Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.: Khutbah Jum'at: “Refleksi...

download Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.: Khutbah Jum'at: “Refleksi …mckahlil.blogspot.com/2014/03/khutbah-jumat-refleksi...2018-01-28Dari riwayat ini kita dapat mengambil sebuah pelajaran

If you can't read please download the document

Transcript of Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.: Khutbah Jum'at: “Refleksi...

Khalil Mohamad : Khutbah Jum'at: Refleksi Makna Perjalanan Hidup Manusia

Khalil Mohamad

Bagiku hidup adalah untuk "kehidupan" itu sendiri, bukan untuk "mati". Kematian hanyalah awal bagi kehidupan yang lebih kekal dan hakiki.

Kamis, 20 Maret 2014

Khutbah Jum'at: Refleksi Makna Perjalanan Hidup Manusia

Naskah Khutbah Jumat:

REFLEKSI MAKNA PERJALANAN HIDUP MANUSIA

Oleh: Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.

(Disampaikan di Masjid Jami Al-IkhlashDukuhjeruk, Kec. Karangampel,

Kab. Indramayu,Tanggal 21 Maret 2014 M/19 Jumadil Awal1435 H)

KhutbahPertama:

, , . , .

Hadirin JamaahJumat rahimakumullah,

Seiring roda kehidupan yang terus berputar, jumat demijumat pun berlalu, seiring itu pula khutbah demi khutbah telah sering kitadengarkan, sebagai satu ikhtiar bagi kita untuk menasehati diri agar senatiasa patuhdan tunduk kepada Allah Sang Pencipta. Melalui khutbah-khutbah itu pula, kesadarankita seringkali muncul seketika, disertai tekad untuk menjadi hamba-Nya yang benar-benartaat. Namun, padatnya rutinitas dengan berbagai persoalan yang kita hadapisehari-hari, acap kali membuat kesadaran dan tekad itu pelan-pelan luntur bahkansirna. Oleh sebab itulah, melalui mimbar jumat ini, marilah kita berupayasecara lebih sungguh-sungguh memperbaharui iman dan ketaqwaan kita kepadaAllah, memperbaiki kembali komitmen kita kepada Allah yang sering kita nyatakanberulang kali namun jarang diresapi, sebuah komitmen yang mestinya selalu menyertaisetiap perjalanan hidup kita, sebagaimana yang selalu kita lafalkan di dalamshalat:

, .

Sesungguhnya sholatku, ibadahku,hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada satu pun sekutu bagi-Nya, demikianlah aku diperintahkan, danaku termasuk orang-orang yang berserah diri.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang berbahagia,

Al-Imam Abul Fida Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsiral-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, atau yang lebih dikenal dengan nama ImamIbnu Katsir, seorang ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahlifiqih besar abad ke-8 H, menerangkan di dalam tafsirnya, bahwa suatu ketikaUmar bin Khathab RA bertanya kepada seorang sahabat bernama Ubay bin Kaab RAtentang taqwa. Walaupun istilah taqwa tersebut merupakan sesuatu yang sudah sangatmereka ketahui, namun bertanya satu sama lain di antara mereka dalam rangka lebihmendalami maknanya adalah hal yang sangat lumrah dan mereka sukai. Ubay binKaab lalu balik bertanya: Wahai Umar, pernahkah engkau melewati jalan yangpenuh duri?, Umar bin Khathab menjawab, "Ya, saya pernah melewatinya.Kemudian Ubay bertanya lagi: Apa yang akan engkau lakukan saat itu?.Umar menjawab: Saya akan berjalan dengan sangat berhati-hati, agar takterkena duri itu. Lalu Ubay berkata: Itulah takwa.

Dari riwayat ini kita dapat mengambil sebuah pelajaranpenting, bahwa taqwa adalah kewaspadaan diri, rasa takut kepada Allah, kesiapandiri, kehati-hatian agar tidak mudah terjebak dalam duri-duri syahwatdan syubhat di tengah perjalanan menuju Allah, menghindarkan diri dari perbuatansyirik, dan sekuat tenaga meninggalkan perbuatan maksiat dan dosa, serta berjuangsungguh-sungguh dalam mentaati dan melaksanakan perintah-perintah Allah denganhati yang tunduk dan ikhlas.

