MAKALAH KAD (1)

download MAKALAH KAD (1)

of 29

Transcript of MAKALAH KAD (1)

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    1/29

    MAKALAH KEPERAWATAN DEWASA VI

    KETOASIDOSIS DIABETIK (KAD)

    Home Group 3

    Anggota :

    Aprillia Puspitasari 1202!"01

    D#ss$ A%&&ra#%i Saputri 12021'0

    Lia Raa$u S 12021'*

    Miptaul +a%a 12021'00

    Tar%i,atul -,,a 1202''*!

    Vi%a N./ia Sari 12021'"

    AK-LTAS ILM- KEPERAWATAN

    -NIVERSITAS INDONESIA

    201*

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    2/29

    KATA PENANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat serta hidayah-ya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini!

    "akalah ini merupakan salah satu tugas dalam memenuhi mata ajar #epera$atan

    %e$asa &'! "akalah ini berisi tentang #etoasidosis %iabetik (#A%)!

    Penyusunan makalah ini tentunya tak lepas dari peran berbagai pihak!

    *leh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu +estari Sukmarini,

    "S! selaku asilitator mata ajar #epera$atan %e$asa &' yang telah

    membimbing dalam proses pembelajaran serta teman-teman yang telah ikut

    berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini!

    Penulis menyadari bah$a dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

    sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersiat

    membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini!

    %epok, %esember ./01

    Tim Penulis

    ii

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    3/29

    Datar Isi

    #ata Pengantar !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ii%atar 'si !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    iii

    2ab '! Pendahuluan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    0

    0!0 +atar 2elakang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!

    0

    0!. umusan "asalah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .

    0!3 Tujuan Penulisan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .

    0!1 "etode Penulisan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .

    0!4 Sistematika Penulisan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    3

    2ab ''! Tinjauan Pustaka5555555555555555555!!!!!!!!!!!!!

    1

    .!0 Patoisiologi #etoasidosis %iabetik5!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!55!!!!!!!!!!!!!!!!

    1

    .!. Pengkajian #etoasidosis %iabetik 55!!!!!!!!!!!!555!555!!!!!!!!!!!!!!!!!

    6

    2ab '''! Pembahasan #asus !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    03

    3!0 #asus !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    03

    iii

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    4/29

    3!. encana #epera$atan #etoasidosis %iabetik !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    03

    3!3 Penatalaksanaan #etoasidosis %iabetik!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .02ab '&! Penutup!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .1

    1!0 #esimpulan555555555555!!!555555555!!!!!!!!!!!

    .1

    1!. Saran55555555555555555!5555555!!!!!!!!!!!

    .1

    %atar Pustaka!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    .7

    iv

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    5/29

    BAB I

    PENDAH-L-AN

    131 Latar B#la4a%&

    %iabetes "elitus (%") merupakan suatu kelompok penyakit

    metabolik dengan karakteristik kadar glukosa darah yang tinggi

    (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan insulin, kerja insulin, atau kedua-

    duanya! Pada diabetes melitus terjadi gangguan pada sekresi insulin atau

    tempat menghasilkan insulin (pankreas) yang dapat menyebabkan peningkatan

    kadar gula darah atau hiperglikemia! #emudian diabetes mellitus ini terbagi

    atas . tipe, yaitu: tipe 0 ('%%") dan tipe . ('%%")!

    %" tipe '' dapat terjadi karena ketidakmampuan tubuh dalam

    merespon kerja insulin secara eekti (WH*, .//8)! %" tipe . ini mencapai

    9/ kasus %" di negara-negara berkembang dan merupakan kasus terbesar!

    %ua masalah utama yang terkait dengan hal ini yaitu, resistensi insulin dan

    gangguan sekresi insulin! esistensi insulin adalah penurunan kemampuan

    hormon insulin untuk bekerja secara eekti pada jaringan-jaringan targetperier (terutama pada otot dan hati)! ;ntuk mengatasi resistensi dan

    mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapatpeningkatan

    jumlah insulin yang disekresikan! %iabetes mellitus merupakan penyakit yang

    kronik progresi! Sehingga jika tidak ditangani dengan baik akan

    mengakibatkan timbulnya komplikasi, contohnya ketoasidosis diabetik!

    #etoasidosis %iabetik (#A%) adalah sebuah kondisi dimana sel kehilangan

    glukosa (karena penurunan atau ketiadaan insulin) untuk metabolisme! Hati

    memberikan respon terhadap kebutuhan sel dengan meningkatkan

    metabolisme asam lemak, yang menyebabkan peningkatan kadar keton di

    tubuh dan cairan ekstraseluler menjadi lebih asam! *leh sebab itu, diperlukan

    penanganan yang tepat dalam menangani klien yang mengalami komplikasi

    ini agar kualitas hidup klien bisa lebih baik!

