Preskas Rhinitis Alergi New
-
Upload
tamimiahmia -
Category
Documents
-
view
254 -
download
0
description
Transcript of Preskas Rhinitis Alergi New
PRESENTASI KASUS
rhinitis alergiintermiten ringan
Tamimiah A’iniNisrina Fariha
Pembimbing : dr. Erlina Julianti, Sp. THT-KL
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Rhintis Alergi
Inflamasi mukosa hidung dengan gejala bersin – bersin, rasa gatal, hidung tersumbat yang di picu oleh reaksi hipersensitivitas tipe 1 setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen
Klasifikasi menurut ARIA 2012
I Berdasarkan karakteristik gejala rhinitis alergi dapat dibagi menjadi : 1. Ringan (mild), harus memenuhi semua berikut ini:
Tidak ada gangguan tidurTidak ada gangguan pada aktifitas harianTidak ada gangguan pada pekerjaan dan aktifitas belajarTidak ada gejala yang berat
2. Sedang-Berat (moderate and severe) satu atau lebih dari hal – hal berikut :
– Gangguan tidur– Gangguan pada aktifitas harian– Gangguan pada pekerjaan dan aktifitas belajar– Gejala berat
II Berdasarkan frekuensi gejala dibagi menjadi: 1. Intermiten : kurang dari 4 hari dalam seminggu atau kurang dari 4 minggu berturut – turut 2. Persistent : lebih dari 4 hari dalam seminggu dan lebih dari 4 minggu berturut – turut
Patofisiologi Rhinitis Alergi
Fase Sensitasi
Fase Provokasi
Manifestasi Rhinitis AlergiTanda klinis yang paling khas : - Allergic shiners - Allergic salute
- Nasal atau allergic crease
Catatan:
Pada anak ditemukan hipertropi adenoid
Gejala klinis (2 atau lebih >1 jam hampir setiap hari):
• Rinorea berair• Bersin paroksismal• Obstruksi nasal• Hidung gatal• Konjungtivitis (mata berair, gatal, atau
bengkak)
Diagnosis Rhinitis AlergiAnamnesis:-Gejala yang dialami-Riwayat penyakit terdahulu-Riwayat atopi keluargaPemeriksaan fisik:•Rhinoskopi anterior:
Tampak mukosa dan choncha inferior udem, berwarna pucat/livid disertai sekret – sekret yang banyak dan encer
Pemeriksaan penunjangIn vitro : - Sitologi sekret hidung (eosinofil > 5 sel/LPB)-Darah : eosinofil, IgE total dan IgE spesifik
In vivo :-Epidermal dengan menggunakan prick test, scratch test-Intradermal dengan menggunakan SET ( Set and pointed titration)
Tatalaksana Rhinitis Alergi1. Menghindari kontak dengan alergen penyebab2. Operatif3. Medikamentosa4. Imunoterapi
Frekuensi Derajat keparahan Tatalaksana
Intermiten Ringan Antihistamin H1 oralAntihistamin H1 IntranasalDekongestanAntileukotrien
Sedang Berat Antihistamin H1 Oral
Persistent Ringan Antihistamin H1 OralKortikosteroid IntranasalDekongestanAntileukotrien
Sedang Berat Kostikosteroid IntranasalAntihistamin H1Antileukotrien
Komplikasi Rhinitis Alergi
- Polip hidung- Otitis media efusi- Sinusitis paranasal
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. A
• Usia : 12 tahun
• Alamat : Kp. Gabus Tengah, Tambun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Pelajar
• Tgl Pemeriksaan : 6 Mei 2015
II. ANAMNESA (autoanamnesis & alloanamnesa pada Ibu pasien)
hidung tersumbat sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan Utama
Bersin – bersin , hidung terasa gatal dan keluar ingus encer dari hidung
Keluhan Tambahan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Composmentis Tanda Vital:
Frekuensi nadi : 88 x/menit, regulerFrekuensi nafas : 20 x/menit, regulerSuhu : 36,8º C
Kepala : Normocephal Leher : Lihat status lokalis
Thoraks Inspeksi : retraksi dinding dada (-/-), hemitoraks simetris
kanan dan kiri Palpasi : massa (-), fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : suara napas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : datar, simteris, sikatrik (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomenAuskultasi : BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT> 2”, tidak ada deformitas Neurologis
Refleks fisiologis : +/+Refleks patologis : -/-
Pemeriksaan Telinga
Bagian KelainanAuris
Dextra Sinistra
Preaurikula
Kelainan Kongenital - -Radang - -Trauma - -
Aurikula
Kelainan Kongenital - -Radang - -Trauma - -
Retroaurikula
Edema - -Hiperemis - -Nyeri Tekan - -Sikatriks - -Fistula - -Fluktuasi - -
Canalis Acustikus Externus
Kelainan Kongenital - -Kulit tenang tenang Sekret - -Serumen + +Edema - -Jaringan Granulasi - - Massa - -Kolesteatoma - -
Bagian Kelainan AurisDextra Sinistra
MembranTimpani
Warna
Intak
Refleks Cahaya
Putih seperti mutiara
+
+
Putih seperti mutiara +
+
