Makalah Legg Calve Pathers

11
Referat: Legg-Calve-Perthes Disease PENYAKIT LEGG-CALVE-PERTHES A. LATAR BELAKANG Penyakit Legg- Calve- Perthes (LCP) merupakan penyakit osteokondrosis yang mengenai sendi panggul dan dapat sembuh sendiri. Penyakit ini terjadi akibat adanya gangguan vaskularisasi kaput femur dimana pusat kalsifikasi mengalami nekrosis dan absorbsi dan diganti dengan tulang yang mati. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari artritis degeneratif parah. Legg- Calve- Perthes adalah nama gabungan dari para ahli orthopedi yang pertamakali mengemukakan tentang penyakit ini dalam waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Legg (USA), Calve (Prancis), Perthes (Jerman). 1,3 B. INSIDENSI Biasanya ditemukan pada anak-anak umur 4-8 tahun, 4-5 kali lebih banyak pada pria daripada wanita. Penyakit ini umumnya bersifat unilateral dan hanya 15% yang bersifat bilateral. 3 C. GAMBARAN KLINIS Gejala penyakit Legg-calvé-Perthes biasanya telah ada selama berminggu-minggu namun anak sering tidak mengeluhkan. RSU Prov. NTB/FK UNRAM/SMF Bedah© 2010 1

description

mcp

Transcript of Makalah Legg Calve Pathers

LEGG-CALVE-PERTHES

Referat: Legg-Calve-Perthes Disease

PENYAKIT LEGG-CALVE-PERTHES

A. LATAR BELAKANG Penyakit Legg-Calv-Perthes disease (LCPD) is the name given to idiopathic osteonecrosis of the capital femoral epiphysis of the femoral head. Legg- Calve- Perthes (LCP) merupakan penyakit osteokondrosis yang mengenai sendi panggul dan dapat sembuh sendiri. Penyakit ini terjadi akibat adanya gangguan vaskularisasi kaput femur dimana pusat kalsifikasi mengalami nekrosis dan absorbsi dan diganti dengan tulang yang mati. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari artritis degeneratif parah.The goal of treatment is to avoid severe degenerative arthritis. Legg- Calve- Perthes adalah nama gabungan dari para ahli orthopedi yang pertamakali mengemukakan tentang penyakit ini dalam waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Legg (USA), Calve (Prancis), Perthes (Jerman). 1,3B. Pathophysiology INSIDENSIBiasanya ditemukan pada anak-anak umur 4-8 tahun, 4-5 kali lebih banyak pada pria daripada wanita. Penyakit ini umumnya bersifat unilateral dan hanya 15% yang bersifat bilateral. 3C. The capital femoral epiphysis always is involved. Frequency History GAMBARAN KLINIS Symptoms of Legg-Calv -Perthes diseaseusually have been present for weeks because the child often does not complain. Gejala penyakit Legg-calv-Perthes biasanya telah ada selama berminggu-minggu namun anak sering tidak mengeluhkan.

Hip or groin pain, which may be referred to the thigh Hip atau selangkangan rasa sakit, yang dapat menjalar ke paha

Mild or intermittent pain in anterior thigh or knee nyeri ringan atau Intermiten di paha atau lutut anterior

Limp Pincang

Usually no history of trauma Biasanya tidak ada riwayat trauma PhysicalDecreased range of motion (ROM), particularly with internal rotation and abduction Penurunan rentang gerak (ROM), terutama gerakan rotasi internal dan abduksi Painful gait Nyeri saat berjalan Atrophy of thigh muscles secondary to disuse Atrofi otot paha karena disuse atrofi

Muscle spasm spasme otot Leg length inequality due to collapse Ketidaksetaraan panjang kaki karena nekrosis Thigh atrophy: Thigh circumference on the involved side will be smaller than on the unaffected side secondary to disuse. atrophia Paha: lingkar Paha yang sakit akan lebih kecil dari pada sisi sehat Short stature: Children with LCPD often have delayed bone age. Perawakan pendek. 2.3D. ETIOLOGI DAN PATOGENESISFaktor pemicu yang menyebabkan penyakit Legg- Calve- Perthes belum diketahui, tetapi patogenesis terutama terjadi karena iskemia kaput femur.

