Makalah Andari

25
BAB I PENDAHULUAN Kita tak tahu apa yang menyebabkan ekzema tetapi ianya lazim berlaku dalam keluarga-keluarga tertentu. Kondisi alergi termasuk ekzema, asma dan demam alergi semakin meningkat tetapi tiada yang mengetahui apa sebabnya. Ekzema menjejaskan kulit semasa ianya "meradang" atau "bersemarak". Kulit bayi anda mungkin bertompok-tompok merah dan gatal selalu, tetapi masa dia meradang tempat-tempat ini menjadi lebih teruk dan mungkin memerlukan rawatan yang lebih intensif. Radang ekzema boleh berlaku jika ada iritasi kulit yang disebabkan oleh kimia, seperti bahan pencuci dalam mandian buih, syampu, serbuk cuci dan pelembut fabrik. Ini diberi nama ekzema sentuhan. Kanak-kanak menghidapi ekzema atopik boleh mendapat ekzema sentuhan juga, jadi kedua-duanya boleh menyerang sama-sama. Gunakan emolien bukan sabun dan bahan pencuci dalam mandian dan anda boleh juga menukar serbuk cuci anda dan melihat jika ini meredakan ekzema bayi anda. Ekzema alergi sentuhan boleh juga diperolehi. Ini selalunya adalah reaksi kepada bahan spesifik seperti nikel dalam barang kemas. Adalah didapati, reaksi 1

Transcript of Makalah Andari

Page 1: Makalah Andari

BAB IPENDAHULUAN

Kita tak tahu apa yang menyebabkan ekzema tetapi ianya lazim berlaku

dalam keluarga-keluarga tertentu. Kondisi alergi termasuk ekzema, asma dan de-

mam alergi semakin meningkat tetapi tiada yang mengetahui apa sebabnya.

Ekzema menjejaskan kulit semasa ianya "meradang" atau "bersemarak". Kulit

bayi anda mungkin bertompok-tompok merah dan gatal selalu, tetapi masa dia

meradang tempat-tempat ini menjadi lebih teruk dan mungkin memerlukan

rawatan yang lebih intensif.

Radang ekzema boleh berlaku jika ada iritasi kulit yang disebabkan oleh

kimia, seperti bahan pencuci dalam mandian buih, syampu, serbuk cuci dan

pelembut fabrik. Ini diberi nama ekzema sentuhan. Kanak-kanak menghidapi

ekzema atopik boleh mendapat ekzema sentuhan juga, jadi kedua-duanya boleh

menyerang sama-sama. Gunakan emolien bukan sabun dan bahan pencuci dalam

mandian dan anda boleh juga menukar serbuk cuci anda dan melihat jika ini

meredakan ekzema bayi anda.

Ekzema alergi sentuhan boleh juga diperolehi. Ini selalunya adalah reaksi

kepada bahan spesifik seperti nikel dalam barang kemas. Adalah didapati, reaksi

alergi itu boleh merebak dan menjangkiti lain-lain tempat juga.

Ekzema amat menjengkelkan bayi sebab mereka tak mengelak daripada meng-

garu, dan ini boleh mencetuskan infeksi. Dalam beberapa kes, ekzema boleh

mengganggu tidur anak anda dan menjejaskan keyakinannya, yang boleh men-

datangkan kesan ke atas kualiti hidupnya.

1

Page 2: Makalah Andari

BAB II

PEMBAHASAN

A. Eczema tangan

1. Pengertian

Ekzema tangan sendiri dari bahasa Yunani,

eksein yang menggambarkan bahwa

epidermis mengalami spongiosis, yakni

adanya vesikula intraepidermal yang terjadi

karena adanya edema inraseluler. Spongiosis

ini merupakan gambaran karakteristik dari

stadium tetntu dari beberapa penyakit dermatitis.

Sedangkan dermatitis sendiri adalah suatu reaksi peradangan kulit yang

karakteristik terhadap berbagai rangsangan endogen maupun eksogen.

( Marwali Harahap, 2009 )

Ekzema tangan biasanya ia terjadi pada bayi/kanak kanak. Ia dikenali juga

sebagai atopic dermatitis (kulit). Keadaan radang pada kulit disertai dengan

bengkak, gatal dan ruam merah yang kadang-kadang kelihatan seperti kulit

melecur yang berair. Jika berpanjangan akan menyebabkan kegatalan. Ekzema

tangan selalunya terdapat di muka, pergelangan tangan, pertengahan siku dan juga

lutut. Kulit yang terlibat akan menjadi berkerak.Biasanya kanak-kanak mendapat

ekzema tangan sebelum berumur 5 tahun.