    132 Ru,usa% Masala

    0! Apakah yang dimaksud dengan ketoasidosis diabetik

    Suddarth, .//.)! Tetapi apabila tidak ditangani dengan baik, pada

    perkembangan penyakit selanjutnya penderita %" Tipe . akan mengalami

    kerusakan sel-sel ? pankreas yang terjadi secara progresi atau sel-sel ?

    pankreas mengalami kelelahan, yang seringkali akan mengakibatkan

    deisiensi insulin! Akhirnya, hati pada pasien %" akan terus memproduksi

    glukosa melalui proses yang disebut glukoneogenesis meskipun kadar

    glukosa meningkat!

    #adar gula darah yang terlalu tinggi dan kadar insulin yang

    berkurang, maka tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber

    energi! Sebagai gantinya tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi

    alternati! Pemecahan lemak tersebut kemudian menghasilkan badan-badan

    keton dalam darah atau disebut dengan ketosis! #etosis inilah yang

    menyebakan derajat keasaman darah menurun atau disebut dengan istilah

    asidosis! #edua hal ini lantas disebut dengan istilah ketoasidosis!

    232 P#%&4a5ia% Kli#% 6#%&a% K#t.asi6.sis Dia7#ti4

    Pasien dengan #A% perlu dilakukan pemeriksaan agar tidak terjadi

    komplikasi yang lebih lanjut! Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupapemeriksaan isik, dan pemeriksaan penunjang! Adapun ri$ayat penyakit dan

    pemeriksaan isik diokuskan pada tanda dan gejala hiperglikemia dan pada

    aktor-aktor isik, emosional, serta sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan

    pasien untuk mempelajari dan melaksanakan berbagai aktiDitas pera$atan

    mandiri!

    Sebelum dilakukan pemeriksaan isik dan pemeriksaan penunjang, terlebih

    dahulu dilakukan anamnesis pada pasien untuk mengetahui indentitas pasien,

    7

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    12/29

    ri$ayat penyakit terdahulu, ri$ayat penyakit sekarang (keluhan yang dialami),

    ri$ayat kesehatan keluarga, dan ri$ayat pribadi! 2iasanya data dari hasil

    anamnesis ini bersiat subjekti ("arkum, .//4)!

    23231 A%a,%#sis

    Adapun hal-hal yang dapat ditanyakan saat melakukan anamnesis

    terkait keadaan pasien sesuai kasus yaitu:

    0! 'dentitas pasien meliputi: nama, usia, jenis kelamin, suku, agama,

    status perka$inan, pekerjaan dan alamat!

    .! #eluhan yang dialami berupa: poliuria, polidipsi, poliphagi, lemas,

    adanya luka dan sukar untuk sembuh, penurunan kesadaran!

    3! i$ayat penyakit terdahulu seperti: adanya penyakit diabetes, sejak

    berapa lama dan dengan atau tanpa menjalani program pengobatan,

    kaji adanya penyakit paru, gangguan kardioDaskular serta penyakit

    neurologis yang dapat memperberat kondisi klinis!

    1! i$ayat kesehatan keluarga berupa: penyaki diabetes (karena penyakit

    diabetes biasanya akan lebih berisiko pada keturunan dengan ri$ayat

    diabetes pula $alaupun gejala tidak muncul sejak kecil)

    4! i$ayat pribadi seperti persepsi pasien terkait penyakitnya, apakah

    penyakitnya mengganggu ji$anya atau tidak!

    Setelah dilakukan anamnesis, pera$at dapat melakukan pengkajian

    pola ungsional pasien mulai dari pengkajian aktiDitasistirahat hingga

    pengkajian seksualitas!

    23232 P#%&4a5ia% P.la u%&si.%al

    2erikut ini penjelasan pengkajian pola ungsional pada pasien dengan

    #A% (%oengoes, .///):

    P#%&4a5ia% Data O75#4ti Data Su75#4ti

    0! AktDitasistirahat - espon terhadap

    aktiDitas

    - "asa tonus otot

    mengalami

    penurunan

    - Postur tubuh:

    tegak bungkuk

    - #ekuatan tubuh

    - Pekerjaan

    - AktiDitashobi yang

    biasa dilakukan

    - +ama tidur,

    kebiasaan tidur

    siang, gangguan

    tidur seperti

    insomnia

    8

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    13/29

    P#%&4a5ia% Data O75#4ti Data Su75#4ti

    saat beraktiDitas:

    cenderung mudah

    letih

    .! Sirkulasi - adi perier

    - Suara jantung

    - Bktremitas: suhu,

    $arna kulit, homan

    sign, kuku, rambut

    - Warna kulit secara

    umum, membran

    mukosa

    - Punggung kuku,

    konjungtiDa dan

    sklera

    - Penyembuhan luka

    yang lama

    - Adanya rasa

    kebaskesemutan

    pada ektremitas

    - Perubahan

    rekuensi dan

    jumlah urin

    3! 'ntegritas Bgo - Status emosi

    - #ekha$atiran

    terhadap penyakit

    dan terapi yang

    diberikan

    - espon psikologis

    berupa menghela

    napas panjang,menurunkan bahu,

    dll!