Sampai umur 4 bulan kaput femur mendapatkan suplai darah dari:

1. pembuluh darah metafisis 2. CausesetietThe etiology of Legg-Calv -Perthes disease remains unclear; however, the following scenario generally is accepted: yang menembus lempeng epifisis

2. pembuluh darah epifisis lateral yang masuk di dalam retinakulum

3. vaskularisasi yang kecil di dalam ligamentum teres

pembuluh darah metafisis akan berkurang secara perlahan dan pada umur 4 tahun sampai 7 tahun akan menghilang tetapi setelah itu maka pembuluh darah dari ligamentum teres bertambah. Antara umur 4-7 tahun vaskularisasi dari kaput femur dan drainase venosa berasal dari pembuluh darah ipifisis lateral. 3

E. PATOLOGIKelainan terjadi secara berangsur-angsur selama 2-4 tahun sampai terjadi resorpsi yang lengkap (biasanya dalam tiga tahun) berupa:

1. Iskemia dan kematian tulang

semua bagian dari inti tulang kaput femur mengalami kematian. Pada pemeriksaan radiologist kaput masih terlihat normal, tetapi tidak bertambah besar.

2. Revaskularisasi dan perbaikan

dalam beberapa minggu, mungkin beberapa hari terjadi infark dan kemudian bagaian dari tulang yang mati diganti oleh jaringan yang kadang-kadang disertai kalsifikasi.kemudian terjadi revaskularisasi tulang dengan lamella yang baru pada trabekula yang mati. Gambaran radiologik yang terlihat berupa peningkatan densitas tulang.

3. Distorsi dan remodelingbilamana proses penyembuhan berjalan dengan cepat dan lengkap maka arsitektur tulan dapat kembali dengan baik, sebelum kaput femur kehilanan bentuknya. terlihat 3.4[ CLOSE WINDOW ] [CLOSE WINDOW]

References Referensi

1. Sharma S, Shewale S, Sibinski M, Sherlock DA.Legg-Calv-Perthes disease affecting children less than eight years of age: a paired outcome study. Int Orthop .Feb2009;33(1):231-5. [Medline] . Sharma S, Shewale S, Sibinski M, Sherlock DA. Legg-Perthes Calve-penyakit yang menyerang anak-anak kurang dari delapan tahun usia: studi hasil pasangan. Orthop Int. Februari 2009; 33 (1) :231-5. [Medline] .

2. Wiig O, Terjesen T, Svenningsen S.Prognostic factors and outcome of treatment in Perthes' disease: a prospective study of 368 patients with five-year follow-up. J Bone Joint Surg Br .Oct2008;90(10):1364-71. [Medline] . Wiig O, Terjesen T, S. Prognostic Svenningsen faktor dan hasil pengobatan dalam Perthes 'penyakit: studi prospektif 368 pasien dengan lima tahun follow up. J Bone Joint Surg Br. Oktober 2008; 90 (10): 1364 -- 71. [Medline].

3. Boss JH, Misselevich I.Osteonecrosis of the femoral head of laboratory animals: the lessons learned from a comparative study of osteonecrosis in man and experimental animals. Vet Pathol .Jul2003;40(4):345-54. [Medline] . Bos JH, Misselevich I. Osteonecrosis dari kepala femoral hewan laboratorium: pelajaran dari kajian komparatif tentang osteonecrosis dalam manusia dan hewan percobaan. Vet Pathol. Juli 2003; 40 (4) :345-54. [Medline].

4. Epidemiology of Perthes' disease. Arch Dis Child .May2000;82(5):385. [Medline] . Epidemiologi Perthes 'penyakit. Arch Dis Child. Mei 2000; 82 (5): 385. [Medline].

5. Erkula G, Bursal A, Okan E.False profile radiography for the evaluation of Legg-Calve-Perthes disease. J Pediatr Orthop B .Jul2004;13(4):238-43. [Medline] . Erkula G, Bursal A, Okan E. profil Salah radiography untuk evaluasi Legg-Perthes Calve-penyakit. Orthop B J Pediatr. Juli 2004; 13 (4) :238-43. [Medline].

6. Frick SL.Evaluation of the child who has hip pain. Orthop Clin North Am .Apr2006;37(2):133-40, v. [Medline] . Frick SL. Evaluasi anak yang sakit pinggul. Orthop Clin North Am. April 2006; 37 (2) :133-40, ay [Medline].

