kadar oksigen, dan kandungan nutrien sangat berbeda dari satu danau ke danau lain, serta dapat bervariasi seturut musim (Campbell, Dkk. 2008 : 341 ) Lahan BasahLahan basah adalah habitat yang terendam air setidaknya selama beberapa waktu dalam setahun dan yang menyokong kehidupan tumbuhan yang teradaptasi terhadap tanah yang jenuh air.Sejumlah lahan basah selalu terendam air, sementara yang lain terkadang banjir. Oleh karena produksi organik yang tinggi oleh tumbuhan dan dekomposisi oleh mikroba serta organisme lain, air dan tanah secara berkala hanya mengandung sedikit oksigen yang terlarut (Campbell, Dkk. 2008 : 341 )

Anak sungai dan SungaiCiri fisik paling menonjol pada sungai dan anak sungai adalaah arus. Arus hulu umumnya dingin, jernih, berputar-putar, dan kencang. Ke arah hilir, di mana banyak anak sungai bergabung membentuk sungai, air umumnya lebih hangat dan lebih turbid karena sedimen yang tersuspensi. Anak sungai dan sungai terstratifikasi menjadi sejumlah zona vertikal (Campbell, Dkk. 2008 : 342 ) Estuari (Muara)Estuari atau muara adalah daerah transisi antara sungai dan lautan. Air laut mengalir dalam saluran estuari selama pasang naik dan kembali ke laut selama pasang surut. Seringkali, air laut berdensitas lebih tinggi menempati dasar saluran dan bercampur sedikit dengan air sungai yang berdensitas lebih rendah di permukaan (Campbell, Dkk. 2008 : 342) Zona IntertidalZona intertidal secara berkala terendam oleh pasang naik dan kering lagi sata pasang surut, dua kali sehari pada kebanyakan pesisir laut. Zona atas mengalami pemaparan yang lebih lama ke udara dan variasi suhu serta kadar garam yang lebih besar. Perubahan pada kondisi fisik dari zona intertidal atas ke zona intertidal bawah membatasi distribusi banyak organisme ke strata tertentu (Campbell, Dkk. 2008 : 343) Zona Pelagik SamuderaZona pelagik samudera adalah laut biru lepas yang amat luas, terus-menerus diaduk oleh arus samudera yang terdorong angin. Oleh karena tingkat kejernihan air yang sangat tinggi, zona fotik membentang hingga jauh lebih dalam daripada di perairan pesisir laut (Campbell, Dkk. 2008 : 343 ) Terumbu KarangSebagian besar penyususn terumbu karang adalah rangka karbonal koral. Koral pembangun terumbu dangkal hidup di zona fotik pada lingkungan laut tropisyang relatif stabil dengan tingkat kejernihan air tinggi, terutama di pulau-pulau dan sepanjang tepian beberapa benua. Terumbu karang laut-dalam, ditemukan di kedalaman antara 200 dan 1500 m, tidak diketahui sebaik terumbu dangkal, namun menampung keanekaragaman yang sama banyak dengan terumbu dangkal (Campbell, Dkk. 2008 : 344 ) Zona Bentik LautZona bentik laut terdiri atas dasar laut di bawah zona perairan permukaan pesisir, atau neritik, dan zona pelagik lepas pesisir. Kecuali daerah dekat pesisir yang dangkal, zona bentik laut tidak menerima cahaya matahari. Suhu air berkurang seiring kedalaman, sementara tekanan meningkat. Sebagai akibatnya, organisme dalam zona bentik yang amat dalam atau abisal teradaptasi terhadap suhu dingin terus-menerus dan tekanan air yang sangat tinggi (Campbell, dkk. 2008 : 344)

b) Bioma Darat Bioma Gurun dan Setengah Gurun

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.Ciri-ciri:1) Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun2) Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi3) Kelembaban udara sangat rendah4) Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)5) Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan airLingkungan biotik:- Flora : tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang. (Irwan & Zoer'aini, 2003)

Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.Ciri-ciri:1) Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.2) Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.3) Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.Lingkungan biotik: Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina. Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Bioma Sabana

Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran. Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja. Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.

Bioma Hutan Tropis

Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.Ciri-ciri:1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 225 cm/tahun.2. Matahari bersinar sepanjang tahun.3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari. Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung. Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

Hutan MusimDi daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim. Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau (Utina & Wahyuni, 2009)

Hutan LumutHutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas bio ma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.Ciri-ciri: Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang. Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur. Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

Bioma Hutan Taiga / Hutan HomogenBioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.Ciri-ciri bioma hutan taiga:1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

Bioma Hutan Tundra

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.Ciri-ciri:1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.3. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).

Hutan Bakau / Mangrove

Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).Ciri-ciri:Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar. Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara (Utina & Wahyuni, 2009)

6. Biosfer

Biosfer (biosphere) adalah ekosistem global, total dari semua ekosistem dan bentang alam di planet ini (Campbell, dkk. 2008 : 327). Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Biosfer juga diartikan kumpulan dari semua ekosistem yang terdapat di permukaan bumi ini. Ada pula ahli yang menyatakan bahwa biosfer adalah tempat beroperasinya ekosistemLapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer (Utina & Wahyuni, 2009).

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Struktur organisasi kehidupan dalam ruang lingkup ekologi meliputi Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem, Bioma dan Biosfer yang secara keseluruhan memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.2. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. Populasi (Population) adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah. Komunitas (Community) adalah suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah. Ekosistem atau sistem ekologi merupakan kesatuan komunitas biotik dengan lingkungan abiotiknya. Bioma merupakan sekelompok ekosistem pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan ketampakan atau fisiognomi vegetasi yang sama serta Biosfer adalah ekosistem global, total dari semua ekosistem dan bentang alam di planet ini

B. SaranPada penulisan makalah menggunakan banyak sumber sehingga data yang ada menjadi akurat dan dapat dipahami pembaca dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2014. Handout Ekologi, (Online), (http://staff.uny.ac.id) diakses 25 Januari 2016

Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan. Jilid 3. Jakarta : Erlangga

Dharmawan, A., dkk. 2004. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Negeri Malang

Irwan,D. dan Zoer'aini. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.

Utina, R dan Wahyuni, D. 2009. Ekologi dan Lingkungannya, (Online), (http://repository. ung.ac.id) diakses 25 Januari 2016