    - Eaktor-aktor

    stressor pasien

    - #oping yang

    digunakan

    - "asalah inansial

    - Status perka$inan

    - Eaktor kultural,

    spiritual

    - Perasaan pasien

    1! Bliminasi - ;rin pucat, encer,

    kuning,

    poliuria,urin output

    meningkat

    - ;rin berkabut dan

    berbau busuk

    - #ebiasan berkemih

    dimalam hari

    (nokturia), poliuria

    - "asalah

    perkemihan: rasa

    nyeri terbakar,

    kesulitan berkemih4! utrisi @airan - Status hidrasi (TT&,

    mukosa, turgor,

    @T)

    - Pembesaran tiroid

    - 2au napas

    - Hilangnya nasu

    makan

    - "ualmuntah

    - #epatuhan terhadap

    diet, peningkatan

    asupan

    glukosakarbohidrat

    - Penurunan 22

    - asa haus

    9

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    14/29

    P#%&4a5ia% Data O75#4ti Data Su75#4ti

    7! Higiene - #ebersihan rambut,

    kulit, kuku (bersih

    kotor, kasar, kering

    lembut)

    - #ebiasaan mandi

    6! eurosensori - Tingkat kesadaran :

    somnolen, koma

    - 2icara:

    jelaskoheren

    - eaksi pupil

    - Genggaman lengan:

    kuat lemah

    - "erasa sakit di

    kepala pusing

    - Gangguan

    penglihatan

    - #esemutan, kebas

    kelemahan otot

    8! yerikenyamanan - PFST

    - Wajah mengkerut

    saat luka disentuh

    - "enjaga area yang

    sakit

    - Perasaan nyeri

    - @ara mengatasi

    nyeri

    9! Pernapasan - Takipnea

    - %ispnea

    - "erasa sesak,

    kekurangan *.,

    batuk-batuk

    - #ebiasaan merokok

    -

    0/! #eamanan - %emam, diaoresis

    - Adanya lesi

    ulserasi

    - Paralisis otot

    terutama otot-otot

    pernapasan

    - Gatal

    00! Seksualitas - "asalah impotensi

    pada pria,rabas

    Dagina pada $anita0.! 'nteraksi sosial - 2icara yang jelas

    - #omunikasi Derbal

    nonDerbal

    - %ukungan sosial

    kepada pasien

    2323" P#,#ri4saa% P#%u%5a%&

    Setelah dilakukan pemeriksaan isik, untuk memperoleh data yang

    mendukung diagnosis #A%, diperlukan pemeriksaan penunjang meliputi:

    P#,#ri4saa% N.r,al T#,ua%

    2ikarbonat .0-.8 mBC+ "enurun

    Anion Gap 0/ mBC+ "eningkat (tergantung

    10

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    15/29

    derajat #A%)

    ;rea darah (2;) 4-./ mg+ "eningkat

    Eosor .,4-1,4 mgdl Turun

    #alium 3,4-4 mBC+ "eningkat

    atrium 034-014 mBC+ "enurunGlukosa darah 9/-01/ mgd+ %iatas .// mgd+

    #eton egati Positi

    Asam lemak bebas /,3 0,0 mmol+ "eningkat

    2eta Hidroksibutirat *,4 mmol+ "eningkat

    Hematokrit 36-41 "eningkat

    Hemoglobin 0.-07,4 g+ "eningkat

    Trombosit 04/!///-1//!///

    selmm3

    "eningkat

    Sel darah putih 4!///-0/!///

    selmm3

    "eningkat

    Amilase darah 34008 ';+ "eningkat

    2erikut ini derajat #A% berdasarkan temuan diagnostik :

    11

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    16/29

    BAB III

    PEMBAHASAN

    "31 Kasus

    Seorang pasien perempuan, berusia 46 tahun dibawa keluarga ke IGD

    karena mengalami penurunan kesadaran sejak dua hari di rumah. Pasien

    memiliki riwayat DM tipe sejak 4 tahun yang lalu dan in!ormasi keluarga

    pasien tidak rutin kontrol ke dokter. Saat ini pasien mengalami luka pada kaki

    dengan in!eksi dan bau "#$, selama di rumah tidak dilakukan perawatan luka

    karena keluarga belum tahu merawat luka. Pasien didiagnosis dengan

    ketoasidosis diabetik "%&D$. Dari pengkajian !isik, pasien kesadaran somnolen,

    terpasang kateter urin dengan output urin' ()) **+ jam. -erpasang selang in!us

    pada kedua tangan pasien. -D' ()+) mm/g, 0' 1) 2+mnt, pulsasi lemah, 33'

    2+mnt, perna!asan *epat dan dalam, ' 6 kg. /asil pemeriksaan gula

    darah sewaktu 45 mg+d, &nalisa Gas Darah "&GD$' p/ ' 5,1 p78'

