ASUHAN KEPERAWATAN
-
Upload
ali-mahfudh -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
description
Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN
BismillahirohmanirrohimiASUHAN KEPERAWATANPADA TN.S DENGAN PENYAKIT STROKE NON HAEMORAGIDI BANGSAL MELATI IV RSUP SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
Disusun oleh :Ika DianMuhammad Ali MMutiara Yuliantika
JURUSAN DIII KEPERAWATAN NON REGULERPOLITEKNIK KEMENKES SURAKARTA2013ASUHAN KEPERAWATANPADA TN.S DENGAN PENYAKIT STROKE NON HAEMORAGIDI BANGSAL MELATI IV RSUP SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
PengkajianWaktu pengkajian:Senin ,27/05/2013 pukul 06.30 WIBTempat pengkajian:Melati IVSumber data: Anamnesa,alloanamnesa dan medical recordIdentitasIdentitas pasienNama: tn.SUsia:57thJenis kelamin: laki-lakiAlamat:tambak,gumul,klatenAgama:islamPendidikan: sdPekerjaan : buruhIdentitas medisNo register:630063No bed/ruang: 16/melati IVTanggal masuk:25/5/2013Dx medis:CVA,stroke non haemoragiIdentitas penanggung jawabNama:tn.RUsia:34thAlamat:------Pekerjaan:swastaHubungan:anakRiwayat kesehatanKeluhan utamaKelemahan pada ekstremitas dextraRiwayat penyakit sekarangPasien mengatakan ketika bangun tidur siang terjadi kelemahan anggota badan kanan sejak 2 minggu SMRS ,bicara pelo,nyeri kepala kemudian dibawa ke pengobatan alternativ,karena tidak kunjung membaik keluarga membawa ke rsup soeradji tirtonegoro klaten,masuk IGD dengan kondisi sadar,kelemahan ex dekstra,pelo dan pusing,dari pemeriksaan di peroleh td:200/110 mmHg,Rr:22 x /menit,N:76x/menit,S: 36.7oC dan mendapat terapi infus nacl 20tpm,ranitidin 50mg/12jam,lasix 1amp,citicolin 2x250mg,captopril 25mg.Riwayat penyakit dahuluPasien mengatakan sejak sekitar 20 tahun yang lalu mengidap hipertensi,belum pernah berobat hanya menghindari makan makanan yang menaikan TD seperti daging kambingRiwayat penyakit keluargaPesian mengatakan tidak ada keluarga yang mengidap stroke,dm,tia
XGenogram keluarga
X
Tn.S
X
X: laki-laki meninggal---------- : tinggal 1 rumah: perempuan meninggal : garis keturunan: laki-laki hidup : menikah : perepuan hidup
Tn.S: pasienInterprestasi : pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara,pasien memiliki 4 orang anak dan 3 orang cucu,pasien tinggal bersana istri dan anak ke 3 dan ke 4Pola fungsionalPola aktivitasAktivitas setelah sakit01234Keterangan
Makan / minumV0: mandiri1: butuh alat bantu2: butuh bantuan orla3:butuh bantuan orla dan alat4:tergantung total
Toileting V
BerpakaianV
Mobilisasi V
BerpindahV
Ambulasi V
Pola nutrisi dan cairanSebelum sakit: pasien biasa makan 3-4 kali perhari dengan porsi 1 piring penuh,dengan komposisi nasi,sayur dan lauk kadang disertai buah.minum 7-10 gelas air putih tiap hari ukuran 200mlSelama sakit: pasien mendapat makan 3x sehari diet rendah garam dari RS dan membeli bubur pada pagi hari,minum 5-7 gelas / hari air putih dan teh,ukuran gelas 200mlPola eliminasiSebelum sakit:pasien biasa BAB 1-2x perhari warna kuning normal,lembek,bau khas.BAK 5-7x/hari warna kuning khas,tiap BAK @100-200cc,bau khasSelama sakit: pasien mengatakan belum bisa BAB sejak 1 minggu yang lalu . BAK 5-7x/hari,tiap BAK 100-200cc,waran kuning normal,bau khasPola istirahat tidurSebelum sakit:Pasien mengatakan biasa tidur dari jam 22.00 sampai 04.00,dengan kualitas nyenyakSelama sakit:pasien bedrest, pasien mengatakan tidur lebih dari 12 jam /hari Pola persepsi kesehatanKeluarga mengatakan jika da keluarga yang sakit biasa dibelikan obat diwarung,dan bila tidak sembuh biasa diperiksakan ke dokter setempat dan kadang ke alternatif,pasien mengerti kalau dia menderita strokePola sensoriPasien mengeluh pusing,tidak mengalami disorientasi waktu7. Pola personal higieneSebelum sakit : pasien biasa mandi 2x sehari dan 2 x gosok gigiMRS: pasien bedrest dan hanya mandi sibin dibantu keluarga