7. Herring JA.The treatment of Legg-Calve-Perthes disease. Herring JA. Perlakuan terhadap Legg-Perthes Calve-penyakit. A critical review of the literature. J Bone Joint Surg Am .Mar1994;76(3):448-58. [Medline] . Tinjauan kritis literatur. J Bone Joint Surg Am. Maret 1994; 76 (3) :448-58. [Medline].

8. Herring JA, Kim HT, Browne R.Legg-Calve-Perthes disease. Herring JA, Kim HT, Browne R. Legg-Perthes Calve-penyakit. Part I: Classification of radiographs with use of the modified lateral pillar and Stulberg classifications. J Bone Joint Surg Am .Oct2004;86-A(10):2103-20. [Medline] . Bagian I: Klasifikasi radiografi dengan penggunaan lateral yang dimodifikasi Stulberg pilar dan klasifikasi. J Bone Joint Surg Am. Oktober 2004; 86-A (10) :2103-20. [Medline].

9. Jacobs R, Moens P, Fabry G.Lateral shelf acetabuloplasty in the early stage of Legg-Calve-Perthes disease with special emphasis on the remaining growth of the acetabulum: a preliminary report. J Pediatr Orthop B .Jan2004;13(1):21-8. [Medline] . Jacobs R, Moens P, rak Lateral Fabry G. acetabuloplasty dalam tahap awal Legg-Perthes Calve-penyakit dengan penekanan khusus pada pertumbuhan yang tersisa dari acetabulum: laporan pendahuluan. Orthop B J Pediatr. Januari 2004; 13 (1) :21-8. [Medline].

10. Kamegaya M, Saisu T, Ochiai N, Hisamitsu J, Moriya H.A paired study of Perthes' disease comparing conservative and surgical treatment. J Bone Joint Surg Br .Nov2004;86(8):1176-81. [Medline] . Kamegaya M, Saisu T, Ochiai N, Hisamitsu J, Moriya H. Sebuah studi dipasangkan Perthes 'penyakit membandingkan konservatif dan pembedahan. J Bone Joint Surg Br. November 2004; 86 (8) :1176-81. [Medline].

11. Kaniklides C.Diagnostic radiology in Legg-Calve-Perthes disease. Acta Radiol Suppl .1996;406:1-28. [Medline] . Kaniklides C. Diagnostik radiologi di Legg-Perthes Calve-penyakit. Acta Radiol Suppl. 1996; 406:1-28. [Medline].

12. Kaniklides C, Lonnerholm T, Moberg A.Legg-Calve-Perthes disease. Kaniklides C, Lonnerholm T, Moberg A. Legg-Perthes Calve-penyakit. Comparison of conventional radiography, MR imaging, bone scintigraphy and arthrography. Acta Radiol .Jul1995;36(4):434-9. [Medline] . Perbandingan radiography konvensional, MRI, tulang scintigraphy dan arthrography. Acta Radiol. Juli 1995; 36 (4) :434-9. [Medline].

13. Molloy MK, MacMahon B.Incidence of Legg-Perthes disease (osteochondritis deformans). N Engl J Med .Nov 31966;275(18):988-90. [Medline] . Molloy MK, MacMahon B. Insiden penyakit Legg-Perthes (osteochondritis deformans). N Engl J Med. 3 November 1966; 275 (18) :988-90. [Medline].

14. Poul J.Diagnosis of Legg-Calv-Perthes disease. Ortop Traumatol Rehabil .Oct 302004;6(5):604-6. [Medline] . Poul J. Diagnosis Legg-Perthes Calve-penyakit. Ortop Traumatol Rehabil. 30 Oktober 2004; 6 (5) :604-6. [Medline].

15. Roy DR.Current concepts in Legg-Calve-Perthes disease. Pediatr Ann .Dec1999;28(12):748-52. [Medline] . Roy DR. Current konsep dalam Legg-Perthes Calve-penyakit. Pediatr Ann. Desember 1999; 28 (12) :748-52. [Medline].