2. Pembagian Eczema atau Dermatitis Atopik

Penilaian eksema harus dilakukan oleh tenaga medis untuk menentukan

derajat keparahan serta ada tidaknya infeksi yang menyertai. Dari penilaian

tersebut, eksema digolongkan menjadi :

a. Eksema ringan : perubahan warna kulit menjadi kemerahan, kulit kering

yang ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi sekunder.

b. Eksema sedang: kulit kemerahan, infeksi kulit ringan atau sedang, gatal,

2

Page 3: Makalah Andari

gangguan tidur, dan likenifikasi.

c. Eksema berat: kemerahan kulit, gatal, likenifikasi, gangguan tidur, dan

infeksi kulit yang semuanya berat.

Kulit yang mengalami eksema lebih rentan terhadap infeksi sekunder oleh

bakteri atau virus. Infeksi harus dipertimbangkan jika eksema bertambah parah

atau tidak memberi respon terhadap pengobatan. Eksema yang terinfeksi

didiagnosis jika ditemukan eksema yang mengalami ekskoriasi, basah, dan

membentuk kerak.

3. Etiologi

Penyebab eksim hingga kini belum diketahui secara pasti. Para ahli

menengarai timbulnya (dan kekambuhan) eksim di picu oleh faktor pencetus,

yakni:

1. Faktor eksogen (dari luar), misalnya: faktor fisik (suhu, gesekan, sinar,

dll), bahan kimia (deterjen, semen, oli, bahan pakaian, dll), mikro-

organisme (kuman, virus, jamur, parasit), dan lain-lain.

2. Faktor endogen (dari dalam), misalnya dermatitis atopik, dimana pada

dermatitis jenis ini dijumpai adanya riwayat atopi atau riwayat alergi

(misalnya asma, rhinitis alergika dan berbagai bentuk alergi lainnya).

Stress diduga dapat memicu timbulnya (atau kekambuhan) eksim.

Masing-masing penderita eksim memiliki riwayat pemicu (faktor pencetus)

yang berbeda dengan penderita lain. Kadang seorang penderita eksim mengalami

kekambuhan eksim pada kakinya ketika memakai sandal plastik, sementara yang

lain kambuh saat terpapar sabun cuci (deterjen) atau lainnya. Dengan kata lain,

pengalaman faktor pencetus setiap orang gak selalu sama. Oleh karena itu, jika

misalnya seseorang mengalami kekambuhan sesaat setelah makan kepiting, bukan

berarti penderita eksim yang lain gak boleh makan kepiting juga.

3

Page 4: Makalah Andari

4. Patofisiologi

Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis atopik

karena ada penurunan kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di

transepidermal, dan penurunan isi air. Pada bagian kehilangan air mengalami

kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal.

Gosokan dan luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa

keluhan kulit di klinik.

5. Pathways

Faktor Eksogen Faktor Endogen

Penurunan kapasitas pengikatan air

Penururunan isi air

Kekeringan

Peretakan di kulit Gangguan integritas kulit

Gatal Gangguan tidur

Digaruk Resiko tinggi Infeksi

Lesi

Resiko kerusakan kulit Perubahan rasa nyaman nyeri

6. Manifestasi Klinik

Gejala subjektif

Gejala primer yang paling menonjol dari eczema (dermatitis atopik) adalah

gatal – gatal. Karena gatal pasien akan menggaruk – garuk kulit, dan garukan ini

4

Page 5: Makalah Andari

akan menyebabkan lichenifikasi maupun perubahan – perubahan lain. Sedangkan

adanya lichenifikasi menurunkan lagi nilai ambang untuk gatal – gatal.