Pemeriksaan fisikKeadaan umum: sedang,gelisahKesadaran: compos mentis/E4M6V5Suara bicara: pasien mengalami bicara peloTtv Tekanan darah:160/100mmHgNadi:84x/menitSuhu:37,1ocRespirasi : 20x/menitPemeriksaan head to toeIntegumenWarna kulit sawo matang,kulit kotor,tidak ada lesi,turgor baik,CRT spontan(< 3detik)KepalaBentuk masochepal,Kulit kepala bersih,tidak ada lesi ,tidak ada ketombe,tidak rontok,penyebaran rambut merata,pasien mengeluh pusing dan cenderung memegangi kepalaMataBersih ,Konjungtiva anemis,sklera putih,pupil ishokor,pengelihatan berfungsi baikTelingaBersih,tidak ada serumen,fungsi pendengaran baikHidungSimetris ,bersih,tidak ada nyeri tekan,tidak ada polipMulutTampak tidak simetris,mencong kekanan,suara pelo,mulut kotor,gigi caries,mukosa lembab,tidak ada stomatitisLeherTidak ada pembesaran kelenjar thyroidThoraxParu paruInspeksi:bentuk simetris,tidak ada lesi,pengembangan dada kiri sama dengan dada kananPalpasi:tidak ada nyeri tekanPerkusi:resonanAuskultasi:tidak ada suara tambahan abnormalJantungInspeksi:ictus cordis tidak tampakPalpasi:ictus cordis terabaPerkusi:pekakAuskultasi:S1 dan S2 lub dubabdomen inspeksi:bersih,tidak ada lesi,tidak ada asitesauskultasi:bising usus 15x/menitpalpasi:tidak ada nyeri tekan,teraba skibalaperkusi:thymphanigenetaliakotor,tidak ada keluhan sistem perkemihan,tidak terpasang DC,anus tidak ada hemoroidekstremitasatas :terjadi kelemahan pada ekstremitas dextra,terpasang infus 20 tpm
51bawah :terjadi kelemahan ekstremitas dekstraskala
35
pemeriksaan nerveos cranialisterjadi kelemahan pada sistem NC ke NVIIdata penunjangPemeriksaan laboratoriumPemeriksaanHasil
WBC10.6
RBC3.81
HGB10.9
HCT32.5
MCV85.3
MCHC28.6
PLT33.5
RDW334
PDW43,3
MPV10.9
P-LRC16.7
DIFERENTIAL
LYM%6.2
MXD%2.2
NEUT%91.6
LYM#0.7
MXD#0.2
NEUT#9.7
Program terapiinfus nacl 0,9 % 20tpm sejak 25 mei 2012injeksi:ranitidin 50mg/12 jaciticolin 250 mg/12jamoral : valsartan 80gr/24jamsupositoria : dulcolax 5mg /kp
DATA FOKUS1. subjektifpasien mengeluh pusing pada kepalaPasien mengatakan mengalami kelemahan anggota badan sebelah kananPasien mengatakan lidah kakuPasien mengatakan tidak bisa bab sejak 1 minggu yang lalu2. objektifkulit badan,mulut,genetalia terlihat kotor,ADL dibantu keluargapasien terlihat gelisah dan memegangi kepalaskala tonus otot
51
35
bicara pasien terdengar peloterjadi penurunan pada NV ke VII teraba skibala pada pemeriksaan abdomenTtv Tekanan darah:160/100mmHgNadi:84x/menitSuhu:37,1ocRespirasi : 20x/menit
ANALISA DATANo Data fokusProblem Etiologi
1S :Pasien mengatakan pusing pada kepalaO :pasien terlihat gelisah dan memegangi kepalaBicara peloKelemahan nv VII Tekanan darah:160/100mmHgNadi:84x/menitSuhu:37,1ocRespirasi : 20x/menit
Gangguan perfusi jaringangangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intracranial
2S :Pasien mengatakan tidak bisa bab sejak 1 minggu yang laluO :bising usus 15x/menit,teraba skibalaKonstipasiImobilisasi dan berkurangnya motilitas usus
3S : Pasien mengatakan mengalami kelemahan anggota badan sebelah kananO :skala tonus otot
51
35
Gg mobilitas fisikKerusakan neuromusculer
4S : Pasien mengatakan lidah kakuO : bicara pasien terdengar peloterjadi penurunan pada NV ke VII
.Kerusakan komunikasikerusakan neuromuskular