16. Sinigaglia R, Bundy A, Okoro T, Gigante C, Turra S.Is conservative treatment really effective for Legg-Calv-Perthes disease? Sinigaglia R, Bundy A, Okoro T, Gigante C, S. Turra pengobatan konservatif Apakah benar-benar efektif untuk Legg-Perthes Calve-penyakit? A critical review of the literature. Chir Narzadow Ruchu Ortop Pol .Nov-Dec2007;72(6):439-43. [Medline] . Tinjauan kritis literatur. Chir Narzadow Ruchu Ortop Pol. November-Des 2007; 72 (6) :439-43. [Medline].

17. Skaggs DL, Tolo VT.Legg-Calve-Perthes Disease. J Am Acad Orthop Surg .Jan1996;4(1):9-16. [Medline] . Skaggs DL, Tolo VT. Legg-Calve-Perthes Penyakit. Orthop J Am Acad Surg. Januari 1996; 4 (1) :9-16. [Medline].

18. Thompson GH, Salter RB.Legg-Calve-Perthes disease. Clin Symp .1986;38(1):2-31. [Medline] . Thompson GH, Salter RB. Legg-Perthes Calve-penyakit. Clin Symp. 1986; 38 (1) :2-31. [Medline].

[ CLOSE WINDOW ] [CLOSE WINDOW]

Further Reading Bacaan lebih lanjut

[ CLOSE WINDOW ] [CLOSE WINDOW]

Keywords Kunci

Legg-Calv-Perthes disease , Perthes disease, Legg-Calve-Perthes disease symptoms, Legg-Calve-Perthes disease treatment, hip joint disease, Legg disease , Legg's disease , Legg-Perthes disease , Calv-Perthes disease , coxa plana , osteochondritis deformans juvenilis , osteonecrosis, capital femoral epiphysis, degenerative arthritis Legg-Perthes Calve-penyakit, penyakit Perthes, Legg-Perthes Calve-gejala penyakit, Legg-Calve-Perthes pengobatan penyakit, penyakit sendi panggul, penyakit Legg, Legg penyakit, penyakit Legg-Perthes, Perthes Calve-penyakit, coxa Plana, osteochondritis deformans juvenilis, osteonecrosis, modal femoralis epiphysis, artritis degeneratif

[ CLOSE WINDOW ] [CLOSE WINDOW]

Contributor Information and Disclosures Kontributor Informasi dan Pengungkapan

Author Author

Geofrey Nochimson, MD, Consulting Staff, Department of Emergency Medicine, Sentara Careplex Hospital Geofrey Nochimson, MD, Consulting Staff, Department of Emergency Medicine, Sentara Careplex Rumah Sakit Geofrey Nochimson, MD is a member of the following medical societies: American College of Emergency Physicians Geofrey Nochimson, MD adalah anggota masyarakat medis berikut: American College of Emergency Physicians Disclosure: Nothing to disclose. Pengungkapan: Tidak ada yang mengungkapkan.

Medical Editor Kedokteran Editor

Eric M Kardon, MD, FACEP, Attending Emergency Physician, Georgia Emergency Medicine Specialists; Physician, Division of Emergency Medicine, Athens Regional Medical Center Eric M Kardon, MD, FACEP, Menghadiri Darurat Dokter, Spesialis Kedokteran Darurat Georgia; Dokter, Divisi of Emergency Medicine, Athena Regional Medical Center Eric M Kardon, MD, FACEP is a member of the following medical societies: American College of Emergency Physicians Eric M Kardon, MD, FACEP adalah anggota masyarakat medis berikut: American College of Emergency Physicians Disclosure: Nothing to disclose. Pengungkapan: Tidak ada yang mengungkapkan.

Pharmacy Editor Farmasi Editor

Francisco Talavera, PharmD, PhD, Senior Pharmacy Editor, eMedicine Francisco Talavera, PharmD, PhD, Farmasi Senior Editor, eMedicine Disclosure: eMedicineSalaryEmployment Pengungkapan: eMedicine Gaji Pekerjaan

Managing Editor Managing Editor

Tom Scaletta, MD, President, Emergency Excellence (EmEx) (www.emergencyexcellence.com); Assistant Professor of Emergency Medicine, Rush Medical College, Cook County Hospital; Chairperson, Department of Emergency Medicine, Edward Hospital; Past-President, American Academy of Emergency Medicine Tom Scaletta, MD, Presiden, Darurat Excellence (EmEx) (www.emergencyexcellence.com); Asisten Profesor Kedokteran Darurat, Rush Medical College, Cook County Hospital; Ketua, Department of Emergency Medicine, Edward Hospital; Past-President, American Academy Kedokteran Darurat Tom Scaletta, MD is a member of the following medical societies: American Academy of Emergency Medicine and Society for Academic Emergency Medicine Tom Scaletta, MD adalah anggota masyarakat medis berikut: American Academy of Emergency Medicine dan Society for Academic Emergency Medicine Disclosure: Nothing to disclose. Pengungkapan: Tidak ada yang mengungkapkan.