Gejala Objektif

a. Dalam fase infantil dari dermatitis atopik

(umur 2 bulan – 2 tahun) daerah yang terkena terutama dada, muka, kulit

kepala tengkuk, dan ekstremitas dengan tanda – tanda adanya papulovesicula

erythematosa dan keluar cairan. Beberapa anak juga terkena kekeringan kulit

yang parah yang merupakan predisposisi rasa gatal dan peradangan yang

kumat – kumatan.

b. Dalam fase kanak- kanak, antara umur 4 - 10

tahun, lesi – lesi tidak begitu akut dan tak banyak mengeluarkan eksudat,

lebih tersebar, dan sering terletak di lipatan flexor dari leher, siku,

pergelangan tangan, dan lutut. Biasa terdapat papula kering, excoriasi,

lichenifikasi, dan erythema periorbitalis, serta edema.

c. Dalam fase remaja (adolescent) dan dewasa,

dari umur awal belasan tahun hingga umur awal duapuluhan, lesi – lesi

terutama berupa plaques kering, mengalami lichenifikasi dengan

hiperpigmentasi, terdapat di daerah fleksor, dan di sekitar mata. Dermatitis

pada tangan yang awet mungkin merupakan satu- satunya sisa dari diathesis

atopik.

d. Tiga fase ini bisa terjadi bersama sama tanpa

bisa dibeda- bedakan, atau perubahan – perubahan itu bisa juga timbul di

sembarang waktu.

Sedangkan kelainan kulit yang bersifat spesifik bergantung pada

stadiumnya.

5

Page 6: Makalah Andari

Pada stadium akut, biasanya kulit yang terkena eksim nampak

kemerahan, mengalami penebalan dan timbul bercak-bercak, adakalanya

berair (basah).

Pada stadium subakut, bercak merah dan penebalan kulit nampak

mereda, kemudian bercak yang basah akan mengering dan menjadi

keropeng (krusta).

Pada stadium kronis, eksim nampak kering, bersisik dan mengalami

hiperpigmentasi (menghitam). Tak jarang eksim mengalami perubahan

bentuk menjadi bintik-bintik menonjol, bahkan kadang mengalami erosi.

Tempat munculnya eksim sangat bervariasi. Meski begitu, sebagian ahli

membaginya berdasarkan kasus terbanyak pada golongan umur tertentu. Menurut

Dr. Bryan Cho, pada bayi, eksim sering dijumpai di wajah dan kepala, sedangkan

pada anak dan dewasa, eksim sering dijumpai di pergelangan tangan, siku, leher,

lutut dan kaki.

7. Terapi Pengobatan

Penanganan eksema dibagi dalam 2 kategori:

a. Penanganan sehari-hari.

b. Penanganan episode akut.

a. Penanganan sehari-hari

Penanganan sehari-hari dilakukan baik saat dalam episode eksema maupun

di luar episode.

Menghindari faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah

eksema, misalnya:

Mainan, air liur, atau makanan di sekitar mulut.

Bahan seperti wol atau pelapis car seat.

Detergen, sabun, bubble baths, antiseptik.

Kontak dengan bulu hewan.

Menggunakan krim pelembab (moisturiser).

6

Page 7: Makalah Andari

Krim pelembab dapat digunakan sesering mungkin. Gunakan obat,

krim, dan salep sesuai instruksi dokter.

Menggunakan moisturiser atau bath oil untuk mandi.

Kortikosteroid topikal jika gatal dan kemerahan masih menetap

setelah menghindari pencetus eksema. Jika digunakan sesuai instruksi,

obat ini aman dan efektif untuk mengatasi eksema.

Kadang dokter meresepkan satu salep untuk daerah yang paling

teriritasi dan salep lain yang lebih lemah untuk daerah yang hanya

mengalami eksema ringan dan daerah peka seperti wajah.

Mengatasi gatal.

Garukan akan memperparah eksema dan berisiko menyebabkan

infeksi.

Beberapa cara untuk mengatasi gatal dan garukan adalah:

a. Mengalihkan perhatian pasien saat ia menggaruk.

b. Menghindari kondisi yang terlalu hangat untuk pasien.

c. Menggunakan krim pelembab (yang ditaruh di kulkas sebelumnya)

sebelum tidur.

d. Memakaikan sarung tangan pada pasien saat tidur.

e. Jika perlu, berikan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi gatal di

malam hari.

f. Selalu memotong pendek kuku pasien.

g. Jika gatal sangat berat, kompres dingin dan teknik balut basah dapat

digunakan untuk membantu pasien tidur.

b. Penanganan episode akut

Hal ini dilakukan segera saat ada kemerahan kulit dan gatal, dan

dihentikan setelah gejala terkontrol.

a. Kortikosteroid topikal.

b. Krim tar untuk likenifikasi.

c. Antibiotik atau antiviral jika ada infeksi sekunder.

7

Page 8: Makalah Andari

d. Teknik balut basah, dalam 2 hari setelah kortikosteroid topikal diberikan

jika eksema belum membaik.

e. Kompres dingin untuk mengatasi gatal.