5S : Pasien mengatakan mengalami kelemahan anggota badan sebelah kananO : kulit badan,mulut,genetalia terlihat kotorAdl dibantu keluargaPola aktivitas skala 12
Defisit self careHemiparase/kelumpuhan
DIAGNOSA KEPERAWATANGangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intracranialKonstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas ususGg mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromusculerGangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskulerDefisit self care berhubungan dengan kelumpuhan/ketidakmampuan fisik
INTERVENSINo dxNocNicRasionalisasi
1Setlah dilakukan tind kep selama 3x24jam gangguan perfusi jaringan teratasi dengan KH :Pasien engatakan tidak pusing dan sesak nafasPasien sadarTidak da tanda peningkatan TIK berlebihTtv dalam batas normal(td:110-140/60-90mmHg,nadi:60-100x/menit,respirasi:16-20x/menit,suhu: 36,4-37,5oC)1. Pantau atau catat status neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normalnya/obs ku1. Monitor tanda-tanda vital seperti: (tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernafasan).
2. Tinggikan posisi kepala 30-450 dan dalam posisi anatomis (netral).
3. Pertahankan keadaan tirah baring, ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang, dan batasi pengunjung.4. Anjurkan klien untuk tidak menekuk lutut, batuk, bersin atau mengejan berlebihan.5. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi.
6. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi: antikoagulan heparin, antifibrolitik asam aminocaproid, antihipertensi, steroid, diuretik,
Rasional: dapat mengetahui kerusakan otak lebih lanjut dan keadaan pasien terkini
Rasional: pada keadaan normal, otoregulasi mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik berubah secara fluktuasi. Kegagalan otoreguler akan menyebabkan kerusakan vaskuler serebri yang dapat dimanifestasikan dengan peningkatan sistolik dan diikuti oleh penurunan tekanan diastolik, sedangkan peningkatan suhu dapat menggambarkan perjalanan infeksi.Rasional: menurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan drainase dan meningkatkan sirkulasi atau perfusi serebralRasional: aktivitas atau stimulasi yang kontinu dapat meningkatkan TIK
Rasional: batuk dan mengejan dapat meningkatkan tekanan intrakranial
Rasional: menurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral dan tekanan meningkat atau terbentuknya edemaRasional: dapat digunakan untuk memperbaiki aliran darah serebral, untuk mencegah lisis bekuan yang terbentuk dan perdarahan berulang.
2Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam gangguan eliminasi fecal teratasi dengan KH: Pasien mengungkapkan perasaan nyamanPasien bisa bab sesuai kebiasaan1. Pastikan pola defekasi klien sebelumnya dan pola diet klien2. Anjurkan minum minimal 1000ml perhari3. Anjurkan makan buah dan makanan berserat
4. Kolaborasi pemberian obat laksati
Rasional : Membantu menentukan intervensi selanjutnya Rasional : Cairan membantu pergerakan feses Rasional :buah dan serat dapat bertindak sebagai stimulus untuk evakuasi fesesRasional :pemberian obat laksatif diperlukan pada klien stroke yang tdk bisa BAB
3Setelah dilakukan tind kep selama 3x24jam pasien menunjukan peningkatan mobilitas fisik dengan KH:Tidak terjadi atropiSkala tonus otot 5-5/5-5Pasien dapat beraktivitas normalTidak terjadi decubitus1) Kaji kemampuan secara fungsional atau luasnya kerusakan awal dan dengan cara yang teratur, klasifikasikan melalui skala 0-4 dan tonus otot skala 1-5.2) Ubah posisi minimal setiap 2 jam.