    /78' 14 9' :6 p8' (( Sat 8' ;

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    17/29

    "3232 Dia&%.sis K#p#ra9ata%

    13 K#4ura%&a% /.lu,# 8aira% 7#ru7u%&a% 6#%&a% 6i#r#sis

    .s,.ti8 a4i7at ip#r&li4#,ia

    %ata Subjekti %ata *bejkti #lien diba$a ke 'G% karena

    mengalami penurunan

    kesadaran sejak dua hari yang

    lalu

    #lien memiliki ri$ayat %"

    tipe . sejak 1 tahun yang lalu

    dan inormasi keluarga pasien

    tidak rutin kontrol ke dokter

    #esadaran somnolen

    *utput urine I 8// cc3 jam

    T%I 8/4/ mmHg

    I03/Jmenit, pulsasi lemah

    I3.Jmenit

    Gula darah se$aktu: 164

    mgd+

    AG%:

    pHI6,0p@*.I4.

    H@*3I01

    2BI-7

    p*.I88

    Sat *.I 93!

    Tujuan#riteria hasil:

    0! "endemonstrasikan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda-

    tanda Dital yang stabil:

    adi : 7/-0// Jmenit

    : 07-./ Jmenit

    T% : 0//-01/ mmHg L 7/-9/ mmHg

    Suhu : 37!4-36!4 /@

    .! "emiliki konsentrasi urin yang normal

    3! "emiliki hemoglobin dan hematocrit dalam batas normal untuk

    klien

    1! "emiliki tekanan Dena sentral dan pilmonal dalam rentang yang

    diharapkan

    4! Tidak mengalami haus yang tidak normal

    7! "emiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbng dalam

    .1 jam

    6! "enunjukan hidrasi yang baik (membrane mukosa lembab, mampu

    berkeringant)

    8! "emiliki asupan cairan oral dan atau '& yang adekuat

    13

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    18/29

    'nterDensi asional

    #aji ri$ayat #line sehubungan

    dengan intensitas dari gejala

    seperti muntah, pengeluarn urine

    yang sangan berlebih!

    "embantu dalam memperkirakan

    kekurangan Dolume total! Tanda

    dan gejala mungkin sudah ada pada

    beberapa $aktu sebelumnya

    (beberpa jam sampai beberapa

    hari)! Proses ineksi yang

    menyebabkan demam dan status

    hipermetabolik meningkatkan

    pengeluaran cairan insensibel!Pantau tanda-tanda Dital, catat

    adanya perubahan T% ortostatik

    HypoDolemia dapat

    dimaniestasikan oleh hipotensi

    dan takikardia! HipoDolemia

    berlebihan dapat ditunjukkan

    dengan penurunan T% lebih dari 0/

    mmHg dari posisi berbaring ke

    duduk atau berdiri!

    Pantau pola napas seperti adanya

    pernapasan kussmaul atau

    pernapasan yang berbau keton

    Pelepasan asam karbonat le$at

    respirasi menghasilkan alkalosis

    respiratorik terkompensasi pada

    ketoasidosis! apas bau aceton

    disebabkan pemecahan asam keton

    dan akan hilang bila sudahterkoreksi

    Pantau rekuensi dan kualitas

    pernapasan, penggunaan otot

    bantu napas, dan adanya periode

    apnea dan munculnya sianosis

    Peningkatan beban naas

    menunjukkan ketidakmampuan

    untuk berkompensasi terhadap

    asidosis

    Pantau suhu, $arn kulit atau

    kelembabannya

    "eskipun demam, menggigil dan

    diaphoresis merupkan hal umum

    14

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    19/29

    'nterDensi asional

    terjadi pada proses ineksi, demam

    dengan kulit kemerahan dan kering

    mungkin sebagai tanda dari

    dehidrasi

    #aji nadi perier, pengisian

    kapiler, turgor kulit, dan

    membrane mukosa

    "erupakan indictor dari tingkat

    dehidrasi, atau Dolume sirkulasi

    yang adekuat

    Pantau intake dan output urin,

    catat berat jenis urin

    "emberikan perkiraan kebutuhan

    akancairan pengganti, ungsi ginjal,

    dan keeektian dari terapi yang

    diberikan

    ;kur berat badan klien setiap hari "enunjukkan status cairan dan

    keadekuatan rehidrasi

    Pertahankan untuk memberikan

    cairan paling sedikit .4// mlhari

    dalam batas yang dapat

    ditoleransi jantung jika

    pemasukan cairan melalui oral

    sudah dapat diberikan

    "empertahankan hidrasi dan

    sirkulasi Dolume

    Tingkatkan lingkungan yang

    dapat menimbulkan rasa nyaman!