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,

Setiap orang yang beriman pasti menyadari bahwa kehidupandi muka bumi ini bukanlah tanpa batasan waktu. Setiap orang menjalani kehidupansesuai kontraknya masing-masing dalam batas waktu yang telah ditetapkan olehAllah SWT. Umur manusia berbeda satu dengan lainnya, begitu pun amal dan perbuatannya.Setiap mukmin akan menyadari bahwa ia tidak akan selamanya hidup dan tinggal didunia ini; bahwa keberadaannya di alam ini hakikatnya sedang menempuh prosesperjalanan panjang menuju kehidupan akhirat yang kekal dan hakiki. Sikap yang demikiansungguh sangat berbeda dan bertolak belakang dengan sikap orang-orang yang hakikatnyatidak beriman. Sebagaimana hal ini disinggung dalam firman Allah SWT:

.

"Akan tetapi kalian (orang-orang yang ingkar) justeru lebihmemilih kehidupan duniawi. Padahalsungguh kehidupan akhirat itu jauh lebih baik dan kekal. (QS. al-Ala: 16-17).

Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Terkait bagaimana seharusnya kita memanfaatkan hidup, jikakita membuka lembaran kisah-kisah ulama salafus shalih terdahulu, kita akanmenemukan karakteristik amal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dalamkonteks keilmuan misalnya, di antara mereka ada yang konsen pada bidang kajian tafsir,hadits, fiqih, akhlak, tasawuf, dan berbagai macam kajian ilmu lainnya. Namun,satu titik persamaan yang dapat kita temukan dari berbagai macam amal kajianyang digeluti para ulama tersebut, adalah ketulusan dan kesungguhan hati merekadalam beramal demi memberikan sumbangan terbaik untuk mendidik kehidupan manusia.Sebuah amal yang tidak hanya bersifat pengabdian diri secara personal antara seoranghamba dengan Tuhannya (ibadah munfaridah), namun juga memiliki nilaimanfaat yang luar biasa bagi umat manusia dan generasi setelahnya hinggasekarang (ibadah ijtimaiyah). Dalam hal ini, kiranya patut kitarenungkan kembali firman Allah berikut:

Dan carilah apa yang telahdianugerahkan Allah kepadamu berupa (kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamumelupakan nasibmu di dunia; berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimanaAllah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di mukabumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS. al-Qashash: 77).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dari ayat ini kita dapat menggali beberapa point pentingtentang prinsip-prinsip yang perlu kita pedomani dalam menjalani kehidupan dimuka bumi:

Pertama, prinsip mengutamakan kebahagiaan akherat. Prinsip inimenganjurkan kita agar dalam melaksanakan urusan-urusan duniawi, hendaknya selaludibarengi dengan mempertimbangkan nilai-nilai ukhrawi. Dalam hal ini, pentingdipahami bahwa mengutamakan kebahagiaan akherat bukan berarti mengabaikan samasekali persoalan duniawi. Artinya, dalam melakukan aktifitas apapun di duniaini, dalam pekerjaan dan profesi apapun, hendaknya semua itu kita landasi atasdasar ibadah kepada Allah SWT demi meraih ridho-Nya dan berharap kebahagiaan kelakdi akhirat. Dengan prinsip ini, maka segala prilaku dan usaha kita di dunia,apapun bentuknya, akan senantiasa terarah dan terjaga sekaligus bernilai ibadah,serta tidak mudah melakukan upaya-upaya kotor dengan menghalalkan segala carademi meraih ambisi-ambisi atau syahwat duniawi.

Kedua, prinsip yang dalam ayat di atas disebutkan dalam bentukperintah (fiil amr): ahsin, yakni agar kita senantiasa berbuatkebaikan. Artinya, dalam melakukan aktifitas apapun, hendaknya selalu kita orientasikanuntuk tujuan berbuat baik terhadap sesama, tidak sebatas memaknai kebaikan hanyauntuk diri atau kelompok kita sendiri. Dengan prinsip ini, seseorang akanterhindar dari sikap ananiyah (egoisme), sebuah sikap yang seringmenjadi sumber pertikaian dan permusuhan antar sesama. Selain itu, prinsip ini akanmenumbuhkan sikap selalu berprasangka baik (husnudzan) kepada orang lain, sertamemupuk sikap tasamuh (toleransi) dan saling menghargai.