3) Ajarkan klien latihan rentang gerak aktif dan pasif, libatkan keluarga dalam melakukan tindakan.
4) penkes tentang pentingnya latihan mobilisasi
5) Kolaborasi dengan ahli fisiotrapi untuk latihan fisik klien.
Rasional: mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan dan dapat memberikan informasi mengenai pemulihan.
Rasional: menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan.
Rasional: meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah kontraktur.
Rasional: latiahan mobilisasi dapat membantu upaya kesembuhan pasien
Rasional: peningkatan kemampuan dalam mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisiotherapis.
4Setelah dilakukan tind kep selama 2x24jam pasien menunjukan perbaikan verbal dengan KH:pasien dapat berbicara dengan jelaspelo berkurang1) Observasi kemampuan verbal pasien
2) Latih bicara
3) Berikan metode komunikasi alternatif misalnya menulis pada papan tulis, menggambar, gunakan kata-kata sederhana secara bertahap dan dengan bahasa tubuh.4) Berbicara dengan nada normal dan hindari ucapan yang terlalu cepat, berikan waktu klien untuk berespoN
5) Kolaborasi dengan terapi wicara
Rasional: membantu menentukan kerusakan area pada otak dan menentukan kesulitan klien sebagian atau seluruh proses komunikasi, klien mungkin mempunyai masalah dalam mengartikan kata-kata.Rasional : melatih kemampuan bicara klien
Rasional: memberikan komunikasi dasar sesuai dengan situasi individu.
Rasional: klien tidak dipaksa untuk mendengar, tidak menyebabkan klien marah dan tidak menyebabkan rasa frustasi.Rasional: guna mendapatkan terapi yang tepat
5Setelah dilakukan tind kep selama 3jam kebutuhan selfcare pasien terpenuhi dengan KH:Mulut,kulit genetalia bersihPasien menyatakan lebih segarPasien tampak lebih segar1) Kaji kemampuan pasien guna pemenuhan selfcare2) Bantu klien dalam melakukan perawatan diri.
3) Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas selfcare secara bertahap.4) Penkes tentang pentingnya perawatan diri
5) Libatkan keluarga dalam perawatan pasienRasional : guna mengetahui kemampuan selfcare pasienRsional : kemampuan pasien yang lemah dapatmemungkinkan terjadinya cideraRasional : agar pasien dapat pelan pelan mandiri dalam selfcareRasional : pengetahuan pasien dapat mempengaruhi hasil intervensiRasional :agar kluarga berperan aktif dalam perawatan pasien
implementasiNo.dxWaktuImplementasiResponTtd
1
1
3
1
3
1
1
3
12345
2
2
3
2
3
12345
4
4
5
5
5
5
12345
12345
12345Senin,27/5/13
08.00
08.00
08.00
08.00
08.00
08.05
08.10
09.00
10.00
10.00
10.00
10.00
11.30
11.50
12.30
14.00
14.10
14.05
15.30
15.45
16.10
16.10
20.30
22.30
06.001. Mengobs KUDan Mmengukur TTV
2. Menganjurkan untuk bedrest
3. Mengukur skala tonus otot
4. Menganjurkan untuk tidak mengejan
5. Menganjurkan untuk mika miki minimal tiap 2 jam
6. Meninggikan bed 45o bagian atas
7. melaksanakan advice drOksigen 3liter/menit
7. melakukan penkes tentang pentingnya mobilisasi
8. melaksanakan advc drinj.citicolin 250mginj ranitidin 50mg
9. mengkaji pola defekasi pasien
10. konsul terapi wicara
11. menganjurkan minum minimal 1000ml/hari dan menganjurkan makan buah dan makanan berserat
12. melakukan ROM
13. melaksanaka advic dokterdulcolax 5mg
14. konsul fisioterapi
15. mengobservasi ku&mengukur TTV
16. mengobs kemampuan verbal pasien
17. melatih bicara pasien