    Selimuti klien dengan selimut

    tipis

    "engurangi peningkatan suhu

    yang menyebabkan pengurangan

    cairan

    #aji adanya perubahan

    mentalsensori

    Perubahan mental dapat

    berhubungan dengan glukosa yang

    tinggi atau yang rendah

    (hiperglikemia atau hipoglikemia),

    elektrolit yang abnormal, asidosis,

    penurunn perusi serebral, dan

    berkembangnya hipoksia

    @atat hal-hal yang dilaporkan

    seperti mual, nyeri abdomen,

    muntah dan distensi lambung

    #ekurangan cairan dan elektrolit

    mengubah motilitas lambung, yang

    seringkali akan menimbulkan

    muntah dan secara potensial akan

    15

    http://nursingbegin.com/dehidrasi/http://nursingbegin.com/dehidrasi/
  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    20/29

    'nterDensi asional

    menimbulkan kekurngan cairan

    atau elektrolit!

    *bseDasi adanya perasaan

    kelelahan yang meningkat,

    edema, peningkatan 22, nadi

    tidak teratur dan adanya distensi

    pada Daskuler

    Pemberian cairan untuk perbaikan

    yang cepat mungkin sangat

    berpotensi menimbulkan beban

    cairan dan GM#!

    #olaborasi: 2erikan cairan terapi

    sesuai dengan indikasi:

    ormal salin atau setengah

    normal salin dengan atau tanpa

    dekstrosa

    Tipe dan jumlah cairan tergantung

    pada derajat kekurangan cairan dan

    respon klien secara indiDidual

    23 a%&&ua% p#rtu4ara% &as 7#ru7u%&a% 6#%&a% p#%i%&4ata%

    4#asa,a% (pH ,#%uru%) a4i7at ip#r&li4#,ia 6a%

    &lu8.%#.%#sis

    %ata Subjekti %ata *bjekti

    #lien diba$a ke 'G% karena

    mengalami penurunan

    kesadaran sejak dua hari yang

    lalu

    #lien memiliki ri$ayat %"

    tipe . sejak 1 tahun yang lalu

    dan inormasi keluarga pasientidak rutin kontrol ke dokter

    T%I 8/4/ mmHg,

    I 03/ Jmnt, pulsasi lemah,

    I 3. Jmnt,

    Pernaasan cepat dan dalam,

    22I 47 kg,

    Hasil pemeriksaan gula darah

    se$aktu 164 mgd+,

    AG%= pH I 6,0 (asam), p@*.

    I 4. (naikasam), H@*3 I 01

    (turunasam), 2BI -7, p*. I

    88, Sat *.I 93,

    #esadaran somnolen

    16

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    21/29

    Tujuan#riteria hasil:

    0! dalam rentang normal

    .! AG% dalam batas normal, seperti :

    Ph : 6,34-6,14

    p@*. I 34-14 mmHg

    H@/3 I ..-.7 mBC+

    p*. I 8/-0// mmHg

    2B : -. sampai K.

    3! "encapai homeostasis

    1! "eminimalkan komplikasi

    4! "emberikan inormasi tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan

    pengobatan yang sesuai

    I%t#r/#%si Rasi.%al

    "emantau tingkat kesadaran dan

    perhatikan perubahan progresi

    dalam status neuromuskuler

    Penurunan ungsi mental,

    kebingungan, kejang, kelemahan

    dapat terjadi karena hipoksia,

    hiperkalemia, dan penurunan pH

    cairan serebrospinal dan

    interstitial (EelDer, .//4)

    *bserDasi perubahan

    pengembangan napas, rekuensi,

    dan kedalaman

    Pernapasan kusmaul sebagai

    kompensasi untuk mengeluarkan

    kelebihan asam!

    #aji suhu, $arna kulit, dan @T "engeDaluasi status peredaran

    darah, perusi jaringan dan eek

    hipotensi

    "emberikan hygiene oral dengan

    natrium bikarbonat

    "enetralisir asam mulut dan

    memberikan lubrikasi pelindung

    2erikan posisi o$ler atau

    semio$ler (sesuai dengan

    keadaan klien)

    Pengaturan posisi ekstensi kepala

    memasilitasi terbukanya jalan

    naas dan meminimalkan

    17

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    22/29

    I%t#r/#%si Rasi.%al

    penutupan jalan naas!

    "onitor hasil pemeriksaan AG% AG% normal menunjukan sirkulasi

    oksigen darah terutama pada

    pembuluh kapiler!

    #olaborasi dengan tim kesehatan

    lain dalam :

    Pemeriksaan AGD

    Pemberian oksigen

    Pemberian koreksi

    biknat (jika terjadi asidosis

    metaboik!

    AG% normal menunjukan sirkulasi

    oksigen darah terutama pada

    pembuluh kapiler!