Krim atau salep corticosteroid bisa mengurangi ruam dan mengendalikan

rasa gatal. Krim corticosteroid yang dioleskan pada daerah yang luas atau

dipakai dalam jangka panjang bisa menyebakan masalah kesehatan yang serius,

karena obat ini diserap ke dalam aliran darah. Jika krim atau salep sudah tidak

efektif lagi, maka digantikan oleh jeli minyak selama 1 minggu atau lebih.

Mengoleskan jeli minyak atau minyak sayur bisa membantu menjaga

kehalusan dan kelembaban kulit. Jika digunakan kembali setelah

pemakaiannya dihentikan sesaat, corticosteroid menjadi efetif kembali.

Pada beberapa penderita, ruam semakin memburuk setelah mereka

mandi, bahkan sabun dan air menyebabkan kulit menjadi kering dan

penggosokan dengan handuk bisa menyebabkan iritasi. Karena itu dianjurkan

untuk lebih jarang mandi, tidak terlau kuat mengusap-usap kulit dengan

handuk dan mengoleskan minyak atau pelumas yang tidak berbau (misalnya

krim pelembab kulit).

Antihistamin (difenhidramin, hydroxizini) bisa mengendalikan rasa gatal,

terutama dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya

diminum menjelang tidur malam hari.

Kuku jari tangan sebaiknya tetap pendek untuk mengurangi kerusakan

kulit akibat garukan dan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.

Penderita sebaiknya belajar mengenali tanda-tanda dari infeksi kulit pada

dermatitis atopik (yaitu kulit bertambah merah, pembengkakan, terdapat gurat-

gurat merah dan demam). Jika terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

Tablet dan kapsul corticosteroid bisa menimbulkan efek samping yang serius,

karena itu hanya digunakan sebagai pilihan terakhir pada kasus yang

membandel. Obat ini bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,

kelemahan tulang, penekanan kelenjar adrenal dan masalah lainnya, terutama

8

Page 9: Makalah Andari

pada anak-anak. Selain itu, efeknya yang menguntungkan hanya bertahan

sebentar.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Selama wawancara riwayat kesehatan, ajukan pertanyaan tentang riwayat

alergi kulit, reaksi alergik terhadap makanan, obat-obatan, serta zat kimia,

masalah kulit sebelumnya dan adanya riwayat kanker kulit. Nama-nama

kosmetika, sabun, sampo atau produk hegiene personal lainnya juga harus

ditanyakan jika terdapat reaksi alergi setelah enggunakan kosmetik tersebut.

Hasil dari pengkajian riwayat kesehatan ini akan berisi informasi yang

spesifik mengenai tanda dan gejala, lokasi dan durasi nyri, gatal-gatal, ruam

atau gangguan rasa nyaman lainnya yang dialami pasien.

B. Pemeriksaan Fisik

Pengkajian kulit melibatkan seluruh area kulit, termasuk membrane

mukosa, kulit kepala dan kuku. Kulit merupakan cerminan kesehatan

seseorang secara menyeluruh dan perubahan yang terjadi pada kulitumumnya

berhubungan dengan penyakit pada system organ lain.

Inspeksi dan palpasi merupakan prosedur utama yang digunakan dalam

pemeriksaan kulit, dan pemeriksan ini memerlukan ruangan yang terang dan

hangat. Penlight dapat digunakan untuk menyinari lesi. Sarung tangan harus

dipakai dalam melakukan pemeriksaan kulit.

Tampilan umum kulit dikaji dengan mengamati warna, suhu, kelembapan,

kekeringan,tekstur kulit ( kasar atau halus ), lesi vaskularitas, mobilitas, dan

9

Page 10: Makalah Andari

kondisi rambut serta kuku. Turgor kulit dan edema yang mungkin terjadi, juga

elastisitas kulit harus dinilai dengan palpasi.

C. Pola Fungsi Gordon

1. Pola Nutrisi dan metabolisme

Terjadinya kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan

nitrogen yang negative mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pasien

( dehidrasi ).

2. Pola persepsi dan konsep diri

– Konsep diri

Adanya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan /

lembaran zat tanduk yang besr – besar seperti keras selafon , pembentukan

skuama sehingga mengganggu harga diri.

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Biopsi Kulit

Biopsi kulit yang bertujuan untuk mendapatkan jaringan bagi

pemerikasaan mikroskopikdilakukan lewat eksisi dengan skalpelatau

penusukan dengan alat khusus ( skin punch ) yang akan mengamnil sedikit

bagian tengah jaringan. Biopsy kulit dilakukan untukmemastikan diagnosis

yang tepat pada pembentukan lepuh atau kelainan kulit lainnya.