18. mengobservasi kemampuan selfcare pasien19. membantu keluarga dalam memandikan pasien
20. melakukan penkes tentang pentingnya kebersihan
21. melibatkan keluarga dala perawatan pasien
22. mengobs ku dan mengukur ttv
23. melaksanakan advice drinj citicolin 250mginj ranitidin 50mg
24. mlaksanakan adv dokterobat oral falsartan 80mg
S: p/ engtakan lemas pada bagian tubuh kananO: KU sedang,terjadi kelumpuhan bagian kananS : pasien mengatakan bersedia bedrestO : pasien bedrestS : p/ engatakan masih lemas pada eks kananO : skala tonus otot S : p/ Mengerti bahaya mengejan berlebihO : pasien terlihat mengerti bahaya mengejan ,bersin dan batuk berlebihS : keluarga bersedia membantu untuk ika miki pasienO : pasien nampak elakukan mika miki dibantu keluarga S :p/ mengerti kegunaan meninggikan bedO :p/ berbaring dengan posisi 45oS : pasien engatakan sesak nafas berkurangO :pasien tapak lebih nyamanS :pasien dan keluarga mengatakan mengerti pentingnya mobilisasiO :pasien dapat menjelaskan ulang pentingnya mobilisasi S :pasien engatakan lemas pada eks kanan dan bicara peloO :obat asuk via ivRespon obat: pasien menyatakan pusing berkuang
S : pasien mengatakan tidak bisa BAB sejak 1 minggu SMRSO :pasien belum BABS :-O : lanjutkan latihan bicaraS :p/ mengatakan bersedia minum minimal 1000ml,makan serat dan buahO :pasien terlihat mengerti pentingnya minum dan makan berserat dan buahS : p/mengatakan bersedia Dilatih ROMO :pasien melakukan ROM dibantu perawat dan keluargaS : pasien mengatakan bisa BAB setelah 20menit obat masukO :obat masuk via supositoriaRespon obat: pasien dapat BAB,konsistensi lembek,bau khas warna agak kehitamanS :-O :lanju terapi ROM S :pasien mengatakan masih lemas dan peloO : ku sedangTd : 160/100 mmhg,nadi:82 x/mnt,suhu :37,1 oc,respirasi :20 x/menitS : pasien menatakan pelo dan lidah kakuO : pasien bixcara peloS: pasien mengatakan sulit bicaraO :pasien terlihat susah bicara
S :pasien mengatakan sebagian besar selfcare dibantu keluargaO :pasien mengalami hemiparaseS :pasien mengatakan lebih segar setelah mandi sekaO: pasien nampak segar,kulit dan mulut bersih,genetalia dan anus bersihS:pasien mengerti tentang pentingnya perawatan diriO : pasien dapat menjelaskan ulang materiS :keluarga mengerti bagaimana perawatan pada pasienO : keluarga dapat embantu selfcare pasienS :pasien mengatakan masih lemas pada eks kanan,pusing berkurangO :td: 150/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntS : pasien masih mengteluh lemas pada eks kanan dan pelo,pusing sudah tidakO :obat masuk via ivRespon obat :-S : pasien mengeluh lemasO:pasien terlihat leas,obat masuk via oral
134
3
3
1
1
134
4
3
3
134
4
4
134
134
134Selasa 28/5/13
08.0008.00
08.05
08.05
08.05
-
10.00
11.00
11.20
12.40
01.00
14.30
1430
20.30
22.30
06.001. Mengobs KUDan mengukur TTV
2. Mengukur skala tonus otot
3. Menganjurkan untuk mika miki minimal tiap 2 jam
4. Meninggikan bed 45o bagian atas
5. melaksanakan advice drOksigen 3liter/menit
1. melaksanakan advc drinj.citicolin 250mginj ranitidin 50mg
26. konsul terapi wicara
27. melakukan ROM
28. konsul fisioterapi
29. mengobservasi ku&mengukur TTV
30. mengobs kemampuan verbal pasien
31. melatih bicara pasien
32. mengobs ku dan mengukurttv
33. melaksanakan advice drinj citicolin 250mginj ranitidin 50mg
34. melaksanakan adv drobat oral farsartan80mg