    "3 K#rusa4a% i%t#r&ritas 5ari%&a% 7#ru7u%&a% 6#%&a% 6#i8it

    p#%taua% p#ra9ata% lu4a

    %ata Subjekti %ata *bejkti

    #lien memiliki ri$ayat %"

    tipe . sejak 1 tahun yang lalu

    dan inormasi keluarga pasien

    tidak rutin kontrol ke dokter

    Selama di rumah tidak

    dilakukan pera$atan luka

    karena keluarga belum tahu

    mera$at luka

    +uka pada kaki dengan ineksi

    dan bau (K)

    Tujuan#riteria hasil:

    0! Pus berkurang

    .! Adanya jaringan granulasi

    3! Tidak terjadi nekrosis

    1! 2au pada luka berkurang

    'nterDensi asional

    #aji luas dan keadaan luka, serta Pengkajian yang tepat terhadap

    18

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    23/29

    'nterDensi asional

    proses penyembuhan luka dan proses penyembuhan

    akan membantu dalam

    menentukan tindakan selanjutnya!a$at luka dengan baik dan

    benar: bersihkan luka

    menggunakan prinsip aseptic

    menggunakan larutan yang tidak

    iritati, angkat sisa balutan yang

    menempel pada luka dan

    nekrotomi jaringan yang mati!

    "era$at luka dengan teknik

    aseptik, dapat menjaga

    kontaminasi luka dan larutan yang

    iritati akan merusak jaringan

    granulasi yang timbul, sisa balutan

    jaringan nekrosis dapat

    menghambat proses granulasi!

    #olaborasi:

    Periksa kultur pus, pemberian

    antibiotik!

    Pemeriksaan #ultur pus untuk

    mengetahui jenis kuman dan

    antibiotik yang tepat untuk

    pengobatan

    "3" P#%atala4sa%aa% K#t.asi6.sis Dia7#ti4

    #etoasidosis diabetic merupakan komplikasi metabolic dari

    hiperglikemia! Hiperglikemia yang terus menerus menimbulkan gangguan

    metabolic berupa penumpukan keton yang menurunkan pH darah,

    ketidakseimbangan elektrolit, dan dehidrasi! *leh karena itu, penatalaksanaan

    yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi dan memantau dehidrasi, asidosis, dan

    ketidakseimbangan elektrolit! 2erikut ini adalah penatalaksanaan yang dapat

    dilakukan untuk mengatasi gangguan homeostasis akibat ketoasidosis diabetic:

    0! Terapi @airan!

    Terapi ini merupakan prioritas utama dalam penatalaksanaan

    ketoasidosis diabetic karena hal yang dibutuhkan untuk

    mempertahankan perusi jaringan! Terapi ini pun dilakukan untuk

    mengatasi hiperglikemia yang menimbulkan kehilangan cairan dalam

    jumlah banyak le$at urin, hiperDentilasi, dan diare yang dapat terjadi!

    Pada mulanya, larutan saline /,9 diberikan dengan kecepatan yang

    sangat tinggi, biasanya /,4 hingga 0+jam selama . hingga 3 jam

    19

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    24/29

    (SmeltNer > 2are, .//0)! #emudian, setelah beberapa jam pertama,

    dengan tekanan darah yang stabil dan kadar natrium yang tidak terlalu

    rendah, pasien dapat diberikan cairan normal saline 14 dengan

    kecepatan .//-4// mljam! Pada pasien dengan hipertensi dan

    hypernatremia (O 04/ mBCl), diberikan larutan normal saline

    hipotonik (/,14) dengan kecepatan 1-01 mlkg22jam!

    Selain pemberian cairan, monitoring status hidrasi pasien

    merupakan bagian dari terapi cairan! Pemantauan tanda-tanda Dital,

    pengkajian paru, ungsi jantung, ungsi ginjal, kesadaran, dan

    pemantauan asupan dan haluaran air perlu dilakukan selama pemberian

    cairan! Hal tersebut untuk memastikan bah$a pemberian cairan dapat

    menggantikan perkiraan kehilangan cairan dalam jangka $aktu .1 jam

    pertama!

    .! "engatasi #ehilangan Blektrolit

    Hiperglikemia dapat memicu penurunan kadar natrium serum!

    Setiap peningkatan gula darah 0// mgdl diatas 0// mgdl, maka

    diasumsikan kadar natrium lebih 0,7 mBC+ dari kadar yang diukur!

    Mika setelah penyesuaian tersebut atrium berada pada rentang normal

    (034-014 mBC+), tidak perlu dilakukan koreksi natrium dan hanya

    diberikan a@l /,9! Pada keadaan natrium lebih dari 04/ mBC+

    perlu dilakukan koreksi dengan pemberian a@l /,14! "isalnya

    diketahui natrium yang diukur adalah 03/ dan kadar glukosa darah

    adalah 164!

    atrium I 03/ K (0,7 J 3) I 031,8

    atrium masih berada pada rentang normal sehingga tidak dilakukankoreksi!

    Selain atrium, ketidakseimbangan #alium merupakan

    masalah utama sebagai dampak dari terapi ketoasidosis diabetic!