Ketiga, prinsip walaa tabghil fasada fil ardh, yaituprinsip tidak berbuat keonaran dan kerusakan di muka bumi. Bila prinsip inidipegang secara teguh dan sungguh-sungguh, seseorang akan dapat dengan mantap mewujudkanprinsip yang kedua, yakni kemampuan berbuat baik terhadap sesama dibarengi kemampuanmenghindari kerusakan. Dalam situasi tertentu, bahkan prinsip ketiga ini haruslebih diprioritaskan ketimbang prinsip yang kedua, yaitu apabila misalnya kita dihadapkanpada 2 pilihan dalam situasi yang serba sulit dan dilematis: antara berbuatbaik (mengambil mashlahat namun kontraproduktif) ataukah mencegah kerusakan?!.Sebagaimana dalam sebuah kaidah ushul al-fiqhiyah disebutkan: darulmafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih (mencegah kerusakan, haruslebih didahulukan dari pada mengambil mashlahah atau kebaikan). Untuk menerapkanprinsip ini dan membiasakannya dalam prilaku kita sehari-hari, paling tidak, haruskita mulai dari hal-hal kecil, seperti: jika kita merasa tidak bisa berbuatbaik kepada orang lain, minimal kita jangan suka menyakiti orang lain; jikakita sulit untuk bertutur kata yang baik kepada orang lain, minimal kita tidakperlu mencela atau melukai hati orang lain dengan perkataan kita, artinya kitalebih baik diam (qul khoiran aw liyashmut). Prinsip ini juga sangatpenting dipahami dalam konteks upaya amar maruf nahi munkar, artinya,sebuah upaya amar maruf (kebaikan) tidak boleh dilakukan dengancara-cara yang munkar (cara-cara yang merusak, anarkis, bertentangandengan hukum dan prinsip-prinsip syariat). Karena ketidakpahaman akan prinsipini akan mengakibatkan seseorang atau sekelompok orang dengan mudah melakukanaksi-aksi brutal, anarkis, radikal, bahkan tindakan terorisme denganmengatasnamakan jihad dan agama, sebagaimana yang marak terjadi akhir-akhirini. Prilaku semacam itu sesungguhnya amat bertentangan dengan hakikat ajaranIslam itu sendiri sebagai rahmatan lil alamin (penebar kasih sayang dankedamaian bagi alam semesta). Sehingga tidak aneh, oleh kalangan guru-gurukita: para kiai dan ulama-ulama pesantren kharismatik yang lebih mewarisispirit dakwah Wali Songo, prilaku-prilaku kelompok tersebut sering dikatakandengan bahasa sindirian: amar maruf nyambi munkar, bukan amar marufnahi munkar.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah,

Ayat lain yang juga sangat penting kita renungkan dalammenapaki kehidupan ini adalah firman Allah berikut:

...

Persiapkanlah bekal,sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. (QS. al-Baqoroh: 197)

Meskipun konteks ayat ini menjelaskan tentang perbekalandalam perjalanan ibadah haji, namun sesungguhnya ayat itu juga menjelaskangambaran ketika manusia akan menghadap Allah di padang mahsyar kelak. Dimana, ibadah haji merupakan miniatur gambaran manusia yang akan dikumpulkan dipadang mahsyar seperti halnya mereka berkumpul di padang Arafah. Maka,bekal utama yang dapat menyelamatkan manusia adalah taqwa.

Firman Allah di atas juga mengandung makna tersirat bahwamanusia memiliki 2 macam perjalanan, yakni perjalanan di dunia dan perjalanandari dunia menuju akherat. Perjalanan manusia di dunia memerlukan bekal, baik bekalberupa makanan, minuman, harta, pangkat dan kedudukan, kendaraaan, dansebagainya. Demikian pula perjalanan manusia dari dunia menuju akherat, jugamemerlukan bekal. Bahkan bekal perjalanan yang dibutuhkan dari dunia menujuakhirat ini jauh lebih penting dari pada perbekalan di dunia.