S: p/ mengtakan lemas pada bagian tubuh kananO: KU sedang,terjadi kelumpuhan bagian kananS : p/ engatakan masih leas pada eks kananO : skala tonus otot S :p/ mengatakan sudah melakukan mika miki O : pasien nampak melakukan mika miki dibantu keluarga S :p/mengatakan nyamanO :p/ berbaring dengan posisi 45o
S : pasien mengatakan sudah tidak sesak nafasO :pasien tapak nyaman
S :pasien mengatakan lemas pada eks kanan dan bicara peloO :obat asuk via ivRespon obat:-
S:-O : lanjutkan latihanS : p/mengatakan bersedia Dilatih ROMO :pasien melakukan ROM dibantu perawat dan keluargaS :-O :lanju terapi ROM S :pasien mengatakan masih lemas dan peloO : ku sedangTd : 150/80 mmhg,nadi:82 x/mnt,suhu :36,7 oc,respirasi :18 x/menitS : pasien menatakan masih pelo dan lidah kakuO : pasien bicara peloS: pasien mengatakan sulit bicarakarena kaku lidahO :pasien terlihat berusaha bicara meski blm jelasS :pasien mengatakan masih lemas pada eks kanan,pusing berkurangO :td: 140/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntS : pasien masih mengteluh lemas pada eks kanan dan pelo,tidak pusing,tidak sesak nafasO :obat masuk via ivRespon obat :-
S :pasien masih menatakan lemas pada eks kananO :pasien terlihat lemas
134
3
3
1
1
134
4
3
3
134
4
4
134
134
134
Rabu,29/05/13
08.00
08.00
08.00
08.00
-
10.30
10.45
11.30
12.00
13.00
14.00
14.15
21.00
22.00
06.001. Mengobs KUDan mengukur TTV
2. Mengukur skala tonus otot
3. Menganjurkan untuk mika miki minimal tiap 2 jam
4. Meninggikan bed 45obagian atsa
5. melaksanakan advice drOksigen 3liter/menit
1. melaksanakan advc drinj.citicolin 250mginj ranitidin 50mg
36. konsul terapi wicara
37. melakukan ROM
38. konsul fisioterapi
39. mengobservasi ku&mengukur TTV
40. mengobs kemampuan verbal pasien
41. melatih bicara pasien
42. mengobs ku dan mengukur
43. melaksanakan advice drinj citicolin 250mginj ranitidin 50mg
44. melaksanakan adv drobat oral farsartan 80mg
S: p/ mengtakan lemas pada bagian tubuh kananO: KU sedang,terjadi kelumpuhan bagian kananS : p/m engatakan masih lemas pada eks kananO : skala tonus otot S :p/ mengatakan sudah melakukan mika miki O : pasien nampak melakukan mika miki dibantu keluarga S :p/mengatakan nyamanO :p/ berbaring dengan posisi 45o
S : pasien mengatakan sudah tidak sesak nafasO :pasien tapak nyaman
S :pasien mengatakan lemas pada eks kanan dan bicara peloO :obat asuk via ivRespon obat:-
S:O :lanjutkan terapiS : p/mengatakan bersedia Dilatih ROMO :pasien melakukan ROM dibantu perawat dan keluargaS :-O :lanjut terapi ROM S :pasien mengatakan masih lemas dan peloO : ku sedangTd : 150/80 mmhg,nadi:82 x/mnt,suhu :36,7 oc,respirasi :18 x/menitS : pasien menatakan masih pelo dan lidah kakuO : pasien bicara peloS: pasien mengatakan sulit bicarakarena kaku lidahO :pasien terlihat berusaha bicara meski blm jelasS :pasien mengatakan masih lemas pada eks kanan,pusing berkurangO :td: 150/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntS : pasien masih mengteluh lemas pada eks kanan dan pelo,tidak pusing,tidak sesak nafasO :obat masuk via ivS : pasien mengeluh leas pada eks kananO :pasien terlihat lemas ,obat masuk via oral
EVALUASINO DXWAKTUEVALUASITTD
1
2
3
4
5Selasa 28/5/1306.00
06.00
06.00
06.00