CME Editor CME Editor

John D Halamka, MD, MS, Associate Professor of Medicine, Harvard Medical School, Beth Israel Deaconess Medical Center; Chief Information Officer, CareGroup Healthcare System and Harvard Medical School; Attending Physician, Division of Emergency Medicine, Beth Israel Deaconess Medical Center John D Halamka, MD, MS, Associate Professor of Medicine, Harvard Medical School, Beth Israel Deaconess Medical Center; Chief Information Officer, Sistem Kesehatan CareGroup dan Harvard Medical School; Menghadiri Dokter, Divisi of Emergency Medicine, Beth Israel Deaconess Medical Center John D Halamka, MD, MS is a member of the following medical societies: American College of Emergency Physicians , American Medical Informatics Association , Phi Beta Kappa , and Society for Academic Emergency Medicine John D Halamka, MD, MS adalah anggota masyarakat medis berikut: American College of Emergency Physicians, American Medical Informatics Association, Phi Beta Kappa, dan Society for Academic Emergency Medicine Disclosure: Nothing to disclose. Pengungkapan: Tidak ada yang mengungkapkan.

Chief Editor Pemimpin Redaksi

Rick Kulkarni, MD, Assistant Professor of Surgery, Section of Emergency Medicine, Yale-New Haven Hospital Rick Kulkarni, MD, Assistant Professor of Surgery, Section of Emergency Medicine, Yale-New Haven Hospital Rick Kulkarni, MD is a member of the following medical societies: Alpha Omega Alpha , American Academy of Emergency Medicine , American College of Emergency Physicians , American Medical Association , American Medical Informatics Association , Phi Beta Kappa , and Society for Academic Emergency Medicine Rick Kulkarni, MD adalah anggota masyarakat medis berikut: Alpha Omega Alpha, American Academy of Emergency Medicine, American College of Emergency Physicians, American Medical Association, American Medical Informatics Association, Phi Beta Kappa, dan Society for Academic Emergency Medicine Disclosure: WebMDSalaryEmployment Pengungkapan: WebMD Gaji Pekerjaan

F. RELATED EMEDICINE ARTICLES PEMERIKSAAN RADIOLOGISPada tahap awal gambaran radiologis masih ditemukan peleban terlihat normal dan hanya ditemukan pelebaran ruang sendi atau pusat osifikasi kaput femur menjadi asimetris. Pada tingkat lanjut terlihat peningkatan densitas pada pusat osifikasi.

Gambaran radiologik selanjutnya bervariasi sesui dengan tingkatan nekrotikpada kaput femur yang menurut Catrall pada foto AP terbagi dalam 4 jenis yaitu:

Caterall I: Epifisis tetap dalam tingginya dan sklerotik pada pusat osifikasi kurang dari setengah

Caterall II: Sklerotik pusat ossifikasi sampai setengah dan mungkin sebagian kaput femur kolaps pada bagian sentral.

Caterall III: Semua pusat osifikasi sudah menjadi sklerotik, fragmen dan kolaps dari kaput. Juga mungkin terjadi resoprpsi maetafisis.

Catreall IV: Merupakan tipe yang terberat, karena seluruh kaput terkena. Pusat osifikasi berbentuk rata dan peningkatan densitas serta resorpsi metafisis hebat. 3

Plain x-ray pinggul sangat berguna dalam menegakkan diagnosis. Several radiographs are shown below. Beberapa radiografi ditunjukkan di bawah ini.