Tes PendengaranPemeriksaan
AurisDekstra Sinistra
Tes Bisik (+) (+)
Tes Rinne (+) (+)
Tes Weber Tidak ada lateralisasi
Tes Swabach Sama dgn pemeriksa Sama dgn pemeriksa
Kesan : normal
Pemeriksaan Hidung
Bagian KelainanNasal
Dextra Sinistra
Keadaan Luar
Bentuk
Simetris, warna kulit tidak hiperemis, krepitasi (-), sikatrik (-)
Simetris, warna kulit tidak hiperemis, krepitasi (-), sikatrik (-)
Ukuran dalam batas normal dalam batas normalAllergic shiners (-) (-)Allergic salute (-) (-)Allergic crease (-) (-)Facies adenoid (-) (-)
Rhinoskopi Anterior
Mukosa Hiperemis (+), Edema (-) Hiperemis (+), Edema (-)Sekret (-) (-)Krusta (-) (-)
Concha Inferior Eutrofi, Livid (+) Eutrofi, Livid (+)Concha media Eutrofi, Hiperemis (-) Eutrofi, Hiperemis (-)Septum Deviasi (-) Deviasi (-)Polip/Tumor (-) (-)Pasase Udara (-) (+)
Bagian KelainanNasal
Dekstra Sinistra
Rhinoskopi Posterior
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
KoanaHiperemis (-), Edema (-)
Sekret (-) (-)
Torus TubariusHiperemis (-), edema (-)
Hiperemis (-), edema (-)
Fossa RossenmullerHiperemis (-), edema (-), tumor (-)
Hiperemis (-), edema (-), tumor (-)
AdenoidHiperemis (-), hipertrofi (-)
Hiperemis (-), hipertrofi (-)
Pemeriksaan Mulut dan Orofaring
Bagian Kelainan Keterangan
Mulut
Mukosa Mulut Hiperemis (-), sianosis (-)Lidah SimetrisPalatum Mole Tenang
Gigi Geligi Normal
Uvula Deviasi (-), hiperemis (-)
Halitosis (-)
Tonsil
Mukosa Hiperemis (-)Besar T1-T1Kripta Melebar (-/-)Detritus (-/-)Perlengketan (-/-)
Faring
Mukosa TenangGranulasi (-)Post Nasal Drip (-)
Bagian Kelainan Keterangan
Laring
Epiglotis Hiperemis (-), edema (-), massa (-)
Kartilago Aritenoid Hiperemis (-), edema (-)Plica Ariepiglotika Hiperemis (-), edema (-)Plica Vestibularis Hiperemis (-), edema (-)Plica Vokalis Hiperemis (-), edema (-),
pergerakan simetrisRima Glotis NormalTrakea Normal
Maxillofacial
Leher
BAGIAN KETERANGAN
Bentuk Simetris, tidak ada deformitas
Parese N. Cranialis (-)
BAGIAN KETERANGAN
Bentuk Tidak terdapat deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran KGB (-)
Massa (-)
IV. RESUME
ANALISA KASUS
Temuan Klinis Teori
Pasien mengeluh hidung tersumbat sejak 3 bulan sebelum masuk RS. Keluhan muncul jika terpapar debu dan asap.
Rhinitis alergi : Inflamasi mukosa hidung dengan gejala bersin – bersin, rasa gatal, hidung tersumbat yang di picu oleh reaksi hipersensitivitas tipe 1 setelah mukosa hidung terpapar oleh alergen.
Keluhan ini diikuti :•Bersin-bersin(+), •Hidung terasa gatal (+), •Keluar ingus encer (+), berwarna jernih •Mata berair (-), gatal (-), bengkak (-)
Gejala klinis (2 atau lebih >1 jam hampir setiap hari):-Rinorea berair-Bersin paroksismal-Obstruksi nasal-Hidung gatal-Konjungtivitis (mata berair, gatal, atau bengkak)
Keluhan ini dirasakan 2 -3 hari dalam seminggu.
Berdasarkan frekuensi gejala di bagi menjadi: 1. Intermiten : kurang dari 4 hari dalam seminggu atau kurang dari 4 minggu berturut – turut 2. Persistent : lebih dari 4 hari dalam seminggu dan lebih dari 4 minggu berturut – turut
Temuan Klinis Teori
Pasien mengatakan keluhan yang dirasakan tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
Berdasarkan karakteristik gejala rhinitis alergi dapat dbagi menjadi : 1. Ringan (mild), harus memenuhi semua berikut ini:-Tidak ada gangguan tidur-Tidak ada gangguan pada aktifitas harian-Tidak ada gangguan pada pekerjaan dan aktifitas belajar-Tidak ada gejala yang berat 2. Sedang-Berat (moderate and severe) satu atau lebih dari hal – hal berikut :---Gangguan tidur-Gangguan pada aktifitas harian-Gangguan pada pekerjaan dan aktifitas belajar-Gejala berat
Temuan Klinis Teori
Pemeriksaan rhinoskopi anterior dextra dan sinistra : mukosa hiperemis dan concha inferior livid (+). Pasase udara pada nasal dextra (-)
Pemeriksaan rhinoskopi anterior:-Tampak mukosa dan choncha inferior udem, berwarna pucat/livid disertai sekret – sekret yang banyak dan encer.
Penatalaksanaan :-Menghindari kontak dgn alergen-Antihistamin oral : cetirizine 2 x 10 mg
1. Menghindari kontak dengan alergen penyebab2. Operatif3. Medikamentosa4. Imunoterapi
Intermiten Ringan Antihistamin H1 oralAntihistamin H1 IntranasalDekongestanAntileukotrien
Sedang Berat Antihistamin H1 Oral
Persistent Ringan Antihistamin H1 OralKortikosteroid IntranasalDekongestanAntileukotrien
Sedang Berat Kostikosteroid IntranasalAntihistamin H1Antileukotrien
TERIMA KASIH