    Hypokalemia dapat terjadi akibat dari rehidrasi dan terapi insulin!

    ehidrasi dapat meningkatkan Dolume plasma yang menurunkan

    kalium serum dengan mengeksresikannya ke dalam urin, sedangkan

    pemberian insulin menyebabkan peningkatan perpindahan kalium dari

    20

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    25/29

    @BS ke @'S! *leh karena itu, perlu diberikan kalium 1/ mBCjam

    le$at cairan inus saat terjadi ketoasidosis diabetic! Setelah

    ketoasidosis diabetic teratasi, dilakukan pengurangan! Perlu juga

    dilakukan pemantauan tanda-tanda hyperkalemia! Mika terdapat tanda

    hyperkalemia atau pasien tidak bisa berkemih, maka terapi ditunda!

    3! Terapi 'nsulin

    Terapi insulin merupakan cara untuk mengatasi asidosis yang

    terjadi! Terapi ini mampu menurunkan keton dengan menurunkan

    kadar glucagon, menurunkan asam lemak bebas dari jaringan lemak,

    menurunkan pelepasan asam amino otot dan meningkatkan kebutuhan

    glukosa oleh jaringan! Terapi dimulai sesaat setelah rehidrasi terpenuhi

    dan ketoasidosis diabetic diketahui! 'nsulin biasa diberikan melalui

    inus dengan kecepatan lambat dan kontinyu! Pemberian insulin

    disertai dengan pemberian inus %ekstrosa untuk menghindari

    hipoglikemia! Pemberian terapi ini dilakukan terpisah dari inus

    rehidrasi lain untuk memudahkan pengaturan kecepatannya!

    'nsulin regular diberikan sebanyak /,04 unitkg22 dan diikuti

    dengan inus kontinyu /,0 unitkg22jam jika tidak terdapat

    hypokalemia! Akan tetapi, jika terjadi hypokalemia (3,3 mBC+) perlu

    dilakukan koreksi kalium terlebih dahulu sebelum melanjutkan terapi

    insulin! Selain itu, perlu dikaji juga kadar gula darah pasien! Mika gula

    darah tidak turun 4/ mgdl dari nilai a$al pada jam pertama, perlu

    dilakukan status hidrasi pasien! #etika status hidrasi mencukupi, inus

    insulin dapat ditingkatkan menjadi . kali setiap jam sampai terjadi

    penurunan gula darah konstan (4/-64 mgdljam)! Saat gula darahmencapai .4/mgdl, kurangi insulin menjadi /,/4-0 unitkg22jam

    dengan tambahan %ekstrose 4-0/!

    21

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    26/29

    BAB IV

    PEN-T-P

    1!0 #esimpulan

    #etoasidosis diabetik (#A%) merupakan komplikasi metabolik akut serius

    pada pasien diabetes melitus! "aniestasi utamanya adalah kekurangan insulin,

    hiperglikemia yang berat, dehidrasi, asidosis metabolik! #A% terjadi bila

    kekurangan insulin yang berat tidak saja menimbulkan hiperglikemia dan dehidrasi

    yang berat tapi juga mengakibatkan produksi keton meningkat serta asidosis!

    %iagnosis #A% ditegakkan bila ditemukan hiperglikemia ( .4/ mgd+),

    ketosis darah atau urin, dan asidemia (pH 6!3)!, H@*3 rendah (04 meC+), anion

    gap yang tinggi! Terapi bertujuan mengoreksi kelainan patoisiologis yang

    mendasari, yaitu gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kadar glukosa darah,

    gangguan asam basa, serta mengobati aktor pencetus! Prinsip terapi #A% terdiri

    dari pemberian cairan, mengatasi kehilangan elektrolit dan terapi insulin!

    #etoasidosis diabetikum sering terjadi akbat adanya aktor ineksi dan

    penghentian obat insulin atau *H*! Perlunya upaya pencegahan merupakan hal

    terpenting untuk mencegah timbulnya kasus #A%! Program edukasi perlu

    menekankan pada cara-cara mengatasi saat sakit akut, meliputi inormasi mengenai

    pemberian insulin kerja cepat, target kadar glukosa darah pada saat sakit, mengatasi

    demam dan ineksi, memulai pemberian makanan cair yang mengandung

    karbohidrat garam yang mudah dicerna! Qang paling penting ialah agar tidak

    menghentikan pemberian insulin atau *H* dan sebaiknya segera mencari

    pertolongan atau nasehat tenaga kesehatan yang proesional! Pasien %" harus

    didorong untuk pera$atan mandiri terutama saat mengalmi masa-masa sakit, dengan

    melakukan pemantauan kadar glukosa darah dan keton urine sendiri! %i sinilah

    pentingnya edukaror diabetes yang dapat membantu pasien dan keluarga, terutama

    padaa keadaan sulit!