Gambar 1. menunjukkan subchondral sclerosis dan radiolucency di sebelah kiri kaput Femur (tahap II penyakit). The femoral head is slightly smaller on the left than the right. Kaput femur sedikit lebih kecil di sebelah kiri daripada sebelah kanan.2

Gambar 2. Kepala femoral jelas lebih kecil di sebelah kiri daripada di kanan.2

Gambar 3. menunjukkan hilangnya integritas struktural kaput femur kanan. Also note lateral extrusion of the right femoral head. Juga perhatikan ekstrusi lateral kepala femoral kanan.2

G. DIAGNOSIS

Penyakit Legg-Calve-Perthes melalui pemeriksaan klinik dan radiologis1.2.3.4H. DIAGNOSIS BANDING

1. Transient sinovitis yang sebagian kecil dapat menjadi Legg-Calve-Perthes

2. Penyakit moruio

3. Epifisis displasia multiple

4. Penyakit sickle cell

5. Penyakit Gaucher

6. Tuberculosis sendi panggul. 2.4I. PENGOBATAN

Tujuan pengobatan adalah mencegah terjadinya deformitas kaput femur agar di kemudian hari tidak terjadi degenerasi panggul. Metode pengobatan sebelumnya adalah mengurangi tekanan akibat beban tubuh dan mempertahankan sendi panggul di dalam ruang panggul melauai penggunaan penyangga (brace) selama beberapa tahun. Pada saat ini metode metode tersebut kurang bermanfaat. Sebagian dari anak-anak yang lebih muda (3-4 tahun) mangalami resorpsi parsial dari kaput femur tetapi biasanya akan terjadi resorpsi yang lengkap. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan mempergunakan wight-bearing-abduction plaster. Yang akan menegah sublukasasi dan memeungkinkan asetabulum untuk mendapatkan penyembuhan secara biologis dari kaput femur. 3Tindakan operatif berupa osteotomi femur dan osteotomi inominata dapt dipertimbangkan untuk mecegah subluksasi terutama pada anak yang lebih tua.4k. komplikasi

LCPD may result in femoral head deformity and degenerative joint disease. penyakit Legg-Calve-Perthes dapat mengakibatkan kaput cacat dan penyakit sendi degeneratif.

The femoral head may be distorted permanently. Kaput femur dapat terdistorsi secara permanen.2

J. PROGNOSIS

Prognosis penyakit Legg-Calve-Perthes sangat bervariasi. Prognosis penyakit baik apabila onset terjadi dibawah 5 tahun, sedang pada umur 5-7 tahun dan prognosisnya jelek apabila terjadi pada setelah umur 7 tahun. Prognosis tergantung dari kerusakan yang terjadi pada kaput femur dan ada atau tidaknya subluksasi pada sendi panggul.

Semakin muda usia onset penyakit Legg-Calve-Perthes, semakin baik prognosisnya.

Children older than 10 years have a very high risk of developing osteoarthritis. Anak-anak yang lebih tua dari 10 tahun memiliki risiko yang sangat tinggi berkembang osteoarthritis.

Most patients have a favorable outcome. Kebanyakan pasien memiliki hasil yang menguntungkan.

Prognosis is proportional to the degree of radiologic involvement. Prognosis adalah sebanding dengan tingkat keterlibatan Radiologic.1.2.3.4.,KEPUSTAKAAN1. Apley, Graham. Solomon, Louis. Cedera tungkai bawah. Dalam: Buku Ajar Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistim Apley. Edisi ke-7. Widya Medika. Jakarta.

2. Nochimson, Geofrey (2009). Legg-calve-Perthes. (emedicine). Disitasi pada tanggal 22 Januari 2010 dari: http://emedicine.medscape.comPemeriksaan Radilo3. Rasjad, Chairuddin. (2007). Kelainan Epifisis dan Lempeng Epifisis, dalam Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.. Edisi ke-3. Yarsif Watampone. Jakarta

4. Salter, Robert. (1999). Textbook of Diosorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Third edition. William and Wilkin. Baltimore. USA.

Akan menjadi LCP

Berpotensi untuk menimbulkan penyakit LCP

Deformitas

Pengantian tulang plastik biologis

Fraktur patologis

Resorpsi dibagian bawah tulang

Trauma

Osifikasi lanjutan

Revaskularisasi perifer

Nekrosis avaskuler dari kaput femur

Penghentian pertumbuhan epifisis secara temporer

PAGE 9RSU Prov. NTB/FK UNRAM/SMF Bedah 2010