2. Imunofluorensi

Untuk mengetahui lokasi suatu reaksi imun. Test IF pada kulit merupakan

teknik pemeriksaan untuk mendeteksi autoantibody terhadap bagian-bagian

kulit juga untuk mengetahui antibody yang spesifik dalam serum pasien.

3. Patch Test

Dilakukan untuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi, meliputi

aplikasi aleren yang dicurigai pada kulit normal dibawah plester khusus.

10

Page 11: Makalah Andari

4. Pengerokan kulit

Sampel jaringn dikerok dari lokasilesi jamur yang dicurigai. Pengerokan ini

dilakukan dengan mata pisau scalpel yang sudah dibasahi dengan minyak,

sehingga jaringan kulit yang dikerok menempel pada mata pisau. Hasil

kerokannya nanti dilihat dibawah mikroskop.

5. Pembuatan Foto Klinis

Foto-foto klinis dibuat untuk memperhatikan sifat serta luas kelainan kulit.

Juga digunakan untuk menentukan progresivitas atau perbaikan setelah

dilakukan terapi.

E. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilengkapi dengan data penunjang.

Diagnosa utama yang dapat diangkat antara lain :

1. Risiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi

barier kulit

2. Nyeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus ( gatal-gatal )

4. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak

bagus

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan program terapi

F. Perencanaan dan Implementasi

1. Risiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi

barier kulit

Kriteria hasil :

- menunjukkan peningkatan integritas kulit

- menghindari cidera kulit

Intervensi :

a. kaji keadaaan kulit secara umum

b. anjurkan pasien untuk tidak mencubit atau menggaruk daerah kulit

c. pertahankan kelembaban kulit

11

Page 12: Makalah Andari

d. kurangi pembentukan sisik dengan pemberian bath oil

e. Gunaan alat tenun yang lembut

f. motivasi pasien untuk memakan nutrisi TKTP

g. kolaborasi pemberian obat

Evaluasi :

Tidak adacidera yang meluas

Integritas kulit dapat dipertahankan

2. Nyeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit

Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi luka

dan nyeri pada kulit karena gatal

Kriteria hasil :

- Tidak ada nyeri karena garukan pada lesi

- pasien berkurang gatalnya

Intervensi :

a. observasi gangguan rasa nyaman

b. pertahankan lingkungan dingin

c. beritahu pasien untuk tidak meggaruk saat gatal

d. mandikan seluruh badan pasien dengan Nacl

e. oleskan badan pasien dengan minyak dan salep setelah pakai NaCl

f. jaga kebersihan kulit pasien

g. hindari pemajanan yang terlalu sering ( deterjen, pembersih )

g. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pengurang rasa gatal

Evaluasi :

Tidak adanya eksplorasi lesi karena garukan

Gatal-gatal pasien dapat berkurang

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus ( gatal-gatal )

Kriteria hasil :

Pencapaian tidur yang nyenyak

Intervensi :

12

Page 13: Makalah Andari

a. Menganjurkan pasien untuk tetap menjaga kebersihan dan kelembaban

tempat tidur

b. Mandi dengan sabun yang ringan apabila kulit terasa kering

c. Anjurkan pasien untuk mengatur pola tidur

d. Anjurkan pasienuntuk melakukan ritual kebiasaan sebelum tidur.

Evaluasi :

Klien melaporkan tidur yang nyrnyak

Klien melaporkan peredaan rasa gatal

Klien mengenali tindakan untuk meningkatkan tidur.

4. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak

bagus

Kriteria Hasil

Pengembangan peningkatan penerimaan diri

Intervensi :

a. Kaji gangguan adanya gangguan citra diri pasien

b. Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan

c. Beri kesemptan pada klien untuk mengngkapkan rasa dukanya dan

berusaha menjadi pendengar yang baik.

d. Bantu klien untuk mengatasi cemas

e. Bantu pasien ke arah penerimaan diri dan sosialisasi

Evaluasi :

Klien menunjukkan peningkatan kemampuan penerimaan diri

Klien dapat bersosialisas dan berpartisipasi dalam perawatan

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan program terapi

Kriteria hasil : pemahaman tentang perawatan kulit

Intervensi :

a. Tentukan seberapa jauh pasien tahu tentang kondisinya

b. Berikan informasi yang benar

c. Libatkan pasien dalam melakukan asuhan keperawatan

d. Informasikan pada klien pentingnya menjaga kesehatan kulit

13

Page 14: Makalah Andari

Evaluasi :