    1!. Saran

    Sebagai mahasis$a kepera$atan yang merupakan calon tenaga kesehatan,

    diharapkan mampu melakukan asuhan kepera$atan yang tepat terkait masalah

    ketoasidosis diabetik dan juga mampu memberikan penalaksanaan secara cepat dan

    22

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    27/29

    tepat agar tidak menimbulkan masalah yang lebih lanjut! 2ila menemukan klien

    yang %" tetapi belum terjadi #A% berikan inormasi tentang #A% dan pencegahan

    terhadap #A%! 2ila menemukan klien dengan #A%, sebaiknya selalu kontrol

    pemberian insulin dan cairan elektrolit sehingga meminimalkan terjadinya

    komplikasi yang tidak diinginkan!Sehingga kesembuhan pasien dapat segera

    ter$ujud!

    23

  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    28/29

    Datar Pusta4a

    2lack, M!"!, Ha$ks, M!H! ./01!%eperawatan Medikal edah= Manajemen %linis

    untuk /asil yang diharapkan.Bdisi 8! Terj! Moko "ulyanto! Singapore:

    BlseDier

    2raun, @arie > Anderson, @indy! (.//6)! Pathophysiology= >un*tional

    &lterations In /uman /ealth! +ippicott Williams > Wilkins: Philadelphia

    2rooker, @hris! (.//8)! 9nsiklopedia %eperawatan! Terj! Andry Hartono dkk!

    Makarta: BG@!

    2runer, Suddarth!! .//.!uku &jar %eperawatan Medikal edah! Makarta : BG@

    @or$in, BliNabeth M! (.//9)! Pato!isiologi! Bd 3! Terj! ike 2udhi Subekti!

    Makarta: BG@!

    %oenges, "arilynn B et!al! (.///)!3en*ana &suhan %eperawatan= Pedoman

    untuk Peren*anaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien! Bdisi 3! Terj!

    ' "ade #ariasa > i "ade Sumar$ati! Makarta: BG@!

    Hinchli, Sue! (0999)!%amus %eperawatan! Bd 06! Terj! Andry Hartono! Makarta:

    BG@!

    "anuaba, 'da 2agus Gde dkk! (.//6)!Pengantar %uliah 8bstetri! Makarta: BG@!

    "arkum, H!"!S! (.//4)!Penuntun &namnesis dan Pemeriksaan >isik! Makarta:Pusat Penerbitan E#-;'

    "ary, 2aradero et!al! (.//9)!%lien Gangguan 9ndokrin! Terj "onica Bster dkk!

    Makarta: BG@!

    "ayo @linic! (./0.)! Diabeti* %etoa*idosis! %iakses dari

    http:$$$!mayoclinic!orgdiseases-conditionsdiabetic-ketoa

    cidosisbasicsdeinitio ncon-.//.716/ pada #amis, ./ oDember ./01,

    pukul 06!// W'2

    Price, SylDia A! .//4! Pato!isiologi = %onsep %linis Proses:Proses Penyakit.

    ?olume .

    (Alih 2ahasa, 2rahm ;= Bditor 2ahasa 'ndonesia, Huria$ati Hartanto)!

    Makarta : BG@ (2uku Terjemahan)

    obbins! .//6! uku &jar Patologi. ?olume . (Alih 2ahasa, 2rahm ;= Bditor

    2ahasa 'ndonesia, Huria$ati Hartanto, ur$any %armaniah, anda

    Wulandari)! Makarta : BG@ (2uku Terjemahan)

    24

    http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-ketoa%20cidosis/basics/definitio%20n/con-20026470http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-ketoa%20cidosis/basics/definitio%20n/con-20026470http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-ketoa%20cidosis/basics/definitio%20n/con-20026470http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-ketoa%20cidosis/basics/definitio%20n/con-20026470
  • 7/21/2019 MAKALAH KAD (1)

    29/29

    SmeltNer, S!@!, 2are, 2!G! .//0!uku ajar keperawatan medikal bedah runner

    @ Suddarth! Bdisi 8! (Agung Waluyo, alih bahasa)! Makarta: BG@

    Sumantri, SteDent! (.//9)!Pendekatan Diagnostik Dan -atalaksana %etoasidosis

    Diabetikum! %iakses dari http:internist!$eebly!comuploads0

    76.076.894.ketoasidosisRdiabetikum-steDentRsumantri!pdpada #amis,

    ./ oDember ./01, pukul 06!// W'2!

    http://internist.weebly.com/uploads/1%20/6/7/2/16728952/ketoasidosis_diabetikum-stevent_sumantri.pdfhttp://internist.weebly.com/uploads/1%20/6/7/2/16728952/ketoasidosis_diabetikum-stevent_sumantri.pdfhttp://internist.weebly.com/uploads/1%20/6/7/2/16728952/ketoasidosis_diabetikum-stevent_sumantri.pdfhttp://internist.weebly.com/uploads/1%20/6/7/2/16728952/ketoasidosis_diabetikum-stevent_sumantri.pdf