Imam Abu Abdillah Muhammad bin Umarbin al-Husainbin al-Hasan, at-Tamimi, al-Bakri, at-Thabaristani, ar-Rozi, atau yang populerdengan nama Imam Fakhruddiin(Kebanggaan Islam), seorang mufassir dan ulamabesar bermadzhab Syafii di zamannya, dalam dalam tafsirnya yangberjudul Tafsir al-Kabir atau Mafaatih al-Ghaib, menyebutkan 5perbandingan antara perbekalan di dunia dan perbekalan di akherat:

Pertama,perbekalan dalam perjalanan di dunia, akan menyelamatkan manusia dari ancaman penderitaanyang BELUM TENTU terjadi. Sedangkan bekal perjalanan dari dunia menuju akherat,akan menyelamatkan manusia dari penderitaan yang PASTI terjadi jika seseorangtidak membawa bekal.

Kedua,perbekalan dalam perjalanan di dunia, akan menyelamatkan manusia dari kesulitansementara. Tetapi bekal perjalanan dari dunia menuju akherat, akanmenyelamatkan manusia dari kesulitan selama-lamanya yang tiada tara dan tiada batasnya.

Ketiga,perbekalan dalam perjalanan di dunia, akan menghantarkan manusia padakenikmatan sesaat, dan pada saat yang sama ia juga mengalami rasa sakit,keletihan dan kepayahan. Sementara bekal perjalanan dari dunia menuju akherat, akanmembuat manusia terlepas dari marabahaya apapun dan terlindung dari kebinasaanyang sia-sia.

Keempat,perbekalan dalam perjalanan di dunia, pada saatnya akan kita lepaskan dan kitatinggalkan di tengah perjalanan. Adapun bekal perjalanan dari dunia menujuakherat, senantiasa akan kita bawa, dan kita akan lebih banyak menerima bekal-bekaltambahan hingga kita sampai pada tujuan, yaitu akherat.

Kelima,perbekalan dalam perjalanan di dunia, akan mengantarkan manusia pada kepuasansyahwat dan hawa nafsu yang rendah. Sedangkan bekal perjalanan dari duniamenuju akherat, akan semakin membawa manusia pada kesucian dan kemuliaan karenayang ia bawa adalah sebaik-baik bekal. (Tafsir ar-Raazi 5/168)

Hadirin sekalian hadaniyallahu wa iyyakum,

Demikian uraian khutbah yang dapat kami sampaikan, semogabermanfaat khususnya bagi pribadi khathib dan umumnya bagi seluruh jamaahsekalian.

, : , , . , , . .

Khutbah Kedua:

, . , . , . , , . , . , , .

, . . . . ! , , .

Diposting oleh

Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.

di21.04

Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

16 komentar:

Anonim9 Desember 2014 15.48

izin copy untuk bahan khotbah ya ustadz

BalasHapus

Anonim24 Maret 2015 07.41

izin menyebarkan ilmunya ustadz

BalasHapus

ziko koh19 September 2015 05.45

izin share ustadz.... copynya ok....?

BalasHapus

Mts darul muttaqin3 November 2015 07.19

Izin Kopy Ustadz, BarokaAlloh

BalasHapus

Abu salafi4 November 2015 15.45

izin copy stad unk bahan khutbah dan dakwah

BalasHapus

Ahmad Sokhison24 November 2015 21.18

ijin copy ustadz, berharap manfaat dan barokah untuk semua .amiin

BalasHapus

Ahmad Sokhison24 November 2015 21.26

ijin copy ustadz, berharap manfaat dan barokah untuk semua .amiin

BalasHapus

Ahmad Sokhison24 November 2015 21.28

matur nuhun enyonge mohon ijin copy. semoga banyak manfaat dan berkah . amiiin

BalasHapus

Ahmad Sokhison24 November 2015 21.28

matur nuhun enyonge mohon ijin copy. semoga banyak manfaat dan berkah . amiiin

BalasHapus

Mudatsir S,Ud11 Desember 2015 08.23

izin copy tadz

BalasHapus

mohammad amin29 Juli 2016 08.01

izin copy dan menyampaikannya ustadz, jazakumullah ahsanal jaza'

BalasHapus

Adlina Afiyah J30 Desember 2016 09.51

mantap ustadz....ijin pakai materinya untuk khutbah hari ini...

