Asuhan Keperawatan Penyakit Meniere

5
ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MENIERE. 1. Pengkajian Fokus dari pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah diarahkan kepada pengamatan terhadap makan makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya, riwayat trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor stres, emosional sakit kepala yang hebat. 2. Diagnosa Keperawatan 1.Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo. 2. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo. 3. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan kesulitan keseimbangan. 4.Kurang perawatan diri (makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting) berhubungan dengan disfungsi labirin dan vertigo. 3. Intervensi Keperawatan 1.Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahn mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo. Tujuan : Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh Intervensi Keperawatan : 1.Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga. Rasional : Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya. 2. Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari. Rasional : Luasnya ketidakmampuan menurunkan resiko jatuh. 3. Ajarkan atau tekankan terapi. vestibular/keseimbangan sesuai ketentuan Rasional : Latihan mempercepat. 4.kompensasi labirin yang dapat mengurangi vertigo dan gangguan cara jalan. Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo aaaaaadan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya. Rasional : Menghilangkan gejala akut vertigo.

description

ASKEP MENIERE

Transcript of Asuhan Keperawatan Penyakit Meniere

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MENIERE.

1. Pengkajian

Fokus dari pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah diarahkan kepada pengamatan terhadap makan makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya, riwayat trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor stres, emosional sakit kepala yang hebat.

2. Diagnosa Keperawatan

1.Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.

2. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.

3. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan kesulitan keseimbangan.

4.Kurang perawatan diri (makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting) berhubungan dengan disfungsi labirin dan vertigo.

3. Intervensi Keperawatan

1.Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahn mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.

Tujuan : Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh

Intervensi Keperawatan :

1.Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga.

Rasional : Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya.

2. Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari.

Rasional : Luasnya ketidakmampuan menurunkan resiko jatuh.

3. Ajarkan atau tekankan terapi. vestibular/keseimbangan sesuai ketentuan

Rasional : Latihan mempercepat. 4.kompensasi labirin yang dapat mengurangi vertigo dan gangguan cara jalan.

Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo aaaaaadan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya.

Rasional : Menghilangkan gejala akut vertigo.

5.Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing,dengan pagar tempat tidur dinaikkan.

Rasional : Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera.

6. Letakkan bantal pada kedua sisi kepal untuk membatasi gerakkan

Rasional : Gerakkan akan memperberat vertigo.

2. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.

Tujuan : Mengurangi atau tidak mengalami ansietas.

Intervensi Keperawatan :

1. Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.

Rasional : Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.

2. Beri informasi mengenai vertigo dan penanganannya.

Rasional : Meningkatkan pengetahuan membantu mengurangi ansietas

3. Dorong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo.

Rasional : Meningkatkan kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat antietas dan perilaku.

4.Ajarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perluh.

Rasional : Memperbaiki manajemen stress, mengurangi frekwensi dan beratnya serangan fertigo.

5. Beri upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebebkan stress

Rasional : situasi penuh stress dapat memperberat gejala kondisi ini

6. Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatan

Rasional : pengetahuan pasien membantu mengurangi ansietas.

3.Resiko terhadap trauma berhubungan dengan kesulitan keseimbangan.

Tujuan : Mengurangi resiko trauma dengan mengadaptasi lingkungan rimah dan dengan menggunakan alat rehabilitatif bila perlu.

Intervensi Keperawatan :

1. Lakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan dan /atau fertigo dengan menarik riwayat dan dengan pemeriksaan adanya nistagmus, romberg positif, dan ketidak mampuan melakukan romberg tandem.

Rasional : Kelainan vestibuler perifer menyebabkan gejala dan tanda ini.

2. Bantu ambulasi bila ada indikasi

Rasional : Cara jalan yang abnormal yang dapat membuat pasien tidak bisa tegak dan jatuh

3. Lakukan pengkajian ketajaman penglihatan dan defisit proprioseptif

Rasional : keseimbangan tergantung pada sistem visual, vestibuler dan propriosep

4. Dorong peningkatan tingkat aktivitas dengan atau tanpa menggunakan alat bantu

Rasional : peningkatan aktivitas dapat membantu mencapai kembali sistem keseimbangan.

5. Bantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah

Rasional : Adaptasi terhadap lingkungan rumah dapat menurunkan resiko jatuh selama proses rehabilitasi.

4.Kurang perawatan diri, makan, mandi atau higienic, berpakaian atau berdandan, toileting berhubungan dengan disfungsi labirin dan fertigo.

Tujuan : bergabung dalam aktivitas pengalih

Intervensi Keperawatan :

1. Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih untuk merencanakan aktivitas yang sesuai.

Rasional : Kebosanan dapat terlihat, begitu juga depresi, membantu menentukan toleransi maupun kesukaan.

2. Diskusikan pola aktivitas pengalih yang biasa dengan pasien. Berikan kesempatan untuk melanjutkan aktivitas pengalih yang sangat berarti.

Rasional : Untuk menyediakan informasi mengenai stresor yang nyata maupun yang dirasakan yang mempengaruhi tingkat aktivitas, mendukung rasa harga diri dan produktifitas pasien.

4. Tindakan / Implementasi

1.Resiko tinggi cedera

1.Mengkaji vertigo yang meliputi riwayat, awitan, gambaran seragam, durasi, frekwensi adanya gejala telinga yang terkait ( kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh ditelinga ).

2. Mengkaji luasnya ketidak mampuandalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari

3. Mengajarkan atau menekankan terapi vestibuler/keseimbangan yang sesuai dengan ketentuan.

4. Memberikan atau mengajari cara pemberian obat anti vertigo dan atau obat penenangvestibuler serta memberi petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya.

5. Mendorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing, dengan pagar tempat tidur dinaikan.

6. Meletakan bantal pada kedua sisi kepala untuk membatasi gerakan.

2.Ansietas

1.Mengkaji tingkat ansietas. Membantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.

2. Memberikan informasi mengenai vertigo dan penanganannya

3. Mendorong pasien mendiskusikan ansietas dan menggali keprihatinan mengenai serangan vertigo

4.Mengajarkan pasien teknik penatalaksanaanstress atau melakukan rujukan bila perlu.

5.Memberikan upaya kenyamanan dan mungkin dari aktivitas yang menyebabkan stres.

6.Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatan.

3.Resiko terhadap trauma

1. Melakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan dan atau vertigo dengan menarik riwayat dan dengan pemeriksaan adanya nistagmus, romberg positif, dan ketidakmampuan melakukan romberg tandem.

2. Membantu ambulasi bila ada indikasi

3.Melakukan pengkajian ketajaman penglihatan devisit proprioseptif

4. Mendorong peningkatan aktivitas dengan atau tanpa menggunakan alat bantu.

5.Membantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah

4. Kurang perawatan diri, makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting

1.Mengkaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih untuk merencanakan aktivitas yang sesuai

2..Mendiskusikan pola aktivitas pengalih yang biasa dengan pasien. Memberikan kesempatan untuk melanjutkan aktivitas pengalih yang sangat berarti

5. Evaluasi

Hasil yang diharapkan :

1.Memperlihatkan adanya pengurangan resiko cedera :

1.Klien mengerti dan mampu mengikuti terapi vestibular

2.Klien tahu dan mengerti cara meminum obat yang benar dan efek samping obat

3.Dan mempertahankan tirah baring bila merasa pusing.

2.Memperlihatkan penurunan ansietas atau tidak mengalami ansietas :

1.Melaporkan atau mendiskusikan ansietas

2.Mengikuti teknik penatalaksanan stress

3.Memperlihatkan kenyamanan

4.Menghindari aktivitas yang menyebabkan stress

3.Memperlihatkan adanya pengurangan resiko terhadap trauma :

1.Memperlihatkan peningkatan aktivitas tanpa menggunakan alat bantu

2.Mampu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah

4.Memperlihatkan perubahan atau peningkatan personal hygiene :

1.Melakukan aktivitas yang sesuai dengan jenis aktivitas pengalih

2.Melaporkan pola aktivitas pengalih

3.Mampu melanjutkan aktivitas pengalih