06.00S :pasien mengatakan lemas pada eks dextra, sudah tidak pusing,kadang masih sesak nafasO :Ku sedang,kesadaran composmentisterdapat hemiparase dekstraTerpasang o2 3liter/mntPasien terlihat lebih nyamantd: 150/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntA: masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensiObs kuUkur ttvBeri posisi 45o Anjurkan bedrestKolaborasi dl pemberian oksigenKolaborasi dalam pemberian obat neuroS:pasien mengatakan sudah bisa babO : pasien sudah bisa BAB pada pukul 12.20Konsistensi lembek,warna kuning kecoklatan,bau khasA : masalah teratasiP : hentikan intervensi...dan pantau kembali bila perluS : pasien masih mengeluh leas pada ekstremitas dekstraO : terlihat ada hemiparase dekstraSkala tonus otot Tidak terjadi tanda decubitusA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan mobilisasi pasienLakukan rom pasif/aktifAnjurkan mika mikiKolaborasi dengan fisioterapi dalam latihan fisikS :pasien masih mengatakan bicaranya pelo dan lidah kakuO : bicara pasien terdengar peloA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan verbal pasienLatih dalam berbicaraBicara dengan nada normalBeri media alternatifKolaborasi dengan terapi wicaraS : Pasien menyatakan lebih segarO :Pasien tampak lebih segarMulut,kulit ,genetalia, anus bersihA : masalah teratasiP : hentikan intervensi
1
3
4rabu,29/05/1306.00
06.00
06.00S : pasien mengatakan lemas pada eks dextra, sudah tidak pusing,tidak sesak nafas
O :Ku sedang,kesadaran composmentisterdapat hemiparase dekstraTerpasang o2 3liter/mntPasien terlihat lebih nyamantd: 140/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntA: masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensiObs kuUkur ttvBeri posisi 45o bagian atasAnjurkan bedrestKolaborasi dl pemberian oksigenKolaborasi dalam pemberian obat neuroS : pasien masih mengeluh leas pada ekstremitas dekstraO : terlihat ada hemiparase dekstraSkala tonus otot Tidak terjadi tanda decubitusA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan mobilisasi pasienLakukan rom pasif/aktifAnjurkan mika mikiKolaborasi dengan fisioterapi dalam latihan fisikS :pasien masih mengatakan bicaranya pelo dan lidah kakuO : bicara pasien terdengar peloA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan verbal pasienLatih dalam berbicaraBicara dengan nada normalBeri media alternatifKolaborasi dengan terapi wicara
1
3
4selasa,30/05/13
06.00
06.00
06.00
S : pasien mengatakan lemas pada eks dextra, sudah tidak pusing,tidak sesak nafas
O :Ku sedang,kesadaran composmentisterdapat hemiparase dekstraTerpasang o2 3liter/mntPasien terlihat lebih nyamantd: 150/90mmhg,rr: 20x/mnt,suhu: 36,8C,nadi : 84x/mntA: masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensiObs kuUkur ttvBeri posisi 45o Anjurkan bedrestKolaborasi dl pemberian oksigenKolaborasi dalam pemberian obat neuroS : pasien masih mengeluh leas pada ekstremitas dekstraO : terlihat ada hemiparase dekstraSkala tonus otot Tidak terjadi tanda decubitusA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan mobilisasi pasienLakukan rom pasif/aktifAnjurkan mika mikiKolaborasi dengan fisioterapi dalam latihan fisikS :pasien masih mengatakan bicaranya pelo dan lidah kakuO : bicara pasien terdengar peloA : masalah belum teratasiP : lanjutkan intervensiObservasi kemampuan verbal pasienLatih dalam berbicaraBicara dengan nada normalBeri media alternatifKolaborasi dengan terapi wicara
Good luck