Klien memiliki pemahaman akan perawatan kulit

Mengikuti terapi yang diprogramkan

Klien memahami maksud terapi dan paham pentingnya menjaga

kesehatan kulit

G. Diagnosa Lain yang Muncul

1. Resti infeksi berhubungan dengan luka yang terbuka

Tujuan : setalah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi

infeksi

Kriteria hasil :

- tidak ada tanda - tanda infeksi ( rubor , kalor , dolor , fungsio laesa )

- tidak timbul luka baru

Intervensi

a. monitor TTV

b. kaji tanda – tanda infeksi

c. motivasi pasien untuk meningkatkan nutrisi TKTP

d. jaga kebersihan luka

e. kolaborasi pemberian antibiotic

Evaluasi :

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

- Pasien nyaman

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan menelan

KH: menunjukkan berat badan stabil/peningkatan berat badan

Intervensi:

a. Kaji kebiasaan makanan yang disukai/tidak disukai

b. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering

c. Hidangkan makanan dalam keadaan hangat

d. Kerjasama dengan ahli gizi diit TKTP

Evaluasi :

14

Page 15: Makalah Andari

- Menunjukkan intake yang adekuat

- Status gizi dapat dipertahankan

3. Gangguan Persepsi sensori: kurang penglihatan b.d konjungtifitis

KH :

- Kooperatif dalam tindakan

- Menyadari hilangnya pengelihatan secara permanent

- Risiko Injury dapat diminimalisir

Intervensi:

a. Kaji dan catat ketajaman pengelihatan

b. Kaji deskripsi fungsional apa yang dapat dilihat/tidak.

c. Sesuaikan lingkungan dengan kemampuan pengelihatan:

d. Orientasikan thd lingkungan.

-Letakan alat-alat yang sering dipakai dalam jangkuan pengelihatan klien.

-Berikan pencahayaan yang cukup.

-Letakan alat-alat ditempat yang tetap.

-Berikan bahan-bahan bacaan dengan tulisan yang besar.

-Hindari pencahayaan yang menyilaukan.

-Gunakan jam yang ada bunyinya.

e. Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang dapat diterima klien.

Evaluasi :

- Klien dapat menunjukkan penerimaan dan adaptasi terhadap penurunan

penglihatanya

- Risiko injury dapat diminimalisir

15

Page 16: Makalah Andari

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ekzema tangan biasanya ia terjadi pada bayi/kanak kanak. Ia dikenali juga

sebagai atopic dermatitis (kulit). Keadaan radang pada kulit disertai dengan

bengkak, gatal dan ruam merah yang kadang-kadang kelihatan seperti kulit

melecur yang berair.

Erythema multiformis adalah suatu kondisi kulit yang tidak diketahui

etiologi, mungkin dimediasi oleh pengendapan kompleks imun (kebanyakan

IgM) di microvasculature superfisial kulit dan selaput lendir mulut yang

biasanya mengikuti suatu infeksi atau obat yg di atas eksposur. Ini adalah

gangguan umum,

Steven Johnson Sindrome merupakan sindrom (kumpulan gejala) yang

mengenai kulit, selaput lendir di orifisium (muara/lubang) dan mata dengan

keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat.

Ketiga penyakit diatas bermanifestasi klinis pada gangguan rasa nyaman

karena adanya peradangan pada kulit. Asuhan keperawatan yang dilakukan

berfokus untuk mengurangi gangguan rasa nyaman tersebut sehingga pasien

dapat beradaptasi dengan kondisinya.

A. Saran

1. Hendaknya sebagai perawat kita memiliki personal hygiene yang baik agar

kita terhindar dari penyakit – penyakit kulit seperti yang disebutkan di

atas.

16

Page 17: Makalah Andari

2. Perawat juga harus memahami dengan benar asuhan keperawatan Eczema,

Erythema Multiformis, dan Syndrome Stephen Johnson sehingga dapat

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai penyakit pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. J. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Harahap, Marwali. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates

http://kamus-kesehatan.blogspot.com/2009/08/dermatitis-atopik.html/diakses tanggal 26

November 2009 pukul 13.00

http://keperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/asuhan-keperawatan-dengan-klien.html/

diakses tanggal 26 November 2009 pukul 12.50

17