BalasHapus

www.mukram.blogspot.com24 Februari 2017 05.21

JAZAKALLAH...

BalasHapus

Elah bali29 Juli 2017 20.50

DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARIPERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYAKARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKAYG DIBERIKAN 4D ( 8939 )BENAR2 TEMBUS 100% ALHAMBUHLILLAHDPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAANITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKANORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI atau kilk di SIINI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONOJIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISAHUBUNGI LANSUNG AKI. DI NOMOR INI [[[ 085 203 333 887 ]]] SAYASUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA DisiniII SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA. BELI RUMAH ARTIKEL INI SANGAT MEMBANTU GAN..SILAHKAN MAMPIR

BalasHapus

Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.28 November 2017 10.03

Silahkan, semoga bermanfaat.

BalasHapus

Anonim9 Februari 2018 11.28

izin cetak..untuk bahan materi khutbah..syukron..

BalasHapus

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru

Posting Lama

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Mohamad Kholil, S.S., M.S.I.

LAHIR di Indramayu, Rabu, 31 Maret 1982. Alumni Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon (1997) dan Tebuireng Jombang Jawa Timur (2000). Pendidikan Formal: S-1 "Language and Arabic Literature" (Sastra Arab) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2005); S-2 Magister Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2010); S-3 UIN Sunan Gunung Djati Bandung (on going). AKTIFITAS: Tenaga Pengajar FAI Universitas Wiralodra dan STKIP NU Indramayu; Tenaga pendidik Dit. PAIS Kemenag Indramayu (dpk) di "Kampus Hijau" Kaplongan Karangampel; Pengurus Yayasan dan Pesantren "At-Tarbiyah Al-Islamiyah As-Salafiyah" Dukuhjeruk; Kepala SMP NU Kaplongan; Ketua Lajnah Ta'lief wan Nasyr (LTN) PCNU Kab. Indramayu. [ ]

Lihat profil lengkapku

DAFTAR ISI

2012

(7)

Maret

(3)

September

(1)

Oktober

(2)

November

(1)

2013

(2)

Februari

(1)

Maret

(1)

2014

(8)

Februari

(4)

Maret

(1)Khutbah Jum'at: Refleksi Makna Perjalanan Hidup M...

Mei

(1)

September

(2)

2015

(5)

Januari

(2)

Maret

(1)

April

(2)

2016

(5)

Mei

(3)

Juli

(1)

Desember

(1)

2017

(7)

Maret

(1)

Juli

(1)

Agustus

(3)

Oktober

(2)

2018

(2)

Februari

(1)

Mei

(1)

Links

Know-leader PPs UIN BDGE-Maktabatuna PPs UIN BDGBuku Berbahasa AsingContent Arabindo LearningPembelajaran Bahasa ArabSitus Terjemah All LanguagesDownload Kitab PDF Version Al-MisykatDownload Kitab PDF Version WaqfeyaBadan Kepegawaian Negara (BKN)Kementerian Agama RIDitpertaisKemendikbud RISerdos DiktisSTAI Sayid Sabiq IndramayuUIN Sunan Gunung Djati BdgUIN Sunan Kalijaga YogyakartaUIN Syahid JakartaUIN MalangPengurus Besar NU (PBNU)PP LP Ma'arif NUKanwil Kemenag JabarIAIN SNJ CirebonPesantren TebuirengMI Hidayatus Salafiyah DukuhjerukPenerbit Tiara Wacana YogyaKoran RepublikaPelita OnlinePendidikan IslamIslam WorldEra MuslimPesantren VirtualFacebookYahoo MailBerita Pendidikan

Members

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Diberdayakan oleh Blogger.